BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas secara rinci sistem yang diusulkan yaitu sistem pengendalian persediaan menggunakan metode least square regression line dan economic order quantity. Bagian pertama menampilkan hasil yang telah diperoleh yang terdiri dari identifikasi potensi yang dimiliki perusahaan dan masalah yang sedang terjadi, analisis data yang telah diperoleh, rancangan desain sistem pengendaliaan persediaan yang diusulkan berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya dilanjutkan dengan pembuatan aplikasi dan pengujian sistem menggunakan black box testing. Bagian kedua pembahasan secara keseluruhan hasil yang diperoleh pada penelitian ini. 4.1 Hasil Identifikasi Potensi dan Masalah Perusahaan Mitra Mandiri menggunakan sistem berbasis komputer untuk melakukan pencatatan transaksi penjualan dan pembelian. Dengan demikian kebutuhan untuk menjalankan sistem yang diusulkan telah dimiliki oleh perusahaan seperti komputer, print, laptop dan lain-lain. Dengan adanya user atau karyawan perusahaan yang sudah terbiasa menggunakan pencatatan berbasis komputer akan memudahkan implementasi sistem yang diusulkan.

2 Permasalahan yang sering timbul pada sistem pengendalian perusahaan sebelumnya adalah jumlah atau kuantitas pesanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Hal tersebut terjadi karena jumlah pemesanan hanya berdasarkan perkiraan manajer atau pimpinan. Dengan waktu pengiriman pesanan yang relatif lama membuat perusaan sering kali mendapat keluhan dari pelanggan atau sub distributor karena kebutuhan akan pupuk sangat mendesak. Daftar permasalahan sistem pengendalian yang telah diterapkan oleh perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Daftar Permasalahan No. Permasalahan 1. Tidak bisa memprediksi jumlah permintaan. 2. Tidak bisa menentukan kuantitas pesanan yang optimum 3. Jumlah persediaan tidak sesuai dengan permitaan. 4. Tidak bisa menentukan titik pemesanan. 5. Besarnya total biaya persediaan Analisis Data Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain analisis autokorelasi untuk mengetahui pola data, analisis kesalahan prediksi guna mengetahui tingkat keakuratan prediksi dan terakhir analisis biaya persediaan yang bertujuan membandingkan biaya persediaan pada perusahaan dengan biaya persediaan menggunakan metode EOQ.

3 1. Analisis Autokorelasi Sebelum dilakukan uji keakuratan prediksi dan analisis biaya persediaan akan dilakukan Analisis autokorelasi pada data penjualan pupuk dari tahun 2010 sampai tahun Analisis tersebut bertujuan untuk pengetahui apakah pada data penjualan terdapat pola tren, musiman, acak ataupun konstan. Dari hasil pola data tersebut selain untuk mengetahui apakah metode LSRL cocok digunakan, juga nantinya akan mempengaruhi desain sistem yang akan dibuat. Misalnya jika pada data terdapat pola musiman pada desain sistem juga data penjualan akan diakumulasikan 4 bulanan. Hal tersebut dikarenakan pola data merupakan komponen dari metode peramalan yang mempengaruhi keakuratan hasil ramalan. Data penjualan yang akan dilakukan analisis autokorelasi disajikan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Data Penjualan Pupuk Bulan Penjualan Pupuk Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun Bintang Sawit (Zak) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Niposca (Zak)

4 Bulan Penjualan Pupuk Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Bioposka (Zak) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Grend Leaf (Botol) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

5 Bulan Penjualan Pupuk Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Agustus September Oktober November Desember Sumber: Buku Pembelian dan Penjualan, Mitra Mandiri, 2013 Dari tabel 4.2 terlihat bahwa jumlah penjualan diakumulasikan dalam bulanan dari tahun 2010 sampai Berdasarkan data penjualan akan dihitung time lag (Lampiran 1). Untuk mengetahui apakah data penjualan tersebut mempunyai pola musiman dibutuhkan perhitungan hingga time lag 12 karena data penjualan disajikan dalam bulanan. Hasil dari perhitungan jumlah dari data aktual dikurangi dengan nilai rata-rata penjualan perbulan kemudian dikuadratkan dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Data Variabel A Variabel Bintang Sawit Niposca Bioposka Grend Leaf (Yt Ȳ) , , , ,889 Setelah jumlah dari data aktual dikurangi dengan nilai rata-rata penjualan perbulan dikuadratkan diketahui selanjutnya akan dihitung jumlah dari perkalian data aktual dikurangi dengan nilai rata-rata dengan data time lag 1 dikurangi dengan nilai rata-rata. Perhitungan yang sama dilakukan pada time lag 2 hingga 12.Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4

6 Tabel 4.4 Data Variabel B Variabel Bintang Sawit Niposca Bioposka Grend Leaf Y t Ȳ (Y t 1 Ȳ) 32038, , , ,136 Y t Ȳ (Y t 2 Ȳ) 30658, , , ,383 Y t Ȳ (Y t 3 Ȳ) 30814, , , ,037 Y t Ȳ (Y t 4 Ȳ) 21690, , , ,210 Y t Ȳ (Y t 5 Ȳ) 20911, , , ,457 Y t Ȳ (Y t 6 Ȳ) 31024, , , ,926 Y t Ȳ Y t 7 Ȳ 19807, , , ,160 Y t Ȳ (Y t 8 Ȳ) 17917, , , ,802 Y t Ȳ (Y t 9 Ȳ) 7869, , , ,889 Y t Ȳ (Y t 10 Ȳ) 9064, , , ,025 Y t Ȳ (Y t 11 Ȳ) 4428, , , ,605 Y t Ȳ (Y t 12 Ȳ) 21776, , , ,407 Setalah variabel yang dibutuhkan didapatkan kemudan dimasukan pada persamaan 15 dengan data penjualan dari time lag 1 hingga time lag 12. Hasil dari koefisien autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Data Koefisien Autokorelasi Time Lag Autokorelasi Bintang Sawit Niposca Bioposca Grend Leaf 1 0,359 0,494 0,195 0, ,344 0,302-0,088 0, ,346 0,164 0,110-0, ,243 0,233 0,224 0, ,234 0,386 0,168 0, ,348 0,448 0,087 0, ,222 0,300-0,042-0, ,201 0,161 0,080-0, ,088 0,013 0,225-0, ,102 0,107 0,083 0, ,050 0,152-0,073 0, ,244 0,187 0,167 0,196

7 Kesalahan standar untuk time lag 1 dihitung menggunakan persamaan 16 dengan tingkat keyakinan 95 % adalah 0,326667, hasil tersebut didapatkan dari 1,96 X 1 / 36. Nilai 1,96 didapatkan dari tabel Z dengan 95% tingkat keyakinan. Demikian juga untuk time lag 2 hingga 12 pada data penjualan empat produk dihitung menggunakan cara yang sama yaitu menggunakan persamaan 16 dengan tingkat keyakinan 95 %. Dengan menggunakan kesalahan standar 0, maka dapat ditentukan apakah koefisien korelasi pada time lag 1 berbeda nyata dengan nol atau tidak. Jika koefisien autokorelasi lebih besar dari nilai kesalah standar maka koefisien autokorelasi berbeda nyata dengan nol, tetapi sebaliknya apabila koefisien autokorelasi berada diantara plus minus nilai kesalahan standar maka koefisien autorkorelasi tersebut tidak berbeda nyata dengan nol. Dari tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa data penjualan Niposca dan Bintang Sawit memiliki pola tren dan bersifat konstan karena pada lag pertama koefisien autokorelasi berbeda nyata dengan nol dan berangsur-angsur mendekati nol. Sedangkan pada data penjualan Bioposka dan Grend Leaf memiliki pola tren dan data bersifat acak karena koefisien autokorelasi pada time lag 1 berada diantara plus minus nilai kesalahan standar pada time lag 1. Selanjutnya time lag ke 12 koefisien autokorelasi tidak berbeda nyata dengan nol hal tersebut menunjukan bahwa data penjualan tidak memiliki pola musiman.

8 2. Uji Keakuratan Uji Keakuratan dibutuhkan untuk mengetahui seberapa akurat prediksi yang dilakukan, uji kali ini dilakukan menggunakan metode MSE. Pengujian keakuratan akan dilakukan pada hasil prediksi menggunakan metode LSRL (Lampiran 2). Data penjualan bulanan akan diakumulasikan menjadi data penjualan tahunan karena prediksi penjualan yang akan dilakukan adalah penjualan tahunan. Hasil perhitungan kesalahan prediksi dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Kesalahan Prediksi Periode Permintaan Ramalan Kesalahan Kesalahan 2 (D t ) (F t ) D t F t D t F t 2 1. Bintang Sawit ,833 43, , ,333-86, , ,833 43, , Niposca ,167 51, , , , , ,167 51, , Bioposka ,833-11, , ,333 23, , ,833-11, , Grend Leaf , , , , , , , , ,03 Dari hasil perhitungan kesalahan prediksi akan dihitung nilai kesalahan pangkat rata-rata pada hasil prediksi yang menggunakan metode LSRL. Nilai

9 yang telah didapatkan dimasukan pada persamaan 14. Hasil dari perhitungan nilai pangkat rata-rata (MSE) dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Nilai MSE Nilai Bintang Sawit Niposca Bioposka Grend Leaf MSE 3726, , , ,1 Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa hasil prediksi pada data penjualan Bioposka mendekati data aktual dengan nilai kesalahan rata-rata 280,056 sedangkan nilai kesalahan rata-rata tersebesar terdapat pada data penjualan Grend Leaf dengan nilai ,1. Dari hasil tersebut menunjukan ada kecenderungan nilai kesalahan rata-rata berbanding lurus dengan jumlah penjualan atau dengan kata lain semakin besar jumlah penjualan akan semakin besar juga nilai kesalahan rata-rata. Disamping itu, jika dipresentasekan (Lampiran 3) rata-rata kesalahan prediksi dari keempat produk tersebut sebesar 2,9 % sehingga rata-rata keakuratan prediksi sebesar 97,1 %. 3. Analisis Biaya Persediaan Analisis biaya persediaan akan dilakukan pada data penjualan satu tahun terakhir yaitu tahun 2012 hal tersebut dikarenakan metode EOQ mencakup biaya persediaan tahunan. Biaya persediaan sendiri terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Biaya persediaan diasumsikan tidak berubah dalam waktu satu tahun karena metode EOQ merupakan hasil akar, perubahan biaya persediaan dibahawah 10 % tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil EOQ. Rincian biaya pemesanan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk sekali pemesanan dapat dilihat pada tabel 4.8.

10 Tabel 4.8 Rincian Biaya Pemesanan No Jenis Biaya Jumlah Biaya (Rp) 1 Biaya Telepon Biaya Pemeriksaan Biaya Administrasi Total Dari tabel 4.8 dapat terlihat bahwa biaya pemesanan untuk sekali pengiriman barang sebesar Rp biaya tersebut terdiri dari biaya telepon, pemeriksaan dan administrasi. Biaya telepon digunakan untuk komunikasi pada saat pemesanan barang berlangsung, biaya tersebut diasumsikan Rp untuk setiap kali pemesanan karena proses komunikasi terjadi berulang-ulang sehingga dapat menghabiskan biaya yang relatif besar. Selain itu biaya pemeriksaan digunakan oleh perusahaan membayar pegawai untuk memeriksa kuantitas dan kualitas produk yang diterima oleh perusahaan. Sedangkan biaya administrasi digunakan oleh perusahaan sebagai biaya pengurusan dokumendokumen yang berhubungan dengan pemesanan dan pengiriman barang. Selanjutnya akan dihitung biaya penyimpanan yang digunakan perusahaan (Lampiran 4). Biaya penyimpanan merupakan biaya yang habis digunakan untuk penyimpanan produk sebelum dijual. Biaya penyimpanan terdiri dari biaya kesempatan, biaya penyusutan fasilitas, biaya listrik dan biaya pelaksana gudang. Biaya kesempatan merupakan biaya yang didapatkan apabila modal disimpan di bank, dengan asumsi bunga pertahun 7,5 %. sedangkan fasilitas penyimpanan yang dihitung pada biaya penyusutan adalah tempat penyimpanan berupa gudang.

11 Rincian biaya penyimpanan untuk masing-masing produk dapat dilihat pada tabel 4.9 Tabel 4.9 Rincian Biaya Penyimpanan Biaya Penyimpanan No 1 Jenis Biaya Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) Bintang Sawit Niposca Bioposka Grend Leaf (Rp/Zak/ Tahun) (Rp/Zak/ Tahun) (Rp/Zak/ Tahun) (Rp/Botol/ Tahun) 3389, , ,5 1117,5 2 Biaya Penyusutan Fasilitas 187,58 195,08 314,4 869,56 3 Biaya Listrik 35,17 36,58 58,95 163,04 4 Biaya Pelaksana Gudang 351,73 365,77 589, Total 3964, , , ,1 Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa total biaya penyimpanan terbesar dihasilkan oleh produk Bioposka dengan jumlah Rp. 5805,35. Hal tersebut terjadi karena persediaan rata-rata pertahun untuk produk Bioposka lebih besar jika dibandingkan dengan Niposca ataupun Bintang Sawit yang mempunyai harga hampir sama. Sedangkan biaya penyimpanan terkecil dihasilkan oleh produk Grend Leaf sebesar Rp. 2150,1. Hal tersebut terjadi karena meskipun tingkat persediaan rata-rata Grend Leaf besar akan tetapi harga per unitnya lebih murah jika dibandingkan dengan 3 produk lainnya. Selain itu jika dilihat dari biaya penyusunnya, biaya kesempatan memberikan konstribusi terbesar. Hal tersebut terjadi karena harga pembelian pupuk yang mahal sehingga apabila pupuk tersimpan dalam jumlah yang besar akan menghasilkan biasa kesempatan yang besar pula.

12 Setelah didapat biaya penyimpanan perunit kemudian akan dihitung total biaya penyimpanan dengan mengalikan biaya penyimpan per unit dengan tingkat persediaan rata-rata atau Q/2. Total biaya penyimpanan untuk masing-masing produk dapat dilihat pada tabel Tabel 4.10 Total Biaya Penyimpanan No Pupuk Biaya Tingkat Jumlah Biaya Penyimpanan Per Persediaan Penyimpanan Unit (Rp) Rata-rata 1 Bintang Sawit 3964,23 611, ,43 2 Niposca 4881,18 635, ,93 3 Bioposka 5805, , ,63 4 Grend Leaf 2150,1 2834, ,94 Total ,92 Total biaya penyimpanan terbesar diberikan oleh produk Grend Leaf karena produk tersebut memiliki tingkat persediaan yang paling besar. Dari total biaya pengiriman dan total biaya penyimpanan kemudian akan dihitung total biaya persediaan dengan cara menjumlahkan total biaya pengiriman dan total biaya penyimpanan. Total biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan selama tahun 2012 dapat dilihat pada tabel Tabel 4.11 Total Biaya Persediaan No Pupuk Total Biaya Pemesanan/Ta hun (Rp) Total Biaya Penyimpanan/Tah un (Rp) Total Biaya Persediaan Bintang Sawit , , ,01 Niposca , , ,51 Bioposka , , ,55 Grend Leaf , , ,76 Total ,83

13 Total biaya persediaan selama tahun 2012 yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp ,83. Biaya tersebut merupakan total dari keempat produk yang dijual oleh perusahaan. Pupuk Bioposka menghasilkan biaya persediaan yang paling besar karena jika dilihat dari segi harga dan tingkat persediaan produk tersebut memiliki nilai yang besar jika dibandingkan dengan tiga produk lainnya. Selanjutnya setelah total biaya persediaan aktual diketahui akan dihitung total biaya persediaan jika perusahaan menerapkan metode economic order quantity untuk menentukan kuantitas pesanan. Kuantitas pesanan optimal pada masing-masing produk dengan menggunakan metode EOQ dapat dilihat pada tabel 4.12 Tabel 4.12 Kuantitas Pesanan Optimal Biaya Jumlah Biaya Pemesanan/ No Pupuk Penjualan Penyimpanan/ Tahun (Rp) (D) Tahun (Rp) (Cc) (Co) EOQ Qopt = 2C o D C c 1 Bintang Sawit , ,87 2 Niposca , ,54 3 Bioposka , ,19 4 Grend Leaf ,1 3196,11 Kuantitas pesanan optimal untuk masing-masing produk akan digunakan untuk menghitung total biaya penyimpanan dan total biaya pemesanan. Total biaya pemesanan didapat dari hasil kali biaya untuk sekali pemesanan dengan jumlah penjualan pertahun dibagi dengan kuantitas pesanan optimal. Sedangkan total biaya penyimpanan didapatkan dari hasil kali biaya penyimpanan dikalikan dengan kuantitas optimal dibagi dua. Hasil dari total biaya penyimpanan dan total

14 biaya persediaan akan dijumlahkan untuk mendapatkan total biaya persediaan minimum. Perbandingan total biaya persediaan aktual dan total biaya persediaan menggunakan metode economic order quantity dapat dilihat pada tabel Tabel 4.13 Perbandingan Total Biaya Persediaan No Pupuk Total Biaya Persediaan Perusahaan (Rp) Total Biaya Persediaan EOQ (Rp) Penghematan 1 Bintang Sawit , , ,43 2 Niposca , , ,57 3 Bioposka , , ,19 4 Grend Leaf , , ,97 Total , , ,16 Tabel 4.13 menunjukan bahwa total biaya persediaan aktual sebesar Rp ,83 sedangkan total biaya persediaan EOQ sebesar Rp ,67 dengan demikian, perusahaan akan dapat menghemat biaya sebesar Rp Rp ,16 jika perusahaan menerapkan metode economic order quantity dalam menentukan kuantitas pemesanan Desain Sistem Desain sistem baru akan digambarkan menggunakan use case diagram, use case spesification, component diagram dan deployment diagram. 1. Use Case Diagram Use case diagram akan menjelaskan tugas dari masing-masing aktor. Use case diagram dari sistem baru dapat dilihat pada gambar 4.1

15 Gambar 4.1 Use Case Diagram Dari gambar 4.1 terlihat bahwa user terbagi menjadi empat yaitu admin, sekretaris, pimpinan dan bagian gudang. Masing-masing user tersebut mempunyai hak akses yang berbeda-beda. Hak akses untuk menghitung perencanaan stok hanya bisa dilakukan oleh user sekretaris, sedangkan input data barang, input barang keluar dan input barang masuk hanya bisa dilakukan oleh user bagian gudang. Hak akses melihat laporan perencanaan stok dimiliki oleh user sekretaris dan pimpinan, disamping itu pimpinan juga memiliki hak akses untuk melihat laporan keluar masuk barang yang juga dimiliki oleh user bagian gudang. User admin sendiri hanya bertugas untuk melakukan manajemen user seperti menambah, merubah ataupun menghapus user. Disamping itu semua user yang terbagi atas sekretaris, pimpinan, bagian gudang dan adimin dapat merubah password dan melakukan login. Untuk langkah-langkah masing-masing use case akan dijelakan pada use case spesification.

16 2. Use Case Spesification Tahap ini akan menjelaskan secara lebih rinci masing-masing use case seperti yang terlihat pada gambar 4.1. A. Use Case Specification: Input Data Barang (1) Use Case Name Use case Input Data Barang menunjukkan bagaimana bagian gudang berinteraksi dengan sistem saat pegawai gudang akan mengimput data barang. (2) Flow of Events i) Basic Flow Tabel 4.14 Flow of Event Use case Input Data Barang User 1. Use Case ini akan dimulai ketika pegawai gudang memilih menu barang 3. Pegawai gudang mengisikan sesuai data barang yang akan diinputkan lalu memilih tombol daftar Sistem 2. Sistem akan memberikan form inputan yang terdiri dari nama barang dan jenis barang 4. Sistem akan memeriksa inputan dan jika sesuai selanjutnya akan menyimpan data barang.selesai ii) Alternative Flows pegawai gudang dapat mengedit ataupun menghapus data barang jika data barang yang diiput terdapat kesalahan. (3) Special Requirements Komputer yang digunakan untuk mengakses sistem harus memiliki browser.

17 (4) Preconditions Pegawai gudang sudah melakukan otentikasi dengan menjalankan use case Melakukan Login. (5) Post Conditions Pada akhir dari use case ini, pegawai gudang akan dapat menambahkan data barang. B. Use Case Specification: Melihat Laporan Keluar Masuk Barang (1) Use Case Name Use case Melihat Laporan Keluar Masuk Barang menunjukkan bagaimana bagian gudang berinteraksi dengan sistem saat bagian gudang akan melihat laporan keluar masuk barang. (2) Flow of Events i) Basic Flow Tabel 4.15 Flow of Event Use case Melihat Laporan Keluar Masuk Barang User 1. Use Case ini akan dimulai ketika bagian gudang memilih menu laporan bulanan 3. Pegawai gudang mengisikan sesuai data barang dan rentang tanggal yang diinginkan. Sistem 2. Sistem akan memberikan form inputan yang terdiri dari laporan, cari tanggal dan hingga 4. Sistem akan menampilkan laporan barang sesuai inputan pegawai gudang yang terdiri dari tanggal transaksi, kode barang, nama barang dan jumlah.

18 ii) Alternative Flows Bagian gudang dapat memilih menu laporan kemudian memilih laporan keluar masuk barang untuk melihat laporan keluar masuk barang. (3) Special Requirements Komputer yang digunakan untuk mengakses sistem harus memiliki browser. (4) Preconditions Pegawai gudang sudah melakukan otentikasi dengan menjalankan use case Melakukan Login. (5) Post Conditions Pada akhir dari use case ini, pegawai gudang akan dapat melihat laporan keluar masuk barang. C. Use Case Specification: Input Barang Masuk (1) Use Case Name Use case Input Barang Masuk menunjukkan bagaimana bagian gudang berinteraksi dengan sistem saat bagian gudang akan memasukan data barang masuk. (2) Flow of Events i) Basic Flow Tabel 4.16 Flow of Event Use Case Input Barang Masuk User Sistem 1. Use Case ini akan dimulai ketika bagian gudang memilih menu penerimaan barang.

19 User 3. Bagian gudang mengimputkan tanggal, kuantitas dan memilih kode barang. 5. bagian gudang memilih nama barang yang diinginkan. Sistem 2. Sistem akan memberikan form inputan yang terdiri dari tanggal, kode barang, nama barang dan kuantitas. 4. Sistem akan menampilkan data barang berupa nama barang, jenis barang dan jumlah persediaan. 6. Sistem akan memasukan data barang yang dipilih kedalam form inputan kode barang dan nama barang. 7. Bagian gudang mengklik tombol tambah. 8. Sistem akan menyimpan data barang masuk sesuai inputan. Selesai ii) Alternative Flows Bagian gudang dapat memilih menu transaksi kemudian memilih barang masuk untuk memasukan data barang masuk. (3) Special Requirements Komputer yang digunakan untuk mengakses sistem harus memiliki browser. (4) Preconditions Pegawai gudang sudah melakukan otentikasi dengan menjalankan use case Melakukan Login. (5) Post Conditions

20 Pada akhir dari use case ini, bagian gudang akan dapat mengimputkan data barang masuk. D. Use Case Specification: Input Barang Keluar (1) Use Case Name Use case Input Barang Keluar menunjukkan bagaimana bagian gudang berinteraksi dengan sistem saat bagian gudang akan memasukan data barang keluar. (2) Flow of Events i) Basic Flow Tabel 4.17 Flow of Event Use Case Input Barang Keluar User 1. Use Case ini akan dimulai ketika bagian gudang memilih menu keluar barang. 3. Bagian gudang mengimputkan tanggal, kuantitas dan memilih kode barang. 5. bagian gudang memilih nama barang yang diinginkan. Sistem 2. Sistem akan memberikan form inputan yang terdiri dari tanggal, kode barang, nama barang dan kuantitas. 4. Sistem akan menampilkan data barang berupa nama barang, jenis barang dan jumlah persediaan. 6. Sistem akan memasukan data barang yang dipilih kedalam form inputan kode barang dan nama barang. 7. Bagian gudang mengklik tombol tambah. 8. Sistem akan menyimpan data barang keluar sesuai inputan.

21 Selesai ii) Alternative Flows Bagian gudang dapat memilih menu transaksi kemudian memilih barang keluar untuk memasukan data barang keluar. (3) Special Requirements Komputer yang digunakan untuk mengakses sistem harus memiliki browser. (4) Preconditions Pegawai gudang sudah melakukan otentikasi dengan menjalankan use case Melakukan Login. (5) Post Conditions Pada akhir dari use case ini, bagian gudang akan dapat mengimputkan data barang keluar. E. Use Case Specification: Melihat Laporan Perencanaan Persediaan (1) Use Case Name Use case Melihat Laporan Perencanaan Stok menunjukkan bagaimana sektretaris dan pimpinan berinteraksi dengan sistem saat user akan melihat laporan perencanaan persediaan. (2) Flow of Events i) Basic Flow Tabel 4.18 Flow of Event Use Case Melihat Laporan Perencanaan Persediaan User Sistem

22 1. Use Case ini akan dimulai ketika sekretaris atau pimpinan memilih menu laporan EOQ 2. Sistem akan menampilkan laporan data perencanaan yang terdiri dari nama barang, rata-rata penjualan,prediksi penjualan,total biaya persediaan, tersedia, stok cadangan, dan EOQ. ii) Alternative Flows sekretaris atau pimpinan dapat memilih menu laporan kemudian memilih economic order quantity untuk melihat laporan data perencanaan. (3) Special Requirements Komputer yang digunakan untuk mengakses sistem harus memiliki browser. (4) Preconditions Sekretaris atau pimpinan sudah melakukan otentikasi dengan menjalankan use case Melakukan Login. (5) Post Conditions Pada akhir dari use case ini, sekretaris atau pimpinan akan dapat melihat laporan data perencanaan. F. Use Case Specification: Input Data User (1) Use Case Name Use case Input Data User menunjukkan bagaimana admin berinteraksi dengan sistem saat admin akan mengimput data user. (2) Flow of Events

23 i) Basic Flow Tabel 4.19 Flow of Event Use Case Input Data User User 1. Use Case ini akan dimulai ketika admin memilih menu user management 3. Admin mengisikan sesuai data user yang akan diinputkan lalu memilih tombol daftar Sistem 2. Sistem akan memberikan form inputan yang terdiri dari username, password dan jenis login. 4. Sistem akan memeriksa inputan dan jika sesuai selanjutnya akan menyimpan data barang.selesai ii) Alternative Flows Admin dapat mengedit ataupun menghapus data barang jika data user yang diiput terdapat kesalahan. Admin memilih menu sistem kemudian memilih user management untuk melakukan pengimputan data user. (3) Special Requirements Komputer yang digunakan untuk mengakses sistem harus memiliki browser. (4) Preconditions Admin sudah melakukan otentikasi dengan menjalankan use case Melakukan Login. (5) Post Conditions Pada akhir dari use case ini, admin akan dapat menambahkan data user.

24 G. Use Case Specification: Melakukan Login (1) Use Case Name Use case Melakukan Login menunjukkan bagaimana user berinteraksi dengan sistem saat user akan melakukan login ke sistem. (2) Flow of Events i) Basic Flow Tabel 4.20 Flow of Event Use Case Melakukan Login User 1. Use Case ini akan dimulai ketika user mulai membuka sistem 3. User mengisikan sesuai username dan password yang akan diinputkan lalu memilih tombol masuk. ii) Alternative Flows Sistem 2. Sistem akan memberikan form inputan yang terdiri dari username dan password. 4. Sistem akan memeriksa inputan dan jika sesuai selanjutnya akan menampilkan halaman yang sesuai dengan jenis user. selesai - (3) Special Requirements Komputer yang digunakan untuk mengakses sistem harus memiliki browser. (4) Preconditions User sudah terdaftar dalam database. (5) Post Conditions Pada akhir dari use case ini, user akan dapat masuk ke dalam sistem.

25 H. Use Case Specification: Mengganti Password (1) Use Case Name Use case Mengganti Password menunjukkan bagaimana user berinteraksi dengan sistem saat user akan mengganti password. (2) Flow of Events i) Basic Flow Tabel 4.21 Flow of Event Use Case Mengganti Password User 1. Use Case ini akan dimulai ketika user memilih menu profil info dan memilih ubah password. 3. User mengisikan password lama dan baru. Sistem 2. Sistem akan memberikan form inputan yang terdiri dari password lama dan password baru. 4. Sistem akan memeriksa inputan dan jika sesuai selanjutnya akan menyimpan perubahan. selesai ii) Alternative Flows - (3) Special Requirements Komputer yang digunakan untuk mengakses sistem harus memiliki browser. (4) Preconditions User sudah melakukan otentikasi dengan menjalankan use case Melakukan Login. (5) Post Conditions

26 Pada akhir dari use case ini, user akan dapat merubah password. 3. Component Diagram Bagian ini akan menjelaskan ketergantungan antar komponen pada sistem baru. Dapat dilihat pada gambar Component Diagram dari sistem pengendalian persediaan yang dibuat. a. Component Diagram Barang Gambar 4.2 Component Diagram Barang

27 b. Component Diagram Barang Masuk Gambar 4.3 Component Diagram Barang Masuk c. Component Diagram Barang Keluar Gambar 4.4 Component Diagram Barang Keluar

28 d. Component Diagram User e. Component Diagram Perencanaan Gambar 4.5 Component Diagram User Gambar 4.6 Component Diagram Perencanaan

29 Gambar 4.2 sampai 4.6 menunjukan bahwa system dibangun berbasis WEB. Class stereotypes yang digunakan terdiri dari server page, client page dan form. Secara umum component diagram yang digambarkan menunjukan hubungan antara server page, client page dan form. Server page sendiri berisi kode-kode PHP yang akan dijalankan berdasarkan permintaan yang dikirmkan oleh browser. Setelah file yang dikirmkan server page dimodelkan oleh client page, selanjutnya akan ditampilan dalam bentuk form htlm yang akan menerima masukan dari user. Proses terakhir adalah inputan yang diterima oleh form html dikirimkan ke server page untuk diproses. 4. Deployment Diagram Deployment Diagram akan mewakili hubungan antara perangkat keras ataupun perangkat lunak pada sistem baru. Sistem dibuat berbasis web sehingga akses sistem dapat dilakukan dimana saja dengan syarat terkoneksi dengan internet dan sudah terinstal web browser pada komputer atau laptop yang digunakan. Database yang akan digunakan adalah MySQL dengan bahasa pemrograman menggunakan PHP. Deployment Diagram sistem baru dapat dilihat pada gambar 4.7.

30 Gambar 4.7 Deployment Diagram Pembuatan Aplikasi Berdasarkan hasil dari tahapan desain sistem metode LSRL dan EOQ akan diterapkan pada aplikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Adapun hasil dari aplikasi pengendalian persediaan adalah sebagai berikut.

31 a.tampilan Form Inputan Perencanaan Persediaan Gambar 4.8 Inputan Perencaanaan Persediaan b. Tampilan Form Inputan Barang Masuk Gambar 4.9 Inputan Barang Masuk

32 c. Tampilan Form Inputan Barang Keluar d. Hasil Laporan Perencanaan persediaan Gambar 4.10 Inputan Barang Keluar Gambar 4.11 Laporan Perencanaan Persediaan

33 e. Grafik Perencanaan Persediaan Gambar 4.12 Grafik Perencanaan Persediaan Aplikasi pengendalian persediaan yang telah dibuat dapat menghitung kuantitas pemesanan optimal, titik pemesanan ulang dan stok cadangan secara otomatis sehingga pimpinan dan sekretaris hanya tinggal melihat laporan yang dihasilkan oleh aplikasi. Laporan perencanaan dapat dilihat pada gambar Selain dalam bentuk tabel aplikasi juga menyajikan dalam bentuk grafik seperti yang terlihat pada gambar Kuantitas pemesanan optimal yang dihasilkan oleh aplikasi dihitung berdasarkan data keluar masuk barang yang diinputkan oleh bagian gudang. Tampilan inputan keluar masuk barang dapat dilihat pada gambar 4.9 dan Selain data keluar masuk barang, data perencanaan yang diinputkan oleh sekretaris juga menjadi penentu besaran kuantitas optimal. Data perencanaan yang diinputkan berupa tingkat pelayanan, biaya pengiriman, biaya pemesanan dan waktu tunggu dalam bulan. Tampilan inputan data perencanaan dapat dilihat pada gambar 4.8. Dengan demikian laporan yang dihasilkan oleh sistem akan berubah sesuai dengan inputan keluar masuk barang pada tahun sebelumnya dan data

34 perencanaan. Data keluar masuk barang yang dibutuhkan oleh sistem untuk menentukan kuantitas optimal, titik pemesanan ulang dan stok cadangan minimal 2 tahun terakhir karena sistem menerapkan metode LSRL untuk melakukan ramalan penjualan sehingga membutuhkan minimal 2 tahun terakhir untuk melakukan prediksi atau ramalan penjualan Pengujian Sistem Setelah sistem dapat diakses menggunakan web browser selanjutnya tahap pengujian sistem dilakukan untuk membuktikan apakah sistem dapat memproses inputan dan menghasilkan output sesuai dengan desain sistem. Pengujian sistem menggunakan black box testing, hasil dari pengujian dapat dilihat tabel Tabel Hasil Pengujian Sistem Input/Event Tambah Data Barang Tambah Data Barang Masuk Tambah Data Barang keluar Melakukan Login Mengganti Password Lankah Pengujian Login, Klik Barang, Input Data Barang, Klik Daftar Login, Klik Barang Masuk, Input Data Barang Masuk, Klik Daftar Login, Klik Barang Keluar, Input Data Barang, Klik Daftar Mengimput username dan password Melakukan Login, mengganti password Output Data berhasil di simpan Data berhasil di simpan Data berhasil di simpan Memproses inputan Password terganti Output yang Seharusnya Data berhasil di simpan Data berhasil di simpan Data berhasil di simpan Memproses inputan Password terganti Hasil Pengujian Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Mengimput Data Perencanaan Login sebagai sekretaris, Klik Data Tersimpan Data Tersimpan Sesuai

35 Input/Event Lankah Pengujian Perencaanaan, isi Form, Klik Simpan Output Output yang Seharusnya Hasil Pengujian Melihat Laporan Stok Login, Klik Laporan EOQ Laporan EOQ Laporan EOQ Sesuai Melihat Laporan Keluar Masuk Barang Input Data User Login, Klik Laporan Keluar Masuk Barang Login, Klik User Management, Input Data User, Klik Simpan Laporan Keluar Masuk Barang Data User Tersimpan Laporan Keluar Masuk Barang Data User Tersimpan Sesuai Sesuai 4.2. Pembahasan Dari hasil analisis data menggunakan autokorelasi dapat diketahui bahwa data penjualan keempat produk pupuk dari tahun 2010 sampai 2012 mempunyai pola tren yang berarti bahwa metode least square regression line cocok digunakan untuk memprediksi penjualan. Hal tersebut dikarenakan metode LSRL cenderung lebih akurat apabila data yang digunakan mempunyai pola tren. Hasil prediksi penjualan nantinya akan digunakan untuk menentukan kuantitas pemesanan optimal pada tahun tersebut. Hasil lainnya yang didapat adalah data tidak mempunyai pola musiman karena pada time lag 1 dan 12 koefisien korelasinya berbeda nyata dengan nol. Sedangkan hasil dari pengukuran keakuratan prediksi menunjukan bahwa ada kecenderungan nilai kesalahan rata-rata akan semakin meningkat apabila jumlah data yang diprediksi semakin besar. Selain itu, hasil perhitungan biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun 2012 menunjukan bahwa jumlah persediaan mempengaruhi biaya penyimpanan dan biaya pengiriman. Oleh karena itu,

36 penentuan kuantitas optimum sangat dibutuhkan untuk mengurangi biaya persediaan yang terdiri dari biaya penyimpanan dan biaya pengiriman. Hasil analisis data juga menunjukan bahwa metode EOQ dapat menentukan kuantitas optimal sehingga dapat mengurangi biaya persediaan sebesar 20,27 % atau Rp ,16. Dengan demikian, penerapan metode LSRL dan EOQ pada sistem pengendalian persediaan akan dapat menentukan kuantitas pemesanan optimum sehingga dapat mengurangi biaya persediaan. Cara kerja aplikasi pengendalian persediaan yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu dengan memprediksi jumlah permintaan pada tahun berikutnya dengan memanfaatkan data penjualan 3 tahun sebelumnya. Dari hasil prediksi kemudian dilakukan penentuan jumlah pemesanan yang optimal yang dapat menimalisir biaya pemesanan dan penyimpanan. Selain itu sistem juga dapat menentukan titik pemesanan ulang dan stok cadangan berdasarkan waktu tunggu dan jumlah permintaan atau penjualan. Hal tersebut juga yang menjadi pembeda penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Untuk menentukan kuantitas pemesanan optimal, titik pemesanan ulang dan stok cadangan aplikasi membutuhkan data penjualan minimal 2 tahun kebelakang sehingga jika ada produk baru yang belum mempunyai data penjualan minimal 2 tahun belum diproses oleh aplikasi. Data penjualan 2 tahun tersebut digunakan untuk memprediksi penjualan ditahun berikutnya. Berdasarkan dari data penjualan yang telah diinputkan kedalam database, kuantitas pemesanan optimal untuk masing-masing produk yang dihasilkan oleh aplikasi sebanyak zak untuk Bintang Sawit, Zak untuk Niposca, 1.353

37 untuk Bioposka dan botol untuk Grend Leaf dengan biaya pengiriman sebesar Rp dan biaya penyimpanan sebesar Rp Biaya penyimpanan tersebut didapat dari hasil rata-rata biaya penyimpanan keempat produk pupuk. Sedangkan titik pemesanan ulang dengan tingkat pelayanan 95 % dan waktu tunggu 2 minggu atau 0,5 bulan adalah 159 zak untuk Bintang Sawit, 189 zak untuk Niposca,133 zak untuk Bioposka dan 512 Botol untuk Grend Leaf. Dari hasil perhitungan tersebut pimpinan dapat menentukan kapan salah satu barang akan dipesan dan berapa banyak barang tersebut dipesan. Misalnya saja untuk produk Grend Leaf, pada saat jumlah persediaan produk tersebut sebesar 512 Botol perusahaan harus segera melakukan pemesanan sebanyak Botol demikian juga dengan produk lainnya. Besaran biaya pemesanan dan pengiriman dapat diatur oleh sekretaris sehinga biaya dapat menyesuaikan dengan kondisi yang sebenernya. Selain itu dengan aplikasi ini juga proses pencatatan persediaan dapat dilakukan secara kontinu tanpa memakan biaya yang mahal karena proses perhitungan dilakukan secara otomatis oleh aplikasi. Aplikasi juga dapat berjalan dengan baik ketika dilakukan uji coba pada web browser seperti mozila firefox. Dari hasil pengujian black box juga membuktikan sistem dapat berjalan sesuai tujuan pembuatan sistem. Link-link dan tombol berfungsi secara normal ketika dilakukan uji coba. Validasi inputan juga berfungsi dengan baik sehingga dapat mencegah kesalahan dalam pengimputan data.

PENERAPAN METODE LEAST SQUARE REGRESSION LINE DAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN

PENERAPAN METODE LEAST SQUARE REGRESSION LINE DAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN PENERAPAN METODE LEAST SQUARE REGRESSION LINE DAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN Herfian Setiawan 1, Arip Mulyanto 2, Lylian Hadjaratie 3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

Bab 4 Implementasi dan Evaluasi

Bab 4 Implementasi dan Evaluasi Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari pembuatan Sistem Informasi Geografis Lokasi Yang Terkena Dampak Bencana Gunung Sinabung Berbasis Web

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 56 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil rancangan sistem informasi geografis letak akademi kebidanan di Kota Medan yang penulis buat sudah selesai dimana tampilan terdiri dari 2 sbagian

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. Bagian pertama literatur yang membahas dasar teori yang digunakan dan bagian

BAB II STUDI PUSTAKA. Bagian pertama literatur yang membahas dasar teori yang digunakan dan bagian BAB II STUDI PUSTAKA Bab ini membahas beberapa literatur yang terkait dengan penelitian. Bagian pertama literatur yang membahas dasar teori yang digunakan dan bagian kedua membahas penelitian-penelitian

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI Aplikasi Pendukung Untuk Menjalankan Website 1. Browser (Chrome, Mozilla Firefox, etc) 2. Xampp Versi 3.2.1 Xampp dibutuhkan apabila mengakses website dalam server local. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan sebuah tahap meletakan sistem yang diusulkan atau dikembangkan jika nantinya sistem tersebut telah siap dijalankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Bus di Kota Medan dapat dilihat sebagai berikut : IV.1.1. Hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Distro Online Berbasis Web yang dibangun: 1. Tampilan Halaman Beranda Halaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem informasi geografis pengiriman buah import pada PT. Sekar Mulia Abadi berbasis Web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Pada tahapan ini sistem yang telah dirancang pada tahap ke tiga akan dikembangkan sehingga sistem yang dibuat harus mengacu pada rancangan yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa dan Implementasi Sistem Informasi Penyusutan Kendaraan Pada PT.Langkat Nusantara Kepong

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA 74 BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Perhitungan Jumlah Order Barang Efektif Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 47 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem informasi geografis lokasi distributor resmi aqua di kota medan berbasis web ini dapat dilihat sebagai berikut : 1. Form

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem pemesanan makanan dan minuman yang saat ini sedang berjalan pada Rumah Makan Dapur Runi masih menggunakan cara manual

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perbandingan Metode Jam Jasa Dengan Garis Lurus Untuk Penyusutan Aset Tetap Pada PT. Rubber Hock Lie Sunggal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab lima ini akan menjelaskan mengenai implementasi dan pengujian dari sistem yang dibuat. Implementasi dan pengujian sistem ini meliputi lingkungan hardware dan

Lebih terperinci

20. Halaman Detail Produk Setelah Login

20. Halaman Detail Produk Setelah Login 178 20. Halaman Detail Produk Setelah Login Gambar 4.20 Layar Customer-Detail Produk Setelah Login Halaman detail produk menampilkan informasi lengkap tentang produk beserta spesifikasinya dan harga. Terdapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada SMEC (Sumatera Medical Eye Center) kegunaan obat-obatan sudah menjadi kebutuhan primer, sehingga stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Rumah Ibadah Kota Medan di Sumatera Utara dapat dilihat sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan aplikasi ini adalah implementasi sistem. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Letak Lokasi Studio Musik di Kota Medan Secara Online dapat dilihat sebagai

Lebih terperinci

Prosedur Menjalankan Aplikasi

Prosedur Menjalankan Aplikasi Prosedur Menjalankan Aplikasi 1. Install & Jalankan Xampp. 2. Masukan folder yang berisikan data aplikasi(php,css) kedalam folder htdocs, yang berada di dalam folder xampp. 3. Kemudian buka browser anda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Penelitian dan Pengumpulan Data Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data penjualan motor merek Yamaha tahun 2011 sampai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sofware dan Hardware Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil analisis dari permasalahanpermasalahan yang menjadi latar belakang masalah seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, namun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP yang berjalan diatas protokol HTTP. Proses implementasi ini tidak berjalan apabila tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari sistem informasi Penerapan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Langkah implementasi merupakan langkah yang dilaksanakan sebagai bentuk integrasi dari perancangan sistem yang akan diaplikasikan pada sistem yang dirancang.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi menajemen sistem purchase order sparepart kendaraan ini membutuhkan beberapa perangkat lunak serta spesifikasi hardware yang mendukung.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada tahap implementasi dan pengujian sistem, akan dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Pusat Provider Jaringan Internet Kota Medan di Sumatera Utara dapat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi administrasi gudang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN DESAIN SISTEM BAB IV HASIL DAN DESAIN SISTEM IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Pembuatan sistem informasi akuntansi Outbound Logistic Produk Walls menggunakan Metode Cash Basis pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. 1 Instalasi Software BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan XAMPP dalam menjalankan program aplikasi ini yang didalamnya sudah terdapat MySQL untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Program Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan aplikasi ini adalah kebutuhan sistem. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berjalan. Salah satu kesulitan yang sering terjadi pada bagian internal perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berjalan. Salah satu kesulitan yang sering terjadi pada bagian internal perusahaan 50 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Berdasarkan hasil pengamatan atau survey dilapangan yang berlokasi di Sabilla Distributor Bogor, penulis dapat menganalisa sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak, BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. IMPLEMENTASI 4.1.1. Kebutuhan Sumber Daya Agar sistem dapat berjalan dengan baik pada PT. Bintaro Pool Site, maka harus disediakan beberapa faktor-faktor pendukung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini adalah tampilan interface untuk Perbandingan Metode LIFO dan Average Terhadap Kontrol Persediaan Barang pada PT.Indosehat Sempurna berbasis Web: 1. Halaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka dihasilkan suatu aplikasi pengolahan data service pada CV. Salsabila Multi Jasa Palembang, adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi kolam renang di kota Medan. 1. Halaman Menu Awal Tampilan pertama kali saat sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Aplikasi database berbasis desktop sekarang ini sangat membantu dalam dunia bisnis, banyaknya manfaat yang di miliki aplikasi ini antara lain; dapat berjalan dengan independen,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Perhitungan PPh Pasal 21 pada PT. Haris Prima Citra Lestari Berbasis Online

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Gambaran Umum Pembangunan Sistem. aplikasi ini yaitu menggunakan pemrograman prosedural yakni tidak seperti

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Gambaran Umum Pembangunan Sistem. aplikasi ini yaitu menggunakan pemrograman prosedural yakni tidak seperti 64 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi 5.1.1 Gambaran Umum Pembangunan Sistem Pada pembuatan sistem penjualan sepatu olahraga berbasis mobile ini dibangun dengan berbasis bahasa pemrograman

Lebih terperinci

Gambar 4.39 Form View Pembelian Pemesanan Supplier

Gambar 4.39 Form View Pembelian Pemesanan Supplier 269 Gambar 4.39 Form View Pembelian Pemesanan Supplier Jika User dari menu utama mengklik View -> Penjualan -> View Penjualan, maka akan di tampilkan form View Penjualan. Pada form View Penjualan, user

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem. 1. Halaman Login Pada halaman Login, user memasukkan nama pengguna ( user name ) dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi pembagian laba persekutuanyang dirancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Aplikasi Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Berbasis Web dapat dilihat sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Geografis Lokasi Gramedia di Sumatera Utara, yang telah dibuat serta akan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam menyajikan hasil dan uji coba pada bab ini, penulis akan menyajikan beberapa tampilan dari aplikasi yang telah dibangun. Tampilan halaman aplikasi ini dibuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI 39 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 TINJAUAN ORGANISASI Organisasi adalah suatu sistem yang paling berpengaruh, mempengaruhi diantara orang dalam kelompok berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah analisa dan perancangan sistem pada bab III, maka tahap selanjutnya adalah sistem siap untuk di implementasikan. Tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

4 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dapat dipang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem dirancang. Pada tahapan proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dujelaskan tampilan antar muka dari Sistem Informasi Account Receivables Pada PT. Cipta Mebelindo Lestari Berbasis Web: 1. Halaman Home Halaman Home adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN DESAIN SISTEM BAB IV HASIL DAN DESAIN SISTEM IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Onderdil Sepeda Motor di PT. Alfa Scorpii dapat dilihat sebagai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang 91 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang sangat penting, karena didalam perancangan tersebut terdapat elemen-elemen yang mewakili isi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Informasi Akutansi Persediaan Obat pada RSU Haji Medan Dengan Metode FIFO halaman pertama kali saat aplikasi ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil dari penerapan Metode Fuzzy TSukamoto dalam Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Medan yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil IV.1.1. Tampilan Form Login Mulai menggunakan Aplikasi pertama sekali pengguna diminta untuk mengisikan username dan password pengguna sebagai login menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. 1. Perangkat Keras a. Proscessor : Intel Core i M b. RAM : 2 GB c. Hardisk : 500 GB

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. 1. Perangkat Keras a. Proscessor : Intel Core i M b. RAM : 2 GB c. Hardisk : 500 GB BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini adalah tampilan interface untuk Sistem Informasi Akuntansi Pengolahan Modal Usaha Dengan Metode Equity Pada PT.Merek Indah Lestari Berbasis Web : 1. Halaman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup kegiatannya diantaranya adalah melakukan pemesanan barang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Geografis Lokasi Rumah Makan Padang di kota medan, yang telah dibuat serta akan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini membahas tentang analisis dan interpretasi hasil perancangan dalam penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Tujuan bab ini adalah memberikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Kendaraan Dan Gedung Berdasarkan Persentase Rata-Rata Pada UPT. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar aplikasi berjalan sesuai harapan, dalam kegiatan implementasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar aplikasi berjalan sesuai harapan, dalam kegiatan implementasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Agar aplikasi berjalan sesuai harapan, dalam kegiatan implementasi aplikasi membutuhkan keras dan lunak. 4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. Hasil IV.1. Tampilan Hasil 1. Halaman Home Halaman home merupakan tampilan aplikasi saat pertama dijalankan. Bentuk halaman home dapat dilihat pada gambar IV.1 Gambar IV.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. penjual dan pihak pembeli. Sistem informasi akuntasi penjualan di CV. Kasih Karunia

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. penjual dan pihak pembeli. Sistem informasi akuntasi penjualan di CV. Kasih Karunia 1 BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisis Sistem Penjualan CV Kasih Karunia dilakukan dengan cara online, yaitu proses penjualan/transaksinya dilakukan tanpa ada interaksi langsung dari pihak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi dapat dilakukan melalui server atau client dan membutuhkan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi dapat dilakukan melalui server atau client dan membutuhkan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Sistem Sistem yang digunakan untuk pembuatan Katalog Pemasaran Mobil Online Berbasis Manajemen Hubungan Rekanan Pada Hermasari Motor berbasis web. Implementasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Adapun hasil dan pembahasan sistem informasi penentuan harga pokok penjualan pada CV. Anugrah adalah sebagai berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Form Login

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibangun sebelumnya. Aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 28 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Penentuan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Menggunakan Metode SAW Pada Dinas Kebersihan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analis Sistem Yang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagianbagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dari aplikasi sistem informasi geografis letak lokasi taxi di Kota Medan. IV.1.1. Tampilan Menu Utama Tampilan menu utama dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dari Sistem Informasi Keluar Masuk Udang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dari Sistem Informasi Keluar Masuk Udang BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Hasil Berikut adalah tampilan hasil dari Sistem Informasi Keluar Masuk Udang Pada PT. Bancar Makmur Indah. IV.1.1 Form Menu Login Form login ini merupakan halaman untuk dapat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi simpan pinjam pada Kowan SBW Jatim yang dibangun ini merupakan aplikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada tahapan ini menjelaskan hasil dari perancangan aplikasi serta uji coba yang dilakukan dari sistem yang telah selesai dan dapat digunakan. Hasil sistem yang dibuat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah hasil tampilan dari penerapan metode jam kerja mesin

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah hasil tampilan dari penerapan metode jam kerja mesin BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Hasil Berikut adalah hasil tampilan dari penerapan metode jam kerja mesin produksi (service hours method) pada PT.Langkat Nusantara kepong berbasis web. IV.1.1 Hasil Tampilan

Lebih terperinci