PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI"

Transkripsi

1 PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI Mutia ayunda 1, Zaitul 2, Resti Yulistia Muslim 2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta mutiaayunda99@yahoo.co.id Abstract Value relevance become an issue since IASB released IFRS and it has been implementing all over the world. With no exception in Indonesia, Indonesia s Financial Accounting standard Board has come out with new financial accounting standard (IFRS compliance) and it was started implemented in January There are still limited study investigating value relevance post the new financial accounting standard implementation. Therefore, this study determine whether any difference in value relavance pre and post standard implementation. By using the secondary data and manufacturing companies listed in Indonesia capital market, we find that there is a little bit difference of value relevance pre and post implemention for both model: price and return model. Therefore, we can conclude that implementing IFRS convergence financial accounting standard do not improve much the value relevance in Indonesia. Keywords : Share, Price Model, Return Mode 1. latar belakang Beberapa tahun belakangan ini, isu globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat kita hindari dalam dunia bisnis. Dengan meningkatnya dampak globalisasi yang semakin kuat, para stakeholder dalam pasar Internasional berupaya untuk mempermudah dan menyeragamkan bahasa untuk bertransaksi dan berinvestasi (bahasa pelaporan keuangan dan standar keuangan) secara global. Standar pelaporan keuangan dan standar akuntansi global haruslah yang dapat diterima dan dipahami masyarakat global sehingga diperlukanlah standar yang sama di seluruh dunia. Akuntansi sebagai penyedia informasi akuntansi bagi pengambil keputusan yang bersifat ekonomi dipengaruhi oleh lingkungan bisnis yang terus-menerus berubah karena adanya globalisasi, baik lingkungan bisnis yang tumbuh bagus, dalam keadaan stagnasi dan depresi. Kondisi seperti ini menyebabkan adanya perbedaan standar akuntansi di berbagai Negara (Herawati, 2012). IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi, yaitu berkaitan dengan definisi laporan keuangan, pengukuran dan penilaian, pengakuan, dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan (Herawati, 2012). Tujuan utama

2 dibentuknya International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah untuk menyusunstandar pelaporan keuangan internasional yang berkualitas tinggi. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan standar akuntansi Internasional yang diterbitkan International Accounting Standard Board (IASB). Konvergensi atau adopsi IFRS dimaksudkan untuk meningkatkan informasi laporan keuangan sehingga lebih dapat diperbandingkan dan berkualitas lebih baik (Barth, 2008) dan juga lebih akurat, komprehensif serta tepat waktu (Ball,2006). Konvergensi IFRS di Indonesia mulai dilakukan pada tahun 2008 dengan berlaku efektifnya 3 PSAK berbasis IAS pada tahun Selanjutnya disusul dengan 1 PSAK berbasis IAS yang berlaku efektif pada tahun Pada tahun 2010 terdapat 3 PSAK dan 1 ISAK berbasis IAS/IFRS dan 5 pencabutan PSAK yang efektif berlaku, selanjutnya tahun 2011 terdapat 15 PSAK dan 6 ISAK berbasis IFRS yang berlaku efektif. Pada tahun 2012 sebagai tahun terakhir tahap pertama konvergensi IFRS, terdapat 15 PSAK dan 4 ISAK berbasis IFRS yang efektif. Konvergensi IFRS ini merupakan salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota forum (Suprihatin dan Tresnaningsih, 2013). Informasi akuntansi dihipotesakan mempunyai value relevan apabila informasi akuntansi tersebut memuat atau merangkum peristiwa-peristiwa yang telah mempengaruhi perusahaan selama periode yang dilaporkan. Dengan begitu konsep value relevance mengindikasikan bahwa informasi akuntansi bukanlah satu-satunya tipe informasi yang tersedia dipasar atau informasi yang paling disajikan tepat waktu (Puspa, 2008). Informasi akuntansi yang tersaji dalam laporan keuangan digunakan untuk pengambilan keputusan terhadap suatu pemilihan investasi. Variabel utama dalam informasi akuntansi pada laporan keuangan yang sering dijadikan alat untuk mengukur kinerja perusahaan adalah laba dan nilai buku (Kusuma, 2006). Relevansi nilai (value relevan) merupakan pelaporan angka-angka akuntansi yang memiliki suatu prediksi berkaitan dengan nilai-nilai pasar ekuitas. Konsep relevansi nilai tidak terlepas dari standar akuntansi keuangan karena jumlah suatu angka akuntansi akan relevan jika jumlah yang disajikan merefleksikan informasi-informasi yang relevan dengan penilaian suatu perusahaan (Mayangsari, 2004). Berbagai penelitian tentang nilai relevansi dari informasi laporan keuangan, menggunakan model Ohlson (1995) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku ekuitas dan laba (Latridis dan Rouvolis, 2010; Chalmers et al., 2011; Khanagha, 2011). Namunpenelitian tersebut menemukan hasil yang beragam. Latridis dan Rouvolis (2010) dengan menggunakan sampel perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Yunani menemukan bahwa pada periode setelah adopsi IFRS terdapat peningkatan relevansi nilai dari nilai buku ekuitas dan laba terhadap harga saham. Sementara penelitian (Kargin) dengan menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Instanbul Stock Exchange pada tahun menemukan bahwa relevansi nilai dari nilai buku ekuitas mengalami peningkatan setelah penerapan IFRS, namun peningkatan tidak dapat diamati terhadap relevansi nilai atas laba.

3 2. landasan teori dan Pengembangan Hipotesis Relevansi nilai informasi akuntansi adalah kemampuan angka-angka akuntansi yang merangkum informasi yang mendasari harga saham, sehingga relevansi nilai diindikasikan dengan sebuah hubungan statistikal antara informasi keuangan dengan return saham. Relevansi nilai informasi akuntansi dilihat dari pengaruh harga saham terhadap nilai buku dan laba bersih (Latridis, 2010). Perusahaan dengan relevansi nilai informasi akuntansi yang meningkat, dapat diasumsikan bahwa perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang berkualitas (Melinda, 2013). Relevansi nilai (value relevan) informasi akuntansi mempunyai arti kemampuan informasi akuntansi dalam menjelaskan nilai suatu perusahaan. Relevansi nilai merupakan pelaporan angka-angka akuntansi yang mamiliki suatu prediksi berkaitan dengan nilai-nilai pasar ekuitas. Relevansi nilai bermanfaat untuk menginvestigasi hubungan empiris antara nilai-nilai pasar saham (stock market values) dengan informasi akuntansi yang dimaksudkan untuk menilai pengaruh angka-angka akuntansi tersebut dalam penilaian fundamental perusahaan. Berdasarkan pada asumsi suatu pasar modal sudah efisien, pengukuran secara statistik terhadap informasi akuntansi digunakan untuk mengetahui apakah investor menggunakan informasi akuntansi tersebut dalam membuat suatu keputusan (Ball dan Brown,1968) dalam Sari dan Subroto, 2012). Menurut Francis dan Schipper (2002) dalam Puspitaningtyas (2012) mengungkapkan bahwa terdapat empat pendekatan dalam memahami relevansi nilai informasi akuntansi, yaitu: (1) pendekatan analisis fundamental, bahwa informasi akuntansi menyebabkan perubahan harga pasar dan mendeteksi terjadinya penyimpangan harga saham, (2) pendekatan prediksi, bahwa informasi akuntansi dikatakan relevan apabila bermanfaat untuk memprediksi prospek kinerja perusahaan di masa akan datang, (3) pendekatan perwujudan informasi nilai relevansi, bahwa informasi akuntansi dikatakan relevan apabila digunakan investor untuk menetapkan harga saham. Pendekatan ini menyiratkan bahwa relevansi nilai diukur berdasarkan reaksi pasar terhadap informasi baru, dan (4) pendekatan pengukuran relevansi nilai, bahwa relevansi nilai informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan diukur oleh kemampuannya untuk menangkap atau meringkas informasi bisnis dan aktivitas lainnya. Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien secara informasi (informationally efficient) adalah hubungan antara harga sekuritas dan informasi akuntansi. Ada beberapa kendala yang menjadi penghambat penerapan IFRS sebagai standar akuntansi dan pelaporan keuangan di dunia hingga saat ini. Kendala-kendala tersebut berkaitan dengan faktor-faktor sistem hukum dan politik, sistem perpajakan dan fiskal, nilai-nilai budaya korporasi, sistem pasar modal dan peraturan terkait dengan kepemilikan korporasi, kondisi ekonomi dan aktivitas bisnis, teknologi. Dari keenam faktor diatas, faktor penghambat yang paling sering ditemukan adalah sistem perpajakan dan hukum yang belum tentu sinkron antara suatu negara dengan negara-negara pengadopsi IFRS lainnya. Sebagai contoh, adopsi IFRS sangat sulit dilakukan bagi negara-negara yang menerapkan sistem

4 ekonomi syariah dan ekonomi komunis (Purba, 2010). International Financial Reporting Standar (IFRS) adalah suatu standar Internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB). ejarah terbentuknya IFRS diawali dengan adanya perbedaan yang kompleks antar negara tentang mengatur penyusunan laporan keuangan. Disamping untuk mendamaikan perbedaan namun juga untuk membuat sebuah standar akuntansi yang berlaku secara internasional. Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). Dimana manfaat dari penggunaan SAK (konvergensi IFRS) meliputi harmonisasi praktik akuntansi diseluruh negara yang mengadopsinya, yang nantinya akan mengarah ke komparatif yang lebih tinggi dan biaya transaksi yang lebih rendah, dan meningkatkan investasi internasional (Maulana dan Mukhlisin, 2011). International Financial Reporting Standar (IFRS) merupakan pedoman penyusunan laporan keuangan yang diterima secara global, sedangkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman standar akuntan di Indonesia untuk membuat laporan keuangan. Indonesia sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi dunia telah merespon perubahan-perubahan sistem pelaporan keuangan terkini dengan melakukan konvergensi IFRS ke dalam PSAK. Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi, yaitu berkaitan dengan definisi laporan keuangan, pengukuran dan penilaian, pengakuan, dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan (Maulana dan Mukhlisin, 2011). Relevansi Nilai Informasi Akuntansi dengan menggunakan Model Harga Jika saham adalah surat berharga, maka harga saham adalah harga yang ditawarkan atas surat berharga tersebut untuk ditransaksikan. Karena saham memiliki sifat kepemilikan atas nama, tentu bisa dengan mudah dipindahtangankan atau diperjualbelikan. Untuk mempermudah proses jual beli itu, pemerintah mendirikan sebuah bursa atau pasar modal bernama bernama Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sebelumnya bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ). Harga saham mencerminkan harapan investor bahwa dari investasi sahamnya akan diperoleh suatu pengembalian baik dalam bentuk dividen maupun selisih harga antara harga perolehan saham dan harga jual saham. Harapan investor berkaitan dengan kondisi di masa yang akan datang yang saat ini belum terjadi. Namun demikian, kondisi di masa yang akan datang ini diperkirakan secara sistematis dan rasional berdasarkan data-data atau informasi yang saat ini terjadi. Harga saham merupakan konsensus investor mengenai nilai wajar perusahaan. Dalam pasar efisien setengah kuat, konsensus tersebut telah mencerminkan seluruh informasi publik. Namun demikian adakalanya pasar melakukan kesalahan dalam menetapkan harga suatu sekuritas tertentu pada saat tertentu. H1: Relevansi nilai informasi akuntansi meningkat dengan menggunakan model

5 harga pasca penerapan PSAK konvergensi IFRS. Relevansi Nilai Informasi Akuntansi dengan menggunakan Model Return Return adalah hasil (tingkat pengembalian) yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi atau return ekspektasi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena bergguna untuk menilai kinerja perusahaan. Return realisasi ini juga diperlukan untuk menentukan return ekspektasi dan resiko dimasa datang (Puspa, 2008). Sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa yang akan datang. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor resiko investor yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya. Hubungan nilai intrinsik dengan harga pasar saham dapat diukur dengan menggunakan model return. Model return merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham. Model return dapat menjelaskan hubungan tersebut, dimana dengan mengaitkan laba akuntansi sebagai nilai intrinsik saham dengan harga atau return saham itu sendiri. Model return berfokus pada asosiasi return saham dengan laba akuntansi melalui pengujian apakah laba akuntansi berisi informasi baru yang mempengaruhi harga saham. Penurunan relevansi laba akuntansi dapat memicu reaksi para investor karena laba akuntansi menjadi salah satu informasi penting bagi pengambilan keputusan investasi. Reaksi investor atas kandungan informasi yang diwakili laba akuntansi dapat dilihat dari pergerakan return saham. Ada beberapa faktor yang dapt mempengaruhi hubungan informasi laba akuntansi yang dilaporkan oleh perusahaan terhadap return saham, seperti risiko perusahaan (risiko beta) dan struktur modal (Naimah, 2008). Risiko perusahaan adalah risiko sistematis yang berpengaruh terhadap semua investasi. Struktur modal suatu perusahaan umumnya dapat mempengaruhi return saham perusahaan tersebut (Naimah, 2008). Pengujian relevansi dilakukan dengan cara menguji laba akuntansi dengan menggunakan R 2 dari model harga sebagai pengukur relevansi nilai. Laba akuntansi dikatakan relevan jika angka laba mampu mencerminkan perubahan return saham yang terdapat pada pasar sehingga informasinya dapat berguna bagi investor. Investor tersebut menyebabkan investor bereaksi dan menyebabkan perubahan return saham. H2: Relevansi nilai informasi akuntansi meningkat dengan menggunakan model return pasca penerapan PSAK konvergensi IFRS. 3. Metodologi Penelitian Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun

6 Sampel menurut Sugiyono (2009:81) adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria yang digunakan yaitu: Perusahaan manufaktur yang telah go public yang terdaftar di BEI periode , menerbitkan laporan keuangan konsisten dari tahun , menyajikan laporan keuangan dalam bentuk rupiah selama tahun , memiliki laporan keuangan yang lengkap mengenai informasi-informasi keuangan yang dibutuhkan dalam menilai relevansi nilai selama tahun Data yang digunakan dalam penelitian ini data sekunder, yaitu data yang sudah tersedia dan sudah diolah. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2010 sampai dengan 2013 dapat dilihat dari situs masing masing sampel. Harga saham adalah harga pasar saham setelah 3 bulan periode laporan keuangan. Tujuannya untuk mengetahui reaksi investor terhadap adanya informasi akuntansi yang beredar mempengaruhi preferensinya dalam berinvestasi. Nilai buku ekuitas adalah nilai yang menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh investor untuk setiap satu lembar saham yang dimiliki. Didapatkan dari pembagian antara total ekuitas dengan jumlah lembar saham beredar. Variabel nilai buku ekuitas diukur dengan nilai buku ekuitas per saham. Laba adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba didapatkan dari pembagian antara laba setelah pajak dengan jumlah lembar saham beredar. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: P= α + β 1 NIit + β 2 BVit + Eit Dimana: P = Harga Saham Niit = Laba bersih per lembar saham Bvit = Nilai buku ekuitas per lembar saham E = Error R it = α + β 1 NIit + β 2 BVit + Eit Dimana: R it = Return saham perusahaan i pada waktu ke t Niit = Laba bersih per lembar saham Bvit = Nilai buku ekuitas per lembar saham E = Error 4. Hasil dan Pembahasan Dalam penelitian ini sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan uji asumsi klasik yaitu : uji normalitas, uji multikolinearitas uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji linieritas. Setelah melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji linieritas. Dapat disimpulkan tidak terdapat masalah asumsi klasik dalam penelitian ini. Berdasarkan tabel 4.8 pada saat sebelum konvergensi dapat dilihat pada model harga nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah sebesar 0,772 yang artinya bahwa variabel independen yaitu nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model harga saham sebesar 7,72 %. Sedangkan setelah konvergensi dapat dilihat pada model harga nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah sebesar 0,804 yang artinya bahwa variabel independen yaitu nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan

7 model harga saham sebesar 8,04 %. Begitu sebaliknya pada model return sebelum konvergensi nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah sebesar 0,770 yang artinya bahwa variabel independen yaitu nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model return sebesar 7,7 %. Sedangkan setelah konvergensi dapat dilihat pada model harga nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah sebesar 0,804 yang artinya bahwa variabel independen yaitu nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model harga saham sebesar 8,04 %. Begitu sebaliknya pada model return nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah sebesar 0,804 yang artinya bahwa variabel independen yaitu nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model return sebesar 8.04 %. Berdasarkan tabel sebelum konvergensi dapat dilihat pada model harga nilai F adalah sebesar 110,93 dengan probabilitas 0,000 maka dapat disimpulkan variabel nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model harga karena nilai probabilitas kecil dari nilai α. Pada model return nilai F adalah sebesar 73,66 dengan probabilitas 0,000 maka dapat disimpulkan variabel nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model return karena nilai probabilitas kecil dari nilai α. Pada saat setelah konvergensi pada model harga nilai F adalah sebesar 134,65 dengan probabilitas 0,000 maka dapat disimpulkan variabel nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model harga karena nilai probabilitas kecil dari nilai α. Pada model return nilai F adalah sebesar 89,76 dengan probabilitas 0,000 maka dapat disimpulkan variabel nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model return karena nilai probabilitas kecil dari nilai α. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, teridentifikasi bahwa variabel Nilai Buku Ekuitas dan Laba berpengaruh dengan menggunakan model harga. Dilihat dari hasil pada tabel 4.8 bahwa nilai relevansi meningkat pada saat sebelum dan setelah diterapkannya konvergensi IFRS dengan menggunakan model harga, disebabkan karena nilai R 2 pada saat sebelum dan setelah konvergensi mengalami peningkatan yaitu dari 0,772 menjadi 0,804. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Suprihatin dan Tresnaningsih (2013) dan Sari dan Subroto (2011). Pada penelitian yang dilakukan Suprihatin dan Tresnaningsih nilai relevansi informasi akuntansi meningkat dengan menggunakan model harga. Begitupun penelitian yang dilakukan Sari dan Subroto (2011). Dilihat dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai relevansi informasi akuntansi meningkat dengan menggunakan model harga. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, teridentifikasi bahwa variabel Nilai Buku Ekuitas dan Laba berpengaruh dengan menggunakan model return. Dilihat dari hasil pada tabel 4.8 bahwa nilai relevansi meningkat pada saat sebelum dan setelah diterapkannya konvergensi IFRS dengan menggunakan model return, disebabkan karena nilai R 2 yang didapat pada saat sebelum konvergensi sebesar 0,770 sedangkan setelah konvergensi meningkat yaitu 0,804. Peningkatan ini belum begitu signifikan karena konvergensi IFRS belum terlalu lama diterapkan di Indonesia. Dengan menggunakan sampel yang berbeda, penelitian ini juga sejalan dengan

8 penelitian yang dilakukan Rohmah dan Yuni (2013). Maka dapat disimpulkan bahwa nilai relevansi meningkat dengan menggunakan model return. 5. Kesimpulan dan saran Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya pengaruh konvergensi IFRS terhadap relevansi nilai informasi akuntansi dengan menggunakan model harga saham dan model return. Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian yang merupakan pemecahan masalah yang diajukan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ditemukan bahwa nilai buku ekuitas meningkat dengan menggunakan model harga dan model return, dilihat dari nilai R 2 yang meningkat dari sebelum konvergensi dan setelah diterapkannya konvergensi IFRS, ditemukan juga bahwa laba meningkat dengan menggunakan model harga saham dan model return, juga dilihat dari nilai R 2 yang meningkat dari sebelum konvergensi dan setelah diterapkannya konvergensi IFRS. Variabel lainnya juga bisa dipertimbangkan untuk melanjutkanpengujian selanjutnya, seperti menambahkan variabel arus kas operasi atau variabel ROA (retun on asset) dan peluang investasi. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki sejumlah kekurangan atau kelemahan, kondisi tersebut karena adanya sejumlah keterbatasan yang peneliti miliki. Secara umum keterbatasan tersebut adalah: Terbatasnya objek penelitian karena menggunakan perusahaan manufaktur saja, pada penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen. Sesuai dengan keterbatasan penelitian peneliti mengajukan saran yang dapat memberikan manfaat positif bagi : Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk menggunakan objek penelitian yang berbeda untuk memperkuat hasil penelitian, peneliti dimasa mendatang disarankan untuk memperpanjang periode observasi data yang digunakan, semakin panjang periode observasi tentu akan memperlihatkan siklus ekonomi yang lebih luas untuk memberikan kontribusi hasil penelitian yang lebih tepat dan akurat dimasa mendatang. Daftar Pustaka Ball, R., & Brown, P An empirical evaluation of accounting income numbers. Journal of Accounting Research, Barth, M. E. Landsman, W. R. & Lang, M International Accounting Standards and Accounting Quality. Journal of Accounting Research, 46, Beaver, W.H Financial Reporting: An Accounting Revolution (2 nd ed.). Eaglewood Cliffs, Nj:Prentice-Hall. Cahyonowati, Nur., & Ratmono, Dwi Adopsi IFRS dan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Francis, J. & Schipper, K Have Financial Statements Lost Their Relevance? Journal of Accounting Research, 37,

9 Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program IBM SPSS 7 (Edisi Ketujuh). Semarang: Universitas Diponegoro. Gjerde. Oystein. et. al The value relevance of financial reporting in Norway Scandinavian Journal of Management, 27: Herawati, Nyoman Trisna Konvergensi IFRS dan Implikasinya terhadap pembelajaran akuntansi pengantar. Universitas Pendidikan Ganesha, Bali. Horton, et. al Does Mandatory IFRS Adoption Improve The Information Environment. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), 2009.Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat. John, F Isu Global Konvergensi IFRS. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 2, No. 2. Kadir, Abdul Analisia Pengaruh Penerapan IFRS Mengenai Investment Property Terhadap Pengakuan Laba Perusahaan. Jurnal Spread-Oktober V.2 No.2. Kustina, Ketut Tanti Dampak Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) bagi Pelaporan Akuntansi Perusahaan di Indonesia. Jurnal Ilmiah Managemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya. Desember, Vol 17, No. 2, hal Kusuma, H Dampak manajemen laba terhadap relevansi informasi akuntansi: Bukti empiris dari Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Latridis, George International Financial Reporting Standards and the quality financial statements information. International Review of Financial Analysis 19 (2010) Latridis, George., dan Rouvolis The Post-Adoption Effect of the Implementation of International Financial Reporting Standards in Greece. Journal of International Accounting, Auditing and Taxation. 19, Maulana, Arya, & Mukhlisin, Murniati, M Analisa dampak konvergensi IFRS ke dalam PSAK 13, 16, dan 30 terhadap aktivitas perdagangan saham perusahaan yang terdaftar di BEI. Islamic Finance & Business Review. Vol. 6 No. 2 Mayangsari, Sekar Analisa Terhadap Relevansi Nilai Laba, Arus Kas, dan Nilai Buku Ekuitas: Analisa diseputar Periode Krisis Keuangan. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi VIII. Melinda, Pengaruh Penerapan SAK (Konvergensi IFRS) terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan. Universitas Negeri Padang. Naimah, Z Pengaruh risiko perusahaan dan leverage terhadap relevansi nilai laba akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi. Pontianak. Ohlson, J Earnings, Book Values and Dividends in Quality Valuations. Contemporary Accounting Research, 11,

10 Puspa, Dwi Fitri Penelitian Value Relevance Dalam Akuntansi Keuangan. Padang:Bung Hatta University Press. Purba, Marisi, P IFRS: Konvergensi dan Kendala Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Puspitaningtyas, Z Relevansi nilai informasi akuntansi dan manfaatnya bagi investor. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Rohmah, Aida., dan Yuni, Retno Dampak Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Pasca Adopsi IFRS Terhadap Relevansi Nilai dan Asimetri Informasi. Simposium Nasional Akuntansi XVI.Manado. Sari, Yunita., & Subroto, Bambang Relevansi Nilai Informasi Akuntansi. Universitas Brawijaya, Malang. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suprihatin, Siti., & Tresnaningsih, Elok Pengaruh Konvergensi International FinancialReporting Standards terhadap Relevansi Nilai Informasi Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi XVI. Manado. Warsono-bin-Hardono. Sony Adopsi Standar Akuntansi IFRS: Fakta, Dilema dan Matematika. AB Publisher, Yogyakarta. Samsul, Mohamad Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Universitas Airlangga : Erlangga.

BAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002.

BAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah diadopsi oleh banyak negara di dunia, seperti Uni Eropa, Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Australia.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. internasional (IFRS) oleh International Accounting of Standard Boards (IASB)

BAB V PENUTUP. internasional (IFRS) oleh International Accounting of Standard Boards (IASB) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Sehubungan dengan diterbitkannya standar pelaporan keuangan internasional (IFRS) oleh International Accounting of Standard Boards (IASB) untuk keselarasan tujuan pelaporan

Lebih terperinci

ADOPSI IFRS DAN RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN JASA KEUANGAN PERBANKAN YANG GO PUBLIK SKRIPSI

ADOPSI IFRS DAN RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN JASA KEUANGAN PERBANKAN YANG GO PUBLIK SKRIPSI ADOPSI IFRS DAN RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN JASA KEUANGAN PERBANKAN YANG GO PUBLIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi Oleh: Dwita Eka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam melakukan persaingan internasional, terutama perusahaan-perusahaan yang melakukan transaksi bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hubungan antara agen dengan prinsipal yang dapat memicu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hubungan antara agen dengan prinsipal yang dapat memicu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi Hubungan antara agen dengan prinsipal yang dapat memicu munculnya suatu konflik karena adanya perbedaan kepentingan diantara keduanya dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi menjadikan perekonomian dunia seakan tanpa batas (borderless). Negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang terintegrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. IFRS ( International Financial Reporting Standard ) adalah standar

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. IFRS ( International Financial Reporting Standard ) adalah standar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Adanya pertemuan G-20 pada tahun 2009 di London telah dibuat suatu keputusan global, salah satu keputusan global tersebut adalah adanya penetapan satu standard

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kualitas informasi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kualitas informasi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kualitas informasi laporan keuangan dan asimetri informasi sebelum dan sesudah konvergensi IFRS di Indonesia. Kualitas informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang sebelumnya digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah International Financial Reporting Standards (IFRS) yang sebelumnya bernama International Accounting Standards (IAS) diterbitkan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I bermanfaat bagi pemakainya? IASB (International Accounting Standard Board)

BAB I bermanfaat bagi pemakainya? IASB (International Accounting Standard Board) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai informasi akuntansi merupakan sederetan angka yang memiliki makna atau nilai kebermanfaatan keputusan. Dengan apakah suatu informasi akuntansi dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA IFRS (International Financial Reporting Standards) oleh International Accounting Standard Board (IASB).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA IFRS (International Financial Reporting Standards) oleh International Accounting Standard Board (IASB). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 IFRS (International Financial Reporting Standards) IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Relevansi nilai dapat menjadi representasi kualitas pelaporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengaruh globalisasi saat ini telah menghilangkan batasan-batasan geografis dalam kegiatan perekonomian dan menuntut adanya suatu sistem akuntansi dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan ringkasan dari aktivitas keuangan perusahaan yang mampu menggambarkan kinerja keuangan perusahaan tersebut (PSAK No.1 Paragraf

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara internasional sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara internasional sangatlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara internasional sangatlah diperlukan terutama pada saat ini dimana perusahaan perusahaan multinasional mulai berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis di luar batas negaranya. Adanya kebutuhan akan pelaporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut uraian beberapa penelitian terdahulu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut uraian beberapa penelitian terdahulu : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut uraian beberapa penelitian terdahulu : 1. Nurhikmah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model

BAB V PENUTUP. perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model 73 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris mengenai perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model Kothari sebelum dan sesudah implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu laporan keuangan yang memiliki kredibilitas tinggi. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan pedoman

BAB I PENDAHULUAN. suatu laporan keuangan yang memiliki kredibilitas tinggi. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan pedoman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki suatu tantangan untuk terus meningkatkan kualitas informasi akuntansi disetiap perusahaan yaitu dengan melakukan penyajian dan pengungkapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Biaya modal ekuitas merupakan salah satu komponen biaya yang penting bagi perusahaan yang dapat berdampak pada keputusan investasi. Karena biaya modal ekuitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju International Financial Reporting Standards (IFRS) telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menuju International Financial Reporting Standards (IFRS) telah menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tahapan konvergensi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menuju International Financial Reporting Standards (IFRS) telah menjadi pusat perhatian para

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 66 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat ditarik adalah terdapat perbedaan relevansi nilai dan asimetri informasi akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengungkapan informasi yang relevan dan reliabel merupakan hal yang penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial Reporting Standard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas geografis dalam melakukan investasi dan perdagangan dan mengarah kepada pembentukan satu sistem

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON EQUITY

PENGARUH RETURN ON EQUITY PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, PRICE TO BOOK VALUE, DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015) Disusun

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengakuan kerugian tepat waktu sebelum dan sesudah adopsi IFRS pada perusahaan properti dan real estate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja dan posisi keuangan suatu perusahaan. Pihak-pihak yang bersangkutan,

BAB I PENDAHULUAN. kinerja dan posisi keuangan suatu perusahaan. Pihak-pihak yang bersangkutan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang menunjukkan kinerja dan posisi keuangan suatu perusahaan. Pihak-pihak yang bersangkutan, baik pihak internal maupun

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah media yang dijadikan sebagai alat untuk berkomunikasi antara pihak manajemen dengan para pihak berkepentingan (Margaretta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian empiris. Proses memverifikasi teori lewat pengujian hipotesis secara empiris berarti menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan, walaupun ada pula perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori ini menjelaskan mengapa suatu perusahaan memiliki dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan yang terjadi di lingkungan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan yang terjadi di lingkungan pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan dan perkembangan yang terjadi di lingkungan pasar modal Indonesia dan internasional menuntut adanya peningkatan terhadap tata kelola usaha, akuntabilitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari globalisasi, para pelaku kegiatan bisnis antar negara membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari globalisasi, para pelaku kegiatan bisnis antar negara membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi telah membuat batasan negara sudah semakin tidak tampak sehingga mendorong terjadinya kegiatan bisnis di luar batas negara. Sebagai akibat dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi telah mengarahkan Indonesia kepada penggunaan standar akuntansi yang berskala global. Globalisasi ini pun menuntut adanya transparansi dalam memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Munculnya globalisasi pada awal abad 20 menyebabkan banyaknya pluralisme dan pergerakan dari produk, manusia dan ide dalam waktu bersamaan. Perekonomian yang

Lebih terperinci

RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI

RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI Disusun Oleh: Yunita Sari Adhani Prof. Dr. Bambang Subroto, SE., MM., Ak Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165,

Lebih terperinci

Bab V. Penutup. perbedaan manajemen laba riil dengan pendekatan biaya produksi sebelum dan

Bab V. Penutup. perbedaan manajemen laba riil dengan pendekatan biaya produksi sebelum dan 57 Bab V Penutup 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakah ada perbedaan manajemen laba riil dengan pendekatan biaya produksi sebelum dan sesudah implementasi IFRS,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN IFRS TERHADAP RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN IFRS TERHADAP RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH PENERAPAN IFRS TERHADAP RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Disajikan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. International Accounting Standards Board (IASB) dan International Accounting

BAB I PENDAHULUAN. International Accounting Standards Board (IASB) dan International Accounting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Accounting Standards Board (IASB) dan International Accounting Standards Committee (IASC) dibentuk untuk menyusun standar pelaporan keuangan internasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia (KLSE) pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, pasar modal di dunia sudah sangat luas. Berbagai perusahaan dari negara berlomba-lomba menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan

Lebih terperinci

DAMPAK INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) NO. 16 TERHADAP LABA KENA PAJAK PADA PT. X. A.A. Ngr. Yudi Surya Kusuma¹ I Kadek Sumadi²

DAMPAK INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) NO. 16 TERHADAP LABA KENA PAJAK PADA PT. X. A.A. Ngr. Yudi Surya Kusuma¹ I Kadek Sumadi² DAMPAK INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) NO. 16 TERHADAP LABA KENA PAJAK PADA PT. X A.A. Ngr. Yudi Surya Kusuma¹ I Kadek Sumadi² ¹Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang. Konvergensi Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ke

BAB I PENDAHULUAN. melakukan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang. Konvergensi Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan arus globalisasi, Pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 Forum telah bersepakat untuk melakukan konvergensi terhadap IFRS. IAI mencanangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar

BAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Instrumen keuangan merupakan kontrak yang mengakibatkan timbulnya aset keuangan bagi satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi entitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. baik organisasi profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. baik organisasi profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan mengenai transaksi (kejadian ekonomi dan keuangan) suatu organisasi,

Lebih terperinci

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM. Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM. Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan Zumrotun Nafiah Jurusan Akuntansi STIE SEMARANG Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemakai lainnya untuk proses pengambilan keputusan. Informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pemakai lainnya untuk proses pengambilan keputusan. Informasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk informasi yang sangat bermanfaat yang dapat digunakan oleh para investor, kreditor dan para pemakai lainnya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pihak ekstern dan pihak intern. Pihak ekstern terdiri dari masyarakat, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dari pihak ekstern dan pihak intern. Pihak ekstern terdiri dari masyarakat, UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan informasi keuangan dapat dilakukan melalui laporan keuangan yang sangat bermanfaat bagi pemangku kepentingan yang terdiri dari pihak ekstern dan

Lebih terperinci

Isya Lathifa 1, Herawati 1, Dandes Rifa 2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta

Isya Lathifa 1, Herawati 1, Dandes Rifa 2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI PASCA PENERAPAN KONVERGENSI IFRS (Studi Empris pada Perusahaan Industri Keuangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2013) Isya Lathifa 1, Herawati 1,

Lebih terperinci

Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Vol. 7, No. 1, April 2018, Hal ISSN : E-ISSN : by LPPM UPI YPTK Padang

Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Vol. 7, No. 1, April 2018, Hal ISSN : E-ISSN : by LPPM UPI YPTK Padang Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum Dan Sesudah PSAK Konvergensi IFRS (Studi Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014) Berta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Terjadi pertentangan pendapat mengenai penerapan nilai wajar. Argumen teoritis yang menentang nilai wajar menurut pendapat Penman (2011) bahwa akuntansi nilai wajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri serta arus globalisasi yang semakin pesat menuntut perusahaan untuk mampu bergerak sejalan dengan perkembangan tersebut. Selain itu dengan

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dipatuhi. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda dalam

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dipatuhi. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam menyusun laporan keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda dalam perlakuan, metode,

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR ISSN : 2302 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 709-716 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ni Putu Yunita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang terbuka banyak melibatkan perusahaan dalam suatu rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang terbuka banyak melibatkan perusahaan dalam suatu rangkaian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara ke arah yang lebih terbuka. Perekonomian terbuka adalah terjadinya perdagangan internasional. Perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (DSAK IAI) melakukan adopsi International Financial

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (DSAK IAI) melakukan adopsi International Financial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini menguji relevansi nilai pajak tangguhan sebagai dampak perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia. Perubahan PSAK ini terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai saham (Karnadi, 1993). Nilai pemegang saham akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 2.1.1 Widayanti dan Haryanto (2013) Penelitian Widayanti dan Haryanto (2013)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kandungan informasi bila publikasi laporan keuangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kandungan informasi bila publikasi laporan keuangan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Laporan keuangan menyediakan informasi yang berguna kepada perusahaan, investor, kreditor dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan investasi dan keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan disusun dengan tujuan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standars (IFRS) merupakan standar

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standars (IFRS) merupakan standar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah International Financial Reporting Standars (IFRS) merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan olehinternational Accounting Standard Board (IASB)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat 23 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Menurut UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pengertian pasar modal adalah kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan yang pesat dan semakin beragamnya perusahaan multinasional di berbagai negara merupakan tanda dari adanya globalisasi. Pada era globalisasi

Lebih terperinci

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Al Azhar L Rofika Lilis Rohayati Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha saat ini dirasakan semakin sulit. Setiap perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan bebas merupakan suatu bukti nyata bahwa perekonomian saat ini telah menuju pada sebuah perekonomian global, dimana setiap kegiatan ekonomi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aturan, standar, dan prinsip yang mengatur penyajian laporan keuangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. aturan, standar, dan prinsip yang mengatur penyajian laporan keuangan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor dan para stakeholder lainnya dalam menilai kondisi keuangan perusahaan. Banyak aturan, standar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian seperti transaksi penjualan dan pembelian, melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian seperti transaksi penjualan dan pembelian, melakukan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekonomi merupakan salah satu sektor yang berpengaruh dalam menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aktivitas keseharian masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Current Ratio, Return on

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Current Ratio, Return on BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Current Ratio, Return on Asset, Return on Equity, Earning per Share, dan Debt to Equity Ratio terhadap return saham pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat ditarik adalah: 1. Relevansi nilai informasi akuntansi mengalami peningkatan sesudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan standar yang digunakan perusahaan di Indonesia untuk menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak seragam.

BAB I PENDAHULUAN. membuat laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak seragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya globalisasi mengakibatkan semakin berkembangnya transaksi bisnis lintas negara dan arus modal investasi. Perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nilai relevansi informasi akuntansi (value relevance) mempunyai arti

BAB I PENDAHULUAN. Nilai relevansi informasi akuntansi (value relevance) mempunyai arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai relevansi informasi akuntansi (value relevance) mempunyai arti kemampuan informasi akuntansi untuk menjelaskan nilai perusahaan (Beaver, 1968 dalam Margani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan harus dapat mengungkapkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga akan bermanfaat bagi para pengguna laporan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, simpulan yang dapat diambil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada kualitas informasi akuntansi sebelum dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun

BAB I PENDAHULUAN. tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar diartikan sebagai suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan risiko untung dan rugi. Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud pasar adalah tempat atau

Lebih terperinci

Dampak Konvergensi IFRS Terhadap Relevansi Nilai Informasi Akuntansi: Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode

Dampak Konvergensi IFRS Terhadap Relevansi Nilai Informasi Akuntansi: Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode Dampak Konvergensi IFRS Terhadap Relevansi Nilai Informasi Akuntansi: Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2011 Siti Suprihatin dan Elok Tresnaningsih Program Studi Akuntansi,

Lebih terperinci

DAMPAK KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS TERHADAP NILAI RELEVAN INFORMASI AKUNTANSI

DAMPAK KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS TERHADAP NILAI RELEVAN INFORMASI AKUNTANSI 171 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 10 Nomor 2, Desember 2013 DAMPAK KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS TERHADAP NILAI RELEVAN INFORMASI AKUNTANSI Siti Suprihatin Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara, seringkali menyebabkan standar akuntansi yang digunakan oleh suatu negara berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepentingan yang berbeda (Jensen dan Meckling, 1976). Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepentingan yang berbeda (Jensen dan Meckling, 1976). Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 1.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Agency Theory (Teori Keagenan) Teori keagenan menyatakan bahwa antara manajemen dan pemilik mempunyai kepentingan yang berbeda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN BERITA ACARA SIDANG PERNYATAAN KEASLIAN ISI SKRIPSI HAK CIPTA MOTTO ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sebuah jembatan yang dapat menghubungkan keperluan bisnis. Tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 1999:15). Populasi

Lebih terperinci

Tinjauan Atas PSAK No.1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dan Perbedaannya dengan PSAK No.1 (Revisi 1998)

Tinjauan Atas PSAK No.1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dan Perbedaannya dengan PSAK No.1 (Revisi 1998) Jurnal Ilmiah ESAI Volume 6, Nomor 2, April 2012 ISSN No. 1978-6034 Tinjauan Atas PSAK No.1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dan Perbedaannya dengan PSAK No.1 (Revisi 1998) A Review of PSAK No.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Financial Accounting Standard Boards (FASB) dan International Accounting Standard Boards (IASB) menyatakan pelaporan keuangan bertujuan menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di Indonesia mendorong banyaknya analisis yang muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar modal

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa relevansi laba akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015) Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif memperoleh sumber dana yang dibutuhkan oleh perusahaan yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk mengembangkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di setiap negara, penyusunan laporan keuangan memiliki standar dan tahapan yang berbeda-beda. Standar dan tahapan tersebut ditentukan oleh kalangan profesi yang bergabung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu informasi yang disediakan perusahaan, terkait dengan kinerja manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan, adalah laporan keuangan. Selain

Lebih terperinci