Korespondensi: Abstrak
|
|
- Bambang Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Menggunakan Virtual Laboratory Pada Konsep Induksi Elektromagnetik Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Sikap Ilmiah Juli Firmansyah 1, Abdul Halim 2, dan Ibnu Khaldun 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Prodi Magister Pendidikan IPA, PPs Unsyiah, Aceh Korespondensi: juli.firmansyah@serambimekkah.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah mahasiswa setelah diterapkannya model pembelajaran konstruktivisme pada konsep induksi elektromagnetik. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode quasi eksperimen/eksperimen semu dengan desain one group pretest posttest design. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang telah lulus mata kuliah dan praktikum fisika dasar 2 tahun 2012/2013. Pengambilan data dilakukan dengan pretest dan posttest untuk keterampilan proses sains dan sikap ilmiah, lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus g faktor (N_Gain) untuk kedua variabel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh rata-rata N_gain keterampilan proses sains 0.77 kategori tinggi. N_Gain tertinggi keterampilan proses sains pada indikator observasi yaitu sebesar 0.87 dan terendah pada indikator menarapkan konsep sebesar rata-rata N_gain sikap ilmiah sebesar 0.57 kategori sedang. N_Gain tertinggi sikap ilmiah pada indikator Skeptis atau rasa ingin tahu yaitu sebesar 0.59 dan terendah pada indikator bersikap positif jika gagal sebesar disimpulkan bahwa model konstruktivisme dengan menggunakan virtual laboratory dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah mahasiswa. Kata kunci : model pembelajaran konstruktivisme, virtual laboratory, keterampilan proses sains, sikap ilmiah, induksi elektromagnetik Abstract The aim of this research is to know the enhancement of science process skills and scientific attitude after the constructivism model at the concept of electromagnetism is applied. This method of research is using quasi experiment of the design one group pretest posttest design, The subject of this research is students whom enrolled and passed 2 nd Based of Physics and experiment at year 2012/2013. The data was taken from pre-test and post-test for science process skills and scientific attitude, and observation sheet for materialized learning. Data processing is using g factor (N_Gain) for those two variables. The result shows the average of N_Gain of science process skills is considered as at high level; The highest N_Gain of science process skills at the indicator of observation is 0.87, the lowest score at the indicator of applied concept is 0.68, and the average of N_Gain scientific attitude is The highest N_Gain of scientific attitude at the sceptic indicator is 0.59 at medium level and the lowest at indicator of posivite attitude if fail is The conclusion of the experiment shows that the model of constructivism of using the virtual laboratory could enhance the science process skills and scientific attitude of students. Keywords: constuctivism, virtual laboratory, science process skills, scientific attitude, electromagnetic induction Penerapan Metode Pembelajaran Konstruktivisme... 59
2 PENDAHULUAN Fisika merupakan suatu konsep yang mencakup 3 hal mendasar. Diantaranya dalah produk, proses dan sikap. Produk sains dapat kita lihat dari fakta-fakta, prinsip, hukum, teori sebagai kesimpulan dari serangkaian proses ilmiah, sedangkan proses atau metode terlihat dari kemampuan untuk memeacahkan masalah, merancang dan melakukan eksperimen, mengevaluasi data, megukur, membuat laporan dan memberikan informasi. Aspek sikap terdapat dalam individu yang melakukan proses sains ini, terlihat jelas keyakinan, nilai, pendapat, berfikir, bersikap dan bertindak.(ogborn, 1999). Fisika sebagai suatu proses merupakan langkah-langkah atau metode dalam memperoleh pengetahuan fisika tersebut. Dalam pembelajaran, langkah-langkah tersebut dapat dicapai dengan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu keterampilan dasar dan terintegrasi. Keterampilan proses dasar termasuk mengamati, menyimpulkan, mengukur, berkomunikasi, mengklasifikasi, memprediksi, menggunakan hubungan ruang waktu dan menggunakan angka. Keterampilan proses yang terintegrasi diantaranya adalah mengendalikan variabel, mendefinisikan secara operasional, merumuskan hipotesis, merumuskan model, data dan menafsirkan eksperimen (Vivien, 2011). Keterampilan dalam melakukan praktikum fisika merupakan keterampilan proses sains yang akan bertahan dalam pikiran dibandingkan dengan pemahaman konsep dan hal ini sangat penting untuk mengukur indikator pencapaian konsep terhadap penyelesaian masalah dan kecakapan hidup. Sikap Ilmiah adalah salah satu aspek yang penting, aspek sikap terdapat dalam individu yang melakukan proses sains ini yang meliputi nilai kejujuran, bersikap positif, rasa ingin tahu dan lain-lain. Sikap ilmiah yang dikembangakan dalam memahami konsep fisika ini juga akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya dalam pembelajaran sains saja. Pada kenyataannya, mayoritas mahasiswa Universitas Serambi Mekkah pada Program Studi Pendidikan Fisika, mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep abstrak dalam fisika seperti cahaya, panas, magnet, dan listrik. Kesulitannya adalah ketika mahasiswa hanya menggunakan buku teks sebagai referensi, dan keterbatasan alat laboratorium. Kesulitan yang dialami mahasiswa dalam memahami konsep fisika yang abstrak dan sulit divisualisasikan dapat diatasi, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi komputer. Kun Yuang (2007) menjelaskan bahwa virtual laboratory sangat berpotensial untuk membantu mahasiswa dalam meningkatkan prestasi belajar dan keterampilan proses sains. Virtual Laboratory (laboratorium virtual) adalah seperangkat alat laboratorium perangkat lunak ( software) komputer berbasis multimedia interaktif, yang dioperasikan dengan komputer dan mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna berada pada laboratorium sebenarnya ( Salam, 2010). Hal yang sama terjadi pada sikap ilmiah, mahasiswa mengalami ketidakjujuran dalam praktikum, kehilangan percaya diri sehingga tidak berusaha untuk serius dalam penyelidikan/eksperimen, dan sering mengabaikan aspek rasa ingin tahu atau merasa ragu atas kesimpulan yang didapat sehingga merasa perlu untuk mencari tahu kembali tentang kepastian hasil yang ditemukan. Model pembelajaran konstruktivisme merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan proses dan sikap ilmiah mahasiswa. Dalam model ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mencari tahu atau menemukan sendir makna dari penyelidikan 60 Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (JPSI)
3 atau eksperimen. Mahasiswa diberi kesempatan sebagai pemecah masalah seperti para ilmuwan, sehingga mereka mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri. Model pembelajaran konstruktivisme melibatkan pengetahuan awal mahasiswa sehingga pada akhir proses belajar, pengetahuan akan dibangun sendiri oleh mahasiswa melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya selama kegiatan eksplorasi di dalam laboratorium ( Simarmata, 2008). Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual, yaitu bahwa manusia harus mengkontruksi pengetahuannya sendiri dan memberi makna melalui pengalaman nyata, karena pengetahuan itu mengandung suatu proses, bukan fakta yang statis. Berdasarkan permasalahan diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah peningkatan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah mahasiswa pada materi induksi elektromagnetik setelah diterapkannya model pembelajaran konstruktivisme dengan menggunakan virtual laboratory?. Setelah diterapkan model pembelajaran kosntruktivisme ini, akan diketahui bagaimanakah peningkatan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah mahasiswa pada materi induksi elektromagnetik dengan menggunakan virtual laboratory. Kegiatan laboratorium (praktikum) merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar fisika, yang berperan sebagai sarana untuk membangkitkan motivasi belajar, mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen, sarana belajar pendekatan ilmiah, dan dapat menunjang materi pelajaran (Woolnough & Allsop dalam Rustaman, 2005: 136). Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan laboratorium adalah ketersediaan komponen pendukung kegiatan laboratorium yaitu bahan dan peralatan, ruang danperabot, tenaga laboran, serta teknisi. Ketersediaan komponen kegiatan laboratorium yang memadai jelas akan menunjang pelaksanaan kegiatan laboratorium, sebaliknya keterbatasan komponen pendukung kegiatan laboratorium seperti alat, bahan, teknisi laboratorium sering menjadi alasan bagi guru atau dosen untuk tidak melakukan kegiatan laboratorium. Selain keterbatasan tersebut, tidak semua percobaan dapat dilakukan secara nyata di laboratorium karena karakteristik percobaan itu sendiri yang melibatkan konsep-konsep bersifat proses dan berlangsung dalam rentang waktu cukup lama, sehingga sulit diamati secara langsung. Oleh karena itu, diperlukan sebuah alternatif agar kegiatan eksperimen untuk konsep-konsep bersifat proses yang sulit diamati secara langsung dapat dilakukan (Rustaman, 2005:147). Eksperimen laboratorium dapat disebut virtual ketika percobaan dikendalikan melalui komputer, yang dihubungkan ke peralatan laboratorium yang sebenarnya melalui jaringan disebut remote lab. Penelitian yang berkaitan dengan virtual laboratory sudah pernah dilakukan oleh Kun Yuang Yang (2007:451) dalam jurnal yang dipublikasikan Springger Science. Penelitian Kuan ini bertujuan untuk melihak dampak dari internet virtual laboratory terhadap prestasi belajar, keterampilan proses dan sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan virtual lab. Sangat berdampak positif atau dapat meningkatkan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Penelitian lanjutan berkaitan dengan sikap dan laboratorium virtual dilakukan oleh Kevin Pyatt (2011:133) yang bertujuan untuk mengukur skala sikap, keterampilan proses dan prestasi belajar, hasilnya menunjukkan bahwa skala sikap memiliki nilai yang valid dan reliable. Siegel dalam Journal of Research In Science Teaching tahun 2003 halaman 757, mendapatkan suatu kesimpulan bahwa Sikap siswa/mahasiswa dapat dikembangkan dengan membuat inovasi dalam Penerapan Metode Pembelajaran Konstruktivisme... 61
4 pembelajaran misalnya menggunakan simulasi komputer, virtual lab dan model pembelajaran konstruktivis yang dapat membangun pemahaman baru bagi pendidik. Penelitian Keterampilan Proses terhadap Guru telah dilakukan oleh Vivien (2011) California dan dipublikasikan di Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 2012, 8(3), mengemukakan bahwa terdapat kesenjangan antara kinerja pada keterampilan proses dan kemampuan untuk menjelaskan definisi konsep fisika dan penjelasan dari keterampilan proses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru tidak memiliki pemahaman konseptual yang cukup tentang keterampilan proses sains. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Universitas Serambi Mekkah, pada mahasiswa semester 3 program studi Pendidikan Fisika sebanyak 32 orang, sejak tanggal 22 November 2 Desember Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimen. Penelitian ini didesain sebagai One Group Pretest Posttest Design. Dalam desain ini, sebelum diberikan perlakuan (Treatment) dengan menerapkan model pembelajaran konstruktivismeme yang menggunakan virtual laboratory, sampel terlebih dahulu diberi tes awal (pre-test) dan di akhir pembelajaran diberi tes akhir (post-test) dengan menggunakan soal tes yang sama dengan soal pretest mengenai keterampilan proses sains dan sikap ilmiah. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data observasi keterlaksanaan model pembelajaran kontruktivisme dengan virtual laboratory, skala sikap, serta data nilai tes keterampilan proses sains. Data tersebut kemudian diolah menggunakan perhitungan data statistik, tujuan dari pengolahan data hasil observasi adalah untuk mengetahui gambaran keterlaksanaan model pembelajaran berupa aspek keterampilan proses sains dan sikap mahasiswa yang teramati, sedangkan pengolahan data nilai tes digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains dan sikap ilmiah menggunakan rumus sebagai berikut: = (Cheng: 2004) Keterangan: S post = Skor posttest S pre = Skor pretest = Skor maksimum ideal S maks Gain yang dinormalisasi (N_Gain) ini diinterpretasikan untuk menyatakan peningkatan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah dengan kriteria. Tabel 1. Kategori nilai gain Nilai g Kategori g>0,7 Tinggi 0,3 g 0,7 Sedang g<0,3 Rendah 62 Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (JPSI)
5 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembelajaran konstruktivisme, mahasiswa terlebih dahulu dihadapkan pada proses membangun atau menyusun pengetahuan baru, kemudian mereka diarahkan untuk menemukan konsep dasar induksi elektromagnetik dengan menggunakan virtual laboratory. Selanjutnya dosen mengarahkan mahasiswa agar dari hasil temuannya dapat menganalisis dan mengeksplorasi gagasan mereka melalui pertanyaan-pertanyaan dan diselesaikan dalam kelompok belajar. Setelah kelompok belajar terbentuk, dosen berperan sebagai fasilitator dalam diskusi hasil kerja kelompok dari materi yang sedang dibicarakan dan merefleksi terhadap segala kejadian, aktifitas atau pengetahuan yang baru yang diterima dalam kelompok masingmasing. Pada tahap akhir dosen memberikan penilaian yang sebenarnya berdasarkan hasil kerja kelompok dan membantu mahasiswa mereview materi serta mengambil kesimpulan untuk mengakomodasi pengetahuan baru dalam pikiran mereka. Langkah-langkah dalam pembelajaran inilah yang kemudian dapat memberi kontribusi besar terhadap meningkatkan KPS dan Sikap Ilmiah mahasiswa. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa setiap indikator dalam KPS mengalami peningkatan secara signifikan dalam kategori tinggi. Indikator observasi adalah yang paling besar nilai gain yang dinormalisasi yaitu 0.88 atau 88%. Hal ini disebabkan oleh penggunaan virtual laboratory yang dapat menampilkan variable abstrak dalam konsep induksi elektromagnetik, memudahkan mahasiswa dalam mengamati gejala dan kejadian selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini sejalan dengan pendapat Rustaman (2005:147) yang menyebutkan bahwa tidak semua percobaan dapat dilakukan secara nyata di laboratorium karena karakteristik percobaan itu sendiri yang melibatkan konsep-konsep bersifat proses dan berlangsung dalam rentang waktu cukup lama, sehingga sulit diamati secara langsung. Oleh karena itu, diperlukan sebuah alternatif agar kegiatan eksperimen pada konsep bersifat proses yang sulit diamati secara langsung dapat dilakukan. Adapun hasil nilai gain yang ternormalisasi pada setiap indikator Ketrampilan Proses Sains adalah sebagaimana terlihat dalam Tabel 2. Tabel 2. Hasil Gain yang dinormalisasi pada setiap indikator KPS Indikator/Kategori Observasi Interpretasi Hipotesis Menerapkan Rata2 Pretes Postes N_Gain Peningkatan kemampuan observasi juga diakibatkan oleh meingkatnya aktivitas mahasiswa dalam model pembelajaran konstruktivisme fase pembelajaran eksplorasi dan diskusi. Dalam fase ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan virtual lab. dalam menemukan konsep dan menyusun pengetahuan baru. Sedangkan indikator menerapakan konsep mengalami peningkatan dalam kategori sedang dengan N_gain yang paling rendah yaitu 0.68 atau 68 %. Hal ini disebabkan oleh 1). Sebagian besar mahasiswa belum terbiasa dengan model kosntruktivisme menggunakan virtual laboratory karena selamai ini mahasiswa terbiasa dengan model tradisional dalam praktikum dan eksperimen. 2). Mahasiswa belum terbiasa dengan model test/ soal KPS yang melibatkan lebih banyak Penerapan Metode Pembelajaran Konstruktivisme... 63
6 proses disbanding menggunakan rumus dan menghitung. 3). Mahasiswa belum terbiasa menggunakan virtual laboratory sehingga berpengaruh terhadap kepercayaan diri dan menerapkan hasil eksperimen. Persentase kategori tinggi, sedang dan rendah untuk masing-masing indikator KPS telah disajikan dalam tabel dan gambar berikut : Tabel 3. Persentase Kategori Tinggi, Sedang dan Rendah untuk tiap indikator KPS Indikator/ Observasi % Interpretasi % Hipotesis % Menerapkan Kategori Konsep % Rata2 % Tinggi Sedang Rendah Rerata Pretest, Posttest dan N_Gain 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 2,75 1,34 Pretest Posttest N_Gain 2,56 2,50 2,38 2,55 1,03 0,91 0,91 1,05 0,88 0,75 0,78 0,68 0,77 Observasi Interpretasi Hipotesis Menerapkan Rata2 Gambar 1. N_gain setiap indikator KPS Peningkatan Sikap Ilmiah Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa penggunakan virtual laboratory dalam membelajarkan materi kuliah fisika yang bersifat abstrak cukup efektif untuk meningkatkan Sikap Ilmiah. Hal ini sejalan dengan Karhami (dalam wertha, 2008) mengemukakan bahwa praktikum sangat berguna untuk menanamkan sikap ilmiah. Berdasarkan hasil penelitian, untuk setiap indikator mengalami peningkatan Sikap Ilmiah secara signifikan, dimana untuk semua indikator mengalami peningkatan sikap ilmiah berkisar antara 54 % - 59 % dengan skor rata-rata 0.57 dalam kategori sedang. Gambaran peningkatan sikap ilmiah dari hasil gain ternormalisasi dan persentase dari setiap indikator sikap Ilmiah diberikan oleh Tabel 4 dan gambar 2 berikut : Tabel 4. Hasil Gain ternormalisasi dari setiap indikator Sikap Ilmiah Indikator/Kategori Skeptis Mengutamakan Bersikap Postif (rasa ingin Bukti tahu/ragu-ragu) Rata2 Pretes Postes N_Gain Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (JPSI)
7 Menurut karhami (dalam Wirtha, 2008) salah satu cara untuk mengembangkan sikap ilmiah mahasiswa adalah dengan memperlakukan anak sebagai ilmuwan muda pada saat proses pembelajaran sains. Keterlibatan peserta didik secara aktif baik mental maupun fisik dalam kegatan laboratorium akan membawa pengaruh terhadap pembentukan pola tindakan peserta didik yang selalu didasarkan pada hal-hal yang bersifat ilmiah (Wirtha, 2008) ,81 35,03 Mengutamakan Bukti 62,31 52,84 35,91 29,81 46,34 39,23 0,58 0,54 0 0,59 0,57 Bersikap Postif Skeptis Rata2 Gambar 3. N_Gain setiap Indikator Sikap Ilmiah Rata-Rata Pretest Posttest N_Gain Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa siswa yang telah mendapatkan pembelajaran dengan simulasi komputer dalam melakukan praktikum, mengalami peningkatan pemahaman konsep, ketrampilan proses dan sikap positif terhadap sains (Kun Yuan, 2007). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kosntruktivisme dengan menggunakan virtual laboratory dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah mahasiswa. Hasil penelitian berkaitan dengan persentase kategori tinggi, sedang dan rendah untuk masing-masing indikator menunjukkan bahwa secara signifikan telah terjadi peningkatan ketrampilan proses sains sebesar 80 % kategori sedang, 19 % kategori Tinggi. Hal ini mengidentifikasikan bahwa dengan virtual lab, Sikap positif dan rasa ingin tahu yang kuat mahasiswa dapat ditingkatkan sehingga mahasiswa lebih teliti dalam melakukan penyelidikan. UCAPAN TERIMA KASIH Selama peneyelesaian penulisan artikel ini, penulis mendapatkan bimbingan, pengarahan dan bantuan dari banyak pihak. Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Abdul Halim, M. Si dan Bapak Dr. Ibnu Khaldun, M. Si selaku pembimbing tesis, serta Bapak Dr. Djailani AR, M. Pd dan Bapak Dr. Mursal, M. Si selaku penguji tesis yang telah banyak memberikan koreksi dan masukan yang membangun sehingga penulisan artikel ini lebih terarah. Penerapan Metode Pembelajaran Konstruktivisme... 65
8 DAFTAR PUSTAKA Cheng, K.K., et al Using an Online Homework System Enhances Students Learning Of Physics Consepts in an Introdutory Physics Course.Journal American Association of Physic Teacher. 72, (11), Kun Yuan Yang, dkk The Impact of Internet Virtual Physics Laboratory Instruction on The Achievement in Physics, Science Process Skills and Computer Attitudes of 10 th - Grade Students. Jurnal Sceince Education Technology, 16: Obgorn.John Science and common sense.washington D.C.: National Science Teachers Association. Pyatt, Kevin Virtual and Physical Experimentation in Inquiry-Based Science Labs: Attitudes, Performance and Access. Journal of Science Education and Technology.2012, Volume 21( ) Rustaman, N Strategi Belajar Mengajar Biologi.Malang: UM Press. Salam, Haipan, dkk Pembelajaran Berbasis Virtual Laboratory Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Pada Materi Listrik Dinamis.Proceedings of The 4 International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSIBandung, Indonesia, 8-10 November 2010 Simarmatha, Usler Penerapan Model Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Fisika Di SMU Dalam Upaya Menanggulangi Miskonsepsi Siswa.Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains.Vol 3(2) Siegel, Michael Developing the changes in attitude about the relevance of science (cars) questionnaire and assessing two high school science classes. Journal of research in science teaching, 2003, vol. 40, no. 8, pp Vivien, Mwene How Pre-service Teachers Understand and Perform Science Process Skills. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 2012, 8(3), Wirtha, I Made, dkk Pengaruh Model Pembelajaran dan Penalaran Formal Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa SMA Negeri 4 Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 1 (2), Lembaga Penelitian Undiskha 66 Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (JPSI)
PENERAPAN EKSPERIMEN GUIDE-INQUIRY PADA PERCOBAAN OSILASI PEGAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : 2337-8085 PENERAPAN EKSPERIMEN GUIDE-INQUIRY PADA PERCOBAAN OSILASI PEGAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA Juli Firmansyah
Lebih terperinciModel Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA
Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA Rahmawati 1, A.Halim 2, Yusrizal 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Program Studi Pendidikan IPA, PPs Unsyiah, Aceh
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ (1) (2012) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LISTRIK DINAMIS
Proceedings of The 4 th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010 PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN
Lebih terperinciUSING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT
0 USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT La Sahara 1), Agus Setiawan 2), dan Ida Hamidah 2) 1) Department of Physics Education, FKIP, Haluoleo University,
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Albertus D Lesmono, Supeno, Tita Riani Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Lebih terperinciISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI Oleh : Meli Siska B 1, Kurnia 2, Yayan Sunarya 3 Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Lebih terperinciJIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah
JIPFRI, Vol. 1 No. 2 Halaman: 83-87 November 2017 JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN
PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN Abu Bakar 1, A.Halim 2 dan Mursal 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Program
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Keterampilan Berpikir Kreatif
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNKHAIR Hasan Hamid Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Penguasaan Konsep Fluida statis Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes pilihan ganda sebanyak 15 soal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BUKIT BENER MERIAH Hafizul Furqan 1, Yusrizal 2 dan Saminan 2
Lebih terperinciModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together Berbasis Home Experiment Pada Materi Koloid
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together Berbasis Home Experiment Pada Materi Koloid Nina Sanita 1, Ibnu Khaldun 2, dan Djailani, A.R 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Program Studi Pendidikan IPA,
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo Erin Erlina, Supriyono Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Fraenkel & Wallen (2008: 261) mengatakan bahwa penelitian eksperimen adalah cara terbaik untuk mengetahui sebab-akibat dan hubungan antara berbagai
Lebih terperinciWardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI MTs 1) Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1)
Lebih terperinciMetode Pembelajaran Eksperimen Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Generik Sains Siswa SMA
Metode Pembelajaran Eksperimen Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Generik Sains Siswa SMA Jon Darmawan 1, A.Halim 2, dan Syahrun Nur 2 1 Mahasiswa dan 2Dosen Program
Lebih terperinciKorelasi Penguasaan Konsep Dan Berpikir Kritis Mahasiswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Komputer
Korelasi Penguasaan Konsep Dan Berpikir Kritis Mahasiswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Komputer Lovy Herayanti dan Habibi Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP
Lebih terperinciPENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Mahesa Kale 1), Sri Astutik 2), Rif ati Dina 2) 1) Mahasiswa Program S1 Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciSerambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 2016 ISSN :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATERI KEMAGNETAN DI SD NEGERI 1 BANDA ACEH Jabit SD Negeri 1 Banda
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE THE EFFECTIVENESS OF THE LABORATORY UTILIZATION TOWARD MOTIVATION AND LEARNING OUTCOMES
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu
Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu Ma wa Hamran, Muhammad Ali dan Unggul Wahyono e-mail: Mawahamran29@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : SRI WULANNINGSIH K4308057 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciDesain Sampul dan Tata Letak: Ridwan Efendi. Penerbit: Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI
Desain Sampul dan Tata Letak: Ridwan Efendi Penerbit: Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI Redaksi: Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung, Indonesia Telp: (022) 2004548 Fax: (022) 2004548 Email: fisika@upi.edu
Lebih terperinciPENINGKATAN KECAKAPAN AKADEMIK SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
Jurnal Pengajaran MIPA, FPMIPA UPI. Volume 12, No. 2, Desember 2008. ISSN:1412-0917 PENINGKATAN KECAKAPAN AKADEMIK SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SCIENCE PROCESS AND ENVIRONMENT TERHADAP KETERCAPAIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN ILMIAH SISWA SMP
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SCIENCE PROCESS AND ENVIRONMENT TERHADAP KETERCAPAIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN ILMIAH SISWA SMP ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS SISWA
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 3 No. 1 (2017) PENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN AMRITA VIRTUAL LAB UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA SUBMATERI EFEK DOPPLER Ritmayanti, Zainul
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PROJECT BASED LEARNING BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PENDIDIKAN SAINS
IMPLEMENTASI PROJECT BASED LEARNING BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PENDIDIKAN SAINS Endang Susilawati 1, Agustinasari 2 1,2 STKIP TAMAN SISWA BIMA endang272021@yahoo.co.id
Lebih terperinciJPPMS, Vol. 1, No. 1, 2017 Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains
JPPMS, Vol. 1, No. 1, 2017 Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains http://journal.unesa.ac.id/index.php/jppms/ Penerapan Metode Inkuri Terbimbing pada Konsep Fotosistesis di SMP Negeri 8 Banda
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
1862 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 11, No. 1, 2017, halaman 1862-1671 KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA Prahasti Cynthia Hardiyanti*, Sri
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMAN 2 PROBOLINGGO
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMAN 2 PROBOLINGGO Desita Tri Anggraini, Muhardjito, Sutarman Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran fisika masih menjadi pelajaran yang tidak disukai oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran fisika masih menjadi pelajaran yang tidak disukai oleh siswa di sekolah. Menurut Komala (2008:96), ternyata banyak siswa menyatakan bahwa pembelajaran
Lebih terperinciMukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari
PENGARUH SIMULASI PHYSICS EDUCATION OF TECHNOLOGY (PhET) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan,
Lebih terperinciAbstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Model Connected... (Desi Hartinah) 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA MODEL CONNECTED UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PENCAPAIAN RASA INGIN TAHU
Lebih terperinciEvriani Yudi Kurniawan Riski Muliyani Prodi Pendidikan Fisika, STKIP Singkawang
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERPADU MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN STRATEGI STUDENT GENERATED RESPRESENTATION (SGRS) Evriani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari gejala-gejala alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan berupa fakta, konsep,
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 4 (1) (2015) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP PENGEMBANGAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI IPA SMA ISLAM
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DISERTAI TEKNIK PROBING-PROMPTING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS X 2 MAN 1 JEMBER 1) Siswi Fidayasari, 2) Sudarti,
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Hendrasti Kartika Putri, 2) Indrawati, 2) I Ketut Mahardika 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciEduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal
EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN 2085-1243 Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal 211-216 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SECARA INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA Intan Permata Sari (1), Sri Hastuti Noer (2), Pentatito Gunawibowo (2) intanpermatasari275@yahoo.com
Lebih terperinciJournal of Innovative Science Education PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA BERBASIS MASALAH BERVISI SETS
JISE 2 (1) (2013) Journal of Innovative Science Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA BERBASIS MASALAH BERVISI SETS Maria Sundus Retno
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : LATIF SOFIANA NUGRAHENI K4308096 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciProgram Studi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK Wirda 1, Abdul Gani Haji 2 dan Ibnu Khaldun
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI PADA MATERI GERAK MELINGKAR.
18 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI PADA MATERI GERAK MELINGKAR Juli Firmansyah 1 dan Safitri Wulandari 2 1,2) Pendidikan Fisika FKIP Universitas Serambi Mekkah Banda
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 5 (2) (2016) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PROSES PEMBELAJARAN MODEL PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP Hesti Rizqi
Lebih terperinciJournal of Mechanical Engineering Learning
JMEL 3 (1) (2014) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME BERBASIS MEDIA PERAGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fisika dan sains secara umum terbentuk dari proses penyelidikan secara sistematis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika dan sains secara umum terbentuk dari proses penyelidikan secara sistematis dan terus menerus terhadap suatu gejala alam sehingga menghasilkan produk tertentu.
Lebih terperinciPenggunaan Inquiry Lab dalam Pembelajaran IPA Berbasis Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Penggunaan Inquiry Lab dalam Pembelajaran IPA Berbasis Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Chairul Aspan Siregar1,a 1 SMP Negeri 2 Merbau, Jalan Yos Sudarso, Kepulauan Meranti, Indonesia,
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI LISTRIK STATIS PADA SISWA SMA N 1 KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR
PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI LISTRIK STATIS PADA SISWA SMA N 1 KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR Ismail 1, Abdul Gani Haji 2, Syahrun Nur 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang berlaku di jenjang sekolah menengah adalah kurikulum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum dalam arti sempit adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 3 (3) (2014) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA SISWA LINTAS MINAT
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X Sentani, yang berlokasi di Jalan Raya Kemiri, Sentani, Papua. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak kalangan pelajar menganggap belajar fisika adalah aktivitas yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian dengan pikiran pada suatu
Lebih terperinciJurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI 1 BELITANG Arini Rosa Sinensis Dosen Pendidikan Fisika
Lebih terperinciKeywords: inquiry instruction model, interactive computer simulation, direct current circuit, concept mastery, science process skill.
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS Supriyatman, M.Pd Mahasiswa S3 Prodi
Lebih terperinciPENERAPAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SISWA KELAS XII SMA NEGERI ABULYATAMA
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENERAPAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SISWA KELAS XII SMA NEGERI ABULYATAMA Syarifah Rahmiza Muzana 1 Hasanah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ASSAF TERHADAP CAPAIAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA. Achmad Samsudin
IMPLEMENTASI ASSAF TERHADAP CAPAIAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA Achmad Samsudin Dosen Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI, Bandung email: achmadsamsudin@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fisika merupakan salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fisika berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga fisika
Lebih terperinciPenerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA
Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONSEP
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONSEP DAN KEMAMPUAN ANALISIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG 1 Alesa Martin 1, Eddy Supramono,
Lebih terperinciPENDEKATAN PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA TOPIK SUHU DAN KALOR
26 PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA TOPIK SUHU DAN KALOR Judyanto Sirait Program Studi Pendidikan Fisika,FKIP, Universitas Tanjungpura Abstract
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES
ISSN: 1693-1246 Juli 2009 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): 108-112 J P F I http://journal.unnes.ac.id PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES 1 2 2 U. Nugroho,
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Insani Mahardika, 2) Sutarto, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA Dewi Ratna Pertiwi Sitepu Program Studi Pendidikan Fisika,
Lebih terperinci(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DIBANTU DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Di Kelas X Semester 2 SMA Negeri 4 Tasikmalaya
Lebih terperinciEfektivitas Model Pembelajaran POGIL Menggunakan Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Inferensi Logika Siswa
Efektivitas Model Pembelajaran POGIL Menggunakan untuk Meningkatkan Kemampuan Inferensi Logika Siswa Ike Mangstuti Budi Utami 1*, Siska Desy Fatmaryanti 2, Ashari 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Fisika,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENT S PROCESS SKILL IN
Lebih terperinciKETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI CRITICAL THINKING SKILL OF STUDENT SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
Lebih terperinciWidhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA Heizlan Muhammad, Tina Yunarti, Rini Asnawati Anheizlan@gmail.com Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dibangun atas dasar produk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap atau prosedur ilmiah (Trianto, 2012: 137). Pembelajaran Ilmu
Lebih terperinciYosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2
Y. Indagiarmi dan Abd Hakim S: Pengaruh Model p-issn-7x e-issn -7 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SEMESTER II PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIK
Lebih terperinciUJME 6 (1) (2017)
UJME 6 (1) (2017) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme Implementation of Brain-Based Learning Web-Assisted to Improve Students Mathematical Reasoning Implementasi Brain-Based Learning Berbantuan
Lebih terperinciPENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA
PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA Nur Aziz Rahmat Putra 1, Abdurrahman 2, Wayan Suana 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Lampung,
Lebih terperinci(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY TIPE GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015)
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMP
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMP Fitha Yuniarita Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bangka Belitung ABSTRAK
Lebih terperinciMODEL KEGIATAN LABORATORIUM BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN GELOMBANG DAN OPTIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA
MODEL KEGIATAN LABORATORIUM BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN GELOMBANG DAN OPTIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA Desy Hanisa Putri dan M. Sutarno Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL Oleh : Dewi Astuti 10315244010 Pembimbing I Dr.Paidi, M.Si
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batasbatas
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERORIENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI LEMPENG TEKTONIK UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN EKSPERIMEN DENGAN MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUAL BAGI SISWA SMP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu proses dengan cara-cara tertentu agar seseorang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan tingkah laku yang sesuai. Sanjaya
Lebih terperinci(The Influence of Problem Based Learning (PBL) Model with Process Skills Approach to Increase The Student s Achievement)
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Sistem Pernapasan pada Manusia di Kelas XI MA
Lebih terperinciPEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH MAHASISWA NON EKSAKTA
PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH MAHASISWA NON EKSAKTA Rianti Cahyani, Nuryani Y, Rustaman, Mulyati Arifin, Yeni Hendriani Universitas Pendidikan Indonesia, Jl.
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURABAYA PADA MATERI POKOK ALAT OPTIK
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 35-39 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURABAYA PADA MATERI POKOK ALAT OPTIK Fedela
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ahmad Mulkani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu kimia merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang termasuk ke dalam rumpun bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Seiring dengan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menunjukkan bahwa ilmu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menunjukkan bahwa ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya sebagai kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.3, No.03. pp. 8-12, September 2014
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY PADA PEMBELAJARAN KONSEP ASAM BASA KELAS XI SMA NEGERI PLOSO JOMBANG IMPROVING SCIENCE PROCESS SKILL WITH GUIDED INQUIRY
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA Orien Ratna Wuri, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ (1) (2012) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENERAPAN MODEL KOOPERATIFGROUP INVESTIGATION BERBASIS EKSPERIMEN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MAESAN BONDOWOSO Yulian
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITF DAN RANAH AFEKTIF SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING Seminar Nasional Pendidikan IPA Zainuddin zinuddin_pfis@unlam.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan, sifat, perubahan materi, serta energi yang menyertainya (Depdiknas, 2004). Lingkup pembelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
41 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Febri Sulistiawan 1, Kamin Sumardi 2, Ega T. Berman 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciDwi Ratnaningdyah. Universitas PGRI Palembang, Palembang. ABSTRAK
ISSN: 2338-1027 September 2017 Jurnal Wahana Pendidikan Fisika (2017) Vol.2 No.2 : 63-67 PENERAPAN MDEL PEMBELAJARAN NVICK DIPADUKAN DENGAN STRATEGI CPERATIVE PRBLEM SLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
Lebih terperinci