BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KEHIDUPAN PENDUDUK DESA SONDI RAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KEHIDUPAN PENDUDUK DESA SONDI RAYA"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KEHIDUPAN PENDUDUK DESA SONDI RAYA 2.1. Gambaran Umum Orang Simalungun Simalungun adalah salah satu suku Batak yang sekaligus menjadi nama sebuah kabupaten di Sumatera Utara. Suku Simalungun merupakan bagian dari suku batak diantara lima sub lainnya yakni : Toba, Karo, Pakpak, Angkola, Mandailing. Kabupaten Simalungun terletak antara Lintang Utara, dan berbatasan dengan lima kabupaten tetangga yaitu : Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Karo, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Asahan. Wilayah Kabupaten Simalungun mempunyai luas km² atau 6,12 % dari luas wilayah propinsi Sumatera Utara. Jumlah penduduknya jiwa ( Sortaman Saragih, 2008 : 20,21). Masyarakat Simalungun memandang diri mereka sebagai suatu kelompok etnis yang kuat yang dipersatukan oleh bahasa, musik tradisional, serta adat-istiadat dan kekhasan yang unik yang ada pada budaya masyarakat Simalungun (A.D.Jansen, 2003: 10). Awal adanya suku ini adalah pada waktu perpindahan gelombang protomelayu, ada sekelompok penduduk yang hijrah (pindah) dari India Selatan secara estafet. Awalnya kelompok ini berangkat dari India Selatan menuju Champa (=Thailand sekarang). Setelah beberapa puluh tahun tinggal di Champa, komunitas ini diserang oleh suku Mongolia dari Utara. Kaum pria banyak dibunuh dan wanitanya dikawini para pria Mongolia. Dari hasil perkawinan campuran ini terlahirlah suatu turunan ras baru berkulit sawo matang. Setelah peristiwa serangan tersebut sebagian dari kelompok ini berpindah lagi dan berpencar menuju pulau-pulau di sekitarnya

2 (yakni Indonesia dan Philipina). Di Nusantara ada kelompok yang menuju Sulawesi dan ada yang menuju Sumatera. Mereka yang mendarat di Sulawesi tersebut, beranak pinak menjadi suku Toraja. Sementara kelompok yang pindah menuju Sumatera mendarat di Batubahra (sekarang: Batubara dan dari sana mulai menyebar keseluruh pelosok Sumatera bagian Utara. Kelompok inilah yang akhirnya menjadi leluhur orang Simalungun). Di sekitar pantai Batubahra mereka mulai menciptakan perkampungan dan tercatat pada tahun 500-an (Sesudah Masehi) mereka sudah membentuk tatanan masyarakat beserta sistem pemerintahannya. Pemerintahannya berbentuk Kerajaan, yang diberi nama Kerajaan Nagur. Sebagai bukti bahwa Simalungun dulunya adalah peninggalan Kerajaan Nagur, kata Nagur banyak dipakai sebagai nama daerah atau kampung di daerah Simalungun misalnya Nagur usang, Nagur Panei, Mariah Nagur, dan lain-lain ( Sortaman Saragih, 2008 :23-26). Melihat perjalanan adanya daerah dan suku Simalungun ini dapat dilihat beberapa pendapat mengenai makna nama tersebut yaitu sebagai berikut: Kata Simalungun menggambarkan karakter masyarakat Simalungun itu sendiri, namun arti sebenarnya secara tepat sukar untuk dipahami. Kata Simalungun dapat di bagi ke dalam tiga suku kata yaitu: Si berarti Orang, ma sebagai kata sambung berarti yang dan lungun berarti sunyi, sepi, jarang dikunjungi. Dengan demikian, Simalungun berarti ia yang sedih hati, sunyi atau kesepian (A.D.Jansen, 2003: 10). D. Kenan Purba dan M. D. Purba memberikan pengertian yang sama mengenai asal nama simalungun.mereka menyebutkan bahwa istilah Simalungun berasal dari kata sima dan lungun. Sima atau sima-sima artinya "peninggalan atau sisa. Lungun artinya sepi atau sedih. Sehingga dengan penggabungan dua kata tersebut menjadikan simalungun yang artinya peninggalan orang yang sepi atau sedih ( Setia Dermawan Purba, 1994 : 31). Pengertian lain adalah berawal dari

3 si dan malungun. Si artinya yang dan malungun artinya rindu. Jadi Simalungun artinya yang dirindukan. Berdasarkan pendapat di atas terdapat tiga jenis yang mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Pertama yaitu si, ma, dan lungun. Kedua yaitu sima dan lungun. Ketiga yaitu si dan malungun. Dan dari ketiga pendapat tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa Simalungun itu menggambarkan karakter dari masyarakat itu sendiri dan mengungkapkan kesepian dan kesedihan Deskripsi Desa Sondi Raya Letak dan Wilayah Desa Sondi Raya Desa/Nagori Sondi Raya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Pematang Raya sekaligus menjadi ibu kota Kabupaten Simalungun. Desa ini terletak di atas permukaan laut 900 meter dengan luas wilayah 328,5 Km². Jumlah penduduk Kecamatan Sondi Raya 31,241 Jiwa. Batas-batas wilayah Kecamatan Sondi Raya yaitu: sebelah Utara berbatasan dengan Raya Kahean dan Silou Kahean; sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Dolok Pardamean; sebelah Barat berbatasan dengan Purba dan Dolok Siku; sebelah Timur berbatasan dengan Panombean Panei. Kecamatan Pematang Raya terdiri dari 1 Kelurahan dan 17 Nagori, yaitu: Pematang Raya, Dolok Huluan, Raya Usang, Raya Bayu, Dalig Raya, Merek Raya, Bahapal Raya, Sondi Raya, Bah Bolon, Raya Huluan, Siporkas, Silou Huluan, Silou Buttu, Bongguron Kariahan, Sihubu Raya, Raya Bosi, Simbo Baru, Bintang Maria (Sumber : Kantor Kelurahan Kecamatan Pematang Raya). Batas batas Desa/Nagori Sondi Raya adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Timur berbatasan dengan desa/nagori Bahapal Raya.

4 2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Pematang raya. 3. Sebelah Selatan berbatsan dengan Kelurahan Pematang Raya. 4. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa/Nagori Sporkas/Bulu Raya. Desa Sondi Raya masih terbagi lagi atas 5 dusun yaitu : (a) Dusun I, letaknya yaitu: sebelah Timur berbatasan dengan Dusun II; sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun III; sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Pematang Raya; sebelah Utara berbatasan dengan Dusun V (Tondang). (b) Dusun II, letaknya yaitu: sebelah Timur berbatasan dengan Persawahan Sondi Raya; sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun III (Hapoltakan); sebelah Barat berbatasan dengan Dusun I; sebelah Utara berbatasan dengan Dusun V (Tondang). (c) Dusun III, letaknya yaitu: sebelah Timur berbatasan dengan Nagori Bahapal Raya; sebelah Selatan berbatasan dengan Persawahan Hapoltakan; Sebelah Barat berbatasan dengan Dusun I; sebelah Utara berbatasan dengan Dusun II. (d) Dusun IV, letaknya yaitu: sebelah Timur berbatasan dengan Dusun II; sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun I; sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Pematang Raya; sebelah Utara berbatasan dengan Nagori Siporkas. (e) Dusun V, letaknya yaitu: sebelah Timur berbatasan dengan Nagori Bahapal Raya; sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun II; sebelah Barat berbatasan dengan Dusun IV; sebelah Utara berbatasan dengan Nagori Siparkas (Sumber: Kantor Kepala Desa Sondi Raya, 2009) Sejarah dan Asal-usul Sondi Raya Sondi artinya wilayah yang letaknya di atas atau lebih tinggi. Arti lainnya adalah dikatakan tempat perhentian/peristirahatan kuda, dahulu tempat ini sering jadi tempat persinggahan orang-orang yang mau bepergian kesegala tempat dan selalu melewati daerah ini. Sehingga dikatakan daerah ini merupakan jalan lintas.

5 Kata Raya berarti Besar atau luas. Kata ini selalu dipakai disetiap nama Desa. Baik di depan atau di belakang nama Desa. Misalnya Bulu Raya, Pematang Raya, Pahapal Raya, Raya Bayu, dan beberapa desa lainnya. Terbentuknya desa ini adalah saat dipanggilnya kembali dari Raya yaitu Puang Lima yang namanya Juram Saragih Sumbayak yang disuruh untuk membuat tempat di Simarimbun yang juga tujuan lainnya untuk mempersiapkan kekuatan melawan Belanda yang posisinya di Sordang Ampadang/Tebingtinggi. Karena pada waktu itu Puanglima berada di Pematang Raya yang ditangani Jamaitan Saragih dengan Rahajam Saragih (dua orang bersaudara). Akhirnya dibuatlah satu kampung baru untuk tempat tinggal mereka yang letaknya atau posisinya pada waktu itu di sekitar Sinumbah Sondi (tempat pemberian sesajen kepada dewa) dan kemudian nama itu disebut Sondi Raya. Terbentuknya daerah ini sekitar tahun Daerah ini adalah daerah yang paling tua dari daerah yang lain. Orang yang pertama kali ditetapkan sebagai teman dari keluarga Juram Saragih untuk menempai desa ini adalah keturunan Tuan Bolon yaitu Bapa Rawa, keturunan Raja Usang yaitu Tarama Sumbayak, Jogim Damanik, Fattas Siboro, turunan Hubual Purba Tambak. Keberadaan tempat tinggal saat itu masih jarang-jarang sekali dan mayoritas masih memiliki pekarangan yang luas. Semakin lama desa ini berkembang dan akhirnya semakin banyak juga yang mengenal desa ini. Banyak orang berdatangan dan memutuskan untuk tinggal di desa ini. Para pendatang ini kebanyakan bukanlah orang Simalungun melainkan orang jawa, toba bahkan orang cina yang mencoba membuka usaha di desa ini. Seperti itulah Sondi Raya, semakin bertambah tahun semakin luas dan semakin banyak jumlah penduduknya.

6 2.3. Komposisi Penduduk Desa Sondi Raya Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tiap Dusun Desa Sondi Raya memiliki penduduk dengan jumlah 4210 jiwa yang terdiri dari 1052 kepala keluarga. Mayoritas penduduk Desa Sondi Raya adalah suku Batak Simalungun, namun terdapat juga suku bangsa lain yaitu pendatang di Desa ini seperti Batak Toba dan Jawa, Cina. Tabel berikut akan memaparkan secara terperinci tentang jumlah dan komposisi penduduk yang terdapat di Desa Sondi Raya berdasarkan umur dan jenis kelamin : Tabel I. Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin N Nama Menurut Jenis Umur/Tahun o Dusun Kelamin Laki-laki Perempuan keatas 1 Sondi Barat Sondi Timur Hapoltakan Bah Biru Tondang Jumlah Sumber: Kantor Kepala Desa Sondi Raya, 2009 Desa Sondi Raya yang paling banyak adalah berusia tahun sebanyak 2028 Jiwa atau 48,17 %. Sedangkan jumlah terkecil pada usia 55 ke atas tahun berjumlah 343 Jiwa atau sekitar 8,14 %. Mayoritas penduduknya adalah laki-laki berjumlah 2130 jiwa atau 50,59%.

7 Sedangkan perbedaan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan secara keseluruhan adalah 50 Jiwa atau 1,18 % Komposisi Penduduk Desa Sondi Raya Menurut Agama Desa Sondi Raya mayoritas memeluk agama Kristen Protestan sebanyak 3550 jiwa atau 84,92 %. Penduduk Desa yang beragama Kristen selalu pergi ke Gereja setiap hari minggu dan mereka juga mempunyai kegiatan yang lain seperti latihan koor ataupun pertemuan-pertemuan yang biasa disebut dengan partonggoan ataupun pertemuan antar serikat (STM). Penganut agama yang lain yaitu Muslim juga mempunyai kegiatan keagamaan sekali seminggu yaitu setiap hari Jumat mereka selalu pergi sembahyang dan juga kegiatan lain seperti pengajian para ibu. Dalam kegiatan kegiatan keagamaan yang lain, masyarakat di Desa ini saling tolong menolong. Salah satunya terlihat dari pada saat persiapan upacara pernikahan. Mereka samasama saling membantu mengerjakannya, misalnya seperti mempersiapkan makanannya. Dan juga untuk menghormati tamu-tamu yang beragama Muslim, maka sebagai makanannya biasanya mereka memotong kerbau atau menyediakan nasi kotak/ bungkus dan biasanya dipesan atau dimasak oleh orang muslim juga. Tabel berikut akan memaparkan secara terperinci tentang komposisi penduduk Desa Sondi Raya menurut agama. Tabel II. Komposisi Penduduk Desa Sondi Raya Menurut Agama No Agama Jumlah 1 Islam 406 Jiwa 2 Kristen Protestan 3550 Jiwa

8 3 Kristen Katolik 224 Jiwa Jumlah 4180 iwa Sumber: Kantor Kepala Desa Sondi Raya, Pola Pemukiman Seperti dijelaskan di atas Desa Sondi Raya terdiri dari lima dusun, Berdasarkan tabel di bawah ini dapat kita ketahui bahwa penduduk Desa Sondi Raya jumlah penduduk yang paling banyak adalah di Dusun I dengan jumlah penduduk 312 KK dan 1096 Jiwa atau 25,70 %, sedangkan jumlah penduduk yang terkecil adalah Dusun IV dengan jumlah penduduk 102 KK dan 417 Jiwa atau 9,90 %. Tabel berikut ini akan memaparkan secara terperinci tentang kelima dusun tersebut. Tabel III. Komposisi Penduduk Desa Sondi Raya Menurut Jumlah Dusun No. Nama Dusun Jumlah KK Jumlah Penduduk 1 Sondi Barat 312 KK 1096 Jiwa 2. Sondi Timur 294 KK 1081 Jiwa 3. Hapoltakan 212 KK 830 Jiwa 4. Pah Biru 102 KK 417 Jiwa 5. Tondang 132 KK 787 Jiwa Sumber: Kantor Kepala Desa Sondi Raya, 2009 Secara umum, letak jalan daerah Sondi Raya sudah tertata rapi. Ini dapat dilihat dari jalan besar sepanjang Kecamatan Pematang Raya. Namun, masih ada beberapa wilayah yang belum tertata rapi. Dikarenakan oleh letak tanah yang dipergunakan untuk persawahan ataupun

9 juga ladang sehingga sebagian rumah-rumah penduduk ada yang secara mengelompok dan ada juga yang berada di persawahan atau ladang pribadi. Bentuk-bentuk rumah penduduk sudah hampir sama dengan rumah-rumah di perkotaan. Kebanyakan rumah di desa ini sudah termasuk golongan semi permanen dan biasa (papan). Jarak rumah yang satu dengan yang lain tidaklah sama. Ada yang yang hanya berbatasan dengan dinding, ada yang berjarak 5 atau 10 meter. Bahkan ada juga yang lebih dari 10 meter. Pada umumnya rumah yang berjarak mempunyai halaman. Dan biasanya halaman ini dapat menjadi sarana jika ada acara-acara misalnya acara pernikahan. Rumah-rumah di Desa ondi Raya sudah mendapat aliran listrik dari PLN dan aliran air minum (PAM). Selain itu sebagian rumah penduduk sudah menggunakan jaringan telepon dan masyarakatnya mayoritas juga sudah memiliki alat komunikasi genggam yaitu handphone Menurut Pendidikan Komposis penduduk Desa Sondi Raya menurut pendidikan dapat kita lihat pada tabel berikut ini: Tabel IV. Komposisi Penduduk Desa Sondi Raya Menurut Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah 1. Tidak Pernah Sekolah 95 Jiwa 2. Tamat SD 297 Jiwa 3. Tamat SMP 159 Jiwa 4. Tamat SMA 2642 Jiwa 5. Perguruan Tinggi 701 Jiwa Jumlah 3894 Jiwa

10 Sumber: Kantor Kepala Desa Sondi Raya, 2009 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa penduduk desa Sondi Raya sudah mendapat pendidikan sekitar 3894 Jiwa atau 95,15 %. Menurut tingkat pendidikan mayoritas tamatan SMA sebanyak 2642 Jiwa atau 62,75 %. Sedangkan penduduk yang sampai ke tingkat perguruan tinggi sekitar 701 Jiwa atau 16,65 %. Diantara mereka yang mengikuti perguruan tinggi ada yang di Pematang Siantar, Medan, bahkan di luar Sumatera, seperti di Pulau Jawa. Dengan melihat tingkat pendidikan tersebut, maka secara umum tingkat pendidikan di desa ini sudah tergolong menengah Sistem Mata Pencaharian Sebagian besar penduduk desa ini memiliki mata pencaharian sebagai petani, namun ada juga sebagai pedagang, pegawai, kuli bangunan dan lain sebagainya. Secara terperinci tentang mata pencarian penduduk desa ini akan dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel V. Komposisi Penduduk Desa Sondi Raya Menurut Mata Pencaharian No Mata Pencaharian Jumlah 1. Karyawan ABRI 23 KK 2. Pedagang / Pengusaha 168 KK 3. Karyawan swasta diluar petani 69 KK 4. Pensiunan 112 KK 5. Pengangguran 315 KK 6. Fakir miskin 246 KK 7 Petani dan lain lain 383 KK

11 Jumlah 1316 KK Sumber: Kantor Kepala Desa Sondi Raya, 2009 Tabel di atas menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk Desa Sondi Raya yang terbesar adalah petani sebanyak 383 jiwa atau 29,10 %. Desa ini merupakan daerah pertanian. Beberapa jenis tanaman pertanian yang terdapat di desa ini antara lain: kopi, padi, jagung, pisang, sayur-sayuran, dan tanaman lainnya. Hasil dari pertanian ini sebagian dijual kepada konsumen dan sebagian lagi dipergunakan untuk keperluan sendiri. Setiap satu kali dalam seminggu mereka menjual hasil pertanian mereka ke pekan yang selalu ada setiap hari sabtu ataupun ke daerah lain yang juga sedang mengadakan pekan tapi yang bukan hari sabtu dan juga terkadang mereka membawanya ke daerah terdekat yaitu Siantar untuk di jual ke pajak Sarana dan Prasarana Sosial Sarana dan prasarana sosial yang cukup memadai dapat meningkatkan kehidupan sosial masyarakat dalam segala bidang. Demikian juga halnya dengan Desa Sondi Raya yang sudah memiliki berbagai sarana dan prasarana sosial yang cukup memadai. Berikut ini tabel yang menjelaskan tentang prasarana dan sosial yang dimiliki oleh Desa Sondi Raya. Tabel VI. Sarana dan Prasarana Sosial Desa Sondi Raya No Sarana Prasarana Jumlah 1. Sarana Sekolah/Pendidikan TK 2 SD 4 SMP 3 SMA 2

12 2. Sarana Agama/Tempat Ibadah Mesjid 2 Gereja 5 3. Sarana Sosial Balai Pertemuan 1 4. Sarana Kesehatan Posyandu 1 Polindes 1 Puskesmas 0 Jumlah 37 Sumber: Kantor Kepala Desa Sondi Raya, 2009 Sarana pendidikan sudah ada dari tingkat TK sampai tingkat SMA dengan jumlah 11 unit atau sekitar 47,36 %; sarana agama/tempat ibadah berjumlah 7 unit atau sekitar 36,84 %; sarana sosial berjumlah 1 unit atau sekitar 5,26 %, dan sarana kesehatan berjumlah 2 unit atau sekitar 10,52 %. Dengan demikian sarana yang paling banyak di desa ini adalah sarana pendidikan, sehingga sebagai hasilnya dapat kita lihat bahwa penduduk desa ini secara umum sudah mengecap pendidikan hingga ke tingkat SMA. Sarana sosial biasanya digunakan untuk acaraacara pertemuan untuk membahas beberapa masalah dan perkembangan-perkembangan yang ada, selain itu juga untuk kegiatan-kegiatan keagamaan seperti perayaan Natal, Isra Mizrad dan parayaan-perayaan lainnya.

13 2.5. Sarana Dan Prasarana Perekonomian Untuk menunjang perekonomian penduduk Desa Sondi Raya terdapat sarana dan prasarana perekonomian. Tabel di bawah ini akan memaparkan tentang sarana dan prasarana perekonomian yang dimiliki Desa Sondi Raya yaitu sebagai berikut: Tabel VII. Sarana dan Prasarana Perekonomian Desa Sondi Raya No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah 1. Pasar Tradisional 0 2. Kantor Swasta 1 3. Servis Kendaraan 6 4. Kedai Kopi/Makanan Kedai Sampah/Kelontong Tukang Jahit 4 7. Tukang Pangkas/Salon 5 8. Panglong 2 9. Warung Telepon (Wartel) Percetakan/Foto copy 1 Jumlah 40 Sumber: Kantor Kepala Desa Sondi Raya, 2009 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana perekonomian di Desa Sondi Raya cukup memadai. Pasar tradisional tidak terdapat di Sondi Raya namun terdapat di Pematang Raya. Penduduk desa biasanya pergi ke Pasar tradisional Pematang Raya untuk

14 memenuhi kebutuhan pokok yang selalu berjalan setiap satu kali dalam seminggu yaitu pada hari sabtu Transportasi Sarana transportasi yang terdapat di Desa Sondi Raya sudah cukup memadai. Seperti sepeda motor atau ojek, becak mesin, bus umum ataupun juga angkutan umum. Jalan yang dilewati masyarakat untuk menuju kota maupun ke desa yang lain terdiri dari jalanan aspal dan juga tanah. Jika penduduk desa ingin bepergian atau menghadiri suatu pesta atau upacara-upacara adat seperti upacara perkawinan, maka mereka datang dengan berjalan kaki atau ada juga yang menggunakan sarana transportasi yang ada di Desa tersebut Sistem Kekerabatan Kenan Purba dalam bukunya Adat Istiadat Simalungun menyatakan bahwa Kekerabatan timbul akibat 2 hal, yaitu disebabkan adanya hubungan darah dan akibat adanya perkawinan. Oleh karena kekerabatan menyangkut jauh dekatnya hubungan seseorang (individu) dan antara seseorang dengan sekelompk orang (keluarga) demikian pula sebaliknya. Golongan marga induk yang ada di Simalungun adalah Purba, Saragih, Sinaga, dan Damanik. Masing-masing marga masih mempunyai cabang sendiri. Dari setiap marga nantinya juga mempunyai peran masing-masing dalam setiap pelaksanaan upacara adat misalnya upacara perkawinan. Adapun marga marga di Simalungun beserta cabang-cabangnya adalah sebagai berikut :

15 1. Purba, cabang-cabangnya adalah Purba Tambak, Purba Sidasuha, Purba Sidagambir, Purba Sidadolog, Purba Pakpak, Purba Tondang, Purba Siboro, Purba Raya, Purba Girsang, Purba Tanung, Purba Tambunsari, Purba Sigumonrong dan Purba Silangit. 2. Saragih, cabang-cabangnya adalah Saragih Sumbayak, Saragih Garingging, Saragih Sidauruk, Saragih Turnip, Saragih Simarmata, Saragih Munthe, Saragih Simanihuruk, Saragih Sitio, Saragih Daawak, dan Saragih Sitanggang. 3. Damanik, cabang-cabangnya adalah Damanik Malau, Damanik Bariba, Damanik Limbong, Damanik Tomok, Damanik Ambarita, Damanik Rampogos, Damanik Gurning, Damanik Soula, Damanik Sarasan, Damanik Usang, Damanik bayu. 4. Sinaga, cabang-cabangnya adalah Sinaga Sidahapitu, Sinaga Sidahalongan, Sinaga Simaibun, Sinaga Sidasuhut, Sinaga Simanorang, Sinaga Simandalahi, Sinaga Dadihoyong Hataran, dan Sinaga Dadihoyong Bodat. Menentukan bagaimana jauh dekatnya seseorang di dalam kekerabatan menurut adat istiadat Simalungun, kriteria yang digunakan ialah menurut garis keturunan pihak laki-laki (ayah) dan pertalian darah akibat perkawinan (dari pihak perempuan). Namun yang menentukan ialah menurut garis keturunan ayah karena etnik Simalungun menganut faham patrilineal discent bahwa garis keturunan laki-laki yang membawa marga. Dari pihak ibu juga menduduki posisi yang penting yaitu sebagai tempat meminta berkat (pasu-pasu). Dilihat dari sini, maka terdapat hubungan kekerabatan yang erat antara pihak laki-laki dengan kelompok keluarga dari pihak perempuan. Dengan sistem kekerabatan yang demikian, maka kelompok kekerabatan menurut budaya Simalungun terdiri dari 3 jenis yaitu kelompok keluarga inti; kelopompok di luar keluarga inti (keluarga besar); dan kelompok keluarga luas.

16 Keluarga inti adalah ayah/suami, ibu/istri, dan anak-anak(laki-laki dan perempuan). Anak- anak yang sudah menikah (berumah tangga) tidak lagi termasuk dalam kelompok inti sebab sudah mempunyai keluarga inti sendiri. Keluarga diluar inti (keluarga besar) adalah kerabat ayah/suami dan kerabat ibu/istri. Kelompok keluarga ini uga keluarga dekat atau sering disebut namatondong maranak boru atau uga sering disebut tol sahundulan. Kelompok keluarga luas adalah suatu hubungan kekerabatan akibat adanya perkawinan dari kerabat suami dan adanya perkawinan dari kerabat istri yang akhirnya menadi kelompok keluarga yang lebih besar. Dalam hal ini sering disebut lima saodoran. Sistem kekerabatan yang dimiliki oleh masyarakat Simalungun adalah berdasarkan pada prinsip tolu sahundulan dan lima saodoran. Tolu sahundulan terdiri dari tondong (kelompok kerabat istri), sanina (sanak saudara satu keturunan/marga), anak boru (pihak ipar). Dalam pengaturan tempat duduk (parhundulan) pihak dari sanina di jabu bona (sebelah kanan rumah), pihak kelompok tondong disebelah kanan pihak sanina, dan pihak anak boru disebelah kanan pihak tondong. Itulah sebabnya dikatakan tolu sahundulan (pengaturan tempat duduk dalam tiga kelompok). Lima saodoran ialah kerabat keluarga luas yang merupakan gabungan dari seluruh lembaga adat. Hal ini terjadi pada upacara besar dan luas. Jadi pengertian lima disini ialah yang dihadiri oleh lima kelompok kerabat yang terdiri dari tondong (kelompok istri), sanina (sanak saudara satu keturunan/marga), anak boru (pihak ipar), tondong ni tondong (kelompok pemberi istri kepada tondong), anak boru mintori (kelompok boru dari ipar). Dalam setiap upacara adat, kaum kerabat tersebut membawa rombongan masing-masing dengan bawaannya (buah tangan) masing-masing. Tetapi karena mereka terdiri dari satu kaum kerabat, maka buah tangannya

17 dibuat menadi satu. Sebagai contoh misalnya pada saat upacara perkawinan, rombongan dari tiap kaum kerabat membuat acaranya secara bergiliran. Adanya sistem kekerabatan tersebut maka semua orang baik individu maupun kelompok di luar keluarga inti dan kelompok keluarga luas masing-masing memiliki posisi atau kedudukan dan hak serta kewajiban dalam pelaksanaan setiap upacara adat serta sebagai dasar musyawarah dalam pembicaraan untuk pelaksanaan upacara adat. Susunan kekerabatan tolu sahundulan, lima saodoran juga kita diumpai di Desa Sondi Raya. Hal ini dapat dilihat dalam setiap acara, baik yang bersifat sukacita seperti upacara perkawinan Maupun yang bersifat dukacita seperti upacara kematian. Pada setiap pelaksanaan upacara, semua akan saling bekerja sama Bahasa Bahasa adalah alat komunikasi yang dipakai oleh manusia untuk mengungkapkan dan mengemukakan apa yang dipikirannya terhadap orang lain. Bahasa Simalungun adalah bahasa yang dipakai oleh masyarakat Simalungun dalam kehidupannya sehari-hari. Bahasa Simalungun mempunyai beberapa etnis dalam pemakainnya dan biasa juga disebut dengan tingkatantingkatan bahasa. Tingkatan ini ada berdasarkan status keraaan sebelum kemerdekaan. Etnis tingkatan tersebut yaitu bahasa tingkatan, bahasa ratap tangis, bahasa guru-guru atau datu-datu, bahasa simbol, bahasa biasa dan memperluas, bahasa upacara. Bahasa tingkatan adalah bahasa yang dipakai untuk berbicara kepada orang lain berdasarkan status social ataupun juga umur. Bahasa tingkatan ini dibagi atas dua bagian yaitu : bahasa yang dipakai terhadap raja-raja. Pemakaian bahasa ini harus dengan sopan dan ramah. Dan bahasa tingkatan yang kedua adalah berdasarkan tingkatan usia. Yang muda harus lebih sopan dalam bertutur kepada yang lebih tua.

18 Bahasa ratap tangis adalah bahasa yang digunakan dalam kata-kata sehari-hari dan juga ditujukan dalam mengekpresikan kesedihan akibat kemalangan. Bahasa guru-guru atau datu adalah bahasa yang dipakai seolah-olah bahasa itu rahasia. Dan hanya orang tertentu yang mengetahui bahasa tersebut. Bahasa simbol adalah bahasa yang dipakai dalam mengungkapkan sesuatu dengan cara memakai perantaraan. Misalnya benang, daun-daunan atau benda lain. Contoh pemakaiannya adalah misalnya seoarng pria hendak menyatakan cinta kepada seorang wanita dengan cara memberikan benang 3 warna yang masing-masing warna mempunyai arti. Seperti warna hitam artinya menolak pria tersebut, benang merah yang diberikan pria menandakan bahwa dia akan tetap mencintai perempuan tersebut sampai mati. Benang putih menyatakan bahwa wanita menerima cinta pria tersebut. Bahasa biasa dan memperluas adalah bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa ini terdiri atas tiga bagian yaitu : bahasa halus, kasar dan biasa. Bahasa halus biasa dipakai dengan sangat sopan dan hormat. Biasanya dipakai kepada orang yang lebih tua atau yang disegani. Bahasa kasar biasanya dipakai kepada hewan/binatang. Bahasa biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari/interaksi dengan sesama. Bahasa upacara adalah bahasa yang dipakai dalam upacara-upacara adat, misalnya upacara perkawinan. Pemakaian bahasa disini haruslah dengan sopan dan saling menghormati. Tingkatan-tingkatan bahasa diatas sudah jarang dipakai karena sudah tidak ada lagi perbedaan status sosial dalam masyarakat Simalungun. Hanya saja pemakaian bahasa Simalungun masih tetap digunakan dengan baik dan sopan. Desa Sondi Raya dalam kesehariannya masih menggunakan bahasa Simalungun. Walupun juga terkadang memakai bahasa Indonesia. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan

19 umumnya memakai bahasa Simalungun tapi karena yang menghadiri upacara tersebut bukan hanya masyarakat Simalungun, jadi bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia ataupun bahasa dari suku lainnya Sistem Religi Manusia memecahkan persoalan hidupnya dengan akal dan sistem pengetahuannya. Tetapi akal dan sistem pengetahuannya itu ada batasnya. Makin terbelakang kebudayaan manusia maka makin sempit lingkaran batasnya. Persoalan yang tidak dapat dipecahkan dengan akal dipecahkan dengan ilimu gaib (magic). Pada waktu itu religi belum ada dalam kebudayaan manusia. Lambat laun terbukti bahwa tidak ada hasil dari kekuatan magic itu. Maka mulailah manusia mencari kekuatan lain yaitu dengan melihat bahwa roh pemilik alamlah yang lebih berkuasa. Maka beralihlah pandangan manusia dengan mencoba menjalin hubungan dengan roh pemilik alam itu. Dengan demikian timbullah religi. Religi adalah segala system tingkah laku manusia untuk mencapai suatu maksud dengan cara menyandarkan diri kepada kemauan dan kekuasaan mahluk-mahluk halus seperti roh halus, dewa-dewa, kekuatan alam semesta dan sebagainya (Koenjaraningrat, 1980 : 54). Kekuatan yang ada dalam alam semesta terdiri dari tonduy, begu, simagot, dan sahala. Tonduy adalah jiwa ataw roh seseorang sekaligus merupakan kekuatan bagi diri sendiri. Begu adalah roh dari orang yang telah meninggal dan mengembara di alam semesta dan mu mengganggu manusia. Simagot adalah roh nenek moyang yang telah meninggal yang hidup di alam semesta dan dapat membantu keturunannya jika di puja dengan baik. Sahala adalah semangat atau roh yang dimiliki oleh manusia selama masih hidup (Tesis Dermawan Purba, 1994 : 63).

20 Dalam rangka menjaga hubungan dengan roh nenek moyang dan roh halus lainnya maka diadakan ritus-ritus seperti : (1)manumbah yaitu mengadakan penyembahan kepada dewanya dengan membawa benda-benda sesembahan. Tempat yang biasa dibuat adalah tempat yang khusus karena sifatnya yang sacral ; (2)maranggir yaitu mengadakan suatu ritus membersihkan diri/badan dengan cara membersihkan rambut dan badan dengan jeruk purut. Hal ini biasanya dilakukan sebelum mengadakan acara-acara seperti perkawinan. Maksudnya ini adalah supaya tidak ada penghalang ataupun gangguan dari roh yang jahat ; (3) manabari/manulak bala yaitu suatu acara mengusir roh jahat yang mengganggu kesehatan penduduk desa. Hal ini dilakukan dengan cara memukul atau melempari rumah dengan pasir dengan dipimpin oleh seorang guru/datu ; (4) marbahbah yaitu suatu acara ritual yang dilakukan pada seoarang bayi yang baru lahir dengan tujuan agar si anak sehat dan tidak sakit-sakitan. Kepercayaan/ritual yang terdapat di atas dahulunya juga ada di Desa Sondi Raya. Namun dengan majunya zaman yang semakin modern dan datangnya para missionaris dari luar maka semuanya itu mulai berkurang. Agama yang masuk dan akhirnya tetap diyakini mereka sampai saat ini adalah Kristen dan Muslim. Hal ini terlihat dari penduduknya yang selalu beribadah dan melakukan kegiatan keagamaan Kesenian Tradisional Masyarakat Simalungun Kesenian adalah suatu hasil ciptaan manusia yang menunjukkan rasa keindahan. Setiap etnis pasti mempunyai kesenian yang mempunyai karakteristik masing-masing. Demikian juga halnya dengan masyarakat Simalungun. Kesenian tersebut yaitu : seni musik, seni tari, seni rupa. Sama halnya dengan Desa Sondi Raya. Desa ini juga mempunyai kesenian-kesenian yang sudah ada sejak dahulu hanya saja sudah sangat jarang dipergunakan saat ini. Dalam hal

21 mengadakan acara kesenian tradisional juga. Mereka biasanya mengadakan acara kesenian sekali dalam setahun yaitu setiap akhir bulan Desember. Acara ini mereka sebut dengan acara marsombuh sihol. Kegiatan yang dilakukan hanyalah sesuatu yang berbentuk hiburan saja yaitu bernyanyi dan menari yang diiringi oleh keyboard. Lagu-lagu yang biasa dinyanyikan adalah lagu-lagu daerah baik lagu lama dan juga lagu baru yang pada saat itu sedang musimnya. Mereka mengadakan ini untuk menyambut tahun baru sekalian menyambut warga yang sudah lama merantau karena biasanya setiap tahun selalu ada saja warga yang pulang untuk berlibur. Pelaksana dari acara kesenian ini adalah para pemuda yang tinggal di daerah setempat Seni Musik Masyarakat Simalungun memiliki dua jenis musik yaitu musik vokal/seni suara (inggou) dan musik instrumental (gual). Musik vokal (inggou) ada dua jenis yaitu, musik vokal solo dan musik vokal berkelompok (nyanyian kelompok). Musik vokal solo disebut Doding sedangkan musik vokal kelompok (nyanyian kelompok) yang dibawakan secara berkelompok atau bersama disebut Ilah. Seperti yang diungkapkan dalam tesis Setia Dermawan Purba bahwa ada berbagai jenis nyanyian Simalungun diantaranya taur-taur dan simanggei, ilah, doding-doding, urdo-urdo dan tihta, tangis dan tangis-tangis, manalunda, orlei dan mandogei. Musik instumental (gual) yang terdapat di Simalungun juga terbagi atas dua yaitu bentuk yang ensambel (gonrang) dan bentuk tunggal atau solo instrumental. Gonrang Simalungun terbagi dua yaitu gonrang bolon atau gonrang sipitu-pitu dan gonrang sidua-dua. Gonrang bolon (bolon=besar) atau gonrang sipitu-pitu (pitu=tujuh) adalah ensambel yang menggunakan alat musik dalam jumlah yang besar yaitu sebanyak tujuh buah. Ensambel yang terdapat dalam gonrang bolon adalah tujuh buah gendang masing-masing

22 memiliki ukuran yang berbeda, satu buah sarune sebagai pembawa melodi gual (lagu), dua buah ogung yang terdiri dari ogung sibanggalan (besar) dan ogung sietekan (kecil), dan dua buah mongmongan yang terdiri dari mongmongan sibanggalan (besar) dan momgmongan sietekan (kecil). Sedangkan gonrang sidua-dua adalah sebuah ensambel yang terdiri dari dua alat tabuh. Sidua-dua berarti sepasang alat tabuh. Secara umum gonrang sidua-dua dipakai untuk acaraacara seperti pernikahan, selamatan memasuki rumah baru dan perayaan-perayaan sejenis lainnya (A. D. Jansen, 2003: 38). Alat musik berbentuk tunggal seperti sordam, saligung, sulim, tulila, sarunei buluh, sarunei bolon, arbab, hodong-hodong, garantung, sitalasayak. Alat musik ini ada yang digunakan untuk upacara-upacara adat ataupun juga sebagai sarana hiburan. Pada masa sekarang ini pelaksanaan upacara perkawinan musik gonrang sudah sangat jarang dipergunakan malah hampir tidak pernah ada. Saat ini yang selalu dipergunakan adalah musik keyboard dan musik terompet. Ini terbukti dari setiap upacara pernikahan yang penulis lihat. Semua upacara sudah tidak lagi memakai musik gonrang tapi sudah menggunakan musik keyboard. Mereka memakai musik keyboard ini karena sudah kebanyakan orang ketika mengadakan upacara pernikahan selalu memakai musik keyboard. Malahan di Desa ini sudah ada tiga group musik keyboard karena melihat banyaknya peminat yang menyukai musik keyboard ini Seni Tari Seni Tari yaitu segala gerakan yang berirama yang bertujuan untuk menyatakan keindahan, dan untuk mencurahkan rasa suka dan duka. Demikian halnya dengan masyarakat Simalungun yang juga memiliki seni tari mereka menyebutnya dengan Tor-tor. Tor-tor

23 Simalungun mempunyai gaya dasar tari ondok-ondok dan ser-ser (Skripsi Rosevlin, 2005 : 42). Sebagian nama-nama tarian Simalungun yang sudah ada dari dahulu sampai sekarang yaitu tortor sombah, tortor dihar, tortor mardogei. Tortor sombah yaitu torotor untuk menyambut tamu ataupun penghormatan kepada tamu atau rombongan yang baru datang. Bila tortor ini selesai diperlihatkan kepada para tamu barulah yang lain dapat menarikan sesuatu tarian yang diingini dengan gual yang diminta. Gual untuk mengiringi tortor ini disebut gual rambing-rambing. Torotor dihar yaitu lanjutan dari tortor sombah tapi dengan cara yang berbeda. Para panortor (penari) manortor dengan cara memegang sebilah pedang yang terhunus yang diayunkan kekanan dan kekiri. Maksudnya ini adalah untuk menghalau hal-hal yang tidak baik terhadap apa yang akan dikerjakan ataupun menghalau yang akan mengganggu para tamu. Gual untuk mengiringi tortor ini disebut dengan gual porang. Tortor mardogei yaitu tortor yang berbentuk hiburan. Tortor ini biasa dipakai saat panen bersama ataupun juga biasa dipakai oleh muda-mudi yang dilakukan sekali dalam setahun saat bulan purnama. Acara ini biasa disebut dengan rondang bittang Seni Rupa dan Sastra Seni rupa (Gorga), yaitu lukisan, ukiran, ragam hias yang dibuat untuk menunjukan keindahan atau menyatakan maksud-maksud tertentu. Ragam-ragam hias Simalungun ini dibagi berdasarkan tempatnya, misalnya ragam hias yang terdapat pada jenis hiou (kain adat), ragam hias yang terdapat pada rumah adat, ragam hias yang terdapat pada peralatan-peralatan dan ragam hias yang terdapat pada mistik (Skripsi Rosevlin, 2005 : 43). Dalam upacara perkawinan bisa dilihat di kain adat yang mempunyai ukiran-ukiran seni Simalungun.

24 Sastra, yaitu kata-kata yang diutarakan dalam nasehat-nasehat yang berbentuk umpama (perumpamaan), limbaga (pepatah), hata bura-bura (kata cacian), dan hata sindiran (kata sindiran). Dalam upara perkawinan perumpamaan biasa digunakan pada saat pembuka upacara ataupun juga pada saat memberikan nasehat-nasehat kepada yang memiliki upacara.

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang dilatarbelakangi kebudayaan yang beranekaragam. Sebagai bangsa besar, Indonesia merupakan negara yang di kawasan nusantaranya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SIMALUNGUN. Pada umumnya keadaan alam suatu wilayah ditentukan oleh letak

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SIMALUNGUN. Pada umumnya keadaan alam suatu wilayah ditentukan oleh letak BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SIMALUNGUN 2.1 Letak Geografis Simalungun Pada umumnya keadaan alam suatu wilayah ditentukan oleh letak geografis wilayah tersebut di mana kondisi dan tempat sangat menentukan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada etnik Simalungun memiliki struktur sosial berbentuk pentangon sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pada etnik Simalungun memiliki struktur sosial berbentuk pentangon sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Beragam kebudayaan Indonesia di berbagai daerah seperti bahasa dan budaya yang berbeda dan keunikan yang dipengaruhi lingkungan sosial maupun ekoniminya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia terhadap perbedaan suku bangsa dan budaya yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Setiap daerah masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan budaya. Seluruh suku yang tersebar mulai dari sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan budaya. Seluruh suku yang tersebar mulai dari sabang sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keanekaragaman suku bangsa dan budaya. Seluruh suku yang tersebar mulai dari sabang sampai merauke mempunyai budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik manusia sebagai individu, manusia sebagai kelompok masyarakat. Kondisi ekonomi, sosial dan adat istiadat,

Lebih terperinci

KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTA MARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN

KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTA MARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN P a g e 80 KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTA MARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN Febi Andreas Manik Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki aneka corak budaya yang beraneka ragam. Kekayaan budaya tersebut tumbuh karena banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan nenek moyang. Sejak dulu berkesenian sudah menjadi kebiasaan yang membudaya, secara turun temurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di pulau Sumatera, berbatasan dengan Aceh disebelah utara dan dengan Sumatera Barat serta Riau disebelah selatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam dari kebudayaan yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, system mata pencaharian

Lebih terperinci

KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTAMARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN. Febi Andreas Manik.

KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTAMARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN. Febi Andreas Manik. KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTAMARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN Febi Andreas Manik Abstrak Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Batak Pak-Pak - Dairi, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkol dan

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Batak Pak-Pak - Dairi, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkol dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa suku Batak yaitu suku Batak Toba, Batak Pak-Pak - Dairi, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkol dan Batak Simalungun.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten yang tekstur wilayahnya bergunung-gunung. Tapanuli Utara berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merayakan upacara-upacara yang terkait pada lingkaran kehidupan merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Karo. Upacara atau perayaan berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai seperangkat norma, nilai, kepercayaan, adat-istiadat, aturan dan

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai seperangkat norma, nilai, kepercayaan, adat-istiadat, aturan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya tersusun dari beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, budaya ada di dalam masyarakat dan lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap kelompok

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja 13 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas di Propinsi Sumatera Utara dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki aneka corak budaya yang beraneka ragam. Kekayaan budaya tersebut tumbuh karena banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,

BAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simalungun merupakan salah satu suku dengan ragam keunikan yang dimiliki, tanah yang subur, masyarakat yang ramah dan lemah lembut. Memiliki kekayaan warisan budaya

Lebih terperinci

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN 2.1 Deskripsi Masyarakat Batak Toba di Kota Medan 2.1.1 Etnografi Kota Medan Kota Medan merupakan ibukota provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 44 : Tablatular Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 44 : Tablatular Latar Belakang Masalah Gambar 44 : Tablatular... 68 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Simalungun adalah salah satu kelompok etnis yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Etnis Simalungun merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk simbol yang mengandung arti yang beraneka ragam salah satunya digunakan sebagai sarana untuk mengekspresikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan

BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN 2.1. Letak dan Lokasi Desa Bangun merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Jarak Desa Bangun ke Ibukota kecamatan sekitar 7 km,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia dengan semboyan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar terjadi karena pecahan terhadap tahap pertama disebut unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. terbesar terjadi karena pecahan terhadap tahap pertama disebut unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Koentjaraningrat (2004:1) dalam arti yang sempit kebudayaan adalah kesenian, sebaliknya dalam arti yang sangat luas kebudayaan yaitu seluruh total dari pikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. [Type text] BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tari adalah suatu pertunjukan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat pendukungnya. Tari merupakan warisan budaya leluhur dari beberapa abad yang lampau. Tari

Lebih terperinci

SKRIPSI SARJANA NAMA: TETI ELENA SIBURIAN NIM: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN

SKRIPSI SARJANA NAMA: TETI ELENA SIBURIAN NIM: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN ANALISIS PERTUNJUKAN TOPING-TOPING OLEH TIGA KELOMPOK TOPING-TOPING PADA PESTA RONDANG BITTANG KE XVIII DI SARIBU DOLOK KECAMATAN SILIMA KUTA KABUPATEN SIMALUNGUN SKRIPSI SARJANA O L E H NAMA: TETI ELENA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang memiliki keragaman atas dasar suku (etnis), adat istiadat, agama, bahasa dan lainnya. Masyarakat etnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun adalah salah satu suku batak yang ada di Sumatera Utara. Sama seperti suku

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun adalah salah satu suku batak yang ada di Sumatera Utara. Sama seperti suku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Simalungun adalah salah satu suku batak yang ada di Sumatera Utara. Sama seperti suku batak yang lainnya, Simalungun mempunyai adat dalam setiap upacara salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap kelompok masyarakat tertentu. Dalam budaya, kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah toping-toping.toping-toping merupakan suatu seni pertunjukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah toping-toping.toping-toping merupakan suatu seni pertunjukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Simalungun memiliki suatu pertunjukan seni yang dikenal dengan istilah toping-toping.toping-toping merupakan suatu seni pertunjukan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Desa Sugau Nama desa secara administrasi disebut desa Sugau, masyarakat sering menyebut desa ini dengan nama Simpang Durin Pitu. Simpang Durin Pitu dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upacara adat disebut kerja, yang pertama disebut Kerja Baik yaitu upacara adat

BAB I PENDAHULUAN. upacara adat disebut kerja, yang pertama disebut Kerja Baik yaitu upacara adat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap Etnis yang ada di Indonesia mempunyai kebudayaan maupun kepercayaan, sehingga Indonesia merupakan Negara yang terkenal akan kebudayaan yang bermacam-macam.

Lebih terperinci

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Letak Desa Desa Lau Rakit merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Desa Lau

Lebih terperinci

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

D. Dinamika Kependudukan Indonesia D. Dinamika Kependudukan Indonesia Indonesia adalah negara kepulauan dengan potensi sumber daya manusia yang sangat besar. Jumlah penduduk yang tinggal di Indonesia mencapai 256 juta jiwa (Worl Population

Lebih terperinci

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SUKU BATAK

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SUKU BATAK WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SUKU BATAK Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Wawasan Budaya Nusantara Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn FERI JULLIANTO Disusun oleh : GREGORIAN ANJAR P NIM 14148107

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau, dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya. Keberagaman budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis di Provinsi Sumatera Utara, suku Batak terdiri dari 5 sub etnis yaitu : Batak Toba (Tapanuli), Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Deli Serdang. Desa Bandar Baru berada pada LU dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Deli Serdang. Desa Bandar Baru berada pada LU dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Letak dan Kondisi Geografis Penelitian ini dilakukan di desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Desa Bandar Baru berada pada 45 14-6 18

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dari kebiasaan dari masing-masing suku-suku tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dari kebiasaan dari masing-masing suku-suku tersebut. BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikultural, hal ini terbukti dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia yang mempunyai budaya berbedabeda. Perbedaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. (dua) dusun, yaitu dusun XIII dan dusun XIV disebut dengan kedua dusun Sinar Gunung.

BAB II GAMBARAN UMUM. (dua) dusun, yaitu dusun XIII dan dusun XIV disebut dengan kedua dusun Sinar Gunung. BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Letak dan Lokasi Lokasi penelitian ini terletak di Desa Pematang Johar, penelitian ini dilakukan di 2 (dua) dusun, yaitu dusun XIII dan dusun XIV disebut dengan kedua dusun Sinar

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung unsur-unsur irama, melodi, dan tempo. Disamping itu, musik juga merupakan hasil dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera Utara. Suku Batak Toba termasuk dalam sub etnis Batak, yang diantaranya adalah, Karo, Pakpak,

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun

BAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah. Semua etnis memiliki budaya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan provinsi yang memiliki beberapa sub etnis yang terdiri dari suku Melayu, Batak Toba, Karo, Simalungun, Dairi, Sibolga, Angkola, Tapanuli Selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Provinsi Sumatera Utara adalah salah Provinsi yang terletak di Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Provinsi Sumatera Utara adalah salah Provinsi yang terletak di Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Sumatera Utara adalah salah Provinsi yang terletak di Negara Indonesia. Sumatera Utara memiliki keanekaragaman suku dan budaya. Suku yang berada di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lintongnihuta. Mengenai nama desa Dolok Margu, menurut hasil wawancara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lintongnihuta. Mengenai nama desa Dolok Margu, menurut hasil wawancara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Singkat Desa Dolok Margu Desa Dolok Margu merupakan salah satu bagian dari wilayah kecamatan Lintongnihuta. Mengenai nama desa Dolok Margu, menurut hasil

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.I Identifikasi Wilayah 2.1.1 Lokasi Desa Sukanalu Desa Sukanalu termasuk dalam wilayah kecamatan Barus Jahe, kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Sukanalu adalah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat 28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda, yang di dalam kebudayaan tersebut terdapat adat istidat, seni tradisional dan bahasa.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI 2.1. Sejarah Kota Medan Kota Medan sebagai Ibukota dari propinsi Sumatera Utara memiliki berbagai keunikan yang berbeda dari ibu kota lainnya yang ada di Indonesia. Tanggal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha. BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK A. Letak Geografis dan Demografis 1. Geografis Desa Teluk Batil merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Sungai Apit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang sangat umum dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai Negara yang banyak memiliki beragam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI. pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah pemekaran

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI. pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah pemekaran BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI 2.1. Letak Geografis Desa Sigaol Marbun merupakan salah satu desa di Kecamatan Palipi yang berada di Kabupaten Samosir. Kecamatan Palipi terletak

Lebih terperinci

BAB II KONDISI GEOGRAFIS MASYARAKAT KARO DI DESA SURBAKTI. penggunaan musik tiup dan faktor- faktor yang melatar-belakangi penerimaan dan

BAB II KONDISI GEOGRAFIS MASYARAKAT KARO DI DESA SURBAKTI. penggunaan musik tiup dan faktor- faktor yang melatar-belakangi penerimaan dan BAB II KONDISI GEOGRAFIS MASYARAKAT KARO DI DESA SURBAKTI Pada bab ini dimulai dengan penjelasan singkat mengenai kondisi geografis desa Surbakti yang kemudian dilanjutkan dengan latar belakang sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar 1. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Desa Ranah Sungkai

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Wilayah Kecamatan Pergetteng getteng Sengkut terdiri dari 5 wilayah Administrasi

BAB II. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Wilayah Kecamatan Pergetteng getteng Sengkut terdiri dari 5 wilayah Administrasi BAB II Gambaran Umum Daerah Penelitian Gambaran Wilayah Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut Wilayah Kecamatan Pergetteng getteng Sengkut terdiri dari 5 wilayah Administrasi Desa,yaitu Aornakan I, Aornakan

Lebih terperinci

BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN

BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN 2.1 Pengertian Biografi Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN Nomor:..

KUESIONER PENELITIAN Nomor:.. KUESIONER PENELITIAN Nomor:.. Saudara yang terhormat, Kami mohon bantuan Saudara untuk mengisi kuesioner berikut dengan keadaan yang sebenarnya. Isian kuesioner ini akan kami gunakan untuk mengetahui kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebudayaan suatu daerah dengan daerah lain pada umumnya berbeda, dan kebudayaan tersebut seantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Kebudayaan tersebut berkembang disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten yang berada di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara, yang didiami oleh beberapa suku seperti suku Batak Toba, Karo, Mandailing. Beberapa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertunjukan kuda lumping berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang akhirnya menyebar keseluruh Indonesia termasuk di propinsi Sumatera Utara. Perkembangan pertunjukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat. I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara kepulauan, yang memiliki berbagai macam suku bangsa yang kaya akan kebudayaan serta adat istiadat, bahasa, kepercayaan, keyakinan dan kebiasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun terbagi atas beberapa bagian seperti upacara adat Marhajabuan

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun terbagi atas beberapa bagian seperti upacara adat Marhajabuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Etnis Simalungun memiliki kebudayaan yang banyak menghasilkan kesenian daerah dan upacara adat, dan hal tersebut masih dilakukan oleh masyarakat Simalungun sebagai

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Restu Rahayu Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Wilayah Kecamatan Raman Utara memiliki

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS 2.1 Identifikasi Kecamatan Batang Kuis, termasuk di dalamnya Desa Bintang Meriah, merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap masyarakat dalam kelompok masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat dari kemajemukan tersebut adalah terdapat beraneka ragam ritual yang dilaksanakan dan dilestarikan

Lebih terperinci

BAB II. IDENTIFIKASI GEREJA KATOLIk. 2.1 Sejarah Berdirinya Gereja Katolik Santo Diego Martoba

BAB II. IDENTIFIKASI GEREJA KATOLIk. 2.1 Sejarah Berdirinya Gereja Katolik Santo Diego Martoba BAB II IDENTIFIKASI GEREJA KATOLIk 2.1 Sejarah Berdirinya Gereja Katolik Santo Diego Martoba Pada tahun 1952 penduduk km 9 dan 10 yang sebahagian besar berasal dari toba samosir dan janjiraja yang beragama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Dairi, Nias, Sibolga, Angkola, dan Tapanuli Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Dairi, Nias, Sibolga, Angkola, dan Tapanuli Selatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi yang memiliki beberapa sub etnis, dimana setiap etnis memiliki kebudayaan atau ciri khas yang berbeda-beda kebudayaan. Ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan bunyi yang terorganisir dan tersusun menjadi karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Musik memiliki bentuk dan struktur yang berbeda-beda dan bervariasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya hampir disemua bidang termasuk bidang kesenian terkhusus seni musiknya, dimana terjadi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar. Daerah ini mempunyai luas wilayah ± 28.500 Ha. Daerah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai perbedaan latar belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam ciri-ciri fisik,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PETANI BUNGA DI DESA RAYA. serta menetap di Tanah Karo. Menurut orang tua dahulu, Togan Raya merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM PETANI BUNGA DI DESA RAYA. serta menetap di Tanah Karo. Menurut orang tua dahulu, Togan Raya merupakan BAB II GAMBARAN UMUM PETANI BUNGA DI DESA RAYA 2.1. Sejarah Desa Raya Nama Desa Raya pada mulanya berawal dari sebuah marga karo yang bernama Togan Raya. Togan Raya merupakan manusia pertama suku karo

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 24 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Kelurahan Empang merupakan kelurahan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Secara administratif, batas-batas

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah produk atau hasil yang dilakukan atau diciptakan oleh sekelompok masyarakat dalam berbagai aktifitas kegiatan yang mempunyai tujuan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Indonesia merupakan sebuah negara yang terkenal akan keanearagaman budaya yang dimiliki setiap suku bangsa yang mendiami wilayahnya. Kemajemukan Indonesia tercermin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama

Lebih terperinci

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa 17 BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN A. Sejarah Perkembangan Desa Koto Perambahan Desa Koto Perambahan adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN NELAYAN INDAH. serta latarbelakang historisnya. Cerita sejarah baru dianggap benar jika pengungkapan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN NELAYAN INDAH. serta latarbelakang historisnya. Cerita sejarah baru dianggap benar jika pengungkapan BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN NELAYAN INDAH 2.1 Sejarah Kelurahan Nelayan Indah Adapun faktor geografis dalam penulisan sejarah adalah merupakan suatu hal yang tidak boleh diabaikan. Sebab dengan melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang pada dasarnya adalah pribumi. Suku bangsa yang berbeda ini menyebar dari Sabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masyarakat Karo merupakan salah satu suku bagian dari Batak selain Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada umumya menempati wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Peristiwa penting tersebut dikaitkan dengan upacaraupacara yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang kaya akan kebudayaan yang beraneka ragam. Kekayaan akan budaya ini tumbuh karena banyaknya suku atau etnis yang ada di bumi Nusantara.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ketinggian 123 dari permukaan laut dengan suhu rata-rata o C dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ketinggian 123 dari permukaan laut dengan suhu rata-rata o C dengan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Deskripsi Desa Sei. Siarti Desa Sei. Siarti merupakan salah satu desa dari 18 desa yang ada di Kec. Panai Tengah dengan luas wilayah 7839, 4 Ha. Desa ini berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki oleh setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki oleh setiap negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki oleh setiap negara merupakan kebanggaan yang luar biasa bagi negaranya sendiri. Begitu juga dengan keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN 2.1 Sejarah Desa Pauh Desa Pauh ini terletak di Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan. Nama asli dari desa ini sebenarnya adalah Desa Terjun Jalan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Batak Angkola bermukim di daerah Tapanuli Bagian Selatan yang merupakan. Etnis Angkola bekerja sebagai petani dan beragama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Batak Angkola bermukim di daerah Tapanuli Bagian Selatan yang merupakan. Etnis Angkola bekerja sebagai petani dan beragama Islam. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang terletak di Sumatera Utara. Nama Batak Merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasi beberapa

Lebih terperinci