BAB I PENDAHULUAN. akan keamanan dan konflik. Masalah yang terjadi di timur tengah bukanlah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. akan keamanan dan konflik. Masalah yang terjadi di timur tengah bukanlah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Timur tengah merupakan salah satu kawasan yang memang rawan akan keamanan dan konflik. Masalah yang terjadi di timur tengah bukanlah konflik yang hanya pada tatanan konflik internal antar suku dalam Negara, tetapi konflik antar Negara, baik sesama Negara-negara arab ataupun keterlibatan Negara non arab. Berbagai konflik yang terjadi di timur tengah dengan resolusi konflik yang minim dapat menjadikan citra dari Negaranegara timur tengah menurun, dan mempengaruhi stabilitas ekonomi dan politik. Timur tengah juga merupakan suatu wilayah dimana kepemimpinan otoriter masih diberlakukan, seperti Mesir, Tunisia, dan Bahrain. Negaranegara tersebut merupakan Negara yang minim akan control social dan partai politik yang demokratis, sehingga Negara tersebut cenderung menjadi otoriter. Seperti mesir dan Tunisia hanya terdapat satu partai politik yang sangat dominan yang membuat pemerintahan bertahan hingga beberapa periode. Sehingga tidaklah mencerminkan sebuah Negara yng utuh akan demokrasi. Lain halnya Bahrain, Bahrain merupakan Negara dengan system monarki yang semua keputusan di pegang oleh petinggi kerajaan. Diantara Negara Negara timur tengah dengan pemerintah ke otoriterannya Libya merupakan salah satu yang menonjol dengan ke otoriteriannya. Libya

2 menerapkan adanya system pemerintah tanpa partai politik. Libya menetapkan system pemerintah Jamahiriya atau Negara rakyat atau a state of masses di dalam teorinya merupakan pemerintahan oleh rakya melalui dewan local (local council). Tetapi pada prakteknya Libya lebih cenderung pada Negara yang otoriter. 1 Dalam bukunya yang berjudul Perkembangan Hubungan Internasional di Afrika, Abdul Hadi Adnan menuliskan bahwa revolusi budaya yang dilakukan oleh Muammar Khadafi, menghapus semua ideologi berbau asing dari tanah Libya, terutama kapitalisme dan komunisme. 2 Muammar Khaddafi ingin memngembangkan buah pemikirannya yang berwujud sosialisme Libya. Yang bersemboyan pada tiga hal yaitu, sosialisme, persatuan dan kebebasan. Pada awal tahun 2010 lebih tepatnya pada bulan februari 2011 Libya menjadi salah satu perhatian dunia, baik ekonomi ataupun politik yaitu terjadinya perang antara pemerintahan pro Muammar Khaddafi dengan pasukan oposan dari Muammar Khaddafi. Selama ini Muammar Khaddafi merupakan salah satu pemimpin kontraversional di Timur tengah, Afrika atupun dunia barat. Setelah menguasai Libya pada tahun 1969 dengan kudeta tak berdarah dari Raja Idris, setelah berhasil menguasai Libya dari Raja Idris Muammar Khaddafi langsung menegaskan bahwa dengan tegas menolak komunisme dan Kapitalisme. Muammar Khaddafi diangkat resmi menjadi kepala Negara Libya pada tahun pada tanggal 25 Agustus Abdul Hadi Adnan Perkembangan Hubungan Internasional di Afrika. CV. Angkasa. Bandung. Op. Cit, Hlm 37.

3 Pada awal mula Muammar Khaddafi diangkat menjadi presiden banyak kemajuan Libya, baik ekonomi social dan budaya yang membuat negara itu menjadi sejahtera. Dalam ekonomi Libya mempunyai sumber daya alam yang tidak kurang untuk menghidupi warga masyarakat Libya. dalam kondisi yang mapan perekonomian Libya cukup stabil karena minyak yang dimiliki oleh Libya, setidaknya minyak barel per 10 kargo setiap bulanya. Inilah yang menunjang kebutuhan warga masyarakat Libya yang relatif stabil. Pada akhir 2010 dunia dikejutkan dengan berbagai hal tentang konflik yang terjadi di Libya, konflik antara pendukung dan oposisi pemerintahan libya, dimana aktor dalam konflik itu merupakan pemerintah dan masyarakat Libya. Dalam satu sisi konflik ini merupakan konflik keberlanjutan yang sudah berlangsung sudah lama, antara pemerintahan yang dipimpin oleh Moeamar Khaddafi. Konflik Libya merupakan proses keberlanjutan sejarah sekaligus buah evolutif dinamika geopolitika di Negara sebelah timur Libya dengan pemerintah gaddafi merupakan sejarah lama Benghazi adalah ibu kota Libya pada zaman raja idris nampaknya para pengikut raja idris saat ini ingin mengembalikan kerajaan mereka yang di kudeta gaddafi pada tahun 1969, 3 memanfaatnkan moment gelombang demo timur tengah dan afrika utara. Telah terjadi juga demonstransi tahun 1990 dan 2005 di Benghazi. Dalam perkembangannya ekonomi Libya mengalami kemunduran, meski data dari World Bank 2009 pendapatan perkapita masyarakat Libya 3 Khaddafi Dalam Panggung Politik Libya. (2011). Kompas. 20 Oktober.

4 adalah $12,020. Tingkat kepercayaan masyarakat sebelah timur Libya yaitu daerah Benghazi tidak lah begitu baik kepada Oemar Gaddafi, itu di tandai dengan banyaknya oposan yang berada di sebalah timur Negara Libya tersebut. Pihak oposan lebih banyak daripada pihak yang mendukung pemerintahan Muammar Kaddafi. Begitu juga sebaliknya dengan Negara sebelah barat Libya yaitu daearah Tripoli, zeletin, sirt, khums, gharyan pendukung Gaddafi sangatlah banyak di badingkan dengan pasukan oposan. Dari konflik antar daearah ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik antar suku. Dan perang suku ini akan bersifat lama karena adanya kepentingan saling ingin menguasai. Baik masyarakat yang pro terhadap Gaddafi dan para oposan Gaddafi. Awal mula konflik Libya di mualai saat kudeta yang dilakukan oleh muammar Khaddafi pada tahun Muammar Khaddafi mengambil alih seluruh kekuasaan yang dulunya di pimpin oleh Raja Idris. Raja Idris adalah raja Libya dengan system pemerintahan monarki. Jatuhnya Raja Idris atas kudeta yang dilakukan oleh Muammar Khaddafi merupakan kudeta yang besar. Setalah Muammar Khaddafi mengambil alih kekuasaan Libya. Muammar Khaddafi mulai memasuki kancah perpolitikan dunia dengan garang 4, bias mengambil peran penting dalam setiap permasalahn yang terjadi di sentral Afrika dan dalam Negara-negara Arab. Dalam perkembangan dalam dunia, Khaddafi mempunyai berbagai prestasi dalam menyatukan Negara arab, dalam perkembangannya Libya 4 Khaddafi Dalam Panggung Politik Libya 92011). Kompas. 20 Oktober.

5 membuat kesepakatan dengan Negara Arab lain berupa perjanjian. Langkah yang dilakukan oleh Khaddafi merupakan arahan pemersatu antar Negara Arab. Pada November 1969 Libya membuat perjanjian Tripoli untuk mengaitkan kepentingan antara Libya dengan Sudan. Pada tahun 1973 dibentuk perjanjian Hazzi Messaoud Accord antara Libya dengan Aljazair 5. Namun dalam realitanya ada Negara mendukung dengan adanya gagasan yang di punya oleh Khaddafi dan Negara yang tidak mendukung dengan adanya gagasan yang dipunayi oleh Khaddafi. Selain salah satu tokoh pemersatu Negara Arab Libya juga salah satu pemrakarsa peikiran politik anti barat. Libya salah satu Negara yang dapat mempengaruhi kestabilan politik dan ekonomi Amerika Serikat di Timur tengah, diawali dengan menutup pangkalan udara milik Amerika Serikat di Libya. 6 Amerika kemudian memasukan Libya dalam salah satu Negara yang mendukung terorisme Internasional. Libya dikaitkan pengeboman diskotik pada tahun 1986 di Berlin, pemboman pesawat Perancis (French Airliner) pada tahun Hasilnya Libya merupakan salah satu Negara yang disegani dan beberapa kali dapat ancaman embargo oleh Amerika dan Eropa. Libya sering kali memiliki pemikiran yang bertolak belakang dengan Amerika Serikat dan Negara Eropa. Dengan pemikiran Khaddafi tentang Sosialis Libya, Khaddafi melakukan Nasionalisasi asset asing yang berada di Libya, sehingga Libya cenderung Negara yang tertupup, begitu juga dengan adanya minyak di Libya. Hubungan Libya dengan Negara barat 5 Abdul Hadi Adnan Perkembangan Hubungan Internasional di Afrika. CV. Angkasa. Bandung. Hal Khaddafi Dalam Panggung Politik Libya, 2011, Kompas. 22 Oktober.

6 tambah buruk dengan satu langkah kongkrit yang berlawanan dengan Amerika adalah Libya berada di garis depan membela Palestina atas konflik yang terjadi dengan Israel. Pada tahun 2010 Muammar Khaddafi mulai goyang dalam panggung politik di Libya, dengan adanya gejolak demokrasi yang terjadi di Timur Tengah. 7 Negra Negara dengan cap otoriter mulai mengalami tekanan oleh rakyatnya, yang menginginkan adanya system demokrasi dalam Negara, termasuk Libya. Adanya sanksi yang siberikan oleh Libya dengan berbagi kondisi yang dibebankan oleh Libya. Ada beberapa hal yang membuat masyarakat ingin mengakhiri Khaddafi, kondisi social yamng membuat masyarakat Libya tidak nyaman dan tidak memuaskan dalam masalah financial. Selain konflik antar suku yang terjadi di Libya, hal yang sering disebut pemicu konflik yaitu tidak adanya kebebasan berbicara, selama 42 tahun warga masyarakat Libya tidak diberi kebebasan berbicara, pemerintah Libya melarang keras terhadap kelompok yang berserikat, Muammar Gadaffi tidak memberikan ruang untuk masyarakat berkumpul berserikat dan melakukan pendapat terhadap pemerintah. Inilah yang menjadi pemicu konflik antara pro Muammar Gadaffi dan oposan Muammar Khaddafi. Motif Pelanggaran HAM merupakan hal paling mendasar yang dirasakan masyarakat Libya, pelanggaran ham yang dilakukan oleh pemerintah Libya memang sudah tidak terdengar asing lagi bagi masyarakat Libya, setidaknya 7 James Joiner Libya After Qadaffi. Lesson from Iraq The Atlnatic.

7 ada 1000 tahanan politik dibunuh di penjara abu saleem. Penyelesaian konflik di Libya masih saja berlangsung belum menemukan titik temu bagi masyarakat oposisi pemerintah ataupun pemerintah Libya sendiri. Karena konflik internal ini merupakan konflik antar suku yang membutuhkan waktu yang cukup lama, karena menyangkut geografis dari suku suku yang ada di Libya. Kemungkinan terjadinya pertahanan konflik dari pihak tertentu yang juga bisa menambah lamanya penyelesaian konflik yang terjadi karena adanya keuntungan yang besar didapat dari konflik itu sendiri. Seperti halnya pasukan oposisi NATO, dengan misi kemanusiaannya pasukan sekutu NATO menyerang pemerintahan Muammar Gadaffi yang dinilai telah merampas hak azazi masyarakat Libya. dalam perannya NATO mempunyai peranan penting dalam konflik yang terjadi di Libya, karena sedikit banyak telah ikut dalam peprangan yang terjadi dalam Negara Libya. Tentara sekutu ikut andil dalam pembiayaan persenjetaan para oposan. Tentara sekutu NATO mulai mneyerang Libya pada awal bulan juni 2011, perlu diketahui bahwa Libya merupakan salah satu Negara penghasil minyak terbesar didunia selama ini. Akibat konflik yang terjadi di Libya menuai banyak kritikan dari berbagai kalangan baik pengamat politik atau ekonomi, yang menyatakan bahwa akibat konflik yang terjadi di Libya sedikit atau banyak memepengaruhi pasar minyak dunia. Dengan adanya pengaruh pergerakan ekonomi dunia inilah kenapa tentara sekutu dengan misi kemanusiaannya melakukan penyerangan kepada Libya. banyak kepentingan yang menunggangi pihak asing untuk membantu penyelesaian konflik yang

8 ada. Salah satunya adalah minyak, karena minyak sampai sekarang merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Ekonomi politik dunia kini telah menjadi kepentingan Negara Negara maju. Seperti halnya kepentingan untuk memeperoleh pasokan minyak kedalam Negara maju. Politik, militer, dan ekonomi adalah tiga hal penting dalam hubungan internasional. Karena setiap Negara mempunyai kepentingan yang memang selalu berkaitan dengan politik, militer, dan ekonomi. politik internasional selalu berkaitan dengan apa yang mereka (Negara) inginkan, tidak jauh dari sebuah kepentingan akan keuasaan. Seperti dikatakan Morghentou: Politik Internasional, sebagai semua politik lain merupakan usaha memperjuangkan kekuasaan B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang dan pentingnya alasan pemilihan judul DINAMIKA ESKALASI KONFLIK LIBYA PASCA INTERVENSI dari awal konflik yang terjadi pada tanggal 11 februari 2011 sampai dengan meninggalnya Muammar Khaddafi pada bulan September 2011 dinamika konflik yang terjadi di Libya semakin melebar yang pada awalnya adalah konflik internal dan berlanjut ke taraf internasional. penulis menitik beratkan bahasan sebagai rumusan masalah pada: 1. Bagaimana konflik yang terjadi pada masa transisi Libya?

9 C. Tujuan dan Kegunaan Masalah 1. Untuk mengetahui bagaimana dinamika eskalasi konflik yang terjadi di Libya pasca interfensi yang terjadi. 2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi konflik di Libya menjadi lebih besar kea rah international Sedangkan kegunaan penilitian ini adalah 1. Secara praktis dinamika konflik yang terjadi di Libya bisa menjadi acuan para studi hubungan internasional khususnya dalam kajian Timur Tengah. 2. Secara akademis, memberikan analisa dinamika eskalasi konflik yang terjadi dalam Libya, dari konflik internal menjadi konflik internasional. D. Kerangka Konseptual Untuk membuat sebuah tulisan ilmiah sudah seharusnya ada sebuah konsep dan teori yang jelas untuk menguraikan sebuah permasalahan. Dalam arti Negara merupakan sebuah 3 kesatuan yang tidak bisa dipsahkan. Yang pertama adalah wilayah, yang kedua adalah masyarakat, dan yang ketiga adalah pemerintah yang berkuasa serta melindungi keselamatan dan kesejah teraan masyarakat. 8 Membandingkan dengan arti Negara tersebut tentu keadaan dengan teori yang ada tidaklah sama, kondisi Negara yang tidak stabil membuat konflik yang bermunculan, baik konflik antar warga atau konflik internal dalam Negara bahkan juga konflik dengan pihak Negara lain. 8 Sri haryati Geografi Politik. Refika Aditama. Bandung Hal. 42

10 Seperti halnya yang terjadi di Libya pada awal tahun Terjadi konflik besar besaran antara pihak pemerintahan Libya yang di pimpin langsung oleh Muammar Khaddafi dengan pasukan oposisi yang di lakukan oleh masyarakat yang tidak pro dengan muammar Khaddafi. Buakan hanya pihak internal actor dari konflik yang terjadi di Libya, tetapi pihak luar juga ikut dalam konflik yang terjadi di Libya. Revolusi yang sudah terjadi sejak 42 tahun yang lalu akan membuat wajah baru bagi pemerintahan Libya. Ketidak puasan masyarakat Libya selama kepemimpinan Muammar Khaddafi dituangkan dalam orasi berasar besaran yang terjadi pada bulan februari Sebuah bentuk people power. People power menurut buku dari Patricia Licuanan People power: A social pshycological analysis, in understanding people power. Yang kemudian dikutip oleh Mani Thess Q. Pena pada makalahnya Landasan teori bersifat eksploratif berdasarkan studi keperpustakaan, maka dasar-dasar teori yang digunakan untuk menjawab permasalahan dikembangkan melaluli konsep-konsep diskriptif. Teori Esakalasi Konflik Konflik yang terjadi di Libya adalah konflik besar, awal mula konflik yang terjadi di Libya merupakan konflik internal anatara pihak oposisi dengan pihak pro Khaddafi yang kemudian menjadi konflik yang melibatkan perang di luar Negara. Peran Khaddafi disini sangat penting dalam menangai konflik yang terjadi di Libya. Sebgai kepala pemerintahan Negara yang syah dan mempunyai kewenangan dalam menyelesaikan konflik, dalam perannya sebagai kepala Negara Khaddafi melakukan berbagai langkah dalam

11 meredakan konflik. Dalam masalah menejemen konflik Libya bahkan Negara timur tengah tidak bisa begitu focus dalam memelihara konflik yang ada, Libya cenderung menekan pihak yang melakukan konflik, baik antar kelompok suku atau kelompok kepentingan yang berada dalam Libya. Tekanan yang diberikan oleh Khaddafi berupa hukuman bagi para pengkhianat Negara. Pengkhianaat Negara diartikan sebagi kelompok atau perorangan yang tidak tunduk dan patuh dengan aturan yang telah diberikan oleh pemerintah Libya. Hal itu akan memperburuk kondisi Libya, karena dengan tekanan yang diberikan oleh pemerintah akan menjadi boomerang sendiri bagi Libya. Dalam teori eskalasi konflik menurut Pruitt & Gahagan (1974) konflik dapat di klasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu yakni model agresordefender, model spiral-konflik, dan model perubahan struktural. Pertama model agresor-defender, terdapat dua pihak berbeda yang saling konflik, agresor (pihak yang menyerang) yang memiliki suatu tujuan tertentu untuk mengubah hal-hal yang searah dengan kepentingannya. Keinginan perubahan tersebut mengakibatkan agresor terlibat di dalam konflik bersama pihak lainnya yakni defender (pihak yang bertahan) yang berusaha menolak perubahan tersebut. Untuk mewujudkan kepentingannya, sang agresor biasanya memulai dengan taktik-taktik yang ringan, namun apabila tidak berhasil, ia akan berpindah ke taktik-taktik yang lebih berat dan berlanjut ke eskalasi. Defender hanya semata-mata bereaksi, ia akan semakin meningkatkan reaksinya sebagai respons terhadap eskalasi dari

12 agresor. Eskalasi terus berlanjut sampai sang agresor menang atau menghentikan upayanya. Kedua model spiral-konflik, yang menjelaskan bahwa eskalasi merupakan hasil dari suatu lingkaran setan antara aksi dan reaksi. Ada dua kelompok besar spiral-konflik: spiral retaliatory di dalamnya bersifat balasmembalas, masing-masing pihak menjatuhkan hukuman kepada pihak yang lain atas tindakan yang tidak menyenangkan (aversif). Berikutnya spiral defensif yang mana masing-masing pihak memberikan reaksi dalam rangka melindungi diri dari ancaman yang dirasakannya, jadi masing-masing pihak dapat dianggap sebagai agresor atau defender. Ketiga model perubahan struktural, menjelaskan bahwa konflik beserta taktik-taktik yang digunakan untuk mengatasinya menghasilkan residu berupa perubahan-perubahan yang terjadi baik pada pihak-pihak yang berkonflik maupun masyarakat di mana mereka tinggal. Model perubahan struktural di dalamnya terdapat perubahan psikologis, biasanya ketika konflik bereskalasi berbagai sikap dan persepsi negatif terhadap lawan akan berkembang, pada tahap ini sifat egoisme memuncak, sudah tidak ada lagi kompromi dengan lawan, hampir tidak ada imajinasi dan kreativitas, serta amarah, ketakutan, dan harga diri yang terluka menjadi emosi yang dominan. Perubahan-perubahan ini terjadi di semua konflik yang tereskalasi, baik yang pelakunya perorangan maupun kolektif (kelompok, organisasi, atau negara). Hasil penggunaan taktik berat oleh pihak yang satu, kemudian memberikan sumbangan terhadap penggunaan taktik

13 berat yang lebih jauh dari pihak lainnya. Jadi, konflik yang tereskalasi sering kali melemahkan kapasitas masyarakat untuk menangani konflik yang akan terjadi di masa mendatang dengan baik. Kemudian cara berpikir zero-sum ( yang baik untuk mereka, tidak baik untuk kita; dan begitupun sebaliknya) yang terbentuk masih pantas untuk diperhatikan di zaman modern ini. E. Definisi Operasional 1. Dinamika adalah gerak/kekuatan yang di miliki sekumpulan orang dalam masyarakat yang dapat menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat yang bersangkutan. Geografi 2. Eskalasi adalah peningkatan atau penambahan gerak naik turun. 3. Konflik menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah percekcokan; perselisihan; 4. Libya adalah Negara di Afrika utara tetapi seringkali digolongkan sebagai Negara timur tengah sebagaimana Negara Negara ber etnis arab lainya di Afrika Utara. Berbatasan langsung dengan Mesir di sebelah timur, Tunisia disebalah utara, dan Aljazair disebelah utara. 5. Intervensi yaitu campur tangan dari luar selain pemerintahan Libya baik dari pihak internal ataupun dari pihak external.

14 F. Hepotesis Dengan adanya eskalasi konflik yang terjadi, pihak oposisi menjadi sangat kuat, konflik yang terjadi mengakibatkan adanya perubahan politik Libya yang ditentukan oleh rakyat Libya setelah turunya Muammar Khaddafi. G. Metode Penelitian b. Tipe Penelitian Dalam hal ini penulis menggunakan tipe penelitian prekriptis, yaitu gabungan ekplanatif dan prediktif. Analisis ekplanatif digunakan untuk menjelaskan dinamika konflik yang terjadi di Libya pasca intervensi yang dilakukan dari berbagi pihak yang bersangkutan. Kemudian menjadi acuan kajian dalam Ilmu Hubungan Internasional. c. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah pustaka atau library research, yaitu cara pngumpulan data teoritis dengan menelaah sejumlah literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, baik berupa buku, jurnal, dokumen, makalah, laporan, majalah, surat kabar dan artikel yang berhubungan dengan ini. Data diperoleh dari keperpustakaan pusat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, serta informasi yang dikumpulakn dari Koran, jurnal, dan makalah, baik bias didapat langsung atau yang diakses dari internet. d. Jenis Data

15 Berdasarkan teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, maka jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa berupa data teoritis yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini. Data ini diperoleh dari berbagai literature dan hasil olahan dari berbagai sumber dan instansi terkait yang telah disebutkan sebelumnya. Data teoritis ini yang akan dianalisis untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. e. Teknis Analisis Data Dalam penulisan ini penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif, dimana penulis akan menjelaskan permasalahan berdasarkan masalah teoritis yang diperoleh. f. Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode deduktif, dimana penulis memulai pembahasan dengan menggambarkan masalah secara umum, kemudian memaparkan secara khusus pengaruh dari masalah yang terlebih dahulu digambarkan.

16 H. Sistematika Penulisan BAB I : Dalam bab ini terdapat pendahuluan, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah dan Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Masalah, Kerangka Konseptual, Definisi Operasional, Hipotesis, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II : Dalam bab ini akan dijelaskan Negara Libya dan Sistem Pemerintahan Sebelum dan Pasca Muammar Khaddafi. BAB III: Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai Gambaran Dinamika konflik Libya Konflik sebelum intervensi dilakukan maupun pasca intervensi. BAB IV: Dalam bab ini akan diulas mengenai Bagaimana Dimanika Eskalasi Konflik Libya Pasca Intervensi. BAB V: Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran.

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI

KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI Disusun Oleh: TRI SARWINI 151070012 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi Rani Apriliani Aditya 6211111049 Hubungan Internasional 2011 Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Apa yang diprediksikan oleh Huntington dalam bukunya Gelombang Demokrasi Ketiga dapat dikatakan benar.

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dingin menyebabkan munculnya perubahan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dingin menyebabkan munculnya perubahan mendasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin menyebabkan munculnya perubahan mendasar pada bentuk konflik yang terjadi. Konflik antar negara (inter-state conflict) yang banyak terjadi

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini. Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perang sipil Libya Tahun 2011 adalah konflik yang merupakan bagian dari musim semi

BAB I PENDAHULUAN. Perang sipil Libya Tahun 2011 adalah konflik yang merupakan bagian dari musim semi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perang sipil Libya Tahun 2011 adalah konflik yang merupakan bagian dari musim semi arab. Perang ini diawali oleh unjuk rasa di Benghazi pada 15 Februari 2011,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri Arab Saudi pada dasarnya berfokus pada kawasan Timur Tengah yang dapat dianggap penting dalam kebijakan

Lebih terperinci

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan analisis-analisis Penulis yang dipaparkan pada Bab III setelah

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan analisis-analisis Penulis yang dipaparkan pada Bab III setelah BAB IV PENUTUP Berdasarkan analisis-analisis Penulis yang dipaparkan pada Bab III setelah melalui bukti-bukti dari beberapa blue print, pidato dan peryataan-peryataan maupun penjelasan-penjelasan maka

Lebih terperinci

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan BAB V KESIMPULAN Ulama merupakan salah satu entitas yang penting dalam dinamika politik di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan pemerintah atau kerajaan dan mengkafirkan

Lebih terperinci

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH A. Alasan Pemilihan Judul Liga Arab adalah organisasi yang beranggotakan dari negara-negara Arab. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Analisa penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan jawaban awal yang telah dirumuskan. Penelitian ini menjelaskan alasan Venezeula menggunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan BAB IV KESIMPULAN Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan kebijakan politik luar negeri Rusia terhadap keberadaan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi. 1 Media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB.

BAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Februari 2003, Iran mengumumkan program pengayaan uranium yang berpusat di Natanz. Iran mengklaim bahwa program pengayaan uranium tersebut akan digunakan

Lebih terperinci

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si Teori Aliansi Teori Integrasi Teori Kerjasama Teori Peranan TEORI ALIANSI TEORI ALIANSI

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara sebagai suatu organisasi kekuasaan tertinggi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara sebagai suatu organisasi kekuasaan tertinggi memiliki peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara sebagai suatu organisasi kekuasaan tertinggi memiliki peran penting dalam melindungi hak-hak warga negaranya. Dalam menjalankan perannya tersebut, negara

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan 99 BAB 5 PENUTUP 5.1.Kesimpulan Berbagai macam pernyataan dari komunitas internasional mengenai situasi di Kosovo memberikan dasar faktual bahwa bangsa Kosovo-Albania merupakan sebuah kelompok yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kejahatan terorisme sudah menjadi fenomena internasional, melihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kejahatan terorisme sudah menjadi fenomena internasional, melihat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kejahatan terorisme sudah menjadi fenomena internasional, melihat dari aksi-aksi teror yang terjadi dewasa ini seolah-olah memberi gambaran bahwa kejahatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intervensi militer oleh pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Kanada dan

BAB I PENDAHULUAN. intervensi militer oleh pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Kanada dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 1973 yang menghasilkan intervensi militer oleh pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Kanada dan Italia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peristiwa Perang Sipil Spanyol (Spanish Civil War) yang terjadi pada tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi sesaat sebelum

Lebih terperinci

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE FINANCING OF TERRORISM, 1999 (KONVENSI INTERNASIONAL

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME Disusun oleh Veny Tristiana 151090042 PRODI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Banyak konflik dan perang saudara yang terjadi di dunia ini tidak pernah terlepas dari unsur campur tangan dari negara negara barat yang besar dan kuat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi atas dampak peristiwa Revolusi Perancis (1789-1795) dan Revolusi Industri (1750-1850). Para

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Tinjauan Umum Teori Kepentingan Nasional Teori National Interest Versi Hans J. Morgenthau Teori National Interest Versi Donald Nuchterlin

Lebih terperinci

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan Menilai dari jumlah korban sipil dan penyebaran teror terhadap warga sipil terutama rakyat Gaza yang dilakukan oleh Israel selama konflik sejak tahun 2009 lalu

Lebih terperinci

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1952 Jepang mulai menata kembali kehidupan politiknya setelah tentara Amerika Serikat mulai menduduki Jepang pada tanggal 2 September 1945 karena

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE FINANCING OF TERRORISM, 1999 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENDANAAN TERORISME,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut. BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE FINANCING OF TERRORISM, 1999 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENDANAAN TERORISME,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Aung San Suu Kyi Dalam Memperjuangkan Demokrasi di Myanmar tahun 1988-2010. Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demi stabilitas keamanan dan ketertiban, sehingga tidak ada lagi larangan. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang mencakup:

BAB I PENDAHULUAN. demi stabilitas keamanan dan ketertiban, sehingga tidak ada lagi larangan. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang mencakup: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (untuk selanjutnya disebut dengan UUD 1945) secara tegas menyebutkan negara Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberian sanksi atas perbuatan pidana yang dilakukan tersebut. 1. pidana khusus adalah Hukum Pidana Militer.

BAB I PENDAHULUAN. pemberian sanksi atas perbuatan pidana yang dilakukan tersebut. 1. pidana khusus adalah Hukum Pidana Militer. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum pidana merupakan suatu bagian dari tatanan hukum yang berlaku di suatu negara yang berisikan perbuatan yang dilarang atau tindakan pidana itu sendiri,

Lebih terperinci

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high BAB V KESIMPULAN Dari keseluruhan uraian skripsi maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat dikemukakan sebagai berikut : Hubungan luar negeri antara

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN OLEH TERORIS,

Lebih terperinci

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah.

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah. Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah. Luka itu belum sembuh. Mesin perang tentara dan polisi Mesir mengoyak-ngoyak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. banyak korban jiwa baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, korban jiwa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. banyak korban jiwa baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, korban jiwa BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Peristiwa terorisme pada tahun 2002 di Bali dikenal dengan Bom Bali I, mengakibatkan banyak korban jiwa baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing,

Lebih terperinci

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=93120&lokasi=lokal

Lebih terperinci

yang dihadapi pasukan mereka. Tingginya jumlah korban jiwa baik dari pihak sipil maupun pasukan NATO serta besarnya dana yang harus dialirkan menjadi

yang dihadapi pasukan mereka. Tingginya jumlah korban jiwa baik dari pihak sipil maupun pasukan NATO serta besarnya dana yang harus dialirkan menjadi BAB V PENUTUP Penelitian ini berawal dari sebuah keputusan berani yang dikeluarkan oleh Presiden Perancis Nicholas Sarkozy pada tahun 2012 terkait penarikan pasukan Perancis dari Afghanistan. Dikatakan

Lebih terperinci

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA New York, 23 September 2003 Yang Mulia Ketua Sidang Umum, Para Yang Mulia Ketua Perwakilan Negara-negara Anggota,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai BAB V KESIMPULAN Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai masa penjajahan Belanda merupakan hal yang sangat kompleks. Tan Malaka sedikit memberikan gambaran mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Masa Resesi Ekonomi Dunia Tahun 1973 dan Tahun 1978 ini, menggunakan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Masa Resesi Ekonomi Dunia Tahun 1973 dan Tahun 1978 ini, menggunakan BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN Pengkajian skripsi yang berjudul Perkembangan Industri Jepang pada Masa Resesi Ekonomi Dunia Tahun 1973 dan Tahun 1978 ini, menggunakan beberapa sumber yang menunjang penyusunan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dunia berkembang pesat melalui tahap-tahap pengalaman yang beragam disetiap

BAB I PENDAHULUAN. di dunia berkembang pesat melalui tahap-tahap pengalaman yang beragam disetiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah institusi yang berperan melakukan kegiatan pengujian konstitusional di dunia berkembang pesat melalui tahap-tahap pengalaman yang beragam disetiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Iran meluncurkan program pengembangan energi nuklir pertamanya pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu Iran dan Amerika Serikat memang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pergolakan politik di Timur Tengah yang dikenal dengan Jasmine

BAB I PENDAHULUAN. Pergolakan politik di Timur Tengah yang dikenal dengan Jasmine BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pergolakan politik di Timur Tengah yang dikenal dengan Jasmine Revolution (Revolusi Melati) mulai timbul di semenanjung Timur Tengah dan Afrika Utara di

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Negara Myanmar telah diperintah oleh junta militer sejak tahun 1962 melalui sebuah kudeta yang menggeser sistem demokrasi parlemen yang telah diterapkan sejak awal kemerdekaannya

Lebih terperinci

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global. BAB V PENUTUP Kebangkitan Cina di awal abad ke-21tidak dapat dipisahkan dari reformasi ekonomi dan modernisasi yang ia jalankan. Reformasi telah mengantarkan Cina menemukan momentum kebangkitan ekonominya

Lebih terperinci

PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA

PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum

Lebih terperinci

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat.

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Detik demi detik perubahan di Mesir tidak lepas dari restu Amerika Serikat. Ketika Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekuatan militer merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga stabilitas negara. Semua negara termasuk Indonesia membangun kekuatan militernya untuk menjaga keamanan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bantuan luar negeri (foreign aid) digunakan saat suatu kawasan sedang dilanda bencana alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

Lebih terperinci

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea, RESUME Australia adalah sebuah negara yang terdapat di belahan bumi bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa ini, demokrasi merupakan salah satu pandangan dan landasan kehidupan dalam berbangsa yang memiliki banyak negara pengikutnya. Demokrasi merupakan paham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media dan demokrasi merupakan dua entitas yang saling melengkapi. Media merupakan salah satu produk dari demokrasi. Dalam sejarah berkembangnya demokrasi, salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan paling sempurna. Dalam suatu kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif maupun yang sudah modern

Lebih terperinci

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel? Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan BAB V PENUTUP KESIMPULAN Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan Strategi Republik Kosovo dalam Proses Mencapai Status Kedaulatannya pada Tahun 2008 telah berlangsung sejak didirikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan pada Bab III dan Bab IV mengenai implementasi serta evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut gagal. Pada

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial BAB V Kesimpulan Berdasarkan tulisan diatas, dapat diambil argumen bahwa Media memiliki peranan yang sangat penting dalam isu politik dan hubungan internasional. Di kawasan Mesir dan Suriah bisa dikatakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER 145 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER DAN POLITIK DI INDONESIA (Studi Tentang Kebijakan Dwifungsi ABRI Terhadap Peran-peran Militer di Bidang Sosial-Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rusia adalah negara terbesar di dunia yang terletak di sebelah timur Eropa dan utara Asia. Pada saat Uni Soviet, Rusia merupakan negara bagian terbesarnya dan

Lebih terperinci

Eropa Pasca Perang Dingin.

Eropa Pasca Perang Dingin. Eropa Pasca Perang Dingin sudrajat@uny.ac.id/ Konstelasi Politik Global Runtuhnya Uni Soviet mengubah peta politik dunia dari bipolar menjadi multipolar. Amerika Serikat menjadi polisi dunia yang berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya dan berbatasan langsung dengan beberapa negara lain. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya dan berbatasan langsung dengan beberapa negara lain. Sudah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah negara yang secara geografis sangat luas wilayahnya dan berbatasan langsung dengan beberapa negara lain. Sudah sepatutnya Indonesia

Lebih terperinci

PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN

PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN 1947-1988 Skripsi Oleh: RINI SUBEKTI NIM 020210302011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka, dapat disimpulkan bahwa, Rusia merupakan negara yang memiliki latar belakang sejarah Islam. Islam masuk

Lebih terperinci

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Oleh Hardy Merriman Aksi tanpa kekerasan menjadi salah satu cara bagi masyarakat pada umumnya, untuk memperjuangkan hak, kebebasan, dan keadilan. Pilihan tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti telah menjadi rahasia umum, Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Seperti telah menjadi rahasia umum, Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Seperti telah menjadi rahasia umum, Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang mempunyai pengaruh yang sangat besar di kawasan Timur Tengah. Selain tiu, kedua

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya tindak pidana yang terjadi di Indonesia tentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya tindak pidana yang terjadi di Indonesia tentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maraknya tindak pidana yang terjadi di Indonesia tentu menimbulkan keresahan serta rasa tidak aman pada masyarakat. Tindak pidana yang terjadi di Indonesia juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun

Lebih terperinci