PENCITRAAN BLACKBERRY DI MATA MAHASISWA PENGGUNA SMARTPHONE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENCITRAAN BLACKBERRY DI MATA MAHASISWA PENGGUNA SMARTPHONE"

Transkripsi

1 PENCITRAAN BLACKBERRY DI MATA MAHASISWA PENGGUNA SMARTPHONE (Studi Fenomenologi pada Mahasiswa School of Information System Binus Pengguna Blackberry Smartphone) Cindy Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat Telp. (62-21) penulis : cindykamil@hotmail.com Nama Mahasiswa : Cindy Nama Dosen Pembimbing : D Bhernadetta Pravita Wahyuningtyas, S.Sos., M.Si Abstrak The purpose of this research is to find out the imaging of the blackberry smartphone on students and the factors that led to the shifting function of Blackberry smartphones. Researcher used qualitative research as the method and phenomenology study as the type of research. Researchers collected data with in-depth interviews and participatory observation, and then process the data using coding techniques. Researcher analyze data that has been processed by connecting with existing theories. The results achieved in this report is descriptive about an early interest on Blackberry smartphone, the use of Blackberry smartphone, and the imaging of Blackberry smartphone in the sight of students. The process of interest on the blackberry smartphone is based on a need to communicate, collectivism culture, and conformity. These three basic things make the informants eventually decided to use the blackberry smartphone. A salient feature in the use of the Blackberry smartphone in informants' everyday life are Blackberry Messenger and social networking applications. While the use of push- features is limited only for the purposes of study and tickets informations, not for the purposes of business. The conclusions obtained are Blackberry smartphone's image in the eye student is smartphone that can be used by all classes and a part of the lifestyle of its users. Keywords : The imaging, Blackberry Smartphone, Students as Users

2 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi telah mencapai puncaknya pada kehidupan keseharian manusia. Teknologi informasi telah mencapai tahapan menjadi suatu kebutuhan manusia dalam mendapatkan, memindahkan, mengolah, dan memproses informasi dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Menanggapi kebutuhan pasar, pada tahun 1999 Research in Motion mengeluarkan produk Blackberry, sebuah perangkat seluler yang memiliki kemampuan layanan push e-mai, telepon, text message, menjelajah internet, messenger, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Kemampuan dalam menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel ini, Blackberry menjadi salah satu yang terdepan pada klasifikasi smartphone. Blackberry sendiri pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Dan pada November 2010, RIM membuka perwakilannya di Indonesia. Pertumbuhan pelanggan Blackberry di Indonesia sendiri mencapai kisaran seratus ribu hingga lima ratus ribu pelanggan selama tiga kuartal di tahun Indonesia merupakan pasar terbesar Blackberry di Asia Tenggara. Citra Blackberry sendiri memiliki keunikan di mata pengguna Indonesia. Bahkan Gregory Wade, Managing Director RIM di Asia Tenggara menyatakan bahwa, Pengguna Blackberry di Indonesia memang sangat unik. Di sini kami berkembang beriringan dengan jejaring social dan instant messaging. Wade sendiri pun menyadari pergeseran fungsi Blackberry dari ponsel pebisnis menjadi ponsel jejaring sosial. Semua pernyataan Wade ini disampaikan di restoran Harum Manis, Jakarta pada Kamis 16 Desember 2010 ( Penggunaan Blackberry di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di Asia Tenggara dengan di dominasi oleh kalangan non-bisnis sebagai pengguna. Blackberry sendiri awalnya ditargetkan untuk business class dengan berbagai macam fitur yang difungsikan untuk memudahkan kegiatan berbisnis, misalnya saja push . Namun yang terjadi di Indonesia, pengguna Blackberry yang didominasi kalangan non-bisnis menfungsikan Blackberry di luar fitur bisnisnya. Bahkan pertumbuhan penggunaan Blackberry di Indonesia bertambah drastis seiring dengan pertumbuhan penggunaan situs jejaringan sosial. Salah satu kalangan yang banyak menggunakan Blackberry adalah mahasiswa dan tentunya mayoritas penggunaan Blackberry pada mahasiswa tidak difungsikan sebagai alat untuk memudahkan bisnis. Mahasiswa menggunakan Blackberry sebagai ponsel untuk jejaring sosial dan instant messaging. Pergeseran fungsi Blackberry ini tentunya terkait erat dengan pencitraan Blackberry itu sendiri pada mata konsumennya. Peneliti membuat penelitian ini untuk menguak fenomena pencitraan yang terjadi pada Blackberry smartphone di Indonesia, khususnya pada mahasiswa, dengan harapan dapat menemukan bagaimana proses pergeseran citra ini dapat terjadi dan bagaimana citra Blackberry smartphone di mata mahasiswa. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai Blackberry, yang pertama adalah Studi Fenomenologi Penggunaan Blackberry sebagai Teknologi Komunikasi pada Remaja (Studi pada Pengguna Blackberry di UniversitasBrawijaya Malang) oleh Rizky Windha Paramita. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana fenomena Blackberry sebagai teknologi komunikasi pada remaja laki-laki dan perempuan. Manfaat penelitian ini yaitu memberikan gambaran bagaimana remaja menggunakan Blackberry sebagai teknologi komunikasi dalam kehidupan mereka terutama di lingkupan kampus. Penelitian ini menggunakan teori perilaku konsumen dari Kotler dan hierarki kebutuhan Maslow. Penelitian

3 ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Metode pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Informan merupakan remaja yang juga mahasiswa Universitas Brawijaya yang menggunakan Blackberry sebagai alat komunikasinya. Yang kedua adalah Pengaruh Komunitas sebagai Kelompok Acuan terhadap Keputusan Pembeliaan Anggota Komunitas Malang Blackberry Community oleh Septiar Rahani Putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh adanya komunitas sebagai kelompok acuan terhadap keputusan pembelian anggota komunitas dengan menggunakan variabel pengaruh secara normatif dan variabel pengaruh secara informasional seperti yang diungkapkan oleh Tudor dan Carley 1998; Bearden, Netemeyer, Teel Data penelitian diambil dari komunitas pengguna blackberry di Kota Malang, yaitu komunitas yang diberi nama MBC (Malang Blackberry Community). Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksplanatori (exsplanatory research). Penelitian eksplanatori adalah penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan variabel-variabel (sebab akibat). Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 120 orang yang terdaftar sebagai anggota komunitas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Probability Sampling dengan cara Simple Random Sampling, dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 65 sampel. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel pengaruh normatif dan variabel pengaruh informasional berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian anggota komunitas. Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan suatu penelitian yang berbeda dari Studi Fenomenologi Penggunaan Blackberry sebagai Teknologi Komunikasi pada Remaja (Studi pada Pengguna Blackberry di UniversitasBrawijaya Malang) maupun Pengaruh Komunitas sebagai Kelompok Acuan terhadap Keputusan Pembeliaan Anggota Komunitas Malang Blackberry Community. Penelitian ini tidak meneliti Blackberry sebagai teknologi komunikasi pada remaja maupun pengaruh komunitas kelompok acuan terhadap keputusan pembeli. Penelitian yang dibuat peneliti memfokuskan pada pencitraan Blackberry smartphone itu sendiri di mata mahasiswa yang menggunakan mahasiswa School of Information System Binus sebagai informan. Peneliti juga mengharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangankan selanjutnya untuk penelitian lanjutan mengenai pencitraan produk. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran fungsi Blackberry dan mengetahui pencitraan Blackberry smartphone pada mahasiswa. 2. Metode Penelitian 2.1 Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif menurut Denzin dan Lincoln (Moleong, 2005:5) adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. 2.2 Jenis Penelitian Kualitatif yang Digunakan : Metode Fenomenologi

4 Pendekatan fenomenologis menurut Moleong (2005:17), berusaha memahami arti peristiwa dan kaitankaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Peneliti tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-orang yang sedang diteliti. Maka dari itu, inkuiri dimulai dengan diam. Diam merupakan tindakan untuk menangkap pengertian sesuatu yang diteliti. Yang ditekankan adalah aspek subjek dari perilaku orang dan berusaha untuk masuk ke dunia konseptual para subjek yang diteliti sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan di sekitar peristiwa dalam sehari-hari. 2.3 Metode Pengumpulan Data : 1. Wawancara Mendalam (In-depth Interview) Pengertian dari wawancara mendalam adalah wawancara yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (Moleong, 2005:186). 2. Observasi Partisipatif Observasi yang dilaklukan dalam penelitian kualitatif adalah observasi di mana peneliti terjung langsung ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian (Creswell, 2010:267). Observasi partisipatif ini dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dan mengamati perilaku individu serta mengikuti beberapa aktivitas yang terkait dengan budaya. Semua ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang selengkap mungkin dengan memperhatikan tingkat peluang kapan dan di mana serta kepada siapa peneliti sebagai instrumen dapat menggali, mengkaji, memilih, mengorganisasikan, dan mendeskripsikan informasi selengkap mungkin. Dalam observasi partisipatif, peneliti adalah instrumen utama dalam pengumpulan data. 2.4 Pemilihan Informan Peneliti menggunakan teknik pemilihan informan dengan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, atau mungkin dia merupakan penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek dan situasi sosial yang diteliti. (Sugiyono 2008:50). Maka pemilihan informan tidak didasari pada kuantitas melainkan didasarkan pada kualitas informan atas masalah yang diteliti. Dalam pelaksaan di lapangan untuk mengumpulkan data, pemilihan informan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Jadi yang menjadi kepedulian peneliti kualitatif adalah tuntasnya perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan banyaknya sampel sumber data (Sugiyono 2008:57). Peneliti menjadikan mahasiswa jurusan Sistem Informasi Binus sebagai sampel dengan alasan bahwa Binus merupakan salah satu universitas swasta Indonesia terbaik. Pada 17 November 1997 Binus memperoleh sertifikasi manajemen mutu internasional ISO-9001 dan merupakan universitas pertama di Indonesia yang memperoleh pengakuan mutu internasional. Maka dari itu peneliti menganggap mahasiswa Binus dapat mewakili mahasiswa pengguna Blackberry smartphone pada umumnya.

5 2.5 Situs Penelitian Penelitian PENCITRAAN BLACKBERRY SMARTPHONE DI MATA MAHASISWA (Studi Fenomenologi pada Mahasiswa Sistem Informasi Binus) akan mengambil lokasi di Universitas Binus untuk Program Sarjana S-1 di Kebun Jeruk, Jakarta. 2.6 Analisis Data Penelitian Peneliti akan menggunakan teknik pengodean atau coding untuk menganalis data yang telah didapatkan. Kegunaan dari coding adalah untuk merinci, menyusun konsep (conceptualized) dan membahas kembali semuanya itu dengan cara baru. Menurut Strauss dan Corbin terdapat 3 macam proses analisis data (coding) yaitu Open Coding, Axial Coding, dan Selective Coding. Agar teori yang dibangun berdasarkan data itu tidak salah, ketiga macam coding tersebut harus dilakukan secara simultan dalam penelitian. 1) Open Coding: adalah proses merinci, menguji, membandingkan, konseptualisasi, dan melakukan kategorisasi data (The process of breaking down, examining, comparing, conceptualizing, and categorizing data). 2) Axial Coding: adalah suatu perangkat prosedur dimana data dikumpulkan kembali bersama dengan cara baru setelah open coding, dengan membuat kaitan antara kategori-kategori. Ini dilakukan dengan memanfaatkan landasan berpikir (paradigma) coding yang meliputi kondisikondisi, konteks-konteks, aksi strategi-strategi interaksi dan konsekuensi-konsekuensi. (Axial Coding: A set of procedures where by data are put back together in new ways after open coding, by making connections between categories. This is done by utilizing a coding paradigm involving conditions, context, action/interactional strategies and consequensesconsequenses). 3) Selective Coding: adalah proses seleksi kategori inti, menghubungkan secara sistematis ke kategori-kategori lain, melakukan validasi hubungan-hubungan tersebut, dan dimasukkan ke dalam kategori-kategori yang diperlukan lebih lanjut untuk perbaikan dan pengembangan. (Selective Coding: The process of selecting the core category, systematically relating it to other categories, validating those relationships, and filling in categories that need futher refinement and development). 2.7 Keabsahan Penelitian Subjektivitas peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan hal dominan, dan alat penelitian yang dipakai adalah wawancara dan observasi yang bila dilakukan secara terbuka mangandung banyak kelemahan. Oleh karena itu diperlukan beberapa cara untuk menentukan keabsahan data, yaitu : (Bryman, 2008:376) 1) Kredibilitas (Credibility) Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. penerapan derajat kepercayaan menggantikan konsep validitas internal dari non-kualitatif. dalam menguji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik observasi secara terus menerus dan sungguh-sungguh, sehingga peneliti

6 semakin mendalami fenomena sosial yang diteliti sebagaimana apa adanya. Peneliti juga melakukan traskrip dari wawancara, kemudian coding ke dalam tahapan coding, mulai dari open coding, axial coding, dan selective coding, sehingga dapat dianalisa secara akurat. 2) Transferabilitas (Transferability) Apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada situasi yang lain. konsep validitas menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representative mewakili populasi itu. Dalam penelitian ini kualitas transferabilitas menyajikan data deskripstif lebih lengkap, misalnya latar belakang informan, jawaban dari pertanyaan wawancara, dan lainlain. 3) Ketergantungan (Dependability) Apakah hasil penelitian mengacu pada konsistensi peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. ketergantungan pada penelitian ini dilakukan dengan hati-hati dan cermat dalam menggunakan data yang dapat dipercaya serta secara konsisten mendapatkan data dari wawancara langsung ataupun observasi partisipasif. Kemudian penelitian ini ditarik kesimpulannya dengan menggunakan metode penelitian yang tepat. 4) Konfirmabilitas (Conformability) Apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya di mana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. hal ini dilakukan dengan memperlihatkan hasil penelitian pada informan yang kemudia dikonfirmasikan oleh informan agar hasil dapat lebih objektif. 3. Hasil dan Bahasan 3.1 Minat terhadap Blackberry Smartphone Proses Minat Konsumen terhadap Blackberry Smartphone Dari ketiga informan, proses minat terhadap Blackberry smartphone didasari pada kebutuhan untuk berkomunikasi. Blackberry smartphone memudahkan komunikasi para informan dengan teman-teman mereka yang mayoritas adalah pengguna Blackberry smartphone juga melalui fitur Blackberry Messenger. Dua informan, JZ dan DA, memberikan evaluasi positif terhadap Blackberry smartphone sehingga hal ini memberi nilai tambah bagi Blackberry smartphone, karena tidak sekedar mejawab kebutuhan berkomunikasi dan lebih mendorong kedua informan ini dalam memutuskan untuk menggunakan Blackberry smartphone. Sedangkan satu informan, MF, memberikan evaluasi negatif terhadap Blackberry smartphone. Sehingga dorongan dalam menggunakan Blackberry smartphone pada MF hanya dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dengan teman-temannya.

7 3.1.2 Budaya Kolektivisme dalam Minat Awal terhadap Blackberry Salah satu faktor yang mempengaruhi informan dalam keputusan penggunaan Blackberry smartphone adalah budaya kolektivisme. Ketiga informan memiliki minat terhadap Blackberry smartphone karena ingroup mereka juga menggunakan Blackberry smartphone. Mereka mendahulukan kepentingan untuk sama dengan anggota in-group lainnya sebagai suatu loyalitas. Hal ini bahkan terlihat jelas pada informan MF yang akhirnya menggunakan Blackberry smartphone padahal telah juga menggunakan iphone karena teman-temannya banyak yang merupakan pengguna Blackberry smartphone. Para informan bergantung pada kelompok sosialnya secara emosional dan mempercayai keputusan kelompok sosialnya (teman-teman). Sehingga identitas informan merupakan identitas sosial. Sehingga bila informan tidak berminat dan tidak menggunakan Blackberry smartphone, maka informan tidak memiliki identitas yang sama dengan sistem sosialnya. Menjadi berbeda dari mayoritas merupakan hal yang dianggap tidak lazim pada kebudayaan kolektivisme. Dan lagi pandangan kelompok langsung tidak langsung mempengaruhi juga cara pandang individu dalam budaya kolektivisme. Maka untuk persamaan identitas dengan kelompok dan pengaruh padangan kelompok, para informan memiliki minat pada Blackberry smartphone Konformitas dan Keputusan dalam Menggunakan Blackberry Smartphone Konformitas mempengaruhi minat MF dalam memutuskan untuk menggunakan Blackberry smartphone. MF berubah untuk menyesuaikan diri dengan kelompok sosialnya yang merupakan pengguna Blackberry smartphone. Penyesuaian diri MF tidak didasari oleh tekanan atau paksaan langsung dari temantemannya. Namun MF akhirnya memiliki minat untuk menggunakan Blackberry smartphone dikarenakan adanya perasaan takut terisolir dari kelompok pertemanannya karena tanpa adanya Blackberry smartphone, komunikasi MF dengan teman-temannya akan lebih sulit. 3.2 Penggunaan Blackberry Smartphone Blackberry Messenger Blackberry Messenger merupakan aplikasi instant messanging yang hanya terdapat dalam Blackberry smartphone dan penggunaannya juga hanya sebatas sesama pengguna Blackberry smartphone. Namun dalam perkembangan Blackberry smartphone di Indonesia, Blackberry Messenger menjadi salah satu aplikasi utama yang menarik konsumen untuk menggunakan Blackberry smartphone. Informan adalah communicator yang menyampaikan pesan (message) melalui aplikasi Blackberry Messenger (channel) kepada temannya (communicant). Dengan Blackberry Messenger yang berperan sebagai media dalam berkirim pesan, tentu saja para informan menganggap Blackberry Messenger penting. Apalagi dengan frekuensi penggunaan Blackberry Messenger yang sering.

8 Perilaku-perilaku kolektivisme juga tercermin dari pernyataan-pernyataan informan. Pertama adanya norma dan kewajiban tidak tertulis dalam kelompok sosial informan bahwa komunikasi antar teman saat sedang tidak bertemu langsung adalah melalui Blackberry Messenger. Pesan teks atau SMS dan telepon langsung sudah bukan sarana komunikasi seperti dahulu. Perilaku kolektivisme kedua adalah kepercayaan dalam kelompok sosial informan dan tentunya kepercayaan informan sendiri bahwa komunikasi melalui Blackberry Messenger lebih efisien, praktis, dan inovatif dari pada pesan teks atau jalur komunikasi lainnya Aplikasi Social Networking Informan menyadari bahwa social networking telah menjadi bagian dari gaya hidup jaman sekarang. Aktivitas, minat, dan opini keseharian informan dapat diekspresikan melalui status pada Facebook atau tweet pada Twitter. Keseluruhan dari diri informan dalam berinteraksi dengan lingkungan tercermin dalam social networkingnya. Maka selain merupakan tempat untuk mengekspresikan diri, aplikasi social networking juga digunakan oleh informan sebagai sebuah media untuk mendapatkan informasi dan juga berkomunikasi dengan kelompok sosialnya. Gaya hidup para informan di atas mempengaruhi perilaku yang pada akhirnya akan menentukan pilihan-pilihan konsumsi mereka. Blackberry smartphone sendiri memiliki aplikasi-aplikasi social networking yang dibutuhkan oleh para informan dan didukung juga oleh paket Blackberry yang disediakan oleh operator Fitur Push Fitur push- merupakan fitur unik Blackberry yang memungkinkan secara otomatis dikirim ke Blackberry smartphone dan mendapat pemberitahuan segera begitu tiba. Fitur ini merupakan fitur andalan Blackberry smartphone yang pada awalnya ditujukan untuk kalangan bisnis, karena para pebisnis membutuhkan fitur ini untuk memaksimalkan binis mereka. Namun untuk pengguna mahasiswa menggunakan fitur push hanya sebatas untuk keperluan kuliah dan keperluan pribadi seperti informasi tiket pesawat, belum sampai pada keperluan untuk berbisnis. 3.3 Citra Blackberry Smartphone Blackberry Smartphone merupakan Bagian dari Gaya Hidup Cara mendapatkan informasi mahasiswa pengguna Blackberry smartphone telah berubah. Sebelum ada Blackberry smartphone untuk mendapatkan informasi, orang mengandalkan media massa. Namun

9 sekarang, mahasiswa pengguna Blackberry smartphone lebih mengandalkan Twitter (jejaringan sosial) sebagai media untuk mendapatkan informasi. Pola interaksi lewat yang sebelumnya dilakukan melalui laptop atau computer juga telah beralih menjadi melalui Blackberry smartphone. Blackberry smartphone sebagai bagian dari gaya hidup dapat didefinisikan sebagai pola konsumsi pengguna Blackberry smartphone dalam berinteraksi dan berkomunikasi serta mengekspresikan aktivitas, minat, dan opini melalui Blackberry smartphone. Perilaku pengguna Blackberry smartphone dalam mengekspresikan aktivitas, minat, dan opini berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya Penerapan Coordinated Management of Meaning Theory dalam Citra Blackberry Smartphone Alur teori CMM dalam penerapannya untuk pencitraan Blackberry smartphone adalah sebagai berikut. Pengguna Blackberry smartphone mendapatkan pengalaman komunikasi melalui Blackberry smartphone untuk membentuk diri dan menciptakan hubungan dengan pengguna lainnya. Blackberry smartphone menjadi lebih penting daripada isi dari komunikasi antar penggunanya. Dalam setiap komunikasi yang dilakukan oleh para pengguna, mereka secara bersama-sama mengkonstruksi realitas kehidupan sosial dan gaya hidup mereka, termasuk di dalamnya adalah citra dari Blackberry itu sendiri Citra Blackberry di Mata Mahasiswa Citra Blackberry smartphone di mata mahasiswa adalah smartphone yang dapat digunakan oleh semua kalangan dan merupakan bagian dari gaya hidup para penggunanya. 4. Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Blackberry smartphone merupakan salah satu smartphone yang paling banyak digunakan oleh pengguna smartphone di Indonesia dengan didominasi oleh kalangan non-bisnis sebagai pengguna yang menfungsikan Blackberry di luat fitur bisnisnya. Salah satu kalangan yang banyak menggunakan Blackberry smartphone adalah mahasiswa. Fenomena inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pencitraan Blackberry smartphone di mata mahasiswa pengguna Blackberry smartphone melalui studi fenomenologi pada mahasiswa School of Information System Binus pengguna Blackberry smartphone. Maka setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap data yang terkumpul, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

10 1. Proses minat terhadap Blackberry smartphone didasari pada kebutuhan untuk berkomunikasi, budaya kolektivisme, dan konformitas adalah tiga hal utama yang membuat para informan akhirnya memutuskan untuk menggunakan Blackberry smartphone. 2. Fitur yang menonjol dalam penggunaan Blackberry smartphone dalam keseharian informan adalah Blackberry Messenger dan aplikasi social networking. Sedangkan fitur push- penggunaanya hanya sebatas untuk keperluan kuliah dan informasi tiket, bukan untuk keperluan bisnis. 3. Citra Blackberry smartphone di mata mahasiswa adalah smartphone yang dapat digunakan oleh semua kalangan dan merupakan bagian dari gaya hidup para penggunanya. 4.2 Saran Setelah melakukan penelitian dan membuat kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti ingin memberikan saran yang diharapkan mampu memberikan masukan agar lebih baik ke depannya, baik bagi pengguna Blackberry smartphone maupun bagi PT. RIM Indonesia. Adapun saran-saran tersebut adalah : 1. Bagi pengguna Blackberry smartphone, diharapkan agar penggunaan Blackberry smartphone tidak hanya sebatas sebagai bagian dari gaya hidup namun agar lebih dapat secara bijaksana menggunakan Blackberry smartphone untuk hal-hal yang baik (melihat maraknya peredaran pornografi dan kekerasan melalui ponsel). Selain itu dengan kecanggihan Blackberry smartphone, diharapkan agar penggunaan Blackberry tidak hanya sekedar untuk berkomunikasi namun juga membagikan informasi yang baik dan dirasa perlu untuk orang lain. 2. Bagi PT RIM Indonesia, diharapkan dalam mengkomunikasikan dan memasarkan produknya pada konsumen Indonesia agar lebih efektif sehingga dapat mencapai konsumen mahasiswa. PT RIM Indonesia juga diharapkan dapat lebih memberikan edukasi bagi para penggunanya untuk penggunaan Blackberry smartphone secara lebih bijaksana. 5. Referensi Buku : Alma, Buchari Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Baron, Robert dan Donn Byrne Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. Bryman, Alan Social Research Methods. Third Edition. Oxford: Oxford University Press. Chaplin, J. P Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Creswell, J. W Research Design Qualitative & Quantitative Approach. Penerjemah Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Effendy, Onong Uchjana Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Griffin, Em A First Look at Communication Theory. New York: McGraw-Hill. Kotler, P Manajemen Pemasaran.Edisi Milenium. Alih bahasa: Teguh. Jakarta: PT Prenhallindo Moleong, Lexy J Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Myers. David G Social Psychology. Eighth Edition. New York: McGraw-Hill. Samovar, Larry A., Richard E. Porter dan Edwin R. McDaniel Communication Between Culture. Sixth Edition. Belmont, CA: Thomson Wadsworth. Shimp, Terence A Periklanan Promosi. Jakarta: Erlangga. Solomon, Michael R Consumer Behavior. Ninth Edition. London: Pearson. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

11 Sutisna Perilaku Konsumen. Bandung: Rosda Karya. Jurnal: Ikhwan Susila dan Fatchurrahman Service Value : Sebuah Variabel Pemediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli Empirika, Vol. 17, No.1 Juni Website : diunduh pada tanggal 28 Maret 2012, pukul 15:05 diunduh pada tanggal 25 Mei 2012, pukul Dunia diunduh pada tanggal 25 Mei 2012, pukul diunduh pada tanggal 25 Mei 2012, pukul Riwayat Penulis Cindy lahir di kota Jakarta pada 27 Maret Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Komunikasi Pemasaran pada 2012.

BAB 1 PENDAHULUAN. keseharian manusia. Teknologi informasi telah mencapai tahapan menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. keseharian manusia. Teknologi informasi telah mencapai tahapan menjadi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah mencapai puncaknya pada kehidupan keseharian manusia. Teknologi informasi telah mencapai tahapan menjadi suatu kebutuhan manusia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Terdapat dua pendekatan penelitian yang selama ini dikenal, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu hal yang belum diketahui dengan cara metode sistematis dan terarah.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualiatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnmya melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang pesat dalam teknologi informasi, pada masa sekarang dan dimasa yang akan datang mampu memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan gadget yang beraneka ragam yang menawarkan berbagai fitur canggih. Beberapa tahun silam dunia

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA NON MUSLIM UNTUK STUDI DI PERGURUAN TINGGI ISLAM NASKAH PUBLIKASI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA NON MUSLIM UNTUK STUDI DI PERGURUAN TINGGI ISLAM NASKAH PUBLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA NON MUSLIM UNTUK STUDI DI PERGURUAN TINGGI ISLAM NASKAH PUBLIKASI Oleh : Hadi Kurnianto F.100 110 108 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 PENGAMBILAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini semakin canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan. Seperti bertambah banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana aktifitas dasar manusia, dimana melalui komunikasi tersebut manusia dapat saling berhubungan satu sama lainya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Menurut Thomas Kuhn 22, paradigma adalah cara mengetahui realitas sosial yang dikonstruksi oleh mode of thought atau mode of inquiry tertentu, yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Dengan semakin ketat dan kompleksnya persaingan, maka banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjdi salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan tekhnologi dan. informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan tekhnologi dan. informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan tekhnologi dan informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Hal tersebut dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Perilaku manusia justru tidak pasti. Tulis Mulyana dalam bukunya, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI: Contoh-contoh Penelitian Kualitatif dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab III ini penulis akan memberikan data dalam metodologi penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, penentuan lokasi, sumber data, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi, 2008: 21) mendefinisikan kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III MEDOTOLOGI PENELITIAN

BAB III MEDOTOLOGI PENELITIAN BAB III MEDOTOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dimana menurut Isaac dan Michael, penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2006:9).

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2006:9). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa iatin: communicatio dan bersumber dari kata communis yang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Blackberry smartphone is one product that has a difference with products from other companies. Taking into account the elements of product attributes such as product quality, product features,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat hiburan khusus tempat tongkrongan anak- anak lesbi. Peneliti mengambil lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin majunya pembangunan yang terjadi di negara Indonesia secara tidak langsung dapat menyebabkan peningkatan daya beli masyarakat. Kebiasaan dan gaya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kualitatif 3.1.1 Pendekatan Penelitian Sebuah metode penelitian terbagi menjadi dua yakni Kualitatif dan Kuantitatif. Pengertian dari metode penelitian kualitatif adalah data

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PARADIGMA PENELITIAN Fokus utama dari penelitian ini adalah membahas strategi proses produksi suatu program dalam membidik target penonton remaja. Untuk mendapatkan data dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 28 BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wahana Interfood Nusantara bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman yang terbuat dari coklat. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi program Icip-icip di BINUS TV dalam meningkatkan kualitas program.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi program Icip-icip di BINUS TV dalam meningkatkan kualitas program. 85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui bagaimana analisis strategi produksi program Icip-icip di BINUS TV dalam meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Syarifah Leni Fuji Lestari, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. Dengan tujuan penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut M. Nazir: Metode penelitian deskriptif ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kini handphone menjadi barang primer serta mudah dibeli. Handphone sekarang

BAB I PENDAHULUAN. kini handphone menjadi barang primer serta mudah dibeli. Handphone sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini semakin canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan. Seperti bertambah banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode penelitian dan Bentuk penelitian a. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian

Lebih terperinci

Bab III. Metode Penelitian

Bab III. Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian pada produk kertas fotokopi yang dilakukan di PT Cakrawala Mega Indah yang melakukan perluasan merek atau brand extension menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif memiliki kegunaan antara lain untuk memahami interaksi sosial dan memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan cara berkomunikasi menjadi lebih efisien dan hemat waktu.

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan cara berkomunikasi menjadi lebih efisien dan hemat waktu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk melakukan hubungan dengan sesamanya. Komunikasi dapat dilakukan melalui berbagai cara dan media.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai pengalaman psikologis pada remaja yang mengalami perceraian orangtua. Untuk mengetahui hasil dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta. 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gaya hidup shopaholic mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan penyampaian informasi dari pihak satu ke pihak yang lain. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan penyampaian informasi dari pihak satu ke pihak yang lain. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Teknologi yang berkembang pesat sekarang ini tentunya dapat mempermudah atau memaksimalkan penyampaian informasi dari pihak satu ke pihak yang lain. Salah satu teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Manifestasi Ideologi Visualisasi Opening Billboard Bumper (OBB) Program

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Manifestasi Ideologi Visualisasi Opening Billboard Bumper (OBB) Program 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Manifestasi Ideologi Visualisasi Opening Billboard Bumper (OBB) Program Televisi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing individu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Indonesia sebagai salah satu negara yang mempunyai jumlah penduduk yang sangat besar, merupakan pasar yang sangat potensial bagi pengembangan dan kelancaran usaha.

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan alat komunikasi pada saat ini sangatlah penting bagi masyarakat, begitupun untuk para pembisnis. alat komunikasi ini adalah senjata pokok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam skripsi ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe ini hanya terbatas pada bahasan penggambaran suatu masalah, keadaan atau peristiwa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Masalah yang ingin dijelaskan peneliti seperti yang tertulis di judul yaitu Peran Public Relations PT Suria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi berbagai aspek, salah satu di antaranya adalah perkembangan alat

BAB I PENDAHULUAN. meliputi berbagai aspek, salah satu di antaranya adalah perkembangan alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan teknologi, informasi, dan komunikasi semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan. Perkembangannya meliputi berbagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sugiyono menjelaskan bahwa: Paradigma penelitian merupakan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN KUALITATIF. Cara Pengajaran Tatap muka + Tanya jawab/diskusi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN KUALITATIF. Cara Pengajaran Tatap muka + Tanya jawab/diskusi SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN KUALITATIF Minggu ke- Pokok Bahasan dalam TIU 1 a. Perbedaan Pengetahuan dengan Ilmu Pengetahuan dan dengan Filsafat - Bidang-bidang kajian Filsafat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mulai menanamkan konsep experiential marketing dan nilai pengalaman

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mulai menanamkan konsep experiential marketing dan nilai pengalaman 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Evolusi yang cepat dari pemasaran yang berfokus dari produk ke layanan untuk pengalaman telah menantang peneliti pemasaran melakukan pendekatan pemasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian self disclosure pada pengguna media sosial menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berbagai rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh tiap peneliti memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berbagai rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh tiap peneliti memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berbagai rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh tiap peneliti memiliki ciri khas masing-masing, berbeda antara satu dengan yang lain, karena cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka atau kuantitas. Oleh karena itu, dengan mengacu kepada ciri-ciri tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. angka atau kuantitas. Oleh karena itu, dengan mengacu kepada ciri-ciri tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Analisa data yang akan dilakukan nantinya tidak melibatkan perhitungan angka atau kuantitas. Oleh karena itu, dengan mengacu kepada ciri-ciri tersebut maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Tanpa komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup. Pentingnya komunikasi terlihat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari atau alat untuk penelitian. Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana Manajemen Pelayanan

Lebih terperinci

Anggraeni Puspa Jati Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

Anggraeni Puspa Jati Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak PENGARUH INTENSITAS MENONTON TELEVISI DAN PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 5 SD SE-GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN NGLUWAR MAGELANG Anggraeni Puspa Jati Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin memanjakan manusia dalam menjalani kegiatan atau aktivitas sehariharinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin memanjakan manusia dalam menjalani kegiatan atau aktivitas sehariharinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini kemajuan teknologi semakin tidak dapat terbendung. Hampir setiap tahun selalu saja bermunculan teknologi-teknologi baru yang

Lebih terperinci

ANALISIS MARKETING MIX ICE CREAM SCHOOL DALAM MEMPERKENALKAN PRODUK DI KOTA KENDARI. Oleh :

ANALISIS MARKETING MIX ICE CREAM SCHOOL DALAM MEMPERKENALKAN PRODUK DI KOTA KENDARI. Oleh : ANALISIS MARKETING MIX ICE CREAM SCHOOL DALAM MEMPERKENALKAN PRODUK DI KOTA KENDARI Oleh : *Aldilal** La Ode Muh. Umran *** Sirajuddin Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di jaman modern dan cepat menuntut perusahaan harus dapat bersikap dan bertindak dengan tepat, hal ini disebabkan karena lingkungan bisnis bergerak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian lapangan (field research). Field research adalah jenis penelitian dengan melakukan penelitian

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: peers support, student engagement, dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif, dukungan penghargaan

Abstrak. Kata kunci: peers support, student engagement, dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif, dukungan penghargaan Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fungsional antara peers support terhadap student engagement pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2014 Universitas X Bandung. Subjek dalam

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Social media such as Twitter, Facebook, Path, Instagram has made a significant impact in the personal life of each person. Social media has also made a major impact on how Internet users to communicate,

Lebih terperinci

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) Dwi Anggoro Utomo aang.boelu7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Moleong (2009) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur

Lebih terperinci

27 Universitas Indonesia

27 Universitas Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Paradigma dan Pendekatan Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata (Mulyana, 2006:9). Paradigma yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Contohnya handphone merek Blackberry. Dengan segala. keunggulan yang dipunyai oleh Blackberry, handphone ini siap menyerbu

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Contohnya handphone merek Blackberry. Dengan segala. keunggulan yang dipunyai oleh Blackberry, handphone ini siap menyerbu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era yang semakin berkembang ini teknologi-teknologi semakin canggih. Terutama produk handphone yang semakin berkembang dengan pesat. Contohnya handphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik karena dilakukan pada kondisi yang alamiah. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan BAB 3 PENDAHULUAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1 Penelitian Kualitatif Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Seperti yang diungkapkan oleh Lexi Moleong, yang mendefinisikan metode kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

Kata kunci: Online shop, Instagram, perilaku konsumtif.

Kata kunci: Online shop, Instagram, perilaku konsumtif. ABSTRAK Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan ( field research) yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejalagejala.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN Pengantar Pada bab ini, penulis akan menggambarkan seluruh proses pengalaman penelitian yang dijalani oleh peneliti selama berada di lokasi penelitian. Berawal dari tugas mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Menurut Salim Paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat kepercayan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak atau keyakinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Fokus Penelitian. Hardiness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hardiness yang diartikan. B.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Fokus Penelitian. Hardiness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hardiness yang diartikan. B. BAB III METODE PENELITIAN A. Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus kepada faktor-faktor yang menjadi pembentuk kepribadian hardiness pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus lebih dari satu.

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU ANLENE DI KEBUMEN

PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU ANLENE DI KEBUMEN 1 PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU ANLENE DI KEBUMEN Giovanni Fatimathuz Zahra Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyaknya keinginan pelanggan terhadap suatu produk berupa barang atau jasa, terutama pada era globalisasi ini dimana semakin berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Paradigma Penelitian Munculnya gugatan terhadap positivisme di mulai tahun 1970-1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Tokohnya adalah Karl R. Popper, Thomas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan industri telepon selular saat ini menuju pada pekembangan teknologi informasi seiring dengan munculnya berbagai jejaring sosial, seperti facebook, twitter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat, diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat, diiringi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat, diiringi dengan meningkatnya persaingan menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan kinerjanya. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud dengan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini merupakan suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma menurut Bogdan dan Biklen, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang seharusnya dikemukakan dan kaidah-kaidah apa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang seharusnya dikemukakan dan kaidah-kaidah apa yang 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma menggariskan apa yang seharusnya dipelajari, penyataanpernyataan apa yang seharusnya dikemukakan dan kaidah-kaidah apa yang seharusnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELIITIAN. sebagai metode yang dalam penelitiannya memperoleh data deskriptif. yang sedang terjadi di dalam masyarakat.

BAB III METODE PENELIITIAN. sebagai metode yang dalam penelitiannya memperoleh data deskriptif. yang sedang terjadi di dalam masyarakat. BAB III METODE PENELIITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Pada penelitian yang berjudul Dampak Psikologis Eksekutor Pidana Mati ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigm tertanam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PARADIGMA Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Paradigma

Lebih terperinci

Harry Christian Barus

Harry Christian Barus PENGARUH EKUITAS MEREK ( BRAND EQUITY ) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY (Studi pada Mahasiswa Program S1 Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Harry Christian

Lebih terperinci