BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI Berita Berita merupakan informasi yang baru saja terjadi dan berguna untuk publikasikan terhadap khalayak melalui berbagai media baik cetak maupun digital atau bahkan dari mulut ke mulut. Kata berita sendiri berasal dari Sanskerta yaitu vṛtta yang berarti terjadi atau ada. Berita tertulis pertama kali dibuat pada abad ke-8 SM di Cina (Zhang, 2007). Pada abad ke-21 gaya penyampaian berita mengalami perubahan yang dramatis, yang membuat setiap kejadian yang baru saja terjadi secara instan akan diketahui oleh semua orang yang terhubung ke Internet. Karakteristik berita Setiap berita memiliki perbedaan satu sama lain, namun menurut Saxena (2013) minimal setiap berita harus memiliki beberapa karakteristik berikut : 1. Adil dan seimbang maksudnya berita disampaikan dari berbagai sudut pandang dan tidak mengacu hanya pada satu sudut pandang saja. 2. Akurat, informasi dalam berita ditulis dengan informasi seakurat mungkin. Sehingga berita yang ditulis semestinya sudah melalui proses cross-check atau proses peninjauan kembali. 3. Sumber, berita memiliki sumber informasi yang jelas. Walaupun pada beberapa jenis berita tertentu yang mewajibkan sumber anonim. 4. Ringkas, penulisan berita tidak boleh bertele-tele. Berita harus ditulis singkat namun tetap berisi fakta-fakta penting. 5. Jelas, dalam berita tidak boleh ambigu. Fakta harus disampaikan secara jelas.

2 7 Penyampaian berita tentu harus memperhatikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sehingga kualitas berita dapat ditingkatkan. Menurut Setiawan (2014) yang merujuk kepada (Djuroto, 2004) bahwa berita harus mengandung sepuluh nilai yaitu: 1. Magnitude, pengaruh yang ditimbulkan dengan menyebar luaskan berita pada khalayak. 2. Significant, tingkat kepentingan berita sehingga layak untuk dipublikasikan. 3. Actuality, kejadian yang benar-benar terjadi baru-baru ini. 4. Proximity, jarak kejadian yang semakin dekat dengan khalayak semakin perlu untuk diberitakan. 5. Prominence, kejadian yang menonjol untuk diberitakan. 6. Surprise, unsur kejutan dan isi berita yang tidak mudah ditebak. 7. Clarity, peristiwa harus benar-benar terjadi dan informasi yang akan disampaikan harus jelas dan tidak terlalu banyak opini. 8. Impact, kejadian yang akan diberikan memberikan dampak yang terasa untuk khalayak. 9. Conflict, suatu masalah yang terjadi perlu untuk diberitakan sehingga masalah tersebut diketahui. 10. Human Interest, berita yang mencakup setiap ketertarikan seperti bidang olah raga, teknologi, dan sebagainya. Berita yang akan dipublikasikan akan lebih berarti jika berita paling tidak memuat sepuluh nilai tersebut. Peringkasan Teks Otomatis Memahami isi tulisan yang panjang bukanlah hal yang mudah (Aristoteles, 2014), karena informasi dalam teks bacaan hanya bisa diperoleh dengan membaca seluruh isinya dan hal ini tentu memerlukan waktu yang relatif lama (Fachrurrozi, et al. 2013). Ringkasan teks akan mempercepat pengguna untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan tanpa harus menghabiskan waktu yang banyak dan upaya keras dalam membaca keseluruhan teks (Deshpande & Lobo, 2013). Oleh karena itu peringkasan teks otomatis sangat diperlukan untuk masalah tersebut. Hal ini sudah diketahui sebagai bidang riset yang penting oleh beberapa organisasi seperti defense advanced research projects agency (DARPA), Pacific Rim hingga sektor komersial seperti pada industri telekomunikasi dan penyaringan untuk information retrieval berbasis web.

3 8 Ringkasan teks dapat diperoleh melalui peringkasan secara manual dan peringkasan secara otomatis. Peringkasan teks yang dilakukan secara manual oleh manusia melibatkan pemahamannya tentang topik yang akan diringkas, penafsiran dan proses lainnya. Sehingga akan menghasilkan sesuatu yang baru, yang tidak terdapat dalam teks asli karena dalam proses peringkasan telah dipadukan dengan pengetahuan orang yang meringkas. Peringkasan teks otomatis atau automatic text summarizaton (ATS) adalah program komputer berisi perintah atau algoritma yang mampu memilih kalimat-kalimat penting dalam suatu teks dan menghimpunnya dalam teks baru yang lebih ringkas sehingga bisa langsung digunakan. Peringkasan ini akan menggunakan pendekatan selection-based yang mengekstraksi dan menganalisis fitur-fitur dalam teks. ATS terbagi menjadi dua tipe yaitu generic summary (text-driven) dan userfocused (query-driven). Tipe yang pertama, generic summary berisi kalimat ringkasan yang berasal dari teks asli. Kalimat yang termasuk dalam ringkasan ditentukan dengan menghitung bobot feature penting dalam teks. Tipe yang kedua, query driven menghasilkan ringkasan sesuai dengan kriteria informasi yang dibutuhkan oleh user seperti query atau topik. Keuntungan ATS dibandingkan dengan peringkasan manual adalah kecepatan dalam meringkas dokumen yang banyak, distribusi hasil ringkasan yang cepat dan mudah serta biaya yang relatif rendah (Torres-Moreno, 2014). ATS memiliki tiga tahapan pengerjaan yaitu yang pertama pembuatan tafsiran dari teks sumber untuk mendapatkan perwakilannya (interpretation), kedua mengubah teks dari tahap pertama menjadi representasi hasil ringkasan (tranformation), terakhir yang ketiga pembuatan ringkasan dari representasi teks (generation). Secara umum peringkasan teks terbagi dua yaitu: 1. Abstraktif Teknik peringkasan abstraktif adalah mengambil intisari dari teks sumber kemudian membuat ringkasan dengan menciptakan kalimat-kalimat baru yang merepresentasikan intisari teks sumber dalam bentuk yang berbeda.

4 9 2. Ekstraktif Hasil ringkasan dengan menggunakan teknik ekstraktif merupakan hasil seleksi kalimat-kalimat yang penting dari teks asli tanpa ada modifikasi pada kalimat tersebut (Kalita, Saharia, & Sharma, 2012). Teknik ekstraktif menggunakan beberapa metode seperti statistik, linguistik, heuristik, graph-based (Ridok, 2014). Di mana semua metode yang digunakan memanfaatkan fitur-fitur yang ada dalam teks untuk menentukan tingkat kepentingan suatu kalimat dalam keseluruhan teks. Kebanyakan yang digunakan dalam penelitian adalah ekstraktif karena memberikan hasil yang relatif lebih baik dari teknik abstraktif berdasarkan perkembangan teknologi peringkas teks otomatis yang ada sekarang ini (Erkan & Radev, 2004). Algoritma TextTeaser Algoritma TextTeaser pertama kali dipublikasikan pada Tahun (2011) dalam penelitian Juan Paolo Balbin. Algoritma tidak ditujukan untuk mengganti teks asli yang ada melainkan untuk memberikan gambaran isi teks. Seperti teaser pada film yang tidak berisi keseluruhan isi cerita film tersebut. Algoritma TextTeaser juga ditujukan untuk memberikan gambaran singkat (teaser) tentang isi teks. TextTeaser meringkas teks secara ekstraktif sehingga kalimat-kalimat ringkasan yang dihasilkan merupakan bagian dari teks asli tanpa ada modifikasi. Untuk menentukan kalimat mana yang termasuk dalam ringkasan, algoritma bekerja dengan menghitung empat elemen dalam teks yang terdiri dari judul teks, posisi kalimat, panjang kalimat, dan frekuensi keyword (Balbin, 2011). 1. Judul teks berita Penghitungan skor kalimat ditentukan dengan menghitung setiap kalimat dalam teks berita yang memiliki kesamaan dengan judul berita. Untuk menghitung skor berdasarkan judul teks, terlebih dahulu stopword pada kalimat dalam teks dan judul teks dihilangkan. Hal ini bertujuan untuk menghindari penghitungan kata yang tidak perlu sehingga proses kalkulasi skor lebih efisien. Selanjutnya bobot dihitung menggunakan persamaan (1). K T TitleScore(s i ) = (1) ( t j 1)

5 10 Metode penghitungan skor memperoleh kalimat dalam teks s i, K adalah katakata dalam kalimat s i, T adalah kata-kata dalam judul t j, kemudian dihitung jumlah kata dalam kalimat s i dan juga kata yang berada dalam judul. Jumlah kata yang didapatkan selanjutnya dibagi jumlah kata dalam judul dikali 1 (satu). 2. Posisi kalimat Menentukan skor kalimat berdasarkan posisinya dalam teks. Dari penelitian yang dilakukan oleh Balbin (2011) mendapatkan bahwa skor posisi kalimat pada teks berita memiliki nilai yang lebih tinggi pada kalimat pembukaan atau kesimpulan daripada kalimat-kalimat lainnya. PositionScore(o, S) = o (S 1) (2) Dari persamaan (2) diketahui o adalah posisi kalimat dalam teks, S adalah jumlah semua kalimat. Kemudian nilai PositionScore(o, S) ditentukan berdasarkan tabel 2.1. Tabel 2.1 Nilai berdasarkan skor posisi kalimat (Balbin, 2011) Sentence position Distributed Probability Sentence position Distributed Probability 0.0 < x < x < x < x < x < x < x < x < x < x Panjang kalimat Skor elemen ini ditentukan dengan menghitung banyak kata dalam kalimat. Untuk menghitung nilai panjang setiap kalimat dalam teks digunakan persamaan (3). SentenceLength(s i ) = (x (x s i )) x Dari persamaan (3), diketahui s i adalah kalimat dalam teks kemudian s i adalah jumlah semua kata dalam kalimat tersebut termasuk stopword, sedangkan x merupakan nilai ideal perhitungan dengan nilai 20.0 (Balbin, 2011). (3)

6 11 4. Frekuensi keyword Frekuensi kemunculan kata pada keseluruhan teks berita. Untuk skor frekuensi keyword digunakan fitur teks (text feature) yang dihitung dengan dua metode yaitu density-based selection (DBS) dan summation-based selection (SBS). Sebelum menghitung DBS dan SBS, keyword teks dan skornya ditentukan dengan mencari kata-kata unik (tanpa duplikat dan bukan stopword). Kemudian menghitung frekuensi setiap kata unik. Sampai tahap ini keyword dan frekuensi kemunculannya sudah diperoleh. Langkah selanjutnya keyword beserta frekuensi yang diperoleh diurutkan dari bobot yang terbesar ke bobot yang terkecil. Untuk mendapatkan keyword paling sering muncul (top keyword), sepuluh data terurut diambil kemudian diproses untuk memperoleh skor masing-masing keyword. Skor setiap keyword dapat hitung dengan menggunakan persamaan (4). KeywordScore(k i ) = (1 k i W ) 1.5 (4) Dari persamaan (4), diketahui k i merupakan keyword yang akan dihitung, k i merupakan frekuensi kemunculan keyword dalam teks, dan W adalah jumlah semua kata-kata unik dalam teks. Setelah skor masing-masing keyword diperoleh, barulah DBS dan SBS bisa dihitung. Metode pertama, DBS adalah metode untuk menentukan peringkat (rank) pada teks berdasarkan beberapa parameter antara lain kumpulan keyword yang sudah diberi skor (Hu, Sun, & Lim, 2007), kata-kata pada kalimat yang akan dihitung, kata-kata pada kumpulan keyword. Kemudian kumpulan parameter tersebut dihitung dengan menggunakan persamaan (5). K 1 1 dbs(s i ) = K (K + 1) dbs(w j) dbs(w j+1 ) distance(w j, w j+1 ) 2 j=1 (5) Dari persamaan (5), K adalah jumlah kata dalam s i yang juga ada dalam top keyword tambah 1, dbs(w j ) adalah bobot keyword w j, dan distance(w j, w j+1 ) adalah nilai dua keyword yang berdampingan (w j dan w j+1 ) dan bukan keyword atau stopword dalam s i.

7 12 Metode kedua adalah SBS. Metode ini berfungsi untuk memberikan bobot kalimat yang lebih tinggi apabila kalimat mengandung kata-kata yang mewakili teks keseluruhan (atau disebut dengan top keyword). Untuk menghitung bobot yang dimaksud digunakan persamaan (6). sbs(s i ) = 1 s i ( sbs(w k) τ 1 ) τ (6) w k s i Pada persamaan (6) s i adalah kalimat dalam teks, s i adalah jumlah kata-kata yang terkandung dalam s i, kemudian parameter untuk mengambil bobot kata (w k ) yang merepresentasikan isi teks dengan τ(τ > 0). Langkah selanjutnya untuk memperoleh nilai frekuensi keyword adalah dengan menjumlahkan nilai dbs(s i ) dan sbs(s i ) kemudian dibagi 2.0 * 10.0 seperti persamaan (7). KeywordFreq(s i ) = (dbs(s i) + sbs(s i )) Setelah memperoleh skor judul teks, posisi kalimat, panjang kalimat, dan frekuensi keyword. Semua nilai tersebut ditotalkan menggunakan persamaan (8). (7) TotalScore(s i ) = (TS KF SL SP 1.0) 4.0 (8) Pada persamaan (8), TS adalah title score atau skor judul teks, KF adalah keyword frequency atau frekuensi keyword, SL adalah sentence length atau skor panjang kalimat, dan SP adalah sentence position atau skor posisi kalimat. Algoritma TextRank Algoritma TextRank merupakan algoritma yang bekerja dengan memberikan peringkat pada graf (Mihalcea & Tarau, 2004) representasi objek dalam teks. Graf biasanya diperoleh dari dokumen teks. Algoritma yang berdasarkan graf pada umumnya menentukan tingkat kepentingan suatu kalimat berdasarkan nilai simpul (vertex/node) representasi kalimat tersebut. Semakin besar nilai simpul maka semakin dianggap penting kalimat tersebut. Menurut (Mihalcea & Tarau, 2004), algoritma pencarian peringkat dari graf dapat dianalogikan dengan pengambilan voting atau rekomendasi.

8 13 Ketika sebuah simpul menuju pada simpul yang lain, berarti simpul tersebut sudah memilih simpul yang lain tersebut. Semakin tinggi nilai vote yang diperoleh, semakin tinggi tingkat kepentingan suatu simpul. Selain itu, tingkat kepentingan simpul yang menuju simpul lain juga berperan penting untuk menentukan tingkat kepentingan simpul yang dituju. Alhasil bobot sebuah sebuah simpul ditentukan berdasarkan banyak simpul yang menujunya. Pada peringkasan teks otomatis secara ekstraktif, TextRank memiliki beberapa keunggulan antara lain: Unsupervised, atau dengan kata lain TextRank dapat bekerja tanpa data training untuk memproses data sesungguhnya. Language independent, yang berarti TextRank tidak bergantung pada bahasa tertentu atau pemahaman tentang suatu bahasa seperti grammar. Hal ini karena TextRank bekerja hanya menggunakan kata-kata dalam teks. Keterbatasan TextRank hanya pada saat pemisahan kalimat, kata yang berbeda pada bahasa tertentu. Simpul-simpul graf dalam algoritma TextRank selain berisi kalimat juga mencakup unit teks seperti kata-kata, collocations (lokasi kalimat), dan sebagainya. Kemudian sisi (edge) pada graf merepresentasikan hubungan antara kalimat yang berelasi (similarity). Tanpa mengacu pada tipe elemen yang dimasukkan dalam graf, menurut Mihalcea & Tarau (2004), implementasi algoritma berbasis graf pada pemrosesan teks bahasa alami (contoh, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan lain-lain) mencakup empat tahap antara lain: 1. Identifikasi unit teks yang paling cocok untuk dijadikan simpul dalam graf. 2. Pemberian sisi antar simpul unit teks baik dengan bobot atau tidak, berarah atau tidak berarah. 3. Proses menggunakan algoritma hingga objek graf bertemu satu sama lain (convergence). 4. Urutkan simpul berdasarkan skornya. Nilai skor dimasukkan dalam simpul pada saat proses algoritma. Pada dasarnya algoritma TextRank dapat diimplementasikan pada dua jenis aplikasi yaitu ekstraksi keyword dan peringkasan otomatis. Untuk implementasi pada

9 14 peringkasan teks otomatis, algoritma ini bekerja dengan memberikan peringkat unit teks berdasarkan teks yang diberikan. Menurut Mihalcea & Tarau (2004), algoritma ini memiliki proses yaitu pertama membuat graf dari teks, untuk simpul berisi kalimatkalimat dalam teks. Kemudian untuk menentukan hubungan antar simpul digunakan similarity content overlap yang dapat diperoleh dengan menghitung token yang ada pada kalimat-kalimat tersebut. Misalkan pada dua kalimat S i dan S j yang akan dihitung, kemudian kumpulan kata-kata N i perwakilan dari kedua kalimat misalnya: S i = w i 1, w i i 2,, w Ni dan begitu juga untuk kalimat S j. Selain itu panjang masing-masing kalimat log ( S i ) atau log ( S j ) selanjutnya dihitung menggunakan persamaan (9). Similarity(S i, S j ) = {w k w k S i & w k S j } log( S i ) + log ( S j ) (9) Tingkat keberhasilan yang diperoleh dalam penelitian Mihalcea & Tarau (2004) adalah mendapatkan peringkat lima besar dari 15 sistem peringkas lainnya. Hal ini diperoleh dengan cara meringkas 567 data berita, kemudian hasil ringkasan diuji dengan metode recall-oriented understudy for gisting evaluation (ROUGE). Metode ROUGE bekerja dengan membandingkan teks asli berita dengan ringkasan manual yang dibuat oleh manusia. Hasil peringkasan menggunakan TextRank seperti pada tabel 2.2, berada pada posisi ke tiga. Posisi tersebut sudah cukup bagus dan berhasil untuk menentukan kalimat-kalimat penting dalam sebuah teks mengingat TextRank tidak memerlukan supervisi dari manusia atau pemahaman tentang bahasa teks yang akan diringkas. Tabel 2.2 TextRank dibandingkan dengan sistem lain (Mihalcea & Tarau, 2004) Sistem ROUGE score Ngram(1,1) basic (a) stemmed (b) stemmed no-stopwords (c) S27 0,4814 0,5011 0,4405 S31 0,4715 0,4914 0,4160 TextRank 0,4708 0,4904 0,4229 S28 0,4703 0,4890 0,4346 S21 0,4683 0,4869 0,4222 S29 0,4502 0,4681 0,4019 Untuk mendukung sistem dalam penelitian ini, algoritma TextRank akan diimplementasikan menggunakan library Python Sumy yang merupakan kumpulan

10 15 beberapa metode untuk meringkas teks baik yang bersumber dari dokumen HMTL atau teks biasa (Belica, 2015). Periodic Tasks Pada sistem operasi unix-like seperti Linux memiliki sebuah fitur yang disebut cron yang berguna untuk menjalankan tugas tertentu secara berkala pada waktu tertentu. Cron merupakan sistem yang menjalankan instruksi tertentu pada satuan waktu yang ditentukan. Pada umumnya cron mengerjakan daftar perintah pada crontab (cron table). File ini berisi daftar perintah yang akan dijalankan oleh cron daemon pada jangka waktu yang ditentukan. Setiap perintah dalam crontab dipisahkan dengan pembatas carriage return atau garis baru. Seperti cron, Python celery juga memiliki kemampuan untuk menjalankan sebuah instruksi secara berkala. Pada penelitian ini, sistem cron yang digunakan berbasis Python celery. Python celery pertama kali diperkenalkan pada April 2009 dengan nama crunchy. Celery berfungsi untuk menjalankan fungsi Python (atau dalam hal ini disebut task) pada sistem secara asynchronous atau dengan kata lain beberapa task bisa berjalan secara bersamaan. Kemudian celery akan menjalankan proses di luar proses proses utama sistem atau proses yang berjalan di background atau di luar proses utama. Artinya user tetap bisa menjalankan sistem tanpa harus menunggu setiap setiap proses yang tidak memerlukan umpan balik seperti mengirim atau mengolah gambar untuk disimpan di server. Dalam menjalankan proses, celery menggunakan message transport (broker) untuk mengirim dan menerima pesan yang biasanya berasal dari service yang terpisah (message broker). Message broker berfungsi untuk menyimpan task pada antrian sebelum dijalankan. Celery pada intinya dibangun dengan pertimbangan menggunakan message broker, RabbitMQ. Secara umum integrasi sistem dengan celery dapat digambarkan pada gambar 2.1.

11 16 Message broker Producers Celery Consumer Pending Worker Pool Started *Result Success/Failure Gambar 2.1 Alur proses Celery (Smith, 2014) Pada gambar terdapat lima objek yang akan diproses Producers, Celery Queue, Consumer, Worker Pool, Result. 1. Producers menghasilkan task yang akan dijalankan misalnya web request atau fungsi yang dijalankan secara berkala (periodic task). 2. Celery queue yang termasuk dalam message broker akan menghimpun semua task yang masuk kemudian meneruskan terlebih dahulu task yang baru masuk, first in first out (FIFO). 3. Consumer pada celery bertindak untuk memproses task dari celery queue dan bersiap-siap untuk ke tahap selanjutnya. Secara default konsumer akan memproses empat task pada satuan waktu tertentu. Pada tahap ini seluruh task akan berubah status pending, siap untuk dijalankan. 4. Worker pool akan menjalankan semua task yang diberikan serta memberikan status started, task sedang berjalan. Status ini akan memberikan sinyal ke message broker untuk mengirim task selanjutnya. 5. Result adalah hasil dari task yang selesai dijalankan. Fungsi celery untuk menjalankan task secara berkala yang disebut dengan celery beat. Tidak seperti crontab yang menyimpan daftar perintah pada sebuah file dengan format teks biasa. Celery beat mempunyai dua opsi untuk mendaftarkan task

12 17 berkala (periodic task) yaitu dalam setting objek Python dan dalam database SQL (Solem, 2015). Contoh penggunaan perintah crontab untuk periodic tasks pada celery dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Contoh penggunaan crontab (Solem, 2015) Contoh Kegunaan crontab() Menjalankan perintah setiap menit. crontab(minute=0, hour=0) Menjalankan perintah setiap hari pada pukul (tengah malam). crontab(minute=0, hour='*/3') Perintah dijalankan setiap tiga jam. crontab(minute='*/15') Setiap 15 menit perintah akan dijalankan. crontab(day_of_week='sunday') Setiap menit pada hari Minggu perintah akan dijalankan. Contoh perintah dalam objek Python seperti pada gambar 2.2, perintah add-every-monday-morning akan dijalankan setiap hari senin pagi pukul Dalam perintah tersebut fungsi yang akan dikerjakan adalah task.add, untuk menjumlahkan data pada args yaitu 16 dan 16. Gambar 2.2 Contoh penggunaan Celery periodic tasks (Solem, 2015) Celery beat juga secara terus-menerus akan memeriksa daftar perintah yang terdapat di database sehingga jika ditemukan daftar perintah baru, celery beat akan menjalankannya sesuai waktu yang ditetapkan. Web Data Extraction Web data extraction atau web harvesting merupakan teknik yang digunakan untuk mengambil data tertentu dari website kemudian menyimpan dalam dalam komputer atau dalam database. Teknik ini bisa diatur untuk mengambil data tertentu sesuai kebutuhan, sehingga akan mempercepat proses pengumpulan data. Dalam kasus ini data yang dimaksud adalah teks isi berita dan juga URL berita

13 18 Web data extraction bertindak sebagai layaknya web browser yang membuka halaman web, namun tidak menampilkan halaman web seperti biasa melainkan langsung mengambil data. Kriteria pengambilan data bisa saja mengambil langsung dari tag yang ditentukan dalam dokumen HTML. Namun hal tersebut tentu tidak akan bekerja pada website yang berbeda. Karena struktur dokumen HTML setiap website relatif berbeda. Python content extraction Secara manual teks berita dapat ditemukan dengan menelusuri tag HTML awal teks berita dimulai. Namun cara tersebut akan menguras waktu apabila banyak situs berita yang akan di ekstrak isinya. Walaupun setiap halaman berita memiliki bentuk layout yang berbeda-beda namun memiliki ciri lokasi teks berita yang sama yaitu banyaknya teks dalam tag HTML tertentu. Pada penelitian ini penulis menggunakan Python Goose dan Python Newspaper sebagai ekstraktor teks berita. 1. Python Goose Goose merupakan proyek open source yang dibuat oleh Jim Plush dan Robbie Coleman yang bekerja di gravity.com. Nama proyek diambil dari tokoh karakter film Top Gun pada Tahun Saat URL berita pertama kali di unduh, goose akan membersihkan dokumen supaya lebih mudah untuk diolah. Selanjutnya adalah menghilangkan bagian sosial media, bagian kolom komentar, mengubah tag HTML dari dalam teks, serta bagian-bagian lainnya yang bukan merupakan isi berita (Pfeiffer, 2014). Goose menghasilkan beberapa data dari halaman web seperti judul artikel, isi artikel, gambar utama, dan data lainnya. Python goose bekerja dengan menentukan bagian tidak penting dalam halaman. Untuk menentukan tingkat kepentingan dalam halaman web, goose bekerja dengan menghitung jumlah kata yang terkandung dalam sebuah tag HTML, kemudian memberikan skor pada tiap tag yang diperoleh. Langkah-langkah bagaimana goose menentukan bagian teks (konten halaman web) menurut (Pfeiffer, 2014) antara lain yang pertama adalah goose menentukan bagian non-konten dalam halaman seperti navigasi, sidebar, atau footer halaman web (ilustrasi seperti pada gambar 2.3). Setelah bagian bagian non-konten ditemukan, langkah yang kedua adalah menentukan bagian yang merupakan konten halaman dengan mengukur banyak teks dalam sebuah tag

14 19 seperti terlihat pada gambar 2.4. Langkah terakhir adalah menentukan gambar utama halaman yang diilustrasikan seperti pada gambar 2.5. Gambar 2.3 Goose menentukan bagian yang bukan isi berita (Pfeiffer, 2014) Langkah pertama seperti gambar 2.3 adalah menentukan bagian halaman yang bukan merupakan isi halaman. Pada umumnya halaman web memiliki bagian-bagian pembantu seperti bagian navigasi untuk navigasi halaman yang hanya berisi URL, sidebar yang juga berisi URL untuk konten website lainnya, kemudian bagian lainnya adalah bagian footer berisi informasi seputar website atau link-link utama website. Tahapan selanjutnya goose menentukan bagian yang merupakan konten halaman web. Pada tahap ini goose akan menghitung bobot setiap tag (objek dalam dokumen HTML) dalam bagian konten pada halaman web berdasarkan teks yang ada di dalamnya. Hasil dari tahap ini dapat diilustrasikan seperti pada gambar 2.4 ditandai dengan penambahan kotak merah pada bagian teks. Gambar 2.4 Goose Menentukan Lokasi Isi Berita (Pfeiffer, 2014)

15 20 Terakhir goose akan menentukan gambar utama halaman web. Untuk menentukan gambar utama halaman dari gambar-gambar yang ada, goose terlebih dahulu mempersempit ruang lingkup dokumen yang akan periksa. Karena sebelumnya yaitu pada langkah pertama dan langkah kedua bagian non-konten sudah dihilangkan, maka goose akan memfokuskan pencarian dimulai pada tag di mana teks didapatkan. Secara terus-menerus goose akan melakukan pencarian gambar tag-demi-tag keluar dari tag konten ditemukan. Penentuan gambar pada halaman diilustrasikan pada gambar 2.5 yang ditandai dengan kotak hijau. Gambar 2.5 Goose Menandai Gambar Utama untuk Berita (Pfeiffer, 2014) Goose selesai menentukan isi berita sehingga terakhir menyimpan URL gambar dan teks berita yang didapatkan. Kemudian untuk menangani berita bersambung, dokumen HTML yang didapatkan oleh goose diperiksa terlebih dahulu apakah terdapat tag yang menandakan berita tersebut bersambung. Salah satu contoh dokumen berita bersambung yaitu seperti gambar 2.6, pada dokumen HTML halaman berita terdapat kelas (CSS class) dengan nilai kcm-read-paging mt2 yang menandakan sebuah halaman berita bersambung. Setiap halaman berita memiliki indikasi berita bersambung yang berbeda, sehingga masing-masing halaman diproses dengan cara yang berbeda-beda. Gambar 2.6 Contoh indikasi halaman bersambung

16 21 2. Python Newspaper Tidak seperti Python Goose, Python Newspaper memiliki fungsi untuk mendapatkan semua alamat URL dari halaman website yang tuju. Hal tersebut dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pertama dimulai dari mengakses halaman website dengan hyper text transfer protocol (HTTP). Halaman website yang diakses tidak ditampilkan dalam web browser melainkan Newspaper akan menelusuri source code dokumen hyper text markup language (HTML) website tersebut. Kemudian setiap tag a yang didapatkan akan diambil nilai property href di mana alamat URL berada. Dari semua URL yang didapatkan seterusnya akan diseleksi berdasarkan domain website yang diakses sebelumnya. Android Sistem operasi dari Google yang dikembangkan dari kernel Linux mempunyai penggunaan yang sangat pesat. Android merupakan perangkat lunak open source dengan dukungan komunitas yang besar sehingga dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Seiring perkembangannya Android sekarang tidak hanya digunakan pada perangkat handheld seperti Smartphone dan Smart Watch, namun dengan cepat telah memasuki ranah otomotif, hingga perangkat elektronik pada rumah tangga seperti kulkas, mesin cuci dan lainnya. Sehingga tidak bisa dihindari fragmentasi perangkat yang menggunakan Android membuat pengembang aplikasi akan mengalami kesulitan untuk mendukung semua perangkat. Di sisi lain hal ini tentu juga merupakan tantangan dengan profit yang menggiurkan karena pangsa pasar yang didominasi perangkat Android. Harga perangkat yang relatif murah membuat penjualan melonjak tinggi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan aplikasi Android. Pada Juli 2013, terdapat lebih dari 50 miliar download aplikasi yang disediakan di pasar aplikasi Google, Play Store (PhoneArena, 2013). Pengembangan aplikasi untuk Android bisa dilakukan pada semua sistem operasi populer mulai dari Windows, Linux, Mac OS, dan sebagainya. Software development kit (SDK) Android menyediakan seluruh alat yang dibutuhkan untuk membuat sebuah aplikasi. SDK berisi mulai dari source code Android, dokumentasi untuk pembelajaran, contoh aplikasi, tool untuk debugging, image sistem operasi, dan lain sebagainya. Umumnya aplikasi Android dibuat menggunakan Java dan extensible markup language

17 22 (XML). Namun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan bahasa pemrograman yang lain, beberapa di antaranya adalah: Basic4Android atau B4A menggunakan Visual Basic. B4A dikembangkan oleh Anywhere Software Ltd. Corona SDK, dibuat oleh Walter Luh dari Corona Labs Inc. Pengembangan dengan Corona SDK menggunakan bahasa pemrograman Lua, yang berjalan di atas C++/OpenGL. Delphi pengembangan menggunakan Object Pascal yang dikembangkan oleh Embarcadero. Kivy, pengembangan aplikasi menggunakan Python. RubyMotion, pengembangan aplikasi menggunakan Ruby. Xamarin, menggunakan C# untuk membuat aplikasi Android. PhoneGap, menggunakan pemrograman web seperti HTML atau CSS. Pada penelitian ini lingkungan pengembangan yang digunakan adalah berbasis Java dan XML, yang merupakan lingkungan pengembangan asli yang disediakan Google untuk pembuatan aplikasi Android. Library pendukung Dalam penelitian, pengembangan aplikasi Android menggunakan beberapa library untuk mendukung proses pengembangan yaitu Google Volley, OkHttp, Google Gson, dan PushBots. 1. Google Volley Volley merupakan library untuk melakukan akses jaringan melalui protokol HTTP. Penggunaan volley secara otomatis mengerjakan permintaan jaringan pada pemrosesan background, sehingga proses utama untuk menampilkan user interface tidak terganggu. Permintaan ke jaringan yang digunakan dalam penelitian antara lain metode request GET. Metode ini akan meminta ke jaringan untuk mengambil data dari application programming interface (API). Kemudian data yang diperoleh diproses untuk persiapan ditampilkan pada aplikasi. Proses yang dilakukan mencakup penyimpanan data dari API ke dalam Application variable, sehingga data tersedia untuk seluruh halaman aplikasi Android (Android Activity). Hal ini membuat aplikasi tidak perlu lagi request

18 23 ke server untuk data yang sudah di request sebelumnya sehingga akan meningkatkan performa aplikasi serta efisiensi penggunaan jaringan. 2. OkHttp Alternatif untuk melakukan request jaringan atau mengombinasikan dengan Volley adalah menggunakan OkHttp. Library ini digunakan untuk request jaringan dengan metode PATCH. Metode yang berfungsi untuk memperbarui sebagian data yang ada pada server melalui API yang disediakan. OkHttp akan melakukan request kembali jika terdapat masalah pada jaringan, secara otomatis masalah-masalah umum seperti jaringan yang melambat dan waktu request yang habis akan ditangani. Kemudian OkHttp juga mendukung koneksi dengan menggunakan beberapa alamat IP, sehingga jika koneksi dengan salah satu alamat IP gagal maka alamat IP yang lain akan dicoba. 3. Google Gson Data yang diperoleh dari API berupa javascript object notation (JSON) akan diubah menjadi objek Java dengan menggunakan Gson. Begitu juga sebaliknya untuk mengirim data ke server objek Java yang dibuat diubah ke string sebelum mengirim melalui jaringan. 4. PushBots PushBots berguna untuk memberikan fitur push notification pada aplikasi Android. Fitur ini menggunakan pelayanan google cloud messaging (GCM), sebagai perantara untuk mengirim notifikasi pada perangkat Android. GCM memberikan pelayanan untuk meneruskan data yang dikirim dari server aplikasi ke perangkat Android yang terhubung Internet. Secara sederhana, arsitektur Pushbots dapat digambarkan pada gambar 2.7.

19 24 Gambar 2.7. Arsitektur PushBots (Google Developers, 2015) Pada gambar 2.7, App Server adalah posisi PushBots untuk mengirim pesan ke GCM, kemudian GCM Connection Server akan meneruskan pesan ke perangkat (client app) dan untuk menghasilkan notifikasi. Kemudian dari sistem yang dibangun digunakan modul Python PushBots berguna untuk mengakses API yang disediakan PushBots seperti mengirimkan pesan ke GCM server atau memperoleh informasi aplikasi klien terdaftar yang sedang aktif. Natural Language Toolkit (NLTK) Bahasa pemrograman yang dibuat oleh Guido van Rossum yaitu Python pertama kali muncul pada Tahun Bahasa pemrograman ini lebih dipilih dibandingkan dengan yang lainnya antara lain relatif mudah dipelajari, sintaks yang mudah dibaca, dan fungsi penanganan string yang bagus (Bird, Loper, & Klien, 2009). Python telah digunakan secara luas pada ranah pengolah data baik tekstual, image, multimedia, dan masih banyak lagi. Dalam bidang pengolahan teks, Python memiliki tools yang relatif banyak dan lengkap di antaranya natural language toolkit (NLTK). Pada awalnya NLTK didesain untuk keperluan bahan ajar pada program studi Linguistik atau Ilmu Komputer, namun seiring perkembangannya NTLK telah banyak digunakan dalam research and development (RnD). Sehingga pengembang perangkat lunak/ilmuwan komputer bisa lebih fokus pada fungsional aplikasi yang akan dibuatnya daripada membuat pemroses teks dari awal. Karena NLTK diklaim merupakan peralatan (tools) yang paling efisien untuk keperluan natural processing language (NLP) atau pengolahan bahasa manusia termasuk text processing di dalamnya.

20 25 REST Representational state transfer (REST) merupakan arsitektur sebuah sistem aplikasi perangkat lunak yang menyediakan antarmuka (interface) untuk pendistribusian data atau proses. REST pertama kali diperkenalkan oleh Roy Fielding pada Tahun 2000 dalam disertasinya. Hingga sekarang REST banyak digunakan untuk mendistribusikan data yang pada umumnya melalui hypertext transfer protocol (HTTP). Sistem yang menggunakan REST disebut RESTful API. Sistem ini menyediakan fitur untuk mengakses server baik untuk menambah, mengubah, atau menghapus data menggunakan uniform resource locator (URL) untuk merepresentasikan objek database di server. Untuk menggunakannya, client akan memakai beberapa metode HTTP tertentu berdasarkan aktivitas yang akan dilakukan. Beberapa metode HTTP RESTful API yaitu GET, POST, PUT, PATCH, DELETE. GET, metode yang digunakan untuk memperoleh data. POST, request ke server untuk menerima data yang dikirim. Data ini kemudian disimpan di database. PUT, seperti POST, namun data yang diterima diperiksa terlebih dahulu apakah sudah ada dalam database. PATCH, request dengan metode ini ditujukan untuk memodifikasi sebagian data yang ada. DELETE, metode untuk menghapus data tertentu pada database. Setiap aplikasi client melakukan request ke server, data akan dikemas dalam beberapa format seperti extensible markup language (XML), javascript object notation (JSON), atau teks biasa (plain text). Untuk menyediakan pelayanan RESTful API pada aplikasi client (aplikasi Android). Pada penelitian ini digunakan framework Python Django, salah satu web framework pada pemrograman Python. Framework yang dimaksud adalah kumpulan kode program (misalnya yang terdiri dari class atau function) yang berguna untuk mempermudah proses pembuatan aplikasi web. Django didesain untuk membangun aplikasi web dengan penggunaan kode program seminimal mungkin pada pemrograman Python. Framework ini menerapkan pola desain yang memisahkan model view

21 26 controller (MVC) untuk memudahkan dalam membangun dan mengembangkan aplikasi. Melalui aplikasi web yang dibuat menggunakan Django, terdapat modul pembantu pada Django yang disebut dengan Django REST framework. Modul ini berfungsi untuk mendaftarkan model-model database dalam bentuk URL sehingga bisa diakses oleh aplikasi client atau bahkan aplikasi di luar sistem yang mengetahui alamat URL API tersebut. Evaluasi Hasil Ringkasan Evaluasi hasil ringkasan merupakan bagian penting dalam sebuah sistem peringkasan. Sehingga hasil ringkasan yang dibuat dapat diketahui tingkat keberhasilannya walaupun tidak semua hasil dari teknik evaluasi bisa diterima oleh peneliti peringkas teks otomatis. Secara umum metode evaluasi pada peringkasan teks otomatis dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu evaluasi intrinsic dan evaluasi extrinsic (Steinberger & Ježek, 2012). Metode evaluasi instrinsic merupakan metode evaluasi pada hasil sistem itu sendiri, atau dalam kata lain evaluasi dilakukan dengan menganalisis hasil ringkasan yang diperoleh. Kemudian metode evaluasi extrinsic, hasil dinilai berdasarkan tingkat kegunaan fungsi sistem. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi intrinsic dengan penggabungan metode recall (R), precision (P), dan F-Score (F). Dalam konteks peringkasan teks otomatis, recall merupakan jumlah bagian teks (kalimat) relevan dari teks asli berdasarkan jumlah semua kalimat dalam teks referensi, precision merupakan jumlah kalimat relevan dari semua kalimat yang didapatkan dari teks asli, dan F-Score adalah bobot nilai rata-rata dari nilai recall dan precision. Nilai F-Score yang paling baik adalah 1 dan paling buruk adalah 0. Kemudian metode-metode tersebut dibandingkan dengan hasil ringkasan menggunakan algoritma TextRank yang dilakukan oleh (Mihalcea & Tarau, 2004). Pada persamaan (10) berikut perhitungan F-Score, precision, dan recall. F = 2PR S T S T ; P = ; R = (P + R) S T (10) Dari persamaan (10), S adalah hasil ringkasan menggunakan algoritma TextTeaser, kemudian T merupakan hasil ringkasan referensi (algoritma TextRank).

22 27 Penelitian Terdahulu Berdasarkan kenyataan bahwa arus informasi yang kian pesat tidak terkecuali data teks. Membuat ilmuwan komputer tertantang untuk mengurangi dampak information overload tersebut salah satunya dengan menekan porsi teks yang ada dengan jalan meringkasnya. Beberapa penelitian yang penulis rujuk dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.4. Penelitian peringkasan teks otomatis pertama kali dilakukan oleh Luhn pada Tahun Hingga saat ini peringkasan teks otomatis dalam bahasa Indonesia merupakan bidang riset yang sedang banyak dilakukan oleh peneliti. Pada umumnya penelitian peringkasan teks otomatis menggunakan metode yang beragam namun memiliki satu tujuan yang sama yaitu meningkatkan presisi hasil ringkasan dan performa komputasi algoritma yang digunakan. Tingkat presisi hasil ringkasan diperoleh dari membandingkan hasil ringkasan yang dihasilkan oleh mesin dengan hasil ringkasan secara manual oleh ahli di dalamnya. Salah satu peneliti yaitu (Aristoteles, 2014), memanfaatkan 11 fitur teks kemudian diolah dengan metode regresi logistik biner. Penelitian ini memanfaatkan sumber data korpus statis dari penelitian yang dilakukan oleh (Ridha, 2002). Penelitian yang dilakukan Riandayani et al. (2014) membandingkan metode Fuzzy Logic dan fuzzy c-means (FCM). Peringkasan pada penelitian ini memanfaat 7 fitur kalimat yaitu sentence position, sentence length feature, title feature, term weight, entity word or term, numerical data, thematic word. Skor masing-masing kalimat dalam teks akan dioptimalkan oleh metode-metode yang digunakan. Kemudian hasil dari fuzzy logic dan fuzzy c-means dibandingkan dengan ringkasan manual yang dihasilkan oleh manusia. Fachrurrozi et al. (2013) menggunakan metode frequent term based dengan cara mengidentifikasi kemudian mengekstraksi informasi penting dari teks. Pada sistem yang dibuat seluruh kata benda dan kata kerja dihitung, karena menurut Fachrurrozi et al. (2013) kedua kata ini merepresentasikan isi teks. Dengan pendekatan statistik, judul teks dan lokasi kalimat tersebut dalam teks juga digunakan karena ini merupakan konsep dasar dari tingkat kepentingan kalimat dalam teks. Balabantaray et al. (2012) melakukan penelitian untuk meringkas teks bahasa Odia menggunakan teknik pendekatan secara statistik melalui proses stemming, kemudian setiap kalimat dalam teks diberikan bobot yang berguna untuk menentukan apakah

23 28 kalimat tersebut masuk dalam teks ringkasan atau tidak. Kalimat dalam teks ringkasan tetap mengikuti posisi sistematis penulisan pada teks asli. Penelitian yang dilakukan oleh Mustaqhfiri et al. (2012) menggunakan metode maximum marginal relevance. Melalui lima tahap preprocessing yaitu pemecahan kalimat, case folding, tokenizing, filtering, dan stemming. Proses selanjutnya menghitung bobot TF-IDF, bobot query relevance dan bobot similarity. Metode maximum marginal relevance berfungsi untuk mengurangi redundansi dalam menentukan peringkat kalimat. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berita online berbahasa Indonesia sebanyak 30 berita yang disimpan di media penyimpan komputer. Penelitian yang dilakukan oleh (Zaman & Winarko, 2011) memanfaatkan bobot fitur kalimat kemudian menganalisisnya. Terdapat lima fitur kalimat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Log-TFISF (term frequency index sentence frequency), posisi kalimat, sentence overlap, title overlap, dan panjang kalimat. Kelima fitur ini akan menentukan hasil ringkasan dengan kalimat yang koheren. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari dokumen penelitian Kurniawan (2003) sebanyak 50 dokumen, di mana dokumen tersebut berasal dari situs harian duta masyarakat online. Tabel 2.4 Penelitian terdahulu No. Peneliti Tahun Metode yang Digunakan Sumber Data 1. Zaman, B. & Winarko, E Fitur teks, Log term frequency index sentence frequency 50 dokumen penelitian Kurniawan (2003) (Log-TFISF) 2. Balabantaray, R. C., 2012 Stemmer 30 dokumen Sahoo, B., Sahoo, D. K., Swain, M. 3. Mustaqhfiri, M., Abidin, Z., & Kusumawati, R Maximum Marginal Relevance 30 berita Tempo Interaktif (Januari 2009 Juni 2009) 4. Fachrurrozi, M., 2013 Frequent Term Based 30 berita nasional Yusliani, N., & Yoanita, R. U. 5. Aristoteles, Widiarti, Fitur Teks, Binary Korpus penelitian & Wibowo D.E. 6. Riandayani, Putra, & Buana Logistic Regression Fitur Teks, Fuzzy Logic, Fuzzy C-Means (FCM) Ridha (2002) 20 contoh teks berita.

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Berita pada media massa online bertambah banyak setiap waktu karena selalu ada sesuatu yang patut untuk diberitakan kepada khalayak. Hal ini membuat pembaca harus menyiapkan

Lebih terperinci

SISTEM PERINGKAS BERITA ONLINE OTOMATIS MENGGUNAKAN ALGORITMA TEXTTEASER SKRIPSI ANWAR PASARIBU

SISTEM PERINGKAS BERITA ONLINE OTOMATIS MENGGUNAKAN ALGORITMA TEXTTEASER SKRIPSI ANWAR PASARIBU SISTEM PERINGKAS BERITA ONLINE OTOMATIS MENGGUNAKAN ALGORITMA TEXTTEASER SKRIPSI ANWAR PASARIBU 111402008 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas berbagai teori yang melandasi dalam membangun sistem ini. 3.1 Sistem Informasi Menurut Hall (2006, p6), sistem informasi adalah serangkaian prosedur formula

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Twitter API Application Programming Interface (API) merupakan fungsi-fungsi/perintah-perintah untuk menggantikan bahasa yang digunakan dalam system calls dengan bahasa yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan informasi yang semakin banyak menjadikan ringkasan sebagai kebutuhan yang sangat penting (Mulyana, 2010). Menurut (Hovy, 2001) Ringkasan merupakan teks

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tinjauan pustaka yang dipergunakan dalam penelitian disajikan melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tinjauan pustaka yang dipergunakan dalam penelitian disajikan melalui BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang dipergunakan dalam penelitian disajikan melalui tabel berbandingan pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Tabel Pembanding Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama proses pembuatan tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. Karena topik dari penulis memiliki sedikit nilai fotografi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan manusia menginginkan segala sesuatunya dengan mudah dan ringkas. Bertukar informasi adalah suatu hal yang sangat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Fotografi Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai dasar teori yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membuat sistem. 3.1 Pariwisata Menurut UU No 10 Tentang Kepariwisataan tahun 2009 pasal 1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi yang sangat luas dan tidak terbatas merupakan sebuah bukti nyata bahwa informasi sangat diperlukan bagi pencari informasi [16]. Dengan munculnya

Lebih terperinci

PRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan

PRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan PRAKTIKUM Rekayasa Web Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan Konten modul: 1. Membaca Data Menggunakan Rest API Server & Client 2. Menambah

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus. berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat

LANDASAN TEORI. Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus. berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Karakteristik Uneven Solution Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat mengandalkan satu bahasa seperti tahun lalu. Coba lihat

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis mengenai Pengembangan Web api Pada Sistem Assesmen Dan Berbasis Tag Sebagai Pembantu Penyusunan Strategi Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada Application Layer Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan dikirim. Layer ini berhubungan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi Futsal Track, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Futsal Track. 3.1 Arsitektur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, lingkup tugas akhir, tujuan tugas akhir, metodologi pengerjaan tugas akhir dan sistematika penulisan. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana tahap pertama adalah proses pengumpulan dokumen teks yang akan digunakan data training dan data testing. Kemudian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tugas Akhir Tugas Akhir merupakan satu kurikulum wajib yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa pada Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Berbasis Web Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. Aplikasi seperti ini pertama kali dibangun hanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic. 2 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini, diambil beberapa bahan referensi seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL, serta beberapa bahan lainya yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web. L. Erawan

Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web. L. Erawan Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web L. Erawan Materi User Agent, Web Browser, server web Jaringan: Jaringan client-server, TTL Protokol: HTTP, TCP/IP, FTP, SMTP, UDP, OSI Bahasa: HTML, XHTML,

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya

Lebih terperinci

KBKF53110 WEB PROGRAMMING

KBKF53110 WEB PROGRAMMING RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KBKF53110 WEB PROGRAMMING Disusun oleh: PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian

Lebih terperinci

FERNANDYA RISKI HARTANTRI / F DASAR-DASAR HTML

FERNANDYA RISKI HARTANTRI / F DASAR-DASAR HTML FERNANDYA RISKI HARTANTRI 09018173 / F DASAR-DASAR HTML Hypertext Markup Language, atau seperti yang lebih dikenal, HTML, adalah bahasa computer dari World Wide Web. Bila Anda membuat situs Web, Anda dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan

Lebih terperinci

Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016

Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016 TIF82 REST Team dosen Prodi Teknik Informatika, Fak. Teknologi Informasi Universitas Mercubuana Yogyakarta 2016 Pendahuluan Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan eleman penting sebuah web, yang

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI TEORI 3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang akan digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. 3.1 Lelang Menurut Kamus Besar Bahasa

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata Dasar Pemrograman Web Pemrograman Web Adam Hendra Brata Konsep Dasar Desain Web HTML CSS HTML HTML (HyperText Markup Language) Bahasa standar yang digunakan untuk menampilkan document web. Mengontrol tampilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem dan pencarian dokumen dengan memanfaatkan web service pada sistem yang berbeda sebagai sumber data dan index yang telah dibuat dapat

Lebih terperinci

I. Pengenalan Play Framework

I. Pengenalan Play Framework I. Pengenalan Play Framework Play framework merupakan framework pemrograman web yang memudahkan dan mempercepat proses development aplikasi menggunakan Java. Framework ini diciptakan untuk mengatasi tantangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. 3.1 E-Commerce E-commerce merupakan suatu kumpulan teknologi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem presensi menggunakan QRCode dan ijin berbasis web dan mobile merupakan sistem informasi yang digunakan untuk menyelesaika masalah presensi dan ijin

Lebih terperinci

Membangun Aplikasi Berbasis Web Dengan CodeIgniter Framework. Helmy Faisal Muttaqin

Membangun Aplikasi Berbasis Web Dengan CodeIgniter Framework. Helmy Faisal Muttaqin Membangun Aplikasi Berbasis Web Dengan CodeIgniter Framework Helmy Faisal Muttaqin Bahas apa aja nih? Pemograman berbasis web? Framework? Bersenang-senang dengan CodeIgniter Mereka tidak senang Mereka

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

DASAR-DASAR Web Programing(WP) copyright by : japikinfo.com

DASAR-DASAR Web Programing(WP) copyright by : japikinfo.com DASAR-DASAR Web Programing(WP) OLEH : ARIRIK JAPIK, S.KOM Defenisi Website : Website adalah suatau halaman di internet yang menyediakan berbagai layanan informasi. Internet merupakan singkatan dari interconnected

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya pembaca ingin mendapatkan rangkuman suatu artikel dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya pembaca ingin mendapatkan rangkuman suatu artikel dengan cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam media internet artikel merupakan suatu kebutuhan dan pengetahuan. Pada umumnya pembaca ingin mendapatkan rangkuman suatu artikel dengan cepat tanpa membaca

Lebih terperinci

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah APLIKASI PEMESANAN MAKANAN PADA RESTORAN BERBASIS ANDROID DAN PHP MENGGUNAKAN PROTOKOL JSON Anggia Kusumawaty Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 10 November 2012

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Crawler Definisi Focused Crawler dengan Algoritma Genetik [2]

BAB II DASAR TEORI Crawler Definisi Focused Crawler dengan Algoritma Genetik [2] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini dibahas teori mengenai focused crawler dengan algoritma genetik, text mining, vector space model, dan generalized vector space model. 2.1. Focused Crawler 2.1.1. Definisi

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim PEMROGRAMAN WEB Agussalim Deskripsi Matakuliah Matakuliah ini mengajarkan tentang: Konsep Pemrograman WEB Pemrograman WEB statis dan dinamis HTML (Hyper Text Markup Language) PHP Hypertext preprocessor,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang maju seperti sekarang ini membuat orang semakin cepat dalam mengakses informasi. Informasi bisa didapatkan lewat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan tugas akhir. Adapun tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. AKAKOM yang akan melakukan Praktik Kerja Lapangan Yang dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. AKAKOM yang akan melakukan Praktik Kerja Lapangan Yang dimana BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam usulan penulis yang membedakan dari usulan judul yaitu dimana penelitian ini menggunakan algoritma Dijkstra yang dimana algoritma ini

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Jogianto (2005 : 2) mengemukakan

BAB III LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Jogianto (2005 : 2) mengemukakan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Pengertian sistem menurut Jogianto (2005 : 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi web merupakan salah satu bidang teknologi informasi yang perkembangannya begitu pesat dibandingkan dengan teknologi lainnya pada bidang yang sama.

Lebih terperinci

WEB1. Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1

WEB1. Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 WEB1 Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Kegiatan Bobot Nilai (%) Ujian Tengah Semester 25 Ujian Akhir Semester (Demonstrasi Tugas Aplikasi) 35 Laporan Tugas Aplikasi 30

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kejahatan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Edisi III mendefinisikan kejahatan sebagai hal-hal yg bersifat kejahatan atau perbuatan yg melanggar hukum pidana. Kartono

Lebih terperinci

BAB 3 Landasan Teori

BAB 3 Landasan Teori BAB 3 Landasan Teori 3.1 Internet Internet adalah sistem global jaringan komputer yang saling berhubungan yang menggunakan standar Internet Protocol (TCP / IP) untuk menghubungkan perangkat di seluruh

Lebih terperinci

DASAR-DASAR WEB DESIGN

DASAR-DASAR WEB DESIGN DASAR-DASAR WEB DESIGN Pengenalan website dan istilah-istilah internet By Reynaldi Wilianata Web Design? Asal Design hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data audio visual menjadi salah satu data yang paling banyak mengisi traffic jaringan internet pada saat ini [2]. Trafik video berkembang paling cepat daripada jenis

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 90 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan tahap dari implementasi program serta implementasi dari setiap proses tahap penelitian. 4.1.2 Persiapan Arsitektur Pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai dengan pembuatan metode term frequency oleh Luhn pada tahun 1958. Metode ini berasumsi bahwa frekuensi kata di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku merupakan media informasi yang memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, karena dengan buku kita dapat memperoleh banyak informasi, pengetahuan

Lebih terperinci

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN WEB DESIGN? Design merupakan hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) www (world wide web) merupakan kumpulan web server

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah salah satu aktifitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan intisari dari sebuah teks, misalnya teks berita. Untuk mendapatkan intisari dari

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen - komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

WWW (World Wide Web) Adalah salah satu bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Biasa disingkat sebagai Web. Merupakan sekumpulan

WWW (World Wide Web) Adalah salah satu bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Biasa disingkat sebagai Web. Merupakan sekumpulan Pengantar 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System) Homepage Web Browser Web Server Web Programming

Lebih terperinci

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebuah sistem pencarian lokasi kuliner berbasis mobile web untuk wilayah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebuah sistem pencarian lokasi kuliner berbasis mobile web untuk wilayah BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2011) tentang aplikasi pencarian lokasi kuliner di Yogyakarta. Penelitian tersebut telah menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

Nurzaitun Purwasih¹, Moch. Arif Bijaksana², Bowo Prasetyo³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Nurzaitun Purwasih¹, Moch. Arif Bijaksana², Bowo Prasetyo³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom PERINGKASAN TEKS OTOMATIS DOKUMEN TUNGGAL BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN GRAPH-BASED SUMMARIZATION ALGORITHM DAN SIMILARITY (STUDI KASUS ARTIKEL BERITA) Nurzaitun Purwasih¹, Moch. Arif Bijaksana², Bowo

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Pengenalan Dasar Web

Pertemuan 1. Pengenalan Dasar Web Pertemuan 1 Pengenalan Dasar Web Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System) Homepage Web Browser

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Web Aplikasi merupakan sekumpulan program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu. Dengan kata lain, aplikasi bisa disebut juga dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi maju sekarang ini, intensitas interaksi manusia melalui internet menuntut adanya teknologi yang memungkinkan komunikasi antar user secara cepat.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. tabel pembanding penelitian terdahulu berikut. Tabel 2.1. Tabel Pembanding Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. tabel pembanding penelitian terdahulu berikut. Tabel 2.1. Tabel Pembanding Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang dipergunakan dalam penelitian disajikan melalui tabel pembanding penelitian terdahulu berikut. Tabel 2.1. Tabel Pembanding

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan otobus (PO) merupakan salah satu jasa akomodasi angkutan darat yang melayani perjalanan dari satu kota menuju kota lainnya. Saat ini informasi mengenai jadwal

Lebih terperinci

Pemrograman Web I (Mengenal. Web) Oleh : Devie Rosa Anamisa

Pemrograman Web I (Mengenal. Web) Oleh : Devie Rosa Anamisa Pemrograman Web I (Mengenal Web) Oleh : Devie Rosa Anamisa Tujuan Kuliah Mampu menjelaskan konsep dasar mengenai : Internet Arsitektur WEB URL HTTP WEB Browser WEB Server Internet Internet, yaitu kepanjangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Internet adalah singkatan dari Interconnection network, merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Internet adalah singkatan dari Interconnection network, merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internet Internet adalah singkatan dari Interconnection network, merupakan interkoneksi antara komputer-komputer (node) di seluruh dunia yang membentuk sebuah jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN berikut. Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai Indentifikasi Masalah Merumuskan Masalah Study Literatur Perancangan : 1. Flat Teks 2. Database

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan Pemerintah Kabupaten / Kota dalam bidang pendidikan dan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Merancang sebuah sistem yang dapat meringkas teks dokumen secara otomatis menggunakan metode generalized vector space model (GVSM). 1.2 Latar Belakang Dunia informasi yang

Lebih terperinci

AJAX Framework. Pemrograman Web 1. Genap

AJAX Framework. Pemrograman Web 1. Genap AJAX Framework Pemrograman Web 1 Genap 2011-2012 Framework Apa itu Framework (Software Framework)? Kumpulan pustaka-pustaka (library) perangkat lunak yang script-nya dapat digunakan kembali (reusable)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki berbagai jenis media penyiaran seperti televisi dan radio dan media cetak seperti surat kabar, majalah dan tabloid. Namun, dengan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. membangun aplikasi transposisi akord lagu berbasis android. parameter dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. membangun aplikasi transposisi akord lagu berbasis android. parameter dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka pada penelitian ini merupakan referensi penulis dalam membangun aplikasi transposisi akord lagu berbasis android. parameter

Lebih terperinci

Tujuan Pembangunan Jaringan Komputer. mengantarkan informasi secara tepat dan akurat dari sisi pengirim ke sisi penerima

Tujuan Pembangunan Jaringan Komputer. mengantarkan informasi secara tepat dan akurat dari sisi pengirim ke sisi penerima Jaringan komputer Adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara yang satu dengan lainnya, Menggunakan suatu protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penilaian Kinerja Pada organisasi modern, penilaian memberikan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standart kinerja dan memotivasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Web server Web server adalah software yang memberikan layanan data yang mempunyai fungsi untuk uk menerima permintaan HTTP(HyperText HyperText Transfer Protocol) atau HTTPS yang

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Metode MVC sudah banyak diterapkan dan digunakan dalam aplikasi yang mendukung sistem, salah satu diantaranya adalah Perancangan dan Implementasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. 2.1. Microsoft Visual Studio Microsoft Visual Studio adalah sebuah software yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Android Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang digunakan untuk telepon seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Pencarian lokasi menjadi salah satu kebutuhan masyarakat dewasa ini terbukti dengan banyaknya penyedia layanan pemetaan seperti Google Map, Bing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer terbagi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur yang melakukan suatu kegiatan atau menyusun skema (alur) yang melakukan suatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

Pengantar E-Business dan E-Commerce

Pengantar E-Business dan E-Commerce Pengantar E-Business dan E-Commerce Pertemuan Ke-8 (Konsep Dasar Web dan Internet) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi ekonomi sekarang menyebabkan perusahaan berusaha untuk menjaga pelanggan-pelanggan yang ada. Menurut Carmen Acatrinei dan Teodora Viviana Puiu (2013:153), kartu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Teori Umum 1.1.1 Aplikasi SMS Lokal Komputer Aplikasi SMS Lokal Komputer digunakan untuk pengiriman SMS ke pelanggan dengan menggunakan PC yang disambungkan dengan Handphone agar

Lebih terperinci