PERSETUJUAN. Menyetujui

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSETUJUAN. Menyetujui"

Transkripsi

1 PERSETUJUAN Skripsi dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Belajar pada Materi Sifat Mustahil Allah di kelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, penelitian yang ditulis oleh Sri Muliyanah NIM dapat diterima dan disetujui untuk diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru, 24 Dzulhijjah 1432 H 21 November 2011 M Menyetujui Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Pembimbing Dr. H. Amri Darwis, M.Ag. Alwizar, M.Ag. i

2 PENGESAHAN Skripsi dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Belajar pada Materi Sifat Mustahil Allah di kelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, penelitian yang ditulis oleh Sri Muliyanah NIM telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada tanggal 17 Sya ban 1434 H/26 Juni 2013 M. Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam. Pekanbaru, 17 Sya ban1434 H 26 Juni 2013 M Ketua Mengesahkan Sidang Munaqasyah Sekretaris Drs. Azwir Salam, M.Ag. Penguji I Dr. H. Amri Darwis, M.Ag. Penguji II Drs. H. Mudassir, M.Pd. Drs. Marwan Gaffar, M.Pd. Caretaker Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Drs. Promadi, M.A.,Ph.D. NIP ii

3 PENGHARGAAN Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Belajar pada Materi Sifat Mustahil Allah di kelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang peneliti miliki, maka dengan tangan terbuka dan hati yang lapang peneliti menerima kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan dimasa yang akan datang. Dalam penulisan skripsi ini tidak luput dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, terutama kepada kedua orang tua yang telah berjasa membesarkan dan mendidik penulis, sehingga penulis bisa mendapatkan gelar Sarjana. Kemudian pada kesempatan ini peneliti mengucapkan ribuan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. H. M. Nazir selaku Rektor UIN Suska Riau beserta Staf. 2. Bapak Drs. Promadi, M.A,Ph.D selaku Caretaker Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau. 3. Bapak Drs. Azwir Salam, M.Ag selaku Pembantu Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau. 4. Bapak Drs. Hartono, M.Pd selaku Pembantu Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau. 5. Bapak Prof. Dr. H. Salfen Hasri, M.Pd selaku Pembantu Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau. iii

4 6. Bapak Dr. H. Amri Darwis, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. 7. Bapak Alwizar, M.Ag selaku pembimbing yang telah banyak berperan dan memberikan pertunjuk hingga selesainya penulisan skripsi ini. 8. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA Riau yang telah membekali ilmu kepada peneliti. 9. Rekan-rekan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini. Terakhir atas segala jasa dan budi baik dari semua pihak yang tersebut di atas peneliti mengucapkan terima kasih. Semoga segala bantuan yang diberikan menjadi amal baik dan mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin Ya Rabbal Alami. Pekanbaru, September 2013 Sri Muliyanah NIM iv

5 ABSTRAK Sri Muliyanah (2011) : Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Belajar Pada Materi Sifat Mustahil Allah Di kelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya keaktifan siswa dalam belajar pada materi Sifat Mustahil Allah di kelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah keaktifan siswa dalam belajar pada materi sifat mustahil Allah dikelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru tahun pelajaran dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar pada materi sifat mustahil Allah. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keaktifan siswa dalam belajar dari sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Pada sebelum tindakan rata-rata persentase keaktifan belajar siswa adalah 44,7%. Pada siklus I (pertemuan 1 dan 2) rata -rata persentase keaktifan siswa kelas III dalam belajar yang diperoleh adalah 49,7%. Artinya keaktifan siswa kelas III dalam belajar belum mencapai 75%. Sedangkan pada siklus II (pertemuan 1 dan 2) meningkat menjadi 76,0% atau telah mencapai 75% sebagai suatu keberhasilan penelitian. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar pada materi Sifat Mustahil Allah Di kelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. v

6 ABSTRACT Sri Muliyanah (2011): The Implementation Of Cooperative Learning Method The Type Of Think Pair Share To Improve Students Activeness In Inconceivable Characters Of Allah At The Third Year Of State Elementary School 032 District Of Tampan Pekanbary City. This research is motivated by the low of students learning activeness in inconceivable characters of Allah at the third year of state elementary school 032 district of Tampan Pekanbaru city. The formulation of this research is how students activeness in inconceivable characters of Allah at the third year of state elementary school 032 district of Tampan Pekanbaru city by the implementation of cooperative learning method the type of think pair share. The subject in this research is third year students of of state elementary school 032 district of Tampan Pekanbaru city in academic year which are numbering 30 students. The object of this research the implementation of cooperative learning method the type of think pair share to improve students activeness in inconceivable characters of Allah. The data in this research are collected by observation and documentation techniques. The results of research showed the improvement of students activitiness before action, in the first cycle, and second cycle. The average percentage of students activeness before action is 44,7%. On the first cycle (the first meeting and the second meeting) student percentage is about 49,7% and this number does not reach the specified number it is 75%. On the second cycle this number improves it id 76,0% and has been 75%. Therefore the writer concludes that the implementation of cooperative learning method the type of think pair share improves students activeness in inconceivable characters of Allah at the third year of state elementary school 032 district of Tampan Pekanbary city. vi

7 ملخص (2011): تطبیق الطریقة التعلیمیة التعاونیة بنوع فكرة المساھمة الزوجیة لتحسین النشاط الدراسي في دراسة المادة الصفات المستحیلة عند الله لطلبة الصف الثالث بالمدرسة الابتداي یة الحكومیة 032 بمركز تمفان بمدینة باكنبارو. سري مولیاناه كان الدوافع وراء ھذا البحث إنخفاض النشاط الدراسي في دراسة المادة الصفات المستحیلة عند الله لطلبة الصف الثالث بالمدرسة الابتداي یة الحكومیة 032 بمركز تمفان بمدینة باكنبارو. وصیغة المشكة في ھذا البحث كیف كانت النشاط الدراسي في المادة الصفات المستحیلة عند الله لطلبة الصف الثالث بالمدرسة الابتداي یة الحكومیة 032 بمركز تمفان بمدینة باكنبارو بواسطة تطبیق الطریقة التعلمیة التعاونیة بنوع فكرة المساھمة الزوجیة. الموضوع في ھذا البحث طلبة الصف الثالث بالمدرسة الابتداي یة الحكومیة 032 بمركز تمفان بمدینة باكنبارو للعام الدراسي نحو 30 طالبا بینما الھدف في ھذا البحث تطبیق الطریقة التعلمیة التعاونیة بنوع فكرة المساھمة الزوجیة لتحسین النشاط الدراسي في دراسة المادة الصفات المستحیلة عند الله. تجمع البیانات في ھذا البحث بواسطة خطة التوثیق و الاختبار. تدل نتاي ج البحث من زیادة نشاط الطلاب قبل العملیة في الدور الا ول و الثاني. وكانت نسبة نشاط الطلاب قبل العملیة نحو 44 7 في الماي ة ثم بعد العملیة التصحیحیة یزداد نشاطھم في الدور الا ول (في الجلسة الا ولى و الثانیة) نحو 49 7 في الماي ة ولم یصل الطلاب النتیجة المقررة وھي 75 في الماي ة. وفي الدور الثاني (الجلسة الا ولى و الثانیة) تزداد نسبتھا نحو 76 0 في الماي ة أو قد وصل الطلاب النتیجة المقررة وھي 75 في الماي ة. ومع ذلك استنبطت الباحثة أن تطبیق الطریقة التعلمیة التعاونیة بنوع فكرة المساھمة الزوجیة یطور نشاط الطلاب الدراسي في دراسة المادة الصفات المستحیلة عند الله لطلبة الصف الثالث بالمدرسة الابتداي یة الحكومیة 032 بمركز تمفان بمدینة باكنبارو. vii

8 DAFTAR ISI PERSETUJUAN... PENGESAHAN... PENGHARGAAN... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i ii iii v viii ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Definisi Istilah... 4 C. Rumusan Masalah... 4 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5 BAB II KAJIAN TEORI... 6 A. Kerangka Teoretis... 6 B. Penelitian yang Relevan C. Hipotesis Tindakan D. Indikator Keberhasilan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian B. Tempat Penelitian C. Rancangan Penelitian D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Setting Penelitian B. Hasil Penelitian C. Pembahasan BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA A. Kesimpulan B. Saran LAMPIRAN-LAMPIRAN viii

9 DAFTAR TABEL Halaman 1. Keadaan Guru Keadaan Siswa Keadaan Sarana dan Prasarana Keaktifan Belajar Siswa Pada Sebelum Tindakan Aktivitas Guru Pada Pertemuan Pertama (Siklus I) Aktivitas Guru Pada Pertemuan Kedua (Siklus I) Rekapitulasi Aktivitas Guru Pada Pertemuan 1, dan 2 (Siklus I) Keaktifan Belajar siswa Pada Pertemuan Pertama (Siklus I) Keaktifan Belajar siswa Pada Pertemuan Kedua (Siklus I) Rekapitulasi Keaktifan Belajar siswa Pada Pertemuan 1, dan 3 (Siklus I) Aktivitas Guru Pada Pertemuan 1 (Siklus II) Aktivitas Guru Pada Pertemuan 2 (Siklus II) Rekapitulasi Aktivitas Pertemuan 1, dan 2 (Siklus II) Keaktifan Belajar siswa Pada Pertemuan 1 (Siklus II) Keaktifan Belajar siswa Pada Pertemuan 2 (Siklus II) Rekapitulasi Keaktifan Belajar siswa Pada Pertemuan 1, dan 2 (Siklus II) Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus I dan II Rekapitulasi Keaktifan Belajar siswa Pada Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ix

10 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR PADA MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH DI KELAS III SDN 032 KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU OLEH SRI MULIYANAH NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1434 H/2013 M x

11 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR PADA MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH DI KELAS III SDN 032 KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh SRI MULIYANAH NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1434 H/2013 M xi

12 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama dalam membangun keaktifan siswa dalam belajar. Karakteristik yang paling penting dalam pembelajaran adalah terdapat keterlibatan intelektual emosional siswa secara aktif. Dengan demikian memungkinkan terjadinya hal-hal: proses asimilasi dan akomodasi dalam pencapaian pengetahuan, perbuatan serta pengalaman langsung terhadap umpan balik pembentukan ketrampilan penghayatan serta proses internalisasi nilai-nilai dalam rangka pembentukan nilai dan sikap. Keaktifan belajar adalah suatu usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses pembelajarna terjadilah perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dalam ranah kognitif, psikomotor, dan efektif. 1 Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan.jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakekat belajar. Peran aktif siswa sangat penting 1 Martimis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), h. 82

13 2 dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. 2 Keuntungan apabila siswa belajar aktif adalah tanggapan dari sesuatu atau yang dikerjakan sendiri lebih sempurna, mudah direproduksi, dan pengertian yang di peroleh lebih jelas, setelah itu beberapa sifat watak terpimpin dapat dipupuk misalnya : hati-hati rajin, tekun, tahan uji, percaya pada diri sendiri, perasaan sosial dan sebagainya. Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecendrungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan. Oleh sebab itu, diperlukan cara untuk dapat mengikat informasi yang baru saja diterima dari guru. Keaktifan belajar adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Mengapa demikian? Karena salah satu faktor yang menyebabkan informasi cepat dilupakan adalah faktor kelemahan otak manusia itu sendiri. Kenyataan ini sesuai dengan kata-kata mutiara yang diberikan oleh seorang filosof kenamaan dari Cina, konfusius. Dia mengatakan: Apa yang saya dengar saya lupa, apa yang saya lihat saya ingat dan apa yang saya lakukan saya faham. 3 Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa dengan adanya proses pembelajaran yang berpusat kepada siswa, maka siswa akan belajar lebih aktif dan pada akhirnya hasil belajar dapat dicapai secara maksimal. Keaktifan sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Guru SDN 032 kecamatan Tampan kota Pekanbaru telah berusaha mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran dengan cara mencatat, tanya jawab serta mengerjakan tugas atau latihan, seharusnya dalam pembelajaran siswa semangat, memiliki respon yang bagus, mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan berinisiatif untuk bertanya, ternyata keaktifan belum menunjukkan peningkatan, 2 Hartono, dkk, PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, (Pekanbaru: Zanafa, 2008), h.11 3 Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani CTSD, Edisi Revisi, 2008), h. xiv

14 3 keaktifan belajar siswa hanya mencapai rata-rata persentase 44,67% atau masih tergolong kurang. Dalam proses pembelajaran ini peneliti memperoleh informasi dari guru gejala-gejala keaktifan belajar siswa sebagai berikut : 1. Siswa hanya menunggu instruksi dari guru 2. Siswa hanya mendengarkan guru mengajar tanpa berinisiatif untuk bertanya 3. Siswa kurang mau, jika di minta maju ke depan kelas untuk mengerjakan latihan. 4. Sebagian siswa kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran 5. Siswa tidak menggunakan kesempatan. Salah satu metode yang dapat digunakan guru untu meningkatkan keaktifan siswa adalah Think Pair Share. Sebagai guru yang kreatif perlu mengimplementasikan prinsip siswa belajar aktif dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Buchari Alma menjelaskan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat mengoptimalkan partisipasi siswa mengeluarkan pendapat, dan meningkatkan pengetahuan siswa dan keaktifan belajar siswa. Siswa meningkatkan daya pikir ( Think) lebih dulu, sebelum masuk ke dalam kelompok pasangan ( Pair), kemudian berbagi dalam kelompok besar 4-5 orang siswa (Share). 4 Berdasarkan permasalahan dan keunggulan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Belajar Pada Materi Sifat Mustahil Allah Di kelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. 4 Buchari Alma, Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 91

15 4 B. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahan pemahaman tentang judul di atas, penulis akan menegaskan maksud dari beberapa istilah yang terdapat di dalam judul tersebut yaitu : 1. Metode pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share adalah merupakan salah satu metode yang memberikan kepada para siswa waktu untuk berfikir dan merespons serta saling bantu sama lain Keaktifan belajar adalah suatu usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses pembelajarna terjadilah perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dalam ranah kognitif, psikomotor, dan efektif. 6 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah a. Siswa hanya menunggu instruksi dari guru b. Siswa hanya mendengarkan guru mengajar tanpa berinisiatif untuk bertanya c. Apakah dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar pada materi sifat mustahil Allah dikelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru? 2. Batasan Masalah Sehubungan dengan banyaknya permasalahan yang berkaitan dengan masalah ini, maka penulis membatasi masalah tersebut pada aspek Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan 5 Slavin, Robert, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktis, (Bandung: Nusa Media 2008), h Martimis Yamin, Loc.Cit.

16 5 Keaktifan Siswa Dalam Belajar Pada Materi Sifat Mustahil Allah Di kelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar pada materi sifat mustahil Allah dikelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar pada materi sifat mustahil Allah di kelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Bagi siswa: dengan metode ini sangat bermanfaat untuk dapat memotivasi siswa yang kurang aktif dikelas supaya terlibat aktif dalm proses pembelajaran. b. Bagi guru: penelitian ini di harapkan sebagai sumber informasi ilmiah untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelaran guru dikelas. c. Bagi sekolah: merupakan sumbangan yang berharga bagi Sekolah Dasar dalam rangka memperbaiki dan mengembangkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

17 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1 Metode Pembelajaran Kooperatif Metode pembelajaran merupakan cara-cara yang digunakan guru untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan mengajar makin tepat metode yang digunakan maka semakin efektif dan efisien kegiatan pembelajaran yang dilakukan antara guru dan siswa, sehingga pada akhirnya akan menunjang dan mengantarkan keberhasilan belajar siswa dan keberhasilan mengajar yang dilakukan oleh guru. 7 Menurut Kozna dalam Hamzah B.Uno menjelaskan bahwa metode pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. 8 Adanya metode pembelajaran kooperatif akan memupuk pembentukan kelompok kerja dengan lingkungan yang positif. Tujuan dari metode pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa secara aktif dalam proses berpikir dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa yang belajar dalam situasi pembelajaran kelompok di dorong dan diharapkan untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasi usahanya untuk menyelesaikan tugas tersebut secara bersama-sama. Menurut peneliti, proses pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan 7 Darwan Syah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Diadit Media, 2009), h Hamzah. B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajara yang Kreatif dan Efektif, (Gorontalo, Bumi Aksara 2007), h. 1 6

18 7 kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektifitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Lie menyebut bahwa pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan, pembelajaran kooperatif hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang di dalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. 9 Kunandar menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh antar siswa untuk menghindari ketersinggungan dan kesalah pahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. 10 Tukirman Taniredja menjelaskan metode pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. 11 Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerjasama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. 9 Anita Lie, Cooperative Learning, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007), h Kunandar, Guru Profesional, Implementasi KTSP Menghadapai Sertifikasi Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, h Tukirman Taniredja, Model-Model Pembelajaran Inovatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 55

19 8 Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dimana siswa belajar secara kolompok. Anggota kelompok harus heterogen baik kognitif, jenis kelamin, suku, dan agama. Belajar dan bekerja secara kolaboratif, dengan struktur kelompok yang heterogen. 12 Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sangat banyak alasan yang meyakinkan bahwa pembelajaran kooperatif memang pantas untuk dilaksanakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, terlebih lagi jika guru betul-betul mampu menguasai kelas serta materi yang akan dibahas. Jika semua prinsip di atas dilaksanakan maka akan tercapai keberhasilan yang diinginkan oleh guru. Namun jika dalam pelaksanaan hanya menargetkan salah satu konsep dasar saja, maka akan menyebabkan efektifitas dan produktifitas metode ini secara akademis terbatas. Pembelajaran kooperatif bermanfaat untuk membantu siswa agar tidak terlalu tergantung kepada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. Dengan adanya interaksi selama Pembelajaran kooperatif ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dan memberikan rangsangan berfikir. Salah satu metode pembelajaran kooperatif adalah tipe Think Pair Share. 2 Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share merupakan salah satu pedekatan dalam pembelajaran yang memberikan kepada para siswa waktu untuk berfikir dan merespons serta saling bantu sama lain Slavin, Robert E. Op, Cit. 13 Kunandar, Op, Cit, hlm. 345

20 9 Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair- Share menurut Anita Lie adalah : a. Guru membagi, siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok. b. Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri. c. Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya. d. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. 14 Sedangkan menurut Muslim Ibrahim langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair- Share adalah : Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Think (berpikir) a. Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran. b. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan secara mandiri. Pairing (berpasangan) Guru meminta siswa berpasangan dengan teman sebelahnya untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Share (penggabungan kelompok) a. Guru meminta siswa bergabung dengan kelompok lain menjadi 4 orang siswa untuk mendiskusikan hasil akhir dari yang didiskusikan pada pasangan sebelumnya, b. Selanjutnya guru meminta masing-masing kelompok gabungan membagi hasil pemikiran mereka kepada kelompok yang lain di depan kelas. Share (penggabungan kelompok). 15 Lebih lanjut Kunandar menjelaskan tentang langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share adalah sebagai berikut: a. Berfikir ( Thinking), yaitu guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk berfikir sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut. b. Berpasangan (Pairing), yakni guru meminta kepada siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan. Interaksi selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama jika suatu isu khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasanagan. 14 Anita Lie, Op.Cit. h Muslimin Ibrahim, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: UNS Press, 2000), h. 49

21 10 c. Penggabungan kelompok ( Share), yakni guru meminta pasangan pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Langkah ini akan menjadi efektif jika guru berkeliling kelas dari pasangan yang satu ke pasangan yang lain sehingga seprempat atau separuh dari pasangan-pasanagan tersebut memperoleh kesempatan untuk melapor. 16 Metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share bisa digunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik Kelebihan dan Kelemahan Motode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think- Pair-Share Adapun kelebihan dari metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair- Share adalah sebagai berikut : a. Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaanpertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memeproleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan. b. Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah. c. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dengan kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang. d. Siswa memperoleh kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar. e. Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran. 18. Kelemahan dari metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share adalah sebagai berikut : a. Banyak kelompok dan perlu dimonitor b. Lebih sedikit ide yang muncul c. Tidak ada penengah jika terjadi perselisihan dalam kelompok. d. Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas. e. Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas. f. Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu pengajaran Kunandar. Op Cit. h Anita Lie, Op Cit. h Kunandar,Op.Cit. h. 340.

22 11 4 Pengertian Keaktifan Belajar Silbermen menjelaskan keaktifan belajar adalah kegiatan yang dilakukan secara perseorangan maupun secara berkelompok untuk memahami perasaan, nilainilai, dan sikap-sikap. 20 Hal senada Martimis Yamin menyatakan bahwa keaktifan belajar adalah suatu usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses pembelajarna terjadilah perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dalam ranah kognitif, psikomotor, dan efektif. 21 Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat dipahami keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. 5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar adalah: 22 Menurut Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar a. Faktor internal (berasal dari dalam diri siswa) meliputi : 1) Faktor fisiologi yaitu kondisi fisik secara umum dan kondisi panca indra. 2) Faktor psikologi yaitu minat, bakat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif. b. Faktor eksternal (berasal dari luar diri siswa) meliputi : 19 Ibid. 20 Silbermen, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Yogyakarta: Nusamedia, 2009), hlm Martimis Yamin, Op.Cit, h Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h. 132

23 12 1) Faktor lingkungan yaitu lingkungan sosial dan alamiah. 2) Faktor instrumental yaitu kurikulum, program, fasilitas dan guru. 3) Faktor pendekatan belajar adalah usaha belajar siswa untuk memahami suatu pelajaran. Aunurrahman menjelaskan bahwa keaktifan belajar siswa disamping ditentukan oleh faktor-faktor internal juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Adapun faktor internal yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa adalah: a) ciri khas/karakteristik siswa, b) sikap terhadap belajar, c) motivasi belajar, d) konsentrasi belajar, e) mengolah bahan belajar, f) menggali hasil belajar, g) rasa percaya diri, dan h) kebiasaan belajar. 23 Faktor eksternal adalah segala faktor yang ada di luar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap keaktifan belajar yang dicapai siswa. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa antara lain adalah : a. Faktor Guru, dalam ruang lingkupnya guru dituntut untuk memiliki sejumlah keterampilan terkait dengan tugas-tugas yang dilaksanakannya. Adapun keterampilan yang dimaksud adalah : 1) Memahami siswa. 2) Merancang pembelajaran. 3) Melaksanakan pembelajaran. 4) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. 5) Mengembangkan peserta didk untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. b. Faktor Lingkungan sosial (termasuk teman sebaya), lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh positif dan dapat pula memberikan pengaruh negatif terhadap keaktifan belajar siswa. c. Kurikulum Sekolah, dalam rangkaian proses pembelajaran di sekolah, kurikulum merupakan panduan yang dijadikan sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan proses pembelajaran, dengan tujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. d. Sarana dan prasararana, prasarana dan sarana pembelajaran merupakan faktor yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keadaan gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang perpustakaan sekolah 23 Aunurrahman, Op.Cit, h

24 13 yang teratur, tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium, tersedianya bukubuku pelajaran, media/alat bantu belajar merupakan komponen-komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan-kegiatan belajar siswa. 24 Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, jelaslah bahwa faktor yang mempengaruhi dalam arti menghambat atau mendukung keaktifan belajar siswa, secara garis besar dapat dikelompokkan dalam dua faktor, yaitu faktor intern (dari dalam diri subjek belajar) dan faktor ekstern (dari luar diri subjek belajar). 6 Ciri-Ciri Keaktifan Belajar Siswa Mc Keachie dalam Martimis Yamin mengemukakan 7 aspek yang merupakan ciri-ciri keaktifan belajar siswa, yaitu : a. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran. b. Tekanan pada aspek apektif dalam belajar. c. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk interaksi antar siswa. d. Kekompakkan kelas sebagai kelompok belajar. e. Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, f. Kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran. g. Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran. 25 Menurut Rahmayulis ciri-ciri keaktifan belajar siswa mencakup keaktifan jasmani dan rohani 26. Ciri-ciri jasmani dan rohani yang dapat dilakukan di sekolah menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Paul D. Dierich meliputi : a. Visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar, demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya. b. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, interviu, diskusi dan sebagainya. c. Listening aktivities, seperti mendengerkan uraian, percakapan diskusi, musik, pidato, ceramah dan sebagainya. 24 Ibid, h Martimis Yamin, Op.Cit, h Rahmayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalamulia, 2002), h 35

25 14 d. Writing activities seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin dan sebagainya. e. Drawing activities, seperti mengambarkan, membuat grafik, peta, patroon dan sebagainya. f. Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, memelihara bintanag dan sebagainya. g. Mental aktivities, seperti menangkap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, mengambil keputusan dan sebagainya. h. Emotioal activities, seperti menaruh minat, gembira, berani, tenang, gugup, kagum, dan sebagainya. 27 Hal senada juga dinyatakan oleh Dasim Budimansyah bahwa ciri-ciri keaktifan belajar siswa yang dapat berupa aktif mental. Aktif mental dapat dilihat dari indikator sering bertanya, sering mempertanyakan gagasan orang lain, dan sering mengungkapkan gagasan. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut, seperti takut ditertawakan, takut disepelekan, atau takut diamarahi jika salah. 28 Berdasarkan pendapat para ahli sebelumnya, dapat dipahami bahwa yang menjadi indikator keaktifan belajar siswa adalah : a. Siswa aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. b. Siswa aktif dalam berdiskusi dengan pasangan c. Siswa aktif dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan pelajaran d. Siswa aktif dalam mengemukaan pendapat. e. Dan siswa aktif dalam bertanya. 27 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Akasara, 2008,) h Dasim Budimansyah, PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, (Bandung: PT. Genesindo, 2009), h. 76

26 15 B. Penelitian yang Relevan Setelah penulis membaca dan mempelajari beberapa karya ilmiah sebelumnya, penelitian ini sangat relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khairul Akmal dari instansi yang sama yaitu Universitas Islam Negeri Suska Riau tahun 2009 dengan judul Penerapan Strategi Cooperative Learning Tipe Think Pair Share untuk meningkatkan Motivasi Belajar PKn Siswa Kelas III MI Darussalam Kualu Nenas Kecamatan Tambang. Adapun unsur persamaannya adalah sama-sama menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. Sedangkan unsur perbedaannya terletak pada variabel Y (variabel yang dipengaruhi), dimana variabel Y saudara Khairul Akmal adalah meningkatkan motivasi belajar, sedangkan variabel Y dalam penelitian ini adalah meningkatkan keaktifan belajar siswa. Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh saudara Khairul Akmal adanya peningkatan motivasi belajar PKn Siswa Kelas III MI Darussalam Kualu Nenas Kecamatan Tambang dari siklus I ke siklus II. Dari hasil observasi, motivasi belajar siswa pada siklus I hanya memperoleh alternatif jawaban Ya sebanyak 59 kali, dengan rata-rata motivasi belajar siswa untuk 6 indikator motivasi belajar hanya sebesar 66% atau dengan klasifikasi cukup baik. Sedangkan hasil pengamatan motivasi belajar pada siklus II diperoleh alternatif jawaban Ya sebanyak 76 kali, dengan ratarata motivasi belajar siswa untuk 6 indikator sebesar 84% atau dengan klasifikasi baik. C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian teori yang telah dipaparkan maka peneliti dapat merumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan penerapan metode pembelajaran

27 16 kooperatif tipe Think Pair Share, keaktifan siswa dalam belajar pada materi sifat mustahil Allah di kelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dapat ditingkatkan. D. Indikator Keberhasilan 1. Indikator Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Indikator penerapan aktvitas guru melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran. b. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan secara mandiri Think (Berpikir). c. Guru meminta siswa berpasangan dengan teman sebelahnya untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Pairing (berpasangan) d. Guru meminta siswa bergabung dengan kelompok lain menjadi 4 orang siswa untuk mendiskusikan hasil akhir dari yang didiskusikan pada pasangan sebelumnya e. Selanjutnya guru meminta masing-masing kelompok gabungan membagi hasil pemikiran mereka kepada kelompok yang lain di depan kelas. Share (penggabungan kelompok) 2. Indikator Keaktifan Belajar Siswa Secara lebih jelas indikator keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah:

28 17 a. Siswa aktif mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran b. Siswa aktif dalam mencari jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru. c. Siswa aktif dalam berdiskusi dengan pasangan d. Siswa aktif dalam mengemukaan pendapat. e. Siswa aktif dalam bertanya. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mencapai 75% Suryosubroto, Prose Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 117

29 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru tahun pelajaran dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar pada materi sifat mustahil Allah. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (Variabel X), dan keaktifan siswa dalam belajar (Variabel Y). B. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Mata pelajaran yang diteliti adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. C. Rancangan Tindakan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh karena itu, maka rancangan penelitian dilakukan dengan 2 siklus. Siklus pertama dilaksanakan sebanyak 2 kali tatap muka, dan siklus dua yang dilaksanakan juga dengan 2 tatap muka 18

30 19 sehingga 2 siklus yaitu 4 kali tatap muka masing-masing siklus berisi pokok-pokok kegiatan sebagai berikut : 30 Refleksi Awal Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan 1. Perencanaan Tindakan Dalam tahap perencanaan atau persiapan tindakan ini, dilaksanakan oleh guru. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Membuat Silabus. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Meminta teman sejawat untuk menjadi observer. Adapun tugas observer adalah untuk mengamati aktivitas guru dan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. d. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas guru dan keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. 30 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 16

31 20 2. Pelaksanaan Tindakan a. Tahap 1 Think (berpikir) 1) Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran. 2) Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan secara mandiri. b. Tahap 2 Pairing (berpasangan) Guru meminta siswa berpasangan dengan teman sebelahnya untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Pairing (berpasangan). c. Tahap 3 Share (penggabungan kelompok) 1) Guru meminta siswa bergabung dengan kelompok lain menjadi 4 orang siswa untuk mendiskusikan hasil akhir dari yang didiskusikan pada pasangan sebelumnya, 2) Selanjutnya guru meminta masing-masing kelompok gabungan membagi hasil pemikiran mereka kepada kelompok yang lain di depan kelas. Share (penggabungan kelompok). 3. Observasi Dalam pelaksanaan penelitian juga melibatkan pengamat, tugas dari pengamat tersebut adalah untuk melihat aktivitas guru dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share selama pembelajaran berlangsung, hal ini dilakukan untuk memberi masukan dan pendapat terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan, sehingga masukan-masukan dari pengamat dapat

32 21 dipakai untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya. Pengamatan ditujukan untuk melihat aktivitas guru selama proses berlangsungnya pembelajaran. 4. Refleksi Berisi tentang keadaan siswa sebelum diadakan penelitian dan setelah diadakan penelitian. Pada siklus I belum terlihat terjadinya peningkatan keaktifan belajar siswa, hal ini disebabkan masih terdapatnya kelemahan aktivitas guru yang terjadi pada siklus I. Pada siklus II ternyata hasilnya mengalami peningkatan keaktifan belajar siswa. Keberhasilan disebabkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan sempurna. D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 1 Jenis Data Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu : jenis data kualitatif dan data kuantitatif, yang terdiri dari : a. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Yaitu data tentang aktivitas guru dalam pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share yang diperoleh melalui lembar observasi. b. Keaktifan Belajar Siswa Yaitu data tentang keaktifan belajar siswa selama pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share diperoleh melalui lembar observasi

33 22 2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah a. Observasi Adapun aspek yang di observasi atau yang diamati dalam penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui aktivitas guru selama pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share diperoleh melalui lembar observasi. 2) Untuk mengetahui keaktifan belajar siswa selama pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share diperoleh melalui lembar observasi. b. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang sejarah, keadaan guru, keadaan siswa, sarana dan prasarana, serta kurikulum yang digunakan SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. E. Teknik Analisis Data 1. Aktivitas Guru Pengolahan data penelitian ini menggunakan rumus persentase 31, yaitu sebagai berikut : F P x 100% N 31 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 43

34 23 Keterangan: P F N = Angka Persentase = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya = Jumlah frekuensi secara keseluruhan Dalam menentukan kriteria penilaian tentang hasil observasi aktivitas guru, maka dilakukan pengelompokkan atas 5 kriteria penilaian yaitu sangat sempurna, sempurna, cukup sempurna, kurang sempurna dan tidak sempurna. Adapun kriteria persentase tersebut yaitu sebagai berikut: 32 TABEL III. 1. KATEGORI AKTIVITAS GURU NO Interval Kategori 1 90 sd 100 Sangat Sempurna 2 70 sd 89 Sempurna 3 50 sd 69 Cukup Sempurna 4 30 sd 49 Kurang Sempurna 5 10 sd 29 Tidak Sempurna 2. Keaktifan Belajar Siswa Pada lembaran observasi, setiap siswa yang aktif diberi kode 1, sedangkan siswa yang tidak aktif diberi kode 0. interval dan kategori keaktifan belajar siswa adalah sebagai berikut Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2008), h Agus Suprijono, Loc. Cit.

35 24 TABEL. III. 2. KATEGORI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA NO Interval Kategori 1 92 sd 100 Sangat Tinggi 2 72 sd 91 Tinggi 3 49 sd 71 Cukup Tinggi 4 25 sd 48 Kurang Tinggi 5 0 sd 24 Tidak Tinggi

36 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Sekolah SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru terletak di Jl. Serasi No. 40 Delima Tampan Pekanbaru. SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru didirikan pada tahun 1995 di atas tanah hibah dari depolover yang luas tanahnya sekitar 4000 M 2 dan luas bangunannya 350 M 2. Kondisi gedung SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru adalah permanen dengan lantai semen, atap seng, dan loteng triplek. Kemudian S SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru memiliki 6 ruang belajar, 1 ruang majelis guru, 1 ruang perpustakaan, 1 gudang, dan 1 wc. Pada tanggal 28 April 1997 SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru telah berstatus milik sekolah dengan non sertifikat Dan pada saat ini SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dipimpin oleh Bapak M. Falis, S.Pd. 2. Keadaan Guru dan Siswa Guru-guru yang mengajar di SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru terdiri dari guru negeri, guru kontrak dan guru honor, yang semuanya berjumlah 32 orang. Untuk lebih jelas keadaan guru yang mengajar di SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 25

37 26 Tabel IV.1 Keadaan Guru / Pegawai SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru NO Nama/Nip Jabatan L/P 1 M. Falis, S.Pd Kepala Sekolah L 2 Nuraini Zali, A.Ma Guru Kelas P 3 Dahlia Zafni Guru Kelas P 4 Masri Ratna J Guru Kelas P 5 Tri Wiji Astuti, S.Pd Guru Kelas P 6 Hj. Rosmawinar Guru agama Islam P 7 Wan Rokiah Guru Agama Islam P 8 Nurlaina Guru Kelas P 9 Jofni Hazmi Guru Olahraga P 10 T.Rusnah Guru Kelas P 11 Yusniwati, A.Ma.Pd Guru Kelas P 12 Sri Soreah Guru Kelas P 13 Irma Elfiana Guru Kelas P 14 Asro Guru Olahraga P 15 Halimatussakdiah Guru Kelas P 16 Saparrudin, S.Pd Guru Kelas L 17 Warna Guru Kelas P 18 Masnoni Guru Kelas P 19 Mahlinar Guru P 20 Linda Gusnita Guru B. Inggris P

38 Oktariani, A.Ma Guru Kelas P 22 Rusnaini, S.Ag Guru Kelas P 23 Intan Guru Armel P 24 Yeni Suryani Guru Kelas L 25 M. Ayatul Hidayat, S.Pd Guru Kesenian P 26 Hasna Murni, S.Pd Guru Kelas P 27 Seri Fatmawati, S.Pd.I Guru Agama P 28 Tearida Carolina, A.Md Guru Kelas P 29 Inggrid Purdiani Guru Kelas P 30 M.Iqbal Guru B.Inggris L 31 Zulkhairi, S.Pd Guru Komputer L 32 Rahmad Abdullah Penjaga Sekolah L Sumber : SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru 3. Keadaan Siswa Sebagai sarana utama dalam pendidikan siswa merupakan sistem pendidikan di bimbing dan di didik agar mencapai kedewasaan yang bertanggung jawab oleh pendidik. Adapun jumlah seluruh siswa SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru adalah sebanyak 655 orang yang terdiri dari 6 kelas. Tabel IV.2 Keadaan Siswa SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 I II III IV V VI Total Sumber : SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

39 28 4. Kurikulum dan Proses Pembelajaran Kurikulum merupakan acuan dalam menyelenggarakan pendidikan di suatu lembaga pendidikan demi tercapainya tujuan lembaga pendidikan tersebut, dengan adanya KTSP tersebut. Maka proses belajar mengajar yang dilaksanakan lebih terarah dan terlaksana dengan baik. SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru menggunakan KTSP 2008 yang diselenggarakan di setiap kelas, mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Mata pelajaran yang digunakan SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dapat dilihat pada tabel berikut ini : a. Pendidikan Agama Islam b. Bahasa Indonesia c. Matematika d. Sains e. Ilmu Pendidikan Sosial f. Pendidikan Kewarganegaraan g. Penjeskes h. KTK Mata Pelajaran Muatan Lokal a. Armel untuk kelas 3-6 b. Bahasa Inggris untuk kelas 3-6 c. Bahasa Arab untuk kelas 3-6

40 29 5. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan komponen pokok yang sangat penting guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan, tanpa sarana dan prasarana yang memadai pendidikan tidak akan memberikan hasil yang maksimal, secara garis besar sarana dan prasarana yang ada di SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru adalah sebagai berikut : Tabel IV.3 Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru No Jenis Ruangan Jumlah Kondisi 1 Ruangan Kelas 8 Baik 12 Ruang Kantor 1 Baik 3 Ruang Majelis Guru 1 Baik 4 Ruang Perpustakaan 1 Baik 5 Gudang 1 Baik 6 WC 2 Baik 7 Ruang Kepala Sekolah Baik Sumber : SDN 032 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru B. Hasil Penelitian 1. Keaktifan Siswa Dalam Belajar Sebelum Tindakan Setelah pengamatan sebelum tindakan, telah diketahui bahwa keaktifan siswa kelas III dalam belajar berada pada kateogri Kurang Tinggi dengan dengan persentase 44,67% berada pada rentang 25%-48%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI KOPERASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROMPTING

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI KOPERASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROMPTING MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI KOPERASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROMPTING DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 006 SEROSAH KECAMATAN HULU KUANTAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Tinjauan Tentang Aktivitas Belajar. a. Aktivitas Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Tinjauan Tentang Aktivitas Belajar. a. Aktivitas Belajar BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Tinjauan Tentang Aktivitas Belajar a. Aktivitas Belajar Dalam proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun bertindak. Dengan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI WAIT TIME

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI WAIT TIME PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI WAIT TIME PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 043 TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU Oleh LUTVIANA NIM. 10918008830 FAKULTAS

Lebih terperinci

Oleh NAZIFAH NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

Oleh NAZIFAH NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M PENERAPAN TEKNIK LUCK OF THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 005 NAGA BERALIH KECAMATAN KAMPAR UTARA KABUPATEN KAMPAR Oleh NAZIFAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil 1 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1 Hasil Belajar Para ahli psikologi dan pendidikan mengemukakan rumusan yang berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil belajar.

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DI KELAS IV SDN 004 PULAU BIRANDANG KECAMATAN KAMPAR TIMUR KABUPATEN KAMPAR Oleh EDI SLAMAT

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DECISION MAKING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DECISION MAKING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DECISION MAKING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV D SEKOLAH DASAR NEGERI 42 KECAMATAN MARPOYAN DAMAI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pasang bagi. Metode Pembelajaran ini merupakan metode untuk menunjukkan. dan mendorong siswa bekerja bersama secara informal.

BAB II KAJIAN TEORI. pasang bagi. Metode Pembelajaran ini merupakan metode untuk menunjukkan. dan mendorong siswa bekerja bersama secara informal. BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Strategi Pembelajaran Pasang Bagi Salah satu usaha guru adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran pasang bagi. Metode Pembelajaran ini merupakan metode

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. sama lain. Dalam uraian ini dapat berkenalan dengan beberapa perumusan

BAB II KAJIAN TEORI. sama lain. Dalam uraian ini dapat berkenalan dengan beberapa perumusan BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Belajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsiran tentang Belajar. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama

Lebih terperinci

Sumarni Elda SD Negeri 024 Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Sumarni Elda SD Negeri 024 Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERTANYAAN YANG DITANAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VI.C SD NEGERI 024 TARAI BANGUN KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu Pertanyaan a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Strategi pembelajaran aktif merupakan kegiatan

Lebih terperinci

ERVINA NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

ERVINA NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M PENERAPAN PENDEKATAN LABORATORI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 010 PULAU TERAP KECAMATAN KUOK Oleh FITRI ERVINA NIM. 10918006012

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Metode Pembelajaran Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang dipergunakan olah seorang guru atau instruktur. Pengertian lain adalah teknik penyajian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Keaktifan Belajar Sebelum penulis membahas tentang keaktifan belajar, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan pengertian belajar. Belajar adalah suatu proses

Lebih terperinci

OCTAVIANI NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

OCTAVIANI NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KATEGORI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DIKELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 15 PEKANBARU Oleh DEVIRA OCTAVIANI NIM. 11018200961

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE STEP INTERVIEW

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE STEP INTERVIEW PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE STEP INTERVIEW DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 163 PEKANBARU Oleh : PEBLI

Lebih terperinci

Oleh NILA FATMAWATI MUNADHIRO NIM

Oleh NILA FATMAWATI MUNADHIRO NIM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA PENGGARIS BILANGAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M PENERAPAN STRATEGI ISU SETUJU/TIDAK SETUJU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 004 TELUK DALAM KECAMATAN KUALA KAMPAR KABUPATEN PELALAWAN Oleh

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh VERADILA PRORI NIM

Skripsi. Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh VERADILA PRORI NIM PENERAPAN STRATEGI PERMAINAN MELEMPAR ANGKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI 3 PEKANBARU Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORIE. Langkah-langkah permainan kategori: dengan subjek pada judul baris. 1. Kategori Gigi Ompong Dentin Magnet Menarik

BAB II KAJIAN TEORIE. Langkah-langkah permainan kategori: dengan subjek pada judul baris. 1. Kategori Gigi Ompong Dentin Magnet Menarik BAB II KAJIAN TEORIE A. Kerangka Teorietis 1. Pemainan Kategori a. Pengertian Pemainan Kategori Permainan kategori adalah sebuah permainan kata. Dalam permainan kata ini, setiap pemain memikirkan kata-kata

Lebih terperinci

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya. Belajar bukan hanya sekedar mengetahui, tetapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Aktivitas Belajar Slameto (2001 : 36) berpendapat bahwa penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi difikirkan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Strategi pembelajaran aktif juga merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Hisyam Zaini menjelaskan bahwa strategi pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Desi Susanti 1, Pebriyenni 2, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak diterapkan oleh guru dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak diterapkan oleh guru dalam 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas. Menurut Nurhadi (2004:112) model pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Lalfakhiroh, Atmadji, Implementasi Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI BATU LONCATAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 181 PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI BATU LONCATAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 181 PEKANBARU PENERAPAN STRATEGI BATU LONCATAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 181 PEKANBARU OLEH AYATUN INDASARI NIM. 10918006308 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan tentang Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Slameto menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS. sebagai a plan method, or series of ectivities designed to echieves a particular

BAB II TINJAUAN TEORETIS. sebagai a plan method, or series of ectivities designed to echieves a particular 7 BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Pengertian Strategi Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia pendidikan yang diartikan sebagai cara menggunakan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI TEKNIK POLAMATIKA PERKALIAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 113 PEKANBARU

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI TEKNIK POLAMATIKA PERKALIAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 113 PEKANBARU PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI TEKNIK POLAMATIKA PERKALIAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 113 PEKANBARU OLEH DEVIANA 10818004740 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2010-2011 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, terdiri dari

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COLLABORATIVE LEARNING

PENERAPAN METODE COLLABORATIVE LEARNING PENERAPAN METODE COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 001 PULAU KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. 1 Aktivitas belajar dapat

BAB II KAJIAN TEORI. mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. 1 Aktivitas belajar dapat BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Aktivitas Belajar a. Definisi Aktivitas Belajar Aktivitas belajar adalah proses pembelajaran yang dilaksanakn guru dengan sedemikian rupa agar menciptakan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INCREASING THE CAPACITY TO THINK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INCREASING THE CAPACITY TO THINK PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INCREASING THE CAPACITY TO THINK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MERANGIN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN SMART MONOPOLI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH DARUL ULUM KOTA PEKANBARU

PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN SMART MONOPOLI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH DARUL ULUM KOTA PEKANBARU PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN SMART MONOPOLI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH DARUL ULUM KOTA PEKANBARU OLEH SHINTA MAHARANI NIM. 11218205514 FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak didukung dengan aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

APRINA NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

APRINA NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KARTU-KARTU PERTANYAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS MATERI STRUKTUR TUMBUHAN DENGAN FUNGSINYA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 017

Lebih terperinci

YUNITA NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

YUNITA NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MELAKSANAKAN SHALAT ID MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH AURSATI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR Oleh RAHMA

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU Hanifli hanafli.sman9@gmail.com SMAN 9 Pekanbaru ABSTRACT This research is motivated by

Lebih terperinci

PURBA NIM: FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

PURBA NIM: FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MENGAKRABKAN SAMPEL PERWAKILAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 010 BELUTU KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di kelas V tahun 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di kelas V tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang yang terdiri dari

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT Rosmiati 1, Yusrizal 2, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Tinjauan Tentang Teknik Cek Kosong a. Pengertian Teknik Pembelajaran Hamdani menjelaskan bahwa teknik pembelajaran diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan,

Lebih terperinci

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Alis Suryanti Guru SDN 1 Purwosari Kec. Padangratu E-mail: Alissurnyanti@gmail.com

Lebih terperinci

Nurain *) Japet Ginting, dan Armis **) ABSTRACT

Nurain *) Japet Ginting, dan Armis **)   ABSTRACT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TARI BAMBU DI KELAS IV SD NEGERI 011 PARIT AMAN KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR Nurain *) Japet Ginting,

Lebih terperinci

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CD PEMBELAJARAN DISERTAI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJAR MARGO SUMBOGO B. M. SMP Negeri 1 Banjar Margo

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI KURSI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM POKOK BAHASAN ALAT

PENERAPAN STRATEGI KURSI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM POKOK BAHASAN ALAT PENERAPAN STRATEGI KURSI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM POKOK BAHASAN ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA DAN HEWAN DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 15 PEKANBARU

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI QUESTIONS STUDENTS HAVE

PENERAPAN STRATEGI QUESTIONS STUDENTS HAVE PENERAPAN STRATEGI QUESTIONS STUDENTS HAVE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH IRSYADUNNAS PASIR PANDAK KECAMATAN KEPENUHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2) Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di

Lebih terperinci

NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALISIS SINTESIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS I SEKOLAH DASAR NEGERI 005 BUKIT RANAH KECAMATAN KAMPAR

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model pembelajaran TTW TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari tindakan yang cermat mengenai kegiatan pemebelajaran yaitu lewat kegiatan berifikir

Lebih terperinci

YANTI NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

YANTI NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE WEBBED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA DI KELAS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan 8 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Makna Belajar Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

OLEH WIRDA RATNA NINGSIH NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1437 H/2016 M

OLEH WIRDA RATNA NINGSIH NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1437 H/2016 M PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PAPAN MEMORI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 013 KUMANTAN KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR

Lebih terperinci

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS VIIB SMP PGRI KASIHAN Exa Jati Purwani Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat Jurnal Pesona, Volume 3. No. 2, (2017), 133-143 ISSN Cetak : 2356-2080 ISSN Online : 2356-2072 DOI: https://doi.org/ 10.26638/jp.443.2080 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Banyak pendapat yang menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Pengalaman yang dimaksud adalah sepertì dalam teori

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Endah Purwanti 1, Harun Setyo Budi 2,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pelajaran tertentu, maka siswa yang demikian telah mencapai hasil belajar yang

BAB II KAJIAN TEORI. pelajaran tertentu, maka siswa yang demikian telah mencapai hasil belajar yang BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Hasil belajar Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa bila siswa tuntas dalam belajar, terampil melakukan suatu tugas, dan memiliki apresiasi yang baik terhadap

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN Muncarno FKIP Universitas Lampung Email: muncarno@gmail.com

Lebih terperinci

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3  No. Hp. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 4 TAPUNG Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Parongpong yang lokasinya terletak di Jl. Cihanjuang Rahayu No.39, Bandung

Lebih terperinci

OLEH : NIA JUNITA NIM PEMBIMBING Drs. NURSALIM, M.Pd

OLEH : NIA JUNITA NIM PEMBIMBING Drs. NURSALIM, M.Pd PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI AKU JUGA PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI 021 AIR TIRIS KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR OLEH : NIA JUNITA

Lebih terperinci

DWI RAMA NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

DWI RAMA NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 004 PULAU KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Septi Wuri Handayani 12-20

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Septi Wuri Handayani 12-20 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA MODUL INCREASED LEARNING ACTIVITY OF ACCOUNTING THROUGH LEARNING MODEL TYPE THINK PAIR SHARE ASSISTED

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 1. anak setelah melakukan suatu kegiatan belajar. 2

BAB II KAJIAN TEORI. murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 1. anak setelah melakukan suatu kegiatan belajar. 2 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoretis 1. Hasil Belajar Matematika a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Lebih terperinci

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU (Applied

Lebih terperinci

Alit Verfitasari Aryaningrum Pendidikan Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret. Abstrak

Alit Verfitasari Aryaningrum Pendidikan Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret. Abstrak PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DI KELAS XI IIS 3 SMA NEGER 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Alit Verfitasari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah Dasar Negeri 165 Pekanbaru yang berjumlah 38 orang siswa, dengan jumlah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG Oleh Kurniawan Ade Eka Saputra Email : kurniawan.ade155@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah

BAB II KAJIAN TEORI. diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Hasil Belajar Nashar menyatakan hasil belajar adalah merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE YANG MANA KELOMPOK SAYA DALAM PELAJARAN AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS V DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH SIMPANG KUBU KECAMATAN

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING

PENERAPAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING PENERAPAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DIKELAS IVC SEKOLAH DASAR NEGERI 42 KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU OLEH SHINTA KUMALA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHEST WORDS

PENERAPAN METODE CHEST WORDS PENERAPAN METODE CHEST WORDS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR NEGERI 021 TARAIBANGUN KECAMATAN TAMBANG KAMPAR Oleh MAILAN FITRIYANI NIM. 10918008847

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Made Wena menjelaskan bahwa strategi pembelajaran sangat berguna, baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi pembelajaran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. TPS adalah suatu struktur yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor

TINJAUAN PUSTAKA. TPS adalah suatu struktur yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS TPS adalah suatu struktur yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor Frank Lyman di Universitas Meryland pada tahun 1981 dan diadopsi

Lebih terperinci

Jln. Kalimantan 37, Jember

Jln. Kalimantan 37, Jember Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Make a match (Mencari Pasangan) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang Siswa Kelas V SDN Tegal Rejo 1 Mayang

Lebih terperinci

OLEH: SALMAN ALFARISI NIM: FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

OLEH: SALMAN ALFARISI NIM: FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M PENERAPAN PEMBELAJARAN TURNAMEN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 005 BUKIT RANAH KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR OLEH: SALMAN ALFARISI NIM: 10918006252

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA Lina Wahyuningrum, Pujayanto, Dewanto Harjunowibowo 1) Karangtalun Rt 04 RW

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, laki-laki berjumlah 8

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang II. KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN Oleh SATINI NIM F33209079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

Sri Iriani SDN 004 Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan Hulu

Sri Iriani SDN 004 Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan Hulu 89 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN 004 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM sri.irianisdn004@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS A. Konsep Teoretis 1. Keaktifan Belajar a. Pengertian Keaktifan Belajar Menurut Thursan Hakim belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII/D SMP N 1 KRETEK BANTUL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve the learning outcomes of Civics

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Marsih 1, Wahyudi 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI DENGAN TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IPS 3 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN PESANGGRAHAN 01 TAHUN AJARAN 2013/2014. Oleh: Etri Asih 1, Tri Saptuti 2, Joharman

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Banyak pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan, salah satunya pengertian belajar menurut Syah (2007: 92). Belajar adalah tahapan perubahan

Lebih terperinci