BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas organisasi sektor publik dan bisnis senantiasa berubah dan berkembang seiring dengan perubahan di lingkungan internal dan eksternal organisasi. Perubahan di lingkungan internal berupa perbaikan metode operasi (misalnya perubahan dari manual ke otomatisasi) biasanya dapat dikendalikan oleh manajemen dan perubahan di lingkungan eksternal, seperti perubahan iklim demokrasi dan peraturan, berada di luar kontrol organisasi. Tuntutan perubahan dan peningkatan kapabilitas organisasi memunculkan risiko (risk) dan sekaligus peluang (opportunities) bagi organisasi. Risiko berkenaan dengan kemungkinan terjadinya kegagalan dan kerugian bagi organisasi. Risiko berskala rendah tidak mengkuatirkan bagi organisasi, namun risiko berskala besar dapat berdampak pada tidak tercapainya tujuan dan misi dari organisasi. Kegagalan tujuan dan misi bagi organisasi publik dapat mengakibatkan distrust (ketidakpercayaan) dari publik atas pelayanan yang diberikan, dalam kondisi terjelek dan sebagaimana yang pernah terjadi, distrust dapat menyebabkan hilangnya organisasi yang bersangkutan. Risiko dari segi finansial dan operasional selalu dihadapi oleh semua perusahaan tanpa terkecuali, oleh karena itu setiap perusahaan membutuhkan Enterprise Risk Management (ERM) atau manajemen risiko perusahaan untuk mengurangi dan menangani setiap resiko perusahaan yang mungkin timbul. Enterprise Risk Management adalah sebuah proses, berpengaruh pada sebuah entitas jajaran direksi, pihak manajemen, dan personel lain, diaplikasikan dalam pengesetan strategi di dalam perusahaan, didesain untuk mengidentifikasi event yang potensial yang dapat berpengaruh pada

2 entitas, dan mengelola risiko dengan penerimaan risiko yang diharapkan, untuk menyediakan jaminan yang beralasan terhadap penerimaan setiap objek entitas. Inti dari Enterprise Risk Management adalah bahwa setiap entitas yang ada mempunyai nilai untuk stakeholders. Semua entitas selalu menghadapi ketidakpastian dan yang menjadi tantangan adalah bagaimana mengelola, mengidentifikasi seberapa besar kemungkinan ketidakpastian yang mungkin diterima untuk meningkatkan nilai stakeholders. Ketidakpastian mempresentasikan risiko dan peluang dimana memiliki potensi untuk mengikis atau mengubah nilai. Enterprise Risk Management membuat pengelolaan ketidakpastian menjadi lebih efektif terkait dengan resiko dan peluang dengan tujuan untuk mempertinggi nilai. Aktivitas pengendalian intern merupakan salah satu kegiatan yang penting di dalam perusahaan karena merupakan aktivitas pengendalian dalam perusahaan terutama pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan, oleh karena itu apabila terjadi pengelolaan yang kurang tepat akan menyebabkan kerugian yang besar untuk perusahaan, untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan maka diperlukan staf audit internal yang dapat membantu manajemen dalam mengawasi pelaksanaan pengendalian intern dalam aktivitas perusahaan khususnya aktivitas yang dilakukan oleh pihak manajemen khususnya kepatuhan manajemen perusahaan. Dalam pelaksanaan aktivitas manajemen, tidak cukup hanya mengandalkan kebijakan dan pengendalian intern saja, tetapi harus dengan bantuan dari auditor internal yang dapat mengukur sejauhmana ketaatan pelaksanaan manajemen perusahaan, sehingga manajemen dapat memperbaiki kelemahan atau kekurangan yang ada berdasarkan laporan hasil pemeriksaan. Audit internal sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam perusahaan yang relatif besar. Peranan audit internal adalah mulai dari memfokuskan pekerjaan audit pada risiko signifikan korporasi, yang telah diidentifikasi oleh manajemen dan melakukan audit atau pemeriksaan atas proses manajemen risiko

3 termasuk memastikan pengelolaan terhadap risiko yang telah diidentifikasi. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan dukungan dan partisipasi aktif dalam proses manajemen risiko, seperti berpartisipasi dalam komite manajemen risiko, melakukan pengawasan aktivitas dan pelaporan kepada Board Of Director (BOD) dan Komite Manajemen Risiko. Peranan yang dimainkan audit internal dalam implementasi Enterprise Risk Management terdapat dalam beberapa bidang diantaranya bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan terdapat senior eksekutif banyak yang tidak mengerti Enterprise Risk Management. Chief Executif Audit (CAE) dapat membantu mereka memahami dan menggunakan kerangka The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) Enterprise Risk Management melalui pendidikan secara berkala dari waktu ke waktu. CAE jika memilih untuk menggunakan kerangka COSO Enterprise Risk Management ketika mengembangkan rencana audit, mengkomunikasikan hasil audit dan membuat presentasi, ia akan mendidik para eksekutif dan direktur dalam berbagai komponen Enterprise Risk Management. Enterprise Risk Management memerlukan penilaian risiko kualitas. Audit internal dapat memainkan peran utama dalam organisasi dengan memfasilitasi penilaian risiko dan perumusan respon risiko. Audit internal juga dapat memainkan peran konsultatif dalam membantu organisasi dalam menerjemahkan penilaian risiko ke dalam respon risiko. Sejauh solusi ERM dalam organisasi digunakan pada situasi dan kondisi yang biasa terjadi dan dihadapi, audit dapat memainkan peran nilai tambah koordinasi untuk memastikan penyebaran konsisten di seluruh perusahaan. Audit internal dapat membantu dalam pengumpulan, analisis dan sintesis data yang terkait dengan risiko dari berbagai sumber di seluruh perusahaan dan eksposur dan pelaporan hasil audit atas dasar enterprisewide agregat. Audit internal dapat menggunakan delapan komponen kerangka COSO Enterprise Risk Management untuk melihat

4 daya manajemen risiko, baik untuk organisasi secara keseluruhan atau untuk sebuah divisi, anak perusahaan atau unit, selain itu audit internal dapat mengevaluasi efektivitas dari komponen lingkungan internal, efektivitas dari proses penilaian risiko dengan mempertimbangkan pengaturan objektif, identifikasi kegiata, penilaian risiko dan komponen respon risiko kerangka COSO Enterprise Risk Management, efektivitas kebijakan pengendalian dan prosedur yang terkait dengan respon risiko tertentu, sebagai komponen dijelaskan oleh kegiatan pengendalian kualitas dan keandalan informasi dan komunikasi yang mendukung respon risiko terpilih organisasi dan efektivitas pemantauan. Beberapa peristiwa dalam enam bulan terakhir telah menciptakan perubahan besar dalam industri penerbangan. Krisis keuangan global yang berpengaruh terhadap bisnis aviasi juga berdampak pada bisnis perawatan pesawat. Hal ini bisa dilihat dari pencapaian PT GMF AeroAsia selama semester pertama 2009, terutama dari aspek keuangan. Revenue perusahaan baru tercapai Rp. 817 miliar atau 15 persen di bawah target yang ditentukan. Target yang belum tercapai itu disebabkan banyak faktor. Faktor eksternal yang paling dominan tentu saja krisis keuangan global. Berdasarkan data International Air Transport Association (IATA), kerugian industri aviasi dunia tahun 2009 mencapai US$ 9 miliar. Kondisi ini dirasakan dampaknya karena sebagian customer PT. GMF AeroAsia merescheduling perawatan pesawatnya dan sebagian lagi membatalkan rencananya karena berhenti beroperasi, sedangkan faktor internal karena program biaya hanya 14, peningkatan efisiensi dan produktifitas yang di canangkan GMF belum optimal karena beberapa biaya masih over budget. Pada semester pertama 2009 ini penurunan 5 persen, karena itu meskipun laba bersih GMF sebesar Rp. 31,5 milyar, tapi ini masih 30 persen di bawah target. Dalam hal ini audit internal berperan untuk membantu semua tingkatan manajemen agar tanggung jawab yang di berikan kepada mereka dilakukan secara efektif, untuk maksud tersebut audit internal

5 menyajikan analisa-analisa, penilaian-penilaian, saran-saran, bimbingan dan informasi yang berhubungan dengan kegiatan yang lagi dipelajari atau dinilai, sehingga dengan adanya audit internal yang baik dan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya akan membantu manajemen dalam mengatur dan mengambil keputusan yang tepat dalam mencapai tujuannya dan diharapkan dengan dilakukan pengawasan dan penilaian atas sistem tersebut akan lebih meningkatkan den mendorong karyawan untuk senantiasa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Berdasarkan fenomena yang diuraikan, terutama mengenai pelaksanaan audit internal yang dikaitkan dengan penerapan manajemen risiko yang efektif di dalam perusahaan. Hal tersebut didukung oleh beberapa penelitian tentang peranan audit internal dalam menunjang penerapan Enterprise Risk Management yang dilakukan oleh Ryan Nur Ramadhan (2006) yang melakukan penelitiannya di PT. Dirgantara Indonesia (Persero menyimpulkan bahwa peranan audit internal dalam menunjang Enterprise Risk Management yang efektif diantaranya adalah berperan dalam memberikan nasehat dan mendorong atau mendukung keputusan manajemen mengenai risiko sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan atas risiko oleh manajemen dan membantu perusahaan dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko serta memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian intern di perusahaan. Terdapat perbedaan lokasi dan waktu penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang dilakukan Ryan Nur Ramadhan, dengan demikian maka peneliti melakukan penelitian dengan skripsi yang berjudul : Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Penerapan Enterprise Risk Management Yang Efektif. (Studi kasus pada PT. GMF AeroASia, Soekarno-Hatta International Airport)

6 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan, beberapa pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah fungsi audit internal telah dilaksanakan oleh PT. GMF AeroAsia secara memadai? 2. Apakah Enterprise Risk Management telah diterapkan oleh PT.GMF Aeoasia secara efektif sesuai dengan kerangka yang berlaku di dalam dunia usaha pada umumnya? 3. Seberapa besar peranan audit internal yang ada di PT. GMF AeroASia dapat menunjang penerapan Enterprise Risk Management yang efektif? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan penuli ditujukan untuk menjawab masalahmasalah yang dikemukakan sebagai berikut : 1. Mengetahui kememadaian pelaksanaan audit internal di PT. GMF AeroAsia. 2. Mengetahui efektifitas penerapan Enterprise Risk Management di PT. GMF AeroASia. 3. Mengetahui seberapa besarkah peranan fungsi audit internal dalam menunjang penerapan Enterprise Risk Management yang efektif di PT. GMF AeroAsia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan informasi yang berarti mengenai masalah fungsi audit internal perusahaan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan Enterprise Risk Management secara efektif. Diharapkan juga akan memberi banyak tambahan ilmu dan pengetahuan yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Hasil penelitian

7 ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para pengelola perusahaan dan pembuat kebijakan, khusunya yang berkaitan dengan pengelolaan manajemen risiko perusahaan dan fungsi audit internal, atau dapat digunakan juga sebagai bahan referensi dalam penelitian lebih lanjut selain tentunya untuk melengkapi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana pada Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas Widyatama. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Kerangka Pemikiran Audit Internal dan manajemen risiko memiliki saling keterkaitan bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pada satu sisi, menerapkan pengelolaan risiko akan menempatkan perusahaan dalam peluang terbaiknya untuk mencapai laba yang maksimal, memenuhi misinya dan mengurangi hal-hal yang sifatnya mendadak dalam jangka panjang, selain itu perusahaan dapat lebih siap dalam menghadapi beberapa kondisi seperti: perubahan ekonomi yang cepat, lingkungan persaingan yang ketat, perubahan selera dan prioritas pasar, serta restrukturisasi untuk pertumbuhan dimasa depan. Pada sisi lain, fungsi audit internal memiliki peran bukan hanya menilai sistem dan pelaksanaan pengendalian internal namun juga berperan dalam mengefektifkan pengelolaan risiko dan proses tata kelola, sebagaimana dinyatakan dalam The Profesional Practice Framework oleh The IIA Research Foundation Januari 2004 (The Institute of Internal Auditors) sebagai berikut : Internal Auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes. Audit Internal adalah aktifitas konsultasi dan penjaminan secara objektif dan independen yang dirancang untuk menambah nilai serta

8 meningkatkan operasi organisasi guna membantu organisasi dalam mencapai tujuannya, dengan menggunakan suatu pendekatan yang disiplin dan sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Dalam framework tersebut, dinyatakan bahwa salah satu yang menjadi fokus dari fungsi audit internal adalah manajemen risiko (risk managment), dimana risiko adalah suatu kondisi mengenai kemungkinan dan dampak yang potensial dari suatu peristiwa yang tidak diharapkan terjadi yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu risiko harus dikelola secara memadai, seperti dinyatakan juga dalam Canadian Integrated Risk Management Framework (2001) : Risk management is a systematic approach to setting the best course of action under uncertainly by identifing, assessing, understanding, acting on and communicating risk issues. Sedangkan menurut Bowden Adrian, R(2001): The process of planning, organizing, directing, and controling the resources and activities of an organization in order to minimize the adverse impacts on accident losses to that organization at least possible cost. Lebih lanjut Daniri (2005), mengemukakan pengertian manajemen risiko sebagai berikut: Manajemen risiko adalah upaya untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko sedemikian rupa sehingga perusahaan senantiasa dapat menerapkan pengendalian atas kondisi saat ini maupun mengantisipasi potensi risiko yang mungkin timbul sehingga perusahaan dapat memenuhi tujuan dan sasarannya. Sejalan dengan semakin pentingnya peranan pengelolaan risiko, COSO Report (2004) menerbitkan juga Enterprise Risk Management (ERM) dengan definisi sebagai berikut : Enterprise risk management is a process, effected by an entity s board of directors, manaement and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, and manage risks to be within its risk appetite, to

9 provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives. Dalam hal ini Enterprise Risk Management memiliki tujuan umum tentang bagaimana perusahaan mengelola risiko yang difokuskan secara langsung terhadap upaya pencapaian tujuan perusahaan selain memberikan kerangka dasar bagi suatu Enterprise Risk Management yang efektif. Pemahaman risk management memungkinkan manajemen untuk terlibat secara efektif dalam menghadapi uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah. Menurut COSO, proses manajemen risiko dapat dibagi ke dalam 8 komponen (tahap). Komponen-komponen dari risiko dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Lingkungan internal (Internal environment). Komponen ini berkaitan dengan lingkungan dimana instansi Pemerintah berada dan beroperasi. Cakupannya adalah risk-management philosophy (kultur manajemen tentang risiko), integrity (integritas), risk-perspective (perspektif terhadap risiko), risk-appetite (selera atau penerimaan terhadap risiko), ethical values (nilai moral), struktur organisasi, dan pendelegasian wewenang. (2) Penentuan tujuan (Objective setting). Manajemen harus menetapkan objectives (tujuan-tujuan) dari organisasi agar dapat mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola risiko. Objective dapat diklasifikasikan menjadi strategic objective dan activity objective. Strategic objective di instansi Pemerintah berhubungan dengan pencapaian dan peningkatan kinerja instansi dalam jangka menengah dan panjang, dan merupakan implementasi dari visi dan misi instansi tersebut. Sementara itu, activity objective dapat dipilah menjadi 3 kategori, yaitu (1) operations objectives; (2) reporting objectives; dan (3) compliance objectives. (3) Identifikasi risiko (Event identification). Komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi di lingkungan internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi strategi atau pencapaian tujuan dari organisasi. Kejadian tersebut bisa

10 berdampak positif (opportunities), namun dapat pula sebaliknya atau negative (risks). (4) Penilaian risiko (Risk assessment). Komponen ini menilai sejauhmana dampak dari events (kejadian atau keadaan) dapat mengganggu pencapaian dari objectives. Besarnya dampak dapat diketahui dari inherent dan residual risk, dan dapat dianalisis dalam dua perspektif, yaitu: likelihood (kecenderungan atau peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisirnya risiko). Dengan demikian, besarnya risiko atas setiap kegiatan organisasi merupakan perkalian antara likelihood dan consequence. Penilaian risiko dapat menggunakan dua teknik, yaitu: (1) qualitative techniques; dan (2) quantitative techniques. Qualitative techniques menggunakan beberapa tools seperti self-assessment (low, medium, high), questionnaires, dan internal audit reviews. Sementara itu, quantitative techniques data berbentuk angka yang diperoleh dari tools seperti probability based, non-probabilistic models (optimalkan hanya asumsi consequence), dan benchmarking. (5) Sikap atas risiko (Risk response). Organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response dari organisasi dapat berupa: (1) avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yang menyebabkan risiko; (2) reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi likelihood atau impact dari risiko; (3) sharing, yaitu mengalihkan atau menanggung bersama risiko atau sebagian dari risiko dengan pihak lain; (4) acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang kecil), dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan. Dalam memilih sikap (response), perlu dipertimbangkan faktor-faktor seperti pengaruh tiap response terhadap risk likelihood dan impact, response yang optimal sehingga bersinergi dengan pemenuhan risk appetite and tolerances, analis cost versus benefits, dan kemungkinan peluang (opportunities) yang dapat timbul dari setiap risk response. (6) Aktifitas-aktifitas pengendalian (Control activities). Komponen ini berperan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan (policies) dan prosedur-

11 prosedur untuk menjamin risk response terlaksana dengan efektif. Aktifitas pengendalian memerlukan lingkungan pengendalian yang meliputi: (1) integritas dan nilai etika; (2) kompetensi; (3) kebijakan dan praktik-praktik SDM; (4) budaya organisasi; (5) filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen; (6) struktur organisasi; dan (7) wewenang dan tanggung jawab. Dari pemahaman atas lingkungan pengendalian, dapat ditentukan jenis dan aktifitas pengendalian. Terdapat beberapa jenis pengendalian, diantaranya adalah preventive, detective, corrective, dan directive. Sementara aktifitas pengendalian berupa: (1) pembuatan kebijakan dan prosedur; (2) pengamanan kekayaan organisasi; (3) delegasi wewenang dan pemisahan fungsi; dan (4) supervisi atasan. Aktifitas pengendalian hendaknya terintegrasi dengan manajemen risiko sehingga pengalokasian sumber daya yang dimiliki organisasi dapat menjadi optimal. (7) Informasi dan komunikasi (Information and communication). Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaiaan informasi dan komunikasi adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi. Informasi yang disajikan tergantung dari kualitas informasi yang ingin disampaikan, dan kualitas informasi dapat dipilah menjadi: (1) appropriate; (2) timely; (3) current; (4) accurate; dan (5) accessible. Arah komunikasi dapat bersifat internal dan eksternal. Sedangkan alat komunikasi berupa diantaranya manual, memo, buletin, dan pesan-pesan melalui media elektronis. (8) Monitoring. Monitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah (separate evaluation). Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas supervisi, rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya. Monitoring terpisah biasanya dilakukan untuk penugasan tertentu (kasuistis). Pada monitoring ini ditentukan scope tugas, frekuensi, proses evaluasi metodologi, dokumentasi, dan action plan. Pada proses monitoring, perlu dicermati adanya kendala seperti reporting deficiencies, yaitu pelaporan yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan).

12 Kendala ini timbul dari berbagai faktor seperti sumber informasi, materi pelaporan, pihak yang disampaikan laporan, dan arahan bagi pelaporan. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka penulis mengemukakan hipotesis sementara sebagai berikut : Audit Internal di perusahaan berperan dalam menunjang penerapan manajemen risiko usaha (Enterprise Risk Management) yang efektif Hipotesis Berdasarkan identifikasi masalah serta kerangka pemikiran yang telah disebutkan sebelumnya maka penyusun dalam penelitian ini mengajukan dugaan awal atau hipotesis: Audit Internal yang memadai berperan dalam menunjang efektifitas Enterprise Risk Management. 1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan survey. Metode deskriptif ini adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu subyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif dengan pendekatan survey adalah penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok, ataupun suatu daerah. Metode survey membedah dan menyoroti serta mengenali masalahmasalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktekpraktek yang sedang berlangsung. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau menggunakan sampel.

13 1.6.1 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Studi lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer. Metode pengumpulan data ini dilakukan melalui : a. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang berkompeten atau yang berwenang terhadap permasalahan yang diteliti. b. Kuesioner, yaitu suatu lembar isian yang didalamnya berisi pertanyaan dan atau pernyataan. c. Observasi, yaitu kegiatan pengamatan di lapangan secara langsung atas objek yang diteliti, untuk mengetahui tentang pelaksanaan yang sebenarnya. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang digunakan sebagai landasan teoritis masalah yang akan diteliti. Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengolahan dan analisis data primer dibandingkan dengan kriteria-kriteria yang telah disusun guna melaksanakan pengujian hipotesis. Dari hasil pengujian, ditarik kesimpulan, apakah data tersebut dapat mendukung hipotesis yang ditentukan atau tidak Operasional variabel Sesuai dengan judul yang dipilih yaitu Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Penerapan Enterprise Risk Management Yang Efektif maka terdapat 2 variabel yang akan dianalis, yaitu : 1. Peranan Audit Internal sebagai variabel independen (X), yaitu variabel bebas yang keberadaanya tidak dipengaruhi oleh variabel lain.

14 2. Penerapan Enterprise Risk Management yang efektif sebagai variabel dependen (Y), yaitu variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel independen. Setelah mengetahui yang menjadi variabel independent (X) dan variabel dependen (Y), maka pada tabel berikut ini penulis merumuskan indikator-indikator beserta sub-sub indikator dari masing-masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut : Tabel 1.1 Indikator Variabel X dan Variabel Y Variabel Indikator Sub Indikator Variabel Independen: Peranan Audit Internal Kememadaian Internal Audit Kualifikasi Audit Internal : 1. Orang yang melakukan audit internal: a. Independen b. Kompeten 2. Program audit internal dan pelaksanaannya 3. Laporan audit internal disertai dengan rekomendasi 4. Tindak lanjut hasil audit internal Variabel Dependen: Penerapan Enterprise Management yang efektif Risk COSO Enterprise Management Framework Risk 1. Internal environment 2. Objective setting 3. Event identification 4. Risk assessment 5. Risk response 6. Control activities 7. Information and communication 8. Monitoring Analisis Data Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang paling mudah dibaca dan diinterprestasikan, untuk menyederhanakan data penelitian menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah untuk dipahami maka dalam penelitian ini digunakan statistik

15 nonparametrik untuk memproses data ordinal dan statistik parametrik untuk data dengan skala rasio. Statistik parametrik berasumsi bahwa data berdistribusi normal dan regresi harus terpenuhi asumsi linearitas (Sugiyono,2009;150). Sebelum data diolah, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah : 1. Editing, yaitu memeriksa kembali seluruh data yang masuk sehingga dapat dietahui apabila terjadi atau terdapat kesalahan. 2. Tabulasi, yaitu mengubah semua jawaban yang diterima ke dalam bentuk angka sehingga dapat dipergunakan dalam penelitian. Pengujian hipotesis pada penelitian ini didasarkan dari hasil kuesioner yang dilakukan terhadap indikator dari tiap variabel dan disertai dengan adanya informasi tambahan dari narasumber dengan menggunakan pengukuran skala ordinal, yaitu tingkat ukuran yang memungkinkan peneliti mengurutkan respondennya dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi, dengan dasar pengukurannya adalah skala likert. Skala Likert (Sugiyono : 107) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, dengan skala Likert, indikator pada tiap variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun data-data instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan Rancangan pengujian hipotesis Tahapan rancangan pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha), pemilihan uji statistik berikut perhitungan, penerapan taraf signifikan, dan penerimaan atau penolakan Ho serta penarikan kesimpulan. Perumusan Ho dan Ha adalah sebagai berikut : Ho : tidak terdapat peranan audit internal yang sistematis terhadap efektifitas pengelolaan Enterprise Risk Management (ERM) dalam perusahaan.

16 Ha : terdapat peranan audit internal yang sistematis terhadap efektifitas pengelolaan Enterprise Risk Management (ERM) dalam perusahaan. Pengujian hipotesisnya, penulis akan mempergunakan metode korelasi Rank Spearman dan koefisien determinasi, hal ini disebabkan data bersifat ordinal sehingga, dari hasil perhitungan yang dilakukan akan menunjukan derajat pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT GMF AeroAsia Soekarno-Hatta International Airport PO BOX 1303 BUSH Cengkareng. Waktu penelitian yang dilakukan dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan Januari 2011.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita menyadari bahwa krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah memberikan pelajaran yang berharga. Praktek-praktek tidak terpuji dari para pelaku ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing pada saat ini adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang di mulai pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar merupakan salah satu ciri dari era globalisasi, dimana barang dan jasa bebas keluar masuk suatu negara tanpa disertai peraturan yang ketat. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat, persaingannya akan menimbulkan tantangan bagi manajemen. Tantangan manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis moneter yang berkepanjangan. Ada beberapa perusahaan yang tidak

Lebih terperinci

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan jasa yang menyediakan berbagai macam jasa untuk umum. Salah satunya adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang medis contohnya rumah sakit, terdapat manajemen yang akan melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, negara Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. Perkembangan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk menciptakan suatu keadaan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula berbagai jenis perusahaan baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun manufaktur

Lebih terperinci

AGENDA GAMBARAN UMUM RISIKO KONSEP MANAJEMEN RISIKO PENILAIAN KEMATANGAN RISIKO

AGENDA GAMBARAN UMUM RISIKO KONSEP MANAJEMEN RISIKO PENILAIAN KEMATANGAN RISIKO MANAJEMEN RISIKO 1 PERKENALAN 2 AGENDA 1 GAMBARAN UMUM RISIKO 2 KONSEP MANAJEMEN RISIKO 3 PENILAIAN KEMATANGAN RISIKO TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran Peserta mampu menjelaskan konsep manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja persaingan yang berasal dari perusahaan-perusahaan nasional saja tetapi lebih merupakan world

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi ekonomi pada era globalisasi ditandai dengan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini akan berdampak bagi perusahaan baik yang berskala kecil hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Treadway Commission (COSO) mendefinisikan Enterprise Risk

BAB I PENDAHULUAN. Treadway Commission (COSO) mendefinisikan Enterprise Risk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Risiko merupakan aspek yang sangat penting untuk dikelola oleh perusahaan. Menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mensana in corporesano, artinya dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Itulah pepatah yang menunjukkan bahwa kesehatan merupakan hal yang paling

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit Internal, SPFAIB, dan SKAI Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian pemeriksaan menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mendapatkan laba semaksimal mungkin dalam waktu yang tidak terbatas, sehingga perusahaan mampu mendapatkan laba yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

Brink s Modern Internal Auditing

Brink s Modern Internal Auditing Brink s Modern Internal Auditing A Common Body of Knowledge ROBERT R. MOELLER John Wiley & Sons, Inc. Changing Definitions of Internal Auditing 1947 1981 1999 Independent appraisal activity within an organization

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang 1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang sangat diperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) sebagai pelaku ekonomi tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan persaingan yang sangat pesat dalam mengelola manajemen

Lebih terperinci

Manajemen Resiko Enterprise

Manajemen Resiko Enterprise Manajemen Resiko Enterprise Rosa Ariani Sukamto 23507024 IS-7075 Manajemen Resiko Abstrak Resiko dari segi finasial dan operasional selalu dihadapi oleh semua perusahaan tanpa terkecuali. Oleh karena itu

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN RISIKO Enterprise Risk Management (ERM)

TUGAS MANAJEMEN RISIKO Enterprise Risk Management (ERM) TUGAS MANAJEMEN RISIKO Enterprise Risk Management (ERM) Disusun oleh Nama : Khoirunnida Husni Fajarria NIM : 12/333285/TP/10500 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

COSO ERM (Enterprise Risk Management)

COSO ERM (Enterprise Risk Management) Audit Internal (Pertemuan ke-4) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition COSO ERM (Enterprise Risk Management) COSO Enterprise Risk Management adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini, setiap perusahaan harus dapat bersaing baik dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia termasuk salah satu negara dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai akhir tahun 2015. Dampak berlakunya MEA adalah terciptanya pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) sebagai pelaku ekonomi tidak bisa lepas

Lebih terperinci

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian Manajemen Resiko Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian

Lebih terperinci

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Tata kelola dan pengendalian intern perusahaan memiliki hubungan yang sangat erat dan menjadi isu bisnis penting di awal abad 21 mengikuti rangkaian skandal

Lebih terperinci

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill PROFRESI & STANDAR UNTUK PRAKTIK PROFESIONAL Pendahuluan Internal Audit Department (IAD). merupakan bagian integral kerangka kerja tata kelola NT Corp. Kewenangan spesifik suatu fungsi yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Jamsostek merupakan salah satu Perusahaan BUMN di Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa asuransi. Jasa Asuransi yang dihasilkan PT. Jamsostek ini

Lebih terperinci

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan manufaktur yang satu sama lain saling bersaing untuk memperluas daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, akan mengakibatkan persaingan yang semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan semakin rumitnya masalah-masalah

Lebih terperinci

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL DISUSUN OLEH : ZIDNI KARIMATAN NISA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit internal memiliki fungsi untuk memastikan tujuan perusahaan tercapai. Tujuan perusahaan secara sederhana adalah perusahaan dapat beroperasi secara efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu di perlukan pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat menuntut pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendirian suatu perusahaan pada umumnya mempunyai bermacam-macam tujuan. Salah satu tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan laba. Untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dunia yang didukung oleh perkembangan teknologi yang semakin maju telah membawa masyarakat ke arah masyarakat informasi, dimana

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Penelitian. Berilah tanda (checklist) untuk menjawab pertanyaan berikut ini: KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (Pengendalian Internal)

Daftar Pertanyaan Penelitian. Berilah tanda (checklist) untuk menjawab pertanyaan berikut ini: KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (Pengendalian Internal) Lampiran Daftar Pertanyaan Penelitian Bapak/Ibu yang terhormat, saya ingin mengetahui tentang Peranan Pengendalian Internal Gaji dan Upah dalam Menunjang Pembayaran Gaji dan Upah di PT Cibaligo Indah Untuk

Lebih terperinci

Perencanaan Audit Tahunan

Perencanaan Audit Tahunan Perencanaan Audit Tahunan Perencanaan Strategis: 5 th atau lebih 9 Evaluasi 1 Pemilihan Auditee 2 Tujuan dan lingkup penugasan PAT 8 Monitoring tindak lanjut 7 Pelaporan hasil audit SIKLUS FUNGSI AUDIT

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. banyaknya lembaga pengawasan yang berbanding terbalik dengan masih

Bab I. Pendahuluan. banyaknya lembaga pengawasan yang berbanding terbalik dengan masih 1 Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Selama ini masyarakat selalu memandang bahwa peran auditor pemerintah tidak berjalan sesuai fungsinya. Hal tersebut didasarkan pada kontradiksi antara banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan garmen PT. X sebagai suatu jenis organisasi laba (profit organization) seperti jenis-jenis usaha berorientasi laba lainnya yang memerlukan pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi yang semakin pesat beriringan dengan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi yang semakin pesat beriringan dengan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5%

BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Advertising sebagai suatu jenis organisasi laba (profit organisasi) seperti jenis-jenis usaha berorientasi laba lainnya yang memerlukan pendapatan untuk dapat mempertahankan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 1 IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI RAPAT KOORDINASI NASIONAL FORUM SPI PTN IV Politeknik Negeri Batam, 25 28 April 2018 PROF. JAMAL WIWOHO, SH, M.HUM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat mendelegasikan wewenangnya kepada kepala unit unit tertentu. Audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat mendelegasikan wewenangnya kepada kepala unit unit tertentu. Audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Audit internal terdapat pada perusahaan besar yang didalamnya tedapat banyak departemen, bagian, seksi atau satuan organisasi yang

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi yang semakin pesat beriringan dengan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan

Lebih terperinci

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Dewi Rosaria, SE.,Msi.,Ak.,CA.,CPAI Program Studi AKUNTANSI Materi Definisi dan sejarah Internal Auditing Auditor ekstern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih

Lebih terperinci

MAKALAH ELEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL. Tugas mata kuliah : Administrasi Bisnis Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum, ST., MT.

MAKALAH ELEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL. Tugas mata kuliah : Administrasi Bisnis Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum, ST., MT. MAKALAH ELEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL Tugas mata kuliah : Administrasi Bisnis Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum, ST., MT. Disusun Oleh : Bayu Putra (14121037) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis sangat cepat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis sangat cepat sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis sangat cepat sehingga menimbulkan persaingan dan tantangan bagi manajemen. Tantangan manajemen untuk bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini jangkauan aktivitas dari audit internal tidak hanya menyangkut pada pemeriksaan keuangan saja, akan tetapi jangkauan pemeriksaannya telah diperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin tinggi produktifitas perusahaan, persaingan yang terjadi antar perusahaan akan semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin meningkat dan menambah permasalahan yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan.

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014

SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014 SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014 DEFINISI Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh pimpinan dan seluruh karyawan dalam organisasi,

Lebih terperinci

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP. MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP Abstract Auditor Internal dituntut untuk mampu melaksanakan perannya memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang melanda Indonesia sangat berpengaruh terhadap perekonomian secara global. Dampak krisis moneter tersebut dapat dilihat dari melemahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini telah banyak perusahaan dibidang industri maupun dagang menjual barang dagangannya secara kredit. Bagi banyak perusahaan, pendapatan

Lebih terperinci

FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto

FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI Titien S. Sukamto FRAMEWORK COSO (COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS) COSO sangat diterima di USA sebagai pondasi dari pengendalian internal modern dan praktik manajemen

Lebih terperinci

Peran Audit Internal : Risk Management Di Perguruan Tinggi. By: Faiz Zamzami, SE, M.Acc, QIA

Peran Audit Internal : Risk Management Di Perguruan Tinggi. By: Faiz Zamzami, SE, M.Acc, QIA Peran Audit Internal : Di Perguruan Tinggi By: Faiz Zamzami, SE, M.Acc, QIA Menurut definisi terbaru audit internal yaitu: audit internal is an independent, objective assurance and consulting activity

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas intern untuk menunjukkan kontribusinya pada perbaikan kinerja organisasi. Laporan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan B A B I P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan pengaruh yang besar bagi badan-badan usaha dan sekaligus meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Perusahaan perusahaan yang ada bukan lagi hanya dihadapkan

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) Oleh JUMRATUL JANNAH 14121035 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa

Lebih terperinci

Internal Control Framework: The COSO Standard

Internal Control Framework: The COSO Standard Audit Internal (Pertemuan ke-3) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition Internal Control Framework: The COSO Standard Committee of Sponsoring Organizations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi dan usaha kecil menengah saat ini sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia selalu berusaha mewujudkan masyarakat adil dan makmur, yang merupakan tujuan dari pembangunan nasional Negara Indonesia. Pembangunan nasional

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian, akan dirasakan perlu adanya sumber-sumber untuk penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah dijelaskan dalam Bab IV, dapat disimpulkan bahwa Internal Auditing cukup berperan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia didefinisikan dalam Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia didefinisikan dalam Undang-undang Republik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata di Indonesia didefinisikan dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 9, tahun 1990 sebagai berikut : kepariwisataan adalah segala sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung terciptanya kelancaran penyaluran arus barang dan jasa serta memenuhi kebutuhan pokok rakyat.

Lebih terperinci

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan

Lebih terperinci

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014 CHAPTER VI Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA Politeknik Negeri Bali 2014 SPAP Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi Asia, tahun 1997 yang ditandai dengan jatuhnya nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi Asia, tahun 1997 yang ditandai dengan jatuhnya nilai mata BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi Asia, tahun 1997 yang ditandai dengan jatuhnya nilai mata uang Thailand, Bath, menyebabkan banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi kenyataan. Ini karena di tengah upaya perbaikan fundamental ekonomi- dengan mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan tersebut manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

Bentuk Soal dan Alokasi Waktu Ujian

Bentuk Soal dan Alokasi Waktu Ujian Bentuk dan Alokasi Ujian Berikut adalah ketentuan tentang bentuk dan bobot soal ujian CPA of Indonesia sesuai dengan keputusan Dewan Sertifikasi Institut Akuntan Publik Indonesia. 1. Auditing & Assurance

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Audit Pengertian Audit

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Audit Pengertian Audit BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Audit 1.1.1 Pengertian Audit Pengertian audit menurut Mulyadi (2010:9) adalah: Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan salah satu pelaku ekonomi dengan misi dan peran yang dimilikinya saat ini menghadapi tantangan kompetensi global. Dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government BAB II TINJAUAN PUSTAKA B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government Organization (NGO) Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government Organization yang jika diterjemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia bisnis menuntut agar setiap perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia bisnis menuntut agar setiap perusahaan yang bergerak di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini dunia bisnis menuntut agar setiap perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun non manufaktur untuk berlomba-lomba menciptakan suasana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dipungkiri bahwa peran apotik dalam masyarakat sangat penting terutama dalam menunjang masalah kesehatan. Terutama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit internal terkenal dengan aktivitasnya dalam melakukan inspeksi, verifikasi, dan cek dan ricek, bahkan ada yang menyebutkan senang mencari-cari kesalahan

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi Indonesia yang tidak menentu saat ini, sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari melemahnya kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adanya globalisasi perekonomian dunia menimbulkan persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha, karenanya perusahaan harus bersaing dalam menjual produk

Lebih terperinci