Peramalan Dosis Pupuk Berdasarkan Karakteristik dan Lingkungan Tanaman Jeruk Siam Menggunakan Metode Backpropagation

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peramalan Dosis Pupuk Berdasarkan Karakteristik dan Lingkungan Tanaman Jeruk Siam Menggunakan Metode Backpropagation"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm Peramalan Dosis Pupuk Berdasarkan Karakteristik dan Lingkungan Tanaman Jeruk Siam Menggunakan Metode Backpropagation M. Najmi Ridhani 1, Rekyan Regasari Mardi Putri 2, Sutopo 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 muhammadnajmiridhani@gmail.com, 2 rekyan.rmp@ub.ac.id, 3 opotus10@gmail.com Abstrak Jeruk siam merupakan salah satu tanaman hortikultura yang populer di Indonesia namun produksi jeruk siam dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Penyebab utama fluktuasi produksi nasional jeruk siam adalah faktor iklim, lingkungan, dan penyakit. Salah satu cara mengatasi faktor iklim, penyakit dan lingkungan pada produksi jeruk siam adalah dengan memberikan pupuk dengan takaran yang pas dan proporsional sesuai dengan lingkungan dan karakteristiknya. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan dosis pupuk tanaman jeruk siam sesuai dengan karakteristik dan lingkungannya. Penelitian ini menggunakan Jaringan Saraf Tiruan (JST) backpropagation. Arsitektur jaringan terdiri dari 3 nueron input layer yang merepresentasikan lebar kanopi, tekstur tanah dan curah hujan, 1 hidden layer, dan 3 nueron output layer yang merepresentasikan komposisi pupuk yakni nitrogen, fosfor, dan kalium. Rancangan arsitektur jaringan terbaik untuk peramalan dosis pupuk jeruk siam adalah 3 neuron input, 5 nueron hidden layer dan 3 neuron output. Nilai learning rate yang digunakan 0.3 dengan iterasi maksimum 500, data latih 56 dan data uji 8. Nilai evaluasi Mean Absolute Percentage Error (MAPE) pengujian data komposisi dosis pupuk adalah 9.178% yang didapatkan dari rata-rata eror nilai dosis pupuk nitrogen, fosfor, dan kalium. Kata kunci: jeruk siam, pemupukan, peramalan, jaringan saraf tiruan, backpropagation. Abstract Citrus is one of the horticultural plants which are popular in Indonesia but the citrus production from year to year has fluctuated. There are some main causes that affected to the fluctuation of national production of citrus which are climate, environment, and diseases. One way to overcome the climate, environment, and diseases of citrus production is to provide fertilizer at the right dose and proportional to that matched with the environment and its characteristics. This study aims to forecast the dosage of citrus fertilizer according to the characteristics and environment. This study uses Artificial Neural Network (ANN) backpropagation. The architecture a network of 3 nueron input layer that represents the related parameters is width of the canopy, soil texture and rainfall, one hidden layer, and 3 nueron output layer that represents the composition of the fertilizer that is nitrogen, phosphorus, and potassium. The best network architecture design for forecasting doses of citrus fertilizer are 3 input neurons, 5 nueron hidden layer and 3 output neurons. The value of the learning rate used is 0.3 with the maximum iteration of 500 and the training data is 56 and the test data 8. The Mean Absolute Precentage Error (MAPE) evaluation value of the composition data of the fertilizer dose is 9.178% obtained from average error of dose of nitrogen, phosphorus, and potassium fertilizer. Keywords: 1. PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara yang mengandalkan sektor pertanian dalam menjaga stabilitas pangan dan ekonomi. Dalam perkembangannya pertanian terbagi menjadi banyak subsektor, salah satunya adalah hortikultura. Salah satu tanaman hortikultura yang paling populer saat ini adalah jeruk siam. Berdasarkan data produksi tanaman jeruk siam di Indonesia periode Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura, produksi nasional jeruk siam sangat tinggi dengan rata-rata produksi mencapai 1.5 juta ton per tahun,namun dari tahun ke tahun produksi nasional jeruk siam mengalami fluktuasi (Badan, 2015). Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 1214

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1215 Flukstuasi produksi tanaman jeruk siam terjadi karena beberapa faktor seperti hama penyakit, iklim, dan lingkungan akibatnya kualitas, produktivitas serta pendapatan petani tanaman jeruk siam menjadi turun (Kurniati, 2014). Salah satu cara mengatasi faktor penyebab turunnya produksi tanaman jeruk siam adalah dengan memberikan nutrisi atau pupuk yang pas dan proporsional sesuai dengan lingkungan yang direpresentasikan dengan tekstur tanah dan curah hujan pada tanaman jeruk serta karakteristik jeruk siam yang direpresentasikan dengan lebar kanopi. Pemberian pupuk dengan takaran yang pas sesuai dengan karakteristik tanaman jeruk siam dapat menjadikan tanaman jeruk tidak mudah terserang penyakit serta mampu meminimalkan efek iklim dan lingkungan tanam. Selain itu juga dapat meminimalkan biaya produksi petani. Pemupukan yang pas dan proporsional terhadap tanaman jeruk siam pada fase belum menghasilkan buah akan meningkatkan produktivitas dan kualitas jeruk siam ketika tanaman jeruk memasuki fase dewasa (Sutopo, 2016). Namun kurangnya pengetahuan petani mengakibatkan pemupukan yang mereka lakukan hanya berdasarkan naluri atau feeling saja. Selain itu berkonsultasi dengan pakar atau ahli terkait pupuk untuk tanaman jeruk mereka juga kurang maksimal dikarenakan jarak yang jauh dan waktu yang lama. Dan apabila dosis yang diberikan tidak pas baik itu kurang atau lebih akan berdampak pada petani, lingkungan dan jeruk itu sendiri. Berdasarkan permasalahan diatas, dibutuhkan suatu sistem yang mampu menaksir dosis pupuk yang pas sesuai dengan karakteristik dan lingkungan tanaman jeruk siam. Sistem ini mampu meramalkan dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman jeruk siam berdasarkan karakteristik dan lingkungannya sehingga produksi tanaman jeruk siam serta pendapatan petani dapat meningkat. Terdapat dua penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan peramalan. Penelitian pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Mira Febriana (2013). Penelitian ini menggunakan metode jaringan saraf tiruan backpropagation untuk meramalkan jumlah permintaan produksi berdasarkan data hasil penjualan dan stok produk. Struktur jaringan tebaik pada penelitian ini adalah dengan 20 input layer, 1 hidden layer, dan 1 output layer dengan akurasi pada fase pengujian sebesar Penelitian kedua dilakukan oleh Felasufah Kusumadewi (2014). Dengan metode yang sama, penelitian ini dilakukan untuk meramalkan harga emas berdasarkan harga emas dunia dan harga minyak dunia. Struktur jaringan terbaik pada penelitian ini adalah dengan 3 input layer dan 9 hidden layer dengan akurasi pada fase pengujian adalah sebesar 5.68%. Berdasarkan permasalahan yang ada dan beberapa penelitian terkait, penulis mengusulkan penelitian peramalan dosis pupuk berdasarkan karakteristik dan lingkungan tanaman jeruk siam menggunakan metode jaringan saraf tiruan backpropagation. Peramalan dilakukan berdasarkan karakteristik dan lingkungan tanaman jeruk siam. Selain itu untuk mempercepat proses pelatihan digunakan metode Nguyen-Widrow. 2. Landasan Kepustakaan 2.1. Pemupukan Jeruk Siam Pemupukan adalah usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah dengan memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Pemupukan sendiri mempunyai banyak manfaat salah satunya mencegah hilang dengan cepatnya unsur hara seperti nitrogen,fosfor, dan kalium yang disebabkan oleh penguapan (Ruidah, 2013). Pada pemupukan tanaman jeruk siam terdapat tiga unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar yakni nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) (Sutopo, 2016) Parameter Pemupukan Jeruk Siam Pemupukan jeruk siam pada fase belum menghasilkan buah menggunakan pendekatan sederhana yakni karakteristik tanaman dan lingkungan. Meskipun sederhana, pada impelentasinya petani tetap mengalami kesulitan untuk menentukan dosis yang pas (Sutopo, 2016). Kendala yang sering terjadi adalah sulitnya menaksir dosis pupuk tanaman jeruk siam dengan umur atau karakteristik tertentu dengan kondisi lingkungan tertentu. Akibat yang ditimbukan adalah penggunaan pupuk berlebih yang mengancam tanaman jeruk

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1216 siam itu sendiri, lingkungan tanamnya serta biaya produksi yang dikeluarkan petani menjadi lebih besar karena pada implementasinya pemupukan jeruk siam pada fase juvenile dilakukan per dua bulan sekali. Pada pemupukan tanaman jeruk siam pada fase belum menghasilkan buah terdapat tiga parameter yang saling terkait yakni lebar kanopi yang merepresentasikan karakteristik jeruk siam, tesktur tanah dan jumlah bulan kering yang merepresentasikan lingkungan jeruk siam Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Jaringan Saraf Tiruan (JST) diibaratkan layaknya sebuah otak dengan kerangka berpikir yang sama dengan manusia. Istilah buatan tersebut digunakan karena dalam pengimplementasiannya menggunakan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan perhitungan selama proses pembelajarannya (Kusuma, 2003). Salah satu metode JST adalah backpropagation. Backpropagation adalah salah satu model jaringan saraf tiruan supervised learning dimana algoritma ini digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks (Siang, 2009). Karakteristik algoritma ini adalah mendapatkan eror seminimal mungkin terhadap output yang dihasilkan dan juga terdiri dari input layer, hidden layer serta output layer (Puspita & Uenike, 2007). Dalam perkembangan nya ada 3 fase yang dilalui didalam proses pelatihan backpropagation yakni perambatan maju yang berhubungan dengan pemprosesan nilai input, perambatan mudur yang berhubungan dengan eror, dan perubahan bobot (Agustina, 2010). Fase pelatihan untuk jaringan backpropagation dengan satu layer tersembunyi adalah sebagai berikut : 1. Inisialisasi bobot dan bias yang di set berupa nilai acak antara -0.5 sampai 0.5, selain itu juga menentukan nilai learning rate, jumlah iterasi maksimun dan batas nilai eror. 2. Langkah tersebut terus berulang selama kondisi belum terpenuhi. Kondisi berhenti ditentukan dari iterasi maksimun dan batas eror. Apabila iterasi melebihi maksimum yang ditentukan proses pelatihan berhenti. Dan jika eror yang direpresentasikan dengan MSE (Mean Square Error) dipelatihan sama atau lebih kecil dari batas eror yang ditentukan maka proses pelatihan berhenti. Fase 1 : Propagasi maju 3. Tiap neuron input (x i,i = 1,,n) menerima sinyal input dan mengirimkannya ke semua neuron di hidden layer. 4. Sinyal masuk hidden, dimana tiap neuron di input layer yang menuju hidden layer (z j, j = 1,,p) akan dihitung sinyal input dan biasnya dengan masing-masing bobot yang nantinya akan dijumlahkan sesuai dengan z_in j = vo j + n i=1 x i v ij (1) Selanjutnya menggunakan fungsi aktivasi sigmoid biner untuk menghitung sinyal output dari neuron di hidden layer,nantinya sinyal output ini akan dikirim ke semua neuron di output layer sesuai dengan persamaan berikut: z j = f(z_in j )= 1 (1+(exp z inj )) (2) 5. Sinyal masuk output, dimana tiap neuron dihidden layer yang menuju output layer (y k, k = 1,., m) akan dihitung sinyal input dan biasnya yang berasal dari hidden layer sesuai dengan y_in k = wo k + j=1 z j w jk (3) Selanjutnya gunakan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal outputnya sesuai dengan y k = f(y_in k )= p 1 (1+(exp y ink)) (4) Fase 2 : Propagasi mundur 6. Koreksi eror output adalah menghitung eror pada faktor δ k di layer output berdasarkan kesalahan unit keluaran y k sesuai dengan δ k = (t k y k )y k (1 y k ) (5) Faktor koreksi eror w jk adalah cara yang digunakan untuk menghitung koreksi eror ( w jk ) untuk memperbaharui w jk, sesuai dengan persamaan berikut: w jk = δ k z j (6)

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1217 Dan untuk menghitung koreksi nilai bias menggunakan persamaan berikut: w 0 k = δ k (7) 7. Koreksi delta bobot w jk adalah menghitung bobot yang nantinya dikirim ke neuron di hidden layer sesuai dengan δ_in j = m k=1 δ k w jk (8) Selanjutnya nilai ini dihitung dengan mengkalikannya dengan turunan dari fungsi aktivasi yang menghasilkan faktor koreksi eror δ j sesuai dengan δ j = δ in j z j(1 z j ) (9) Kemudian menghitung koreksi eror v ij yang berfungsi untuk mengupdate v ij dengan menggunakan faktor δ j sesuai dengan v ij = δ j x i (10) Fase 3 : Perubahaan bobot 8. Hitung semua perubahan bobot. Tiap neuron dilayer output (y k,k = 1,,m) akan mempengaruhi bobot dari neuron di hidden layer sesuai dengan w jk (baru) = w jk (lama) + w jk (11) Selanjutnya menghitung perubahan bobot neuron di hidden layer (z j, j = 1,,p) akan mempengaruhi bobot dan biasnya dari setiap unit input sesuai v ij (baru) = v ij (lama) + v ij (12) 9. Memerikasa stopping condition, yakni apabila nilai eror sudah lebih kecil dari batas yang ditentukan atau iterasi sudah mencapai maksimum maka proses pelatihan dihentikan. Perhitungan nilai eror pada pelatihan menggunakan Mean Square Error (MSE) yang juga berfungsi untuk meningkatkan akurasi sesuai dengan persamaan berikut (Siang, 2005) : n ) 2 MSE = (y i y i i (13) n 2.4. Algoritma Nguyen-Widrow Algoritma Nguyen-Widrow merupakan algoritma yang digunakan untuk menginisialisasi bobot awal pada JST untuk mengurangi waktu pelatihan (Yudhi, 2014). 1. Inisialisasi parameter awal v ij, v 0j, w 0k dan w jk. 2. Memberi nilai batasan awal pada vij dengan range antara (-0.5) 0.5. selanjutnya adalah mencari nilai v ij sesuai dengan v ij = v 1 2 j + v 2 2 j +. +v n 2 j (14) 3. Hitung β atau factor skala sesuai dengan β = 0.7 (p) 1 n n = 0.7 p (15) 4. Dan menghitung nilai v ij sesuai dengan v ij = βv ij(lama) V ij (16) 5. Nilai bias yang digunakan sebagai inisialisasi adalah v oj = bilangan acak antara -β dan β. 6. Memberi nilai batasan w jk dan w 0k antara -0.5 dan Nilai Evaluasi Nilai evaluasi adalah nilai yang mampu mengukur tingkat persentase keakuratan dalam meramalkan dosis pupuk tanaman jeruk siam atau disebut juga dengan Error rate. Nilai evaluasi yang digunakan adalah Mean Absolute Precentage Errror (MAPE). MAPE sendiri digunakan untuk mengukur kehandalan metode dalam peramalan dosis pupuk. MAPE digunakan pada fase pengujian dimana MAPE menggunakan nilai persentase dalam menyatakan nilai eror yang didapatkan dari perbandingan peramalan dengan data aktual. Penjabaran rumus MAPE dijelaskan pada persamaan berikut (Puspita & Uenike, 2007): MAPE = 1 n y i y i x100 n i=1 (17) y i Sedangkan menghitung akurasi menggunakan

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1218 Akurasi = 100% - MAPE (18) 2.6. K-fold Cross Validation K-fold Cross Validation adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengukur ratarata keberhasilan dengan cara membagi data latih dan data uji secara berulang dengan acak (Banjarsari, dkk. 2015). Metode ini melakukan perulangan sebanyak k kali untuk membagi himpunan data secara acak menjadi k-subset yang saling bebas. Dan dipilih satu subset data yang berbeda untuk dan uji disetiap kali perulangan. Sebagai contoh jika nilai k bernilai 3, data akan dibagi menjadi 3 subset atau kelompok. Pada implementasinya subset pertama digunakan sebagai data uji, sedangkan data subset kedua dan ketiga sebagai data latih. Dan perulangan selanjutnya data subset kedua sebagai data uji, sedangkan data subset pertama dan ketiga menjadi data latih. Untuk mengetahui akurasi dari fold yang digunakan dijelaskan pada persamaan berikut: Akurasi = (MAPE K1+.. MAPE Kn)/n (19) 3. Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan untuk diagnosa dosis pupuk berdasarkan karakteristik dan lingkungan tanaman jeruk siam menggunakan metode backpropagation dilakukan dengan langkah penelitian sesuai dengan Gambar 1 berikut: Gambar 1. Diagram Metodologi Penelitian 3.1. Studi Literatur Studi literatur bertujuan untuk mempelajari teori yang akan digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian. Salah satunya mempelajari teori mengenai metode yang akan diimplentasikan dalam penelitian ini yakni backpropagation serta teori tentang karakteristik tanaman jeruk,lingkungan dan pemupukan yang di peroleh dari penelitian sebelumnya, buku, wawancara dengan pakar dibidang yang berkaitan, serta jurnal yang membahas topik pemupukan tanaman secara luas ataupus khusus tanaman jeruk Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan proses yang dilakukan untuk menganalisis semua kebutuhan yang diperlukan agar aplikasi berjalan dengan baik. Analisis kebutuhan terdiri dari deskripsi umum sistem dan spesifikasi lingkungan implementasi sistem Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam implementasi backpropagation adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber literatur terkait pemupukan tanaman jeruk siam dan kemudian dikonsultasikan kepada pakar. Data kemudian diolah agar dapat digunaan sesuai dengan kebutuhan sistem. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara ke Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO), narasumber pakar tanaman

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1219 jeruk dan pertanahan Ir. Sutopo,M.Si serta literatur buku atau jurnal yang terkait. Data yang diambil adalah data pemupukan jeruk dan aturan rekomendasi pemupukan berimbang Perancangan Perancangan desain sistem adalah rancangan arsitektur alur proses yang terjadi dalam sistem. Perancangan desain sistem menjelaskan alur sistem secara tersturktur mulai dari input hingga output yang dihasilkan Implementasi Implementasi sistem adalah proses pembangunan sistem sesuai dengan perancangan yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan tools pendukung lainnya. Input sistem berupa lebar kanopi jeruk siam, tekstur tanah dan jumlah bulan kering. Proses sistem adalah peramalan berdasarkan parameter tersebut dengan metode backpropagation dan output berupa dosis pupuk yang optimal dan berimbang. Gambar 2. Flowchart Diagram Alir Sistem 4.2. Flowchart Diagram Alir sistem Berikut adalah flowchart pencarian struktur jarinngan terbaik yang ditunjukan pada gambar dibawah ini 3.6. Pengujian Proses pengujian sistem dilakukan untuk mengukur keberhasilan serta akurasi sistem yang telah diimplementasikan. Pengujian dilakukan terhadap kombinasi parameter yang digunakan dalam proses backpropagation berdasarkan skenario pengujian yang telah dibuat. Detail pengujian akan dijelaskan pada bab pengujian dan analisis sistem Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan setelah tahapan perancangan, implementasi, dan pengujian telah selesai dilakukan. Kesimpulan akan mampu menjawab rumusan masalah dan mengacu pada hasil pengujian. Selain itu ditambahkan saran untuk memperbaiki kesalahan dan memberikan pertimbangan untuk pengembangan lanjut. 4. Perancangan 4.1. Flowchart Diagram Alir sistem Flowchart adalah alur proses implementasi sistem yang akan berjalan. Berikut adalah flowchart sistem yang ditunjukan pada gambar dibawah ini Gambar 3. Flowchart Pencarian Struktur Jaringan terbaik 5. Pengujian dan Analisis Berikut ini adalah hasil dan analisa dari pengujian yang dilakukan Pengujian K-Fold Cross Validation Tujuan dari pengujian ini adalah untuk

7 Rata-rata MAPE rata-rata Eror Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1220 mengetahui performa dari model jaringan saraf tiruan. Dalam pengujian ini nilai k-fold yang diuji adalah 4 dan 8 dengan data yang acak dimana nantinya akan dibandingkan akurasi antara kedua fold tersebut. Nilai parameter lain dalam pengujian ini seperti iterasi maksimum, batas eror, jumlah neuron hidden layer dan learning rate adalah sebagai berikut : iterasi maksimum atau jumlah epoch 500, jumlah neuron hidden layer 5, learning rate 0.3 dan batas eror Selain itu bobot yang digunakan dalam setiap percobaan adalah acak dan berbeda karena menggunakan metode Nguyen-widrow dan jumlah percobaan yang dilakukan adalah sebanyak 5 kali. Hasil pengujian k-fold cross validation terhadap tingkat akurasi dalam hal ini adalah MAPE dapat dilihat pada Gambar 4. Perbandingan eror K-fold 4 dan k-fold , , Fold 4 Fold 8 rata-rata eror 17, ,258 Gambar 4. Pengujian K-fold Cross Validation Berdasarkan Gambar 4 dapat disimpulkan fold 8 mempunyai akurasi yang lebih tinggi dibanding dengan fold 4. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya akurasi pada fold 8 adalah jumlah data latih yang lebih banyak daripada fold 4 sehingga pola data dan pengetahuan yang terbentuk di fase pelatihan fold 8 jauh lebih baik dan bobot terakhir yang dihasilkan juga lebih baik dibandingkan dengan fold 4. Akan tetapi dilihat dari rata-rata eror setiap fold baik itu fold 4 dan fold 8 masih tidak stabil untuk mengatasi ketidakstabilan eror tersebut diperlukan pengujian data yang lain yang tidak terpaku kepada fold 4 dan fold 8 baik itu data latih atau data ujinya. Selain itu urutan data juga mempengaruhi akurasi dan kestabilan eror dimana data yang urut menjadikan proses pembobotan lebih baik dibandingkan data yang acak. Iterasi serta jumlah hidden layer juga mempengaruhi akurasi. Iterasi yang kecil mengakibatkan proses pelatihan tidak mampu mendekati batas eror yang dikehendaki. Selain itu neuron hidden layer secara tidak langsung memberikan pengaruh pada bobot yang diacak secara random ditambah dengan algoritma nguyen widrow. Jumlah neuron hidden layer yang besar akan menjadikan nilai bobot juga semakin besar atau bahkan semakin kecil karena pada algoritma nguyen widrow dimana nilai β (beta) bergantung pada jumlah neuron hidden layer Pengujian Data Uji Konstan Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari data uji yang konstan dan jumlah data latih yang berbeda terhadap akurasi yang direpresentasikan dengan MAPE. Data latih yang diuji pada penelitian ini adalah 40, 48, dan 56 dengan data uji 8. Nilai parameter lain dalam pengujian ini seperti iterasi maksimum, batas eror, jumlah neuron hidden layer dan learning rate adalah sebagai berikut : iterasi maksimum atau jumlah epoch 500, jumlah neuron hidden layer 5, learning rate 0.3 dan batas eror Selain itu bobot yang digunakan dalam setiap percobaan adalah acak dan berbeda karena menggunakan metode Nguyen-widrow dan jumlah percobaan yang dilakukan adalah sebanyak 5 kali. Hasil pengujian berturut-turut dapat dilihat pada Gambar 5. Pengujian data uji yang konstan Rata-rata error ,185 10,102 9,178 Gambar 5. Pengujian Data Uji yang Konstan Berdasarkan Gambar 5. diatas dapat disimpulkan terjadi peningkatan akurasi pada data latih yang besar hal ini dikarenakan pembentukan pola dan pengetahuan di fase pelatihan akan semakin baik dengan banyaknya data yang bervariasi. Selain itu banyaknya data latih serta banyaknya iterasi juga mampu mendekati batas eror yang ditentukan. Akurasi tertinggi pada pengujian ini adalah data latih 56 dengan rata-rata 9.178% dimana pada fase pelatihan nilai MSE yang didapatkan sudah mendekati batas eror yang ditentukan sehingga

8 Rata-rata eror Rata-rata Eror Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1221 bobot pada akhir iterasi dianggap terbaik Pengujian Jumlah Neuron Hidden Layer Pada pengujian ini, jumlah hidden layer yang diuji adalah 1 sampai 5. Pengujian parameter pada setiap percobaan menggunakan 56 data latih dan 8 data uji, parameter lain yang digunakan adalah iterasi maksimum 500 dan minimal eror Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui jumlah hidden layer terbaik untuk akurasi yang maksimal. Hasil pengujian berturut-turut dapat dilihat pada Gambar 6. Pengujian hidden layer 9,5 9 8,5 8 7, Nilai eror 9,13 8,252 8,354 8,58 7,97 Gambar 6. Pengujian Neuron Hidden Layer Berdasarkan Gambar 6 diatas nilai eror terkecil didapatkan pada jumlah neuron hidden 5 dengan rata-rata 7.97%. Banyaknya jumlah neuron hidden layer akan menghasilkan eror yang semakin kecil dan memangkas iterasi menjadi lebih singkat. Pada implementasinya jumlah neuron hidden layer yang di uji adalah sesuai dengan aturan Heaton. Jumlah neuron hidden layer mempengaruhi waktu komputasi karena pengkoreksian di output layer dan hidden membutuhkan waktu yang lama. Selain itu jumlah neuron hidden layer yang tinggi akan menghasilkan nilai MSE yang mendekati dengan toleransi eror sehingga bobot yang dihasilkan dianggap terbaik juga pengaruh terhadap bobot dimana semakin besar hidden layer nilai β pada nguyen widrow juga semakin besar Pengujian Iterasi Maksimum Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji dan mengetahui pengaruh dari jumlah iterasi maksimum yang digunakan dalam pelatihan terhadap akurasi yang direpresentasikan dengan MAPE. Dalam pengujian ini jumlah iterasi yang diuji adalah sebagai berikut : 100, 200, 300, 400, dan 500. Pengujian dilakukan dengan menggunakan data latih 56 dan data uji 8. Nilai parameter lain dalam pengujian ini adalah sebagai berikut learning rate 0.3, jumlah hidden layer 5 dan minimal eror Selain itu bobot yang digunakan dalam setiap percobaan adalah acak dan berbeda karena menggunakan metode Nguyen Widrow. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 7. Pengujian Iterasi Maksimum Gambar 7. Pengujian Iterasi Maksimum Berdasarkan Gambar 7. diatas nilai eror yang dihasilkan dengan perbandingan iterasi maksimum secara signifikan terus. Umumnya semakin besar jumlah iterasi semakin bagus akurasi yang di dapatkan akan tetapi waktu pelatihan yang dibutuhkan menjadi lama hal ini terjadi karena semakin banyak perulangan semakin besar banyak proses perulangan serta semakin banyak proses perbaikan eror di iterasi sebelumnya. Iterasi yang kecil akan menghasilkan nilai MSE yang jauh dari batas eror sehingga untuk mencapai atau mendekati batas eror diperlukan iterasi yang banyak. Akan tetapi iterasi yang banyak akan menghasilkan overfitting atau hasil hanya bagus di fase pelatihan saja selain itu eror yang dihasilkan akan masuk kedalam titik minimum lokal atau bahkan global, untuk itu dibutuhkan iterasi yang efektif dimana eror yang didapat kecil dan waktu komputasi tidak begitu lama. Pada pengujian ini didapatkan nilai MSE yang mendekati batas eror berada pada iterasi 500 dengan nilai eror dipengujian yang konvergen Pengujian Learning rate Nilai Error 16,35 13,44912,801 10,71 9,67 Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji dan mengetahui pengaruh dari nilai learning rate yang digunakan dalam pelatihan terhadap akurasi yang direpresentasikan dengan MAPE. Dalam pengujian ini nilai learning rate yang digunakan adalah sebagai berikut : 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5, dan 0.6. Pengujian dilakukan dengan menggunakan data latih 56 dan data uji 8. Nilai parameter lain dalam pengujian ini

9 Rata-rata eror Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1222 seperti iterasi maksimum, batas eror dan adalah sebagai berikut : iterasi maksimum 500, jumlah neuron hidden layer 5 dan minimal eror Selain itu bobot yang digunakan dalam setiap percobaan adalah acak dan berbeda karena menggunakan metode Nguyen Widrow. Hasil pengujian nilai learning rate dapat dilihat pada Gambar 8. Pengujian learning rate ,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 Rata-rata 14,31410,3979,85810,29110,4311,372 error Gambar 8. Pengujian Iterasi Maksimum Berdasarkan Gambar 8 diatas dapat diketahui bahwa nilai eror atau akurasi tertinggi berada pada nilai 0.3 dengan rata-rata 10.39%. Pada implementasinya nilai learning rate yang kecil akan menghasilkan akurasi yang rendah dan untuk mencapai akurasi yang tinggi diperlukan iterasi yang banyak. Sedangkan dengan jumlah iterasi yang sama dan nilai learning rate yang besar akan memberikan akurasi yang tinggi tetapi apabila nilai learning rate terlalu besar akan mengakibatkan overfitting atau hasil hanya bagus di fase pelatihan saja selain itu eror yang dihasilkan akan masuk kedalam titik minimum lokal atau bahkan global serta ketidakstabilan jaringan. Pada pengujian ini nilai learning rate yang rendah akan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai batas eror karena MSE yang dihasilkan sangat jauh dengan batas eror. Selain itu bobot yang random juga mempengaruhi hasil akurasi ditambah faktor lain seperti urutan data dan jumlah neuron hidden layer. Sehingga dalam penelitian ini dipilih nilai learning rate yang tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi yakni 0.3 karena mempunyai hasil yang optimal dan MAPE terendah. Pada backpropagation sendiri learning rate berhubungan erat dengan pengoreksian dan perubahan bobot. 6. Kesimpulan dan Saran Beberapa poin kesimpulan dari hasil penelitianyang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Implementasi metode Backpropagation dalam peramalan dosis pupuk berdasarkan lingkungan dan karakteristik tanaman jeruk siam dengan menggunakan data pemupukan berupa parameter lebar kanopi, tekstur tanah dan curah hujan. Pada fase pelatihan menggunakan metode Nguyen widrow untuk mempercepat pelatihan dan menentukan bobot awal. Pada fase ini menghasilkan bobot terbaik di akhir iterasi yang digunakan di fase pengujian. Akurasi dipengujian di representasikan dengan MAPE yang membandingkan hasil data uji dan target yang sudah di denormalisasi. 2. Struktur jaringan terbaik yang terbentuk adalah dengan menggunakan 3 neuron input, 5 neuron hidden, dan 3 neuron output. Berdasarkan hasil pengujian sistem, akurasi tertinggi atau MAPE yang didapatkan adalah 9.178% yang didapatkan dari rata-rata eror dari nilai dosis pupuk nitrogen, fosfor dan kalium. 3. Proses pembentukan model backpropagation terdiri atas beberapa tahap, yaitu (1) melakukan pembagian data training dan data testing. (2) menormalisasi data, (4) membangun model dengan algoritma backpropagation yakni inisialisasi bobot awal dengan Nguyen-Widrow, menentukan banyaknya neuron di hidden layer, (5) denormalisasi dan (6) uji kesesuaian jaringan atau model terbaik yang digunakan untuk peramalan. 4. Sesuai dengan hasil pengujian, akurasi terbaik secara keseluruhan pengujian dengan menggunakan tiga parameter input yakni lebar kanopi, tekstur tanah dan curah hujan yang didapatkan dari rata-rata eror dari nilai dosis pupuk nitrogen, fosfor dan kalium, yakni 9.178% dengan jumlah data latih 56 dan data uji 8, learning rate 0.3 dan iterasi maksimum 500. Saran yang dapat diberikan untuk pengembang selanjutnya adalah :

10 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Melakukan optimasi terhadap nilai learning rate atau menggunakan adaftive learning rate sehingga didapatkan nilai learning rate yang optimal. 2. Mampu mengembangkan kategori data parameter tekstur tanah dan curah hujan menjadi lebih spesifik sehingga akurasi bisa dibandingkan apakah lebih tinggi atau lebih rendah. 3. Membadingkan dengan metode sejenis di survised learning untuk mengetahui akurasi yang didapatkan. 4. Menambahkan data parameter baru yang berpengaruh terhadap pemupukan tanaman jeruk siam. 5. Melakukan pengambilan data latih dan data uji secara acak disetiap proses pelatihan dan pengujian untuk mengetahui akurasi yang didapatkan. Daftar Pustaka Agustina, I.D Penerapan Metode Extreme Learning Machine Untuk Peramalan Permintaan. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November "Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura." Data Produksi Jeruk Siam Periode Mei 4. Accessed Mei 4, Hortikultura.pertanian.go.id. Banjarsari, Mutiara Ayu, Irwan Budiawan, and Andi Farmadi Penerapan K- Optimal Pada Algoritma Knn Untuk Prediksi Kelulusan Tepat Waktu Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Fmipa Unlam Berdasarkan IP Sampai Dengan Semester 4. Kumpulan Jurnal Ilmu Komputer Vol.2 No.2. Febriana, Mira Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backropagation. Semarang: Jurnal Teknik Industri Untirta. Kurniati, Dwi "Resiko Pendapatan Pada Usahatani Jeruk Siam di Kabupaten Sambas." Jurnal Social Economic of Agriculture Volume 3 Nomor 3. Kusumadewi, Felasufah Peramalan Harga Emas Menggunakan Feedforward Neutral Network dengan Algoritma Backpropagation. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Kusumadewi, Sri Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinta. Yogyakarta: Graha Ilmu. Puspita, A, and Unike Penggunaan Jaringan Saraf Tiruan Motode Backpropagation Untuk Memprediksi Bibir Sumbing. Seminar Nasional Teknologi. Ruidah, I.S Manfaat Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah. Jurnal Universitas Tulungagung Bonoworo Vol. 1 No. 1. Siang, J.J Jaringan Saraf Tiruan dan Pemrogramannya Menggunakan Matlab Sutopo, interview by Najmi Ridhani Jeruk Siam dan Pemupukannya (August 28). Yudhi, A., and M. Rhifky Analisis Algoritma Inisialisasi Nguyen-Widrow Pada Proses Prediksi Curah Hujan Kota Medan Menggunakan Metode Backpropagation. Medan: STIMIK Potensi Utama.

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) Arsitektur Jaringan Digunakan untuk meminimalkan error pada output yang dihasilkan oleh jaringan. Menggunakan jaringan multilayer. Arsitektur Jaringan Proses belajar & Pengujian

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Titik Misriati AMIK BSI Jakarta Jl. R.S Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan titik.tmi@bsi.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Gula Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Pada PG Candi Baru Sidoarjo

Peramalan Produksi Gula Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Pada PG Candi Baru Sidoarjo Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, April 2018, hlm. 1683-1689 http://j-ptiik.ub.ac.id Peramalan Produksi Gula Menggunakan Metode Jaringan Syaraf

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation 1 Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Reza Subintara Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Studi Modifikasi standard Backpropagasi

Studi Modifikasi standard Backpropagasi Studi Modifikasi standard Backpropagasi 1. Modifikasi fungsi objektif dan turunan 2. Modifikasi optimasi algoritma Step Studi : 1. Studi literatur 2. Studi standard backpropagasi a. Uji coba standar backpropagasi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION JURNAL MANUTECH 43 IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Yoan Elviralita 1, Asrul Hidayat 2 1 Program Studi Teknik Mekatronika-Politeknik Bosowa 2 Program Studi Perawatan dan Perbaikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah meminimalkan error pada output

Lebih terperinci

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI SERVICE KENDARAAN RODA 4 DENGAN METODE BACKPROPAGATION (STUDI KASUS PT. AUTORENT LANCAR SEJAHTERA) Muhammad Fahrizal Mahasiswa Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Estimasi Needs

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan Inventory Barang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

BAB VIIB BACKPROPAGATION dan CONTOH

BAB VIIB BACKPROPAGATION dan CONTOH BAB VIIB BACKPROPAGATION dan CONTOH 7B. Standar Backpropagation (BP) Backpropagation (BP) merupakan JST multi-layer. Penemuannya mengatasi kelemahan JST dengan layer tunggal yang mengakibatkan perkembangan

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Karyawan atau tenaga kerja adalah bagian

Lebih terperinci

SIMULASI DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (Study Kasus: PDAM TIRTA KEPRI) Ilham Aryudha Perdana

SIMULASI DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (Study Kasus: PDAM TIRTA KEPRI) Ilham Aryudha Perdana SIMULASI DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (Study Kasus: PDAM TIRTA KEPRI) Ilham Aryudha Perdana Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Volume : 3, Nomor:, Februari 206 ISSN : 2407-389X PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Fahmi Hasobaran Dalimunthe

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Pegawai atau karyawan merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Seminar Nasional Informatika 0 ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian, Purwa Hasan Putra Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ANALISA NILAI UJIAN MASUK STT WASTUKANCANA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

ANALISA NILAI UJIAN MASUK STT WASTUKANCANA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION ANALISA NILAI UJIAN MASUK STT WASTUKANCANA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Program Studi Teknik Informatika STT Wastukancana Jl. Raya Cikopak No.53, Sadang, Purwakarta

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Literatur Studi ini dilakukan dengan cara mencari dan membaca berbagai literatur serta karya-karya penelitian mengenai topik penelitian yang sudah

Lebih terperinci

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi, LAMPIRAN 15 Lampiran 1 Algoritme Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar Langkah 0: Inisialisasi bobot (bobot awal dengan nilai random yang paling kecil). Langkah 1: Menentukan maksimum epoch, target

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol 2, No 2, Februari 2018, hlm 785-792 http://j-ptiikubacid Prediksi Tingkat Keuntungan Usaha Peternakan Itik Alabio Petelur

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA Ramli e-mail:ramli.brt@gmail.com Dosen Tetap Amik Harapan Medan ABSTRAK Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemrosesan

Lebih terperinci

Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah memin

Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah memin BACK PROPAGATION Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah meminimalkan error pada output yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang diimplementasikan sebagai model estimasi harga saham. Analisis yang dilakukan adalah menguraikan penjelasan

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 203-209 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD

Lebih terperinci

BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh

BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh Sudharmadi Bayu Jati Wibowo

Lebih terperinci

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)* Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)* 1)Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Badan Meteorologi

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) 1 Musli Yanto, 2 Sarjon Defit, 3 Gunadi Widi Nurcahyo

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3 Contoh data Shorea hasil kodefikasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3 Contoh data Shorea hasil kodefikasi 8 disajikan contoh data Shorea hasil kodefikasi dari beberapa karakter yang bernilai nominal. Tabel 2 Karakter daun yang bernilai nominal Karakter Nilai Kode Bentuk tulang Tidak menempel 1 daun Permukaan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dielaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dapat diadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 2, Desember 2014 : 55-10 PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Nurmahaludin (1) (1) Staff Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

PREDIKSI NILAI UAS SISWA SMK MENGGUNAKAN ALGORITMA LEVENBERG-MARQUARDT (Studi Kasus : SMK Negeri 4 Tanjungpinang)

PREDIKSI NILAI UAS SISWA SMK MENGGUNAKAN ALGORITMA LEVENBERG-MARQUARDT (Studi Kasus : SMK Negeri 4 Tanjungpinang) PREDIKSI NILAI UAS SISWA SMK MENGGUNAKAN ALGORITMA LEVENBERG-MARQUARDT (Studi Kasus : SMK Negeri 4 Tanjungpinang) Dwi Kuntoro Dhani Susanto Mahasiswa Teknik Informatika, FT UMRAH (dwikuntoro_dhanisusanto@yahoo.com)

Lebih terperinci

134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D.

134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D. 134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D. Chapter 7 Backpropagation dan Aplikasinya Sutikno, Indriyati, Sukmawati

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 JARINGAN SARAF SECARA BIOLOGIS Jaringan saraf adalah salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) L K Widyapratiwi 1, I P A Mertasana 2, I G D Arjana 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS LEARNING RATES PADA ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES

ANALISIS LEARNING RATES PADA ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES ANALISIS LEARNING RATES PADA ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES Thomas Brian Universitas Trunojoyo Madura Bangkalan, Indonesia thomasbrian2112@yahoo.com Abstrak Salah satu algoritma

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Havid Syafwan 1, Herman Saputra 2 *1 Program Studi Manajemen Informatika, AMIK

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii Muhammad Arif Santoso, 2015. Peramalan Penjualan Produk Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Extreme Learning Machine. Skripsi ini dibawah bimbingan Auli Damayanti,S.Si, M.Si dan Dr. Herry Suprajitno,

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Hadi Syahputra Universitas Putra Indonesia YPTK Padang E-mail: hadisyahputra@upiyptk.ac.id

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN PREDIKSI CURAH HUJAN BULANAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BEBERAPA FUNGSI PELATIHAN BACKPROPAGATION (Studi Kasus: Stasiun Meteorologi Tabing Padang, Tahun 2001-2012) Cici Oktaviani, Afdal

Lebih terperinci

1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN

1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN 14 1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data pengeluaran beban listrik harian sepanjang tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 yang didapat dari

Lebih terperinci

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.2 (2016), hal ISSN : x

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.2 (2016), hal ISSN : x DETEKSI PENYAKIT PADA TANAMAN JERUK PONTIANAK DENGAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION [1] Fitrajaya Nugraha, [2] Beni Irawan, [3] Dwi Marisa Midyanti [1] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION Yuyun Dwi Lestari Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan E-mail : yuyun.dl@gmail.com

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Bagian terpenting dari CRM adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. CRM membutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI Media Informatika, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 1-11 ISSN: 0854-4743 JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI Kiki, Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi Kiki, Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi & Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Otak manusia memiliki struktur yang sangat kompleks dan memiliki kemampuan yang luar biasa. Otak terdiri dari neuron-neuron dan penghubung yang disebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. forecasting produksi gula berdasarkan hasil laporan tahunan PTPN IX

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. forecasting produksi gula berdasarkan hasil laporan tahunan PTPN IX BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada Tugas Akhir ini akan dirancang sebuah Perangkat Lunak untuk forecasting produksi gula berdasarkan hasil laporan tahunan PTPN IX (PERSERO) / PG.Pangka dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat keras komputer berkembang dengan pesat setiap tahunnya selalu sudah ditemukan teknologi yang lebih baru. Meskipun demikian masih banyak hal yang belum dapat

Lebih terperinci

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) Agus Perdana Windarto* 1, Dedy Hartama

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika BAB III. METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Teknik informatika yang memiliki andil yang cukup besar dalam berbagai kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika merupakan hal yang menarik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan dibahas mengenai teori-teori pendukung pada penelitian ini. Adapun teori tersebut yaitu teori jaringan saraf tiruan dan algoritma backpropragation. 2.1. Jaringan Saraf

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA Pembimbing: Desi Fitria Utami M0103025 Drs. Y. S. Palgunadi, M. Sc

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 4, No2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-31 Perbandingan Performansi Metode Peramalan Fuzzy Time Series yang Dimodifikasi dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Studi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis merupakan proses penguraian konsep ke dalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sehingga struktur logisnya menjadi jelas. Metode untuk menguji, menilai, dan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

2 2 ... v... 3 Santoso... 21 abawa... 29... 37... 53... 59... 67... 77 Yohakim Marwanta... 85... 89... 101 ... 109... 117 D. Jaringan Komputer Amirudd... 135 andha... 141... 151... 165 Syahrir... 171...

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION Zulkarnain Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics. UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN BEBAN PUNCAK DISTRIBUSI LISTRIK DI WILAYAH PEMALANG

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR Sofi Dwi Purwanto Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Lebih terperinci

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) Supriyanto 1, Sudjono 2, Desty Rakhmawati 3 ( 1,2. UNSOED Purwokerto, 3. STMIK

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Perceptron 2. ADALINE 3. MADALINE 2 Perceptron Perceptron lebih powerful dari Hebb Pembelajaran perceptron mampu menemukan konvergensi terhadap bobot yang

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN : Modifikasi Estimasi Curah Hujan Satelit TRMM Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Studi Kasus Stasiun Klimatologi Siantan Fanni Aditya 1)2)*, Joko Sampurno 2), Andi Ihwan 2) 1)BMKG Stasiun

Lebih terperinci

PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DI PDAM KOTA MALANG

PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DI PDAM KOTA MALANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 2, Juni 2016, hlm. 83-87 PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DI PDAM KOTA MALANG Daneswara

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR Jurnal Barekeng Vol. 8 No. Hal. 7 3 (04) ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR Analysis of Backpropagation Artificial Neural Network to

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan alir seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah perangkat lunak untuk prediksi kebangkrutan perusahaan berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang pernah terdaftar (listed) di

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Dahriani Hakim Tanjung STMIK POTENSI UTAMA Jl.K.L.Yos Sudarso Km 6.5 Tanjung Mulia Medan notashapire@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Bagian Ilmu Produksi Ternak Perah, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan selama dua

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION Restiana Putri Abstract - On a government agencies Badan Keluarga Berencana

Lebih terperinci

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Dewi Kusumawati 1), Wing Wahyu Winarno 2), M. Rudyanto Arief 3) 1), 2), 3) Magister Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci