BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
|
|
- Sudirman Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Hardware untuk Pengembangan Aplikasi Program aplikasi pengelolaan penebangan hutan dengan Usher Matrix dikembangkan pada satu buah PC dengan spesifikasi sebagai berikut. Processor : AMD Barton Memory : 512 MB DDR SDRAM PC 3200 Hard Drive : HDD IDE Maxtor 80 GB 7200 rpm Mother Board : GigaByte GA - 7VT Spesifikasi Software untuk Pengembangan Aplikasi Program aplikasi pengelolaan penebangan hutan dengan Usher Matrix dikembangkan dengan perangkat lunak Borland Delphi 6. Borland Delphi 6 menggunakan bahasa pemrograman Pascal dan merupakan software perancangan yang bersifat visual Spesifikasi Hardware untuk Implementasi Sistem Aplikasi akan diterapkan pada lingkungan stand-alone, tidak membutuhkan hubungan dengan komputer server maupun jaringan internet. Aplikasi yang akan diimplementasikan sangat ramah terhadap hardware, karena tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang terlalu canggih. Komputer kelas
2 53 menengah, bahkan komputer kelas bawah dapat menggunakan aplikasi ini tanpa hambatan. Spesifikasi minimal hardware untuk implementasi: Processor : Pentium MHz Memory : 32 MB RAM Spesifikasi Software untuk Implementasi Sistem Untuk mendukung aplikasi, maka dibutuhkan software pendukung Sistem Operasi Windows 9x. Aplikasi ini termasuk mudah untuk diimplementasikan karena hanya membutuhkan sistem operasi Windows 9x yang sudah sangat umum digunakan. 4.2 Cara Kerja Program Aplikasi Pertama-tama user harus memasukkan data selang diameter, banyak kelas, jenis kayu, dan harga kayu. Setelah itu dengan menggunakan data dari hutan di Pulau Obi dapat dibentuk Usher Matrix dan dihitung harga kayu tiap kelas diameter. Usher matrix digunakan untuk menghitung menghitung jumlah pohon tiap diameter setelah selang waktu tertentu (x(i) setelah). Penentuan jumlah pohon yang ditebang tiap kelas diameter dilakukan dengan metode Simplex untuk mengoptimalkan pendapatan. Lalu dapat dihitung jumlah pohon tiap kelas diameter setelah ditebang dan jumlah pohon yang harus ditanam kembali. Proses di atas dapat diulang dengan menggunakan jumlah pohon akhir setelah ditebang dan ditanami kembali.
3 Layar Inisialisasi Gambar 4.1 Layar Inisialisasi Pada layar ini, user diminta memasukkan inisialisasi awal. Data menurut hutan di Pulau Obi yaitu, selang diameter adalah 10 meter, banyak kelas ada 8 kelas, jenis kayu adalah meranti (Maluku), dan harga kayu adalah Rp Tekan Tombol Keluar untuk keluar dari program. Tekan tombol Berikutnya untuk melanjutkan ke layar utama.
4 Layar Utama Gambar 4.2 Layar Utama Dibentuk tabel perhitungan dengan 9 buah kolom dan baris yang disesuaikan dengan banyaknya kelas diameter. diameter ditentukan berdasarkan data pada layar inisialisasi awal, yaitu selang diameter dan banyak kelas. Apabila pada layar inisialisasi awal, user memasukkan insialisasi awal selang diameter adalah 10 meter, banyak kelas ada 8 kelas, jenis kayu adalah meranti (Maluku), dan harga kayu adalah Rp , maka pada Layar Utama tombol Data Hutan P. Obi diaktifkan. Apabila pada layar inisialisasi awal, user memasukkan inisialisasi awal yang berbeda, maka Tombol Data Hutan P. Obi dinonaktifkan. Jadi user harus
5 56 menginput data tinggi rata-rata tiap kelas diameter pada kolom ke-2, jumlah pohon tiap kelas diameter (x(i)) pada kolom ke-3, dan probabilitas pertumbuhan ke kelas berikutnya (g(i)) pada kolom ke-4. Untuk memasukkan data tinggi rata-rata tiap kelas diameter, jumlah pohon tiap kelas diameter (x(i)), probabilitas pertumbuhan ke kelas berikutnya (g(i)) dari hutan berdasarkan data Pulau Obi, tekan tombol Data Hutan P.Obi. Jika ingin keluar dari program tekan tombol Keluar. Jika ingin kembali ke layar inisialisasi tekan tombol Kembali. Tombol Simpan Ke File digunakan untuk menyimpan hasil perhitungan ke dalam file.
6 Layar Utama Setelah Data Tinggi Rata-Rata, x(i), dan g(i) Diinput dan Tombol Hitung Harga Ditekan Gambar 4.3 Layar Utama Setelah Data Tinggi Rata-Rata, x(i), dan g(i) Diinput dan Tombol Hitung Harga Ditekan Setelah tombol Data Hutan P.Obi ditekan atau user menginput data, maka tombol Hitung Harga aktif, sedangkan tombol Data Hutan P.Obi dinonaktifkan. Tombol Hitung Harga digunakan untuk menghitung harga kayu tiap kelas diameter (berdasarkan volumenya/meter kubik). Setelah tombol Hitung Harga ditekan, maka Tombol Usher Matrix aktif. Tombol ini digunakan untuk menghitung dan menampilkan matriks pertumbuhan (Usher Matrix) berdasarkan data-data yang ada.
7 Layar Utama Setelah Tombol Usher Matrix Ditekan Gambar 4.4 Layar Utama Setelah Tombol Usher Matrix Ditekan Setelah tombol Usher Matrix ditekan, maka Usher Matrix ditampilkan, tombol Hitung x(i) setelah diaktifkan, dan Tombol Usher Matrix dinonaktifkan. Tombol Hitung x(i) setelah digunakan untuk menghitung jumlah pohon tiap diameter setelah selang waktu tertentu. Pada program, selang waktu pertumbuhan didefault 2 tahun.
8 Layar Utama Setelah Tombol Hitung x(i) Setelah dan Hitung h(i) dan x(i) Akhir Ditekan Gambar 4.5 Layar Utama Setelah Tombol Hitung x(i) Setelah dan Hitung h(i) dan x(i) Akhir Ditekan Setelah tombol Hitung x(i) setelah ditekan, maka tombol Hitung h(i) dan x(i) akhir diaktifkan, sedangkan tombol Hitung x(i) setelah dinonaktifkan. Tombol Hitung h(i) dan x(i) akhir digunakan untuk menghitung jumlah pohon tiap kelas diameter yang dapat ditebang agar pendapatan maksimal dan jumlah pohon tiap kelas diameter setelah dilakukan penebangan dan penanaman kembali. Dihitung juga pendapatan optimal yang didapat dari penebangan pohon dan jumlah pohon yang harus ditanam kembali. Setelah tombol Hitung h(i) dan x(i) akhir ditekan, maka tombol
9 60 Hitung dengan x(i) akhir diaktifkan, sedangkan tombol Hitung h(i) dan x(i) akhir dinonaktifkan. Tombol Simpan Ke File digunakan untuk menyimpan hasil perhitungan ke dalam file Layar Utama Setelah Tombol Hitung Dengan x(i) Akhir Ditekan Gambar 4.6 Layar Utama Setelah Tombol Hitung Dengan x(i) Akhir Ditekan Setelah tombol Hitung dengan x(i) akhir ditekan, maka data x(i) pada tabel kolom 3 diganti dengan data x(i) akhir. Kemudian tombol Hitung x(i) setelah diaktifkan kembali. Kolom x(i) sesudah, y(i), h(i), dan x(i) akhir direset. Proses perhitungan diulang kembali seperti pada Gambar 4.3.
10 Evaluasi Sistem penebangan yang digunakan PT Yubarsons pada hutan di Pulau Obi adalah short term harvesting dengan selang waktu pertumbuhan 2 tahun. Jadi setiap 2 tahun sekali pohon meranti yang berdiameter 30 meter ke atas ditebang sebanyakbanyaknya. Data yang didapat mengenai penebangan hutan di Pulau Obi adalah data penebangan pada tahun 1973 sampai tahun Pada evaluasi ini, akan dibandingkan hasil penebangan dengan sistem lama dan hasil penebangan yang dihitung dengan Usher Matrix; mana yang lebih efektif dan lebih menguntungkan bagi PT Yubarsons. Pengujian dilakukan dengan data tahun Pengujian diulang sebanyak 16 kali setiap selang 2 tahun.
11 Pengujian 1 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1973 Gambar 4.7 Hasil Pengujian 1 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1973 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1973, didapat pendapatan optimal Rp ,65 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1973 dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Hasil Pengujian 1 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1973 Jumlah Pohon Tahun 1973 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1975 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1975 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
12 Pengujian 2 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1975 Gambar 4.8 Hasil Pengujian 2 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1975 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1975, didapat pendapatan optimal Rp ,93 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1975 dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Hasil Pengujian 2 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1975 Jumlah Pohon Tahun 1975 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1977 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1977 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
13 Pengujian 3 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1977 Gambar 4.9 Hasil Pengujian 3 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1977 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1977, didapat pendapatan optimal Rp ,93 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1977 dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Pengujian 3 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1977 Jumlah Pohon Tahun 1977 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1979 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1979 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
14 Pengujian 4 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1979 Gambar 4.10 Hasil Pengujian 4 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1979 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1979, didapat pendapatan optimal Rp ,19 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1979 dapat dilihat pada Tabel 4.4 Tabel 4.4 Hasil Pengujian 4 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1979 Jumlah Pohon Tahun 1979 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1981 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1981 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
15 Pengujian 5 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1981 Gambar 4.11 Hasil Pengujian 5 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1981 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1981, didapat pendapatan optimal Rp ,17 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1981 dapat dilihat pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil Pengujian 5 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1981 Jumlah Pohon Tahun 1981 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1983 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1983 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
16 Pengujian 6 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1983 Gambar 4.12 Hasil Pengujian 6 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1983 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1983, didapat pendapatan optimal Rp ,90 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1983 dapat dilihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil Pengujian 6 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1983 Jumlah Pohon Tahun 1983 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1985 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1985 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
17 Pengujian 7 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1985 Gambar 4.13 Hasil Pengujian 7 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1985 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1985, didapat pendapatan optimal Rp ,55 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1985 dapat dilihat pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Pengujian 7 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1985 Jumlah Pohon Tahun 1985 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1987 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1987 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
18 Pengujian 8 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1987 Gambar 4.14 Hasil Pengujian 8 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1987 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1987, didapat pendapatan optimal Rp ,69 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1987 dapat dilihat pada Tabel 4.8 Tabel 4.8 Hasil Pengujian 8 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1987 Jumlah Pohon Tahun 1987 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1989 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1989 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
19 Pengujian 9 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1989 Gambar 4.15 Hasil Pengujian 9 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1989 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1989, didapat pendapatan optimal Rp ,97 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1989 dapat dilihat pada Tabel 4.9 Tabel 4.9 Hasil Pengujian 9 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1989 Jumlah Pohon Tahun 1989 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1991 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1991 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
20 Pengujian 10 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1991 Gambar 4.16 Hasil Pengujian 10 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1991 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1991, didapat pendapatan optimal Rp ,17 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1991 dapat dilihat pada Tabel 4.10 Tabel 4.10 Hasil Pengujian 10 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1991 Jumlah Pohon Tahun 1991 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1993 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1993 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
21 Pengujian 11 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1993 Gambar 4.17 Hasil Pengujian 11 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1993 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1993, didapat pendapatan optimal Rp ,46 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1993 dapat dilihat pada Tabel 4.11 Tabel 4.11 Hasil Pengujian 11 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1993 Jumlah Pohon Tahun 1993 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1995 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1995 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
22 Pengujian 12 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1995 Gambar 4.18 Hasil Pengujian 12 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1995 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1995, didapat pendapatan optimal Rp ,54 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1995 dapat dilihat pada Tabel 4.12 Tabel 4.12 Hasil Pengujian 12 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1995 Jumlah Pohon Tahun 1995 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1997 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1997 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
23 Pengujian 13 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1997 Gambar 4.19 Hasil Pengujian 13 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1997 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1997, didapat pendapatan optimal Rp ,29 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1997 dapat dilihat pada Tabel 4.13 Tabel 4.13 Hasil Pengujian 13 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1997 Jumlah Pohon Tahun 1997 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 1999 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 1999 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
24 Pengujian 14 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1999 Gambar 4.20 Hasil Pengujian 14 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1999 Dengan data konfigurasi pohon tahun 1999, didapat pendapatan optimal Rp ,44 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 1999 dapat dilihat pada Tabel 4.14 Tabel 4.14 Hasil Pengujian 14 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 1999 Jumlah Pohon Tahun 1999 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 2001 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 2001 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
25 Pengujian 15 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 2001 Gambar 4.21 Hasil Pengujian 15 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 2001 Dengan data konfigurasi pohon tahun 2001, didapat pendapatan optimal Rp ,62 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 2001 dapat dilihat pada Tabel 4.15 Tabel 4.15 Hasil Pengujian 15 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 2001 Jumlah Pohon Tahun 2001 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 2003 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 2003 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
26 Pengujian 16 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 2003 Gambar 4.22 Hasil Pengujian 16 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 2003 Dengan data konfigurasi pohon tahun 2003, didapat pendapatan optimal Rp ,27 dan jumlah pohon yang ditebang dan ditanam kembali adalah pohon. Hasil pengujian dengan data konfigurasi pohon tahun 2003 dapat dilihat pada Tabel 4.16 Tabel 4.16 Hasil Pengujian 16 dengan Data Konfigurasi Pohon Tahun 2005 Jumlah Pohon Tahun 2003 (x(i)) Jumlah Pohon Yang Ditebang Pada Tahun 2005 (h(i)) Jumlah Pohon Tahun 2005 Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali (x(i) akhir)
27 4.4 Analisis Hasil Evaluasi Pada subbab Analisis Hasil Evaluasi ini, disertakan rangkuman hasil 16 kali pengujian dari tahun 1973 sampai Kemudian dibandingkan dengan data-data dari hutan di Pulau Obi yang masih menggunakan sistem lama. Tujuan analisis ini untuk melihat keefektifan dari program aplikasi pengelolaan penebangan hutan dengan Usher Matrix dibandingkan dengan sistem penebangan yang sudah berjalan. Tabel 4.17 Jumlah Pohon Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali Tahun Berdasarkan Perhitungan Dengan Usher Matrix Total
28 Tabel 4.18 Jumlah Pohon Setelah Ditebang dan Ditanami Kembali Tahun Berdasarkan Sistem Lama Sumber: Survey Hutan Sisa Tebangan PT Yubarsons Di Pulau Obi, Maluku Utara, Pusat Dokumentasi dan Informasi Manggala Wanabakti Total Angka 0 pada kelas diameter tertentu di Tabel 4.17 dan Tabel 4.18 menggambarkan bahwa pohon pada kelas diameter tersebut habis ditebang, tetapi bukan berarti area hasil tebangan gundul. Lokasi bekas tumbuhnya pohon yang ditebang ditanami kembali dengan pohon kecil sehingga dapat meregenerasi pohon yang telah ditebang. Dengan membandingkan Tabel 4.17 dan Tabel 4.18, dapat dilihat bahwa jumlah pohon yang dihitung dengan pengelolaan penebangan hutan dengan Usher Matrix stabil. Sedangkan jumlah pohon berdasarkan sistem lama semakin berkurang. Hal ini dikarenakan sistem short term harvesting (menebang pohon berdiameter 30 ke atas sebanyak-banyaknya) yang digunakan dan sistem 79
29 penanaman kembali yang tidak baik. Jumlah penanaman kembali tidak diperhitungkan dengan baik sehingga tidak dapat meregenerasi pohon yang sudah ditebang sehingga jumlah pohon semakin berkurang Tabel 4.19 Jumlah Pohon Yang Ditebang Tahun Berdasarkan Perhitungan Dengan Usher Matrix Total
30 Tabel 4.20 Jumlah Pohon Yang Ditebang Tahun Berdasarkan Sistem Lama Sumber: Survey Hutan Sisa Tebangan PT Yubarsons Di Pulau Obi, Maluku Utara, Pusat Dokumentasi dan Informasi Manggala Wanabakti Total
31 82 Dengan membandingkan Tabel 4.19 dan Tabel 4.20, dapat dilihat bahwa jumlah pohon yang ditebang pada tahun dengan pengelolaan penebangan hutan dengan Usher Matrix stabil. Sedangkan jumlah pohon yang ditebang berdasarkan sistem lama semakin berkurang. Pada tahun 1975 dan 1977 pohon yang ditebang berdasarkan sistem lama memang lebih banyak dibandingkan dengan perhitungan Usher Matrix. Tetapi hasil penebangan pada tahun-tahun berikutnya cenderung menurun karena dalam selang 2 tahun, hutan tidak dapat meregenerasi pohon yang ditebang dan jumlah penanaman kembali tidak diperhitungkan dengan baik. Angka 0 pada kelas diameter tertentu di Tabel 4.19 dan Tabel 4.20 berarti tidak ada pohon yang ditebang pada kelas diameter tersebut. Pohon yang ditebang hanya pada kelas diameter 30 m ke atas saja.
32 83 Tabel 4.21 Perdapatan Tahun Dengan Usher Matrix Tahun Pendapatan (Rp) , , , , , , , , , , , , , , , ,27 Rata-rata Pendapatan Tahun Dengan Usher Matrix Pendapatan Tahun Gambar 4.23 Grafik Pendapatan Tahun Dengan Usher Matrix
33 84 Tabel 4.21 Perdapatan Tahun Dengan Sistem Lama Sumber: Survey Hutan Sisa Tebangan PT Yubarsons Di Pulau Obi, Maluku Utara, Pusat Dokumentasi dan Informasi Manggala Wanabakti. Tahun Pendapatan (Rp) Rata-rata Pendapatan Tahun Dengan Sistem Lama Pendapatan Tahun Gambar 4.24 Grafik Pendapatan Tahun Dengan Sistem Lama
34 85 Perbandingan Pendapatan Sistem Lama dengan Usher Matrix Pendapatan Tahun Dengan Usher Matrix Dengan Sistem Lama Gambar 4.25 Grafik Perbandingan Pendapatan Sistem Lama dengan Usher Matrix Dengan membandingkan Tabel 4.20 dan tabel 4.21, rata-rata pendapatan Tahun dengan menggunakan program aplikasi pengelolaan penebangan hutan dengan Usher Matrix adalah Rp Sedangkan rata-rata data pendapatan yang didapat berdasarkan sistem lama adalah Rp Dapat dilihat pendapatan dengan menggunakan program aplikasi pengelolaan penebangan hutan dengan Usher Matrix lebih besar, dengan selisih Rp Dengan kata lain, pendapatan yang diperoleh dengan menggunakan program aplikasi pengelolaan penebangan hutan dengan Usher Matrix lebih besar 10,2% dibanding dengan pendapatan dengan sistem lama. 4.5 Analisis Interaksi Manusia Komputer Aplikasi ini dirancang dalam dua layar yaitu layar inisialisasi awal dan layar utama yang saling terhubung dengan tombol-tombol yang disediakan. Tampilan disusun sederhana mudah dimengerti dan menggunakan bahasa Indonesia sehingga user mudah
35 86 memahami cara kerja aplikasi. Aplikasi yang dirancang menggunakan warna background senada yang konsisten yaitu warna abu-abu. Penentuan tombol aktif atau non-aktif pada layar utama memudahkan user untuk memahami urutan perhitungan dari aplikasi ini. Untuk pencegahan kesalahan, aplikasi ini melakukan validasi-validasi yang dibutuhkan terutama saat user menginput data. Tombol Kembali pada layar utama memungkinkan user untuk kembali ke layar inisialisasi walaupun perhitungan sudah dilakukan. Hasil perhitungan dan data yang diinput oleh user dapat disimpan dalam file, sehingga memudahkan user untuk mencetak hasil pehitungan.
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Jurusan Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Ganda Semester Ganjil tahun 2005/2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Jurusan Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Ganda Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PENGELOLAAN PENEBANGAN HUTAN
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4. Implementasi 4.. Spesifikasi Hardware untuk Pengembangan Sistem Aplikasi dikembangkan dengan (satu) buah PC dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor : 3 GHz -
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
56 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Agar aplikasi dapat dioperasikan dengan baik, maka dibutuhkan sarana yang mendukung seperti hardware (perangkat keras) dan software
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
38 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan program aplikasi ini, diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah konfigurasi dari perangkat keras dan yang kedua
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi
Lebih terperinciBAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH
BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Aplikasi Dalam program yang penulis buat terdiri dari 7 buah form yaitu, form menu utama, form pilihan, form ciri-ciri anak aktif, form ciri-ciri anak hiperaktif,
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan. 1. Processor Pentium III
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan komputer dengan aplikasi minimal sebagai
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan proses estimasi dan pengujian data adalah sebagai berikut : 4.1.1. Spesifikasi Perangkat
Lebih terperinciBAB 4 PENGUJIAN PROGRAM DAN HASIL PENGUJIAN
BAB 4 PENGUJIAN PROGRAM DAN HASIL PENGUJIAN Pada bab ini disajikan hasil pengujian program beserta spesifikasi sistem yang digunakan dalam pengujian program optimasi pencarian rute terpendek dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1) Processor : Pentium IV 2.80
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pertama adalah spesifikasi dari perangkat keras dan yang kedua adalan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Untuk menjalankan program aplikasi Perhitungan Harga Put Option Pada Zero Coupon Bond ini diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Aplikasi Implementasi merupakan suatu penerapan perancangan aplikasi yang dapat dimengerti oleh mesin dengan spesifikasi perangkat lunak (software) dan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan metode pendekatan mundur ini, dibuat dan diuji pada komputer dengan
52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Komputer Rancangan program aplikasi optimalisasi biaya produksi cetak dengan menggunakan metode pendekatan mundur ini, dibuat dan diuji pada komputer
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Pendaftaran Atlet Pekan Olahraga Daerah yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:
BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan Aplikasi Pendaftaran Atlet Pekan Olahraga Daerah yaitu: A. Software
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Saat melakukan perancangan program aplikasi ini digunakan hardware dan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perancangan Program Saat melakukan perancangan program aplikasi ini digunakan hardware dan software yang spesifikasinya adalah sebagai berikut : 1. Spesifikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
69 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah hasil rancangan sistem informasi nilai aktiva tetap berwujud pada PT. Harian Tribun Medan yang penulis. Tampilan dari aplikasi yang penulis
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz
62 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor :
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menjelaskan tentang alasan mengapa memilih bahasa pemrograman yang telah diaplikasikan, hardware, software yang digunakan dan Operasionalisasi aplikasi. 5.1 Implementasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil IV.1.1. Halaman Form Login Adapun tampilan form login dapat dilihat pada gambar IV.1.: Gambar IV.1. Halaman Form Login Form login berfungsi untuk melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi penentuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
71 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari rancangan sistem informasi piutang dengan menggunakan metode estimasi umur piutang pada CV. Tosario Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam usaha dagang yang melibatkan suatu pertokoan, setiap barang tertentu yang dijual memiliki jumlah penjualan yang bermacam-macam. Jumlah atau banyaknya
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan tahap meletakan perancangan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras dan piranti lunak sebagai berikut : Spesifikasi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang spesifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi Hardware
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi Sistem merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Dalam tahap implementasi sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra dapat dikelompokkan menjadi citra tampak dan citra tak tampak.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan dibahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Rancangan ini dibuat dan diuji pada konfigurasi hardware sebagai berikut. Processor: Intel Pentium 4 1500 MHz. Memory: 256 Mbytes.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media penyimpanan data yang memiliki ukuran hingga ratusan gigabyte bahkan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer dewasa ini memungkinkan disimpannya data dalam bentuk file dalam jumlah yang besar karena adanya media penyimpanan data yang memiliki
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI. pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi
BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Program Aplikasi Pencarian Rute Terpendek dirancang untuk dapat berjalan pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi tertentu
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
43 BAB V IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Tahapan berikutnya dalam kegiatan perancangan SPK adalah tahapan implementasi atau uji coba terhadap hasil rancangan SPK pada sistem nyata. Berikut ini akan dijelaskan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor
Lebih terperinciibab IV HASIL DAN UJI COBA
ibab IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pendukung Keputusan Pelepasan Pinjaman Dengan Metode AHP. Tampilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem akuntanasi piutang pada PT. Pertamina UPMS 1 Medan adalah seperti berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan aplikasi solusi linear programming dengan menggunakan fuzzy linear programming diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi pengendalian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan menjelaskan tentang bagaimana tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat oleh penulis untuk memperjelas tentang tampilantampilan yang
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi merupakan tahap meletakkan perancangan sistem informasi kedalam bentuk bahasa pemrograman juga implementasi aplikasi dalam instansi atau perubahan dan dioperasikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari rancangan sistem informasi biaya pembelian dan penjualan (Cost In/Out) pada CV. Bonie Mekar Jaya yang
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI PROGRAM
BAB 4 IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Spesifikasi Komputer 4.1.1 Spesifikasi Hardware Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1. Processor: Pentium
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI HASIL PERANCANGAN
67 BAB 4 IMPLEMENTASI HASIL PERANCANGAN 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Rancangan program aplikasi Traditional Market Profile Analysis ini dibuat dan diuji pada konfigurasi hardware sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. prosedur instalasi aplikasi dan prosedur operasional aplikasi. 1. Prosesor Pentium III 533 Mhz atau lebih
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Impelementasi Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi aplikasi SIG yang telah dibangun, yakni berupa spesifikasi perangkat keras, spesifikasi lunak, prosedur
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerimaan BLT Menggunakan Metode SAW. Inputannya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pendukung Pemilihan Bidang Peminatan Menggunakan Metode MFEP (Studi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada gambar di bawah ini akan dijelaskan tentang tampilan-tampilan yang ada pada sistem informasi pembelian dan penjualan pada CV. Multi Mandiri Anugrah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat di bidang ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang program yang telah dianalisis dan dirancang atau realisasi program yang telah dibuat. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian program. 4.1
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk menentukan klasifikasi kendaraan bermotor menggunakan metode forward chaining dengan menggunakan bahasa pemogram
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Lingkungan Implementasi Implementasi aplikasi ini meliputi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan pengujian
Lebih terperinciBAB III ANALIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALIS DAN PERANCANGAN Bab akan menjelaskan sistem analisis dan perancangan pada aplikasi permainan asah otak dengan teka-teki logika berbasis Android, tahap pertama adalah analisis dan di lanjut
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v
52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam perancangan program adalah sebagai berikut : Processor Intel Pentium IV 2.41GHz
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi adalah sebagai berikut : a. Perangkat Lunak 1. Microsoft
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan rancangan di BAB III maka di hasilkan suatu program Perancangan Sistem Informasi Pendapatan Atas Penjualan Koran Pada PT. Lembaga Mutiara Media Koreksi.
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM. Pada bab ini akan dijelaskan alur sistem serta desain interface dari Aplikasi Sistem Input
BAB III PERENCANAAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan alur sistem serta desain interface dari Aplikasi Sistem Input Output Suara Menggunakan Souncard. Berikut penjelasan lengkapnya. 3.1 Perancangan Sistem
Lebih terperinciWindows. Objek-objek yang digunakan Delphi pada dasarnya merupakan
BAB IV PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Perangkat lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan program untuk "Kompresi Citra dengan Metode Hadamard" ini adalah Borland
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Informasi Manajemen Parkir pada PT. Surya Toto Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem informasi pemesanan dan pengiriman oli pada PT. Kaye Adang Expres adalah seperti berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun tampilan hasil dari program yang telah penulis rancang adalah sebagai berikut : IV.1.1. Menu Login Menu Login merupakan menu yang pertama kali ditampilkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil sistem informasi akuntansi jasa kontraktor adalah seperti berikut : 1. Form Login Adapun hasil form Login dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
45 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Laporan skripsi ini mencoba untuk membuat sebuah perancangan aplikasi permainan Color Memory menggunakan metode Brute Force. Dalam proses pembuatan aplikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Mesin hitung yang lazim disebut komputer dalam masa satu dekade terakhir mengalami kemajuan yang sangat pesat. Boleh dikatakan masa sekarang ini adalah masa keemasan bagi
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Keutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah:
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini adalah tampilan hasil perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembayaran Biaya Pemeriksaan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Pirngadi Kota
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari rancangan sistem informasi pinjaman pada Koperasi Credit Union Harapan Kita dengan menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Waktu penelitian dilaksanakan semester ganjil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Dewasa ini segala sesuatu berkembang dengan cepat, termasuk juga perkembangan di bidang ilmu tentang komputer. Kemajuan teknologi komputer dan perkembangannya yang pesat,
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN
45 BAB 4 IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Rancangan ini dibuat dan dites pada konfigurasi hardware sebagai berikut: Processor : Intel Pentium 4 CPU 1500 MHz. Memory :
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Perkembangan teknologi komputerisasi yang fungsinya semakin luas yang semula hanya digunakan sebagai alat hitung, saat ini dapat digunakan sebagai alat pengolah
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Penerimaan dan Pembayaran Siswa/Siswi Baru yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:
BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan Aplikasi Penerimaan dan Pembayaran Siswa/Siswi Baru yaitu: A. Software
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini adalah tampilan hasil perancangan Sistem Informasi Akutansi Penjualan Konsinyasi pada PT. Metro Makmur Nusantara adalah sebagai berikut:. 1. Tampilan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN
34 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Hasil perancangan program aplikasi ini dilakukan pada konfigurasi Hardware sebagai berikut : Processor : Intel Pentium M
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program. Dimana didalam program ini terdapat tampilan menu utama, tampilan input folder,
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Processor : Intel Pentium IV 1.60 GHz RAM : 256 MB
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Keutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang system ini adalah: Processor
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN MASALAH
BAB III PEMBAHASAN MASALAH 3. 1 Analisa Aplikasi Perkembangan dunia pendidikan semakin meningkat dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang mempunyai manfaat
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Aplikasi 1. Form Login Form Login ini muncul pertama kali saat aplikasi dijalankan. Untuk menjaga keamanan pengaksesan informasi, hanya mereka yang memiliki
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI. A. Lingkungan Implementasi. Dalam hal kegiatan implementasi sistem ini adapun yang
BAB V IMPLEMENTASI A. Lingkungan Implementasi Dalam hal kegiatan implementasi sistem ini adapun yang meliputi kebutuhan didalamnya adalah perangkat lunak, perangkat keras, listing program yang sesuai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minuman, termasuk makanan yang mengandung alkohol. Etanol pada minuman
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari - hari manusia menjalankan segala aktifitas yang padat, baik aktifitas yang berat maupun yang ringan. Sudah tentu akan memerlukan energi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.3 Batasan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer saat ini begitu pesat, banyak perusahaan memanfaatkan teknologi ini untuk kemajuan usahanya. Dengan adanya teknologi komputer,
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Dimana perusahaan dituntut untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi agar dapat bertahan ditengah
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. Oriented Programming) atau secara procedural.
38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Suatu program dapat dibuat dengan dua cara yaitu secara OOP (Object Oriented Programming) atau secara
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Perangkat Keras Implementasi perancangan program aplikasi menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut. Processor Memori : Intel Pentium
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pengujian aplikasi adalah sebagai berikut: Processor : Intel Pentium
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Dewasa ini fungsi komputer semakin dimanfaatkan dalam segala bidang. Baik di bidang pendidikan, bisnis, ataupun penelitian. Penggunaan komputer kini tidak lagi terbatas
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada Bab sebelumnya dijelaskan tentang perancangan aplikasi jasa sewa gug penyimpanan makanan dingin menggunakan bahasa pemrograman php berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
42 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Komputer yang Digunakan Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan program simulasi adalah sebagai berikut. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat
Lebih terperinciANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Perkembangan teknologi komputerisasi yang fungsinya semakin luas yang semula hanya digunakan sebagai alat hitung, saat ini dapat digunakan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI (Evaluation Phase dan Deployment Phase)
BAB V IMPLEMENTASI (Evaluation Phase dan Deployment Phase) 5.1 Lingkungan Implementasi Implementasi merupakan tahapan dimana hasil perancangan yang telah dibangun mulai diterapkan pada kondisi yang menyerupai
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi program berdasarkan tahapan analisa dan desain sistem yang
42 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Pengertian implementasi program adalah penerapan dalam bentuk aplikasi program berdasarkan tahapan analisa dan desain sistem yang sebelumnya telah
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4. BAB II LANDASAN TEORIDASAN TEORI. dengan Microsoft Access 2000 sebagai database. Implementasi program
36 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4. BAB II LANDASAN TEORIDASAN TEORI 4.1. Implementasi Dalam tahap ini dijelaskan mengenai implementasi perangkat lunak yang dibangun,dikembangkan menggunakan pemrograman
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi pada sebuah sistem informasi merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. dari perangkat lunak. Tujuannya dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian di lakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui
Lebih terperinci