HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA DI SMA NEGERI 7 MANADO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA DI SMA NEGERI 7 MANADO"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA DI SMA NEGERI 7 MANADO RELATIONSHIP BETWEEN FOSTER PATTERNS AND STRESS LEVEL WITH SMOKING BEHAVIOR IN SMA NEGERI 7 MANADO Novianto Iskandar*, Rahayu Akili*, Jano Bernandus* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif pada tubuh penghisapnya. Selain merokok berbahaya bagi kesehatan merokok juga dapat membuat seseorang beresiko terkena penyakit bahkan mengakibatkan seseorang meninggal dunia akibat dari efek rokok itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah Untuk Menganalisis Hubungan antara Pola Asuh dan Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok pada Siswa SMA Negeri 7 Manado. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Mei- Juli tahun 2016 di SMA Negeri 7 Manado dengan sampel sebesar 133 siswa. Penelitian ini menggunakan kuesioner, alat tulis menulis dan aplikasi komputer sebagai instrumen penelitian. Pengolahan data dengan uji Fisher Exact dengan α= 0,05. Hasil: Pola Asuh Baik 47,4%, Pola Asuh Tidak Baik 52,6% selanjutnya Tingkat stres 48,1 %, Tidak Stres 51,9 %. Perilaku Merokok 56,4% dan Perilaku tidak Merokok 43,6%. serta hasil uji menunjukkan bahwa Terdapat Hubungan Antara Pola Asuh dengan Perilaku Merokok. (p= 0,003) pada Siswa Sma Negeri 7 Manado. Selanjutnya pada hasil uji menunjukkan bahwa Terdapat Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok (p= 0,000) ) pada Siswa Sma Negeri 7 Manado. Kesimpulan: Terdapat Hubungan Antara Pola Asuh dengan Perilaku Merokok pada Siswa Sma Negeri 7 Manado. Selanjutnya Terdapat Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok pada Siswa Sma Negeri 7 Manado. Kata Kunci : Pola Asuh, Tingkat Stres, Perilaku Merokok ABSTRACT Smoking habits are considered to provide pleasure for smokers, but on the other hand can cause adverse effects for smokers themselves as well as the people around him. Various substances contained in the cigarette have a negative impact on the body of the sucker. Besides smoking is harmful to the health of smoking can also make a person at risk of disease and even resulted in a person died from the effects of the cigarette itself. The purpose of this study was To Analyze Relationship between Foster Patterns and Stress Levels with Smoking Behavior on SMA Negeri 7 Manado. Method: This research used analytic observational method with cross sectional approach which was conducted in May-July 2016 in SMA Negeri 7 Manado with sample of 133 students. This study uses questionnaires, stationery and computer applications as research instruments. Data processing with Fisher Exact test with α = 0,05. Result: Good Fostering Pattern 47,4%, Poor Pattern of Upper 52,6% Subsequent Stress 48,1%, No Stress 51,9%. Smoking Behavior 56.4% and Non-Smoking Behavior 43.6%. As well as test results show that there is a Relationship Between Patterns with Smoking Behavior. (P = 0,003) at SMA Negeri 7 Manado. Furthermore, on the test results indicate that there is a Relationship Between Stress Level with Smoking Behavior (p = 0,000)) to Student in SMA Negeri 7 Manado. Conclusion: There is a Relationship Between Foster Patterns with Smoking Behavior to Students in SMA Negeri 7 Manado. Furthermore, there is a Relationship Between Stress Level with Smoking Behavior to Students in SMA Negeri 7 Manado. Keywords : Foster Patterns, Stress Level, Smoking Behavior Kesehatan adalah suatu keadaan sehat PENDAHULUAN yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit 1

2 atau kecacatan.analogi kesehatan jiwa bukan hanya sekedar bebas dari gangguan tetapi lebih kepada perasan sehat, sejahtera dan bahagia (well being), ada keserasian antara pikiran, perasaan dan perilaku dapat merasakan kebahagiaan dalam sebagian besar kehidupannya serta mampu mengatasi tantangan hidup sehari-hari.pola asuh adalah salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk perilaku dan karakter seorang anak, hal ini di dasari bahwa pendidikan yang utama dan pertama bagi anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun (Agus, 2012). Pada saat mengalami stres, tanpa kita sadari tubuh selalu melakukan manajemen stres. Manajemen dalam menghadapi stres ini merupakan cara yang dilakukan agar kekebalan dirinya terhadapa stres dapat ditingkatkan. Manajemen yang efektif akan menghasilkan adaptasi yang menetap sehingga menimbulkan kebiasaan baru atau perbaikan dari situasi yang lama, sedangkan manajemen stres yang tidak efektif akan berakhir dengan adaptif yaitu perilaku yang menyimpang dan merugikan diri sendiri, orang lain ataupun lingkungan. Manajemen stres yang digunakan setiap individu bermacam-macam antara lain dengan makan, banyak tidur, minum-minuman keras/alcohol dan merokok. Merokok merupakan salah satu contoh dari strategi manajemen yang tidak efektif namun banyak disukai. Meskipun semua orang mengetahui akibat negatif dari merokok, tetapi jumlah perokok semakin meningkat dan usia perokok semakin bertambah muda (Hawari, 2011). Berdasarkan data dariworld Health Organization(WHO, Indonesia merupakan Negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah cina dan india. Peningkatan konsumsi rokok berdampak pada makin tingginya beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat rokok. Tahun 2030 diperkirakan angka kematian mencapai 10 juta jiwa dan 70% diantaranya berasal dari Negara berkembang. Saat ini 50% kematian akibat rokok berada dinegara berkembang. Bila kecenderungan ini terus berlanjut, sekitar 650 juta orang akan terbunuh oleh rokok, yang setengahnya berusia produktif dan akan kehilangan umur hidup (lost life) sebesar 20 sampai 25 tahun (world bank). Menurut the tobacco atlas 3 rd edition, 2009 terkait persentase penduduk dunia yang mengkonsumsi tembakau didapatkan sebanyak 57% pada penduduk asia dan australia, 14% pada penduduk eropa timur dan pecahan uni soviet, 12% penduduk amerika, 9% penduduk eropa barat dan 8% pada 2

3 penduduk timur tengah serta afrika. Sementara itu ASEAN merupakan sebuah kawasan dengan 10% dari seluruh perokok dunia dan 20% penyebab kematian global akibat tembakau. Persentase perokok pada penduduk di Negara ASEAN tersebar di indonesia 46,16%, Filipina 16,62%, Vietnam 14,11%, Myanmar 8,73%, Thailand 7,74%, Malaysia 2,90%, Kamboja 2,07%, Laos 1,23%, Singapura 0,39% dan Brunei Darusalam 0,04%. (Kemenkes, 2015). Gambaran perilaku merokok penduduk indonesia menunjukkan bahwa terjadi sedikit peningkatan proporsi masyarakat yang merokok tiap hari dari tahun 2007 ke tahun 2013 (23,7% -24,3%), sedangkan perokok kadang-kadang sedikit menurun dari 5,5% menjadi 5,0%. %. (Kemenkes, 2015).Perilaku merokok pada umur 15 tahun cenderung meningkat. Berdasarkan Riskesdas 2007 sebesar 34,2%, riskesdas 2010 sebesar 34,7 % dan pada tahun 2013 sebesar 36,3%.(Kemenkes, 2013). Bahaya merokok bagi tubuh manusia dapat menimbulkan berbagai penyakit.banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.kebiasaan merokok bukan saja merugikan perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.sebagian besar masyarakat Indonesia masih menganggap merokok adalah perilaku yang wajar dalam kehidupan sosial (Tarwoto, 2010). Hal ini perlu dilakukan karena mengingat SMA Negeri 7 Manado yang pernah menjadi sekolah lingkungan hidup nasional dan mendapat penghargaan. Alasan penulis mengambil lokasi di SMA Negeri 7 dikarenakan penulis adalah alumni dari SMA N 7 maka dengan itu akan mempermudah penulis untuk mendapatkan data penelitian serta jarak antara lokasi penelitian cukup dekat dengan tempat tinggal saya maka biaya yang dikeluarkan dapat diminimalkan. Lebel sekolah lingkungan hidup ini perlu dibuktikan dengan perilaku para siswa dan guru dalam mencintai kesehatan lingkungan.penelitian ini berfokus pada siswa dengan sasaran utama pada perilaku merokok.berdasarkan uraian di atas maka, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Hubungan antara Pola Asuh dan Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok Siswa di SMA Negeri 7 Manado. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Untuk MenganalisisPenelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Manado pada bulan Mei- 3

4 Juni tahun 2016.Populasi berjumlah 200 orang dan jumlah sampel adalah 133 orang.adapun responden yang diambil untuk memenuhi kriteria inklusi yaitu Bersedia menjadi responden dan hadir pada saat penelitian.selanjutnya kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah responden izin.penelitian ini menggunakan kuesioner, alat tulis menulis, program Aplikasi Komputer sebagai instrumen penelitian.analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam dua macam analisis, yaitu analisis univariat variabel bebas adalah Pola Asuh dan Tingkat Stres.Variabel Terikat adalah Perilaku Merokok. dan analisis bivariat untuk menganalisis hubungan antara pola asuh dengan perilaku merokok pada siswa sma negeri 7 manado, dan hubungan antara tingkat stres dengan perilaku merokok pada siswa sma negeri 7 manado, dengan menggunakan Uji Chi-Square test dengan α = 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukan bahwa Karakteristik responden penelitian berdasarkan umur, responden dengan distribusi umur terbanyak yaitu pada umur 16 tahun 98 responden. Dan umur dengan distribusi sedikit yaitu pada umur 17 tahun tahun dengan 35 responden. Berdasarkan Jurusan responden penelitian, yaitu responden dengan distribusi jurusan terbanyak yaitu pada jurusan IPS dengan 62 responden. Dan jurusan dengan distribusi sedikit pada jurusanbahasa dengan 15 responden. Berdasarkan distribusi pola asuh, dapat diketahui bahwa distribusi terbanyak70 responden dengan persentase 52,6% termasuk pada kategori pola asuh tidak baik dan 58 responden dengan persentase 43,6% termasuk pada kategori pola asuh baik. Distribusi responden menurut tingkat stress distribusi terbanyak69 responden dengan persentase 51,9 % termasuk pada kategori stres dan 64 responden dengan persentase 48,1 % termasuk pada kategori tidak stres. Distribusi responden menurut perilaku merokok terbanyak sebanyak 75 responden dengan persentase 56,4 % termasuk pada kategori merokok dan 58 responden dengan persentase 43,6 % termasuk pada kategori tidak merokok. Berdasarkan hasil uji Chi Square terlihat nilai ρsebesar0,003 (< 0,05). Hal ini berarti bahwa Hubungan Antara Pola Asuh dengan Perilaku Merokok Siswa Sma Negeri 7 Manado.lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1. 4

5 Tabel 1.Hubungan Antara Pola Asuh dengan Perilaku Merokok Siswa Sma Negeri 7 Manado Pola Asuh Tidak Baik Perilaku Merokok Merokok Tidak Merokok Total n % % N % 45 68, , Baik 27 42, , Total 75 56, , *uji Fisher Exact p* 0,003 Berdasarkan hasil uji Chi Square terlihat nilai ρsebesar0,000 (< 0,05). Hal ini berarti bahwa Hubungan Antara tingkat stres dengan Perilaku Merokok Siswa Sma Negeri 7 dapat dilihat pada tabel 2. Manado. Lebih jelas Tabel 2.Hubungan Antara Pola Asuh dengan Perilaku Merokok Siswa Sma Negeri 7 Manado Tingkat Stres Perilaku Merokok Tidak Total Merokok Merokok n % % n % Stres Tidak Stres , , Total 75 56, , *uji Fisher Exact p* 0,000 Hubungan Antara Pola Asuh dengan Perilaku Merokok pada siswa di Sma Negeri 7 Manado Pola Asuhorang tua yang memberikan kebebasan sepenuhnya kepada anak, kontrol yang minim apalagi dengan anak usia remaja tahun yang merupakan fase remaja pertengahan dengan penuh gejolak jiwa dapat menyebabkan penyimpangan perilaku pada anak, yang salah satunya perilaku merokok. Pola asuh permisif yang cenderung memberikan kebebasan pada anak untuk berbuat apa saja, dapat berpotensi membuat anak menjadi bingung dan salah arah dalam berperilaku (Agus, 2012). Agus (2012) mengemukakan bahwa mengasuh anak secara demokratis lebih baik dari pada otoriter dan permisif.orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis memberikan bimbingan yang sesuai dengan perkembangan anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 7 Manadobahwa responden yang memiliki pola asuh tidak baik dan mengalami perilaku merokok sebanyak 48 responden (68,6%). Responden yang memiliki pola asuhtidak baik mengalami perilaku tidak merokok sebanyak 22 responden (31,4%) dan responden yang memiliki pola asuh baik dan perilaku merokok yaitu 27 Responden (42,9%). Responden yang memiliki pola asuh baik dengan perilaku tidak merokok yaitu 36 responden (57,1%).Berdasarkan hasil uji Chi Square terlihat nilai psebesar0,003 (< 0,05)Terdapat Hubungan Antara Pola Asuh dengan Perilaku Merokok pada Siswa Sma Negeri 7 Manado. 5

6 Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak telah dilakukan dengan baik tetapi tetap saja tingkat perilaku merokok anak semakin tinggi, sebab pergaulan anak dengan mayoritas masyarakat yang memiliki kebiasaan merokok atau sosial budaya yang memperbolehkan untuk merokok, akan memberikan peluang yang besar terhadap anak untuk merokok dan Pola asuh orang tua yang kurang baik akan menimbulkan perilaku yang menyimpang seperti merokok. karena dimana kurangnya kontrol dari orang tua untuk mengawasi anaknya bergaul dengan temannya sehingga remaja tersebut dipengaruhi oleh temannya untuk berprilaku bebas seperti merokok. kebiasaan merokok anak remaja tidak sepenuhnya dilatar belakangi oleh pola asuh orang tua tetapi anak remaja merokok dapat diakibatkan oleh pengaruh dari luar seperti faktor lingkungan tempat dimana anak tersebut bergaul, teman sebaya, dan sosial media (iklan tv). Tetapi pada dasarnya kebiasaan merokok anak memang tidak terlepas dari namanya pendidikan dalam keluarga yaitu pola asuh orang tua, tetapi hal tersebut juga tidak sepenuhnya diakibatkan oleh pola asuh orang tua, melainkan pengaruh dari luar lingkungan masyarakat dimana anak tersebut bergaul. Kebiasaan merokok anak juga sering dikaitkan dengan proses pikir dari anak tersebut yang masih dalam tahap pertumbuhan, sebab pertumbuhan seorang anak biasanya menyangkut tentang emosional, fisik dan mental anak, dimana ketika anak tersebut bertumbuh dilingkungan yang kurang baik, secara tidak langsung membentuk anak berprilaku yang kurang baik, meski orang tua telah mengusahkan yang terbaik untuk anaknya namun sering kali terhambat oleh pola pikir orang tua yang menganggap bahwa pola asuh yang diberikan dalam keluarga telah sesuai dengan perkembangan anak tanpa melihat sisi luar pergaulan dari anak tersebut.hasil penelitian ini sejalan yang di lakukan oleh Erine (2012) di Desa Cendono Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dengan jumlah sampel 86 orang yang hasilnya terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki dengan nilai p- value 0,000. Demikian juga penelitian yang telah di lakukan Husniyatur (2013) di SMK Nasional Malang bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kenakalan remaja yang salah satunya adalah perilaku merokok dengan nilai signifikasi

7 Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok pada siswa sma negeri 7 manado Perilaku merokok disaat stres didukung oleh hasil yang dirasakan setelah menghisap rokok.hal-hal yang paling dirasakan ketika atau setelah merokok adalah kenikmatan, kepuasan dan merasakan ketenangan.seorang perokok dapat kembali merokok bahkan meningkatkan intensitas merokoknya ketika dalam keadaan stres.semakin tinggi tingkat stres maka semakin tinggi perilaku merokok pada remaja laki-laki dan sebaliknya (Hasnida dan kemala, 2005). Penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 7 Manado bahwa responden yang memiliki tingkat stres dan mengalami perilaku merokok sebanyak 49 responden (71%). Responden yang memiliki tingkat stres mengalami perilaku tidak merokok sebanyak 20 responden (29%) dan responden memiliki kategori tidak stres dan perilaku merokok yaitu 26 Responden (40,6%). Responden yang memiliki kategori tidak stres dengan perilaku tidak merokok yaitu 38 responden (59,4%).Berdasarkan hasil uji Chi Squareterlihat nilai psebesar0,000 (< 0,05) Terdapat Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok pada Siswa Sma Negeri 7 Manado. Faktor yang menyebabkan remaja atau siswa stres diantaranya adalah faktor internal (fisik, kognitif, dan kepribadian) dan faktor eksternal (lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat).menurut penelitian Sudiana (2007) yang dilakukan pada siswa SMA, faktor yang paling dominan menyebabkan siswa stres adalah faktor sekolah.sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial.jika remaja tidak mampu mengatasi perubahanperubahan tersebut dengan baik dan ketidaksesuaian antara perkembangan psikis dan sosial menyebabkan remaja berada dalam kondisi di bawah tekanan atau stres dan terjadi permasalahan lainnya sehingga berakibat pada perilaku-perilaku negatif.beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rohman (2010) yang mendapatkan hasil penelitian bahwa ada hubungan positif antara tingkat stres dengan perilaku merokok yang artinya tingkat stres yang tinggi juga akan mempunyai perilaku merokok yang tinggi juga. Dan sama juga yang dilakukan oleh Sutri Kurnela (2014) 7

8 dengan judul Hubungan Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok di SMA Santun Untan Pontianak mengatakan bahwa ditemukan adanya hubungan antara tingkat stres dengan perilaku merokok dengan nilai r = 0,407 dan p= 0,004 yang artinya semakin tinggi tingkat stres semakin tinggi perilaku merokok. pelarangan keras tentang kebiasaan merokok di sekolah. Dan meningkatkan bimbingan dan konseling pada siswa. 3. Keluarga diharapkan memberikan dukungan kepada remaja terutama dukungan emosional dan motivasi untuk menjauhkan diri dari perilaku ketergatungan merokok. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat Hubungan Antara Pola Asuh dengan Perilaku Merokok pada Siswa Sma Negeri 7 Manado. 2. Terdapat Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok pada Siswa Sma Negeri 7 Manado. SARAN Adapun saran yang diberikan yaitu : 1. Untuk para remaja agar dapat meningkatkan pengetahuan dan mengaplikasikan tentang mekanisme stres yang efektif, misalnya mengikuti kegiatan eksrakulikuler sesuai dengan minat siswa agar tidak mengalihkan stres dengan perilaku yang justru merugikan, seperti merokok. 2. Pihak sekolah diharapkan dapat mengontrol dan mendidik siswa dengan baik, membuat peraturan dan DAFTAR PUSTAKA Agus, Wibowo, Pendidikan Karakter Usia Dini. Yogyakarta : PenerbitPustaka Pelajar. Erine, Villa Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Merokok Di Desa Cendono Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Hawari, Manajemen Stres, Cemas Dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI Pp Husniyatur Hubungan Pola Asuh Otoritarian Dengan Perilaku Kenakalan remaja di SMK Nasional Malang. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia INFODATIN Jakarta: Pusat Data dan 8

9 Informasi Kementrian Kesehatan Indonesia. Kurnela Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok Di Sma Santun Untan Pontianak. Jurnal naskah publikasi. Pontianak: Universitas Tanjungpura Pontianak. Sudiana Kondisi Stres Siswa Sekolah Menengah Kejuruan dan Faktor Faktor Penyebabnya. Tarwoto, Aryani R., Nuraeni A., Tauchi SN., Aminah S., Sumiati, Dinarti, Nurheni H., Saprudin, AE., Chairini, R Kesehatan Remaja: Problem Dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika. 9

10 10

BAB 1 : PENDAHULUAN. membuktikan secara tuntas bahwa konsumsi rokok dan paparan terhadap asap rokok berbahaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. membuktikan secara tuntas bahwa konsumsi rokok dan paparan terhadap asap rokok berbahaya 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Lebih dari 70.000 artikel ilmiah telah

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Rokok adalah salah satu permasalahan kesehatan terbesar yang dialami

Bab 1 PENDAHULUAN. Rokok adalah salah satu permasalahan kesehatan terbesar yang dialami Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok adalah salah satu permasalahan kesehatan terbesar yang dialami oleh dunia. Rokok membunuh sekitar 6 juta orang setiap tahunnya. Lebih dari 5 juta kematian diakibatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 600 ribu kematian dikarenakaan terpapar asap yang ditimbulkan. Hampir 80%

BAB 1 PENDAHULUAN. 600 ribu kematian dikarenakaan terpapar asap yang ditimbulkan. Hampir 80% BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu ancaman terbesar masalah kesehatan didunia, bisa menyebabkan kematian sekitar 6 juta penduduk per tahun. Lebih dari 5 juta kematian akibat

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK LAKI-LAKI USIA TAHUN DI KELURAHAN TANAH RAJA KOTA TERNATE

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK LAKI-LAKI USIA TAHUN DI KELURAHAN TANAH RAJA KOTA TERNATE HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 15-17 TAHUN DI KELURAHAN TANAH RAJA KOTA TERNATE Runi Rahmatia Kharie Ns. Linnie Pondaag, S.Kep, M.Kep Ns. Jill lolong, S.Kep

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe,

BAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang paling sering di jumpai di kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. tahun itu terus meningkat, baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Menurut The

BAB 1 : PENDAHULUAN. tahun itu terus meningkat, baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Menurut The BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahgunaan tembakau pada dasarnya merupakan penyebab kematian yang dapat dihindari. Namun, kecanduan dalam merokok masih belum bisa lepas dari masyarakat di dunia.

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya.

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya. BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular dan penyakit tidak menular masih memiliki angka prevalensi yang harus diperhitungkan. Beban ganda kesehatan menjadi permasalahan kesehatan bagi seluruh

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA ANAK BUAH KAPAL YANG BEKERJA DI KAMAR MESIN KAPAL MANADO-SANGIHE PELABUHAN MANADO TAHUN 2015 Handre Sumareangin* Odi Pinontoan* Budi T. Ratag* *Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS Rahmadhiana Febrianika *), Bagoes Widjanarko **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa Peminatan PKIP FKM

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK Anna Erliana Oetarman, 2010; Pembimbing I : dr. J. Teguh Widjaja, SpP. Pembimbing II :

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F.

Lebih terperinci

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung The Relation Of Socially With Friends Againts Act Of Smoking Elementary School Students In District Panjang Bandar Lampung Firdaus, E.D., Larasati, TA., Zuraida, R., Sukohar, A. Medical Faculty of Lampung

Lebih terperinci

Dukungan Masyarakat Terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Dukungan Masyarakat Terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Dukungan Masyarakat Terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dr. Supriyatiningsih, Sp.OG, M.Kes MTCC Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pendahuluan Angka perokok di Indonesia terus meningkat dari

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 Maria Justitia Parantika, 2014 Pembimbing I : Dr. J. Teguh Widjaja, dr., SpP.,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PAPARAN MEDIA IKLAN DAN PERSEPSI DENGAN TINGKAT PERILAKU MEROKOK SISWA SMK KASATRIAN SOLO KARTASURA SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PAPARAN MEDIA IKLAN DAN PERSEPSI DENGAN TINGKAT PERILAKU MEROKOK SISWA SMK KASATRIAN SOLO KARTASURA SUKOHARJO HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PAPARAN MEDIA IKLAN DAN PERSEPSI DENGAN TINGKAT PERILAKU MEROKOK SISWA SMK KASATRIAN SOLO KARTASURA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : DWI NURMAYUNITA J410100117 PROGRAM

Lebih terperinci

hari berdampak negatif bagi lingkungan adalah merokok (Palutturi, 2010).

hari berdampak negatif bagi lingkungan adalah merokok (Palutturi, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status

BAB I PENDAHULUAN. merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang merokok baik laki-laki, perempuan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBIASAAN MEROKOK PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMK NEGERI 2 MANADO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBIASAAN MEROKOK PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMK NEGERI 2 MANADO HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBIASAAN MEROKOK PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMK NEGERI 2 MANADO Trisnolerah 1), woodford B.S. Joseph 1), Nova H. Kapantow 1) 1) Fakultas

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Epidemik tembakau secara luas telah menjadi salah satu ancaman kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat dunia yang mengakibatkan

A. Latar Belakang Epidemik tembakau secara luas telah menjadi salah satu ancaman kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat dunia yang mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Epidemik tembakau secara luas telah menjadi salah satu ancaman kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat dunia yang mengakibatkan sekitar 6 juta kematian pertahun. Lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kematian akibat rokok adalah 4 juta jiwa pertahun yang 500.000 diantaranya adalah perempuan. Data Departemen

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018 HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Rokok dan Faktor Eksternal dengan Tipe-tipe Kebiasaan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba Tahun akademik

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T.

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T. HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T. Ratag* PADA *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan benda yang terbuat dari tembakau yang berbahaya untuk kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal (bakteri

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DAN GANGUAN POLA TIDUR DENGAN IMT PADA SISWA KELAS XI SMA YPKP KADER PEMBANGUNAN BATURAJA TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DAN GANGUAN POLA TIDUR DENGAN IMT PADA SISWA KELAS XI SMA YPKP KADER PEMBANGUNAN BATURAJA TAHUN 2014 HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DAN GANGUAN POLA TIDUR DENGAN IMT PADA SISWA KELAS XI SMA YPKP KADER PEMBANGUNAN BATURAJA TAHUN 2014 Yudi Budianto STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : RIZKY APRILIANA DUVITANINGTYAS 201410104306 PROGRAM

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 THE COMPARISON BETWEEN KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR TO SMOKING OF PRIVATE SENIOR HIGH

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PAPARAN MEDIA IKLAN DAN PERSEPSI DENGAN TINGKAT PERILAKU MEROKOK SISWA SMK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PAPARAN MEDIA IKLAN DAN PERSEPSI DENGAN TINGKAT PERILAKU MEROKOK SISWA SMK Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PAPARAN MEDIA IKLAN DAN PERSEPSI DENGAN TINGKAT PERILAKU MEROKOK SISWA SMK Dwi Nurmayunita, Dwi Astuti *),

Lebih terperinci

Keywords: Smoking Habits of Students, Parents, Friends, Ads

Keywords: Smoking Habits of Students, Parents, Friends, Ads FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT (FKM) UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BANDA ACEH TAHUN 2016 FACTORS AFFECTING SMOKING HABITS ON FACULTY STUDENTS

Lebih terperinci

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age. HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PIL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Chaterine J. M. Tulenan*, Budi T. Ratag *, Shane

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK REMAJA DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK REMAJA DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK REMAJA DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO Marsel V. Anto 1, Jootje.M.L. Umboh 2, Woodford Baren S. Joseph 3, Budi Ratag

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DIHUBUNGKAN DENGAN KEBIASAAN MEROKOK MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA, BANDUNG, 2006 Natalia Desiani, 2006. Pembimbing : Felix Kasim, dr., M.Kes.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rokok sudah dikenal manusia sejak 1.000 tahun sebelum Masehi. Sejak setengah abad yang lalu telah diketahui bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan pada perokok itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini masih menjadi permasalahan dalam kesehatan (Haustein &

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini masih menjadi permasalahan dalam kesehatan (Haustein & BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Merokok merupakan salah satu kebiasaan negatif manusia yang sudah lama dilakukan. Kebiasaan ini sering kali sulit dihentikan karena adanya efek ketergantungan yang ditimbulkan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

Keywords: Anemia, Social Economy

Keywords: Anemia, Social Economy HUBUNGAN ANTARA SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMP NEGERI 5 KOTA MANADO *Angelia M. Sondey *Maureen I. Punuh *Dina V. Rombot Fakultas Kesehatan Masyarakat Abstrak Anemia pada umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara. Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, Southeast Asia Tobacco Control Alliance, dan Komisi Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara. Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, Southeast Asia Tobacco Control Alliance, dan Komisi Nasional 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok adalah suatu kebiasaan yang setiap hari dapat kita jumpai di berbagai tempat, baik itu di tempat umum, perkantoran, pasar, bahkan lingkungan sekolah

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 2, Agustus 2017

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 2, Agustus 2017 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI Noni Hilda Bawuna Julia Rottie Franly Onibala Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Ogawa (dalam Triyanti, 2006) dahulu perilaku merokok disebut sebagai suatu kebiasaan atau ketagihan, tetapi dewasa ini merokok disebut sebagai tobacco

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DAN UMUR DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI DESA TARABITAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Gloria J. Tular*, Budi T. Ratag*, Grace D. Kandou**

Lebih terperinci

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Giovanny V. Wereh*, Shirley E.S Kawengian**,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak terlupakan karena penuh dengan kegembiraan

Lebih terperinci

Sri Wulandari : Pengetahuan Siswa Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMP Negeri 2 Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu 2017

Sri Wulandari : Pengetahuan Siswa Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMP Negeri 2 Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu 2017 Pengetahuan Siswa Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMP Negeri 2 Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Knowledge Students Teenagers About Danger Of Smoking In Junior High Schools 2 Rambah Hilir Kabupaten Rokan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. negara yang perlu dididik untuk menjadi manusia yang berkualitas. Remaja nantinya diharapkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. negara yang perlu dididik untuk menjadi manusia yang berkualitas. Remaja nantinya diharapkan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah generasi penerus bangsa yang dibutuhkan negara dan suatu bentuk investasi negara yang perlu dididik untuk menjadi manusia yang berkualitas. Remaja nantinya

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON Gabriela A. Pang*, Woodford B.S Joseph*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN SUMBER INFORMASI DENGAN TINDAKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP NEGERI 9 MANADO. Junita Ch. Wenas*, Adisti A. Rumayar*, Grace D. Kandou* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok

BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh masyarakat baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok di masyarakat menyebabkan tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rokok adalah salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Rokok merupakan hasil olahan tembakau terbungkus,

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK LUH DEVI PRIYANTHI ASDIANA 1120025061 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan zat adiktif yang dapat membahayakan kesehatan individu atau masyarakat yang mengkonsumsinya. Merokok dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran atau

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran atau ii 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan Kedokteran adalah usaha sadar dan terencana dalam pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesi pada jenjang pendidikan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR MINAHASA Trifena Manaroinsong*, Woodford B. S Joseph*,Dina V Rombot** *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Lusia Salmawati, Rasyika Nurul, Febrina D.: 18-26) 18

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Lusia Salmawati, Rasyika Nurul, Febrina D.: 18-26) 18 HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KEBIJAKAN DAN KEBIASAAN MEROKOK SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 5 PALU TAHUN 2015 Lusia Salmawati 1, Rasyika Nurul 2, Febrina Dwitami 3* 1.Bagian kesehatan dan keselamatan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu fenomena yang umum di masyarakat Indonesia. Merokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan pola perilaku yang terjadi

Lebih terperinci

PERILAKU TENTANG ROKOK DARI SISWA SMA NEGERI I MANADO

PERILAKU TENTANG ROKOK DARI SISWA SMA NEGERI I MANADO PERILAKU TENTANG ROKOK DARI SISWA SMA NEGERI I MANADO Oeiyano, J. V. F * B.S. Lampus, M. R. Sapulete, Ronald I. Ottar + Abstract Smoking is a habit that is very common among the people, even for certain

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 PENELITIAN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 Vivin Sabrina Pasaribu*, El Rahmayati*, Anita Puri* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang *Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana-mana, baik instansi pemerintah, tempat umum, seperti ; pasar, rumah

BAB I PENDAHULUAN. dimana-mana, baik instansi pemerintah, tempat umum, seperti ; pasar, rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena merokok dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemui dimana-mana, baik instansi pemerintah, tempat umum, seperti ; pasar, rumah makan, taman rekreasi maupun

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Siswa SMA Negeri 1 Bandung terhadap Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS Tahun 2016 Relationship Between Knowledge

Lebih terperinci

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, INDEKS MASSA TUBUH DAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT TK.III R. W. MONGISIDI MANADO Pretisya A. N. Koloay*, Afnal Asrifuddin*, Budi T. Ratag*

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII. Manuscript

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII. Manuscript HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII Manuscript OLEH : Ayu Puspitasari G2A009026 PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH DI BLU RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO Jesi S.V. Rampengan*, Paul A. T. Kawatu *, Budi T.

Lebih terperinci

Surahma Asti Mulasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Surahma Asti Mulasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta KES MAS ISSN : 1978-0575 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENGOLAH SAMPAH DI DUSUN PADUKUHAN DESA SIDOKARTO KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Surahma

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

Kawasan Tanpa Rokok sebagai Alternatif Pengendalian Dampak Rokok bagi Masyarakat

Kawasan Tanpa Rokok sebagai Alternatif Pengendalian Dampak Rokok bagi Masyarakat Kawasan Tanpa Rokok sebagai Alternatif Pengendalian Dampak Rokok bagi Masyarakat Dina Isnanda Hasibuan Mahasiswa Pascarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Indonesian Conference on

Lebih terperinci

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1) BAB 1: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Lebih dari 70.000 artikel ilmiah telah

Lebih terperinci

POLA ASUH ORANG TUA PADA REMAJA YANG MEMILIKI PERILAKU MEROKOK DI SMPN I MOJOANYAR JABON MOJOKERTO

POLA ASUH ORANG TUA PADA REMAJA YANG MEMILIKI PERILAKU MEROKOK DI SMPN I MOJOANYAR JABON MOJOKERTO POLA ASUH ORANG TUA PADA REMAJA YANG MEMILIKI PERILAKU MEROKOK DI SMPN I MOJOANYAR JABON MOJOKERTO Sri Sudarsih Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat PPNI Mojokerto Abstrak

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI ALKOHOL PADA ANAK USIA REMAJA DI DESA BULUDE SELATAN KABUPATEN TALAUD

HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI ALKOHOL PADA ANAK USIA REMAJA DI DESA BULUDE SELATAN KABUPATEN TALAUD HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI ALKOHOL PADA ANAK USIA REMAJA DI DESA BULUDE SELATAN KABUPATEN TALAUD Ana Stevi Udampo Franly Onibala Yolanda B. Bataha Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan hal yang umum bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Pada tahun 2008, Tobacco Free Initiative (TFI) WHO wilayah Asia Tenggara merilis survey

Lebih terperinci

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN MASA KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TUKANG JAHIT DI KOMPLEKS GEDUNG PRESIDENT PASAR 45 KOTA MANADO Nurul Istiana Alimudin*, Johan Josephus*, Rahayu H. Akili* * Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ( perokok aktif ), sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ( perokok aktif ), sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan salah satu kekhawatiran terbesar yang dihadapi dunia kesehatan karena dapat menyebabkan hampir 6 juta orang meninggal dalam setahun. Lebih dari 5

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah rokok pada hakekatnya sekarang sudah menjadi masalah nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah rokok pada hakekatnya sekarang sudah menjadi masalah nasional, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah rokok pada hakekatnya sekarang sudah menjadi masalah nasional, bahkan internasional (Amelia, 2009). Merokok sudah menjadi kebiasaan yang umum dan meluas di masyarakat.

Lebih terperinci

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Frisca Kalangie* Dina V. Rombot**, Paul A. T. Kawatu* * Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebiasaan buruk yang dilakukan manusia yang telah sejak dulu adalah merokok.merokok merupakan masalah yang utama bagi kesehatan masyarakat di dunia.karena

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI Rhea Auliya Anggareni 1, Fitri Hartanto 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas

Lebih terperinci

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta The Relationship Between the Counseling of Smoking Dangers and the Adolescent Knowledge and Attitude Towards the Smoking Dangers in SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan

Lebih terperinci

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta KES MAS ISSN : 1978-0575 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, STATUS EKONOMI DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ORANG DEWASA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUAN-TUAN KABUPATEN KETAPANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (World Health Organization) (2007) adalah 12 sampai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBIASAAN MEROKOK ANAK USIA REMAJA TAHUN DI DESA KILOMETER TIGA KECAMATAN AMURANG

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBIASAAN MEROKOK ANAK USIA REMAJA TAHUN DI DESA KILOMETER TIGA KECAMATAN AMURANG HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBIASAAN MEROKOK ANAK USIA REMAJA 12 17 TAHUN DI DESA KILOMETER TIGA KECAMATAN AMURANG Julia Meilany Durandt Hendro Bidjuni A. Yudi Ismanto Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014 386 Artikel Penelitian Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014 Selvia Emilya 1, Yuniar Lestari 2, Asterina 3 Abstrak

Lebih terperinci

cepat dari masa anak-anak ke masa dewasa. Remaja (adolescence) dalam bahasa inggris,

cepat dari masa anak-anak ke masa dewasa. Remaja (adolescence) dalam bahasa inggris, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas yang digunakan untuk menyatakan perubahan biologis baik bentuk maupun fisiologis yang terjadi dengan cepat dari masa

Lebih terperinci

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan RATIH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merasakan hal yang demikian terutama pada saat menginjak masa remaja yaitu. usia tahun (Pathmanathan V dan Surya H, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. merasakan hal yang demikian terutama pada saat menginjak masa remaja yaitu. usia tahun (Pathmanathan V dan Surya H, 2013). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai akibat dari perkembangan dunia pada masa ini, masalah yang dihadapi masyarakat semakin beragam. Diantaranya adalah masalah lingkungan sosial dan tuntutan lingkungan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada remaja biasanya disebabkan dari beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada remaja biasanya disebabkan dari beberapa faktor BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Stres merupakan bagian yang tidak terhindar dari kehidupan. Stres mempengaruhi kehidupan setiap orang bahkan anak-anak. Kebanyakan stres diusia remaja berkaitan dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PAPARAN PADA PEROKOK PASIF DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA REMAJA USIA TAHUN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PAPARAN PADA PEROKOK PASIF DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA REMAJA USIA TAHUN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PAPARAN PADA PEROKOK PASIF DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA REMAJA USIA 19-24 TAHUN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran INES APRILIA

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KANTOR KELURAHAN KOTA SEMARANG

ANALISIS IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KANTOR KELURAHAN KOTA SEMARANG ANALISIS IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KANTOR KELURAHAN KOTA SEMARANG Sofia Farahdina, Kusyogo Cahyo, Emmy Riyanti Bagian Pendidikan Kesehatan

Lebih terperinci

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi* HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG MUSEUM COELACANTH ARK MANADO Bill Rudolf Woy*, Nancy S.H. Malonda*,

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA PELAJAR PUTRI DI SMP NEGERI 14 KOTA MANADO Novira Emanuela Bontong*, Sulaemana Engkeng*, Afnal

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALAWAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA. Meytha Mandagi*, Christian R. Tilaar*, Franckie R.R Maramis*

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku adalah aktifitas nyata dan bisa dilihat dari setiap orang. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya. Rokok pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle

BAB I PENDAHULUAN. remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja dalam ilmu psikologis diperkenalkan dengan istilah lain, seperti puberteit, adolescence, dan youth. Dalam bahasa Indonesia sering pula di kaitkan pubertas atau

Lebih terperinci

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN USIA DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA DI BAGIAN OPERASIONAL PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KOTA MANADO TAHUN 2017 Made Ayu Sawitri*, Grace D. Kandou*, Rahayu

Lebih terperinci

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK) J. Kesehat. Masy. Indones. 10(1): 2015 ISSN 1693-3443 PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK) Risti Dwi Arfiningtyas 1

Lebih terperinci

Hubungan Perilaku Merokok Orang Tua Dan Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Di SMK 2 Mei Bandar Lampung. Gede Merta Mertana

Hubungan Perilaku Merokok Orang Tua Dan Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Di SMK 2 Mei Bandar Lampung. Gede Merta Mertana Hubungan Perilaku Merokok Orang Tua Dan Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Di SMK 2 Mei Bandar Lampung Gede Merta Mertana FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA, 2017 OUTLINE

Lebih terperinci