BAB V PENUTUP. 1. Proses Jual Beli Kredit Kendaraan Bermotor Di FIF Finance Kota. Palangka Raya telah cukup lama merambah di kalangan masyarakat luas
|
|
- Hartanti Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian pada bab-bab sebelumnya maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Proses Jual Beli Kredit Kendaraan Bermotor Di FIF Finance Kota Palangka Raya. Pelaksanaan perjanjian sistem kredit di FIF Finance Kota Palangka Raya telah cukup lama merambah di kalangan masyarakat luas dan telah berjalan sebagaimana mestinya. Banyak peraturan-peraturan yang mengatur dalam pelaksanaan kredit ini, misalnya dalam Dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.27/162/KEP/DIR Tanggal 31 Maret Dan pengertian kredit ini sendiri berdasarkan UU No.10 Tahun 1998 tentang perubahan asas UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antar Bank dengan pihak lain yaitu mewajibkan pihak peminjaman untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dengan adanya peraturan-peraturan diatas, hal itu menjadi sebuah penekanan, yang mana sistem kredit bukan menjadi sebuah keharusan/wajib yang harus dilakukan, akan tetapi menjadi sebuah pilihan dalam pemenuhan aktifitas sehari-hari. Yang menjadi sebuah keharusan/wajib adalah proses pelaksanaan perjanjian dalam sistem 90
2 91 kredit itu sendiri. Karena dalam proses pelaksanaan perjanjiannya, hal tersebut menjadi aturan atau syarat-syarat yang harus dijalani. 2. Mekanisme Penyitaan Objek Leasing Kendaraan Bermotor Pada Jual Beli Kredit Di PT. FIF Finance Palangka Raya Sebagai salah satu pembiayaan yang bergerak dibidang sewa guna usaha, FIF Finance juga mengalami hambatan dalam pengembangan bisnisnya. Yaitu, FIF Finance tidak bisa serta merta menyita kendaraan dari orang yang tidak bisa melanjutkan memenuhi kewajibannya, dengan alasan telah terjadi kontrak, karena dalam hukum Indonesia yang berhak menyita adalah pengadilan. Namun sebenarnya, FIF Finance dapat mengatasnamakan kebebasan berkontrak yang dibuat dengan para konsumen/debitur, sehingga pihak FIF Finance berhak melakukan penyitaan objek leasing. Akan tetapi kontrak atau perjanjian tersebut bila diteliti lebih dalam dibatasi oleh 3 hal yaitu, kebiasaan, ketertiban umun dan Undang-Undang. Artinya, perjanjian kontrak bisa batal demi hukum jika melanggar Undang-Undang seperti adanya hak menyita barang yang dikredit jika tidak membayar angsuran dalam jangka waku tertentu, karena yang berhak melakukan penyitaan sesuai hukum Indonesia adalah pengadilan. Namun pada kenyataannya perusahaan leasing termasuk FIF Finance kota Palangka Raya, demi alasan keamanan perusahaan dan perjanjian kontrak, FIF Finance melakukan penyitaan kendaraan bermotor apabila debitur sudah tidak dapat memenuhi kewajibannya.
3 92 3. Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Proses Jual Beli Secara Kredit Pada Kendaraan Bermotor di PT. FIF Finance Palangka Raya. Pelaksanaan perjanjian di FIF Finance kota Palangka Raya, cukup terlihat bagus seiring dengan kebutuhan masyarakat. Apabila suatu masyarakat sangat membutuhkan sebuah instrument untuk menunjang hidupnya, dimana instrument tersebut memiliki suatu ikatan atau perjanjian, maka pelaksanaan perjanjian tersebut akan terpenuhi. Secara umum Ekonomi Islam memandang hal tersebut bukan menjadi sebuah perilaku penyimpangan dari kaidah-kaidah hukum Islam, akan tetapi bila secara khusus, praktek jual beli secara kredit yang dilakukan PT. FIF Finance Palangka Raya,sedikit mengarah kepada penyimpangan dari kaidah Ekonomi Islam. Karena terlihat adanya 2 transaksi jual beli dalam 1 transaksi jual beli, maksudnya, apabila seseorang membeli barang kemudian penjual menawarkan dengan cara tunai dengan harga yang telah ditentukan dan dengan cara kredit pun harga telah ditentukan. Akan tetapi jual beli kredit secara kredit ini ada ditunjang dengan hukum Ekonomi Islam, apabila seseorang tidak mampu membeli barang secara tunai, maka terdapat sebuah jalan untuk mempermudah hal tersebut yaitu dengan cara kredit. 4. Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Penyitaan Objek Leasing Pada Jual Beli Kredit Kendaraan Bermotor di PT. FIF Finance Palangka Raya. Proses penyitaan objek leasing yang terjadi di PT. FIF Finance Palangka Raya telah dilaksanakan sesuai dengan aturan-aturan yang
4 93 termuat dalam isi perjanjian yang berlaku. Apabila seseorang tidak dapat lagi melaksanakan kewajibannya yang telah disepakati sebagai debitur maka konsekuensi yang diterima adalah penyitaan objek leasing. Namun menurut pandangan Ekonomi Islam beranggapan berbeda, karena menurut pandangan Ekonomi yang memiliki kaidah-kaidah hukum Islam, apabila seorang debitur tersebut memang benar-benar berada dalam kondisi kesukaran sehingga tidak melakukan kewajibannya tanpa adanya unsur kesengajaan, maka debitur tersebut patutlah mendapatkan tangguh sampai debitur tersebut berkelapangan. Akan tetapi ada yang beranggapan bahwa, apabila perusahaan memberikan tangguh kepada debitur-debitur yang berada dalam masa kesukaran maka perusahaan akan mengalami bangkrut. Sedangkan menurut ajaran Islam bahwa, apabila seseorang mau bersedekah dalam bentuk apapun tanpa batas apapun, maka seseorang tidak akan mengalami kerugian, dan Allah SWT menjanjikan hal tersebut kepada umatnya. Namun kesadaran akan perilaku itu sekarang telah bergeser karena tertutup pandangan dimana hanya mencari keuntungan semata. B. Saran-saran Setelah melihat kondisi yang terjadi dan kebijkan-kebijakan yang dilakukan oleh PT. FIF Finance Palangka Raya, penulis memberikan saran, yaitu, dalam pembelian kendaraan bermotor secara kredit tidak ada eksploitasi penetapan harga dalam angsurannya, sehingga menjadi berbeda antara harga secara pembayaran tunai dan pembayaran secara kredit apabila
5 94 dijumlahkan maka terlihat lebih tinggi harga kredit daripada harga pembelian tunai. Karena hal ini terkadang memberatkan kepada para calon debitur. Terlalu mudahnya untuk pembelian kendaraan bermotor secara kredit, sehingga resiko dalam proses penyitaan pun sangat mudah dan kerap terjadi. Seharusnya perlunya keseimbangan harga yang diukur dengan pola kebutuhan hidup masyarakat. Dengan kata lain, pembelian kendaraan bermotor harus diklarifikasi antara kebutuhan dan keinginan, dengan begitu akan berdampak positif bagi debitur dan kreditur. Dan hal ini pun berdampak positif bagi semua lapisan masyarakat, misalnya secara tidak langsung mengurangi perilaku konsumtif pada BBM yang semakin hari kian meningkat dan masalah kemacetan lalu lintas. Serta perlu adanya peninjauan yang signifikan terhadap proses penyitaan objek leasing pada debitur yang tidak melakukan kewajibannya, antara debitur yang dengan sengaja dan yang tidak sengaja. Hal ini harus tepat penekanan kepada para debitur yang benar-benar berada dalam kondisi kesukaran, dengan begitu perusahaan leasse perlu memberikan tangguhan hingga debitur berkelapangan, tentunya dengan pertimbangan pihak perusahaan dan alasan debitur itu sendiri, agar dari pihak perusahaan tidak merasakan kerugian yang berarti dan dari pihak debitur tidak merasa terbebani dengan kewajibannya yang tidak dapat dipenuhinya lagi. Dan untuk perusahaan leasse yang didalamnya ada memiliki produk secara Islami atau Syari ah seperti produk pembiayaan Murabahah, hendaklah hal ini diterapkan sebagaimana mestinya, karena hal inilah yang membedakan antara pembiayaan secara konvensional dan Syari ah.
6 95 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abdullah, Taufik dan Rusli Karim, Metodologi Penelitian Agama; Sebuah Pengantar, Yogyakarta: Tiara Wacana, Albani, M. Nashirudin, Terjemah Shahih Sunan Abu Daud/, Jakarta: Pusataka Azam, Anwari, Achmad, Praktek Perbankan di Indonesia (Kredit Investasi), Jakarta : Balai Aksara, Badroen, Faisal, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta : Kencana, UIN Jakarta Press, Badrulzaman, Mariam Darus, Perjanjian Kredit Bank, Bandung : Alumni, Binjai, Syekh. H. Abdul Halim Hasan, Tafsir Al Ahkam, Jakarta;Kencana, Bouman, P.J, Sosiologi Pengertian dan Masalah, (Terj.) Sugito-Sujitno, Jakarta : Kanisius, Chapra, Umar, Islam dan Tantangan Ekonomi, (Terj.) Ikhwan Abidin Basri, Jakarta: Gema Insani Press, Daryanto, SS., Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Apollo: Surabaya, Depag RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, Jakarta : Depag RI, Dewi, Gemala, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan Dan Perasuransian Syariah Di Indonesia, Jakarta: Kencana, Djambatan/Asyhadie Zaeni, Pengertian Pokok Hukum Dagang Pengetahuan Dasar Hukum Dagang. Jakarta: Pustaka Progresif, Firdaus, Muhammad NH, Cara Mudah Memahami Akad-Akad Syariah, Jakarta: Renaisan, Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid 1, Yogyakarta : Andi, Hamka, Tafsir Al Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, Merdalis, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006.
7 96 Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Remaja Rosdakarya, Mudjib, Abdul, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqh (Al-Qowa idul Fiqhiyyah), Jakarta : Kalam Mulia, Muhammad dan Alimin, Etika dan Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi Islam, Yogyakarta: BPFE, Muhammad, Abdul Kadir, Hukum Perusahaan Indonesia, Bandung : Citra Aditya Bakthi, Muhammad, Aspek Hukum Dalam Muamalat, Yogyakarta : Graha Ilmu, Muhyiddin, Ahmad, Etika Bisnis Perbankan,Yogyakarta : CV Mulia Sari, Nasir, Ash-Shiddiqi, Tafsir Al-Qur an, Yogyakarta : Bulan Bintang: Pulungan, Syahid Mu ammar, Manusia Dalam Al Quran, Surabaya : PT. Bina Ilmu, Putra, Edy, The Aman, Kredit Perbankan Suatu Tinjauan Yuridis, Yogyakarta : Liberty, Qadir, Abdul, Metodologi Penelitian Kualitatif Panduan Dasar Melakukan Ilmiah STAIN Palangka Raya, Palangka Raya, t.tp. R. Subekti, Aneka Perjanjian, Bandung : Alumni, Rahardja, Dawam, Islam Dan Transformasi Sosial Ekonomi, Jakarta : Lembaga Studi Agama dan Filsafat, Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, (Terj.) Soeroyo dan Nastangi, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, Sa diyatul Haramain, Terjemah Shahih Sunan An-Nasa i, Jakarta : Pustaka Azzam, Saefudin, Imam, Sistem, Prinsip dan, Tujuan Ekonomi Islam, Bandung : CV. Pustaka Setia, Saiful Anam dan Muhammad Ufuqul Mubin, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Salim, Bahreisy, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1987.
8 97 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah 12, (terj.) H. Kamaludin A. Marzuki, Bandung : PT. Al-Ma arif, Sinungan, Muchdarsyah, Dasar-Dasar dan Tehnik Managemen Kredit, Jakarta : Bina Aksara, Sistem Hukum Islam terdapat prinsip Hukum Fikih Al Hakimu Huwalah, bahwa Allah SWT adalah hakim yang sesungguhnya sedangkan rumusan dari ahli hukum fikih hanya bersifat sangkaan saja dan masih dapat dikoreksi oleh ahli hukum lainnya. Sudarsono, Heri, Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar, Yogyakarta : Ekonisia, Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Al-Fabeta, Sumber: http// tanggal 21/04/2011 Sunarto, Achmad, Terjemah Shahih Bukhari Muslim Jilid III, Semarang : CV. Asy Syifa, TIM, Pedoman Penulisan Skripsi STAIN, Palangka Raya: STAIN Palangka Raya, Usman, Husaini dan Puswanto Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Bandung: PT. Bumi Aksara, B. Internet dan Jurnal (online tanggal ) Beli-Kredit-Dalam-Islam.html. Online tanggal 20/04/ Yonas Perwiratama, Sistem Jual-Beli Kredit Motor Di UD Sabar Motor Ditinjau Menurut Hukum Islam, Skripsi, t,dt, Fakultas Hukum dan Agama Islam Universitas Muhammadiyah,Surakarta,2010, http//typecat.com/sistem_jual_beli_kredit_motor DI_UD_SABAR_MOTOR_DITINJAU_HUKUM_ISLAM//(online tanggal 21/04/2011 ). Nanang Andreyanto, Perlindungan Hukum Terhadap Proses Jual Beli Perumahan Secara Kredit, Skripsi, t,dt. Fakultas hukum
9 98 Muhammadiyah Surakarta PERLINDUNGAN-HUKUM-TERHADAP-PROSES-JUAL-BELI- PERUMAHAN-SECARA-KREDIT/.(online tanggal 20/04/2011 ) Niswatin Hasanah, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penyitaan Objek Leasing Pada Jual Beli Kredit Kendaraan Bermotor, Skripsi, t,dt. Universitas IAIN Sunan Ampel, http ://blog.spot.co.id/iain-sunan_ampel/. (Online tanggal 20/04/2011). R.A Rivai dan Wirasasmita Hadiwidjaja Analisis Kredit, Penerbit Pionir Jaya, Bandung) Indonesia, Undang-Undang Tentang Pokok Perbankan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, LN, 182 Tahun TLN No Pasal 1 butir 11. Djamil, Faturrahman, Jurnal Hukum Bisnis Urgensi Undang-Undang Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun PT. Mega Auto Finance, Leasing Perjanjian Pembiayaan Konsumen, 2011
BAB I PENDAHULUAN. atau bertambah yang relatif sangat tinggi. Seperti kebutuhan akan kendaraan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman sekarang kebutuhan akan hidup selalu mengalami kemajuan atau bertambah yang relatif sangat tinggi. Seperti kebutuhan akan kendaraan bermotor yang cukup berperan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Objek, dan Subjek Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penulis dalam penelitian lapangan atau field Reseacrh menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
Lebih terperinciS I L A B U S A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : KONTRAK PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN STATUS MATA KULIAH : KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2
S I L A B U S A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : KONTRAK PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN STATUS MATA KULIAH : KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 B. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini mempelajari berbagai
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 1. Aktivitas keagamaan di pondok sosial Babat Jerawat mengalami
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Aktivitas keagamaan di pondok sosial Babat Jerawat mengalami perkembangan. Mulanya jama
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad. Hukum Perikatan. Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti, 1992
DAFTAR PUSTAKA Al-Quran Abdulkadir, Muhammad. Hukum Perikatan. Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti, 1992 Abdullah, Muhammad Amin dkk. Metodologi Penelitian Agama Pendekatan Multidisipliner. Yogyakarta: Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara, tanpa Bank, bisa kita bayangkan bagaimana kita sulitnya menyimpan dan mengirimkan uang, memperoleh
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP. sebelumnya tentang PENGEMBANGAN EKONOMI SANTRI PADA KOPERASI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL INSAN KOTA
BAB VIII PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diterangkan pada bab-bab sebelumnya tentang PENGEMBANGAN EKONOMI SANTRI PADA KOPERASI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL INSAN KOTA PALANGKA
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai sewa barang sebagi harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era yang penuh dengan segala persaingan baik pada sektor pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu hal yang sedang marak
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA Buku-Buku dan Tulisan-Tulisan
DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku dan Tulisan-Tulisan Al-Muslih, Abdullah dan Ash-Shawi, Shalah. Fiqh Ekonomi Keuangan Islam. terj. Abu Umar Basyir. 2004. Jakarta: Darul Haq. Anwar Perwataatmadja, Karnaen dan Syafi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari pembangunan. Bank sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis perbankan kepuasan nasabah adalah menjadi salah satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya suatu usaha perbankan.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas oleh penulis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Motivasi sarjana ekonomi syariah bekerja pada bank konvensional di Palangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat kompleks karena mencakup berbagai bidang baik hukum, ekonomi, dan politik. Salah satu kegiatan usaha yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... i ii iii iv
Lebih terperinciMURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI
22 BAB II MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI A. Mura>bah}ah 1. Pengertian Mura>bah}ah Terdapat beberapa muraba>h}ah pengertian tentang yang diuraikan dalam beberapa literatur, antara lain: a. Muraba>h}ah adalah
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya hukum yang dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Cik Ditiro Yogyakarta dalam menangani debitur yang wanprestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Seiring berkembangnya perekonomian suatu negara, maka akan semakin banyak lembaga keuangan yang berdiri. Lembaga keuangan ini sangat berpengaruh besar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Institusi keuangan mempunyai peranan yang sangat penting karena melalui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum islam merupakan bagian dalam tata hukum di Indonesia dimana bagi setiap muslim diwajibkan untuk menerapkan aturan yang telah ditentukan oleh Allah SWT termasuk
Lebih terperinciSISTEM JUAL-BELI KREDIT MOTOR DI UD SABAR MOTOR DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI
SISTEM JUAL-BELI KREDIT MOTOR DI UD SABAR MOTOR DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum (SH) pada fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perumahan mengakibatkan persaingan, sehingga membangun rumah. memerlukan banyak dana. Padahal tidak semua orang mempunyai dana yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah merupakan salah satu kebutuhan paling pokok dalam kehidupan manusia. Rumah sebagai tempat berlindung dari segala cuaca sekaligus sebagai tempat tumbuh kembang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari penelitian diatas dapat diambil kesimpulan: 1. Persepsi mahasiswa Muslim dan non-muslim STIE Perbanas mayoritas tidak
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari penelitian diatas dapat diambil kesimpulan: 1. Persepsi mahasiswa Muslim dan non-muslim STIE Perbanas mayoritas tidak setuju bahwa produk bank syariah yang ditawarkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Deposito 1. Pengertian Deposito Secara umum, deposito diartikan sebagai simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut
Lebih terperinciPENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin banyaknya kebutuhan masyarakat yang harus di penuhi, baik itu kebutuhan primer maupun sekunder yang harus dipenuhi setiap keluarga maupun individu untuk menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Seperti yang telah diketahui bukan hanya lembaga perbankan syariah saja, bahkan lembaga keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur segala gerak dan langkah setiap manusia dalam menjalani kehidupan. Islam tentang sistem nilai, tata
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama.
BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota Banjarmasin tentang harta bersama. a. Harta bersama menurut pendapat ulama Muhammadiyah kota Banjarmasin. - Harta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan. Gadai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gadai dalam Bahasa Arab disebut rahn, yang berarti tetap, kekal, dan jaminan. Secara syara, rahn adalah menyandera sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi beberapa tahun terakhir ini telah membawa pengaruh sangat besar bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
100 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan di Desa Panti Kecamatan Panti
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Achmad Anwari, 2008, Praktek Perbankan di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta..
DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku Abdul Hakim Siagian, 2014, Pertanggungjawaban Pelaku Usaha Melalui Kontrak Baku dan Asas Kepatutan Dalam Perlindungan Konsumen, UMSU Press Medan. Abdul kadir Muhammad, 2006,
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)
i TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Usaha yang dilakukan keluarga MRA dan keluarga AL dalam membina. Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya adalah dengan memenuhi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Usaha yang dilakukan keluarga MRA dan keluarga AL dalam membina keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, manusia secara naluri adalah makhluk yang senantiasa bergantung dan terikat serta saling membutuhkan kepada yang lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang. menghasilkan berbagai macam produk kebutuhan hidup sehari-hari,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk kebutuhan hidup sehari-hari, yang dipasarkan secara terbuka baik pasar-pasar
Lebih terperinciMURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI
60 BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI AH BEN IMAN LAMONGAN A. Pandangan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Akad
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perjanjian pengalihan..., Agnes Kusuma Putri, FH UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, dinyatakan bahwa Indonesia merupakan negara hukum (rechtsstaat) yang bersumber pada Pancasila dan bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat, tuntutan akan tersedianya berbagai fasilitas yang mendukung kehidupan masyarakat juga mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli. Mura>bah}ah adalah produk pembiayaan yang paling banyak digunakan oleh perbankan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Nasabah Nasabah adalah aset atau kekayaan utama perusahaan karena tanpa pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang mengatakan pelanggan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari pembayaran uang. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. pa-fungsi-tugas-wewenang-customer-service-bank/amp/ [29 Agustus 2017] Agus Bank Syariah Mandiri Kepala Warung Mikro.
DAFTAR PUSTAKA Ackbar, Maizul. 2012. Apa Fungsi, Tugas & Wewenang Customer Service Bank. [Online] http://www.google.co.id/amps/s/pelatihanbank.wordpress.com/2012/12/22/a pa-fungsi-tugas-wewenang-customer-service-bank/amp/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan umat Islam, banyak idealisme yang muncul mempertanyakan apakah praktik ekonomi yang sudah dijalankan saat ini sudah sesuai dengan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abu Bakar, Imam Taqiyuddin, Kifayatul Ahyar. Jilid 1. Surabaya: Bina Iman, 1994.
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur an al-karim dan Terjemahannya. Abdul Mun im Abu Zaid, Muhammad, Al-Daman fi al-fiqh al-islami wa Tatbiatuhu fi al-masarif al-islamiyyah. Kairo: al-ma had al- Alami li al- Fikr al-islami:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tonggak berdirinya perbankan syariah adalah berdirinya Islamic Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI). Beberapa
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Simpulan B. Saran-Saran
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian dan hasil penelitian pada bab sebelumnya, dapat penulis simpulkan sebagai berikut: 1. Shalat berjamaah mempunyai pengaruh terhadap perilaku sosial siswa MI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui bersama bahwa Islam adalah merupakan agama yang paling sempurna, agama Islam tidak hanya mengatur perihal ibadah saja, namun di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya lembaga keuangan di Indonesia dibedakan atas dua bagian, yakni lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank, namun dalam praktek sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Perbankan di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latang Belakang Masalah Sistem Perbankan di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan bahwa perbankan di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BMT-BMT di seluruh Indonesia. BMT-BMT ini ternyata memberikan manfaat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi Syariah mulai dibicarakan ketika banyak orang menyikapi pesatnya pertumbuhan Baitul Maal Wattamwil (BMT) Di Indonesia. BMT Bina Insan Kamil Jakarta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH, PEMBIAYAAN SYARIAH, DAN JAMINAN. diperkenalkan dengan istilah bagi hasil dalam sistem perbankan Indonesia.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH, PEMBIAYAAN SYARIAH, DAN JAMINAN 2.1 Bank Syariah 2.1.1 Pengaturan Bank Syariah Pada periode Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan ini diperkenalkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN, PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DAN WANPRESTASI. 2.1 Pengertian dan Dasar Hukum Lembaga Pembiayaan
22 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN, PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DAN WANPRESTASI 2.1 Pengertian dan Dasar Hukum Lembaga Pembiayaan 2.1.1 Pengertian Lembaga Pembiayaan Istilah lembaga pembiayaan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Mosher.A.T, Menggerakkan Dan Membangun Pertanian, Jakarta : C.V. Yasaguna 1966.
DAFTAR PUSTAKA Mosher.A.T, Menggerakkan Dan Membangun Pertanian, Jakarta : C.V. Yasaguna 1966. Djazuli. A dan Janwari Yadi, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat, Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2002. Bashith
Lebih terperinciPERANAN AGUNAN DALAM PEMBIAYAAN MODAL KERJA DENGAN AKAD MUSYARAKAH DI PT. BPRS BUANA MITRA PERWIRA PURBALINGGA
PERANAN AGUNAN DALAM PEMBIAYAAN MODAL KERJA DENGAN AKAD MUSYARAKAH DI PT. BPRS BUANA MITRA PERWIRA PURBALINGGA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Purwokerto
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis terhadap praktik utang piutang berhadiah di Desa Sugihwaras Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Saat ini perbankan syariah telah memasuki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum, diantara hukum yang diatur Islam adalah manusia dengan manusia yang disebut dengan muamalah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melakukan kegiatan ekonomi adalah merupakan tabiat manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan demikian itu ia memperoleh rezeki, dan dengan rezeki itu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran Islam mengandung unsur syariah yang berisikan hal-hal yang mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan antar sesama (hablu min nas)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang pesat telah menghasilkan berbagai jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan dikonsumsi. Barang dan atau
Lebih terperinciTINGKAT KESADARAN HUKUM ISTERI DALAM PERKARA CERAI GUGAT S K R I P S I
TINGKAT KESADARAN HUKUM ISTERI DALAM PERKARA CERAI GUGAT S K R I P S I Diajukan guna memenuhi kewajiban dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama dalam Ilmu Hukum Islam Disusun Oleh : M A W A R D
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Sudarsono Heri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, Ekonisia, Yogyakarta, 2003.
DAFTAR PUSTAKA Sudarsono Heri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, Ekonisia, Yogyakarta, 2003. Daud Ali Mohammad, Hukum Islam :Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: RajawaliPers,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi perekonomian tersebut tidak
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Abi bin Ismail al-bukhari, Shahih Bukhari, (Indonesia: Maktabah Dakhlan, t.th) juz II.
DAFTAR PUSTAKA Abdillah Muhammad Abi bin Ismail al-bukhari, Shahih Bukhari, (Indonesia: Maktabah Dakhlan, t.th) juz II. Abdillah Muhammad Abu bin Yazid al-qazwini, Sunan Ibnu Majah, (Beirut: Dar al- Fikr,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sekarang ini semakin tinggi,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sekarang ini semakin tinggi, seiring dengan perkembangan teknologi berkembang pula kebutuhan hidup yang semakin meningkat mengikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya bank Islam di Negara Islam berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan.
Lebih terperinciBAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan
66 BAB IV MEKANISME PENUNDAAN WAKTU PENYERAHAN BARANG DAN TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENUNDAAN WAKTU PENYERAHAN BARANG DENGAN AKAD JUAL
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS
21 BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS A. Latar belakang Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi merupakan kasus yang sangat ditakuti oleh setiap negara di dunia. Hal ini membuat setiap negara berusaha untuk memperkuat ketahanan ekonomi. Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang untuk mendirikan bank-bank yang berprinsip syariah. Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abidin, Zainal, Filsafat Manusia, Memahami Manusia Melalui Filsafat, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000).
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Zainal, Filsafat Manusia, Memahami Manusia Melalui Filsafat, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000). Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam Paradigma Humanisme teosentris, (Yogyakarta;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunannya tidaklah terlepas dari peran serta sektor perbankan. Bank adalah badan usaha yang menjalankan kegiatan menghimpun dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bepergian kesuatu tempat dengan nyaman dan dapat terlindungi dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mobil adalah kendaraan roda empat yang digerakkan dengan tenaga mesin dengan bahan bakar bensin atau solar yang mempunyai bentuk tertentu. Mobil merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan yang ada di masyarakat sangat beraneka ragam. selain kebutuhan sandang dan pangan, kebutuhan akan perumahan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Shodiq, Evaluasi Pembelajaran: Konsep Dasar, Teori dan Aplikasi, Semarang: Pustaka Rizki Putra, Cet. ke-1, 2012.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Shodiq, Evaluasi Pembelajaran: Konsep Dasar, Teori dan Aplikasi, Semarang: Pustaka Rizki Putra, Cet. ke-1, 2012. Alfansi, Lizar, Financial Services Marketing: Membidik Konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup penting. Bank sebagai sarana dalam bertransaksi terutama transaksi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat semakin berkembangnya teknologi dan informasi, maka bisa dikatakan bahwa keberadaan bank dalam kehidupan masyarakat dewasa ini mempunyai peran yang cukup penting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah yang melandasi kegiatan bernegara dan berbangsa, yaitu Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Adiwarman Karim, Bank Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008
64 DAFTAR PUSTAKA Adiwarman Karim, Bank Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008 Adiwarman Karim, Ekonomi Islam (Suatu Kajian Kontemporer), Jakarta: Gema Insani, 2001 Ahmad Ramzi Tadjoeddin, dkk. Berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri pada pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai tuntutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan manajemen secara ilmiah mulai nampak pada Negara industri pada pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai tuntutan perlunya pengaturan hubungan antar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM
BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI (QARD} DAN MURA>BAH}AH) DI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM A. Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pembiayaan (financing institution) merupakan badan usaha yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Pembiayaan (financing institution) merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penulis, maka dapat disimpulkan yaitu:
118 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan penulis, maka dapat disimpulkan yaitu: 1. Ada beberapa cara yang dilakukan Bank Muamalat Cabang Pembantu
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Akita, Laila Nur. Studi Analisis Syirkah di BMT Muamalat Weleri. Skripsi--UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta, 2010.
DAFTAR PUSTAKA Akita, Laila Nur. Studi Analisis Syirkah di BMT Muamalat Weleri. Skripsi--UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta, 2010. Antonio, Syafi i. Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendekiawan. Jakarta: Tazkia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan,
91 BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah: a. Hipotesis 1 yang menyatakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari paparan pembahasan penelitian tentang MANAJEMEN DISTRIBUSI PROFIT BAGI HASIL KEPADA NASABAH DI BANK
99 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari paparan pembahasan penelitian tentang MANAJEMEN DISTRIBUSI PROFIT BAGI HASIL KEPADA NASABAH DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PALANGKARAYA tersebut di atas, maka dapat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Mekanisme pembiayaan istishna: nasabah datang ke bank untuk
BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari uraian permasalahan yang di angkat oleh penulis, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Mekanisme pembiayaan istishna: nasabah datang ke bank untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara hukum menjamin kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum yang berintikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum, dimana prinsip negara hukum menjamin kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum yang berintikan kebenaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan bermasyarakat kegiatan pinjam meminjam uang telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam kehidupan bermasyarakat kegiatan pinjam meminjam uang telah dilakukan sejak lama, masyarakat mengenal uang sebagai alat pembiayaan yang sah. Dapat kita ketahui
Lebih terperinci2. Pelaksanaan evaluasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mata
107 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan uraian terdahulu dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut. 1. Perencanaan evaluasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di SDIT
Lebih terperinciBAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan
33 BAB III TELAAH PUSTAKA A. Peranan Peran ialah sesuatu yang diharapkan dimiliki oleh yang memiliki kedudukan dalam masyarakat 26. Peranan ialah bagian dari tugas utama yang harus dilakukan 27. Pemeranan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT NU SEJAHTERA CABANG KENDAL
BAB IV ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT NU SEJAHTERA CABANG KENDAL A. Analisis Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Pembiayaan Murabahah Bermasalah di BMT NU Sejahtera Cabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman negara Indonesia telah banyak perkembangan yang begitu pesat, salah satunya adalah dalam bidang pembangunan ekonomi yang dimana sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini masih banyak terdapat anggapan bahwa islam menghambat kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat pembangunan. Pandangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Dalam perkembangan bisnis dan usaha dana merupakan salah satu sarana penting dalam rangka pembiayaan. Kalangan perbankan selama ini diandalkan sebagai satu-satunya
Lebih terperinciApriliana Fidyaningrum dan Nasyitotul Jannah Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Magelang
ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH MENURUT FATWA DSN NO.47/DSN-MUI/II/2005 (STUDI KASUS PADA BMT KARISMA KOTA MAGELANG) Apriliana Fidyaningrum dan Nasyitotul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sewa menyewa merupakan Suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari sesuatu barang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syari ah Islam merangkum seluruh aspek kehidupan manusia, baik ibadah maupun muamalah. Ibadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan manusia dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan perbankan 1 di negeri yang bersangkutan sebab industri Perbankan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sisi pemenuhan kebutuhan hidup menggunakan seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam sisi pemenuhan kebutuhan hidup menggunakan seluruh potensi dan kemampuannya masing-masing. Hal demikian terlihat dari hasil usaha manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengatasi segala kesenjangan di bidang ekonomi maupun
BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Salah satu titik dari pembangunan Nasional bidangekonomi, diarahkan pada terwujudnya pembangunan yangmandiri dan handal, untuk meningkatkankemakmuran rakyat
Lebih terperinci