STUDI ERGONOMI FURNITUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN (STUDI KASUS : MEJA DAN KURSI DI JURUSAN ARSITEKTUR)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI ERGONOMI FURNITUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN (STUDI KASUS : MEJA DAN KURSI DI JURUSAN ARSITEKTUR)"

Transkripsi

1 PROS ID I NG HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK STUDI ERGONOMI FURNITUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN (STUDI KASUS : MEJA DAN KURSI DI JURUSAN ARSITEKTUR) Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar, Telp./Fax: (0411) /(0411) Abstrak Furnitur merupakan suatu perabot kebutuhan atau sarana bagi manusia untuk melakukan aktivitasnya, baik dalam ruangan (interior) ataupun di luar ruangan (eksterior). Furnitur yang baik adalah yang memenuhi kaidah-kaidah atau standar (norma) berdasarkan tuntutan kebutuhan human dimension setiap pengguna atau pemakai furnitur tersebut. Tidak semua jenis atau tipe furnitur yang telah diperjual-belikan telah memenuhi standar ergonomi yang dipersyaratkan. Dalam penelitian ini studi ergonomi akan dilakukan terhadap furnitur di jurusan arsitektur khususnya pada ruang-ruang; kuliah, studio dan laboratorium. Tujuan utama adalah untuk mengetahui sejauhmana furnitur-furnitur tersebut telah memenuhi syarat atau nilai unsur ergonomi dan dampaknya terhadap penggunanya. Sedangkan tujuan kedua dari hasil penelitian ini adalah menjadi tolok ukur, untuk pemilihan kebutuhan furnitur selanjutnya. Metode yang digunakan dalam penelitian deskriktif- eksploratif, dengan mencari korelasi antara ergonomi furnitur yang telah ada dengan para pengguna atau pemakai furnitur tersebut. Dalam hal ini unsur ergonomi akan memberi pengaruh secara tidak langsung terhadap beraktivitas atau bekerja dengan menggunakan furnitur tersebut Kata Kunci: Furnitur yang ergonomis PENDAHULUAN Silih satu jenis industri yang mulai berkembang di Indonesia dewasa ini adalah Industri Furniture, dengan berbahan baku kayu solid, bahan kayu olahan (kayu lapis), rotan, bambu, aluminium, besi cetak, fiberglass, plastik dan lain-liannya. Disadari memang bahwa bahan baku (raw material) dari jenis-jenis furnitur tersebut sebagian sudah kurang dijumpai dipasaran. Akibatnya beberapa industri furnitur mencari bahan pengganti, seperti furnitur yang berbahan baku rotan sintetis, kayu diganti plastik (MDF) dengan tetap meniru motif serat kayu. Terlepas dari ditemukannya berbagai bahan-bahan pengganti material yang cukup solid dan awet, sehingga para desainer furnitur tetap mencoba produk rancangannya dengan bahan sintetis tersebut. Selama ini setiap rancangan furnitur yang banyak dijumpai dipasaran, tidak semuanya melalui proses desain yang maksimal (tidak diawali dengan test desain). Hal ini disadari bahwa produksi furnitur telah banyak dihasilkan oleh para tukang mebel (pembuat perabot) dan ia hanya berdasarkan permintaan pasar, sehingga kualitas rancangan terkadang diabaikan. Prinsip desain yang manusiawi yaitu memperhatikan keselamatan bagi setiap pengguna mebel tersebut, termasuk standarisasi ukuran-ukuran dan dimensi, bahan material daripada mebel yang direncanakan. Selain dari kurang diperhatikannya rancangan furnitur, maka berdampak pula terhadap kurangnya inovasi-inovasi dan kreasi-kreasi yang mengarah pada pengembangan serta peningkatan kualitas desain atau rancangan furnitur. Masyarakat selaku konsumen dan pengguna produk-produk furnitur terkadang masalah desain dikesampingkan artinya bukan sesuatu yang mutlak harus diperhatikan, dan akan tetapi lebih mengutamakan fungsi dan modelnya (style). Kalau diperhatikan produk furnitur yang banyak diperjual-belikan secara kasat mata memang menarik tampilannya, dari segi warna, purnarupa (finishing), model (style), dan bahan (material) yang digunakan. Sejatinya setiap konsumen (pemakai) produk furnitur, selayaknya mempertimbangkan dan menjadi perhatian setiap rancangan furnitur adalah, dari segi kenyamanan (comportable), keindahan/seni furnitur (aesthetic), kekuatan (structure) dan norma-norma ukurannya (standard). Norma ukuran furnitur langsung berpengaruh terhadap pemakai furnitur tersebut. Merancang furnitur yang standard bagi setiap orang, membutuhkan berbagai variabel berdasarkan tingkat kenyamanan dan kesehatan bagi pemakainya. Volume 6: Desember 2012 Group Teknik Arsitektur ISBN : TA11-1

2 Studi Ergonomi Furnitur Jurusan Setiap desain furnitur yang mengabaikan standar-standar ukuran dan dimensi berdasarkan pemakainya atau penggunanya, maka dapat dipastikan bahwa desain furnitur tersebut telah gagal dari segi rancangan dan standar. Akibatnya adalah akan menimbulkan gangguan secara fisik bagi siapa saja yang menggunakannya. Sering didengar keluhan dari pemakai furnitur tertentu bahwa setelah ia duduk bekerja dengan menggunakan perabot sekitarnya (meja,kursi, lemari, bupet dan lain-lain), maka ia merasa lelah,capek dan lain sebagainya. Secara fisik mungkin ia lelah karena bekerja sepanjang hari, namun perlu diperhatikan bahwa kelelahan itu banyak penyebabnya. Salah satu penyebabnya adalah perabot yang digunakan tidak memenuhi standarisasi penggunanya. Dalam hal ini unsur anatomi, fisiologi, antropometri, dan psikologi sangat berpengaruh terhadap penilaian ergonomi (sering juga disebut Human Factors ) setiap rancangan furnitur menurut Eko Nurmianto [1]. Furnitur yang dipasarkan dan diperjual-belikan, tidak semuanya dirancang berdasarkan kebutuhan ergonomi penggunanya. Namun rancangan furnitur tersebut pada umumnya hanya didasari oleh kemampuan dan pengetahuan sebatas fungsionalnya semata. Standar ukuran yang diperlakukan pada furnitur menganut trial and error, yaitu mencoba dan memperkirakan kesesuaikan bagi penggunanya. Pada era global sekarang ini setiap lingkah laku manusia dituntut aktivitas yang serba efisien dan efektif dalam melakukan pekerjaannya. Dan setiap melakukan kegiatan maka secara otomatis manusia akan bersentuhan dengan berbagai macam peralatan. Setiap peralatan termasuk furnitur diperlukan tata cara penanganan yang didasari oleh Human Factors atau ergonomi yang benar sesuai dengan Human Dimension (dimensi ukuran tubuh manusia) dikala mereka beraktivitas. Kegunaan ergonomi akan berpengaruh secara tidak langsung pada pelaku kegiatan dengan menggunakan furnitur tersebut. Pengguna atau pemakai furnitur akan merasa lebih nyaman dan rileks apabila mereka menggunakan furnitur secara benar dan tepat dengan standar unsur ergonomi yang manusiawi. Menciptakan desain furnitur yang kreatif dan ergonomi bukanlah pekerjaan yang sulit. Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi menjadi desainer menurut Marizar [2]. Akan tetapi menciptakan furnitur tanpa konsep desain yang rasional merupakan pekerjaan yang ekspresif-emosional tanpa kendali. Oleh sebab itu, konsep desain akan menjadi sangat penting untuk mengendalikan keseimbangan antara olah pikiran dan perasaan penciptanya. Kreatifitas sebuah desain furnitur selalu mengacu pada keselarasan antara fungsi dan emosi. Fungsi akan lebih tertuju pada aspek kegunaan dan emosi akan lebih berperan pada aspek rasa (comportable). Menurut Marizar [2] bahwa dalam konteks merancang desain furnitur yang kreatif ada 9 (sembilan) langkah yang harus dilalui untuk mencapai desain furnitur yang optimal. Silih satu diantara kesembilan itu adalah Analisa Ergonomi. Ergonomi juga mempelajari gerakan tubuh manusia yang berkaitan dengan aktivitasnya. Tujuannya adalah menciptakan kenyamanan sebuah sarana. Ukuran manusia yang berkaitan erat dengan kenyamanan dapat ditelusuri melalui ilmu antropometri. Ergonomi sendiri digunakan sebagai dasar dari pengukuran antropometrik tehadap fungsi-fungsi tubuh manusia, kaitannya dengan lingkungan, agar tercapai kenyamanan yang fungsional. Furnitur yang benar-benar menerapkan ergonomi akan terasa bedanya dengan furnitur yang dirancang tanpa sentuhan ergonomi. Menurut Kristianto [3] bahwa norma umum atau standarisasi, akan diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan norma anatomi, penanganan yang banyak berkaitan dengan fungsi dan pemakaian perabot/ furnitur dalam mendukung aktivitas. Perlu diperhatikan, supaya tujuan-tujuan perabot/furnitur sebagai penunjang aktivitas benar-benar berfungsi dengan baik. Setiap desain furnitur baru, maka tak lepas dari inovasi dan estetika dari perancangnya. Furnitur dengan gaya (style) yang baru tidak akan bermakna lebih dalam, apabila tidak disertai dengan kemampuan ergonomi yang baik. Karena setiap rancangan pasti akan berfungsi bagi kemaslahatan hajat hidup manusia, manusialah akan merasakan kelebihan ataupun kekurangan sebuah furnitur. Model furnitur akan selalu terkait dengan perkembangan teknologi, khususnya dalam hal ini adalah perkembangan industri material yang semakin hari semakin baik. Begitu banyak material-material sintetis yang sifatnya artificial diciptakan oleh ahli material. Permasalahan yang dihadapi adalah kurang berperannya atau tidak diterapkan unsur-unsur ergonomi secara maksimal pada setiap rancangan furnitur. Gagasan-gagasan idea kreatif yang dilahirkan oleh produk furnitur yang dapat disaksikan sekarang ini terkadang tidak ditunjang oleh penerapan ergonomis yang memadai. Permasalahan yang spesifik yang dihadapi oleh Jurusan Arsitektur, sekaitan dengan pengadaan meja dan kursi adalah tidak adanya standar yang baku, dan menjadi pedoman (guidelines) dalam pemilihan atau penentuan ISBN : Group Teknik Arsitektur Volume 6: Desember 2012 TA11-2

3 PROS ID I NG HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK perabot pada setiap ruang. Menurut Nurmianto [1] faktor ergonomi sangat penting bagi setiap rancangan furnitur. Istilah ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan Nurmianto Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia/pemakai di tempat kerja,di rumah, dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya/pemakainya. Masalah ergonomi dianggap spesifik karena akan bersentuhan langsung dengan pemakai furnitur tersebut, yaitu terkait dengan tingkat kenyamanan, kesehatan, efektifitas, efisiensi, keselamatan dan lain sebagainya; akan menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi orang yang menggunakan furnitur tersebut. Furnitur yang menyalahi unsur ergonomi, bagi siapa saja yang memakainya pasti ia akan merasa cepat bosan, lelah, dan tidak menikmati kenyamanan menggunakan meubel tersebut. Malahan furnitur yang ia pakai sangat menyulitkan, dan merasa serba salah yang pada akhirnya akan mencari furnitur lain. Tujuan penelitian yang ingin capai dalam kasus ini adalah mengevaluasi dan mengetahui nilai-nilai unsur ergonomi furnitur yang dimiliki Jurusan Arsitektur khususnya furnitur pada ruang kuliah, studio dan laboratorium dengan fokus pada furniture :meja dan kursi. Manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah untuk men-standarisasikan furniture (perabot) yang digunakan pada Jurusan Arsitektur, khususnya pada ruang-ruang kuliah, studio dan laboratorium. Ke tiga jenis ruangan ini cukup refresentatif untuk mewakili ruang yang lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diharapkan target pemenuhan unsur ergonomi setiap furnitur dapat terpenuhi. Untuk itu hasil temuan tentang penyimpangan unsur ergonomi pada setiap furnitur, akan ditindaklanjuti dengan upaya inovatif-inovatif khususnya untuk kebutuhan terhadap furnitur (perabot) yang akan datang. METODA PENELITIAN Penelitian direncanakan pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Lokasi penelitian difokuskan pada ruang-ruang; kuliah,studio, dan laboratorium yang digunakan oleh mahasiswa dan dosen sewaktu proses akademik berlangsung setiap saat. Metoda yang digunakan adalah deskritif kualitatif dan ekporatif (pengukuran kembali dimensi-dimensi furniture yang menjadi obyek penelitian). Dalam penelitian ini meja dan kursi yang akan menjadi obyek penelitian. Kategori meja adalah (meja gambar, meja kerja dosen, meja kerja laboratorium), sedangkan kategori kursi adalah (kursi kuliah, kursi studio, kursi laboratorium). Adapun ergonomi pada furnitur akan menjadi variabel penelitian, sekaitan dengan pengguna atau pemakai furnitur tersebut. Furnitur (meja dan kursi) akan diteliti (diukur) dimensinya sebagai berikut ; (a) Tinggi meja dan kursi dari muka lantai, (b) Ukuran luas daun meja (panjang xlebar) (c) Kemiringan dudukan dan sandaran kursi/jok kursi, dan (d) Materail/bahan yang digunakan furniture tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Gambaran Rona Awal (exsisting condition) Furnitur Jurusan Arsitektur Sejak jurusan arsitektur dibuka pada tahun 1963, sampai sekarang sudah kurang lebih 50 tahun sejak berdirinya (tahun 2013 jurusan arsitektur berulang tahun emas yaitu 50 tahun). Dan kampus Baraya sebagai tempat kuliah pertama, serta kampus Tamalanrea menjadi tempat kuliah kedua, kemudian sejak tahun akademik 2012 semua mahasiswa baru jurusan arsitektur melaksanakan perkuliahan di kampus Gowa (kampus II Fakultas Teknik Unhas). Gambaran dan kondisi furnitur jurusan arsitektur sejak berdirinya sampai saat ini, telah sekian kali mengalami perubahan baik dari segi bentuk, material/bahan, serta warnanya. Untuk penelitian gambaran rona awal furnitur difokuskan di jurusan arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di kampus Tamalanrea (Tabel 1dan Tabel 2). Volume 6: Desember 2012 Group Teknik Arsitektur ISBN : TA11-3

4 Studi Ergonomi Furnitur Jurusan b. Furnitur Berdasarkan Ergonomi yang Benar Menurut Nurmianto Eko [1] bahwa,aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja (furniture) adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi. Terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas akomodasi. Sedangkan menurut Marizar Eddy [2] bahwa kreativitas sebuah desain furnitur selalu mengacu pada keselarasan antara logika dan estetika ; serta juga keselarasan antara fungsi dan emosi. Unsur logika pada furnitur lebih mengutamakan nilai-nilai kebenaran sedangkan unsur estetika lebih mengutamakan nilai-nilai keidahan atau gaya. Sebuah furnitur yang didesain berdasarkan konsepsi yang benar akan melahirkan karya-karya yang berkualitas, karena memenuhi semua unsur-unsur keselarasan; di mana ergonomi akan menjadi penentu kelayakannya dan fungsionalnya. Furnitur ergonomis akan memenuhi kebutuhan para pengguna atau pemakainya sehingga ia akan merasa nyaman dan comportable (Tabel 3). Tabel 1. Jenis-jenis Furnitur (Kursi) di Jurusan Arsitektur No Jenis- Jenis Furnitur (Kursi) Fungsi Material Warna. Kursi Kuliah, Seminar, Kayu Jati Lokal Coklat/ Warna Kayu Kursi Kuliah, Seminar, Kayu Jati Lokal Coklat/ Warna Kayu Kursi Studio,Kulia h, Seminar, Kayu Jati Lokal Coklat/ Hitam Kursi Studio Tugas Akhir Logam/ Still/Plastik /Spons Hitam/ Kursi Studio Tugas Akhir Logam/ Still/Plastik/ Spons Hitam/ Kursi Dosen, Rapat,Se minar Logam/ Still/Kain/ Spons Biru Muda/ Kursi Ketua/Sekre taris Jurusan Logam/ Still/Plastik/ Spons Hitam Kondisi Permanen Permanen Permanen Rusak Rusak Permanen Permanen Ukuran 47x45x 47x45x 30 x 30 x 60 45x45x 45x45x 39x39x 52x50x (PxLxT) cm cm cm cm cm cm cm Sumber : Hasil Survey 2012 Tabel 2. Jenis-jenis Furnitur (Meja) di Jurusan Arsitektur No Jenis- Jenis Furnitur (Meja) Fungsi Material Meja Gambar Studio 1 s/d 5 Kayu Jati Lokal, besi pipa, multipleks Meja gambar Studio Tugas Akhir Logam/, Papan Press Meja Seminar Dosen/ Mahasiswa Kayu Jati Lokal, besi kotak Meja Sekretaris Jurusan Kayu Agathis Meja Ketua Jurusan Kayu Lapis Finisng Sungkai Warna. Putih, Hitam Putih, Abu-abu Putih, Abu-abu Kuning Muda Coklat Hitam Kondisi Permanen Permanen Permanen Permanen Permanen Ukuran 120 x 80 x 75 cm 140 x 90 x x 90 x x 70 x x 90 x 75 cm (PxLxT) cm Cm cm ISBN : Group Teknik Arsitektur Volume 6: Desember 2012 TA11-4

5 PROS ID I NG HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Tabel 3. Gambar-gambar Posisi Anggota Badan terhadap Furnitur Posisi Anggota Badan terhadap Furnitur Bentuk Nilai-nilai Ergonomis terhadap Desain No. A B Furnitur 1 Gambar A : Tradisi duduk manusia dari belahan Timur cenderung tanpa kursi (lesehan atau duduk di atas lantai). (Sriwarno 1998, Marizar 2005) Duduk dalam tradisi Barat memiliki standar antropometrika agar tercapai kenyamanan dalam menggunakan kursi, duduk yang ideal (V). (Borretti 1988, Marizar 2005) 2 Gambar A : Bentuk dudukan kursi ideal secara ergonomis (lihat tanda V) gambar A tengah dan tidak ergonomis gambar A atas gambar A bawah. (Marizar 2005) Alas dudukan kursi ideal secara ergonomis gambar B kiri (tanda V) dan tidak ergonomis gambar B kanan. (Marizar 2005) 3 Gambar A : Sandaran kursi yang ergonomis harus mengikuti posisi tulang belakang manusia yang cenderung berbentuk huruf S. (Panero 1979,Grandjean 1978, Borretto 1988, Marizar 2005) Postur tubuh dan posisi duduk manusia mempunyai hubungan erat dengan kelenturan tulang belakang manusia agar ergonomis. (Grandjean 1978, Marizar,2005) 4 Gambar A : Profil bentuk ideal sebuah kursi yang dikaitkan dengan ergonomi. (Grandjean 1978, Marizar 2005) Penampang bentuk ergonomisebuah kursi. (Grandjean 1978, Marizar 2005) 5 Gambar A : Rekomendasi ukuran kursi secara umum (tinggi 40/42,5/45 cm, dudukan miring 3 o, tinggi sandaran 37 cm, membentuk sudut 101 o antara dudukan dan sandaran). (Borretti 1988) Rekomendasi ukuran kursi-kursi yang paling sederhana (tinggi dudukan sisi depan 35,7/40/42 cm, lebar dudukan 52 cm, panjang dudukan 43/46/49 cm,tinggi sandaran min. 45 cm, kemiringan dudukan o,tinggi sandaran tangan 16,6/25 cm, kemiringan sandaran o ). (Borretti 1988) 6 Gambar A : Posisi badan dan kaki pada saat duduk mempengaruhi sirkulasi darah dalam tubuh yang berdampak pada kenyamanan duduk ergonomis. (Panero 1979). Adjustable Chair (kursi nyaman) untuk kenyamanan optimal saat diduduki. (Wikhehn, 1990, Marizar, 2005) Sumber : Eddy S. Marizar, 2005 (Desingning Furniture) Volume 6: Desember 2012 Group Teknik Arsitektur ISBN : TA11-5

6 Studi Ergonomi Furnitur Jurusan c. Hasil Temuan Penyimpangan ergonomi dan Pembahasannya Tabel 4. Analisa nilai-nilai ergonomi furnitur (kursi) jurusan arsitektur No. Jenis-jenis Furnitur (Kursi) Jurusan Pembahasan Analisa Nilai-nilai Ergonomi Arsitektur 1. Gambar A : Kursi kuliah, tidak ergomis dari segi bentuk, kenyamanan, tidak memenuhi kriteria ergonomic. Kursi Kuliah, tidak ergonomis dari segi bentuk, kenyamanan, tidak memenuhi kriteria ergonomi. A B C Gambar C : Kursi Studio, tidak ergonomis dari segi bentuk, kenyamanan, tidak memenuhi kriteris ergonomi. 2. Gambar A : Kursi Studio Tugas Akhir, memenuhi kriteria ergonomi, (ketinggian dapat diatur, adjustable & mobile/punya roda) cuma kursinya sudah lama sehingga mengalami beberapa kerusakan. A Kursi Studio Tugas Akhir, memenuhi kriteria ergonomi, (ketinggian dapat diatur, adjustable & mobile/punya roda) cuma kursinya sudah lama sehingga mengalami beberapa kerusakan. 3. Gambar A : Kursi dosen, seminar, ruang rapat, memenuhi kriteria ergonomi, comfortable, nyaman dan standard. Kursi Ketua/Sekretaris Jurusan, memenuhi kriteria ergonomi, comportable, adjustable, mobile, standard. A Sumber : Hasil Analisis B B Tabel 5. Analisa nilai-nilai ergonomi furniture (meja) Jurusan arsitektur No. Jenis-jenis Furnitur (Meja) Jurusan Arsitektur Pembahasan Analisa Nilai-nilai Ergonomi 1. Gambar A : Meja gambar Studio 1 5 meja gambar manual produk lokal semi adjustable (kemiringan dapat diatur) dan semi ergonomis. Meja gambar Studio Tugas Akhir produk pabrikasi, cukup ergomis, A B C kemiringan/ketinggian dapat diatur (Adjustable & mobile). Gambar C : Meja Seminar Produk local, cukup ergonomis memenuhi fungsinya. 2. Gambar A : Meja Ketua Jurusan (kategori 2 biro)cukup ergonomis dari fungsi, cuma volume pekerjaan yang besar sehingga space daun meja terasa sempit karena dipenuhi buku-buku dan lain-lain. A Sumber : Hasil Analisis B d. Akibat tidak Ergonomisnya Furnitur Meja Sekretaris Jurusan (kategori 1 biro) cukup ergonomis, Cuma space daun meja agak sempit, sehingga buku-buku tersa sesak di atas meja. Akibat tidak ergonomisnya beberapa furnitur di jurusan arsitektur, khususnya kursi-kursi yang dipakai di ruang kuliah atau studio gambar; sehingga para mahasiswa menggunakan/memakai kursi tersebut dengan berbagai gaya dan cara hanya untuk ingin merasa nyaman (comfortable). Berikut ini memperlihatkan beberapa gambar fose (model) mahasiswa saat duduk pada kursi yang tidak ergonomis (perekaman visual dilakukan secara tidak sengaja) lihat gambar 1 di bawah ini. ISBN : Group Teknik Arsitektur Volume 6: Desember 2012 TA11-6

7 PROS ID I NG HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Keterangan gambar : A B C D Gambar 1. Model (fose) cara duduk mahasiswa di ruang kuliah dan studio gambar Gambar A : Mahasiswa menduduki kaki kursi studio, sehingg kursi harus direbahkan, karena kursi studio tidak adjustable & mobile. Mahasiswa duduk secara benar, namun tulang punggung terlalu bungkuk, karena tinggi kursi studio tidak ergonomis dengan tinggi meja gambar. Gambar C : Mahasiswa duduk dengan silih satu kaki ditekuk, akibat kursi yang tidak ergonomis dan tidak adjustable & mobile. Gambar D : Mahasiswa duduk dengan silih satu lutut di kursi studio tugas akhir, karena kursi barangkali sudah tidak berfungsi hydraulic-nya. KESIMPULAN Pada umumnya furniture kursi produk lokal, berbahan kayu tidak terlalu memperhatikan unsur ergonomi pada setiap produk rancangannya. Ia hanya lebih mengutamakan strukturalnya dan sejauhmana furnitur itu berfungsi. Dalam penelitian ini ternyata kursi-kursi kuliah, studio tidak memenuhi standar ergonomi yang dipersyaratkan. Sedangkan meja-meja untuk kuliah, seminar, studio 1 5 dan studio tugas akhir, meja ketua atau sekretaris jurusan secara fungsional semuanya terpenuhi. Meja gambar studio 1 5, (produk lokal) di mana kemiringan sudut daun mejanya dapat diatur (tergolong semi egronomi), Meja gambar studio tugas akhir dengan sistem hydraulic sehingga sudut kemiringan dan ketinggian daun mejanya dapat diatur sesuai ergonomi penggunanya. Meja ketua atau sekretaris jrusan sudah termasuk meja kerja yang standar kategori 1 (satu) biro untuk meja sekretaris jurusan dan 2 (dua) biro untuk meja ketua jurusan. Secara fungsional kedua meja tersebut telah memenuhi ergonomis, walaupun dari segi aktivitas kelihatannya luasan daun meja masih terasa sempit karena menjadi tempat menyimpan/transit beberapa buku-buku dan benda lain di atas meja. DAFTAR PUSTAKA Nurmianto Eko,2008. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya.Surabaya : Guna Widya. Marizar Eddy S, Designing Furniture Teknik Merancang Furnitur Kreatif (Konsepsi,solusi,inovasi,dan implementasi). Yogyakarta : Media Pressindo Kristianto M Gani, Teknik Mendesain Perabot yang Benar. Yogyakarta : Kanisius. Panero Julius and Martin Zelnik, Human Dimension & Interior Space. Jakarta : Erlangga. Akmal Imelda, Furnitur. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Cornella, Huelva, Furniture/Meubels Bamboo, Rattan & Fibres. Barcelona,Spain : Idea Books S.A. Moleong, Lexy J,2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi,1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES. Volume 6: Desember 2012 Group Teknik Arsitektur ISBN : TA11-7

8 Studi Ergonomi Furnitur Jurusan ISBN : Group Teknik Arsitektur Volume 6: Desember 2012 TA11-8

KAJIAN ERGONOMI LEMARI, MEJA DAN KURSI PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR STUDI KASUS: RUANG STUDIO ARSITEKTUR UNIKA MUSI CHARITAS DI PALEMBANG

KAJIAN ERGONOMI LEMARI, MEJA DAN KURSI PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR STUDI KASUS: RUANG STUDIO ARSITEKTUR UNIKA MUSI CHARITAS DI PALEMBANG Dhita W.A., Kajian Ergonomi Lemari, Meja dan Kursi Program Studi Teknik Arsitektur KAJIAN ERGONOMI LEMARI, MEJA DAN KURSI PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR STUDI KASUS: RUANG STUDIO ARSITEKTUR UNIKA MUSI

Lebih terperinci

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN

Lebih terperinci

sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain.

sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain. II. METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan sebuah desain produk, diperlukan teori-teori yang mendukung jalannya proses tersebut. Teori-teori tersebut diperlukan guna menilik

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 3.1 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Furniture merupakan sarana atau fasilitas bagi berbagai kegiatan manusia. Desain furniture lahir karena

Lebih terperinci

diatas sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lain-lain.

diatas sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lain-lain. II. METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan desain produk, diperlukan teori - teori yang mendukung jalannya proses perancangan ini. Teori-teori tersebut diperlukan guna menjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rekam medis merupakan salah satu bagian terpenting di rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Rekam medis merupakan salah satu bagian terpenting di rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rekam medis merupakan salah satu bagian terpenting di rumah sakit yang mempunyai peran besar dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Rekam medis mempunyai andil yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pentingnya Konsep Ergonomi untuk Kenyamanan Kerja Ergonomi adalah ilmu, teknologi dan seni yang berupaya menserasikan antara alat, cara, dan lingkungan kerja terhadap kemampuan,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK MATA KULIAH : DESAIN MEBEL I KODE : DI2313 SKS : 3 SKS SEMESTER : III / Ganjil TAHUN AJARAN : 2015/2016 KOORDINATOR : Rangga Firmansyah

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 2, September 2013: 18-23 PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI 1) Mujiono 1) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Membuat desain mebel

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Duduk nyaman di kursi adalah factor cukup penting untuk diperhatikan, apapun itu model kursi minimalis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami perkembangan yang pesat. Khususnya bagi industri mebel yang memiliki pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan desain produk, diperlukan teori teori yang mendukung jalannya proses perancangan ini. Teori-teori tersebut diperlukan guna menjawab

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memerlukan fasilitas pendukung untuk menunjang dan mempermudah aktivitasnya. Salah satu aktivitas yang digemari oleh kebanyakan kaum laki-laki adalah memancing

Lebih terperinci

III. DATA SUMBER PERANCANGAN. A. Tabel Data Perancangan. B. Rincian data Perancangan 1. Identifikasi Meja

III. DATA SUMBER PERANCANGAN. A. Tabel Data Perancangan. B. Rincian data Perancangan 1. Identifikasi Meja III. DATA SUMBER PERANCANGAN Data Objek Perancangan A. Tabel Data Perancangan Manfaat Data Dalam Perancangan 1 Identifikasi Meja Mengoptimalkan proses perancangan 2 Identifikasi Karakter Kayu Mahoni Keakuratan

Lebih terperinci

KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Prosiding 2014 Hasil Penelitian Teknologi Terapan KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Rahmi Amin Ishak, Syarif Beddu, Radhiyya Amir Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. DATA TENTANG FUNGSI PERANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang nantinya akan diangkat ke dalam desain box set.

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI BASUKI ARIANTO Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAK Rumah tinggal adalah rumah yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Spesifikasi, dimensi dan bentuk serta rancangan Fasilitas Fisik pada gerbong kepresidenan dari segi ergonomi sebagai berikut : - Meja Kerja Meja kerja memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 2, Desember 2011 ISSN 1412-6869 PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Pendahuluan

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN III. DATA PERANCANGAN A. TABEL DATA PERANCANGAN Rincian Data Sifat Data Manfaat Data Dalam Kesiapan Data Utama Penunjang Perancangan Sudah Belum Data Objek Dan Teknik Perancangan Spesifikasi sofa Pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 43/2007 menyebutkan bahwa perpustakaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 43/2007 menyebutkan bahwa perpustakaan adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No 43/2007 menyebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh aktivitas yang terjadi di alam semesta ini, seluruhnya selalu berhubungan dengan kepentingan manusia. Manusia selalu dijadikan objek dalam pengembangan design

Lebih terperinci

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi)

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) Effie Yuswandi 1 Abstrak Dalam sebuah mini market, faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Terletak di kota Bandung yang merupakan ibu kota propinsi Jawa Barat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Terletak di kota Bandung yang merupakan ibu kota propinsi Jawa Barat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah adalah salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Terletak di kota Bandung yang merupakan ibu kota propinsi Jawa Barat. Sejak berdirinya pada tahun 1965,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam

Lebih terperinci

Didesain agar nyaman dan tahan lama.

Didesain agar nyaman dan tahan lama. Didesain agar nyaman dan tahan lama. Inter IKEA Systems B.V. 2015 Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di meja, baik saat bekerja di kantor maupun di rumah. Itulah mengapa ruang kerja yang

Lebih terperinci

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA Di Ajeng Nur Prameswari Jl Raya Kapin 123D, Bekasi, (021)86905542, dhy.prameswari@gmail.com Yunida Sofiana, S.Sn, MDes Agus Iswahyudi, S.Sn PENDAHULUAN Janji-janji

Lebih terperinci

BAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas

BAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas BAB 3 3.1 Konsep Desain Konsep yang digunakan pada desain Restoran Eclectic adalah konteporer, dimana memadukan antara konsep sebuah restoran dan bar. 3.1.1 Analisa data Kafe Eclectic Peak Hour Rabu-Sabtu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih

Lebih terperinci

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung ANALISIS BENTUK KURSI LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN DESAIN ERGONOMI UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT KENYAMANAN Tomy Fredyan 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Bekasi. E-mail: know_toms@yahoo.com

Lebih terperinci

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi

Lebih terperinci

Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan

Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan Grace Mulyono Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Email: gracem@petra.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi (Eko

Lebih terperinci

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA Suryawirawan Widiyanto Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung, Malang Villa Puncak Tidar

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD. ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD. SONATA JAYA) PURWATI Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi untuk menaruh buku buku agar mempermudah pengguna atau membaca mengambil buku tersebut mempengaruhi dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT Herwina Mulyantari 1, Ary Permatadeny Nevita 2 1,2 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri E-mail: 1 herwinatari@gmail.com,

Lebih terperinci

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Fungsi daripada furnitur dan aksesoris yang dibuat adalah untuk membantu setiap tamu untuk melakukan aktifitas meditasi, sehingga furnitur berupa sarana

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Keadaan fasilitas fisik aktual belum sesuai apabila dilihat dari segi ergonomi untuk meja makan, kursi makan, meja salad, kursi tunggu, meja kasir, dan mix 4 fun.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kursi Roda adalah alat bantu untuk melakukan aktifitas bagi penderita cacat fisik seperti patah tulang kaki, cacat kaki, atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No. (015) 17-3 ISSN 30 934X Ergonomic and Work System Perancangan Kursi yang Ergonomis sebagai Alat Bantu di Stasiun Kerja Produksi Air Galon ( Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Review PT. Union Jaya Pratama PT Union Jaya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kasur busa. Hasil produksi dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan

Lebih terperinci

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain 100 Data pada Tabel 5.1 menunjukkan intensitas cahaya, suhu kering dan suhu basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain interior berbeda bermakna atau tidak sama

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN SIFAT DATA

III. DATA PERANCANGAN SIFAT DATA III. DATA PERANCANGAN A. Tabel Data Perancangan RINCIAN DATA UTAMA SIFAT DATA SKUNDER Data Objek Perancangan MANFAAT DATA DALAM PERANCANGAN Furnitur save saving Sebagai referensi konsep 1. Human Dimension

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mereka dituntut membuat gambar perencanaan gedung sesuai dengan konsep dan

BAB I PENDAHULUAN. Mereka dituntut membuat gambar perencanaan gedung sesuai dengan konsep dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya pembangunan perumahan, sekolah dan gedung-gedung perkantoran membawa tren tersendiri bagi para arsitek dan desainer interior. Mereka dituntut membuat gambar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Ergonomi Nurmianto (2003 : 1) mengatakan istilah ergonomic berasal dari bahasa latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam dan juga dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perabot kelas merupakan fasilitas fisik yang penting karena aktivitas belajar siswa banyak dihabiskan di dalam kelas seperti membaca, menggambar, menulis dan kegiatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Hasil penilaian REBA nilai action level tertinggi dengan kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin. berkembang dan semakin majunya juga perkembangan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin. berkembang dan semakin majunya juga perkembangan teknologi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin berkembang dan semakin majunya juga perkembangan teknologi yang diciptakan manusia, membuat pola pikir

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA Endang Susanti (Dosen Tetap Prodi Teknik Elektro UNRIKA Batam) ABSTRAK Meja dan kursi adalah salah satu fasilitas

Lebih terperinci

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X)

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X) Jurnal Teknik Industri Universitas Bung Hatta, Vol. 2 No. 1, pp. 26-36, Juni 2013 PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X) Eva Suryani, Yesmizarti

Lebih terperinci

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG Darsini Teknik Industri Fakultas Teknik - Univet Bantara Sukoharjo e-mail: dearsiny@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah merancang desain troli

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Kursi Santai Dengan Rak Buku Sumber : Julianto, 2016 Gambar di atas adalah kursi santai karya sejenis yang dilengkapi dengan rak buku dibawahnya untuk

Lebih terperinci

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo Suprapto Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik Univet Bantara Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya ruang kuliah yang digunakan untuk sarana penunjang dalam proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa adalah sarana yang sangat penting,

Lebih terperinci

RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK

RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK Aifrid Agustina 1, Indra Maulana 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta Jl. Meruya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meja merupakan salah satu fasilitas sekolah berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah sebuah fasilitas

Lebih terperinci

Tujuan penggunaan antropometri pemakai :

Tujuan penggunaan antropometri pemakai : ANTROPOMETRI Ilmu yang secara khusus mempelajari tentang pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran pada tiap individu atau kelompok. Ukuran tubuh manusia bervariasi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi. Dewasa ini masyarakat di berbagai belahan dunia semakin sadar dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia itu sendiri, alam seakan menjadi

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa ANALISIS POSTUR KERJA PADA INDUSTRI GERABAH Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI, FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA, Jln.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ergonomi merupakan suatu studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut

Lebih terperinci

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan Banyaknya aktifitas harian dirumah sering kita lakukan waktu luang itu dengan memanjakan diri menjadi

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisis terhadap fasilitas fisik dan lingkungan fisik yang terdapat pada Laboratorium 1 IT, Laboratorium 2 IT, dan Laboratorium 3 IT, ternyata

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil analisis mengenai sarana- sarana fisik dan lingkungan fisik ruangan laboratorium sistem produksi jurusan teknik industri ada yang sudah ergonomis

Lebih terperinci

EVALUASI PENATAAN PERABOTAN SECARA ERGONOMI BERDASARKAN POLA AKTIVITAS PENGGUNA RUANG

EVALUASI PENATAAN PERABOTAN SECARA ERGONOMI BERDASARKAN POLA AKTIVITAS PENGGUNA RUANG David Ricardo, Evaluasi Penataan Perabotan Secara Ergonomi Berdasarkan Pola Aktivitas Pengguna Ruang. EVALUASI PENATAAN PERABOTAN SECARA ERGONOMI BERDASARKAN POLA AKTIVITAS PENGGUNA RUANG Studi Kasus:

Lebih terperinci

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stasiun kerja merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan berkenaan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Kondisi kerja yang tidak memperhatikan kenyamanan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai model dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian mengenai desain perbaikan kursi untuk karyawan pada bagian kerja penyetelan dan pelapisan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah penarikan kesimpulan yang berisi rangkuman dari analisis, serta perumusan masalah yang harus dijawab dengan jelas dan ringkas. 7.1.1 Temperatur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak gereja yang didirikan. Gereja digunakan sebagai sarana untuk memperdalam rohani dan menjalin hubungan dengan sang pencipta maupun sesama

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL Pada bab ini akan dilakukan analisis dan interpretasi hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Analisis dan intepretasi hasil tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industrialisasi dalam pembangunan Indonesia telah berkembang pesat di semua sektor, baik formal maupun informal. Perkembangan tersebut bukan saja menyajikan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengkajian hubungan manusia dengan lingkungan kerja sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia, tetapi pengembangannya yang lebih mendalam baru dilakukan setelah

Lebih terperinci

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia ikut serta untuk memajukan pendidikan, dengan cara

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi coffee shop mulai menggantikan ruang-ruang lain yang sering digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, membaca buku, atau melakukan koneksi internet. Untuk

Lebih terperinci

KAJIAN ERGONOMI PADA FASILITAS DUDUK UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

KAJIAN ERGONOMI PADA FASILITAS DUDUK UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA KAJIAN ERGONOMI PADA FASILITAS DUDUK UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA Grace Mulyono Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra - Surabaya e-mail: gracem@petra.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun Petunjuk Sitasi: Zadry, H. R., Rahmayanti, D., Riski, H., Meilani, D., & Susanti, L. (2017). Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B76-81).

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS ANTHROPOMETRI

PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS ANTHROPOMETRI PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS ANTHROPOMETRI Bernard Sianipar Bina Nusantara University, Jl. Pustaka Kencana 2 Blok U2 No.16 Sektor 12.5 Bumi Serpong Damai Tangerang Selatan, 0812-1897-6330, bernard9nipar@yahoo.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS ) PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS ) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri 2 Intitut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan mengenai limbah hingga saat ini masih marak terjadi dimana-mana akibat kurangnya kesadaran masyarakat akan pemanfaatan limbah dari produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

Persepsi Visual Audience pada Penataan Interior Auditorium

Persepsi Visual Audience pada Penataan Interior Auditorium TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Persepsi Visual Audience pada Penataan Interior Auditorium Studi Kasus: Auditorium Prof. Mattulada Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin Yusaumi Ramadhanti Fitri Taufik, Riekje

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Rak Penyimpanan Sepatu Gambar 4.1 Hasil Perancangan Rak Sepatu 4.1.1 Fungsi Bentuk Bentuk yang diambil sebagai inspirasi dari perancangan rak sepatu adalah binatang kelinci. Binatang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PSIKOLOGI KEREKAYASAAN KODE / SKS : KK / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PSIKOLOGI KEREKAYASAAN KODE / SKS : KK / 2 SKS 1 Pendahuluan A. Definisi B. Sejarah 1. Definisi psikologi rekayasaan (ergonomi) C. Dasar ilmuan dari Psikologi 2. Sejarah psikologi rekayasaan (ergonomi) Kerekayasaan D. Studi tentang sistem rja secara

Lebih terperinci

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA ) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Erni Junita Sinaga,3) Program Studi Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek. Jalan Babar Sari 44 Yogyakarta *

Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek. Jalan Babar Sari 44 Yogyakarta * EVALUASI PENATAAN PERABOTAN SECARA ERGONOMI BERDASARKAN POLA AKTIVITAS PENGGUNA RUANG (Studi Kasus : Ruang Baca Dewasa Perpustakaan Daerah Kalimantan Tengah) David Ricardo 1*, Dimas Kharisma 2 12 Jurusan

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMI. Firman Ardiansyah Ekoanindiyo Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang

ANALISA PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMI. Firman Ardiansyah Ekoanindiyo Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang 2010 Firman Ardiansyah Ekoanindiyo 64 ANALISA PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMI Firman Ardiansyah Ekoanindiyo Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol. IV, No. 1 Januari

Lebih terperinci