METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian
|
|
- Fanny Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 17 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium TPPHP, Laboratorium Leuwikopo dan Laboratorium Kimia Pangan BB Pascapanen Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2011-Oktober Bahan dan Alat Pada penelitian ini, ada delapan varietas beras lokal Kalimantan Tengah yang digunakan, yaitu Karang Dukuh, Siam Unus, Siam Palas, Siam Pandak, Siam Jurut, Bayar Pahit, Rantul dan Siam Palun yang berasal dari kabupaten Kapuas. Karakteristik beras dapat dilihat pada Lampiran 1. Kadar air sampel beras tersebut berkisar antara 12-14%. Gabah Kering Giling (GKG) diperoleh dari petani. Gabah yang telah dibersihkan dikemas dalam kantong plastik kemudian disimpan sampai saat digunakan dalam penelitian. GKG dikirim ke Bogor dalam kantong plastik kemudian dimasukkan karung plastik dan dikemas lagi dengan kardus. Pengiriman melalui jasa pengiriman cepat. GKG selanjutnya digiling di laboratorium untuk menghasilkan beras sosoh. Serangga uji yang digunakan pada penelitian ini adalah Sitophilus oryzae, yang merupakan salah satu serangga hama pascapanen yang banyak menyerang beras selama penyimpanan. S.oryzae diperoleh dari SEAMEO BIOTROP (Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology) yang selanjutnya diperbanyak sendiri dalam penelitian ini. Bahan pengemas yang digunakan adalah (i) kantong kemasan hermetik laminat (ii) kantong plastik PP dan (iii) kantong LDPE dengan ketebalan 0.05 mm. Plastik dibeli dalam bentuk kantong ukuran besar. Pembuatan kantong ukuran kecil (8 x 12 cm) dilakukan dengan cara memotong plastik sesuai ukuran yang selanjutnya dirapatkan dengan sealer. Karakteristik plastik yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 2. Bahan analisis yang digunakan adalah NaOH, asetat, KI, N-hexan. Alat yang digunakan adalah sealer, oven model 2120 Isuzu Seisakusho, timbangan elektrik Adam PW 184, timbangan digital Mettler PM 4800, labu erlenmeyer, seperangkat labu soxhlet, pipet, Cosmotektor X 3140, Cosmotektor X 3180,
2 18 spektrofotometer, Whiteness Meter Kett, Hardness tester Fujihara Seisakusho, dial caliper, dan termometer. Metode Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan, screening varietas beras dan pengemasan beras. Persiapan Tahap persiapan terdiri atas pembiakan serangga Sitophilus oryzae untuk memperoleh serangga dewasa yang berumur 7-15 hari sebagai serangga uji. Pembiakan Sitophilus oryzae dilakukan dengan cara sebagai berikut: 250 ekor serangga Sitophilus oryzae yang diperoleh dari SEAMEO BIOTROP diinfestasikan pada media beras merah (yang cocok untuk nutrisi Sitophilus oryzae) sebanyak 750 gram dalam wadah toples kaca yag ditutup dengan kain kasa dan diinkubasi selama empat minggu pada suhu dan kelembaban ruang. Sebelumnya, beras merah yang digunakan sebagai media, dipanaskan dalam oven pada suhu 60ºC selama dua jam dengan tujuan untuk memastikan tidak ada serangga yang hidup pada medium beras merah. Setelah empat minggu masa infestasi, dilakukan pengayakan untuk memisahkan serangga yang keluar. Media beras kemudian diinkubasi lagi dan sehari kemudian serangga yang keluar dianggap berumur satu hari. Hari berikutnya dilakukan pengambilan serangga dewasa yang keluar dan disimpan pada media beras merah baru dan ditunggu sampai dengan serangga tersebut berumur 7-15 hari. Penentuan umur serangga ini penting karena pada umur 7-15 hari, serangga tersebut mencapai kedewasaan kawin dan dapat memproduksi telur secara maksimal (Haryadi 1991). Diagram alir pembiakan Sitophilus oryzae dapat dilihat pada Gambar 3.
3 19 Beras merah Dioven pada suhu 60 C, 2 jam S.oryzae 250 ekor Didinginkan pada suhu ruang, ditimbang 750 g, dimasukkan toples plastik Diinkubasi selama 1 bulan, suhu ruang S.oryzae dipisahkan dari beras Beras merah serangga Diinkubasi selama 1 hari, suhu ruang S.oryzae berumur 1 hari Diinfestasikan pada media beras baru selama 7-15 hari S.oryzae untuk penelitian Gambar 3. Diagram Alir Pembiakan Sitophilus oryzae Screening varietas beras Penelitian ini terdiri atas dua seri, seri I untuk mengetahui laju pertumbuhan populasi S.oryzae dan seri II untuk mengetahui kerusakan dan susut bobot yang disebabkan S.oryzae. Seri I. Sebanyak 200 butir beras kepala dimasukkan ke dalam gelas plastik, kemudian diinfestasi dengan lima pasang S.oryzae. Wadah kemudian ditutup dengan kain blacu dan diikat dengan karet gelang. Setelah tujuh hari masa infestasi, serangga S.oryzae dikeluarkan dan dibuang. Beras kemudian dibiarkan untuk memberi kesempatan telur berkembang sesuai siklus hidup serangga. Setelah 14 hari mulai dilakukan pengamatan setiap hari untuk mengetahui
4 20 keluarnya serangga turunan pertama (F1). Serangga dewasa yang keluar diangkat, dihitung dan dibuang. Pengamatan dilakukan setiap hari hingga tidak ada lagi serangga turunan pertama yang keluar selama lima hari berturut-turut. Diagram alir penelitian Seri I dapat dilihat pada Gambar 4 dan proses alurnya dapat dilihat pada Gambar 5. Parameter yang diamati adalah jumlah total populasi S.oryzae, total populasi serangga (Nt), periode perkembangan (D), indeks perkembangan (ID), laju perkembangan intrinsik (Rm), kapasitas multiplikasi mingguan (λ. (Haryadi 1991). Selain itu juga dilakukan analisis kimia dan fisik beras yang meliputi analisis kadar air dengan metode oven, analisis kadar lemak (AOAC, 1995) dan kadar amilosa beras. Analisis fisik meliputi analisis kekerasan dengan Hardness meter, derajat putih (Whiteness meter) dan ukuran beras. Seri II. Pada seri II, 10 ekor S.oryzae yang dipilih secara acak kemudian diinfestasikan ke dalam 25 gram beras masing-masing varietas yang ditempatkan ke dalam gelas plastik yang ditutup dengan kain kasa dan diikat dengan karet gelang. Setelah 60 hari masa inkubasi, serangga S.oryzae dihitung dan dibuang. Parameter yang diamati adalah total populasi serangga dewasa, kadar air, persen biji berlubang dan kehilangan bobot serta derajat putih. Diagram alir penelitian Seri II dapat dilihat pada Gambar 6 dan proses alurnya dapat dilihat pada Gambar 7.
5 21 Beras sosoh Beras 200 butir dalam wadah Kadar air Kadar amilosa Kadar lemak Derajat putih Kekerasan Ukuran S.oryzae 5 pasang Ditutup dengan kain blacu Diinkubasi pada suhu ruang, selama 7 hari Inkubasi dilanjutkan sampai 14 hari S.oryzae dipisahkan dari beras S.oryzae baru muncul Inkubasi dilanjutkan sampai semua serangga baru muncul Hitung jumlah serangga baru Hitung jumlah serangga baru Nt (total populasi serangga) D (periode perkembangan) ID (indeks perkembangan) Rm (laju perkembangan intrinsik) λ (kapasitas multiplikasi mingguan) Gambar 4. Diagram alir seri I screening varietas beras
6 22 a b d c Keterangan: a. 200 butir beras diletakkan pada gelas plastik, b. Diinfestasi dengan lima pasang S.oryzae, c. Ditutup dengan kain blacu dan diletakkan pada keranjang, d. Setelah tujuh hari, S.oryzae dipisahkan, dan mulai hari ke-14 diamati turunan pertama S.oryzae yang keluar. Gambar 5. Proses penelitian screening varietas beras seri I. Beras 25 g dalam wadah Kadar air Derajat putih S.oryzae 10 ekor Ditutup dengan kain kasa dan diikat karet gelang Disimpan pada suhu ruang, selama 60 hari Ditimbang Hitung jumlah biji berlubang Berat biji berlubang Hitung jumlah biji utuh Berat biji utuh Kadar air Derajat putih Gambar 6. Diagram alir Gambar seri II screening 6. varietas beras
7 23 a b c d Keterangan: a. 25 g beras diinfestasi dengan 10 ekor S.oryzae, ditutup dengan kain kasa dan diletakkan pada keranjang. b. Setelah 60 hari, S.oryzae tutup dibuka. c. S.oryzae dipisahkan dari beras dan dihitung, kemudian diambil 1000 bulir beras sebagai sampel dipisahkan untuk menghitung biji berlubang dan susut bobot. d. Biji utuh. e. Biji berlubang. Gambar 7. Proses penelitian screening varietas beras seri II e Pengemasan Beras Dari hasil screening dipilih tiga varietas (resisten, medium resisten dan rentan) yang akan dikemas menggunakan berbagai jenis kemasan. Kemasan yang digunakan adalah hermetik laminat, PP (dua lapis) dan LDPE (dua lapis) dengan ukuran 8 x 12 cm (yang merupakan dimensi miniatur dari dimensi ukuran kemasan beras 2 kg dengan ukuran 18 x 27 cm). Plastik PP dan LDPE digunakan dua lapis karena menurut penelitian Sanon et al. (2011), dua lapis plastik HDPE
8 24 dapat menghambat perkembangan serangga hama pascapanen pada kacang tunggak dibandingkan satu lapis pada tingkat ketebalan yang sama. Plastik PP dan PE dipilih sebagai kemasan yang banyak digunakan. Sedangkan plastik hermetik laminat merupakan plastik laminat yang memiliki permeebilitas gas yang rendah. Beras dibersihkan, dipisahkan dari kotoran, kemudian ditimbang, 100 g untuk setiap perlakuan dan dimasukkan dalam berbagai jenis kemasan. Selanjutnya ke dalam masing-masing kemasan dilakukan infestasi Sitophilus oryzae sebanyak 100 ekor, kemudian kemasan ditutup rapat dengan menggunakan sealer. Beras yang telah dikemas diletakkan pada suhu ruang sampai seluruh serangga yang diinfestasikan dalam kemasan mati, sampel disiapkan untuk pengamatan selama 20 hari. Untuk setiap kombinasi perlakuan dibuat 3 ulangan. Pengamatan dilakukan setiap hari, tiga sampel untuk setiap perlakuan. Parameter yang diamati adalah jumlah serangga mati, jumlah serangga hidup, kadar air, kadar oksigen dan kadar karbon dioksida. Pertama diukur O 2 dan CO 2 dalam kemasan, selanjutnya kemasan dibuka untuk menghitung jumlah S.oryzae yang hidup dan yang mati, kemudian diambil sampel untuk kadar air. Diagram alir pengemasan beras dapat dilihat pada Gambar 8 dan pengemasan beras dapat dilihat pada Gambar 9. Beras sosoh Benda asing Sortasi Beras bersih 100 g Infestasi S.oryzae 100 ekor Pengemasan ( hermetik laminat, PP dan LDPE) Pengamatan setiap hari sampai seluruh serangga mati. Analisis: Kadar O 2, CO 2 Jumlah serangga mati, hidup Kadar air Gambar 8 Diagram alir pengemasan beras
9 25 a b Keterangan: a. kemasan hermetik, laminat. b. plastik polipropilen. c. plastik polietilen densitas rendah (LDPE) c Gambar 9. Pengemasan beras dengan berbagai jenis plastik Metode Analisis Analisis Kadar air metode oven. Sampel sebanyak ± 5 gram, ditimbang lalu dimasukkan ke dalam cawan yang telah diketahui beratnya. Cawan beserta isi dikeringkan dalam oven 105 C selama 6 jam, lalu dimasukkan ke dalam desikator selama 15 menit lalu didinginkan dan ditimbang. Cawan beserta isinya dikeringkan kembali sampai
10 26 diperoleh berat konstan. Kadar air dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini: Kadar air (%bb) = (a-b) x 100% c Dimana: a = berat cawan dan sampel awal (g) b = berat cawan dan sampel akhir (g) c = berat sampel awal (g) Analisis Kadar Amilosa Beras Analisis kadar amilosa menggunakan metode kolorimetri. Sebanyak 100 mg beras yang ditepungkan dimasukkan labu ukur 100ml, kemudian diberi 1 ml alkohol 95% dan 9 ml NaOH 1 N. Larutan didiamkan pada suhu ruang selama 23 jam, kemudian ditambah air destilata sampai tera, lalu dikocok. Dari larutan tersebut diambil 5 ml, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml yang telah diisi 85 ml air destilata dan diberi 1 ml asetat 1 N dan 2 ml KI 2%, lalu diencerkan sampai tanda tera. Nilai penyerapan cahaya dari larutan ini diukur dengan spektrofotometer. Klasifikasi kadar amilosa dapat digolongkan sebagai berikut: tinggi (>25%), sedang ( %, rendah ( ,0%), dan sangat rendah ( %) (Juliano dan Villareal 1993 dalam Lestari et al. 2007). Analisis Kadar Lemak Sampel sebanyak 5 gram ditempatkan dalam saringan timbel dan ditutup dengan kapas wool yang bebas lemak. Timbel yang berisi sampel diletakkan dalam alat ekstraksi Soxhlet. Pelarut N-Hexan dituangkan ke dalam labu lemak secukupnya. Di refluks selama 5 jam sampai pelarut yang ada dalam labu lemak dan ditampung pelarutnya. Selanjutnya labu lemak hasil ekstraksi dipanaskan dalam oven 105 C. Setelah mencapai berat yang tetap, sampel didinginkan dalam desikator, labu dan lemaknya ditimbang. (Subarna et al. 2006) Derajat putih Pengukuran derajat putih dilakukan dengan Whiteness Meter Kett menggunakan standar BaSO 4. Kekerasan beras Pengukuran kekerasan beras dilakukan dengan menggunakan Kiya Hardness Meter.
11 27 Ukuran Beras Sepuluh butir beras kepala diukur panjangnya secara manual menggunakan alat dial caliper. Bentuk beras diperoleh dari rasio panjang dibanding lebar beras (Lestari et al. 2007) Perhitungan Hasil Pengamatan Screening Karakteristik Resistensi Hasil pengamatan dihitung dengan parameter sebagai berikut: a. Jumlah total populasi (Nt), dengan menghitung semua serangga yang ke luar ditambah dengan serangga awal yang diinfestasikan. b. Periode perkembangan (D), yaitu lamanya waktu dari tengah-tengah waktu infestasi sampai tercapai 50% dari total populasi F1 Sitophilus oryzae. c. Indeks perkembangan (ID), yang dihitung dari nilai Nt dan D, dengan formula: ID = (ln Nt / D) x 100 d. Laju perkembangan intrinsik (Rm), dihitung dengan formula: Rm= Log e R Dm Dimana: R = Nt/No No = Jumlah serangga yang diinfestasikan Dm = periode perkembangan dalam satuan minggu e. Kapasitas multiplikasi minggunan (λ), dengan formula: λ Karakteristik Kehilangan Bobot a. Persen Biji Berlubang Diketahui dengan menghitung jumlah biji berlubang setelah masa infestasi dan dibandingkan dengan jumlah biji awal yang utuh, dihitung dengan formula: Persen Biji Berlubang = Jumlah biji berlubang x 100% Jumlah biji utuh awal
12 28 b. Persen Kehilangan Bobot Dihitung menggunakan formula Adam, yaitu: Persen kehilangan bobot = U.Nd D.Nu x 100% U.N Dimana: U = Bobot Biji Utuh Nu = Jumlah Biji Utuh D = Bobot Biji Berlubang Nd = Jumlah Biji Berlubang N = Nu + Nd Screening varietas beras Rancangan Percobaan Rancangan percobaan untuk screening varietas beras menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan varietas beras sebagai faktor dengan 3 kali ulangan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Model matematiknya sebagai berikut: Yij = Nilai pengamatan µ = nilai rata-rata umum Aij = pengaruh varietas ke-i Єij = galat percobaan Yij = μ + Ai + єij Pengemasan beras Penelitian pengemasan beras menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor pertama varietas dan faktor kedua jenis kemasan. Varietas yang digunakan adalah 1). varietas yang paling resisten, 2) varietas medium resisten dan 3). varietas yang paling rentan yang diperoleh dari tahap penelitian sebelumnya. Jenis kemasan yang digunakan adalah 1).plastik hermetik, 2). plastik PP 0.05 mm (dua lapis) dan 3). Plastik LDPE 0.05 (dua lapis). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali.
13 29 Model matematiknya sebagai berikut: Yijk = μ + Ai + Βj + (AB)ij + єijk Yijk = Nilai pengamatan µ = nilai rata-rata umum Ai = pengaruh varietas ke-i Bj = pengaruh kemasan ke j (AB)ij = pengaruh interaksi varietas dan kemasan Єijk = galat percobaan Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dengan α= Bila dari hasil ANOVA memperlihatkan pengaruh yang berbeda nyata, akan dilanjutkan dengan uji beda jarak berganda Duncan.
III. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. ALAT DAN BAHAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah padi unggul dari varietas Mamberamo (tahan hama dan penyakit), Ciherang (adaptif), Inpari 10 (toleran lahan kering),
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT B. METODE PENELITIAN
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras pecah kulit varietas Way Apoburu dan varietas Ciherang, daun pepaya, daun belimbing wuluh, daun cente, daun jeruk
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras varietas Cisadane dan daun mindi, serta bahan-bahan kimia seperti air suling/aquades, n-heksana
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat B. Bahan dan Alat C. Tahapan Penelitian 1. Persiapan bahan
III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 hingga Mei 2009. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciScreening Varietas Padi Lokal Kalimantan Tengah Terhadap Serangan Sitophilus oryzae selama Penyimpanan
ABSTRAK A R T I K E L Screening Varietas Padi Lokal Kalimantan Tengah Terhadap Serangan Sitophilus oryzae selama Penyimpanan Screening of Local Rice Varieties from Central Kalimantan to Sitophilus oryzae
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah akuarium dengan dimensi 50 x 30 x 30 cm 3 untuk wadah pemeliharaan ikan, DO-meter, termometer, ph-meter, lakban, stoples bervolume 3 L,
Lebih terperinciMETODE Lokasi dan Waktu Materi Bahan Pakan Zat Penghambat Kerusakan Peralatan Bahan Kimia Tempat Penyimpanan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai pada bulan September hingga bulan Desember 2008 dan berlokasi di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2011. Penelitian dilaksanakan di laboratorium LBP (Lingkungan dan Bangunan Pertanian) dan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2011 sampai Januari 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Cisolok, Palabuhanratu, Jawa Barat. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah jagung pipil kering dengan varietas Pioneer 13 dan varietas Srikandi (QPM) serta bahanbahan kimia yang
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi merupakan komoditas strategis yang secara. kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, karena itu program peningkatan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Padi merupakan komoditas strategis yang secara langsung mempengaruhi kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, karena itu program peningkatan produksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. = nilai peubah yang diamati µ = nilai rataan umum
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Leuwikopo, Institut Pertanian Bogor, Dramaga-Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian pembuatan berondong beras dan berondong ketan dilakukan di Industri Rumah Tangga Berondong Beras, Sumedang. Penelitian selanjutnya, yaitu pembuatan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro Jalan Kenanga No. 3 16C Mulyojati,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik
Lebih terperinciLampiran 1a. Jumlah total populasi serangga (Nt) Sitophilus zeamais setelah penyimpanan.
LAMPIRAN 39 Lampiran 1a. Jumlah total populasi serangga (Nt) Sitophilus zeamais setelah penyimpanan. Nt Ratarata Jumlah U1 U2 U3 Kontrol 1924 1899 1576 5399 1799,67 0 375 393 256 1024 341,33 4 960 855
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.
III. METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai Maret 2011 sampai dengan Mei 2011 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP)
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu (uji kimia dan mikrobiologi) dan di bagian Teknologi Hasil Ternak (uji organoleptik), Departemen Ilmu Produksi dan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium
14 BAB III MATERI DAN METODE Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperincisampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan
59 60 Lampiran 1.Pengukuran Kandungan Kimia Pati Batang Aren (Arenga pinnata Merr.) dan Pati Temulawak (Curcuma xanthorizza L.) a. Penentuan Kadar Air Pati Temulawak dan Pati Batang Aren Menggunakan Moisture
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Proses penggorengan keripik durian dengan mesin penggorengan vakum dilakukan di UKM Mekar Sari di Dusun Boleleu No. 18 Desa Sido Makmur Kecamatan Sipora Utara
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Alat dan Bahan Metode Proses Pembuatan Pelet
MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Agustus 2010 di Laboratorium Agrostologi, Laboratorium Industri Pakan dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah,
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Oktober sampai Desember 2011. Penyimpanan dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, pengujian kualitas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2011. Pelaksanaan penelitian di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan
14 METODE PENELITIAN Penelitian ini dibagi menjadi dua percobaan yaitu 1) Percobaan mengenai evaluasi kualitas nutrisi ransum komplit yang mengandung limbah taoge kacang hijau pada ternak domba dan 2)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini terdiri dari bahan utama yaitu biji kesambi yang diperoleh dari bantuan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
17 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta-IPB.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Data
12 BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Laboratorium Biokomposit dan Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu Departemen
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Bagian Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dan utama. Metodologi penelitian sesuai dengan Supriyono, et al. (2010) yaitu tahap pendahuluan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan mulai akhir bulan Desember 2011-Mei 2012. Penanaman hijauan bertempat di kebun MT. Farm, Desa Tegal Waru. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan pada
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan pupuk cair dan karakteristik pupuk cair ini dilaksanakan dari bulan November sampai Desember 200 yang dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciMATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisa Sampel
Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel 1. Pengukuran Kadar Air (AOAC, 1984) Cawan aluminium dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 C selama 15 menit, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilakukan di Desa Sido Makmur, Kec. Sipora Utara, Kab. Kep.Mentawai untuk proses penggorengan keripik ikan lemuru. Dan dilanjutkan dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji karet, dan bahan pembantu berupa metanol, HCl dan NaOH teknis. Selain bahan-bahan di atas,
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Produksi Tanaman dan RGCI, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, sementara pengujian mutu gizi dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium
14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pascapanen Jurusan Teknik Pertanian Universitas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pengujian kualitas fisik telur dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pengujian kualitas kimia telur dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat
14 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Hasil Pertanian di Leuwikopo, Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian,
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2017. Penelitian tersebut mencakup pembuatan maltodekstrin dari biji jali dan pengujian laju basah, viskositas, daya
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)
10 BAB III MATERI DAN METODE Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill) dengan 3 jenis pemanis alami, dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2017 di Laboratorium Kimia dan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat Keripik wortel sebagai bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil produksi sendiri yang dilakukan di laboratorium proses Balai Besar Industri
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian
24 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan April 2012, di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP)
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan
20 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pemanfaatan Susu Sapi,Susu Kerbau Dan Kombinasinya Untuk Optimalisasi Kadar Air, Kadar Lemak Dan Tekstur Keju Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciII. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian
II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2011 di Laboratorium Lingkungan dan Laboratorium Kesehatan Ikan, Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan
Lebih terperinciKadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat dan penurunan mutu produk kopi instan formula a. Kadar air (AOAC, 1995) Penetapan kadar air dilakukan dengan menggunakan metode oven. Prinsip dari metode
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Isolasi Cendawan
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UKM Mekar Sari di Dusun Boleleu No. 18 Desa Sidomakmur Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sementara
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan
METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari bulan Mei 2012 sampai bulan Agustus 2012. Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah Laboratorium Percobaan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan Bulan Januari sampai Maret 2012 bertempat di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan Bulan Januari sampai Maret 2012 bertempat di Laboratorium Basah Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. B.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
24 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dimulai bulan April 2012 sampai dengan Mei 2012. Bahan dan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciII. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan
II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2010. Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Basah bagian Lingkungan. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas
Lebih terperinciBahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih. segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku
III. BAHAN DAN METODA A. BAHAN DAN ALA T. Bahan Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku tambahan adalah gula
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB, Darmaga Bogor. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Institut Pertanian Bogor, Dramaga Bogor, pada bulan November
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dimulai pada bulan April 2010 sampai bulan Maret 2011 yang dilakukan di University Farm Cikabayan, Institut Pertanian Bogor untuk kegiatan pengomposan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan alat Bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini ialah umbi talas, air, HCL danbahan kimia lainnya untuk melakukan analisis. Peralatan yang diperlukan antara
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-November 2011. Pemeliharaan ternak prapemotongan dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
11 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Desember 2011 di Laboratorium Agromikrobiologi, Balai Pengkajian Bioteknologi, BPPT PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Selatan;
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g Kacang hijau (tanpa kulit) ± 1
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Kerja Penelitian Studi literatur merupakan input dari penelitian ini. Langkah kerja peneliti yang akan dilakukan meliputi pengambilan data potensi, teknik pemanenan
Lebih terperinciCurah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )
Bulan Lampiran 1. Data Iklim Wilayah Dramaga pada Bulan Februari hingga Mei 2011 Suhu Rata-rata ( o C) Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 ) Penguapan (mm) Kelembaban Udara (%) Februari 25.6
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
17 III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium
Lebih terperinciAtas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Lampiran 1. Lembar Uji Hedonik Nama : Usia : Pekerjaan : Pengujian organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, rasa dan kekentalan yoghurt dengan metoda uji kesukaan/hedonik. Skala hedonik yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan penelitian dimulai pada bulan Februari
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni 2011. Di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan. Pengujian a W di lakukan di Laboratorium Teknologi Hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Oktober 2013 sampai bulan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan September 2013 di
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan September 2013 di laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium Kimia Analitik Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen di bidang Ilmu Teknologi pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen di bidang Ilmu Teknologi pangan. B. Waktu dan Tempat penelitian Pembuatan keripik pisang raja nangka dan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan tempat penelitian BAB III BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2014 di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area. 3.2 Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan. B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Pembuatan sirup rosella dilakukan di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratoriun Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di Laboratorium Daya dan Alat, Mesin Pertanian, dan Laboratorium Rekayasa Bioproses
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian di Jurusan Teknologi Hasil
Lebih terperinciMETODE. Bahan dan Alat
22 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan September sampai November 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan serta Laboratorium
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah rempah basah (bawang putih, bawang merah, lengkuas, kunyit, dan jahe) serta rempah kering (kemiri, merica,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Oktober 2011 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Laboratorium Kromatografi dan Analisis Tumbuhan, Departemen
Lebih terperinci