PERUSAHAAN ASURANSI. Manfaat bagi penanggung adalah sebagai berikut : 1) Mendorong peningkatan kegiatan usaha 2) Memperoleh keuntungan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERUSAHAAN ASURANSI. Manfaat bagi penanggung adalah sebagai berikut : 1) Mendorong peningkatan kegiatan usaha 2) Memperoleh keuntungan"

Transkripsi

1 PERUSAHAAN ASURANSI 1. Pengertian Asuransi Defenisi asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang pasal 246 : asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tentu Defenisi asuransi menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian : Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang di dasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. 2. Manfaat Asuransi Asuransi memberikan manfaat bagi tertanggung, penanggung, dan pemerintah. Manfaat yang diterima tertanggung baik sebagai individu atau sebagai pengusaha dari jasa asuransi yaitu : 1) Rasa aman dan perlindungan 2) Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil 3) Polis asuransi dapat dijadikan jaminan memperoleh kredit dan dapat dijadikan sebagai kelengkapan memperoleh kredit. 4) Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan. Manfaat bagi penanggung adalah sebagai berikut : 1) Mendorong peningkatan kegiatan usaha 2) Memperoleh keuntungan Manfaat bagi pemerintah adalah sebagai berikut : 1) Mendorong peningkatan investasi di berbagai bidang usaha 2) Mendorong peningkatan kesempatan kerja 3) Meningkatkan penerimaan pajak. 3. Jenis-jenis Usaha Asuransi Jenis-jenis asuransi yang berkembang di Indonesia dewasa ini jika dilihat dari berbagai segi adalah sebagai berikut; 1. Dilihat dari segi fungsinya a. Asuransi Kerugian (non life insurance)

2 Jenis asuransi kerugian seperti yang terdapat dalam Undang-Undang No 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Asuransi menjelaskan bahwa asuransi kerugian menjalankan usaha memberikan jasa untuk menanggulangi suatu resiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga dari suatu peristiwa yang tidak pasti. Jenis asuransi ini tidak diperkenankan melakukan usaha di luar asuransi kerugian dan reasuransi. Yang termasuk asuransi kerugian adalah; Asuransi kebakaran (kebakaran, peledakan, dan lainlain) Asuransi pengangkutan (Marine Hul Policy, Marine Cargo Policy, freight) Asuransi aneka (asuransi yang bukan termasuk dalam asuransi kebakaran dan pengangkutan seperti: asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan, pencurian, dan lain-lain). b. Asuransi Jiwa (life insurance) Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang dikaitkan dengan penanggulangan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Jenis-jenis asuransi jiwa adalah : Asuransi berjangka (Term insurance) Asuransi tabungan (Endowment insurance) Asuransi seumur hidup (Whole life insurance) Anuity contrak insurance (Anuitas) c. Reasuransi (reinsurance) Merupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam pertanggungan ulang terhadap resiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian. Jenis asuransi ini sering disebut asuransi dari asuransi dan asuransi ini di golongkan kedalam : Bentuk treaty Bentuk facultative Kombinasi dari keduanya. 2. Dilihat dari segi kepemilikannya Dalam hal ini yang dilihat adalah siapa pemilik dari perusahaan asuransi tersebut, baik asuransi kerugian, asuransi jiwa ataupun reasuransi. a. Asuransi milik pemerintah b. Asuransi milik swasta nasional c. Asuransi milik perusahaan asing d. Asuransi milik campuran 4. Resiko dan Ketidak Pastian Secara umum risiko merupakan kemungkinan terjadi hal yang tidak di inginkan yang menimbulkan kerugian. Dalam industri asuransi, risiko di

3 definisikan sebagai ketidak pastian dari kerugian financial atau kemungkinan tarjadi kerugian. 5. Jenis Resiko dan Cara Penanganan Resiko Dalam industri asuransi terdapat 3 jenis risiko, yaitu: 1) Risiko murni Risiko murni (pure risk) adalah suatu resiko yang bila mana terjadi akan memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi tidak menimbulkan kerugian akan tetapi juga tidak memberikan keuntungan. 2) Risiko spekulatif Risiko spekulatif (speculative risk) adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya 2 kemungkinan yaitu peluang mengalami kerugian financial atau peluang memperoleh keuntungan. 3) Risiko individu Risiko individu (individual risk) adalah risiko yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ; memiliki rumah, membeli mobil, melakukan investasi, dalam kegiatan bisnis, dan sebagainya. Risiko individu dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu; a) Risiko pribadi Adalah risiko yang mempengaruhi kemampuan seseorang memperoleh manfaat ekonomi. b) Risiko harta Adalah risiko terjadinya kerugian keuangan karena harta yang kita miliki rusak, hilang, atau di curi. c) Risiko tanggung gugat Adalah risiko yang mungkin kita alami sebagai wujud tanggung jawab atas kerugian atau lukanya pihak lain. Untuk menanggulangi risiko yang dihadapi digunakan 5 cara, yaitu; 1) Menghindari risiko Yaitu tidak melakukan kegiatan yang kemungkinan memberikan peluang terjadinya kerugian. 2) Mengurangi risiko Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menmgurangi kemungkinan terjadinya kerugian. 3) Menahan risiko Yaitu kita tidak melakukan kegiatan apa-apa yang dapat menimbulkan resiko. 4) Membagi risiko Yaitu melibatkan pihak lain untuk menghadapi risiko. 5) Mentransfer risiko Yaitu memindahkan risiko kerugian kepada pihak lain, biasanya kepada perusahaan asuransi.

4 6. Prinsip-prinsip Asuransi Pelaksanaan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Setiap perjanjian dilakukan mengandung prinsip-prinsip asuransi. Tujuannya adalah untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan di kemudian hari antara pihak perusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya. Prinsip asuransi yag di maksud adalah : 1. Insurable interest merupaan hal yang berdasarkan hokum untuk mempertanggungkan seatu resiko berkaitan dengan keuangan yang di akui sah secara hukum antara tertanggung dan suatu yang dipertanggungkan dan dapat menimbulkan hak dan kewajiban keuangan secara hukum. Semua ini tergambar dari kontrak asuransi. 2. Utmost good faith atau itikad baik dalam penetapan setiap suatu kontrak haruslah didasarkan kepada itikad baik antara tertanggung dan penanggung mengenai seluruh informasi baik material maupun immaterial. 3. Indemnity atau ganti rugi artinya mengendalikan posisi keuangan tertanggung setelah terjadi kerugian seperti pada posisi sebelum terjadinya kerugian tersebut. 4. Proximate cause adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu peristiwa secara berantai atau berurutan dan intervensi kekuatan lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independent. 5. Subrogation merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian. Artinya dengan prinsip ini penggantian kerugian tidak mungkin lebih besar dari kerugian yang benar-benar dideritanya. 6. Contribution suatu prinsip di mana penanggung berhak mengajak penanggung-penanggung lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada seseorang tertanggung, meskipun jumlah tanggungan masing-masing penanggung belum tentu sama besarnya. 7. Reasuransi Reasuransi adalah pertanggungan ulang atas suatu asuransi, atau dengan kata lain asuransi dari suatu asuransi. Dalam Undang-undang No. 2 tahun 1992, yang dimaksud dengan perusahaan reasuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa pertanggungan ulang atas risiko yang dihadapi perusahaan asuransi kerugian atau asuransi jiwa. Ini merupakan cara pengalihan sebagian atau keseluruhan risiko kepada penanggung lain. Pihak yang menyerahkan pertanggungan (tertanggung) dinamakan ceding company, sementara pihak penanggung disebut reinsurer. Manfaat yang dapat diterima ceding company dari jasa reasuransi antara lain:

5 a. Mengurangi risiko, karena sebagian atau seluruh resiko telah di tanggung oleh reinsurer. b. Menjaga stabilitas usaha. Bila terjadi klaim yang melebihi kapasitas keuangan tertanggung, maka akan dipikul secara bersama dengan reinsure. Sehingga kemungkinan tertanggung mengalami kesulitan dana yang mengakibatkan kestabilan usahanya terganggu dapat dikurangi. ANJAK PIUTANG / FACTORING 1. Pengertian Anjak piutang Anjak piutang atau factoring adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian, atau pengambil alihan atau pengelolaan hutang piutang seatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan. Anjak piutang menurut keputusan Mentri keuangan no.1251/kmk.013/1988 tgl 20 Desember 1988 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek seatu perusahaan dari tranksaksi perdagangan dalam atau luar negri. 2. Sejarah Perkembangan Anjak Piutang Anjak piutang di kenal pertama kali di Eropa pada abad ke 18 dan semkin maju seiring dengan munculnya Revolusi industri di Inggris pada akhir abad tersebut, pada waktu itu banyak perusahaan di Inggris yang menjual produknya ke Amerika namun proses tranksaksinya mereka tidak langsung kepada pembeli, sehingga tidak mengatahui pembelinya dan kurang mengatahui prosedur penagihan piutangnya. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan-perusahaan mengembangkan seatu program dengan tidak bertindak sebagai perantara dalam kegiatan penjualan produknya dan selanjutnya di sebut factor atau agen. Selanjutnya di Amerika kegiatan Anjak piutang di mulai dari pembiayaan industri kecil dimanaawalnya di mulai dari kegiatan Bank. Di Indonesia kegiatan Anjak Piutang mulai di kenal sejak di keluarkannya kebijaksanaan 19 Desember Kegiatan Anjak Piutang Kegiatan utama perusahaan Anjak Piutang adalh mengambil alih pengurusan piutang seatu perusahaan dengan seatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak kreditur (pihak yang mempunyai piutang). Usaha-usaha yang di jalankan oleh perusahaan Anjak piutang berkaitan dengan pengambilalihan dan pengelolaaan piutang seatu perusaahaan, tergantung pihak kreditur.

6 Berdasarkan surat keputusan Mentri Keuangan No.1251/KMK.013/1988 Tgl 20 Desember 1988, dapat di simpulkan bahwa kegiatan Anjak piutang meliputi antara lain: 1. Mengambil alihan tagihan seatu perusahaan dengan Fee tertentu 2. Pembelian Piutang perusahaan tranksaksi dengan harga yang sesuai kesepakatan. 3. Mengelola usaha penjualan kredit seatu perusahaan. Dalam prakteknya keuntungan yang di peroleh biaya-biaya yang di bebankan kepada para nasabahnya terdiri dari : 1. Jasa penagihan (Service charge). Yaitu biaya yang di bebankan oleh perusahaan Anjak Piutang kepada kliennya. 2. biaya administrasi Yaitu biaya yang diterima oleh perusahaan Anjak Piutang setelah melakukan pengelolaan perusahaan kreditor oleh klien dan besarnya pun tergantung dari kesepakatan yang di buat bersama. 4. Pihak-pihak yang Terlibat dan Fasilitas yang diberikan. Dalam kegiatan anjak piutang terdapat tiga pelaku utama yang terlibat, yaitu: 1. Perusahaan anjak piutang (factor) yaitu perusahaan atau pihak yang menawarkan jasa anjak piutang. 2. Klien (supplier) Klien adalah pihak yang menggunakan jasa perusahaan anjak piutang. 3. Nasabah (customer) Nasabah adalah pihak yang mengadakan transaksi dengan klien Fasilitas yang dapat diberikan perusahaan anjak piutang dalam penagihan atau pengelolaan penjualan kreditnya kepada kreditur dilihat dari berbagai sisi sebagai berikut: 5. Jasa-jasa dan Biaya yang diberikan Pada dasarnya ada dua jenis jasa yang di tawarkan dalam usaha anjak piutang yaitu: 1. jasa pembiayaan jasa pembiayaan dapat dilakukan dengan cara menyediakan pembiayaan dimuka (prefinancing). Yang besarnya berkisar antara 60%-80% dari total piutang setelah di lakukan kontrak anjak piutang dan penyerahan bukti-bukti penjualan barang. Dalam hal jasa pembiayaan, kontrak perjanjian dapat dibuat berdasarkan with recourse, yaitu apabila debitur tidak melunasi kewajibannya, maka

7 resiko kredit menjadi tanggung jawab pihak kreditur. Sedangkan berdasarkan without recourse, yaitu semua resiko yang tidak terbayar dalam suatu penagihan piutang menjadi tanggung jawab pihak perusahaan anjak piutang. 2. jasa non pembiayaan. Produk jasa-jasa non pembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang antara lain: a. investigasi kredit (credit investigation) b. sales ledger administration atau sales accounting, merupakan jasa penatausahaan yang dilakukan klien. c. Pengawasan kredit dan penagihannya. d. Perlindungan terhadap resiko kredit. 6. Manfaat yang diberikan 1. Manfaat bagi klien Manfaat yang dapat diterima klien terdiri dari manfaat karena menerima jasa pembiayaan dan manfaat yang diterima karena jasa non pembiayaan. 1. Manfaat Melalui Jasa Pembiayaan a. Peningkatan penjualan Adanya jasa pembiayaan memungkinkan klien melakukan penjualan dengan cara kredit. b. Kelacaran modal kerja Jasa anjak piutang memungkinkan klien untuk mengkonversikan piutangnya yang belum jatuh tempo menjadi dana tunai dengan prosedur yang relatif mudah dan cepat. c. Pengurangan resiko tidak tertagihnya piutang. Pembayaran dengan cara without recourse memungkinkan adanya pengalihan sebagai resiko tidak tertagihnya piutang pada factor. 2. Manfaat Melalui Jasa Non Pembiayaan a. memudahkan penagihan piutang b. efisiensi usaha c. peningkatan kualitas piutang d. memudahnya perencanaan cash flow. 2. Manfaat bagi factor Manfaat utama yang diterima factor adalah penerimaan dalam bentuk fee dari pihak klien. fee tersebut terdiri dari 1. Discount fee/charge Fee ini dibayarkan oleh klien kepada factor karena factor memberikan jasa pembiayaan (uang muka) atas piutang yang diberikan oleh factor. 2. Service fee/charge Fee ini dibayarkan oleh klien kepada factor karena factor memberikan jasa non pembiayaan yang nilainya ditentukan

8 sebesar persentase tertentu dari piutang atas dasar beban kerja yang akan dilakukan oleh factor. 3. Manfaat bagi customer Customer memperoleh manfaat berupa : 1. Kesempatan untuk melakukan pembelian dengan kredit. 2. Pelayanan penjualan yang lebih baik. Pengertian Modal Ventura MODAL VENTURA Pengetian perusahaan modal vetura sesuai dengan keputusan presiden nomor 61 tahun 1988 adalah Badan usaha yang melakukan suatu pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiaayaan Tujuan Pendirian Modal Ventura Secara garis besar maksud dan tujuan pendirian modal ventura antara lain adalah : 1. Untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misalnya proyek penelitian, dimana proyek ini biasanyatanpa memikirkan keuntungan semata,akan tetapi lebih bersifat pengebangan ilmu pengetahuan. 2. Pengembangan suatu teknologi baru, atau pengebangan produk baru. Pembiaayan untuk usaha ini baru memporoleh keuntungan dalam jangka panjang 3. Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan. Tujuan pembiaayan dengan pengambialihan kepemilikan uasaha perusahaan lain lebih banya diarahkan untuk mencari keuntungan. 4. Kemitraaan dalam rangka pengetasan kemiskinan, dengan tujuan untuk membantu para pengusaha lemah kekurangan modal akan tetapi tidak punya jaminan mateeril,sehingga sulit memperoleh pinjaman. Dengan adanya penyetaan modal dari modal ventura akan dapat membantu menghadapi kesulitan keuangannya. 5. Alih teknologi yang dilakukan perusahaan yang masih menggunakan teknologi lama, sehinggadapat menigkatkan kapasitas produksi dan mutu produknya 6. Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas 7. Membantu pendirian perusahaan baru,diman tingkat resiko kerugiannya sangat besar Landasan Hukum Untuk Mendirikan Modal Ventura: Peraturan yang menjadi landasan hukum yang dimaksud adalah: 1. Keputusan mentrikeuangan nomor 46/kmk.017/1995 tanggal 3 oktober 1995 tentang pendirian dan pembinaan perusahaan modal ventura. 2. peraturan pemerintah nomor4 tahun 1995 tentang pajak penghasilan bagi perusahaan modal ventura.

9 3. keputusan mentri keungan nomor227/kmk.01/1994 tanggal 9 juni 1994 tentang sector-sektor UsahaPerusahaanPasangan Usaha dari perusahan modal ventura 4. Peratura pemerintah nomor 62 tahun 1992 tentang sector-sektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) Perusahaan modal ventura 5. Keputusan Mentri Keungan nomr 1251/kmk.013/1998 tanggal 20 desember 1998 tentang ketentuan dantata cara pelaksanaan lembaga pembiayaan. 6. Keppres nomor 61 tahun 1988 tentang lembaga pembiayaan Mekanisme modal ventura Mekanisme modal ventura dapat di bedakan dalam dua bentuk pendekatan, yaitu; 1. single tier approach adalah bentuk pengelolaan dimana perusahaan modal ventura menghimpun dana dan mengelola dana yang investasikan dalam bentuk penyertaan modal pada perusahaan pasangan usaha (investee company). Dalam hal ini, perusahaan modal ventura berfungsi sebagai perusahaan penyedia dana (fund company) dan sebagai perusahaan pengelola dana (management company) 2. two tier approach adalah bentuk pengelolaan modal ventura yang melibatkan dua badan usaha terpisah, dimana yang satu sebagai perusahaan yang menyediakan dana (fund company) dan yang lain sebagai perusahaan pengelola (management company) yang melakukan pengelolaan fund company yang bersangkutan. Adapun keuntungan bagi masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan modal ventura adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahan Modal ventura a. Memperoleh keuntungan berupa deviden dari penyertaan modalnya dalam bentuk saham b. Memperoleh keuntungan berupa capital gain dari hasil selisih dari tranaksi penjualan dan pembelian surat-surat berharga (Saham) c. Memperoleh keuntungan berupa bagi hasil untuk uasaha tertentu sesuai dengan perjanjian yang sudah dibuatnya. 1. Bagi Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) a. Membantu penambahan modal usaha bagi perusahaan yang sedang mengalami kekurangan modal (likuiditas) b. Memperbaiki teknologi melalui pengalihan dari teknologi lama ke teknologi baru sehingga dapat membatu meningkatkan kapasitas produksi dan penigkatan mutu produknya c. Membantu pengembangan usaha melalui perluasan pasar dan pengembangan usaha baru seperti melalui deversifikasi usaha. d. Mengurangi resiko kerugian. Maksudnya jika perusahaan beroprasi dengan modal sendiri, maka esiko kerugiannya ditanggung sendiri,namun apabila dijalakan bersama dengan modal ventura maka resiko dapat disebarkan antara keduanya

10 Sumber Dana Modal Ventura: Sumber- sumber dana yang dapat dipilih adalah sebagai berikut: 1. Dari dalam perusahaan Dana dari sumber ini dapat diperoleh melalui : a. Setoran modal dari para pemegang saham b. Cadangan laba yang belum terpakai c. Laba yang ditahan 2. Dari luar perusahaan Dana dari sumber ini dapat diperoleh dari : a. Investor baik perorangan maupun industri b. Pinjaman dari perusahaan asuransi c. Pinjaman dari dunia perbankan d. Pinjaman dari perusahaa dana pension Sedangkan pertimbangan untuk memilh dana dari sumber dana diatas adalah : 1. Jangka waktu pinjaman apakah panjang atau pendek 2. Sifat pinjaman lunak atau komersil 3. suku bunga atau biaya yang dibebankan dengan membandingkan dengan sumber dana lainnya 4. persyaratan untuk memperoleh pinjaman, termasuk syarat pengembaliaanya Jenis-jenis Pembiayaan Ventura Jenis-jenis pembiaayan yang dilakukan oleh perusahan modal ventura: 1. Equity Financing Yaitu merupakan jenis pembiayan langsung. Dalam halini perusahaan modal ventura melakukan penyertaan langsung pada perusahaan pasangan usaha (ppu) dengan cara mengambil bagian dari sejumlah saham milik ppu 2. Semi Equity Financial Yaitu merupakan pembiayaan dengan membeli obligasi koversi yang diterbitkan oleh perusahaan ppu 3. Mendirikan perusahaan baru. dalam hal ini perusahaan modal ventura bersama-sama dengan ppu mendirikn usaha yang baru sama sekali 4. Bagi Hasil Pembiyaan jenis ini merupakan pembiayaan kepada usaha kecil yang belum memilki bentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) namuntidak tertutup kemungkinan dengan yang berbadan hukum PT, apabila kedua pihak saling menginginkannya Tahap pembiayaan modal ventura Dapat dibagi dalam tiga tahap, antara lain: 1. tahap pengembangan (development stage) Merupakan tahap yang paling sulit karena perusahaan yang dibiayai baru berdiri dimana tingkat resiko kegagalan usaha sangat tinggi. Tahap pengembangan ini dapat dibedakan dalam beberapa tahap pembiayaan yang dilihat dari kondisi yang dibiayai, yaitu :

11 -. Seed financing Pada tahap ini, kegiatan usaha perusahaan pasangan usaha adalah melakukan kegiatan penelitian dan riset untuk mengukur viability suatu ide atau konsep yang akan menjadi suatu proyek atau objek pembiayaan. Sedangkan peranan perusahaan modal ventura adalah menyediakan sejumlah dana sebagai modal untuk membantu memulai kegiatan awal perusahaan. Selain itu, pada tahap ini perusahaan belum memiliki keuntungan usaha sama sekali. -. Start up financing Pembiayaan yang diberikan adalah untuk membiayai pekerjaan yang masih berkisar pada riset dan pengembangan dan sementara itu, perusahaan modal ventura bersama dengan perusahaan pasangan usaha memulai untuk melakukan pemasaran. -. First round financing Pada tahap ini seluruh usaha dan kemampuan dikerahkan untuk mensukseskan peluncuran komersil prototype produk. Selain itu, biasanya dana atau modal perusahaan sudah menipis sehingga sangat dibutuhkan tambahan modal -. Second round financing Setelah suatu gagasan dapat dibukti menjadi satu kenyataan dengan berhasilnya menciptakan suatu prototype produk, lengkap dengan analisis pasar dan ekonomi lainnya, maka usaha yang telah mulai memperlihatkan awal keberhasilan tersebut akan mendapat banyak tawaran bantuan pembiayaan dari masyarakat modal ventura. 2. tahap ekspansi (expansion stage) setelah menciptakan tahap peluncuran produk ini, perusahaan harus mampu meyakinkan suatu turnover dan cash flow yang didukung oleh berbagai macam pelanggan. Pada tahap ini, kredit bank sudah mudah diperoleh. Pada tahap ekspansi, pembiayaan modal ventura dapat diberikan dalam bentuk: -. Third round financing Perusahaan dapat dikatakan telah menjalankan operasinya dengan struktur formal. Oleh karena itu perencanaan strategi dalam tahap ini sangat penting. Perusahaan ini yang telah mencapai kondisinya dapat menambah permodalannya tanpa melalui pembiayaan dari perusahaan modal ventura atau bank, tetapi dapat degan cara penawaran umum melalui pasar modal atau go public. -. Bridge financing (mezzanine) Cara pembiayaan dapat dilakukan untuk menambah likuiditas, melalui initial public offering (IPO) dimana akan menyebabkan restrukturisasi pemilikan saham, pembayaran atau pengurangan utang yang membuat perusahaan dapat lebih feasble dan langkah-langkah lain yang merupakan prasyarat bagi modal ventura untuk go public dengan berhasil. Selain itu, IPO merupakan penjualan saham kepada masyarakat dan biasanya merupakan saham perusahaan yang masih baru beroprasi atau perusahaan-perusahaan yang masih kecil dan baru berkembang. Oleh karena itu, saham tersebut memiliki resiko yang tinggi untuk memperoleh keuntungan. 1. tahap akuisisi (acquistion stage) Meruapakan tahap dimana perusahaan mengalami perubahan atau perpindahan kepemilikan. Pemindahan kepemilikan tersebut salah satu mekanismenya dapat dengan cara leverage buy out (LBO) dimana konsep ini merupakan produk wall street yang berkaitan dengan bisnis modal ventura. Pada

12 tahap ini, pembiayaan modal ventura dapat diberikan dalam bentuk: gat konversi pada perusahaan yang disertai. 2. long term perspective Investasi dilakukan berdasarkan berdasarkan prespectif jangka panjang dimana pemodal ventura dalam melakukan investasinya tidak mengharapkan perolehan keuntungan dengan cara memperdagangkan efek-efeknya secara jangka pendek tetapi hanya untuk melakukan penyertaan pada perusahaan yang sedang berkembang. 3. active investment Perusahaan modal ventura dalam melakukan investasi dituntut untuk ikut aktif dalam pengelolaan yang dibiayainya sampai pada tingkat tertentu.

Pasar dan Lembaga Keuangan SUMMARY Modal Ventura

Pasar dan Lembaga Keuangan SUMMARY Modal Ventura Pasar dan Lembaga Keuangan SUMMARY Modal Ventura A. Perusahaan Modal Ventura adalah badan usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kedalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk

Lebih terperinci

MODAL VENTURA & ANJAK PIUTANG NUR DODY ZAKKI, SE., M.SM

MODAL VENTURA & ANJAK PIUTANG NUR DODY ZAKKI, SE., M.SM PERTEMUAN 12 MODAL VENTURA & ANJAK PIUTANG NUR DODY ZAKKI, SE., M.SM Pengertian/Definisi Handowo Dipo, MV: Suatu dana usaha dalam bentuk saham atau pinjaman yang bisa dialihkan menjadi saham. Toni Lorenz,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asuransi dan Premi Asuransi Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah asuransi, sepintas definsi tersebut tidak ada kesamaan antara definisi satu dengan

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Manajemen Asuransi, Pegadaian & Anjak Piutang

STIE DEWANTARA Manajemen Asuransi, Pegadaian & Anjak Piutang Manajemen Asuransi, Pegadaian & Anjak Piutang Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 5 Pengertian Asuransi Asuransi Assurantie (B. Belanda) = Pertanggungan Assecurare (B. Latin) = Meyakinkan orang Asuransi Bahasa

Lebih terperinci

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1 ASURANSI 1 Pengertian Asuransi adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain. Asuransi adalah suatu perjanjian dimana seseorang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran sangat luas,banyak ahli yang telah memberikan definisi atas

II. LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran sangat luas,banyak ahli yang telah memberikan definisi atas 10 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pemasaran Pengertian pemasaran sangat luas,banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu

Lebih terperinci

http://www.hadiborneo.wordpress.com/ Secara bahasa Berasal dari kata assurantie dari bahasa Belanda yang berakar dari bahasa latin yaitu assecurare yang berarti meyakinkan orang. Menurut UU No. 2 Tahun

Lebih terperinci

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo ASURANSI Prepared by Ari Raharjo Email: ariraharjo2013@gmail.com Definisi Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

MANAJEMEN MODAL VENTURA. Muh. Ridwan Hasan Dameria Simalango Linda Mery Yana Ranti Astuti St. Hajrah

MANAJEMEN MODAL VENTURA. Muh. Ridwan Hasan Dameria Simalango Linda Mery Yana Ranti Astuti St. Hajrah MANAJEMEN MODAL VENTURA Muh. Ridwan Hasan Dameria Simalango Linda Mery Yana Ranti Astuti St. Hajrah Pengertian Modal Ventura Istilah ventura berasal dari kata venture yang secara harfiah dapat berarti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Risiko Risiko adalah bahaya, akibat, atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau

Lebih terperinci

PERAN ANJAK PIUTANG DALAM EKONOMI

PERAN ANJAK PIUTANG DALAM EKONOMI Pertemuan ke - 13 Anjak piutang adalah beralih atau perpindahannya piutang. Sehingga perjanjian anjak piutang adalah perjanjian yang mendasari perpindahan tagihan sejumlah piutang kepada pihak yang lain.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka dibutuhkan alternatif sumber pembiayaan yang bertujuan untuk mendapatkan tambahan dana

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Asuransi 2.1.1 Pengertian Asuransi Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan

Lebih terperinci

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/ PERUSAHAAN ASURANSI 1. PENGERTIAN USAHA DAN KARAKTERISTIK ASURANSI Definisi (UU no. 2 tahun 1992) Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan nama penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA Oleh Safia Anggraeni., M.Pd. INSTITUT BISNIS MUHAMMADIYAH BEKASI 2016 LITERATUR 1. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi revisi-cet.16. Dr. Kasmir. Jakarta: RajaGrafindo

Lebih terperinci

Usaha bidang jasa, Perdagangan Eceran, Grosir.

Usaha bidang jasa, Perdagangan Eceran, Grosir. Perusahaan yang dikelola secara mandiri, dimiliki oleh perseorangan atau sekelompok kecil pemilik modal dengan ruang lingkup operasi terbatas.jumlah karyawan biasanya berkisar antara 10 hingga 50 orang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi 1. Pengertian Asuransi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi adalah suatu perjanjian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Asuransi 2.1.1.1 Pengertian Asuransi DAN HIPOTESIS Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata assuradeur

Lebih terperinci

RESIKO DALAM ASURANSI

RESIKO DALAM ASURANSI RESIKO DALAM ASURANSI PENGERTIAN RISIKO Arthur Williams dan Richard, M.H Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode waktu tertentu. A.Abas Salim Risiko adalah ketidakpastian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Modal ventura sebagai lembaga pembiayaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Modal ventura sebagai lembaga pembiayaan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Modal ventura sebagai lembaga pembiayaan 1. Lembaga pembiayaan Pembiayaan sendiri berasal dari bahasa inggris financing, yang berasal dari kata finance yang artinya dalam kata benda

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 116

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 116 A. PENGERTIAN ANJAK PIUTANG Anjak piutang (factoring) adalah suatu kontarak di mana perusahaan anjak piutang menyediakan jasa-jasa sekurang-kurangnya: jasa pembiayaan, jasa perlindungan terhadap resiko

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI SISTEM INFORMASI ASURANSI Materi 1 PENGENALAN ASURANSI Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 1-1 Pengertian Asuransi Asuransi adalah: Suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah)

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Reasuransi; di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN ASET YANG DIPERKENANKAN DALAM BENTUK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Tujuan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Reasuransi; di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG DASAR PENILAIAN ASET YANG DIPERKENANKAN DALAM BENTUK

Lebih terperinci

SOSIALIASI ASURANSI Dalam Rangka Penggunaan Transaksi Non Tunai Dalam Asuransi TKI. Jakarta, Februari 2015

SOSIALIASI ASURANSI Dalam Rangka Penggunaan Transaksi Non Tunai Dalam Asuransi TKI. Jakarta, Februari 2015 SOSIALIASI ASURANSI Dalam Rangka Penggunaan Transaksi Non Tunai Dalam Asuransi TKI Jakarta, Februari 2015 Pengertian Asuransi Pasal 1 angka 1 UU NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN Asuransi adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang mendasari dalam prosedur penebusan polis asuransi, kajian pustaka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Umum Asuransi Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata Assurandeur yang berarti penanggung dan Geassurreerde

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank 1. Pengertian Bank Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary) yang mengalihkan dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus)

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /SEOJK.05/2017

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /SEOJK.05/2017 Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Reasuransi, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /SEOJK.05/2017 TENTANG DASAR PENILAIAN ASET DALAM BENTUK INVESTASI

Lebih terperinci

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional Sejarah Singkat Asuransi Asuransi berasal dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian

Lebih terperinci

2015 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DI BURSA EFEK INDONESIA

2015 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DI BURSA EFEK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Persaingan dunia usaha di Indonesia semakin ketat, salah satunya di bidang jasa yaitu usaha asuransi yang semakin berkembang. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 62. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan pedoman atau petunjuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 62. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan pedoman atau petunjuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 62 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan pedoman atau petunjuk umum dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : Raden Okky Murdani P.A. tahun 2010 yang

Lebih terperinci

Tinjauan Atas Implementasi Asuransi Kredit (Kredit Guna Bhakti) Pada Bank Bjb Cabang Pembantu Ujungberung Bandung

Tinjauan Atas Implementasi Asuransi Kredit (Kredit Guna Bhakti) Pada Bank Bjb Cabang Pembantu Ujungberung Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-04-18 Tinjauan Atas Implementasi Asuransi Kredit (Kredit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi komitmen Pemerintah untuk mengembangkan ekspor non migas nasional.

Lebih terperinci

Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dengan jangka

Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dengan jangka LEASING Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dengan jangka waktu berdasarkan pembayaran-pembayaran berkala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mencapai tujuan kebijakan ekonomi makro karena sector keuangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mencapai tujuan kebijakan ekonomi makro karena sector keuangan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor keuangan memegang peranan yang sangat signifikan dalam memicu pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Bank Dunia (2001) menekankan pentingnya

Lebih terperinci

Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk: ANJAK PIUTANG

Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk: ANJAK PIUTANG PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sekarang ini, perusahaan mempunyai alternatif lain untuk memperoleh dana tunai yaitu dengan menjual atau mengalihkan faktur-faktur piutang yang dimilikinya ke dalam kegiatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut SK Menkeu No / KMK.013 / 1988 Lembaga Pembiayaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut SK Menkeu No / KMK.013 / 1988 Lembaga Pembiayaan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lembaga Pembiayaan 1. Pengertian Lembaga Pembiayaan Menurut SK Menkeu No. 1251 / KMK.013 / 1988 Lembaga Pembiayaan Merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam

Lebih terperinci

EKSISTENSI ANJAK PIUTANG (FACTORING) DARI SISI YURIDIS DAN EKONOMIS

EKSISTENSI ANJAK PIUTANG (FACTORING) DARI SISI YURIDIS DAN EKONOMIS EKSISTENSI ANJAK PIUTANG (FACTORING) DARI SISI YURIDIS DAN EKONOMIS Holy Oktaviani Putri Mahasiswa S2 Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelasm Maret Surakarta Burhanudin Harahap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

Bab 10 Pasar Keuangan

Bab 10 Pasar Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 133 Bab 10 Pasar Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai pasar keuangan, tujuan pasar keuangan, lembaga keuangan. D alam dunia bisnis terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. A. Pembiayaan Konsumen dan Dasar Hukumnya

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. A. Pembiayaan Konsumen dan Dasar Hukumnya BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN A. Pembiayaan Konsumen dan Dasar Hukumnya 1. Pembiayaan Konsumen Pembiayaan konsumen merupakan salah satu model pembiayaan yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Asuransi Kerugian Dalam perkembangan dunia usaha tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara tepat, setiap ramalan

Lebih terperinci

PENGENALAN ASURANSI. Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan

PENGENALAN ASURANSI. Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan PENGENALAN ASURANSI Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan APAKAH ASURANSI ITU? Asuransi adalah: Suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah) kepada penanggung (pihak asuransi). Dengan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN II.1 PENGERTIAN ANJAK PIUTANG

BAB II PEMBAHASAN II.1 PENGERTIAN ANJAK PIUTANG BAB II PEMBAHASAN II.1 PENGERTIAN ANJAK PIUTANG Factoring dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi anjak piutang. Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988,perusahaan

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Reasuransi Syariah; di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN ASET YANG DIPERKENANKAN

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 151

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 151 amanitanovi@uny.ac.id A. PENGERTIAN Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko dimasa mendatang. Apabila risiko itu benar-benar terjadi,

Lebih terperinci

ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN

ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN ANDRI HELMI M, SE., MM HUKUM BISNIS SEJARAH LEMBAGA PEMBIAYAAN Dimulai sejak tahun 1974, berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri, yaitu: Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian,

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN 8A-1 PERUSAHAAN INDUSTRI LAMPIRAN KHUSUS 8A-1 MANUFAKTUR 1. KAS DAN SETARA KAS 1. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA 2. INVESTASI SEMENTARA 2. 3. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA 3. HUTANG BUNGA PIUTANG USAHA PIHAK YANG

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET) PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET) I. Fungsi Pasar Modal. Pasar Modal seperti Bursa Efek Indonesia merupakan tempat jual beli surat-surat berharga /efek yang meliputi saham & obligasi.

Lebih terperinci

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE by INFOVESTA TUJUAN PENILAIAN MANAJEMEN INVESTOR REGULATOR Evaluasi terhadap kinerja Perseroan pada periode tertentu Kebutuhan analisis dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Nurmala (2006) yang berjudul Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil penelitian menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi,

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan Seperti yang kita ketahui sebelumnya konvergensi IFRS hanya terdapat dua Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Manajemen Leasing, Dana Pensiun & Modal Ventura

STIE DEWANTARA Manajemen Leasing, Dana Pensiun & Modal Ventura Manajemen Leasing, Dana Pensiun & Modal Ventura Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 6 Pengertian Leasing Kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN SUB SEKTOR LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA Sejarah Perusahaan Sub Sektor Lembaga Pembiayaan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN SUB SEKTOR LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA Sejarah Perusahaan Sub Sektor Lembaga Pembiayaan 14 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN SUB SEKTOR LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA 2.1. Sejarah Perusahaan Sub Sektor Lembaga Pembiayaan Sejarah perusahaan sub sektor lembaga pembiayaan dimulai sejak tahun 1974,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Solvabilitas Seperti dijelaskan dalam Bab III sebelumnya, bahwa setiap perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi setiap saat wajib memenuhi tingkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit sehingga perlu adanya usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Reasuransi Syariah; di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG DASAR PENILAIAN ASET YANG DIPERKENANKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN. menerus atau teratur (regelmatig) terang-terangan (openlijk), dan dengan tujuan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN. menerus atau teratur (regelmatig) terang-terangan (openlijk), dan dengan tujuan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN A. Pengertian Lembaga Pembiayaan Perusahaan merupakan Badan Usaha yang menjalankan kegiatan di bidang perekonomian (keuangan, industri, dan perdagangan), yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori dasar yang digunakan untuk menetapkan harga premi pada polis partisipasi asuransi jiwa endowmen yang terdapat opsi surrender dalam kontraknya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di zaman sekarang asuransi memegang peranan penting dalam memberikan kepastian proteksi bagi manusia yang bersifat komersial maupun bukan komersial. Asuransi dapat memberikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

Investing Today, Investing Tomorrow.

Investing Today, Investing Tomorrow. Investing Today, Investing Tomorrow. Keistimewaan: Kemudahan menentukan komposisi proteksi & investasi Fleksibilitas dalam bertransaksi Potensi hasil investasi yang optimal 1 Produk asuransi jiwa dari

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1988 TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1988 TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1988 TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi maka sarana penyediaan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai Financial Intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

CASH and RECEIVABLES

CASH and RECEIVABLES CHAPTER 7 CASH and RECEIVABLES Bab ini membahas mengenai elemen dari Laporan Keuangan, yaitu current assets Cash and Cash Equivalents and Receivables. Untuk kas, kata kuncinya adalah internal kontrol dan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini dalam dunia usaha mengalami perkembang yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai dengan berlakunya perdagangan bebas.

Lebih terperinci

No Restrukturisasi Perbankan, Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan tentang Penanganan Permasalahan Solvabilitas Bank Sistemik, Peraturan Lembaga

No Restrukturisasi Perbankan, Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan tentang Penanganan Permasalahan Solvabilitas Bank Sistemik, Peraturan Lembaga TAMBAHAN BERITA NEGARA R.I No.18 LPS. Program Restrukturisasi Perbankan. Pengelolaan, Penatausahaan, serta Pencatatan Aset dan Kewajiban. (Penjelasan Atas Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

LATIHAN SOAL LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK LATIHAN SOAL LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK 1. Perhatikan kegiatan LKBB (lembaga keuangan bank dan bukan bank) di bawah ini! 1) Menyelenggarakan bursa komoditas. 2) Menyediakan rekening Koran 3) Melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pasar modal bagi perusahaan bagaikan lumbung dana yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pasar modal bagi perusahaan bagaikan lumbung dana yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya perekonomian di Indonesia, investasi dalam pasar modal pun turut mengalami perkembangan. Keberadaan pasar modal memiliki peran penting bagi

Lebih terperinci

SISTEM KEUANGAN INDONESIA

SISTEM KEUANGAN INDONESIA SISTEM KEUANGAN INDONESIA oleh S1 AKUNTANSI NONREG B 2011 Ardilla Hasni, 8335116618 Eshter Marietty, 8335118323 Fella Distiara, 8335116619 Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga

Lebih terperinci

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai A. Tinjauan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Asuransi Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip Darmawi (2000 : 4) adalah: Perjanjian antara dua pihak atau lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruk, Konsep, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan Kredit 2.1.1 Teori Pengambilan keputusan kredit adalah semacam studi kelayakan atas perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Modal ventura sesungguhnya memiliki catatan sejarah yang cukup panjang dan dalam perkembangannya mempunyai peran dalam perkembangan ekonomi modern (DR. Sofyan Djalil,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset riil (Siamat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset riil (Siamat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Lembaga Keuangan Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset riil (Siamat,

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah asuransi. Dimana secara sepintas tidak ada kesamaan antara definisi yang satu dengan yang lainnya. Hal

Lebih terperinci

MODAL VENTURA DAN REKSA DANA

MODAL VENTURA DAN REKSA DANA MODAL VENTURA DAN REKSA DANA 1. PENGERTIAN DAN PERANAN MODAL VENTURA DAN REKSA DANA Modal ventura merupakan suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa pernyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Fungsi Kredit Menurut Dahlan Siamat (2005 : 349), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan

Lebih terperinci

Kasus Posisi: Dalam kasus ini, telah terjadi wanprestasi serta perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PPU, yaitu CV. Surya Kencana terhadap PMV,

Kasus Posisi: Dalam kasus ini, telah terjadi wanprestasi serta perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PPU, yaitu CV. Surya Kencana terhadap PMV, Para pihak dalam perjanjian modal ventura terdiri dari : Perusahaan Modal Ventura (PMV), yaitu badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan

Lebih terperinci

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN TENTANG PENGELOLAAN, PENATAUSAHAAN, SERTA PENCATATAN ASET DAN KEWAJIBAN D

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN TENTANG PENGELOLAAN, PENATAUSAHAAN, SERTA PENCATATAN ASET DAN KEWAJIBAN D BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.579, 2017 LPS. Program Restrukturisasi Perbankan. Pengelolaan, Penatausahaan, serta Pencatatan Aset dan Kewajiban. (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Secara umum piutang merupakan hak atas uang, barang dan jasa kepada orang lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pembiayaan Bisnis Perusahaan

STIE DEWANTARA Pembiayaan Bisnis Perusahaan Pembiayaan Bisnis Perusahaan Hukum Bisnis, Sesi 5 Latar Belakang Dalam memulai sebuah bisnis, faktor utama yang diperlukan adalah modal sebagai harta (uang, barang, atau surat berharga) yang dapat dipergunakan

Lebih terperinci

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi. Perkembangan dunia usaha di Indonesia, tidak terlepas dari peranan pemerintah yang memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk dapat mengembangkan diri seluas-luasnya sejauh tidak menyimpang dari sasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Modal Kerja Modal Kerja sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengoperasikan perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Asuransi Pendapat mengenai pengertian asuransi menurut Joice Tauris Santi dan Nurul Qomariyah (2015;31) sebagai berikut : Asuransi adalah perjanjian di antara dua

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Perbankan Kode Soal : 6027 Alokasi Waktu : 120 menit

Lebih terperinci

BAB XII MANAJEMEN KEUANGAN. Pengantar Administrasi Bisnis (Keuangan) - M. Judi Mukzam

BAB XII MANAJEMEN KEUANGAN. Pengantar Administrasi Bisnis (Keuangan) - M. Judi Mukzam BAB XII MANAJEMEN KEUANGAN UANG DAN FUNGSINYA Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima sebagai pembayaran atas barang dan jasa. Uang harus dapat dibagi, mudah dibawa, tahan lama, sukar dipalsu, dan

Lebih terperinci