FUNGSI KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS. SEKOLAH DI MTsN SURAKARTA 1 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FUNGSI KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS. SEKOLAH DI MTsN SURAKARTA 1 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI"

Transkripsi

1 FUNGSI KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH DI MTsN SURAKARTA 1 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Agama Islam (Tarbiyah) Disusun Oleh : Tsania Qurrota Ainin Hanna G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

2 1

3 2

4 FUNGSI KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH DI MTsN SURAKARTA 1 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Tsania Qurrota Ainin Hanna (NIM: G ) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Pendidikan itu sangat penting bagi setiap manusia karena melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki skill, sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapat mendorong diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Sekolah sebagai salah satu dari institusi pendidikan, tidak akan terlepas hubungannya dengan masyarakat karena adanya dukungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat, sehingga akan tercipta kegiatan saling membantu yang dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan. Melalui komite sekolah berperan sebagai wadah untuk menampung aspirasi dan kebutuhan masyarakat dengan melakukan kerjasama antara pihak sekolah dan masyarakat untuk memajukan sekolah. Adapun permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah apa saja usaha yang dilakukan komite sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah Di MTsN Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi usaha yang dilakukan komite sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah di MTsN Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya tentang fungsi komite sekolah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan analisis deskripsi kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu komite sekolah MTsN Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data diantaranya wawancara, observasi, dokumentasi dan analisis data. Dari hasil penelitian di MTsN Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat diambil Kesimpulan : Pemberi pertimbangan, komite sekolah memberikan pertimbangan pemberi pertimbangan yaitu mempertimbangkan antara program sekolah dengan kemampuan wali siswa begitu juga sebaliknya. Badan pendukung, komite sekolah mendukung program-program sekolah yang selaras dengan visi,misi dan tujuan sekolah. Badan pengontrol, komite sekolah mengontrol program-program sekolah. Badan penengah atau penghubung (Mediator), Komite sekolah sebagai penengah antara sekolah dan masyarakat. Usaha yang dilakukan komite sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah adalah: Komite sekolah bersama dengan sekolah memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi dan kurang mampu, mengadakan kerjasama dengan lembaga lain agar dapat saling berkomunikasi, melengkapi sarana dan prasarana, serta penyebaran informasi kepada masyarakat. Kata Kunci: Komite Sekolah, Kualitas Sekolah 1

5 PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan suatu kegiatan yang dinamis dan penuh tantangan yang akan selalu berubah seiring dengan perubahan zaman. Itu sebabnya, pendidikan senantiasa memerlukan upaya peningkatan dan perbaikan sejalan dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntutan kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah Sekolah sebagai institusi pendidikan yang tidak akan lepas hubungannya dengan masyarakat karena adanya dukungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat, sehingga terciptanya kegiatan saling membantu yang dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan. Hal itu tersebut merupakan suatu bukti dukungan masyarakat terhadap efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kerja yang diberikan secara sadar dan sukarela (Dadi Permadi, 2010 : 23). Dibentuklah Dewan sekolah atau juga bisa disebut Komite Sekolah merupakan badan mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu pemerataan, dan efisiensi pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan madrasah atau sekolah, baik pada pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar dan menengah (Khaeruddin, 2007 : ). Pembentukan komite sekolah berfungsi sebagai wadah untuk menampung aspirasi dan kebutuhan stakeholder sekolah, serta badan yang berfungsi untuk membantu sekolah meningkatkan kinerjanya bagi terwujudnya layanan pendidikan dan hasil belajar yang mutu (Engkoswara, 2010 : ). Lembaga sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah/madrasah dalam mengelola pendidikan dilibatkan dalam 2

6 pengelolaan akademik (Dedi Mulyasana, 2011 : 112). Maka keikutsertaan masyarakat sekaligus keluarga dalam pendidikan itu sangat penting. Karena kerjasama antara keduanya sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan, kepedulian, dan dukungan operasional, baik moral maupun finansial (Mulyasa, 2007 : 22). MTsN Surakarta 1 yang merupakan salah satu institusi pendidikan yang berada di Surakarta yang dalam pelaksanaan pendidikan mengoptimalkan fungsi komite sekolah dengan melakukan kerjasama antara pihak sekolah, komite dan masyarakat untuk memajukan sekolah. Adapun kerjasama yang dilakukannya yaitu dengan melibatkan komite dan masyarakat sekitar dalam pelaksanaan pembangunan, masyarakat dijadikan pegawai pada acara tertentu, komite sekolah dan sekolah memberikan berprestasi dan kurang mampu, membangun komunikasi antara sekolah dan masyarakat dengan mengadakan pertemuan rutin (wawancara dengan bapak Muh. Makmun, S.Ag selaku sekretaris komite sekolah di MTsN Surakarta 1, tanggal 18 april 2013, jam wib, di sekolah). Melihat adanya kerjasama yang baik serta keinginan penulis mengetahui seberapa besar fungsi komite sekolah terhadap peningkatan kualitas sekolah di MTsN Surakarta 1. Penulis tertarik untuk mengangkat sebuah judul skripsi Fungsi Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah Di MTsN Surakarta 1. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mengidentifikasi komite sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah di MTsN Surakarta 1. penghargaan bagi siswa yang 2

7 LANDASAN TEORI Untuk menghindari kesalahan menengah (Khaeruddin, 2007: ). pemahaman, maka penulis perlu Dalam lampiran memberikan penegasan istilah yang berkaitan dengan dengan judul di atas. 1. Fungsi Fungsi adalah jabatan (pekerjaan) yang dilakukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi : 400). maksudnya adalah sekelompok aktifitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya. 2. Komite sekolah Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan madrasah atau sekolah, baik pada pendidikan prasekolah Kepmendiknas No. 044 tahun 2002 komite sekolah didefinisikan sebagai : badan mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur luar sekolah (dalam buku Engkoswara, 2010 : 297). Berdasarkan lampiran II Kepmendiknas Nomor 044/U/2002, komite sekolah berperan sebagai berikut: a. Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan; maupun pendidikan dasar dan 3

8 b. Pendukung (supporting pemerintah dan DPRD dalam agency), baik yang berwujud rangka penyelenggaraan financial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; c. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan pendidikan yang berkualitas. c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan. d. Memberikan masukan, akuntabilitas penyelenggaraan pertimbangan, dan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan; d. Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan. fungsi komite sekolah, sebagai rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai: 1) kebijakan dan program pendidikan; 2) Rencana anggaran pendapatan dan belanja berikut: sekolah (RAPBS) a. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen (Engkoswara, 2010 : 303). masyarakat penyelengaraan yang bermutu. terhadap pendidikan 3) kriteria kinerja pendidikan di daerahnya; 4) Kriteria tenaga b. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perseorangan atau organisasi), dan dunia kerja, kependidikan, kepala sekolah; termasuk 4

9 5) Kriteria sarana dan Sekolah, dijelaskan sebagai berikut prasarana sesuai pendidikan dengan (Syaiful Sagala. 2007: ) 1. Pemberi pertimbangan kemampuan daerah; dan 6) Hal-hal yang terkait (advisory agency) dengan fungsi memberikan masukan, dengan pendidikan. e. Mendorong orangtua dan pertimbangan, rekomendasi dan kepada masyarakat untuk secara aktif pemerintah/dprd mengenai: berpartisipasi dalam (1) kebijakan dan program pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas, relevansi, dan pemerataan pendidikan. f. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan g. Melakukan evaluasi dan pendidikan; (2) kriteria kinerja dalam bidang pendidikan; (3) kriteria tenaga kependidikan khususnya guru/tutor dan kepala satuan pendidikan; (4) kriteria fasilitas pendidikan; dan (5) hal-hal yang terkait dengan pendidikan. pengawasan perencanaan, terhadap pelaksanaan Kegiatan operasionalnya yaitu: a. Mengadakan pendataan kebijakan, program, dan output pendidikan. kondisi sosial ekonomi masyarakat dan sumber Adapun kegiatan Komite Sekolah daya pendidikan dalam dalam Meningkatkan Kualitas masyarakat. 5

10 b. Menganalisis hasil pendataan sebagai bahan pembelajaran pengajaran dan yang pemberian masukan, menyenangkan (PAKEM). pertimbangan, dan atau f. Memberikan masukan dan rekomendasi pertimbangan kepada bupati/walikota dan atau sekolah dalam penyusunan dinas kabupaten/kota. pendidikan visi,misi, tujuan, program dan kegiatan pendidikan di c. Menyampaikan masukan, daerah kebupaten/kota. pertimbangan, atau g. Memberikan masukan dan rekomendasi secara tertulis pertimbangan kepada bupati/walikota dengan walikota/bupati dan atau tembusan kepada dinas dinas pendidikan tentang pendidikan. d. Memberikan pertimbangan pelaksanaan pendidikan manajemen (ketenagaan kepada bupati/walikota dan atau dinas kependidikan keuangan, fasilitas, dan data pendidikan). dalam pengembagan rangka kurikulum 2. Pendukung (supporting agency) dengan fungsi (1) muatan lokal. mendorong tumbuhnya e. Memberikan pertimbangan perhatian dan komitmen kepada bupati/walikota dan atau dinas kependidikan untuk meningkatkan proses masyarakat penyelenggaraan terhadap yang 6

11 bermutu. operasionalnya yaitu: Kegiatan a. Mendorong peran serta masyarakat dan dunia a. Mengadakan rapat atau pertemuan secara berkala dan insidental dengan stakeholder pendidikan di kabupaten/kota. b. Mendorong peran serta masyarakat dan dunia industri untuk mendukung usaha masyarakat dan dunia usaha dan dunia industri dalam penyediaan sarana dan prasarana serta biaya pendidikan untuk masyarakat. b. Ikut memotivasi masyarakat dan semua penyelenggaraan pendidikan yang bermutu di kabupaten/kota. c. Motivasi masyarakat stakeholder untuk kebijakan misalnya pendidikan melaksanakan pendidikan, pelaksanaan kalangan menengah keatas wajib belajar masyarkat. untuk meningkatkan 3. Pengontrol (controlling komitmennya bagi mutu pendidikan di sekolah. agency) dengan fungsi melakukan evaluasi dan Fungsi yang ke (2) mendorong orangtua dan pengawasan kebijakan, terhadap program, masyarakat berpartisipasi pendidikan. operasionalnya yaitu: untuk dalam kegiatan penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan. 7

12 Kegiatan operasionalnya yaitu: a. Mengadakan rapat koordinasi dengan komite sekolah Kegiatan operasionalnya yaitu: a. Membina hubungan dan kerjasama yang harmonis dengan seluruh stakeholder b. Sering mengadakan pendidikan, khususnya kunjungan atau dengan DUDI di silaturrahmi ke sekolah di daerah kabupaten/kota c. Meminta penjelasan dinas kabupaten/kota. b. Menyampaikan laporan kepada masyarakat secara pendidikantentang hasil tertulis, tentang hasil belajar peserta didik di pengamatannya terhadap daerah kabupaten/kota d. Bekerja sama dengan dinas perkembangan pendidikan di kabupaten/kota. pendidikan pelaksanaan 3. Kualitas Sekolah kebijakan pendidikan di daerah kabupaten/kota. 4. Mediator dengan fungsi melakukan kerjasama dengan masyarakat (perseorangan/organisasi), pemerintah dan DPRD yang Kualitas adalah mutu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi : 745). Sedangkan mutu menurut Philip B. Crosby (dalam buku Mulyadi, 2010:78) adalah sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan, yaitu berkenaan penyelenggaraan yang bermutu. dengan pendidikan sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan, baik input, proses, maupun outputnya. 8

13 Kualitas sekolah dapat didefinisikan dari banyaknya peserta didik yang memiliki prestasi, baik prestasi akademik maupun non akademik. Serta 4. MTsN Surakarta 1 MTsN Surakarta 1 merupakan lembaga pendidikan yang terletak di Jl. MT Haryono No 24 Surakarta yang banyaknya lulusan yang memiliki menyelenggarakan proses nilai di atas KKM. Melalui peserta didik yang berprestasi dapat di telusuri manajemen sekolahnya, profil gurunya, sumber belajar dan lingkungannya. Jadi sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjadi keseriusan pemerintah. Standar Nasional Pendidikan meliputi : a. Standar Isi, b. Proses, c. Kompetensi kelulusan, d. Pendidik dan tenaga kependidikan, e. Sarana dan prasarana, f. Pengelolaan, g. Pembiayaan, dan h. Penilaian. pendidikan selama tiga tahun dengan kurikulum yang sesuai dengan kurikulum nasional yang berlaku dan diperkaya dengan nuansa Islami. Sampai pada tahun pelajaran sekarang ini keadaan Madrasah Tsanawiyah Negeri Surakarta 1 bisa dikatakan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah setingkat SLTP, dengan kondisi semua gedung berlantai dua, telah menamatkan 6500 siswa, ada asrama putri, Selain itu untuk menerimaan pendaftaran siswa baru persaingan sudah mulai ketat. Dari beberapa penjelasan mengenai istilah-istilah judul dalam penelitian ini, maka dapat dimengerti 9

14 maksud dari judul fungsi komite sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah di MTsN Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 adalah usaha yang dilakukan Komite Sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah Di MTsN Surakarta 1 tahun pelajaran 2012/2013. Pengoptimalan fungsi komite sekolah dilakukan dengan kerjasama antara pihak sekolah, komite dan masyarakat untuk memajukan sekolah. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini terdiri dari: 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Margono, 1996 : 36). Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, cuplikan tertulis dari dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan bilangan statistik (Nana Sudjana, 1989 : 196). 2. Sumber Data Penelitian Menurut Lofland, sebagaimana yang dikutip Lexy J. Moleong, sumber data umum penelitian kualitatif adalah katakata, dan tindakan selebihnya data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini, yaitu komite sekolah MTsN Surakarta 1 yang terdiri dari ketua komite sekolah, wakil ketua komite, sekretaris komite sekolah dan 1 anggota 10

15 komite sekolah. Sedangkan yang responden sehingga bersedia dijadikan data sekunder yaitu bekerjasama, bersedia dokumen-dokumen atau sumber tertulis seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, cuplikan tertulis dari dokumen. 3. Pengumpulan data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode: a. Metode Wawancara menjawab pertanyaan dan memberi informasi sesuai dengan pikiran dan keadaan yang sebenarnya. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara berdialog langsung dengan komite sekolah maupun pihak-pihak yang terkait seperti Metode wawancara kepala sekolah dan wakil merupakan satu teknik pengumpulan data yang kepala sekolah. b. Metode Dokumentasi dilakukan dengan cara Metode dokumentasi mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak adalah penelitian yang dilakukan dengan cara langsung dengan sumber data mengadakan pengamatan (Mohammad Ali, 1985 : 83). Hal yang perlu diketahui penulis untuk memperoleh informasi yang tepat dan objektif harus menciptakan hubungan yang baik dengan terhadap obyek, baik secara langsung maupun tidak langsung (Mohammad Ali, 1985 : 91). Sedangkan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi secara 11

16 langsung dalam situasi sebenarnya seperti mengamati keadaan geografis MTsN Surakarta 1, srtuktur organisasi sekolah, mengamati peristiwaperistiwa yang terjadi di sekolah, struktur komite sekolah dan peristiwa yang berkaitan dengan komite sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah. c. Analisis Data Dalam menganalisis hasil penelitian ini, digunakan analisis deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi (Milles dan Hiberman, 1992: 16). Pertama, setelah pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya adalah melakukan reduksi data yaitu menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan pengorganisasian sehingga data terpilah-pilah. Kedua, data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk narasi. Ketiga, penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan pada tahap kedua. HASIL PENELITIAN Fungsi komite sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah di MTsN Surakarta 1 tahun pelajaran 2012/2013 Setelah dilakukan penelitian dengan beberapa metode pengumpulan data berupa obeservasi lapangan, dokumentasi, dan wawancara dengan informan, maka dapat diketahui usaha komite sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah di MTsN Surakarta 1 tahun pelajaran 2012/2013 yaitu: 12

17 1. Pemberi pertimbangan Komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan yaitu memberikan saran dan masukan kepada sekolah agar mempertimbangkan antara program sekolah dengan kemampuan wali murid. Program sekolah pada tahun financial yang dimintakan kepada wali murid. 3. Badan pengontrol Fungsi komite sekolah di MTsN Surakarta 1 sebagai badan pengontrol terhadap perencanaan dan pelaksanaan program sekolah mengadakan pengawasan atau pelajaran 2012/2013 diantaranya kontrol pada saat pelaksanaan pemasangan LCD, pembangunan masjid, dan pengembangan asrama. 2. Badan pendukung Komite sekolah sebagai badan pendukung di MTsN Surakarta 1 bekerjasama dengan wali murid memberikan dukungan terhadap program agar pelaksanaan program dapat berjalan sesuai dengan rencana semula. Adapun program tersebut adalah pemasangan LCD, pembangunan masjid, dan pengembangan asrama. 4. Mediator pelaksanaan program-program Komite sekolah sebagai sekolah diantaranya pemasangan LCD, pembangunan masjid, dan pengembangan asrama., agar program-program tersebut dapat tercapai secara maksimal. Dukungan yang diberikan kepada pihak sekolah dapat berupa pemikiran dan bantuan mediator bekerjasama dengan wali murid dan masyarakat untuk menindaklanjuti program sekolah yang telah dibuat. Komite meminta saran dan masukan dari seluruh wali murid berkaitan dengan rencana yang dibuat oleh sekolah. hasil komunikasi 13

18 dengan wali murid disampaikan kepada pihak sekolah baik yang berupa pemikiran atau financial. Adapun program sekolah yang akan ditindaklanjuti adalah pemasangan LCD, pembangunan masjid, dan pengembangan asrama putra dan b. Melakukan kerjasama antara madrasah dengan lembaga lain misal DIKPORA dan KEMENAG. c. Meningkatkan profesionalisme guru dengan cara mengadakan workshop putri. dan pelatihan-pelatihan Secara keseluruhan fungsi sesuai dengan bidangnya komite sekolah di MTsN Surakarta 1 sudah menjalankan fungsinya dengan baik yaitu sesuai dengan peraturan yang ada. Setelah mengetahui fungsi yang dilakukan komite sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah, maka dapat diketahui beberapa usaha yang dilakukan komite sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah yaitu: KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai fungsi komite sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah di MTsN Surakarta 1 tahun pelajaran 2012/2013 bahwa: 1. Pemberi pertimbangan a. Komite sekolah bersama Komite sekolah dengan sekolah memberikan memberikan pertimbangan pemberi penghargaan bagi siswa yang pertimbangan yaitu berprestasi dan kurang mampu. mempertimbangkan antara program sekolah dengan kemampuan wali murid. 14

19 2. Badan pendukung. Komite sekolah mendukung program-program sekolah yang c Meningkatkan profesionalisme guru dengan cara mengadakan workshop selaras dengan visi,misi dan tujuan dan pelatihan-pelatihan sekolah. 3. Badan pengontrol Komite sekolah mengontrol program-program sekolah. 4. Mediator Komite sekolah sebagai penengah antara sekolah dan masyarakat. Adapun usaha-usaha yang dilakukan komite sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah adalah: a Komite sekolah bersama dengan sekolah memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi dan kurang mampu. b Komite sekolah melakukan kerjasama antara sekolah dengan lembaga lain, misal sesuai dengan bidangnya. Saran-saran 1. Kepada komite sekolah agar melakukan inovasi-inovasi yang baru dalam rangka usaha peningkatan kualitas sekolah. 2. Kepada komite sekolah sebagai mediator agar membangun komunikasi dengan pihak sekolah dan masyarakat untuk selalu bekerjasama dan melalukan koordinasi yang erat di antara komponen pendidikan tersebut sehingga upaya peningkatan kualitas sekolah yang dilaksanakan dapat efektif dan efisien. 3. Kepada siswa-siswi di MTsN Surakarta 1 agar selalu berusaha DIKPORA dan KEMENAG. 15

20 meningkatkan kualitas sekolah semaksimal mungkin. DAFTAR PUSTAKA Aan Komariah, dkk Visionary Leadership menuju Sekolah Efektif. Bumi Aksara : Jakarta. Arikunto, Suharsimi Manajemen Pendidikan. Aditya Media: Yogyakarta. Dadi Permadi, dkk Kepemimpinan Profesional Kepala Sekolah dan Komite Sekolah. PT Sarana Panca karya Nusa: Bandung Dadang Suhardan Supervisi Profesional layanan meningkatkan Mutu pembelajaran di Era Otonomi Daerah. Alfabeta : Bandung. Engkoswara dkk Administrasi Pendidikan. Alfabeta: Bandung. Fatah Syukur Manajemen Pendidikan Berbasis Pada Madrasah. Pustaka Rizki Putra: Semarang. Hazbullah Dasar-dasar ilmu pendidikan. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Hadari Nawawi Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. PT Gunung Agung: Jakarta. Imam Suprayogo Metodologi Penelitian sosial agama. PT Remaja Rosdakarya: Bandung. Jamal Ma mur Asmani Tips sakti membangun organisasi sekolah. Diva Press: Yogyakarta. Khaeruddin, dkk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep Dan Implementasinya Di Madrasah. Madrasah development Center (MDC): jawa tengah dengan pilar media : Yogyakarta. Mohammad Ali Penelitian Kependidikan, Prosedur Dan Strategi. PT Angkasa: Bandung. Martinis Yamin Profesionalisasi guru & Implementasi kurikulum berbasis Kompetensi. Gaung Persada Press: Bandung. Margono Metodologi Penelitian Pendidikan.PT Rineka Cipta: Jakarta. Mulyadi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Budaya Mutu. UIN Maliki Press:Malang. Mulyasana, Dedi Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. PT Remaja Rosdakarya: Bandung. Moleong, Lexy J Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya:Bandung. Nurkolis Manajemen Berbasis Sekolah. Grasindo: Jakarta. Nana Sudjana, dkk Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. PT Sinar baru: Bandung Nana Syaodih Sukmadinata Pengembangan Kurikulum. PT Rosdakarya: Bandung. Popi Sopiatin Manajemen belajar berbasis kepuasan siswa. Ghalia Indonesia: Bogor. Sudarwan Danim Otonomi Manajemen Sekolah. Alfabeta:Bandung. Syaiful Sagala Manajemen Strategik dalam Peningkatan 16

21 Mutu Pendidikan. Alfabeta: Bandung. Sardiman Interaksi dan motivasi belajar mengajar. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta. Umiarso, dkk Manajemen Mutu Sekolah di Era otonomi Pendidikan. IRCiSoD: Jogjakarta. Zamroni Paradigma pendidikan masa depan. Rowidan: Jakarta. Peraturan pemerintah republik Indonesia No 19 tahun 2005 tentang standar nasional Bp. Dharma Bakti: Jakarta. 17

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik di masa mendatang, telah mendorong berbagai upaya dan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik di masa mendatang, telah mendorong berbagai upaya dan perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perjalanan hidup manusia, pendidikan memegang peranan sangat penting guna menghantarkannya pada kesejatian hidup. Kesadaran tentang pendidikan yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional saat ini sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah,perguruan,lembaga diklat, dalam masyarakat serta berbagai satuan lingku

BAB I PENDAHULUAN. sekolah,perguruan,lembaga diklat, dalam masyarakat serta berbagai satuan lingku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pendidikan berkenaan dengan peningkatan kualitas manusia, pengembangan potensi, kecakapan dan karakteristik generasi muda kearah yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Peran dan fungsi komite sekolah dalam peningkatan mutu sekolah merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG 54 BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG A. Analisis Pengelolaan Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SD Islam Al

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan peningkatan kualitas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, If Khoiru dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya. Ali, Mohammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Ananda Santoso.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Paradigma baru manajemen

BAB I PENDAHULUAN. keinginan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Paradigma baru manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses reformasi yang sedang bergulir, membawa perubahan yang sangat mendasar pada tatanan pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dikeluarkannya UU No 22 tahun

Lebih terperinci

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I T A S M U H A M M A D I V E R S U N I YA H S U R A K A R T A NASKAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengelolaan Pendidikan 2.1.1. Manajemen Pendidikan Manajemen merupakan sebuah istilah yang saat ini populer di berbagai bidang pekerjaan. Manajemen menjadi sebuah hal yang menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pentingnya peningkatan kualitas pendidikan sebagai prasyarat mempercepat terwujudnya suatu masyarakat yang demokratis, pendidikan yang berkualitas tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pendidikan berkaitan erat dengan proses pendidikan. Tanpa proses pelayanan pendidikan yang bermutu tidak mungkin diperoleh produk layanan yang bermutu. Banyak

Lebih terperinci

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN THE PARTICIPATION OF SCHOOL BOARD IN CONDUCTING EXTRA CURRICULAR ACTIVITIES IN MOST OF STATE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pendidikan membuat keberadaan komite sekolah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pendidikan membuat keberadaan komite sekolah yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peran komite sekolah dalam pengelolaan pendidikan di tingkat sekolah sangat dibutuhkan. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam pengelolaan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa nuansa pembaharuan

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Peran komite sekolah di SMA Negeri 1 Temon sebagai badan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Peran komite sekolah di SMA Negeri 1 Temon sebagai badan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Peran komite sekolah di SMA Negeri 1 Temon sebagai badan pertimbangan dalam penyelenggaraan pendidikan, meliputi: memberikan pertimbangan terhadap penyusunan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : 1. bahwa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN 106 BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan, dan pembahasan peran komite sekolah dalam peningkatan mutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia, berkarakter, dan memiliki kepedulian sosial

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG HUBUNGAN DAN MEKANISME KERJA DEWAN PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber. Pada kenyataannya, pendidikan bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 berdampak ke hampir seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu dampak dari adanya reformasi adalah perubahan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA Al Darmono Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi Abstrak Menurut perundang-undangan, pendidikan dasar merupakan

Lebih terperinci

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 25 orang yang diambil dari pengurus komite sekolah dari 3 SMP Negeri yang ada di Kecamatan Musuk, Kabupaten

Lebih terperinci

PERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

PERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF PERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF Oleh: Ahmad Nawawi JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2010 Latar Belakang l Lahirnya pendidikan inklusif sejalan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan June, Volume 1 Number 1 Efektivitas Kinerja Komite Sekolah di SMP Negeri 1 Banjarsari. Sunardi

1. Pendahuluan June, Volume 1 Number 1 Efektivitas Kinerja Komite Sekolah di SMP Negeri 1 Banjarsari. Sunardi 2017 June, Volume 1 Number 1 Efektivitas Kinerja Komite Sekolah di SMP Negeri 1 Banjarsari Sunardi Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Galuh. Jl. R.E Martadinata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan juga merupakan cara yang efektif sebagai proses nation and

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan juga merupakan cara yang efektif sebagai proses nation and 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan telah diyakini sebagai salah satu aspek pembangunan bangsa yang sangat penting untuk mewujudkan warga Negara yang handal profesional dan berdaya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis 1. Tinjauan Tentang Kualitas Pendidikan Setiap negara diseluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Salah satu langkah konkret untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok Oktober 2016

Disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok Oktober 2016 Disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok Oktober 2016 1. Kedudukan, Fungsi dan Tugas : Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dalam Penyelenggaraan Pendidikan 2. Indkator Kerja Dewan Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB SEKOLAH 12 TAHUN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB SEKOLAH 12 TAHUN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB SEKOLAH 12 TAHUN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan (Advisory Agency)

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan (Advisory Agency) BAB VI PENUTUP Bagian ini merupakan bagian terakhir dari bagian isi tesis. Pada bagian ini memuat tiga sub bab, yaitu: kesimpulan, implikasi, dan saran. Ketiga sub bab tersebut akan disajikan secara rinci

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A.Samana (1994). Profesionalisme keguruan. Yogykarta: Kanisius.

DAFTAR PUSTAKA. A.Samana (1994). Profesionalisme keguruan. Yogykarta: Kanisius. 165 DAFTAR PUSTAKA A.Samana (1994). Profesionalisme keguruan. Yogykarta: Kanisius. Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi. Suhendar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manfaat penelitian secara teoritik dan praktis, serta penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. manfaat penelitian secara teoritik dan praktis, serta penegasan istilah. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan secara detail latar belakang dan alasan pemilihan judul tesis, rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara teoritik

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH NOMOR 044/U/2002 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009

KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009 KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang: Jenis Penelitian; Subjek Penelitian; Jenis Data dan Prosedur Pengumpulan Data; serta Teknik Analisis Data. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era desentralisasi, pendidikan ini ditekankan pada kebijakan setiap sekolah untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH Di SD Muhammadiyah Condong Catur Oleh: Dr. Qurratul Aini, M. Kes PROGRAM STUDI MANAJEMEN RUMAH

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh Media Bina Ilmiah41 MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG Oleh Made Dwianan Mustawan Dosen pada STAH Santika Darma Abstrak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa partisipasi orang tua siswa kelas V dalam pembelajaran di SD Islam Terpadu SAF Yogyakarta, yaitu: 1. Bentuk

Lebih terperinci

MASYARAKAT/STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

MASYARAKAT/STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF PERAN SERTA Click to edit Master subtitle style MASYARAKAT/STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF Oleh: Ahmad Nawawi JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2010 Latar Belakang Lahirnya

Lebih terperinci

SIGNIFIKANSI PERAN MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)

SIGNIFIKANSI PERAN MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) SIGNIFIKANSI PERAN MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) Al Darmono Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi Abstrak Manajemen Berbasis Sekolah merupakan penyerasian

Lebih terperinci

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN 2014-2015 NASKAH PUBLIKASI Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah, masyarakat, orang tua dan stake holder yang lain. Pemerintah telah memberikan otonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia mulai memberlakukan desentralisasi tata kelola sistem pendidikan dasar dan menengah sebagai bagian dari pengalihan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan guru, kepala madrasah dan komite madrasah dalam mengelola. satuan pendidikan. Guru merupakan ujung tombak dalam mendidik

BAB I PENDAHULUAN. peranan guru, kepala madrasah dan komite madrasah dalam mengelola. satuan pendidikan. Guru merupakan ujung tombak dalam mendidik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan tidak terlepas dari peranan guru, kepala madrasah dan komite madrasah dalam mengelola satuan pendidikan. Guru merupakan ujung

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PERAN KOMITE SEKOLAH DI SD NEGERI 1 KEBUMEN KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL. Oleh : Erfan Yusuf Sadewa, Tri Yuniningsih

EFEKTIVITAS PERAN KOMITE SEKOLAH DI SD NEGERI 1 KEBUMEN KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL. Oleh : Erfan Yusuf Sadewa, Tri Yuniningsih EFEKTIVITAS PERAN KOMITE SEKOLAH DI SD NEGERI 1 KEBUMEN KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL Oleh : Erfan Yusuf Sadewa, Tri Yuniningsih JURUSAN ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengutamakan perluasan pengetahuan. Diharapkan pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang mengutamakan perluasan pengetahuan. Diharapkan pendidikan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan penyempurnaan pendidikan di Indonesia terus diupayakan. Pendidikan pada umumnya merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, serta efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, serta efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tuntutan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pendidikan nasional Indonesia dimaksudkan untuk menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan, serta efisiensi manajemen

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 10 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 10 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 10 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERAN MASYARAKAT DALAM BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas SDM. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan telah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 93 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

MENGENAL KOMITE SEKOLAH DAN PERANANNYA DALAM PENDIDIKAN

MENGENAL KOMITE SEKOLAH DAN PERANANNYA DALAM PENDIDIKAN Mengenal Komite Sekolah dan Peranannya dalam Pendidikan {133 MENGENAL KOMITE SEKOLAH DAN PERANANNYA DALAM PENDIDIKAN Rahmat Saputra Tenaga pengajar STAI Teungku Dirundeng Meulaboh Abstract The school committee

Lebih terperinci

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan fondasi yang sangat penting dan esensial bagi keunggulan suatu bangsa. Pendidikan tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan oleh siapapun terutama

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 93 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu sarana penting dan strategis yang mudah diterapkan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), yang mempunyai tujuan menuntun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada sekolah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), pendidikan memiliki peranan yang cukup menonjol. Oleh karena itu sangat penting bagi pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan terwujud dengan baik apabila didukung secara optimal oleh pola. upaya peningkatan pola manajerial sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. akan terwujud dengan baik apabila didukung secara optimal oleh pola. upaya peningkatan pola manajerial sekolah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia akan terwujud dengan baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO 1 BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO 2.1 Sejarah SMP Negeri 5 Sidoarjo Pada tahun 1955 di jantung kota Sidoarjo, berlokasi di sebelah barat pendopo Bupati Sidoarjo Jalan Sultan Agung (sekarang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

PELAKSANAAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PELAKSANAAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN PELAKSANAAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Ramadhan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar bukan angka-angka. 1 Menurut Bagda dan Taylor

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah. Dapat dikatakan pada saat ini tanggung jawab masing masing

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah. Dapat dikatakan pada saat ini tanggung jawab masing masing 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah. Dapat dikatakan pada saat ini tanggung jawab masing masing belum optimal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (PROPENAS) Tahun Dalam BAB VII PROPENAS. ini memuat tentang Pembangunan Pendidikan, dimana salah satu arah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (PROPENAS) Tahun Dalam BAB VII PROPENAS. ini memuat tentang Pembangunan Pendidikan, dimana salah satu arah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hubungan kemitraan antara pihak Sekolah dengan Orang Tua peserta didik, mula-mula tergabung dalam wadah yang diberi nama Persatuan Orang Tua Murid dan Guru

Lebih terperinci

JURNAL PAEDAGOGY. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Daftar Isi. Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN

JURNAL PAEDAGOGY. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Daftar Isi. Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN Fakultas Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Ilmu Pendidikan IKIP Mataram JURNAL PAEDAGOGY Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan ISSN 2355-7761 Daftar Isi Halaman AGUS SADID Rekonstruksi Pemahaman

Lebih terperinci

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO Diajukan untuk Memenuhi sebagian Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN ( Studi pada SD di Banjarsari dan Serengan Kota Surakarta) Oleh M A R I M I N N I M : Q 100030081 Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd

MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd Pendahuluan Govinda (2000) dalam laporan penelitiannya School Autonomy and Efficiency Some Critical

Lebih terperinci

PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Kajian Konsep Dan Teoritis)

PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Kajian Konsep Dan Teoritis) PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Kajian Konsep Dan Teoritis) Nurmadiah Dosen Manajemen Pendidikan Islam Univeristas Islam Indragiri Abstrak Peningkatan Profesionalisme kepemimpinan kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif metode dekriptif, metode ini dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf Tata laksana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor yang secara signifikan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu pembangunan pendidikan memerlukan

Lebih terperinci

Oleh: Ana Khusnul Khotimah NIM: G NIRM: 11/X/02.2.1/0935 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Oleh: Ana Khusnul Khotimah NIM: G NIRM: 11/X/02.2.1/0935 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI SMA MUHAMMADIYAH 01 SIMO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Program StudiPendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Relationship Between Participation of School Committee with Fulfillment

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SDM GURU DAN KARYAWAN DI SDIT HIDAYATURRAHMAN MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SDM GURU DAN KARYAWAN DI SDIT HIDAYATURRAHMAN MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SDM GURU DAN KARYAWAN DI SDIT HIDAYATURRAHMAN MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terus menjadi topik yang diperbincangkan oleh banyak pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai dimensi dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK 2.1 Sejarah SMAK St. Augustinus Nganjuk Nganjuk, 2 Januari 1975 berdiri secara resmi SMA Katolik dengan nama St. Augustinus sebagai filial SMA Katolik St.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Tugas Dan Syarat-syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Tugas Dan Syarat-syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd. UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi di SD Negeri II Bangsri Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di sebuah lembaga madrasah merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di sebuah lembaga madrasah merupakan salah satu faktor 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan di sebuah lembaga madrasah merupakan salah satu faktor pendorong dalam meningkatkan minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN) PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN) NASKAH PUBLIKASI RESTU NUGRAHENI A.220090147 PENDIDIKAN PANCASILA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran guru Sekolah Dasar Negeri se Gugus Diponegoro di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal satu disebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi diri peserta

Lebih terperinci

PERAN KOMITE SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH DEMANGAN YOGYAKARTA

PERAN KOMITE SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH DEMANGAN YOGYAKARTA PERAN KOMITE SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH DEMANGAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

KUESIONER TENTANG PERAN KOMITE SEKOLAH

KUESIONER TENTANG PERAN KOMITE SEKOLAH Lampiran 1 I. Tujuan KUESIONER TENTANG PERAN KOMITE SEKOLAH Kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang peran Komite Sekolah sebagai mitra dalam dunia pendidikan saat ini. Penulis mengharapkan

Lebih terperinci

Universitas Syiah Kuala Vol. 2 No.4, April 2016, hal 1-9 ISSN:

Universitas Syiah Kuala Vol. 2 No.4, April 2016, hal 1-9 ISSN: 93 IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH Sulaiman (DosenProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Unsyiah) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas PAI sebagai seorang supervisor harus memiliki keterampilan. meningkatkan kinerja guru PAI.

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas PAI sebagai seorang supervisor harus memiliki keterampilan. meningkatkan kinerja guru PAI. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Supervisi akademik pendidikan agama Islam sangat penting dilakukan untuk menjamin berjalannya proses pembelajaran pendidikan agama Islam sesuai dengan standar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH. Sulaiman 1), Hasmiana 2), Asmaini 3)

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH. Sulaiman 1), Hasmiana 2), Asmaini 3) IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH Sulaiman 1), Hasmiana 2), Asmaini 3) Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Kinerja Dewan Pendidikan di Kota Salatiga

Kinerja Dewan Pendidikan di Kota Salatiga Kinerja Dewan Pendidikan di Kota Salatiga Oleh : Nur Hasanah NIM : Q100030016 Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Sekolah PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Penerapan Nilai Agama Islam pada Pendidikan Anak Prasekolah (Studi Kasus di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Nurul Qomar Pedurungan Semarang)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan keprofesionalitas guru, melalui manajemen kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian. Dengan kata lain metode penelitian akan

Lebih terperinci