BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahun 1969 Departemen Pertahanan Amerika Serikat Internet mendirikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahun 1969 Departemen Pertahanan Amerika Serikat Internet mendirikan"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internet Pada tahun 1969 Departemen Pertahanan Amerika Serikat Internet mendirikan jaringan komputer melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), yang digunakan untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir serta menghindari terjadinya informasi terpusat sehingga bila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. ( Internet (interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian ini dinamakan internetworking (antarjaringan). ( Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya.

2 ( Menurut Syafrizal (2005:33) internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang saling berinteraksi dan bertukar informasi. Sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa internet merupakan sebuah jaringan komputer global yang terbuka dan saling menghubungkan berbagai tipe dan jenis, jutaan bahkan milyaran komputer di dunia untuk berinteraksi dan bertukar informasi yang berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. Perkembangan internet memberikan berbagai kemudahan yang dapat kita nikmati hingga saat ini melaui beberapa gelombang tahapan. Menurut Budi Sutedjo (dalam Rochaety, 2006 : 74), gelombang teknologi berbasis internet berkembang melalui beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Gelombang pertama, difokuskan untuk peningkatan dan produktivitas, serta memperkecil biaya. Bagi organisasi yang mulai menerapkan teknologi tersebut, akan melakukan otomatisasi kegiatan rutin seperti surat menyurat, slide presentasi, pembuatan tabel dan neraca. Aplikasi yang digunakan antara lain Word, Excel, Power Point dan Access.

3 2. Gelombang kedua, difokuskan untuk peningkatan efektivitas penggunaan peralatan komputer melalui pembangunan jaringan komputer. Jaringan ini dibangun dengan menggunakan kabel dan kartu jaringan, sehingga printer, hard disk, dan peralatan lain dapat digunakan secara serempak. Jaringan ini dapat menghemat biaya investasi, serta mempercepat distribusi data dan informasi. 3. Gelombang ketiga, difokuskan untuk menghasilkan keuntungan dengan pembangunan program sistem informasi. Seperti pada sebuah Universitas, membangun jaringan sistem informasi pelayanan administrasi akademik, sistem informasi pelayanan administrasi keuangan, maupun sistem informasi pelayanan umum yang kesemuanya berbasis teknologi informasi dan menguntungkan bagi pihak Universitas dan mahasiswa yang dilayani. 4. Gelombang keempat, difokuskan untuk membantu proses pengambilan keputusan dari data kualitatif. Seperti pembangunan sistem pendukung keputusan (DSS/ Decision Support System) bagi penerimaan pegawai, dan lain sebagainya. 5. Gelombang kelima, difokuskan untuk meraih pelanggan (konsumen) melalui pengembangan jaringan internet dengan cara membangun eksplorasi besarbesaran terhadap internet. Dengan hal ini, maka lahirlah dalam dunia bisnis apa yang disebut e-bussiness (electronic bussiness) dan e-commerce. Di dalam dunia pendidikan berbasis internet, ada yang disebut e-learning dan e-campus yang mampu menjangkau para pengguna jasa pendidikan, baik lokal,nasional, maupun global.

4 6. Gelombang keenam, difokuskan untuk mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel (wireless) yang memungkinkan mengakses internet melalui komputer yang terhubung ke telepon selular. Bahkan, internet dapat diakses langsung lewat ponsel. 2.2 Media Belajar Pengertian Belajar Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dengan belajar, manusia mampu mengembangkan potensi-potensi yang dibawa sejak lahir, sehingga nantinya mampu menyesuaikan diri demi pemenuhan kebutuhan. Menurut Driscoll (dalam Smaldino, 2000 : 11), belajar didefinisikan sebagai perubahan terus menerus dalam kemampuan, yang berasal dari pengalaman pemelajar dan interaksi pemelajar dengan dunia. Sedangkan menurut John W. Santrock (2008:266), belajar sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan dan keterampilan berpikir, yang diperoleh melalui pengalaman. Slameto (2003:2-4) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

5 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses untuk mencapai perubahan tingkah laku yang bermanfaat secara keseluruhan bagi individu sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan dan dunia Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Dalam pelaksanaannya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar. Menurut Slameto (2003:54-70) beberapa faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. 1. Faktor Intern Faktor intern membahas tiga faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor kelelahan. 1. Faktor Jasmaniah Faktor jasmaniah adalah faktor yang berhubungan dengan tubuh atau jasmani individu. Dalam faktor ini terdiri dari dua macam: a. Faktor kesehatan, proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, sehingga menjadi cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk jika badannya lemah, kurang darah atau gangguan-gangguan lainnya. Agar seseorang ingin dapat belajarnya dengan baik dan mendapatkan hasil belajar yang tinggi maka harus sehat.

6 b. Cacat tubuh, dapat menyebabkan kurang sempurnanya tubuh yang dimiki individu. Siswa yang cacat, belajarnya jelas akan terganggu, maka hendaknya ia belajar dilembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat mengurangi pengaruh kecacatannya karena hal ini dapat berpengaruh pula terhadap belajarnya. 2. Faktor Psikologis Faktor psikologis merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan atau psikologi individu yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor ini terdiri dari berbagai faktor, antara lain : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. a. Inteligensi Inteligensi adalah kecakapan yang meliputi kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika ia belajar dengan baik (menerapkan metode belajar yang efisien dan faktorfaktor yang mempengaruhi belajarnya) akan member pengaruh yang positif. Jika inteligensinya rendah, maka perlu mendapat pendidikan di lembaga pendidikan khusus. b. Perhatian

7 Menurut Gazali, perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda atau hal) atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka akan timbul kebosanan, sehingga tidak suka lagi belajar. c. Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Berbeda dengan perhatian yang sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, minat cenderung selalu diikuti dengan perasaan senang, dan dari situ diperoleh kepuasan dan besar pengaruhnya terhadap belajar. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar (bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan dipelajari dengan sebaik-baiknya, sedangkan yang tidak sesuai minat akan menyebabkan siswa tidak akan belajar dengan baik karena tidak ada daya tarik baginya). d. Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat mempengaruhi belajar. jika bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena rasa senang belajar dan

8 pastilah selanjutnya lebih giat lagi dalam belajar. Penting untuk mengetahui bakat siswa dan menempatkan di sekolah yang sesuai bakatnya. e. Motif Motif erat hubungannnya dengan tujuan yang akan dicapai, karena penyebab untuk berbuat adalah motif itu sendiri yang berfungsi sebagai daya penggerak atau pendorongnya. f. Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terusmenerus, untuk itu dipelukan latihan-latihan dan pelajaran. Anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar dan belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi, kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. g. Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi yang timbul dari diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3. Faktor kelelahan, terdapat dua macam yakni kelelahan jasmani dan rohani. kelelahan jasmani terlihat lemahnya tubuh dan timbul kecenderungan untuk

9 membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. 2. Faktor Ekstern Faktor ekstern merupakan faktor yang berada pada luar diri individu yang dapat mempengaruhi belajar siswa. Dapat dikelompokan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. 1. Faktor Keluarga Faktor keluarga yang dapat mempengaruhi belajar siswa dapat berupa: a. Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. Mendidik anak dengan cara memanjakannya atau memperlakukan terlalu keras, memaksa dan mengejar-ngejar anaknya untuk belajar adalah cara mendidik yang salah. Anak yang mengalami kesukaran dalam belajar dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut. b. Relasi antar anggota keluarga Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya, selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain turut mempengaruhi belajar anak. Demi kelancaran belajar dan keberhasilan anak perlu diusahakan relasi yang baik dalam keluarga.

10 c. Suasana rumah Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor penting yang tidak termasuk faktor disengaja. Suasana rumah gaduh tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Maka diperlukan suasana rumah yang tenang dan nyaman. d. Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makanan, perlindungan kesehatan dan lain-lain. Anak membutuhkan fasilitas belajar seperti meja, kursi, penerangan alat tulis-menulis, bukubuku dan lain-lain. e. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Bila anaknya sedang belajar jangan diganggu dengan tugas di rumah. Kadang-kadang anak lemah semangat, orang tua wajib memberikan pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. f. Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar mendorong semangat anak untuk belajar.

11 2. Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa mencakup : a. Metode Mengajar Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui dalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. b. Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa, kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. c. Relasi Guru dengan Siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Di dalam relasi yang baik, siswa akan menyukai gurunya juga menyukai mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya. d. Relasi Siswa dengan Siswa Menciptakan relasi yang baik antar siswa perlu agar dapat memberikan pengaruh positif terhadap belajar siswa. e. Disiplin Sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajarnya. Agar siswa belajar lebih maju maka harus disiplin di sekolah, di rumah dan di perpustakaan. f. Alat Pelajaran

12 Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa. Karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Mengusahakan alat pelajaran yang baik maka siswa akan dapat belajar dengan baik. Namun, banyaknya tuntutan saat ini yang masuk ke sekolah, maka sekolah memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar siswa dalam jumlah besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau mediamedia belajar yang lain, termasuk komputer, dan lain-lain. g. Waktu Sekolah Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah dapat pagi, siang, sore maupun malam hari. h. Standar Pelajaran diatas Ukuran Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran diatas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru. i. Keadaan Gedung Siswa dapat belajar dengan baik apabila kelas yang disediakan dapat memadai bagi setiap siswa. j. Metode Belajar Cara belajar dan penggunaan waktu belajar siswa harus efektif karena sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. k. Tugas Rumah

13 Waktu belajar adalah disekolah, waktu dirumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan dirumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain. 3. Faktor Masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaanya siswa dalam masyarakat. Faktor masyarakat diantaranya kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan masyarakat yang mempengaruhi belajar siswa. Berdasarkan beberapa faktor diatas, dapat disimpulkan bahwa media merupakan salah satu faktor ekstern sekolah yang termasuk dalam alat pelajaran yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa Prinsip-prinsip Belajar Dalam pembelajaran, ada beberapa prinsip yang digunakan dalam proses belajar. Hal itu harus disesuaikan dengan masing-masing siswa. Menurut Davies (1991 : 32) prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran meliputi : 1. hal apapun yang dipelajari, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan itu untuknya. 2. setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.

14 3. seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberi penguatan. 4. penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran memungkinkan pembelajaran lebih berarti. 5. apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar dan ia akan belajar serta mengingat lebih baik Pengertian Media Belajar Menurut Smaldino, dkk (2011 : 7) dalam Instructional Technology and Media for Learning, media bentuk jamak dari perantara (medium) yang merupakan saran komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium ( antara ) yang merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sumber dan penerima. (Dalam Susilana dan Riyana, 2009 : 6) menurut NEA/ National Education Asociation, media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak, maupun audio-visual termasuk teknologi perangkat kerasnya. AECT/ Asociation of Education Comunication Technology memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan. Menurut Schram (1982), media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Menurut Miarso (1989), media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa

15 media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Menurut Erlina (2009 : 2), media mengajar merupakan sejumlah alat bantu, bahan simulasi atau program yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Sadiman (dalam Anas) ( media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi. Menurut Hamalik (dalam Jannah, 2015) bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. ( Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa media belajar adalah segala sesuatu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam keperluan pembelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian, membangkitkan keinginan, kemauan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruhpengaruh psikologis.

16 2.2.5 Klasifikasi Media Belajar Susilana dan Riyana (2009 : 14-24) mengklasifikasikan media berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajian menjadi 7 kelompok, yakni : 1. Kelompok Pertama, meliputi Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam a. Media Grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, idea tau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Yang termasuk media grafis antara lain : - Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis dan simbol. - Diagram, yaitu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbale balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol. - Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis dan simbol yang merupakan ringkasan proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. - Sketsa, yaitu gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagianbagian pokok dari bentuk gambar. - Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok dan menarik yang dibuat untuk menarik perhatian orang yang lewat. - Papan flannel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan dilepas.

17 - Bulletin board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar atau tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya. b. Media Bahan Cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Yang termasuk dalam media bahan cetak yakni : - Buku teks, yaitu buku tentang bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. - Modul, yaitu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikin rupa guna kepentingan belajar siswa. - Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual, hamper sama dengan modul, perbedaannya bila bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topik kecil untuk tiap halamannya. c. Media Gambar Diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Contoh jenis media ini adalah foto. 2. Kelompok Kedua : Media Proyeksi Diam adalah media visual yang diproyeksikan/ media yang memproyeksikan pesan, dengan hasil proyeksi tidak bergerak/ memiliki sedikit unsure gerakan. Jenis media ini meliputi : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide dan Filmstrip. a. Media OHP dan OHT.

18 OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). 3 jenis bahan yang digunakan sebagai OHT, yaitu : - Write on film (plastik transparansi), yaitu sejenis transparansi yang dapat diberi tulisan/ gambar menggunakan spidol - PPC transparency film (PPC = Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan/ gambar menggunakan mesin photocopy - Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan/ gambar dengan menggunakan mesin thermofax OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya digunakan sebagai pengganti papan tulis. 2 jenis model OHP, yaitu : - OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan di kelas/ ruangan dan memiliki bobot yang lebih berat dari OHP portable - OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemanamana, sehingga ukurajn dan bobot lebih ringan dan ringkas b. Media Opaque Projector (proyektor tak tembus pandang) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto dan model dua maupun tiga dimensi.

19 c. Media Slide (film bingkai) adalah media visual yang diproyeksikan melalui proyektor slide. d. Media Filmstrip (film rangkai/ film gelang) adalah media visual proyeksi diam yang terdiri atas bebrapa film yang menjadi satu kesatuan. 3. Kelompok Ketiga : Media Audio adalah media yang penyampaian pesannya melalui indera pendengaran. Pesan atau informasi dituangkan dalam lambanglambang auditif berupa kata-kata, musik dan sound effect. Jenis media ini yaitu : Radio dan Alat Perekam Pita Magnetik. a. Media Radio adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. b. Media Alat Perekam Pita Magnetik (kaset tape recorder) adalah media yang menyajikan pesan melalui perekaman kaset audio. 4. Kelompok Keempat : Media Audio Visual Diam adalah media yang penyampaian pesannya melalui indera pendengaran dan indera penglihatan, tetapi gambar yang dihasilkan berupa gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Yang termasuk media ini yakni : media sound slide (slide suara), filmstrip bersuara dan halaman bersuara. 5. Kelompok Kelima : Film (Motion Pictures) atau gambar hidup, yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.

20 6. Kelompok Keenam : Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audio visual dan gerak (sama dengan film). Jenis media ini yaitu : Televisi Terbuka (open boardcast television), Televisi Siaran Terbatas/ TVST (Cole Circuit Television/ CCTV) dan Video Cassette Recorder (VCR). a. Media Televisi Terbuka adalah media audio visual gerak yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi. b. Media Televisi Siaran Terbatas (TVST) atau CCTV adalah media audio visual gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel) dan komunikasi dapat dilakukan secara dua arah melalui intercom. c. Media Video Cassette Recorder (VCR) adalah media yang perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset, video dan penayangannya melalui pesawat televisi. 7. Kelompok Ketujuh : Multi Media merupakan sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contoh multi media yaitu : Media Objek dan Interaktif. a. Media Objek merupakan media tiga dimensi yang penyampaian pesannya tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui cirri fisiknya sendiri, seperti ukuran, bentuk, berat, susunan, warna, fungsi dan sebagainya. Media objek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : - Media Objek Sebenarnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

21 Media Objek Alami dibagi menjadi 2 jenis, yaitu media objek alami yang hidup (seperti ikan, burung, elang, dan sebagainya) dan objek alami yang tidak hidup (seperti batu-batuan, kayu, air dan sebagainya). Media Objek Buatan sperti gedung, mainan, jaringan transportasi, dan sebagainya. - Media Objek Pengganti merupakan benda-benda tiruan yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya. Objek pengganti dikenal dengan sebutan replika, model dan benda tiruan. Replika adalah reproduksi statis dari suatu objek dengan ukuran yang sama dengan benda yang sebenatnya. Model adalah sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan, dibagi menjadi 2 yaitu bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai benda yang besar (contoh : bagian sayap dari sebuah kapal terbang) dan bentuk yang menggambarkan mekanisasi kerja suatu benda (contoh : sistem pembakaran automobil). b. Media Interaktif merupakan media yang diharapkan mampu membuat siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Interaksi yang dimaksud ada 3 macam, yang pertama siswa berinteraksi dengan program, yang kedua siswa berinteraksi dengan mesin (seperti simulator, laboratorium bahasa,

22 komputer, dan kombinasinya dengan internet), yang ketiga ialah mengatur interaksi antara siswa secara teratur tapi tidak terprogram. Dalam penelitian ini, media belajar yang digunakan dikategorikan menjadi multi media jenis media interaktif dengan kombinasi komputer dan jaringan internet yang dimaksudkan agar siswa mampu ikut serta berinteraksi dengan media tersebut Faktor-faktor yang Mempengaruhi Media Belajar Penggunaan media belajar erat kaitannya dengan faktor-faktor lain yang mendukung keberhasilan dan keefektifan media ini dalam proses pembelajaran. Menurut Susilana dan Riyana (2009 : 5) faktor-faktor yang berkaitan dengan media pembelajaran dalam proses pembelajaran meliputi : a. Tujuan Tujuan yang dimaksud adalah tujuan pembelajaran. Media pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, sehingga fungsi media belajar agar dapat membantu siswa memahami serta memperoleh kemudahan dalam pembelajaran, sehingga memperoleh hasil yang baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. b. Materi Media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi pembelajaran, agar penyampaian materi dapat tersampaikan dengan baik. Penggunaan media pembelajaran juga harus dapat menggambarkan materi yang hendak disampaikan.

23 c. Metode Metode pengajaran juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang tepat dengan metode pengajaran dapat meningkatkan motivasi, minat, dan perhatian siswa terhadap pelajaran, sehingga proses belajar menjadi menyenangkan dan materi mudah tersampaikan. d. Evaluasi Penggunaan media belajar juga perlu mendapatkan evaluasi di akhir proses pembelajaran untuk mengetahui efektif atau tidaknya media tersebut dalam proses pembelajaran. Secara keseluruhan evaluasi perlu dilakukan agar dapat diketahui, tercapai tidaknya tujuan pembelajaran melalui proses belajar sesuai materi dan menggunakan media serta metode mengajar yang tepat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 4 faktor menurut Susilana dan Riyana, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan media belajar adalah tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode mengajar dan evaluasi pembelajaran Manfaat Media Belajar Penggunaan media belajar dalam proses belajar harus dapat memberikan manfaat, baik bagi siswa maupun guru. Media belajar yang baik dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Erlina, 2009 : 2) media pengajaran berfungsi agar lebih menarik siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,

24 memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajaran lebih bervariasi, siswa dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak. Susilana dan Riyana (2009 : 9) mengemukakan media belajar secara umum mempunyai manfaat : 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya 5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama Sedangkan manfaat media menurut Kemp dan Dayton (dalam Susilana dan Riyana, 2009 : 9) meliputi : 1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar 2. Pembelajaran dapat lebih menarik 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar 4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek 5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan 6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan 7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan

25 8. Peran guru berubah kearah positif Menurut Hamalik (dalam Jannah, 2015) bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti mengambil beberapa manfaat media belajar menjadi beberapa poin, yaitu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera; menimbulkan gairah belajar dengan interaksi langsung antara murid dengan sumber belajar; memungkinkan anak belajar mandiri; pembelajaran dapat lebih menarik; kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan; proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan; sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa Kriteria Pemilihan Media Belajar Menurut Sudjana dan Rivai (2010 : 4), kriteria pemilihan media berdasarkan : a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran c. Kemudahan memperoleh media d. Ketrampilan guru dalam menggunakan e. Tersedia waktu untuk menggunakan f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa

26 Menurut Hubbard (dalam Simamora, 2008 : 65) mengemukakan 9 kriteria untuk menilai keefektifan media, yaitu : 1. Biaya 2. Ketersediaan fasilitas pendukung 3. Kecocokan dengan ukuran kelas 4. Keringkasan 5. Kemampuan untuk diubah 6. Waktu dan tenaga penyiapan 7. Pengaruh yang ditimbulkan 8. Kerumitan 9. Kegunaan Sedangkan menurut Susilana dan Riyana (2009 : 73) kriteria dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat dirumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari : access, cost, technology, interactivity, organization dan novelty. a. Access Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media, menyangkut ketersediaan, kemudahan dan kemanfaatan dalam penggunaannya. b. Cost Biaya menjadi pertimbangan dalam memilih, dengan mempertimbangkan manfaatnya media tersebut dengan biaya murah namun efektif. c. Technology

27 Perlu mempertimbangkan teknologi tersedia dan mudah menggunakannya atau tidak. d. Interactivity Media yang baik yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. e. Organization Dukungan organisasi juga pengorganisasiannya menjdi pertimbangan yang penting dalam memilih media. f. Novelty Kebaruan dari media yang dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang baru biasanya lebih baik dan menarik bagi siswa, seperti penggunaan internet. Dalam penelitian ini, peneliti menarik kesimpulan bahwa beberapa kriteria pemilihan media belajar didasarkan kemudahan memperoleh media dan akses, biaya, ketersediaan fasilitas, kegunaan, perkembangan teknologi dan kebaruan media. 2.3 Pemanfaatan Internet Sebagai Media Belajar Pemanfaatan internet sebagai media belajar didasarkan pada manfaat yang didapatkan oleh pengguna internet, terutama siswa SMP Mardi Rahayu dalam melaksanakan tugasnya sebagai siswa. Pemanfaatan dengan estimasi 2 faktor menurut Chin dan Todd (dalam Nasution, 1995 : 3) yaitu meliputi kemanfaatan dan

28 efektifitas yang masing-masing memiliki beberapa dimensi yang dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Kemanfaatan meliputi dimensi : a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier), mudah mempelajari dan mengoperasikan suatu teknologi dalam mengerjakan pekerjaan yang diinginkan oleh seseorang dan dapat memberikan keterampilan agar pekerjaannya lebih mudah. b. Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu terdapat manfaat atau faedah untu dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. c. Menambah produktivitas (increase productivity), merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan seseorang akan bertambah atau meningkatkan produktivitasnya dalam suatu kegiatankegiatan yang dimilikinya agar menjadi lebih baik. 2. Efektifitas meliputi dimensi : a. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness), bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan membantu seseorang agar aktifitas sehari-hari menjadi meningkat dalam melakukan suatu pekerjaan. b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance), dengan menggunakan suatu teknologi tertentu dapat membantu mengembangkan kinerja pekerjaan seseorang dalam dunia pekerjaan yang dimiliki oleh orang tersebut.

29 Selain itu, penggunaan internet memberikan manfaat yang begitu besar pada proses belajar siswa, yang peneliti ungkapkan melalui manfaat media belajar yang telah penulis simpulkan, yaitu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera; menimbulkan gairah belajar dengan interaksi langsung antara murid dengan sumber belajar; memungkinkan anak belajar mandiri; pembelajaran dapat lebih menarik; kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan; proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan; sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Melalui perkembangan internet dan kemudahan mengakses jaringan memberikan manfaat yang begitu besar, begitu pula bagi dunia pendidikan. Selain menjadi media informasi, dapat pula menjadi sumber referensi bagi guru dan siswa. Menurut Rosenberg (dalam Erlina, 2009 : 20) mengatakan ada 5 perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran sebagai akibat perkembangan TIK, yaitu : 1. Perubahan dari pelatihan ke penampilan 2. Perubahan dari ruang kelas ke dimana saja dan kapan saja 3. Perubahan dari kertas ke online atau saluran 4. Perubahan dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja 5. Perubahan dari waktu siklus ke waktu nyata Erlina (2009 : 29) mengungkapkan internet dapat digunakan untuk media belajar yang meliputi :

30 a. Berupa dokumen, tabel dan pdf (jenis file : text, ms word, adobe portable document format/ pdf dan ms excel) b. Berupa power point (tipe file : ms ppt) c. Berupa file gambar (jenis file : gif, jpeg/jpg dan png) d. Berupa animasi (tipe file : shockwave flash) e. Berupa film (tipe file : mpg/ avi) f. Berupa suara (tipe file : mp3) 2.4 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Hadiatul (2009) mahasiswa jurusan Sosial Islam, Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan judul Media Sosial sebagai Sumber Belajar di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus Terhadap Beberapa Mahasiswa Jurusan KPI Angkatan 2006). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa : Manfaat yang mahasiswa peroleh setelah menggunakan media online : 1. Media online memudahkan dalam belajar, mahasiswa dapat terbantu dalam mendapatkan informasi tambahan selain buku-buku yang ada di perpustakaan. 2. Pengetahuan bertambah luas, dengan adanya media online informasi yang didapat mahasiswa lebih beragam. 3. Dengan adanya media online, memudahkan mahasiswa menyelesaikan tugas kuliah seperti membuat makalah.

31 4. Media online memudahkan mahasiswa untuk mengumpulkan tugas-tugas kuliah tanpa adanya batasan waktu karena mahasiswa dapat mengumpulkan tugas melalui Adapun hambatannya adalah : 1. Terbatasnya fasilitas online di kampus. 2. Faktor biaya. 3. Kurangnya motivasi. Serta penelitian yang dilakukan Artmy Tirta Ikhwanto, mahasiswa Progdi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Angkatan tahun 2006, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dengan judul Penggunaan media internet sebagai sumber belajar pada mata pelajaran Sejarah kelas X di SMA Laboratorium UKSW Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya prestasi belajar pada siswa yang menggunakan internet sebagai sumber belajar karena sumber informasinya lebih banyak dan akurat. 2.5 Kerangka Berpikir Internet merupakan sebuah jaringan komputer global yang terbuka dan saling menghubungkan berbagai tipe dan jenis, jutaan bahkan milyaran komputer di dunia untuk berinteraksi dan bertukar informasi yang berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik.

32 Media belajar adalah segala sesuatu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam keperluan pembelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian, membangkitkan keinginan, kemauan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis. Dalam penelitian ini, pemanfaatan internet diteliti melalui dimensi kemanfaatan dan efektifitas. Dimana siswa cenderung memilih internet sebagai media belajar dan sumber mengerjakan tugas karena mudah dan menghemat waktu. INTERNET Kemanfaatan : 1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier) 2. Bermanfaat (usefull) 1. Menambah produktifitas (increase productivity) Efektifitas : 2. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness) 3. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance) SISWA Gambar 2.1 Identifikasi Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

BAB 2 A. PENGELOMPOKAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB 2 A. PENGELOMPOKAN MEDIA PEMBELAJARAN BAB 2 KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN A. PENGELOMPOKAN MEDIA PEMBELAJARAN Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah media komunikasi. Oleh karena itu dalam pembahasan

Lebih terperinci

Klasifikasi Media Bimbingan dan Konseling Tugas Kelompok Mata Kuliah Media Bimbingan dan Konseling

Klasifikasi Media Bimbingan dan Konseling Tugas Kelompok Mata Kuliah Media Bimbingan dan Konseling Klasifikasi Media Bimbingan dan Konseling Tugas Kelompok Mata Kuliah Media Bimbingan dan Konseling Oleh Kelompok 2: Aprilia Kartika Sari 1011080070 Indah Kusuma N 1011080067 Pajri Sidik 1011080050 Puji

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

Definisi Media. audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969). Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa

Definisi Media. audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969). Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa Pusat Pengembangan Pendidikan Dan Aktivitas Instruksional (P3AI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Gedung Perpustakaan Lt. 6 Kampus ITS Surabaya Pelatihan AA Dosen Univ. Ciputra Surabaya, 18 21

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) 17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan

Lebih terperinci

MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Hardi Prasetiawan Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan hardi.prasetiawan@bk.uad.ac.id Abstrak Media bimbingan

Lebih terperinci

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Mengapa media pembelajaran diperlukan? PEMBELAJARAN BELAJAR MEMBELAJARKAN Belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan untuk

Lebih terperinci

Oleh: Fitta Ummaya Santi

Oleh: Fitta Ummaya Santi Oleh: Fitta Ummaya Santi APA ITU MEDIA Sadiman, dkk 2002:6 Media: segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengiriman pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran,

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi menuntut pola variasi pembelajaran Proses pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Prestasi Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman/

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar. MEDIA PEMBELAJARAN Anak Berkebutuhan Khusus Pengertian Media Pembelajaran Media Pembelajaran Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Mengapa Media Penting bagi ABK? Kegunaan media Kontribusi media pembelajaran

Lebih terperinci

02. Konsep Dasar Media

02. Konsep Dasar Media 02. Konsep Dasar Media Standar Kompetensi Memahami dan membuat salah satu media pembelajaran biologi untuk sekolah menengah Kompentesi dasar menjelaskan tentang konsep dasar media, pembelajaran, sistem

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TUJUAN Setelah mengikuti sesi ini, peserta diklat dapat: memahami pengertian media pendidikan. menentukan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan KOMUNIKASI YANG BERHASIL F F F MEDIA F Media Kata jamak dari medium (dari bahasa latin) yang artinya perantara (between). Makna umumnya adalah apa saja yang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode dan Nama Mata Kuliah Kompetensi Jumlah Pertemuan : LM 503, Pembelajaran Perpustakaan dan Informasi (3 SKS) : memahami konsep dan praktek dan aplikasinya di : 16 kali pertemuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn Mukhamad Murdiono, M. Pd. Jurusan PKn dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Yang saya dengar, saya lupa Yang saya lihat, saya ingat

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MEDIA PEMBELAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MARET, 2004 PENGERTIAN MEDIA MEDIA ADALAH PERANTARA ATAU PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar Menurut Witherington dalam Hanafiah dan Suhana (2009:7) belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons baru yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang dipengaruhi oleh pengalaman. Sebagaimana dikemukakan oleh Triyanto (2009:7) menyatakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kompetensi yang Diharapkan 1. Mampu menjelaskan makna peran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Deskripsi Teori a. Pengertian Pemanfaatan Menurut Davis (1989) dan Adam et.al (1992) mendefinisikan kemanfaatan (usefulness)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri dalam sektor logam di Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Direktur Basis Industri Manufaktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. didengar, dan dibaca (Arda, Saehana, & Darsikin, 2015). Media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. didengar, dan dibaca (Arda, Saehana, & Darsikin, 2015). Media 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran 1. Definisi Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medium yang artinya bentuk jamak. Selain itu, media juga mempunyai arti perantara atau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Rusman dan Dewi (2009 : 174) menurut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) peranan media dalam pembelajaran tengah mendapat perhatian yang serius. Belajar dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pada penelitian ini variabel penelitiannya adalah penggunaan media gambar seri. 2.1.1. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

Lebih terperinci

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN MEDIA PEMBELAJARAN APA ITU MEDIA? APA ITU MEDIA PEMBELAJARAN? ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU 2. 3. GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dan tujuan evaluasi itu sendiri. Tujuan evaluasi pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika 4 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Hakekat Pembelajaran Matematika 2.1.1. Pengertian Belajar Belajar adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana guru harus menyelidiki hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru Sekolah Menengah Pertama oleh Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 1 MEDIA DAN SUMBER

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

Lebih terperinci

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung A. Pengertian Media Hand Out TEP-PLB MEDIA PENDIDIKAN (Ishartiwi-UNY) 1. Kata media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 2. AECT (1977): Membatasi media sebagai segala

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan 5 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang dan mengartikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. direncanakan dan dilaksanakan secara berkesinambungan baik dari materi. pembelajaran maupun jenjang pendidikannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. direncanakan dan dilaksanakan secara berkesinambungan baik dari materi. pembelajaran maupun jenjang pendidikannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Pembelajaran Secara umum pembelajaran merupakan kegiatan yang dilaksanakan di dalam ruangan atau kelas dengan melibatkan antara guru dan murid untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

PENGENALAN MEDIA PEMBELAJARAN

PENGENALAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN MEDIA PEMBELAJARAN Bahan ajar untuk Diklat E-Training PPPPTK TK dan PLB Oleh Dadang Supriatna, M.Ed PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK KANAK DAN

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users JARINGAN KOMPUTER APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users APA ITU JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar 5 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Dalam proses pembelajaran, berhasil tidaknya pencapaian tujuan banyak dipengaruhi oleh bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Oleh

Lebih terperinci

Komputer dan Masyarakat

Komputer dan Masyarakat Komputer dan Masyarakat Penggunaan Komputer dan Internet di Kehidupan Masyarakat APRIL 21, 2016 UNIVERSITAS MERCUBUANA Yogyakarta Oleh: Gerson Dullosa Utama 14111053 Daftar Isi Contents Daftar Isi... i

Lebih terperinci

BAB II PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS. kurang tepat, karena belajar adalah perubahan yang terjadi di dalam

BAB II PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS. kurang tepat, karena belajar adalah perubahan yang terjadi di dalam BAB II PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS A. Pengertian Belajar Mengajar Seseorang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK BAB V PEMANFAATAN DAN PEMILIHAN MEDIA HERMAN RUSMAYADI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum dan mata pelajaran.

Lebih terperinci

01. Konsep Dasar Media. Pengertian Media. Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi. Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi

01. Konsep Dasar Media. Pengertian Media. Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi. Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi 01. Konsep Dasar Media Standar Kompetensi Memahami dan membuat salah satu media pembelajaran biologi untuk sekolah menengah Kompentesi dasar menjelaskan tentang konsep dasar media, pembelajaran, sistem

Lebih terperinci

Teknologi & Media Pembelajaran

Teknologi & Media Pembelajaran Teknologi & Media Pembelajaran Oleh: Khairul Umam dkk 1.1 Pengertian Secara etimologi, kata "media" merupakan bentuk jamak dari "medium", yang berasal dan Bahasa Latin "medius" yang berarti tengah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan Media Pembelajaran PENGERTIAN MEDIA Gange (1978) mengartikan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Heinich dan Russel (1989) mengartikan

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Prasekolah Berbasis Multimedia (Studi Kasus Tk Uswatun Hasanah Yogyakarta), mengemukakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 1.1 Kajian Teoritik 2.1.1 Hasil Belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Aktivitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh semua makhluk hidup. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah keaktifan,

Lebih terperinci

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD Saudara mahasiswa PGSD yang kami cintai, selamat berjumpa lagi dalam pembahasan matero PKn. Dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang 11 TINJAUAN PUSTAKA A. Media maket Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran merupakan upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widiawati dkk menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Penerapan Computer Assist Language

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Matematika 1. Pengertian Pembelajaran Matematika Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang dalam bertindak atau beraktifitas menuju pembenaran, dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi belajar. Anitah (2008:2.5) berpendapat bahwa hakikat belajar adalah suatu proses melihat, membuat,

Lebih terperinci

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin ABSTRAK Media dalam pengertian umum merupakan sarana komunikasi. Sedangkan dalam pendidikan media dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Milla Anggamala Supriatna 1 ABSTRAK Alat permainan yang edukatif dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai

Lebih terperinci

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. Pd Disusun Oleh: Madinatul Munawaroh (14144600187) Puput Wulandari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Oleh Sadiman dikemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Para ahli dalam bidang belajar pada umumnya sependapat bahwa perbuatan belajar itu adalah bersifat komplek, karena merupakan suatu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pendidikan Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang menerima pesan.

Lebih terperinci

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Hasruddin Abstrak Perkembangan biologi sebagai sains murni dan aplikasinya dalam teknologi yang semakin pesat mendorong upaya-upaya inovasi pemanfaatan hasil-hasil

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar, prestasi berarti hasil

II. KAJIAN PUSTAKA. Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar, prestasi berarti hasil 7 II. KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi belajar Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar, prestasi berarti hasil yang telah dicapai dari yang dilakukan, dikerjakan.

Lebih terperinci

Nama : Mohamad Nur Fadzri Lamusu NIM : Kelas : B Prodi : S1 Sistem Informasi. 1. Hubungan TI dan SI

Nama : Mohamad Nur Fadzri Lamusu NIM : Kelas : B Prodi : S1 Sistem Informasi. 1. Hubungan TI dan SI Nama : Mohamad Nur Fadzri Lamusu NIM : 531408051 Kelas : B Prodi : S1 Sistem Informasi 1. Hubungan TI dan SI Teknologi Informasi merupakan komponen yang penting pada sistem informasi. Tanpa adanya teknologi

Lebih terperinci

BAB VI MEDIA PENGAJARAN

BAB VI MEDIA PENGAJARAN BAB VI MEDIA PENGAJARAN 6.1. Pendahuluan Konsep teknologi pengajaran dapat dicari jejaknya sejak zaman Yunani Purba. Sekalipun batasan, konsep, model dan teorinya sudah tidak cocok dengan pengajaran masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang pesat. Seiring dengan kebutuhan masyarakat atas informasi yang aktual. Peran teknologi semakin dilibatkan

Lebih terperinci

Pembuatan CD Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Febriana Sandy

Pembuatan CD Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Febriana Sandy PEMBUATAN CD INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA KELAS 1 TEMA KELUARGAKU STUDI KASUS SD NEGERI TASIKMADU 2 KOTA MALANG Febriana Santi Wahyuni 1), Sandy Nataly Mantja 2) 1,2) Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengertian internet, manfaat internet, dampak positif negatif internet

Kata Kunci: Pengertian internet, manfaat internet, dampak positif negatif internet Internet Giofanny Bellacyane giofanny@raharja.info Abstrak Saat ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi meningkat dengan cepat, terutama dalam hal jaringan komputer. Salah satu contoh jaringan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain media

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain media BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya kurikulum 2004 berbasis kompetensi, yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terbukti dengan adanya pembangunan pada sektor pendidikan seperti munculnya sekolah-sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi yang sudah direncanakan. Jenis metode pembelajaran : Ceramah : penyajian melalui penuturan secara lisan/penjelasan

Lebih terperinci