IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN"

Transkripsi

1 52 IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN Ade Hendri Alamsyah Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, Abstract: Implementation of Regional Regulation Number 1 Year 2013 About Social and Environmental Responsibility. This study aims to determine the implementation Siak District Regulation Number 1 Year 2013 About Corporate Social Responsibility and Environment in Siak and obstacles encountered in implementing Siak District Regulation Number 1 Year 2013 About Corporate Social Responsibility in Siak. This type of research is the use descriptive research. While the research informants include officials and employee who is on BAPPEDA Siak involved as the Forum of Corporate Social Responsibility (CSR) Siak, the company chosen by the researchers BOB PT. Bumi Siak Pusako and communities. Analysis of the data obtained were analyzed from data presentation, data reduction, verification and conclusion. Implementation of Regional Regulation Number 1 Year 2013 About Social and Environmental Responsibility in Siak materialized with the establishment of a forum with the CSR Forum Siak in order to realize corporate social responsibility for the community and also responsibility towards environmental integrity of the company s operations in the region. Tanggaung environmental and social responsibility undertaken by each company in Siak district, is part of the company s participation in the construction melaksanan Siak Regency. Obstacles to be a factor in creating effective policies encountered in the research and discussion, it is known is, the lack of availability of technical personnel. Keywords: CSR, environment, policy implementation Abstrak: Implementasi Peraturan Daerah Jawab Sosial dan Lingkungan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Siak Jawab Sosial Perusahaan dan Lingkungan di Kabupaten Siak dan hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Jawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Siak. Jenis penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan informan penelitian meliputi pejabat dan pegawai yang ada pada BAPPEDA Kabupaten Siak yang terlibat sebagai Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kabupaten Siak, pihak perusahaan yang dipilih oleh peneliti yakni BOB PT. Bumi Siak Pusako dan juga masyarakat. Analisis data yang diperoleh dianalisis mulai dari penyajian data, reduksi data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Implementasi Peraturan Daerah Jawab Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak terwujud dengan dibentuknya forum bersama yakni Forum CSR Kabupaten Siak dalam rangka mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarakat dan juga tanggung jawab terhadap keutuhan lingkungan diwilayah operasional perusahaan tersebut. Tanggaung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Siak, merupakan bagian dari partisipasi perusahaan dalam melaksanan pembangunan di Kabupaten Siak. Kendala yang menjadi faktor dalam mewujudkan kebijakan yang efektif yang ditemui dalam hasil penelitian dan pembahasan, diketahui adalah, kurangnya ketersediaan tenaga teknis. Kata kunci: CSR, lingkungan, implementasi kebijakan 52

2 Ade Hendri Alamsyah, Implementasi Peraturan Daerah 53 PENDAHULUAN Pemerintah Kabupaten Siak mengupayakan berbagai kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah, dengan melibatkan seluruh komponen dan elemen yang ada di Kabupaten Siak termasuk perusahaan yang berdomisili di Kabupaten Siak. Setiap perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Siak, dituntut untuk menerapkan tanggung jawab sosial dan juga berpartisipasi dalamm pembangunan daerah Kabupaten Siak. Salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Siak adalah, dengan menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Siak Lahirnya Peraturan Daerah Kabupaten Siak Jawab Sosial Perusahaan (corporate social responsibility) di Kabupaten Siak, didasari oleh landasan hukum sebagai berikut; 1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 2) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. 3) Peraturan Menteri BUMN Per-20/ MBU/2012 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. 4) Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 6 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Corporate social responsibility (CSR) berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan serta tanggung jawab sosial perusahaan, dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Kepedulian Kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi didalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengahruskan suatu perusahaan dalalm pengambilan keputusanya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap suatu pemangku kepetingan (stakekholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Bisnis adalah aktivitas mulia, didalamnya terdapat suatu kegiatan, ekonomi penciptaan lapangan kerja dan mendatangkan konstribusi pajak. Alangkah indahnya jika bisnis dijalankan tidak hanya sekedar mencari profitabilitas semata, namun juga dengan penuh martabat dan hati nurani, karena sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah mereka yang keberadaannya bermanfaat untuk orang banyak. (Buletin CSR Kabupaten Siak, 2013). Sehubungan dengan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan dalam masyarakat, maka pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana implementasi kebijakan dalam peraturan daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2013 tentang tanggung jawab sosial perusahaan di Kabupaten Siak. Implementasi kebijakan menurut William dan Elmore dalam Sunggono (2004) mengungkapkan bahwa implementasi kebijakan merupakan keseluruhan dari kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan. Sedangkan Wibawa (2001) mengatakan bahwa kebijakan publik selalu mengandung tiga komponen dasar, yaitu tujuan yang luas, sasaran yang spesifik dan cara mencapai sasaran tersebut. Dalam cara mencapai sasaran tersebut terkandung beberapa komponen lain yakni siapa implementatornya, jumlah dan sumber dana, siapa kelompok sasarannya, bagaimana program dan sistem manajemen dilaksanakan, serta kinerja kebijakan diukur. Didalam cara ini komponen tujuan yang luas dan sasaran yang spesifik diperjelas dan kemudian diinterprestasikan. Cara-cara mencapai sasaran ini biasa disebut dengan implementasi kebijakan.

3 54 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016 : Mazmanian dan Sabetier dalam Wahab (2001) mengungkapkan bahwa, peran penting dari analisis implementasi kebijakan Negara ialah mendefenisikan variabel-variabel yang mempengaruhi tercapainya tujuan formal pada proses implementasi. Variabelvariabel yang dimaksud diklasifikasikan menjadi tiga kategori besar, yaitu: 1) mudah tidaknya masalah yang akan digarap dan dikendalikan, 2) kemampuan keputusan kebijakan untuk menstrukturkan secara tepat proses implementasi, dan 3) pengaruh langsung berbagai variabel politik terhadap keseimbangan dukungan bagi pencapaian tujuan kebijakan tersebut. Edwar III dalam Indiahono (2009) mengatakan bahwa model implementasi kebijakan publik, menunjukkan empat variabel yang berperan penting dalam pencapaian keberhasilan implementasi. Empat variabel tersebut adalah komunikasi, sumber daya, disposisi dan strukur birokrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui dan menganalisis Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 1 Tahun 2013 tentang tanggung jawab sosial perusahaan di Kabupaten Siak, dan hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 1 Perusahaan di Kabupaten Siak. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Informan penelitian adalah pejabat dan pegawai BAPPEDA Kabupaten Siak, pihak perusahaan dan masyarakat yang dapat bantuan CSR. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumen. Data dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif, yakni menjelaskan secara argumentasi setiap informasi yang diperoleh dari informan penelitian. Prosedur analisis mulai dari penyajian data, reduksi data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. HASIL Komunikasi Transmisi Wawancara yang peneliti lakukan dengan informan penelitian yakni Bapak Risa Gustian Kepala Sub Bidang Litbang, beliau mengatakan bahwa; Penyaluran komunikasi bagi setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Siak, dilakukan melalui rapat dengan perusahaan yang ada yang tergabung dalam forum CSR. Dalam rapat tersebut akan dibahas mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan oleh perusahaan terhadap masyarakat tempatan. Sebelum adanya Perda tersebut, sudah dilaksanakan rapat pembentukan forum CSR pada tanggal 1 Maret pada rapat tersebut disampaikan berbagai kebijakan yang akan dibuat termasuk kebijakan dalam pembuatan Peraturan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak. Wawancara di atas menunjukan bahwa implementasi yang dilakukan terhadap Peraturan Daerah Nomor Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak, melalui saluran komuinikasi (transmisi) hanya dalam bentuk pertemuan melalui form CSR Kabupaten Siak, yang dilaksanakan dalam satu kali dalam satu tahun. Kejelasan Wawancara dengan pihak perusahaan dalam hal ini PT. Bumi Siak Pusako, yakni Ibu Yusrina Ey Kepala CSR PT. Bumi Siak Pusako yang mengatakan bahwa; Kami sebagai pihak perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan minyak bumi dan gas alam, kami memahami adanya Peraturan Daerah Siak. Sebelum adanya peraturan daerah tersebut, pihak perusahaan juga sudah menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat tempatan. Kita setiap tahun memberikan bantuan kepada masyarakat hingga saat ini. Tahun 2013 kita membangun 1 unit lokal MTSn di Kecamatan Pusako, tahun 2014 dibangun 1 kelas

4 Ade Hendri Alamsyah, Implementasi Peraturan Daerah 55 Madrsah Aliyah di Kecamatan Sabak Auh dan tahun 2015 pelaksanaan pembangunan pesantren Darul Qur an di Kecamtan Sungai Apit. Berdasarkan wawancara dengan informan penelitian di atas dapat diketahui bahwa, pihak perusahaan yang ada di Kabupaten Siak, khususnya PT. Bumi Siak Pusako telah menjalankan program CSR, dimulai dari berdirinya perusahaan tersebut. Program CSR tersebut sudah dijalankan sebagai tanggungjawab perusahaan bagi masyarakat dan lingkungan. Konsisten Wawancara dengan informan penelitian yang dilakukan dengan Kepala Sub Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BAPPEDA Kabupatten Siak, yakni Bapak Faisal Harap, dia mengatakan bahwa; Upaya Pemerintah Kabupaten Siak yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 1 dan Lingkungan di Kabupaten Siak, adalah untuk melihat wujud nyata bagi setiap perusahaan dalam melaksankan tanggung jawab sosial bagi masyarakat tempatan, sehingga perusahaan mempunyai kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan serta pembangunan di Kabupaten Siak. Hal ini diperlukan sikap yang konsisiten antara pihak Pemerintah Kabupaten Siak dan pihak perusahaan yang tergabung dalam forum CSR Kabupaten Siak. BAPPEDA sebagai koordinator CSR tetap konsisten untuk mengkomunikasikan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun Lingkungan di Kabupaten Siak bagi setiap perusahaan yang berdomisili di Kabupaten Siak. Wawancara di atas membuktikan adanya konsitensi dalam mengkomunikasikan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak, bagi perusahaan yang ada di Kabupaten Siak, khususnya perusahaan yang sudah tergabung dalam forum CSR Kabupaten Siak. Sumber Daya Hasil wawancara peneliti dengan informan penelitian, yakni dengan Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan BAPPEDA Kabupaten Siak Bapak Azman Yonanto yang mengatakan bahwa; Upaya pemerintah Kabupaten Siak untuk mewujukan adanya tanggung jawab sosial perusahaan baggi masyarakat di Kabupaten Siak, melalui Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun Lingkungan di Kabupaten Siak, merupakan payung hukum bagi Pemkab Siak untuk merangkul seluruh perusahaan yang ada, agar mereka memberikan kontribusi untuk meningkatkan pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Namun kita sebagai wadah (BAPPEDA) forum CSR Kabupaten Siak, memiliki keterbatasan staf dalam mewujudkan implementasi kebijakan yang ada dalamm Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak. Upaya yang dilakukan selama ini hanya bersifat pertemuan dengan seluruh pimpinan perusahaan dengan pemmerintah. Wawancara di atas menunjukan bahwa, masih adanya keterbatasan sumber daya manusia dalam mengimplementasikan Peraturan Daerah Siak. Kepala Sub Bidang IPTEK BAPPEDA Kabupaten Siak, Bapak Faisal Harahap yang mengatakan bahwa; Penyebaran informasi tentang adanya tanggung jawab sosial perusahaan di Kabupaten Siak yang memiliki payung hukum dalam Peraturan Daerah Nomor Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak, dilaksankan melalui rapat-rapat forum CSR dan juga penyebaran informasi melalui media cetak dan media elektronik. Kesemua upaya ini bertujuan untuk menyebarkan secara luas tentang informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak. Informasi juga disampaikan melalui Humas perusahaan yang ada di Kabupaten Siak, sehingga terjalain komunikasi antara SKPD yang mewadahi forum CSR dengan pihak

5 56 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016 : perusahan melalui Humas tersebut. Dengan demikian informasi yang disampaikan akan menghasilkan komunikasi dua arah, baik dari pihak perusahaan, maupun dari pihak pemerintah dalam mewujudkan partisipasi perusahaan dalam pembangunan di Kabupaten Siak. Wawancara di atas menunjukan bahwa upaya untuk menyebarkan informasi sudah dilakukan secara bertahap dan rutin oleh Sekretariat Forum CSR yang berada pada BAPPEDA Kabupaten Siak. Disposisi Kepala Sub Bidang Pengembangan dan Kerjasama Bapak Risa Gustian, beliau mengatakan bahwa; Penempatan pegawai dalam Sekretariat Forum CSR Kabupaten Siak adalah orang-orang yang ditunjuk langsung oleh Kepala BAPPEDA Kabupaten Siak, karena personil yang ditempatkan pada Sekretariat Forum CSR merupakan staf yang ada pada BAPPEDA Kabupaten Siak. Hal ini dilakukan untuk memudahkan komunikasi dan kerjasama, mengingat BAPPEDA Kabupaten Siak diberikan amanah untuk mengelola kegiatan CSR yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak Wawancara di atas menunjukan bahwa penempatan orang-orang yang duduk dalam lingkungan birokrasi, khususnya pada Sekretariat Forum CSR pada BAPPEDA Kabupaten Siak, perlu juga dilakukan penyeleksian, agar personil yang ditempatkan memahami tentang konsep CSR. Struktur Birokrasi Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan BAPPEDA Kabupaten Siak, Bapak Azman Yohanto, yang mengatakan baahwa; SOP yang disusun dalam rangka menjalankan amanah Peraturan Daerah Nomor Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak, tidak disusun secara mendetail, akan tetapi kita melaksanakan perda tersebut berdasarkan petunjuk teknis dan petunjuk laksana, dalam rangka membeentuk komunikasi dan kerjasama yang baik dengan seluruh perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Siak, sehingga terbentuk forum bersama yang disebut dengan Forum CSR Kabupaten Siak. Dalam forum inilah kita menyampaikan berbagai kebijakan Pemerintah Kabupaten Siak, sehingga tujuan dari Perda tersebut dapat dilaksanakan oleh seluruh anggota Forum CSR (perusahaan), yang tujuannya dapat mensejahterakan masyarakat, terutama masyarakat yang berada di wilayah operasional perusahaan tersebut. Wawancara di atas menunjukan bahwa SOP khusus yang dibuat tidak ada, namun untuk melaksankan Peraturan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak, hanya berpedoman pada petunjuk teknis dan petunjuk laksana berdasarkan SK Bupati Siak tentang pembentukan Forum CSR Kabupaten Siak. PEMBAHASAN Bappeda berperan Sebagai fasilitator yang akan melakukan sosialisasi dan informasi kepada para perusahaan/dunia usaha yang berada di Kabupaten Siak, sehingga berkomitmen untuk berjalan seiring sejalan dengan pemerintah kabupaten Siak dalam mengurangi permasalahan sosial dan lingkungan. Disini jelas sekali bahwa BAPPEDA Kabupate Siak merupakan salah satu lembaga yang mengawal implementasi dari Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak. Mengingat banyaknya perusahaan yang tergabung dalam Forum CSR Kabupaten Siak, maka peneliti mengambil atau menetapkan perusahaan yang menjadi objek penelitian yakni BOB PT. Bumi Siak Pusako. Untuk mengetahui implementasi dari Peraturan Daerah Nomor Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak dapat ditelusuri dari faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Dari aspek komunikasi menunjukkan bahwa setiap kebijakan akan dapat dilaksanakan dengan baik jika terjadi komunikasi efektif antara pelaksana program (kebijakan) dengan para kelompok sasaran

6 Ade Hendri Alamsyah, Implementasi Peraturan Daerah 57 (target group). Komunikasi disini dimaksud adalah komunikasi dari seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Siak untuk melaksanakan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun Lingkungan di Kabupaten Siak. Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam mengimplementasikan sebuah kebijakan, termasuk implementasi Peraturan Daerah Siak. Komunikasi yang baik dan lancar akan memudahkan Pemerintah Kabupaten Siak melalui BAPPEDA Kabupaten Siak sebagai koordinator Forum CSR Kabupaten Siak, dalam mengukur pelaksanaan peraturan daerah tersebut, sehingga seluruh perusahaan yang ada akan turut serta dalam memajukan pembangunan di Kabupaten Siak. Dari aspek sumber daya menunjukkan setiap kebijakan harus didukung oleh sumber daya yang memadai, baik sumber daya manusia mapun sumber daya finansial. Hal ini dimaksudkan adanya keselarasan dari sumber daya manusia dan sumber daya dana yang mencukupi dalam mengimplementasikan kebijakan yang dituangkan dalam Peraturan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak. Adanya keterbatasan sumber daya manusia dalam mengimplementasikan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun Lingkungan di Kabupaten Siak, karena jumlah staf yang ada untuk mengelola CSR terbatas. Mereka hanya berada dalam satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yakni BAPPEDA Kabupaten Siak dan berada di bawah Bidang Penelitian dan Pengembangan. Kemudian adanya upaya untuk menyebarkan informasi sudah dilakukan secara bertahap dan rutin oleh Sekretariat Forum CSR yang berada pada BAPPEDA Kabupaten Siak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program CSR yang telah dilaksankan oleh perusahaan yang bedomisili di Kabupaten Siak dan diharapkan sesuai dengan himbauan yang ada dalam Peraturan Daerah Siak. Implementasi dari Peraturan Daerah Siak, sudah memiliki pembagian kewenangan yang ada pada BAPPEDA Kabupaten Siak dan pelkasanaan kewenangann tersebut juga sudah dibagi dan diarahkan dalam Forum CSR Kabupaten Siak. Kewenangan yang dilimpahkan dalam Sekretariat Forum CSR Kabupaten Siak, bersifat kewenangan yang tidak terlalu formal, akan tetapi dapat dilaksankan oleh semua anggota forum CSR dan juga pegawai BAPPEDA yang ditunjuk untuk mengelola Sekretariat Forum CSR yang ada pada BAPPEDA Kabupaten Siak. Selanjutnya sumber daya juga meliputi fasilitas yang menunjang pelaksanaan Peraturan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak, sudah memadai namun belum tersedia dengan lengkap untuk mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan dan juga tanggung jawab dalam memelihara lingkungan. Akan tetapi jika ada persoalan yang perlu dilakukan uji labor seperti pembuangan limbah, maka pihak BAPPEDA akan bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Siak Disposisi salah satu pendukung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten Siak. Disposisi tersebut menyangkut kejujuran, komitmen dan sikap demokratis dalam mewujudkan keterbukaan informasi di Kabupaten Siak. Kesemua indikator disposisi tersebut sudah dijalankan dalam rangka mengimplementasikan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten Siak. Disposisi yaitu menunjuk adanya komitmen yang ditunjukan oleh Pemerintah Kabupaten Siak dalam mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap ma-

7 58 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016 : syarakat dan lingkungannya di Kabupaten Siak, seusai dengan Peraturan Daerah Nomor Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak. Komitmen tersebut dilihat dari orang-orang yang bertanggung jawab dan tunjangan bagi mereka dalam melaksankan Peraturan Daerah Siak. Disposisi meliputi pengangkatan jabatan birokrat dan pemberian insentif untuk menujang pelaksanaan Peraturan Daerah Siak, sudah berjalan dengan baik, namun belum mendappatkan jasil yang lebih optimal dalam pelaksanaan Perda Kabupaten Siak tersebut. Struktur birokrasi memegang peranan penting dalam implementasi kebijakan. Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal penting, pertama adalah mekanisme, dan struktur organisasi pelaksana sendiri. Mekanisme implementasi program biasanya sudah ditetapkan melalui standar operating procedur (SOP) yang dicantumkan dalam guideline program/kebijakan. Hal ini dimaksudkan bahwa adanya kejelasan kewenangan dalam mengimplementasikan kebijakan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Siak. Struktur birokrasi yang melahirkan SOP khusus belum ada, namun untuk melaksanakan Peraturan Daerah Nomor 1 dan Lingkungan di Kabupaten Siak, hanya berpedoman pada petunjuk teknis dan petunjuk laksana berdasarkan SK Bupati Siak tentang pembentukan Forum CSR Kabupaten Siak. SIMPULAN Implementasi Peraturan Daerah Nomor Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak, yang dimulai dari komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi, memiliki hubungan yang sangat erat dalam melaksnakan suatu kebijakan. Kesemua inidikator tersebut saling mendukung demi terealisasinya sebuah kebijakan termasuk Peraturan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak. Implementasi Peraturan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Kabupaten Siak terwujud dengan dibentuknya forum bersama yakni Forum CSR Kabupaten Siak dalam rangka mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarakat dan juga tanggung jawab terhadap keutuhan lingkungan diwilayah operasional perusahaan tersebut. Tanggaung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Siak, merupakan bagian dari partisipasi perusahaan dalam melaksanan pembangunan di Kabupaten Siak Hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Siak, adalah belum tersedianya sumber daya manusia yang memahami tentang program CSR, belum tersedianya anggaran yang tetap dalam pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 1 Perusahaan di Kabupaten Siak, fasilitas untuk operasional survey juga belum tersedia, dan belum adanya koordinasi yang jelas dengan birokrasi di tingkat kecamatan yang ada di Kabupaten Siak. DAFTAR RUJUKAN Indiahono, Dwiyanto Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analisys. Yogyakarta. Gava Media. Santoso, Amir Analisis Kebijakan Publik; Suatu pengantar. Jakarta: PT. Gramedia Wahab Solichin Abdul Pengantar Analisis Kebijakan Negara. Jakarta: Rineka Cipta. Wibawa, Samodra, dkk Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Edisi Revisi

IMPLEMENTASI PERDA PENGELOLAAN DAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET

IMPLEMENTASI PERDA PENGELOLAAN DAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET 43 IMPLEMENTASI PERDA PENGELOLAAN DAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET Ja afar Arief dan Isril FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Implementation

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 121 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT Airine Yulianda Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PELIMPAHAN KEWENANGAN DALAM BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

IMPLEMENTASI PELIMPAHAN KEWENANGAN DALAM BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 40 Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, Volume 10, Nomor 1, Juni 2012, hlm. 1-66 IMPLEMENTASI PELIMPAHAN KEWENANGAN DALAM BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Endang Gunawan FISIP Universitas Riau, Kampus

Lebih terperinci

Otniel Handityasa P 1), Hartuti Purnaweni 1,2) Universitas Diponegoro

Otniel Handityasa P 1), Hartuti Purnaweni 1,2) Universitas Diponegoro Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Peraturan Izin Usaha Toko Modern Minimarket Waralaba/Cabang di Kecamatan Depok terkait Perda Kab.Sleman No.18 tahun 2012 tentang Perizinan Pusat Perbelanjaan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN DENGAN POLA ORGANISASI MASYARAKAT

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN DENGAN POLA ORGANISASI MASYARAKAT 257 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN DENGAN POLA ORGANISASI MASYARAKAT Dinda Syufradian Putra Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

PENETAPAN KEBIJAKAN PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PENETAPAN KEBIJAKAN PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH 94 PENETAPAN KEBIJAKAN PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH Wan Eva Yuliani Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Kampus Bina Widya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

IMPLEMENTASI RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM 141 IMPLEMENTASI RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM Dwi Nursepto dan Yoserizal FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Implementation Parking Levy

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.1.1. Proses komunikasi kebijakan Proses komunikasi dan sosialiasi kebijakan telah mengantar Dinas Pendidikan Provinsi dapat mengimplementasikan kebijakan tentang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Muh. Rifai Sahempa irahmidar@yahoo.com (Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT 324 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT Lilis Wahyuni Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas,

Lebih terperinci

REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI

REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI 7 REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI Andrizul dan Yoserizal FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Employee Recruitment and Placement. This study

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. Penyelenggaraan,tanggungjawab,sosial.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. Penyelenggaraan,tanggungjawab,sosial. 1 2015 No.04,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. Penyelenggaraan,tanggungjawab,sosial. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

Lebih terperinci

KINERJA PELAYANAN BADAN PERTAHANAN NASIONAL

KINERJA PELAYANAN BADAN PERTAHANAN NASIONAL 243 KINERJA PELAYANAN BADAN PERTAHANAN NASIONAL Putri Vara Dina Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENERTIBKAN PEDAGANG MOBIL KELILING

PELAKSANAAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENERTIBKAN PEDAGANG MOBIL KELILING 223 PELAKSANAAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENERTIBKAN PEDAGANG MOBIL KELILING Fadil Muhammad Program Magister Ilmu Administrasi Fisip Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km 12.5 Simpang Baru

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON,

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM PENDATAAN DAN PELAPORAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

PERENCANAAN SISTEM PENDATAAN DAN PELAPORAN KEGIATAN PEMBANGUNAN 33 PERENCANAAN SISTEM PENDATAAN DAN PELAPORAN KEGIATAN PEMBANGUNAN Letty Adelina Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI PERUBAHAN ATAS PERDA TENTANG ALOKASI DANA DESA

ANALISIS IMPLEMENTASI PERUBAHAN ATAS PERDA TENTANG ALOKASI DANA DESA 282 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013, hlm. 219-323 ANALISIS IMPLEMENTASI PERUBAHAN ATAS PERDA TENTANG ALOKASI DANA DESA Farida Yeni dan Kirmizi FISIP Universitas Riau, Kampus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak

Lebih terperinci

PELAKSANAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)

PELAKSANAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) 95 PELAKSANAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Wasiah Sufi dan Mayarni FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Implementation of

Lebih terperinci

BUPATI KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti tidak menguji teori untuk dibuktikan secara empiris, melainkan sebaliknya untuk menghubungkan teori dengan fenomena sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT).

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-Undang No. 40

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta, BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta, maka dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan suatu wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana CSR tersebut digunakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

Pedoman Dan Petunjuk Teknis Tim Koordinasi Pengelolaan Program dan Kegiatan TJSLP Kabupaten Sidoarjo

Pedoman Dan Petunjuk Teknis Tim Koordinasi Pengelolaan Program dan Kegiatan TJSLP Kabupaten Sidoarjo 1 Pedoman Dan Petunjuk Teknis Tim Koordinasi Pengelolaan Program dan Kegiatan TJSLP Kabupaten Sidoarjo Dilengkapi Perda Nomor 2 Tahun 2013 Dan Perbup Nomor 40 Tahun 2013 Tentang CSR Kabupaten Sidoarjo

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1 BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1. Kegiatan selama PKL Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1 No Hari/Tgl Jam Datang 1 Senin, 09-08- 2 Selasa, 10-09- 3 Rabu, 11-08- 4 Kamis, 12-08-

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Pintu yang diselenggarakan oleh BPMPTSP Kabupaten Purwakarta belum

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Pintu yang diselenggarakan oleh BPMPTSP Kabupaten Purwakarta belum BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penyajian data dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Proses atau tahapan Implementasi Penyelenggaraan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI SOP PELAYANAN PUBLIK

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI SOP PELAYANAN PUBLIK 183 EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI SOP PELAYANAN PUBLIK Maulidya dan Nur Laila Meilani FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Effectiveness Implementation

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. A. Simpulan

BAB 6 PENUTUP. A. Simpulan BAB 6 PENUTUP A. Simpulan Kebijakan pengembangan kawasan industri merupakan kewenangan pemerintah daerah Kabupaten Karawang dalam menciptakan pusat-pusat pertumbuah ekonomi daerah yang menyediakan lahan

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG FKM UNDIP

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG FKM UNDIP Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 108-117 ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG *), Sudiro **), Lucia Ratna

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 197 STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Jufrizal dan Sujianto FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Revenue Improvement Strategies. This

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (Studi pada DPPKAD

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama tahun 2008-2013 yang telah diuraikan sebelumnya bisa disimpulkan bahwa pelaksanaan UU KIP pada badan publik

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DALAM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA(ADD) DI DESA BANGUN PURBA KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN ROKAN HULU.

AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DALAM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA(ADD) DI DESA BANGUN PURBA KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN ROKAN HULU. AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DALAM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA(ADD) DI DESA BANGUN PURBA KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN ROKAN HULU Oleh: Zulpisar Sap Raja Muhammad Amin Abstrak This study was given

Lebih terperinci

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG 1 BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN

Lebih terperinci

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitu

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitu BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang: a. bahwa setiap perusahaan harus dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Penelitian Salah satu isu penting yang masih terus menjadi perhatian dalam dunia usaha hingga saat ini yaitu terkait tentang tanggung jawab sosial perusahaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PUSAT KAJIAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL LAN (2009)

PUSAT KAJIAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL LAN (2009) ABSTRAK KEMITRAAN PEMERINTAH DAN SWASTA Pelaksanaan otonomi daerah telah membawa perubahan yang mendasar di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perubahan tersebut tentunya tidak hanya berdampak pada sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan saat ini masih ditangani secara ad-hoc oleh panitia yang dibentuk dan

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan saat ini masih ditangani secara ad-hoc oleh panitia yang dibentuk dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan merupakan salah satu fungsi penting pada organisasi pemerintah, namun hingga saat ini kurang mendapatkan perhatian yang memadai. Fungsi pengadaan saat

Lebih terperinci

KINERJA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DI KABUPATEN MERAUKE

KINERJA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DI KABUPATEN MERAUKE KINERJA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DI KABUPATEN MERAUKE Oleh : Rino Bahari Adi Pradana, Email: rinobahari.adi@gmail.com Ilmu Administrasi Negara,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 62 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA KOTA BEKASI NOMOR 62 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG PENGGUNAAN DAN PENGELOLA APLIKASI PERENCANAAN ONLINE E-PLANNING DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Implementasi Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 45 Tahun 2012 Tentang Perubahan Pedoman Penilaian PNS Berprestasi

Implementasi Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 45 Tahun 2012 Tentang Perubahan Pedoman Penilaian PNS Berprestasi Jurnal SOROT Volume 12, mor 1, April 2017: 1-9 Implementasi Peraturan Bupati Pelalawan mor 45 Tahun 2012 Tentang Perubahan Pedoman Penilaian PNS Berprestasi Wan Marlina Rusnita *, Meyzi Heriyanto, dan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA I. : Bidang Permukiman dan Saluran Air Limbah, Yogyakarta. 2. Bagaimana dengan pembagian kewenangan dan tanggungjawab antar bagian?

PEDOMAN WAWANCARA I. : Bidang Permukiman dan Saluran Air Limbah, Yogyakarta. 2. Bagaimana dengan pembagian kewenangan dan tanggungjawab antar bagian? LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA I SUBJEK PENELITIAN : Bidang Permukiman dan Saluran Air Limbah, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Pertanyaan : STRUKTUR BIROKRASI 1. Bagaimana

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

Analisis Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Inspektorat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kota Baubau

Analisis Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Inspektorat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kota Baubau Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan Volume 5, Nomor 1, Januari 2012 (21-26) ISSN 1979-5645 Analisis Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Inspektorat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kota Baubau Ivan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KECAMATAN KEJAKSAN KOTA CIREBON. Oleh : Diah Ayu Purbasari, Sri Suwitri, Ida Hayu D. ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KECAMATAN KEJAKSAN KOTA CIREBON. Oleh : Diah Ayu Purbasari, Sri Suwitri, Ida Hayu D. ABSTRAK ANALISIS KINERJA KECAMATAN KEJAKSAN KOTA CIREBON Oleh : Diah Ayu Purbasari, Sri Suwitri, Ida Hayu D. JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Jalan Profesor

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan

PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi guna mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RETRIBUSI PARKIR TEPI JALAN

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RETRIBUSI PARKIR TEPI JALAN 131 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RETRIBUSI PARKIR TEPI JALAN Indra Safawi, Sujianto, dan Zaili Rusli FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 28293 e-mail: radiansafawi@gmail.com

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. UPTPK didirikan kegiatan penyaluran bantuan kemiskinan di Kabupaten Sragen

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. UPTPK didirikan kegiatan penyaluran bantuan kemiskinan di Kabupaten Sragen BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1. KESIMPULAN UPTPK dibentuk dengan serangkaian tugas dan fungsi untuk mengatasi permasalahan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sragen. Sebelum UPTPK didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Banyak badan usaha yang membangun usaha kecil menengah yang memerlukan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perubahan kondisi lingkungan dan ekonomi pada dunia usaha seperti tingkat persaingan yang tinggi, biaya ekonomi yang tinggi, adanya undang-undang perburuhan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kerjasama Antar Daerah (KAD) Bregasmalang merupakan kerjasama yang terbentuk berdasarkan Perda no. 6 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2011 NOMOR : 3 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2011 NOMOR : 3 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2011 NOMOR : 3 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA CILEGON CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CCSR) DI KOTA CILEGON

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen Kepensiunan di Indonesia (Studi Kasus:Tinjauan Implementasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen Kepensiunan di Indonesia (Studi Kasus:Tinjauan Implementasi 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Penelitian mengenai Implementasi Kebijakan Peraturan Pelayanan Manajemen Kepensiunan di Indonesia (Studi Kasus:Tinjauan Implementasi Peraturan Direksi Nomor

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dengan penjaminan mutu pendidikan, itu terkait fungsi supervisi yang dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dengan penjaminan mutu pendidikan, itu terkait fungsi supervisi yang dilakukan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Secara umum, stakeholder hanya memahami akuntabilitas LPMP dalam pelaksanan fungsi fasilitasi, sementara fungsi lainnya mereka tidak memahami sama sekali.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TAMAN SEBAGAI PELESTARIAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KOTA JAMBI OLEH DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA JAMBI

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TAMAN SEBAGAI PELESTARIAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KOTA JAMBI OLEH DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA JAMBI 1 KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TAMAN SEBAGAI PELESTARIAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KOTA JAMBI OLEH DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA JAMBI Lestari Fitriani Sitanggang Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan

Lebih terperinci

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA Sekretariat Pusat : Kampus B Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jl.Cempaka Putih Tengah No.27.Jakarta Pusat.10510. Telp : 021-4256024.Faxs : 021-4256023

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG FASILITASI PENYELENGGARAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan ( Corporate Social Responsibility ). Tanggung

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERATURAN DISIPLIN PNS

IMPLEMENTASI PERATURAN DISIPLIN PNS 110 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 2, Nomor 1, November 2013, hlm. 1-114 IMPLEMENTASI PERATURAN DISIPLIN PNS Mhd. Rafi dan Khairul Anwar FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi Negara tersebut. Salah satu dampak positif dari pekembangan

Lebih terperinci

KINERJA BADAN LEGISLASI DPRD

KINERJA BADAN LEGISLASI DPRD 81 KINERJA BADAN LEGISLASI DPRD Muslim dan Zaili Rusli FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Performance Legislation DPRD. The purpose of this

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa penanaman modal

Lebih terperinci

BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN

BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN 2.1. Kondisi Umum SKPD 2.1.1 Dasar Hukum Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, dan dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK Veronika Erlin Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH PROVINSI RIAU BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Jalan Jendral Sudirman No. 438 Telepon/Fax. (0761) 855734 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 40 TAHUN 2013

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 40 TAHUN 2013 BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan rancangan APBD. Hal tersebut memiliki konsekuensi terhadap semua unit kerja yang ada di Kabupaten

Lebih terperinci

Petugas Back Office PIK, (7) Petugas Front Office PIK, (8) Petugas Via Media PIK, dan (9) Petugas Database Informasi PIK diisi oleh Subbagian Layanan

Petugas Back Office PIK, (7) Petugas Front Office PIK, (8) Petugas Via Media PIK, dan (9) Petugas Database Informasi PIK diisi oleh Subbagian Layanan BAB V PENUTUP Penelitian ini bermula dari hadirnya UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang menuntut segenap badan publik di Indonesia untuk membuka lebar-lebar pintu akses atas informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan dengan sumber penerimaan lain (non pajak).

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan dengan sumber penerimaan lain (non pajak). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini, pajak memegang peranan penting dalam perekonomian negara dikarenakan pajak memiliki kontribusi yang paling besar pada pos penerimaan negara pada Anggaran

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Menimbang BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 6 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 6 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 6 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. misi pembangunan Kabupaten Natuna Tahun , sebagai upaya yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. misi pembangunan Kabupaten Natuna Tahun , sebagai upaya yang BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kabupaten Natuna Visi Kabupaten Natuna adalah Menuju Natuna yang Sejahtera, Merata dan Seimbang. Sesuai dengan visi tersebut, maka ditetapkan pula misi pembangunan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Implementasi kebijakan perlindungan anak jalanan di Kota Yogyakarta belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti yang diamatkan dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, 1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PEJABAT ADMINISTRATOR, PEJABAT PENGAWAS DAN PEJABAT PELAKSANA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEPEMILIKAN DOKUMEN LINGKUNGAN

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEPEMILIKAN DOKUMEN LINGKUNGAN 97 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEPEMILIKAN DOKUMEN LINGKUNGAN Rony Yurianto Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi bencana yang dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan pengelolaan komunikasi bencana

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 48 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 48 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA SECARA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI SALINAN PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI

STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI A. Struktur Organisasi Susunan organisasi Badan Hidup Kabupaten Lombok Barat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No. 32

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No. 32 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN BANYUWANGI. : Menunjuk Pejabat Pengelola

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN BANYUWANGI. : Menunjuk Pejabat Pengelola BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/144/KEP/429.011/2017 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. PIPPK di Kecamatan Panyileukan, dapat kita analisa melalui teori implementasi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. PIPPK di Kecamatan Panyileukan, dapat kita analisa melalui teori implementasi BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Untuk mengetahui faktor apa saja yang mengakibatkan keberhasilan implementasi PIPPK di Kecamatan Panyileukan, dapat kita analisa melalui teori implementasi Edward

Lebih terperinci

PEMBINAAN KARIER PNS JABATAN ESSELON II DAN III

PEMBINAAN KARIER PNS JABATAN ESSELON II DAN III 61 PEMBINAAN KARIER PNS JABATAN ESSELON II DAN III Erdiansyah dan Zaili Rusli FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Career Coaching Position PNS

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)

EVALUASI PROGRAM BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) 295 EVALUASI PROGRAM BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) Khairul Amri Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam,

Lebih terperinci