BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
|
|
- Sri Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Kajian Pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, journal paper, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan skripsi ini. Pada sub bab ini dipaparkan mengenai peneliti, konsep dan teori yang digunakan berhubungan dengan brand endorser dan brand image sebagai landasan bagi peneliti untuk meneliti. 2.1 Penelitian Sebelumnya Table 2.1 State Of Art Tahun Penulis Judul Jurnal Hasil Dari Jurnal 2015 I Ketut PENGARUH Berdasarkan hasil Ardika, Eka PENGGUNAAN, maka Sulistyawati CELEBRITY simpulan yang ENDORSER diperoleh yaitu VALENTINO Credibility, ROSSI SEBAGAI Attractiveness, MODEL IKLAN dan TERHADAP Meaningfulness BRAND IMAGE berpengaruh PRODUK simultan terhadap SEPEDA MOTOR Brand Image, YAMAHA DI Credibility KOTA berpengaruh DENPASAR positif terhadap Brand Image, Attractiveness berpengaruh positif terhadap Perbedaan Perbedaan dari ialah jenis produk yang di teliti berbeda, jumlah responden atau sampel berbeda, serta dimensi selebriti endorser yang di teliti dalam ini hanya credibility, attactiveness dan
2 Tahun Penulis Judul Jurnal Hasil Dari Jurnal Brand Image, dan Jurnal: Meaningfulness Manajemen, berpengaruh Universitas (KUANTITATIF, positif terhadap Udayana DENPASAR) Brand Image. Perbedaan meaningfulness Zakiya PENGARUH Hasil yang Perbedaan dari Sabdosih VARIABEL diperoleh dalam CELEBRITY ini ENDORSER adalah dengan ialah teknik TERHADAP penggunaan pengambilan CITRA MEREK endorser yang sampel dengan L OREAL mempunyai menggunakan variabel, yaitu analisis trusthworthiness, multivariate, expertise, sedangkan pada attractiveness, ini respect dan dengan similaritysecara menggunakan simultan rumus slovin. (serentak) Pada berpengaruh juga signifikan positif dilakukan terhadap citra (KUANTITATIF merek L oreal. kualitatif, Jurnal: & KUALITATIF. Dan variabel yang dimana itu tidak Fakultas FAKULTAS berpengaruh dilakukan dalam Ekonomi dan EKONOMI DAN paling signifikan ini. Bisnis, BISNIS terhadap citra Universitas UNIVERSITAS merek L oreal Brawijaya BRAWIJAYA) adalah variabel
3 Tahun Penulis Judul Jurnal Hasil Dari Jurnal attractiveness Helena PENGARUH Hermawati PENGGUNAAN Prayuana, CELEBRITY Anik Lestari ENDORSER Andjarwati IRFAN BACHDIM DAN EVEN SPONSORSHIP TERHADAP CITRA MEREK MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT Jurnal: Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri (KUANTITATIF, Surabaya SURABAYA) Berdasarkan hasil, maka simpulan yang diperoleh dengan menggunakan empat indicator ini, yaitu celebrity credibility, celebrity likeability, celebrity attractiveness dan celebrity meaningfulness mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap citra merek. Dan variable yang paling berpengaruh ialah daya tarik seorang selebriti (Celebrity attractiveness). Perbedaan Perbedaan dari ialah dimensi selebriti endorser yang berbeda, serta adanya tambahan variabel Event Sponsorship yang dijadikan acuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap citra merek.
4 Tahun Penulis Judul Jurnal Hasil Dari Jurnal 2011 Amanda Spry, CELEBRITY Untuk Ravy Pappu, ENDORSEMENT, mendukung T. Bettina BRAND Cornwell CREDIBILITY, AND BRAND EQUITY selanjutnya menunjukkan selebrity endorser dirasa cukup kredibel berdasarkan attractiveness, expertise dan trustworthiness. Selain itu dalam ini menunjukkan bahwa endorser yang mempunyai kredibilitas Jurnal: rendah tetap bisa European membangun Journal of (KUANTITATIF, sebuah brand. Marketing PENGUNJUNG Vol. 45 Iss: 6, MALL pp AUSTRALIA) Perbedaan Perbedaan dari ialah jenis yang berbeda, menggunakan kualitatif. Penelitian juga hanya berfokus pada variabel selebriti endorser, sedangkan pada ini variabel yang diteliti adalah dimensi yang ada di dalam selebriti endorser tersebut.
5 Tahun Penulis Judul Jurnal Hasil Dari Jurnal 2012 Ogunsiji, A. THE IMPACT OF Penelitian ini Sola CELEBRITY menunjukkan ENDORSEMENT bahwa kekuatan ON STRATEGIC brand di pasar BRAND dicerminkan dari MANAGEMENT brand profil yang tinggi, yang di tandai oleh sikap kognitif afektif dan perilaku dari endorser. Konvergensinya dicerminkan dari fokus dan insentitas tinggi dalam promosi nilai merek. Di dalam ini disarankan tim manajemen brand Jurnal: dapat melakukan International dengan Journal of mengadopsi Business and beberapa Social Science (KUANTITATIF, endorsement. Vol. 3 No. 6 NIGERIA) Perbedaan Perbedaan dari ialah pada pengaruh selebriti endorser dikaitkan dengan brand management, bukan brand image. Target responden atau sampel juga sangat berbeda, karena pada sebelumnnya responden atau sampel merupakan para pakar profesional marketing.
6 2.2 Landasan Konseptual Definisi Komunikasi Menurut (Mulyana, 2008) komunikasi adalah: Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut, seperti dalam kalimat Kita berbagi pikiran, Kita mendiskusikan makna, dan Kita mengirimkan pesan. Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas (community) yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. Dari definisi diatas, dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan penyampaian suatu pesan yang sedang dipikirkan kepada orang lain atau komunikan. Berbagi hal-hal yang dipikirkan untuk mendapatkan makna yang sama Proses Komunikasi Dalam komunikasi terdapat proses-proses yang mendukung untuk menjadikan komunikasi menjadi efektif, diantaranya adalah: Menurut West dalam (Hermawan, 2012) proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan sebagai berikut. a. Komunikator (sender), adalah yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbolsimbol yang bisa dimengerti kedua pihak. b. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupum tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, , SMS atau media lainnya. c. Fungsi pengiriman (encoding) adalah proses untuk mengubah pesan ke dalam bentuk yang dioptimasi untuk keperluan penyampaian pesan/data. d. Media/saluran (channel) adalah alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
7 e. Fungsi penerimaan (decoding) adalah proses memahami simbol-simbol bahasa (bahasa pesan) yaitu simbol grafis atau huruf-huruf dengan cara mengasosiasikannya atau menghubungkan simbol-simbol dengan bunyi-bunyi bahasa beserta variasi-variasinya yang dilakukan penerima pesan. f. Komunikan (reciever) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri. g. Respons (response) merupakan rangsangan atau stimulus yang timbul sebagai akibat dari perilaku komunikan setelah menerima pesan. h. Umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim. Berdasarkan proses komunikasi diatas, LG Electronics Indonesia (Mobile Communication) telah menerapkannya melalui pemakaian brand endorser, yaitu Joe Taslim. Dengan komunikator, yaitu LG Electronics Indonesia (Mobile Communication) sendiri. Pesan, yaitu apa yang ingin disampaikan LG Electronics Indonesia (Mobile Communication) terkait dengan produk kepada masyarakat. Media, Joe Taslim yang merupakan brand endorser yang dipercaya LG Electronics Indonesia (Mobile Communication) dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat. Komunikan, ialah masyarakat yang merupakan target pasar LG Electronics Indonesia (Mobile Communication). Respons, rangsangan apa yang timbul setelah masyarakat mendapat pesan yang disampaikan oleh media yang telah dipilih. Respons disini merupakan respon ketertarikan dengan produk atau tidak. Dan yang terakhir adalah umpan balik. Umpan balik, merupakan tindakan yang dilakukan setelah timbulnya respons. Umpan balik bisa berupa pembelian produk LG Electronics Indonesia (Mobile Communication) atau sebaliknya. 2.3 Landasan Teori Terdapat landasan teori yaitu teori persepsi untuk menghubungkan variabel yang digunakan dalam ini Pengertian Selebriti Menurut (Sebayang dan Siahaan, 2008) selebriti adalah:
8 Sumber iklan atau informasi tentang merek dan atribut produk yang menyenangkan, meyakinkan, dan menarik perhatian masyarakat umum. Memanfaatkan selebriti sebagai endorser dirasa memang lebih mudah mempengaruhi psikologis konsumsi konsumen. Penggunaan selebriti dalam suatu iklan melibatkan daya tarik dan kredibilitas yang merupakan keunikan tersendiri. Dengan kata lain, selebriti merupakan sebuah alat atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Dengan pemanfaatan selebriti sebagai alat penyampai pesan, diharapkan akan dapat mempengaruhi masyarakat terkait produk. Pemilihan selebriti pun harus melalui beberapa pertimbangan terlebih dahulu, seperti karakteristik, daya tarik serta kredibilitas yang dimiliki selebriti tersebut Pengertian Daya Tarik Menurut (Shimp, 2007) pengertian daya tarik adalah: Daya tarik mengacu pada diri yang dianggap sebagai sesuatu yang menarik untuk dilihat dalam kaitannya dengan konsep daya tarik. Daya tarik dapat meliputi keramahan, menyenangkan, fisik, dan pekerjaan sebagai beberapa dimensi penting dari konsep daya tarik. Daya tarik merupakan salah satu pertimbangan yang cukup penting dalam pemilihan selebriti untuk dijadikan seorang brand endorser. Daya tarik merupakan suatu hal yang dimiliki seseorang yang dapat menarik perhatian orang lain. Seorang selebriti yang mempunyai daya tarik tinggi, diharapkan dapat ikut membawa produk yang di iklankan agar mendapat tempat di benak masyarakat Pengertian Brand Endorser Ada beberapa definisi mengenai endorser, yaitu: Menurut (Suryadi, 2006) endorser adalah: Icon atau sosok tertentu yang sering juga disebut sebagai direct source (sumber langsung) untuk mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau jasa dalam kegiatan promosi yang bertujuan untuk mendukung efektifitas penyampaian pesan. Menurut (Shimp, 2007) Celebrity endorser adalah:
9 Bintang televisi, aktor film, atlet, politikus, orang terkenal, dan ada kalanya selebriti yang telah meninggal (opening vignette) yang secara luas digunakan pada iklan majalah, radio, spot, dan iklan televisi untuk mendukung suatu produk. Dari definisi diatas mengenai brand endorser, dapat disimpulkan bahwa brand endorser merupakan seorang yang berpengaruh, yang biasanya merupakan selebriti, yang dipilih oleh perusahaan untuk membawakan pesan mengenai produknya. Dalam hal ini, LG Electronics Indonesia (Mobile Communication) memilih Joe Taslim sebagai brand endorser yang dipercaya dapat menyampaikan dan membawa produk LG Electronics Indonesia (Mobile Communication) kepada masyarakat Dimensi Brand Endorser (Shimp, 2007) menggolongkan lima dimensi khusus endorser iklan untuk memfasilitasi efektivitas komunikasi. Lima dimensi khusus endorser dijelaskan dengan akronim TEARS. a. Trustworthiness (dapat dipercaya) Istilah trustworthiness (dapat dipercaya) menurut (Shimp, 2007) adalah mengacu pada sejauh mana sumber dipandang memiliki kejujuran, integritas dan dapat dipercaya. Sumber dapat dipercaya (trustworthiness) secara sederhana berarti endorser sebuah merek secara bertingkat membuat audience memiliki kepercayaan pada apa yang mereka katakan. Jika sumber atau endorser tersebut adalah selebriti maka trustworthiness lebih mengarah pada kemampuan selebriti untuk memberi kepercayaan atau percaya diri pada konsumen suatu produk. b. Expertise (keahlian) Menurut (Shimp, 2007), keahlian (expertise) mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan merek yang didukung. Seorang endorser yang diterima sebagai seorang yang ahli pada merek yang didukungnya akan lebih persuasif dalam menarik audience dari pada seorang endorser yang tidak diterima sebagai seorang yang ahli. c. Attractiveness (daya tarik) Menurut (Shimp, 2007), Daya tarik mengacu pada diri yang dianggap sebagai sesuatu yang menarik untuk dilihat dalam kaitannya dengan konsep daya tarik. Daya tarik dapat meliputi keramahan, menyenangkan, fisik, dan pekerjaan sebagai
10 beberapa dimensi penting dari konsep daya tarik. Konsumen cenderung memiliki stereotip yang positif terhadap selebriti. Penelitian menunjukkan bahwa daya tarik dari selebriti dapat mengubah kepercayaan yang dimiliki oleh konsumen (Debevec & Kernan, 1984; Chaiken, 1979 dalam Abedniya, Hakim dan Zaeim, 2011). Sejumlah juga menunjukkan bahwa daya tarik fisik dari seorang celebrity endorser dapat meningkatkan brand image dari produk itu sendiri. (Abedniya, Hakim dan Zaeim, 2011) d. Respect (kualitas dihargai) Menurut (Shimp, 2007), Respect (kualitas dihargai) berarti kualitas yang dihargai atau digemari sebagai akibat dari kualitas pencapaian personal. Selebritas dihargai karena kemampuan akting mereka, ketrampilan berolahraga atau kepribadian dan kualitas argumentasi politiknya. Individu yang dihargai juga secara umum disukai, dan hal ini dapat digunakan untuk meningkatkan ekuitas merek. e. Similarity (kesamaan dengan audience yang dituju) Menurut (Shimp, 2007), Similarity (kesamaan dengan audience yang dituju) adalah kesamaan dengan audience yang dituju (similarity) mengacu pada kesamaan antar endorser dan audience dalam hal usia, karakter, minat, selera, gaya hidup, status sosial dan sebagainya. Dimensi brand endorser diatas, yang sering di formulasikan sebagai TEARS, yaitu trustworthiness, expertise, attractiveness, respect, dan similarity merupakan karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang brand endorser. LG Electronics Indonesia (Mobile Communication) merasa Joe Taslim sudah mempunyai kelima karakteristik tersebut, hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian Joe Taslim di dunia entertaiment. Oleh sebab itu LG Electronics Indonesia (Mobile Communication) memilihnya sebagai brand endorser yang akan membawa produknya kepada masyarakat Pengertian Brand Menurut Keller dalam (Sadat, 2009) brand adalah: Istilah brand berasal dari kata brandr yang berarti to brand, yaitu aktivitas yang sering dilakukan para peternak sapi di Amerika dengan memberi tanda pada ternak-ternak mereka untuk memudahkan identifikasi kepemilikan sebelum dijual ke pasar. Sementara itu menurut Afif dalam Sadat 2009: 18, kata merek yang sering kita gunakan sebagai terjemahan
11 kata brand berasal dari bahasa Belanda yang diadopsi dan digunakan secara luas dalam pemasaran kita. Menurut (Kotler& Keller, 2009) brand adalah: American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari pra pesaing. Maka merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Menurut (Tjiptono, 2005) dalam UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1. Merek adalah: Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Definisi ini memiliki kesamaan dengan definisi versi American Marketing Association yang menekankan peranan merek sebagai identifier dan differentiator. Berdasarkan kedua definisi ini, secara teknis apabila seorang pemasar membuat nama, logika atau simbol baru untuk sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah merek. Menurut (Hasan, 2013), ditambahkan oleh Tjiptono bahwa merek digunakan untuk beberapa tujuan yaitu: 1. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya. Ini akan memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat berbelanja dan saat melakukan pembelian ulang 2. Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk. 3. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen. 4. Untuk mengendalikan pasar. Dapat ditarik kesimpulan dari beberapa definisi mengenai merek diatas, bahwa merek atau brand adalah segala sesuatu yang terkait dengan perusahaan atau produk yang merupakan sebuah identitas yang membedakan dengan para pesaing, yang nantinya dapat menciptakan value untuk perusahaan.
12 2.3.5 Pengertian Citra Merek (Brand Image) Kotler dalam (Ogi Sulistian, 2011) citra merek adalah: Seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek, karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Citra merek merupakan syarat dari merek yang kuat. Dikatakan juga bahwa citra adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka waktu panjang. Sehingga tidak mudah untuk membentuk citra, citra sekali terbentuk akan sulit untuk mengubahnya. Kesimpulan definisi tersebut ialah citra merek (brand image) merupakan nilai yang tercipta dari sebuah merek, citra yang terbentuk bisa berupa citra positif maupun negatif. Terbentuknya citra merek yang baik menandakan keberhasilan dari merek yang kuat. Citra merek juga tidak terbentuk dengan mudah. Namun, terbentuknya citra merek relatif konsisten untuk jangka waktu yang panjang Komponen Citra Merek Komponen brand image menurut Kotler dalam (Ogi Sulistian, 2011) terdiri atas 3 bagian, yaitu: a. Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa. b. Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa, meliputi pemakai itu sendiri, gaya hidup atau kepribadian dan status sosial. c. Citra produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Dari penjelasan terkait dengan citra merek diatas maka sebuah merek di pandang mempunyai tiga citra, yaitu bagaimana konsumen memandang sebuah perusahaan, bagaimana konsumen memandang konsumen lain yang memakai produk terkait, dan bagaimana konsumen memandang produk itu sendiri. Ketiga citra ini mempunyai peranan penting untuk mengetahui citra merek dari sebuah perusahaan. 2.3 Kerangka Pemikiran
13 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut; variable independen X yaitu bentuk Brand Endorser yang meliputi Trustworthiness, Expertise, Attractiveness, Respect, dan Similarity dikaitkan dengan variabel Y yaitu Brand Image yang meliputi Corporate Image,User Image dan Product Image.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Iklan Televisi Menurut Hasan (2013), periklanan merupakan alat pemasaran untuk mempromosikan ide, barang, dan jasa secara non personal untuk mempengaruhi
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):
II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6): Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembahasan pada bab ini dimaksudkan untuk memberi penjelasan mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu berdasarkan variabel-variabel yang menjadi objek
Lebih terperinciPENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Iwan Widodo email: iwanchelski@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat: (1) pengaruh faktor trustworthiness
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan media promosi yang efektif. Iklan efektif dalam menarik. perhatian konsumen serta dapat menstimulus perilaku konsumen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Saat ini pemasar menghadapi persaingan yang semakin ketat termasuk dalam kegiatan beriklan.dalam bidang pemasaran, iklan merupakan media promosi yang efektif. Iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas dan globalisasi di tandai dengan semakin meluasnya produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak persaingan antar perusahaan untuk dapat tetap bertahan. Dalam hal ini, perusahaan harus bisa membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam fenomena saat ini pertumbuhan perekonomian dalam bidang bisnis bergerak semakin cepat. Banyaknya pesaing dalam bisnis yang menawarkan berbagai macam produk kepada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pesan Iklan Pesan iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran. Iklan, personal selling, promosi, penjualan, dan publisitas semuanya merupakan komponen promosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era Perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dan kegiatan bisnis yang semakin pesat saat ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, khususnya perempuan agar tampil lebih cantik dan menarik.
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id BAB I 1.1 Latar Belakang Clothing Company adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang
BAB I 1.1 Latar Belakang Clothing Company adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang memproduksi pakaian jadi dibawah brand mereka sendiri. Dalam kata lain clothing merupakan kategori untuk brand/merk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang dan menyebabkan tingginya kompetisi
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan selebriti pendukung (celebrity endorser) dilakukan oleh Arina (2007) dengan judul Pengaruh Selebriti Pendukung (celebrity
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan produk telekomunikasi saat ini telah berkembang dengan pesat. Salah satu produk sarana telekomunikasi yang saat ini mengalami perkembangan pasar cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung, sebagai salah satu pusat fashion di Indonesia tidak pernah mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini membuktikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin ketat mengakibatkan setiap perusahaan harus berjuang keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini terjadi persaingan perusahaan minuman Isotonik di pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik pertama
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Endorser Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang menyampaikan informasi mengenai suatu produk dalam
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya
BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kotler dan Keller (2012:5) Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan ingin menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, semakin hari dunia perekonomian semakin cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang dapat bertahan dan selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar menciptakan dan mengembangkan suatu produk yang berkualitas, menentukan harga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada zaman sekarang ini persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Perusahaan harus pintar dalam memperhatikan situasi persaingan dan cermat mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas pemasaran global merupakan topik penting untuk perusahaan perusahaan multinasional, namun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut menjadi perhatiaan yang begitu serius bagi para wanita. Para wanita ingin memiliki rambut yang sehat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam mempertahankan keberlangsungan hidup, berkembang serta mencapai tujuan tujuan dari perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE
PENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE Achmad Munif Irawan (achmadmunif23@gmail.com) Endah Pri Ariningsih, S.E., M.Sc (rienendah@gmail.com) Wijayanti, S.E., M.Sc (wijayantiaq2@yahoo.co.id)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua kegiatan pemasaran yang diterapkan dalam perusahaan diarahkan untuk dapat mempengaruhi konsumen, sehingga mereka menjadi tertarik pada produk yang ditawarkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis identik dengan persaingan. Persaingan yang terjadi bahkan semakin ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran dewasa ini telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukan lagi di televisi ataupun radio melainkan internet. Detik.com, vivanews.com,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bersama banyak sudah portal berita yang bermunculan bukan lagi di televisi ataupun radio melainkan internet. Detik.com, vivanews.com, kompas.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
10 BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 2.1 Periklanan 2.1.1 Definisi Periklanan Periklanan adalah alat promosi yang terdiri dari komunikasi nonpribadi, yang dibayar, yang digunakan oleh suatu sponsor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dituntut untuk lebih kreatif membuat suatu terobosan baru atau produk yang belum pernah dipikirkan oleh pesaing ataupun untuk lebih kreatif dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Celebrity Endorser Celebrity endorser adalah salah satu metode promosi yang paling popular di dunia, dengan menggunakan celebrity
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah sebuah kegiatan pokok yang harus dilakukan. perusahaan dalam siklus produk baik barang maupun jasa demi
15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah sebuah kegiatan pokok yang harus dilakukan perusahaan dalam siklus produk baik barang maupun jasa demi kelangsungan usaha nya. Karena pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di berbagai sudut jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah, selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam modernisasi masyarakat perkotaan penggunaan berbagai sarana transportasi sangat banyak dan beragam, mulai dari angkutan umum sampai dengan kendaraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas saat ini menimbulkan persaingan yang semakin ketat, dinamis, dan kompleks. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan endorser dalam komunikasi merek sangat penting. Karena menunjukan hasil positif, kebutuhan endorser pun semakin berkembang dalam bentuknya saat ini.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertia Pemasaran Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dalam usahanya untuk tetap mempertahankan kelangsungan perusahaan, untuk berkembang dan untuk mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak tantangan yang harus dihadapi perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasar.setiap perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan antar perusahaan menjadi lebih ketat, ditambah lagi persaingan dengan negara lain. Dalam kondisi seperti ini, perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perdagangan bebas dan globalisasi sekarang ini ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk, baik berupa barang maupun jasa yang menyebabkan persaingan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya, oleh karena itu manusia membutuhkan komunikasi dimana
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain di sekelilingnya, oleh karena itu manusia membutuhkan komunikasi dimana komunikasi itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesuksesan pemasaran sebuah produk tidak hanya tergantung dari konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk bintang iklannya. Banyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang terdiri dari Attractivness (daya pikat), Trusthworthiness (tingkat kepercayaan), dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA Dibagian ini akan menjelaskan tentang variabel-variabel dari kredibilitas endorser yang terdiri dari Attractivness (daya pikat), Trusthworthiness (tingkat kepercayaan), dan Expertise
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dikenal sekaligus paling
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dikenal sekaligus paling umum digunakan dalam upaya mengarahkan komunikasi persuasif pada konsumen.
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit
II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Sejak orang mengenal kegitan pemasaran, telah banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik. Masyarakat terutama kaum wanita, semakin sadar akan pentingnya kosmetik sebagai kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dewasa ini membentuk perubahan pola pikir dan gaya hidup manusia, yang menyebabkan manusia mempunyai standard lebih tinggi dalam setiap barang dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk dan pelayanan jasa saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Konsumen dengan mudah memenuhi kebutuhannya karena semakin beragamnya produk. Keberagaman produk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Gaya Hidup 1. Pengertian Gaya Hidup Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Bob Sabran (2009:210) mengatakan: Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai pola hidup seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang cepat, dan pertumbuhan proporsi konsumen akan membawa gelombang belanja konsumen semakin besar. Konsumen merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Endorser Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang menyampaikan informasi mengenai suatu produk dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam hal persaingan antar perusahaan. Perusahaan harus mampu menciptakan inovasi dan menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menyebabkan persaingan di dunia bisnis semakin kompetitif. Kompetisi ini tidak hanya memberikan peluang tetapi juga menimbulkan tantangan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan pasar yang besar untuk berbagai kategori industri, termasuk industri otomotif. Pertimbangan pasar nasional sebagai pasar potensial untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh
11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk
11 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk lainnya. Kita menyimpan memori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini dirasakan semakin ketat seiring dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk atau jasa yang serupa,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek (brand) sebagai
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Merek (Brand) Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek (brand) sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis produk melakukan berbagai macam strategi dalam menarik minat konsumen. Strategi ini dilakukan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya barang-barang dan jasa yang membanjiri pasar. Para konsumen, ditawari akan pilihan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan bisnis saat ini semakin pesat ditandai tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk atau jasa
Lebih terperinciPENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)
PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo) Cahyo Wibowo email: c.w1bi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bauran promosi merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Bauran Promosi (Promotional Mix) Bauran promosi merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. iklan (celebrity endorser) berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bintang televisi, aktor film, dan atlit terkenal banyak digunakan dalam iklan majalah, maupun TV komersial untuk mendukung suatu produk. Bintang iklan (celebrity
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era gobalisasi dewasa ini, komunikasi merupakan hal yang sangat esensial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era gobalisasi dewasa ini, komunikasi merupakan hal yang sangat esensial dalam membentuk profit dan kemajuan suatu perusahaaan. Perusahaan yang mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Greenlight Clothing. : Jalan Soekarno Hatta no.723, Bandung Telepon :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Greenlight Clothing merupakan perusahaan pakaian yang sebagian besar produknya adalah T-shirt. Greenlight Clothing juga merancang dan membuat sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September 2008, banyak dari kalangan pebisnis mengalami dampaknya. Misalnya belakangan ini, di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periklanan merupakan kegiatan yang terkait pada dua bidang kehidupan manusia sehari-hari, yakni ekonomi dan komunikasi. Dalam bidang komunikasi, periklanan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan, perubahan ekonomi serta perkembangan teknologi dalam dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis berlomba-lomba
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial
II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran 2.1.1 Arti Pemasaran Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu hubungan Celebrity Endorsers sebagai penyampaian pesan iklan dengan minat beli konsumen pada produk Shampo Sunsilk,
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Sehingga pemberian merek (branding) sebenarnya merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek (brand) merupakan sebuah nama atau simbol (seperti logo, merek dagang, desain kemasan, dan sebagainya) yang dibuat untuk membedakan satu produk dengan
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN
9 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Engel et al (simamora 2004, p1) adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas pemasaran global merupakan topik penting untuk perusahaan-perusahaan multinasional, namun
Lebih terperinciDiyah ayu amalia avina M.Si
Diyah ayu amalia avina M.Si D_avina@ub.ac.id 085755146398 Berbagai definisi... 1.a. Transmitting; 2.a) giving or exchange of information etc by talk, writing b) the information so given 3.a means of communicating
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya, guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya konsumen
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. brand (merek) dapat diibaratkan seperti kita mengenal manusia lewat
BAB II KERANGKA TEORI 2.2 Deskripsi Teori 5.1.1 Brand (Merek) brand (merek) dapat diibaratkan seperti kita mengenal manusia lewat namanya. Sedangkan menurut Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan Brand
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN CELEBRITY ENDORSER IRFAN BACHDIM DAN EVENT SPONSORSHIP TERHADAP CITRA MEREK MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT
PENGARUH PENGGUNAAN CELEBRITY ENDORSER IRFAN BACHDIM DAN EVENT SPONSORSHIP TERHADAP CITRA MEREK MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT HELENA HERMAWATI PRAYUANA ANIK LESTARI ANDJARWATI Jurusan Manajemen, Fakultas
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang paling dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang paling dikenal sekaligus paling umum digunakan dalam upaya mengarahkan komunikasi persuasif pada konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan dalam berbagai jenis usaha di Indonesia maupun di negara-negara lain dapat dikatakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia. serta menjadi sarana berbelanja. Berbelanja secara online dinilai lebih
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia membuat internet menjadi salah satu media yang disukai oleh masyarakat, karena internet dapat memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mungkin kompetensi yang mereka miliki. Agar dapat memenangkan persaingan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kondisi ekonomi dunia sekarang ini, banyak perusahaan yang bersaing untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan menunjukkan semaksimal mungkin kompetensi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai komunikasi yang dilakukan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai komunikasi yang dilakukan antara produsen, perantara, pemasaran, dan konsumen,
Lebih terperinci