k. e. w o ro sjilo v Ketua Presidium Sovjet Tertinggi URSS INDONESIA S WIIIA l\i IA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "k. e. w o ro sjilo v Ketua Presidium Sovjet Tertinggi URSS INDONESIA S WIIIA l\i IA"

Transkripsi

1 k. e. w o ro sjilo v Ketua Presidium Sovjet Tertinggi URSS di INDONESIA S WIIIA l\i IA

2

3 l / c A ) / $

4

5 K. E. WOROSJILOV Ketua Presidium Sovjet Tertinggi URSS di INDONESIA t v 3 0 ST 1957 Penerbit»MULTATULI" BOGOR

6 - FAK,. ^ rr\ Tar.ggal^^"*... No. J L M

7 A.-6. W o ro s jifo o, futua ]arcsib i m S o o jc t t e r t in g g i V K S S.

8

9 K. E. WOROSJILOV KETUA PRESIDIUM SOVJET TERTINGGI UR55 I INDONESIA Pada tanggal 6 Mei 1957 djam dilapangan terbang 'Kemajoran telah mendarat dua buah kapal terbang raksasa TU. 104 dan tibalah Tamu Agung negara Indonesia K. E. Worosjilov, Ketua Presidium Sovjet Tertinggi URSS dengan rombongannja jang terdiri dari Wakil Ketua Presidium Sovjet Tertinggi URSS dan Ketua Presidium Sovjet Tertinggi RSS Uzbekistan Sj. R. Rasjidov, Menteri Pengadjaran Tinggi URSS W. P. Eljutin, Wakil Menteri Luar Negeri URSS N. T. Fedorenko, dan lain2 pembesar Sovjet Uni. Pada waktu itu ibu-kota Republik Indonesia, Djakarta, diliputi suasana riang gembira dan djalan2 dihiasi dengan bendera2 Merah-Putih dan bendera2 Sovjet Uni, sembojan2, gambar2 Presiden K. E. Worosjilov dan Presiden Sukarno. Di 15 gedung bioskop di Djakarta diputar film dokumenter tentang kundjungan Bung Karno ke Sovjet Uni. Ber-ratus2 ribu penduduk ibu-kota berdjedjal-djedjal dilapangan terbang dan disekitarnja untuk turut menjambut kedatangan para Tamu Agung dari Sovjet Uni. Dilapangan terbang Kemajoran Presiden Worosjilov disambut oleh Presiden Sukarno, Perdana Menteri Djuanda, Ketua D.P.R. Sartono, Ketua Dewan Konstituante Wilopo, dan tokoh- Republik Indonesia jang terkemuka, Duta Besar URSS D. A. Zhukov serta staf anggautanja dan keluarga mereka, Korps Diplomatik, para wartawan dan para djuru kamera.

10 'VWcmcriksci Garisntt k ch oon otnti bi (n j<mrjntitcr(*ruiq A c m o jo ro n ]0tcsiben ban joresiben

11 Ketika Presiden K. E. Worosjilov turun dari kapal terbang jang dibarengi dengan 21 tembakan kehormatan/ Presiden Sukarno mendekati kapal terbangnja dan menjambut beliau dengan hangat dan mesra. Kemudian beliau diperkenalkan kepada P. M. Djuanda, Ketua D.P.R. Sartono, dan para pembesar lainnja. Dalam pidato sambutannja antara lain Bung Karno mengutjapkan sebagai berikut: Paduka Jang Mulia akan berada ditengah-tengah rakjat Indonesia. Rakjat Indonesia jang peramah. Rakjat Indonesia jang ingin mendjadi sahabat daripada sekalian bangsa didunia. Rakjat Indonesia jang tjinta kepada perdamaian dunia. Seluruh rakjat Indonesia berterima kasih dan bergembira, bahwa Paduka Jang Mulia sekarang berada ditengah-tengah mereka sebagai wakil daripada rakjat Sovjet Uni. Rakjat Sovjet Uni jang negaranja besar dan jang hatinja besar pula. Presiden K. E. Worosjilov setelah mengutjapkan terima kasihnja atas undangan Presiden Sukarno, berpidato antara lain :,,Kami tiba di Indonesia dengan kundjungan persahabatan dan kami berkejakinan bahwa kerdjasama baik dalam lapangan politik, ekonomi dan kebudajaan jang sudah ditjapai antara kedua negara kita berdasarkan atas prinsipko-eksistensi setjara damai jang bersedjarah itu, akan terus berkembang. Pada waktu sekarang ini, ketika golongan2 imperialis sedang mendjalankan politik untuk mempertadjam ketegangan internasional, terus melakukan perlombaan persendjataan nuclear, maka pada saat inilah kerdjasama dalam semangat Bandung antara semua negara2 jang tjinta damai adalah masalah jang urgen. Hanja dengan adanja persatuan dari segala bangsa2 jang

12 K o p n t rnksnsn b l Co Jf«tigcm-VHci'bc(to t^jnkortf*

13 tjinta damai, maka semua kekuatan perang serta reaksi jang gelap dapat ditentang. Dari sudut ini kerdjasama an-, tara Sovjet Uni dan Indonesia amatlah besar artinja. Setelah itu Wali-Kota Djakarta Raja Sudiro menjerahkan kuntji emas Kota Djakarta kepada beliau jang menjambutnja dengan mengatakan bahwa hadiah ini merupakan simbul persahabatan jang makin erat antara rakjat2 Indonesia dan Sovjet Uni. Kemudian Tamu Agung itu bersama-sama Bung Karno menudju ke Istana Merdeka. Disepandjang djalan mereka memperoleh sambutan meriah dari kurang lebih satu-setengah djuta penduduk ibu kota jang mengadakan demonstrasi rasa persahabatan dan simpatik dari rakjat Indonesia terhadap rakjat Sovjet Uni. Pada esok paginja tanggal 7 Mei setelah Tamu Agung mengadakan kundjungan resmi kepada Bung Karno di Istana Merdeka, beliau serta rombongannja menudju kegedung Proklamasi 17 Agustus untuk meletakkan karangan bunga ditugu kemerdekaan dan seterusnja mengundjungi Taman Pahlawan di Kalibata untuk meletakkan pula karangan bunga mawar putih dan mengheningkan tjipta dimakam pahlawan2 jang telah gugur bagi kemerdekaan tanah airnja. Pada malam harinja beliau dan rombongannja didjamu di Istana Merdeka oleh Bung Karno, para Menteri Kabinet Republik Indonesia, para anggauta D.P.R., para anggauta Dewan Konstituante, jang dihadiri pula oleh Kepala2 Perwakilan Negara2 Asing di Indonesia. Setelah pidato Bung Karno dalam djamuan itu jang menekankan pentingnja kundjungan beliau ke Indonesia untuk mempererat persahabatan rakjat2 Indonesia dan Sovjet

14 fk.-g. ^V3otosji(ov> vnpat-iimutu bi tjljc*

15 Uni, beliau menjambut antara,lain: Mengapa rakjat Sovjet begitu memperhatikan dan mengikuti penghidupan dan nasibnja rakjat Indonesia? Mengapa rakjat2 Sovjet dan Indonesia mengerti baik satu sama lain dan ingin memperkokoh dan memperkembangkan persahabatan kita jang sudah ada? Sebab rakjat kami pernah mengalami penindasan jang berabad-abad baik dari pihak tsarisme maupun dari pihak modal asing ; rakjat kami dapat mengerti baik tjita2 bangsa2 jang masih mengeluh dibawah penindasan kolonial untuk membebaskan diri dari penindasan itu ; kami selalu memihak dan terus-terang akan memihak bangsa2 itu... Negeri kami, seluruh rakjat Sovjet Uni sungguh2 bersimpati terhadap rakjat Indonesia dalam perdjuangannja untuk pembebasan penuh dari sisa2 kolonialisme. Sovjet Uni tetap menjokong tuntutan jang adil dari rakjat Indonesia ialah memasukkan sebagian dari Indonesia Irian Barat kedalam wilajah Republik Indonesia... Djamuan itu diachiri dengan malam kesenian jang dimeriahkan oleh penari2 Indonesia jang terkemuka dan kedua puteri Bung Karno. Pada achirnja beliau dan rombongannja mengutjapkan banjak terima kasih kepada para seniman dan seniwati. Pada pagi tanggal 8 Mei, Tamu Agung bersama-sama Bung Karno meninggalkan ibu kota untuk menudju ke Bogor dan diikuti oleh para pembesar Sovjet Uni Rasjidov, Eljutin, Fedorenko dan Menteri Penerangan Sudibjo, Menteri P.P. dan K. Prof. Prijono, Duta Besar Indonesia di Sovjet Uni Maramis dan Sekdjen Kementerian Luar Negeri Tamzil. Disepandjang djalan menudju ke Bogor penduduk2 berdjedjal-djedjal menjambut rombongan itu del l

16

17 Di Bogor Tamu Agung melihat-lihat Istana Bogor dan Kebun Raja jang terkenal diseluruh dunia dan mengutjapkan pidato kepada para penduduk.' Perdjalanan diteruskan ke Tjipanas dimana Tamu Agung dan rombongannja beristirahat hingga tanggal 10 Mei. Dikota pegunungan ini beliau memperoleh sambutan dari para petani jang datang berbondong-bondong dengan membawa buah-buahan, sajur-sajuran, barang2 keradjinan, sebagai hasil pekerdjaan mereka untuk dipersembahkan kepada para Tamu Agung. Dari Tjipanas rombongan meneruskan perdjalanannja dengan mobil ke Bandung dan tiba pada djam diwaktu hudjan sedang lebatnja. Meskipun demikian, lebih kurang penduduk ibu-kota A.A. ini dengan tidak menghiraukan basah kujup berdiri berderet-deret dikirikanan djalan dan menaburi rombongan Tamu itu dengan bunga2 jang merupakan lambang kota Bandung. Iringiringan mobil itu menudju ke Gubernuran tempat penginapan Tamu Agung. Setelah selesai upatjara penjambutan Tamu Agung dengan diperdengarkan lagu2 kebangsaan dari kedua negara, Presiden Worosjilov mendekati mikrofoon dan menjampaikan terima kasihnja dengan menjatakan sebagai berikut: Kota saudara2 terkenal diseluruh dunia. Tetapi rakjat2 tidak sadja mengenal Bandung, akan tetapi djuga sangat. menjukai Bandung sebagai tempat dimana beberapa waktu jang lalu telah berkumpul utusan2 dari negara2 Asia dan Afrika, jaitu sebagian terbesar dari umat manusia, untuk memproklamirkan seruan2 kepada seluruh dunia guna memperkokoh perdamaian, kerdjasama dan persaudaraan antara rakjat2 jang berdaulat.

18 W o ro sjilo v b n n )9rcsibcH S u ltn rn o iticiig u iib ju fig i Vluivcrsitrts Ijnbjafi-W labn

19 Pada malam harinja rombongan itu didjamu oleh Gu- bernur Djawa Barat Wilaga Sumantri dalam suasana jang hangat dan bersahabat jang diachiri dengan pertundjukan kesenian daerah, setelah saling mengutjapkan pidato. Dalam pidatonja K. E. W orosjilov mengatakan :,,Rakjat Sovjet dengan sepenuh hati dan dengan pengertian jang dalam mengikuti djalannja konperensi Bandung itu karena kepentingan2 dari negara2 Asia dan Afrika adalah dekat dengan rakjat Sovjet Uni jang multi-nasional. Pendiri negara Sovjet, Lenin Jang Besar, pernah berkata bahwa waktunja pasti datang dimana rakjat2 Timur akan menghapuskan keadaan mereka dengan hubungan2 jang tidak sederadjat dan dimana mereka mendjadi anggauta2 masjarakat jang bebas dan pentjinta2 penghidupan baru, mendjadi faktor jang aktif dalam sedjarah dunia dan akan mengambil bagian dalam menentukan nasib umat manusia. Zaman ini sudah datang. Salah satu pernjataan dari zaman ini adalah Konperensi Bandung itu. Sovjet Uni menjambut dan menjokong putusan2 Konperensi Bandung. Tanggal 11 Mei atjara perkundjungan beliau adalah Gedung Konstituante, dimana Konperensi A.A. jang bersedjarah itu telah dilangsungkan. Dari sini rombongan dengan pesavvat terbang menudju ke Djogjakarta, pusat kota kebudajaan Indonesia. Setelah meletakkan karangan bunga di Taman Pahlawan Semaki, para Tamu Agung menudju kegedung Universitas Gadjah Mada, dimana K. E. Worosjilov mengutjapkan pidatonja didepan para Guru Besar dan Mahasiswa serta pembesar daerah sebagai berikut: Pem uda memainkan peranan jang besar dalam pembinaan negara nasionalnja... Beliau selandjutnja mengutip pidato Bung Karno di Tasjkent jang mengatakan bahwa : Kalau kita orang- tua bersatu-padu dapat memin-

20 ft.-g. WWosji(o\> be?$iaraf? fce bt tyjoqjauciytci ]Oaf?(cm>cm

21 dahkan gunung, tetapi kalau seluruh pemuda bersatu-padu dapat merobah seluruh dunia... Saudara- pemuda akan harus mengatasi seluruh warisan2 kolonial dan mentjapai keadaan dalam mana tanah-air saudara2 mendjadi salah satu negara jang paling madju didunia... Pidato beliau telah memperoleh tepuk tangan jang riuh dan pekik sorak : Mir! Damai! Merdeka! Setelah mana para Mahasiswa menjampaikan hadiah2 kepada beliau dan memintanja untuk menjampaikan salam mereka kepada para Mahasiswa Moskow. Atjara ini ditutup dengan sebuah djamuan kehonnatan oleh Sri Sultan Djogjakarta Hamengku Buwono jang berlangsung dengan sukses. Pada tanggal 12 Mei pagi, K. E. Worosjilov dan Bung Karno menggunakan mobil ke Solo dan Borobudur, tjandi peninggalan abad ke-viii, dan museum Pahlawan Pangeran Diponegoro dikota Magelang. Seterusnja rombongan menudju ke Salatiga untuk menghadiri rapat umum jang dikundjungi oleh kurang lebih orang. Pada tanggal 13 Mei setelah memeriksa Rehabilitasi Sentrum bagi kaum tjatjad, rombongan menghadiri rapat umum dilapangan udara Surakarta jang dibandjiri oleh kurang lebih penduduk. Gemuruh suara sorak dan tepuk tangan ribuan manusia dan pelepasan balon2 keudara mendahului pidato2 kedua Pembesar itu. Bung Karno berkata antara la in : Rapat ini dinamakan rapat persahabatan. Memang bangsa Indonesia adalah suatu bangsa jang sangat peramah.

22 fs.. Worosjifov* bmt J'Jrcsibcti Sukarno bitcttcjof^ roml ongnn [jctinri scsubal? jocrtunbjuftan ma(om ftcecnion Jnboncsia bi Surakarta

23 Bangsa Indonesia ingin bersahabat dengan seluruh dunia. Nah, ini hari kita kedajohan, saudara2... bukan kita gelarkan keloso bagi beliau, tetapi kita gelarkan permadani di Solo ini. Kita tidak gelarkan keloso bedah bagi Presiden Worosjilov, kita gelarkan babut, permadani jang indah. Kita tabur beliau dengan bunga mawar dan melati. Dan terutama sekali kita tabur beliau dengan hati kita jang tjinta kepada kemerdekaan. Sebabnja apa? Ialah sebagai kemarin saja tela_h katakan di Salatiga, antara Sovjet Uni jang beliau mendjadi wakilnja dan Rakjat Indonesia itu, ada titik2 pertemuan tjita2. Antara Sovjet Uni dan Indonesia djaraknja berribu-ribu berratus-ratus, berpuluh-puluh ribu kilometer, tetapi kok ja petukan, tjotjok? saudara2 didalam tjita2. Jaitu, pertamatama saudara2, tjita2 kemerdekaan nasional jang penuh. Pernah rakjat Sovjet Uni jang sudah memproklamirkan kemerdekaannja didalam tahun 1917 dikerojok oleh kaum imperialis. Sebagai tadi saja katakan pernah pula kinepung wakul Ginojo ngranggap saudara2. Delapan belas negara mau menggempur, mau menghantjur-leburkan mereka, tetapi mereka tjinta kepada kemerdekaan nasional, mereka mempertahankan kemerdekaan nasional. Kita pun mempertahankan kemerdekaan nasional. Ini adalah titik pertemuan jang pertama. Kedua adalah titik pertemuan bahwa mereka bertjita-tjita mengadakan satu masjarakat jang adil dan makmur. Kitapun bertjita-tjita sebagai tertulis didalam Undang2 Dasar Sementara kita, mengadakan satu masjarakat jang adil dan makmur, makmur dan adil, sebagai jang saja katakan tempo hari disini. Ini titik pertemuan jang ke-2. Titik-pertemuan ke-3 ialah mereka ingin adanja perda-

24 maian dunia. Kitapun ingin adanja perdamaian didunia itu, saudara2. Saja ini sudah pernah keliling dunia, meskipun belum semua. Sudah pernah handjadjah desa amilang kori, ja Amerika, ja Kanada, ja ke Swis, ja ke Austria, ja ke Djerman, ja ke Italia, ja ke India, ja ke RRT, ja ke Sovjet Uni, ja ke Tjekoslowakia, ja ke Mongolia, dimana saja disuguh susu kuda, katanja, tempo hari. Sudah kemanamana, saudara2, dan saja perhatikan satu hal. Saja melihat bahwa rakjat djelata dimana-mana itu ingin damai. Diluar negeri ada kabar bohong : dikatakan rakjat RRT mau perang, senang perang... bohong! Rakjat RRT tjinta damai. Dikatakan pula : rakjat Sovjet Uni tjinta perang...bohong! Rakjat Sovjet Uni tjinta dam ai! Bahkan saja melihat di Amerika, saudara2, rakjat djelata tjinta damai. Maka ini menggembirakan, saduara2! Sebab rakjat djelata diseluruh dunia ini sebenarnja tjinta damai. Hanja, ja, ada orang2 jang tidak tjinta damai, tetapi rakjat djelatanja tjinta damai. Kemudian K. E. Worosjilov menjambut antara lain :,,Dengan penuh perhatian dan simpati Sovjet Uni mengikuti perdjoangan jang sengit dan lama dari rakjat saudara melawan meradjalelanja kekuasaan asing, perdjoangan jang mentjapai sukses dalam bulan Agustus Selama masa waktu jang masih pendek dari kemerdekaannja Republik Indonesia telah mentjapai sukses2 besar. Sekarang Indonesia memainkan peranan penting dalam memutuskan masalah2 internasional. Sudah diakui djasa negara saudara2 dalam soal mempersatukan bangsa2 jang

25 tjinta perdamaian dari negara2 Asia dan Afrika. Itu telah ditjerminkan setjara konkrit dalam Konperensi Bandung jang bersedjarah. Saja sependapat penuh dengan kata2 Presiden saudara2, sahabat kami Sukarno. Kata2nja berisi kebenaran untuk mana rakjat kami telah dan sedang mengerdjakannja., Memang betul bahwa rakjat kami adalah rakjat jang besar. Dinegara kami terdapat 15 Republik Sovjet dan 16 Republik Otonom jang sebenarnjalah hidup bersama-sama sebagai satu keluarga. Dan kami menjukai semua orang jang mendjadi pemihak perdamaian, persahabatan 'dan kebahagiaan seluruh manusia. Orang2 Sovjet gembira karena sukses saudara2 dan kami bangga, dengan ketegasan rakjat Indonesia melenjapkan semua sisa2 kolonialisme dalam waktu jang singkat. Kami beranggapan bahwa tuntutan rakjat Indonesia tentang Irian Barat jang tidak dapat dipisahkan dari Indonesia adalah adil dan sjah. (Worosjilov dan Presiden Sukarno berdjabatan ta - nga n). Dengan rasa puas kami menekankan pada fakta bahwa perhubungan persahabatan antara rakjat2 kita terus diperluas dan diperkokoh. Dan perhubungan ini berguna bagi Indonesia dan Sovjet Uni dan mengabdi untuk memperkokoh perdamaian dunia. Kota Solo pada hari itu benar2 mengalami peristiwa jang hebat dan bersedjarah, dan pada waktu itu oleh Pemerintah setempat telah diumumkan sebagai hari Raja untuk menjambut wakil2 sahabat rakjat Indonesia dari Sovjet Uni. Rapat diachiri setjara meriah dengan njanjian bersama lagu2 rakjat jang diikuti oleh kedua Kepala Negara jang ditjintai rakjatnja. Pada tanggal 14 Mei rombongan dari Djogjakarta terbang kepulau Bali untuk mengundjungi upatjara adat Pura. Di Denpasar rombongan disambut setjara kebesar-

26 Y O o r o s jilo v b a it y Jrc s ib c n S u k a r n o b o ta m r a jjo t -r a k s a s o b i W lc b a ti ftcbuo joicsibcn scbang incnjnfcsifcan tori.ftcfjoh" bi <t)c»> jnsac

27 an oleh pawai adat jang diikuti oleh gadis2 dalam pakaian adat jang beraneka-warna dan gemerlap. Dalam rapat raksasa Bung Karno memberi penghargaan tinggi terhadap adat-istiadat Bali jang luhur dan memperkenalkan Presiden Worosjilov jang tjinta damai kepada chalajak Bali jang berkebudajaan tinggi. Pidato itu disambung oleh sambutan Presiden Worosjilov antara lain demikian :,,Rakjat Sovjet menjukai kemerdekaan. Negara kami menjukai kebudajaan bangsa. Kami menghormati adat-istiadatnja... Tiap2 orang perlu mempeladjari bangsa2 lain dengan sebaik-baiknja. Adalah perlu bahwav rakjat hidup dalam perdamaian dan persahabatan dengan memakai dasar lima azas ko-eksistensi. Dalam perdjamuan pada malam harinja K. E. Worosjilov menerima hadiah2 kehormatan, keris- dan gambar oleh tukang2 Bali, dan telah diadakan-pertundjukan tari-tarian oleh para seniman dan seniwati Bali jang terkemuka. Pada tanggal 15 Mei rombongan meninggalkan Pulau Bali, terbang diatas gunung2 api Bromo, Semeru, Selat Madura dan mendarat pada djam 9.50 dilapangan terbang Perak, Surabaja, dimana para Tamu Agung menjaksikan parade peradjurit2, perwira2 dan pelaut2. Setelah upatjara penjambutan oleh Gubernur Djawa Timur Samadikun, Panglima Teritorium V Kolonel Sarbini, Walikota Surabaja Istidjab, dan berribu-ribu penduduk kota, rombongan menudju kerapat raksasa jang dihadiri oleh kurang lebih sedjuta manusia. Bung Karno mengutjapkan pidatonja sebagai berikut: Kita tidak heran, saudara2, djikalau panggilan untuk me-

28 l

29 ngadakan perdamaian dunia, perdamaian seluruh umat manusia disambut oleh sekian banjak rakjat dimuka bumi ini. Maka oleh karena itupun kita menjambut kedatangan Bapak Worosjilov ini dengan hati jang riang-gembira, oleh karena beliaupun salalr seorang pahlawan jang mengandjurkan perdamaian dunia, mengandjurkan kemerdekaan nasional, mengandjurkan kepada keadilan sosial. Kita bangsa Indonesia, terutama di Surabaja ini jang sekarang duduk berdiri dibawah naungan daripada tugu pahlawan ini, kita dari Surabaja ini tahu harganja kemerdekaan, tahu harganja perdamaian, tahu harganja tjita2 keadilan sosial. Maka oleh kjarena itulah kita bergembira bahwa Surabaja pada saat sekarang ini didatangi pula oleh Bapak Worosjilov. K. E. Worosjilov membalas sebagai berikut: Kami merasa senang mengundjungi kota saudara2 dan djuga karena Surabaja adalah kotanja pemuka negara jang terkenal. Pedjoang tegas melawan kolonialisme untuk perdamaian, persahabatan dan persamaan hak ialah kotanja sahabat kami jang baik Paduka Jang Mulia Presiden Republik Indonesia Dr. Sukarno... Kami ingin agar sehari kesehari Republik Indonesia dikembangkan dan dikokohkan untuk kebahagiaan rakjatnja untuk kemadjuan. Presiden Sukarno disini mengatakan bahwa muka kami, mata kami tidak sama dengan orang Indonesia tetapi kita mempunjai apa2 jang sama, jaitu kemauan untuk perdamaian dan persahabatan. Rapat raksasa ditutup dengan njanji bersama lagu In

30 donesia Raja dan perlombaan karapan sapi. Dari sini para tamu terbang ke Djakarta dan pada tanggal 16 Mei meneruskan perdjalanannja dengan pesawat udara ke Medan. Dilapangan Merdeka dikota Medan diadakan rapat raksasa jang dihadiri oleh kurang lebih orang kaurn buruh, pegawai jang membawa sembojan2 dan bendera2, kaum buruh minjak, kaum buruh pelabuhan, kaum buruh perkebunan dan lain-lainnja. Bung Karno terlebih dahulu mengatakan antara lain : Persahabatan antara Sovjet Uni dan Republik Indonesia bukan sekedar persahabatan dua persoon Sukarno dan Worosjilov. Persahabatan Sovjet Uni dan Indonesia ialah persahabatan dari rakjat Indonesia dan rakjat Sovjet Uni, oleh karena kedua rakjat itu sama2 tjinta kemerdekaan, sama2 tjinta keadilan sosial, sama2 tjinta kepada perdamaian dunia... Perdamaian dunia kita bantu adakan, saudara2. Perdamaian dunia diadakan oleh segenap manusia didunia ini jang tjinta pada perdamaian sebagai dimana-mana tempat saja katakan 2000 djuta manusia tjinta kepada perdamaian.^djikalau 2000 djuta manusia ini bergerak untuk mengadakan perdamaian, saudara2, meskipun kaum imperialis mengadakan 10 djuta kapal udara, 10 djuta tank, 10 djuta meriam, bom, dinamit, perdamaian toh akan datang, djikalau segenap rakjat didunia ini menghendaki perdamaian! Sesudah Presiden Sukarno selesai dengan pidatonja, K. E. Worosjilov mendekati mikrofon dan mengutjapkan pidato balasan. Beliau berkata :

31 ,,Saudara2 sekalian. Sudah tertjapailah segala sesuatu jang telah dikatakan setjara sebenarnja oleh sahabat jang besar, Presiden saudara2 jang terhormat, jaitu agar Indonesia indah mendjadi Republik jang sesungguhnjalah djaja, bersatu dan kuat. Dari semua sambutan2 jang menggembirakan dan membesarkan hati, djelaslah bahwa rakjat Indonesia mempunjai perasaan2 jang sangat bersahabatan terhadap rakjat Sovjet (Rakjat menjam but: Benar, benar). Berhubung dengan ini saja hendak berkata bahwa rakjat Sovjet mempunjai simpati besar dan rasa tjinta terhadap rakjat Indonesia jang mempunjai tradisi kemerdekaan jang perwira, dan jang sangat menghargai kebudajaan nasional kuno jang kaja. (Suara : Hidup! Hid up!) Sahabat2 tertjinta, kami sudah melihat bahwa rakjat Indonesia jang radjin, bekerdja setjara damai dan berusaha memperkokoh perdamaian dunia. Sovjet Uni jang banjak bangsa2nja djuga bekerdja setjara damai. Pemerintah kami melakukan segala-nja untuk menentang bahaja baru, untuk meredakan kegentingan internasional dan mentjapai ko-eksistensi setjara damai antara semua negara. Dirapatkannja rakjat2 kami dan rakjat2 dari negara2 lain dalam perdjoangan untuk perdamaian merupakan tenaga jang raksasa untuk membendung djalan kepeperangan. Perlu dilakukan segala-galanja agar kekuatan2 jang tjinta perdamaian mendjadi aktif dan menggagalkan rentjana2 kaum penghasut perang. Kami hidup, sahabat2 tertjinta, dalam zaman dimana semua bangsa2 Asia dan Afrika menginsjafi tentang kekuatan2nja sendiri jang perkasa, melemparkan dari bahunja beban kolonialisme dan imperialisme. Bangsa2 jang bangkit untuk membela kemerdekaannja selalu akan mendjadi pembela2 dalam perdjoangan demikian ini.

32 Dengan sepenuh hati saja mengharapkan untuk saudara2, penduduk tertjinta kota Medan, atas nama pribadi saja, atas nama saudara2 jang mengiringi saja, sukses besar dalam pekerdjaan saudara2 dalam seluruh kehidupan saudara2 dan mengharapkan sukses pula bagi perkembangan kota saudara2 dan seluruh Republik Indonesia jang megah. Kata2 penghargaan K. E. Worosjilov untuk kehormatan penduduk Medan, rakjat Indonesia jang radjin dan berbakat, untuk persahabatan jang tak terpatahkan antara bangsa2 Indonesia dan Sovjet Uni dan perdamaian dunia jang kekal dan abadi itu disambut oleh lautan seruan2 bersatu dari para hadirin rapat raksasa. Terdengarlah kata2 dalam bahasa Rusia Swoboda (Merdeka). rapat berachir dengan dinjanjikan lagu Indonesia Raja. A-ljara di Medan itu ditutup dengan djamuan kehormatan pada malam harinja jang dimeriahkan dengan kesenian tari-tarian rakjat Sumatera. Pada tanggal 17 Mei rombongan tiba kembali di Djakarta. Dan pada djam dilapangan Merdeka ibu-kota diselenggarakan rapat raksasa jang dikundjungi oleh rakjat2 dari Kebajoran, Tandjung-Priok, desa2 dan kampung2 disekitar Djakarta dan membawa bendera2 Sovjet Uni dan Republik Indonesia serta gambar2 K. E. Worosjilov dan Bung Karno, selainnja balon2 berwarna dan sembojan2 persahabatan Indonesia Sovjet Uni. Dari satu-setengah djuta orang jang menghadiri itu, selainnja j-ombongan Tamu Agung dan pembesar- Pemerintah Republik Indonesia djuga terdapat para pemuka kota Djakarta Raja, tokoh2 masjarakat umum, Korps- Diplomatik, Staf Anggauta kedutaan Sovjet Uni, para Pembesar Militer dan Sipil, para Wartawan dalam dan luar negeri dan seluruh lapisan rakjat ibu-kota dan sekitarnja.

33 Kapat dibuka oleh Kepala Staf K. M. K. B. D. R. Major Marsudi selaku Ketua Panitia rapat raksasa persahabatan Indonesia Sovjet Uni, jang di-ikuti oleh pidato Ketua Panitia Negara Urusan Penerimaan Kepala2 Negara Asing, Menteri Petera A. M. Hanafi. Tepuk tangan jang riuh dan pekik2 jang mentjerminkan perasaan mendahului dan menjelingi pidato sambutan K. E. W orosjilov jang antara lain berkata : Pertemuan kita ini saudara2, akan untuk selama-lamanja membekas dalam ingatan kami sebagai pernjataan jang hebat dari persahabatan antara kedua negeri kita. Perkenalan dengan kota saudara2 jang termasjhur karena masa lampaunja, jang revolusioner dan jang mendjadi pusat penghidupan politik, ekonomi dan kebudajaan dari Republik Indonesia meninggalkan pada kami kenang- an jang tak dapat dilupakan. Dalam api perdjoangan revolusioner timbul dan bertambah kuat persatuan segala tenaga patriotik dari rakjat Indonesia, kesadaran nasionalnja meningkat djuga. Dan disinilah di Djakarta, dua belas tahun jang lalu sudah diproklamirkan kemerdekaan dan kebebasan rakjat Indonesia. Sesudah itu rakjat Indonesia menempuh djalan lebar menudju pembangunan nasional dari negaranja. Saudara2 jang terhorm at! Kita hidup dalam zaman jang memang bersedjarah jang mempunjai salah satu tjiri istimewa jaitu djatuhnja sistim kolonialisme dan pembebasan bangsa2 Asia-Afrika. Digelanggang internasional muntjul negara2 jang baru, jang mendjalankan politik bebas sesuai dengan kepentingan bangsanja masing'-, gerakan hebat dari bangsa2 untuk kemerdekaan ini tidak dapat dibendung. Tindakan2 kaum kolonialis betapapun hitam dan litjin sifatnja tidak dapat

34 menghalanginja. Sekarang suclah djelas bagi semua, bahwa bangsa2 Timur penuh kebulatan tekad untuk menghantjur-leburkan kolonialisme jang terbentji itu dan menegakkan untuk selama2nja kemerdekaan dan kebebasan. Saudara2 jang terhorm at! Negeri kami selalu menundjang perdjoangan bangsa2 Timur melawan kolonialisme, sebab sedjak lahirnja Sovjet Uni menentang penindasan oleh satu bangsa atas bangsa jang lain. Dengan konsekwen Sovjet Uni melaksanakan prinsip2 persamaan hak, persahabatan dan saling membantu antara semua bangsa. Negara Sovjet tidak pernah memaksakan ide2nja, t'jara hidupnja terhadap siapapun djuga. Kami menentukan hubungan kami dengan negeri2 lain atas saling menghormati terhadap tjara hidup jang dipilih oleyi rakjat masing- negeri, atas prinsip menghormati keutuhan wilajah dan kedaulatan, tidak menjerang, tidak tjampur tangan mengenai urusan masing2 negeri, atas dasar persamaan hak serta hubungan2 jang saling menguntungkan dan hidup berdampingan setjara damai. Kami mempunjai pendirian bahwa persahabatan dan koeksistensi damai saling memperkaja semua bangsa baik setjara rochani maupun materiil. Saudara2 jang terhorm at! Baik Sovjet Uni maupun Indonesia jang sedang sibuk dengan pekerdjaan pembangunan jang damai, berkeinginan teguh untuk memelihara dan memperkokoh perdamaian. Negara2 kita menentang perang dan menghendaki supaja masing2 bangsa dapat hidup dalam suasana damai, tanpa rasa takut akan masa depannja. Negara2 kita dengan sokongan bulat semua bangsa didunia setjara konsekwen menentang kolonialisme digelanggang internasional, menentang blok militer dan menentang diben-

35 tuknja pangkalan2 militer diwilajah asing. Negeri kita menjokong berhentinja perlombaan persendjataan, pelarangan sendjata2 atom serta zat air dan pula penghentian pertjobaan2nja. K. E. Worosjilov mengachiri pidatonja dengan utjapan terima kasih atas sambutan jang hangat serta harapan2 sukses baru jang besar kepada rakjat Republik Indonesia. Sesudah pidato K. E. Worosjilov itu berpidatolah Bung Karno jang antara lain berkata sebagai berikut: Ja, memang bangsa Indonesia ini ingin bersahabat dengan semua bangsa didunia, saudara2. Ingin bersahabat dengan rakjat RRT, rakjat India, rakjat Mesir, rakjat Pakistan, rakjat Birma, rakjat Filipina, rakjat Sovjet Uni, rakjat Tjekoslowakia, Yugoslavia, Austria, Inggeris, Perantjis, Italia, Belanda, Amerika, seluruh rakjat didunia ini, saudara2, kita ingin bersahabat dengannja. Ja, tidak tedeng aling2. Bangsa Indonesia memang bangsa jang tjinta damai dan tjinta persahabatan! Bangsa Indonesia menganggap dirinja sama dengan lain2 bangsa. Bangsa Indonesia tidak mau menganggap dirinja lebih tinggi daripada lain bangsa. Tetapi bangsa Indonesiapun tidak mau dianggap lebih rendah dari lain bangsa! Sama-sama! Dan memangpun zonder tedeng aling2. Jang paling dibutuhkan sekarang ini ialah : persahabatan ' perdamaian, persahabatan perdamaian! Tetapi sebagai tadi Bapak katakan ada sjarat2nja. Sjaratnja ialah, pertama saudara2, hormat-menghormati satu sama lain. Djangan ikut2 tjampur didalam urusan dalam negeri sesuatu bangsa! Djangan melanggar kemerdekaan sesuatu bangsa!

36 Kita tjinta damai tetapi kita lebih tjinta lagi kepada kemerdekaan, kata kita pada waktu itu. Sampai sekarangpun demikian saudara-! Kita tjinta kepada perdamaian tetapi kita lebih tjinta kepada kemerdekaan. Nah, ini kita menjambut Paduka Jang Mulia Presiden Worosjilov, kok dengan gegap gempita. Saja melinat sambutan dimana-mana, bukan main, saudara2! Perempuan2 menggendong anaknja berdiri dipinggir djalan: Hidup W orosjilov! Hidup Worosjilov! Hidup Worosjilov! Ada jang berdiri dihudjan seperti di Bandung: Hidup W orosjilov! Hidup Worosjilov! Apa sebabnja? Sebabnja bukan sadja tjinta damai. Sebabnja ialah, sebagai tadi saja katakan : kita ini hidup didalam tjinta kemerdekaan dan didalam alam perdjoangan,. mentjapai kemerdekaan jang penuh. Bangsa Sovjet Uni membantu kita dan simpati kepada kita didalam perdjoangan kita semua. Nah, itulah sebabnja! Saudara2, kita didalam beberapa hari ini merasa gembira punja Tamu Agung Paduka Jang Mulia %Presiiden Worosjilov dan besok lusa tanggal 19 Presiden Worosjilov akan kembali lagi kenegerinja. Kami doakan perdjalanan pulang terdjadi dengan selamat. Kami doakan Presiden Worosjilov tetap didalam sehat walafiat. Kami, doakan rakjat Sovjet Uni tetap didalam kesedjahteraan. Kami doakan rakjat Sovjet Uni tetap didalam persahabatan dengan bangsa Indonesia. Kami doakan bahwa bangsa Indonesia dan bangsa Sovjet Uni terus mendjalankan perdjoangan anti imperialisme dan anti kapitalislme. Kami doakan perdamaian dunia lekas terdjadi. Sesudah pidato Presiden Sukarno semua hadirin bersama-sama menjanjikan lagu Indonesia Raja.

37 Pada tanggal 18 Mei, K. E. Worosjilov dan rombongannja mengundjungi Dewan Perwakilan Rakjat Republik Indonesia. K. E. Worosjilov berpidato didepan sidang istimewa Parlemen jang dihsidiri oleh 200 orang anggautanja, para'menteri, anggauta- Korps Diplomatik dan pembesar2 pemerintahan, militer-, sipil dan lainnja. Dalam pidatonja untuk memperkenalkan Presiden W o rosjilov kepada para anggauta D.P.R. maka, Ketua Sartono mentjeriterakan tentang riwajat-hidupnja Worosjilov. Dalam pidatonja K. E. Worosjilov antara lain mengatakan : \ Kami bertemu dengan saudara2 pada waktu, ketika kundjungan kami ke Republik Indonesia jang luar biasa kajanja dengan kesan2, sudah mendekati tamatnja. De- ngan mengundjungi tanah Indonesia jang indah permai ini baru untuk pertama kalinja, maka kami sangat terharu oleh perhatian dan keramah-tamahan, jang diberikan disini terhadap kami. Kami anggap ini sebagai suatu pernjataan persahabatan antara rakjat Indonesia dan Sovjet Uni terhadap kami. Sambutan2 hangat, jang diberikan terhadap kami dimana-mana sadja oleh warganegara2 negeri saudara2 adalah sambutan2 terhadap seluruh rakjat Soyjet Uni jang 200 djuta orang penduduknja. Kami memudji hasrat rakjat Indonesia akan memperkuat persatuan, karena dari pengalaman kaja kami sendiri kami tahu, bahwa hanjalah persatuan dan tekad rakjat seluruhnja sadja jang merupakan kekuatan, kemerdekaan dan hasil2nja kemadjuan negeri pada umumnja. Seperti sudah berulang-ulang dikatakan oleh Presiden Sukarno, dipereratnja persatuan Republik Indonesia sangat penting, karena kemerdekaan Tanah Air saudara2 belum selesai.

38 Sebagian wilajah Indonesia Irian Barat masih beluni dikembalikan kepada Indonesia. Dan tatkala Indonesia menjerahkan soal Irian Barat agar ditindjau PBB, maka disanapun negara2 kolonialisme memperlihatkan wadjahnja jang sebenarnja. Mereka itu menentang tuntutan saudara- jang adil, jang disokong oleh negara kami serta pula oleh negeri2 lain jang tjinta kemerdekaan. Para anggauta parlemen jang terhormat! Dengan senang hati kami dapat mentjatat, bahwa hubungan Sovjet Uni Indonesia berkembang baik atas dasar 5 prinsip ko-eksistensi, damai dan persahabatan. Kita bukan sadja hidup berko-eksistensi, kita bersahabatan djuga, dan hal ini membuka kemungkinan2 baru bagi'perkembangan kerdjasama dalam segala lapangan diantara negeri2 kita. K. E. Worosjilov mengachiri pidatonja dengan seruan :,,'Mudah-mudahan Republik Indonesia jang perwira hidup dan mendjadi makin kuat. Mudah-mudahan persahabatan dan kerdjasama antara rakjat Sovjet Uni dan rakjat Indonesia makin erat dan madju!,,hidup perdamaian dunia! Pada djam K. E. Worosjilov dan rombongan mengundjungi gedung Kedutaan Besar Sovjet Uni, djalan Imam Bondjol 60, Djakarta. K. E. Worosjilov berbitjara dengan anggauta2 Kedutaan dan mengharapkan kebahagiaan dalam kehidupan dan sukses2 dalam pekerdjaan. - Pada malam harinja sesudah itu, K. E. W orosjilov mengadakan djamuan makan malam untuk menghormati Presiden Republik Indonesia, Dr. Sukarno. Dari fihak In

39 donesia hadir Presiden Dr. Sukarno, Perdana Menteri Djuanda dan anggauta2 kabinet, Ketua Dewan Perwakilan Rakjat Republik Indonesia Sartono dan pemimpin2 Parlemen *jang lain, dan Ketua Konstituante Wilopo, pemimpin2 Angkatan Perang Republik Indonesia, pemimpin2 partai politik dan pemuda2, kalangan sipil dan militer lainnja, Korps Diplomatik. Djamuan makan ini diadakan dalam suasana jang hangat. K. E. Worosjilov mengutjapkan sebuah pidato kepada para tamu. Beliau berkata : Sekembali kami ke Tanah Air kami, kami akan mentjeritakan kepada rakjat Sovjet betapa nieriah dan penuh kehormatan kami disambut di Indonesia, jang ramah-tamah. Indonesia jang penuh matahari dan jang betul2 serupa dengan suatu negeri impian. Negeri kita adalah berhak sama, merdeka dan berdaulat dan kami mengerti sekarang bahwa persahabatan Sovjet Uni Indonesia dan kerdjasama disemua lapangan antara dua negeri kita mempunjai perspektif2 jang baik bagi perkembangan jang seterusnja. Persahabatan dan kerdjasama negeri2 kita adalah suatu priestasi jang mempunjai arti internasional jang besar sekali. Presiden Sukarno mengutjapkan pidato djawaban: Dan didalam waktu jang amat singkat, jaitu 12 hari jang Paduka Jang Mulia berada ditanah air kami, kami telah mentjoba menundjukkan kepada Paduka Jang Mulia bukan sadja betapa rupa tanah air kami, betapa rupa rakjat Indonesia, tetapi terutama sekali ialah kami mentjoba menundjukkan kepada Paduka Jang Mulia rasa persaudaraan dan persahabatan jang dikandung oleh rakjat Indonesia terhadap rakjat Sovjet Uni. Dan saja merasa gembira, bahwa Paduka Jang Mulia didalam waktu 12 hari

40 itu telah dapat menjaksikan, bahwa rasa persaudaraan dan persahabatan daripada rakjat Indonesia terhadap rakjat Sovjet Uni adalah benar2 rasa jang keluar seichlasichlasnja dari lubuk hati jang sedalam-dalamnja. Kamipun mengerti bahwa rakjat Sovjet Uni amat mentjintai tanah air Sovjet Uni, ialah oleh karena tatkala kami mengadakan perdjalanan di Sovjet Uni jang 2 pekan lamanja itu djuga melihat satu tanah air jang banjak sekali tempat2 jang indah dan molek., Tetapi Paduka Jang Mulia rasa saling mengerti satu sama lain diantara rakjat Sovjet Uni dan rakjat Indonesia, bukan hanja karena kami mentjintai tanah air kami dan rakjat Sovjet Uni mentjintai tanah air Sovjet Uni sadja. Adalah hal2 lain pula jang mengikat hati rakjat Sovjet Uni kepada rakjat Indonesia dan hati rakjat Indonesia kepada rakjat Sovjet Uni. Pertama-tama, sebagai }ang sudah sering saja katakan indato* saja selama Paduka Jang Mulia mengadakan perdjalanan di Indonesia ini, adalah titik-pertemuan dalam tjita- rakjat Sovjet Uni dan rakjat Indonesia. Titikpertemuan dalam lapangan politik, kemerdekaan nasional jang penuh, titik-pertemuan dalam lapangan ekonomi, keadilan sosial jang penuh, titik-pertemuan dalam lapangan rasa perikemanusiaan, perdamaian dunia penuh. Titik2 ' pertemuan dilapangan tjita2 inilah salah satu pengikat pula dari rasa hati Indonesia dan rasa hati Sovjet Uni. Saja ulangi apa jang saja katakan tempo hari di Sovjet Uni dan jang tadi pagipun Paduka Jang Mulia katakan di Parlemen : persahabatan antara rakjat Sovjet Uni dan Rakjat Indonesia adalah persahabatan antara dua pedjoang, dan.persahabatan jang demikian itu adalah persahabatan jang erat.

41 . W ^ o r o s jilo v j»ic»ig < ito (m» Jct»g f?o rg oon»ijo fccpnbn 3u fcri b o r i yjrc sib c ti S u fm m o scfogi ttictinriftnn 'ifcarintt \V\cnak t^jittggo Pada tanggal 19 Mei pagi banjak penduduk Djakarta pergi kelapangan terbang Kemajoran untuk menjampaikan selamat djalan kepada para tamu dari Sovjet Uni. Dilapangan terbang Kemajoran telah datang anggauta2 Pemerintah Indonesia, tokoh2 sipil, militer, wakil2 golongan masjarakat, Korps Diplomatik, orang2 dari Sovjet Uni bersama dengan keluarganja, dan beribu-ribu rakjat biasa. Kemudian tibalah mobil dengan K. E. Worosjilov, Sj. R. Rasjidov, W. P. Eljutin, N. T. Fedorenko, Duta Besar URSS di Indonesia, D. A. Zhukov. K. E. Worosjilov dimuka mikrofon mengutjapkan pidato.,,pada saat meninggalkan tanah saudara2 jang indahpermai, kata K. E. Worosjilov,,,pada saat berpisah dengan teman2 kami jang baru dan jang lama, maka sekali lagi atas nama saja sendiri dan atas nama semua kawan

42 " 0e(u(tan-petptsaf7<*tt atitata 'jotresiben Sufeamo ban R. W)otosji(o

43 jang mengikuti saja, saja mengutjapkan terima kasili jarig sedalam-dalamnja kepada Paduka Jang Mulia Presiden Republik Indonesia dan kepada seluruh rakjat Indonesia jang djaja. Terima kasih itu saja sampaikan atas segala matjam keramah-tamahan, atas semua hal jang baik; jang dinjatakan disini terhadap kami selama kundjungan kami di Indonesia. Terima kasih kami utjapkan atas penjambutan jang gegap-gempita.. ". Kalau dari semua kesan2 mengenai penghidupan seka-, rang di Indonesia diambil kesan jang pokok, maka kesan. itu ialah bahwa rakjat Indonesia sedang bergerak, rakjat Indonesia penuh dengan enerzi, rakjat Indonesia tjinta akan Tanah-Airnja dan siap untuk mempertahankan sampai nafas penghabisan kemerdekaan dan kebebasannja. jang direbut dengan harga pengorbanan dan kesulitan-* jang berat. Kami pertjaja, bahwa'dikemudian haripun persahabatan rakjat- Sovjet Uni dan Indonesia akan terus tumbuh dan mendjadi semakin kokoh, dan akan mendjadi persahabatan jang kekal dan tak terpatahkan... : 1 ' Mudah-mudahan rakjat Indonesia membangun terus setjara damai, moga- rakjat Indonesia hidup dalam suasana mufakat dan bahagia!...,,selamat tinggal, saudara-! Presiden Republik Indonesia Dr. Sukarno memberikan pidato djawaban :,,Lebih tjepat daripada kapal udara, lebih tjepat daripada hasil teknik adalah terbangnja fikiran, rasa hati dan.tjita- manusia. Ketjepatan rasa hati dan tjita2 itulah membuat djarak jang besar antara Sovjet Uni dan Indonesia

44 mendjadi amat ketjil sekali. Boleh dikatakan tiap2 djam, tiap2 menit, tiap2 detik fikiran kami tertudju kepada rakjat Sovjet Uni, perdjoangan rakjat Sovjet Uni,tjita2 rakjat Sovjet Uni. Selamat djalan saudara Worosjilov! Selamat djalan semua saudara2 dari rombongan Worosjilov! Selamat djalan laksana terbawa terbang diatas sajap2- nja tjinta rakjat Indonesia! Selamat djalan dengan do a kami atas kesehatan saudara Worosjilov selandjutnja, dengan.do a kami atas kesedjahteraan rakjat Sovjet Uni selandjutnja.. Dengan do a kami atas langgengnja persaudaraan Sovjet Uni Indonesia. Dengan do a kami agar supaja Insja Allah dikelak kemudian hari kita berdjumpa kembali! Do Swidania... do swidania... do swidania. Terdengarlah lagu kebangsaan Sovjet Uni dan Indonesia. Meriam2 memberikan salut kehormatan. Kedua kepala negara berdjabatan tangan dan saling berpelukan dengan setjara hangat. Tamu2 dari Sovjet Uni naik kekapal terbang. Pada djam 8.30 pesawat terbang TU.-104 menudju ke Rangoon. Upatjara dilapangan terbang Kemajoran itu mengachiri kundjungan persahabatan Ketua Presidium Sovjet Tertinggi URSS, K. E. Worosjilov di Indonesia. Kundjungan ini telah semakin mempererat hubungan persahabatan antara Republik Indonesia dan Sovjet Uni, antara rakjat2 dari kedua negara ini jang berdjoang bersama-sama untuk kepentingan- dari rakjat2 diseluruh dunia jang tjinta pada perdamaian.

45

46 Peminjam ta n g g a l pi Ip 'x y u n 2 - JUL 2012 c ~ n? r? 0 5 NOV' 2 8 JAN 2012

47

48 r Perpustakaan FT

49 'Perlctafion finrntigtm (.'utign bi 'Q m nnn o(cl? jorcsibcn V1SSK R n (i ISoto

SUMBANGAN ARTIS FILM TERHADAP PEMBANGUNAN DJIWA BANGSA

SUMBANGAN ARTIS FILM TERHADAP PEMBANGUNAN DJIWA BANGSA Kencana, No. 2 Hal. 6 Th I - 1958 Drs. Asrul Sani SUMBANGAN ARTIS FILM TERHADAP PEMBANGUNAN DJIWA BANGSA Tjatatan: Drs. Asrul Sani adalah terkenal sebagai seorang essays jang djuga termasuk salah seorang

Lebih terperinci

PENGUSAHA NASIONAL SWASTA, DJADILAH PENJUMBANG KONSTRUKTIF UNTUK JPENJELESAIAN REVOLUSI!

PENGUSAHA NASIONAL SWASTA, DJADILAH PENJUMBANG KONSTRUKTIF UNTUK JPENJELESAIAN REVOLUSI! PENGUSAHA NASIONAL SWASTA, DJADILAH PENJUMBANG KONSTRUKTIF * UNTUK JPENJELESAIAN REVOLUSI! ersitas Indonesia nkultasssastra a jf Perpustakaamf 7 a :r p u xs t a k a.a n [ j^ J L T A S S A S T R \ jjfcpakxbmen

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1969 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1969 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1969 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa agar segala kegiatan jang akan menundjang pengembangan kepariwisataan jang merupakan faktor potensiil

Lebih terperinci

TRANSKRIP Kuliah/Tanja-Djawab/ Pendjelasan J.M. Menko D.N. Aidit Dimuka Peserta Pendidikan Kader Revolusi Angkatan Dwikora Tanggal 18 Oktober 1964

TRANSKRIP Kuliah/Tanja-Djawab/ Pendjelasan J.M. Menko D.N. Aidit Dimuka Peserta Pendidikan Kader Revolusi Angkatan Dwikora Tanggal 18 Oktober 1964 TRANSKRIP Kuliah/Tanja-Djawab/ Pendjelasan J.M. Menko D.N. Aidit Dimuka Peserta Pendidikan Kader Revolusi Angkatan Dwikora Tanggal 18 Oktober 1964 Harian Rakjat Djum at, 30 Oktober 1964 Para Sdr. Kuliah

Lebih terperinci

Varia No. 406 Hal (26 Januari) Usmar Ismail tentang kesenian nasional Kegairahan untuk mentjipta harus di-kobar2kan lagi

Varia No. 406 Hal (26 Januari) Usmar Ismail tentang kesenian nasional Kegairahan untuk mentjipta harus di-kobar2kan lagi Hasil ketik ulang dari dokumen asli (dokumen asli terlampir di bawah) : Varia No. 406 Hal. 4 1966 (26 Januari) Usmar Ismail tentang kesenian nasional Kegairahan untuk mentjipta harus di-kobar2kan lagi

Lebih terperinci

Jahja pertama 1 Kenjataan hidup jang kekal, salam doa Nasehat akan hidup ditengah terang dengan kebenaran, mendjadi tanda persekutuan dengan Allah

Jahja pertama 1 Kenjataan hidup jang kekal, salam doa Nasehat akan hidup ditengah terang dengan kebenaran, mendjadi tanda persekutuan dengan Allah Jahja pertama 1 Kenjataan hidup jang kekal, salam doa 1 Maka barang jang sudah ada daripada mulanja, barang jang telah kami dengar, barang jang telah kami tampak dengan mata kami, barang jang telah kami

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI BALI LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. :18/1969. 2 Mei 1969 No.5/DPRD-GR/1966 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI BALI Menetapkan Peraturan Daerah sebagai

Lebih terperinci

Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku

Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku Bab V Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku Ayo bersama mencintai NKRI! Sumber: bipa.ut.ac.id Gambar 5.1 Peta Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk melalui

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI ) No. 43 Tahun 1970 1 September 1970 No: 8/P/LK/DPRD-GR/1970 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN KARANGASEM Menetapkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1958 TENTANG PENEMPATAN TENAGA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1958 TENTANG PENEMPATAN TENAGA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1958 TENTANG PENEMPATAN TENAGA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa untuk mendjamin bagian jang lajak dari

Lebih terperinci

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1964 TENTANG PERATURAN PEMUNGUTAN SUMBANGAN IURAN UNTUK MEMBANTU PEMBIAJAAN PENJELENGGARAAN RADIO REPUBLIK INDONESIA KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROPINSI DJAWA-TIMUR Seri A DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI DJAWA TIMUR

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROPINSI DJAWA-TIMUR Seri A DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI DJAWA TIMUR 30 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROPINSI DJAWA-TIMUR Seri A Oktober 1968 6 Peraturan Daerah Propinsi Djawa Timur Nomor 3 tahun 1966 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI DJAWA TIMUR Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA N o.135 TAHUN KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA N o.135 TAHUN KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN N o.135 TAHUN 1951. KAMI, PRESIDEN Menimbang : bahwa dipandang perlu sekali Indonesia, sebagai anggauta "INTERNATIONAL TELECOMMUNICATION UNION" (I. T. U.), ikut serta dalam "KONPERENSI

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 55 TAHUN 1972 TENTANG PENJEMPURNAAN ORGANISASI PERTAHANAN SIPIL DAN ORGANISASI PERLAWANAN DAN KEAMANAN RAKJAT DALAM RANGKA PENERTIBAN PELAKSANAAN SISTIM HANKAMRATA PRESIDEN, Menimbang

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1972 TENTANG PENJEMPURNAAN ORGANISASI PERTAHANAN SIPIL DAN ORGANISASI PERLAWANAN DAN KEAMANAN RAKJAT DALAM RANGKA PENERTIBAN PELAKSANAAN SISTIM HANKAMRATA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1961 TENTANG PEMBUATAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1961 TENTANG PEMBUATAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1961 TENTANG PEMBUATAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu

Lebih terperinci

Duta Besar Republik Indonesia di Djeddah

Duta Besar Republik Indonesia di Djeddah PROTOKOL PENANDA TANGANAN PERDJANDJAN PERSAH.ABATAN antara REPUBLK NDONESA dan KERADJAAN SAUD ARABA Bertempat di gedung Kementerian Luar Negeri Saudi Arabia, pada hari Selasa tanggal dua puluh empat bulan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI ) No. 66 tahun 1970 20 November 1970 No: 11/DPRD-GR/A/Per/29 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN BULELENG Menetapkan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROVINSI BALI ) No. 22/1968 18 Nopember 1968 No. 1/SK/DPRD-GR/1968 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN GIANYAR K E P U T U S A

Lebih terperinci

Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 3 th. II tg. 27 Des PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 2 tahun TENTANG PEMADAM API

Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 3 th. II tg. 27 Des PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 2 tahun TENTANG PEMADAM API Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 3 th. II tg. 27 Des.1952. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 2 tahun 1952. TENTANG PEMADAM API DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA

Lebih terperinci

Sumber : Perpustakaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

Sumber : Perpustakaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan 1 UU 7/1950, PERUBAHAN KONSTITUSI SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT MENJADI UNDANG UNDANG DASAR SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA Oleh:PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor:7 TAHUN 1950 (7/1950) Tanggal:15 AGUSTUS

Lebih terperinci

Undang-undang 1946, No. 22 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang-undang 1946, No. 22 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Undang-undang 1946, No. 22 PENTJATATAN NIKAH. Peraturan tentang pentjatatan nikah, talak dan rudjuk. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : 1) bahwa peraturan pentjatatan nikah, talak dan rudjuk seperti

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI ) No. 16/1963 20 April 1963 No. 7/DPRD-GR/1963.- DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BADUNG Menetapkan

Lebih terperinci

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan 2. Makna Proklamasi Kemerdekaan Perhatikanlah, bagaimana kemeriahan yang terjadi ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 dirayakan. Sungguh meriah, bukan? Kemeriahan yang dilakukan

Lebih terperinci

KONSEPSI SENDIRI - DJANGAN MENDJIPLAK!

KONSEPSI SENDIRI - DJANGAN MENDJIPLAK! PRESIDEN SUKARNO PADA PERXNGATAN DE tit 5 DJULI:.» ' ** \ V ' * * - *v, 1. KONSEPSI SENDIRI - DJANGAN MENDJIPLAK! Perpustakaan Fakultas Sastra LTniversitas Indonesia DEPARTBMEN PENERANGAN R.l. P / y A

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1948 TENTANG PENGAWASAN PERBURUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1948 TENTANG PENGAWASAN PERBURUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Status : Mendjadi UU No.3 Th.1951 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1948 TENTANG PENGAWASAN PERBURUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk mengawasi berlakunja Undang-undang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN DJEMBRANA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN DJEMBRANA LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 5 tahun 1969 27 Pebruari 1969 No. : 6/Kep/D.P.R.D.G.R./1968 Keputusan : Dewan Rakjat Daerah Gotong Rojong Kabupaten Djembana Tanggal

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN

Lebih terperinci

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN OLEH : (XI-IIS.1) FIKRI NUR WAFA (16) FIRJATULLAH AL F. (17) HANIFATUL WAHDA (18) ISYFA MAULANA A. (19) JIHAN FADIYAH M. (20) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI )

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI ) LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI ) NO. 7/1963 27 Pebruari 1963 No. : 6/DPRD-GR/1962,- Keputusan :Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Gotong Rojong Daerah Tingkat II Buleleng

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1958 TENTANG PENGGUANAAN LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1958 TENTANG PENGGUANAAN LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1958 TENTANG PENGGUANAAN LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa perlu diadakan peratuaran tentang penggunaan Lambang Negara

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menghormati kedudukan para Pejabat Negara,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 159 TAHUN KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 159 TAHUN KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN NO. 159 TAHUN 1957. KAMI, PRESIDEN Memperhatikan : a. surat undangan jang diterima dengan perantaraan Kedutaan Besar Kanada di Djakarta tanggal 14 Djuni 1956 No. 91, mengenai Kongres

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 9/1968 19 April 1968 No. 3/P/DPRDGR/1968 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN KARANGASEM Menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN No. 180 TAHUN 1953 TENTANG PERATURAN TENTANG PEMERIKSAAN-KAS PADA PARA BENDAHARAWAN JANG MENERIMA UANG UNTUK DIPERTANGGUNG DJAWABKAN DARI KANTOR-KANTOR PUSAT PERBENDAHARAAN OLEH PARA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 29 tahun Mei 1969

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 29 tahun Mei 1969 LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 29 tahun 1969 28 Mei 1969 No. 6 a 1/DPRDGR/1966. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN BULELENG Menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA No. 95 TAHUN KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA No. 95 TAHUN KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN No. 95 TAHUN 1956. KAMI, PRESIDEN Menimbang : a. bahwa berhubung dengan terpilihnja Indonesia mendjadi Anggota E.C.O.S.O.C. mulai tahun 1956 untuk masa waktu 3 (tiga) tahun, maka diangap

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KOTAPRADJA S U R A K A R T A. PERATURAN-DAERAH Kotapradja Surakarta tentang padjak potong hewan. Pasal 1.

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KOTAPRADJA S U R A K A R T A. PERATURAN-DAERAH Kotapradja Surakarta tentang padjak potong hewan. Pasal 1. No.6/ 1959. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KOTAPRADJA S U R A K A R T A. menetapkan peraturan-daerah sebagai berikut : PERATURAN-DAERAH Kotapradja Surakarta tentang padjak potong hewan. Pasal 1. (1) Dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH TINGKAT II BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1961 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BANDJAR

PERATURAN DAERAH TINGKAT II BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1961 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BANDJAR PERATURAN DAERAH TINGKAT II BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1961 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BANDJAR Menetapkan Peraturan Daerah Jang Berikut : PERATURAN DAERAH TENTANG MENGADAKAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945. PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945. PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e ) UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e ) Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 58 TAHUN 1959 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA, ANGGOTA DAN SEKRETARIS JENDERAL/SEKRETARIS DEWAN PERANCANG NASIONAL PRESIDEN, Menimbang : bahwa kedudukan keuangan

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah 1950 No. 37

Peraturan Pemerintah 1950 No. 37 Peraturan Pemerintah 1950 No. 37 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITEIT GADJAH MADA Peraturan tentang Universiteit Gadjah Mada. Menimbang : bahwa perlu mengadakan peraturan tentang Universitit Negeri

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.125, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAHAN. Acara Kenegaraan. Protokoler. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5166) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI)

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI) LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI) No. 1 / 1966 14 Desember 1966 No. 8/D.P.R.D.G.R./1962 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT I BALI Menetapkan

Lebih terperinci

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Kemerdekaan. Bisa juga dalam acara kepemudaan. Silahkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1954 TENTANG TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1954 TENTANG TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1954 TENTANG TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG PRESIDEN, Menimbang : 1.bahwa masa satu windu, sejak saat diresmikan berdirinya Angkatan Perang Republik Indonesia pada

Lebih terperinci

Mendajung Antara Dua Karang: Peletakan Sebuah Dasar. Oleh: Shohib Masykur

Mendajung Antara Dua Karang: Peletakan Sebuah Dasar. Oleh: Shohib Masykur Mendajung Antara Dua Karang: Peletakan Sebuah Dasar Oleh: Shohib Masykur (Seorang diplomat muda sederhana jang memiliki tjita-tjita besar tentang Indonesia) Dalam tulisan ini saja ingin mengulas sebuah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROVINSI BALI ) No. 12/1968 30 Agustus 1968 No. 1/DPRD.GR/1966. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN TABANAN Menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215 TAHUN 1963 TENTANG PEMBENTUKAN JAJASAN TELEVISI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215 TAHUN 1963 TENTANG PEMBENTUKAN JAJASAN TELEVISI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215 TAHUN 1963 TENTANG PEMBENTUKAN JAJASAN TELEVISI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. Bahwa dalam penjelesaian Revolusi Indonesia

Lebih terperinci

UNDANG - UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA Pembukaan

UNDANG - UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA Pembukaan UNDANG - UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA 1945 Pembukaan Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. No. 164 TAHUN 1957 KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. No. 164 TAHUN 1957 KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN No. 164 TAHUN 1957 KAMI, PRESIDEN Menimbang : perlu dilakukan usaha-usaha untuk lebih menjesuaikan pendidikan teknik dengan keperluan pembangunan Negara dan Masjarakat ; Memperhatikan

Lebih terperinci

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA Surat Kepercayaan Gelanggang SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA Kami adalah ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia dan kebudayaan ini kami teruskan dengan cara kami sendiri. kami

Lebih terperinci

Tesalonika pertama 1. Tesalonika pertama 2

Tesalonika pertama 1. Tesalonika pertama 2 Tesalonika pertama 1 Salam doa 1 Daripada Paulus dan Silwanus dan Timotius datang kepada sidang djemaat orang Tesalonika pertama jang didalam Allah, jaitu Bapa kita, dan didalam Tuhan Jesus Keristus. Turunlah

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska No. 2 th. Ke IV tg. 1 April 1954 No. 1

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska No. 2 th. Ke IV tg. 1 April 1954 No. 1 Tambahan Lembaran Kota Besar Ska No. 2 th. Ke IV tg. 1 April 1954 No. 1 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 1 TAHUN 1954, TENTANG SURAT MENGEMUDI KENDARAAN TIDAK BERMOTOR. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA Menetapkan peraturan daerah sebagai berikut :

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA Menetapkan peraturan daerah sebagai berikut : TJETAKAN KE II TANGGAL 1 MARET 1958 Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 1 th. Ke III tg. 1 2-1953. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 1 TAHUN 1953. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1970 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KABUPATEN BANDJAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1970 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KABUPATEN BANDJAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1970 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KABUPATEN BANDJAR Menetapkan Peraturan Daerah Sebagai Berikut : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDJAR TENTANG PADJAK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN Menimbang: Presiden Republik Indonesia, bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 51 tahun Oktober 1969

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 51 tahun Oktober 1969 LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 51 tahun 1969 16 Oktober 1969 No. 4/DPRDGR/A/Per/23 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN BULELENG Menetapkan

Lebih terperinci

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 8

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 8 Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 8 No.10/ 1971 DENGAN RACHMAT TUHAN JANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KOTAMADYA SURAKARTA Menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945

SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945 SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945 Oleh: Joko Widodo Gubernur Provlnsi DKI Jakarta PEMERINTAH PROVlNSI DAERAH KHUSUS lbukota JAKARTA Kamis, 19 September 2013 8SRIDMS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 62 TAHUN 1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 4,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 13 tahun 1970 29 April 1970 No. 2/DPRDGR/A/Per/15. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN BULELENG Menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 31/1968 31 Desember 1968 No. 5/DPRD.GR.//1968- DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN TABANAN Menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA. PADA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE AGUSTUS 2015

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA. PADA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE AGUSTUS 2015 SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA. PADA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE 70 17 AGUSTUS 2015 Assalamu'alaikum Waarahmatulahi Wabarakatuh, Salam-sejahtera dan damai bagi kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI ) No. 25/1963. 8 Djuni 1963. No. 12/DPRD/1962. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BULELENG Menetapkan

Lebih terperinci

FILM & SENSOR. Ditindjau dari sudut kreasi

FILM & SENSOR. Ditindjau dari sudut kreasi Sumber : Aneka No. 25/VIII/1957 Berikut ini dihidangkan buat para pembatja Aneka sebuah naskah jang tadinja adalah prasarana jang di utjapkan oleh sdr. Asrul Sani dalam diskusi besar masalah sensor, diselenggarakan

Lebih terperinci

SERI AMANAT 50 PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DIDEPAN SIDANG DPR-GR 16 AGUSTUS 1971 REPUBLIK INDONESIA

SERI AMANAT 50 PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DIDEPAN SIDANG DPR-GR 16 AGUSTUS 1971 REPUBLIK INDONESIA SERI AMANAT 50 PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DIDEPAN SIDANG DPR-GR 16 AGUSTUS 1971 REPUBLIK INDONESIA Presiden Soeharto :..djangan kita silau dengan kemenangan-kemenangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG UAP TAHUN 1930 (STOOM ORDONANTIE 1930) (Stb. No.225 TAHUN 1930)

UNDANG-UNDANG UAP TAHUN 1930 (STOOM ORDONANTIE 1930) (Stb. No.225 TAHUN 1930) UNDANG-UNDANG UAP TAHUN 1930 (STOOM ORDONANTIE 1930) (Stb. No.225 TAHUN 1930) Mengubah Peraturan Uap No. 342 tahun 1924 Menimbang bahwa dianggap perlu untuk menindjau kembali Peraturan Uap jang ditetapkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 20102010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menghormati kedudukan para Pejabat

Lebih terperinci

DJANGAN MENDERITA TANI-PHOBI! >itas Indonesia iltas Sastra pustakaan...^ y! ,08 j. f - /;, \ f. ' P!! r ^ s ^ S T R X JfcV. ' -.-r

DJANGAN MENDERITA TANI-PHOBI! >itas Indonesia iltas Sastra pustakaan...^ y! ,08 j. f - /;, \ f. ' P!! r ^ s ^ S T R X JfcV. ' -.-r DJANGAN MENDERITA TANI-PHOBI! >itas Indonesia iltas Sastra pustakaan....^ y! F o F,08 j. f - /;, \ f -.-r v Q : ' P!! r ^ s ^ S T R X JfcV. ' jd E P A R T E JiE N TENTIRANGAN R.I. JfP... 1! S/

Lebih terperinci

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 - Rengasdengklok hanyalah sebuah kota kecamatan kecil di wilayah kabupaten Karawang, Jawa Barat. Namun tanpa Rengasdengklok yang terletak di sebelah utara kota Karawang ini barangkali perjalanan sejarah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI)

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI) LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI) No. 5 / 1966 14 Desember 1966 No. 4/D.P.R.D.G.R./1964. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT I BALI Menetapkan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SERIKAT,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SERIKAT, UNDANG-UNDANG REPUBLIK SERIKAT NOMOR 7 TAHUN 1950 TENTANG PERUBAHAN KONSTITUSI SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT MENDJADI UNDANG- UNDANG DASAR SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menghormati kedudukan para Pejabat Negara,

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009 Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, 8-12-09 Selasa, 08 Desember 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY DI GEDUNG MERDEKA,

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 7 th. Ke IV tgl. 1 Sept. 54 No. 2. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 6 TAHUN 1954.

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 7 th. Ke IV tgl. 1 Sept. 54 No. 2. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 6 TAHUN 1954. Tjetakan ke 2 tgl. 1 Mei 1958. Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 7 th. Ke IV tgl. 1 Sept. 54 No. 2. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 6 TAHUN 1954. Tentang TAMAN PEMAKAIAN PEMELIHARAAN DAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 20102010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menghormati kedudukan para Pejabat

Lebih terperinci

KEGIATAN POLITIK DAN KEPARTAIAN DI DAERAH PROPINSI IRIAN BARAT POLITIK DAN KEPARTAIAN DI DAERAH PROPINSI IRIAN BARAT. KEGIATAN.

KEGIATAN POLITIK DAN KEPARTAIAN DI DAERAH PROPINSI IRIAN BARAT POLITIK DAN KEPARTAIAN DI DAERAH PROPINSI IRIAN BARAT. KEGIATAN. Bentuk: Oleh: PENETAPAN PRESIDEN (PENPRES) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 14 TAHUN 1965 (14/1965) Tanggal: 14 JUNI 1965 (JAKARTA) Sumber: LN 1965/60; TLN NO. 2761 Tentang: Indeks: KEGIATAN POLITIK

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan Peraturan Disiplin Tentara untuk seluruh Angkatan Perang Republik Indonesia;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan Peraturan Disiplin Tentara untuk seluruh Angkatan Perang Republik Indonesia; PERATURAN PEMERINTAH (PP) 1949 NO. 24 (24/1949) TENTARA. DISIPLIN. Peraturan tentang Disiplin Tentara untuk seluruhnya Angkatan Perang Republik Indonesia. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN KONGRES XXI PGRI DAN KONGRES GURU

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Surat-Surat Buat Dewi

Surat-Surat Buat Dewi Surat-Surat Buat Dewi Di bawah ini kami turunkan surat-surat Presiden Soekarno, yang ditulis dan dikirim kepada istrinya, Ratna Sari Dewi, selama hari-hari pertama bulan Oktober 1965. Surat-surat ini berhasil

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit )

LATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit ) LATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit ) 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas a. anggota Mahkamah Konstitusi dan anggota anggota Dewan Perwakilan Rakyat b. anggota Mahkamah Konstitusi dan anggota

Lebih terperinci

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN KONGRES NASIONAL LEKRA I

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN KONGRES NASIONAL LEKRA I KEPUTUSAN-KEPUTUSAN KONGRES NASIONAL LEKRA I I Resolusi atas Lapiran Umum Setelah bersidang 5 hari lamanja dan mempertimbangkan setjara mendalam dan seksama Laporan Umum Pimpinan Pusat Lekra jang disampaikan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1950 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN PROPINSI DJAWA BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1950 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN PROPINSI DJAWA BARAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1950 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN PROPINSI DJAWA BARAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa telah tiba saatnja untuk membentuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 32 tahun 1970 19 Agustus 1970 No. 3/PD/26/1970. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN KLUNGKUNG Menetapkan peraiuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

Kamus Ketjil Istilah Marxis

Kamus Ketjil Istilah Marxis Edi Cahyono s Experience: [ http://www.geocities.com/edicahy ] L. Harry Gould Kamus Ketjil Istilah Marxis Terdjemahan: Rollah Sjarifah Jajasan Pembaruan 1952 A Agitasi Tindakan untuk membangkitkan massa

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional, Bogor, 17 September 2011 Sabtu, 17 September 2011

Sambutan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional, Bogor, 17 September 2011 Sabtu, 17 September 2011 Sambutan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional, Bogor, 17 September 2011 Sabtu, 17 September 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA LOMBA CIPTA SENI PELAJAR TINGKAT NASIONAL,

Lebih terperinci

PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DIDEPAN SIDANG DEWAN PERWAKILAN RAKJAT 16 AGUSTUS 1972

PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DIDEPAN SIDANG DEWAN PERWAKILAN RAKJAT 16 AGUSTUS 1972 PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DIDEPAN SIDANG DEWAN PERWAKILAN RAKJAT 16 AGUSTUS 1972 Presiden Soeharto :,,... pembangunan jang kita kerdjakan adalah pembangunan manusia

Lebih terperinci

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT Title? Author Riendra Primadina Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov 2010 14:10:06 GMT Author Comment Hafizhan Lutfan Ali Comments Jawaban nya...

Lebih terperinci

SERI AMANAT 39 PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DIDEPAN SIDANG DPRGR 16 AGUSTUS 1970 REPUBLIK INDONESIA

SERI AMANAT 39 PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DIDEPAN SIDANG DPRGR 16 AGUSTUS 1970 REPUBLIK INDONESIA SERI AMANAT 39 PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DIDEPAN SIDANG DPRGR 16 AGUSTUS 1970 REPUBLIK INDONESIA Presiden Soeharto :...Jang penting adalah sikap kita. Kita harus

Lebih terperinci