BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dalam penelitian explanatory,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dalam penelitian explanatory,"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dalam penelitian explanatory, yaitu penelitian dengan tipe menilai hubungan sebab akibat antara variabel yang diteliti (causal relationship) (Sekaran, 2006). Dari sisi tujuan penelitian, penelitian ini merupakan penelitian analitis atau sering disebut juga sebagai explanatory research karena tidak hanya bertujuan menjelaskan berbagai variabel namun juga menganalisis dan mengukur hubungan-hubungan antar variabel tersebut. Penelitian ini digolongkan pula sebagai penelitian kuantitatif jika dilihat dari sisi proses penelitian karena mengumpulkan dan menganalisis data numerik serta menggunakan berbagai uji statistik. Unit analisis penelitian ini adalah Bank umum syariah diindonesia selama periode Rentang waktu penelitian ini adalah gabungan antara time series dan cross sectional (pooling data) (sekaran, 2006). Berkaitan dengan data penelitian ini adalah data sekunder berupa data Tentang Pangsa Pasar Dana Pihak Ketiga, Pangsa Pasar Pembiayaan, Return On Assets (ROA), Size dan Equity to Total Ratio (EAR). B. Jenis Dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari satu variabel dependen yaitu Profitabilitas yang diproksi dengan rasio Return on asset (ROA). Sedangkan variabel independen dalam studi ini adalah Variabel Pangsa pasar dan variabel karakteristik bank. Variabel Pangsa Pasar yang diproksi dengan Pangsa 24

2 Pasar Dana pihak Ketiga dan Pangsa Pasar Pembiayaan. Variabel Karakteristik Bank di proksi dengan Size dan Total Equity to total asset (TE). Cakupan data dalam penelitian ini adalah bank umum syariah di Indonesia. Untuk mengakomodir data secara lebih terperinci melalui pendekatan antar ruang, sehingga mampu melihat efek spesifik error, dan mampu mengamati unobserved variable yang tidak dapat dilakukan oleh pendekatan time series, maka analisis empiris dalam penelitian ini digunakan pooling data, yaitu gabungan antara data time series dan cross section. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Triwulanan bank umum syariah selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun C. Populasi dan Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah 12 (dua belas) Bank umum syariah di Indonesia. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan metode purpossive sampling, yaitu metode pengumpulan sampel dengan kriteria-kriteria tertentu (Indriantoro dan supomo, 2002). Adapun kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data sekunder, berupa publikasi laporan keuangan Bank umum syariah dan terdapat ketersediaan data triwulanan dalam laporan publikasi. 2. Cakupan penelitian meliputi Bank Umum Syariah di Indonesia karena Bank Umum Syariah memiliki pangsa pasar yang lebih besar serta diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ataupun Unit Usaha Syariah (UUS) terbukti dengan banyaknya jumlah pembiayaan yang disalurkannya. 25

3 3. Tidak mengambil BPR Syariah karena ruang lingkup BPRS masih terbatas sehingga mempengaruhi kinerja BPRS yang dianggap masih sempit. 4. Periode penelitian dimulai dari tahun 2010 dengan pertimbangan, bank syariah pada tahun itu berjumlah 11 bank yang sebelumnya hanya 6 BUS. Dengan meningkatnya Bank umum syariah di Indonesia sehingga menyebabkan terjadinya perubahan pangsa pasar bank umum syariah di Indonesia. 5. Unit analisis merupakan Bank Umum syariah di Indonesia yang memiliki Pangsa pasar pembiayaan dan pangsa pasar dana pihak ketiga lebih dari 4 (empat) persen pada tahun : Tabel 3.1 Bank Umum Syariah Yang Menjadi Sampel Penelitian NO NAMA PERUSAHAAN 1 Bank Muamalat Indonesia (BMI) 2 Bank Syariah Mandiri (BSM) 3 Bank BNI Syariah 4 Bank BRI Syariah Sumber : Data Sekunder diolah, D. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini dirancang untuk mengetahui apakah pangsa pasar bank syariah dan karakteristik bank bisa mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah di Indonesia.variabel terikat dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang diproksi dengan Rasio Return On Asset (ROA). Variabel bebas dalam penelitian 26

4 ini adalah Pangsa Pasar Dana Pihak Ketiga, Pangsa Pasar Pembiayaan,Total Equity to total asset, dan Size. 2. Definisi Operasional Variabel a. Profitabilitas Bank Umum Syariah Variabel ROA mewakili profitabilitas perusahaan sebagai variabel dependen. Dalam kaidahnya terdapat tiga variabel yang bisa digunakan sebagai yang mewakili profitabilitas perusahaan yaitu ROA, ROE, maupun ROC. Penggunaan variabel ROA sebagai variabel dependen dalam penelitian ini dikarenakan variabel ROA merupaka variabel yang paling tepat dalam memnggambarkan profitabilitas industri perbankan sebagaimana yang diungkapkan oleh Berger. Penghitungan ROA adalah sama dengan Laba sebelum Pajak dalam 12 bulan terakhir / Rata-rata Aktiva dalam periode yang sama (sesuai SE No.30/2/UPPB tgl 30 April 1997) dengan satuan persen (%). Laba Sebelum Pajak Return On Assets = x 100%... (3.1) Total Asset b. Pangsa Pasar Pangsa pasar atau market share merupakan besarnya bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan. Dalam perhitungan pangsa pasar (market share) mempertimbangkan total dana pihak ketiga yang dimiliki oleh sebuah bank relatif terhadap total dana pihak ketiga seluruh bank umum dalam industri perbankan syariah. Pangsa Pasar Dana Pihak Ketiga = Pembiayaan yang diberikan Bank Seluruh pembiayaan yang diberikan BUS (3.2) 27

5 Pangsa Pasar DPK = c. Total Equity Total Dana Pihak ketiga Total DPK seluruh BUS. (3.3) Total Equity Atau Equity to Total Assets Ratio adalah indikator finansial yang digunakan untuk mengukur keterikatan atau motivasi dari pemilik atas kelangsungan usaha dari bank yang bersangkutan. Rasio ini menunjukkan besarnya modal sendiri yang digunakan untuk mendanai seluruh aktiva perusahaan. Semakin tinggi proporsi modal sendiri maka akan semakin tinggi pula keterikatan atau motivasi pemilik atas kelangsungan usaha banknya, sehingga akan semakin tinggi peranan pemilik dalam mempengaruhi manajemen peningkatan kinerja atau efisiensi banknya secara lebih profesional. Sebaliknya, proporsi modal sendiri yang relatif rendah akan menyebabkan pemilik tidak merasa terlalu dirugikan apabila banknya pailitatau bangkrut (Ambarriani, 2003). Total Equity Total Equity = x (3.4) Total Asset d. Size (Total Asset) Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log Size, nilai pasar saham, dan lain-lain (Stiawan, 2010). Dalam penelitian ini Size perusahaan akan diukur dengan menggunakan indikator total asset. Seperti yang dikatakan oleh Machfoedz dalam Stiawan (2010) bahwa penentuan ukuran didasarkan kepada total asset perusahaan. Size = Log Nat Total Aset.... (3.5) 28

6 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel No. Variabel Definisi Pengukuran Return On asset Pangsa pasar pembiayaan Rasio ini digunakan untuk menghitung profitabilitas perbankan Rasio yang digunakan untuk menghitung pangsa pasar pembiayaan perbankan selama satu tahun Laba Sebelum Pajak ROA = x 100% Total Asset MSP = Pembiayaan yang diberikan Bank Seluruh pembiayaan yang diberikan BUS Pangsa pasar Dana Pihak Ketiga Rasio yang di gunakan untuk menghitung pangsa pasar DPK perbankan selama satu tahun Total Equity Besarnya kepentingan/hak pemilik perusahaan pada harta perusahaan atau bisa pula diartikan sebagai kekayaan bersih yang dimiliki suatu perusahaan. Pangsa Pasar DPK = Total Dana Pihak ketiga Total DPK seluruh BUS Total Equity Total Equity = x100 Total Asset Size Variabel Size ini ASET = Total Aset Bank i 5. menggambarkan aset yang dimiliki suatu bank Sumber : Dendawijaya (2003), Mahfoudz (1994), Sudana&Sulistyowati (2010), Suteja (2014) E. Metode Analisis Model yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel. Menurut Widarjono (2007), regresi data panel adalah regresi yang menggabungkan data time series dengan data cross section. Alasan umum penggunaan data panel adalah bahwa data panel yang merupakan gabungan 2 (dua) data time series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom yang lebih besar. Kedua, 29

7 menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel. Dalam penggunaan metode data panel memiliki beberapa keunggulan (Wibisono, 2005). Pertama Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara ekspilisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu, Kemampuan mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan data panel dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku lebih kompleks. Kedua, jika efek spesifik signifikan berkorelasi dengan variabel penjelas lainnya, penggunaan panel data akan mengurangi masalah omitted variables secara substansial. Ketiga, data panel mendasarkan diri pada observasi cross section yang berulang-ulang (time series), sehingga metode data panel cocok untuk digunakan sebagai study of dynamic adjustment. Keempat, tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih informatif, lebih variatif, kolinearitas antar variabel yang semakin berkurang dan peningkatan derajat kebebasan (degree of freedom), sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien. Kelima, data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang kompleks. Keenam, data panel dapat meminimalisir bias yang mungkin ditimbulkan oleh agregasi data individu. Berdasarkan keunggulan-keunggulan tersebut di atas, regresi data panel memiliki implikasi pada tidak diperlukannya pengujian asumsi klasik dalam model data panel, sesuai apa yang ada dalam beberapa literatur yang digunakan dalam penelitian ini (Maddala, 1992; Pindyck & Rubinfeld, 1991; dan Gujarati, 2003). Menurut Hsiao (2003), permasalahan regresi data panel terletak pada masalah heteroskedastisitas dan autokorelasi. 30

8 Namun demikian, data panel juga memiliki beberapa kekurangan antara lain kemungkinan terjadinya distorsi dan kesalahan pengukuran, dimensi seri waktu yang lebih pendek, serta masalah pada koleksi data dan desain. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, terdapat beberapa alternatif spesifikasi model dan metodologi yang digunakan dalam pengaruh pangsa pasar (Pangsa Pasar Dana Pihak ketiga dan Pangsa pasar Pembiayaan) dan karakteristik bank (equity to toal asset dan Size) terhadap profitabilitas (Return on assets) yang digunakan oleh Zhengchau dan Liu (2012), Mohammed dan Ismail (2015) Sudono & Sulistyowati (2010), Stiawan (2010), Suteja dan Ginting (2014), Purboastuti (2014) yang merupakan model dasar dalam penelitian ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut: MS DPK + MS Pembiayaan + TE + + Dimana: = Return On Asset (Profitabilitas Bank) MS DPK MS Pembiayaan TE = Pangsa Pasar Dana Pihak Ketiga = pangsa pasar pembiayaan = Equity to total asset = Total Aset / Size Jika setiap data unit cross section sama dengan jumlah observasi time series, maka panel data disebut balanced panel. Jika jumlah observasi time series berbeda pada masing-masing anggota panel maka disebut unbalanced panel. 31

9 Model ini kemudian akan diestimasi dengan menggunakan analisis panel data. Menurut Baltagi (2005), Maddala (1993), model data panel dapat diestimasi melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu: 1. Common Effect Model/ Pooled Least Square (PLS) Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel adalah hanya dengan mengkombinasikan data time series dan cross section. Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu, unit cross section maupun time series semua diperlakukan sama lalu diregresikan menggunakan metode ordinary least square yang akan menghasilkan persamaan dengan intercept dan koefisien-koefisien variabel independen yang konstan untuk setiap unit. Diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. 2. Fixed Effect Model (FEM) / Least Square Dummy Variabel (LSDV) Teknik model Fixed Effect Model adalah teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intercept antara perusahaan namun intersepnya sama antar waktu. Di samping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu. 3. Random Effect Model (REM) / Error Component Model (ECM) Model ini dibentuk untuk mengatasi kelemahan pada fixed effect model dengan memasukkan parameter-parameter yang berbeda antar unit cross section maupun time series ke dalam error term. Pendekatan ini disebut Random Effect Model atau Error Component Model dan mengasumsikan 32

10 bahwa komponen error antar unit cross section dan time series tidak berkorelasi satu sama lain. Hubungan antara pendekatan random effect model dengan fixed effect model dapat dilihat dengan memperlakukan intercept dalam fixed effect model sebagai dua variabel acak. Variabel pertama adalah time series dan variabel kedua adalah cross section. Jika kedua variabel tersebut berdistribusi normal, degree of freedom dapat dihemat dan tidak perlu dikurangi jumlahnya seperti pada fixed effect model karena yang perlu diperhatikan hanya rata-rata dan varians dari masing-masing komponen error. F. Metode Pengujian Data 1. Asumsi Regresi Data Panel Dalam Asumsi Regresi Data Panel menggunakan 3 jenis pengujian, yaitu: a. Pengujian Homosedastik (Cross Sectional Dependence) Pengujian ini dilakukan untuk melihat adanya heterosedastisity antar kelompok individu (cross-section). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Breusch-Pagan LM Test Independence. Hipotesis yang digunakan dalam Uji LM adalah: 1. Jika H 0 diterima (p-value > 5 persen), maka model mengikuti homosedastik. 2. Jika H 0 ditolak dan H 1 diterima (p-value < 5 persen), maka model mengikuti heterosedastik. Beberapa cara untuk mengatasi heterokedastisitas, antara lain: 1. Metode Weighted Least Square atau Generalized Least Square 2. Merubah model ke dalam bentuk logaritma 3. Menggunakan Robust Standart Error 33

11 b. Pengujian Autokorelasi Pengujian ini dilakukan untuk melihat adanya permasalahan autokorelasi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Wooldridge Test Autocorrelation. Hipotesis yang digunakan dalam Uji WT adalah: 1. Jika H 0 diterima (p > 0,05), maka tidak terdapat permasalahan autokorelasi dalam model persamaan. 2. Jika H 0 ditolak dan H A diterima (p < 0,05), maka terdapat permasalahan autokorelasi dalam model persamaan. 2. Pengujian Spesifikasi Model Pendekatan pada metode data panel dapat dipilih dengan memperhatikan ciri dari masing-masing pendekatan serta kesesuaiannya dengan karakteristik data dan tujuan penelitian ataupun melalui pembuktian secara statistik. Pendekatan pooled least square (PLS), memiliki kelemahan karena asumsi atas intercept dan koefisien slope yang sama sehingga memiliki kemungkinan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Sedangkan dalam memilih antara fixed effect model dan random effect model, Judge (1998) seperti yang dikutip oleh Gujarati (2003), memberikan empat pertimbangan pokok untuk memilih Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM), yaitu: 1. Jika jumlah time series (T) besar dan jumlah cross-section (N) kecil maka nilai taksiran parameter yang diestimasi dengan pendekatan fixed effect ataupun random effect tidak jauh berbeda, sehingga pilihan didasarkan pada kemudahan perhitungan, yaitu model fixed effect. 34

12 2. Bila N besar dan T kecil, maka penaksiran dengan fixed effect dan random effect menghasilkan perbedaan yang signifikan. Pada ECM diketahui bahwa α i = α + µ i, dimana µ i adalah komponen acak crosssectional, pada FEM diperlakukan α adalah tetap atau tidak acak. Bila diyakini bahwa individu atau cross-section dalam sampel tidak diambil secara acak maka model fixed effect lebih tepat, sebaliknya jika crosssection dalam sampel diambil secara acak maka model random effect lebih tepat. 3. Jika komponen error individual µ i berkorelasi dengan variabel regressor (independen), maka parameter yang didapat dari pendekatan random effect akan bias, sementara parameter yang didapat dari pendekatan fixed effect tidak bias. 4. Jika N besar dan T kecil serta asumsi yang mendasari random effect terpenuhi, maka penaksiran random effect lebih efisien dibandingkan pendekatan fixed effect. Akan tetapi selain menggunakan asumsi di atas, pemilihan metode regresi data panel dalam penelitian ini akan ditentukan dengan pengujian statistik, yaitu menggunakan 3 (tiga) uji perbandingan yaitu uji perbandingan antara metode Pooled Least Square (PLS) dengan Fixed Effect Model (Chow Test) dan uji perbandingan antara PLS dengan Random Effect Model (Lagrange Multiple Test) serta perbandingan antara Fixed Effect Model dengan Random Effect Model (Hausman Test). Beberapa uji spesifikasi model yang perlu dilakukan sebagai prosedur estimasi data panel adalah: 35

13 a. Uji perbandingan Metode Common Effect (PLS) dengan Fixed Effect Model (FEM) Uji Chow atau uji F statistik digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan Fixed Effect lebih baik dari model regresi data panel tanpa variabel Dummy. Adapun uji F statistiknya adalah sebagai berikut: F ( RSS 1 RSS 2 ) / m... (3.6) ( RSS ) /( n k) 2 Dimana: RSS 1 = residual sum of square PLS tanpa variabel dummy RSS2 = residual sum of square fixed effect model dengan variabel dummy m = jumlah restriksi linear k = jumlah parameter dalam regresi tanpa restriksi n = jumlah observasi Hipotesis yang digunakan dalam Uji Chow ini adalah: 1. Jika H 0 diterima (p > 0,05), maka model mengikuti Pooled Least Square. 2. Jika H 0 ditolak dan H 1 diterima (p < 0,05), maka model mengikuti Fixed Effect Model. b. Uji Perbandingan metode Common Effect (PLS) dengan Random Effect Model (REM) Uji LM digunakan untuk membandingkan Pooled Least Square dan Random Effect. Oleh sebab itu, perlu dicari hasil regresi dengan Random Effect. Adapun nilai statistik LM dihitung berdasarkan formula sebagai berikut: 36

14 LM nt i 2( T 1) n 1 n i1 T t1 T t 1 eˆ eˆ it 2 it... (3.7) Dimana n = jumlah individu, T = jumlah periode waktu dan e adalah residual metode OLS. Hipotesis yang digunakan dalam uji LM ini adalah: 1. Jika H 0 diterima (p > 0,05), maka model mengikuti Pooled Least Square (Common Effect). 2. Jika H 0 ditolak dan H 1 diterima (p < 0,05), maka model mengikuti Random Effect Model. c. Uji Perbandingan metode Fixed Effect Model (FEM) dengan Random Effect Model (REM) Uji Hausman adalah uji statistik yang digunakan untuk memilih apakah menggunakan model Fixed Effect atau Random Effect. Uji Hausman ini didasari oleh heterogenitas antar individu dan korelasinya dengan variabel bebas. Statistik uji Hausman ini mengkuti distribusi statistik Chi Square dengan degree of freedom sebanyak k dimana k adalah jumlah variabel independen. Hipotesis yang digunakan dalam Uji Hausman adalah: 1. Jika H 0 diterima (p > 0,05), maka model mengikuti Random Effect Model. 2. Jika H 0 ditolak dan H 1 diterima (p < 0,05), maka model mengikuti Fixed Effect Model. Penerimaan hipotesis nol berarti bahwa tidak ada korelasi antara variabel penjelas dengan efek individu atau dengan kata lain random effects 37

15 model dapat digunakan untuk menghasilkan estimator yang lebih efisien. Demikian sebaliknya, penolakan hipotesis nol berarti random effects model tidak dapat digunakan oleh karena dalam kondisi ini random effects model menghasilkan estimator yang bias dan tidak konsisten. Uji Hausman adalah uji statistik yang digunakan untuk memilih apakah menggunakan model Fixed Effect atau Random Effect. Nilai statistik Hausman dapat dihitung berdasarkan formula sebagai berikut:... (3.8) Uji Hausman ini didasari oleh heterogenitas antar individu dan korelasinya dengan variabel bebas. Statistik uji Hausman ini mengkuti distribusi statistik Chi Square dengan degree of freedom sebanyak k dimana k adalah jumlah variabel independen. Jika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model Fixed Effect sedangkan sebaliknya bila nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model Random Effect. Hipotesis yang digunakan dalam Uji Hausman adalah: 1. Jika H 0 diterima (p > 0,05), maka model mengikuti Random Effect Model. 2. Jika H 0 ditolak dan H 1 diterima (p < 0,05), maka model mengikuti Fixed Effect Model. 3. Pengujian Hipotesis Setelah model data panel yang tepat dibentuk, model ini akan diuji kesesuaiannya dengan syarat-syarat statistik yang baik, sehingga hasil estimasinya akurat. Pengujian yang digunakan adalah pengujian yang lazim digunakan dalam 38

16 model regresi sederhana maupun yang berkaitan dengan spesifikasi khusus model, yaitu: a. Pengujian Model Regresi Pengujian Model Regresi menggunakan pengujian Analysis of Varians (ANOVA) yang ditemukan oleh Fisher (selanjutnya disebut Uji-F) merupakan analisis yang menjelaskan seberapa besar variansi yang bisa dijelaskan oleh model (sum of square regression) dan variansi yang tidak dapat dijelaskan oleh model (sum of square residual) (Gujarati, 2003). Selanjutnya pengujian ini digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. Berikut bentuk pengujian hipotesisnya: Ho: β 1 = β 2 = β 3 = 0: artinya secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha: β 1 β 2 β 3 0: artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Maka keputusan yang dibuat dengan α (probabilitas menolak hipotesis yang benar) 5 % adalah: 1. Jika nilai F hitung > nilai F tabel maka Ho ditolak atau menerima Ha. Artinya bahwa secara bersama-bersama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai F hitung < nilai F tabel maka Ho diterima atau menolak Ha. Dalam kondisi ini artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 39

17 Nilai koefisien determinasi yaitu diantara nol dan satu. Apabila nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Namun, apabila nilai R 2 mendekati satu berarti variabel-variabel independen menjelaskan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. b. Pengujian Signifikansi Parameter Individual (t-test) Pengujian Signifikansi Parameter Individual (t-test) digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel secara individual terhadap variabel independen. Berikut bentuk pengujian hipotesisnya: Ho: β 1 = 0: artinya bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha: β 1 > 0: artinya bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Maka keputusan yang dibuat dengan α (probabilitas menolak hipotesis yang benar) 5 % adalah: 1. Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka Ho ditolak atau menerima Ha, artinya bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai t hitung < nilai t tabel maka Ho diterima atau menolak Ha, artinya bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 40

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan-perusahaan lembaga pembiayaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu yang digunakan pada penelitian ini yaitu September 2014 sampai dengan selesai.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian 1. Jenis Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38) BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38) bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan, rasio gini dan upah minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data tahunan dari periode 2003 2012 yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bengkulu yang terdiri dari 9 Kabupaten dan 1 kota, antara lain Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan BAB III METODE PENELITIAN A. Obejek Penelitian Obyek kajian pada penelitian ini adalah realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek penelitian Penelitian yang digunakan ini mengunakan obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang totalnya ada 38 Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan September 2016 hingga bulan Juli 2017. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat mewujudkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu menjelaskan kedudukan variabel-variabel penelitian yang diteliti serta pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini termasuk dalam penelitian multivarian, yaitu penelitian yang menggunakan lebih dari satu variabel. Variabel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2001-2010 mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah yang di bentuk berdasarkan teori. dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah yang di bentuk berdasarkan teori. dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana dalam penelitian ini ditujukan untuk mencari pengaruh keterkaitan antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, BAB III METODELOGI PENELTIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini meliputi seluruh wilayah atau 33 provinsi yang ada di Indonesia, meliputi : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Lebih terperinci

3. METODE. Kerangka Pemikiran

3. METODE. Kerangka Pemikiran 25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional III. METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengarhi prosiklikalitas sektor perbankan di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, berdasarkan permasalahan yang diteliti, penelitian ini digolongkan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. syariah di Indonesia, adapun sampel dipilih berdasarkan metode puposive random

BAB III METODE PENELITIAN. syariah di Indonesia, adapun sampel dipilih berdasarkan metode puposive random BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah keseluruhan dari bank konvensional dan bank syariah di Indonesia, adapun sampel dipilih berdasarkan metode puposive random

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengunduh data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan memilih perushaan yang terdaftar di LQ45 selama 5 tahun berturut-turut,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah Bank Syariah yang ada di Indonesia. Khususnya pada Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega, Bank Bukopin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah Kemiskinan sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah tentang hubungan atau pengaruh variabel pilihan terhadap tingkat kemiskinan dengan daerah penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 34 BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis penelitian ini menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud dalam kumpulan angka-angka. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Pengumpulan Data 4.1.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah data PDRB, jumlah penduduk dan PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun 2000-2014 yang meliputi kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia, dimana menganalisis permintaan tenaga kerja perusahaan industri manufaktur tahun 2000-2016. Alasan memilih karena terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kota/kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta). BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara kerja atau prosedur mengenai bagaimana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dan memahami objek-objek yang menjadi sasaran dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri atas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sektor perekonomian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tempat penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tempat penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tempat penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana infrastruktur berisi pendekatan yang dipakai untuk menjawab permasalahan. Menurut Moh Nazir (2005: 84), Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 24 Agustus 2014 sampai dengan selesai dilaksanakan menggunakan data keuangan yang ada

Lebih terperinci

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data panel, yaitu pendekatan fixed effect dan pendekatan random effect yang merupakan ide pokok dari tugas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah laporan seluruh Kabupaten/ Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan dua analisis untuk membuat penilaian mengenai pengaruh ukuran negara dan trade facilitation terhadap neraca perdagangan, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan Pendekatan yang dilakukan dalam penilitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. 2. Variable Penelitian a. Variabel X (variabel Independent/bebas)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang menjadi penyebab dari produksi padi di Indonesia. Sedangkan yang subjek adalah luas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan syariah, dan data dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan syariah, dan data dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produk domestik regional bruto (PDRB), data total pembiayaan perbankan syariah, data total aset perbankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kota Malang. Pemilihan obyek penelitian di Kota Malang adalah dengan pertimbangan bahwa Kota Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Variabel penelitian merupakan atribut atau perlengkapan yang digunakan untuk mempermudah suatu penelitian dan sebagai sara untuk pengukuran serta memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 29 kabupaten dan 6 kota. Dan dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang disusun agar diperoleh jawaban yang tepat atas pertanyaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang disusun agar diperoleh jawaban yang tepat atas pertanyaan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian menyangkut teknik-teknik dan prosedur yang digunakan dalam penelitian. Selain itu juga merupakan rencana dan sistematika penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik Indonesia yang masih aktif dan koperasi yang terdaftar di Dinas Perindustrian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data numerik atau angka-angka. Metode deskriptif yaitu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan 58 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan data Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum dan Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang digunakan adalah seluruh kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi di 5 pulau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif. Data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang digunakan penulis dalam menyususn penelitian ini adalah di Indonesia, khusunya per Provinsi di Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan pendekatan umum untuk membangun topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode penelitian merupakan sistem atas peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelian Pendekatan penelian yang digunakan dalam penelian ini adalah pendekatan kuantatif dimana hal u berarti penelian ini merupakan gabungan yang menikberatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja. III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu PDRB, dan variabel bebas yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dimana peneliti mengambil di daerah tersebut karena peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendektan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu atau time series berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu atau time series berbentuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Variabel Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif menggunakan data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu atau time

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, karena efektif atau tidaknya suatu keputusan umumnya bergantung pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitiannya sebelum melaksanakan suatu penelitian, karena sebagai dasar acuan dan pedoman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, tingkat pengangguran dan rasio gini di lima kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di Pulau Jawa Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota di antaranya dari Kab Pacitan, Kab Ponorogo, Kab Trenggalek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Provinsi Jawa Tengah yang meliputi 35 kabupaten/kota dengan objek penelitian adalah tingkat kemiskinan dan faktor penyebab kemiskinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu dengan objek penelitian yang difokuskan pada Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu  dengan objek penelitian yang difokuskan pada Perusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian untuk mendapatkan data dilakukan terhitung dari bulan Maret - Desember 2016. Tempat penelitian ini adalah di pojok bursa efek yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian yang dilakukan di Indonesia. Penelitian dalam pengambilan data dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kelompok Industri Tekstil dan Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), periode waktu pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data panel sebagai acuan sumber data yang digunakan. Dimana penelitian ini berfokus pada bagaimana peforma perusahaan ritel di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia tahun 005-008, dengan variabel yang mempengaruhinya yaitu pertumbuhan ekonomi, pengeluaran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian uji hipotesis yang bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang ada. Termasuk dalam kategori causal study,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang 50 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang bertujuan untuk menguji pengaruh efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003), penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkap tentang SCP (structure Conduct Performance)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkap tentang SCP (structure Conduct Performance) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkap tentang SCP (structure Conduct Performance) industri perbankan syariah yakni Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Metode penelitian bisnis merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang sahih dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pada lokasi penelitian ini diambil pada Kabupaten/Kota yang terdiri dari 29 kabupaten dan 6 kota di Provinsi Jawa tengah dengan variabel penelitian pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah casual study. Casual study adalah penelitian yang melihat hubungan sebab akibat apakah dalam satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian adalah di Kawasan SWP Gerbangkertosusila Plus yang terdiri dari 12 Kabupaten/Kota yaitu: Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.3.1 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang dipilih peneliti adalah seluruh pemerintah Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun 2011 2015,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan secara sensus dengan data sekunder berbentuk time series dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015, dan yang berbentuk cross section

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengenai situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Arikunto (1989),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengenai situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Arikunto (1989), BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Menurut Moleong (2010:132), subjek penelitian sebagai informan, yang berarti orang pada latar penelitian yang dapat memberikan informasi mengenai

Lebih terperinci