BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Network Management System (NMS) II.1.1. Pengenalan Network management System (NMS) Network Management System ataupun dalam bahasa Indonesia sistem manajemen jaringan, yang secara umum didefenisikan sebagai manajemen terdiri atas perancangan, pengorganisasian, monitoring, penghitungan,dan pengaturan aktivitas dan sumber jaringan (Taufan Riza, 2002). Meskipun demikian, OSI dan struktur manajemen jaringan internet secara prinsip difokuskan pada monitoring, penghitungan, dan pengaturan aktivitas dan sumber daya. Salah satu contoh aktivitas jaringan adalah proses transfer data, membuka atau menutup komunikasi, dan lain sebagainya. Sumber daya jaringan meliputi software dan hardware jaringan. Dengan manajemen jaringan ini, sumber daya tersebut dapat dipantau kondisinya sehingga dapat diketahui langkah yang harus diambil agar sumber daya tersebut tetap dapat beroperasi dan tidak mengganggu kinerja jaringan. Tugas-tugas yang termasuk dalam manajemen jaringan: 1. Mengawasi jaringan Perlunya memanajemen jaringan dalam pengaturan dan pengawasan keadaan suatu sistem dalam jaringan untuk mencegah sesuatu yang tidak diharapkan atau kondisi abnormal sistem. 8

2 9 2. Meningkatkan otomatisasi Suatu jaringan, otomatisasi penggunaan sistem jaringan diperlukan untuk mempermudah dalam mengumpulkan informasi-informasi perangkat jaringan suatu sistem dengan mengidentifikasi perangkat jaringan yang terhubung secara cepat. 3. Mengawasi waktu respon Memantau jalannya proses komunikasi antar perangkat jaringan, dengan pengawasan waktu respon dari komunikasi antar perangkat dan akan memberikan informasi perangkat-perangkat dari sistem dalam kondisi baik atau tidak. 4. Mengatur lalu lintas data Yaitu dengan mengatur jalannya proses alur data dari komunikasi antar perangkat berjalan dengan semestinya dan mengurangi resiko sistem error komunikasi antar perangkat yang terhubung. 5. Memperbaiki kemampuan Dengan memperbaharui setiap sistem dari setiap perangkat-perangkat jaringan secara up to date agar kemampuan perangkat-perangkat dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Peranan manajemen jaringan adalah: a. Mengontrol aset perusahaan Jika sumber daya jaringan tidak dikontrol secara efektif, maka sumber daya jaringan tidak akan menyediakan hasil yang dibutuhkan oleh manajemen organisasi.

3 10 b. Mengontrol kerumitan Dengan pertumbuhan yang sangat cepat dalam jumlah komponen jaringan, pengguna, antar muka, protokol, dan penjualan, kehilangan control dari jaringan dan sumber dayanya merupakan ancaman bagi manajemen organisasi. c. Pelayanan yang semakin baik Pengguna mengharapkan pelayanan yang sama atau lebih baik dari pertumbuhan jaringan, dan sumber daya yang lebih terdistribusi. d. Mengurangi waktu tunggu Memastikan ketersediaan sumber daya yang tinggi dengan rancangan redundansi yang tepat. e. Mengontrol biaya Mengawasi dan mengontrol penggunaan sumber daya sehingga kebutuhan pengguna dapat dipenuhi dengan biaya yang tepat dan masuk akal. II.1.2. Open System Interconnection (OSI) International Standards Organization (ISO) membentuk sebuah komisi untuk membuat suatu model bagi manajemen jaringan, di bawah pengarahan dari kelompok OSI.

4 11 Model ini mempunyai empat bagian: 1. Organisasi Model organisasi menggambarkan bagian-bagian dari manajemen jaringan seperti Agent dan sebagainya, fungsi dari bagian-bagian tersebut, dan hubungan diantara organisasi. Pengaturan dari elemen-elemen tersebut mengakibatkan munculnya arsitektur yang berbeda. 2. Informasi Model informasi berhubungan dengan struktur dan penyimpanan dari informasi manajemen jaringan. Informasi ini disimpan dalam dalam sebuah database yang disebut Management Information Base (MIB). ISO mengatur Structure of Management Information (SMI) untuk mengatur sintaks dan semantik dari informasi manajemen yang tersimpan pada MIB. 3. Komunikasi Model komunikasi mengatur mengenai bagian data manajemen saling berkomunikasi pada proses antara Agent dan NMS. Hal ini berhubungan dengan protokol transportasi, protokol aplikasi, perintah dan respon antar bagian. 4. Fungsi Model fungsi mengatur aplikasi manajemen jaringan yang teretak pada NMS.

5 12 Model manajemen jaringan OSI mengategorikan lima bagian fungsi,dan dikenal sebagai model FCAPS, yaitu: a. Fault (Kesalahan) - Mendeteksi dan mengidentifikasi kesalahan yang timbul. - Mengisolasi sebab dari kesalahan. - Mengoreksi kesalahan. b. Configuration (Konfigurasi) - Mengambil informasi mengenai konfigurasi jaringan. - Menggunakan data untuk mengubah konfigurasi. - Memastikan konfigurasi yang tepat ketika sistem berjalan. - Menyimpan informasi konfigurasi (dokumentasi). - Membuat ringkasan laporan. c. Accounting (penghitungan) - Mengambil data mengenai penggunaan sumber daya jaringan. - Mengatur batas pengguna dengan menggunakan metric. d. Peformance (Kinerja) - Mengawasi kinerja jaringan. - Statistik kinerja jaringan. - Pengawasan data. - Mencegah suatu hal dalam jaringan yang tidak diinginkan.

6 13 e. Security (Keamanan) - Membatasi akses pengguna terhadap perangkat jaringan (autentifikasi dan otorisasi). - Mencegah keamanan data dalam jaringan (enkripsi). Tabel II.1 Model OSI/FCAPS F C A P S Fault detection Resource initialization Track service resource usage Utilization and error rates Selective resource access Fault connection Network provisioning Cost for service Consistent performance level Enable NE function Fault isolation Auto discovery Accounting limit Performance data collection Access logs Network recovery Backup and restore Combine costs for multiple resource Performance report generation Security alarm event reporting Alarm handling Resource shutdown Set quota for usage Performance data analysis Data privacy Alarm Filtering Change management Audits Problem reporting User access right checking Alarm generation Pre-provisioning Fraud reporting Capacity planning Take care of security breaches and attempt Clear correction Inventory asset management Support for different modes of accounting Performance data and statistic correlation Security audit trail logs Diagnostic test Copy configuration Maintaining & and examining historical logs Security related information distributions Error logging Remote configuration Error handling Job initiation Error statistic Automates software distribution Sumber :

7 14 II.1.3. Model Manajemen Jaringan jaringan. Pada model ini, dapat dilihat hubungan dari proses manajemen dalam Gambar II.1 Model Proses Manajemen Jaringan Sumber : Riza Taufan : 2002 : 44 Titik masuk dari model ini adalah klien. Klien mewakili konsumen internal atau eksternal ataupun pengguna lain dalam layanan manajemen. Klien dapat melaporkan masalah, meminta perubahan, memesan peralatan, atau fasilitas ataupun hanya ingin memperoleh informasi. Interface dari klien adalah pusat

8 15 hubungan klien yang diimplementasikan sebagai pusat hubungan uang menangani semua masalah klien, perubahan, pemesanan dan pertanyaan. II.1.4. Arsitektur Manajemen Jaringan Hal yang paling utama dalam masalah manajemen jaringan adalah konsep tentang manager dan agent. Sekurang-kurangnya satu rangkaian jaringan yang ditemukan dalam sebuah jaringan yang teratur ditunjuk sebagai manager atau NMS. NMS bertang jawab untuk memonitor dan mengontrol agent-agent. Sebuah agent adalah sebuah komponen software yang terdapat dalam serangkaian peralatan yang ada pada jaringan, yang bertanggung jawab terhadap pemantauan dan pengontrolan lingkungan tempat agent itu beroperasi. Hal ini mencakup peralatan dengan suatu wilayah jaringan yang dapat dicapai oleh NMS. Sama halnya, manager mengungkapkan sebuah permintaan kepada agent dan agent menanggapinya dengan memberikan sebuah informasi yang tepat. Dengan cara ini, sebuah NMS dapat mengatur berbagai jenis agent. Manajemen jaringan cenderung lebih berfokus pada manajemen peralatan (prasarana), manajemen lalu lintas, perencanaan dan keamanan. Pada pengembangan peralatan manajemen ada berbagai macam protokol dan standar manajemen yang memiliki aplikasi dalam manajemen sistem dan jaringan yang memanfaatkan Simple Network Management Protocol (SNMP) untuk manajemen sistem dan jaringan. Entitas manajemen jaringan juga mampu untuk mengumpulkan informasi perangkat untuk memeriksa nilai variabel yang dtentukan. Proses pengumpulan

9 16 data ini bisa dilakukan secara otomatis ataupun manual, tetapi agent diperangkat yang akan dimonitor akan merespon semua permintaan baik secara otomatis maupun manual. Gambar II.2 Arsitektur Manajemen Jaringan Sumber : Manajemen jaringan dapat diimplementasikan dengan menggunakan berbagai macam arsitektur yang didasarkan pada tipe dan ukurannya masingmasing. Pada dasarnya, ada dua arsitektur yang dapat digunakan, yaitu manajemen terpusat (centralized management) dan manajemen menyebar

10 17 (distributed management). SNMP dan SNMP++ berguna bagi pengembangan sistem-sistem manajemen baik yang terpusat ataupun yang menyebar. Central Manager Agent in Managed Device Agent in Managed Device Agent in Managed Device Gambar II.3 Ilustrasi Manajemen Terpusat Sumber : Riza Taufan : 2002 : 38 Manajemen terpusat digunakan untuk sentralisasi terhadap kontrol dan tanggung jawab manajemen dalam satu lokasi. Manajemen terpusat ideal untuk sistem-sistem yang terbatas dalam segi ukuran atau yang terisolasi secara geografis. Arsitektur yang terpusat bersandar pada informasi dan kontrol untuk muncul pada sebuah lokasi tunggal yang tersentralisasi atau terpusat. Jaringan yang secara geografis tidak didistribusikan dapat diatur secara efektif dengan menggunakan model manajemen terpusat sehingga menyederhanakan manajemen jaringan yang ukurannya tidak besar. Karena monitoring dan kontrol terletak pada satu titik, maka manajer/administrator jaringan harus terletak pada titik yang sama, agar monitoring atau memantau jaringan dengan efektif. Maka stasiun

11 18 manajemen yang terpusat harus menyelidiki perlengkapan jaringan yang ditemukan dalam masing-masing jaringan untuk memperkenalkan lalu lintas manajemen pada hubungan-hubungan internetwork (antar jaringan). Agent in Managed Device Agent in Managed Device Manager Manager of Manager Manager Agent in Managed Device Agent in Managed Device Gambar II.4 Ilustrasi Manajemen Terdistribusi Sumber : Taufan Riza : 2002 : 38 Manajemen yang terdistribusi digunakan untuk pendistribusian kontrol dan tanggung jawab manajemen. Arsitektur yang terdistribusi atau menyebar menyediakan manajemen untuk sistem-sistem yang besar dan terdistribusi secara geografis, dan juga bermanfaat ketika sumber-sumber jaringan yang penting harus dilindungi, contohnya Wide Area Network (WAN). Bertolak belakang dengan

12 19 model terpusat, model terdistribusi mendistribusikan informasi dan kontrol sedemikian sehingga masing-masing jaringan atau situs yang terdistribusi secara geografis bertanggung jawab bagi dirinya sendiri. Dalam sebuah model terdistribusi, manajemen ditekan ke bawah hingga mencapai tingkat yang terendah. Dalam model manajemen terdistribusi, memiliki manajer-manajer yang bertanggung jawab bagi daerah kekuasaan manajemennya masing-masing. Informasi penting yang berhubungan dengan keseluruhan antar jaringan diteruskan oleh manajer darikumpulan manajer. Model manajemen terdistribusi baik sekali dalam pengembangan jaringan yang berukuran besar. II.2. Simple Network Management Protocol (SNMP) SNMP merupakan protokol manajemen sistem dan jaringan yang paling popular dan standar manajemen jaringan pada TCP/IP. Gagasan SNMP adalah bagaimana agar informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan dapat dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan perangkat jaringan lain untuk mengumpulkan sumber informasi dari perangkat tersebut, dan mengatur bagaimana perangkat-perangkat jaringan yang terbubung tersebut dapat beroperasi dan dimonitoring. Ada 2 jenis perangkat SNMP, pertama adalah Managed Nodes yang merupakan node biasa pada jaringan yang telah dilengkapi dengan software agar perangkat node biasa pada jaringan dapat diatur menggunakan SNMP. Perangkat biasa tersebut adalah perangkat TCP/IP biasa, perangkat tersebut terkadang

13 20 disebut Managed Devices. Kedua adalah Network Management System (NMS) merupakan perangkat jaringan khusus yang menjalankan software tertentu agar dapat mengatur Managed Nodes. Managed Nodes biasa perangkat jaringan yang dapat berkomunikasi menggunakan TCP/IP, sepanjang deprogram dengan SNMP. SNMP didesain agar host dapat diatur, demikian juga dengan perangkat seperti router, bridge, hub, dan switch. Masing-masing perangkat dalam manajemen jaringan yang menggunakan SNMP menjalankan suatu software yang umumnya disebut SNMP entity. SNMP entity bertanggung jawab untuk implementasi semua beragam fungsi SNMP. Masing-masing entity terdiri dari dari dua komponen utama. Komponen SNMP entity pada suatu perangkat bergantung kepada apakah perangkat tersebut Managed Nodes atau Network management system. SNMP entity pada Managed Nodes terdiri dari atas SNMP Agent dan SNMP Management Information Base (MIB), SNMP Agent merupakan program yang mengimplementasikan protokol SNMP dan memungkinkan Managed Nodes memberikan informasi kepada NMS dan menerima perintah. Sedangkan SNMP Management Information Base (MIB), yang menentukan jenis informasi yang disimpan tentang node yang dapat dikumpulkan dan digunakan untuk mengontrol Managed Nodes. Informasi yang dikirim menggunakan SNMP merupakan objek dari MIB. Pada jaringan yang lebih besar, NMS bisa saja terpisah dan merupakan komputer TCP/IP bertenaga besar yang didedikasikan untuk manajemen jaringan. SNMP entity pada NMS terdiri dari SNMP Managed yang merupakan program

14 21 untuk mengimplementasikan SNMP sehingga NMS dapat mengumpulkan informasi dari Managed Nodes dan mengirim perintah kepada managed, dan SNMP Application merupakan satu atau lebih aplikasi yang memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan SNMP dalam mengatur jaringan. Dengan demikian, secara keseluruhan SNMP terdiri dari sejumlah NMS yang berhubungan dengan perangkat TCP/IP yang disebut Managed Nodes. SNMP Managed pada NMS dan SNMP Agent pada Managed Nodes mengimplementasikan SNMP Application berjalan pada NMS dan menyediakan Interface untuk administrator, dan memungkinkan informasi dikumpulkan dari MIB pada masing-masing SNMP Agent. II.2.1. Protokol SNMP Simple Network Management protocol (SNMP) adalah sebuah protokol Application Layer pada standar OSI Layer dan merupakan bagian dari protokol TCP/IP yang banyak digunakan saat ini. Protokol ini biasanya digunakan untuk mengatur pertukaran database informasi yang menyangkut sistem manajemen dari sebuah perangkat jaringan. Dengan adanya pertukaran informasi yang diatur dengan baik, maka informasi mengenai kondisi suatu jaringan dapat diambil dan kemudian digunakan untuk dianalisis. Informasi ini sngat berguna bagi para administrator jaringan untuk melakukan pengaturan kinerja jaringan, melakukan perbaikan jika ada masalah, atau bahkan dapat digunakan untuk merencanakan perkembangan jaringan.

15 22 Protokol SNMP ini pertama kali dikembangkan dan dikeluarkan pada tahun 1998 dan langsung menjadi sebuah solusi yang diminati banyak orang. Protokol ini sebenarnya tidak memiliki standar secara tertulis, namun dengan sendirinya menjadi standar umum karena banyak digunakan pada dunia nyata. Selain itu, SNMP juga mudah dikembangkan dan fleksibel dibangun dalam perangkat jaringan karena tidak bergantung pada arsitektur perangkat keras (hardware). Hal inilah yang menyebabkan para vendor hardware dapat dengan mudah membangun sebuah SNMP Agent pada produk mereka. Dan hebatnya lagi, sistem pengawasan dengan menggunakan protokol SNMP tidak hanya dibangun di perangkat jaringan dan perangkat komputer seperti printer, modem, server, dan banyak lagi, melainkan juga dapat dibangun pada perangkat-perangkat elektronik dan rumah tangga seperti UPS,AC, dan sistem PABX, dan banyak lagi. Mungkin saat ini kebanyakan perangkat yang menggunakan Internet Protocol (IP) memiliki SNMP Agent di dalam perangkat tersebut. Cukup banyak hal yang dapat dimonitoring SNMP, mulai dari besarnya nilai transfer interface, beban Central Processing Unit (CPU), kesalahankesalahan yang ada di dalam sebuah perangkat, temperatur suatu perangkat dan masih banyak lagi. Selama SNMP Agent ada di dalam sebuah perangkat dan nilai-nilai yang ingin dimonitoring disertakan, maka nilai tersebut dapat dilihat dengan jelas.

16 23 Protokol SNMP sudah melalui beberapa versi pengembangan, yaitu: 1. SNMP versi 1 (SNMPv1) Protokol ini adalah protokol SNMP yang sudah menjadi standard yang banyak digunakan saat ini. SNMPv1 ini mengandalkan atribut yang disebut community untuk menjaga keamanannya. Atribut community ini adalah berupa sebuah karakter teks sederhana yang fungsinya tidak lain adalah sebagai sebuah nilai yang sangat rahasia. Aplikasi SNMP apapun yang mengetahui atribut comminity dari suatu jaringan dapat mengakses ke dalam database informasi dari jaringan tersebut. Ada tiga jenis community dalam SNMPv1 ini, yaitu ready-only, write-only, dan trap. 2. SNMP versi 2 (SNMPv2) SNMP versi ini terkadang disebut dengan community string-based SNMPv2, dimana protokol versi ini mengkombinasikan fitur baru dari SNMPv2 dengan sistem keamanan yang ada pada SNMPv1. Versi ini belum ada standar baku dari IETF dan masih bersifat eksperimental. Meskipun demikian, sudah ada beberapa vendor yang mnggunakan SNMP versi ini untuk produk mereka. 3. SNMP versi 3 (SNMPv3) Protokol versi ini diklaim akan menjadi versi lanjutannya yang banyak digunakan. Namun, sampai sekarang masih belum distandarisasi sacara penuh dan belum dipublikasikan oleh IETF. Dalam versi ini, protokol SNMP ditambahkan kemampuan untuk

17 24 mendukung autentikasi yang kuat dan komunikasi pribadi antara perangkat-perangkat jaringan yang akan dimonitoring. IETF (Internet Engineering Task Force) adalah sebuah organisasi yang di dalamnya setiap orang dapat berpartisipasi dengan menghadiri pertemuan secara langsung atau menggunakan electronic mail. IETF adalah subbagian dari Internet Architectural Board (IAB). Bersama-sama dengan IRTF (Internet Research Task Force), keduanya membentuk task force jangka pendek dan jangka panjang dengan menggunakan protokol jaringan dan standar-standar internet yang diperlukan. IETF bertanggung jawab terhadap rekayasa tugas jangka pendek dan proposal-proposal standar. IRTF bertanggung jawab bagi upaya-upaya riset jangka panjang. Masing-masing dari kedua organisasi tersebut dijalankan oleh kelompok pengarah (Steering Group). IETF dijalankan oleh Internet Engineering Steering Group (IESG) dan IRTF dijalankan oleh Internet Research Steering Group (IRSG). Tiap rancangan yang tercipta dari masing-masing kelompok diberikan sebuah nomor Request For Comment (RFC) dan tiap-tiap rancangan tersebut diupayakan selalu tersedia melalui sebuah arsip elektronik. Siapapun bebas untuk mendesain dan memberlakukan sebuah protokol untuk digunakan dalam perlengkapan internet yang tersedia, yaitu terdokumentasi dalam bentuk RFC. Lembaga standar penting yang lain yaitu Internet Assigned Numbers Authority (IANA), yang bertanggung jawab menjaga dan mengusahakan agar daftar-daftar nilai digunakan dalam kesatuan protokol internet. Sebagai contoh, nomor port TCP/IP 161 adalah port internet protokol yang disetujui untuk

18 25 permintaan protokol SNMP. Semua spesifikasi yang berkaitan dengan SNMP dan komponen-komponennya yang terkait erat digambarkan sebagai IETF RFCs yang mencakup protokol SNMP serta definisi Management Information Base (MIB). Berikut komponen-komponen kerangka kerja SNMP yang dinyatakan dalam serangkaian RFC: Tabel II.2 SNMP Request For Comment (RFC) Sumber: II.2.2. Pengumpulan data pada Protokol SNMP Proses pengumpulan data dalam protokol SNMP terdiri dari beberapa langkah yang cukup panjang. Langkah-langkah ini sering disebut Protocol Data Unit (PDU) karena masing-masing langkah memiliki format pesan dan cara kerjanya sendiri-sendiri.

19 26 Berikut ini adalah proses pengumpulan datanya: 1. Operasi GET Operasi ini biasanya dilakukan oleh sebuah NMS, dimana perangkat tersebut mengirimkan sebuah permintaan ke perangkat yang bertindak sebagai Agent. Dalam proses ini, NMS akan akan meminta data dari sebuah objek yang ada dalam Agent tersebut. Kemudian perangkat Agent akan memintanya sebisa mungkin. Jika permintaan sampai pada perangkat yang sedang dalam beban pekerjaan berat, misalnya router, maka perangkat tersebut tidak akan dapat membalas operasi ini. Permintaan ini akan dijawab dengan PDU GET-Response dan dikirim kembali ke NMS. Berikut ini adalah PDU yang digunakan untuk operasi GET pada SNMP: Gambar 2.5 GET PDU Sumber : library.binus.ac.id PDU type untuk operasi Get-Request [0] sedangkan untuk operasi GET- Response adalah [3] dan untuk GET NEXT-Request adalah [1]. Request ID berisi nilai yang mengidentifikasi SNMP Message. Request ID yang diterima dari Agent. Error Status digunakan untuk mengidentifikasi adanya error. Angka selain 0 menunjukkan adanya error dan sesuai dengan konvensi bersama untuk kedaan tidak ada error angka 0 tidak dipakai melainkan diisi dengan NULL. Error index

20 27 digunakan sebagai keterangan tambahan untuk error status. Bila tidak ada nilainya, error index juga diisi dengan NULL. Object Identifier diisi dengan OID dari objek yang ingin di GET pada operasi GET-Request. Untuk alarm major Object Identifier diisi dengan dan untuk alarm minor Object Identifier diisi dengan Pada operasi GET- Response, Object Identifier diisi dengan OID yang di-request beserta value-nya. Untuk alarm major dan minor, value 0 untuk non-alarm dan value 1 untuk alarm. 2. Operasi GET NEXT Operasi ini digunakan ketika perangkat NMS ingin meminta beberapa data objek dari sebuah perangkat. Dengan beberapa PDU GET NEXT, sebuah NMS dapat meminta seluruh objek yang ada di sebuah Agent. Biasanya PDU ini harus didahului dengan operasi GET, baru kemudian diikuti dengan GET NEXT. 3. Operasi SET PDU SET memiliki fungsi untuk melayani NMS dalam melakukan perubahan nilai sebuah objek pada Agent atau membuat baris data baru pada table di sebuah Agent. 4. Operasi TRAP Operasi TRAP biasanya dilakukan oleh sebuah Agent untuk menginformasikan suatu kejadian yang dialaminya pada NMS. Dalam proses TRAP ini, NMS tidak mengirim acknowledge untuk data yang dikirimkan, sehingga Agent tidak akan tahu informasi yang dikirimnya sampai atau tidak ke tujuannya.

21 28 II.2.3. Proses Pengambilan Data Untuk mengolah informasi yang diterima dari setiap perangkat melalui protokol SNMP, data tersebut harus dapat diakses secara logika. Maksudnya adalah, informasi-informasi tersebut harus disimpan di suatu tempat untuk dapat diambil, kemudian diproses dan dimodifikasi secara logika oleh sistem. Untuk memungkinkan hal itu, ada 2 (dua) komponen penting yang mengatur agar data yang diterima, dimengerti, dan dapat diolah lebih lanjut. Dua komponen penting tersebut adalah: 1. Structure of Management Information (SMI) SMI adalah sebuah sistem yang mengatur pendefinisian dari objek-objek yang diawasi beserta sifat-sifatnya. Setiap Agent pasti memiliki sekumpulan daftar dari objek-objek yang diatur dan diawasi olehnya. Salah satu contoh objek adalah status operasional dari antar muka sebuah router, misalnya status antar muka sedang Up, Down, atau Testing. SMI mengatur penamaan dan deskripsi informasi dari objek-objek yang ada, sehingga proses logika bisa berjalan. SMI mengharuskan semua objek memiliki sebuah nama (Object Identifier, OID), sistem Syntax dan sistem Encoding masing-masing. a. OID Nama dari objek-objek ini sering disebut sebagai Object Identifier (OID) yang bersifat unik pada masing-masing objek. Penamaan ini terbagi dalam dua bentuk, penamaan numerik dan penamaan yang dapat langsung dibaca oleh manusia. Kedua penamaan ini sangat

22 29 panjang dan tidak nyaman dibaca, namun aplikasi-aplikasi SNMP dapat membuatnya lebih mudah untuk dimengerti. Skema penamaan ini berbentuk hirarki seperti akar pohon. Masingmasing penamaan tersebut kemudian diberi nomor-nomor yang bertugas untuk mewakili nama objek tersebut. Semakin kebawah, maka semakin banyak nomor yang dilewati. Kemudian urutan nomornomor inilah yang dijadikan sebagai OID dari sebuah objek. Maka dari itu, wujud dari OID adalah sebaris nomor-nomor yang dipisahkan oleh tanda titik (.). Meskipun OID dapat dibaca oleh manusia, namun akan cukup sulit untuk diartikan, apalagi oleh orang awam yang hanya dianggap sebagai sekumpulan nomor saja. Di dalam sebuah pohon objek, sebuah titik yang paling atas biasanya dinamai sebagai root dan cabang-cabangnya disebut sebagai subtree dan sebuah titik tanpa cabang sama sekali dinamai leaf. b. Sistem Syntax Sintaksis mendefinisikan tipe data dari sebuah oktet data pada objek, seperti misalnya integer atau string. Sintaksis ini merupakan bahasa komunikasi antara Agent dengan NMS. Sintaksis yang digunakan untuk SNMP adalah Abstract Syntax Notation One (ASN.1) yang bersifat independen, artinya semua mesin dapat mengerti sintaksis tersebut (misalnya sintaksis pada mesin Windows yang dapat dimengerti oleh mesin berbasis Sun).

23 30 c. Sistem Encoding Encoding menjelaskan bagaimana informasi yang berasal dari sebuah perangkat di-encode dan di-decode untuk kemudian ditransmisikan antar mesin melalui media seperti Ethernet, misalnya. Sistem encoding yang digunakan pada SNMP adalah Basic Encoding Ruler (BER). 2. Management Information Base (MIB) Management Information Base dapat dideskripsikan sebagai database dari objek-objek yang dikumpulkan oleh Agent. Semua status atau data statistik yang dapat diakses oleh NMS disebutkan dalam MIB. Kalau SMI menyediakan cara untuk mendeskripsikan suatu objek, MIB merupakan kumpulan dari definisi objek-objek tersebut. Setiap perangkat yang akan diawasi menyimpan database dari objek-objek yang dideskripsikan oleh SMI dalam sebuah MIB. Setiap perangkat jaringan mempunyai MIB di dalamnya, antara perangkat yang satu dengan yang lainnya masing-masing mempunyai MIB yang berbeda satu sama lain. Misalnya produk router Cisco seri 1700 memiliki MIB yang berbeda dengan seri Keduanya memiliki karakteristik masing-masing untuk dijelaskan di dalam MIBnya. Namun, setiap perangkat pasti menerapkan apa yang disebut MIB-II. MIB-II merupakan MIB standar yang di dalamnya berisikan objek-objek standar seperti statistik antar muka dan banyak lagi.

24 31 Tujuan dari MIB-II ini adalah untuk menciptakan informasi TCP/IP yang bersifat umum pada semua perangkat tanpa menutup kemungkinan bagi semua perangkat tersebut untuk menyertakan MIB lain di dalamnya. Setelah semua data yang diambil dari Agent diterima oleh NMS, maka data tersebut kemudian akan diproses lebih lanjut dengan menggunakan aplikasi-apikasi analisis yang dapat sekaligus menampilkan grafik yang dapat dilihat dengan mudah. II.3. Linux Linux merupakan nama sistem operasi yang bersifat open source. Dan nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, Linus Torvalds, dari Universitas Helsinki, Finlandia yang sebetulnya mengacu pada Kernel dari suatu sistem operasi, suatu penamaan yang biasa digunakan untuk mengacu kepada suatu kumpulan lengkap perangkaat lunak, yang bersama-sama dengan Kernel menyusun sistem operasi yang lengkap. Linux dulunya adalah proyek hobi yang dikerjakan oleh Linus Torvalds yang memperoleh inspirasi dari Minix. Minix adalah sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy Tanenbaum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991 yang di-posting ke milis com.os.minix, dengan maksud menawarkan untuk mempublikasikan kode sumbernya dan mengundang para develover lain untuk mengembangkannya bersama-sama.

25 32 Gambar II.6 Maskot Linux Sumber : Wilfridus Bambang Triadi Handaya dkk : 2010 : 2 Saat ini, Linux adalah sistem turunan UNIX yang lengkap. Dan untuk masalah penggunaannya, pengguna dapat memilih distribusi-distribusi Linux yang telah dikenal, misalnya Ubuntu, Redhat, Mandrake, Suse, Debian dan lain-lain. Sistem Linux terbagi menjadi tiga bagian aplikasi, yaitu: 1. Utilitas Utilitas adalah aplikasi bantu di luar shell untuk melakukan tugas tertentu. Misalnya, mengirimkan dan menyunting dokumen. 2. Shell Shell adalah aplikasi yang memungkinkan pemakai dapat berkomunikasi dengan komputer. Tugas Shell adalah membaca perintah yang diberikan pemakai dan menerjemahkan perintah tersebut sebagai perintah suatu permintaan dan meneruskannya ke Kernel.

26 33 3. Kernel Kernel adalah aplikasi inti dari sistem Linux. Tugas yang dipegang oleh kernel adalah mengendalikan akses terhadap komputer, mengatur memori komputer, memerihara sistem file, dan mengalokasikan sumber daya komputer di antara pemakai. II.3.1. File Sistem Linux Merupakan kumpulan file-file pada suatu media penyimpanan dimana mekanisme file-file tersebut diorganisasikan. File sistem tersusun dari sejumlah file dan directory. Gambar II.7 File Sistem Linux Sumber : Wilfridus Bambang Triadi Handaya dkk : 2010 : 9

27 34 Puncak dari hirarki diatas merupakan directory disebut sebagai root directory ( directory / ) yang memiliki sejumlah cabang yang disebut sebagai directory. Directory yang berada tepat di bawah root directory biasa bersifat standar yaitu: 1. /bin: berisi aplikasi-aplikasi executable Linux. 2. /dev: berisi seluruh piranti sistem. 3. /tmp: tempat untuk file-file yang bersifat sementara. 4. /home: directory kerja bagi pengguna (home directory). Setiap directory yang berada di dalam directory yang lain ( parent directory) disebut sebagai subdirectory (child directory). II.4. Nagios Nagios merupakan sebuah sistem dan aplikasi monitoring jaringan berbasis open source dan dijalankan dalam sistem operasi linux, yang di ciptakan oleh Ethan Galtstad. Berfungsi untuk mengawasi host dan servis yang telah ditetapkan, memberi peringatan jika keadaan jaringan bermasalah. II.5. MySQL Server dan Apache MySQL Server adalah sebuah perangkat lunak Pembuat database yang open source dan berjalan disemua platform baik linux maupun windows, MySQL merupakan program pengakses database yang bersifat network sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi user. Apache adalah sebuah web server berbasis

28 35 GUI yang dapat dijalankan berbagai sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows ) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. II.6. PHP Bahasa pemrograman PHP ( Personal Home Page) adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam sebuah webserver. Script-script PHP yang dibuat harus tersimpan dalam sebuah server dan dieksekusi atau diproses dalam server tersebut. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. II.7. Perl Perl adalah bahasa pemrograman dengan kemampuan utama untuk melakukan berbagai jenis pemrosesan teks. Dengan dasar kemampuan tersebut, Perl makin berkembang untuk dapat melakukan berbagai macam proses menyangkut manipulasi data teks dan biner. Perl dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX. Perl dirilis pertama kali pada tanggal 18 Desember 1987 ditandai dengan keluarnya Perl 1. Pada versi-versi selanjutnya, Perl tersedia pula untuk berbagai sistem

29 36 operasi varian UNIX ( SunOS, Linux, BSD), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS dan Windows. II.8. RouterBoard Router adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda. Jika menghubungkan suatu jaringan ke jaringan lain, maka diperlukan sebuag Router. RouterBoard (RB) Mikrotik adalah sebuah Router yang berisi RouterOS yang sudah ter-install di dalam sebuah Board (seperti motherboard komputer). Berbeda dengan Hub/Switch, digunakan hanya untuk menghubungkan komputer-komputer yang berada dalam satu jaringan yang sama. Router memiliki dua buah alamat IP, yaitu alamat IP yang berhadapan dengan jaringan kita dan alamat IP yang berhadapan dengan jaringan komputer lain. Dan salah satu contoh RouterBoard (RB) Mikrotik yang banyak digunakan adalah RB750. Dengan adanya SNMP di dalam RouterBoard Mikrotik, maka RouterBoard dapat dimonitoring kinerjanya dalam suatu jaringan agar dapat mengurangi resiko dari kesalahan ataupun kerusakan dalam RouterBoard tersebut.

30 37 Gambar II.8 RouterBoard (RB) 750 Sumber : RouterBoard memiliki sistem pengkodean tertentu, misalnya pada RB750, yaitu: - Angka 7: menyatakan kelas/seri RouterBoard - Angka 5: menyatakan jumlah port Ethernet - Angka 0: menyatakan Slot minipci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Manajemen Sistem dan Jaringan Manajemen jaringan adalah kemampuan untuk memonitor, mengontrol dan merencanakan sumber serta komponen sistem dan jaringan komputer (Mellquist,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 SNMP (Simple Network Management Protocol) adalah Keith McCLOGHRIE, Marshall ROSE, Jeffrey D.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 SNMP (Simple Network Management Protocol) adalah Keith McCLOGHRIE, Marshall ROSE, Jeffrey D. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SNMP (Simple Network Management Protocol) Pada awalnya sekitar tahun 1988 beberapa kelompok orang membutuhkan suatu peralatan yang dapat mengontrol sistem kerja jaringan melalui

Lebih terperinci

Monitoring Sistem Jaringan Dengan Protokol SNMP

Monitoring Sistem Jaringan Dengan Protokol SNMP Monitoring Sistem Jaringan Dengan Protokol SNMP 1. SNMP ( Simple Network Management Protocol) SNMP adalah sebuah protokol yang dirancang untuk memberikan kemampuan kepada pengguna untuk memantau dan mengatur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer terbagi

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Enterprise Management System (NMS untuk enterprise) Enterprise management System adalah sistem manajemen jaringan yang digunakan untuk mengelola perangkat / device dan tidak

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Secara umum, manajemen jaringan adalah layanan yang memanfaatkan berbagai tool, aplikasi, dan device untuk membantu administrator jaringan memonitor dan mengelola jaringan

Lebih terperinci

TUGAS 3 MID MANAJEMEN JARINGAN BRAMANTIO RIZKI NUGROHO NIM

TUGAS 3 MID MANAJEMEN JARINGAN BRAMANTIO RIZKI NUGROHO NIM TUGAS 3 MID MANAJEMEN JARINGAN BRAMANTIO RIZKI NUGROHO NIM 09121001044 SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Simple Network Management Protocol (SNMP) Simple Network Management

Lebih terperinci

Modul Jaringan Komputer III

Modul Jaringan Komputer III Teori SNMP Disadur, dirangkum, dan diterjemahkan oleh I Putu Hariyadi (putu.hariyadi@stmikbumigora.ac.id) dari beberapa artikel di Internet antara lain: SNMP Tutorial - http://www.manageengine.com/network-monitoring/what-is-snmp.html

Lebih terperinci

Materi I. Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Materi I. Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Materi I Monitoring Jaringan Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Monitoring performance dari jaringan Mengetahui status (up/down) service dari host yang kita monitor secara realtime dengan system alert/alarm

Lebih terperinci

Rancang Bangun Network Mapping Sistem Monitoring Jaringan. Vincentius Bima Anong Dian Hutama

Rancang Bangun Network Mapping Sistem Monitoring Jaringan. Vincentius Bima Anong Dian Hutama Rancang Bangun Network Mapping Sistem Monitoring Jaringan Vincentius Bima Anong Dian Hutama 2209100048 PENDAHULUAN Network Management System (NMS) PERANCANGAN SISTEM KESIMPULAN LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

Lebih terperinci

SIMPLE NETWORK MONITORING PROTOCOL (SNMP) UNTUK MEMONITOR TRAFIK USER

SIMPLE NETWORK MONITORING PROTOCOL (SNMP) UNTUK MEMONITOR TRAFIK USER SIMPLE NETWORK MONITORING PROTOCOL (SNMP) UNTUK MEMONITOR TRAFIK USER Yusriel Ardian Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kanjuruhan Malang acilnet@yahoo.com ABSTRAK Kelemahan manusia yang memiliki

Lebih terperinci

SNMP (Simple Network Management Protocol) : SNMP Pcapng Analysist

SNMP (Simple Network Management Protocol) : SNMP Pcapng Analysist SNMP (Simple Protocol) : SNMP Pcapng Analysist SNMP (Simple Protocol) adalah Internet Protocol Suite yang dibuat oleh Internet Engineering Task Force (IETF) sekitar tahun 1988 [1]. SNMP digunakan sebagai

Lebih terperinci

Nagios Sebagai Network Monitoring Software

Nagios Sebagai Network Monitoring Software Nama : Muhamad Yusup NIM : 09011281419061 Nagios Sebagai Network Monitoring Software 1. Pendahuluan Nagios adalah NMS open source yang dirancang khusus untuk memonitor host/managed device dan layanan jaringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini, diantaranya adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. ini, diantaranya adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Beberapa metode penelitian dilakukan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, diantaranya adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 3.1.1 Model Model diperlukan

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Network Management 1.Definisi

Network Management 1.Definisi Network Management 1.Definisi Manajemen jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik, karena saat ini jaringan sangat kompleks, dinamik dan terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

SNMP. Manajemen Jaringan Misbahul Fajri, ST. MTI, CCNA. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

SNMP. Manajemen Jaringan Misbahul Fajri, ST. MTI, CCNA. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana SNMP 11 1 Internet Network Management Berhubungan dengan SNMP-based Network Management Simple Network Management Protocol (SNMP) sering dihubungkan ke Internet Network Management Framework yang meliputi:

Lebih terperinci

Jaringan Komputer - Jilid V

Jaringan Komputer - Jilid V Jaringan Komputer - Jilid V Transmission Control Protocol / Internet Protocol Rezar Muslim rezar@rezarmuslim.net .. the story continue.. ~ Network File System (NFS) : adalah protokol sistem file terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan yang besar tentunya memiliki security yang baik untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan yang besar tentunya memiliki security yang baik untuk menjaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman sekarang sudah terlihat beberapa perbedaan yang sangat mendasar dalam system jaringan yang ada, baik itu secara fisik maupun virtual. Fisik dalam arti struktur

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN TUGAS MANAJEMEN JARINGAN Nama : Nur Rahma Dela NIM : 09011181320008 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA Analisis Jaringan A. FCAPS Manajemen jaringan mengacu pada pelaksanaan(operation),

Lebih terperinci

Manajemen Jaringan Dimas Wahyudi

Manajemen Jaringan Dimas Wahyudi Perkembangan jaringan yang semakin kompleks mengakibatkan rumitnya monitoring dan manajemen suatu jaringan. Banyaknya perangkat jaringan yang saling terhubung, dibutuhkan suatu mekanisme monitoring jaringan

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus. berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat

LANDASAN TEORI. Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus. berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Karakteristik Uneven Solution Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat mengandalkan satu bahasa seperti tahun lalu. Coba lihat

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN TUGAS MANAJEMEN JARINGAN OLEH : NAMA : INDAH SARI NIM : 09011181320011 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Analisa Protokol SNMP dengan Menggunakan Wireshark Dimana

Lebih terperinci

Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen Jaringan. Oleh Nama : Riki Andika NIM :

Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen Jaringan. Oleh Nama : Riki Andika NIM : Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen Jaringan Oleh Nama : Riki Andika NIM : 09011181320015 Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya 2016 Simple Network Management Protocol

Lebih terperinci

Sistem Management Jaringan Agent SNMP UDP IP Lapisan bawah Tabel 1. Lapisan-lapisan SNMP

Sistem Management Jaringan Agent SNMP UDP IP Lapisan bawah Tabel 1. Lapisan-lapisan SNMP Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah sebuah protokol yang di desain untuk memberikan kemampuan kepada pengguna untuk mengelola jaringan komputernya dari jarak jauh atau remote. Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada sistem yang akan dibangun ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada seorang administrator jaringan saat akan menggunakan monitoring jaringan dengan aplikasi

Lebih terperinci

(SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL) Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. Msc.

(SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL) Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. Msc. SNMP (SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL) 1 Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. Msc. CONTOH APLIKASI TCP DAN UDP 2 SNMP SNMP adalah sebuah protokol yang dirancang untuk memberikan kemampuan kepada pengguna

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang 10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 World Wide Web World Wide Web yang biasanya disingkat dengan WWW dan lebih dikenal dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang ada di Internet.

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall 3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall Tembok api atau dinding api adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Logo Linux

Gambar 1.1. Logo Linux Sejarah Linux & Debian Pendahuluan Linux saat ini menjadi acuan dalam penggunaannya sebagai sistem operasi untuk server. Berdasarkan hasil riset dari Gartner Group, beberapa vendor server seperti HP, IBM,

Lebih terperinci

Hal-hal yang menjadi batasan bisnis dalam pendesainan sistem keamanan jaringan adalah sebagai berikut:

Hal-hal yang menjadi batasan bisnis dalam pendesainan sistem keamanan jaringan adalah sebagai berikut: Membuat Desain Sistem Keamanan Jaringan 1. Batasan Bisnis Hal-hal yang menjadi batasan bisnis dalam pendesainan sistem keamanan jaringan adalah sebagai berikut: Kondisi sistem keamanan jaringan yang sedang

Lebih terperinci

Bab III Studi Komparatif

Bab III Studi Komparatif Bab III Studi Komparatif Dalam studi komparatif ini dilakukan pembandingan terhadap 13 NMS open source. NMS NMS open source tersebut diperbandingkan berdasarkan kriteria kriteria berikut : 1. Kelengkapan

Lebih terperinci

BAB 3 Landasan Teori

BAB 3 Landasan Teori BAB 3 Landasan Teori 3.1 Internet Internet adalah sistem global jaringan komputer yang saling berhubungan yang menggunakan standar Internet Protocol (TCP / IP) untuk menghubungkan perangkat di seluruh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Spesifikasi dan Utilitas Host di Jaringan Komputer Berbasis Web

Sistem Monitoring Spesifikasi dan Utilitas Host di Jaringan Komputer Berbasis Web Sistem Monitoring Spesifikasi dan Utilitas Host di Jaringan Komputer Berbasis Web I yoman Piarsa 1, Putu Bayu Suda Togantara 2 1,2 Teknologi Informasi, Universitas Udayana, Bali e-mail: manpits@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

Application Layer Protocol and Services DNS Service and Protocol WWW dan HTTP

Application Layer Protocol and Services DNS Service and Protocol WWW dan HTTP Application Layer Protocol and Services DNS Service and Protocol WWW dan HTTP JARINGAN KOMPUTER TEKNOLOGI INFORMASI / PROGAM VOKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Disusun oleh : Zulkfli : 113140707111022 Deddy

Lebih terperinci

Analisa Manajemen FCAPS pada Sistem Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall FortiGate 1000D

Analisa Manajemen FCAPS pada Sistem Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall FortiGate 1000D Nama : Muhamad Yusup NIM : 09011281419061 Analisa Manajemen FCAPS pada Sistem Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall FortiGate 1000D I. Definisi Manajemen Jaringan Jaringan komputer adalah himpunan "interkoneksi"

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengenalan Manajemen Jaringan. salah satu sumber daya yang semakin penting bagi suatu organisasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengenalan Manajemen Jaringan. salah satu sumber daya yang semakin penting bagi suatu organisasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Jaringan 2.1.1 Pengenalan Manajemen Jaringan Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhannya, sebuah jaringan menjadi salah satu sumber daya yang semakin penting bagi

Lebih terperinci

PERANCANGAN ONLINE NETWORK MONITORING BERBASIS PHP DAN SNMP

PERANCANGAN ONLINE NETWORK MONITORING BERBASIS PHP DAN SNMP PERANCANGAN ONLINE NETWORK MONITORING BERBASIS PHP DAN SNMP Sri Puji Utami A., Surya Agustian, Iman Fauzi Aditya Sayogo Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Yarsi, Jakarta 10510 Telp./Faks.: 021-4269301

Lebih terperinci

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER A. Tujuan Memahami cara kerja aplikasi web berbasis server Memahami perangkat pengembangan aplikasi web berbasis server Mengenal dan memahami pemrograman web berbasis teknologi server B. Dasar Teori Web

Lebih terperinci

Kelompok 1. Anggota : BOBBY KURNIAWAN NIA FITRIANA ARI FEBRYANSYAH DIAN ULUMIA ORIN HARITSA YASSER

Kelompok 1. Anggota : BOBBY KURNIAWAN NIA FITRIANA ARI FEBRYANSYAH DIAN ULUMIA ORIN HARITSA YASSER Kelompok 1 Anggota : ARI FEBRYANSYAH BOBBY KURNIAWAN DIAN ULUMIA NIA FITRIANA ORIN HARITSA YASSER APPLICATION LAYER Application layer,adalah lapisan paling atas baik di OSI maupun di TCP/IP model.application

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 Sistem Fault Management Untuk Sistem Transmisi Gelombang Micro Dengan Menggunakan Simple Network

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data KOMUNIKASI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2.1 Komunikasi Data Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 13 APPLICATION LAYER (SNMP)

PRAKTIKUM 13 APPLICATION LAYER (SNMP) PRAKTIKUM 13 APPLICATION LAYER (SNMP) I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep aplikasi SNMP. 2. Mahasiswa mampu membangun dan mengkonfigurasi SNMP II. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Beberapa komputer yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Seluruh perusahaan dan instansi di seluruh dunia telah memanfaatkan teknologi jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam bahasa Inggeris yaitu to compute atau to reckon yang berarti hitung, sehingga

Lebih terperinci

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Monitoring Traffic Jaringan Intranet Berbasis Web Dengan Menggunakan Protokol SNMP

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Monitoring Traffic Jaringan Intranet Berbasis Web Dengan Menggunakan Protokol SNMP Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Monitoring Traffic Jaringan Intranet Berbasis Web Dengan Menggunakan Protokol SNMP Jerry Stover Tangaguling, F. Yudi Limpraptono, dan Sotyohadi Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Server merupakan kebutuhan utama bagi hampir setiap perusahaan maupun untuk para pengguna pada umumnya. Akan tetapi server merupakan sebuah mesin yang terhubung ke

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan alat/device yang dipasang (attached) secara langsung, seperti cardreader

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan alat/device yang dipasang (attached) secara langsung, seperti cardreader BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa permulaan komputer digunakan, komputer bertukar informasi dengan alat/device yang dipasang (attached) secara langsung, seperti cardreader dan printer. Penggunaan

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

Network Monitor System (NMS)

Network Monitor System (NMS) Network Monitor System (NMS) Network moitor system merupakan tool untuk melakukan monitoring atau pengawasan pada elemen-elemen dalam jaringan komputer (router, switch, server, aplikasi, dll.). Hasil pemantauan

Lebih terperinci

Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft.

Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft. Web Server Internet Information Service Kelebihan dan Kekurangan Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft. Unjuk kerja untuk PHP lebih stabil, handal, dan cepat. Adanya

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples

3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples NAMA KELOMPOK : RENDY PRATAMA P. 113140707111006 PANJI SATRIA S. 113140707111017 3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples Application Layer, Layer tujuh, adalah lapisan paling atas baik di

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. layanan (service) tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server. sebagai sistem operasi jaringan (network operating system).

BAB III LANDASAN TEORI. layanan (service) tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server. sebagai sistem operasi jaringan (network operating system). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Server Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan (service) tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable

Lebih terperinci

Pemrograman Web Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Pemrograman Web Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri 22 Pengantar PHP PHP merupakan sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan di sisi server. Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar Teori 2.1.1. Pengertian Internet, Intranet dan Extranet Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network. Internet adalah kumpulan komputer yang terhubung satu

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG PULPO

SEKILAS TENTANG PULPO BAB I Dengan terus berkembangnya Teknologi Informasi saat ini, diperlukan solusi untuk mengelola dan memantau dari perangkat dan infrastruktur TI. Pulpo bisa menjadi salah satu pilihan dari kebutuhan solusi

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web. L. Erawan

Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web. L. Erawan Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web L. Erawan Materi User Agent, Web Browser, server web Jaringan: Jaringan client-server, TTL Protokol: HTTP, TCP/IP, FTP, SMTP, UDP, OSI Bahasa: HTML, XHTML,

Lebih terperinci

Pengantar Protokol dan Arsitektur Protokol

Pengantar Protokol dan Arsitektur Protokol Pendahuluan Pengantar Protokol dan Arsitektur Protokol Bila diinginkan mengirim sebuah file yang ada dalam sebuah komputer ke komputer yang lain, harus ada suatu jalur (data path) antara dua komputer tersebut,

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

SOFTWARE & PROTOKOL JARINGAN

SOFTWARE & PROTOKOL JARINGAN SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Modul 3 SOFTWARE & PROTOKOL JARINGAN Team Training SMK TI 19 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Tujuan: Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai software dan protokol

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem dan pencarian dokumen dengan memanfaatkan web service pada sistem yang berbeda sebagai sumber data dan index yang telah dibuat dapat

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 12 Network Management Dasar Pengelolaan

Lebih terperinci

APLIKASI PENGGUNAAN SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL(SNMP) DALAM JARINGAN. Intisari

APLIKASI PENGGUNAAN SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL(SNMP) DALAM JARINGAN. Intisari APLIKASI PENGGUNAAN SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROOCOL (SNMP) DALAM JARINGAN Hartanto K.W, Novan. S, Handoko APLIKASI PENGGUNAAN SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL(SNMP) DALAM JARINGAN Hartanto K.W. Novan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 19 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Dasar Sistem Informasi II.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hartini (2006), sistem dapat didefinisikan dengan dua buah sudut pandang. Yang pertama adalah melihat suatu

Lebih terperinci

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications KOMIKASI DATA Dosen: Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications BAB 1 Pendahuluan 1. Model Komunikasi 2. Komunikasi Data 3. Jaringan Komunikasi Data 4. Protokol

Lebih terperinci

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Mengapa memahami dan memilih Tool Manajemen network begitu penting? antara pemakaian dan performa berbagai macam tool manajemen network dalam grafik ditunjukkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN JARINGAN. Disusun Oleh. Nama : Kusuma Dwi Indriani NIM : Dosen Pengampu : Deris Setiawan, M.T., Ph.D

MANAJEMEN JARINGAN. Disusun Oleh. Nama : Kusuma Dwi Indriani NIM : Dosen Pengampu : Deris Setiawan, M.T., Ph.D MANAJEMEN JARINGAN Disusun Oleh Nama : Kusuma Dwi Indriani NIM : 09011181320017 Dosen Pengampu : Deris Setiawan, M.T., Ph.D JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Analisa

Lebih terperinci

Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux

Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux I. Tujuan Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengenal sistem operasi Linux 2. Memahami proses login/logout pada sistem operasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROTOKOL SNMP UNTUK JARINGAN DI KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT

IMPLEMENTASI PROTOKOL SNMP UNTUK JARINGAN DI KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT IMPLEMENTASI PROTOKOL SNMP UNTUK JARINGAN DI KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT Oleh: Zaini, Muhammad Rizky *) Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi, Univesitas Andalas Abstrak Sistem informasi telah

Lebih terperinci

Deskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP. (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM: Kelas: SK 4 C

Deskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP. (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM: Kelas: SK 4 C Deskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM:09031181419024 Kelas: SK 4 C Jurusan Sistem Komputer Fakultas lmu Komputer Universitas Sriwijaya 2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komputer pertama kali diciptakan bersifat standalone, yang berarti komputer

BAB I PENDAHULUAN. Komputer pertama kali diciptakan bersifat standalone, yang berarti komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer pertama kali diciptakan bersifat standalone, yang berarti komputer tersebut tidak terkoneksi ke dalam sebuah jaringan ataupun ke dirinya sendiri (Papela, p25,

Lebih terperinci

JENIS-JENIS APLIKASI UNTUK SERVER MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN. Pembahasan: Habib Ahmad Purba. 0 P a g e

JENIS-JENIS APLIKASI UNTUK SERVER MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN. Pembahasan: Habib Ahmad Purba. 0 P a g e MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN Pembahasan: JENIS-JENIS APLIKASI UNTUK SERVER Habib Ahmad Purba 0 P a g e APLIKASI SERVER A. Tujuan Pembelajaran 1. Secara mandiri kita dapat menjelaskan pengertian

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. 7 OSI LAYER JENIS-JENIS JARINGAN LAN (Local Area Network) Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, namun pada umumnya dibatasi oleh suatu area lingkungan seperti sebuah lab atau perkantoran

Lebih terperinci

Sistem Jaringan Terdistribusi

Sistem Jaringan Terdistribusi Sistem Jaringan Terdistribusi Apa yang dimaksud dengan Sistem Jaringan Terdistribusi? Apa Keuntungan dan Kerugiannya (permasalahan yang dihadapi)? Pengertian Sistem Terdistribusi adalah Sekumpulan komputer

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi makin luas cakupannya hingga masuk dalam. lembaga sudah menjadi sangat luas dan kompleks.

1 BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi makin luas cakupannya hingga masuk dalam. lembaga sudah menjadi sangat luas dan kompleks. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sudah banyak lembaga pemerintah yang menggunakan teknologi jaringan komputer sebagai salah satu sistem komunikasi antar satu dengan yang lainya, dan manfaat

Lebih terperinci

Dasar Dasar Jaringan

Dasar Dasar Jaringan Dasar Dasar Jaringan Ardian Ulvan (Applied Computer Research Group ACRG) ulvan@unila.ac.id 1 Pendahuluan Keuntungan Menggunakan Jaringan Resource Sharing (kebanyakan device berstatus idle) Biaya pembelian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan suatu protokol komunikasi melalui media komunikasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan. BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab ini akan membahas tentang landasan teori, dimana teori yang dipakai adalah teori yang digunakan oleh para penulis yang terkenal dan telah banyak mengeluarkan buku-buku yang

Lebih terperinci

kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk melaksanakan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama

kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk melaksanakan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem Menurut Husein (2002), sistem merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan

Lebih terperinci

Pengenalan Linux. Kata "Linux" untuk saat ini sudah tidak asing lagi bagi para pengguna internet

Pengenalan Linux. Kata Linux untuk saat ini sudah tidak asing lagi bagi para pengguna internet Pengenalan Linux Kata "Linux" untuk saat ini sudah tidak asing lagi bagi para pengguna internet dan komunitas mahasiswa yang memiliki hobby untuk mencoba software-software baru. Secara teknis dan singkat

Lebih terperinci

Gambar Notifikasi via

Gambar Notifikasi via BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Notifikasi Status Perangkat Secara umum notifikasi yang dikirimkan oleh aplikasi monitoring adalah melalui Email dan juga alert atau alarm pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Jadi, komputer dapat diartikan alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelancaran operasional dalam suatu instansi didukung oleh berbagai jenis perangkat yang saling berhubungan menggunakan berbagai sistem dan aplikasi. Sehingga apabila

Lebih terperinci

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki Model TCP/IP original telah dikembangkan pada awal 70 an oleh Vinton Cerf, asisten profesor di Computer Science and Electrical Engineering, Standford dan Robert Kahn dari ARPA. Mereka mencoba untuk membuat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Sistem Operasi Android Android merupakan sebuah sistem operasi sama halnya dengan sistem operasi Windows, Linux, maupun Mac OS. Aplikasi android dikembangkan menggunakan

Lebih terperinci

LAPORAN AWAL Perangkat Lunak Jaringan 1 NAMA : DIAN BAYU NIM : KELAS : C

LAPORAN AWAL Perangkat Lunak Jaringan 1 NAMA : DIAN BAYU NIM : KELAS : C LAPORAN AWAL Perangkat Lunak Jaringan 1 NAMA : DIAN BAYU NIM : 2008 31 080 KELAS : C TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN JAKARTA 2011 MENGENAL LINUX Apakah Linux itu? Linux adalah nama yang diberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. telekomunikasi. Jaringan microwave biasanya digunakan pada sistem yang

BAB 1 PENDAHULUAN. telekomunikasi. Jaringan microwave biasanya digunakan pada sistem yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan transmisi microwave merupakan tulang punggung bagi operator jasa telekomunikasi. Jaringan microwave biasanya digunakan pada sistem yang menggunakan aplikasi

Lebih terperinci