SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA BATANG, DAUN, DAN BUAH PADA TANAMAN KOPI DENGAN METODE DEMPSTER SHAFER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA BATANG, DAUN, DAN BUAH PADA TANAMAN KOPI DENGAN METODE DEMPSTER SHAFER"

Transkripsi

1 SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA BATANG, DAUN, DAN BUAH PADA TANAMAN KOPI DENGAN METODE DEMPSTER SHAFER Adisty Riska Hardianti Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember Adi Heru Utomo Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember Irma Wardati Jurusan Produksi Pertanian Politeknik Negeri Jember ABSTRAK Tanaman kopi merupakan komoditi tanaman andalan di Kabupaten Jember. Sering kali para petani kopi kebingungan dengan banyaknya tanaman kopi yang gagal panen. Untuk mencari seorang pakar atau ahli tanaman terkadang sulit, walaupun ada namun biayanya relatif mahal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibuatlah suatu sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit pada batang, daun dan buah tanaman kopi menggunakan metode Dempster-Shafer, dengan menggunakan bahasa pemrograman Netbeans 6.9.1, serta menggunakan database MySQL. Aplikasi sistem pakar ini menghasilkan keluaran berupa kemungkinan penyakit pada batang, daun dan buah tanaman kopi. Sistem ini juga menampilkan besarnya nilai kepercayaan gejala terhadap kemungkinan penyakit pada batang, daun dan buah tanaman kopi. Besarnya nilai kepercayaan tersebut merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Dempster-Shafer. Kata Kunci : Sistem Pakar, Identifikasi Penyakit Tanaman, Penyakit Kopi, Dempster-Shafer I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kopi bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan jenis tanaman yang berasal dari benua Afrika. Kopi adalah suatu jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh di mana saja, terkecuali pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dengan temperatur yang sangat dingin atau daerah-daerah tandus yang memang tidak cocok bagi kehidupan tanaman. Tanaman kopi masuk ke Indonesia, terutama ke pulau Jawa pada tahun Dimana pada saat itu tanaman kopi masih dalam taraf percobaan. Di Jawa Timur, komoditi kopi diusahakan oleh Perkebunan Rakyat( PR), Perkebunan Besar negara(ptpn) dan Perkebunan Besar Swasta(PBS). Areal kopi di Jawa Timur pada tahun 2010 seluas ha dengan produksi ton serta produktivitas rata-rata 798 kg/ ha/ tahun (Dinas Perkebunan Jawa Timur, 2010). Areal perkebunan kopi rakyat seluas ha(56,5%) dari total area kopi di Jawa Timur. Sisanya merupakan milik Perkebunan Besar Negara seluas ha(22,4%) dan Perkebunan Besar Swasta ha(21,0%). (Dinas Perkebunan Jawa Timur, 2010). 13

2 Sering kali para petani kopi merasa kebingungan dengan banyaknya tanaman kopi yang gagal panen. Bahkan tak jarang para petani kopi dikagetkan dengan keadaan mendapati lubang pada daun, bercak putih pada ranting serta warna hitam pada buah tanaman kopi mereka. Masalah gagal panen yang dialami oleh para petani kopi sebenarnya dapat diantisipasi ataupun dihindari dengan beberapa cara. Seperti petani paham dengan penyabab terjadinya gagal panen atau mengetahui bagaimana pengendalian hal tersebut dengan tepat. Petani paham dengan penyebab penyakit yang menyerang cabang, daun dan buah kopinya dengan cara belajar atau salah satunya bertanya ke ahli. Untuk mencari seorang pakar atau ahli tanaman terkadang sangatlah sulit. Walaupun ada namun biayanya relatif sangat mahal. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan dinamis, kebutuhan akan penyediaan informasi pun semakin meningkat. Bahkan berbagai sarana disiapkan agar dapat memberikan informasi yang tepat, akurat dan dalam waktu yang singkat pada suatu masalah atau kondisi yang sedang berlangsung. Hal tersebut mengakibatkan berbagai macam bidang, baik dalam bidang industri maupun yang lain juga turut serta memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Pemanfaatan inilah yang mempercepat pengembangan sistem informasi berbasis komputer, dimana salah satunya adalah sistem pakar atau expert system (Kusumadewi, 2003). Dengan adanya sebuah sistem pakar maka para petani tidak perlu dipusingkan untuk mengidentifikasi penyakit yang kerap kali menyerang cabang, daun bahkan buah pada kopi yang ditanamnya, dan juga dapat menghindarkan tanaman kopi lainnya yang terjangkit penyakit yang sama dengan biaya yang murah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibuat suatu sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit pada batang, daun dan buah kopi dengan menggunakan metode dan menggunakan bahasa pemrograman Java Netbeans 6.9.1, serta menggunakan database My SQL (Sulistyohati, 2008; Vitri, 2011). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana membangun suatu program komputer tentang sistem pakar untuk mendeteksi penyakit pada batang, daun dan buah tanaman kopi berdasarkan gejalanya dengan menggunakan metode Dempster-Shafer. 2. Apakah metode dapat digunakan sebagai solusi alternatif bagi petani kopi dalam mengidentifikasi penyakit pada batang, daun dan buah tanaman kopi. 1.3 Batasan Masalah Mengingat begitu banyak permasalahan mengenai batang atau ranting, daun, serta buah pada tanaman kopi, maka penelitian dibatasi pada ruang lingkup : 1. Penyakit yang diidentifikasi hanya penyakit yang menyerang pada cabang atau batang, daun dan buah tanaman kopi. 2. Cara akuisisi pengetahuan dilakukan dengan pencarian sumber pengetahuan di lingkungan Laboratorium Tanaman Politeknik Negeri Jember dan buku yang disusun oleh seorang pakar. 14

3 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Membangun suatu program komputer tentang sistem pakar untuk mendeteksi penyakit pada batang, daun dan buah tanaman kopi dengan menggunakan metode Dempster-Shafer. 2. Menyediakan solusi alternatif yang dinilai lebih efisien waktu maupun tenaga bagi masyarakat wadah, khususnya para petani kopi untuk mengetahui informasi-informasi tentang beberapa penyakit pada batang, daun, dan buah tanaman kopi Manfaat Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah bahwa dengan adanya program aplikasi sistem pakar ini dirasakan sangat berarti bagi masyarakat khususnya para petani kopi sebagai sarana untuk mempermudah dalam mengidentifikasi penyakit pada cabang, daun, dan buah kopi, sehingga bagi para petani yang tidak memiliki keahlian dalam hal mengidentifikasi penyakit pada tanaman kopi akan terbantu dengan adanya sistem pakar ini. II. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar merupakan cabang dari Artificial Intelligence (AI) yang cukup tua karena sistem ini telah mulai dikembangkan pada pertengahan tahun Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose problem solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newl dan Simon. Sampai saat ini sudah banyak sistem pakar yang dibuat, seperti MYCIN, DENDRAL, XCON & XSEL, SOPHIE, Prospector, FOLIO, DELTA, dan sebagainya (Kusumadewi,2003 dalam Fahrur, 2008). Sistem pakar ( expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman (Kusumadewi,2003 : 109). Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya tidak untuk menggantikan peran para pakar, namun untuk mengimplementasikan pengetahuan para pakar ke dalam bentuk perangkat lunak, sehingga dapat digunakan oleh banyak orang dan tanpa biaya yang besar. Untuk membangun sistem yang difungsikan untuk menirukan seorang pakar manusia harus bisa melakukan hal-hal yang dapat dikerjakan oleh para pakar. Kaidah produksi merupakan salah satu model untuk merepresentasikan pengetahuan. Kaidah produksi menjadi acuan yang sangat sering digunakan oleh sistem inferensi. Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk pernyataan IF-THEN atau Jika-Maka (Arhami, 2004). Pernyataan ini menghubungkan bagian premis (IF) dan bagian kesimpulan (THEN) yang dituliskan dalam bentuk : 15

4 IF [premis] THEN [konklusi] Kaidah ini dapat dikatakan sebagai suatu implikasi yang terdiri dari dua bagian, yaitu premis dan bagian konklusi. Apabila bagian premis dipenuhi maka bagian konklusi akan bernilai benar. Bagian premis dalam aturan produksi dapat memiliki lebih dari satu proposisi. Proposisiproposisi tersebut dihubungkan dengan menggunakan operator logika AND atau OR (Kusumadewi, 2003 dalam Sulistyohati 2008 ). Sebagai contoh : IF Bercak-bercak kuning muda AND Daun gugur sebelum waktunya AND Pusat bercak mengering AND Pusat bercak berubah warna cokelat THEN Penyakit Karat Daun 2.2 Teori Dempster-Shafer Teori Dempster-Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian pemikiran yang masuk akal, yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah ( bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Teori ini dikembangkan oleh Arthur P. Dempster dan Glenn Shafer(Kusumadewi, 2003). Secara umum teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval : - Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian (Kusumadewi, 2003). - Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai : Pl(s) = 1 Bel ( s)...(1) Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan s, maka dapat dikatakan bahwa Bel( s)=1, dan Pl( s)=0. Pada teori Dempster-Shafer dikenal adanya frame of discrement yang dinotasikan dengan θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis (Kusumadewi, 2003). Tujuannya adalah mengaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Untuk itu perlu adanya probabilitas fungsi densitas (m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemenelemen θ saja, namun juga semua subsetnya. Sehingga jika θ berisi n elemen, maka subset θ adalah 2n. Jumlah semua m dalam subset θ sama dengan satu. Apabila tidak ada informasi apapun untuk memilih hipotesis, maka nilai (Kusumadewi, 2003) : m{θ} = 1,0...(1) Apabila diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai fungsi densitasnya, dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka dapat dibentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3, yaitu (Kusumadewi, 2003) :...(2) 2.3 Penyakit Pada Batang, Daun Dan Buah Tanaman Kopi Di beberapa perkebunan kopi banyak dikenal gangguan-gangguan tanaman kopi yang sangat merugikan. Gangguan tersebut kebanyakan disebabkan oleh hama dan penyakit. Sedangkan faktor lainnya disebabkan keadaan sekeliling yaitu iklim 16

5 dan tanah yang pada umumnya menyerang cabang, daun dan buah. Karena tanaman kopi tergantung atau dipengaruhi oleh keadaan iklim dan tanah, seperti iklim yang tidak cocok, tanah yang tidak memiliki tekstur, atau tingkat keasaman tanah yang tinggi. Tak banyak batang- batang ataupun ranting pada tanaman kopi terserang jamur upas dan juga mati ujung. Pada daun tanaman kopi sendiri, terdapat tiga penyakit utama yang menyerang daun tanaman kopi. Salah satunya adalah karat daun. Sedangkan pada buah kopi itu sendiri terdapat dua penyakit utama, yaitu buah rontok dan juga cephaleuros coffea. Berikut adalah nama nama penyakit pada tanaman kopi, khususnya pada batang, daun dan buah tanaman kopi. (Semangun, 1987; Direktorat Perlindungan Perkebunan, 2001) Penyakit Pada Batang atau Ranting Tanaman Kopi Batang-batang dan ranting tanaman tidak sedikit yang menderita penyakit, yang disebabkan oleh jamur upas. Selain itu terdapat pula penyakit mati ujung atau lainya. Jamur Corticium salmonicolor dapat menyerang batang, cabang, ranting dan buah kopi. Infeksi jamur ini pertama kali terjadi pada sisi bagian bawah cabang ataupun ranting. Serangan dimulai dengan adanya benang-benang jamur tipis seperti sutera, berbentuk sarang laba-laba. Selanjutnya pada bagian tersebut terjadi nekrosis kemudian membusuk sehingga warnanya menjadi coklat tua atau hitam. Nekrosis pada buah bermula dari pangkal buah disekitar tangkai, kemudian meluas keseluruh permukaan dan mencapai endosperma. Jamur ini menyebar melalui tiupan angin atau percikan air. Keadaan lembab dan kurang sinar matahari sangat membantu perkembangan penyakit ini. (Direktorat Perlindungan Perkebunan, 2001) Penyakit Pada Daun Tanaman Kopi Penyakit utama yang menyerang pada daun tanaman kopi adalah karat daun kopi dan bercak daun kopi. 1. Karat Daun Penyakit karat daun kopi disebabkan oleh Hemileia vastatrix yang dapat menyerang dipembibitan sampai tanaman dewasa. Gejala tanaman terserang, daun yang sakit timbul bercak kuning kemudian berubah menjadi coklat. Permukaan bercak pada sisi bawah daun terdapat uredospora seperti tepung berwarna oranye atau jingga. Pada serangan berat pohon tampak kekuningan, daunnya gugur akhirnya pohon menjadi gundul. Penyebaran penyakit melalui uredospora yang dapat dibentuk sepanjang tahun. Perkembangan penyakit dipengaruhi oleh kelembaban. Spora yang telah matang dapat disebarkan oleh angin dan untuk perkecambahannya diperlukan tetesan air yang mengandung udara. (Direktorat Perlindungan Perkebunan, 2001). 2. Penyakit Bercak Daun Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cercospora coffeicola yang dapat muncul di pembibitan sampai tanaman dewasa serta menyerang buah kopi. Daun yang sakit timbul bercak berwarna kuning yang tepinya dikelilingi halo (lingkaran) berwarna kuning. Buah yang terserang timbul bercak berwarna coklat, biasanya pada sisi yang lebih banyak menerima cahaya matahari. Bercak ini membusuk dan dapat sampai ke biji sehingga menurunkan kualitas. Penyakit ini umumnya dijumpai 17

6 dipertanaman yang kurang mendapat pemeliharaan. Penyebaran penyakit dibantu oleh keadaan lingkungan yang lembab dan pola tanam yang kurang baik. Penyebaran penyakit melalui spora yang terbawa angin dan aliran air hujan serta alat-alat pertanian. (Direktorat Perlindungan Perkebunan, 2001) Penyakit pada Buah Tanaman Kopi Penyakit utama yang menyerang pada buah tanaman kopi yaitu : 1. Penyakit Jamur Upas Pada Buah Penyakit jamur upas disebabkan oleh Corticium salmonicolor dapat menyerang batang, cabang, ranting dan buah kopi. Infeksi jamur ini pertama kali terjadi pada sisi bagian bawah cabang ataupun ranting. Serangan dimulai dengan adanya benang-benang jamur tipis seperti sutera, berbentuk sarang laba-laba. Selanjutnya pada bagian tersebut terjadi nekrosis kemudian membusuk sehingga warnanya menjadi coklat tua atau hitam. Nekrosis pada buah bermula dari pangkal bual buah di sekitar tangkai, kemudian meluas ke seluruh permukaan dan mencapai endosperma (AAK, 1988). 2. Penyakit Bercak Hitam pada Buah Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Cephalarus coffea. Penyakit bercak hitam memiliki gejala kulit buah yang belum matang timbul bercak-bercak hitam yang kemudian melebar hingga seluruh kulit buah mengering dan bewarna hitam. Pada bercak kemudian tumbuh rambut halus yang ujungnya tumbuh rambut halus yang ujungnya. (Badan Pelaksanaan Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan Tapanuli Utara, 2011). III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Kegiatan Metode kegiatan yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar penentuan penyakit pada batang, daun dan buah tanaman kopi ini menggunakan penalaran berbasis aturan (rule base reasoning) tersebut dikemukakan oleh Kusumadewi (2003) yang ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar 3.1 Tahap-tahap Pengembangan Sistem Pakar 18

7 Tahap-tahap pengembangan sistem pakar di atas adalah sebagai berikut: 1. Tahap Penilaian Keadaan Tahap ini merupakan tahap penentuan hal-hal penting yang akan digunakan sebagai dasar permasalahan yang akan dianalisis dalam penentuan penyakit pada cabang,daun buah tanaman kopi. Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diterapkan dalam sistem. Setiap masalah yang didefinisikan dari penentuan penyakit dicari solusinya, fasilitas yang akan dikembangkan, serta penentuan bahasa pemrograman dan tujuan yang ingin dicapai dari proses pengembangan tersebut. 2. Tahap Koleksi Pengetahuan Tahap ini merupakan tahap pengumpulan pengetahuan dan konsep-konsep penting yang terkait dalam penentuan penyakit pada cabang,daun buah tanaman kopi. Hal ini dilakukan untuk konfirmasi dari hasil wawancara dengan seorang pakar tanaman perkebunan dan observasi mengenai penentuan penyakit pada cabang,daun buah tanaman kopi sehingga hasilnya memberikan jawaban yang pasti bahwa sasaran pada permasalahan tepat, benar, dan sudah sesuai dengan data yang ada. 3. Tahap Perancangan Tahap ini merupakan tahap desain sistem yang memodelkan sistem dalam bentuk flowchart, Data Flow Diagram (DFD), desain antarmuka dan desain database. Selanjutnya pembuatan program sistem pakar diagnosis penyakit pada batang,daun dan buah tanaman kopi dengan menggunakan Java Netbeans Tahap Tes Tahap ini merupakan tahap pengujian sehingga dapat ditemukan kesalahan sistem yang dirancang untuk menentukan penyakit pada cabang,daun buah tanaman kopi. Hal ini dilakukan karena sistem yang dibuat belum tentu sempurna setelah selesai pembuatannya sehingga tahap tes ini diperlukan untuk penyempurnaan dari sistem itu sendiri. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode fungtional testing dan eror handling testing. Pengujian dengan metode fungtional testing dan eror handling testing ini dilakukan melalui antar muka sistem yang sama dengan yang akan dihadapi oleh pengguna sistem. Pengujian sistem pakar diagnosis penyakit pada batang,daun dan buah tanaman kopi dilakukan untuk mengetahui apakah desain telah sesuai dengan program, apakah diagnosis hasil penelusuran telah sesuai dengan basis aturan, apakah perintah-perintah dalam program sistem pakar dapat digunakan dan telah sesuai dengan fungsinya, serta apakah program mudah untuk digunakan oleh user. 5. Tahap Dokumentasi Tahapan ini merupakan tahap mendokumentasikan perancangan program aplikasi untuk diagnosis penyakit pada batang,daun serta buah tanaman kopi. 6. Tahap Pemeliharaan Tahap ini merupakan tahap pemeliharaan sistem, dalam hal ini yang dilakukan adalah memperbaharui pengetahuan, mengganti pengetahuan yang sudah ketinggalan, agar sistem ini dapat lebih baik lagi dalam diagnosis penyakit pada batang, daun, dan buah tanaman kopi. 19

8 IV. PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Keadaan Untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul pada tanaman kopi, maka perlu adanya identifiikasi terlebih dahulu mengenai gejala yang muncul pada seluruh bagian tanaman kopi khususnya pada batang, daun dan buah tanaman kopi. Setelah mengetahui gejala yang muncul, maka akan ditemukan penyebab tanaman tersebut terserang penyakit beserta dengan pengendaliaanya atau bagaimana cara mengatasi tanaman kopi yang terserang penyerang tersebut. Sebelum melakukan proses penentuan penanganan terhadap penyakit pada tanaman kopi khususnya pada batang, daun dan buah tanaman kopi, seorang pakar perlu melakukan proses penentuan. Dimana proses penentuan ini dilakukan secara komputerisasi yaitu dengan cara pakar memberikan informasi berupa data-data gejala penyakit beserta dengan penyebab gejala penyakit, nilai kepercayaan pada setiap gejala penyakit dan juga cara pengendalianya kepada penulis yang nantinya penulis akan mengimplementasikanya kedalam sebuah program yang dapat dipakai oleh masyarakat. Sehingga mereka dapat mengetahui informasi tentang penyakit yang menyerang tanaman kopi beserta cara pengendalianya. Karena mengingat, bahwa seorang pakar tidak selalu di tempat dan mahalnya biaya konsultasi dan juga lamanya waktu yang dibuthkan untuk konsultasi 4.2 Koleksi Pengetahuan Penyakit pengetahuan yang digunakan dalam sistem pakar untuk menentukan jenis penyakit pada tanaman kopi khususnya pada batang, daun dan buah tanaman kopi (Knowledge Base). Sumber pengetahuan diperoleh dengan cara survey dan melakukan wawancara serta beberapa literatur tentang penyakit pada tanaman kopi khususnya pada batang, daun dan buah tanaman kopi. Untuk lebih jelasnya tentang diagnosis pada penyakit kopi khususnya pada batang, daun dan buah tanaman kopi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Daftar Penyakit pada Batang, Daun dan Buah Kopi No. Nama Penyakit 1. Jamur Upas pada Batang Gejala 1. Cabang atau ranting layu mendadak 2. Stadium sarang laba laba 3. Lapisan hifa menipis 4. Hifa bewarna putih 5. Lapisan kerak bewarna merah jambu 6. Terdapat bintil-bintil bewarna orange 2. Karat Daun 1. Bercak kuning pada daun 2. Daun kering 3. Daun gugur 4. Pohon kekuningan 5. Bercak membesar dan menyatu Pengendalian - Pemotongan pada batang atau cabang yang sakit sampai dengan 10 cm di bawah pangkal atau batang yang sakit - Membakar potongan-potongan yang dikumpulkan. - Diolesi dengan fungisida : a. Calixin RM b. Copper Sandoz 0,4% - Penanaman varietas kopi yang tahan atau toleran, seperti : a. S 795 b. S 1934 c. USDA 62 d. Kartika 1 dan 2 - Pemupukan berimbang - Pemangkasan dan penangkaran naungan 20

9 3. Bercak Daun 1. Bercak cokelat pada daun 2. Bercak putih ditengah dan merah dipinggir 3. Berbatas jelas 4. Bercak kuning pada daun 4. Jamur Upas pada Buah 1. Nekrosis pada buah dan tangkai 2. Nekrosis meluas ke permukaan 3. Buah menghitam hingga ke dalam 4. Buah gugur 5. Buah dilapisi hifa bewarna putih - Sanitasi kebun - Membuang bagian-bagian yang sakit - Pemangkasan - Pengaturan naungan - Membuat parit drainase - Melakukan penyemprotan : a. Bavistin 50 WP 0,2% b. Cupravit OB 21 0,35% c. Dithane M ,2% d. Delsene MX 0,2% - Memetik buah kopi yang sakit atau yang terserang - Melakukan pembakaran dan pemendaman pada buah buah yang telah dikumpulakan 5 Bercak hitam pada buah 1. Bercak hitam pada kulit buah 2. Kulit buah mengering 3. Tumbuh rambut halus pada bercak - Semprot dengan fungisida bila buah masih sangat muda - Dipetik dan direbus untuk diolah secara kering - Bakar buah yang terserang penyakit Sumber: Semangun (1987); Direktorat Perlindungan Perkebunan (2001); Wardati (2012) 4.3 Perancangan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit pada Batang, Daun dan Buah Tanaman Kopi Dengan Metode Dempster-Shafer Berdasarkan hasil survey mengenai penyakit pada tanaman kopi khususnya pada batang, daun dan buah tanaman kopi, maka dibuatlah suatu sistem aplikasi berbasis komputer berupa sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada tanaman kopi khususnya pada batang, daun dan buah tanaman kopi dengan menggunakan metode Dempster-Shafer. Sistem pakar ini digunakan untuk memudahkan dalam menentukan jenis penyakit pada tanaman kopi khususnya pada batang, daun dan buah kopi bagi para petani kopi yang membutuhkan informasi tersebut. Perancangan sistem pakar pada tanaman kopi khususnya pada batang, daun dan buah tanaman kopi ini menggunakan metode Dempster-Shafer yang dimodelkan dalam bentuk Document Flowchart, Context Diagram, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram (ERD), Design Database, Design Form, Program Flowchart dan implementasi. Penentuan dan Nilai Perhitungan Kepercayaan Penyakit Pada Batang, Daun dan Buah Tanaman Kopi Dengan Metode Dempster-Shafer: Contoh Perhitungan untuk penyakit bercak hitam pada buah dengan tiga gejala yaitu : - Gejala 1 : bercak hitam pada kulit buah (kepercayaan : 0,3) - Gejala 2 : kulit buah mengering (kepercayaan : 0,5) 21

10 - Gejala 3 : tumbuh rambut halus pada bercak (kepercayaan : 0,8) Seperti pada rumus (1) yang ada pada Bab 2, untuk menghitung plausibility [ϴ] seperti dibawah ini: Gejala 1 [Bercak Buah] = 0.3 = = 0.7 Gejala 3 [Bercak Buah] = 0.8 = = 0.2 Tabel 4.2 Aturan Kombinasi untuk Gejala 1 dan Gejala 3. BB BB 0.3 BB 0.24 BB BB Seperti pada rumus (2) yang ada pada Bab 2, untuk menghitung hasil dari aturan kombinasi pada tabel 4.3 adalah sebagai berikut: BB = ( ) / (1-0) = 0.86 = 0.14 / (1-0) = 0.14 Jadi dapat disimpulkan bahwa tanaman kopi tersebut kemungkinan besar terserang Bercak Buah dengan nilai kepercayaan sebesar 0, Setelah melakukan perhitungan untuk dua gejala dari gejala penyakit bercak buah yaitu bercak hitam pada kulit buah dan kulit buah mengering, ternyata masih terdapat satu gejala penyakit dari penyakit yang sama Bercak Buah yaitu kulit buah mengering dengan nilai kepercayaan 0,5. Perhitungan nilai kepercayaan dengan menggunakan 3 gejala dengan menggunakan rumus (2), maka hasil dari kombinasi antara gejala sebelumnya dan gejala 3 akan terlihat seperti pada tabel 4.3. Gejala 3 [Bercak Buah] = 0.5 = = 0.5 Tabel 4.3 Perhitungan Manual Kombinasi BB G3 0.5 BB 0.43 BB 0.07 Ø 0.5 BB 0.43 BB 0.07 Setelah dikombinasikan, maka selanjutnya hasilnya dihitung menggunakan rumus (2) : BB = ( ) / (1-0.07) = 1 = 0.07 / (1-0.07) =

11 Setelah melakukan perhitungan diatas, nilai yang tertinggi adalah 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanaman kopi tersebut kemungkinan besar terserang Bercak Hitam Buah dengan nilai kepercayaan sebesar 1. Implementasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit pada Batang, Daun, dan Buah Tanaman Kopi Dengan Metode Dempster-Shafer: 1. Form Log_in Gambar 4.1 Form Log_in Form login ini digunakan oleh pengguna yaitu admin atau pakar untuk menjalankan fitur-fitur didalamnya dan mengakses data-data yang diperlukan seperti yang terlihat pada gambar Dimana pakar disini tidak lah sebagai berikutdapat mengakses data pengguna karena yang memiliki hak akses tersebut adalah administrator. 2. Form Utama Gambar 4.2 Form Utama Form utama merupakan tampilan awal dari program Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Batang, Daun dan Buah Tanaman Kopi seperti yang terlihat pada gambar Pada Form terdapat menu File, Data Master dan Diagnosis. Menu file terdiri dari tiga sub menu yaitu login, logout dan exit. Menu data master terdiri dari 23

12 sub menu data pengguna, data penyakit, data pengendalian dan data gejala. Sedangkan pada menu diagnosis merupakan menu yang digunakan oleh umum yaitu masyarakat atau para petani kopi untuk mengetahui jenis penyakit yang menyerang tanaman kopi mereka khususnya pada batang, daun dan buah tanaman kopi. 3. Form Penyakit Gambar 4.3 Form Penyakit Form Penyakit pada sistem pakar ini digunakan sebagai pengolahan data penyakit yang berupa pengisian penyakit baru dan perubahan data-data penyakit yang sudah ada. Pengisian data penyakit pada form penyakit ini meliputi kode penyakit, letak penyakit dan nama penyakit beserta keterangannya. Seetlah semuanya terisi, maka secara otomatis data-data tersebut tersimpan ke dalam tabel penyakit. Apabila ingin melakukan perubahan, maka pilih salah satu data pada tabel kemudian tekan tombol ubah untuk mengubah data, dan tekan tombol hapus untuk menghapus data. 4. Form Gejala Gambar 4.4 Form Gejala 24

13 Pada form gejala, digunakan untuk pengolahan data gejala. Data gejala tersebut berupa kode gejala, kode penyakit, nama gejala dan nilai kepercayaan. Setelah semua data diatas terisi, maka data-data tersebut secara otomatis akan tersimpan pada tabel gejala. Apabila ingin melakukan perubahan, maka pilih salah satu data pada tabel kemudian tekan tombol ubah untuk mengubah data, dan tekan tombol hapus untuk menghapus data. 5. Form Solusi Gambar 4.5 Form Solusi Pada form solusi, form ini digunakan untuk pengolahan data solusi atau data pengendalian berupa pengisian data solusi baru yang meliputi kode pengendalian, kode penyakit dan nama pengendalian. Setelah semua data terisikan, maka secara otomatis data akan tersimpan pada tabel solusi. Apabila ingin melakukan perubahan, maka pilih salah satu data pada tabel kemudian tekan tombol ubah untuk mengubah data, dan tekan tombol hapus untuk menghapus data. 6. Form Pengguna Gambar 4.6 Form Pengguna 25

14 Pada form penguna, form ini digunakan untuk penggisian data pengguna baru meliputi kode pengguna, nama pengguna, password dan status. Setelah semua data terisi, maka secara otomatis data tersimpan pada tabel pengguna. Apabila ingin melakukan perubahan, maka pilih salah satu data pada tabel kemudian tekan tombol ubah untuk mengubah data, dan tekan tombol hapus untuk menghapus data. 7. Form Diagnosis Gambar 4.7 Form Diagnosis Form diagnosis ini digunakan oleh masyarakat khususnya para petani kopi untuk mengetahui penyakit yang menyerang batang, daun dan buah tanaman kopi mereka berdasarkan gejala yang mereka pilih pada form diagnosis tersebut seperti yang terlihat pada gambar Pada form ini juga disertai nilai kepercayaan beserta jenis penyakitnya dan solusi atau pengendaliaanya. 4.4 Tes Sistem Pakar Diagnosis Penyakit pada Batang, Daun dan Buah Tanaman Kopi Dengan Metode Dempster-Shafer Pengguna melakukan testing atau pengujian terhadap program aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit pada batang, daun dan tanaman kopi dengan metode Dempster-Shafer melalui fungsional testing dan eror handling testing. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa sistem yang digunakan oleh pengguna dapat berjalan sesuai dengan mudah dan semua item yang tersedia di dalam sistem pakar dapat berjalan dengan baik. 4.5 Dokumentasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit pada Batang, Daun dan Buah Tanaman Kopi Dengan Metode Dempster-Shafer Tahapan ini merupakan tahap mendokumentasikan sistem pakar diagnosis penyakit pada batang, daun dan buah tanaman kopi dengan metode Dempster- Shafer. 26

15 4.6 Tahap Pemeliharaan Tahap ini merupakan tahap pemeliharaan sistem, dalam hal ini yang dilakukan adalah memperbaharui pengetahuan, mengganti pengetahuan yang sudah ketinggalan, agar sistem ini dapat lebih baik lagi dalam diagnosis penyakit pada batang, daun, dan buah tanaman kopi. Pada penelitian ini, tahap pemeliharaan ini belum dilakukan. V. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Aplikasi sistem pakar ini dapat menjadi sarana untuk menyimpan pengetahuan dari pakar tentang penyakit pada tanaman kopi khususnya pada batang, daun dan buah tanaman kopi dari pakar atau ahlinya. 2. Nilai kepercayaan yang dihasilkan dari sistem ini sesuai dengan perhitungan secara manual dengan menggunakan metode Dempster-Shafer. Sehingga keakuratan hasilnya sudah sesuai dengan perhitungan yang diharapakan. 3. Setelah dilakukan uji testing, aplikasi sistem pakar pada batang, daun dan buah tanaman kopi dinilai dapat menyediakan solusi alternatif yang lebih efisien baik waktu maupun tenaga bagi masyarakat, khususnya para petani kopi untuk mengetahui informasi-informasi tentang beberapa penyakit pada batang, daun dan buah tanaman kopi. 5.2 Saran Sistem pakar diagnosis penyakit pada batang, daun dan buah tanaman kopi yang telah dibuat dan didesain masih banyak memerlukan perbaikan dan pengembangan. Sistem pakar yang telah dibuat hanya dapat menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang nampak. Pengembangan sistem ini bisa dilakukan untuk mengidentifikasi penyakit berdasarkan gejala lainnya. DAFTAR PUSTAKA AAK Bercocok Tanam Kopi. Yogyakarta: Kanisius. Arhami, Muhammad Konsep dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Tapanuli Utara Hama dan Penyakit Tanaman Kopi. Sumatera Utara: B4K. Dinas Perkebunan Jawa Timur Komoditi Kopi Di Jawa Timur. Surabaya: Dinas Perkebunan Jawa Timur Direktorat Perlindungan Perkebunan, Direktorat jenderal Bina produksi Perkebunan Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Kopi. Jakarta: Departemen Pertanian. 27

16 Fahrur, Feri Rohman dan Ami Fauziah Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan Pada Anak. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Hartono, J Analisis & Desain.Yogyakarta: Andi. HM Jogiyanto Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset Kusrini Sistem Pakar teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Kusumadewi, Sri Artificial Inteligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu. Pohan dan Bahri Pengantar Perancangan Sistem. Jakarta: Erlangga. Ruhita, Della Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Buah Kakao Dengan Menggunakan Metode certainty factor. Jember: Politeknik Negeri Jember. Semangun, Haryono Penyakit-penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Suliatyohati, Aprilia dan Taufiq hidayat Aplikasi Sistem pakar Diagnosa Penyakit Ginjal Dengan Metode Dempster-Shafer. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Tjahjadi, Nur Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta: Kanisius. Vitri, Dhita Sistem Pakar Diagnosa Dini Hama Dan Penyakit Tembakau Menggunakan Penalaran Runut Maju(Forward Chaining). Jember: Politeknik Negeri Jember. Yahmadi, Mudrig Rangkaian Perkembangan Dan Permasalahan Budidaya Dan Pengolahan Kopi Di Indonesia. Surabaya: AEKI. 28

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE Septi Hidayati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura septihidayati.ti@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG Nurmahaludin (1), Gunawan Rudi Cahyono (1) mahaludin@poliban.ac.id (1),

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU. Oleh :

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU. Oleh : PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU Oleh : NANIK ANITA MUKHLISOH, NUGROHO SETYO WIBOWO *) dan TRIONO BAMBANG IRAWAN *) ABSTRAK

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Agus Purwanto

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan Sistem Pakar dan solusi yang tepat dalam menangani penyakit pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Burung termasuk hewan yang pandai menyembunyikan keadaan kesehatannya. Hal ini karena sifat alami burung untuk mempertahankan diri dari serangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Dengan adanya program perancangan perangkat lunak sistem pakar mendeteksi penyakit pada buah jeruk ini, diharapkan dapat membantu para petani jeruk

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB Edi Munanda 1 dan Nanang Prihatin 2 1 Alumni Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ADENIUM (KAMBOJA JEPANG)

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ADENIUM (KAMBOJA JEPANG) PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ADENIUM (KAMBOJA JEPANG) Zara Yunizar Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim ABSTRAK Tanaman merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tanaman kopi telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Biji kopi dan hasil olahannya merupakan salah satu komoditas ekspor yang banyak dikembangkan

Lebih terperinci

JURNAL DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD

JURNAL DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD JURNAL Artikel Skripsi DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD Oleh: MUHAMAD JUHAR AFIFIN ABDILLAH 12.1.03.03.035

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE 1 Endriyono, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya gaya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih berguna di masa yang akan

Lebih terperinci

PENYAKIT TANAMAN KOPI DAN PENGENDALIANNYA Oleh : Abd. Muis, SP

PENYAKIT TANAMAN KOPI DAN PENGENDALIANNYA Oleh : Abd. Muis, SP PENYAKIT TANAMAN KOPI DAN PENGENDALIANNYA Oleh : Abd. Muis, SP Kopi salah satu jenis tanaman rentan terhadap serangan hama dan penyakit ditambah kurang rajin merawatnya sudah pasti sangat cepat diserang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menggunakan Metode Forward Chaining diperoleh berdasarkan referensi yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menggunakan Metode Forward Chaining diperoleh berdasarkan referensi yang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam perancangan Sistem Pakar Diagnosa Hama dan Penyakit Menggunakan Metode Forward diperoleh berdasarkan referensi yang sejenis dengan melihat

Lebih terperinci

overacting dan menyerang organ tubuh sendiri. Lupus juga mengenai banyak organ tubuh dan memiliki gejala klinis yang sangat bervariasi sehingga dikena

overacting dan menyerang organ tubuh sendiri. Lupus juga mengenai banyak organ tubuh dan memiliki gejala klinis yang sangat bervariasi sehingga dikena SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI SECARA DINI PENYAKIT LUPUS DENGAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB Dr. Ana Kurniawati, ST.,MMSI *), Prastia Puspita Saputri **) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli Sistem Pakar Dasar Ari Fadli fadli.te.unsoed@gmail http://fadli84.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komputer dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

Lebih terperinci

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Esthi Dyah Rikhiana (07018061), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

Bibit Sehat... Kebun Kopi Selamat

Bibit Sehat... Kebun Kopi Selamat PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jalan Raya Dringu Nomor 81 Telp. (0335) 420517 PROBOLINGGO 67271 Bibit Sehat... Kebun Kopi Selamat Oleh : Ika Ratmawati, SP POPT Perkebunan Pendahuluan Kabupaten Probolinggo

Lebih terperinci

FUZZY DAN DEMPSTER-SHAFER PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN CABAI

FUZZY DAN DEMPSTER-SHAFER PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN CABAI FUZZY DAN DEMPSTER-SHAFER PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN CABAI Muliadi 1, Irwan Budiman 2, Muhammad Adhitya Pratama 3, Antar Sofyan 4, 1,2,3Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM 4Prodi Ilmu Pertanian

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING Level Perdana (lev.earthmover@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto (Kus_sinus@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Setio Adi Nur Peksi Sari 1, Yuri Ariyanto 2, Ely Setyo Astuti 3 Teknologi Informasi, Teknik Informatika, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Dempster-Shafer Ada berbagai macam penalaran dengan model yang lengkap dan sangat konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang tidak dapat terselesaikan secara

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING =================== Desy Ferninda Putri Aria, Nana Suarna ==================== ABSTRAK Sistem Pakar adalah suatu sistem

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID Imas Siti Munawaroh¹, Dini Destiani Siti Fatimah² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE BAYES

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE BAYES RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE BAYES 1 Ali Mahmudi, 2 Moh. Miftakhur Rokhman, 3 Achmat Eko Prasetio Teknik Informatika ITN Malang 1 amahmudi@hotmail.com,

Lebih terperinci

Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer

Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer Jurnal Teknik Informatika, Vol 1 September 2012 Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer Dewi Ermayani 1, Ananda 2, Mardiah Fadhli 3 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam mendiagnosa penyakit pada tanaman jagung adalah sebagai berikut : III.1.1.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Benny Wijaya, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semangka (Citrullus Vulgaris Schard) merupakan salah satu buah yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan Penyakit Tanaman Kacang Tanah Berbasis Desktop Dengan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan Penyakit Tanaman Kacang Tanah Berbasis Desktop Dengan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan Penyakit Tanaman Kacang Tanah Berbasis Desktop Dengan Metode Bella Anita Agustin Maulina #1, Harrison D.S #2 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rolettha (2002, hal: 1) menyatakan bahwa kelapa sawit merupakan salah satu tanaman komoditas andalan sumber devisa non-migas bagi Indonesia. Perkembangan perkelapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman Sengon dikenal dengan nama ilmiah paraserianthes falcataria (L) Nielsen termasuk dalam famili Fabaceae, Sengon adalah tanaman yang berasal dari wilayah Haiti,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Rika Sofa 1, Dini Destiani 2, Ate Susanto 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STT-Garut) Jl. Mayor Syamsu No 2 Garut

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR Eva Darnila Teknik Informatika Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Jl. Cot Tgk Nie-Reulet, Aceh Utara, 141 Indonesia email : eva_daud@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka. Sumber pustaka yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman dan pembanding dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB Triara Puspitasari 1, Boko Susilo 2, Funny Farady Coastera 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus

Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus Dewi Pratama Kurniawati Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB II. Beberapa aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman antara lain :

BAB II. Beberapa aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman antara lain : BAB II Tinjauan Pustaka Penelitian ini akan dikembangkan suatu aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman Kelapa Sawit dengan menggunakan metode Forward Chaining dan berjalan di Piranti Mobile berbasis

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

Sumber Pengetahuan Integrasi Sistem Pemeliharaan Sistem Akuisisi Pengetahuan Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah

Sumber Pengetahuan Integrasi Sistem Pemeliharaan Sistem Akuisisi Pengetahuan Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah menggunakan bahasa pemrograman PHP. Program PHP ini diharapkan dapat membangkitkan proses forward chaining dalam sistem pakar ini. Selanjutnya sistem akan menghasilkan suatu hasil analisa dari proses konsultasi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic Arnon Makarios, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi, dikembangkan teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial Intelligence atau Kecerdasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi yang didapat dan dikeluarkan oleh sistem itu sendiri. Menganalisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Agraris yang memiliki potensi yang baik dalam bidang pertanian. Wilayah Indonesia yang strategis yang dilalui garis khatulistiwa menjadi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA DI DUSUN KETHITANG-RAWALO. Oleh : Afit Nadhar Pratitis

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA DI DUSUN KETHITANG-RAWALO. Oleh : Afit Nadhar Pratitis SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA DI DUSUN KETHITANG-RAWALO Oleh : Afit Nadhar Pratitis Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Purwokerto andhar310591@gmail.com Abstrak Terbatasnya

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Yunarti - Sistem Pakar Mengidentifikasi Penolakan Film SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi, STMIK ProfesionalMakassar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pertanian merupakan sektor penting dalam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena sumber makanan manusia berasal dari pertanian. Setiap tahunnya, kebutuhan manusia

Lebih terperinci

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51 Kakao (Theobroma cacao L) merupakan satu-satunya diantara 22 spesies yang masuk marga Theobroma, Suku sterculiacecae yang diusahakan secara komersial. Kakao merupakan tanaman tahunan yang memerlukan lingkungan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 57 SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Aditiawarman 1, Helfi Nasution 2, Tursina 3 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011 ANALISIS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN KELAPA SAWIT Emi Kantari 2006250029 Cicilya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan setiap individu di berbagai bidang, seperti di bidang bisnis, pendidikan, psikologi, dan tentu saja

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CERTAINTY FACTOR PADA SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

IMPLEMENTASI CERTAINTY FACTOR PADA SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN SMS GATEWAY Jurnal INTEKNA, Tahun XIII, No. 2, Nopember 2013 : 131-136 IMPLEMENTASI CERTAINTY FACTOR PADA SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN SMS GATEWAY Gunawan Rudi Cahyono (1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan ilmu komputer semakin meluas ke berbagai bidang, salah satunya di bidang kesehatan. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB III... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI. BAB III... Error! Bookmark not defined. v DAFTAR ISI ABSTRAK... Error! Bookmark not ABSTRACT... Error! Bookmark not UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I... Error! Bookmark

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Kecerdasan Buatan Kemajuan teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks (getah kental yang membeku ketika terkena udara bebas) beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI DIAGNOSA PENCARIAN PENYEBAB KERUSAKAN MODEM SPEEDY BERBASIS SISTEM PAKAR

PENGEMBANGAN APLIKASI DIAGNOSA PENCARIAN PENYEBAB KERUSAKAN MODEM SPEEDY BERBASIS SISTEM PAKAR 30 PENGEMBANGAN APLIKASI DIAGNOSA PENCARIAN PENYEBAB KERUSAKAN MODEM SPEEDY BERBASIS SISTEM PAKAR Deddy Kusbianto 1, Aris Triantono 2 Abstrak Perkembangan teknologi yang pesat dan banyaknya konsumen yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer(S.Kom)

Lebih terperinci

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA NUR HIDAYATI BALAI BESAR PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN KONSEP PENYAKIT TANAMAN Penyakit tumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID Resi Resmiati¹, Asep Deddy Supriatna 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kakao Dengan Metode Breadth First Search

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kakao Dengan Metode Breadth First Search ISSN: 26-3284 35 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kakao Dengan Metode Breadth First Search Gea Ayu Rianty, Taufiq Program Studi Sistem Informasi, STMIK Banjarbaru Jurusan Teknik Informatika, STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ton pertahun hanya bisa dipenuhi produk nasional kurang dari 2 juta ton pertahun,

BAB I PENDAHULUAN. ton pertahun hanya bisa dipenuhi produk nasional kurang dari 2 juta ton pertahun, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gula sebagai salah satu dari sembilan bahan pokok yang diperlukan saat ini ada dipersimpangan jalan, kebutuhan nasional yang mencapai lebih 3,25 juta ton pertahun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Masalah Dengan tingginya pengguna Toyota Avanza dikalangan masyarakat khususnya di indonesia membuat mobil ini laris dipasaran dan pelayanan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB Eva Puspita 1), Taufik Baidawi 2) Sistem Informasi, STMIK Nusamandiri, Sukabumi email: eva.puspita47@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Peternakan Unggas di Indonesia pada lima tahun belakangan ini sedang mengalami kemerosotan. Hal ini cenderung dikarenakan oleh kurangnya perhatian pemerintah

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi TAKARIR Admin Analysis Database : administrator : analisis : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis Data flow diagram Delete Design Edit Expert

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Seny Hidabiyah, Prihastuti Harsani, Aries Maesya Email: senychan92@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat. Sistem informasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan

Lebih terperinci

TINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.

TINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt. TINJAUAN LITERATUR Biologi Penyakit Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims (1979) adalah sebagai berikut : Divisi Sub Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Eumicophyta

Lebih terperinci

Ika Widiastuti, Decision Tree Dengan Algoritma C-45 Untuk Identifikasi Hama dan Penyakit Bunga Krisan (Chrysantheum Morfilium)

Ika Widiastuti, Decision Tree Dengan Algoritma C-45 Untuk Identifikasi Hama dan Penyakit Bunga Krisan (Chrysantheum Morfilium) DECISION TREE DENGAN ALGORITMA C-45 UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT BUNGA KRISAN (CHRYSANTHEMUM MORIFILIUM) Oleh: IKA WIDIASTUTI *) Bunga Krisan (Chrysanthemum Morifilium) merupakan jenis tanaman

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL

PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL Ahmad Ali Saefuddin 1, Setia Astuti S.Si, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Semangka merupakan salah satu buah yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang banyak.

Lebih terperinci

CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN

CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN Oleh: Minarni, Indra Warman, Wenda Handayani Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit pada Tanaman Tomat dengan Metode Teorema Bayes yang dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perancangan evaluasi sistem yang berupa desain uji coba form.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perancangan evaluasi sistem yang berupa desain uji coba form. 32 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini membahas tentang analisis sistem dan langkah-langkah dalam perancangan sistem. Hal-hal yang dibahas dalam bab ini adalah: analisis system yang berupa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA Meilisa Roslina Simamora Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Mata sebagai jendela dunia

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT KULIT PADA USIA ANAK-ANAK

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT KULIT PADA USIA ANAK-ANAK RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT KULIT PADA USIA ANAK-ANAK Salvador Da Costa Gomes De Jesus Program Studi Teknik Informatika Stmik PPKIA Pradnya Paramita Malang Jl. Laksda Adi Sucipto

Lebih terperinci