Surat 2 Yohanes (Bagian 30) Friday, March 25, 2016

Transkripsi

1 Surat 2 Yohanes (Bagian 30) Friday, March 25, 2016 Luk. 22:1. 7 Paskah 22:1 Hari raya Roti Tidak Beragi, yang disebut Paskah, sudah dekat. 22:7 Maka tibalah hari raya Roti Tidak Beragi, yaitu hari di mana orang harus menyembelih domba Paskah. - Paskah adalah hari raya yang menjadi ketetapan Allah. Hari raya Paskah juga disebut sebagai hari raya Roti Tidak Beragi. Pada hari raya Paskah, juga ditandai dengan penyembelihan domba Paskah. Hari ini seluruh umat Kristen di dunia memperingati Paskah. - Sehubungan dengan Paskah, mari kita periksa kembali kehidupan kita masing-masing, apakah kita sekarang ini benar-benar sudah mengalami pesta Paskah. Yesus adalah Anak Domba Paskah yang tersembelih untuk memerdekakan kita. - Setiap orang yang menerima kurban Yesus di atas kayu salib, dia adalah pribadi yang benar-benar merdeka (Yoh. 8:36), bagaikan adonan roti yang tidak beragi. Merdeka artinya tanpa ragi (ragi adalah kebusukan dan kejahatan). Jadi, seharusnya kehidupan kita sekarang adalah kehidupan yang bebas dari segala ragi (inilah merdeka). - Jika kehidupan ini benar-benar bebas dari segala ragi, maka suasana pesta Paskah (kemerdekaan) pasti bisa kita rasakan. Sekarang mari kita renungkan kembali, apakah kita benar-benar sudah menjadi orang merdeka? Apakah kita benar-benar sudah bebas dari segala ragi? Untuk apa Tuhan memerdekakan kita? Jika Tuhan memerdekakan kita dengan rela mati di atas kayu salib sebagai kurban sembelihan, tujuannya adalah supaya kita bisa menjadi hamba Allah, menjadi pribadi yang melayani Allah (baik Kepala maupun Tubuh-Nya). Inilah jabatan yang dipilihkan oleh Bapa untuk Yesus, saat menjadi manusia. Rom. 6:22 6:22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. - Dimerdekakan dari dosa untuk menjadi hamba Allah, diarahkan pada pengudusan dan mendapat upah hidup kekal. - Sekarang kita sudah dibebaskan dari dosa oleh kurban Kristus. dan seharusnya kita sekarang sudah menjadi hamba Allah (hamba kebenaran). Keuntungan kita ialah bahwa kita hidup khusus untuk Allah (Kudus), dan hal itu menghasilkan hidup sejati dan kekal. - Jika kita sudah dimerdekaan dari dosa, janganlah kita menyalah-gunakan kemerdekaan (1 Pet. 2:16). Itu sebabnya, Allah memberikan suatu jabatan hamba Allah, menjadi pribadi yang hanya menghambakan diri kepada Allah, menyucikan diri bagi Allah (melayani secara khusus untuk Kepala dan Tubuh). - Inilah cara Allah untuk menjaga kemerdekaan yang telah DIA berikan. Dengan hidup sebagai hamba Allah yang melayani Allah sebagai Kepala dan Sidang-Nya yang adalah Tubuh-Nya, kita bisa tetap tinggal di dalam kemerdekaan yang telah diberikan oleh Allah. - Dengan demikian, suasana pelayanan adalah suasana kemerdekaan, suasana pesta. Sementara kita menjadi hamba, Tuhan sebagai Kepala terus memeriksa kehidupan kita, supaya jangan ada sedikit pun ragi di dalam ibadah dan pelayanan kita. - Begitu ada ragi, maka khamirlah ibadah dan pelayanan kita (hidup kita), sehingga dalam ibadah dan pelayanan itu hilang suasana pesta, hilang suasana kemerdekaan. Orang yang kita layani pun khamir jika hidup kita khamir (ada ragi). Page1

2 Jadi, melalui ibadah dan pelayanan inilah kita bisa menerima buah, yaitu kekudusan. Mengapa demikian? Sebab di dalam ibadah dan pelayanan, kita bisa tetap merasakan suasana kematian di dalam Kristus (hidup dalam penyangkalan daging). Itu sebabnya, jaga supaya jangan ada sedikit ragi di dalam kehidupan kita sebagai hamba Allah. Gal. 5:13 5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. - Rasul Yohanes adalah pribadi yang telah dimerdekakan oleh Tuhan. Dia adalah seorang penatua yang hidup melayani atau mengasihi Tubuh Kristus di dalam kebenaran. Perkataan mengasihi di dalam kebenaran berarti bebas dari segala ragi (kejahatan dan keburukan), tetapi dengan hati yang jernih dan yang benar. - Rasul Yohanes adalah seorang hamba Allah yang benar-benar memiliki tahbisan dari Allah. Dia adalah seorang penatua yang terpilih. Seorang yang dipilih oleh Tuhan, memiliki tanda darah. a. Kasih Karunia adalah tanda darah, darah dari lembu jantan muda b. Rahmat Allah adalah tanda darah, darah dari domba jantan pertama yang mengangkut dosa manusia c. Damai Sejahtera adalah tanda darah, darah dari domba jantan kedua (kurban tahbisan) - Jadi, tanda darah inilah yang dimiliki oleh seorang hamba Tuhan. Tiga bagian dasar yang mutlak dimiliki oleh seorang yang menerima tahbisan: 1. Darah (Kasih dan Kebenaran) 2. Makanan (Kasih dan Persekutuan) : roti tidak beragi, roti bundar, roti tipis 3. Minyak (Kasih dan Urapan) Catatan tentang makanan: Makanan berbicara tentang persekutuan (fellowship). Jika kita tidak masuk dalam persekutuan, itu bagaikan tidak duduk semeja dengan Tuhan. Terlepas dari persekutuan, pasti tidak ada makanan. Mungkin bisa khotbah, tetapi bukan makanan, sebab Firman yang menjadi makanan itu bertujuan untuk mempersekutukan. Jika kita menerima pembukaan Firman Allah lalu menyendiri, maka itu bukan Firman, tetapi khotbah (pidato, ilmu, pengetahuan). Firman yang menjadi makanan itu mempersekutukan kita semua Bukankah roti yang kita pecahpecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus? (1 Kor. 10:16). Persekutuan adalah praktek Firman. Roti adalah makanan untuk mempersekutukan kita dalam Tubuh Kristus. Jika kita memiliki pembukaan Firman Allah lalu tidak butuh lagi fellowship, dikhawatirkan yang kita miliki itu pengetahuan, filsafat. Sekalipun benar, tetapi tidak mendatangkan keselamatan. Arah dari pembukaan rahasia Firman Allah adalah persekutuan. Jika kita hamba-hamba Tuhan tidak mau bersekutu dengan yang lain, jika kita tidak mau berdamai dengan yang lain, lalu berita apa yang akan kita bawa? Makanan adalah Kasih dan Persekutuan. Allah hanya mempercayakan berita pendamaian kepada orang yang sudah berdamai. Catatan tentang Minyak Minyak berbicara tentang Kasih dan urapan Roh Kudus. Hal ini yang menciptakan suasana gereja Tuhan menyambut kedatangan Yesus kali yang kedua. Roh Kudus akan membawa dan menempatkan kita di dalam kebenaran Allah. Inilah suasana penantian. Kel. 29:1 Jangan asal selamat 29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela, Page2

3 - Kurban yang pertama adalah lembu jantan muda, Kurban Pendamaian atau disebut juga dengan Kurban Penghapus Dosa. Kel. 29:14 Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa. - Berita tentang kurban pendamaian dipercayakan kepada para utusan Tuhan (2 Kor. 5:20). Jadi, setelah kita dikuduskan, kita menjadi imam yang dipercaya berita pendamaian. Jika kita baru memiliki kurban pendamaian, berarti kita belum memiliki semuanya, tetapi baru memiliki 1/9 bagian dari tahbisan. - Banyak orang yang baru memiliki kurban pendaiaman atau berita pendamaian (berita keselamatan) atau memiliki keselamatan, dia pikir sudah memiliki semuanya. Padahal jika kita lihat dalam tahbisan, kurban keselamatan ini baru 1/9 dari bagian tahbisan. - Jadi jika baru bisa menginjil, jika baru bisa bersaksi seperti murid-murid yang diutus oleh Tuhan untuk memberitakan berita injil berdua-duaan, itu belum semuanya. Setelah itu mereka kembali kepada Yesus dengan merasa gagah sebab bisa menyembuhkan orang sakit, bahkan setan dikalahkan. - Tetapi apa yang Tuhan katakan kepada mereka "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." (Luk. 10:18-20) - Mengapa Yesus berkata Namun demikian janganlah bersukacita? Sebab yang mereka alami itu baru 1/9. Keselamatan itu baru 1/9 dari pekerjaan untuk membawa manusia kepada hidup kekal di dalam Kerajaan Surga. - Masih begitu banyak orang selamat yang terhilang (gugur dari iman). Setelah selamat, kita harus beranjak sampai kepada kesempurnaan yang kekal (permanen). Keselamatan yang kita terima masih harus dikerjakan. Setelah kita selamat, masih banyak yang harus dikerjakan, sebab keselamatan itu baru 1/9 dari tahbisan. Jadi jangan asal selamat, lalu bilang haleluya amin. Masih banyak yang harus kita kerjakan, sebab masih terlalu banyak orang yang selamat belum mengalami keubahan. Keselamatan dan keubahan itu lain. Masih banyak orang yang sudah berubah, tetapi menganggur di dalam rumah Allah, belum dipakai oleh Tuhan. Mengapa? Sebab belum ada tanda darah. Masih banyak yang harus kita kerjakan. Itu sebabnya, jika baru bisa memenangkan jiwa (mungkin ribuan jiwa), jangan cepat puas, jangan cepat merasa berjasa (ini ragi), sebab itu baru langkah-langkah pertama dari pekerjaan seorang imam. Masih banyak yang harus kita kerjakan, dan dalam mengerjakan sesuatu, kita tidak berdiri sendiri, sebab Tuhan mengontrol pekerjaan kita. Kita bagaikan perpanjangan Tangan Allah, di mana Tangan Allah harus dicelup dalam darah. Kel. 29: :10 Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu. - Di sini kita melihat ada suatu persekutuan. Meletakkan tangan di atas kepala lembu jantan merupakan persekutuan kita dengan kurban Kristus. Sebelum kita melayani Tuhan, terlebih dahulu adalah hubungan dengan lembu jantan yang akan dikurbankan, sebelum melayani, kita berdamai dulu dengan Tuhan. - Sebelum melayani Tuhan, ada hubungan dengan kisah dan pengalaman tentang keselamatan di dalam diri kita. Semuanya harus nyata di dalam kehidupan kita. Tidak perduli bagaimana dengan masa lalu kita. Page3

4 - Mungkin dulunya seorang pembunuh atau orang yang sangat kotor, tetapi kita ada hubungan dengan pekerjaan keselamatan dari Kristus yang begitu nyata. Kita sudah menjadi orang yang berdamai dengan Tuhan, dan wujud pendamaian itu nyata di dalam kehidupan kita. - Tuhan melihat bahwa dosa-dosa sudah dihapuskan, dan kita akan melihat bagaimana Tuhan berbicara dan bekerja dalam penghapusan dosa ini. Sebagai hamba Allah, DIA akan memberikan suatu kepercayaan kepada kita. 29:11 Haruslah kausembelih lembu jantan itu di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. - Penyembelihan adalah penumpahan darah yang terbanyak. Ditikam juga keluar darah, tetapi tidak sebanyak jika disembelih. Dijerat juga bisa mati, tetapi tanpa darah. Dipukul bisa saja keluar darah dan mati, tetapi tidak sebanyak seperti disembelih. Lembu jantan harus disembelih, sebab darahnya dibutuhkan banyak orang. Jari dicelup darah 29:12 Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah. - Jari-jari adalah bagian dari tangan. Setiap jari harus siap menerima darah lembu jantan yang tersembelih. Entah nanti jari telunjuk atau ibu jari atau kelingking yang dipakai, tetapi setiap jari harus ada tanda darah. - Apa pun kedudukan kita di dalam sidang jemaat, baik punya kedudukan atau tidak punya kedudukan (jika dihubungkan dengan struktur organisasi), tetapi sebagai anggota Tubuh Kristus, kita harus siap untuk sewaktu-waktu dibutuhkan, jari ini dicelupkan untuk dibawa kepada tanduk, di mana terjadi kurban pendamaian. - Siapa pun yang memegang tanduk itu, akan diselamatkan. Sekalipun dia seorang yang paling jahat, tetapi begitu memegang tanduk yang diolesi dengan darah, maka tidak boleh ada orang yang memancung atau menuntut dia. Inilah kuasa kebangkitan kuasa kurban pendamaian. - Setiap jari harus siap untuk sewaktu-waktu dipakai untuk membawa darah pendamaian. Kita (para hamba Tuhan) bagaikan tangan-tangan Allah. Jangan takut jika harus masuk dalam bokor yang ada darah. sebab jika kita sudah masuk dalam bokor darah, berarti proses pemakaian Tuhan sedang berlaku dalam kita dengan begitu cepat. Dicelup darah dan dipakai oleh Tuhan seperti Yusuf. - Tetapi jika saat kita diutus sudah mulai pikir-pikir, berarti kita ragu untuk dicelup dalam tanda darah. Setiap tugas yang Tuhan percayakan kepada kita, dimulai dengan bagaimana jari itu dicelupkan dalam darah. Ini permulaan dari pelayanan. Apapun imamat yang Tuhan percayakan kepada kita, pertama-tama kita harus mau dicelup dalam tanda darah. Jangan mau dipakai, tetapi tidak mau menerima tanda darah. Orang semacam ini tidak akan pernah dipakai oleh Tuhan, tetapi akan hanya menjadi sandungan dan tersandung dan tersandung lalu jatuh, untuk tidak terbangunkan kembali. Mengapa tidak terbangunkan? Sebab darah pendamaian tidak ada. Tidak bisa dibangunkan sebab tidak ada kuasa kebangkitan. Tetapi begitu ada tanda darah, bisa saja ada sandungan, ada jerat, tetapi kuasa kebangkitan menopang kita, sehingga tidak harus jatuh dan hancur. Dia bagaikan jari yang ada tanda darah, yang tidak mungkin kalah. Selama kita memiliki tanda darah, kita tidak akan pernah kalah. Tanda darah inilah yang dibutuhkan. Itu sebabnya, jika ada fitnahan, jangan lari dari fitnahan. Jika memang salah, mengaku saja. Mengaku dosa adalah tanda darah. Mengaku dosa bagaikan minum air abu hasil pembakaran lembu emas. Memang tidak enak ditenggorokan, tetapi untuk bisa dipakai oleh Tuhan, pengakuan dosa inilah jalan dari Tuhan. Seandainya bangsa Israel tidak mau minum abu dari hasil pembakaran lembu emas, mereka pasti sudah dikeluarkan dari kitab kehidupan. Musa seorang penatua, dia rela menanggung dosa umat Page4

5 Israel, dia rela namanya dihapus dari kitab kehidupan, tetapi Tuhan katakan tidak. Hanya mereka yang salah yang dihapuskan namanya. Jari dipakai untuk membawa darah. Darah disiramkan pada bagian bawah mezbah dan segala darah yang tinggal itu hendaklah kaucurahkan pada kaki mezbah. (Ej. Lama) - Jadi, ada hamba-hamba Tuhan (jari-jari Allah) yang terkena darah, untuk kemudian darah juga dicurahkan di bagian bahwa mezbah, hal ini berbicara tentang pengampunan dosa. Kaki mezbah ada di tanah. Tanah yang sudah dikutuk sejak zaman Adam-Hawa, dan yang hanya akan menumbuhkan duri dan onak (makanan manusia), itu ditebus oleh Tuhan dengan darah, ini sebagai pijakan jalan imam. - Bumi di mana kita berpijak, bumi yang ditebus oleh Tuhan, sehingga ke mana pun seorang hamba Tuhan pergi, dia pergi dengan damai sejahtera dari Allah. Mengapa? Sebab dia berdiri di atas tanah yang ditebus oleh darah Yesus. - Yesus katakan Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu (Luk. 10:5-6). - Tuhan tidak ijinkan kita untuk menginjak tanah tanpa darah. Bumi sudah ditebus dan ditaklukkan oleh Tuhan dengan darah-nya. Di situlah kita sebagai hamba Tuhan melangkah. Di sanalah pendirian dari Mempelai Wanita. - Mempelai Wanita Kristus berdiri di atas bulan dengan tanda merah (darah). Darah Kristus yang sudah dicurahkan, membuat kita damai sejahtera. Di mana pun dan apa pun yang kita kerjakan, damai sejahtera Allah tetap menyertai kita. Kegiatan di dalam Tubuh 29:13 Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang dan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlah di atas mezbah. 29:14 Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa. - Ada lemak yang menutupi isi perut (jerohan), menutupi umbai hati (lever), menutupi buah pinggang (ginjal). Semua ini kegiatan pencernaan di dalam tubuh manusia. a. Perut mengolah makanan b. Umbai hati mengolah darah c. Ginjal mengolah air - Inilah kegiatan di dalam tubuh, yang nanti kaitannya dengan pikiran dan perasaan manusia. Ketiga alat ini (perut, hati, ginjal) berbicara tentang kegiatan di dalam sidang jemaat. Dari ketiganya, jangan ada satu pun yang fatal. - Jika jemaat mau hidup, mau terlayani dengan baik, ketiga alat ini harus jelas fungsinya dan harus berfungsi dengan baik. Jangan disama-ratakan, sebab fungsi perut berbeda dengan fungsi hati, berbeda dengan fungsi ginjal. Didalam Tabernakel ada 3 alat yang masing-masing mempunyai suatu proses (pengolahan atau pencernaan) yang berbeda-beda, tetapi masih dalam satu kesatuan (ruangan). 1. Meja Roti Sajian (perut) o Di atas Meja Roti Sajian ada 2 tumpukan roti yang masing-masing terdiri dari 6 roti. Roti adalah makanan. Selain itu, di atas meja juga ada kurban curahan dan kurban api-apian. Firman Allah dan Perjamuan Suci. o Meja Roti Sajian mempunyai fungsi sendiri, jangan dikacaukan. Dalam ibadah, kita mempunyai ibadah khusus, yaitu kebaktian makanan yang biasa kita kerjakan pada hari rabu, itulah ibadah Pendalaman Alkitab. Page5

6 o Bible study dan Perjamuan Suci adalah meja roti sajian yang harus mengalami suatu pengudusan khusus. Hal ini berbicara tentang perut dan segala lemak-lemaknya. Dalam sidang jemaat harus ada ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Kudus. 2. Kaki Dian Emas (ginjal) Yoh. 7: :37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada- Ku dan minum!7:38 Barangsiapa percaya kepada-ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." 7:39 Yang dimaksudkan-nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. - Yang mengolah air adalah ginjal. Di dalam gereja Tuhan ada kegiatan Roh Kudus yang digambarkan bagaikan kaki dian yang menyala-nyala. Di situ ada kesaksian, ada berbagai macam karunia. Yang berkarunia menyanyi, mereka menyanyikan lagu pujian, yang berkarunia untuk bersaksi, mereka menyaksikan pekerjaan Tuhan, dan lain-lain. - Kebaktian Umum bagaikan kegiatan ginjal. Kebaktian Umum berbeda dengan Bible Study, seperti Kaki Dian Emas berbeda dengan Meja Roti Sajian. Apalagi di dalam kebaktian umum atau kebaktian rohani yang besar, di sana karunia-karunia sedang ditaburkan oleh Tuhan. - Itu sebabnya, sangat disayangkan jika dalam ibadah persekutuan, ada sidang jemaat yang acuh tak acuh. Di saat ibadah persekutuan, di sana karunia-karunia ilahi ditaburkan oleh Tuhan, dan setiap hati merupakan tempat persemaian benih-benih karunia Roh Kudus. - Untuk sekali waktu bertumbuh, dan akan begerak dalam suatu kegiatan yang sangat bercahaya, untuk menyatakan terang Kasih Allah, untuk menyatakan kebesaran Allah, untuk menyatakan kekayaan Surga. Karunia-karunia Roh Kudus dalam Ibadah Jika Tuhan ijinkan kita untuk mengadakan ibadah persekutuan di mana pun, nasihat saya adalah jangan ada seorang pun yang tidak menyediakan hati untuk ditaburi dengan benih karunia-karunia ilahi. Jika dalam menghadapi pelayanan kita merasa tidak mampu, maka itu adalah tanda pilihan Tuhan atas kehidupan kita. Jangan mundur menghadapi pilihan Tuhan. Dalam karunia rohani, masalahnya adalah mau atau tidak mau (bukan masalah bisa atau tidak bisa). Memang ada banyak alasan untuk menolak kepercayaan Tuhan, tetapi Tuhan hanya mau melihat, di tengah-tengah banyaknya alasan, sehingga kita tidak ambil bagian itu, ada mau atau tidak mau. Jika sudah tidak mau, Tuhan tidak paksa dan Tuhan undur dengan tawaran-nya. Jika kita merasa tidak mampu, Tuhan tetap bersama kita. Jika kita merasa tidak layak, Tuhan bersama kita. Tetapi jika kita tidak mau, Tuhan undur, Tuhan tidak pernah memaksa. Contoh Janda Sarfat Segala sesuatu yang kita tidak mampu, Tuhan yang akan bekerja. Untuk memelihara seorang nabi yang tinggal di dalam negeri yang sedang dilanda kelaparan secara menyeluruh, Tuhan tidak cari orang kaya, tetapi Tuhan mencari seorang janda miskin. Sekalipun jandi miskin ini tidak mampu, tetapi dia tunjukkan segenggam tepung dan sedikit minyak. Jika minyak dan tepung itu diolah menjadi roti dan dimakan, maka matilah mereka. Hanya sejauh itu kemampuan seorang janda, makan lalu mati. Kemampuan kita seringkali hanya untuk mencari makan dan mati, sementara kita tidak melihat kesempatan Tuhan bekerja di dalam kehidupan kita. Elia meminta supaya janda Sarfat memberikan terlebih dahulu yang dikuatirkan, dan janda Sarfat itu menurutinya. Bagaimana jika Tuhan meminta apa yang kita khawatirkan, misalnya khawatir kehilangan pekerjaan, kehilangan harta, khawatir bertambah sakit, dan kita harus melayani Tuhan? Page6

7 Janda Sarfat dipakai oleh Tuhan, bukan dengan kekuatan dia, tetapi dengan karunia Tuhan. Tuhan mampu membiayai hidup selama musim kelaparan. Dia tidak punya pabrik, tidak punya toko, tidak punya laut untuk cari ikan, tidak punya hutan untuk berburu, tetapi dia punya kemauan. Dia mau menerima Karunia Tuhan. Inilah ginjal yang mengolah air. Cepat seperti cairan itu. Dia begitu cepat dan aktif, mencair ke mana saja dengan membawa satu kandungan yang ada pada air itu. Dia bercampur dengan darah, bercampur menanggung semua zat makanan untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Jika tidak ada air, tubuh manusia beku. Jangan meringankan kebaktian umum. Jika Roh Kudus tidak ada dalam kehidupan kita, maka bekulah kehidupan kita, menjadi dingin. Jika tidak ada air, darah pun akan mengental dan beku. Air adalah kebutuhan utama dari tubuh. Roh Kudus adalah kebutuhan utama di dalam kehidupan kita. Ginjal dilihat oleh Tuhan. Kegiatan kita disucikan oleh Tuhan. Makanan yang kita terima, disucikan oleh Tuhan. 3. Mezbah Dupa Emas (Umbai Hati) Umbai Hati menyangkut darah, menyangkut proses perobekan daging. Berbicara tentang darah berarti berbicara tentang perobekan daging. Setiap perobekan daging ada tanda darah. Inilah Doa Penyembahan. Penyembahan adalah proses perobekan daging dan pasti ditandai dengan darah. Ibadah doa penyembahan kita juga diselidiki oleh Tuhan. Keberhasilan kita dalam doa dan penyembahan juga diperiksa oleh Tuhan. Tiga Macam Ibadah Perhatikan: di dalam kegiatan ibadah, Tuhan menyediakan 3 macam ibadah. Ada 3 alat dalam ruangan suci. Ada 3 macam ibadah yang disediakan oleh Tuhan bagi sidang jemaat-nya. Masingmasing dengan cirinya sendiri. Ginjal tidak sama dengan perut. Bagaimana jadinya jika makanan jatuh di ginjal atau di hati? Semua sudah ada wadahnya sendiri-sendiri. Kita harus berpegang pada pengajaran Tabernakel yang benar. Dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, bahkan sampai pada prakteknya. Sebagai seorang penatua, jangan ikut-ikutan. Perjamuan Kudus di dalam Bible Study, itu makanan, itu usus (Meja Roti Sajian). Kaki Dian Emas adalah kegiatan Roh Kudus. Ini sama nilainya atau kekuatannya dengan ibadah Bible Study, hanya memiliki ciri khusus. Dalam penyembahan juga ada kekhususan. Tiga macam ibadah dalam sidang jemaat menjelang hari Tuhan, harus ditampilkan secara jelas. Jangan kebaktian umum melulu. Di akhir zaman, kecenderungan gereja Tuhan hanya di ibadah umum, tidak ada ibadah Pendalaman Alkitab. Ada juga yang hanya penyembahan, tetapi tanpa Firman Allah. Tidak perlu ada khotbah atau kegiatan kesaksian. Hanya berdoa saja. Juga akan ada yang hanya Perjamuan Suci saja tetapi tanpa Firman Pengajaran. Tiga alat di dalam tubuh harus ada dan harus sehat. Jika perut sehat tetapi ginjal tidak sehat, sakit, bahkan fatal. Perut sehat, ginjal sehat, tetapi hati tidak sehat, juga sakit, bahkan fatal. Sehatnya tubuh jika ketiga-tiganya itu sehat, dan ini harus kita tunjukkan menjelang hari Tuhan, bahwa Ibu, itulah sidang jemaat dengan anak-anaknya, hidup benar di dalam Kasih. Artinya, benar dalam ibadah Bible Study, benar dalam ibadah Persekutuan, benar dalam ibadah Doa Penyembahan. Khususnya bagi para imam, ketiga macam ibadah ini bukan sengaja dibuat untuk memberatkan. Tuhan tidak paksa, tetapi untuk sehatnya kehidupan rohani kita, Tuhan sediakan tiga macam ibadah. Page7

8 Perusakan Anggota Tubuh Dalam menghadapi Wahyu pasal 2, jika rohani kita tidak sehat, dipastikan tidak akan mampu, sebab yang akan tampil itu menyaingi Kristus Yesus. Dalam Wahyu pasal 2, tampilnya satu pribadi yang sangat menghinakan Kristus, menghinakan tahbisan Kristus sebagai Imam Besar. Menginakan tahbisan-tahbisan di dalam gereja Tuhan. Ini penghinaan yang akan dan sedang terjadi di dalam gereja Tuhan. Untuk apa dia tampil di tengah-tengah sidang jemaat? Merusak ginjal, merusak perut, dan merusak hati. Jemaat Tiatira Wah. 2: :18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-nya bagaikan nyala api dan kaki-nya bagaikan tembaga: - Di sini Firman Allah menampilkan mata-nya bagaikan nyala api dan menampilkan kaki-nya bagaikan tembaga. Api berbicara tentang pembakaran atau penyucian, sementara tembaga berbicara tentang kuasa penghukuman. - Dalam Kel. 29:13, umbai hati, ginjal, dan perut, menghadapi api pembakaran. Semua (perut, hati, dan ginjal) akan dibakar supaya keluar bau yang harum di hadapan Tuhan. Api Allah adalah Api Penyucian. - Tuhan akan mengadakan penyucian dalam kegiatan kita, baik di dalam ibadah Persekutuan, ibadah Pndalaman Alkitab dan ibadah Doa Penyembahan. Tuhan tidak mau ada sedikit pun ragi di dalam ketiga macam ibadah itu. 2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. - Jemaat Tiatira memiliki kegiatan-kegiatan yang semuanya sesuai dengan ketetapan Tuhan. Ayat 19 menunjuk kepada 3 alat yang ada dalam Ruangan Kudus. a. Kegiatan Kasih, merobek daging, doa penyembahan (Mezbah Dupa Emas) b. Kegiatan Iman, yang berasal dari Firman (Meja Roti Sajian) c. Kegiaatan pelayanan dan ketekunan (Kaki Dian Emas) - Tuhan tahu segala kegiatan yang dikerjakan oleh Tiatira, sebab Tuhan menyelidiki semua. Kegiatan sidang jemaat itu, menghadapi nyala Api Tuhan dan tembaga. Inilah yang dikerjakan oleh Tuhan untuk memeriksa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh umat-nya. 2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. - Perhatikan baik-baik: Izebel itu bukan nabiah, tetapi dia menyebut dirinya nabiah. Tuhan tidak pernah mentahbiskan Izebel menjadi nabiah, tetapi dia sendiri yang mengangkat dirinya sendiri menjadi nabiah. - Orang semacam Izebel ini ada banyak di dalam gereja Tuhan. Rasul Yudas mengatakan bahwa dia merupakan noda dalam perjamuan Kasih. Mungkin secara organisasi, mereka sudah dikukuhkan untuk memangku suatu jabatan, tetapi Tuhan tidak memberikan tahbisan-nya. - Dia memalsukan jabatan, sama seperti Izebel. Sudah banyak anak Tuhan yang ditipunya dan diajarnya untuk berbuat cabul dan untuk makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala, yaitu dongeng, filsafat, kesombongan, itu bukan makanan anak-anak Tuhan. Inilah yang sekarang sedang ditaburkan oleh Izebel dalam sidang jemaat. Asal bekerja, tetapi tidak memperhatikan tahbisan dari Tuhan. 2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya. 2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu. 2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua Page8

9 jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya. - Kejatuhan Tiatira adalah zinah, tidak setia kepada Tuhan, tetapi membawa diri untuk bersekutu dengan duniawi (perkara daging). Pasangan dari zinah adalah keinginan. Keinginan inilah yang membuat anak-anak Tuhan tidak setia. - Di hari-hari ini, banyak Izebel-izebel yang mengaku sebagai hamba Tuhan dan hadir di tengahtengah sidang jemaat. hanya untuk menaburkan keinginan yang membuahkan ketidaksetiaan kepada Tuhan. Perhatikan: Tuhan sedang memeriksa setiap kegiatan ibadah kita, dan apa yang diuji oleh Tuhan di dalam ibadah adalah batin dan hati. - Tuhan yang menguji batin dan hati orang. Pikiran dan perasaan dalam ibadah dan pelayanan, sedang diuji oleh Tuhan. Dalam kegiatan-kegiatan rohani, Tuhan sedang menguji batin dan hati kita. Jangan sampai ada ragi di dalam batin dan hati sehingga kita kehilangan suasana pesta. 2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. 2:25 Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang. - Didalam suatu ibadah, jika sudah ada kegiatan menyelidiki seluk beluk iblis, itulah sesuatu yang tidak berasal dari Firman Allah, sudah bisa dipastikan di situ ada Izebel yang sedang mengajarkan tidak setia dan makan makanan berhala-berhala (makan yang bukan menjadi makanan anak-anak Tuhan). - Izebel memperdaya anak-anak Tuhan dengan pengajarannya, dengan makanan yang mampu menyesatkan pikiran dari kesetiaan yang sejati kepada Kristus. Hal inilah yang juga ditakutkan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. - Suasana dalam gereja Tuhan harus bersuasanakan keluarga Allah. Suasana ini harus kita pegang sampai Tuhan datang. Tuhan mau membuat situasi dan kondisi serta struktur gereja Tuhan dalam keluarga Allah yang bersuasanakan keluarga Allah, sampai Tuhan datang. Perhatikan tiga kegiatan di dalam tubuh: 1. Kebaktian Umum (kegiatan ginjal) 2. Kebaktian Bible Study (kegiatan perut) 3. Kebaktian Doa Penyembahan (kegiatan hati) Masing-masing pelayanan harus dikerjakan dalam tanda tahbisan. Semua akan dibakar. Semua akan masuk dalam ujian api. Saat diuji bisa tahan atau tidak (1 Kor. 3:10-13). Ujian untuk membuktikan apa-apa yang kita lakukan jangan menghasilkan kebanggaan diri, sebab ini ragi. Jika kita berhasil dalam penginjilan, jangan menghasilkan kebanggaan diri sebab sudah berhasil memenangkan banyak jiwa. Pikiran perasaan semacam itu harus dibakar, harus disucikan, supaya hanya ada asap yang berbau harum di hadapan Tuhan. Jika kita sempat menyampaikan Firman yang dibukakan rahasianya atau mengadakan ibadah yang dipenuhkan dengan kuasa Roh Kudus, jangan berbangga, jangan merasa berjasa (hal merasa, itu ragi), tetapi masukkan semua itu di dalam api yang ada di atas mezbah kurban bakaran. Supaya hanya keluar asap yang berbau harum di hadapan Tuhan. Iman, harap, dan Kasih hanya untuk memuliakan dan membesarkan nama Tuhan. Tuhan hadapkan kita dengan mata yang bagaikan nyala api dan kaki bagaikan tembaga, untuk menguji batin dan pikiran kita. Para imam, apa pun yang menjadi kebisaan saudara, jangan itu menjadi kebanggaan, lalu jual mahal, merasa diri bisa. Jangan ada yang menonjol sendiri, lalu merendahkan yang lain. Bakar semuanya dalam api, supaya ada bau harum di hadapan Tuhan. Page9

10 Batin dan Hati Tuhan memeriksa batin dan hati. Batin adalah pikiran yang paling dalam dan yang tidak terucapkan. Segala sesuatu yang sangat rahasia yang ada pada pikiran manusia, ada di dalam batin. Tuhan selami sampai sedalam itu. Hati ini menyangkut perasaan. Pikiran dan perasaan, dalam pelayaan ini penting. Tidak bisa kita melayani tanpa pikiran dan perasaan, tetapi pikiran dan perasaan yang mana yang harus ada pada kita dalam pelayanan, sebab kita akan menghadapi ujian? Kita mempunyai kesempatan, sebelum kita masuk dalam kegiatan, Tuhan berikan waktu untuk bertobat. Sebagai hamba-hamba Allah, Tuhan berikan waktu untuk bertobat sebelum kita melayani kebaktian-kebaktian ini. Duduk di bawah kaki Tuhan, pergunakan waktu penyembahan sebelum masuk ibadah, untuk apa? Supaya jangan ada kebanggaan diri. Jika saudara bersaksi, jangan ada nada membanggakan diri. Apa-apa yang kita kerjakan, jangan sampai ada kebanggaan diri, tetapi harus mengadapi suatu pembakaran supaya ada asap yang bisa naik sampai di hadapan hadirat Tuhan. Dalam pembakaran ada kelebihan-kelebihan, itulah lemak. Perhatikan kembali Kel. 29:13: Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang dan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlah di atas mezbah. Perut, hati, dan ginjal, semuanya dibungkus dengan lemak. Saat ketiganya dibakar, pada saat itu juga lemak yang menepel juga dibakar. Lemak inilah yang manghasilkan bau harum. Itu sebabnya, lemak dilarang untuk dimakan, sebab hanya untuk dibakar supaya bisa menghasilkan bau yang harum bagi Tuhan. Jika lemak dimakan, bau harum tidak ada bagi Tuhan. Sistem kerja dalam melayani ibadah-ibadah yang ada hubungannya dengan pikiran dan perasaan, ada hubungannya dengan gerak dari hati, jantung, dan ginjal, untuk melakukan segala kegiatan ini. Hal inilah yang harus kita lakukan, sebab Tuhan memberi waktu untuk datang kepada Tuhan. Dalam Wahyu pasal 2, dikatakan supaya bertobat. Sebelum kita melayani Tuhan, terlebih dahulu kita harus mengadakan perhitungan, tentang apa yang sudah kita lakukan. Kita datang kepada Tuhan terlebih dahulu, untuk berdamai dengan Tuhan. Sebelum kita beribadah, ada waktu berdoa kepada Tuhan. Fil. 2:5 Kasih Karnia 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, - Menaruh pikiran dan perasaan (batin dan hati) yang terdapat dalam Kristus Yesus, supaya kita jangan masuk dalam pelayanan atau menyampaikan Firman Allah dengan pikiran dan perasaan kita. Untuk hal ini diperlukan banyak waktu, duduk di bawah kaki Tuhan, untuk menerima pikiran dan perasaan Tuhan. - Alkitab memang harus kita baca (sebelum menyampaikan Firman), tetapi hal pikiran dan perasaan ini yang utama. Jika Tuhan menempatkan Firman Allah di dalam pikiran dan perasaan, itulah yang disampaikan kepada sidang jemaat. Apa yang ada pada pikiran dan perasaan Yesus? 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. - Inilah yang ada di dalam pikiran dan perasaan Yesus. Sekalipun Yesus dalam rupa Allah, DIA tidak mengganggap kesetaran-nya dengan Allah, Yesus tidak merasa ada. Kita adalah wakil Allah yang harus mengambil teladan Kristus. Memposisikan diri sebagai hamba yang mengosongkan diri. - Untuk menerima Kasih karunia dari Allah, untuk menerima pikiran dan perasaan Allah, terlebih dahulu dibutuhkan mengosongkan diri. Pikiran dan perasaan Allah diberikan kepada orang yang tahu mengosongkan diri dan mau menjadi hamba. Page10

11 - Yang ada pada hamba hanyalah kesediaan untuk menerima dan melakukan tugas. Hamba yang tahu mengosongkan diri, tidak sulit untuk menerima dan melakukan tugas. Hamba ini hanya mau diutus untuk membawa. Apa yang dia bawa? Rahmat Allah 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. - Inilah rahmat Allah, Yesus rela disalibkan. Hanya orang yang berpikiran dan berperasaan yang ada pada Yesus, dia dipercayakan berita pendamaian (berita rahmat Allah), sebab dia menjadi hamba yang dipercaya, dia hamba yang sudah diperdamaikan dengan tuannya. - Yesus yang sudah mati ganti kita, itulah berita yang dibawa. Berita salib yang di dalamnya terkandung hikmat Allah dan kekuatan Allah, inilah yang harus dibawa oleh seorang penatua di tengah-tengah sidang jemaat. Damai Sejahtera 2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-nya nama di atas segala nama, 2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! - Rela disalib untuk berkemenangan. Dalam kemenangan Yesus, segala seteru, itulah roh durhaka, roh hujat, dan roh penyesat, telah dikalahkan. Jika semua musuh telah dikalahkan, maka yang timbul adalah Damai Sejahtera. - Dari hati yang damai sejahtera inilah. timbul suatu penyembahan dan pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Dalam keadaan apa pun, sekalipun masuk dalam penderitaan, pencobaan, aniaya, dan sejenisnya, kita tetap menempatkan Yesus Kristus sebagai Kepala. - Inilah penyembahan yang benar, inilah pengakuan yang benar. Inilah kehidupan yang benar-benar merdeka dan bebas dari ragi kejahatan dan keburukan. Hidup dalam ibadah dan pelayanan yang bersuasanakan pesta, yang nanti pada saatnya akan bersama-sama dengan Yesus Kristus di dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Page11