BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Catu Daya Pada Industri Telekomunikasi Catu daya pada sebagian besar perangkat telekomunikasi yaitu menggunaka tegangan Direct Current (DC) sebesar - 48 Vdc. Komponen utama catu daya pada perangkat telekomunikasi terbagi dalam 4 (empat) kelompok besar yaitu Generator Power Supply, Power Converter, Power Storage dan Controlling. Fungsi dari masing-masing komponen utama catu daya tenaga listrik adalah sebagai berikut: Generator Power Supply merupakan sumber penghasil catu daya tenaga listrik. Sumber catu daya ini dapat diperoleh dari PT. PLN, Generator Set, Fuel Cell, tenaga surya atau sember sumber tenaga listrik lainnya. Power Converter merupakan perangkat elektronik yang berfungsi mengubah atau mengkonversikan sumber daya listrik yang dihasilkan oleh Generator Power Supply menjadi tegangan dc sebesar 48 Volt. Power Storage merupakan sumber daya listrik cadangan yang berfungsi jika menyimpan dan menyalurkan sumber tenaga listrik secara terbatas ketika sumber tenaga listrik utama mengalami masalah. Power storage memiliki keterbatasan daya yang disimpannya dan sangat tergantung dengan kualitas material pendukungnya, kapasitas daya yang tersedia dan waktu pemakaian. 6

2 Controlling dan Monitoring merupakan perangkat tambahan yang berfungsi pada sistem catu daya perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk mengontrol dan memonitoring sumber daya listrik perangkat telekomunikasi secara keseluruhan. Selain dari fungsi diatas, perangkat tersebut dapat difungsikan sebagai penyimpan data base dan data historical yang dibutuhkan untuk keperluan analisa. Keempat komponen utama pembentuk sumber daya tenaga listrik pada perangkat telekomunikasi tersebut diatas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ketidaktersediaan pada salah satu komponen tersebut dapat mengakibatkan kinerja perangkat catu daya telekomunikasi tidak dapat bekerja secara maksimal. Berikut ini adalah block diagram sistem catu daya tenaga listrik pada perangkat telekomunikasi: Gambar 2.1 Block diagram catu daya perangkat telekomunikasi. 7

3 2.2 Prinsip Kerja Komponen Utama Pembentuk Sistem Catu Daya Telekomunikasi Perangkat telekomunikasi membutuhkan sumber daya tenaga listrik yang dapat beroperational selama 24 (dua puluh empat) jam sehari secara kontinyu sehingga dalam implementasinya dibutuhkan tidak hanya satu jenis sumber daya listrik namun perlu terpasang beberapa cadangan sumber daya lainnya yang dapat bekerja secara bergantian. Pada umumnya sebagian besar penyelenggara telekomunikasi yang ada di Indonesia memanfaatkan sumber daya listrik yang diperoleh dari Perusahaan Listrik Milik Negara atau yang lebih dikenal dengan sebutan PLN. Sedangkan sumber tenaga listrik lainnya yang sering digunakan sebagai cadangan adalah Generator Diesel, Battery dan Fuel Cell. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing komponen utama pembentuk sistem catu daya listrik pada Industri Telekomunikasi: Prinsip Kerja Rectifier Masukan arus searah atau Direct Current (DC) dibutuhkan oleh hampir semua perangkat telekomunikasi sehingga keberadaan perangkat penyearah atau rectifier menjadi sangat dibutuhkan. Secara umum prinsip kerja perangkat penyearah yaitu mengubah arus bolak balik atau Alternating Current (AC) menjadi arus searah. Komponen utama yaitu dengan menggunakan rangkaian satu dioda atau lebih dioda. Komponen dioda mengubah tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah namun pada kenyataan output dari dioda adalah tegangan 8

4 searah yang tidak stabil atau lebih dikenal dengan tegangan berdenyut sesuai dengan input dari tegangan AC. Kondisi tegangan DC yang tidak stabil dapat mengakibatkan kerusakan pada perangkat beban sehingga dibutuhkan adanya perangkat filter yang berfungsi untuk menstabilkan dan meratakan keluaran ripple (riak gelombang) dari rangkaian dioda tersebut. Terdapat tiga jenis yang berbeda dari sikuit penyearah yaitu sirkuit setengah gelombang (half-wave circuit), sirkuit gelombang penuh (fullwave circuit) dan sirkuit jembatan (bride circuit). Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing type penyearah tersebut: Sirkuit Setengah Gelombang atau Half-Wave Rectifier Merupakan jenis sirkuit yang paling sederhana karena sirkuit ini hanya melewatkan setengah dari tegangan input AC. Ketika tegangan positif AC pada katoda dari dioda, maka dioda akan melewatkan arus menjadi keluaran dioda. Hal sebaliknya akan terjadi ketika tegangan negatif AC masuk pada katoda dari dioda maka dioda tidak melewatkan arus tersebut pada keluaran dioda.gambar 2.2 dibawah ini adalah rangkaian sirkuit setengah gelombang atau half wave rectifier: Gambar 2.2. Rangkaian sirkuit sirkuit setengah gelombang Perancangan sirkuit penyearah setengah gelombang sangat sederhana namun tidak efficient karena setengah sirklus masukan negatif ke dioda tidak dilewatkan dan akibatnya, tegangan keluaran adalah 9

5 nol dari setengah waktu. Hal ini menyebabkan tegangan rata-rata pada keluaran menjadi setengah tegangan input. Sircuit Gelombang Penuh atau Full-Wave Rectifier Rangkaian sirkuit gelombang penuh menggunakan dua dioda yang berfungsiuntuk melewatkan sisi positif dan negatif dari masukan arus bolak-balik. Dioda pada rangkaian ini terhubung ke transormator seperti terlihat pada rangkaian pada gambar 2.2 dibawah ini: Gambar 2.2. Sirkuit gelombang penuh Pada sirkuit gelombang penuh dibutuhkan adanya transformator center-tapped. Kedua dioda tersebut terhubung pada dua keluaran transformator dan center-tapped tersebut digunakan sebagai common ground untuk memperbaiki tegangan DC sehingga pada rangkaian gelombang penuh, tegangan DC menjadi dua kali tegangan input AC. Dengan kata lain, sebagai asumsi input 50 Hz pada keluaran menjadi 100 Hz, kondisi seperti ini penting menjadi perhatian untuk memperhatikan spesifikasi teknis bagi perangkat beban yang akan dipergunakan agar tidak mengalami kerusakan. 10

6 Sirkuit Jembatan (Bride Circuit) Pada sirkuit jembatan dibutuhkan empat buah dioda. dioda tersebut diatur membentuk pola berlian pada setiap setengah fase dari gelombang sinus AC. Dua dioda melewatkan sisi arus positif dan negatif pada keluaran dan dua dioda lainnya tidak melewatkan arus di kedua sisinya. Sirkuit jembatan tidak membutuhkan transformator center-tapped. Permasalahan pada sirkuit gelombang penuh dapat diatasi dengan sirkuit jembatan yaitu tidak menempatkan center-tapped. Kelemahan dari center-tapped yaitu keluaran tegangan DC hanya setengah dari tegangan output dari transformator. Gambar 2.3 dibawah ini merupakan circuit jembatan: Gambar 2.3. Sirkuit Jembatan Keluaran dari sirkuit penyearah jembatan adalah pulsa DC. Keluaran hampir serupa dengan penyearah gelombang penuh namun tegangan penuh pada kumparan transformator sekunder dipergunakan. 11

7 2.2.2 Prinsip Kerja Battery Battery pada sistem catu daya perangkat telekomunikasi ditempatkan sebagai sumber daya cadangan utama dalam menjamin keberadaan catuan listrik pada perangkat telekomunikasi. Dengan adanya battery sebagai sumber daya listrik cadangan utama, BTS dan perangkat telekomunikasi lainnya tetap beroperasional dan tidak terpengaruh terhadap gangguan listrik dari sumber daya listrik utama PLN. Prinsip kerja battery adalah mengubah energi kimia menjadi energi listrik secara langsung. Sebuah battery berisi dari beberapa cell yang beraliran listrik (voltaic). Setiap cell terdiri dari setengah sel yang dihubungkan secara seri oleh elektrolit konduktif yang mengandung anions dan kation. setengah sel tersebut termasuk elektrolit dan negatif elektroda, elektroda berupa anion (ion yang bermuatan negatif) bermigrasi. Setengah sel yang lainnya termasuk elektrolit dan elektroda positif, elektroda berupa kation (ion yang bermuatan positif) bermigrasi. Proses reduksi dan oksidasi (redox) pada battery menghasilkan daya listrik dengan pengertian sebagai berikut: Oksidasi adalah berkurangnya elektron atau peningkatan tingkat oksidasi oleh molekul, atom atau ion. Reduksi adalah peningkatan elektron atau berkurangnya tingkat oksidasi oleh molekul, atom atau ion. Kation pada katoda akan berkurang atau terjadi penambahan elektron pada saat pengisian battery (charging). Sementara anion teroksidasi (elektron terbuang) pada anoda selama proses pengosongan battery (dischage). pada 12

8 proses charge dan discharge, elektroda tidak saling bersentuhan tetapi proses elektrik terjadi pada elektrolit. Beberapa sel menggunakan elektrolit yang berbeda pada masing-masing setengah sel. Sebuah pemisah memungkinkan ion mengalir antar setengah sel tetapi tetap menjaga tidak terjadinya pencampuran elektrolit. Gambar 2.4.Proses reduksi dan oksidasi pada battery Battery yang dipergunakan pada perangkat telekomunikasi pada umumnya membutuhkan parameter-parameter teknis berikut ini: Kapasitas Nominal Battery yaitu kapasitas nominal pada battery yang umumnya di tunjukkan pada besaran Ampere-hour (Ah). Ampere-hour adalah arus pada battery yang dapat memberikan catuan ke beban pada periode waktu yang telah ditentukan. Sebagai contoh yaitu battery dengan kapasitas 100 Ah pada 1.75 Volt/sel artinya bahwa battery tersebut dapat memberikan catuan ke beban atau discharge ke beban sebesar 10 Ampere selama 10 jam dengan tegangan 1,75 volt di setiap selnya. Untuk 13

9 perangkat telekomunikasi, pada umumnya kapasitas nominal battery yang dibutuhkan minimal 100 Ah. Tegangan Battery yaitu besaran tegangan battery yang dibutuhkan untuk memberikan catuan pada beban perangkat telekomunikasi. Battery string atau battery bank adalah istilah umum dari kumpulan sel battery yang tersusun secara seri sehingga mencapai tegangan yang diinginkan. Untuk perangkat telkomunikasi, tegangan yang diharapkan yaitu sebesar 48 volt. Cycle Life yaitu jumlah cycle charge dan discharge dari sebuah battery. Sebuah battery dipertimbangkan untuk tidak dipergunakan lagi jika nominal kapasitasnya kurang dari 80 persen. Selain dipengaruhi oleh banyaknya proses charge dan discharge, cycle juga dipengaruhi oleh setting depth-of-discharge (DoD) pada setiap battery yang dipergunakan. Pada umumnya, setting DoD pada battery perangkat telekomunikasi yaitu sebesar 40 persen. Charging Rate (C Rate) pada setiap sel atau battery mendefinisikan seberapa cepat sebuah sel atau battery dikosongkan atau terisi kembali sesuai dengan kapasitas total penyimpanannya didalam satuan Ah atau mah. Contoh jika ditentukan besaran charging rate 1C artinya adalah battery akan terisi penuh kembali sesuai dengan kapasitas penyimpanannya dalam waktu 1 jam. Partial Stage of Charging Level (psoc) adalah karakteristik battery yang bersifat non-linier saat terjadinya proses charging berdasarkan State of Charge (SoC) level. Pada umumnya, SoC level battery akan linear pada chargeng level dikisaran 30 persen sampai dengan 70 persen. 14

10 Battery Efisiensi atau Energi Loss yaitu menggambarkan seberapa besar energi yang hilang saat proses charging. Pada umumnya, battery Lead Acid (battery yang sering dipergunakan pada perangkat telkomunikasi) memiliki efisiensi sebesar 85 persen Prinsip Kerja Generator Diesel Generator diesel pada sistem catu daya perangkat telekomunikasi umumnya dipergunakan sebagai sumber daya listrik cadangan untuk menjaga kontinuitas pasokan energi listrik arus bolak balik ke perangkat rectifier. Prinsip kerja generator listrik adalah alat yang mengubah energi mekanik yang diperoleh dari sumber luar menjadi energi listrik sebagai keluarannya. Generator modern bekerja pada prinsip induksi elektromagnetik yang ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun Faraday menemukan bahwa aliran muatan listrik dapat diinduksikan dengan memindahkan konduktor listrik seperti halnya kawat listrik yang berisi muatan listrik di dalam medan magnet. Perpindahan ini menghasilkan perbedaan tegangan antara kedua ujung kawat atau konduktor listrik kemudian muatan listrik akan mengalir dan menghasilkan arus listrik. Pada gambar 2.5. ditampilkan komponen-komponen utama pembentuk generator sistem. 15

11 Gambar 2.5 Ilustrasi komponen utama generator diesel Berikut ini adalah komponen utama pembentuk generator diesel beserta fungsinya masing-masing Mesin/Engine adalah alat mekanis yang berfungsi untuk memberikan energi masukan dari sebuah generator. Besarnya ukuran dari mesin ini akan berbanding lurus terhadap daya keluaran maksimum yang dibutuhkan. Setiap engine memiliki spesifikasi teknis yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan ketentuan sebagai berikut : (i) Tipe bahan bakar yang dipergunakan. Bahan bakar generator yang biasa digunakan adalah solar, bensin, propana (dalam bentuk cair atau gas) atau gas alam. Untuk generator kapasitas kecil (dibawah 5 KVA) umumnya menggunakan bahan bensin dan gerator berkapasitas besar umumnya menggunakan bahan bakar solar. (ii) Mesin Overhead Valve (OHV) dan Mesin non-ohv. Mesin yang sudah menggunakan teknologi OHV akan lebih unggul dibandingkan dengan mesin non-ahv karena 16

12 terdapat perbedaan dalam proses asupan dan keluaran katup mesin yang terletak di kepala silinder yang dipasang berlawanan dengan blok mesin. Mesin OHP ini memiliki keunggulan karena desin yang kompak, pengoperasionalan mesin yang sederhana, memiliki daya tahan mesin yang lebih lama, mudah dioperasionalkan, tingkat kebisingan yang rendah dan tingkat emisi yang rendah. (iii) Cast Iron Sleeve (CIS) di Mesin Cylinder. CIS adalah lapisan dalam silinder mesin yang berfungsi untuk mengurangi keausan mesin dan menjamin daya tahan mesin. Alternator Alternator atau genhead adalah bagian dari generator yang menghasilkan listrik dari proses mekanikal yang terjadi didalam mesin. Alternator terdiri dari komponen yang tetap dan yang bergerak. Masing-masing komponen tersebut bekerja sama sehingga menghasilkan gerakan relatif antara medan listrik dan medan magnet sehingga menghasilkan listrik. Bagian-bagian alternator terdiri dari : (i) Stator adalah komponen stationer yang terdiri dari satu set konduktor listrik yang terbentuk dari gulungan kawat tembaga dan lebih dari satu inti besi. 17

13 (ii) Rotor atau armature adalah komponen bergerak yang menghasilkan medan magnet. Metode perputaran dari rotor dapat mengikuti tiga cara sebagai berikut : a. Menggunakan proses induksi atau lebih dikenal dengan alternator brushless dan biasanya digunakan pada generator dengan kapasitas yang besar. b. Menggunakan magnet permanen umumnya terjadi dalam satuan alternator kecil. c. Menggunakan exiter. exiter merupakan sumber arus searah (arus DC) yang memberikan energi kepada rotor melalui slip ring dan sikat. Rotor menghasilkan medan magnet bergerak di sekitar stator yang menginduksikan perbedaan tegangan antara gulungan stator shingga menghasilkan arus bolak-balik (arus AC) sebagai keluaran dari generator. Tangki bahan bakar atau Fuel system Tangki bahan bakar pada beberapa unit generator set yang dipergunakan untuk perangkat telekomunikasi umumnya disesuaikan dengan tingkatan kebutuhan dari BTS.ungsi gereator set tersebut. Agar pengisian bahan bakar dapat bekerja secara otomatis, diputuhkan komponen-komponen sebagai berikut : 18

14 (i) Instalasi pipa dari tangki bahan bakar ke mesin. dibutuhkan untuk menjaga pasokan bahan bakar ke mesin dapat berjalan dengan lancar dan kontinue. (ii) Pipa ventilasi untuk tangki bahan bakar dibutuhkan untuk mencegah penumpukan tekanan bahan bakar di dalam tangki. (iii) Koneksi overflow dari tangki bahan bakar ke pipa pembuangan dipergunakan untuk menjaga agar bahan bakar tidak meluap dan terjadi tumpahan bahan bakar ke dalam mesin (iv) Pompa bahan bakar dipergunakan untuk mentransfer bahan bakar dari tangki penyimpanan utama ke tangki harian. Pompa bahan bakar biasanya dioperasikan secara elektrik. (v) Fuel Water Separator / Filter Bahan Bakar berfungsi untuk memisahkan air dan benda asing dari bahan bakar utama. (vi) Injector Fuel berfungsi untuk mengatur kuantitas dan jumlah bahan bakar yang dipergunakan ketika generator bekerja. Voltage Regulator Perangkat voltage regulator pada unit generator diesel berfungsi untuk mengatur tegangan keluaran dari generator. Adapun komponen-komponen yang terdapat pada voltage regulator beserta fungsinya adalah sebagai berikut : 19

15 (i) Perangkat voltage regulator berfungsi untuk mengkonversikan tegangan AC ke arus DC. Regulator tegangan mengambil sebagian kecil dari output tegangan AC dan mengubahnya menjadi arus DC. Regulator kemudian memberikan asupan arus DC kepada gulungan sekunder di dalam stator atau lebih sering disebut sebagai gulungan exciter. (ii) Lilitan exciter berfungsi untuk mengkonversikan arus DC ke arus AC. Litilan exciter ini memiliki fungsi yang hampir serupa dengan lilitan stator primer dan menghasilkan arus yang kecil. Lilitan exciter yang terhubung ke unit sering juga disebut sebagai rotating rectifier. (iii)rotating rectifier berfungsi untuk mengkonversikan arus AC ke arus DC dan berfungsi untuk memperbaiki arus AC yang dihasilkan oleh lilitan exciter dan mengubahnya menjadi arus DC. Arus DC ini dikirimkan ke rotor atau angker untuk mendapatkan medan elekromagnetik selain medan magnet yang dihasilkan oleh rotor atau angker. (iv) Rotor atau Armature berfungsi untuk mengkonversikan arus DC ke tegangan AC. Rotor atau angker menginduksikan tegangan AC lebih besar dari seluruh lilitan stator sehingga generator menghasilkan tegangan keluaran yang lebih besar. 20

16 Siklus pada voltage regulator akan ini terus berlanjut sehingga generator dapat mencapai tegangan keluaran maksimal. Setelah generator mencapai kapasitas operational maksimal, voltage regulator akan mengurangi arus DCnya. Saat generator telah mencapai kapasitas maksimalnya, voltage regulator akan menjaga keadaan keseimbangan dan menghasilkan arus DC cukup unrtuk mempertahankan keluaran generator pada tingkat stabil di beban maksimal. Cooling dan Exhaust sistem (i) Cooling sistem dipergunakan untuk mengurangi panas yang yang dihasilkan perputaran mesin generator. Sangat penting untuk memiliki sistem pendingin agar kinerja mesin dapat bekerja dalam kurun waktu yang cukup lama. Air dan hydrogen adalah material yang sering dipergunakan sebagai pendingin generator karena lebih effisien menyerap panas dibandingkan dengan material yang lain. (ii) Exhaust sistem dipergunakan untuk mengurangi reaksi kimia yang dihasilkan oleh asap knalpot. Selain untuk mengurangi reaksi kimia yang dihasilkan oleh sisa pembakaran yaitu untuk mencegah terjadi keracunan bahan kimia oleh manusia pada saat generator tersebut berkerja. Lubrication sistem 21

17 Lubrication sistem tersebut yaitu berupa sistem pelumasan bagian bagian mesin agar dapat bekerja pada kurun waktu yang lebih panjang. Battery Charger Catu daya listrik generator pada saat pemulaan diperoleh dari battery sehingga perlu diperhatikan kondisi battery apabila genset tidak difungsikan dalam kurun waktu yang cukup lama. Proses dischage battery akan berlangsung apabila genset tidak diperationalkan dan proses charging battery akan berlangsung pada saat generator tersebut bekerja. Control Panel berfungsi sebagai unit antar muka (interface unit) generator kepada unit-unit lainnya pada sistem catu daya telekomunikasi. Perangkat yang umum dipergunakan yaitu Automatic Transfer Switch (ATS) yang berfungsi untuk mengontrol catu daya listrik yang masuk kedalam sistem rectifier. PLN lebih sering dipergunakan sebagai catu daya utama pada sistem catu daya telekomunikasi dibandingkan dengan generator. Generator pada umumnya dipergunakan sebagai sumber tenaga listrik cadangan jika sumber daya utama dari PLN tersedia. Rangka Mesin berfungsi untuk melindungi mesin generator lebih tahan terhadap perubahan cuaca, menjaga keamanan perangkat dari gangguan luar dan tahan korosi 22

18 2.2.4 Prinsip Kerja Fuel Cell Pemanfaatan fuel cell pada sistem catu daya perangkat telekomunikasi digunakan sebagai sumber daya listrik cadangan. Fuel cell adalah pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar gas hidrogen (H2). Prinsip kerja fuel cell merupakan kebalikan dari proses elektrolisa dimana hydrogen direaksikan dengan oksigen dan menghasilkan listrik. 2H2 + O2 ---> 2H2O Pada reaksi tersebut, energi panas dibebaskan yang kemudian dapat dihasilkan energi listrik. Pada gambar 2.6 digambarkan proses reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik. Gambar 2.6. Ilustrasi reaksi kimia hydrogen di reaksikan dengan oksigen sehingga menghasilkan energi listrik 23

19 Jenis bahan bakar untuk perangkat fuel cell yang umumnya sering dipergunakan adalah hydrogen. Hydrogen dihasilkan dari uap metana, akan tetapi bahan bakar hydrocarbon seperti alkohol dan gas alam jauh lebih effesien karena dapat secara langsung dipergunakan, contohnya seperti methanol. Fuel cell berbeda dengan battery dimana fuel cell membutuhkan sumber bahan bakar seperti oksigen atau udara secara terus menerus untuk mempertahankan reaksi kimia sedangkan pada battery reaksi kimia terjadi pada saat battery bereaksi satu sama lain untuk membangkitkan electromotive force (emf). Fuel cell dapat menghasilkan energi listrik terus menerus sepanjang sumber bahan bakar tetap tersedia. Terdapat bebereapa jenis perangkat fuel cell namun pada umumnya terdiri dari anoda, katoda dan elektrolyte. Elektron berpindah dari anoda ke katoda melalui sirkuit external dan menghasilkan listrik arus searah (DC). 2.3 Analisa Bisnis Pada Perencanaan Sistem Catu Daya Perangkat Telekomunikasi Analisa bisnis dibutuhkan sebagai pendukung keputusan dan perencanaan alat yang memproyeksikan kemungkinan keberhasilan dan kegagalan dari pemanfaatan sumber daya listrik yang akan dipilih pada industri telekomunikasi. Analisa bisnis yang tepat dapat memberikan bentuk akuntabilitas yang baik para pengambil keputusan untuk jangka waktu sekarang atau dimasa depan. 24

20 Metoda yang dipergunakan untuk memproyeksikan keberhasilan dan kegagalan yang umum dipergunakan adalah sebagai berikut : Metoda Biaya Total Kepemilikan Biaya total kepemilikan atau total cost ownership (TCO) adalah metoda analisis yang umum dipergunakan untuk memenuhi semua biaya yang dibutuhkan dalam kurun waktu yang telah ditentukan pada perangkat yang akan dipergunakan termasuk biaya pembelian unit, biaya instalasi, biaya pengoperasian, biaya perawatan dan semua biaya yang dibutuhkan dalam kurun waktu tertentu pada asset yang dipergunakan tersebut. TCO sering juga disebut sebagai life cycle cost analysis atau analisis biaya yang dibutuhkan sampai perangkat tersebut tidak layak lagi dipergunakan. Untuk berbagai jenis akuisisi, analisis TCO menemukan perbedaan yang sangat besar antara harga beli dan biaya total life cycle, terutama bila dilihat selama jangka waktu pemakaian yang panjang. Analisis TCO mencakup dua jenis utama dari kategori biaya yang akan berdampak pada biaya di kehidupan kepemilikan, biaya yang jelas dan biaya yang tersembunyi. 1. Biaya yang jelas dalam analisis TCO Biaya jelas dalam TCO adalah biaya umum bagi semua orang yang terlibat dalam perencanaan dan pemilihan vendor, seperti: Biaya Pembelian, yaitu harga yang sebenarnya dibayar Biaya pemeliharaan, seperti biaya garansi, tenaga kerja pemeliharaan, kontrak jasa pemeliharaan atau kontrak jasa lainnya. 25

21 2. Biaya yang tersembunyi dalam analisis TCO Biaya tersembunyi merupakan konsekuensi biaya yang kurang jelas yang mudah untuk diabaikan atau dhilangkan dari keputusan akuisisi. Namun demikian biaya semacam ini bisa sangat besar dan nyata. Biaya ini termasuk dalam analisis TCO jika materi biaya cukup besar untuk menimbulkan masalah. Biaya tersembunyi dapat mencakup: Biaya perolehan, seperti biaya mengidentifikasi, memilih, memesan, menerima, inventarisasi, atau membayar untuk sesuatu. Biaya Peningkatan (Upgrading) / Refurbishing. Biaya rekonfigurasi. Biaya Setting Up, seperti biaya konfigurasi awal ruangan, transportasi, instalasi, pemasangan, mengintegrasikan dengan aset lainnya, dan lain-lain. Biaya operasional, misalnya biaya operator / tenaga kerja, atau energi / bahan bakar. Biaya untuk manajemen perubahan, misalnya biaya orientasi pengguna, pelatihan, desain proses perubahan dan implementasi. Biaya pendukung infrastruktur, misalnya biaya akuisisi untuk pemanasan / pendinginan, pencahayaan, atau dukungan TI. Biaya yang timbul karena dampak lingkungan, misalnya, biaya pembuangan limbah / membersihkan, atau pengendalian polusi, atau biaya pelaporan kepatuhan dampak lingkungan. Biaya Asuransi. Biaya Keamanan 26

22 - Keamanan fisik, misalnya, penambahan keamanan untuk bangunan, termasuk kunci baru, pintu masuk yang aman, televisi sirkuit tertutup, dan jasa penjaga keamanan. - Keamanan elektronik, misalnya, aplikasi perangkat lunak keamanan atau sistem, backup data offsite, layanan pemulihan bencana, dll Biaya Pembiayaan, misalnya, bunga kredit dan loan origination. Biaya Pembuangan / biaya menonaktifkan. Penghematan pajak beban penyusutan (biaya negatif). Daftar kategori biaya tersembunyi di atas dapat bertambah untuk berbagai jenis akuisisi. 27

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.

Lebih terperinci

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Standby Power System (GENSET- Generating Set) DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 TEORI DASAR GENSET Genset adalah singkatan dari Generating Set. Secara garis besar Genset adalah sebuah alat /mesin yang di rangkai /di design /digabungkan menjadi satu kesatuan.yaitu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Perhitungan Kebutuhan Daya 2000 watt DC dan Analisa Bisnis Menggunakan Sumber Daya PLN-Battery Jenis sumber catu daya yang digunakan yaitu PLN dan battery. PLN

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang 7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga

Lebih terperinci

ABSTRAK. kontrol pada gardu induk 150 kv UPT Semarang. lainnya seperti panel-pane

ABSTRAK. kontrol pada gardu induk 150 kv UPT Semarang. lainnya seperti panel-pane Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM CATU DAYA SEARAH ( DC POWER ) PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL PT PLN (PERSERO) UPT SEMARANG Oleh : Guspan Hidi Susilo L2F 008 041 Jurusan Teknikk Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra 6.2 SEL BAHAN BAKAR Pada dasarnya sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah baterai ukuran besar. Prinsip kerja sel ini berlandaskan reaksi kimia, bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Solar Cell Solar Cell atau panel surya adalah suatu komponen pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik atas dasar efek fotovoltaik. untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar Mesin Diesel 1. Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan pengertian adalah

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS 4.1 Perancangan UPS 4.1.1 Menghitung Kapasitas UPS Uninterruptible Power Supply merupakan sumber energi cadangan yang sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di

Lebih terperinci

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER) Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (alternating

Lebih terperinci

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM Adaptor Rate This Alat-alat elektronika yang kita gunakan hampir semuanya membutuhkan sumber energi listrik untuk bekerja. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)

Lebih terperinci

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER BAB II TEORI DASAR RECTIFIER 2.1 Teori Umum Penyearah (Rectifier) adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (Alternating Curent) menjadi sinyal sumber arus searah (Direct Curent).

Lebih terperinci

BAB II NO BREAK SYSTEM

BAB II NO BREAK SYSTEM BAB II NO BREAK SYSTEM 2.1 Definisi Umum Sistem Catu Daya Sistem catu daya adalah suatu kumpulan dari perangkat-perangkat catu daya yang bekerja bersama-sama dalam rangka penyelenggaraan suatu energi listrik

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR

1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR 1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya

Lebih terperinci

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Dewasa ini penggunaan energi listrik berubah dari energi listrik yang statis (berasal dari pembangkitan) menjadi energi listrik yang dapat dibawa kemana saja, contohnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor Sistem pengisian adalah gabungan dari beberapa komponen pengisian seperti generator (alternator), regulator dan baterai

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida

Lebih terperinci

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System P R O P O S A L CV. SURYA SUMUNAR adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pengadaan dan penjualan energi listrik dengan menggunakan tenaga surya (matahari) sebagai sumber energi utamanya. Kami

Lebih terperinci

Sistem PLTS Off Grid Komunal

Sistem PLTS Off Grid Komunal PT. REKASURYA PRIMA DAYA Jl. Terusan Jakarta, Komp Ruko Puri Dago no 342 kav.31, Arcamanik, Bandung 022-205-222-79 Sistem PLTS Off Grid Komunal PREPARED FOR: CREATED VALID UNTIL 2 2 mengapa menggunakan

Lebih terperinci

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER DASAR DASAR KELISTRIKAN Dasar dasar kelistrikan Komposisi benda Substance Suatu benda bila kita bagi, kita akan mendapatkan suatu partikel yang disebut Molekul, Molekul bila kita bagi lagi kita kan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Alternator Alternator atau yang lebih kita kenal sebagai "Dinamo Amper" merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai power supply dan charging syste. Fungsi alternator adalah

Lebih terperinci

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED TMLEnergy TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat Jl Soekarno Hatta no. W: 541 www.tmlenergy.co.id C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada

Lebih terperinci

BAB III. PRINSIP KERJA UPS dan PERMASALAHANNYA

BAB III. PRINSIP KERJA UPS dan PERMASALAHANNYA BAB III PRINSIP KERJA UPS dan PERMASALAHANNYA 3.1 Sejarah UPS UPS merupakan singkatan dari Uninterruptable Power Sistem atau sering juga disebut dengan Uninterruptable Power Supply, jika diterjemahkan

Lebih terperinci

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN BAKAR Warsono Rohmat Subodro (UNU Surakarta, rohmadsubodro@yahoo.com) ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Adaptor/catu daya/ Power Supply

Adaptor/catu daya/ Power Supply Adaptor/catu daya/ merupakan sumber tegangan DC. Sumber tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian elektronika untuk dapat dioperasikan. Rangkaian inti dari catu daya / Power Supply ini adalah

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI DASAR KERJA GENERATOR SET

BAB III FUNGSI DASAR KERJA GENERATOR SET 26 BAB III FUNGSI DASAR KERJA GENERATOR SET 3.1 Generator set Genset adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilakan daya listrik. Disebut sebagai generator set dikarenakan ia adalah suatu set peralatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2) 15 hidrogen mengalir melewati katoda, dan memisahkannya menjadi hidrogen positif dan elektron bermuatan negatif. Proton melewati elektrolit (Platinum) menuju anoda tempat oksigen berada. Sementara itu,

Lebih terperinci

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami konsep penggerak mula (prime mover) dalam sistem pembangkitan tenaga listrik Teknik Pembangkit Listrik 1 st

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik dan pembuatan mekanik turbin. Sedangkan untuk pembuatan media putar untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010 SYNCHRONOUS GENERATOR Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010 1 Kelompok 7: Ainur Rofiq (0706199022) Rudy Triandi (0706199874) Reza Perkasa Alamsyah (0806366296) Riza Tamridho (0806366320) 2 TUJUAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

Semua orang tahu ada dua jenis arus listrik AC & DC, namun yang disayangkan kebanyakan orang

Semua orang tahu ada dua jenis arus listrik AC & DC, namun yang disayangkan kebanyakan orang Definisi Arus AC dan DC Semua orang tahu ada dua jenis arus listrik AC & DC, namun yang disayangkan kebanyakan orang cuma tahu saja bukan mengerti, dan yang parahnya lagi pada umum orang tahu dan membedakan

Lebih terperinci

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) Generator Sinkron Ahmad Qurthobi, MT. Teknik Fisika Telkom University Ahmad Qurthobi, MT. (Teknik Fisika Telkom University) Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) 1 / 35 Outline 1

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram dan Alur Rangkaian Blok diagram dan alur rangkaian ini digunakan untuk membantu menerangkan proses penyuplaian tegangan maupun arus dari sumber input PLN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros 46 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penggerak Poros Ulir Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros ulir sebagai pengubah gaya puntir motor menjadi gaya dorong pada meja kerja

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR Maria Riswanti Tadubun, Rika Winarni, Fransiskus Tayi dan Richard Samuel Waremra S.T., M.Si, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Spark Ignition Engine

Spark Ignition Engine Spark Ignition Engine Fiqi Adhyaksa 0400020245 Gatot E. Pramono 0400020261 Gerry Ardian 040002027X Handoko Arimurti 0400020288 S. Ghani R. 0400020539 Transformasi Energi Pembakaran Siklus Termodinamik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC

BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC (Progammable Logic Controller) PLC adalah peralatan elektronika yang beroperasi secara digital, yang menggunakan programable memori untuk menyimpan internal bagi intruksi intruksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Design sistem catu daya perangkat telekomunikasi Sistem catu daya pada perangkat telekomunikasi di design untuk bekerja 24 jam dalam sehari dan bekerja secara continuous (tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil yang diperoleh semakin baik dan sesuai dengan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. hasil yang diperoleh semakin baik dan sesuai dengan yang diinginkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi didalam mesin mesin listrik khusus terus berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi,

Lebih terperinci

10/22/2015 BATERAI BATERAI BATERAI

10/22/2015 BATERAI BATERAI BATERAI Baterai didefinisikan sebagai peralatan (device) yang mengubah energi kimia yang terkandung di dalamnya menjadi energi listrik secara langsung dan spontan. Prinsip kerja yang digunakan dalam reaksi baterai

Lebih terperinci

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG 3.1 RANGKAIAN SOLAR HOME SISTEM Secara umum sistem pemabangkit daya listrik fotovoltaik dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis[2]: a. Sistem langsung, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR DC

KONSTRUKSI GENERATOR DC KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator

Lebih terperinci

GENERATOR SINKRON Gambar 1

GENERATOR SINKRON Gambar 1 GENERATOR SINKRON Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover)

Lebih terperinci

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC BAB X DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC Tujuan Pembelajaran : - Memahami Dasar-dasar listrik AC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Generator A. PERBEDAAN AC DAN DC Perbedaan arus bolak-balik dan arus searah

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor banyak digunakan dalam sirkuit elektronik dan mengerjakan berbagai fungsi. Pada dasarnya kapasitor merupakan alat penyimpan muatan listrik yang dibentuk

Lebih terperinci

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR CARA KERJA GENERATOR AC JARINGAN LISTRIK LISTRIK SATU PHASE LISTRIK TIGA PHASE MOTOR LISTRIK Konversi energi listrik menjadi energi mekanikyang terjadi pada bagian

Lebih terperinci

Pembangkit Non Konvensional OTEC

Pembangkit Non Konvensional OTEC Pembangkit Non Konvensional OTEC OTEC Ada yang tahu apa itu OTEC? OTEC OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion) atau Konversi Energi Termal Lautan atau dapat juga disebut : Pembangkit listrik tenaga panas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa

Lebih terperinci

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik. Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan

Induksi Elektromagnetik. Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan VIII Induksi Elektromagnetik Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan induksi elektromagnetik? Arus listrik bagaimana yang dapat dihasilkan beberapa tiang listrik

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran

Lebih terperinci

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.

Lebih terperinci

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus

Lebih terperinci

BAB 2 TEORI DASAR. Gambar 2.1. Komponen dan diagram rangkaian PLTS. Gambar 2.2. Instalasi PLTS berdaya kecil [2]

BAB 2 TEORI DASAR. Gambar 2.1. Komponen dan diagram rangkaian PLTS. Gambar 2.2. Instalasi PLTS berdaya kecil [2] 3 BAB 2 TEORI DASAR 2.1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS adalah pembangkit listrik yang menggunakan cahaya matahari, dengan mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Energi listrik yang

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kelistrikan pada Prototipe SepHull Bubble Vessel

Perancangan Sistem Kelistrikan pada Prototipe SepHull Bubble Vessel Jurnal Wave, UPT. BPPH BPPT Vol. 3, No. 1, 2009 Perancangan Sistem Kelistrikan pada Prototipe SepHull Bubble Vessel Moch. Guruh 1, M. Ali Mudhoffar 1, Rony Witjaksono 1 Abstrak Sephull Bubble Vessel adalah

Lebih terperinci

Universitas Medan Area

Universitas Medan Area BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi

Lebih terperinci

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dioda Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan

Lebih terperinci

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

PANEL SURYA dan APLIKASINYA PANEL SURYA dan APLIKASINYA Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi sebenarnya sangat luar biasa besarnya yaitu mencapai 3 x 10 24 joule pertahun. Jumlah energi sebesar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Dalam tugas akhir ini, penulis memaparkan empat penelitian terdahulu yang relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed Drive

Lebih terperinci

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review Perbandingan Penggunaan Motor DC Dengan AC Sebagai Penggerak Pompa Air Yang Disuplai Oleh Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Agus Teja Ariawan* Tjok. Indra. P, I. W. Arta. Wijaya. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL Didi Eryadi 1), Toni Dwi Putra 2), Indah Dwi Endayani 3) ABSTRAK Seiring dengan pertumbuhan dunia

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI 4.1 Umum Seperti yang telah dibahas pada bab III, energi listrik dapat diubah ubah jenis arusnya. Dari AC menjadi DC atau sebaliknya. Pengkonversian

Lebih terperinci

TUGAS PERTANYAAN SOAL

TUGAS PERTANYAAN SOAL Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.

Lebih terperinci

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan M O T O R D C Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut Ac Shunt Motor. Motor

Lebih terperinci

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

Mesin AC. Dian Retno Sawitri Mesin AC Dian Retno Sawitri Pendahuluan Mesin AC terdiri dari Motor AC dan Generator AC Ada 2 tipe mesin AC yaitu Mesin Sinkron arus medan magnet disuplai oleh sumber daya DC yang terpisah Mesin Induksi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau sebagai industri yang memiliki prospek yang tinggi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau sebagai industri yang memiliki prospek yang tinggi. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perawatan dan perbaikan motor listrik saat ini masih belum ditinjau sebagai industri yang memiliki prospek yang tinggi. Hal ini dikarenakan industri ini masih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER 3.1 Deskripsi Plant Sistem solar tracker yang penulis buat adalah sistem yang bertujuan untuk mengoptimalkan penyerapan cahaya matahari pada

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Dasar Teori Teori Dasar Ilmu Kelistrikan: A. Muatan Listrik Muatan listrik tidak dapat dilihat oleh mata tetapi efeknya dapat dirasakan dan diamati gejalanya. Besar muatan listrik

Lebih terperinci

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator. BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA II.1. Umum Mesin Induksi 3 fasa atau mesin tak serempak dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Motor Induksi 3 fasa 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Lebih terperinci

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 2, Mei 2013 101 Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP Ulfah Mediaty Arief 1, Arief Rohman Hakim 2 1. Jurusan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Struktur Dioda

Gambar 3.1 Struktur Dioda 1 1. TEORI DASAR Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun

Lebih terperinci

BAB 2 TEORI DASAR Jaringan Listrik Mikro

BAB 2 TEORI DASAR Jaringan Listrik Mikro 2.3. Jaringan Listrik Mikro BAB 2 TEORI DASAR Jaringan listrik mikro merupakan jaringan penyedia sumber daya dengan kapasitas kecil, yang dihasilkan oleh pembangkit energi terbarukan. Daya yang dihasilkan

Lebih terperinci

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile : GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 25 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pembuatan alat pengukur sudut derajat saat pengapian pada mobil bensin ini diharapkan nantinya bisa digunakan bagi para mekanik untuk mempermudah dalam pengecekan saat pengapian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang Teknik Elektro merupakan bidang yang sangat luas dan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Bidang Teknik Elektro merupakan bidang yang sangat luas dan saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang Teknik Elektro merupakan bidang yang sangat luas dan saat ini sangat dirasakan pesat perkembangannya. Dari penyediaan sumber energi listrik, kontrol industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan berkembangnya zaman, teknologi pun berkembang maka dari itu kebutuhan energy pun meningkat, terutama energy listrik yang menjadi kebutuhan sehari-hari untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel BAB IV SIMULASI Pada bab ini simulasi serta analisa dilakukan melihat penghematan yang ada akibat penerapan sistem pembangkit listrik energi matahari untuk rumah penduduk ini. Simulasi dilakukan dengan

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis

Lebih terperinci

BATERAI-CHARGER PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

BATERAI-CHARGER PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia BATERAI-CHARGER PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL Ibnu Salam 1, Susatyo Handoko, ST. MT 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang,

Lebih terperinci

PENGGERAK MULA PENJELASAN MENGENAI GENERATOR

PENGGERAK MULA PENJELASAN MENGENAI GENERATOR 2013 PENGGERAK MULA PENJELASAN MENGENAI GENERATOR Disusun Oleh: FAJAR DANIEL 124.11.018 PRODI TEKNIK PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG 2011 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Latar belakang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG Oleh: Nama : RIA INTANDARI NIM : 140210102088 PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor. BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau

Lebih terperinci