Chapter 2 Procedure. Perjalanan dari rumah menuju ke supermarket :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Chapter 2 Procedure. Perjalanan dari rumah menuju ke supermarket :"

Transkripsi

1 2.1 Pengantar Chapter 2 Procedure Dalam usaha untuk menyelesaikan suatu tujuan, dapat dilakukan dengan melakukannya secara bertahap, disertai tujuan kecil dari masingmasing tahap. Misalnya, proses melakukan perjalanan dari rumah ke kampus yang dijadikan contoh pada chapter 1, telah dijabarkan menjadi beberapa aksi kecil dengan tujuan masing-masing. Perjalanan dari rumah menuju ke kampus : Berjalan menuju halte (1) Naik kendaraan umum (2) Turun di depan kampus (3) Berjalan menuju ruangan kuliah (4) Program 2.1 Dengan menjabarkan usaha pencapaian suatu tujuan (program) ke dalam tahap-tahap yang lebih spesifik dan detil, maka aksi yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan lebih terarah dan teratur. Pada program 2.1, tahap (1),(2),(3) dan (4) dapat dikatakan sebagai tahap-tahap yang harus dilakukan untuk menyelesaikan tujuan utama program tersebut. Salah satu keuntungan dari penggunaan tahap-tahap dalam program adalah bahwa tahap yang sama dapat digunakan lagi pada program yang lain dengan tujuan yang lain. Perjalanan dari rumah menuju ke supermarket : Berjalan menuju halte (1) Naik kendaraan umum (2) Turun di depan supermarket (5) Berjalan menuju supermarket (6) Program 2.2 Pada program 2.2, tahap (1) dan (2) adalah tahap yang sama dengan dengan tahap (1) dan (2) pada program 2.1. Tahap yang berbeda pada program 2.2 dari program 2.1 adalah tahap (5) dan (6) yang disesuaikan dengan tujuan utama dari program 2.2. Dengan demikian, tahap (1) dan (2) tidak perlu lagi dijabarkan pada program 2.2 karena bisa menggunakan tahap (1) dan (2) yang sudah dijabarkan pada program 2.1. Pada bahasa pemrograman, setiap tahap tersebut dapat dituliskan ke dalam procedure (prosedur). 2.2 Procedure pada Program Contoh tampilan yang ingin dibuat : *** *** *** Gambar 2.1

2 2 Dengan menggunakan sequence : NL;;;; NL;;;; NL;;; Program 2.3 Salah satu tahap pada program 2.3 : NL;;; Program 2.4 Dengan memanfaatkan program 2.4, program 2.3 dapat ditulis : program 2.4; program 2.4 ; program 2.4 Program 2.5 Program 2.4 digunakan pada program 2.5, sebagai suatu procedure. Program 2.5 secara keseluruhan terdiri dari procedure definition (program 2.4) dan teks yang berisi perintah pemanggilan procedure tersebut. 2.3 Procedure sebagai Instruksi Baru NL;;printspace; printspace;printpace; Program 2.6 NL;;;;; Program 2.7 program 2.6;program 2.6; program 2.6;program 2.6;program 2.7 Program 2.8 program 2.6;program 2.6; program 2.7;program 2.6;program 2.6 Program 2.9 program 2.7;program 2.6; program 2.7;program 2.6;program 2.7 Program 2.10 Program 2.6 dan program 2.7 merupakan procedure dengan isi yang berbeda-beda. Kedua procedure tersebut dipanggil berkali-kali pada program 2.8, program 2.9, dan program 2.10 untuk tujuan yang berbedabeda seperti pada gambar 2.8, gambar 2.9 dan gambar ***** Gambar 2.2. Hasil program 2.8

3 3 ***** Gambar 2.3. Hasil Program 2.9 Gambar 2.4. Hasil Program 2.10 Suatu program yang melakukan pemanggilan procedure, dapat dituliskan pada program lain sebagai procedure. 2.4 Dependency Graph ***** ***** ***** program 2.8;NL;program 2.9 Program 2.11 ***** ***** Gambar 2.5. Hasil Program 2.11 Setiap program memiliki hubungan dengan setiap perintah yang digunakan. Jika ada procedure yang dipanggil oleh program tersebut, maka program juga memiliki relasi dengan procedure itu. Relasi (hubungan) yang ada di dalam suatu program dapat digambarkan dengan dependency diagram yang menunjukkan relasi antara program, procedure dan instruksi yang ada. Program 2.5 Program 2.4 NL Gambar 2.6 Dependency Graph dari program 2.5

4 4 Program 2.11 Program 2.8 Program 2.9 Program 2.6 Program 2.7 printspace NL 2.5 Execution Diagram Gambar 2.7. Dependency Graph dari program Saat sebuah program dieksekusi, pemanggilan procedure dan instruksi tidak dapat digambarkan hanya dengan menggunakan dependency graph. Untuk itu digunakan execution diagram yang menggambarkan relasi antar instruksi, procedure dan instruksi external yang ada pada program. Program 2.6 Program 2.9 Program 2.6 NL NL printspace Program 2.7 printspace printspace printspace printspace printspace NL Program 2.6 Program 2.6 NL printspace printspace printspace NL printspace printspace printspace Gambar 2.8. Execution Diagram dari Program Notasi Definisi Procedure dan Pemanggilan Procedure Dalam menuliskan program, setiap perintah harus dituliskan sejelas dan sedetil mungkin agar dapat dimengerti dan dilaksanakan. Sebagai contoh, sebuah program dengan perintah tidur matono yang tidak didefinisikan secara jelas bagaimana caranya melaksanakan perintah tersebut. Akibatnya program tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Jika dituliskan dengan lebih spesifik :

5 5 matono adalah posisi terbalik atau tertelungkup tidur matono Dengan definisi lengkap maka suatu program dipastikan dapat dieksekusi dengan baik. Perintah tidur tidak perlu didefisikan karena diasumsikan sebagai perntah umum yang sudah pasti dipahami oleh semua orang. Definisi dilakukan pada procedure baru yang diciptakan yang belum ada dan belum dimengerti. Notasi yang digunakan untuk melakukan definisi suatu procedure adalah : def <nama procedure>() = <perintah-perintah> Contoh definisi procedure untuk mencetak 3 buah bintang adalah : def tigabintang() = ;;; Contoh program lengkap yang melakukan definisi dan pemanggilan procedure : def tigabintang() = ;; tigabintang();tigabingtang();tigabintang() Program 2.12 Definisi suatu program harus dilakukan dengan lengkap. Contoh program yang memiliki definisi procedure yang tidak lengkap : def H() = t1();t1();t2();t1();t1() def O() = t2();t1();t1();t1();t2() O();NL;h() Program 2.14 Pada program 2.14 dituliskan pemanggilan procedure t1() dan t2() pada definisi procedure O() dan H(). Perintah t1() dan t2() tidak akan dimengerti karena tidak didefinisikan (ingat, perintah yang ada hanya,printspace dan NL). Jika dituliskan dengan lengkap maka program 2.14 akan menjadi seperti program def H() = t1();t1();t2();t1();t1() def O() = t2();t1();t1();t1();t2() def t1() = NL;;printspace; printspace;printspace; def t2() = NL;;;; ; O();NL;H() Program 2.15

6 6 2.7 Nested Definition (Definisi di dalam Definisi) Definisi suatu procedure dapat juga dituliskan di dalam definisi procedure yang lain. Contohnya dapat dilihat pada program 2.16 yang merupakan modifikasi dari program def bentuk1() = def H() = t1();t1();t2();t1();t1() def O() = t2();t1();t1();t1();t2() def t1() = NL;;printspace; printspace;printspace; def t2() = NL;;;; ; O();NL;H(); bentuk1();nl;bentuk1() Program 2.16 Pada program 2.16, procedure H(),O(),t1() dan t2() dituliskan sebagai bagian dari procedure bentuk1(). Jika dituliskan secara berurutan maka program 2.16 akan seperti program 2.17 def H() = t1();t1();t2();t1();t1() def O() = t2();t1();t1();t1();t2() def t1() = NL;;printspace; printspace;printspace; def t2() = def bentuk1() = O();NL;H(); NL;;;; ; bentuk1();nl;bentuk1() Program 2.17 Dengan execution diagram dapat dibuktikan apakah program 2.16 dan program 2.17 identik atau tidak. 2.8 Nama Procedure dan Konsistensi Suatu procedure dapat diganti namanya, misalnya dengan alasan karena nama procedure tersebut sudah tidak sesuai dengan isi dari procedure. Misalnya :

7 7 def duabintang()= NL;;; duabintang();duabintang();duabintang() Program 2.18 Sekalipun nama procedure pada program 2.18 adalah duabintang() namun pada kenyataannya hasil dari eksekusi procedure tersebut akan menampilkan 3 bintang sehingga hasil dari eksekusi program 2.18 akan menghasilkan 3 baris bintang, yang terdiri dari 3 bintang pada tiap barisnya. Yang menjadi makna dari suatu procedure adalah isi dari procedure, bukan nama dari procedure tersebut. Untuk menyesuaikan isi dan nama dari procedure yang ada pada program 2.18 maka dilakukan perubahan seperti pada program def duabintang()= NL;;; tigabintang();tigabintang();tigabintang() Program 2.18 Program 2.18 dapat dikatakan tidak konsisten dan tidak menuliskan semua definisi secara lengkap. Pemanggilan procedure tigabintang() akan menjadi instruksi yang tidak dimengeri karena tigabintang() tidak didefinisikan di dalam program. Program dapat dilengkapi seperti program def duabintang()= NL;; def tigabintang() = NL;;;; tigabintang();tigabintang();tigabintang() Program 2.19 Program 2.19 sudah merupakan program yang konsisten, namun definisi procedure duabintang()merupakan definisi yang tidak dibutuhkan dan berlebihan karena tidak pernah digunakan pada program. Hal ini tidak efisien dalam dunia pemrograman. def tigabintang()= NL;; def tigabintang() = NL;;;; tigabintang();tigabintang();tigabintang() Program 2.20 Dengan melihat program 2.20, perubahan kecil dilakukan dengan memberi nama yang sama pada kedua procedure yang sama. Hal ini justru membuat program menjadi sangat tidak konsisten karena akan terjadi kekacauan saat pemanggilan tigabintang(). Procedure mana yang akan dieksekusi? Program 2.20 tetap merupakan program yang tidak konsisten.

8 8 def tigabintang()= NL;;;; def tigabintang() = NL;;;; tigabintang();tigabintang();tigabintang(); Program 2.21 Maksud perubahan pada program 2.21 adalah untuk menyamakan hasil pada kedua definisi procedure yang ada. Hal ini tetap merupakan bentuk program yang tidak konsisten karena dilakukan definisi dari satu procedure yang sama berulang kali. Sekalipun salah satu procedure diubah menjadi bentuk yang berbeda dan tetap memberikan hasil yang sama, yang sesuai dengan namanya, seperti pada program 2.22, hal ini pun tidak konsisten. def duabintang() = ; def tigabintang()= NL;;duabintang() def tigabintang() = NL;;;; tigabintang();tigabintang();tigabintang(); Program 2.21 Perintah apa pun yang diinstruksikan pada komputer akan dijalankan apa adanya. Pemberian nama suatu procedure tidak diperhatikan. Nama apapun yang diberikan pada procedure tidak dipermasalahkan oleh bahasa pemrograman sekalipun secara manusiawi, nama procedure bertentangan dengan isinya. Penulisan definisi procedure yang berlebihan juga tidak akan menyebabkan terjadinya kesalahan. Namun dalam pemrograman, penulisan program yang baik adalah penulisan program yang efisien, yang tidak menggunakan definisi dan instruksi yang sebenarnya tidak diperlukan. Penulisan program juga harus jelas dan dengan mudah dapat dijabarkan jalannya program. 2.9 Substitusi Pemanggilan suatu procedure akan mengakibatkan dieksekusinya instruksi yang ada di dalam procedure tersebut. Dengan demikian dapat dijabarkan bahwa : Instruksi pemanggilan procedure dapat diganti dengan isi dari procedure. Dengan substitusi seperti itu, hasil dari program akan sama dan tidak berubah. Contoh substitusi seperti ini dapat dilihat pada progam 2.22 yang diubah menjadi program 2.23 def tigabintang() = NL;;;

9 9 tigabintang();tigabintang();tigabintang() Program 2.22 def tigabintang() = NL;;; NL;;;; NL;;;; NL;;; Program 2.23 Definisi procedure tigabintang() tidak pernah dipanggil pada program Definisi yang tidak pernah digunakan pada program dapat dihapus. Sehingga program 2.23 dapat ditulis seperti pada program 2.24 NL;;;; NL;;;; NL;;; Program 2.23 Pada dasarnya, cara penulisan istruksi tidak memengaruhi hasil dari eksekusi program tersebut. Program 2.23 dapat ditulis dengan berbagai macam cara namun tidak mengubah hasilnya. NL;;; ;NL;; ;;NL; ;; atau NL;;;;NL; ;;;NL; ;; atau NL;;;;NL;;; ;NL;;; atau NL;; ;; NL;; ;; NL;; ; semua cara penulisan ini memiliki hasil yang sama.

10 Tanda Kurung dan Definisi Ada kemungkinan dimana pada proses substitusi dibutuhkan penambahan tanda kurung. Misalnya untuk rumus x=4+3 dan y=2x, proses substitusi tidak dituliskan menjadi y=24+3 atau pun y=2*4+3. Yang harus dituliskan adalah y=2(4+3) sehingga nilai y=14, bukan y=27 maupun y=11. Konsep yang sama juga diterapkan pada proses substitusi pada program. def p() = def q() = ; NL;q(); p();p();p() Program 2.23 Dengan menggunakan substitusi, setiap pemanggilan p() akan diganti oleh isi dari procedure p() itu sendiri. Tanda «dan» digunakan untuk membatasi penulisan substitusi. «def q()= ; NL;q();»; «def q()= ; NL;q();»; «def q()= ; NL;q();» Program 2.24 Pada program 2.24 tidak terjadi inkonsistensi karena definisi q() dituliskan beberapa kali tersebut terjadi dalam sub-program yang berbedabeda. Setiap sub-program tidak memiliki hubungan dengan sub-program yang lainnya, yang berada diluar tanda «dan». Substitusi jika dilanjutkan pada penggantian pemanggilan q() dengan isi dari q() maka program 2.24 dapat dituliskan seperti pada program «NL;print;;»; «NL;print;;»; «NL;print;;» Program Environment Diagram Hampir dalam setiap sistem pemrograman, terdapat hal yang disebut dengan execution dan environment. Execution adalah proses saat suatu program dan instruksi di dalamnya dijalankan sesuai dengan yang tertulis pada program tersebut. Environment adalah daftar definisi dan arti dari masing-masing definisi yang teratur sehingga dapat diketahui makna dari setiap definisi. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan program 2.26 dan gambar 2.9

11 11 def f()= NL;; f();f();f() Program 2.26 Environment diagram akan menunjukkan cara execution dilakukan berhubungan dengan execution dari procedure yang ada di dalam program. Diagram juga menggambarkan sequence dari instruksi-instruksi dan procedure-procedure yang ada. Execution program 2.26 pada environment yang memiliki definisi dari instruksi dasar Menciptakan environment baru yang memiliki definisi dari instruksi dasar dan nama f, yang diartikan sebagai procedure dengan isi NL;;. Execute f() Execute NL Execute Execute newline * * Execute f() Execute NL Execute Execute newline * * Execute f() Execute NL Execute Execute newline * * Gambar 2.9 Environment Diagram Execution dari program 2.26 dapat dijabarkan sebagai berikut : Pertama, execution dimulai dan digambarkan dengan kotak besar pada diagram. Kedua, execution dari definition yang ada pada program 2.26 akan menciptakan environment baru yang menggambarkan instruksi dasar yang digunakan serta arti dari nama f. Ketiga, instruks yang akan pada program mulai dilaksanakan, dimulai dari pemanggilan f(). Nama f tidak selalu memiliki arti, namun pada environment yang ini, f memiliki arti. Dalam hal ini, f adalah suatu procedure. Keempat, execution diciptakan (kotak sebelah kanan atas). Execution dilanjutkan dengan mengikuti instruksi yang ada di dalam procedure f. Kelima, execution NL yang ada di dalam procedure. Keenam dan ketujuh, execution instruksi

12 12 Kedelapan, procedure selesai dan hilang, begitu juga dengan execution yang menciptakan procedure ini. Kesembilan, execution dari pemanggila f yang kedua kalinya. Proses yang sama dilakukan seperti pada langkah keempat. Proses tersebut berlangsung sampai pemanggilan F yang ketigakalinya selesai dan diakhiri dengan berhentinya proses execution dari program Perencanaam Program dengan Procedure Misalnya akan dirancang suatu program yang memiliki hasil eksekusi seperti gambar ********** ********** ** ** ********** ********** Gambar 2.10 Dari bentuk pada gambar 2.10, dapat dituliskan secara berurutan perintah yang digunakan pada program : NL;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*; NL;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*; NL;p*;p*;ps;ps;ps;ps;ps;ps;p*;p*; NL;p*;p*;ps;ps;ps;ps;ps;ps;p*;p*; NL;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*; NL;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*; Program 2.26 Pada program 2.26, ditulis p*, sedangkan printspace ditulis ps, hanya agar 1 baris tampilan dapat dituliskan instruksinya pada 1 baris juga. Dengan demikian program dapat ditulis dengan rapi dan mudah dipahami. Dengan melakukan analisa pada gambar hasil program dapat dilihat bahwa secara garis besar ada 2 tipe instruksi yang bisa digunakan. Instruksi yang pertama untuk menghasilkan 1 baris bintang berjumlah 10 bintang. Instruksi yang kedua untuk menghasilkan 1 baris yang terdiri dari 6 spasi yang diawali dengan 2 bintang di diakhiri dengan 2 bintang. Tipe 1 : NL;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*; Tipe 2 : NL;p*;p*;ps;ps;ps;ps;ps;ps;p*;p*; Jika diperhatikan dengan lebih teliti, maka terlihat bahwa tipe 1 dan tipe 2 memiliki kesamaan pada awal dan akhir dari setiap baris. Kedua tipe tersebut selalu diawali dan diakhiri dengan bentuk yang sama, yaitu p*;p*;. Tipe 1 : NL;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;p*;

13 13 Tipe 2 : NL;p*;p*;ps;ps;ps;ps;ps;ps;p*;p*; Dengan demikian procedure paling sederhana yang bisa dibuat adalah def duabintang () = ; Dilanjutkan dengan procedure tipe2 dan procedure tipe2 def tipe1() = NL;duabintang(); ;;;;;; duabintang(); def tipe2 () = NL;duabintang(); printspsce;printspsce;printspsce; printspsce;printspsce;printspsce; duabintang(); Tampilan pada gambar 2.10 dapat dihasilnya dengan pemanggilan instruksi tipe 1 dan tipe 2. Secara lengkap program dapat ditulis seperti pada program def duabintang () = ; def tipe1() = NL;duabintang(); ;;;;;; duabintang() def tipe2 () = NL;duabintang(); printspsce;printspsce;printspsce; printspsce;printspsce;printspsce; duabintang() tipe1();tipe1();tipe2(); tipe2();tipe1();tipe1(); Program Urutan Definisi dan Nested Definition Beberapa bahasa pemrograman memiliki keterbatasan dalam urutan penulisan definisi atau procedure. Adakalanya pemanggilan suatu procedure hanya bisa dilakukan setelah procedure tersebut telah didefinisikan. Dengan kata lain, definisi procedure harus dilakukan sebelum pemanggilan dari procedure tersebut. Hal ini penting untuk diperhatikan dalam menentukan urutan dalam penulisan definisi procedure.

14 14 Nested Definition, bisa juga disebut procedure yang ditulis di dalam procedure yang lain. Cara ini juga tidak salalu didukung oleh bahasa pemrograman yang digunakan. Untuk menghindari terjadinya kesalahan, definisi procedure yang berada di dalam definisi procedure yang lain dapat dituliskan secara sejajar. Contoh untuk dua hal ini dapat dilihat pada program 2.27, dimana procedure duabintang() dituliskan sebelum procedure tipe1() dan procedure tipe2() karena di dalam kedua procedure tersebut dilakukan pemanggilan terhadap procedure duabintang() Pada Bahasa Pascal Program 2.27 jika dituliskan menggunakan bahasa pascal : uses crt; procedure duabintang; begin write( * ); write( * ); end; procedure tipe1(); begin writeln;duabintang; write( * );write( * );write( * ); write( * );write( * );write( * ); duabintang; end; procedure tipe2; begin begin writeln;duabintang; write( );write( );write( ); write( );write( );write( ); duabintang; end; begin tipe1;tipe1;tipe2; tipe2;tipe1;tipe1; end. Program Procedure pada Pascal

15 Pada Bahasa C++ Program 2.27 jika dituliskan menggunakan bahasa C++ : include <stdio.h> void duabintang(); { printf( * );printf( * ); } void tipe1(); { printf( \n );duabintang(); printf( * );printf( * );printf( * ); printf( * );printf( * );printf( * ); duabintang(); } void tipe2(); { printf( \n );duabintang(); printf( );printf( );printf( ); printf( );printf( );printf( ); duabintang(); } void main() { tipe1();tipe1();tipe2(); tipe2();tipe1();tipe1(); } Program Procedure pada C++

Chapter 4 Counting Repetition

Chapter 4 Counting Repetition 4.1 Pengantar Chapter 4 Counting Repetition Dalam menulis program, beberapa perintah harus dituliskan berulangkali sesuai dengan hasil yang diharapkan. Misalnya, jika ingin menampilkan 100 karakter * di

Lebih terperinci

IT132. Ramos Somya, S.Kom.

IT132. Ramos Somya, S.Kom. IT132 Ramos Somya, S.Kom. Menekankan pada logika berpikir untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan efektif dan efisien. Tidak ditekankan dalam pembuatan program dengan algoritma yang rumit. Distribusi

Lebih terperinci

Chapter 5 Choice. repeatedly if tanda 2 on label: lakukan proses potong 2 if tanda 3 on label: lakukan proses potong 3 until switched off program 5.

Chapter 5 Choice. repeatedly if tanda 2 on label: lakukan proses potong 2 if tanda 3 on label: lakukan proses potong 3 until switched off program 5. 5.1 Pengantar Chapter 5 Choice Program yang telah menggunakan repetition dan procedure merupakan program yang agak rumit, namun jalannya program masih dapat ditebak dan diketahui karena selalu mengerjakan

Lebih terperinci

IT132. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

IT132. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. IT132 Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. Menekankan pada logika berpikir untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan efektif dan efisien. Tidak ditekankan dalam pembuatan program dengan algoritma yang rumit.

Lebih terperinci

Kurikulum Qt. { Basic OOP } Chapter 4. Function

Kurikulum Qt. { Basic OOP } Chapter 4. Function Kurikulum Qt { Basic OOP } Chapter 4 Function. Agenda Fungsi Konsep Dasar Fungsi Mendefinisikan Fungsi Deklarasi Fungsi (Prototype) Hasil Balik Fungsi Ruang Lingkup Variabel Variable Lokal Variable Global

Lebih terperinci

@copyright by Emy PENGANTAR ALGORITMA & PROGRAM & PROGRAM PENGERTIAN ALGORITMA NOTASI UNTUK ALGORITMA

@copyright by Emy PENGANTAR ALGORITMA & PROGRAM & PROGRAM PENGERTIAN ALGORITMA NOTASI UNTUK ALGORITMA PENGANTAR ALGORITMA & PROGRAM PENGERTIAN ALGORITMA & PROGRAM NOTASI UNTUK ALGORITMA 1 Kompetensi Mampu menerapkan prinsip algoritma dan program sesuai dengan permasalahan, sistematis dan terstruktur. Mampu

Lebih terperinci

IT132 Dasar-Dasar Pemrograman. Ramos Somya

IT132 Dasar-Dasar Pemrograman. Ramos Somya IT132 Dasar-Dasar Pemrograman Ramos Somya Dalam program yang kompleks kode program panjang. Sulit dalam memahami program (jalannya program). Solusi: memecah program tersebut menjadi modul-modul sehingga

Lebih terperinci

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom Pengantar Bahasa Pemrograman Pascal Page 1 / 11 Pengenalan Pascal Pascal merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pemrograman

Lebih terperinci

Kurikulum Qt. Chapter 4 Function. Fungsi

Kurikulum Qt. Chapter 4 Function. Fungsi Chapter 4 Function Fungsi Fungsi (Function) adalah sekumpulan program yang diberi nama, sehingga dengan demikain jika program itu diperlukan dapat dipanggil kembali. Walaupun Pemrograman Berorientasi Objek

Lebih terperinci

1. Laporan Akhir 1. Menentukan Nilai Besar atau Nilai Kecil. Program yang di masukkan adalah :

1. Laporan Akhir 1. Menentukan Nilai Besar atau Nilai Kecil. Program yang di masukkan adalah : 1. Laporan Akhir 1 Menentukan Nilai Besar atau Nilai Kecil Program yang di masukkan adalah : Dalam praktikum ini, setiap perintah yang kita masukkan haruslah benar agar program tersebut dapat di jalankan.

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman. Loop control structures: WHILE. Loop control structures: WHILE Perhatikan potongan program berikut: 12/29/2011

Algoritma dan Pemrograman. Loop control structures: WHILE. Loop control structures: WHILE Perhatikan potongan program berikut: 12/29/2011 Algoritma dan Pemrograman WHILE while (kondisi) statement; FALSE kondisi? TRUE statement Pernyataan (statements) di dalam struktur WHILE akan diproses minimum NOL kali. Mengapa? WHILE Perhatikan potongan

Lebih terperinci

Aturan Penulisan Algoritma Setiap Algoritma akan selalu terdiri dari tiga bagian yaitu : Judul (Header) Kamus Algoritma

Aturan Penulisan Algoritma Setiap Algoritma akan selalu terdiri dari tiga bagian yaitu : Judul (Header) Kamus Algoritma Pengantar dan Pemrograman alex@ilmukomputer.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

AP2B Dini Triasanti STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON

AP2B Dini Triasanti STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON 1. Aturan Penulisan Program-program yang ditulis dalam Python secara khas jauh lebih pendek dibandingkan dengan program-program C atau C++, karena beberapa pertimbangan: tipe

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman Tahar Agastani Teknik Informatika UIN

Algoritma dan Pemrograman Tahar Agastani Teknik Informatika UIN Fungsi / Prosedur Algoritma dan Pemrograman Tahar Agastani Teknik Informatika UIN - 2008 Fungsi (Sub Program) : Fungsi Beberapa statements digabungkan dalam suatu modul (fungsi atau sub program) untuk

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman. Pertemuan Ke-11 Function

Algoritma dan Pemrograman. Pertemuan Ke-11 Function Algoritma dan Pemrograman Pertemuan Ke-11 Function Disusun Oleh : Wilis Kaswidjanti, S.Si.,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PERCABANGAN DAN PENGULANGAN

MODUL PRAKTIKUM PERCABANGAN DAN PENGULANGAN PERCABANGAN DAN PENGULANGAN Pada BAB ini akan membahas tentang PERCABANGAN dan PERULANGAN. PERCABANGAN : a) IF THEN b) CASE OF PENGULANGAN: a) REPEAT N TIMES b) REPEAT UNTIL c) WHILE DO d) ITERATE STOP

Lebih terperinci

Prosedur merupakan modul program yang mengerjakan instruksi spesifik dan menghasilkan efek netto. Efek netto diketahui dengan membandingkan keadan awa

Prosedur merupakan modul program yang mengerjakan instruksi spesifik dan menghasilkan efek netto. Efek netto diketahui dengan membandingkan keadan awa Prosedur merupakan modul program yang mengerjakan instruksi spesifik dan menghasilkan efek netto. Efek netto diketahui dengan membandingkan keadan awal dan keadaan akhir pada pelaksanaan prosedur Pendefinisian

Lebih terperinci

POLITEKNIK CALTEX RIAU

POLITEKNIK CALTEX RIAU MODUL 1 PENGENALAN CODE::BLOCKS DAN PEMBUATAN PROGRAM SEDERHANA Nama : Yuandri Septiawan (1656401001) Kelas : 1 TK (Teknik Komputer) POLITEKNIK CALTEX RIAU 2016 Tujuan Mahasiswa mencoba menggunakan Code::Blocks

Lebih terperinci

Konsep Dasar Pemrograman

Konsep Dasar Pemrograman Konsep Dasar Pemrograman I. Algoritma Pemrograman Yang Baik Ciri-ciri algoritma pemrograman yang baik adalah : 1. Memiliki logika perhitungan/metode yang tepat dalam memecahkan masalah 2. Menghasilkan

Lebih terperinci

PENGENALAN PROGRAM C++

PENGENALAN PROGRAM C++ 1 PENGENALAN PROGRAM C++ SEJARAH BAHASA C C adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan berada antara bahasa beraras rendah (bahasa yang berorientasi kepada mesin) dan bahasa beraras tinggi (bahasa

Lebih terperinci

Program pendek dan simple = mudah dihandle. Program besar, banyak dan kompleks = tidak

Program pendek dan simple = mudah dihandle. Program besar, banyak dan kompleks = tidak Modular Programming Program pendek dan simple = mudah dihandle. Program besar, banyak dan kompleks = tidak mudah dihandle. dl Kesulitan: sulit mencari dan mengingat variabel-variabel aiabel yang sudah

Lebih terperinci

Gambar 1. Tampilan Layar Sebuah Program Animasi

Gambar 1. Tampilan Layar Sebuah Program Animasi Menggambar Kotak (Ed. 2) 1/6 Lecture Notes Algoritma dan Pemrograman Menggambar Kotak Thompson Susabda Ngoen Di dalam penulisan program adakalanya kita perlu menggambar kotak (bingkai segi empat) di layar

Lebih terperinci

Algoritme dan Pemrograman

Algoritme dan Pemrograman Loop control structures Algoritme dan Pemrograman Kuliah #5 Compound statement Kontrol Program :, DO.., FOR Program akan mengulang satu atau lebih statement untuk diproses atau tidak diproses berdasarkan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN DASAR ( PASCAL ) PERTEMUAN I

PEMROGRAMAN DASAR ( PASCAL ) PERTEMUAN I PEMROGRAMAN DASAR ( PASCAL ) PERTEMUAN I I. Pengertian Algoritma Algorithm sebenarnya berasal dari kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka Arab. Perencanaan dan perancangan program komputer

Lebih terperinci

POLITEKNIK CALTEX RIAU

POLITEKNIK CALTEX RIAU MODUL 1 PENGENALAN CODE::BLOCKS DAN PEMBUATAN PROGRAM SEDERHANA Nama : Langgeng Giri Febriadi (1656401003) Kelas : 1 TK (Teknik Komputer) POLITEKNIK CALTEX RIAU 2016 Tujuan Mahasiswa mencoba menggunakan

Lebih terperinci

4.1 Struktur Rancangan Puncak-Turun dengan Procedure

4.1 Struktur Rancangan Puncak-Turun dengan Procedure Bab 4 Procedure Anda sudah menggunakan procedure dan function dalam topik-topik yang lalu mungkin tanpa Anda sadari. Write, Writeln, Read, dan Readln adalah contoh procedure yang digunakan untuk menulis

Lebih terperinci

PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN

PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN Pertemuan 1 I. Pengertian Program adalah pernyataan yang disusun menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Bab ini anda akan mempelajari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Bab ini anda akan mempelajari BAB 1 PENDAHULUAN Pada Bab ini anda akan mempelajari 1. Pengertian algoritma 2. Hubungan algoritma dengan pemrograman 3. Penulisan algoritma dengan Teks Umum 4. Penulisan algoritma dengan Teks Standar

Lebih terperinci

1. Mempelajari konsep dasar array, array ganda, pengiriman array ke fungsi dan string 2. Membuat program menggunakan array, array ganda

1. Mempelajari konsep dasar array, array ganda, pengiriman array ke fungsi dan string 2. Membuat program menggunakan array, array ganda Pertemuan ke-8 Array TUJUAN 1. Mempelajari konsep dasar array, array ganda, pengiriman array ke fungsi dan string 2. Membuat program menggunakan array, array ganda 8. 1. PENDAHULUAN Array adalah sebuah

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Rahmady Liyantanto. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Rahmady Liyantanto. S1 Teknik Informatika-Unijoyo Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Rahmady Liyantanto Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Judul Algoritma Deklarasi Deskripsi Translasi Teks Algoritma ke dalam Teks Program Bahasa Pascal Tabel

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN - 2 PEMROGRAMAN MODULAR

POKOK BAHASAN - 2 PEMROGRAMAN MODULAR STRUKTUR DATA POKOK BAHASAN - 2 PEMROGRAMAN MODULAR Oleh : NAZARUDDIN AHMAD, S.T, M.T Design By mytemplate 2013 1. Pemrograman Modular Pemrograman Modular adalah pemrograman yang dilakukan dengan membuat

Lebih terperinci

A L G O R I T M A D A N P E M R O G R A M A N 1 C D I S A R I K A N D A R I : B I N A N T O, I W A N K O N S E P B A H A S A P E M R O G R

A L G O R I T M A D A N P E M R O G R A M A N 1 C D I S A R I K A N D A R I : B I N A N T O, I W A N K O N S E P B A H A S A P E M R O G R A L G O R I T M A D A N P E M R O G R A M A N 1 C D I S A R I K A N D A R I : B I N A N T O, I W A N. 2 0 0 5. K O N S E P B A H A S A P E M R O G R A M A N. A N D I Y O G Y A K A R T A H T T P _ C S.

Lebih terperinci

Sub Program : Prosedur. Tim Pengajar KU1071 PTI A Semester I 2009/2010

Sub Program : Prosedur. Tim Pengajar KU1071 PTI A Semester I 2009/2010 Sub Program : Prosedur Tim Pengajar KU1071 PTI A Semester I 2009/2010 Tujuan Perkuliahan Mahasiswa memahami makna dan kegunaan prosedur sebagai salah satu sub program Mahasiswa dapat menggunakan notasi

Lebih terperinci

PENGANTAR LOGIKA DAN ALGORITMA DENGAN PASCAL

PENGANTAR LOGIKA DAN ALGORITMA DENGAN PASCAL PENGANTAR LOGIKA DAN ALGORITMA DENGAN PASCAL Pengertian LOGIKA: Logika berasal dari bahasa Yunani yaitu LOGOS yang berarti ilmu. Logika pada dasarnya filsafat berpikir. Berpikir berarti melakukan suatu

Lebih terperinci

LOGIKA & ALGORITMA PENGERTIAN & CONTOH ALGORITMA. Pertemuan ke 2. 9/24/2017 Logika Algoritma

LOGIKA & ALGORITMA PENGERTIAN & CONTOH ALGORITMA. Pertemuan ke 2. 9/24/2017 Logika Algoritma LOGIKA & ALGORITMA PENGERTIAN & CONTOH ALGORITMA 9/24/2017 Logika Algoritma 1 Pertemuan ke 2 ALGORITMA Abu Ja far Muhammad Ibnu Musa Al- Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism. Algorithm

Lebih terperinci

FUNCTION (FUNGSI) LOGO. Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.

FUNCTION (FUNGSI) LOGO. Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. FUNCTION (FUNGSI) LOGO Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. izzudin@uny.ac.id Overview Pendahuluan Tujuan Fungsi Dasar Fungsi Jenis Fungsi : memiliki return value Integer Selain integer Tidak memiliki return value

Lebih terperinci

MODUL 10 Fungsi 10.1 Kompetensi 10.2 Alat Dan Bahan: 10.3 Ulasan Teori: Dasar Fungsi Deklarasi Fungsi

MODUL 10 Fungsi 10.1 Kompetensi 10.2 Alat Dan Bahan: 10.3 Ulasan Teori: Dasar Fungsi Deklarasi Fungsi MODUL 10 Fungsi 10.1 Kompetensi 1. Mahasiswa mampu membagi logika program dengan menggunakan fungsi. 2. Mahasiswa memahami konsep rekursif serta mengimplementasikan dengan menggunakan fungsi. 10.2 Alat

Lebih terperinci

Konstruksi Dasar Algoritma

Konstruksi Dasar Algoritma Konstruksi Dasar Algoritma ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN [IF6110202] Yudha Saintika, S.T., M.T.I. Sub-Capaian Pembelajaran MK Pendahuluan Instruksi dan Aksi Algoritma merupakan deskripsi urutan pelaksanaan

Lebih terperinci

Keg. Pembelajaran 5 : Perulangan dalam C++ 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2. Uraian Materi while do..while for continue dan break go to

Keg. Pembelajaran 5 : Perulangan dalam C++ 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2. Uraian Materi while do..while for continue dan break go to Keg. Pembelajaran 5 : Perulangan dalam C++ 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran ini mahasiswa akan dapat : 1) Mengenal bentuk perulangan while, do while dan

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH BAB II C DAN C++ berikut ini: pilih radio HAL 1

DISUSUN OLEH BAB II C DAN C++ berikut ini: pilih radio HAL 1 DISUSUN OLEH : ADAM MUKHARIL BACHTIAR, S..Kom. DIKTAT MATAA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB II PROGRAM PERTAMA C DAN C++ IF Cara Membuat Program C Untuk memulai membuat program dalam bahasa c ikutii langkah-langkah

Lebih terperinci

SUB PROGRAM : PROSEDUR & FUNGSI. Konsep Pemrograman

SUB PROGRAM : PROSEDUR & FUNGSI. Konsep Pemrograman SUB PROGRAM : PROSEDUR & FUNGSI Konsep Pemrograman Di saat program kita sudah menjadi besar kita akan mengalami kesulitan dalam mengatur kode program, jika semua kode tersebut disatukan. Untuk mengatasi

Lebih terperinci

Program pendek dan simple = mudah dihandle. Program besar, banyak dan kompleks = tidak

Program pendek dan simple = mudah dihandle. Program besar, banyak dan kompleks = tidak Modular Programming Program pendek dan simple = mudah dihandle. Program besar, banyak dan kompleks = tidak mudah dihandle. dl Kesulitan: sulit mencari dan mengingat variabel-variabel aiabel yang sudah

Lebih terperinci

1 Pengenalan IDE Python

1 Pengenalan IDE Python 1 Pengenalan IDE Python 1.1 Struktur Program Python Struktur program Python secara umum terbagi menjadi tiga bagian yaitu header, definisi fungsi, dan program utama. Contoh program Python secara lengkap

Lebih terperinci

dilakukan oleh bahasa mesin dapat dilakukan oleh C dengan penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa C dalam pemakainnya memerlukan

dilakukan oleh bahasa mesin dapat dilakukan oleh C dengan penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa C dalam pemakainnya memerlukan I. PENDAHULUAN Perkembangan bahasa C erat kaitannya dengan perkembangan sistem operasi UNIX, dimana keduanya dikembangkan di AT&T Bell Lab (USA). Pertama kali bahasa C diimplementasikan pada komputer DEC

Lebih terperinci

ALGORITHM 7 C++ Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com

ALGORITHM 7 C++ Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com ALGORITHM 7 C++ Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Struktur program dalam C++ C sebagai bahasa pendahulunya C++ C merupakan termasuk bahasa pemrograman

Lebih terperinci

IT234 - Algoritma dan Struktur Data. Ramos Somya

IT234 - Algoritma dan Struktur Data. Ramos Somya IT234 - Algoritma dan Struktur Data Ramos Somya Asal kata Algoritma berasal dari nama seorang ilmuan Persian yang bernama Abu Ja far Mohammed lbn Musa al-khowarizmi, yang menulis kitab al jabr w al-muqabala

Lebih terperinci

Keg. Pembelajaran 2 : Mengenal Bahasa C++

Keg. Pembelajaran 2 : Mengenal Bahasa C++ Keg. Pembelajaran 2 : Mengenal Bahasa C++ 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran ini mahasiswa akan dapat : 1) Mengenal secara baik sintak-sintak dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB IV PENGULANGAN PROSES

BAB IV PENGULANGAN PROSES BAB IV PENGULANGAN PROSES Tujuan : 1. Menjelaskan proses pengulangan menggunakan pernyataan for 2. Menjelaskan proses pengulangan menggunakan pernyataan while 3. Menjelaskan proses pengulangan menggunakan

Lebih terperinci

Rosihan Ari Yuana, S.Si, M.Kom Lisensi Dokumen: BAB I. PENDAHULUAN C++ Oleh:

Rosihan Ari Yuana, S.Si, M.Kom Lisensi Dokumen: BAB I. PENDAHULUAN C++ Oleh: PEMROGRAMAN C++ Oleh: Rosihan Ari Yuana, S.Si, M.Kom arie@uns.ac.id Lisensi Dokumen: Copyright 2005 Dokumen ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR OLEH : IR. H. SIRAIT, MT

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR OLEH : IR. H. SIRAIT, MT PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR C++ OLEH : IR. H. SIRAIT, MT PEMROGRAMAN C++ C sebagai bahasa pendahulunya C++ C merupakan termasuk bahasa pemrograman tingkat menengah. Pencipta C adalah Brian W. Kernighan dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR PEMROGRAMAN

PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR PEMROGRAMAN PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR PEMROGRAMAN I. Algoritma Pemrograman Yang Baik Ciri-ciri algoritma pemrograman yang baik adalah: 1. Memiliki logika perhitungan/metode yang tepat dalam memecahkan masalah 2. Menghasilkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL ULUM TIK

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL ULUM TIK PETUNJUK PENGERJAAN SOAL ULUM TIK A. ISILAH NAMA PESERTA, NOMOR PESERTA, PILIHAN PROGRAM STUDI, DAN NAMA UJIAN DENGAN MENULIS DAN MENGHITAMKAN PADA LEMBAR JAWABAN YANG TERSEDIA B. BACALAH SOAL DENGAN TELITI

Lebih terperinci

Kuliah III - Dasar Pemrograman

Kuliah III - Dasar Pemrograman 17 September 2013 Kuliah III - Dasar Pemrograman Struktur program dalam bahasa C Kompilasi Variabel Statement : Deklarasi & Assignment statement, Inisialisasi Masukan dan Keluaran Contoh 1. assign.c /*

Lebih terperinci

Fungsi : Dasar Fungsi

Fungsi : Dasar Fungsi PRAKTIKUM 13 Fungsi : Dasar Fungsi A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memecah program dalam fungsi fungsi yang sederhana. 2. Menjelaskan tentang pemrograman terstruktur. B. DASAR TEORI Fungsi adalah suatu bagian

Lebih terperinci

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

STRUKTUR DASAR ALGORITMA STRUKTUR DASAR ALGORITMA Pertemuan 5 Muhamad Haikal, S.Kom., MT Struktur Dasar Algoritma 1. Struktur Sequence (Runtunan) 2. Struktur Selection (Pemilihan) 3. Struktur Repetition (Perulangan) Struktur Sequence

Lebih terperinci

Chapter 3.2 : Tipe, Nama dan Nilai

Chapter 3.2 : Tipe, Nama dan Nilai Mata Kuliah : Logika dan Algoritma / 4 SKS Chapter 3.2 : Tipe, Nama dan Nilai Dosen Pengasuh : Fatoni, M.M.,M.Kom. Mail : fatoni@binadarma.ac.id/toniubd@yahoo.com Materi Yang Dipelajari Tipe Data Dasar

Lebih terperinci

Proses, Instruksi, dan Aksi

Proses, Instruksi, dan Aksi Matakuliah : Algoritma & Struktur Data Versi : 1.0.0 Materi : Dasar-Dasar Algoritma Penyaji : Zulkarnaen NS 1 Proses, Instruksi, dan Aksi Pada dasarnya, sebuah algoritma merupakan deskripsi pelaksanaan

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN IDE C++, ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

MODUL I PENGENALAN IDE C++, ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN MODUL I PENGENALAN IDE C++, ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN A. TUJUAN Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa akan mampu : 1. Mengenali dan menggunakan IDE C++ dengan baik. 2. Mengenal dan memahami

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 1. Untuk membuat program, prosedur yang harus dilewati adalah: 1. Menentukan logika jalannya program, sering disebut algoritma.

PRAKTIKUM 1. Untuk membuat program, prosedur yang harus dilewati adalah: 1. Menentukan logika jalannya program, sering disebut algoritma. PRAKTIKUM 1 1.1 JUDUL Mengenal Algoritma dan Pemrograman Bahasa C 1.2 TUJUAN Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa akan dapat: Menjelaskan tahapan-tahapan Pembuatan Program Menulisa algoritma dan menggambar

Lebih terperinci

IT234 ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA FUNGSI

IT234 ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA FUNGSI IT234 ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA FUNGSI Ramos Somya Fungsi Fungsi/function adalah suatu kumpulan instruksi/ perintah/program yang dikelompokkan menjadi satu, letaknya terpisah dari program yang menggunakan

Lebih terperinci

Teknik Pemrograman Terstruktur 1 PENGENALAN BAHASA C

Teknik Pemrograman Terstruktur 1 PENGENALAN BAHASA C 1 PENGENALAN BAHASA C Paradigma Pemrograman Pemrograman Deklaratif/Fungsional Persoalan diselesaikan dengan mengekspresikan logika persoalan Pemrograman Prosedural/Terstruktur Persoalan diselesaikan dengan

Lebih terperinci

Universitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T

Universitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T Universitas gunadarma pascal Bab 4- bab 10 Hana Pertiwi S.T 14 PASCAL Struktur Perulangan WHILE-DO Struktur Perulangan REPEAT-UNTIL REPEAT UNTIL 1. Struktur Perulangan FOR 2. Penggunaan gabungan struktur

Lebih terperinci

Struktur Kontrol Perulangan (Loop) Algoritme dan Pemrograman. Struktur Kontrol Perulangan: while. Struktur Kontrol Perulangan: while

Struktur Kontrol Perulangan (Loop) Algoritme dan Pemrograman. Struktur Kontrol Perulangan: while. Struktur Kontrol Perulangan: while Algoritme dan Pemrograman Kuliah #4 Struktur kontrol perulangan: while, do while, for Struktur Kontrol Perulangan (Loop) Program akan mengulang satu atau lebih pernyataan berdasarkan kondisi tertentu.

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN FUNGSI (PROCEDURE & FUNCTION)

PROSEDUR DAN FUNGSI (PROCEDURE & FUNCTION) PROSEDUR DAN FUNGSI (PROCEDURE & FUNCTION) Modular Dibagi Program kecil Program kecil Program besar Program kecil Program kecil Program kecil Program kecil Modul pada bahasa C++ dikenal dengan nama fungsi

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Judul Algoritma Deklarasi Deskripsi Translasi

Lebih terperinci

MINGGU II : DASAR C# Tujuan Pembelajaran. Materi

MINGGU II : DASAR C# Tujuan Pembelajaran. Materi MINGGU II : DASAR C# Bagian ini akan membahas tentang struktur dasar C# dan elemen-elemen dasar dalam C#. Pembahasan meliputi struktur dasar C#, Ekspresi, Tipe data, variable dan operator dalam C#. Tujuan

Lebih terperinci

ilmu bahasa pemrograman ilmu c++ Copyright izie ilmu c++

ilmu bahasa pemrograman ilmu c++ Copyright izie  ilmu c++ ilmu c++ Tutorial ini untuk siapa saja, walaupun anda belum pernah melakukan pemrograman, atau jika andapun berpengalaman dalam pemrograman dengan bahasa pemrograman lain tapi ingin mempelajari bahasa

Lebih terperinci

Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN

Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN I. Elemen-Elemen Dalam Bahasa Pemrograman Berikut adalah elemen-elemen pada bahasa pemrograman: Berikut adalah element-element pada bahasa pemrograman: 1. Aturan

Lebih terperinci

Tabel 1. Instruksi untuk menampilkan teks No. Bahasa Pemrograman Instruksi 1. Pascal WRITE ( Bahasa pemrograman itu mudah );

Tabel 1. Instruksi untuk menampilkan teks No. Bahasa Pemrograman Instruksi 1. Pascal WRITE ( Bahasa pemrograman itu mudah ); PERTEMUAN I BAHASA PEMROGRAMAN JAVA DAN PENGENALAN NETBEANS 1. Program dan Bahasa Pemrograman Di dalam dunia komputer sering kali dijumpai istilah program dan bahasa pemrograman. Kedua istilah tersebut

Lebih terperinci

STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON

STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON I. ATURAN PENULISAN II. STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON program program yang ditulis dalam Python secara khas jauh lebih pendek dibandingkan dengan program-program C atau C++, karena : Tipe data tingkat tinggi

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR by: Budiyono, S. Kom

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR by: Budiyono, S. Kom PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR by: Budiyono, S. Kom Pendahuluan Pada era tahun 1950-1960, kecepatan komputer sangat rendah dan disertai juga dengan keterbatasan dari media penyimpan, sehingga tentunya berakibat

Lebih terperinci

ALGORITMA DALAM KAITANNYA DENGAN KOMPUTER

ALGORITMA DALAM KAITANNYA DENGAN KOMPUTER ALGORITMA DALAM KAITANNYA DENGAN KOMPUTER I. Pendahuluan Algoritma digunakan dalam banyak hal, mulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan seharihari sampai pada ilmu pengetahuan modern. Saat ini, algoritma

Lebih terperinci

BAB I TUJUAN DAN LANDASAN TEORI

BAB I TUJUAN DAN LANDASAN TEORI BAB I TUJUAN DAN LANDASAN TEORI 1. Tujuan 1. Dapat memahami konsep prosedur dan fungsi. 2. Mampu membuat prosedur dan fungsi baik dengan parameter maupun tanpa parameter. 3. Mampu membedakan kapan menggunakan

Lebih terperinci

PERULANGAN PROSES. Proses perulangan ditandai dengan mekanisme yang disebut loop. Proses Loop : Proses yang berulang-ulang

PERULANGAN PROSES. Proses perulangan ditandai dengan mekanisme yang disebut loop. Proses Loop : Proses yang berulang-ulang PERULANGAN PROSES Proses perulangan ditandai dengan mekanisme yang disebut loop Proses Loop : Proses yang berulang-ulang Perintah atau notasi dalam struktur pengulangan Melipiuti : Pernyataan for Pernyataan

Lebih terperinci

Pernyataan FOR Pernyataan WHILE Pernyataan REPEAT. Dewi Sartika,M.Kom

Pernyataan FOR Pernyataan WHILE Pernyataan REPEAT. Dewi Sartika,M.Kom Dewi Sartika, M.Kom Inisialisasi : kondisi awal/aksi awal yang dilakukan sebelum pengulangan dilakukan Iterasi : aksi yang dilakukan agar terus melakukan pengulangan badan pengulangan : bagian instruksi

Lebih terperinci

Pengenalan Algoritma

Pengenalan Algoritma PEMROGRAMAN DASAR Sistem Informasi PTIIK UB Semester Ganjil 2015/2016 Pengenalan Algoritma Dr. Eng. Herman Tolle, ST., MT Program Teknologi Informasi & Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya metode yang

Lebih terperinci

MODUL 1 STANDAR INPUT DAN OUTPUT

MODUL 1 STANDAR INPUT DAN OUTPUT MODUL 1 STANDAR INPUT DAN OUTPUT A. TUJUAN 1. Memahami input dan output dasar pada bahasa pemrograman C/C++ 2. Memahami operasi dasar untuk input dan output pada bahasa pemrograman C/C++ 3. Mampu menciptakan

Lebih terperinci

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 Overview Tipe Data Standar (Standart Data Type) Aturan Pendefinisian Identifier Variabel Mendeklarasikan

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman

Algoritma dan Pemrograman Algoritma dan Pemrograman Bab III Notasi Algoritmik Pertemuan Ke-3 Notasi Algoritma dan bahasa pemrograman C++ Disusun Oleh : Wilis Kaswidjanti, S.Si.,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Bahasa Pemrograman dan Flowchart. Adri Priadana

Bahasa Pemrograman dan Flowchart. Adri Priadana Bahasa Pemrograman dan Flowchart Adri Priadana http://ilkomadri.com/ Pendahuluan Komputer adalah alat elektronik untuk mengolah data dengan menggunakan program tertentu untuk menghasilkan informasi Fungsi

Lebih terperinci

PERTEMUAN - 3 PEMROGRAMAN MODULAR

PERTEMUAN - 3 PEMROGRAMAN MODULAR ALGORITMA & PEMROGRAMAN 2 PERTEMUAN - 3 PEMROGRAMAN MODULAR Oleh : NAZARUDDIN AHMAD, S.T, M.T Design By mytemplate 2013 1. Pemrograman Modular Pemrograman Modular adalah pemrograman yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

Praktikum 6 SubForm dan Kode VBA

Praktikum 6 SubForm dan Kode VBA Praktikum 6 SubForm dan Kode VBA A. TUJUAN Dapat mengkaitkan antara Form Utama dan SubForm Dapat menghubungkan antar Form secara manual Memahami arti dari Non-Synchronized Form Dapat memodifikasi properti

Lebih terperinci

Pengenalan Pascal/DevPascal

Pengenalan Pascal/DevPascal Materi 1 Pengenalan Pascal/DevPascal Turbo Pascal adalah Compiler bahasa pemrograman Pascal. Untuk memulai menjalankan Pascal: Cari Folder Pascal ada di C:\TP\BIN\TPX.EXE Jalankan File TPX tersebut Dev

Lebih terperinci

Pendahuluan Pemrograman Mikrokontroler

Pendahuluan Pemrograman Mikrokontroler Pendahuluan Pemrograman Mikrokontroler Pokok Bahasan: 1. Pemrograman C 2. Pengalokasian Memory Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami dan Menjelaskan

Lebih terperinci

Objek Data, Variabel, dan Konstanta. Konsep Bahasa Pemrograman Materi 4 Yudianto Sujana, M.Kom

Objek Data, Variabel, dan Konstanta. Konsep Bahasa Pemrograman Materi 4 Yudianto Sujana, M.Kom Objek Data, Variabel, dan Konstanta Konsep Bahasa Pemrograman Materi 4 Yudianto Sujana, M.Kom Pengantar Penyimpanan data di komputer (memori, register, dan lainnya) Organisasi yang sederhana Barisan bit

Lebih terperinci

Membuat Kalkulator Animasi Sederhana Menggunakan Pascal

Membuat Kalkulator Animasi Sederhana Menggunakan Pascal Membuat Kalkulator Animasi Sederhana Menggunakan Pascal Oleh: Arif Hidayanto Kali ini kita akan belajar membuat sebuah kalkulator sederhana yang dibumbui dengan sedikit animasi menggunakan pascal. Aplikasi

Lebih terperinci

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Penulis: William www.etersoul.com Computer Club of Bunda Hati Kudus SMA Bunda Hati Kudus Pengantar Bahasa Pemrograman Pascal Page 1 / 11 License Agreements

Lebih terperinci

PENGANTAR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

PENGANTAR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PENGANTAR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR Pendahuluan Pada era tahun 1950 1960, kecepatan komputer sangat rendah dan disertai juga dengan keterbatasan dari media penyimpan, sehingga tentunya berakibat juga dengan

Lebih terperinci

Aplikasi Rekursif dalam Analisis Sintaks Program

Aplikasi Rekursif dalam Analisis Sintaks Program Aplikasi Rekursif dalam Analisis Sintaks Program Albertus Kelvin / 13514100 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-11 (Matriks) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep Matriks Pendeklarasian Matriks Pemrosesan Matriks Membaca Elemen Matriks

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II. : Mahasiswa mampu menjelaskan konsep algoritma dan struktur data

DIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II. : Mahasiswa mampu menjelaskan konsep algoritma dan struktur data Pertemuan 1 Waktu Tujuan Pembelajaran Substansi Materi : 135 menit : Mahasiswa mampu menjelaskan konsep algoritma dan struktur data : Tabulasi Kegiatan Perkuliahan No Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar 1

Lebih terperinci

VARIABEL & TIPE DATA PEMROGRAMAN C++

VARIABEL & TIPE DATA PEMROGRAMAN C++ VARIABEL & TIPE DATA PEMROGRAMAN C++ ruliriki@gmail.com VARIABEL Suatu nama yang menyatakan tempat dalam memori komputer Menyimpan nilai yang dapat diubah VARIABEL Pengenal (identifier) yang digunakan

Lebih terperinci

Pengenalan Algoritma dan Pemrograman Pascal

Pengenalan Algoritma dan Pemrograman Pascal Diktat Pelatihan Olimpiade Komputer Oleh Fakhri Pertemuan ke 1 : Pengenalan Algoritma dan Pemrograman Pascal 1.1 Pengenalan Algoritma Algoritma adalah deretan instruksi dalam memecahkan suatu permasalahan.

Lebih terperinci

Tutorial 08 Pertemuan 12

Tutorial 08 Pertemuan 12 Tutorial 08 Pertemuan 12 Tutorial Kuliah Pemrograman Terstruktur I TUJUAN & SASARAN Disusun oleh : Danang Junaedi Setelah mengerjakan tutorial ini mahasiswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan penggunaan

Lebih terperinci

Konsep Pemrograman. Bab 7. Fungsi1. Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 PENS-ITS. Umi Sa adah

Konsep Pemrograman. Bab 7. Fungsi1. Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 PENS-ITS. Umi Sa adah Bab 7. Fungsi1 Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 Overview Pendahuluan Tujuan Fungsi Dasar Fungsi Jenis Fungsi : memiliki return value Integer Selain integer Tidak memiliki

Lebih terperinci

Algoritma & Flowchart. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Algoritma & Flowchart. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Algoritma & Flowchart Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Review What is Algoritma?? Urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. Kata logis berarti bahwa nilai kebenarannya

Lebih terperinci

SUB PROGRAM P E N G A N TA R P R O G R A M S T U D I. Institut Teknologi Sumatera

SUB PROGRAM P E N G A N TA R P R O G R A M S T U D I. Institut Teknologi Sumatera SUB PROGRAM P E N G A N TA R P R O G R A M S T U D I Institut Teknologi Sumatera PRE TEST Jelaskan apa yang dimaksud dengan perulangan? Sebutkan jenis metode perulangan? Apa perbedaan dari masing-masing

Lebih terperinci

2 ATURAN PENULISAN TEKS ALGORITMA

2 ATURAN PENULISAN TEKS ALGORITMA 2 ATURAN PENULISAN TEKS ALGORITMA Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun, asalkan mudah dimengerti dan dipahami. Tidak

Lebih terperinci

STATEMEN GO TO DAN IF-THEN. Pertemuan IX

STATEMEN GO TO DAN IF-THEN. Pertemuan IX STATEMEN GO TO DAN IF-THEN Pertemuan IX Statemen Alih Kontrol Pada bahasa pemrograman BASIC tidak hanya melakukan eksekusi baris demi baris atau secara berurutan yang tiap barisnya dieksekusi hanya satu

Lebih terperinci

Definisi Percabangan

Definisi Percabangan Pertemuan 2 Percabangan Sederhana MK. Algoritma dan Struktur Data Bekti Wulandari, M.Pd. TE KELAS B 2014 Definisi Percabangan Percabangan adalah suatu suatu perintah (pernyataan) yang memungkinkan suatu

Lebih terperinci