BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Hengki Doddy Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai teori penunjang yang mendasari dalam pembahasan yaitu state of the art, metode dan pemodelan sistem. 2.1 State of the Art Game Tradisional Engklek merupakan game yang dibuat untuk menggambarkan permainan tradisional engklek. Game Engklek dibuat untuk diimplementasikan pada platform mobile berbasis android. Konsep yang dimiliki game ini adalah terdapat tingkatan level yang berbeda. Tingkatan level terdiri dari 2 level yaitu easy mode dan hard mode. Setiap level memiliki beberapa kategori permainan yaitu single player, two player dan three player. Game ini juga memiliki scene memilih karakter setelah pemilihan kategori permainan. Terdapat 5 karakter berbeda yang dapat dilipilih pada game. Cara bermain Game Engklek yaitu pada layar terdapat kotak-kotak sebagai arena engklek, lakukan tap/touch pada device kemudian menarik power untuk melakukan pelemparan batu. Langkah berikutnya melakukan loncatan dan mencari rumah. Pemenang pada Game Engklek ini ditentukan dengan menghitung pemilik rumah terbanyak (Prihandani, Bayupati & Wirdiani 2016). Game Tajog Race merupakan game yang juga dibuat untuk menggambarkan salah satu permainan tradisional yaitu tajog (egrang). Terdapat 2 game utama pada game Tajog Race yaitu Stage Game dan Explore Game. Stage Game merupakan game balap tajog dan Explore Game merupakan game endless yang dibuat untuk memberi variasi dalam game. Perbandigan dari Game Tradisional Engklek dengan game Tajog Race dapat dilihat pada tabel
2 6 Tabel 2.1 Perbandingan antara game Tradisional Engklek dengan game Tajog Race. Parameter Game Tradisional Engklek Game Tajog Race Platform Mobile, Android Mobile, Android Tema Game Permainan Tradisional Permainan Tradisional Game play/ level 1 game utama dengan 2 level mode, yaitu: 1. Level Easy merupakan Game Engklek dengan garis bantu dalam melakukan pelemparan batu. 2. Level Hard merupakan Game Engklek tanpa garis bantu dalam melakukan pelemparan batu. 2 game utama, yaitu: 1. Explore Game merupakan game endless yang memiliki 3 track yang berbeda, 2. Stage Game adalah game yang terdiri dari 3 stage dengan setiap stage memiliki game yang sama yaitu balap tajog namun terdapat perbedaan kecepatan, rintangan dan fitur menarik dari game di setiap track-nya. Fitur Multitouch Sensor Accelerometer, Collision Detection, Fungsi Random, Parallax Effect Game Casual Jebyuurrr! adalah game yang dibuat berdasarkan cerita atau hasil imajinasi. Game ini menceritakan bagaimana gurita telah melepaskan diri dari nelayan dan berusaha menghindari ikan-ikan yang ada untuk masuk ke dalam laut. Tujuan dari Game Casual Jebyuurrr! yaitu mengumpulkan poin sebanyakbanyaknya. Game ini tidak ada pembagian level yang jelas karena memiliki jenis survival atau endless game. Fitur sensor accelerometer digunakan dalam mengontrol pergerakan karakter gurita. Pergerakan gurita memanfaatkan sensor accelerometer difokuskan pada pergerakanan ke kanan dan ke kiri berdasarkan sumbu x (Christian 2013).. Game Casual Jebyuurrr! dan game Tajog Race memiliki fitur game yang sama namun memiliki perbedaan pada gameplay dan genre game. Perbedaan dari Game Casual Jebyuurrr! dengan Tajog Race dapat dilihat pada table 2.2.
3 7 Tabel 2.2 Perbandingan antara game Casual Jebyuurrr! dengan game Tajog Race. Parameter Game Casual Jebyuurrr! Game Tajog Race Platform Mobile, Android Mobile, Android Alat Pengembang dan Bahasa Eclipse IDE, Bahasa Pemgoraman Java Corona SDK, Bahasa Pemgoraman Lua Pemrograman Game play/ level 1 game utama yaitu gurita menghindari ikan dan mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya (endless game) 2 game utama, yaitu: 1. Explore Game merupakan endless game yang memiliki 3 track yang berbeda, 2. Stage Game adalah game yang terdiri dari 3 stage dengan setiap stage memiliki game yang sama yaitu balap tajog namun terdapat perbedaan kecepatan, rintangan dan fitur menarik dari game di setiap track-nya. Fitur Sensor Accelerometer, Sensor Suara, Multitouch Sensor Accelerometer, Collision Detection, Fungsi Random, Parallax Effect Genre Endless Race dan Endless -Running Game Game Super Noseman merupakan game 2 dimensi dengan genre endlessrunning game. Game ini diadopsi dari game terdahulunya yang telah mendapatkan respon sangat baik yaitu Temple Run dan Flappy Bird. Cara bermain dari Super Noseman ini adalah menyelamatkan penduduk dengan cara menangkapnya dan memukul obstacle yang ada di dalam gedung. Obstacle yang digunakan adalah karakter ninja. Game akan berakhir ketika Super Noseman gagal menyelamatkan penduduk atau gagal memukul ninja dengan jumlah tertentu. Nilai atau poin yang didapatkan tergantung dari berapa banyak ninja yang berhasil dipukul dan berapa banyak penduduk yang dapat diselamatkan (Handoyo 2014).
4 8 Game Tajog Race dan game Super Noseman memiliki kesamaan genre game yaitu endless-running game. Selain genre, fitur yang digunakan juga ada kesamaan seperti penggunaan fitur parallax effect. Disamping kesamaan tersebut, kedua game memiliki perbedaan dari beberapa aspek. Perbedaan dari game Super Noseman dengan Tajog Race dapat dilihat pada table 2.3. Tabel 2.3 Perbandingan antara game Super Noseman dengan game Tajog Race. Parameter Game Super Noseman Game Tajog Race Platform Mobile, Android Mobile, Android Game play/ level 1 game utama yaitu endlessrunning game dengan Super Noseman sebagai karakter utama. 2 game utama, yaitu: 1. Explore Game merupakan game endless yang memiliki 3 track yang berbeda, 2. Stage Game adalah game yang terdiri dari 3 stage dengan setiap stage memiliki game yang sama yaitu balap tajog namun terdapat perbedaan kecepatan, rintangan dan fitur menarik dari game di setiap track-nya. Fitur Parallax Effect, Algoritma Sensor Accelerometer, Circle Collision, Algoritma Collision Detection, Fungsi Axis-Aligned Bounding Box Random, Parallax Effect Genre Endless-Running Race dan Endless-Running Wang dan Lin (2012) membuat jurnal mengenai Game AI: Simulating Car Racing Game by Applying Alghorthms. Jurnal tersebut membahas game dengan genre race. Game tersebut mengimplementasikan algoritma pencarian jarak terpendek (pathfinding). Algoritma yang digunakan adalah algoritma A* untuk menghindari rintangan yang memiliki pergerakan statis dan dinamis. Simulasi
5 9 balap F1 (Formula 1) digunakan sebagai objek penerapan algoritma A* tersebut. Ujicoba dilakukan pada 3 track yang berbeda yaitu Turki, Hungaria dan Italia. Game Tajog Race dan Simulating Car Racing Game tersebut memiliki kesamaan pada salah genre game yaitu race game. Perbedaan juga nampak pada game play, fitur dan genre game. Perbedaan dari Simulating Car Racing Game dengan game Tajog Race dapat dilihat pada table 2.4. Tabel 2.4 Perbandingan antara Simulating Car Racing Game dengan game Tajog Race. Parameter Simulating Car Racing Game Tajog Race Game Game play/ level 1 game utama yaitu race game dengan Formula 1 sebagai objek simulasi game. Terdapat 3 track berbeda yang digunakan pada game, antara lain: Turki, Hungaria dan Italia. 2 game utama, yaitu: 1. Explore Game merupakan game endless yang memiliki 3 track yang berbeda, 2. Stage Game adalah game yang terdiri dari 3 stage dengan setiap stage memiliki game yang sama yaitu balap tajog namun terdapat perbedaan kecepatan, rintangan dan fitur menarik dari game di setiap track-nya. Fitur Algoritma A*, Collision Sensor Accelerometer, Detection dan Fungsi Collision Detection, Fungsi Random Random, Parallax Effect Genre Race Race dan Endless-Running 2.2 Definisi Game Game berasal dari Bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian kelincahan intelektual (intellectual playability game). Kelincahan intelektual pada tingkat tertentu merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara
6 10 maksimal. Dengan kata lain, segala bentuk kegiatan yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian terhadap target tertentu dapat dikatakan sebagai game (Zamroni, Suryaman & Jalaludin 2013). Game atau permainan biasanya dilakukan untuk kesenangan dan kadang kadang digunakan sebagai alat pendidikan. Pembuat Game harus membuat deskripsi yang menceritakan game yang akan dibuat terlebih dahulu untuk membuat sebuah game. Selain itu dibutuhkan juga desain game yang sederhana untuk mempermudah pembuatan game. Desain yang telah dibuat dapat membantu mengetahui semua elemen-elemen yang dibutuhkan dalam pembuatan game, misalnya karakter user, karakter musuh, animasi serangan dan sebagainya. Membuat game akan mebutuhkan gambar dari tiap elemen-elemen yang ada, background image, dan sound. Semua hal diatas dapat dikatakan sebagai resources game. 2.3 Jenis-Jenis Game Menurut Chowanda & Lusiana, game dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis Game diantaranya shooting (tembak-tembakan), fighting (pertarungan), adventure (Petualangan), Simulasi, Konstruksi, Manajemen, Strategi, Olahraga, puzzle, dan Edugames (Chowanda & Lusiana 2011). 1. Shooting (Tembak-Tembakan) Game tembak-tembakan sangat memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, juga timing, inti dari game jenis ini adalah tembak, tembak dan tembak. Contoh : GTA, dan Crysis. 2. Fighting (Pertarungan) Fighting (pertarungan) merupakan game yang permainannya memerlukan refleks dan koordinasi mata dan tangan dengan cepat, tetapi inti dari game pertarungan adalah penguasaan hafalan jurus. Contoh: Mortal Kombat dan Tekken. 3. Adventure (Petualangan) Game yang lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berpikir pemain dalam menganalisia tempat secara visual, memecahkan tekateki maupun menyimpulkan berbagai peristiwa. Contoh: Kings Quest, dan Space Quest.
7 11 4. Simulasi, Konstruksi, Manajemen Video game simulasi, kontruksi dan manajemen seringkali menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan dengan detil berbagai faktor. Contoh: The Sims. 5. Strategi Game strategi memerlukan koordinasi dan strategi dalam memainkan permainan ini. Kebanyakan game strategi adalah game perang. Contoh: Warcraft. 6. Olahraga Jenis game olahraga merupakan adaptasi dari kenyataan, membutuhkan kelincahan dan juga strategi dalam memainkannya. Contoh : Winning Eleven dan NBA. 7. Puzzle Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut. Contoh : Tetris, Minesweeper dan Bejeweled. 8. Edugames Edugames dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, baik untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Developer yang membuat edugame, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan desain visual ataupun animasinya. Contoh edugames: Bobi Bola, Dora the Explorer, Petualangan Billy dan Tracy. Game Tajog Race merupakan game yang memiliki dua genre atau jenis game. Jenis game running-endless diimplementasikan pada Explore game dan jenis racing (olahraga) diimplementasikan pada Stage game. 2.4 Metajog Permainan egrang adalah permainan berjalan menggunakan alat yang terbuat dari bambu dan pelepah sagu atau tempurung kelapa. Nilai budaya yang
8 12 terkandung dalam permainan egrang adalah kerja keras, keuletan dan sportivitas. Permainan egrang pada umumnya dilakukan oleh anak-anak yang berusia 7-13 tahun dengan jumlah pemain berkisar 2-5 orang. Selain menggunakan bambu, egrang dapat pula dibuat dari batok kelapa. Aturan permainan egrang bambu dapat dibagi menjadi dua yaitu perlombaan lari atau balapan dan pertandingan untuk saling menjatuhkan dengan cara memukulkan kaki-kaki bambu (Purbowinanto 2011, h.23). Egrang merupakan permainan tradisional yang cukup terkenal di berbagai wilayah di nusantara, tidak terkecuali daerah Bali. Egrang lebih dikenal oleh masyarakat Bali dengan nama tajog (metajog). Tajog merupakan salah satu permainan tradisional yang terkenal di Bali. Nama permainan ini diambil dari nama alat yang dipakai yaitu tajog. Cara bermain tajog yaitu dengan mengandalkan keseimbangan dan kecepatan gerakan tajog untuk bersaing dengan lawan yang lain untuk mencapai garis finish paling cepat. Metajog merupakan sebuah permainan tradisional Bali yang sudah tidak ada penggemarnya lagi. Metajog ini sebenarnya murah meriah, hanya diperlukan dua potongan bambu untuk kaki-kakian. Untuk alas tempat berpijak bisa dipakai potongan bambu kecil atau kayu. Alas ini kemudian diikat pada kaki tajog dengan ketinggian yang disesuaikan dengan keinginan dan keberanian. Keseimbangan yang baik memang mutlak diperlukan bila tidak ingin jatuh terjerembab dari kaki tajog yang tinggi (Win 2010, h.50).
9 13 Gambar 2.1 Permainan Tajog Metajog Permainan tajog dari Bali dimainkan oleh beberapa anak. Bentuk dan ukuran tajog dapat diperkirakan seperti pada gambar Sensor Accelerometer Accelerometer merupakan alat atau transduser yang digunakan untuk mengukur percepatan, getaran dan percepatan yang disebabkan oleh gravitasi. Secara umum sensor accelerometer bekerja untuk mengukur percepatan akibat gerakan benda yang melekat dengannya (Nugroho 2013, h.15). Accelerometer memiliki banyak kegunaan yang diimplementasikan pada berbagai alat untuk membantu kelangsungan hidup manusia, misalnya pada device yang sedang berkembang yaitu diterapkan pada smartphone sebagai image stabilization dalam camera recorder dan track switching untuk mengubah lagu yang dimainkan. Sensor accelerometer diterapkan pada game Tajog Race sebagai kontrol gerak karakter utama dalam menghindari rintangan yang ada.
10 Collision Detection Collision detection merupakan suatu algoritma yang digunakan pada saat terjadi tumbukan antara objek satu dengan objek lainnya. Collision detection atau pendeteksian tumbukan adalah proses pengecekan apakah beberapa buah objek spasial saling bertumbuk atau tidak. Jika ternyata ada paling sedikit dua buah objek yang bertumpuk, maka kedua objek tersebut dikatakan saling bertumbukkan (Nugraha 2010). Collision detection pada game Tajog Race digunakan untuk memberikan tindakan jika terjadi tumbukan. Collision detection digunakan pada game Tajog Race untuk memberikan tindakan terhadap tumbukan yang terjadi antara karakter game dengan rintangan dan karakter game dengan jajanan bali. 2.7 Fungsi Random Fungsi random merupakan fungsi yang digunakan untuk melakukan perintah acak. Bahasa pemrograman Lua yang digunakan oleh Corona SDK mendukung penggunaan random function. Corona memiliki libraries math.* yang menangani pembuatan nilai acak dengan mudah untuk digunakan di aplikasi atau game. Pembuatan game sering menggunakan fungsi ini untuk memberikan proses yang tak terduga karena perintah acak yang dilakukan. Biasanya random function digunakan pada game puzzle, shooter game dan masih banyak lagi. Random function diimplementasikan pada game Tajog Race untuk penempatan rintangan, jajanan bali, health dan healing kit. 2.8 Parallax Effect Parallax effect adalah efek yang dilihat mata terhadap perpindahan atau besarnya sebuah objek yang disebabkan oleh perbedaan posisi objek tersebut. Efek ini dapat diilustrasikan seperti saat seseorang melintasi jalan menggunakan mobil, maka perpindahan tiang listrik di pinggir jalan terasa lebih cepat dibandingkan dengan gunung yang posisinya jauh dari tiang listrik tersebut (Handoyo 2014, h.94).
11 15 Parallax effect ini banyak diimplementasikan pada game yang bertipe scrolling seperti endless-running game dan race. Game Tajog Race mengimplementasikan parallax effect pada kedua game utama yaitu Explore Game dan Stage Game. Pergerakan track dan batas track pada game diimplementasikan parallax effect tersebut. 2.9 Corona SDK (Software Development Kit) Corona SDK merupakan software engine yang diciptakan oleh Walter Luh. Corona SDK membantu software programmer untuk membuat aplikasi dan game dalam platform mobile berbasis ios dan Android. Corona SDK menggunakan bahasa pemrograman Lua. Fitur yang terdapat pada Corona antara lain adalah audio, grafis, jaringan dan beberapa sensor seperti accelerometer dan GPS (Burton 2013). Game Tajog Race merupakan game 2 Dimensi berbasis Android yang dibuat menggunakan corona SDK. Beberapa library digunakan untuk mengimplementasi game Tajog Race seperti library math.*, physics.* dan transition.* Pemodelan Sistem Pemodelan sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan game Tajog Race. Pemodelan sistem adalah langkah untuk menggambarkan secara umum game yang akan dibangun, adapun bentuk gambaran umum digambarkan dengan flowchart, use case diagram dan activity diagram Flowchart Flowchart adalah penyajian yang sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari langkahlangkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. System flowchart adalah urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses
12 16 pengolahan data. Program flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program (Anharku. 2009). Simbol-simbol yang digunakan pada pembuatan flowchart dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut. Tabel 2.5 Simbol Flowchart Simbol Nama Keterangan Terminator Permulaan/ akhir program Garis Alir Preparation Arah aliran program Proses inisialisasi/ pemberian harga awal Proses Proses perhitungan/ proses pengolahan data Input/ Output Data Proses input/ output data, parameter, informasi Predefined Process (Sub Program) Decision On Page Connector Off Page Connector Permulaan sub program/ proses menjalankan sub program Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada satu halaman Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada halaman berbeda
13 17 Flowchart digunakan untuk menggambarkan alur proses pengerjaan game dari awal sampai selesai game dirancang. Flowchart ini membantu untuk mengerjakan pertahap langkah pembuatan game Tajog Race, dengan kata lain flowchart yang dibuat nantinya sebagai landasan alur perancangan game Tajog Race Use Case Diagram Use case adalah rangkaian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah-laku benda dalam sebuah model serta di realisasikan oleh sebuah collaboration. Umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses sistem atau kebutuhan sistem dari sudut pandang user (Rumbaugh, Jacobson & Booch 2005, h.78). Use case diagram adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga user sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. Use case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Adapun simbol dari Use Case Diagram dapat dilihat pada tabel 2.6. Tabel 2.6 Simbol dari Use Case Diagram Simbol Nama Keterangan Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem Actor Use Case Menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan atau memanfaatkan sistem
14 18 Relationship Hubungan antara actor dengan use case. Terdapat dua hubungan, yaitu: 1. <<include>> : kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi 2. <<extends>> : kelakukan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu Use case menggambarkan suatu interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu. Aktor atau seorang adalah entitas manusia atau mesin yang melakukan interaksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu Activity Diagram Activity diagram merupakan penyampaian secara grafis dari seluruh tahapan alur kerja. Activity diagram ini mengandung aktivitas, pilihan tindakan, perulangan dan hasil dari aktivitas tersebut. Pada pemodelan UML, diagram ini juga dapat digunakan untuk menjelaskan proses bisnis dan alur kerja operasional secara pertahap dari komponen suatu sistem yang dirancang (Rumbaugh, Jacobson & Booch 2005, h. 96). Adapun simbol dari activity diagram dapat dilihat pada tabel 2.7. Tabel 2.7 Simbol dari Activity Diagram Simbol Nama Keterangan Initial State Titik awal dimulai activity Final State Finish (akhir activity)
15 19 State Decision Initial activity Pilihan untuk mengambil keputusan Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana alir aktivitas dimulai, keputusan yang mungkin terjadi dan bagaimana alir aktivitas berakhir.
RANCANG BANGUN GAME TAJOG RACE BERBASIS ANDROID
RANCANG BANGUN GAME TAJOG RACE BERBASIS ANDROID A. A. Made Arta Wijaya, I Ketut Adi Purnawan, Kadek Suar Wibawa Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN GAME TAJOG RACE BERBASIS ANDROID
RANCANG BANGUN GAME TAJOG RACE BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Defianti dkk. (2012) membuat penelitian yang berjudul Games Edukasi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Defianti dkk. (2012) membuat penelitian yang berjudul Games Edukasi Adaptif Berbasis Karakter Bubu & Baba Adventures Menggunakan Platform Blackberry. Pembuatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dalam pembuatan game Sunlana, penulis mengambil dua judul karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah pertama yang ditulis oleh
Lebih terperinciPembuatan Permainan Super Noseman
Erico Darmawan Handoyo Jurusan S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri no. 65 Bandung email: erico.dh@itmaranatha.org; khe.wan.xing@outlook.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1. TINJAUAN PUSTAKA Dilihat dari perkembangan dunia game saat ini sangat berkembang, selain itu game juga banyak disenangi oleh semua kalangan. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut
Lebih terperinciGAME EDUKASI MENINGKATKAN DAYA INGAT ANAK BERMAIN BERSAMA DIDO DENGAN MACROMEDIA DIRECTOR SKRIPSI
GAME EDUKASI MENINGKATKAN DAYA INGAT ANAK BERMAIN BERSAMA DIDO DENGAN MACROMEDIA DIRECTOR SKRIPSI disusun oleh Suindarti 07.12.2212 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkembangan teknologi sangat sulit dijauhkan dari kehidupan manusia. Khususnya bermunculannya smartphone yang membantu pekerjaan manusia atau
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dengan teknologi write once run everywhere, aplikasi-aplikasi android dapat dikembangkan dalam Java. Project Java Android digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Perancangan aplikasi game bola pantul menggunakan Eclipse Galileo sebagai desain pengembang aplikasi. Eclipse memiliki sifat Multi-platform
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Android merupakan sistem operasi y.ang berbasis Linux, dan dapat diimplementasikan untuk telepon seluler seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Makanan Sehat Makanan yang sehat yaitu makanan yang higienis dan bergizi. Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan tidak mengandung racun
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Pendidikan di Indonesia saat ini masih terus berkembang. Salah satunya dalam bidang informatika komputer. Di Indonesia saat ini mempelajari ilmu komputer
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. ada maka game tidak akan berjalan dengan baik. Elemen-elemen pembuatan game
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Tahap produksi memiliki beberapa elemen yang penting untuk dikerjakan. Elemen-elemen ini mempunyai keterkaitan satu sama lain, apabila salah satu tidak ada maka game
Lebih terperinciAPLIKASI PERMAINAN-PERMAINAN ISLAMI UNTUK ANAK-ANAK MENGGUNAKAN ADOBE DIRECTOR 11. Naskah Publikasi
APLIKASI PERMAINAN-PERMAINAN ISLAMI UNTUK ANAK-ANAK MENGGUNAKAN ADOBE DIRECTOR 11 Naskah Publikasi Diajukan oleh: Hami Farchati 07.12.2601 Kepada: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game 3.1.1 Konsep Dasar Game Game Tangkap Koruptor ini adalah permainan yang dimainkan oleh 1 orang (single player). Player akan berlari
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Game Menurut Ma'ruf Harsono (2014: 3) di dalam bukunya yang berjudul "Pengaruh Bermain Game Terhadap Perkembangan Remaja" dijelaskan bahwa: 1. Game adalah lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari perkembangan informasi saat ini, industri game sudah sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari perkembangan informasi saat ini, industri game sudah sangat berkembang pesat dan banyak menarik perhatian masyarakat luas, membuat game menjadi suatu bagian
Lebih terperinciBAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan game Timun Mas digunakan perangkat yang dibagi menjadi 2 perangkat, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atas keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Game Digital saat ini bukan lagi hanya sebagai sebuah permainan, namun sudah sebagai kegiatan untuk ekspresi dari bentuk kesenangan kita didunia nyata. Banyak game
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membicarakan tentang teknologi mobile sekarang ini tentu sudah sangat digemari. Pesatnya perkembangan berbagai program aplikasi yang dibutuhkan sangat cepat dan menarik,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecerdasan buatan merupakan cabang ilmu computer yang bertujuan membuat mesin menjadi lebih pintar dan dapat melakukan pekerjaan seperti manusia. Kecerdasan dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembuatan Game Petualangan Menggunakan Construct Identifikasi Masalah 1.3 Tujuan Tugas Akhir
BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi serta sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinci3.5.1 Use Case Diagram Activity Diagram Unity 3D Pengenalan Unity 3D Komponen (Component)...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv MOTTO DAN PERKATAAN... v PRAKATA... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvii INTISARI... xviii ABSTRACT...
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan atau game merupakan suatu kebutuhan hiburan yang kini semakin digemari oleh semua kalangan. Peranan game cukup efektif untuk menghilangkan kejenuhan, kepenatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Game tidak hanya dapat dijadikan sebagai sarana hiburan pada era sekarang, tetapi juga dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran, mencari teman baru, melatih
Lebih terperinciRANCANG BANGUN GAME TRADISIONAL ENGKLEK BERBASIS ANDROID
RANCANG BANGUN GAME TRADISIONAL ENGKLEK BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Sistem Game merupakan kata yang berasal dari dari bahasa inggris yang berarti permainan. Memainkan game dikomputer sangat menyenangkan. Namun
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN APLIKASI
BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN APLIKASI Dalam bab ini akan menjelaskan tahapan tahapan yang berada dalam tahapan Production yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. 3.1 Pembuatan Game Design
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang amat pesat dari dunia teknologi. berimbas pula pada pesatnya perkembangan dunia game video.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan yang amat pesat dari dunia teknologi berimbas pula pada pesatnya perkembangan dunia game video. Kemudahan untuk memainkan maupun membuat game video yang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN GAME EDUKASI ASAH OTAK ANAK BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN APLIKASI CONSTRUCT 2
1 RANCANG BANGUN GAME EDUKASI ASAH OTAK ANAK BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN APLIKASI CONSTRUCT 2 Muhamad Firdaus, Handang Wahyu Nugroho Program Studi Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Game vertical shooter ini memiliki 3 stage dalam pembuatannya. Stage 1 memiliki tingkat kesulitan dengan level yang mudah dan dengan tampilan background berupa hutan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang teori-teori penunjang yang mendasari dalam pembahasan, yaitu konsep dasar game, corona SDK, Lua, dan tentang permainan meong-meongan. 2.1 State of the Art
Lebih terperinciPENERAPAN METODE COLLISION DETECTION DALAM PERMAINAN BERBASIS ANDROID. Yulianti Haerun Nisa,Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania.
PENERAPAN METODE COLLISION DETECTION DALAM PERMAINAN BERBASIS ANDROID Yulianti Haerun Nisa,Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN GAME TRADISIONAL ENGKLEK BERBASIS ANDROID
RANCANG BANGUN GAME TRADISIONAL ENGKLEK BERBASIS ANDROID Putu Wulan Dewi Prihandani, I Putu Agung Bayupati, Ni Kadek Ayu Wirdiani Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Bukit
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan baik, diperlukan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut :
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Game 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Agar game Android Igor Vasilev : The Lost Power ini dapat berjalan dengan baik, diperlukan spesifikasi perangkat keras
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Perancangan Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan game flash Merpati shooter. Dalam mengevaluasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komputer pada saat ini sangat pesat, dimana yang telah kita ketahui dalam instansi pemerintahan maupun swasta, lebih mengutamakan menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi pada era ini telah membuat banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi pada era ini telah membuat banyak perubahan terutama didalam gaya hidup pada masyarakat. Salah satu perubahan yang mencolok dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghibur manusia. Game adalah salah satu media yang paling banyak dipakai
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi akhir-akhir ini sangat pesat terutama dalam bidang komputer. Perkembangannya sangat sulit dijauhkan dari kehidupan manusia baik mempermudah
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Perkembangan game dari skala kecil maupun besar sangat bervariasi yang dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa memandang umur, dari anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal yang menjadi latar belakang pembangunan sistem, dan metode yang digunakan untuk menghasilkan solusi yang mampu menyelesaikan masalah yang
Lebih terperinciMATERI TIK KELAS 5 SEMESTER 1 SD KATOLIK SANTA MARIA MAGELANG
MATERI TIK KELAS 5 SEMESTER 1 SD KATOLIK SANTA MARIA MAGELANG Mengenal Diagram alir (flowchart program) Flowchart adalah penyajian yang sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan penanganan informasi
Lebih terperinciPembuatan Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Telinga Dengan Menggunakan SHARPDEVELOP dan 3Ds MAX
Pembuatan Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Telinga Dengan Menggunakan SHARPDEVELOP dan 3Ds MAX Sandhya Hutamaputra 1) DR. Ing. Farid Thalib 2) 1) Laboratorium Teknik Informatika, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Game atau permainan, telah diciptakan sejak masa sebelum masehi sebagai media hiburan bagi orang orang yang ikut memainkannya, atau juga hiburan bagi orang
Lebih terperinciMuhamad Zulkhaidir Faruqi APLIKASI GAME EDUKASI VIRTUAL ANGKLUNG BERBASIS DEKSTOP
Muhamad Zulkhaidir Faruqi 10108309 APLIKASI GAME EDUKASI VIRTUAL ANGKLUNG BERBASIS DEKSTOP LATAR BELAKANG Angklung Alat musik multitonal (bernada ganda) yang berkembang di Jawa Barat. Alat musik ini dibuat
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Pendidikan di Indonesia saat ini masih terus berkembang. Salah satunya dalam bidang informatika komputer. Di Indonesia saat ini mempelajari ilmu komputer
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
25 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Kebutuhan Sistem 3.1.1. Deskripsi Masalah Museum adalah tempat bersejarah atau pameran benda bersejarah yang dikumpulkan dari sumbangan ataupun penemuan yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan informasi yang merupakan gabungan dari teks, grafik, audio dan video sehingga membuat pengguna dapat bernavigasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama peranan permainan dirasakan cukup efektif dalam membantu menghilangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan merupakan sesuatu yang banyak digemari oleh semua kalangan. Sudah sejak lama peranan permainan dirasakan cukup efektif dalam membantu menghilangkan kepenatan,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI GAME MOBILE WAYANG FIGHTER PADA PLATFORM ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA BASIC PROBABILITY
RANCANG BANGUN APLIKASI GAME MOBILE WAYANG FIGHTER PADA PLATFORM ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA BASIC PROBABILITY TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diperlukan agar dapat mengimplementasikan game Job Seeker ini. a. Intel Pentium 4 2,34 Ghz. b. Memory (RAM) 512MB RAM
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Bagian ini akan menjelaskan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan agar dapat mengimplementasikan game Job Seeker ini. 4.1.1 Spesifikasi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Game Android, Bangunan Suci Bali, Aplikasi Android, Smartphone
ABSTRAK Bali terkenal dengan memiliki banyak bangunan suci yang dibangun sebagai simbol dari manifestasi Tuhan Yang Maha Kuasa menurut kepercayaan umat Hindu. Bangunan suci tersebut dibangun sesuai dengan
Lebih terperinciBAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN
BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN 3.1 Algoritma Program Dibutuhkan algoritma untuk diimplementasikan ke dalam program aplikasi ini, yaitu langkah langkah instruksi sehingga dicapai hasil yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dalam bidang komputer, banyak digunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi dalam bidang komputer, banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk bidang hiburan. Salah satunya penggunaan komputer dalam bidang hiburan
Lebih terperinciPEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah)
PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Tahap ini merupakan proses menentukan gambar. Desain gambar merupakan
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aset Game Tahap ini merupakan proses menentukan gambar. Desain gambar merupakan bagian penting dan juga menentukan kesuksesan sebuah game. Gambar harus didesain semenarik untuk
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan pemaparan tentang program aplikasi yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan mengenai kelebihan dan kekurangan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Tahap analisis sistem merupakan salah satu usaha mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan diciptakan. Di dalamnya
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Perkemangan game dari skala kecil maupun besar sangat bervariasi yang dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa memandang umur, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Adapun perancangan dari Program Permainan Mewarnai Gambar Untuk Balita adalah dengan menggunakan desain yang dibuat pada software Macromedia Flash
Lebih terperinciPERNYATAAN. Denpasar, Juli Swastika Widya Mahasena
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan saya tidak
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan uji coba dari aplikasi game roguelike berbasis Android: IV.1.1. Tampilan Stage Tampilan utama ini merupakan tampilan awal
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
40 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk memecah sistem ke dalam komponen-komponen subsistem yang lebih kecil untuk mengetahui hubungan setiap komponen tersebut
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. game hanya dijadikan sarana hiburan semata namun sekarang game telah. dan console tetapi sekarang sudah memasuki era mobile game.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Game telah menjadi satu hal yang ada di dalam keseharian kita. Dahulu, game hanya dijadikan sarana hiburan semata namun sekarang game telah menjadi luas fungsinya,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis Kebutuhan Fungsional
BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem adalah sebuah upaya yang bertujuan untuk memperoleh gambaran rancangan sistem yang akan dibangun mulai dari apa saja proses yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Huda (2014) dalam Tugas Akhir yang berjudul PEMBUATAN GAME 2D HANCURKAN PENYAKIT. Membangun game dimana player berjalan melewati rintangan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN GAME MEONG-MEONG PADA PLATFORM ANDROID
RANCANG BANGUN GAME MEONG-MEONG PADA PLATFORM ANDROID TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagai persyaratan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dengan teknologi write once run everywhere, aplikasi-aplikasi android dapat dikembangkan dalam Java. Project Java Android digunakan untuk menjalankan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terdapat banyak macam game dengan menggunakan komputer sebagai medianya. Dari dimensinya game dibagi menjadi dua yaitu game 2D dan 3D, sedangakan dari kategori
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Game lari halang rintang ini memiliki 3 tingkatan kesulitan dalam pembuatannya. Masing-masing tingkatan pada game ini memiliki kesulitan yang berbeda-beda, yaitu:
Lebih terperinciRANCANG BANGUN GAME HANOMAN HEROES PADA PLATFORM ANDROID
RANCANG BANGUN GAME HANOMAN HEROES PADA PLATFORM ANDROID I Made Suryanata, I Putu Agung Bayupati, Kadek Suar Wibawa Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Bali,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Newzoo Report Mengenai Jumlah Mobile Gamer di Indonesia 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar game di Indonesia sangat besar dan terus tumbuh. Newzoo Report mencatat, Indonesia memiliki 34 juta mobile gamer yang aktif bermain game dan rela membayar sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Industri kreatif di Indonesia sudah mulai berkembang sejak beberapa tahun yang lalu. Perkembangan industri kreatif diikuti dengan tingginya minat masyarakat. Tingginya
Lebih terperinci3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Cari Kata Indonesia ini adalah semua umur, sehingga segala usia dapat memainkan game ini.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN GAME 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game 3.1.1 Konsep Dasar Game Game Cari Kata Indonesia ini bergenre puzzle kata. Pada game ini pemain ditugaskan untuk mencari
Lebih terperinci3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Pangeran Diponegoro ini adalah semua umur.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN GAME 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game 3.1.1 Konsep Dasar Game Game Pangeran Diponegoro ini bercerita tentang perjalanan perjuangan seorang Pangeran Diponegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi peradaban yang memugkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam suatu organisasi dapat diselesaikan secara
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Kartu, Domino, Poin, Smartphone, Android
ABSTRAK Permainan kartu sudah terkenal di kalangan masyarakat, banyak permainan kartu yang dimainkan di masyarakat. Permainan kartu yang sering dimainkan oleh masyarakat di Bali salah satunya adalah Kartu
Lebih terperinciGAME PENGENALAN METAMORFOSIS KUPU-KUPU BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR
GAME PENGENALAN METAMORFOSIS KUPU-KUPU BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada program studi TEKNIK INFORMATIKA Disusun Oleh : ISA SUARTI 11
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Dalam merancang suatu game pembelajaran hijaiyah dasar, akan dilakukan analisa terhadap kebutuhan dasar sistem untuk mengetahui data-data yang merepresentasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era komputerisasi abad terkini, perkembangan teknologi komputer sedang memuncak dan terus berkembang dengan pesat sampai pada hari ini. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini akan membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah, dan sistematika penulisan sebuah laporan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini game merupakan hiburan yang digemari oleh banyak masyarakat. Game berkembang sangat pesat, baik dari segi grafik maupun jenisnya. Dilihat dari perkembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelusuran Referensi B. Game 1. Pengertian Game Game merupakan istilah yang berarti permainan, di dalam dunia teknologi informasi istilah ini digunakan untuk sarana hiburan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini, akan dibahas teori, bahasa pemrograman, platform, serta software yang digunakan untuk membuat game Creatures Adventure. 3.1. Game Game adalah sistem dimana pemain berpartisipasi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan pemaparan tentang program aplikasi yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan mengenai kelebihan dan kekurangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan tentang AI (Artificial Intelligence) pada perilaku NPC (Non Player Character) dalam game, sampai saat ini masih terus dikembangkan. Penerapan AI
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 ANALISA SISTEM Analisa rancang bangun aplikasi virtual museum konferensi asia afrika menggunakan blender ini adalah dengan menggabungkan gambar, animasi, teks dan suara yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, perangkat berbasis sistem operasi Android adalah yang paling populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan data dari perusahaan 'Net Applications'
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini melaju dengan pesat, diiringi dengan kebutuhan manusia yang menginginkan kemudahan akan fasilitas-fasilitas yang mendukung manusia dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer pada saat ini sangat pesat, dimana yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer pada saat ini sangat pesat, dimana yang telah kita ketahui dalam instansi pemerintahan maupun swasta, lebih mengutamakan menggunakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK ABSTRACK
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK ABSTRACK Halaman KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not DAFTAR ISI...i DAFTAR GAMBAR, GRAFIK, DIAGRAM... iv
Lebih terperinciANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Perkembangan teknologi komputerisasi yang fungsinya semakin luas yang semula hanya digunakan sebagai alat hitung, saat ini dapat digunakan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan sistem analisis dan perancangan pada Aplikasi Multimedia Belajar Membaca Al-Quran, tahap pertama dalah analisis dan dilanjut dengan perancangan
Lebih terperinciBAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN. membaca partitur musik ini adalah sebagai berikut : hanya terdiri dari 1 tangga nada. dengan nada yang diinginkan.
BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN 3.1. Algoritma Program Untuk mengimplementasikan ke dalam program aplikasi dibutuhkan algoritma, yaitu langkah-langkah instruksi sehingga dicapai hasil yang diinginkan.
Lebih terperinci