VITAMIN. Eat Fresh, Locally Grown. Certified Nutritionist Since 1989

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VITAMIN. Eat Fresh, Locally Grown. Certified Nutritionist Since 1989"

Transkripsi

1 VITAMIN Eat Fresh, Locally Grown. Certified Nutritionist Since 1989 Siti Mujdalipah, S.TP, M.Si Kimia Pangan 24 Maret 2011

2 DEFINISI Vitamin adalah kelompok senyawa organik yang tidak termasuk ke dalam golongan protein, karbohidrat, maupun lemak dan terdapat dalam jumlah yang kecil dalam bahan makanan namun memiliki peranan yang sangat penting bagi beberapa fungsi tubuh dalam menjaga kelangsungan kehidupan serta pertumbuhan (Winarno, 1997). Tubuh manusia tidak dapat membuat vitamin dalam jumlah yang cukup, untuk itu diperlukan asupan vitamin dari luar. Salah satunya adalah melalui konsumsi bahan pangan yang memiliki kandungan vitamin yang cukup.

3 PENGGOLONGAN VITAMIN 1. Vitamin larut lemak: a. Vitamin A b. Vitamin D c. Vitamin E d. Vitamin K 2. Vitamin larut air a. Vitamin B b. Vitamin C

4 VITAMIN A Vitamin A merupakan jenis vitamin yang aktif dan terdapat dalam beberapa bentuk, yaitu: 1) vitamin A alkohol (retinol) 2) vitamin A aldehida (retinal) 3) vitamin A asam (asam retinoat), dan 4) vitamin A ester (ester retinil). Pada umumnya vitamin A bersifat stabil terhadap panas, asam, dan alkali, namun sangat mudah teroksidasi oleh udara dan akan mengalami kerusakan apabila dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara, sinar, dan lemak yang sudah tengik. Sumber : 1. bahan-bahan nabati : sayuran dan buah-buahan yang berwarna hijau atau kuning 2. Hewani kaya akan lemak: susu, keju, kuning telur, hati dan berbagai ikan yang mengandung lemak tinggi.

5 VITAMIN A (Lanjutan..) Vitamin A dalam bahan nabati sebagian besar berada dalam bentuk karoten: α-, β-, dan γ-karoten (mungkin juga dalam bentuk kriptoxantin). β-karoten merupakan provitamin A. Sayuran berdaun hijau (wortel, ubi jalar, waluh) memiliki kadar karoten tinggi dibandingkan sayuran berwarna pucat (selada dan kol). Semakin hijau daun tersebut maka semakin tinggi kadar karotennya. Karoten di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A khususnya di dalam mukosa dinding usus kecil, namun tidak semua karoten yang terserap tubuh akan diubah menjadi vitamin A akan tetapi hanya separuh dari karoten yang terserap oleh tubuh yang akan diubah menjadi vitamin A. aktivitas vitamin A bahan makanan dinyatakan sebagai ekuivalen retinol mengikuti persamaan berikut:

6 VITAMIN A (Lanjutan..) aktivitas retinol = µg retinol + µg β karoten (ekuivalen retinol/re) 6 Persamaan untuk menentukan kadar vitamin A dalam bahan pangan 1 RE = 1 µg retinol (3,33 IU) 1 RE = 6 µg β karoten (10 IU) 1 RE = 12 µg karotenoid (10 IU)

7 VITAMIN A DALAM TUBUH Kelebihan vitamin A dalam tubuh dapat disimpan di dalam hati, khususnya dalam sel-sel parenkim, yaitu dalam bentuk butir-butir lemak yang berisi campuran rantai-rantai ester retinil (retinil palmitat (50%), retinil stearat, dan retinil oleat). Sebelum dilepas sebagai vitamin A, ester-ester tersebut mengalami hidrolisis menjadi retinol. Di dalam hati, vitamin A terdapat dalam bentuk retinol tetapi di dalam darah retinol terikat pada protein yang spesifik yang disebut dengan Retinol Binding Protein (RBP) dan diangkut ke jaringan-jaringan tepi seperti mata, usus, serta kelenjar ludah. Jumlah kebutuhan vitamin A yang dianjurkan (Winarno, 1997): a. Bayi dan anak<10 tahun : IU b. Orang dewasa : IU Hipervitaminosis adalah keadaan keracunan yang disebabkan oleh terlalu banyaknya konsumsi vitamin A. Konsumsi vitamin A berlebih yaitu bila mengkonsumsi SI ( µg β karoten) setiap hari untuk jangka waktu beberapa bulan dapat menyebabkan gejala ini.

8 VITAMIN A DALAM TUBUH(Lanjutan..) Peran vitamin A dalam tubuh: 1. Meningkatkan daya penglihatan 2. Menjaga kornea mata tetap sehat 3. Berperan dalam pertumbuhan tulang Penyakit akibat kekurangan vitamin A: 1. Keratinisasi keadaan dimana sel-sel epitel mata mengeluarkan keratin sehingga menyebabkan sel-sel membran mengering dan mengeras. 2. Xeroftalmia keratinisasi lanjut yang kemudian menyebabkan berkurangnya fungsi kornea sehingga akan menyebabkan kebutaan. Gejala kekurangan vitamin A 1. Rabun senja (buta ayam/kotokeun): mata tidak mampu melihat secara normal dalam ruang remang-remang atau setengah gelap 2. Xerosis: kekeringan pada konjungtiva (selaput kelopak mata), berkerut, timbul pigmen, atau kotor sehingga kehilangan atau menurun sifat transparannya 3. Noda bitot: noda bercak berwarna kelabu yang timbul pada kornea (biasanya dengan permukaan yang berbuih).

9 VITAMIN D Vitamin D dapat disintesis dalam tubuh dan hewan dengan laju sintesis vitamin D dalam kulit tergantung jumlah sinar matahari yang diterima serta konsentrasi pigmen dalam kulit Dua bentuk vitamin D: 1. Vitamin D 2 (ego kalsiferol): vitamin yang dapat disintesis dalam tubuh dan banyak terdapat dalam bahan nabati 2. Vitamin D 3 (7-dehidrokolesterol kolikolaferol): Vitamin D yang banyak terdapat dalam hati ikan.

10 VITAMIN D DALAM TUBUH Vitamin D berasal dari makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diserap bersama-sama lemak dan masuk ke dalam saluran darah melalui dinding usus kecil jejunum dan ileum dan diangkut ke dalam chylomicron melalui sirkulasi limpa Kelebihan vitamin D dalam tubuh disimpan dalam hati Peran vitamin D bagi tubuh: membantu metabolisme kalsium dan fosfor dalam tubuh Keaktifan vitamin D diukur menggunakan line test dengan menggunakan tikus sebagai binatang percobaan. Satuan untuk mengukur jumlah vitamin D adalah IU dimana 1 IU vitamin D = 0,025 mcg kristal murni vitamin D Jumlah konsumsi vitamin D yang disarankan adalah 400 IU atau 10 mg per hari untuk bayi dan anak-anak.

11 VITAMIN D DALAM TUBUH (Lanjutan..) Akibat kekurangan vitamin D, yaitu mengakibatkan gangguan penyerapan kalsium dan fosfor pada saluran pencernaan dan gangguan mineralisasi struktur tulang dan gigi. Ada 3 jenis keadaan yang dapat dialami oleh penderita kekurangan vitamin D, yaitu: 1) Ricketsia 2) Tetani 3) Osteomalacia (ricketsia orang dewasa)

12 VITAMIN E (TOKOFEROL) Bentuk vitamin E yang umum ditemukan: α-,β-, dan γ- tokoferol α- tokoferol menunjukan keaktifan vitamin E yang paling tinggi Sifat vitamin E: 1. Tahan terhadap suhu tinggi dan asam 2. Berperan sebagai antioksidan akibatnya vitamin E mudah teroksidasi terutama jika ada lemak tengik, timah, dan garam besi 3. Mudah rusak oleh sinar ultraviolet Ukuran vitamin E dinyatakan dalam Satuan Internasional atau mg α- tokoferol. 1 satuan SI vitamin E = 1 mg dl- α-tokoferol asetat sintetik (buatan) d- α-tokoferol alami = 1,49 SI per mgr

13 VITAMIN E DALAM TUBUH Peran vitamin E dalam tubuh: 1. Zat antioksidan mencegah oksidasi vitamin A di dalam saluran pencernaan 2. Membantu dalam proses pemasangan pirimidina ke dalam asam nukleat 3. Berperan dalam proses pembentukan sel darah merah dalam sumsum tulang belakang 4. Berperan dalam sintesis koenzim A yang berperan penting dalam proses pernafasan Jumlah kebutuhan vitamin E/hari (masyarakat USA) 4-5 SI bayi di bawah 1 tahun 12 SI wanita 15 SI pria dewasa Akibat kekurangan vitamin E: 1) kegagalan menghasilkan anak, 2) macrocytic anemia, 3) liver necrosis, dan 4) dystrophy otot-otot.

14 VITAMIN K Bentuk vitamin K (vitamin koagulasi): 1. K 1 (2-metil-3-fitil-1,4-naftokuinon) diisolasi dari rumput alfafa 2. K 2 (2-metil-3-difarmesil-1,4-naftokuinon) diisolasi dari tepung ikan busuk dan dapat juga disintesis dalam saluran pencernaan oleh bakteri Sifat vitamin K, yaitu: 1. Larut dalam lemak 2. Tahan panas 3. Mudah rusak oleh radiasi, asam, dan alkali.

15 VITAMIN K DALAM TUBUH Peran vitamin K dalam tubuh, yaitu berperan dalam pembentukan protrombin yang berperan penting dalam penggumpalan darah Sumber vitamin K: hati dan sayuran (bayam, kubis, dan bunga kol) Kelebihan vitamin K dalam tubuh sebagian besar terbuang bersama feses dan hanya dalam jumlah kecil saja yang disimpan dalam hati.

16 VITAMIN C Bentuk vitamin C: 1. Asam L-askorbat Kedua bentuk ini memiliki 2. Asam L-dehidroaskorbat, sifat: keaktifan sebagai vitamin C a. Mudah teroksidasi secara reversible menjadi asam L- dehidroaskorbat b. Labil dan dapat mengalami perubahan menjadi asam L- diketogulonat yang tidak memiliki keaktifan sebagai vitamin C Sifat vitamin C, yaitu: Mudah teroksidasi. Proses ini dipercepat oleh adanya panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, dan katalis tembaga dan besi. Proses oksidasi vitamin C dapat dihambat jika vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam atau pada suhu rendah.

17 VITAMIN C DALAM TUBUH Sebagain besar kelebihan vitamin C dalam tubuh terbuang melalui air kemih dan sedikit sekali yang disimpan dalam tubuh. Kelenjar adrenalin merupakan bagian yang mengandung vitamin C sangat tinggi. Konsentrasi vitamin C dalam plasma darah yang baik adalah sekitar 0,4-1,0 mg per 100 ml

18 VITAMIN B Bentuk vitamin B: Kelompok vitamin B termasuk ke dalam kelompok vitamin B kompleks: 1. Tiamin (vitamin B1) 2. Riboflavin (vitamin B2) 3. Niasin (asam nikotinat, niasinamida) 4. Piridoksin (vitamin B6) 5. Asam pantotenat 6. Bionin 7. Folasin (asam folat dan turunan aktifnya) 8. Sianokobalamin (vitamin B12).

19 VITAMIN B (Lanjutan..) Tiamin (vitamin B1) Bentuk murni tiamian yaitu tiamin hidroklorida. Bentuk tiamin dalam makanan: a. Bebas b. Kompleks dengan protein atau kompleks protein-fosfat bentuk terikat ini akan segera terpisah setelah terserap di duodenum atau jejunum. Tiamin dalam tubuh: Tidak dapat disimpan banyak oleh tubuh, tetapi dalam jumlah terbatas dapat disimpan di hati ginjal, jantung, otak, dan otot Kelebihan tiamin dalam tubuh akan dibuang melalui air kemih Tiamin aktif dalam bentuk kokarboksilase (tiamin pirofosfatase/tpp) Tiamin berperan sebagai koenzim dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk senyawa kaya energi yang disebut ATP (Adenosin Trifosfat).

20 VITAMIN B (Lanjutan..) Tiamin (vitamin B1) Akibat kekurangan tiamian, yaitu: Kekurangan tiamin dapat menyebabkan polyneuritis dan beri-beri yang ditandai dengan kondisi lelah, hilang nafsu makan, berat badan menurun, dan gangguan pencernaan. Beri-beri gangguan kerja syaraf gangguan jantung orang dewasa penumpukan cairan dalam jaringan (oedem) pada kaki bawah/telapak kaki serta persendian kaki oedem pada rongga dada atau beri-beri basah Penanngulan penyakit beri-beri pemberian vitamin B kompleks dan makanan kaya protein dan kalori

21 VITAMIN B (Lanjutan..) Tiamin (vitamin B1) Gejala beri-beri pada bayi : oedem pada muka, pucat, mudah terangsang, muntah-muntah, sakit perut, hilang suara, kejang, dan beberapa jam kemudian dapat menyebabkan kematian. Bayi penderita beri-beri dapat diobati melalui terapi tiamin. Kebutuhan tiamin dalam tubuh (Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi tahun 1978 (Winarno, 1997)): 0,4-0,7 mg anak usia di bawah 10 tahun 0,7-1,0 mg usia dewasa 0,2-0,3 mg ibu hamil dan menyusui Sumber tiamin: 1. Nabati : biji-bijian (seperti beras pecah kulit (beras PK) atau bekatulnya) dan sayur-sayuran (berkadar tiamin rendah) 2. Hewani : daging, unggas, ikan, dan telur.

22 VITAMIN B (Lanjutan..) Riboflavin (vitamin B2) Riboflavin atau vitamin B2 atau vitamin G merupakan vitamin yang tahan terhadap panas, oksidator, dan asam. Namun demikian, vitamin B2 mudah rusak akibat cahaya, sinar ultraviolet, dan sensitif terhadap basa. Sumber vitamin B2: susu Peran riboflavin bagi tubuh: 1. Termasuk komponen suatu sistem enzim yang disebut flavoprotein dan terlibat dalam reaksi-reaksi metabolisme intermediet 2. Riboflavin merupakan bagian dari dua koenzim yang bersifat dehidrogenase (penerima hidrogen), yaitu riboflavin fosfat (flavin mono nukleotida/fmn) dan flavin adenine dinukleotida (FAD) 3. Riboflavin merupakan komponen enzim asam L- dan D-amino oksidase, yaitu enzim pengoksidasi asam amino dan asam hidroksi menjadi asam α-keto

23 Riboflavin (vitamin B2) VITAMIN B (Lanjutan..) Peran riboflavin bagi tubuh: 4. Riboflavin merupakan bagian enzim xantin oksidase, yaitu enzim pengkatalisis oksidasi dari berbagai senyawa Purina. Akibat kekurangan riboflavin dalam tubuh menyebabkan cheilosis : Yang diawali adanya kelainan pada mata, yaitu mata menjadi sensitive terhadap cahaya dan cepat lelah dan kemudian menyebabkan gejala retak-retak pada kulit di sudut-sudut mulut atau bibir, kerak-kerak pada kulit, bibir, dan lidah yang ditandai dengan mulut yang semakin sakit. Konsumsi riboflavin yang diperbolehkan per orang per hari (Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi tahun 1978 (Winarno, 1997)): 0,4-0,6 mg bayi 0,8-1,2 mg anak usia hingga 10 tahun 1,2-1,6 mg usia dewasa 1,5 dan 1,7 mg ibu hamil dan menyusui. Sumber : sumber hewani seperti hati, ginjal, dan jantung.

24 VITAMIN B (Lanjutan..) Niasin Peran niasin bagi tubuh: Berperan dalam reaksi enzimatik atau metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein Kekurangan niasin menyebabkan pellagra yang ditandai dengan gejala awal kulit berwarna merah, bengkak, lunak, dan menyerupai sunburn. Jika keadaan berlanjut akan menyebabkan kulit bersisik dan kadang terjadi luka. Gejala lanjut pellagra, yaitu : 1. Sakit tenggorokan, lidah, dan mulut 2. Dermatitis pada bagian tubuh yang tidak tertutupi seperti tangan, lengan, siku, kaki, kulit, dan leher.

25 VITAMIN B (Lanjutan..) Vitamin B6 Vitamin B6 merupakan kelompok piridina 3 bentuk vitamin B6: 1. Piridoksin, 2. Piridoksal 3. Piridoksamina. Sifat vitamin B6: 1. Larut air 2. Relatif stabil terhadap panas dan asam (piridoksin merupakan merupakan bentuk vitamin B6 yang paling tahan terhadap pengaruh pengolahan dan penyimpanan). Peran vitamin B6 bagi tubuh, yaitu: 1. Pembentuk koenzim piridoksal fosfat yang berfungsi sebagai koenzim bagi banyak reaksi enzim termasuk diantaranya adalah metabolisme asam amino, yaitu dekarboksilasi, transaminasi, dan perubahan triptofan menjadi niasin.

26 VITAMIN B (Lanjutan..) Vitamin B6 Peran vitamin B6 bagi tubuh, yaitu: 2. Sebagian besar kelebihan vitamin B6 dalam tubuh akan dibuang melalui urin dominan sebagai piridoksal dan hanya sedikit sekali kelebihan vitamin B6 yang dapat disimpan oleh tubuh dan kira-kira separuhnya dalam bentuk glikogen fosforilase. Jumlah konsumsi vitamin B6 per orang per hari yaitu 2,0 mg per orang per hari. Sumber vitamin B6: 1. Hewani : daging, unggas, susu, dan ikan 2. Nabati : kentang, ubi jalar, sayur-sayuran, biji-bijian

27 VITAMIN B (Lanjutan..) Vitamin B6 Akibat kekurangan vitamin B6 pada orang dewasa: 1. Kulit rusak 2. Terganggunya syaraf motorik 3. kelainan pada darah Akibat kekurangan vitamin B6 pada bayi yang diakibatkan mengkonsumsi susu kering yang telah kehilangan kandungan vitamin B6: 1. Menderita rangsangan syaraf 2. Kejang 3. Lemah badan 4. Sakit perut.

28 VITAMIN B (Lanjutan..) Asam Pantotenat Asam pantotenat ditemukan hampir disemua bahan biologis dan merupakan bagian dari koenzim A. Secara komersial, asam pentotenat banyak ditemukan dalam bentuk garam kalsium, larut air, sedikit manis, dan stabil dalam pemasakan yang normal. Peran asam pentotenat di dalam tubuh, yaitu: Terlibat dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein dalam menghasilkan energi serta terlibat dalam metabolisme asam lemak dan lipida lainnya. Akibat kekurangan asam pentotenat pada manusia: ditandai gejala muntah-muntah. Sumber asam pentotenat: berbagai bahan biologis terutama pada royal jelly.

29 VITAMIN B (Lanjutan..) Biotin Peran biotin dalam tubuh: 1. Koenzim dari berbagai enzim yang ikut berpartisipasi dalam proses karboksilasi dan reaksi deaminisasi 2. Berperan dalam sintesis asam lemak 3. Berperan dalam reaksi fiksasi CO 2 pada proses perubahan perurat menjadi oksaloasetat 4. Berperan dalam perubahan asam suksinat menjadi fumarat dan oksalosuksinat menjadi ketoglutarat dalam siklus Krebs atau TCA cycle. Akibat kekurangan biotin: 1. Pelepasan kulit 2. Hyperesthesis 3. Pucat pada kulit dan mukosa 4. Hemoglobin menurun 5. Meningkatnya kadar kolesterol 6. Menurunnya kadar biotin dalam air kencing

30 VITAMIN B (Lanjutan..) Biotin Jumlah konsumsi biotin: mcg per hari. Sumber biotin: 1. Sumber utama dari saluran pencernaan karena mikroflora dalam pencernaan 2. Sumber makanan : jeroan, kuning telur, dan khamir

31 VITAMIN B (Lanjutan..) Vitamin B12 Vitamin B12 merupakan vitamin B12 yang mengandung atom kobalt yang terikat mirip dengan atom besi yang terikat dalam haemoglobin atau magnesium dalam klorofil. Bentuk vitamin B12 disebut kobalamin: Sianokobalamina: bentuk vitamin B12 yang paling aktif, larut dalam air, tahan terhadap panas, inaktif terhadap cahaya, asam keras atau alkali. Untuk itu, vitamin B12 cenderung tahan terhadap proses pemasakan normal. Vitamin B12 di dalam tubuh: Vitamin B12 terikat dalam faktor intrinsik yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar diproduksi pencernaan dalam fundus dan cardia lambung dan kemudian terdorong ke dalam usus kecil sampai ke bagian ileum.

32 VITAMIN B (Lanjutan..) Vitamin B12 Vitamin B12 di dalam tubuh: Dalam sirkulasi, vitamin B12 bergabung dengan serum protein. Jumlah vitamin B12 yang diserap oleh tubuh diatur oleh faktor intrinsik pada jumlah sekitar 2,5-3 mcg per hari. Kelebihan vitamin B12 dalam tubuh akan disimpan dalam hati. Hati dapat menampung sekitar mcg dan cukup untuk kebutuhan 3 hingga 5 tahun. Peran vitamin B12 bagi tubuh: 1. Menjaga sel-sel berfungsi normal khususnya sel-sel pencernaan, system urat syaraf, dan sumsum tulang belakang 2. Sebagai koenzim vitamin B12 dalam sumsum tulang belakang yang diperlukan untuk sintesis DNA 3. Diperlukan oleh enzim yang berfungsi untuk mensintesis dan memindahkan satu unit karbon seperti gugus metal 4. Diperlukan oleh enzim yang mensintesis metionin dan kolin dengan dibantu faktor lipotrofik.

33 VITAMIN B (Lanjutan..) Vitamin B12 Akibat kekurangan vitamin B12 bagi tubuh: 1. Menyebabkan pernicious anemia, yaitu penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak diproduksi faktor intrinsik oleh tubuh sehingga menyebabkan vitamin B12 tidak diserap oleh tubuh 2. Sumsum tulang belakang tidak memproduksi sel eritrosit yang normal 3. Diproduksinya sel makrosit yang kemudian dimasukan ke dalam saluran darah sehingga daya angkut haemoglobin menjadi sangat terbatas 4. Anemia, pucat, gangguan perut, kurang berat, dan glositis. Faktor penyebab kekurangan vitamin B12: 1. Kurangnya asupan makanan yang mengandung vitamin B12 2. Anemia megaloblastik: akibat operasi bagian lambung yang menghasilkan faktor intrinsik atau operasi ileum yang menyebabkan lokasi penyerapan ikut terambil sehingga terjadi kekurangan vitamin B12.

34 VITAMIN B (Lanjutan..) Vitamin B12 Penanggulangan kekurangan vitamin B12 : pemberian mcg vitamin B12. Konsumsi vitamin B12 per hari yang diperbolehkan: 1. 0,6-1,2 mcg orang dewasa 2. 3 mcg anak di atas 11 tahun 3. 4 mcg ibu hamil dan menyusui 4. 0,3 mcg bayi ,0 mcg anak usia di bawah 10 tahun. Sumber vitamin B12: 1. Hewani : hati (sumber utama) 2. Nabati : sayuran daun komprey, oncom bungkil kacang tanah, dan produk fermentasi seperti tempe, tauco, dan kecap.

35 VITAMIN B (Lanjutan..) Folasin Folasin merupakan nama yang digunakan bagi asam folat dan senyawa kimia lain yang memiliki keaktifan asam folat. Asam folat terdiri dari tiga komponen: gugus pteridina, asam para amino benzoat, dan asam glutamat. Dalam molekul asam folat sering terdapat satu, tiga, atau tujuh gugus glutamat. Untuk itu, dapat juga dinamakan mono-, tri-, atau heptapteriglutamat. Karakteristik asam folat: 1) larut air, 2) mudah teroksidasi dalam larutan asam, 3) peka terhadap cahaya matahari, dan 4) mudah hilang dalam pemasakan normal dan jika disimpan dalam suhu kamar. Sumber asam folat atau folic acid : daun hijau.

36 VITAMIN B (Lanjutan..) Folasin Peran asam folat dalam tubuh: Senyawa yang efektif untuk pengobatan anemia megaloblas pada wanita yang sedang mengandung. Megaloblas atau yang disebut juga dengan macrocytic dapat disembuhkan dengan pemberian 0-1 mg asam folat per hari yang umumnya sudah terdapat dalam bentuk multiple vitamin. Asam folat dalam tubuh: Disintesis di dalam saluran pencernaan. Kelebihan asam folat disimpan dalam hati namun sebagian besar kelebihan asam folat dalam tubuh dibuang melalui feses dan urin. Bentuk aktif asam folat adalah asam folinat (folasin). Asam folinat dibentuk dalam hati dan dalam pembentukannya diperlukan asam askorbat.

37 VITAMIN B (Lanjutan..) Folasin Peranan asam folinat di dalam tubuh: 1. Koenzim untuk beberapa sistem enzim terutama dalam biosintesis dan pemindahan satu satuan karbon, seperti gugus metil yang penting dalam sintesis metionin, kolina, dan penambahan gugus metil pada pirimida sehingga terbentuk timina yang merupakan komponen penting dalam molekul DNA. 2. Berperan dalam proses oksidasi fenilalanin menjadi tirosin dan dalam sintesis asam nukleo protein yang merupakan kunci pembentukan dan produksi butir-butir darah merah normal dalam sumsum tulang. 3. Dalam melakukan kerjanya, asam folinat banyak berhubungan dengan kerja vitamin B12. Kekurangan asam folat dalam tubuh: Anemia, yaitu jumlah sel butir darah merah berkurang yang diakibatkan konsumsi yang rendah atau adanya penyakit pada saluran pencernaan.

38 VITAMIN B (Lanjutan..) Folasin Konsumsi asam folat yang dianjurkan: 400 mcg untuk orang usia dewasa 800 mcg untuk wanita hamil 600 mcg untuk ibu menyusui 50 mcg untuk bayi di bawah usia 1 tahun Sumber asam folat terutama terdapat dalam hati, ginjal, khamir, dan sayuran hijau gelap.

39 SUMBER VITAMIN LAIN Faktor lain yang menyerupai vitamin antara lain sebagai berikut: Asam lipoat. Asam lipoat merupakan asam lemak yang mengandung belerang yang berperan penting sebagai koenzim yang terlibat oksidasi biologis dan reduksi dalam metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Asam lipoat terutama berperan dalam pertumbuhan mikroba, namun peranan senyawa ini bagi manusia belum belum diketahui secara jelas. Kolina. Kolina disebut juga factor lipotropik yang berperan penting dalam metabolisme lemak dan mampu mencegah akumulasi lemak dalam hati. Kolina banyak ditemukan pada lesitin, kuning telur, ikan, biji-bijian, dan leguminosa. Inositol. Inositol merupakan senyawa yang diperlukan dalam pertumbuhan sel dalam kultur jaringan. Sintesis inositol dapat berasal dari glukosa. Inositol banyak terdapat dalam otak, hati, dan otot daging.

40 TERIMAKASIH

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin Vitamin Pengertian Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin

Lebih terperinci

VITAMIN Istilah vitamin mula-mula diutarakan oleh seorang ahli kimia Polandia yang bernama Funk, yang percaya bahwa zat penangkal beri-beri yang

VITAMIN Istilah vitamin mula-mula diutarakan oleh seorang ahli kimia Polandia yang bernama Funk, yang percaya bahwa zat penangkal beri-beri yang VITAMIN Istilah vitamin mula-mula diutarakan oleh seorang ahli kimia Polandia yang bernama Funk, yang percaya bahwa zat penangkal beri-beri yang larut dalam air itu suatu amina yang sangat vital, dan dari

Lebih terperinci

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

LOGO VITAMIN DAN MINERAL LOGO VITAMIN DAN MINERAL Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc Vitamin - Zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil - Pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh - Zat pengatur pertumbuhan

Lebih terperinci

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal Joharman adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap orgisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Dibagi 2 golongan :larut lemak

Lebih terperinci

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

Lebih terperinci

VITAMIN LARUT DALAM AIR. Oleh dr. Sri Utami B.R. MS

VITAMIN LARUT DALAM AIR. Oleh dr. Sri Utami B.R. MS VITAMIN LARUT DALAM AIR Oleh dr. Sri Utami B.R. MS Vitamin B (vitamin B kompleks) Larut dalam air Terdapat pada, ragi, biji-bijian, nasi, sayuran, ikan, daging Diperlukan sebagai ko-enzym dalam metabolisme

Lebih terperinci

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan

Lebih terperinci

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan GIZI Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan Lanjutan Gizi : Arab gizzah : zat makanan sehat Makanan : segala sesuatu yang

Lebih terperinci

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 1 GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 2 PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunankesehatan Tdk sekaligus meningkat kan mutu kehidupan terlihat dari meningkatnya angka kematian orang dewasa karena penyakit degeneratif

Lebih terperinci

VITAMIN. Rizqie Auliana, M.Kes

VITAMIN. Rizqie Auliana, M.Kes VITAMIN Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id PENGERTIAN Merupakan senyawa organik kompleks yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Meskipun kebutuhan sedikit, tetapi sangat penting utk :

Lebih terperinci

MIKRONUTRISI REVIEW. Makronutrisi PENDAHULUAN. Nutrisi 4/11/2015. Fat. onutri si. Karbohidrat. Protein. onutr isi NUGROHO AGUNG S.

MIKRONUTRISI REVIEW. Makronutrisi PENDAHULUAN. Nutrisi 4/11/2015. Fat. onutri si. Karbohidrat. Protein. onutr isi NUGROHO AGUNG S. MIKRONUTRISI REVIEW Nutrisi dan Kesehatan Makronutrisi Karbohidrat Lemak dan Protein Mikronutrisi NUGROHO AGUNG S. PENDAHULUAN Makronutrisi mikr onutr isi makr onutri si Nutrisi Karbohidrat Fat Makronutrisi

Lebih terperinci

KOENZIM, KOFAKTOR DAN VITAMIN

KOENZIM, KOFAKTOR DAN VITAMIN KOENZIM, KOFAKTOR DAN VITAMIN KOENZIM Bagian bukan protein dari enzim yang terbuat dari bahan organik seperti vitamin. KOFAKTOR Bagian bukan protein dari enzim yang berasal dari molekul anorganik VITAMIN

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

menyebabkan air dari cairan ekstraseluler masuk ke dalam sel, sehingga tekanan osmotik dari cairan ekstraseluler meningkat. Volume cairan, termasuk

menyebabkan air dari cairan ekstraseluler masuk ke dalam sel, sehingga tekanan osmotik dari cairan ekstraseluler meningkat. Volume cairan, termasuk MINERAL Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Dalam proses

Lebih terperinci

KLASIFIKASI, FUNGSI DAN METABOLISME VITAMIN

KLASIFIKASI, FUNGSI DAN METABOLISME VITAMIN KLASIFIKASI, FUNGSI DAN METABOLISME VITAMIN Oleh Drh. Imbang Dwi Rahayu, M.Kes. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang Sebelum abad ke dua puluh, karbohidrat,

Lebih terperinci

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 % BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan yaitu pembuatan alat pemeras madu (Gambar 1 & 2) dan penyaring madu (Gambar 3). Pelaksanaan pembuatan ruang khusus pengolahan madu (Gambar

Lebih terperinci

MAKALAH GIZI ZAT BESI

MAKALAH GIZI ZAT BESI MAKALAH GIZI ZAT BESI Di Buat Oleh: Nama : Prima Hendri Cahyono Kelas/ NIM : PJKR A/ 08601241031 Dosen Pembimbing : Erwin Setyo K, M,Kes FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Komponen ini merupakan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST PENGERTIAN Defisiensi : suatu keaadaan atau kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan sesuatu dari yang seharusnya terpenuhi. Defisiensi zat gizi : suatu keadaan dimana

Lebih terperinci

SKRIPSI MUBAROKAH K Oleh :

SKRIPSI MUBAROKAH K Oleh : HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DARI ANAK TAMAN KANAK-KANAK TERHADAP PEMILIHAN MULTIVITAMIN DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Oleh : MUBAROKAH K 100040077 FAKULTAS FARMASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid 2.1.1 Pengertian lipid Lipid adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa organik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai masalah yang berkaitan dengan pangan dialami banyak

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai masalah yang berkaitan dengan pangan dialami banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai masalah yang berkaitan dengan pangan dialami banyak negara di dunia termasuk Indonesia. Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah gizi

Lebih terperinci

Pakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan

Pakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan Pakan ternak Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan Melalui proses pencernaan, penyerapan dan metabolisme SUMBER ENERGI (JERAMI,

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Manusia

Sistem Pencernaan Manusia Sistem Pencernaan Manusia Manusia memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Makanan yang masuk ke dalam tubuh harus melalui serangkaian proses pencernaan agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Proses

Lebih terperinci

Outline. Pengertian Vitamin Fungsi Vitamin Sifat dan Jenis Vitamin

Outline. Pengertian Vitamin Fungsi Vitamin Sifat dan Jenis Vitamin VITAMIN Outline Pengertian Vitamin Fungsi Vitamin Sifat dan Jenis Vitamin VITAMIN Biasanya tidak disintesis di dalam tubuh. Jika dapat disintesis jumlah tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Sehingga diperoleh

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH : 1. ISABELLA 2. NURAIDAR 3. SEPTIAN 4. WAHYU NINGSIH LASE 5. YUTIVA IRNANDA 6. ELYANI SEMBIRING. FKep USU 1

DISUSUN OLEH : 1. ISABELLA 2. NURAIDAR 3. SEPTIAN 4. WAHYU NINGSIH LASE 5. YUTIVA IRNANDA 6. ELYANI SEMBIRING. FKep USU 1 DISUSUN OLEH : 1. ISABELLA 2. NURAIDAR 3. SEPTIAN 4. WAHYU NINGSIH LASE 5. YUTIVA IRNANDA 6. ELYANI SEMBIRING FKep USU 1 PENGERTIAN NUTRISI Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting. Dengan

Lebih terperinci

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS) PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS) Lipogenesis adalah pembentukan asam lemak yang terjadi di dalam hati. Glukosa atau protein yang tidak segera digunakan tubuh sebagian besar tersimpan sebagai trigliserida.

Lebih terperinci

Kekurangan Vitamin A (KVA)

Kekurangan Vitamin A (KVA) Paper Pengantar Gizi Masyarakat Kekurangan Vitamin A (KVA) Diajeng Puspa Arum Maharani 100911144 IKMA 09 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2011 KURANG VITAMIN A (KVA) Vitamin

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http:// :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest.

Pembahasan Video :http:// :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest. 1. Perhatikan gambar sistem pencernaan berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Enzim pepsin dihasilkan oleh bagian yang benromor... 1 2 3 4 Kunci Jawaban : B Enzim

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata Paham BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan

Lebih terperinci

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang paling utama) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan A. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino

Lebih terperinci

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK Oleh : Titian Rahmad S. H0506010 JURUSAN/PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 MINERAL Mineral merupakan

Lebih terperinci

ENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu

ENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu ENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu terikat pada satu atau lebih zat-zat yang bereaksi. Dengan demikian enzim menurunkan barier energi (jumlah energi aktivasi

Lebih terperinci

pelajaran 1 Apa itu Kelaparan dan Kekurangan Gizi dan Siapa yang Menderita Kelaparan?

pelajaran 1 Apa itu Kelaparan dan Kekurangan Gizi dan Siapa yang Menderita Kelaparan? tingkat lanjutan pelajaran 1 Apa itu Kelaparan dan Kekurangan Gizi dan Siapa yang Menderita Kelaparan? Pelajaran ini dirancang untuk jangka waktu 45-60 menit, tapi guru dapat menambah atau mengurangi bahasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Mengkonsumsi Asam Folat 1. Pengertian Perilaku Menurut Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2007) perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan

Lebih terperinci

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri Penggolongan minyak Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri Definisi Lemak adalah campuran trigliserida yang terdiri atas satu molekul gliserol yang berkaitan dengan tiga molekul asam lemak.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan GIZI & PANGAN PENDAHULUAN Gizi seseorang tergantung pada kondisi pangan yang dikonsumsinya Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16 1. Proses pencernaan pada mulut menggunakan gigi disebut pencernaan Biasa Mekanik Kimiawi Mekanik dan kimiawi Kunci Jawaban : D Proses

Lebih terperinci

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan Waktu : 60 menit Baca baik-baik soal dibawah ini dan jawablah pada lembar jawab yang telah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what, misalnya apa air, apa alam, dan sebagainya, yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Zat besi Besi (Fe) adalah salah satu mineral zat gizi mikro esensial dalam kehidupan manusia. Tubuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang panjang sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi bukan tanaman asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini tumbuh dan menyebar

Lebih terperinci

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui 1 / 11 Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Perubahan Berat Badan - IMT normal 18,25-25 tambah : 11, 5-16 kg - IMT underweight < 18,5 tambah : 12,5-18 kg - IMT

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 Energi cahaya menjadi energi potensial Energi kimia menjadi energi gerak

Lebih terperinci

7 Manfaat Daun Singkong

7 Manfaat Daun Singkong 7 Manfaat Daun Singkong Manfaat Daun Singkong Penduduk asli negara Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan pohon singkong. Pohon singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam

Lebih terperinci

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 4-5. METABOLISME Ada 2 reaksi penting yang berlangsung dalam sel: Anabolisme reaksi kimia yang menggabungkan bahan

Lebih terperinci

Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak

Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluarga yang sehat merupakan kebahagian bagi kehidupan manusia. Hal ini memang menjadi tujuan pokok dalam kehidupan. Soal kesehatan ditentukan oleh makanan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN 7 2013, No.709 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Inventarisasi data mutu produk formula bayi yang terdaftar di BPOM selama tahun 2004 2008 Inventarisasi data dilakukan melalui pengamatan terhadap berkas pendaftaran suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Definisi kolesterol Kolesterol ditinjau dari sudut kimiawi dapat diklasifikasikan dalam golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max) PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max) Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1

Lebih terperinci

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan Waktu : 60 menit Baca baik-baik soal dibawah ini dan jawablah pada lembar jawab yang telah

Lebih terperinci

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Peta Konsep Kofaktor Enzim Apoenzim Reaksi Terang Metabolisme Anabolisme Fotosintesis Reaksi Gelap Katabolisme Polisakarida menjadi Monosakarida

Lebih terperinci

Nutrisi Pakan pada Pendederan kerapu

Nutrisi Pakan pada Pendederan kerapu Nutrisi Pakan pada Pendederan kerapu Oleh: Ibnu Sahidhir Kementerian Kelautan dan Perikanan Ditjen Perikanan Budidaya Balai Budidaya Air Payau Ujung Batee 2011 Biologi Benih Kerapu Pemakan daging Pendiam,

Lebih terperinci

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 METABOLISME MINERAL PADA WANITA HAMIL : KALSIUM DAN FOSFOR Selama kehamilan metabolisme kalsium dan fosfor mengalami perubahan. ABSORBSI kalsium dalam darah menurun

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Kadar protein tertinggi terdapat pada pakan perlakuan D (udang rebon 45%) yaitu dengan persentase sebesar 39,11%. Kemudian diikuti pakan perlakuan C (udang rebon 30%)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah-buahan telah lama dikenal sebagai sumber vitamin dan mineral. Pada zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan tubuh. Demikian pula

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanggulangan masalah gizi dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang paling baik adalah pada masa menjelang dan saat prenatal, karena: (1) penelitian

Lebih terperinci

Pengawetan pangan dengan pengeringan

Pengawetan pangan dengan pengeringan Pengawetan pangan dengan pengeringan Kompetensi Mahasiswa memahami teknologi pengeringan sederhana dan mutakhir, prinsip dan perubahan yang terjadi selama pengeringan serta dampak pengeringan terhadap

Lebih terperinci

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Anabolisme = (biosintesis) Proses pembentukan senyawa

Lebih terperinci

Apa itu Kalsium (Ca)?

Apa itu Kalsium (Ca)? 19 Sumber Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi Selain Susu - Selama ini kita mengenal bahwa susu adalah sumber kalsium tertinggi. Tapi tahukah anda, masih banyak makanan lainnya yang mengandung kalsium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur pembangunan. Peningkatan kemajuan teknologi menuntut manusia untuk dapat beradaptasi dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Yoghurt Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern

Lebih terperinci

b. Sebagai bahan bakar dimana panas yang terjadi diubah menjadi tenaga.

b. Sebagai bahan bakar dimana panas yang terjadi diubah menjadi tenaga. UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2009/2010 FPOK UPI MATA KULIAH DOSEN : Ilmu Gizi Olahraga : Dra. Lilis Komariyah, M.Pd. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan member tanda silang (X) pada lembar jawaban!

Lebih terperinci

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN 1 KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN M.K. Pengantar Ilmu Nutrisi Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB Zat makanan adalah unsur atau senyawa kimia dalam pangan / pakan yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan oleh beberapa industry pengolahan pangan dalam menciptakan

Lebih terperinci

A. Senyawa organik sintesis

A. Senyawa organik sintesis A. Senyawa organik sintesis Paham lama : senyawa dalam jasad hidup berbeda dengan senyawa lain karena adanya semacam gaya gaib (vital force), para ahli kimia tidak mencoba membuat senyawa organik di laboratorium.

Lebih terperinci

Eko Winarti, SST.,M.Kes

Eko Winarti, SST.,M.Kes (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Nutrisi Ibu Hamil Disusun oleh : Eko Winarti, SST.,M.Kes PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D.IV) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI SATUAN ACARA PENYULUHAN 1 Tema : Nutrisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lipid 1. Definisi Lipid Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik (Widman, 1989) Lemak disebut juga lipid,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Hampir semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita terdapat dalam susu. Susunan nilai gizi yang sempurna ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua itu sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sayur-sayuran berupa bagian dari tanaman

BAB I PENDAHULUAN. semua itu sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sayur-sayuran berupa bagian dari tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayur-mayur merupakan makanan yang sangat menyehatkan bagi tubuh karena memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan gizinya meliputi mineral, lemak,

Lebih terperinci

BAB V FOTOSINTESIS. 5. proses terjadinya rreaksi terang dan gelap dalam proses fotosintesis.

BAB V FOTOSINTESIS. 5. proses terjadinya rreaksi terang dan gelap dalam proses fotosintesis. BAB V FOTOSINTESIS A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa mampu memahami proses fotosintesis dan mampu menguraikan mekanisme terjadinya fotosintesis pada tumbuhan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. B.

Lebih terperinci

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT BAHAN BAKU DAN PRODUK BIOINDUSTRI Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya Email :

Lebih terperinci

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9 LEMAK DAN MINYAK Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan karbohidrat dan protein

Lebih terperinci

Makalah Vitamin PENDAHULUAN. Kita semua tentunya menghendaki agar kita dan keturunan keturunan kita

Makalah Vitamin PENDAHULUAN. Kita semua tentunya menghendaki agar kita dan keturunan keturunan kita Makalah Vitamin PENDAHULUAN Latar Belakang Kita semua tentunya menghendaki agar kita dan keturunan keturunan kita dapat tumbuh sempurna,sehat,kuat bertenaga,bergairah kerja,berdaya piker mantap dan selalu

Lebih terperinci

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal Joharman adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap orgisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Dibagi 2 golongan :larut lemak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Asam folat dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan dan jaringan hewan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Asam folat dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan dan jaringan hewan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asam folat dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan dan jaringan hewan, terutama sebagai poliglutamat dalam bentuk metil atau formil tereduksi. Sumber utama asam folat

Lebih terperinci

GIZI MIKRO. Diferensiasi Sel

GIZI MIKRO. Diferensiasi Sel GIZI MIKRO VITAMIN A Fungsi Penglihatan Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di dalam mata retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi menjadi retinal. Retinal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anti nyamuk merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi gigitan nyamuk. Jenis formula

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minyak dan Lemak Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang artinya lemak). Lipida larut dalam pelarut nonpolar dan tidak larut dalam air.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1 1. Manusia membutuhkan serat, serat bukan zat gizi, tetapi penting untuk kesehatan, sebab berfungsi untuk menetralisir keasaman lambung

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beras Analog Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras. Disebut beras analog karena bentuknya yang oval menyerupai beras, tapi tidak terproses

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi Masalah, (1.3.) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4.) Manfaat Penelitian, (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis

Lebih terperinci

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati) BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata

Lebih terperinci

KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc

KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc Tujuan Pembelajaran Mengetahui ruang lingkup gizi Mengetahui hubungan gizi dengan kesehatan Mengetahui Pengelompokan

Lebih terperinci

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia A. Topik : Sistem Hematologi B. Sub Topik : Anemia C. Tujuan Instruksional 1. Tujuan Umum : Setelah penyuluhan peserta diharapkan dapat mengtahui cara mengatasi terjadinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang

Lebih terperinci

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid adalah senyawa biomolekul yang tidak larut dalam air, sehingga

Lebih terperinci

PEMAHAMAN TENTANG KAPSUL VITAMIN A SERTA AKIBAT KEKURANGANNYA OLEH: ELVI ZULIANI, SKM

PEMAHAMAN TENTANG KAPSUL VITAMIN A SERTA AKIBAT KEKURANGANNYA OLEH: ELVI ZULIANI, SKM PEMAHAMAN TENTANG KAPSUL VITAMIN A SERTA AKIBAT KEKURANGANNYA OLEH: ELVI ZULIANI, SKM Masalah gizi yang utama di Indonesia adalah kurang kalori protein (KKP), kekurangan vitamin A yang dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel.

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel. BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel. B. KOMPETENSI DASAR 1. Mahasiswa dapat membedakan komposisi kimia anorganik dan organik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan protein. Protein dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan ataupun penggantian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Penyebabnya adalah terjadinya hambatan aliran darah pada arteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asupan lemak yang dianjurkan adalah sebanyak 30% dari total kalori yang dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua aspek yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ubi jalar adalah tanaman yang tumbuh menjalar di dalam tanah dan menghasilkan umbi. Ubi jalar dapat di tanam pada lahan yang kurang subur, dengan catatan tanah tersebut

Lebih terperinci