PROFIL UPTD PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2014
|
|
- Bambang Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROFIL UPTD PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2014 UPTD PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN Komplek Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan, Kab. Pesisir Selatan Telepon (0756)
2 UPTD PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN I. PENDAHULUAN Pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan adalah salah satu dari tiga pelabuhan perikanan yang ada di Propinsi Sumatera Barat. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Carocok Tarusan mulai dibangun tahun 1997 dengan sebutan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dengan luas areal sebesar 2,19 Ha. Sejalan dengan fasilitas yang dimiliki PPI menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) dan diresmikan oleh Mentri Kelautan dan Perikanan pada Tahun Pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dan secara Geografis berada pada koordinat LS dan BT. Jarak lokasi Pelabuhan Perikanan dengan pusat kecamatan 4 km, ke pusat kabupaten Pesisir Selatan 20 km dan ke pusat Provinsi Sumatera Barat (Padang) 65 km. Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 65 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat maka Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat. II. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UPTD PPP CAROCOK TARUSAN Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan merupakan UPTD yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan mempunyai Tugas Pokok melaksanakan sebagian kegiatan Teknis Operasional dan/atau kegiata Teknis Penunjang Dinas di bidang Pelabuhan Perikanan Pantai. Untuk melaksanakan tugas UPTD PPP Carocok Tarusan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional PPP. b. Pengkajian dan analisis Teknis Operasional PPP. c. Pengujian dan persiapan Teknologi PPP. d. Pelaksanaan kebijakan Teknis Operasional PPP.
3 e. Pelaksanaan Operasional pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidang PPP. f. Pelaksanaan Operasional tugas Teknis Dinas Kelautan dan Perikanan sesuai dengan bidang PPP. g. Pelaksanaan pelayanan Teknis Administrasi Ketatausahaan UPTD. Rincian Tugas UPTD PPP Carocok Tarusan : a. Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operadsional UPTD PPP. b. Mengkoordinir pelaksanaan tugas PPP. c. Melaksanakan kebijakan teknis dan administrasi operasional PPP d. Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan pada UPTD PPP e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas UPTD PPP. f. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan. g. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait. h. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. UPTD PPP Carocok terdiri dari : a. Subbagian Tata Usaha yang dipimpin oleh Kepala Subbagian. b. Seksi Sarana Pelabuhan yang dipimpin oleh Kepala Seksi. c. Seksi Tata Operasional yang dipimpin oleh Kepala Seksi. III. VISI DAN MISI UPTD PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, maka diperlukan persamaan persepsi, oleh sebab itu Visi UPTD pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan adalah Pusat perekonomian masyarakat pesisir dalam rangka pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang bertanggung jawab. Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, maka UPTD pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan menetapkan misinya sebagai berikut : a. Mengembangkan fasilitas pelabuhan perikanan. b. Meningkatkan pembinaan masyarakat Carocok Tarusan yang meliputi peningkatan produksi, distribusi dan pemasaran hasil perikanan.
4 c. Melakukan pengawasan terhadap usaha penangkapan ikan, penanganan, pengolahan pemasaran dan mutu hasil perikanan. d. Meningkatkan dikltat/kursus bagi petugas pelabuhan perikanan. e. Meningkatkan koordinasi dengan stake holder. IV. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan : 1. Memberikan pelayanan operasional kapal ikan dan masyarakat pesisir yang berusaha di sektor Kelautan dan Perikanan dalam rangka meningkatkan produksi dan pendapatannya. 2. Meningkatkan kemampuan petugas pelabuhan untuk pelayanan pelabuhan perikanan dan pendataan operasional pelabuhan perikanan. 3. Melakukan perbaikan manajemen opersional pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan guna meningkatkan kinerja pada masa yang akan datang. 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang bertanggung jawab. b. Sasaran : 1. Tersedianya fasilitas pelabuhan perikanan yang dibutuhkan masyarakat dalam rangka meningkatkan pelayanan pelabuhan perikanan. 2. Tersedianya petugas pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan yang berkualitas. 3. Tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir yang berusaha di sektor Kelautan dan Perikanan. 4. Terlaksananya pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang bertanggung jawab. V. KONDISI PELABUHAN. A. Fasilitas Pelabuhan. Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok dilengkapi dengan fasilitas yang punya peranan penting untuk menunjang operasional pelabuhan perikanan berupa :
5 1. Fasilitas Pokok a. Tanah Merupakan tanah hasil reklamasi pantai dengan luas 2,19 ha yang terpakai untuk fasilitas pelabuhan 1,19 ha digunakan untuk bangunan/gedung dan jalan lingkungan pelabuhan. b. Dermaga Panjang dermaga pelabuhan sepanjang 100 m dengan luas pelataran dermaga m2 yang digunakan untuk tambat labuh kapal/perahu motor yang membawa hasil tangkapan. c. Kolam Pelabuhan Kolam pelabuhan terbuat secara alami karena letak pelabuhan berada pada teluk tarusan dengan luas m 2 dan kedalaman pada saat pasang 10 m dan pada saat surut 8 m dengan kondisi gelombang relative kecil.
6 d. Turap Pada sisi kiri dan kanan pelabuhan terdapat turap (penahan gelombang) dengan panjang 400 m. e. Jalan Jalan lingkungan pelabuhan terbuat dari beton readymix sepanjang 215 m dengan kondisi saat ini sudah ada yang rusak. 2. Fasilitas Fungsional a. Kantor Kantor pelabuhan dengan luas 225 m2 yang dilengkapi dengan peralatan kantor sebagai tempat melaksanakan tugas setiap hari dengan kondisi saat ini atap sudah bocor, kuda-kuda dan kusen pintu jendela sudah lapuk dimakan rayap.
7 b. TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Tempat Pelelangan Ikan dengan luas 480 m2 yang digunakan sebagai tempat transaksi jual beli ikan antara pemilik kapal/perahu motor dengan pedagang ikan. Kondisi saat ini atap banyak yang bocor, sebagian tiang bangunan rusak dan keramik lantai banyhak yang lepas akibat gempa. c. Gedung Genset Luas gedung genset pelabuhan 7,5 m2 yang dilengkapi dengan 1 buah genset merek Yanmar dengan daya 32 PK. d. Bengkel Gedung bengkel seluas 48 m2 dilengkapi dengan perlatan bengkel. e. Tangki BBM Tangki BBM dengan kapasitas 15 ton sebanyak 1 unit yang saat ini tidak dimanfaatkan lagi karena kewenangan SPDN berada pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pesisir Selatan. f. Instalasi Air Bersih Instalasi Air bersih di alirkan melalui pipa galvanis sepanjang 1,8 km dari sumber air dan ditampung pada bak ukuran 20 ton untuk di distribusikan keseluruh areal pelabuhan. g. Gedung Satelit Luas gedung satelit 25 m2 yang digunakan untuk operasional radio SSB. h. MCK Luas bangunan MCK 12 m2 i. Toko BAP (Bahan Alat Perikanan) Luas Toko BAP adalah 45 m2 yang terdiri dari 3 petak toko ukuran 5x3 m2. j. Gedung Pengolahan Ikan Luas gedung pengolahan ikan 204 m2.
8 k. Pagar Keliling Pagar kelililing terbuat dari tembok beton setinggi 1,5 m dengan panjang 500 m dengan kondisi sebahagian ada yang rusak akibat gempa. 3. Fasilitas Pendukung Rumah Dinas Rumah Dinas sebanyak 4 unit yang terdiri dari 1 unit rumah Kepala Pelabuhan dan 3 unit untuk staf, dengan kondisi rumah perlu perbaikan. B. Kepegawaian dan Struktur Organisasi Kepegawaian Jumlah pegawai sebanyak 9 orang terdiri dari : - PNS : 7 orang ( golongan IV 1 orang, golongan III 3 orang, golongan II 3 orang) - CPNS : 1 orang (golongan III) - Tenaga Kontrak : 1 orang
9 Struktur Organisasi : STRUKTUR ORGANISASI UPTD PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK, TARUSAN KA UPTD PPP Carocok Tarusan Ir. ARNEDI, M.M KASUBAG Tata Usaha ZUL AZWAR PELURU Kepegawaian PELURU Keuangan DESRIZAL ZESKY PELURU Perlengkapan PELURU Umum VIVI SUSANTI, S.Pi KASI Sarana Pelabuhan SUGIYANTO KASI Tata Operasional GUSTIAN HENDRATAMA, B.Sc PELURU Pemeliharaan Dan Pengembangan Sarana PELURU K3 PELURU Listrik dan Air PELURU Pelayanan dan Perizinan PELURU Bongkar Muat Kapal PELURU Pendataan ISENDRA BINATA BASTIAN SEPRIANDI
10 PERSONIL UPTD PPP CAROCOK TARUSAN : No. 1. Nama/NIP Jabatan Status Pangkat/ Golongan Ir. ARNEDI, M.M Pembina Tk. I Kepala UPTD PNS (IV.b) PPP CT 005 Pendidikan Terakhir S2 Magister Management UNP Pelatihan yang telah diikuti Pelatihan Cek Fisik Kapal Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa 2. ZUL AZWAR KASUBAG TATA USAHA PNS Penata (III.c) SLTA Diklat PIM IV 3. GUSTIAN HENDRATAMA, B.Sc KASI OPERASIONAL UPTD PELABUHAN PERIKANAN PNS Penata (III.c) D3 Teknik Industri, ATI Padang Diklat Pengadaan Barang dan Jasa Pelatihan PPNS Pelatihan Cek Fisik Kapal Diklat PIM IV 4. SUGIYANTO KASI SARANA UPTD PELABUHAN PERIKANAN PNS Penata (III.c) SLTA Pelatihan Diseminasi Budi Daya Kerapu, Bali Magang Budi Daya Kerang Mutiara, Lombok Pelatihan Pembenihan Kerapu, Situbondo 5. VIVI SUSANTI PELAKSANA UPTD PELABUHAN PERIKANAN CPNS Penata Muda (III.a) S1 Ilmu Kelautan, IPB 6. ISENDRA BINATA EKA PUTRA PELAKSANA UPTD PELABUHAN PERIKANAN PNS Pengatur Muda TK.I (II.b) SLTA Pelatihan Polsus Perikanan 7. SEPRIANDI PELAKSANA UPTD PELABUHAN PERIKANAN PNS Pengatur Muda TK.I (II.b) SLTA Pelatihan Statistik Perikanan Tangkap 8. DESRIZAL ZESKY PELAKSANA UPTD PELABUHAN PERIKANAN PNS Pengatur Muda TK.I (II.b) SLTA 9. Bastian Petugas Keamanan Pelabuhan Out Sourching SLTP VI. Operasional UPTD PPP Carocok Tarusan : 1. Kunjungan Armada Penangkapan.
11 Jumlah kunjungan armada penangkapan ke pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan sampai dengan bulan Oktober pada tahun 2014 sebesar kali terdiri dari perahu motor dan kapal motor. Jumlah kunjungan kapal bagan kali, perahu motor Gillnet kali, Tonda 57 kali dan Payang 521 kali. 2. Pendaratan Ikan. Kegiatan pendaratan ikan di pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan dilakukan di dermaga dan transaksi jual beli berlangsung di gedung TPI. Jenis ikan yang dominan didaratkan di pelabuhan perikanan adalah ikan Teri, Tongkol, Kembung, Selar, Layang dan jenis ikan lainnya. Ikan ikan tersebut berasal dari hasil tangkapan kapal Bagan dan perahu motor Payang dan Gill net milik nelayan yang berbasis di pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan dan sekitarnya. Berikut Data produksi ikan menurut jenis alat tangkap dan jenis ikan yang tertangkap pada tahun 2014 :
12 DATA PRODUKSI IKAN UPTD PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN TAHUN 2014 BULAN Kedatangan Kapal Bagan Gillnet Tonda Payang TERI KEMBUNG SELAR JENIS IKAN ( KG ) TONGKOL TUNA CUMI - ALU - KAKAP/ IKAN LAYANG KWEE TEMBANG CAKALANG LAIN- COMO FRI LISONG yft bet CUMI ALU TENGGIRI LAIN JUMLAH JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER - DESEMBER -
13 JUMLAH PRODUKSI IKAN (KG) GRAFIK DATA PRODUKSI IKAN UPTD PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN TAHUN BULAN PRODUKSI IKAN TAHUN Penyaluran Air Bersih. Penyaluran air bersih di pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan didatangkan dari sumber air di luar lingkungan pelabuhan perikanan, hal ini disebabkan ketersediaan air bersih di dalam lingungan pelabuhan perikanan tidak ada. Apabila dihubungkan antara jumlah kunjungan armada penangkapan dengan dengan kebutuhan air untuk operasional kapal ikan ( 10 jerigen/trip ) maka penyaluran air bersih untuk keperluan armada penangkapan pada tahun 2014 sebesar ton. 4. Penyaluran BBM. Penyaluran BBM di pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan didatangkan dari luar lingkungan pelabuhan perikanan, hal ini disebabkan SPDN sudah tidak operasional lagi. Apabila dihubungkan antara Jumlah kunjungan armada penangkapan dengan kebutuhan BBM untuk operasional kapal ikan ( 4 drum/pertip ) maka jumlah penyaluran BBM untuk keperluan armada penangkapan pada tahun 2014 sebesar ton. 5. Penyaluran Es. Es dibutuhkan di pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan untuk armada penangkapan yang akan pergi melaut. Penyaluran es di pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan di datangkan dari luar lingkungan pelabuhan perikanan, hal ini disebabkan pabrik es di lingkungan pelabuhan perikanan tidak
14 ada. Apabila dihubungkan antara jumlah kunjungan armada penangkapan dengan kebutuhan es untuk operasional kapal ikan ( 10 batang/trip ) maka jumlah penyaluran es untuk keperluan armada penangkapan pada tahun 2014 sebesar ton, sedangkan kebutuhan es untuk pemasaran ikan hasil tangkapan 900 ton.jadi apabila dijumlahkan kebutuhan es untuk keperluan operasional kapal ikan dan pemasaran ikan hasil tangkapan di pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan sebesar ton. 6. Pemasaran. Setelah dilakukan transaksi jual beli antara pemilik kapal ikan dan pedagang ikan di gedung TPI pelabuhan perikanan, pedagang lalu memasarkan ikan ke daerah setempat, Padang, Pekanbaru, Bengkulu, dan Jambi. 7. Pelayanan perizinan Pelaksanan pelayanan perizinan dilakukan bersama dengan petugas Syahbandar dari Adpel Teluk Bayur pada pos pelayanan terpadu. Dalam rangka menyesesuaikan antara ukuran kapal ikan secara fisik dengan ukuran yang tertera pada surat ukur kapal, maka dilakukan pengecekan fisik kapal oleh petugas Pelabuhan UPTD PPP Carocok Tarusan.
15 8. Pengawasan. Pelaksanaan pengawasan di pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan juga dilakukan pada pos pelayanan terpadu dalam rangka pembinaan kepada pemilik kapal ikan. Sebelum kapal ikan berangkat melaut dan pemilik kapal ikan ingin mengurus surat layak operasional (SLO) kepada petugas Pengawas Kelautan dan Perikanan, maka pemilik kapal ikan harus menyerahkan surat-surat yang masih berlaku seperti surat ukur kapal, pas tahunan, sertifikasi kesempurnaan kapal, SKK dari adpel dan SIUP/SIPI dari Dinas Kelautan dan Perikanan yang masih berlaku. 9. Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Dalam rangka pemberdayaan masyarakat Nelayan di sekitar UPTD pelabuhan perikanan pantai Carocok Tarusan telah dibentuk kelompok- kelompok, diantaranya: 1. Kelompok Nelayan Penangkap Berkah Bahari, dengan junlah anggota 30 orang. 2. Kelompok Nelayan Pengolah Cahaya Bahari, dengan jumlah anggota 15 orang. 3. Kelompok Pedagang Ikan Maju Saiyo, dengan jumlah anggota 25 orang. 4. Kelompok Wanita Nelayan Bunda Bahari, dengan jumlah anggota 15 orang. Pelaksanaan Pembinaan terhadap kelompok Nelayan di Wilayah Kerja Operasional UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan maka dilakukan Pertemuan Pembinaan Kelompok Nelayan berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Belanja Urusan Program pengembangan Perikanan Tangkap UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Nomor : 523/Keps-TOP/27/III/2014 tanggal 10 Maret 2014 sebanyak enam rangkaian pertemuan. Pelaksanaan Pertemuan menghadirkan Pemareri dan Nara Sumber sesuai dengan bidangnya dan bertempat di Aula UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan dengan jumlah peserta 20 (dua puluh) orang.
16
LAPORAN TAHUNAN UPTD PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN TAHUN 2013
LAPORAN TAHUNAN UPTD PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN TAHUN 2013 UPTD PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2014 LAPORAN TAHUNAN
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
21 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu terletak di Kecamatan Palabuhanratu yang
Lebih terperinciPRODUKSI PERIKANAN 1. Produksi Perikanan Tangkap No. Kecamatan Produksi (Ton) Ket. Jumlah 12,154.14
PRODUKSI PERIKANAN Produksi Perikanan Kabupaten Aceh Selatan berasal dari hasil penangkapan di laut dan perairan umum serta dari kegiatan budidaya. Pada tahun 2011 produksi perikanan secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI AREA
32 BAB III DESKRIPSI AREA 3.1. TINJAUAN UMUM Dalam rangka untuk lebih meningkatkan pendapatan asli daerah dan meningkatkan keindahan serta menjaga kelestarian wilayah pesisir, sejak tahun 1999 Pemerintah
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Kota Serang 4.1.1 Letak geografis Kota Serang berada di wilayah Provinsi Banten yang secara geografis terletak antara 5º99-6º22 LS dan 106º07-106º25
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan Menurut Lubis (2000), Pelabuhan Perikanan adalah suatu pusat aktivitas dari sejumlah industri perikanan, merupakan pusat untuk semua kegiatan perikanan,
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 109 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Pandeglang 4.1.1 Keadaan geografis dan topografi Wilayah Kabupaten Pandeglang secara geografis terletak antara 6 21-7 10 Lintang Selatan dan
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Daerah Penelitian Kabupaten Kupang merupakan kabupaten yang paling selatan di negara Republik Indonesia. Kabupaten ini memiliki 27 buah pulau, dan 19 buah pulau
Lebih terperinci5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Kota Serang Kota Serang adalah ibukota Provinsi Banten yang berjarak kurang lebih 70 km dari Jakarta. Suhu udara rata-rata di Kota Serang pada tahun 2009
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian (1) Letak dan Kondisi Geografis
4 KEADAAN UMUM 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian (1) Letak dan Kondisi Geografis Palabuhanratu merupakan ibukota Kabupaten Sukabumi, Palabuhanratu juga merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di
Lebih terperinci4. GAMBARAN UMUM WILAYAH
4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Letak Geografis Kabupaten Sukabumi yang beribukota Palabuhanratu termasuk kedalam wilayah administrasi propinsi Jawa Barat. Wilayah yang seluas 4.128 Km 2, berbatasan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia adalah sebuah negara maritim, karena memiliki lautan lebih luas dari daratannya, sehingga biasa juga disebut dengan Benua Maritim
Lebih terperinciBerkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN
Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm 102 108 ISSN 0126-4265 Vol. 41. No.1 PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM PEMASARAN IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KEC.
Lebih terperinci6 BESARAN KERUGIAN NELAYAN DALAM PEMASARAN TANPA LELANG
66 6 BESARAN KERUGIAN NELAYAN DALAM PEMASARAN TANPA LELANG Hubungan patron-klien antara nelayan dengan tengkulak terjadi karena pemasaran hasil tangkapan di TPI dilakukan tanpa lelang. Sistim pemasaran
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
2 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah kepulauan dengan luas wilayah perairan mencapai 4 (empat) kali dari seluruh luas wilayah daratan Provinsi Kepulauan
Lebih terperinci4. BAB IV KONDISI DAERAH STUDI
4. BAB IV KONDISI DAERAH STUDI 4.1 DESKRIPSI PPSC Gagasan Pembangunan Pelabuhan Perikanan Cilacap diawali sejak dekade 1980-an oleh Ditjen Perikanan dengan mengembangkan PPI Sentolokawat, namun rencana
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.
51 IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Wilayah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Propinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat daya
Lebih terperinciSTUDI TATA LETAK FASILITAS DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWATIMUR. Jonny Zain
LEmBRGn PEHELITinn STUDI TATA LETAK FASILITAS DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWATIMUR Jonny Zain ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Agustus 2008 di Pelabuhan
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM PPS BUNGUS
36 4 KEADAAN UMUM PPS BUNGUS 4.1 Lokasi Penelitian, Sejarah dan Struktur Organisasi Organisasi 4.1.1 Lokasi penelitian Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus terletak dikelurahan Bungus Barat Kecamatan
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis, Topografis dan Luas Wilayah Kabupaten Ciamis merupakan salah satu kota yang berada di selatan pulau Jawa Barat, yang jaraknya dari ibu kota Propinsi
Lebih terperinciBAB 2 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN DAN INFORMASI MENGENAI MASYARAKAT PESISIR DI PPP CILAUTEUREUN
BAB 2 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN DAN INFORMASI MENGENAI MASYARAKAT PESISIR DI PPP CILAUTEUREUN 2.1 Profil Daerah Penelitian Sub bab ini akan membahas beberapa subjek yang berkaitan dengan karakteristik
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Desa Blanakan Desa Blanakan merupakan daerah yang secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 1 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Georafis dan Topografi Palabuhanratu merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di wilayah Kabupaten Sukabumi. Secara geografis, Kabupaten Sukabumi terletak
Lebih terperinciV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru
V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Geografis dan Administratif Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru terbentuk di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Indramayu Kabupaten Indramayu secara geografis berada pada 107 52'-108 36' BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum PPN Palabuhanratu Secara geografis Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPN Palabuhanratu) terletak pada posisi 06 59 47, 156 LS dan 106 32 61.
Lebih terperinciLampiran 1 Layout Pelabuhan Perikanan Pantai Karangantu
Lampiran 1 Layout Pelabuhan Perikanan Pantai Karangantu 60 Lampiran 2. Fasilitas di PPP Karangantu No Fasilitas Volume Satuan (baik/rusak) I. FASILITAS POKOK Breakwater 550 M Rusak Turap 700 M Baik Faslitas
Lebih terperinci4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas
26 4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi 4.1.1 Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas Menurut DKP Kabupaten Banyuwangi (2010) luas wilayah Kabupaten Banyuwangi
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) terletak di Teluk Jakarta tepatnya di Kelurahan
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA
4 KONDISI UMUM PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA 4.1 Lokasi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta terletak di Muara
Lebih terperinci34 laki dan 49,51% perempuan. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 0,98% dibanding tahun 2008, yang berjumlah jiwa. Peningkatan penduduk ini
33 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Trenggalek 4.1.1 Keadaan geografi Kabupaten Trenggalek terletak di selatan Provinsi Jawa Timur tepatnya pada koordinat 111 ο 24 112 ο 11 BT dan 7 ο
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Kepelabuhan. Perikanan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
No.440, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Kepelabuhan. Perikanan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/2012 TENTANG
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
20 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis, Letak Topografi dan Luas Sibolga Kota Sibolga berada pada posisi pantai Teluk Tapian Nauli menghadap kearah lautan Hindia. Bentuk kota memanjang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/2012 TENTANG KEPELABUHANAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/2012 TENTANG KEPELABUHANAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKeywords: Agam regency, contribution, fisheries sector, Tiku fishing port
Contributions of Tiku Fishing Port (PPI Tiku) for fisheries sector at Agam regency, West Sumatera province, Indonesia Erly Novida Dongoran 1), Jonny Zain 2), Syaifuddin 2) 1) Student of Fisheries and Marine
Lebih terperinciLampiran 1 Tata letak fasilitas di PPN Karangantu
LAMPIRAN 155 Lampiran 1 Tata letak fasilitas di PPN Karangantu Keterangan gambar: 1. Rumah Dinas 2. Kantor 3. Aula 4. PT. Fan Marine Shipyard 5. Tangki Solar 6. Bengkel 7. Bak Air 8. Pabrik Es 9. Sumur
Lebih terperinciIndonesia merupakan negara kepulauan dan maritim yang. menyimpan kekayaan sumber daya alam laut yang besar dan. belum di manfaatkan secara optimal.
A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dan maritim yang memiliki lebih dari 17.508 pulau dan garis pantai sepanjang 81.000 km. Hal ' ini menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Pelabuhan perikanan merupakan pelabuhan yang secara khusus menampung
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelabuhan perikanan merupakan pelabuhan yang secara khusus menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek produksi, pengolahan maupun aspek pemasarannya.
Lebih terperinciData dan grafik produksi ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke tahun
LAMPIRAN 96 97 Lampiran 1 Data dan grafik produksi ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke tahun 2005-2009 Tahun Produktivitas Produksi Pertumbuhan Ratarata per Pertumbuhan ikan yang Rata-rata didaratkan
Lebih terperinciSTUDI FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS SUMATERA BARAT. Oleh: Yuspardianto
STUDI FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS SUMATERA BARAT Oleh: Yuspardianto Dosen Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta Jl.
Lebih terperinci5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU
5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU 5.1 Jenis dan Volume Produksi serta Ukuran Hasil Tangkapan 1) Jenis dan Volume Produksi Hasil Tangkapan Pada tahun 2006, jenis
Lebih terperinci7 PEMBAHASAN 7.1 Pemilihan Teknologi Perikanan Pelagis di Kabupaten Banyuasin Analisis aspek biologi
7 PEMBAHASAN 7.1 Pemilihan Teknologi Perikanan Pelagis di Kabupaten Banyuasin Teknologi penangkapan ikan pelagis yang digunakan oleh nelayan Sungsang saat ini adalah jaring insang hanyut, rawai hanyut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya kelautan dan perikanan adalah salah satu sumber daya alam yang merupakan aset negara dan dapat memberikan sumbangan yang berharga bagi kesejahteraan suatu
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.09/MEN/2009 TENTANG WILAYAH KERJA DAN WILAYAH PENGOPERASIAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PRIGI MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Lokasi PPS Belawan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan terletak pada koordinat geografis 03º 47 00 LU dan 98 42 BT, posisi yang cukup strategis bila ditinjau dari
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
15 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis dan Topografis Kabupaten Indramayu terletak di pesisir utara Pantai Jawa, dengan garis pantai sepanjang 114 km. Kabupaten Indramayu terletak pada
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 16/MEN/2006 TENTANG PELABUHAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 16/MEN/2006 TENTANG PELABUHAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 41 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
52 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografi dan Topografi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng terletak di wilayah Gunungkidul. Berjarak sekitar 40 km dari ibukota Gunungkidul, Wonosari.
Lebih terperinci6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE
76 6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE Fasilitas PPI Muara Angke terkait penanganan hasil tangkapan diantaranya adalah ruang lelang TPI, basket, air bersih, pabrik
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN aa 16 a aa a 4.1 Keadaan Geografis dan Topografis Secara geografis Kabupaten Indramayu terletak pada posisi 107 52' 108 36' BT dan 6 15' 6 40' LS. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI
V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI Perairan Selat Bali merupakan perairan yang menghubungkan Laut Flores dan Selat Madura di Utara dan Samudera Hindia di Selatan. Mulut selat sebelah Utara sangat sempit
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan
4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan 2.1.1 Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan Pelabuhan perikanan adalah suatu wilayah perpaduan antara wilayah daratan dan lautan yang dipergunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi luas perairan 3,1 juta km 2, terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang garis pantai ± 81.000 km. (Dishidros,1992).
Lebih terperinci6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU
6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU 6.1 Tujuan Pembangunan Pelabuhan Tujuan pembangunan pelabuhan perikanan tercantum dalam pengertian pelabuhan perikanan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan
4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan Berdasarkan peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16/MEN/2006, pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN JUAL BELI NGNGREYENG DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) MINA UTAMA KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK
BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI NGNGREYENG DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) MINA UTAMA KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK A. Profil Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mina Utama Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tempat
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
22 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Topografi dan Geografi Topografi wilayah Palabuhanratu adalah bertekstur kasar, sebagian besar wilayahnya merupakan dataran bergelombang dan terdiri atas daerah
Lebih terperinci5 PPI MEULABOH DAN KONDISI OPERASIONALNYA
5 PPI MEULABOH DAN KONDISI OPERASIONALNYA 5.1 Keadaan Umum 5.1.1 Letak dan sejarah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meulaboh secara geografis terletak pada 4 0 07 30 LU dan 96 0 30 BT dan terletak di wilayah
Lebih terperinci- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG
- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian Wilayah Banten berada pada batas astronomi 5º7 50-7º1 11 Lintang Selatan dan 105º1 11-106º7 12 Bujur Timur. Luas wilayah Banten adalah
Lebih terperinciKatalog BPS:
ht tp :// w w w.b p s. go.id Katalog BPS: 5402003 PRODUKSI PERIKANAN LAUT YANG DIJUAL DI TEMPAT PELELANGAN IKAN 2008 ISSN. 0216-6178 No. Publikasi / Publication Number : 05220.0902 Katalog BPS / BPS Catalogue
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.14/MEN/2009 TENTANG WILAYAH KERJA DAN WILAYAH PENGOPERASIAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TELUK BATANG MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SALINAN BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PELABUHAN PERIKANAN MANGGAR
Lebih terperinciWALlKOTA MAKASSAR. PERATURAN WALlKOTA MAKASSAR NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG
WALlKOTA MAKASSAR PERATURAN WALlKOTA MAKASSAR NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN NON STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PANGKALAN PENDARATAN IKAN PADA DINAS KELAUTAN, PERIKANAN,
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
40 V. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1. Kondisi Fisik Geografis Wilayah Kota Ternate memiliki luas wilayah 5795,4 Km 2 terdiri dari luas Perairan 5.544,55 Km 2 atau 95,7 % dan Daratan 250,85 Km 2 atau
Lebih terperinciPEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN AIR BERSIH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS SUMATERA BARAT RULLI KURNIAWAN
PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN AIR BERSIH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BUNGUS SUMATERA BARAT RULLI KURNIAWAN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan 2.2 Komoditas Hasil Tangkapan Unggulan
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan Pengembangan merupakan suatu istilah yang berarti suatu usaha perubahan dari suatu yang nilai kurang kepada sesuatu yang nilai baik. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP) mempunyai nilai strategis dalam rangka pembangunan ekonomi perikanan. Keberadaan Pelabuhan Perikanan
Lebih terperinci1. Daerah adalah Kabupaten Bireuen.
PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PANGKALAN PENDARATAN IKAN PADA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BIREUEN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang Dinas Kelautan dan Perikanan adalah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIKANAN KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.955, 2011 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Juknis. DAK. Tahun 2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2011 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Juknis. DAK. Tahun 2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.50/MEN/2011 TENTANG PETUNJUK
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATAKERJA UNIT PELAKSANA
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Perikanan Tangkap 4.1.1 Armada Kapal Perikanan Kapal penangkapan ikan merupakan salah satu faktor pendukung utama dalam melakukan kegiatan penangkapan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang Pada mulanya Dinas Perikanan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Perikanan Darat dan Perikanan Laut. Perikanan Darat
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2005
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciKABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN
KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 206-202 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG 206 PROVINSI BALI BUPATI BADUNG KEPUTUSAN
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan Perikanan Karangantu merupakan suatu pelabuhan yang terletak di Kota Serang dan berperan penting sebagai pusat kegiatan perikanan yang memasok sebagian besar
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO
1 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM. 4.1 Letak dan Kondisi Geografis
29 4 KEADAAN UMUM 4.1 Letak dan Kondisi Geografis Keadaan geografi Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten yang memiliki luas laut yang cukup besar. Secara geografis Kabupaten Aceh Besar berada
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.
PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Sukabumi Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak di antara 6 o 57-7 o 25 Lintang Selatan dan 106 o 49-107 o 00 Bujur Timur dan mempunyai
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
27 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat, secara geografis terletak di antara 6 0.57`- 7 0.25`
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
Lebih terperinciPotensi Terumbu Karang Luwu Timur
Potensi Terumbu Karang Luwu Timur Kabupaten Luwu Timur merupakan kabupaten paling timur di Propinsi Sulawesi Selatan dengan Malili sebagai ibukota kabupaten. Secara geografis Kabupaten Luwu Timur terletak
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH DAN LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM DAERAH DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Wilayah DKI Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa.
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian lapang dilakukan pada bulan Mei 2009. Penelitian bertempat di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciDATA STATISTIK BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BATUSANGKAR 2015
DATA STATISTIK BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BATUSANGKAR 215 A. ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 52 Tahun 212 Tanggal 2 Juli 212 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perikanan adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan dalam bidang perikanan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan paket-paket teknologi. Menurut Porter (1990)
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1515, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dana Alokasi Khusus. Kelautan. Perikanan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciVII. PENGELOAAN SUMBERDAYA IKAN DI PERAIRAN PELABUHANRATU Analisis Stakeholder dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Di Pelabuhanratu
VII. PENGELOAAN SUMBERDAYA IKAN DI PERAIRAN PELABUHANRATU 7.1. Analisis Stakeholder dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Di Pelabuhanratu Identifikasi stakeholder dapat dilihat pada Tabel 23. Nilai kepentingan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang merupakan badan atau organisasi
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
35 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kota Jakarta Utara 4.1.1 Letak geografis dan topografi Jakarta Utara Muara Angke berada di wilayah Jakarta Utara. Wilayah DKI Jakarta terbagi menjadi
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
31 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kota Jakarta Utara Keadaan umum Kota Jakarta Utara dikemukakan dalam subbab 4.1.1 sampai dengan 4.1.3 di bawah ini ; meliputi keadaan geografis, keadaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Aceh Singkil beriklim tropis dengan curah hujan rata rata 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim timur maksimum 15 knot, sedangkan
Lebih terperinci