BAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama."

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota Banjarmasin tentang harta bersama. a. Harta bersama menurut pendapat ulama Muhammadiyah kota Banjarmasin. - Harta bersama adalah harta benda yang diperoleh atau didapat selama masa perkawinan, tanpa mempermasalahkan jerih payah siapa dalam pengumpulan harta tersebut (Informan 1 dan 2). Harta bersama adalah harta yang didapat dari hasil kerjasama antara suami dan istri di dalam masa perkawinan, baik dalam usaha bersama ataupun usaha masing-masing (Informan 3). - Dasar hukum atau dalil yang mengatur masalah harta bersama adalah QS. An Nisaa ayat 32 (Informan 1 dan 2) Pasal 35 ayat (1) UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan (Informan 3). - Terbentuknya harta bersama dikarenakan adanya perkawinan (Informan 1, 2 dan 3).

2 - Apabila terjadi perceraian antara pasangan suami istri, harta bersama dibagi dua (Informan 1, 2 dan 3). - Apabila salah satu di antara pasangan suami istri meninggal dunia, harta bersama dibagi dua terlebih dahulu, setelah itu bagian yang meninggal dibagikan sebagai warisan kepada para ahli waris (Informan 1, 2 dan 3). - Apabila suami melakukan poligami, harta bersama dibagi dua tanpa ada pencampuran harta antara istri pertama, kedua dan seterusnya (Informan 1, 2 dan 3). b. Harta bersama menurut pendapat ulama Nahd atul Ulama (NU) kota Banjarmasin. - Harta bersama adalah harta yang diperoleh pasangan suami istri dalam kebersamaan masa perkawinan, meskipun hanya suami yang bekerja atau sebaliknya, atau juga suami dan istri sama-sama bekerja (Informan 1). Harta bersama adalah harta yang dikumpulkan pasangan suami istri yang sama-sama bekerja selama dalam masa perkawinan (Informan 2). Harta bersama adalah harta yang diperoleh dari hasil kerjasama usaha antara suami dan istri di dalam masa perkawinan (Informan 3). - Dasar hukum atau dalil yang mengatur masalah harta bersama adalah kaidah ushul fikih tentang adat kebiasaan yang dapat dijadikan patokan hukum (Informan 1), perkataan dan perbuatan

3 sahabat Rasulullah SAW (Informan 2), qiyas kepada masalah syirkah (Informan 3). - Terbentuknya harta bersama dikarenakan istri yang turut juga bekerja sebagaimana suami (Informan 1, 2 dan 3). - Apabila terjadi perceraian antara pasangan suami istri, harta bersama dibagi menjadi dua (Informan 1), dibagi secara s}uluh atau perdamaian (Informan 2 dan 3). - Apabila salah satu di antara pasangan suami istri meninggal dunia, harta bersama dibagi menjadi dua terlebih dahulu, kemudian bagian salah satu di antara suami atau istri yang meninggal dunia dibagikan sebagai warisan kepada ahli waris yang berhak (Informan 1), dibagi secara s}uluh atau perdamaian antara hak suami dan istri, setelah dibagi bagian hak suami dan istri, maka bagian yang meninggal dunia dibagikan sebagai warisan kepada para ahli waris yang berhak (Informan 2 dan 3). - Apabila suami melakukan poligami, harta bersama dibagi dua tanpa ada pencampuran harta antara istri pertama, kedua dan seterusnya (Informan 1), dilakukan secara s}uluh atau perdamaian tanpa ada pencampuran harta bersama antara suami dengan istri pertama, kedua dan seterusnya (Informan 2 dan 3). 2. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap para ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota Banjarmasin tentang

4 harta bersama, terdapat persamaan dan perbedaan pendapat dalam hal definisi, dasar hukum, terbentuknya dan pembagian harta bersama. B. Saran-Saran 1. Alangkah baiknya masalah tentang harta bersama dalam pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) ini agar bisa dikembangkan, bukan hanya di kota Banjarmasin, tetapi juga di kota dan daerah lain, karena tidak menutup kemungkinan adanya persamaan dan perbedaan pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota Banjarmasin dengan pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota dan daerah lain. 2. Dalam menerima suatu pendapat hendaklah kita terlebih dahulu harus teliti dan jeli dalam memahaminya. 3. Penelitian dalam bidang syari at yang berkaitan dengan harta bersama hendaklah semakin ditingkatkan demi kemaslahatan manusia dalam menjalani kehidupan berumah tangga agar dapat menciptakan kehidupan perkawinan yang sa>kinah, mawaddah war rah}mah.

5 DAFTAR PUSTAKA Al Amruzi, Fahmi, Hukum Harta Kekayaan Perkawinan Studi Komparatif Fiqh, KHI, Hukum Adat dan KUHPerdata, Cet. 2, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Shahih Bukhari, Juz 12, Beirut: Dar al Fikr, Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, ENSIKLOPEDIA HADITS 2; Shahih A-Bukhari 2, terj. Msyhar, MA dan Muhammad Suhadi, Jakarta: Almahira, Al-Kurdi, Muhammad Amin, Tanwir al-qulub, Jakarta: Dar al-ihya, Anshary, H. M., Hukum Perkawinan Di Indonesia Masalah-Masalah Krusial, Cet. 1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, As-Sijistani, Abu Dawud Sulaiman bin Dar al Fikr, Asy ats, Sunan Abu Dawud Juz 2, Beirut: As-Sijistani, Abu Dawud Sulaiman bin Asy ats, ENSIKLOPEDIA HADITS 5; Sunan Abu Dawud, terj. Muhammad Ghazali, Jakarta: Almahira, Asmuni, H. M. Yusran, Aliran Modern Dalam Islam, Surabaya: Al Ikhlas, Az-Zuhaili, Wahbah, Fiqih Islam Jilid 5, terj. Abdul Hayyie Al-Kattani, Cet. 1, Jakarta: Gema Insani, Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur an dan Terjemah, Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3, Jakarta: Balai Pustaka, Hadikusuma, H. Hilman, Hukum Perkawinan Adat Dengan Adat Istiadat Dan Upacara Adatnya, Cet. 6, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, Horikoshi, Hiroko, Kyai dan Perubahan Social, terjemahan Umar Basallim dan Andy Muarlysunrawa, Jakarta: P3M (Perhimpunan Perkembangan Pesantren dan Masyarakat, Manan, H. Abdul, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam Di Indonesia, Cet. 3, Jakarta: Kencana, Manan, Abdul dan M. Fauzan, Pokok-pokok Hukum Perdata Wewenang Peradilan Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.

6 Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan & Kompilasi Hukum Islam, Cet. 1, Bandung: Citra Umbara, Rofiq, Ahmad, Hukum Islam Di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Sabiq, Sayyid, Fiqhu al-sunnah, Jilid 3, Beirut: Dar al-fikr, Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah 5, terj. Abdurrahim dan Masrukhin, Cet. 3, Jakarta: Cakrawala Publishing, Satrio, J., Hukum Harta Perkawinan, Cet. 1, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, Soekanto, Soerjono dan Soleman b. Taneko, Hukum Adat Indonesia, Cet. 5, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Soermiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-undang Perkawinan, Yogyakarta: Liberty, Sudarsono, Kamus Hukum, Cet. 1, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Tamrin, Dahlan, Kaidah-Kaidah Hukum Islam (Kulliyah al-khamsah), Cet. 1, Malang: UIN-MALIKI PRESS, Thalib, Sayuti, Hukum Kekeluargaan Indonesia, Jakarta: Yayasan Penerbit UI, Yunani, Elti, Pelaksanaan Pembagian Harta Bersama (Gono Gini) Dalam Praktek Di Pengadilan Agama Bandar Lampung Lampung, Semarang: Universitas Diponegoro, 2009 [Pdf]. di akses pada tanggal 4 Mei 2015, pada pukul wita. di akses pada tanggal 5 Desember2015, pada pukul wita. di akses pada tanggal 4 Mei 2015, pada pukul wita.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain yang bergantung hidup kepadanya. yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain yang bergantung hidup kepadanya. yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu, dalam perkawinan akan terbentuk suatu keluarga yang diharapkan akan tetap bertahan hingga

Lebih terperinci

TINGKAT KESADARAN HUKUM ISTERI DALAM PERKARA CERAI GUGAT S K R I P S I

TINGKAT KESADARAN HUKUM ISTERI DALAM PERKARA CERAI GUGAT S K R I P S I TINGKAT KESADARAN HUKUM ISTERI DALAM PERKARA CERAI GUGAT S K R I P S I Diajukan guna memenuhi kewajiban dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama dalam Ilmu Hukum Islam Disusun Oleh : M A W A R D

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku Al-Qur an dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Qur an, Asy-Syifa, Semarang, 1992. A. Rahman I Doi, Penjelasan Lengkap Hukum-hukum Allah (Syariah),

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti

BAB V PENUTUP. harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai sewa barang sebagi harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kewajiban memberikan nafkah pemeliharaan anak tersebut. nafkah anak sebesar Rp setiap bulan.

BAB V PENUTUP. kewajiban memberikan nafkah pemeliharaan anak tersebut. nafkah anak sebesar Rp setiap bulan. 70 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini, dasar hukum yang digunakan oleh majelis hakim untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu, dalam perkawinan akan terbentuk suatu keluarga yang diharapkan akan tetap bertahan hingga

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah Siddik, Hukum Perkawinan Islam, Tintamas, Jakarta, Indonesia, Kencana, Jakarta, 2010.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah Siddik, Hukum Perkawinan Islam, Tintamas, Jakarta, Indonesia, Kencana, Jakarta, 2010. DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Utama Al-Qur an Al-Hadist B. Buku Abdullah Siddik, Hukum Perkawinan Islam, Tintamas, Jakarta, 1968. Abd. Shomad, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syariah Dalam Hukum Indonesia, Kencana,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Abdurrahman 1 Doi, Perkawinan dalam Syari ah Islam, Syari at

DAFTAR PUSTAKA. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Abdurrahman 1 Doi, Perkawinan dalam Syari ah Islam, Syari at DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman 1 Doi, Karakteristik Hukum Islam dan Perkawinan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996 Abdurrahman 1 Doi, Inilah Syari ah Islam Terjemahan, Buku The Islamic Law, Usman Efendi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum adat maupun hukum Islam. Dalam hukum adat, harta bersama. masing-masing pihak baik suami maupun istri adalah merupakan harta

BAB I PENDAHULUAN. hukum adat maupun hukum Islam. Dalam hukum adat, harta bersama. masing-masing pihak baik suami maupun istri adalah merupakan harta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Harta bersama memiliki pengertian yang beragam, baik di dalam hukum adat maupun hukum Islam. Dalam hukum adat, harta bersama diartikan sebagai harta kekayaan yang diperoleh

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Sastroatmojo, Arso, 2008, Hukum Perkawinan, Bulan Bintang, Jakarta. Abdurrahman, 2003, Masalah-Masalah Hukum Perkawinan Di Indonesia,

DAFTAR PUSTAKA. Sastroatmojo, Arso, 2008, Hukum Perkawinan, Bulan Bintang, Jakarta. Abdurrahman, 2003, Masalah-Masalah Hukum Perkawinan Di Indonesia, DAFTAR PUSTAKA A. Buku Sastroatmojo, Arso, 2008, Hukum Perkawinan, Bulan Bintang, Abdurrahman, 2003, Masalah-Masalah Hukum Perkawinan Di Indonesia, Alumni, Soemiyati, 1982, Hukum Perkawinan Islam Dan Undang-Undang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Abi bin Ismail al-bukhari, Shahih Bukhari, (Indonesia: Maktabah Dakhlan, t.th) juz II.

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Abi bin Ismail al-bukhari, Shahih Bukhari, (Indonesia: Maktabah Dakhlan, t.th) juz II. DAFTAR PUSTAKA Abdillah Muhammad Abi bin Ismail al-bukhari, Shahih Bukhari, (Indonesia: Maktabah Dakhlan, t.th) juz II. Abdillah Muhammad Abu bin Yazid al-qazwini, Sunan Ibnu Majah, (Beirut: Dar al- Fikr,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang merupakan ketentuan yang mengatur pelaksanaan perkawinan yang ada di Indonesia telah memberikan landasan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. masalah Penyelesaian Pembagian Sepertiga Harta Bersama yang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. masalah Penyelesaian Pembagian Sepertiga Harta Bersama yang BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara kepada respondenrespondenterhadap masalah Penyelesaian Pembagian Sepertiga Harta Bersama yang Berbeda Profesi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM. harta kerabat yang dikuasai, maupun harta perorangan yang berasal dari harta

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM. harta kerabat yang dikuasai, maupun harta perorangan yang berasal dari harta BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM A. Pengertian Harta Dalam Perkawinan Islam Menurut bahasa pengertian harta yaitu barang-barang (uang dan sebagainya) yang menjadi kekayaan. 1

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran 45 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan observasi, wawancara sekaligus menganalisis data di Desa Taman Jaya dapat disimpulkan bahwa : 1. Doi menre dalam perkawinan adat Bugis adalah sebagai salah

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN TENTANG HUBUNGAN HIBAH DENGAN WARIS MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA

STUDI PERBANDINGAN TENTANG HUBUNGAN HIBAH DENGAN WARIS MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA STUDI PERBANDINGAN TENTANG HUBUNGAN HIBAH DENGAN WARIS MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA Tesis Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-2 Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mafqud (orang hilang) adalah seseorang yang pergi dan terputus kabar beritanya, tidak diketahui tempatnya dan tidak diketahui pula apakah dia masih hidup atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. alasan-alasan perceraian di luar Undang-undang yang dijadikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asmawi, Mohammad. Nikah (dalam Perbincangan dan Perbedaan). Yogyakarta:

DAFTAR PUSTAKA. Asmawi, Mohammad. Nikah (dalam Perbincangan dan Perbedaan). Yogyakarta: 141 DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Asmawi, Mohammad. Nikah (dalam Perbincangan dan Perbedaan). Yogyakarta: Darussalam, 2004. Ali, Mohammad Daud. Asas-Asas Hukum Islam. Jakarta: Rajawali, 1990. Bisri, Cik Hasan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974, melakukan perkawinan adalah untuk menjalankan kehidupannya dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974, melakukan perkawinan adalah untuk menjalankan kehidupannya dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974, pengertian perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai seorang suami

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Akademiko Pressindo, 1992).

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Akademiko Pressindo, 1992). 116 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Akademiko Pressindo, 1992). Afdol, Penerapan Hukum Waris Islam Secara Adil, (Surabaya: Airlangga University Press,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Nafi, Muhammad Fuad, Shahih Muslim, (Indonesia: H)

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Nafi, Muhammad Fuad, Shahih Muslim, (Indonesia: H) DAFTAR PUSTAKA Abdul Nafi, Muhammad Fuad, Shahih Muslim, (Indonesia: 206-261H) Abdullah bin Abdurrahman Al Bassam, Syarah Bulughul Maram,(Jakarta: Pustaka Azzam,2006) Ahmad bin al-husain bin Ahmad, Matan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN A. Analisis Terhadap Hibah Sebagai Pengganti Kewarisan Bagi Anak Laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. hukum, baik itu dari bahan hukum Islam dan bahan-bahan hukum Positif. Maka

BAB IV PENUTUP. hukum, baik itu dari bahan hukum Islam dan bahan-bahan hukum Positif. Maka 68 BAB IV PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap bahan-bahan hukum, baik itu dari bahan hukum Islam dan bahan-bahan hukum Positif. Maka penulis dapat menyimpulkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM HARTA BERSAMA DAN TATA CARA PEMBAGIAN HARTA BERSAMA

BAB II TINJAUAN UMUM HARTA BERSAMA DAN TATA CARA PEMBAGIAN HARTA BERSAMA BAB II TINJAUAN UMUM HARTA BERSAMA DAN TATA CARA PEMBAGIAN HARTA BERSAMA A. Pengertian Harta Bersama 1. Pengertian Harta Bersama Menurut Hukum Islam Dalam kitab-kitab fiqih tradisional, harta bersama diartikan

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PERKAWINAN BAWAH TANGAN BAGI PEREMPUAN OLEH RIKA LESTARI, SH., M.HUM 1. Abstrak

TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PERKAWINAN BAWAH TANGAN BAGI PEREMPUAN OLEH RIKA LESTARI, SH., M.HUM 1. Abstrak TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PERKAWINAN BAWAH TANGAN BAGI PEREMPUAN OLEH RIKA LESTARI, SH., M.HUM 1 Abstrak Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perkawinan di bawah tangan masih sering dilakukan, meskipun

Lebih terperinci

BAB II HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN

BAB II HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN 18 BAB II HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN A. Pengertian Harta Bersama Dalam Perkawinan Sebagaimana telah dijelaskan, harta bersama dalam perkawinan adalah harta benda yang diperoleh selama perkawinan. Suami

Lebih terperinci

BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN WASIAT KEPADA NON MUSLIM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN WASIAT KEPADA NON MUSLIM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN WASIAT KEPADA NON MUSLIM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF A. Wasiat Kepada Non Muslim Perspektif Hukum Islam. 1. Syarat-syarat Mushii a. Mukallaf (baligh dan berakal

Lebih terperinci

KONSEP AHLI WARIS RADD MENURUT MUHAMMAD ALI AL SHABUNI DAN HUKUM WARIS ISLAM (STUDI KOMPERATIF) SKRIPSI

KONSEP AHLI WARIS RADD MENURUT MUHAMMAD ALI AL SHABUNI DAN HUKUM WARIS ISLAM (STUDI KOMPERATIF) SKRIPSI KONSEP AHLI WARIS RADD MENURUT MUHAMMAD ALI AL SHABUNI DAN HUKUM WARIS ISLAM (STUDI KOMPERATIF) SKRIPSI Diajukan Untuk Menyusun Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Mahrus. Terjemah Bulughul Maraam. Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995.

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Mahrus. Terjemah Bulughul Maraam. Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995. DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Al-Qur an Al-Karim Ali, Mahrus. Terjemah Bulughul Maraam. Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995. Al-Bani, Muhammad Nashiruddin. Dha if Sunan Abi Dawud. Juz III. Kuwait: Gharras. 2002. Al-Buti,

Lebih terperinci

Prosiding Peradilan Agama ISSN:

Prosiding Peradilan Agama ISSN: Prosiding Peradilan Agama ISSN: 2460-6391 Pendapat Ulama Hanafiyah dan Ulama Syafi iyah Tentang Penarikan Analisis Pendapat Imam Syafi i terhadap Pasal 116 (Huruf E) KHI Tentang Kriteria Cacat Badan atau

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adi, Rianto, Metodologi Penulisan social dan Hukum, Jakarta: Granit, 2004 Ahmad, Imam bin Hambali,Juz II, Beirut, DarulJikri, 1978

DAFTAR PUSTAKA. Adi, Rianto, Metodologi Penulisan social dan Hukum, Jakarta: Granit, 2004 Ahmad, Imam bin Hambali,Juz II, Beirut, DarulJikri, 1978 DAFTAR PUSTAKA Adi, Rianto, Metodologi Penulisan social dan Hukum, Jakarta: Granit, 2004 Ahmad, Imam bin Hambali,Juz II, Beirut, DarulJikri, 1978 Al-Shabuni, Muhammad Ali, Tafsiri Ayat Al-Ahkam min al-qur

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Praktik alih fungsi tanah wakaf di Desa Handil Bakti Kecamatan Alalak, ialah: dan berubah dibangun kantor desa (Kasus II).

BAB V PENUTUP. 1. Praktik alih fungsi tanah wakaf di Desa Handil Bakti Kecamatan Alalak, ialah: dan berubah dibangun kantor desa (Kasus II). BAB V PENUTUP A. Simpulan. Sesuai dengan uraian bab-bab sebelumnya, dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Praktik alih fungsi tanah wakaf di Desa Handil Bakti Kecamatan Alalak, ialah: a. Sebelah kiri

Lebih terperinci

PEMENUHAN HAK ANAK DALAM KELUARGA POLIGAMI SKRIPSI

PEMENUHAN HAK ANAK DALAM KELUARGA POLIGAMI SKRIPSI PEMENUHAN HAK ANAK DALAM KELUARGA POLIGAMI SKRIPSI Oleh: RATNA KUSUMA WARDANI NIM: 201010020311022 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN SYARI AH 2014 PEMENUHAN HAK ANAK DALAM KELUARGA

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis kasus dan penetapan Pengadilan Agama Klas IA Bengkulu

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis kasus dan penetapan Pengadilan Agama Klas IA Bengkulu BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis kasus dan penetapan Pengadilan Agama Klas IA Bengkulu Nomor 0003/Pdt.P/2011/PA.Bn tentang kedudukan wali adhal dalam perkawinan, maka dapat

Lebih terperinci

ASPEK YURIDIS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN NURFIANTI / D

ASPEK YURIDIS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN NURFIANTI / D ASPEK YURIDIS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN NURFIANTI / D 101 09 512 ABSTRAK Penelitian ini berjudul aspek yuridis harta bersama dalam

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2005. DAFTAR PUSTAKA Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2005. Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, Cet.2. Al- Ghazali, Imam, Al-Halal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi utuh. Dalam syariat Islam ikatan perkawinan dapat putus bahkan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi utuh. Dalam syariat Islam ikatan perkawinan dapat putus bahkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam perkawinan merupakan suatu ikatan yang harus diupayakan terjalin keutuhannya, namun secara manusiawi ikatan ini mustahil untuk selalu menjadi utuh.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah mengatur setiap aspek kehidupan manusia baik yang. menyangkut segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah mengatur setiap aspek kehidupan manusia baik yang. menyangkut segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah SWT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah mengatur setiap aspek kehidupan manusia baik yang menyangkut segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah SWT maupun terhadap sesama umat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan wadah penyaluran kebutuhan biologis manusia yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar kehidupan dialam dunia berkembang biak. Perkawinan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. agar kehidupan dialam dunia berkembang biak. Perkawinan bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah perilaku makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa agar kehidupan dialam dunia berkembang biak. Perkawinan bertujuan untuk membentuk suatu keluarga

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Undang-Undang Nomor. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

DAFTAR PUSTAKA. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Undang-Undang Nomor. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. DAFTAR PUSTAKA A. Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Undang-Undang Nomor. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Kitab Undang-Undang Hukum

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. wanita yang dicerai oleh suaminya tersebut. Meskipun pengucapan atau

BAB VI PENUTUP. wanita yang dicerai oleh suaminya tersebut. Meskipun pengucapan atau 93 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian penulis, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Pendapat ulama empat imam mazhab tentang penetapan awal masa idah wanita yang dicerai oleh

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Karim, Adiwarman Bank Islam Analisis Fiqih dan keuangan (Jakarta: RajaGrafindo Persada.

DAFTAR PUSTAKA. A. Karim, Adiwarman Bank Islam Analisis Fiqih dan keuangan (Jakarta: RajaGrafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA Buku: A. Karim, Adiwarman. 2008. Bank Islam Analisis Fiqih dan keuangan (Jakarta: RajaGrafindo Persada. A. Partanto Pius dan M. Dahlan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer Surabaya: Arloka.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan bimbingan perkawinan cukup baik di Kantor Urusan Agama

BAB V PENUTUP. penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan bimbingan perkawinan cukup baik di Kantor Urusan Agama BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang penulis dapatkan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan bimbingan perkawinan cukup baik di Kantor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Harta Kekayaan dalam Perkawinan Harta merupakan tonggak kehidupan rumah tangga, sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat:5 Artinya: Dan janganlah kamu serahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologi, al mal berasal dari kata mala yang berarti condong atau

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologi, al mal berasal dari kata mala yang berarti condong atau 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Harta Secara etimologi, al mal berasal dari kata mala yang berarti condong atau berpaling dari tengah ke salah satu sisi, dan al-mal diartikan sebagai segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. di Desa Saka Paun dengan tujuan agar dalam pelaksanaan haulan yang tiap

BAB V PENUTUP. di Desa Saka Paun dengan tujuan agar dalam pelaksanaan haulan yang tiap 1 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan penelitian yang lakukan di Desa Saka Paun, mengenai penerapan harta Tunggu haul produktif dalam kewarisan maka penulis menyimpulkan: 1. Penerapan harta Tunggu haul

Lebih terperinci

pengadilan menganggap bahwa yang bersangkutan sudah meninggal.

pengadilan menganggap bahwa yang bersangkutan sudah meninggal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perkawinan dapat putus dan berakhir karena berbagai hal. 1 Putus ikatan bisa berarti salah seorang diantara keduanya meninggal dunia, antara pria dengan wanita

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yang mempengaruhi nikah sirri di Desa Sumberejo Kecamatan. maka dapat diambil kesimpulan :

BAB V PENUTUP. yang mempengaruhi nikah sirri di Desa Sumberejo Kecamatan. maka dapat diambil kesimpulan : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil data penelitian dan hasil analisis tentang faktorfaktor yang mempengaruhi nikah sirri di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Serta sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri. 1 Tujuan Perkawinan menurut UUP No. 1 tahun 1974 adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawadah wa rahmah. 3 Agar

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawadah wa rahmah. 3 Agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mîtsâqan ghalîdhan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ikatan yang lainnya. Ada banyak hal yang harus dilalui saat akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan ikatan yang lainnya. Ada banyak hal yang harus dilalui saat akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan ialah ikatan lahirbatin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu kejadian penting dalam suatu masyarakat tertentu, yaitu ada seorang anggota dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran dinyatakan bahwa hidup berpasang-pasangan, hidup berjodoh-jodohan adalah naluri segala makhluk Allah, termasuk manusia. 1 Dalam surat Adz-Dzariyat ayat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A.Pitlo, Hukum Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, terj. M. Isa Arief, Jakarta: Inter masa, 1979.

DAFTAR PUSTAKA. A.Pitlo, Hukum Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, terj. M. Isa Arief, Jakarta: Inter masa, 1979. DAFTAR PUSTAKA A.Pitlo, Hukum Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, terj. M. Isa Arief, Jakarta: Inter masa, 1979. Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari hidup bermasyarakat, karena sebagai individu, manusia tidak dapat menjalani kehidupannya sendiri untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Mekanisme pembiayaan istishna: nasabah datang ke bank untuk

BAB V PENUTUP. dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Mekanisme pembiayaan istishna: nasabah datang ke bank untuk BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari uraian permasalahan yang di angkat oleh penulis, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Mekanisme pembiayaan istishna: nasabah datang ke bank untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004 DAFTAR PUSTAKA Abdulkadir, Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Akademika Pressindo, Jakarta, 1992 Ali Daud, Muhammad,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI).

BAB I PENDAHULUAN. Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tonggak berdirinya perbankan syariah adalah berdirinya Islamic Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI). Beberapa

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, H., 1995, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, cet. ke-2, Jakarta: CV. Akademika Pressindo.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, H., 1995, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, cet. ke-2, Jakarta: CV. Akademika Pressindo. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, H., 1995, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, cet. ke-2, Jakarta: CV. Akademika Pressindo. Abidin, Slamet dan Aminuddin., 1999, Fiqih Munakahat, Jilid I, Bandung: CV Pustaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paramita, 1992), h ), h. 2011

BAB I PENDAHULUAN. Paramita, 1992), h ), h. 2011 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan judul Sebelum penulis mengadakan pembahasan lebih lanjut tentang proposal judul ini, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan pengertian yang terkandung dalam judul proposal

Lebih terperinci

KEDUDUKAN HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN MENURUT FIQIH DAN HUKUM POSITIF INDONESIA SERTA PRAKTEK PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

KEDUDUKAN HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN MENURUT FIQIH DAN HUKUM POSITIF INDONESIA SERTA PRAKTEK PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Jurnal Hukum Khaira Ummah Vol. 12. No. 2 Juni 2017 Kedudukan Harta Bersama Dalam Perkawinan (Arifah S. Maspeke) KEDUDUKAN HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN MENURUT FIQIH DAN HUKUM POSITIF INDONESIA SERTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dilihat dari jenisnya, penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research yang mana penelitian ini menitikberatkan pada hasil pengumpulan data dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memang mengalami kemajuan yang pesat. Itu dikarenakan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. memang mengalami kemajuan yang pesat. Itu dikarenakan banyaknya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan hukum Islam dalam jangka waktu setengah abad ini memang mengalami kemajuan yang pesat. Itu dikarenakan banyaknya pembaharuan dan perkembangan masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak memungkinkan lagi untuk mewujudkan perdamaian, maka hukum Islam

BAB I PENDAHULUAN. tidak memungkinkan lagi untuk mewujudkan perdamaian, maka hukum Islam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan rumah tangga suatu permasalahan terkadang dapat diatasi, sehingga antara kedua belah pihak dapat berbaikan kembali, tetapi adakalanya perselisihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), h.398

BAB I PENDAHULUAN. Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), h.398 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Guna memudahkan pemahaman tentang judul skripsi ini agar tidak menimbulkan kekeliruan dan kesalah pahaman, maka akan diuraikan sicara singkat istilah-istilah yang terdapat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. al-asqalani, Al-Hafidz Syihabudin Abu, Fathul Barii bi Sarhi al Bukhari, Jilid I, Mesir: Maktabah Mustafa, 1959.

DAFTAR PUSTAKA. al-asqalani, Al-Hafidz Syihabudin Abu, Fathul Barii bi Sarhi al Bukhari, Jilid I, Mesir: Maktabah Mustafa, 1959. DAFTAR PUSTAKA ad-dimasyqi, Syaikh al- Allamah Muhammad bin Abdurrahman, Rahmah al-ummah fi Ikhtilaf al-a immah, Terjemahan. Abdullah Zaki Alkaf, Fiqih Empat Mahzab, Bandung: Hasyimi, 2010. Ahmadi, Abdul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan perkawinan antara seorang laki-laki dan perempuan pada kenyataannya merupakan sudut penting bagi kebutuhan manusia. Bahkan perkawinan adalah hukum

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS 64 BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS A. Implikasi Yuridis Pasal 209 KHI Kedudukan anak angkat dan orang tua angkat dalam hokum kewarisan menurut KHI secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lengkap dan sempurna, yang mengatur segala aspek kehidupan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang lengkap dan sempurna, yang mengatur segala aspek kehidupan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Syari at yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah aturan yang lengkap dan sempurna, yang mengatur segala aspek kehidupan untuk mewujudkan kebaikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abi Al Husain Muslim, J mi`u Al Shahih, Beirut : D r Al-Fikri.

DAFTAR PUSTAKA. Abi Al Husain Muslim, J mi`u Al Shahih, Beirut : D r Al-Fikri. DAFTAR PUSTAKA Abi Al Husain Muslim, J mi`u Al Shahih, Beirut : D r Al-Fikri. Adi, Rianto, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta : Granit, Cet. 1, 2004. Ab Abdill h Muḥammad bin Ism l al-bukhārī,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya, baik pada manusia, hewan, maupun, tumbuh-tumbuhan. Ia adalah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya, baik pada manusia, hewan, maupun, tumbuh-tumbuhan. Ia adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku pada semua makhluk-nya, baik pada manusia, hewan, maupun, tumbuh-tumbuhan. Ia adalah suatu cara yang dipilih

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000. Ahmad Isa Asyur, Kewajiban dan Hak Ibu, Ayah, dan Anak Pengugah Setiap Insan Selaku Anak, CV

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Baharuddin, 2008, Hukum Perkawinan di Indonesia, Studi Historis Metodologi, Syari ah Press, Jambi.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Baharuddin, 2008, Hukum Perkawinan di Indonesia, Studi Historis Metodologi, Syari ah Press, Jambi. DAFTAR PUSTAKA Buku: Ahmad, Baharuddin, 2008, Hukum Perkawinan di Indonesia, Studi Historis Metodologi, Syari ah Press, Jambi. Ali, Mohammad Chidir, Mashudi dan Achmad Samsudin, 1995, Pengertian- Pengertian

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TENTANG KEDUDUKAN DAN TUGAS LEMBAGA JURU DAMAI DALAM PENYELESAIAN PERKARA SYIQAQ

BAB III TINJAUAN TENTANG KEDUDUKAN DAN TUGAS LEMBAGA JURU DAMAI DALAM PENYELESAIAN PERKARA SYIQAQ 59 BAB III TINJAUAN TENTANG KEDUDUKAN DAN TUGAS LEMBAGA JURU DAMAI DALAM PENYELESAIAN PERKARA SYIQAQ A. Kedudukan Mediator dan Hakam Dalam Menyelesaikan Perkara Syiqaq 1) Kedudukan Mediator Dalam Penyelesaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Hukum Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan sesama manusia. Salah satu hubungan sesama manusia adalah melalui perkawinan, yaitu perjanjian

Lebih terperinci

BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA

BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA A. Analisis Tradisi Pelaksanaan Kewarisan Tunggu Tubang Adat Semende di

Lebih terperinci

BAB IV. dalam perkara nomor : 1517/Pdt.G/2007/PA.Sda mengenai penolakan gugatan

BAB IV. dalam perkara nomor : 1517/Pdt.G/2007/PA.Sda mengenai penolakan gugatan BAB IV ANALISIS TENTANG PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SIDOARJO MENGENAI PENOLAKAN GUGATAN NAFKAH MAD{IYAH DALAM PERMOHONAN CERAI TALAK NOMOR : 1517/Pdt.G/2007/PA.Sda A. Analisis Undang-Undang Perkawinan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulia dibanding makhluk lainnya. Manusia memiliki fitrah untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. mulia dibanding makhluk lainnya. Manusia memiliki fitrah untuk saling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki kedudukan mulia dibanding makhluk lainnya. Manusia memiliki fitrah untuk saling berhubungan antara satu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendukung penelitian ini, maka penelitian yang sedang diteliti penulis

BAB III METODE PENELITIAN. mendukung penelitian ini, maka penelitian yang sedang diteliti penulis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dari penjelasan latar belakang objek dan instrument yang mendukung penelitian ini, maka penelitian yang sedang diteliti penulis dikelompokan ke dalam jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan sunnah Rasul yang dilakukan oleh kaum muslim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan sunnah Rasul yang dilakukan oleh kaum muslim 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan sunnah Rasul yang dilakukan oleh kaum muslim baik laki-laki maupun perempuan yang telah memenuhi syarat. Tidak jarang pernikahan yang

Lebih terperinci

TIDAK TERPENUHI NAFKAH SECARA BAIK SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN UU NO.1 TAHUN 1974

TIDAK TERPENUHI NAFKAH SECARA BAIK SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN UU NO.1 TAHUN 1974 TIDAK TERPENUHI NAFKAH SECARA BAIK SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN UU NO.1 TAHUN 1974 SKRIPSI Oleh: LUTFI MAYA NIRWANA NIM. 07120007 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Penetapan hak waris anak dalam kandungan menurut mazhab Syafi i adalah. diperkirakan satu saja, lebih dari itu adalah langka.

BAB V PENUTUP. 1. Penetapan hak waris anak dalam kandungan menurut mazhab Syafi i adalah. diperkirakan satu saja, lebih dari itu adalah langka. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Penetapan hak waris anak dalam kandungan menurut mazhab Syafi i adalah harta waris dalam kasus ini sebaiknya ditunda sampai janin yang ada dalam kandungan itu lahir hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah melalui Rasulullah Muhammad SAW, untuk disampaikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Allah melalui Rasulullah Muhammad SAW, untuk disampaikan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Syariat Islam merupakan ajaran yang universal yang diturunkan oleh Allah melalui Rasulullah Muhammad SAW, untuk disampaikan kepada ummatnya ke dunia ini sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini berjudul Legalitas Perkawinan Yang Dilangsungkan Diluar

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini berjudul Legalitas Perkawinan Yang Dilangsungkan Diluar 1 BAB I PENDAHULUAN A.Penegasan Judul Skripsi ini berjudul Legalitas Perkawinan Yang Dilangsungkan Diluar Negeri Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Undang-Undang Perkawinan Di Indonesia. Untuk menghindari kesalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dengan persoalan yang dihadapi. Artinya, data tersebut berkaitan,

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dengan persoalan yang dihadapi. Artinya, data tersebut berkaitan, BAB III METODE PENELITIAN Riset atau penelitian merupakan aktifitas ilmiah yang sistematis, berarah dan bertujuan. Maka, data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian harus relevan dengan persoalan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Karim Zaidan, Pengantar Studi Syari ah, Jakarta: Rabbani Press, 2008.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Karim Zaidan, Pengantar Studi Syari ah, Jakarta: Rabbani Press, 2008. DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku: Abdul Karim Zaidan, Pengantar Studi Syari ah, Jakarta: Rabbani Press, 2008. Abdul Wahab Asy-sya rani, Kitab Al-Mizan, Juz 3, Mesir: Matba ah at-taqadim al-ilmiyah, Cet. ke-1,1321

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrah{man. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Akademika Presindo, 1995.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrah{man. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Akademika Presindo, 1995. DAFTAR PUSTAKA Abdurrah{man. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Akademika Presindo, 1995. Afandi, Ali. Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian Menurut Kitab Undang- Undang Hukum Perdata

Lebih terperinci

1 Kompilasi Hukum Islam, Instruksi Presiden No. 154 Tahun Kompilasi Hukum Islam. Instruksi Presiden No. 154 Tahun 1991.

1 Kompilasi Hukum Islam, Instruksi Presiden No. 154 Tahun Kompilasi Hukum Islam. Instruksi Presiden No. 154 Tahun 1991. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT menciptakan manusia laki-laki dan perempuan yang diciptakan berpasang-pasangan. Maka dengan berpasangan itulah manusia mengembangbiakan banyak laki-laki dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman ad-dimasyqi bin Syaikh al- Allamah Muhammad, Fiqh Empat

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman ad-dimasyqi bin Syaikh al- Allamah Muhammad, Fiqh Empat DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman ad-dimasyqi bin Syaikh al- Allamah Muhammad, Fiqh Empat Mazhab, Terj. Abdullah Zaki Alkaf, Cet. I; Bandung: Hasyimi Press, 2001. Abdurrazzaq Ad-Duwaisy bin Syaikh Ahmad, Fatwa-Fatwa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SELURUH HARTA KEPADA ANAK ANGKAT DI DESA JOGOLOYO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SELURUH HARTA KEPADA ANAK ANGKAT DI DESA JOGOLOYO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG 68 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SELURUH HARTA KEPADA ANAK ANGKAT DI DESA JOGOLOYO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG A. Analisis terhadap pelaksanaan hibah seluruh harta kepada anak angkat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, Hukum Harta Kekayaan, PT.Citra Aditya, Bandung, 1994

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, Hukum Harta Kekayaan, PT.Citra Aditya, Bandung, 1994 129 DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Abdul Kadir Muhammad, Hukum Harta Kekayaan, PT.Citra Aditya, Bandung, 1994 Afandi Ali, Hukum Waris, Hukum Masyarakat dan Hukum Pembuktian, PT. Bina Aksara, Jakarta, 1986 Ashofa

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN A. Analisis tentang Pelaksanaan Utang Piutang Padi pada Lumbung Desa Tenggiring Utang piutang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah, Pius dan Anwar Syarifuddin. Kamus Mini Bahasa Indonesia. Surabaya: Arkola.

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah, Pius dan Anwar Syarifuddin. Kamus Mini Bahasa Indonesia. Surabaya: Arkola. DAFTAR PUSTAKA Abdillah, Pius dan Anwar Syarifuddin. Kamus Mini Bahasa Indonesia. Surabaya: Arkola. Abidin, Slamet dan Aminuddin. 1999. Fikih Munakahat 1, Bandung: CV Pustaka Setia.DY. Aibak, Kutbuddin.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abbas, Hamdan. Macam-Macam Benda yang Wajib Dizakati dan Nishabnya, Medan: Lembaga Harta Agama Islam-SU, 1986.

DAFTAR PUSTAKA. Abbas, Hamdan. Macam-Macam Benda yang Wajib Dizakati dan Nishabnya, Medan: Lembaga Harta Agama Islam-SU, 1986. DAFTAR PUSTAKA Alqur'an al-karim Abbas, Hamdan. Macam-Macam Benda yang Wajib Dizakati dan Nishabnya, Medan: Lembaga Harta Agama Islam-SU, 1986. Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TENTANG HARTA BERSAMA. A. Gambaran Sengketa Harta Bersama pada Tahun 2008 di PA Banjarmasin

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TENTANG HARTA BERSAMA. A. Gambaran Sengketa Harta Bersama pada Tahun 2008 di PA Banjarmasin BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TENTANG HARTA BERSAMA A. Gambaran Sengketa Harta Bersama pada Tahun 2008 di PA Banjarmasin Dalam laporan penelitian di atas telah disajikan 2

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 2010, Kompilasi Zakat, Semarang: Kementrian Agama, Balai. Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. 2010, Kompilasi Zakat, Semarang: Kementrian Agama, Balai. Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Rofiq, 2010, Kompilasi Zakat, Semarang: Kementrian Agama, Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang. Abdul Aziz Muhammad Azzam, at. al., 2007, Fiqih Ibadah, Jakarta: Sinar Grafika

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun manfaat untuk dimiliki oleh penerima wasiat sebagai pemberian yang

I. PENDAHULUAN. maupun manfaat untuk dimiliki oleh penerima wasiat sebagai pemberian yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan salah satu diantaranya adalah wasiat, yaitu pemberian seseorang kepada orang lain, baik berupa benda, piutang, maupun

Lebih terperinci