GAPOKTAN KPH 2 Pembibitan Porang 7000 bibit Semua kelompok Januari 2016 Swadaya dan pihak lain
|
|
- Siska Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1.2. Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Tahun 2016 No Kegiatan Target Lokasi Waktu Biaya Pihak terlibat 1 Budidaya Jahe 35 ton Semua kelompok Januari 2016 Swadaya dan pihak KPH 2 Pembibitan Porang 7000 bibit Semua kelompok Januari 2016 Swadaya dan pihak KPH 3 Perlindungan Mata Air Sekeliling mata air ditumbuhi kayu 4 Pembenahan pengurus Kelompok usaha Wanita Terampil Puncak semaring 5 Pelatihan membuat Permen Jahe 6 Menyusun Rencana Umum dan Rencana Tahunan PUNCAK Pengurus kelompok dapat bekerja secara solid dan efektif Kelompok memiliki keterampilan membuat permen Jahe - Kelompok memiliki Dokumen rencan Umum dan Rencana Kerja Tahunan Aik Keru, Pancor Suling, Pancor Seruni, Timba Lep, Sepolong dan Timba Pedakepan Balai pertemuan Puncak Balai pertemuan Puncak Balai pertemuan Puncak Januari Maret 2016 April 2016 April 2016 Swadaya dan pihak Swadaya dan pihak Swadaya dan pihak Swadaya dan pihak, KPH Pengurus kelompok KPH KPH DISPERINDAG dan UKM Kelompok BP4K Pengurus kelompok KPH GEMA ALAM 7 Menyusun Rencana Usaha Kelompok KWT memiliki Dokumen Rencana usaha Balai pertemuan Puncak Mei 2016 Swadaya dan pihak Pengurus kelompok
2 Wanita Terampil Puncak KPH GEMA ALAM 8 Pelatihan Kewirausahaan 9 Pelatihan Manajemen Organisasi bagi pengurus Puncak Kelompok memiliki motivasi yang kuat untuk mengembangkan usaha olahan HHBK. Pengurus memiliki keterampilan menjalankan organisasi dengan baik Balai pertemuan Puncak Balai Pertemuan Puncak Mei 2016 Juli 2016 Swadaya dan pihak Swadaya dan pihak Pengurus kelompok KPH Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral BP4K Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KWT KPH 10 Pelatihan pengelolaan keuangan dan kearsipan bagi pengurus KWT 11 Pembenahan pengurus kelompok yang tidak aktif dan pembentukan coordinator pada setiap 10 orang penggarap. Pengurus dapat mengelola keuangan secara terbuka dan akuntabel Setiap kegiatan dapat terdokumentasikan dengan baik Mengoptimalkan kinerja pengurus di tingkat penggarap. Pengurus kelompok mampu mengkoordinir dan mengawasi kegiatan serta melakukan pembinaan Balai pertemuan Puncak Juli 2016 Swadaya dan pihak Semua kelompok Agustus 2016 Swadaya dan pihak Pengurus kelompok KPH GEMA ALAM KPH
3 12 Internalisasi awig-awig pengelolaan hutan serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Puncak kepada pengurus, Pengurus Kelompok dan Pengurus Kelompok Perempuan 13 Gotongroyong perbaikan jalan setapak 14 Sosialisasi isi Naskah kerjasama Kemitraan Kehutanan 15 Pelatihan pengemasan dan pengolahan makanan yang sehat 16 Pelatihan pembuatan pupuk organic kepada anggotanya. Pengurus Puncak, Poengurus Kelompok dan Pengurus Kelompok Perempuan memahami aturan aturan pengelolaan hutan dan mekanisme menjalankan organisasi. Pengurus Puncak, Pengurus Kelompok dan Pengurus Kelompok Perempuan menjadi contoh pengelolaan hutan yang baik. Akses transportasi menuju lahan terjangkau Menekan biaya produksi Masyarakat mengetahui isi Naskah Kerjasama Kemitraan kehutanan Kelompok memiliki keterampilan melakukan pengemasan produk Kelompok memiliki keterampilan mengolah sampah menjadi pupuk organic. Balai Pertemuan Puncak Balai pertemuan Puncak Balai pertemuan Puncak Agustus 2016 Swadaya dan pihak KPH Agustus 2016 Pengurus Anggota POLHUT PAMHUT September Swadaya dan pihak 2016 KPH Pemerintah Desa Mekar Sari Kelompok Juli 2016 Swadaya dan pihak KPH DISPERINDAG dan UKM Dinas Kesehatan Kelompok Agustus 2016 Swadaya dan pihak Pengurus KPH
4 17 Panen Jahe Tersedianya bahan baku jahe Lahan garapan anggota kelompok 18 Membuat papan informasi Masyarakat mengetahui Dipasang di lokasi-lokasi dan himbauan di tempattempat kegiatan strategis strategis Masyarakat mentaati awig- awig pengelolaan hutan 19 Studybanding cara Pengurus dan Balai pertemuan pengolahan HHBK kelompok memiliki: a. Referensi cara pengolahan HHBK yang baik. b. Meningkatnya semangat kelompok dalam membangun usaha 20 Pengurusan legalitas produk (P-IRT, sertifikat dari badan POM serta sertifikat halal dari MUI). Mengesahkan Kepala Dinas Kehutanan NTB, pengolahan HHBK Produk olahan HHBK mendapatkan: Sertifikat P-IRT dari Dinas Kesehatan Lombok Timur Sertifikat dari LPPPOM Sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia. Agustus 2016 September 2016 Oktober 2016 Kerjasama dengan pengusaha Jahe Swadaya dan pihak Dikes Oktober 2016 Swadaya dan pihak Dinas Pertanian dan Peternakan Penggarap Pengusaha Jahe Gapoktan KPH Gapoktan KWT Pengurus KPH Dinas Kesehatan MUI LPPPOM
5 2.4 Rencana Umum Naskah Kesepahaman Rencana Umum Naskah Kesepahaman ini terdiri dari Rencana Pengembangan Tanaman Tegakan, Pengembangan Tanaman Kehidupan dan tanaman sela. Se itu dalam Rencana Umum juga dimuat Rencana Penguatan Kelembagaan Kelompok, Pengembangan Ekonomi dan Penguatan Kelembagaan Perempuan Pengembangan Tanaman Tegakan Tahun No Kelompok Kegiatan & Jenis Rindu Alam Penanaman Odang Rajumas Penyulaman 2 Tempos Sodot Penanaman Btg Btg Btg Btg Btg Btg Btg Odang Rajumas Odang Rajumas Penyulaman 3 Batu Kaoq Penanaman Odang Rajumas Odang Rajumas Penyulaman 4 Batu Bedai Penanaman Odang Rajumas Odang
6 5 Modung Penanaman Rajumas Penyulaman Odang Rajumas Odang Rajumas Penyulaman 6 Urat Kelayu Penanaman Odang Rajumas Odang Rajumas Penyulaman 7 Makmur Penanaman Odang Rajumas Odang Rajumas Penyulaman Odang Rajumas Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) No Kelompok Kegiatan & Jenis Tahun
7 Btg Btg Btg Btg Btg Btg Btg 1 Rindu Alam Penanaman Avokad 3000 Kemiri 3000 Kayu Manis 3000 Durian 3000 Pengayaan Avokad Kemiri Kayu Manis Durian Peremajaan Avokad Kemiri Kayu Manis Durian Pemanenan Avokad 17 ton 69 ton 67 ton 104 ton 62 ton 100 ton 112 ton Kemiri 10 ton 84 ton 109 ton 134 ton 159 ton 184 ton 209 ton Kayu Manis 1 ton 2 ton 2,5 ton 3 ton 4 ton 5 ton 7 ton Durian biji biji 2000 biji Tempos Sodot Penanaman Avokad 3000 Kemiri 3000 Kayu Manis 3000 Durian 3000 Pengayaan Avokad
8 Kemiri Kayu Manis Durian Peremajaan Avokad Kemiri Kayu Manis Durian Pemanenan Avokad 17 ton 69 ton 67 ton 104 ton 62 ton 100 ton 112 ton Kemiri 10 ton 84 ton 109 ton 134 ton 159 ton 184 ton 209 ton Kayu Manis 1 ton 2 ton 2,5 ton 3 ton 4 ton 5 ton 7 ton Durian biji biji 2000 biji Batu Bedai Penanaman Avokad 3000 Kemiri 3000 Kayu Manis 3000 Durian 3000 Pengayaan Avokad Kemiri Kayu Manis Durian Peremajaan Avokad Kemiri Kayu Manis Durian Pemanenan 4
9 Avokad 17 ton 69 ton 67 ton 104 ton 62 ton 100 ton 112 ton Kemiri 10 ton 84 ton 109 ton 134 ton 159 ton 184 ton 209 ton Kayu Manis 1 ton 2 ton 2,5 ton 3 ton 4 ton 5 ton 7 ton Durian biji biji 2000 biji Batu Kaoq Penanaman Avokad 3000 Kemiri 3000 Kayu Manis 3000 Durian 3000 Pengayaan Avokad Kemiri Kayu Manis Durian Peremajaan Avokad Kemiri Kayu Manis Durian Pemanenan Avokad 17 ton 69 ton 67 ton 104 ton 62 ton 100 ton 112 ton Kemiri 10 ton 84 ton 109 ton 134 ton 159 ton 184 ton 209 ton Kayu Manis 1 ton 2 ton 2,5 ton 3 ton 4 ton 5 ton 7 ton Durian biji biji Modung Penanaman Avokad 3000 Kemiri 3000 Kayu Manis 3000 biji 5
10 Durian 3000 Pengayaan Avokad Kemiri Kayu Manis Durian Peremajaan Avokad Kemiri Kayu Manis Durian Pemanenan Avokad 17 ton 69 ton 67 ton 104 ton 62 ton 100 ton 112 ton Kemiri 10 ton 84 ton 109 ton 134 ton 159 ton 184 ton 209 ton Kayu Manis 1 ton 2 ton 2,5 ton 3 ton 4 ton 5 ton 7 ton Durian biji biji 2000 biji Urat Kelayu Penanaman Avokad 3000 Kemiri 3000 Kayu Manis 3000 Durian 3000 Pengayaan Avokad Kemiri Kayu Manis Durian Peremajaan Avokad Kemiri
11 Kayu Manis Durian Pemanenan Avokad 17 ton 69 ton 67 ton 104 ton 62 ton 100 ton 112 ton Kemiri 10 ton 84 ton 109 ton 134 ton 159 ton 184 ton 209 ton Kayu Manis 1 ton 2 ton 2,5 ton 3 ton 4 ton 5 ton 7 ton Durian biji biji 2000 biji Makmur Penanaman Avokad 3000 Kemiri 3000 Kayu Manis 3000 Durian 3000 Pengayaan Avokad Kemiri Kayu Manis Durian Peremajaan Avokad Kemiri Kayu Manis Durian Pemanenan Avokad 17 ton 69 ton 67 ton 104 ton 62 ton 100 ton 112 ton Kemiri 10 ton 84 ton 109 ton 134 ton 159 ton 184 ton 209 ton Kayu Manis 1 ton 2 ton 2,5 ton 3 ton 4 ton 5 ton 7 ton Durian biji biji 2000 biji
12 2.4.3 Tanaman Sela No Kelompok 1 Rindu Alam 2 Tempos Sodot Kegiatan & Jenis Penanaman Tahun ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Jahe Porang Pemanenan Jahe 50 ton 75 ton 100 ton 125 ton 150 ton 175 ton 200 ton Porang 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton Penanaman Jahe Porang Pemanenan Jahe 50 ton 75 ton 100 ton 125 ton 150 ton 175 ton 200 ton 8
13 Porang 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 3 Batu Kaoq Penanaman Jahe Porang Pemanenan Jahe 50 ton 75 ton 100 ton 125 ton 150 ton 175 ton 200 ton Porang 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 4 Batu Bedai Penanaman Jahe Porang Pemanean 5 Modung Penanaman 6 Urat Kelayu Jahe 50 ton 75 ton 100 ton 125 ton 150 ton 175 ton 200 ton Porang 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton Jahe Porang Pemanean Jahe 50 ton 75 ton 100 ton 125 ton 150 ton 175 ton 200 ton Porang 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton Penanaman Jahe Porang Pemanean 7 Makmur Penanaman Jahe 50 ton 75 ton 100 ton 125 ton 150 ton 175 ton 200 ton Porang 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton Jahe Porang Pemanean 9
14 Jahe 50 ton 75 ton 100 ton 125 ton 150 ton 175 ton 200 ton Porang 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton 15 ton Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat. No Kegiatan Target Hasil Waktu Pihak Terlibat Pembenahan pengurus Pengurus kelompok mampu 2016 kelompok yang tidak aktif dan mengkoordinir dan mengawasi KPH pembentukan coordinator pada kegiatan serta melakukan pembinaan 1 GEMA ALAM setiap 10 orang penggarap. kepada anggotanya. Mengoptimalkan kinerja pengurus di tingkat penggarap. 2 Pelatihan Manajemen Pengurus memiliki 2016 KPH Organisasi keterampilan menjalankan organisasi dengan baik 3 Internalisasi awig-awig pengelolaan hutan serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Puncak kepada pengurus, Pengurus Kelompok dan Pengurus Kelompok Perempuan Pengurus Puncak, Poengurus Kelompok dan Pengurus Kelompok Perempuan memahami aturan aturan pengelolaan hutan dan mekanisme menjalankan organisasi. Pengurus Puncak, Pengurus Kelompok dan Pengurus Kelompok Perempuan menjadi contoh pengelolaan hutan KPH Pemerintah Desa Mekar Sari Kelompok
15 4 Sosialisasi Awig-awig dan AD/ART kepada penggarap dengan menghadirkan penggarap yang berhasil mengelola hutan dengan baik; Penggarap yang berhasil dijadikan sebagai Model untuk menggugah kesadaran penggarap nya. 5 Pertemuan rutin 1 kali dalam sebulan antar sesama pengurus yang baik. Penggarap mengetahui aturan-aturan 2016 dalam pengelolaan hutan. KPH Pemerintah Desa Penggarap mengetahui mekanisme Mekar Sari kerja. Penyuluh Pola fikir masyarakat yang selama ini kehutanan lebih cenderung mengembangkan tanaman semusim berubah untuk mengembangkan HHBK dengan mendengar dan melihat contoh keberhasilan penggarap yang dijadikan sebagai model. Pengurus lebih solid Tentativ Pengurus Perkembangan organisasi terpantau. Penyuluh kehutanan 6 Pertemuan rutin 1 kali dalam setiap enam bulan antara pengurus dengan anggota 7 Gotongroyong perbaikan jalan setapak 8 Sosialisasi isi Naskah kerjasama Kemitraan Kehutanan Anggota terkonsolidasikan Anggota mengetahui kegiatan kelompok Anggota mengetahui perkembangan kondisi kelompok Akses transportasi menuju lahan terjangkau Menekan biaya produksi Masyarakat mengetahui isi Naskah Kerjasama Kemitraan kehutanan Tentativ Pengurus Anggota Penyuluh kehutanan POLHUT PAMHUT 2016 Pengurus Anggota POLHUT PAMHUT 2016 KPH Pemerintah Desa Mekar Sari 11
16 Kelompok 9 Membuat papan informasi dan himbauan di tempat-tempat strategis 10 Membangun balai pertemuan di setiap kelompok 11 Membuat Website sebagai media kampanye kegiatan pengelolaan hutan Masyarakat mengetahui kegiatan Masyarakat mentaati awig-awig pengelolaan hutan Kelompok memiliki tempat untuk berkumpul Informasi Kegiatan dapat diakses oleh masyarakat luas Pengurus Anggota PAMHUT KPH POLHUT 2017 Pengurus Anggota 2017 Pengurus kelompok KPH 12 Pelatihan pengelolaan media Kelompok mampu mengkampanyekan dan mempromosikan produknya melalui berbagai media, seperti bulletin, internet dan radio KPH Pengurus Kader konservasi Kelompok 12
17 2.4.5 Pengembangan Ekonomi Masyarakat No Kegiatan Target Hasil Waktu Pihak Terlibat 1 Memantapkan keterampilan masyarakat dalam mengolah HHBK 2 Pelatihan pengemasan dan pengolahan makanan yang sehat 3 Pelatihan pembuatan pupuk organic 4 Studybanding cara pengolahan HHBK 5 Pengurusan legalitas produk (P- IRT, sertifikat dari badan POM serta sertifikat halal dari MUI). Kelompok memiliki keterampilan mengolah HHBK Kelompok memiliki keterampilan melakukan pengemasan produk Kelompok memiliki keterampilan mengolah sampah menjadi pupuk organic. Pengurus dan kelompok memiliki: a. Referensi cara pengolahan HHBK yang baik. b. Meningkatnya semangat kelompok dalam membangun usaha pengolahan HHBK Produk olahan HHBK mendapatkan: Sertifikat P-IRT dari Dinas Kesehatan Lombok Timur Sertifikat dari LPPPOM DISPERINDAG dan UKM Kelompok BP4K 2016 DISPERINDAG dan UKM Dinas Kesehatan Kelompok 2016 Pengurus KPH Dinas Pertanian dan Peternakan 2016 Pengurus Anggota 2016 Pengurus KPH Dinas Kesehatan MUI LPPPOM
18 Sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia. 6 Promosi produk Terbangunnya jaringan pasar 2016 Pengurus kelompok 7 Pelatihan Kewirausahaan Kelompok memiliki motivasi yang kuat untuk mengembangkan usaha olahan HHBK. 8 Membentuk koperasi Adanya wadah usaha yang memiliki badan hukum 9 Membuat kelompok ternak Masyarakat memiliki tambahan kambing pendapatan 10 Ekpose produk Kelompok Wanita Terampil (KWT) Puncak - Publik mengenal keberadaan dan produk KWT - Terbangunnya komitmen instansi terkait untuk mengembangkan KWT 11 Menyusun Bussiness Plan Rencana Usaha olahan HHBK selama 10 tahun 14 dan KPH 2016 Pengurus kelompok KPH Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral BP4K Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 2016 Dinas Koperasis 2016 Pengurus KPH Dinas Pertanian dan Peternakan BP4K 2017 Pengurus kelompok KPH Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral BP4K Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 2017 Pengurus kelompok
19 12 Temu usaha; kelompok dengan pengusaha 13 Pengadaan alat produksi pengolahan Jahe dan pembuatan Abon Nangka. Adanya pengusaha yang bersedia bekerjasama dengan KWT. Kelompok dapat melakukan produksi secara massal 14 Membangun Gudang Produksi Kelompok memiliki tempat melakukan produksi dan menyimpan hasil produksi BP4K KPH Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 2017 Pengurus kelompok KPH Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral Pengusaha 2018 Pengurus kelompok KPH Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral BP4K Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 2018 Pengurus kelompok KPH Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral da 15
20 15 Membangun industry pengolahan HHBK HHB dijual dalam bentuk produk olahan Pengurus kelompok KPH Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral dan BP4K Pemberdayaan Perempuan No Kegiatan Target Waktu Pihak Terlibat 1 Pembenahan pengurus Kelompok Perempuan Puncak semaring Pengurus kelompok dapat bekerja secara solid dan efektif Pengurus kelompok KPH
21 GEMA ALAM 2 Pelatihan Manajemen Organisasi 3 Menyusun Rencana Umum dan Rencana Tahunan Pengurus kelompok memiliki keterampilan mengelola kelompok Dokumen rencan Umum dan Rencana Kerja Tahunan 2016 Pengurus kelompok KPH GEMA ALAM 2016 Pengurus kelompok KPH GEMA ALAM 4 Pertemuan rutin satu kali dalam sebulan 5 Pelatihan pengelolaan keuangan dan kearsipan Pengurus terkonsolidasi Perkembangan organisasi terpantau Pengurus dapat mengelola keuangan secara terbuka dan akuntabel Setiap kegiatan dapat terdokumentasikan dengan baik Tentativ Pengurus kelompok 2016 Pengurus kelompok KPH GEMA ALAM 6 Menyusun Rencana Umum dan Rencana Tahunan Dokumen rencan Umum dan Rencana Kerja Tahunan Balai pertemuan Puncak Oktober 2016 Swadaya dan pihak Pengurus kelompok perempu an KPH GEMA 17
22 ALAM GAPOKT AN 7 Pelatihan pengelolaan keuangan dan kearsipan Pengurus dapat mengelola keuangan secara terbuka dan akuntabel Setiap kegiatan dapat terdokumentasikan dengan baik Balai pertemuan Puncak September 2016 Swadaya dan pihak Pengurus kelompok perempu an KPH GEMA ALAM GAPOKT AN Mengesahkan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Lombok Timur, Zainal Abidin, S.Sos 18
Draf Naskah Kesepahaman
Draf Naskah Kesepahaman Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kemitraan Kehutanan Antara Kesatuan Pengelola Hutan Lindung Rinjani Timur Dan GAPOKTAN Puncak Semaring Desa Mekar Sari, Kecamatan Suela, Kabupaten
Lebih terperinci1.1. Rencana Umum Rencana Usaha Hasil Hutan Kayu
1.1. Rencana Umum 1.1.1. Rencana Usaha Hasil Hutan Kayu Kegiatan utama dalam Rencana Umum dari tahun 2015 2025 (10 tahun), yaitu penanaman, pemanenan dan pemungutan. Jenis-jenis tanaman kayu yang akan
Lebih terperincic. 1 Rencana Umum c.1.1 Rencana Usaha Hasil Hutan Kayu
c. 1 Rencana Umum c.1.1 Rencana Usaha Hasil Hutan Kayu Kegiatan utama dalam Rencana Umum dari tahun 2015 2025 (10 tahun), yaitu pembibitan, penanaman dan pemanenan. Jenis-jenis tanaman kayu yang akan ditanam
Lebih terperinciPENGELOLAAN HUTAN RAKYAT KABUPATEN BOGOR DALAM MENDUKUNG KABUPATEN BOGOR TERMAJU DI INDONESIA
PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT KABUPATEN BOGOR 204-208 DALAM MENDUKUNG KABUPATEN BOGOR TERMAJU DI INDONESIA Ir. Siti Nurianty, MM Kadistanhut Kab.Bogor Keberadaan hutan rakyat selain sudah menjadi tradisi atau
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan Wawancara
LAMPIRAN-LAMPIRAN Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Peran Kelompok Wanita Tani (KWT) Rizki Lestari dalam upaya peningkatan pendapatan ekonomi perempuan dan ketahanan pangan rumah tangga. 1) Bagaimana keadaan
Lebih terperinciRENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU
RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU YAYASAN SEKA APRIL 2009 RANGKUMAN EKSEKUTIF Apa: Untuk mengurangi ancaman utama terhadap hutan hujan dataran rendah yang menjadi
Lebih terperinciDinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1
Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN SENTRA HASIL HUTAN BUKAN KAYU UNGGULAN DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciPROGRAM PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT (PHBM)
PROGRAM PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT (PHBM) Proses Penyusunan Rencana Program Pelaksanaan Program Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) di tingkat Desa Tonjong
Lebih terperinciBAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Keadaan Geografis di Sekincau Kecamatan Sekincau merupakan salah satu kecamatan dari 26 kecamatan yang ada dikabupaten Lampung Barat.
Lebih terperinciDAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
PROGRAM : REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (RHL) KEGIATAN : PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM RHL PEKERJAAN : PENGADAAN BIBIT TANAMAN REBOISASI HUTAN PRODUKSI LOKASI : DESA MEBONGO KEC. SUMALATA KAB.
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang
Lebih terperinciLampiran I Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 3/Menhut-II/2012 Tanggal : 12 Januari 2012
2012, No.66 10 Lampiran I Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 3/Menhut-II/2012 Tanggal : 12 Januari 2012 FORMAT PENYUSUNAN USULAN RENCANA KERJA USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN
Lebih terperinciWALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 08 TAHUN 2016 TENTANG PENYEDIAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL BERSERTIFIKAT
WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 08 TAHUN 2016 TENTANG PENYEDIAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL BERSERTIFIKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PERTANIAN KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal
Lebih terperinciVISI Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto adalah :
VISI Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto adalah : Terwujudnya Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam, Produktivitas Perkebunan yang Berwawasan Agribisnis dan Pemberdayaan Sumber Daya
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 3/Menhut-II/2012
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 3/Menhut-II/2012 TENTANG RENCANA KERJA PADA USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN TANAMAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN
Lebih terperinciIII. AKUNTABILITAS KEUANGAN
8 III. AKUNTABILITAS KEUANGAN Total alokasi dana Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 205 adalah.44.987.2 dengan realisasi 4.33.59.7,00..
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang
Lebih terperinciS A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM
RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM 2016-2020 Tugas Pokok : Fungsi : Visi : Misi : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kean dan 1. Merumuskan kebijakan
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses
PROGRAM DAN KEGIATAN. A. Program Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang
Lebih terperinciRencana Kerja Tahunan Hutan Kemasyarakatan (HKm) WANA MANUNGGAL Desa Sukakarya STL Terawas Ulu Musi Rawas
Rencana Kerja Tahunan Hutan Kemasyarakatan (HKm) WANA MANUNGGAL Desa Sukakarya STL Terawas Ulu Musi Rawas Disusun oleh Tim Penyusun 2016 Page 1 of 6 Rencana Kerja Tahunan Hutan Kemasyarakatan (HKm) WANA
Lebih terperinciDinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35
Kota 35 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA III.1. EVALUASI KINERJA Pengukuran Kinerja memberikan informasi terhadap hasil realisasi dari petetapan kinerja yang sudah melalui proses anggaran (budgeting process).
Lebih terperinci2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik I
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.407, 2011 KEMENTERIAN KEHUTANAN. IUPHHK. Hutan Tanaman Rakyat. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.55/Menhut-II/2011 TENTANG TATA CARA PERMOHONAN
Lebih terperinciSASARAN DIKLAT DAN PERSYARATAN CALON PESERTA DIKLAT BALAI DIKLAT KEHUTANAN KUPANG TAHUN 2016
Lampiran 2 : Surat Kepala Balai Diklat Kehutanan Kupang Nomor : S.23 /BDK-2/2016 Tanggal : 13 Januari 2016 SASARAN DIKLAT DAN PERSYARATAN CALON PESERTA DIKLAT BALAI DIKLAT KEHUTANAN KUPANG TAHUN 2016 No
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA MELALUI SWAKELOLA
Nama K/L/D/I : Kementerian Kehutanan / Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial / Balai Pengelolaan DAS Tahun Anggaran : 0 No RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA MELALUI SWAKELOLA
Lebih terperinciBAB 2 Perencanaan Kinerja
BAB 2 Perencanaan Kinerja 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Stategis Dinas Kean Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Pada Bab IV ini peneliti akan menyajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan
BAB IV PENUTUP Pada Bab IV ini peneliti akan menyajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran dipaparkan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis pada bab sebelumnya. 4.1 Kesimpulan
Lebih terperinciMATRIKS RENCANA KERJA TA DINAS KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
MATRIKS RENCANA KERJA TA. 2015 DINAS KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) 2015 Mewujudkan
Lebih terperinciPembangunan Bambu di Kabupaten Bangli
BAB V Pembangunan di Kabupaten Bangli Oleh: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli. Dewasa ini, permintaan kayu semakin meningkat, sementara kemampuan produksi kayu dari kawasan hutan
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN BAKAR NABATI (BIOFUEL) SEBAGAI BAHAN BAKAR LAIN
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN BAKAR NABATI (BIOFUEL) SEBAGAI BAHAN BAKAR LAIN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka percepatan penyediaan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 166 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Lebih terperinciTUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM
TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan
Lebih terperinciDisusun oleh FLipMAS BADUY Wilayah Banten
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA TEGAL WANGI KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG (Minggu, 17 Mei 2015) KAMPUNG KORANJI DESA TEGAL WANGI KECAMATAN MENES KAB. PANDEGLANG PROVINSI BANTEN
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM USAHA. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Hurip Mandiri merupakan suatu
113 BAB V GAMBARAN UMUM USAHA 5.1 Lokasi Usaha Kelompok Usaha Bersama (KUB) Hurip Mandiri merupakan suatu kelompok usaha yang bergerak dalam kegiatan pengolahan hasil perikanan. Produk utama yang dihasilkan
Lebih terperinciBUPATI MANDAILING NATAL
BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA SEKRETARIS DAERAH ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN
S A L I N A N LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap instansi pemerintah diminta untuk menyampaikan
Lebih terperinciTABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH
TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH NAMA SKPD : DINAS PERKEBUNAN, PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR Menimbang : a.
Lebih terperincihutan secara lestari.
UPAYA REVITALISIASI SEKTOR KEHUTANAN DI KABUPATEN BOGOR Ir. Siti Nurianty, MM Kadistanhut Kab.Bogor Selama periode tahun 2014 2015, Distanhut telah berhasil meningkatkan persentase luas penanganan rehabilitasi
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 122 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN
Lebih terperinciBUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPOTENSI PRODUKSI DAN BESARNYA PANGSA PASAR SORGUM DI JAWA BARAT
POTENSI PRODUKSI DAN BESARNYA PANGSA PASAR SORGUM DI JAWA BARAT Jalan H. Darham No 54 Cicalengka Bandung 40395 Telepon Kantor : 022-7222 0745 Telepon Gudang : 022-7220 7565 POTENSI PRODUKSI SORGUM Sorgum
Lebih terperinciKEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU 1 : PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU PAUD dan Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Non
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi periode
Lebih terperinciBAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008 PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MUARA ENIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMenumbuh Kembangkan Kelembagaan Petani Pembudidaya Sapi Potong Dalam Mendukung Program Nusa Tenggara Barat Bumi Sejuta Sapi (NTB BSS )
Menumbuh Kembangkan Kelembagaan Petani Pembudidaya Sapi Potong Dalam Mendukung Program Nusa Tenggara Barat Bumi Sejuta Sapi (NTB BSS ) Oleh : Drh. Wildan Arief Noortjahjo (Penyuluh Pertanian Madya) Pendahuluan.
Lebih terperinciRINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN
Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 6 Tahun 2015 Tanggal : 21 Desember 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE TIDAK LANGSUNG
Lebih terperinciPRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK USAHA KEBUN SWADAYA
LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TANGGAL : PRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK USAHA KEBUN
Lebih terperinciPENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PENGUMUM RENCA UMUM BARG/JASA PEMERINTAH Nomor : 027/ Tanggal : 27 Desember 2013 PA/PA ementerian/lembaga/pemerintah Daerah/Institusi Lainnya (/L/D/I) Dinas ota Semarang Alamat Jl. ompak No. 2 Pedurungan,
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KEPALA
DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON FORMAL DAN INFORMAL KETENAGAAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS PENDIDIKAN SD
Lebih terperinciCAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD 0-06 BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI NO II URUSAN PILIHAN PERTANIAN Program Pengembangan Agribisnis Kinerja Program Meningkatnya aktivitas ekonomi regional
Lebih terperinciVI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA
VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA 6.1 Motif Dasar Kemitraan dan Peran Pelaku Kemitraan Lembaga Petanian Sehat Dompet Dhuafa Replubika
Lebih terperinciII. PENGUKURAN KINERJA
Kota Prabumulih 2 II. PENGUKURAN KINERJA Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan merumuskan 3 misi utama dalam mencapai visi organisasi, setiap misi mempunyai 3 sasaran yang mengacu
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR 1.02.03.3.03.1 Urusan Pemerintahan Bidang Pangan 1.02.03.3.03.1.11 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 1.02.03.3.03.1.11.24 Peningkatan
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Untuk dapat mulai menjalankan unit bisnis IFS BATARI secara tepat
BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan dan Waktu Untuk dapat mulai menjalankan unit bisnis IFS BATARI secara tepat waktu, rencana aksi disusun sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus untuk memudahkan
Lebih terperinciRINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL
RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL RINCIAN TUGAS Kepala Badan Kepala Badan mempunyai tugas : a. memimpin penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan sesuai
Lebih terperinciPENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI
Lebih terperinciDinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50
Kota Prabumulih 50 III.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Rutin, Pembangunan dan Penerimaan Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih
Lebih terperinciProgram / Kegiatan. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga (dari Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor)
Program / Kegiatan -5 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat Penyediaan Jasa komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.55/Menhut-II/2011 TENTANG TATA CARA PERMOHONAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN RAKYAT DALAM HUTAN TANAMAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI
Lampiran IIb Peraturan Daerah Nomor : 6 Tahun 2015 Tanggal : 21 September 2015 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2015 PENDAPATAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Hutan kemasyarakatan (HKm) sebagai sistem pengelolaan hutan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan kemasyarakatan (HKm) sebagai sistem pengelolaan hutan yang dilakukan oleh individu, komunitas atau negara yang diusahakan secara komersial untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : 7 TAHUN 2015 TANGGAL : 18 SEPTEMBER 2015 KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Sekretariat Kementerian
Lebih terperinciPROSIDING Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006 : POTENSI HUTAN RAKYAT DI INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA Oleh : Sukadaryati 1) ABSTRAK
POTENSI HUTAN RAKYAT DI INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA Oleh : Sukadaryati 1) ABSTRAK Hutan rakyat sudah lama ada dan terus berkembang di masyarakat. Manfaat yang diperoleh dari hutan rakyat sangat dirasakan
Lebih terperinciRINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN
Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 14 TAHUN 2013 Tanggal : 23 December 2013 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 KODE 1.01.01 Dinas
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG
Lebih terperinciBAGIAN KELIMA PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN HUTAN RAKYAT GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.03/MENHUT-V/2004 TANGGAL : 22 JULI 2004 BAGIAN KELIMA PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN HUTAN RAKYAT GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciTABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN
TABEL 3.2 MATRIKS NO 1. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian 1 Peningkatan peluang usaha dibidang agribisnis 2 Peningkatan ketahanan pangan pertanian 3 Peningkatan sarana dan prasarana
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 251 / 17 / VI /2015 TENTANG
GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 251 / 17 / VI /2015 TENTANG PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN BUKAN KAYU KEPADA UD. HATANG DI KOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO GUBERNUR
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.44/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN UNIT PERCONTOHAN PENYULUHAN KEHUTANAN
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.44/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN UNIT PERCONTOHAN PENYULUHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUKAMARA
Lebih terperinciKEPALA BUPATI NGAWI, HARSONO SEKRETARIAT UPTD SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG TATA PERKOTAAN DAN PERDESAAN
DINAS PEKERJAAN BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN KEBERSIHAN KEPEGAWAIAN PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN TATA PERKOTAAN DAN PERDESAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KEBERSIHAN PERTAMANAN
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. hingga sekarang. Keragaan kebun belimbing di Kota Depok tersebar di enam
V. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 5.1 Profil Belimbing di Kota Depok 5.1.1 Keragaan Kebun dan Pertanaman. Budidaya belimbing di Kota Depok telah dilakukan sejak tahun 1970-an hingga sekarang. Keragaan
Lebih terperinciBAB VI KELEMBAGAAN USAHA KAYU RAKYAT
BAB VI KELEMBAGAAN USAHA KAYU RAKYAT 6.1 Kelembagaan Pengurusan Hutan Rakyat Usaha kayu rakyat tidak menjadi mata pencaharian utama karena berbagai alasan antara lain usia panen yang lama, tidak dapat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEPAHIANG
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN,
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG KELEMBAGAAN PENGELOLAAN IRIGASI (KPI) DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,
1 BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG KELEMBAGAAN PENGELOLAAN IRIGASI (KPI) DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 21
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciMenanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai
Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai
Lebih terperinciPEMBAHASAN UMUM Visi, Misi, dan Strategi Pengelolaan PBK
PEMBAHASAN UMUM Temuan yang dibahas dalam bab-bab sebelumnya memperlihatkan bahwa dalam menghadapi permasalahan PBK di Kabupaten Kolaka, pengendalian yang dilakukan masih menumpu pada pestisida sebagai
Lebih terperinciG. Tindak Lanjut. Pendahuluan
G. Tindak Lanjut Pendahuluan Program Kampanye Pride di Taman Nasional Ujung Kulon telah menunjukkan hasil yang positif, dalam mencapai perubahan perilaku maupun dampak konservasi, sebagai contoh terdapat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan
Lebih terperinciRINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN
Lampiran IIa Raperda APBD 2015 Nomor :.. Tanggal : 14 Nopember 2014 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2015 KODE TIDAK
Lebih terperinciDINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan Dan Kehutanan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MALANG
No. Tujuan Sasaran Sasaran Kode RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MALANG 2011-2015 (Outcome) Capaian kinerja program kerangka penaan 1 Menjamin kepastian usaha dalam Peningkatan pemanfaatan Peningkatan
Lebih terperinci