ANALYSIS OF THE EFFECT OF INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) ON RETURN STOCK COMPANY MANUFACTURING SECTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALYSIS OF THE EFFECT OF INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) ON RETURN STOCK COMPANY MANUFACTURING SECTOR"

Transkripsi

1 ANALYSIS OF THE EFFECT OF INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) ON RETURN STOCK COMPANY MANUFACTURING SECTOR Keywords: investment, funds, stock ABSTRACT Anthi Dwi Putriani Anugrah, Dr. Bagus Nurcahyo, SE, MM. Undergraduate Program, Faculty of Economic, 2009 Gunadarma University Company's growth will create many investment choices (investment option) that can be done by the company in the future. Investment choice is then known as the Investment Opportunity Set (IOS). Funds are used to make investment choices are not only derived from capital in the company itself but also from the sale of shares involving investors. Of the total funds invested investors, of course, investors expect a high return value of the investments that they cultivate. This study aims to examine the influence of Investment Opportunity Set (IOS) as a proxy for growth in a company's stock return manufacturing company. IOS used is the Market to Book Value of Assets (MKTBKASS), Market to Book Value of Equity (MKTBKEQ), the ratio of EPS / Price and Capital Expenditures to Book Value of Assets (CAPBVA). This study used a purposive sampling method (judgment) in research and sampling conducted over 5 years of observation that is in , and selected sample of 21 manufacturing companies. Tests on the variables of research conducted using AMOS software version 5.0. Regression test results showed that the ratio MKTBKASS and MKTBKEQ IOS has a positive and significant impact on stock returns for manufacturers, while the IOS ratios E / P and CAPBVA do not have a positive and significant influence on stock return manufacturing company. This shows that the larger the assets used by the company in running its business and the better ability of the company in acquiring and managing their capital will have positive and significant impact on stock returns in the manufacturing sector companies.

2 ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR NPM : Nama : Anthi Dwi Putriani Anugrah Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo, SE, MM. Tahun Sidang : 2009 Subjek :, Judul ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR Abstraksi Pertumbuhan perusahaan akan menciptakan banyak pilihan investasi (investment option) yang dapat dilakukan perusahaan di masa akan datang. Pilihan investasi ini kemudian dikenal dengan istilah Investment Opportunity Set (IOS). Dana yang digunakan untuk melakukan pilihan investasi bukan hanya berasal dari modal dalam perusahaan sendiri melainkan juga dari penjualan saham yang melibatkan investor. Dari jumlah dana yang ditanamkan investor, tentunya investor mengharapkan nilai return yang tinggi dari investasi yang mereka tanamkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) sebagai proksi pertumbuhan suatu perusahaan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Proksi IOS yang digunakan adalah Market to Book Value of Assets (MKTBKASS), Market to Book Value of Equity (MKTBKEQ), rasio EPS/Price dan Capital Expenditures to Book Value of Asset (CAPBVA). Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling (judgement) dalam pengambilan sampel penelitian dan dilakukan selama 5 tahun pengamatan yaitu tahun , dan terpilih sebanyak 21 sampel perusahaan manufaktur. Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai keempat proksi IOS dan return saham masingmasing perusahaan sampel untuk kemudian dilakukan uji regresi antara variabel independendengan variabel dependen dalam penelitian. Pengujian terhadap variabelvariabel penelitian dilakukan dengan menggunakan software AMOS versi 5.0. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa rasio proksi IOS MKTBKASS dan MKTBKEQ memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur, sedangkan rasio proksi IOS E/P dan CAPBVA tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar

3 aset yang digunakan perusahaan dalam menjalankan usahanya dan semakin baik kemampuan perusahaan dalam mendapatkan dan mengelola modalnya maka akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan sektor manufaktur. ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR Anthi Dwi Putriani Anugrah Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Pertumbuhan perusahaan akan menciptakan banyak pilihan investasi (investment option) yang dapat dilakukan perusahaan di masa akan datang. Pilihan investasi ini kemudian dikenal dengan istilah Investment Opportunity Set (IOS). Dana yang digunakan untuk melakukan pilihan investasi bukan hanya berasal dari modal dalam perusahaan sendiri melainkan juga dari penjualan saham yang melibatkan investor. Dari jumlah dana yang ditanamkan investor, tentunya investor mengharapkan nilai return yang tinggi dari investasi yang mereka tanamkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) sebagai proksi pertumbuhan suatu perusahaan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Proksi IOS yang digunakan adalah Market to Book Value of Assets (MKTBKASS), Market to Book Value of Equity (MKTBKEQ), rasio EPS/Price dan Capital Expenditures to Book Value of Asset (CAPBVA). Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling (judgement) dalam pengambilan sampel penelitian dan dilakukan selama 5 tahun pengamatan yaitu tahun , dan terpilih sebanyak 21 sampel perusahaan manufaktur. Pengujian terhadap variabel penelitian dilakukan dengan menggunakan software AMOS versi 5.0. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa rasio proksi IOS MKTBKASS dan MKTBKEQ memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur, sedangkan rasio proksi IOS E/P dan CAPBVA tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar aset yang digunakan perusahaan dalam menjalankan usahanya dan semakin baik kemampuan perusahaan

4 dalam mendapatkan dan mengelola modalnya maka akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan sektor manufaktur. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fokus penilaian kinerja perusahaan saat ini tidak hanya pada laporan keuangan, banyak yang memandang bahwa nilai suatu perusahaan juga tercemin dari nilai investasi yang akan dikeluarkan di masa yang akan datang. Myers (1977) menggambarkan nilai suatu perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in place (aset yang dimiliki) dengan invesment options (pilihan investasi) di masa depan. Gaver dan Gaver (1993) menyatakan bahwa nilai investment options ini tergantung pada discretionary expenditures yang dikeluarkan oleh manajer di masa depan. Pilihan-pilihan investasi yang dilakukan perusahaan di masa depan tersebut kemudian dikenal dengan set kesempatan investasi atau investment opportunity set (IOS) (Kallapur dan Trombley, 2001). IOS secara melekat tidak dapat diamati (inherently unobsevable) dan bila diukur dengan satu proksi tunggal saja cenderung tidak sempurna (Norpratiwi, 2004), sedangkan Kallapur dan Trombley (2001) menjelaskan bahwa untuk mengukur IOS harus digunakan banyak pendekatan agar dapat dilihat hubungannya dengan variabelvariabel lain yang sifatnya observable. Banyak penelitian yang mengukur set kesempatan investasi untuk menentukan klasifikasi perusahaan apakah termasuk perusahaan bertumbuh (growth firm) atau perusahaan tidak bertumbuh (nongrowth firm) untuk kemudian dihubungkan terhadap berbagai macam kebijakan perusahaan. (Norpratiwi, 2004). Setiap perusahaan pasti memiliki konsep going concern dalam menjalankan kegiatan bisnisnya (Norpratiwi, 2004). Konsep going concern tersebut menuntut perusahaan untuk menjalankan kegiatan bisnisnya secara berkelanjutan. Dalam menjalankan keberlanjutan tersebut diharapkan perusahaan akan tumbuh dari tahun ke tahun. Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan baik oleh kalangan internal maupun eksternal dari sebuah perusahaan. Perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi membutuhkan lebih banyak dana karena banyak kesempatan investasi yang akan mereka lakukan. Dana tersebut dapat diperoleh perusahaan salah satunya adalah dengan penjualan saham. Bagi perusahaan, pertumbuhan tersebut diharapkan dapat meningkatkan investasi dalam perusahaan tersebut, sedangkan dampak positif dari pertumbuhan perusahaan bagi investor adalah tingginya return atas investasi yang mereka tanamkan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dari penelitian dapat

5 dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah Market to Book Value of Asset Ratio (MKTBKASS) sebagai salah satu dari proksi IOS memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur? 2. Apakah Market to Book Value of Equity Ratio (MKTBKEQ) sebagai salah satu proksi IOS memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur? 3. Apakah Earning per Share / Price Ratio (E/P) sebagai salah satu dari proksi IOS memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur? 4. Apakah Capital Expenditure to Book Value of Asset (CAPBVA) sebagai salah satu dari proksi IOS memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Market to Book Value of Asset (MKTBKASS), Market to Book Value of Equity (MKTBKEQ), earning per share/ price ratio (E/P) dan Capital Expenditure to Book Value of Asset (CAPBVA) sebagai proksi-proksi dari Investment Opportunity Set ( IOS ) terhadap return yang diterima para pemegang saham perusahaan publik manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Manfaat Penelitian 1. Sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja perusahaan ataupun unit bisnis dari sebuah perusahaan yang dapat digunakan oleh kalangan industri maupun oleh manajemen perusahaan itu sendiri. 2. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat menambah referensi penelitian selanjutnya terutama mengenai pengaruh IOS terhadap return khususnya bagi para pelaku pasar modal. 3. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan alternatif sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi. BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Investment Opportunity Set (IOS) Istilah set kesempatan investasi atau Investment Opportunity Set (IOS) muncul setelah dikemukakan oleh Myers (1977) yang memandang nilai suatu perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in place (aset yang dimiliki) dengan invesment options (pilihan investasi) pada masa depan. Kole dalam Norpratiwi (2004) menyatakan nilai investment options ini tergantung pada discretionary expenditures yang dikeluarkan manajer di masa depan yang pada saat ini merupakan pilihanpilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar dari

6 biaya modal dan dapat menghasilkan keuntungan, sedangkan assets in place tidak memerlukan investasi semacam itu. Pilihan-pilihan investasi di masa yang akan datang ini kemudian dikenal dengan set kesempatan investasi atau investment opportunity set (IOS). Myers (1977) menyatakan bahwa perusahaan adalah kombinasi antara nilai aktiva riil (asset in place) dengan pilihan investasi di masa yang akan datang. Pilihan investasi merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun seringkali perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan semua kesempatan investasi di masa mendatang. Bagi perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan investasi tersebut akan mengalami pengeluaran yang lebih tinggi dibanding dengan nilai kesempatan yang hilang. Opsi investasi masa depan tidak semata-mata hanya ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek yang didukung oleh kegiatan riset dan pengembangan saja, tetapi juga dengan kemampuan perusahaan yang lebih dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan dibandingkan dengan perusahaan lain yang setara dalam suatu kelompok industrinya. Kemampuan perusahaan yang lebih tinggi ini bersifat tidak dapat diobservasi (unobservable) (Rokhayati, 2005). Berdasarkan pengertian tersebut para peneliti telah mengembangkan proksi pertumbuhan perusahaan menjadi IOS sesuai dengan tujuan dan jenis data yang tersedia dalam penelitiannya. Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang. Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat diobservasi, sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain dalam perusahaan, misalnya variabel pertumbuhan, variabel kebijakan dan lain-lain. Dari berbagai penelitian tentang IOS dapat dibuktikan bahwa IOS dijadikan sebagai dasar untuk mengklasifikasikan perusahaan sebagai kategori perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh, dan IOS juga memiliki hubungan dengan berbagai variabel kebijakan perusahaan (Norpratiwi, 2004) Jenis-jenis Proksi IOS Proksi IOS yang digunakan dalam bidang akuntansi dan keuangan digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu (Kallapur dan Trombley, 2001) : 1. Proksi IOS berbasis pada harga Proksi IOS yang berbasis pada harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Proksi berdasarkan anggapan yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham, dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki (asset in place) dibandingkan perusahaan yang tidak tumbuh. IOS yang didasari pada harga akan berbentuk

7 suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai pasar perusahaan. Proksi IOS yang merupakan proksi berbasis harga adalah : Market value of equity plus book value of debt, Ratio of book to market value of asset, Ratio of book to market value of equity, Ratio of book value of property, plant, and equipment to firm value, Ratio of replacement value of assets to market value, Ratio of depreciation expense to value dan Earning Price ratio. 2. Proksi IOS berbasis pada investasi Proksi IOS berbasis pada investasi merupakan proksi yang percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan. Proksi IOS yang merupakan proksi IOS berbasis investasi adalah : Ratio R&D expense to firm value, Ratio of R&D expense to total assets, Ratio of R&D expense to sales, Ratio of capital addition to firm value, dan Ratio of capital addition to asset book value. 3. Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement) Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement) merupakan proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return yang mendasari peningkatan aktiva. Proksi IOS yang berbasis varian adalah : VARRET (variance of total return), dan Market model Beta Proksi IOS Dalam Penelitian Proksi IOS yang dipilih dalam penelitian ini adalah proksi IOS yang digunakan oleh Smith dan Watts (1992), Gaver & Gaver (1993), dan Norpratiwi (2004) yang merupakan proksi IOS paling valid sebagai proksi pertumbuhan. Proksi proksi tersebut yaitu: 1. Rasio Market to Book Value of Asset (MKTBKASS) Rasio nilai buku aktiva terhadap nilai pasar Pemilihan proksi ini dikarenakan dalam penelitian sebelumnya proksi ini secara konsisten memiliki korelasi yang signifikan dengan realisasi pertumbuhan perusahaan. 2. Rasio Market to Book Value of Equity (MKTBKEQ) Rasio nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar Pemilihan proksi ini karena dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di masa yang akan datang akan melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. 3. Rasio EPS/Price Rasio laba per lembar saham Rasio ini digunakan untuk mengukur pertumbuhan perusahaan dilihat dari earning power yang dimiliki oleh perusahaan 4. Rasio Capital Expenditures to Book Value of Asset (CAPBVA).

8 Rasio ini tidak termasuk dalam proksi IOS pertumbuhan melainkan proksi investasi. Pemilihan proksi ini untuk menghubungkan adanya aliran tambahan modal saham perusahaan untuk aktiva produktif sehingga berpotensi sebagai indikator perusahaan tumbuh Return Saham Tingkat keuntungan (return) adalah rasio antara pendapatan investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Pada umumnya investor mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan resiko kerugian yang sekecil mungkin, sehingga para investor berusaha menentukan tingkat keuntungan investasi yang optimal dengan menentukan konsep investasi yang memadai. Konsep ini penting karena tingkat keuntungan yang diharapkan dapat diukur. Dalam hal ini tingkat keuntungan dihitung berdasarkan selisih antara capital gain dan capital loss. Ratarata return saham biasanya dihitung dengan mengurangkan harga saham periode tertentu dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham sebelumnya (Hartono, 2000). Rumus dari Return Saham : Ri,t = Keterangan : P i,t -1 P i,t - P i,t -1 Ri,t = Return Saham i pada Tahun t P i,t = Harga Penutupan Saham Pada Tahun t P i,t 1 = Harga Penutupan Saham Pada Tahun t Pengaruh Proksi IOS terhadap Return Saham Proksi IOS digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian kondisi perusahaan. Indikasi adanya perusahaan yang tumbuh merupakan informasi yang dapat digunakan investor untuk memperoleh return. Semakin tinggi MKTBKASS, semakin besar asset yang digunakan perusahaan dalam usahanya, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk bertumbuh, sehingga harga sahamnya akan meningkat, dan pada akhirnya return saham yang diperoleh pemegang saham akan semakin meningkat pula. Dalam hal permodalan yang dilakukan perusahaan, proksi IOS yang dilihat adalah Proksi MKTBKEQ. Investor dapat melihat kinerja perusahaan dalam memperoleh modal. Kemahiran perusahaan mengelola modalnya dapat dinilai investor menggunakan proksi ini. Semakin besar nilai rasio dari

9 proksi ini maka akan mempengaruhi nilai dari harga saham perusahaan. Rasio ini mempengaruhi nilai dari return saham secara positif (Setyarini, 2006). Kekuatan laba dari suatu perusahaan dapat diukur menggunakan proksi IOS E/P rasio. Rasio ini mengukur seberapa besar kekuatan laba yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki rasio E/P yang fluktuatif akan mempengaruhi nilai dari return saham secara fluktuatif pula (Norpratiwi, 2004). Sedangkan proksi CAPBVA mengukur jumlah aliran modal perusahaan yang digunakan untuk memperoleh aktiva tetapnya. Semakin besar nilai dari rasio CAPBVA akan berpengaruh terhadap peningkatan nilai dari return suatu perusahaan (Rahmawati, 2006) Pengembangan Hipotesis 1) Market Value to Book of Assets (MKTBKASS) Rasio market value to book of asset merupakan proksi IOS berdasarkan harga. Proksi ini digunakan untuk mengukur prospek pertumbuhan perusahaan berdasarkan banyaknya asset yang digunakan dalam menjalankan usahanya. Bagi para investor, proksi ini menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian kondisi perusahaan. Indikasi adanya perusahaan yang tumbuh merupakan informasi yang dapat digunakan investor untuk memperoleh return maupun abnormal return. Semakin tinggi MKTBKASS semakin besar asset yang digunakan perusahaan dalam usahanya, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk bertumbuh, sehingga harga sahamnya akan meningkat, dan pada akhirnya return saham yang diperoleh pemegang saham akan semakin meningkat. Rasio ini digunakan oleh Smith dan Watts (1992) dalam penelitiannya yang menghubungkan level IOS dengan kebijakan deviden dan pendanaan perusahaan dan hasil dari pengujian yang dilakukan menyatakan bahwa rasio MKTBKASS mempunyai korelasi yang signifikan terhadap kebijakan pendanaan dan deviden. Penelitian yang dilakukan oleh Hartono (1999) juga menunjukkan bahwa rasio ini memiliki korelasi yang signifikan terhadap kebijakan deviden. Penelitian yang dilakukan oleh Norpratiwi (2004) yang mengkorelasikan proksi MKTBKASS terhadap return saham pada saat pelaporan keuangan menyatakan adanya korelasi yang signifikan antara MKTBKASS sebagai salah satu dari proksi IOS dengan return saham perusahaan. 2) Market Value to Book of Equity (MKTBKEQ) Rasio market value to book of equity merupakan proksi berdasarkan harga. Proksi ini menggambarkan permodalan suatu perusahaan. Rasio ini dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah lembar saham beredar dengan harga penutupan saham terhadap total ekuitas. Bagi para investor yang akan melakukan pembelian saham perusahaan, penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan dan mengelola modal merupakan suatu hal yang penting. Apabila suatu perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha, maka semakin besar

10 kemungkinan perusahaan tersebut untuk bertumbuh, maka harga saham perusahaan tersebut diperkirakan akan meningkat, dan pada akhirnya semakin meningkat pula return yang diperoleh. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Gaver dan Gaver (1993) menyatakan bahwa rasio MKTBEQ memiliki korelasi yang signifikan dengan faktor umum. Korelasi yang signifikan antara MKTBEQ dengan pertumbuhan penjualan adalah hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Rokhayati (2005). Hasil serupa pun didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Norpratiwi (2004) yang menyatakan bahwa rasio MKTBEQ memiliki korelasi yang signifikan terhadap return saham perusahaan. 3) Earning per Share / price ratio (E/P) Rasio earning per share/price ratio atau rasio laba per lembar saham terhadap harga pasar saham merupakan ukuran IOS untuk menggambarkan seberapa besar earning power yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang stabil akan memperlihatkan stabilitas pertumbuhan earning per share/price, sebaliknya perusahaan yang tidak stabil akan memperlihatkan pertumbuhan earning per share/price yang fluktuatif. Bila E/P perusahaan naik secara konsisten (tidak fluktuatif), dapat diartikan perusahaan sedang tumbuh. Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan maka semakin menarik investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini akan berdampak positif terhadap harga saham, dan pada akhirnya return yang diperoleh akan semakin tinggi. 4) Capital Expenditure to Book Value of Asset (CAPBVA) Rasio ini digunakan untuk melihat besarnya aliran tambahan modal saham perusahaan. Dengan tambahan modal saham ini perusahaan dapat memanfaatkannya untuk tambahan investasi aktiva produktifnya, sehingga berpotensi sebagai perusahaan bertumbuh. Para investor dapat melihat seberapa besar aliran modal tambahan suatu perusahaan dengan membagi capital expenditure dengan total asset. Semakin besar aliran tambahan modal saham, semakin besar kemampuan perusahaan untuk memanfaatkannya sebagai tambahan investasi, sehingga perusahaan tersebut mempunyai kesempatan untuk dapat bertumbuh. Dengan demikian akan mengakibatkan kenaikan harga saham pada perusahaan dan pada akhirnya akan meningkatkan return yang diterima para pemegang saham. Penelitian yang dilakukan oleh Kallapur dan Trombley (1999) menyatakan bahwa adanya korelasi yang signifikan antara CAPBVA dengan variabel pertumbuhan perusahaan. Rasio CAPBVA yang dikorelasikan dengan pertumbuhan aset perusahaan tumbuh yang dilakukan oleh Rokhayati (2005) menghasilkan adanya korelasi yang signifikan antara kedua variabel. Hasil korelasi yang sama antara rasio CAPBVA sebagai salah satu dari proksi IOS dengan return saham dilakukan oleh Norpratiwi (2004).

11 Berdasarkan uraian di atas maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut : H1 : Market Value to Book of Asset (MKTBKASS) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return perusahaan manufaktur. H2 : Market Value to Book of Equity (MKTBKEQ) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return perusahaan manufaktur. H3 : Earning Per Share / Price Ratio (EP) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return perusahaan manufaktur. H4 : Capital Expenditure to Book Value of Asset (CAPBVA) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return perusahaan manufaktur. Berdasarkan hipotesis penelitian yang telah disusun di atas, maka model penelitian yang dapat dibuat adalah : Model Penelitian MKTBKASS MKTBKEQ EP CAPBVA RETURN 1 OTHER Gambar 2.1. Model Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Pengambilan sampel perusahaan manufaktur menggunakan metode Purpossive Sampling (Judgement). Metode Purpossive Sampling (Judgement) atau pengambilan sampel bertujuan berdasarkan pertimbangan tertentu merupakan metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu yamg melibatkan pemilihan subjek yang berada di tempat paling menguntungkan atau dalam posisi terbaik untuk memberikan informasi yang diperlukan (Sekaran, 2006). Kriteria-kriteria dalam

12 pengambilan sampel ini adalah : 1. Perusahaan yang dijadikan sampel harus memiliki umur lebih dari 5 tahun pada tahun pengamatan. 2. Perusahaan yang dijadikan sampel harus mempublikasikan secara lengkap laporan keuangan tahun Perusahaan yang dijadikan sampel tidak mengalami penurunan asset selama tahun pengamatan. 4. Perusahaan yang dijadikan sampel tidak memiliki total ekuitas dan laba yang negatif selama tahun pengamatan. 5. Perusahaan yang dijadikan sampel tidak boleh memiliki return = 0 selama tahun pengamatan. Dari kriteria-kriteria yang telah disebutkan diatas, maka diperoleh 21 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria yang telah disebutkan untuk kemudian akan dijadikan sampel dalam penelitian Metode Pengumpulan Data Peneliti mengumpulkan data bersumber dari sumber data sekunder yaitu data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang kriterianya telah disebutkan sebelumnya. Data yang digunakan yaitu data total asset, total ekuitas, harga penutupan saham, jumlah saham beredar, penambahan aktiva tetap yang diambil dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu dan dari situs YAHOO finance. Berikut ini adalah tabel yang memuat 21 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian : Tabel 3.2. Perusahaan Sampel Penelitian No Nama Perusahaan Bidang Usaha 1 Unilever Indonesia TBK Barang Konsumsi 2 H.M. Sampoerna TBK Industri Rokok 3 Lion Mesh Prima TBK Industri Metal 4 Delta Djakarta TBK Industri Tekstil 5 Selamat Sempurna TBK Industri Otomotif 6 Kimia Farma TBK Industri Kimia & Obat-obatan 7 Roda Vivatex TBK Industri Tekstil 8 United Tractors TBK Industri Otomotif 9 Fast Food Indonesia Industri Makanan & Minuman 10 Aqua Golden M TBK Industri Makanan & Minuman 11 Fajar Surya Wisesa TBK Industri Kertas 12 Astra Internasional TBK Industri Barang Otomotif 13 Jembo Cable Company TBK Industri Kabel 14 Tunas Baru Lampung TBK Industri Makanan & Minuman 15 Mayora Indah TBK Industri Makanan & Minuman 16 Darya Varia Lab. TBK Industri Kimia & Obat-obatan 17 Hexindo Adiperkasa TBK Industri Barang Otomotif

13 18 Pyridam Farma TBK Industri Kimia & Obat-obatan 19 Lautan Luas TBK Industri Kimia 20 Semen Gresik (PERSERO) TBK Industri Semen 21 Kedaung Setia Industri Industri Metal Sumber : hasil olah data, Metode Analisis Pengukuran Variabel : Variabel Independen (Investment Opportunity Set) Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dan merupakan variabel independen adalah Investment Opportunity Set (IOS). Proksi-proksi yang mewakili nilai IOS dan kemudian dijadikan variabel independen adalah MKTBKASS, MKTBKEQ, E/P, dan CAPBVA. Proksi-proksi tersebut dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut (Norpratiwi, 2004) : 1. MKTBKASS = T.Aset- T.ekuitas + ( jmlh lbr saham beredar X harga penutupan shm) Total aset Keterangan Total Asset : Total kekayaan perusahaan. Total Ekuitas : Modal yang berasal dari penjualan saham. Jumlah Lembar Saham Beredar : Jumlah lembar saham yang beredar. Harga Penutupan Saham : Harga jual penutupan saham akhir tahun. 2. MKTBKEQ = Jumlah lbr saham beredar X harga penutupan saham Total Ekuitas Keterangan Jumlah Lembar Saham Beredar : Jumlah lembar saham yang beredar. Harga Penutupan Saham : Harga jual penutupan saham akhir tahun. Total Ekuitas : Modal yang berasal dari penjualan saham 3. EPS/ Price = Laba per lembar saham Harga saham Keterangan Laba per lembar saham : Laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar Harga Saham : Harga penutupan saham akhir tahun 4. CAPBVA = (Tambahan aktiva tetap dalam satu tahun)

14 Total aset Keterangan Tambahan Aktiva Tetap dalam Satu Tahun : Pengurangan aktiva tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya. Total Asset : Total kekayaan perusahaan Variabel Dependen (Return) Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel return saham. Return Saham adalah rasio antara pendapatan investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan (Hartono, 2000). Return saham dihitung dengan rumus : Ri,t = Ri,t = Return Saham i pada Tahun t P i,t -1 P i,t - P i,t -1 P i,t = Harga Penutupan Saham Pada Tahun t P i,t 1 = Harga Penutupan Saham Pada Tahun t-1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel MKTBKASS, MKTBKEQ, E/P dan CAPBVA sebagai proksi dari IOS terhadap variabel return saham. Nilai masing masing dari setiap variabel kemudian dihitung dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan sebelumnya. Setelah nilai dari masingmasing proksi IOS diketahui dan nilai return saham tiap perusahaan per tahun telah dihitung maka kemudian dilakukanlah uji normalitas bagi setiap variabel. Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan test of normality and outliers. Sedangkan uji hipotesis menggunakan uji regresi linier. Semua pengujian dilakukan dengan menggunakan software Amos versi 5.0 karena alat uji ini mempunyai kapasitas yang cukup untuk melakukan uji regresi Pengujian Hipotesis

15 Langkah- langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis Penelitian Pernyataan Hipotesis Penelitian 1 Market to Book Value of Asset (MKTBKASS) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return perusahaan manufaktur. Dari pernyataan hipotesis pertama di atas, maka dapat disusun hipotesis statistik sebagai berikut : Ho1 : Market to Book Value of Asset (MKTBKASS) tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Ha1 : Market Value to Book of Asset (MKTBKASS) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Pernyataan Hipotesis Penelitian 2 Market to Book Value of Equity (MKTBKEQ) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return perusahaan manufaktur. Dari pernyataan hipotesis penelitian kedua di atas, maka dapat disusun hipotesis statistik sebagai berikut : Ho2 : Market to Book Value of Equity (MKTBKEQ) tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Ha2 : Market to Book Value of Equity (MKTBKEQ) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Pernyataan Hipotesis Penelitian 3 Earning per Share / Price Ratio (EP) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return perusahaan manufaktur. Dari pernyataan hipotesis penelitian ketiga di atas, maka dapat disusun hipotesis statistik sebagai berikut : Ho3 : Earning per Share / Price Ratio (EP) tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Ha3 : Earning Per Share / Price Ratio (EP) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Pernyataan Hipotesis Penelitian 4 Capital Expenditure to Book Value of Asset (CAPBVA) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return perusahaan manufaktur. Dari pernyataan hipotesis penelitian keempat di atas, maka dapat disusun hipotesis statistik sebagai berikut : Ho4 : Capital Expenditure to Book Value of Asset (CAPBVA) tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return

16 saham perusahaan manufaktur. Ha4 : Capital Expenditure to Book Value of Asset (CAPBVA) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. 2. Menentukan derajat kepercayaan (level of significance) 95% (alpha 5%). 3. Kriteria pengujian hipotesis 1 sampai dengan 4 yaitu H0 ditolak apabila p value bernilai lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 (Santoso, 2007). BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kasus Penelitian ini mengambil sampel 21 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk kemudian dilihat rasio pertumbuhannya melalui proksi IOS yang kemudian dihubungkan dengan variabel return saham. Perusahaan yang dijadikan sampel bergerrak dalam bidang usaha barang konsumsi, industri rokok, industri tekstil, industri metal, industri otomotif, industri semen dan juga industri kimia. Semua perusahaan sampel termasuk kedalam kategori perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasil Uji Model Fit (Goodness of fit Index) Alat uji Goodness of fit Index merupakan alat uji yang memungkinkan pengaruh jumlah sampel menjadi kurang sensitif dalam proses pengambilan keputusan. Dalam uji GFI ini secara teoritis bahwa semakin hasil GFI mendekati angka 1 maka akan semakin baik model penelitian dalam menjelaskan data (Santoso, 2007). Berikut adalah tabel hasil uji model fit (Goodness of fit Index) : Tabel 4.2. Hasil Uji GFI Model GFI Default model.677 Saturated model Independence model.670 Sumber : data primer diolah, 2009 Dilihat dari tabel 4.2. diatas bahwa nilai dari GFI pada model penelitian adalah sebesar 0.677, karena nilainya berada diantara 0 sampai 1 bahkan mendekati angka 1 maka dapat dikatakan bahwa model penelitian dalam penelitian ini cukup baik dalam

17 menjelaskan data yang ada Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji Hipotesis 1 Hipotesis 1 dari penelitian ini adalah variabel Market to Book Value of Asset (MKTBKASS) berpengaruh terhadap variabel return saham perusahaan manufaktur. Dari hipotesis penelitian tersebut, maka hipotesis statistik yang dapat disusun adalah sebagai berikut : H01 :b1= 0: Variabel Market to Book Value of Asset (MKTBKASS) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return Ha1 : b1 0 : Variabel Market to Book Value of Asset (MKTBKASS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return Tabel 4.3. Hasil Uji Hipotesis 1 Estimate S.E. C.R. p RETURN <--- MKTBKASS *** Sumber : data primer diolah, Dari tabel 4.3. yang merupakan hasil analisis pengaruh variabel MKTBKASS terhadap variabel return diperoleh nilai estimate X1 sebesar yang berarti apabila variable MKTBKASS naik sebesar 1 poin maka akan terjadi kenaikan variabel return sebesar dengan nilai standart error sebesar dan nilai critical ratio sebesar Nilai p value pada tabel di atas adalah sebesar yang berarti nilainya kurang dari batas signifikansi sebesar 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian 1 yang menyatakan variabel MKTBKASS memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return diterima atau dengan kata lain variabel MKTBKASS memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return (menerima Ha dan menolak H0) Hasil Uji Hipotesis 2 Hipotesis 2 pada penelitian ini adalah Market Value to Book of Equity (MKTBKEQ) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Hipotesis statistik yang dapat disusun adalah sebagai berikut: Ho2 : b2 = 0 : Variabel Market Value to Book of Equity (MKTBKEQ) tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return saham. Ha2 : b2 0 : Variabel Market Value to Book of Equity (MKTBKEQ) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return saham. Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis 2 Estimate S.E. C.R. p

18 RETURN <--- MKTBKEQ *** Sumber : data primer diolah, Dari tabel 4.4. yang merupakan hasil analisis pengaruh variabel MKTBKEQ terhadap variabel return diperoleh nilai estimate X2 sebesar yang berarti apabila variabel MKTBKEQ naik sebesar 1 poin maka return akan naik sebesar dengan nilai standart error sebesar dan nilai critical ratio sebesar Nilai p value pada tabel diatas adalah sebesar yang berarti nilainya kurang dari batas signifikansi sebesar 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian 2 yang menyatakan variabel MKTBKEQ memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return diterima atau dengan kata lain variabel MKTBKEQ memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return (menerima Ha dan menolak Ho) Hasil Uji Hipotesis 3 Hipotesis 3 dari penelitian ini adalah Earning per Share / Price Ratio (EP) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Hipotesis statistik yang dapat disusun adalah sebagai berikut : H03 : b3 = 0 : Variabel Earning per Share / Price Ratio (EP) tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return saham. Ha3 : b3 0 : Variabel Earning per Share / Price Ratio (EP) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return saham. Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis 3 Estimate S.E. C.R. p RETURN <--- E P Sumber : data primer diolah, Dari tabel 4.5. yang merupakan hasil analisis mengenai pengaruh variabel E/P terhadap variabel return diperoleh nilai estimate X3 sebesar yang berarti apabila variabel E/P naik sebesar 1 poin maka return akan naik sebesar dengan nilai standart error sebesar dan nilai critical ratio sebesar Nilai p value pada tabel diatas adalah sebesar yang berarti nilainya lebih dari batas signifikansi sebesar 0.05 yang artinya variabel EP dalam memprediksi nilai dari variabel return tidak signifikan maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian 3 yang menyatakan variabel E/P memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return ditolak atau dengan kata lain variabel E/P tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return (menerima H0 dan menolak Ha) Hasil Uji Hipotesis 4 Hipotesis 4 dari penelitian ini adalah Capital Expenditure to Book Value of

19 Asset (CAPBVA) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Hipotesis statistik yang dapat disusun dari hipotesis penelitian di atas adalah sebagai berikut : H04 : b4 = 0 : Variabel Capital Expenditure to Book Value of Asset (CAPBVA) tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return saham. Ha4 : b4 0 : Variabel Capital Expenditure to Book Value of Asset (CAPBVA) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return saham. Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis 4 Estimate S.E. C.R. p RETURN <--- CAPBVA Sumber : hasil olah data primer, Dari tabel 4.6. yang merupakan hasil analisis pengaruh variabel CAPBVA terhadap variabel return diperoleh nilai estimate untuk X4 sebesar yang berarti apabila variabel CAPBVA naik sebesar 1 poin maka return akan turun sebesar dengan nilai standart error sebesar dan nilai critical ratio sebesar Nilai p value pada tabel diatas adalah sebesar yang berarti nilainya lebih dari batas signifikansi sebesar 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian 4 yang menyatakan variabel CAPBVA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return ditolak atau dengan kata lain variabel CAPBVA tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return (menerima H0 dan menolak Ha). Gambar model analisis penelitian berikut nilai dari dari penelitian yang telah dilakukan : MKTBKASS MKTBKEQ EP CAPBVA.46 RETURN OTHER

20 Gambar 4.1. Hasil Analisis 4.4. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian keempat variabel proksi IOS diatas secara umum dapat ditunjukkan bahwa pengaruh rasio proksi IOS yang terdiri dari rasio Market to Book Value of Asset (MKTBKASS), Market to Book Value Equity (MKTBKEQ), Earning per Share / Price Ratio (E/P) dan capital expenditure to book value of asset (CAPBVA) terhadap return perusahaan bahwa terdapat variabel yang memiliki pengaruh positif dan signifikan maupun yang tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan. Penjelasan tentang hasil pengujian adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis penelitian satu yaitu pengaruh Market to Book Value of Asset (MKTBKASS) dengan return perusahaan manufaktur dapat dibuktikan signifikansinya yang artinya hipotesis penelitian satu diterima, hal ini karena nilai p value dari MKTBKASS adalah sebesar sebesar yang kurang batas signifikansi sebesar 0.05 dengan nilai estimate sebesar Hal ini berarti rasio MKTBKASS dapat dikatakan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai dari return saham perusahaan manufaktur. Rasio antara nilai pasar terhadap nilai buku asset (MKTBKASS) mencerminkan peluang investasi yang dimiliki perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan melalui hubungan bahwa semakin tinggi MKTBKASS maka akan semakin tinggi nilai IOS perusahaan. Gaver dan Gaver (1993) menemukan bahwa semakin tinggi rasio nilai pasar aktiva terhadap nilai buku, maka akan semakin tinggi pula nilai IOS (Norpratiwi, 2004). Dengan nilai IOS yang semakin tinggi diharapkan return saham akan semakin meningkat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Norpratiwi (2004) dan oleh Setyarini (2006) menyatakan adanya korelasi signifikan antara rasio MKTBKASS terhadap return saham pada saat pelaporan laporan keuangan. Sementara dari penelitian ini yang menguji variabel MKTBKASS dengan return saham tahunan selama tahun menghasilkan bahwa rasio MKTBKASS memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return saham. Variabel MKTBKASS yang mengalami kenaikan 1 akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kenaikan nilai return sebesar Hipotesis penelitian dua yaitu pen 2. garuh Market to Book Value of Equity TBKEQ) mencerminkan adanya 3. Ratio (E/P) kesempatan (MKTBKEQ) dengan return perusahaan manufaktur dapat dibuktikan signifikansinya yang artinya hipotesis penelitian dua diterima, hal karena nilai p value dari MKTBKEQ adalah sebesar sebesar yang kurang dari batas signifikansi sebesar 0.05 dengan nilai estimate sebesar Hal ini berarti rasio

21 MKTBKEQ dapat dikatakan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai dari return saham perusahaan manufaktur. Rasio nilai pasar terhadap nilai buku ekuitas (MK peluang investasi bagi suatu perusahaan. Collin and Kothari membuktikan bahwa perbedaan nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku merupakan cerminan peluang investasi (Norpratiwi, 2004). Proksi MKTBKEQ dapat menjelaskan pula bahwa besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di masa yang akan datang dapat melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. Dalam penelitian Norpratiwi (2004) yang menguji hubungan atau korelasi antara 2 variabel ini hasilnya adalah terdapat korelasi positif yang signifikan antara kedua variabel ini. Dalam penelitian ini yang menguji seberapa pengaruh dari rasio MKTBKEQ terhadap variabel return hasilnya adalah variabel MKTBKEQ memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return. Yang berarti semakin besar rasio dari MKTBKEQ maka hal yang sama terjadi dengan variabel return. Hipotesis penelitian tiga yaitu pengaruh Earning per Share / Price dengan return perusahaan manufaktur tidak dapat dibuktikan signifikansinya yang artinya hipotesis penelitian tiga ditolak, hal karena nilai p value dari rasio E/P adalah sebesar sebesar yang jauh melebihi batas signifikansi sebesar 0.05 dengan nilai estimate sebesar Hal ini berarti rasio Earning per Share / Price Ratio (E/P) dapat dikatakan memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai dari return saham perusahaan manufaktur. Nilai korelasi antara set peluang investasi dengan adanya memperoleh return di pasar modal berkorelasi negatif sebesar 0,03 dan secara statistik tidak signifikan merupakan hasil dari penelitian Norpratiwi (2004) sedangkan hal yang bertentangan merupakan hasil penelitian Setyarini (2006) yang menyatakan bahwa antara rasio E/P terdapat korelasi yang signifikan. Dalam penelitian ini hasilnya adahah rasio E/P memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan karena nilai dari probabilitasnya adalah sebesa Hal ini berarti kekuatan laba yang dimiliki oleh perusahaan tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadaap tingkat pengembalian investasi yang akan diterima investor dari investasi yang ditanamkan investor dalam suatu perusahaan. Hipotesis pe 4. nelitian empat yaitu pengaruh rasio Capital Expenditure to Book enggunakan AB V PENUTUP il analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, hasil penelit n satu menyatakan bahwa rasio Market to Book Value of Value of Asset (CAPBVA) terhadap return perusahaan manufaktur tidak dapat dibuktikan signifikansinya yang artinya hipotesis penelitian empat ditolak, hal

22 karena nilai p value dari CAPBVA adalah sebesar sebesar yang jauh melebihi batas signifikansi sebesar 0.05 dengan nilai estimate sebesar Hal ini berarti rasio CAPBVA dapat dikatakan tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai dari return saham perusahaan manufaktur. Rasio Capital Expenditure to Book Value of Asset (CAPBVA) m investasi riil sebagai ukuran nilai buku aktiva tetap dan tambahan aktiva tetap. Rasio ini diproksikan sebagai rasio yang mencerminkan adanya peluang investasi bagi suatu perusahaan melalui kesempatan adanya tambahan modal melalui nilai investasi riil berupa aktiva tetap. Bagi suatu perusahaan, nilai peluang investasi juga dapat dianalisis melalui investasi riil berupa aktiva tetap. Yang dapat diinvestasikan dalam satu atau lebih periode. Apabila perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan tumbuh, maka secara langsung peluang investasi tersebut dapat dibuktikan dengan adanya tambahan modal melalui tambahan aktiva tetap Seperti halnya rasio proksi IOS yang lain, rasio CAPBVA pun memiliki hubungan signifikan pada return saat pelaporan keuangan dari hasil penelitian Norpratiwi (2004) namun skripsi dari Setyarini (2006) menyatakan bahwa rasio ini tidak memiliki hubungan signifikan terhadap variabel return yang diamati pada saat pelaporan laporan keuangan.. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa adanya tambahan modal yang digunakan untuk aktiva produktifnya tidak memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tingkat pengembalian investasi yang yang akan diterima investor. B 5.1. Kesimpulan Berdasarkan has ian menunjukkan : 1. Hipotesis penelitia Asset (MKTBKASS) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil pengujian membuktikan bahwa rasio Market to Book Value of Asset (MKTBKASS) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Pengaruh yang positif dapat dilihat dari nilai estimate MKTBKASS yaitu sebesar dan nilai p value sebesar yang berarti variabel MKTBKASS berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. 2. Hipotesis penelitian dua menyatakan bahwa rasio Market to Book Value of Equity (MKTBKEQ) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil pengujian membuktikan bahwa rasio Market to Book Value of Equity (MKTBKEQ) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Pengaruh yang positif dapat dilihat dari nilai estimate MKTBKEQ yaitu sebesar dan nilai p value sebesar yang berarti variabel MKTBKEQ berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. 3. Hipotesis penelitian tiga menyatakan bahwa Earning per Share / Price Ratio (E/P) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil pengujian membuktikan bahwa Earning per Share / Price Ratio (E/P) tidak

23 memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Pengaruh yang positif dapat dilihat dari nilai estimate E/P yaitu sebesar namun nilai p value sebesar yang berarti variabel E/P tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. 4. Hipotesis penelitian empat menyatakan bahwa rasio capital expenditure to book value of asset (CAPBVA) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil pengujian membuktikan bahwa rasio capital expenditure to book value of asset (CAPBVA) tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Pengaruh yang negatif dapat dilihat dari nilai estimate CAPBVA yaitu sebesar dan nilai p value sebesar yang berarti variabel CAPBVA tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Dari kesimpulan hipotesis penelitian diatas dapat dikatakan bahwa rasio MKTBKASS dan rasio MKTBKEQ memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai return saham. Semakin besar aset yang digunakan perusahaan dan semakin baik perusahaan dapat mengelola modalnya maka akan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham yang diterima para investor perusahaan manufaktur. Sedangkan rasio E/P tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai return saham, bahkan pengaruhnya cenderung bersifat negatif, sehingga dapat dikatakan kekuatan laba suatu perusahaan tidak akan mempengaruhi nilai dari return saham yang akan diterima oleh investor. Rasio CAPBVA memiliki pengaruh yang positif namun pengaruhnya tidak signifikan sebagai prediktor dari variabel return saham. Hal ini berarti adanya tambahan aliran modal yang digunakan perusahaan untuk tambahan aktiva produktifnya memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap return yang diterima investor Keterbatasan Penelitian Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Jumlah perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian sangat kecil, meskipun penelitian ini menggunakan pooled data. 2. Sampel tidak dikelompokkan menjadi perusahaan tumbuh dan tidak tumbuh. Hal ini karena telah dimasukkannya kriteria return tidak sama dengan 0 dan secara intuitif proksi dari IOS yang digunakan dalam penelitian ini merupakan proksi yang valid sebagai variabel proksi IOS. 3. Penelitian ini menggunakan standardized estimates dari software AMOS 5.0, sehingga nilai constant dari persamaan regresi tidak dapat ditunjukkan Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas, implikasi bagi para pelaku pasar modal dan penelitian yang akan datang adalah sebagai berikut: 1. Bagi para (calon) investor yang akan melakukan transaksi saham di Bursa

ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR Anthi Dwi Putriani Anugrah Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Pertumbuhan perusahaan akan menciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Myers (1977) memandang nilai perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Myers (1977) memandang nilai perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Investment Opportunity Set Istilah Investment Opportunity Set (IOS) muncul setelah dikemukakan oleh Myers (1977) memandang nilai perusahaan sebagai sebuah kombinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nilai perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nilai perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan harga saham yang terjadi seorang investor bisa memperoleh return.

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan harga saham yang terjadi seorang investor bisa memperoleh return. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama manajemen keuangan adalah memaksimalkan keuntungan atau kekayaan terutama bagi para pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan cara memaksimumkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk tetap going concern. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk tetap going concern. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap entitas bisnis dalam menjalankan usahanya selalu memiliki harapan untuk tetap going concern. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan penting yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan penting yang diinginkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan penting yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam setiap usahanya adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam setiap usahanya adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam setiap usahanya adalah untuk mendapatkan keuntungan, baik yang sudah dilaksanakan maupun yang belum atau masih dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial

BAB I PENDAHULUAN. (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi adalah penanaman modal untuk satu / lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan perusahaan tersebut dimasa depan. Tujuan utama perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan perusahaan tersebut dimasa depan. Tujuan utama perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, setiap individu maupun kelompok atau organisasi cenderung berupaya memposisikan diri individu maupun organisasi tersebut kearah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Eropa khususnya di Inggris, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Eropa khususnya di Inggris, sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pertumbuhan ekonomi global dimulai pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Eropa khususnya di Inggris, sedangkan pertumbuhan ekonomi di Asia dipelopori

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009) Skripsi Diajukan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. antara aktiva riil (asset in place) dan pilihan-pilihan investasi pada masa

BAB II DASAR TEORI. antara aktiva riil (asset in place) dan pilihan-pilihan investasi pada masa BAB II DASAR TEORI 2.1. Invesment Opportunity Set (IOS) Myers (1977) sebagai orang pertama yang mengemukakan istilah IOS dengan menguraikan pengertian perusahaan sebagai suatu kombinasi antara aktiva riil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan (Brigham dan Houston,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan (Brigham dan Houston, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemampulabaan Kemampulabaan (profitabilitas) adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).Rasio profitabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan penting dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI INVESTMENT OPPORTUNITY SET

ANALISIS KORELASI INVESTMENT OPPORTUNITY SET 0 ANALISIS KORELASI INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 200 9 2011 SKRIPSI Oleh DHAMAR PRADIPTA 20060410108

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dan perdagangan bebas telah membuat persaingan usaha semakin ketat. Berbagai perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dan mengembangkan usaha

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu 8 II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.

Lebih terperinci

menggunakan beragam rasio proksi IOS. Secara umum, set kesempatan investasi pada suatu perusahaan akan tergantung kepada faktor-faktor khusus dari

menggunakan beragam rasio proksi IOS. Secara umum, set kesempatan investasi pada suatu perusahaan akan tergantung kepada faktor-faktor khusus dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Investment Opportunity Set (IOS) Investment Opportunity Set (IOS) merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva tetap yang dimiliki (assets in place) dan opsi investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan memerlukan dana yang relatif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kebijakan Dividen Kebijakan dividen merupakan keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada laba yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek yang positif bagi perusahaan seperti adanya suatu kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. aspek yang positif bagi perusahaan seperti adanya suatu kesempatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN

ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia jumlah emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia meningkat. Meningkatnya jumlah emiten

Lebih terperinci

ANALISISPENGARUHINVESTMENTOPPORTUNITYSET TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI Tbk SKRIPSI. Oleh : SINTA AMELIA YUSRI NIM:

ANALISISPENGARUHINVESTMENTOPPORTUNITYSET TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI Tbk SKRIPSI. Oleh : SINTA AMELIA YUSRI NIM: ANALISISPENGARUHINVESTMENTOPPORTUNITYSET TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI Tbk Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MenyelesaikanPendidikan Strata-1 pada Program StudiAkuntansi

Lebih terperinci

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set terhadap kebijakan dividen tunai dengan likuiditas sebagai variabel moderating (pada perusahaan property

Lebih terperinci

diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Potensi pertumbuhan perusahaan

diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Potensi pertumbuhan perusahaan BAB I PENDAHULUAN LI Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan sebuah kombinasi antara aset milik perusahaan dengan pilihan investasi di masa datang (Myers, 1977 dalam Gaver dan Gaver, 1993). Pilihan-pilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan tahunan. Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan tahunan. Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : MELIA BUDIWATI 3203006117 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Manajer dan pemegang saham selalu berbeda kepentingan, yang dikenal. dengan konflik keagenan (Jensen, 1986). Konflik keagenan akan

BABI PENDAHULUAN. Manajer dan pemegang saham selalu berbeda kepentingan, yang dikenal. dengan konflik keagenan (Jensen, 1986). Konflik keagenan akan BABI PENDAHULUAN 1.1 La tar Belakang Masalah Manajer dan pemegang saham selalu berbeda kepentingan, yang dikenal dengan konflik keagenan (Jensen, 1986). Konflik keagenan akan mempengaruhi kedua pihak untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan analisis investasi di pasar sekuritas dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan analisis investasi di pasar sekuritas dapat dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam melakukan analisis investasi di pasar sekuritas dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satu diantaranya adalah dengan analisis fundamental. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak perusahaan baik itu pihak internal perusahaan yaitu manajemen, maupun eksternal perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kinerjanya dari tahun ke tahun. Selain keuntungan yang besar, saat ini perusahaan

I. PENDAHULUAN. kinerjanya dari tahun ke tahun. Selain keuntungan yang besar, saat ini perusahaan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan dalam dunia usaha adalah salah satu indikasi peningkatan ekonomi Indonesia. Hal tersebut memacu setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan pemegang saham yang ditandai dengan meningkatnya nilai perusahaan. Pengertian nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan hasil dari pengembangan penelitian terdahulu yang memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain : 2.1.1 Pancawati Hardiningsih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham dan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Hutang Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihakpihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihakpihak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihakpihak yang berkepentingan dengan perusahaan, baik internal perusahaan yaitu menajemen maupun

Lebih terperinci

BAB I. investasi. Investasi dilakukan oleh banyak pihak seperti individu dan perusahaan. 3. Salah satu bentuk strategi perusahaan

BAB I. investasi. Investasi dilakukan oleh banyak pihak seperti individu dan perusahaan. 3. Salah satu bentuk strategi perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak kegiatan ekonomi yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah investasi. Investasi dilakukan oleh banyak pihak seperti individu dan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor menginvestasikan dana bertujuan memaksimumkan kekayaannya yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha memaksimumkan

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan diciptakan oleh perusahaan melalui kegiatan perusahaan dari waktu ke waktu agar mencapai nilai perusahaan yang maksimum

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode pengamatan mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Debt Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Harga Saham.

ABSTRAK. Kata Kunci: Debt Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Harga Saham. ABSTRAK Salah satu sumber dana yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan saham. Harga saham mengalami perubahan naik atau turun dari satu waktu ke waktu lain, dan hal tersebut dipengaruhi oleh banyak

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian mengenai pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitability (Profitabilitas) 2.1.1 Pengertian Profitability (Profitabilitas) Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Suharli (2006) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh profitability

BAB II URAIAN TEORITIS. Suharli (2006) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh profitability BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Suharli (2006) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh profitability dan Investment Opportunity Set terhadap kebijakan dividen tunai dengan likuiditas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2008-2011. Sedangkan sampel merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE 2010-2012 Nurlita 25210182 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Heru

Lebih terperinci

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Margin, share price. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Margin, share price. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study was conducted to examine the effect of Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), and net profit margin (NPM) to the stock price on the infrastructure companies in Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Dara Arum Sari, Mahsina, Juliani Pudjowati Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode penelitian 2013-2015

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Kebijakan Utang Keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan investor untuk mempunyai beberapa pilihan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan investor untuk mempunyai beberapa pilihan investasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal sebagai lembaga piranti investasi memilki fungsi ekonomi dan keuangan yang semakin di perlukan oleh masyarakat sebagai media alternatif dan

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN LABA DAN EARNING TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Go Public di BEI Tahun )

PENGARUH MANAJEMEN LABA DAN EARNING TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Go Public di BEI Tahun ) PENGARUH MANAJEMEN LABA DAN EARNING TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Go Public di BEI Tahun 2003-2006) Tesis diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh derajat S-2 Magister

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015) Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

STUDI EMPIRIS INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN LEVERAGE PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

STUDI EMPIRIS INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN LEVERAGE PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI STUDI EMPIRIS INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN LEVERAGE PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Oleh: ANIATUS ZAKIYA 0812010087 / EM KEPADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah investasi yang dimaksudkan untuk memaksimalkan keuntungan yang didapat perusahaan. Investasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER), BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Earning per Share (EPS), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B PENGARUH DIVIDEND YIELD, DPR, EPS, ROE DAN SIZE TERHADAP HARGA SAHAM (Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sehubungan dengan investasi pada pasar modal, pemerintah Indonesia beranggapan bahwa pasar modal merupakan sarana yang dapat mendukung percepatan pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) BERDASARKAN NILAI PASAR DAN NILAI BUKU DENGAN REALISASI PERTUMBUHAN

ANALISIS HUBUNGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) BERDASARKAN NILAI PASAR DAN NILAI BUKU DENGAN REALISASI PERTUMBUHAN ANALISIS HUBUNGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) BERDASARKAN NILAI PASAR DAN NILAI BUKU DENGAN REALISASI PERTUMBUHAN Drs. H. Soenarto, M.Si Fakultas Ekonomi UMAHA, Prodi Manajemen FE UMAHA,Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan, karyawan, dan lainnya (Uma Sekaran, 2013). Obyek penelitianya

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan, karyawan, dan lainnya (Uma Sekaran, 2013). Obyek penelitianya BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah suatu entitas yang diteliti yang dapat berupa perusahaan, karyawan, dan lainnya (Uma Sekaran, 2013). Obyek penelitianya adalah Perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang

III. METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdapat di BEI tahun 2007-2011. Pemilihan sampel tersebut dipilih dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 114 perusahaan manufaktur, sesuai publikasi

Lebih terperinci

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return On Asset dan Kebijakan Hutang Terhadap Investment Opportunity Set

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return On Asset dan Kebijakan Hutang Terhadap Investment Opportunity Set Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return On Asset dan Kebijakan Hutang Terhadap Investment Opportunity Set pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 Nur aina, Inge Lengga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan eceran yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2010-2014. Alasan pemilihan perusahaan manufaktur,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: return saham, return on asset, debt equity ratio, price earnings ratio, pool data.

ABSTRAK. Kata kunci: return saham, return on asset, debt equity ratio, price earnings ratio, pool data. ABSTRAK PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT EQUITY RATIO, DAN PRICE EARNINGS RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011 Perbankan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi yang terdaftar

Lebih terperinci

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Influence of Earnings Per Share ( EPS ), Return On Investment (ROI), Price To Book Value (PBV) and Price Earnings Ratio (PER) To Share Price: An Empirical Study of Food and Beverage Sector

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna Memperoleh derajat sarjana S-2 Magister Manajemen Program Pascasarjana Univeristas Diponegoro

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna Memperoleh derajat sarjana S-2 Magister Manajemen Program Pascasarjana Univeristas Diponegoro ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO DAN EARNING GROWTH TERHADAP PRICE EARNING RATIO (Studi pada Perusahaan Otomotif dan Komponennya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin bertambah jumlahnya. Industri barang konsumsi merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2012 kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs-situs web

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs-situs web 59 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah annual report perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs-situs web www.idx.co.id, www.sahamok.com yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), Gedung Bursa Efek Indonesia Lantai 1,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Waktu penelitiann Waktu kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2014. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat mewujudkan hasil yang optimal

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Rasio keuangan yang digunakan meliputi rasio likuiditas, dan rasio profitabilitas. Penelitian ini

Lebih terperinci

( Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) SKRIPSI

( Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERUSAHAAN TUMBUH DAN TIDAK TUMBUH DALAM HAL KEBIJAKAN PENDANAAN DAN DIVIDEN DENGAN PENDEKATAN ASOSIASI PROKSI INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) ( Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar 54 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar dibursa efek Indonesia sejak tahun 2008 sampai 2012, dan ruang lingkup penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : rasio leverage, market size, return saham. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : rasio leverage, market size, return saham. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Investor melakukan investasi dengan harapan memperoleh return di masa mendatang, tetapi return tersebut seringkali tidak dapat diprediksi secara tepat karena selalu ada risiko di setiap investasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian empiris. Proses memverifikasi teori lewat pengujian hipotesis secara empiris berarti menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi. Perekonomian di Indonesia yang semakin membaik. menyebabkan timbulnya gairah bagi para pengusaha untuk mengelolah

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi. Perekonomian di Indonesia yang semakin membaik. menyebabkan timbulnya gairah bagi para pengusaha untuk mengelolah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk salah satu negara yang berkembang di dunia, hal ini terbukti dengan adanya pembangunan di segala bidang termasuk pembangunan sektor ekonomi.

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2010 OLEH SANDRI ANDIKA 090522029 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab IV dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Keadaan kinerja keuangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai Pengaruh Earning Per Share, Return On Equity dan Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUTUSAN MANAJEMEN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Automotif Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

PENGARUH KEPUTUSAN MANAJEMEN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Automotif Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia) PENGARUH KEPUTUSAN MANAJEMEN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Automotif Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris adalah penelitian yang menggunakan fakta yang objektif, secara hati-hati diperoleh,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini akan menggunakan populasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data merupakan data sekunder yang diperoleh dari pojok

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DALAM TAHAPAN SIKLUS KEHIDUPAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2008-2010 ELVIA CHANDRA elvia_candra@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci