TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Tomat. termasuk ke dalam golongan tanaman berbunga (Angiospermae), Devisio:
|
|
- Hadian Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat adalah tumbuhan setahun, berbentuk perdu atau semak dan termasuk ke dalam golongan tanaman berbunga (Angiospermae), Devisio: Spermatophyta, Klas: Dicotyledoneae, Ordo: Tubiflorae, Famili: Solanaceae, Genus: Lycopersicum (Tugiono, 2001). Akar tomat merupakan jenis akar tunggang. Akar tunggang menghasilkan akar sekunder samping yang menjalar dilapisan permukaan tanah (Agroindonesia, 2005). Batang muda lemah dan berbulu, bila sudah tua bersegi, keras dan berkayu. Bunga tersusun dalam tandan yang berjumlah 4-20 buah tergantung pada varietas, yang terletak pada buku batang (Thompson dan Kelly, 1979). Bunga tomat kecil berwarna kuning cerah, dengan diameter sekitar 2 cm. Dibagian bawah terdapat 5 buah kelopak bunga yang berwarna hijau dengan mahkota berwarna kuning cerah dan berjumlah 6 buah dengan ukuran sekitar 1 cm dan mempunyai 6 buah benang sari, umumnya menyerbuk sendiri (Tim Penulis PS, 2004). Berdasarkan sifat pertumbuhannya tomat terdiri dari type determinate yang dicirikan oleh terhentinya pertumbuhan pencabangan setelah terbentuknya bunga dan buah. Type indeterminate pertumbuhan percabangan berlangsung terus walaupun bunga dan buah telah terbentuk (Tim BPPP, 2000). Pertumbuhan dan perkembangan organ vegetatif tanaman ditentukan oleh aktivitas meristem apikal, dari sini awal terbentuknya pemanjangan permulaan
2 batang dan primordia daun disertai banyaknya rangsangan hormon untuk menentukan perkembangan tanaman berikutnya. Antara ujung dan primordia daun terbentuk tunas samping, dalam kondisi yang sesuai akan berkembang menjadi cabang (Goldsworthy dan Fisher, 1984). Buah secara botanis termasuk buah berry mempunyai 2 atau lebih rongga yang berisi biji-biji yang dilapisi senyawa gelatin yang melunak jika buah masak dan biji telah berkembang sempurna (Edmond, et al, 1975; Calvin dan Knutson, 1983). Syarat Tumbuh Tanaman Tomat Tanaman tomat dapat tumbuh dan berproduksi baik pada berbagai jenis tanah, tetapi paling baik pada tanah liat berpasir. Keadaan tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah tanah yang kaya humus, gembur, sirkulasi udara dan tata air baik, ph tanah berkisar 5 6 dan curah hujan optimal mm/bulan (Tim BPPP, 2000). Tanaman tomat tidak peka terhadap fotoperiodisme, dan untuk pertumbuhan dan hasil yang baik tanaman tomat memerlukan penyinaran matahari sepanjang hari, cahaya matahari diketahui berkorelasi dengan kandungan asam askorbat di dalam buah (Thompson dan Kelly, 1979). Untuk pertumbuhan tomat yang memuaskan dalam bentuk vegetatif maupun generatif (bunga dan buah) diperlukan:
3 a. Curah hujan yang cukup, tidak deras, dalam masa pertumbuhan bunga dan buahnya. b. Suhu udara rata-rata C pada siang hari dan C pada malam hari untuk dapat menjamin persarian yang baik. c. Angin yang tidak kering dan kecepatan yang sedang (Rismunandar, 1995). Penyakit Cucumber Mozaic Virus (CMV) Sampai tahun 1994 sudah dikenal sebanyak 713 virus tumbuhan. Hasil pengujian secara ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) hanya sekitar 10 jenis virus yang menyerang tanaman cabai dan sebanyak 45.73% contoh tanaman yang sakit terinfeksi oleh patogen virus (Deptan, 1999, Semangun, 2001). Patogen virus tersebut terletak di antara patogen yang hidup (animate pathogent) dan patogen yang mati (manimate pathogen). Di luar jaringan tanaman virus merupakan benda protein yang mati, tetapi ketika virus masuk dalam jaringan tanaman menjadi aktif dan memperbanyak diri serta dapat menular. Perpindahan patogen virus ke tanaman lain harus ada agen pembawa (Duriat, 2003). Secara kimiawi virus ini merupakan nukleo protein yang terdiri dari asam nukleat dan protein dan RNA-nya merupakan komponen terpenting dari virus. (Semangun, 2001). Agrios, (1998) mengatakan setiap virus tumbuhan paling sedikit satu rantai asam nukleat dan protein, serta mengandung beberapa senyawa kimia tambahan seperti poliamina, lipid dan enzim spesifik.
4 Patogen Cucumber Mozaik Virus dapat terbawa oleh biji dan dapat terinfeksi di persemaian dan di lapangan pada fase pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman (Duriat, 2003). CMV ini sering disebut virus mosaik mentimun dan diklasifikasikan kedalam kelompok cucumo virus. Partikel virus ini bentuknya isometrik dengan ukuran mm (Deptan, 1996). Strukturnya memanjang tampak seperti benang lentur disertai kisaran inangnya yang sangat luas (Agrios, 1988) dapat menginfeksi 775 jenis tanaman mulai dari gulma dan tanaman yang dibudidayakan (Deptan, 2000) serta aktif pada ph 2 10 (Semangun, 2001). Kebanyakan virus penyebab penyakit tumbuhan CMV mengandung RNA tanpa membran dan sedikit DNA. Asam nukleat virus CMV terdiri atas RNA sebanyak nukleotida dan protein virus dari 158 asam amino dalam urutan yang konstan dan bentuk susunannya heliks. Virus ini dapat memperbanyak diri dan menyebabkan infeksi penyakit tumbuhan melalui RNA-nya (Agrios, 1988, Semangun, 2001). Semangun, (2001) mengatakan virus yang berada dalam jaringan daun tidak dapat membelah dan membentuk alat reproduksi sendiri, tetapi dapat bertambah banyak dengan mempengaruhi sel inang untuk membentuk zarah-zarah virus baru sebagai perbanyakan diri di dalam sel-sel hidup dengan cara asam nukleat virus masuk ke dalam sel inang tumbuhan untuk mengalihkan metabolisme sel tumbuhan dan sekaligus membuat bahan pembentuk virus, yang seharusnya membentuk produk sel yang normal. Partikel virus ini kemudian
5 terurai dan melepaskan asam nukleat dari sel inang dan bergabung dengan protein struktural untuk membentuk partikel virus baru. Serangan virus dapat menyebabkan gangguan proses metabolisme pada sel pareankim daun dan dapat berpindah dari sel yang satu ke sel lainnya kira-kira 1 mm sebanyak 8 10 sel per hari secara terus menerus melalui plasmodesma sebagai penghubung sel yang berdekatan (sitoplasma antar sel), kemudian memperbanyak diri dengan cara transkripsi dan replikasi melalui RNA. Penyebaran virus sangat cepat berpindah menuju ke titik tumbuh (meristem ujung) melalui pembuluh tapis (Agrios, 1988), sehingga menyebabkan pucuk cekung mengkerut berwarna mosaik hijau pucat, daun-daun muda mosaik kuning disertai pertumbuhan tanaman terhambat. Kerusakan yang ditimbulkan oleh virus umumnya menyebabkan menurunnya jumlah klorofil daun, luas daun, pembentukan daun baru dan substansi hormon pertumbuhan, tetapi meningkatkan substansi hormon penghambat pertumbuhan, berkurangnya nitrogen terlarut dalam jaringan tanaman pada saat infeksi dan sintesis virus. Akibat kerusakan maka laju fotosintesa akan menurun dan laju respirasi meningkat, sehingga terjadi penurunan karbohidrat disertai kronis dalam jaringan tanaman (Agrios, 1988, Semangun, 2001). Menurut Lukman (1992), serangan virus tidak selalu mematikan tanaman, bahkan kadang tidak terlihat gejala-gejalanya, namun serangan virus ini dipastikan akan menurunkan kualitas dan produktivitas tanaman.
6 Faktor lingkungan yang mempengaruhi aktivitas hama daun yaitu suhu kelembaban dan intensitas cahaya matahari. Pengaruh intensitas cahaya matahari lebih berperan, sehingga secara tidak langsung penggunaan mulsa plastik perak dapat mengurangi intensitas serangan hama kutu daun sebagai vaktor virus penyebab penyakit CMV (Saleh, 2003). Pemanfaatan Vaksin CARNA-5 Sampai saat ini belum ditemukan suatu bahan kimia (pestisida) dan secara fisik untuk dapat mematikan bahkan menginaktifkan virus yang ada di dalam jaringan sel tanaman, tanpa mengganggu kehidupan tanaman itu sendiri (Saleh, 2003). Perkembangan penyakit CMV sangat cepat pada tanaman cabai merah. Salah satu alternatif pengendaliannya melalui vaksin CARNA-5. RNA-5 ditemukan sebagai vaksin, karena lebih mudah disintesis dalam jaringan sel tanaman dari pada RNA virus mosaik ketimun, serta dapat berasosiasi dan merupakan satelit komponen virus yang tidak berdiri sendiri dan bertindak sebagai parasitnya (Deptan, 1996, Semangun, 2001). Penggunaan satelit virus CARNA-5 sebagai vaksin, dapat berfungsi sebagai pengontrol, membatasi dan melemahkan perbanyakan CMV yang berada di dalam jaringan sel tanaman sampai ke tingkat yang tidak merugikan, bahkan apabila terjadi serangan virus gejalanya tidak tampak atau dalam keadaan ringan (Deptan, 2000 b ). Artinya jika RNA-5 diberikan pada tanaman akan berfungsi sebagai asam nukleat
7 tambahan dan tidak akan diperlukan oleh virus untuk memperbanyak diri serta tidak menimbulkan penyakit. Pada keadaan tertentu perkembangan RNA-5 di dalam tubuh tanaman akan lebih banyak dari pada perkembangan CMV. Hal ini disebabkan karena mekanisme kerja vaksin Carna-5 secara sistemik dan menyebar keseluruh jaringan sel tanaman (Deptan, 2000 b, BPTH, 2005). Balai penelitian Sayuran Lembang, telah merakit bahan aktif vaksin yang terbuat dari campuran RNA virus yaitu RNA-1, RNA-2 dan RNA-3 dengan RNA- 5, sehingga disebut sebagai CARNA-5 atau sebagai satelit virus. RNA-5 merupakan satelit RNA virus mosaik ketimun, karena multiplikasinya tergantung pada virus penolong, yaitu virus mosaik ketimun (Murant dan Mayo, 1982 dalam Siregar, 2004). Adanya Asosiasi antara satelit dan virus penolongnya ternyata dapat menekan gejala penyakit, bahkan dapat menekannya secara sempurna. Dengan demikian satelit dapat digunakan untuk pengendalian virus tanaman (Siregar, 2004). Penggunaan vaksin CARNA-5 harus lebih dahulu diencerkan apabila menggunakan inokulum murni dan inokulum daun (Deptan, 2000). Agrios, (1988) mengatakan setelah pengenceran harus ditambahkan larutan fosfor sebagai penyangga (buffer) dan pemberian carborundum 600 mesh untuk membantu melukai sel secara kimia pada daun tanaman. Penelitian lapangan menunjukkan bahwa tanaman cabai merah yang divaksin dengan isolat virus mengandung satelit CARNA-5 dapat menghasilkan buah yang lebih banyak dibandingkan dengan tanpa vaksin. Pada tanaman paprika
8 di dataran tinggi Lembang dapat meningkatkan hasil rata-rata 30% dan tanaman tomat di negara China dapat menaikkan produksi antara 10 15% (Deptan, 1999). Pemangkasan Selama fase pertumbuhan vegetatif terjadi, maka daun, batang, dan akar saling berkompetisi untuk mendapatkan assimilat, hara dan air. Jumlah assimilat yang ditrasportasikan dari ketiga organ tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas dan batang berperan sebagai penyimpan fotosintat. Sel-sel meristem seperti pucuk, daun-daun muda dan cabang muda serta organ reproduktif memiliki posisi yang lebih menguntungkan untuk mendapatkan assimilat (Widodo, 1990). Pada daun muda hampir seluruhnya fotosintat dipergunakan untuk menghasilkan energi. Karena pada awal pertumbuhannya daun-daun muda berperan sebagai wadah dan kebutuhan assimilatnya dipasok dari daun-daun dewasa melalui floem, kemudian akan berubah menjadi sumber fotosintat. Widodo, (1990) juga sependapat bahwa daun-daun muda masih memerlukan assimilat dari organ daun-daun dewasa hingga saatnya daun muda tersebut mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Tujuan utama pemangkasan adalah bagaimana cara mengalokasikan assimilat agar lebih efisien ke biji maupun buah yaitu melalui pengurangan daun bagian non produktif Pemangkasan merupakan bagian dari pemeliharaan dengan cara membuang bagian dari organ-organ tanaman yang tidak diinginkan (Poincelot,
9 1980) dan juga untuk mengatur bentuk kanopi tanaman, merangsang pertumbuhan bidang percabangan yang luas, membuang tanaman yang sakit dan rusak serta meremajakan kanopi tanaman (Purbiati, 1996). Pamangkasan dapat dilakukan pada tunas air, tunas muda, cabang yang bersilang, cabang yang tumbuh melintang dan besarnya sama, cabang bersudut sempit dan cabang di bawah cabang utama, sehingga tanaman lebih seimbang dari segi ukuran, bentuk dan kokoh serta susunan cabang yang teratur dan lebih mudah dirawat (Poincelot, 1980). Mawarni, (1998) mengatakan melalui pemangkasan distribusi cahaya matahari dapat lebih merata pada kanopi daun di bawahnya sehingga sumber (source) dapat memenuhi kebutuhan sink (wadah) yakni bunga dan buah. Jika pemangkasan tunas apikal dilakukan maka akan terjadi pematahan dominasi pucuk dan akan merubah keseimbangan antara akar dan batang. Hal ini akan mengganggu produksi auksin dari meristem apikal dan pengaruhnya mempercepat pembatasan auksin pada tunas-tunas lateral, sehingga tunas-tunas ini akan ke luar dari dormansi, di mana air dan zat hara yang tersedia akan merangsang pertumbuhan dan munculnya percabangan baru (Poincelot, 1980). Pemangkasan tunas apikal dan cabang meristem ortotrop adalah cara utama untuk menjaga bentuk dan ukuran tanaman. Sehingga teknik pemangkasan yang digunakan dapat mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan vegetatif dan generatif (Poincelot, 1980).
10 Pemangkasan tomat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pemangkasan tunas dan pemangkasan batang (Deptan, 2005). Pemangkasan dimaksudkan agar dapat diperoleh buah yang besar dan cepat masak (Indonext, 2005). Frekuensi Pemupukan Fospor Konsep pemupukan didasarkan kepada prinsip hara, sehingga usaha untuk penetapan dosis, cara dan waktu serta jenis pupuk yang diberikan merupakan usaha dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi (Tarigan, 1999). Salah satu usaha meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah yaitu dengan pemupukan. Pemupukan akan efektif dan efisien apabila diberikan pada saat yang tepat dengan cara yang benar yaitu dosis optimal dan jenis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan unsur hara tanaman (Kaderi, 1998). Fosfor merupakan unsur yang paling kritis dibandingkan dengan unsur lainnya (Haryantini dan Santoso, 2001). Muljadi, (1997) mengatakan sebelum aplikasi pupuk fosfor diberikan kedalam tanah, sebaiknya terlebih dahulu diketahui sifat-sifat mineral dan kimia dari pupuk fosfor yang digunakan. Trisawa dkk, (1996) berpesan, penggunaan pupuk yang berlebihan selain mahal dan tidak efisien akan mengakibatkan terjadinya polusi hara dalam tanah, sehingga jika semakin banyak penggunaan pupuk fosfor ke dalam tanah untuk kebutuhan tanaman, maka unsur tersebut akan semakin banyak tertimbun didalam tanah (Haryantini dan Santoso, 2001) dan tertimbun dalam bentuk tidak tersedia bagi tanaman (Gunarto dkk, 1998).
11 Manurung (1987), mengatakan masalah utama fosfor dalam tanah jumlahnya yang sangat sedikit, kelarutan dan ketersediaannya yang rendah bagi tanaman, serta fiksasinya yang menyolok besar. Ketersediaan fosfor tersebut sangat ditentukan oleh kondisi ph tanah, jumlah ion-ion Al, Fe, Ca dan Mn dalam jenis liat ikut juga berperan menentukan tingkat ketersediaan P, karena ion-ion fosfor dapat diserap oleh liat yang bermuatan negatif dan relatif tidak tersedia bagi tanaman (Tisdale dan Nelson, 1975). Fosfor diserap oleh akar tanaman melalui mekanisme intersepsi akar, aliran masa dan proses difusi. Tanaman mengambil fosfor dari laurtan tanah dalam bentuk ion-ion HPO -2 4, PO -3-4 dan H 2 P0 4. Bentuk mana yang diambil oleh tanaman pada saat kondisi tertentu sangat tergantung pada kemasaman tanah (Manurung, 1987). Umumnya bentuk H2PO - 4 lebih banyak diambil tanaman dan lebih tersedia dalam larutan tanah. Hal ini didukung Loveless, (1991) fosfor yang diserap oleh tanaman sebagai ortofosfat adalah H 2 PO 4 -. Sedangkan ion-ion HPO 4-2 diambil oleh tanaman bergerak sangat lambat dan tergantung dengan adanya ATP. Kadar fofor dibutuhkan oleh jaringan tanaman 0,15 1,00% berat kering tanaman (Jones, et al, 1991). Rendahnya serapan P oleh tanaman juga disebabkan oleh kadar air tanah yang tidak mencukupi, sehingga proses difusi P kurang memadai. Kemampuan
12 tanaman untuk mengantisipasi rendahnya ketersediaan P merupakan salah satu mekanisme toleransi (Gunarto dkk, 1998). Kelarutan fosfor dalam berbagai bahan pelarut cukup bervariasi yaitu fosfor larut dalam air, fosfor larut dalam asim sitrat, fosfor tersedia dan fosfor total. Oleh karena itu kelarutan fosfor dalam air masih tetap dipakai sebagai salah satu ukuran apakah pupuk fosfor dianggap baik atau tidak (Manurung, 1987). Menurut Sumarni dan Rini (2001), untuk meningkatkan efisiensi penggunaan larutan hara fosfor dapat dilakukan dengan mengatur waktu aplikasi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Sel tumbuhan memerlukan persediaan hara anorganik dan organik untuk pertumbuhannya, maka harus ada gerakan sinambung hara terlarut dari sumber ketempat hara terpakai (Loveless, 1991). Bila terjadi defisiensi atau kahat unsur fosfor, maka akan terjadi penurunan pertumbuhan secara drastis (Soepardi, 1983 dalam Haryantini dan Santoso, 2001). Unsur fosfor sifatnya sangat mobil di dalam tanaman, sehingga apabila terjadi gejala kekurangan akan nampak pada bagian daun tua yang ditandai dengan daun warna hijau dan berubah menjadi gelap atau keunguan bahkan klorosis (Gunarto dkk, 1998), disertai pertumbuhan pucuk akan terhambat dan kerdil, pertumbuhan batang tidak normal dan pertumbuhan akar berkurang (Kaderi, 1998). Demikian sebaliknya apabila terjadi peningkatan penyerapan hara P, maka akan diikuti oleh hara lainnya, karena hara P berfungsi membentuk ATP yang
13 sangat berguna untuk membantu proses penyerapan hara mineral lainnya (Sastrahidayat, 1999 dalam Haryantini dan Santoso, 2001). Fosfor merupakan komponen dan sintesis ATP dari ADP, karenanya sangat penting dalam menyimpanan dan peredaran energi di dalam sel-sel hidup dan merupakan fosfolipid bagian dari membran, nukleotida, kofaktor berbagai koenzim serta membentuk kompleks dengan gula dan ikut berpartisipasi dalam fosforilasi berbagai senyawa perantara fotosintesa dan respirasi (Loveless, 1991) dan juga merupakan komponen RNA dan DNA sebagai informasi genetik (Jones, et al, 1991). Sebagian besar P terdapat dalam bagian-bagian muda tanaman, pada bunga dan biji. Unsur P ini juga berpengaruh pada pembentukan bunga, pembagian sel, pematangan buah, perkembangan akar halus dan rambut dan meningkatkan kualitas hasil (Soepardi, 1979 dalam Manurung, 1987).
Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh
45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Buncis Sistem perakaran berbagai jenis buncis tidak besar atau ekstensif, percabangan lateralnya dangkal. Akar tunggang yang terlihat jelas biasanya pendek, tetapi pada tanah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini diduga memiliki sekitar 90 genus dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun belum dibarengi dengan program operasional yang memadai. Melalui program revitalisasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Pertumbuhan Tanaman Kedelai Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) mempunyai sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang yang terbentuk dari calon akar, akar sekunder,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Cucurbitales, Famili: Cucurbitaceae,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika Darmaga, Bogor (Tabel Lampiran 1) curah hujan selama bulan Februari hingga Juni 2009 berfluktuasi. Curah hujan terendah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan, diantaranya tanaman buah, tanaman hias dan tanaman sayur-sayuran. Keadaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Budidaya kedelai pada tingkat petani di Indonesia, belum diusahakan pada
TINJAUAN PUSTAKA Budidaya kedelai pada tingkat petani di Indonesia, belum diusahakan pada suatu wilayah atau daerah yang memang dalam pewilayahannya diperuntukkan sebagai areal utama pertanaman kedelai,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Dalam sistematika tumbuhan, kedudukan tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi: Angiospermae; Kelas: Monocotyledoneae; Ordo:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tebu ( Saccharum officinarum L.)
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tebu (Saccharum officinarum L.) Saccharum officinarum L., merupakan spesies tebu yang termasuk dalam kelas monokotiledon, ordo Glumaceae, famili Graminae, dan genus Saccharum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk Indonesia. Produksi padi nasional mencapai 68.061.715 ton/tahun masih belum mencukupi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan
14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Jambu Biji Merah Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium guajava. Psidium berasal dari bahasa yunani yaitu psidium yang berarti delima, guajava
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman Dari (tabel 1) rerata tinggi tanaman menunjukkan tidak ada interaksi antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan pemangkasan menunjukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi masyarakat dalam bentuk segar. Warna, tekstur, dan aroma daun selada dapat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis
16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Jagung Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada malai dan bunga betina terletak pada tongkol di pertengahan batang secara terpisah tapi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Kacang Tanah (Arachis hypogaeal.) Fachruddin (2000), menjelaskan bahwa klasifikasi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, atau Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati bahwa
Lebih terperinciMenurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili
Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Stadia Pertumbuhan Kedelai Stadia pertumbuhan kedelai secara garis besar dapat dibedakan atas pertumbuhan vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap
TINJAUAN PUSTAKA Pembibitan Kelapa Sawit Pada budidaya kelapa sawit dikenal dua sistem pembibitan, yaitu pembibitan satu tahap dan pembibitan dua tahap, namun yang umum digunakan saat ini adalah pembibitan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.) Menurut Cronquist (1981), klasifikasi tanaman cabai rawit adalah sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Radish Radish (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman semusim atau setahun (annual) yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di Indonesia,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Latin, seperti Peru, Ekuador, dan Meksiko. Selanjutnya, tomat menyebar ke seluruh Amerika,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
11 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2 lokasi penelitian yang digunakan yaitu Harapan dan Inalahi yang terbagi menjadi 4 plot pengamatan terdapat 4 jenis tanaman
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Ciri Kimia dan Fisik Tanah Sebelum Perlakuan Berdasarkan kriteria penilaian ciri kimia tanah pada Tabel Lampiran 5. (PPT, 1983), Podsolik Jasinga merupakan tanah sangat masam dengan
Lebih terperinciumbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), klasifikasi tanaman bengkuang adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta :
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kakao Kakao merupakan tanaman yang menumbuhkan bunga dari batang atau cabang. Karena itu tanaman ini digolongkan kedalam kelompok tanaman Caulifloris. Adapun sistimatika
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Sub divisio: Angiospermae; Kelas : Dikotyledonae;
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Akar kedelai terdiri atas akar tunggang, lateral, dan serabut. Pertumbuhan akar tunggang dapat mencapai panjang sekitar 2 m pada kondisi yang optimal, namun umumnya hanya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ; divisi : Spermatophyta ; subdivisi : Angiospermae ; kelas : Monocotyledoneae ; ordo : Graminales ;
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Tebu Botani dan Syarat Tumbuh Tebu
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Tebu Botani dan Syarat Tumbuh Tebu Tebu termasuk ke dalam kelas Monocotyledoneae dan ordo Glumamaceae. Saccharum officinarum adalah jenis yang paling banyak dikembangkan dan dibudidayakan
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang
I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang mempunyai jenis 180 jenis. Tanaman gladiol ditemukan di Afrika, Mediterania, dan paling banyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tomat Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang mempunyai prospek cukup cerah untuk dibudidayakan. Buah tomat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pemupukan
TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan Pupuk adalah penyubur tanaman yang ditambahkan ke tanah untuk menyediakan unsur-unsur yang diperlukan tanaman. Pemupukan merupakan suatu upaya untuk menyediakan unsur hara yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan. Cabai dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan suatu komoditas hortikultura yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan suatu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi serta memiliki prospek yang cerah untuk dapat dikembangkan.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan terbagi menjadi dua tahap yaitu pengambilan Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap pengambilan Bio-slurry dilakukan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Karakteristik Lokasi Penelitian Tebu transgenik IPB 1 dan isogenik PS 851 ditanam di Kebun Percobaan PG Djatirorto PTPN XI, Jawa Timur. Secara administrasi, lokasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tomat 1) Botani dan morfologi tanaman tomat Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae (berkeping dua). Secara lengkap ahli botani mengklasifikasikan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Syarat Tumbuh
3 TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanah Jenis tanah yang sesuai untuk pertumbuhan kacang tanah adalah lempung berpasir, liat berpasir, atau lempung liat berpasir. Keasaman (ph) tanah yang optimal untuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah
3 TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah yang padat memiliki ruang pori yang rendah sehingga menghambat aerasi, penetrasi akar, dan drainase. Menurut Maryamah (2010) pemadatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai varietas Grobogan memiliki umur polong berkisar 76 hari, bobot biji
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi dan Karakterisitik Benih Kedelai Kedelai varietas Grobogan memiliki umur polong berkisar 76 hari, bobot biji berkisar 18 g/ 100 biji. Warna kulit biji kuning muda dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays
PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman pangan yang memiliki masa produksi yang relatif lebih cepat, bernilai ekonomis
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik, pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar-akar cabang banyak terdapat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Cabai 2.1.1 Taksonomi Dalam dunia tumbuh tumbuhan, cabai diklasifikasikan dalam taksonomi sebagai berikut: Kerajaan Divisi Subdivisi Kelas Subkelas Ordo Family Genus :
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan tanaman semusim yang membentuk rumpun, tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15-50 cm (Rahayu, 1999). Menurut
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Padi Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung atau ruang kosong. Panjang tiap ruas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat Tanaman tomat diduga berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan terutama Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke Italia, Jerman dan negaranegara Eropa lainnya. Berdasarkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo
Lebih terperinciI. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi
I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Vegetatif Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah anakan menunjukkan tidak ada beda nyata antar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa media tanam yang digunakan berpengaruh terhadap berat spesifik daun (Lampiran 2) dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak varietasnya (Rukmana, 2005). Kedudukan tanaman kacang hijau
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang Merah merupakan tanaman yang berumur pendek, berbentuk rumpun, tingginya dapat mencapai 15-40 cm, Bawang Merah memiliki jenis akar serabut, batang Bawang Merah
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah hutan di Indonesia pada umumnya berjenis ultisol. Menurut Buckman dan Brady (1982), di ultisol kesuburan tanah rendah, pertumbuhan tanaman dibatasi oleh faktor-faktor yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Botani Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai tetap dipandang penting oleh Pemerintah dan telah dimasukkan dalam program pangan nasional, karena komoditas ini mengandung protein nabati yang tinggi 38%, lemak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Anggrek Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili tanaman terbesar yang terdiri dari 900 Genus dan 25.000 spesies (La Croix, 2008).
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua sesudah padi yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain dikonsumsi, jagung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah anggota sayuran genus Phaseolus yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah anggota sayuran genus Phaseolus yang paling dikenal. Walaupun tidak menghasilkan jumlah protein dan kalori setinggi buncis
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,
Lebih terperinciFungsi Hara bagi Tanaman AGH 322
Fungsi Hara bagi Tanaman AGH 322 Esensialitas Hara bagi Tanaman Hara Esensial: Tanpa kehadiran hara tersebut maka tanaman tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya. Fungsi hara tersebut tidak dapat digantikan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Kentang Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan menjalar dan memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong komoditi sayuran buah dan sangat potensial untuk dikembangkan. Tomat memiliki banyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya
TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sharma (1993), tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta Angiospermae : Dicotyledoneae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut: Divisi Sub divisi Kelas Keluarga Genus Spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Monotyledonae : Gramineae (Poaceae)
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman 1. Tinggi tanaman Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang mudah untuk diamati dan sering digunakan sebagai parameter untuk mengukur pengaruh dari lingkungan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.
19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak
Lebih terperincimerangsang skutelum menghasilkan GA. GA dikirim ke sel-sel protein untuk membentuk enzim baru sebagai pelarut cadangan makanan.
Pertemuan : Minggu ke 13 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Perkembangan buah dan biji Sub pokok bahasan : 1. Terbentuknya biji 2. Perkembangan buah 3. Perkecambahan biji 4. Penuaan dan kematian
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah diameter batang setinggi dada ( DBH), tinggi total, tinggi bebas cabang (TBC), dan diameter tajuk.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek merupakan salah satu komoditas tanaman hias yang mempunyai potensi untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman dalam pot. Dari ribuan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai Cabai merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Cabai dikenal di Eropa pada abad ke-16, setelah diintroduksi oleh Colombus saat perjalanan pulang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan pakchoy di Indonesia Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, dan masuk ke Indonesia diperkirakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,
Lebih terperinci