PENGARUH PASOKAN, PENENTUAN HARGA DAN INSENTIF TERHADAP KEPUASAN AGEN PT. COCA COLA WILAYAH SEMARANG BARAT SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PASOKAN, PENENTUAN HARGA DAN INSENTIF TERHADAP KEPUASAN AGEN PT. COCA COLA WILAYAH SEMARANG BARAT SKRIPSI"

Transkripsi

1 PENGARUH PASOKAN, PENENTUAN HARGA DAN INSENTIF TERHADAP KEPUASAN AGEN PT. COCA COLA WILAYAH SEMARANG BARAT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna menyelesaikan studi akhir dan untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank Semarang Disusun oleh : Nama : Febri Adi Hernanto NIM : Program Studi : S.1 Manajemen FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG 2015 i

2

3 \

4

5 HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan doa dan kasih sayang sebagai bakti dan pertanggungjawabanku, untuk kakakku ( Mas Indra) yang selalu mendukungku. Juga kekasihku Sri Mulyanti dengan kasih sayangnya yang selalu mendukungku dalam suka maupun duka, yang tidak pernah bosan dalam mengingatkanku, serta para sahabatku Rizky Agus Afriyanto, Patra Andreas, Ari Fahrudin, Rian the Angelo, Mas Arul, Mas Antok (MasWer), Hafid Farendra, dan masih banyak lagi yang tidak saya sebutkan. Untuk Bapak Prof. Dr. M.S.Eric Santoso, MBA terima kasih banyak atas bimbingannya. Tanpa mereka, saya tidak bisa menyelesaikan studi ini. Terima kasih untuk semuanya. (Febri Adi Hernanto)

6 MOTTO 1. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Alam Nasyrah:16). 2. Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah pula kamu terlalu mengulurkannya, karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal (Al Israa :29). 3. Jalan menuju masa depan yang bijak adalah melakukan apa yang kita kerjakan dengan sebaik-baiknya (Mario Teguh). 4. Whatever you believe, with conviction, become your reality. Your beliefs largely determine your reality (Brian Tracy). 5. Logika hanya membawa kita dari A-Z, imajinasi membawa kita kemana saja (Albert Einstein). Impian yang besar butuh perjuangan yang besar pula.

7 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, inayah NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul PENGARUH PASOKAN, PENENTUAN HARGA DAN INSENTIF TERHADAP KEPUASAN AGEN PT. COCA COLA WILAYAH SEMARANG BARAT. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat Sarjana Ekonomi program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank Semarang. Penelitian ini dilakukan pada agen PT. Coca Cola wilayah Semarang Barat dengan sampel yang memadai. Hasil penelitian memberikan bukti bahwa pasokan, penetapan harga dan insentif berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan agen. Dalam penulisan skripsi ini banyak hal yang dapat diperoleh bagi penulis, diantaranya dapat melatih kesabaran dalam menghadapi segala kesulitan selama pembuatan skripsi, melatih kemampuan dan mengembangkan pikiran serta mengemukakan pendapat sistematis dan bersifat ilmiah. Juga bisa mengetahui tentang teori dan aplikasi dari penulisan skripsi ini. Menyadari keterbatasan waktu dan kemampuan yang ada, penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak sehingga terselesaikannya skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Hasan Abdul Rozak, S.H, CN, M.M selaku Rektor Universitas STIKUBANK Semarang. 2. Bapak Dr. Bambang Sudiyatno, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas STIKUBANK Semarang. 3. Ibu Sri Sudarsi, S.E, M.Si selaku Kaprogdi Manajemen Universitas STIKUBANK Semarang.

8 4. Bapak Prof. Dr. M.S. Eric Santoso, MBA selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan petunjuk, saran dan pengarahan kapada penulis. 5. Ibu Dr. Endang Tjahyaningsih, S.E, M.Kom selaku dosen wali yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran kepada penulis. 6. Bapak dan Ibu dosen penguji skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNISBANK Semarang yang banyak memberikan masukan masukan guna kesempurnaan skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNISBANK Semarang yang selama ini telah membimbing dan memberikan pengetahuan di dalam perkuliahan yang sangat berguna bagi penulis dalam mendukung penyusunan skripsi ini. 8. Almamater Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNISBANK Semarang. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah NYA kepada kita semua. Akhir kata penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, guna menyempurnakan skripsi ini, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi siapa saja yang memerlukan dan berminat terhadap masalah yang penulis teliti. Semarang, 10 Februari 2015 Penulis (Febri Adi Hernanto)

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PERSEMBAHAN.. MOTTO.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... i ii iv v vi vii ix xii x xiv xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN EMPIRIS DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Kepuasan Pasokan Penentuan harga Insentif Review Penelitian Terdahulu... 12

10 2.3 Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian BAB III METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Populasi Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Teknik Pengambilan Data Definisi Konsep, Operasional dan Pengukuran Variabel Metode Pengolahan Data Pengujian Instrumental a. Uji Validitas b. Uji Reliabilitas Metode Analisis Data a. Analisis Regresi Berganda b. Koefisien Determinasi (R 2 ) c. Adjusted R d. Uji F e. Uji t BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Bentuk Usaha Responden Jumlah Penjualan per Bulan Responden Cara Pembayaran per Bulan Responden Lama Menjadi Agen Deskripsi Variabel Penelitian Variabel Pasokan Variabel Penentuan harga... 31

11 Variabel Insentif Variabel Kepuasan Uji Instrumen Uji Validitas Uji Reliabilitas Analisis Data Analisis Regresi Berganda Koefisien Determinasi Uji F Uji t Pembahasan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Keterbatasan Penelitian Implikasi Penelitian Rekomendasi Penelitian DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 49

12 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu Tabel 3.1 Definisi Konsep dan Operasional Variabel Tabel 4.1 Bentuk Usaha Responden Tabel 4.2 Jumlah Penjualan per Bulan Tabel 4.3 Cara Pembayaran per Bulan Tabel 4.4 Lama Menjadi Agen Tabel 4.5 Deskripsi Frekuensi Variabel Pasokan Tabel 4.6 Deskripsi Frekuensi Variabel Penentuan Harga Tabel 4.7 Deskripsi Frekuensi Variabel Insentif Tabel 4.8 Deskripsi Frekuensi Kepuasan Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tabel 4.10 Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian Tabel 4.11 Hasil Regresi Linier Berganda Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji F... 41

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model Grafik... 13

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran 1 : Kuesioner 2 : Tabulasi Identitas dan Data Kuesioner 3 : Deskriptif Responden 4 : Deskriptif Variabel 5 : Uji Validitas 6 : Uji Reliabilitas 7 : Uji Regresi Linier Berganda

15 ABSTRAK PENGARUH PASOKAN, PENENTUAN HARGA, DAN INSENTIF TERHADAP KEPUASAN AGEN PT. COCA COLA WILAYAH SEMARANG BARAT Oleh: Febri Adi Hernanto NIM: Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji pengaruh pasokan, penentuan harga dan insentif terhadap kepuasan agen PT. Coca Cola wilayah Semarang Barat. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 44 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan berupa sampel acak, atau dengan memilih sebagian dari jumlah populasi dan mengacaknya untuk dijadikan sampel. Data yang terkumpul diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas sehingga diperoleh hasil yang valid dan reliabel sehingga dapat digunakan pada pengujian selanjutnya. Analisis selanjutnya penulis menggunakan pengujian regresi linier berganda untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Hasilnya adalah variabel pasokan, penetapan harga, dan insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan agen. Variabel yang mempunyai pengaruh terbesar adalah variabel penentuan harga hal ini disebabkan karena variabel penentuan harga memiliki nilai beta yang terbesar jika dibandingkan dengan variabel pasokan dan insentif. Kata Kunci : Pasokan, Penentuan Harga, Insentif dan Kepuasan

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengacu pada makin meningkatnya pemuas kebutuhan dalam bidang minuman ringan di masyarakat maka banyak perusahaan yang mencoba bergerak di bidang tersebut, salah satu contoh perusahaan yang bergerak di bidang tersebut adalah PT Coca Cola. Sebagai sebuah perusahaan yang menyediakan pemuas kebutuhan tersebut, PT Coca Cola mempunyai keharusan untuk menerapkan manajemen, baik itu manajemen sumber daya manusia maupun manajemen pemasaran dalam menjalankan usahanya agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujudkan. Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam bidang pemuas kebutuhan yang disertai dengan perubahan pola pikir masyarakat yang beranggapan bahwa minuman ringan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan mereka, hal ini telah mendorong banyak pihak untuk memanfaatkan peluang pasar yang ada dengan membangun berbagai perusahaan minuman ringan. Dengan adanya banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang pemuas kebutuhan seperti minuman ringan telah menyebabkan timbulnya kondisi persaingan yang ketat diantara perusahaan tersebut. Setiap perusahaan minuman ringan selalu berusaha untuk melakukan inovasi dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas pelayanannya pada konsumen agar tetap mampu bertahan hidup dan berkembang pada kondisi persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini. Pengembangan usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan minuman ringan adalah dengan melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan teknologi serta pengembangan unsur-unsur lain dalam perusahaan seperti pemasaran dan keuangan hingga kualitas pelayanan dapat terjaga dan kegiatan operasional perusahaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Pada dasarnya masyarakat sebagai konsumen selalu menginginkan alat pemuas kebutuhan baik itu berupa barang maupun jasa yang terbaik untuk memenuhi kebutuhannya, demikian juga suatu perusahaan seperti PT Coca Cola selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan mengutamakan kualitas kepada masyarakat sebagai konsumennya. Untuk memenuhi harapan tersebut, maka ada beberapa unsur utama untuk mempermudah PT Coca Cola dalam memasarkan produknya diantaranya adalah pasokan, cara pembayaran dan insentif terhadap kepuasan para agen PT. Coca Cola wilayah Semarang Barat.

17 Persaingan dalam industri distributor makin ketat dewasa ini. Salah satu hal yang membuat perusahaan distributor bertahan adalah penyediaan produk yang tepat bagi konsumen di waktu yang tepat, dan dalam biaya ekonomis. Ketersediaan produk dan harga jual yang ekonomis hanya dapat terjadi jika ada koordinasi yang baik antara perusahaan retail dengan pihak-pihak dalam rantai suplainya. Koordinasi antara pihakpihak dalam rantai suplai tidak hanya melibatkan koordinasi persediaan saja, tetapi juga informasi tentang pasar yang berguna bagi perencanaan perusahaan. Kekurangan persediaan produk pada distributor akan berakibat kehilangan penjualan, sedangkan kelebihan tertentu akan berakibat menumpuknya produk dan meningkatnya biaya pemeliharaan persediaan. Selain itu, koordinasi dengan toko-toko cabang sebagai salah satu mata rantai suplai adalah penting, dimana kantor pusat dapat berbagi informasi dan mengumpulkan informasi mengenai masing-masing supllier agar pengelolaan suplai dan perencanaan penjualan produk dapat dilakukan dengan lebih baik. Dengan demikian peran serta supplier, perusahaan transportasi dan jaringan distributor adalah dibutuhkan. Kesadaran akan adanya produk yang murah, cepat dan berkualitas inilah yang melahirkan konsep baru tahun 1990-an yaitu Manajemen rantai pasokan / Supply Chain Management ( SCM ). Sekarang ini konsumen semakin kritis, mereka menuntut penyediaan produk secara tepat tempat, tepat waktu. Sehingga menyebabkan perusahaan manufaktur yang antisipatif akan hal ini akan mendapatkan pelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan kehilangan pelanggan. Supply chain management menjadi satu solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat produktivitas antara perusahaan-perusahaan yang berbeda. Untuk menjalankan tujuannya, perusahaan harus menjalankan berbagai cara agar agen tertarik untuk memasarkan produknya. Antara lain dengan melalui penentuan harga. Penentuan harga yang mudah dapat mempengaruhi agen, misalnya jika agen ingin bertransaksi, perusahaan harus menjelaskan proses-prosesnya dan memberikan kemudahan kepada agen tersebut. Misalnya perusahaan memberikan informasi tentang penentuan harga sehingga agen dapat mengetahui lebih jelas tentang harga harga produk. Dengan adanya penentuan harga yang jelas diharapkan dapat memperlancar arus distribusi barang, sehingga agen merasakan kepuasan terhadap perusahaan. Selain mempermudah penentuan harga, perusahaan biasanya akan memikirkan strategi lain agar agen tetap memasarkan produknya, yaitu dengan adanya insentif. Insentif juga merupakan elemen paling penting dalam menciptakan kepuasan agen.

18 Insentif biasanya diberikan dalam bentuk barang ataupun potongan harga. Perusahaan akan memberikan insentif jika agen dapat mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan adanya insentif tersebut perusahaan berharap agen dapat terpacu dalam memasarkan produknya. Berdasarkan pendahuluan di atas penulis memilih judul Pengaruh Pasokan, Penentuan Harga, dan Insentif sebagai variabel independen, sedangkan variabel dependennya adalah Kepuasan Agen. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan riset yang akan dilakukan, maka dari permasalahan tersebut dapat dikembangkan 3(tiga) pertanyaan riset, yaitu : 1. Apakah kelancaran pasokan berpengaruh terhadap kepuasan agen? 2. Apakah penentuan harga berpengaruh terhadap kepuasan agen? 3. Apakah insentif berpengaruh terhadap kepuasan agen? 1.3 Batasan Masalah Agar pembahasan masalah dalam penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi dengan sampel dari agen PT. Coca Cola wilayah Semarang Barat. Variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel pasokan, penentuan harga, dan insentif sebagai variabel independen dan variabel kepuasan sebagai variabel dependen. 1.4 Tujuan penelitian Tujuan dari perumusan masalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kelancaran pasokan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan agen. 2. Untuk mengetahui penentuan harga mempunyai pengaruh terhadap kepuasan agen. 3. Untuk mengetahui insentif mempunyai pengaruh terhadap kepuasan agen. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dapat lebih jauh dalam mempelajari mengenai kepuasan agen. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan atau pabrik dalam mengelola kepuasan agen.

19 3. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya manajemen pemasaran terutama bagi akademisi yang ingin menganalisis pengaruh variabel pasokan, penentuan harga, dan insentif terhadap kepuasan agen PT. Coca Cola wilayah Semarang Barat. 4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan masukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan masalah kepuasan agen.

20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Kepuasan Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Misalnya dengan memberikan produk yang mutunya lebih baik, harganya lebih murah atau bersaing, penyerahan produk yang lebih cepat dan pelayanan yang lebih baik daripada para pesaingnya. Produk dengan mutu jelek, harga yang mahal, penyerahan produk yang lambat bisa membuat pelanggan tidak puas, walaupun dengan tingkatan yang berbeda. Pelanggan memang harus dipuaskan, sebab kalau mereka tidak puas, mereka akan meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pesaing, hal ini akan menyebabkan penurunan penjualan dan pada gilirannya akan menurunkan laba bahkan kerugian. Maka dari itu, pimpinan perusahaan harus berusaha melakukan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan agar segera mengetahui atribut apa dari suatu produk yang bisa membuat pelanggan tidak puas. Selanjutnya akan dijelaskan definisi kepuasan pelanggan yang dikemukakan oleh Hasan (2008:71) Kepuasan pelanggan adalah kepuasan yang berlanjut menjadi customer loyalty (loyalitas pelanggan) yang berujung pada peningkatan volume penjualan yang lebih besar, asset lebih produktif dan return of invesment yang lebih tinggi. Lerbin (2005:2) memberikan definisi kepuasan pelanggan adalah sebagai hasil penelitian pelanggan terhadap apa yang diharapkannya dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Harapan itu lantas dibandingkan dengan persepsinya terhadap kinerja yang diterimanya dengan mengkonsumsi produk itu. Jika harapan lebih tinggi dari kinerja produk, ia akan merasa tidak puas. Sebaliknya jika, harapannya sama dengan atau lebih rendah daripada kinerja produk ia akan merasa puas Pasokan

21 Supply Chain Management sesungguhnya bukan merupakan suatu konsep yang baru. Menurut Turban, Rainer, Porter (2004), terdapat tiga macam komponen rantai suplai, yaitu: 1.Rantai Suplai Hulu (Upstream supply chain). Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan. 2.Manajemen Rantai Suplai Internal (Internal supply chain management) Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan. 3.Segmen Rantai Suplai Hilir (Downstream supply chain segment) Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service. Menurut Jebarus (2001) Supply Chain Management merupakan pengembangan lebih lanjut dari manajemen distribusi produk untuk memenuhi permintaan konsumen. Konsep ini menekankan pada pola terpadu yang menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga kepada konsumen. Dari sini aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat pembatas yang besar, sehingga mekanisme informasi antara berbagai elemen tersebut berlangsung secara transparan. Supply Chain Management merupakan suatu konsep menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara optimal. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadual produksi, dan logistik.

22 Integrated Supply Chain. Semua perusahaan memerlukan sesuatu yang sangat ekonomis guna melakukan kegiatan memproduksi untuk memperoleh keuntungan. Untuk mencapai keinginan tersebut, kelancaran arus material yang diperlukan pasti melibatkan lebih dari satu rantai pasokan. Faktor kritis dalam rantai pasokan yang efisien adalah pembelian, karena tugas pembeliaan untuk menyeleksi pemasok (berikut materialnya) dan kemudian membangun hubungan yang saling menguntungkan. Tanpa pemasok yang baik dan tanpa pembelian yang memadai, rantai pasokan tidak akan memiliki peran untuk kondisi pasar pada masa seperti sekarang ini. Supply Chain Management diperlukan oleh perusahaan yang sudah mengarah pada pengelolaan dengan sistem just in time, karena konsep just in time sangat menekankan ketepatan waktu kedatangan material dari pemasok sampai ke tangan konsumen sesuai dengan yang ditetapkan. Artinya, kedisiplinan dan komitmen seluruh mata rantai harus benarbenar dilaksanakan, karena sistem just in time tidak menekankan pada persediaan atau zero inventory. Sehingga apabila terjadi penyimpangan pada salah satu mata rantai saja, maka akan mengganggu pasokan material secara keseluruhan dan menghambat kelancaran tugas dari mata rantai yang lain, karena tidak adanya persediaan. Untuk kondisi di Indonesia system just in time akan berhasil kalau mata rantai terkait berada dalam satu cluster. Bagi perusahaan yang masih mementingkan persediaan karena karakteristik material (misalnya faktor musiman) atau sebagai langkah antisipatif untuk menyiasati lingkungan industri yang tidak stabil, Supply Chain Management juga diperlukan. Peran Supply Chain Management untuk jenis perusahaan ini adalah menekan biaya persediaan, karena persediaan yang tidak optimal akan menimbulkan dampak biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya backorder (apabila terjadi stockout). Baik perusahaan yang menerapkan system just in time maupun yang masih mementingkan persediaan, Supply Chain Management yang dilaksankan akan lebih optimal apabila diterapkan secara terintegrasi oleh seluruh mata rantai pasokan yang terkait. Menerapkan konsep Supply Chain Management secara menyeluruh dan terintegrasi tentu bukan merupakan hal yang mudah dilakukan perusahaan. Kesulitan akan banyak dialami dalam kaitan dengan lingkungan eksternal yaitu hubungan dengan supplier dan distributor serta konsumen akhir. Hal ini dapat terjadi karena lingkungan eksternal relative berada di luar kendali perusahaan, sehingga perlu upaya

23 kedua belah pihak untuk mencapai komitmen menjadi mata rantai yang saling berkoordinasi untuk menyalurkan seluruh kebutuhan material sesuai yang dibutuhkan. Sekilas konsep Supply Chain Management memiliki kesamaan dengan manajemen logistik, karena keduanya mengelola arus barang dan jasa melalui pembelian, pergerakan, penyimpanan, adminitrasi, dan penyaluran barang. Selain itu baik Supply Chain Management maupun manajemen logistik juga memiliki kesamaan dalam hal peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan barang. Perbedaan Supply Chain Management dengan manajemen logistik terletak pada orientasinya. Supply Chain Management mengusahakan hubungan dan koordinasi antar proses dari perusahaan-perusahaan lain dalam business pipelines, mulai dari suppliers sampai kepada pelanggan juga mengutamakan arus barang antar perusahaan, sejak paling hulu sampai paling hilir. Sedangkan manajemen logistik berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana tunggal arus barang dan informasi di seluruh perusahaan, jadi lebih terfokus pada pengelolaan termasuk arus barang dalam perusahaan. Dalam perkembangannya, Supply Chain Management telah banyak mengalami evolusi yang dapat digambarkan dalam 4 (empat) tahap sebagai berikut (Indrajit dan Djokopranoto, 2002) : 1. Tahap 1 Dalam tahap 1 ada semacam kesendirian dan ketidak-saling tergantungan fungsi produksi dan fungsi logistik. Mereka menjalankan programprogram sendiri yang terlepas satu sama lain (in-complete isolation). Contohnya adalah bagian produksi yang hanya memikirkan bagaimana membuat barang sesuai dengan mutu dan yang telah ditetapkan, dan sama sekali tidak mau ikut memikirkan penumpukan inventory dan penggunaan ruang gudang yang menimbulkan biaya persediaan yaitu biaya simpan. 2. Tahap 2 Dalam tahap 2 perusahaan sudah mulai menyadari pentingnya integrasi perencanaan walaupun dalam bidang yang masih terbatas, yaitu di antara fungsi internal yang paling berdekatan, misalnya produksi dengan inventory control dan functional integration yang lain. 3. Tahap 3 Dalam tahap 3 integrasi perencanaan dan pengawasan atas semua fungsi yang terkait dalam satu perusahan (internal integration).

24 4. Tahap 4 Pada tahap 4 menggambarkan tahap sebenarnya dari supply chain integration, yaitu integrasi total dalam konsep perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (manajemen) yang telah dicapai dalam tahap 3 dan diteruskan ke upstreams yaitu suppliers dan downsterams sampai ke pelanggan. Evolusi Supply Chain Management yang telah mencapai tahap keempat tersebut menunjukkan suatu integrasi yang menyeluruh di antara seluruh komponen terkait sehingga menuntut adanya transparansi arus informasi. Strategi kemitraan dapat digunakan untuk mewujudkan kelancaran arus pasokan material dari pemasok sampai distributor hingga ke tangan konsumen. Dengan startegi kemitraan maka perlu mengembangkan komunikasi di antara semua pihak terkait, sehingga komunikasi arus informasi maupun data yang dibutuhkan akan lebih lancar Penentuan Harga Harga adalah salah satu pertimbangan bagi konsumen yang akan mengambil keputusan apakah akan membeli barang tersebut atau tidak dan berapa jumlah yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Sudah tentu keputusan dari konsumen ini tidak hanya didasarkan kepada harga semata mata, tetapi ada faktor faktor yang menjadi pertimbangan, misalnya kualitas dari barang, kepercayaan dari merek dan sebagainya. Meskipun demikian faktor harga tak boleh diabaikan oleh perusahaan. Harga itu sebenarnya merupakan nilai yang dinyatakan dalam satuan mata uang atau alat tukar., terhadap sesuatu barang tertentu. Dalam kenyataannya besar kecilnya nilai atau harga itu tidak hanya ditentukan oleh faktor fisik saja melainkan faktor faktor lain berpengaruh pula terhadap harga. Gitosudarmo (2008 : 228) berpendapat bahwa Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya. Definisi di atas menerangkan bahwa harga sebenarnya bukan hanya dipergunakan bagi suatu barang yang sedang diperjualbelikan di toko saja akan tetapi harga sebenarnya juga berlaku untuk produk produk yang lain. Rumah yang akan disewakan juga ada harganya yang disebut sewa jasa, dokter yang praktik juga ada harganya yang disebut tarif. Tujuan Penetapan Harga

25 Tujuan penetapan harga dan sasaran penetapan harga dalam setiap kebijakan harga, tentunya dengan tujuan utama untuk lebih memudahkan manajemen untuk melakukan analisis dan evaluasi terhadap setiap kebijakan yang diambil, sehingga berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan, manajemen akan segera membuat atau menetapkan kebijakan baru guna memperbaiki kesalahan atau kekurangan dari berbagai kebijakan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan penetapan harga perlu ditentukan terlebih dahulu, agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Hal ini penting karena tujuan perusahaan merupakan dasar atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran, termasuk kebijakan penetapan harga. Sebelum harga ditetapkan terlebih dahulu manajer harus menetapkan tujuan penetapan harga tersebut. Adapun tujuan penetapan harga menurut Gitosudarmo (2008 : 232) sebenarnya ada bermacam macam yaitu : 1. Mencapai target pengembalian investasi atau tingkat penjualan netto suatu perusahaan. 2. Memaksimalkan profit. 3. Alat persaingan terutama untuk perusahaan sejenis. 4. Menyeimbangkan harga itu sendiri. 5. Sebagai penentu market share, karena dengan harga tertentu dapat diperkirakan kenaikan atau penurunan penjualannya. 2.4 Insentif Insentif terdiri dari dua macam yaitu finansial dan non finansial, insentif finansial ini berupa bonus dan non finansial berupa penghargaan (Hasibuan, 2003:117). Insentif finansial merupakan suatu hal yang sangat perlu diperhatikan bagi lembaga - lembaga strategis untuk menentukan sampai sejauh mana insentif ini mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan (Ali Erbas, 2012). Istilah insentif pada umumnya digunakan untuk merencanakan pembayaran upah yang dikaitkan secara langsung maupun tidak langsung dengan standar kepuasan kerja karyawan atau profitabilitas organisasi (Yazid, 2009). Insentif finansial merupakan inti dari keyakinan akan kebutuhan keuangan yang dapat mempengaruhi nilai - nilai keuangan yang mampu mempengaruhi kebahagiaan karyawan (Stone,dkk. 2010). Insentif finansial berarti jumlah uang yang dibayarkan kepada karyawan, baik dalam bentuk langsung maupun dalam bentuk pembayaran bulanan yang termasuk seluruh penghasilan tambahan bagi individu, uang dianggap bentuk dari insentif yang dapat dirasakan hasilnya oleh individu itu sendiri (karyawan) atas jerih payahnya dalam bekerja (Al-Nsour, 2012). Manullang (2001;150)

26 memaparkan beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam penetapan tingkat insentif karyawan adalah pendidikan, pengalaman, tanggungan, kemampuan perusahaan, keadaan ekonomi, kondisi pekerjaan. Sementara insentif non finansial yaitu daya perangsang yang diberikan kepada karyawan yang berbentuk penghargaan, pengukuhan berdasarkan prestasi kerja (Rivai, 2003:768). Insentif non finansial dapat didefinisikan berupa job enrichment, liburan, posisi kerja yang tepat, partisipasi dalam pengambilan keputusan, promosi, rasa memiliki, stabilitas, keamanan, kepercayaan dalam tujuan organisasi (Al-Nsour, 2012). Menurut Peterson (2006) Insentif non finansial dalam sistem organisasi yang paling erat kaitannya dengan pengakuan kerja dari karyawan, meskipun insentif non finansial secara konseptual terkait dengan pengakuan sosial karyawan yang sangat memiliki makna cukup tepat untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Jadi dapat dinyatakan insentif non finansial merupakan alat atau suatu cara yang dilakukan perusahaan dalam memperhatikan kepuasan kerja karyawannya memalui hiburan dan bentuk-bentuk penghargaan lainnya. Silvia (2012) insentif non finansial dapat berupa keadaan kerja yang memuaskan seperti berikut. Tempat kerja, jam kerja, dan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian para pekerja dan hubungan kerja antar karyawannya. Sifat pemimpin terhadap keinginan-keinginan pegawai seperti jaminan kesehatan, promosi, keluhan-keluhan, hiburan, dan hubungan dengan atasan. 2.2 Review Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 No Nama Peneliti Tahun Judul 1 I Made Rai Buda Lantara, I Wayan Mudiartha Utama 2013 Pengaruh insentif finansial, insentif non finansial dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Tiara Cipta Nirwana 2 Rizky Dharma 2013 Analisis pengaruh kebijakan harga, pelayanan dan fasilitas pendukung terhadap kepuasan pelanggan pada PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep 3 Agus Widyarto 2012 PERAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM Hasil Penelitian Hasil penelitian membuktikan bahwa insentif berpengaruh terhadap kepuasan Hasil penelitian membuktikan bahwa penentuan harga berpengaruh terhadap kepuasan Hasil penelitian membuktikan bahwa

27 SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI PERUSAHAAN supply chain management berpengaruh terhadap kepuasan 2.3 Kerangka Pemikiran Gambar pengaruh pasokan, penentuan harga dan insentif terhadap kepuasan : Model Grafik Pasokan (x1) Penentuan Harga (x2) Kepuasan Agen (y1) Insentif (x3) Keterangan : Model matematika Y = b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + e Keterangan : Y = penafsiran variabel (kepuasan agen) X 1 = Variabel independen 1 (pasokan) X 2 = Variabel independen 2 (penentuan harga) X 3 = Variabel independen 3 (insentif) b 1 = Koefisien regresi variabel independen 1 b 2 = Koefisien regresi variabel independen 2 b 3 = Koefisien regresi variabel independen 3 e = Error

28 2.7 Hipotesis Penelitian Hipotesis dari penelitian ini adalah : H1 = Pasokan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan agen H2 = Penentuan harga berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan agen H3 = Insentif berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan agen.

29 BAB III METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, mengambil tiga variabel independen yaitu, variabel pasokan, penentuan harga, dan insentif. Variabel dependennya adalah kepuasan. Penelitian dilakukan pada agen P.T Coca-Cola yang berada di daerah Semarang Barat. 3.2 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh agen P.T Coca-Cola wilayah Semarang Barat yang berjumlah 78 agen. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik slovin. Rumus teknik slovin adalah n = N = 78 = 43, Ne x Dimana : n : jumlah sampel N : jumlah populasi e : batas toleransi kesalahan ( error tolerance ) 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah agen P.T Coca-Cola yang berlokasi di wilayah Semarang Barat. Adapun jangka waktu penelitian ini mulai tanggal 10 Januari 20 Januari Jenis dan Teknik Pengambilan Data Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksplanatori (eksplanatory research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono;2011). Kuesioner digunakan dengan membuat pertanyaan terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk menjelaskan

30 identitas responden, dan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dari setiap pertanyaan. 3.5 Definisi Konseptual, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel a. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (independent) merupakan variabel yang tidak terikat oleh variabel yang lain. Dalam penelitian ini variabel independen meliputi, pasokan(x1), penentuan harga(x2), dan insentif(x3). 2. Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel yang lain. Dalam penelitian ini variabel tersebut adalah kepuasan agen(y1) b. Variabel Konsep dan Definisi Operasional - Definisi konsep dimaksud sebagai definisi dari faktor-faktor atau gejala-gejala yang diamati sehubungan dengan permasalahan suatu pemahaman yang sama antara penulis dan pembaca. - Definisi operasional variabel dapat didasarkan pada satu atau lebih referensi yang disertai dengan alasan penggunaan definisi tersebut. Variabel penelitian harus dapat diukur menurut skala ukuran yang lazim digunakan. Maka disajikan tabel sebagai berikut Tabel 3.1 Definisi Konsep dan Operasional Variabel No Variabel Definisi Konsep Definisi Operasional / Indikator 1 Pasokan Supply Chain Management a). Keadaan umum pemasok. merupakan pengembangan lebih - ukuran atau kapasitas lanjut dari manajemen distribusi produksi. produk untuk memenuhi - kondisi finansial. permintaan konsumen. Konsep - kondisi operasional. ini menekankan pada pola - fasilitas riset dan desain. terpadu yang menyangkut proses - lokasi geografis. aliran produk dari supplier, - hubungan dagang antar manufaktur, retailer hingga industri. kepada konsumen (Jebarus, b). Keadaan pelayanan. dalam Agus Widyarto, 2012). - waktu penyerahan material. - kondisi kedatangan material.

31 2 Penentuan harga Sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa jasa tertentu atau kombinasi keduanya ( Gitosudarmo, dalam Rizky Dharma, 2013). 3 Insentif insentif pada umumnya digunakan untuk merencanakan pembayaran upah yang dikaitkan secara langsung maupun tidak langsung dengan standar kepuasan kerja karyawan atau profitabilitas organisasi (Yazid, dalam I Made Rai Buda Lantara, I Wayan Mudiartha Utama ) - kuantitas pemesanan yang ditolak. - penanganan keluhan dari pembeli. - bantuan teknik yang diberikan. - informasi harga yang diberikan. c). Keadaan material. - kualitas material. - keseragaman material. - jaminan dari pemasok. - keadaan pengepakan (pembungkusan). (Dalam Gasperz, 2002). a.harga yang terjangkau b.harga sesuai dengan kualitas produk c.kemudahan pembayaran (cash, kartu kredit/debit) d.pemberian potongan harga menarik minat belanja Insentif material - Bonus - Pembagian laba - Kompensasi yang ditangguhkan - Jaminan Sosial Insentif non material - Pemberian piagam penghargaan - Pemberian tanda jasa - Kenaikan pangkat

32 4 Kepuasan Kepuasan pelanggan adalah kepuasan yang berlanjut menjadi customer loyalty (loyalitas pelanggan) yang berujung pada peningkatan volume penjualan yang lebih besar, asset lebih produktif dan return of invesment yang lebih tinggi (Hasan, dalam Rizky Dharma, 2013) - Hiburan a) Berkata positif tentang jaringan. b) Berkata positif tentang produk c) Berkata positif tentang tarif d) Merekomendasikan kepada orang lain. e) Setia kepada produk perusahaan. 3.6 Metode Pengolahan Data a. Editing Yaitu proses yang dilakukan setelah data terkumpul untuk melihat apakah jawabanjawaban dari responden diisi lengkap. b. Coding Yaitu proses pemberian kode tertentu terhadap jawaban dari responden untuk dikelompokkan dalam kategori yang sama. c. Scoring Yaitu proses pemberian nilai atau angka pada jawaban untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan pada pengujian hipotesis. Dalam penentuan skor digunakan likert dengan lima kategori penilaian, yaitu; 1. Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju. 2. Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju. 3. Skor 3 diberikan untuk jawaban netral. 4. Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju. 5. Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesyatu yang akan diukur oleh kuesioner

33 tersebut (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah dengan alat uji Kaiser Meyer Olklin (KMO) dan Loading Factor. Nilai KMO bervariasi dari 0 sampai dengan 1. Nilai KMO yang dikehendaki harus >0.50 (Ghozali, 2006). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Makin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur tersebut maka alat tersebut stabil dalam mengukur suatu gejala dan sebaliknya jika reliabilitas pengukur tersebut rendah maka alat tersebut tidak stabil dalam mengukur suatu gejala. Dengan ketentuan: - Jika Cronbach s Alpha <0,6; maka butir pertanyaan dinyatakan tidak reliabel. - Jika Cronbach s Alpha >0,6; maka butir pertanyaan dinyatakan reliabel Metode Analisis Data Analisis Kuantitatif meliputi : 1. Analisis Regresi Linier Berganda Yaitu persamaan regresi yang melibatkan hubungan antara dua variabel atau lebih, digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh perubahan dari satu variabel independen terhadap variabel dependen dan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat dimana variabel bebas dalam penelitian ini adalah pasokan, cara pembayaran, dan insentif serta kepuasan sebagai variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel (x1),(x2),(x3) terhadap variabel (y). Y = b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e Keterangan :

34 Y X 1 X 2 X 3 e = variabel kepuasan = variabel pasokan = variabel penentuan harga = variabel insentif = standar eror 2. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel - variabel independen dalam menjelaskan variabelvariabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif lebih rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali,2006). 3. Adjusted R 2 Dalam kenyataan nilai adjusted R 2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gurjati (2003) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R 2 negatif, maka nilai adjusted R 2 dianggap bernilai nol. Secara sistematis jika nilai R 2 = 1, maka adjusted R 2 = R 2 = 1 sedangkan jika nilai R 2 = 0, maka adjusted R 2 = (1-k) / (n-k). Jika k > 1, maka adjusted R 2 akan bernilai negatif (Ghozali,2006). 4. Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali,2006). Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu :

35 a. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 5. Uji t Uji statistik t yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas/independen secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali,2006). Dalam penelitian ini menguji pengaruh antara pasokan (X1), penentuan harga (X2), dan insentif (X3) terhadap kepuasan agen (Y). Dasar pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu : a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

36 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden digunakan untuk mengetahui identitas responden secara umum. Sampel penelitian berjumlah 44 agen PT. Coca Cola wilayah Semarang Barat. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan mengenai bentuk usaha, jumlah penjualan per bulan, cara pembayaran per bulan, dan lama menjadi agen, sebagai berikut : Bentuk Usaha Responden bawah ini : Identitas responden berdasarkan bentuk usaha dapat dilihat pada tabel 4.1 di Tabel 4.1 Bentuk Usaha Responden Bentuk Usaha Frekuensi Persentase Kios 8 18,2% Warung 13 29,5% Toko 23 52,3% Total Sumber: Data primer yang diolah % Berdasarkan tabel 4.1 maka bentuk usaha responden paling besar adalah toko sebanyak 23 agen, warung sebanyak 13 agen, kemudian kios sebanyak 8 agen. Ini menunjukkan bahwa agen PT. Coca Cola wilayah Semarang Barat sebagian besar adalah berbentuk toko Jumlah Penjualan Per Bulan

37 Identitas responden berdasarkan jumlah penjualan per bulan dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini : Jumlah Penjualan per bulan 0 10 krat Tabel 4.2 Jumlah Penjualan Per Bulan Frekuensi 9 Persentase 20,5% krat 19 43,2% krat 10 22,7% krat 6 13,6% Total % Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.2 hasil penelitian menunjukkan jumlah penjualan per bulan terbesar adalah krat sebanyak 19 agen, sedangkan jumlah penjualan per bulan krat sebanyak 10 agen, jumlah penjualan per bulan 0 10 krat sebanyak 9 agen, dan jumlah penjualan per bulan krat sebanyak 6 agen. Ini menunjukkan bahwa agen PT. Coca Cola wilayah Semarang Barat sebagian besar penjualan per bulannya adalah krat.

38 4.1.3 Cara Pembayaran Per Bulan Identitas respoden berdasarkan cara pembayaran per bulan dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini : Cara Pembayaran Per bulan Tabel 4.3 Cara Pembayaran Per Bulan Frekuensi Persentase 1 minggu 10 22,7% 2 minggu 18 40,9% 3 minggu 12 27,3% 4 minggu 4 9,1% Total % Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.3 hasil penelitian dapat diketahui bahwa agen paling banyak melakukan pembayaran per bulan tiap 2 minggu sebanyak 18 agen, cara pembayaran per bulan tiap 3 minggu sebanyak 12 agen, cara pembayaran per bulan tiap 1 minggu sebanyak 10 agen, kemudian cara pembayaran per bulan tiap 4 minggu sebanyak 4 agen. Ini menunjukkan bahwa agen PT. Coca Cola wilayah Semarang Barat sebagian besar melakukan pembayaran setiap 2 minggu.

39 4.1.4 Lama Menjadi Agen Identitas responden berdasarkan lama menjadi agen dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini : Tabel 4.4 Lama Menjadi Agen Lama menjadi agen Frekuensi Persentase 0 1 tahun 4 9,1% 1 2 tahun 5 11,4% 2 3 tahun 19 43,1% 3 4 tahun 11 25% 4 5 tahun 5 11,4% Total % Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.4 hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden penelitian ini yang paling besar adalah responden yang telah menjadi agen selama 2 3 tahun dengan jumlah 19 agen, kemudian responden yang menjadi agen selama 3 4 tahun sebanyak 11 agen, responden yang menjadi agen selama 1 2 tahun sebanyak 5 agen, responden yang menjadi agen selama 4 5 tahun sebanyak 5 agen, dan responden yang menjadi agen selama 0 1 tahun sebanyak 4 agen. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah menjadi agen selama 2 3 tahun. 4.2 Deskriptif Variabel Penelitian Data dalam penelitian ini merupakan suatu skala pengukuran yang dikuantifikasikan dengan pemberian skor atau angka, dimana angka angka tersebut menunjukkan suatu posisi. Kesemuanya itu didapat berdasarkan atas tanggapan para responden terhadap masing masing item indikator pernyataan Variabel Pasokan (X1) Berdasarkan penyebaran angket penelitian terhadap indikator indikator variabel pasokan pada 44 responden dinilai dengan 16 (enam belas) item pernyataan.

40 Masing masing tanggapan responden atas ke enam belas item pernyataan mengenai pasokan adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Deskripsi Frekuensi Variabel Pasokan NO F % F % F % F % F % X X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X Sumber : Data primer yang diolah Karakteristik pasokan agen PT. Coca Cola wilayah Semarang Barat pada umumnya dinyatakan tinggi, dengan rata rata 3.87 sebagaimana tersebut dalam tabel 4.5 : 1. X1.1 dapat diketahui responden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 1 agen atau 2.3%, tidak setuju (2) sebanyak 4 agen atau 9.1%, netral (3) sebanyak 7 agen atau 15.9%, setuju (4) sebanyak 19 agen atau 43.2%, sangat setuju (5) sebanyak 14 agen atau 31.8%. Artinya menurut responden kapasitas produksi

41 pemasok dapat memberikan kepuasan bagi diri agen karena memiliki penilaian setuju (4) sebesar 43.2%. 2. X1.2 dapat diketahui respoden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 1 agen atau 2.3%, tidak setuju (2) sebanyak 2 agen atau 4.5%, netral (3) sebanyak 10 agen atau 22.7%, setuju (4) sebanyak 26 agen atau 59.1%, sangat setuju (5) sebanyak 5 agen atau 11.4%. Artinya menurut responden kondisi finansial pemasok dapat memberikan kepuasan dalam diri agen karena memiliki penilaian setuju (4) sebesar 59.1%. 3. X1.3 dapat diketahui respoden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 1 agen atau 2.3%, tidak setuju (2) sebanyak 3 agen atau 6.8%, netral (3) sebanyak 3 agen atau 6.8%, setuju (4) sebanyak 22 agen atau 50%, sangat setuju (5) sebanyak 15 agen atau 34.1%. Artinya menurut responden kondisi operasional pemasok dapat memberikan kepuasan dalam diri agen karena memiliki penilaian setuju (4) sebesar 50%. 4. X1.4 dapat diketahui respoden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 1 agen atau 2.3%, tidak setuju (2) sebanyak 4 agen atau 9.1%, netral (3) sebanyak 4 agen atau 9.1%, setuju (4) sebanyak 25 agen atau 56.8%, sangat setuju (5) sebanyak 10 agen atau 22.7%. Artinya menurut responden fasilitas riset dan desain pemasok dapat memberikan kepuasan dalam diri agen karena memiliki penilaian setuju (4) sebesar 56.8%. 5. X1.5 dapat diketahui respoden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 3 agen atau 6.8%, tidak setuju (2) sebanyak 2 agen atau 4.5%, netral (3) sebanyak 14 agen atau 31.8%, setuju (4) sebanyak 18 agen atau 40.9%, sangat setuju (5) sebanyak 7 agen atau 15.9%. Artinya menurut responden lokasi geografis pemasok dapat memberikan kepuasan dalam diri agen karena memiliki penilaian setuju (4) sebesar 40.9%. 6. X1.6 dapat diketahui respoden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 1 agen atau 2.3%, tidak setuju (2) sebanyak 4 agen atau 9.1%, netral (3) sebanyak 6 agen atau 13.6%, setuju (4) sebanyak 16 agen atau 36.4%, sangat setuju (5) sebanyak 17 agen atau 38.6%. Artinya menurut responden hubungan dagang antar industri dapat memberikan kepuasan dalam diri agen karena memiliki penilaian sangat setuju (5) sebesar 38.6%. 7. X1.7 dapat diketahui respoden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 2 agen atau 4.5%, tidak setuju (2) sebanyak 6 agen atau 13.6%, netral (3) sebanyak

42 11 agen atau 25%, setuju (4) sebanyak 18 agen atau 40.9%, sangat setuju (5) sebanyak 7 agen atau 15.9%. Artinya menurut responden keadaan pelayanan dalam waktu penyerahan material dapat memberikan kepuasan dalam diri agen karena memiliki penilaian setuju (4) sebesar 40.9%. 8. X1.8 dapat diketahui respoden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 1 agen atau 2.3%, tidak setuju (2) sebanyak 3 agen atau 6.8%, netral (3) sebanyak 5 agen atau 11.4%, setuju (4) sebanyak 28 agen atau 63.6%, sangat setuju (5) sebanyak 7 agen atau 15.9%. Artinya menurut responden kondisi kedatangan material dapat memberikan kepuasan dalam diri agen karena memiliki penilaian setuju (4) sebesar 63.6%. 9. X1.9 dapat diketahui respoden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 1 agen atau 2.3%, tidak setuju (2) sebanyak 3 agen atau 6.8%, netral (3) sebanyak 2 agen atau 4.5%, setuju (4) sebanyak 27 agen atau 61.4%, sangat setuju (5) sebanyak 11 agen atau 25%. Artinya menurut responden kuantitas pemesanan yang ditolak dapat memberikan kepuasan dalam diri agen karena memiliki penilaian setuju (4) sebesar 61.4%. 10. X1.10 dapat diketahui respoden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 3 agen atau 6.8%, tidak setuju (2) sebanyak 1 agen atau 2.3%, netral (3) sebanyak 9 agen atau 20.5%, setuju (4) sebanyak 23 agen atau 52.3%, sangat setuju (5) sebanyak 8 agen atau 18.2%. Artinya menurut responden penanganan keluhan dari pembeli dapat memberikan kepuasan dalam diri agen karena memiliki penilaian setuju (4) sebesar 52.3%. 11. X1.11 dapat diketahui respoden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 2 agen atau 4.5%, tidak setuju (2) sebanyak 1 agen atau 2.3%, netral (3) sebanyak 4 agen atau 9.1%, setuju (4) sebanyak 22 agen atau 50%, sangat setuju (5) sebanyak 15 agen atau 34.1%. Artinya menurut responden bantuan teknik yang diberikan dapat memberikan kepuasan dalam diri agen karena memiliki penilaian setuju (4) sebesar 50%. 12. X1.12 dapat diketahui respoden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 1 agen atau 2.3%, tidak setuju (2) sebanyak 3 agen atau 6.8%, netral (3) sebanyak 2 agen atau 4.5%, setuju (4) sebanyak 21 agen atau 47.7%, sangat setuju (5) sebanyak 17 agen atau 38.6%. Artinya menurut responden informasi harga yang diberikan dapat memberikan kepuasan dalam diri agen karena memiliki penilaian setuju (4) sebesar 47.7%.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

PERAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI PERUSAHAAN

PERAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI PERUSAHAAN BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 16, Nomor 2, Desember 2012, hlm. 91-98 PERAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI PERUSAHAAN Agus Widyarto PT. Bintang Sidoraya Group Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data dan pembahasan. Adapun urutan analisis data adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas data, analisis

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN, HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS MEREK PENGGUNA KARTU INDOSAT MENTARI DI DESA PAPRINGAN KUDUS

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN, HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS MEREK PENGGUNA KARTU INDOSAT MENTARI DI DESA PAPRINGAN KUDUS 1 PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN, HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS MEREK PENGGUNA KARTU INDOSAT MENTARI DI DESA PAPRINGAN KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2013 1 PENGARUH INSENTIF, KOMUNIKASI, LINGKUNGAN DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. YAKULT INDONESIA PERSADA CABANG SEMARANG Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Analisis deskriptif ini menyatakan variabel penyebab dan varibel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Subyek Penelitian 3.1.1. Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah. 3.1.2. Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada Perusahaan Roti Aflah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Obyek Penelitian Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah : 1) Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data asli di lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, ROTASI PEKERJAAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JEPARA

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, ROTASI PEKERJAAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JEPARA PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, ROTASI PEKERJAAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JEPARA Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOMPUTER MEREK ACER (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian, 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Yang menjadi obyek penelitian adalah para konsumen yang membeli produk seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1. Variabel Penelitian (00:61) Definisi variabel menurut Indriantoro dan Supomo Variabel adalah segala sesuatu yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN. satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan adalah kartu pra bayar IM3 Indosat. Subyek yang digunakan adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang beralamat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14). BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Terdapat beberapa jenis penelitian, antara lain yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN KARYAWAN, PELATIHAN DAN PENGHARGAAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN INDOFOOD SANMARU SEMARANG

PENGARUH KEMAMPUAN KARYAWAN, PELATIHAN DAN PENGHARGAAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN INDOFOOD SANMARU SEMARANG 1 PENGARUH KEMAMPUAN KARYAWAN, PELATIHAN DAN PENGHARGAAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN INDOFOOD SANMARU SEMARANG Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT Selamat Sempurna Tbk. yang beralamat di Jl. LPPU Curug no.88, Tangerang, Banten 3.1. Gambaran Umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH, INSENTIF, FASILITAS, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERCETAKAN ARJUNA MANDIRI KUDUS

PENGARUH UPAH, INSENTIF, FASILITAS, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERCETAKAN ARJUNA MANDIRI KUDUS PENGARUH UPAH, INSENTIF, FASILITAS, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERCETAKAN ARJUNA MANDIRI KUDUS Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan dihadapan Tim

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna Kartu Provider 3 (tri) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Subjek pada penelitian ini adalah pihak-pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang begitu cepat. Persaingan yang semakin ketat dan semua perusahaan berusaha bertahan agar mampu

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI LANGSUNG DAN KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. TARUNA ADIPRIMA MOTOR KUDUS

PENGARUH KOMPENSASI LANGSUNG DAN KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. TARUNA ADIPRIMA MOTOR KUDUS PENGARUH KOMPENSASI LANGSUNG DAN KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. TARUNA ADIPRIMA MOTOR KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang

Lebih terperinci

a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik b. Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk

a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik b. Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1 Jenis data a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Alfamart di Yogyakarta, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan pernah membeli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di Bangkinang-Pekanbaru Rimbo Panjang, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI, SEMANGAT KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HARPINDO JAYA KUDUS

PENGARUH KOMPENSASI, SEMANGAT KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HARPINDO JAYA KUDUS 1 PENGARUH KOMPENSASI, SEMANGAT KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HARPINDO JAYA KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu Santika Important Person

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya, tetapi juga ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode Deskriptif Verifikatif Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Yogyakarta. Kantor ini penulis pilih untuk menjadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent) adalah

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT MAKALAH E-BUSINESS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : Nama : Frizky Ramadhan NIM : 08.11.2135 Kelas : S1TI-6D JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

METODE DAN OBYEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil

METODE DAN OBYEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil 30 III. METODE DAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel secara langsung dari populasi. Dilihat dari permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali Fakultas Ekonomi Angkatan 2013 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF, KEDISIPLINAN, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KSP KARYA NIAGA GAJAH DEMAK

PENGARUH INSENTIF, KEDISIPLINAN, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KSP KARYA NIAGA GAJAH DEMAK 1 PENGARUH INSENTIF, KEDISIPLINAN, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KSP KARYA NIAGA GAJAH DEMAK Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2013 1 PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL, KEMAMPUAN KERJA, FASILITAS KERJA, DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KANTOR KECAMATAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN Skripsi ini diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (008) obyek adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia. Apabila dilihat dari sumbernya, obyek dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang terdiri dari penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009: 206) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental menggunakan metode cross sectional, yaitu penelitian yang mengukur hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perusahaan merupakan suatu tempat berlangsungnya kegiatan operasi yang terdiri atas bagian di dalamnya, yaitu tenaga kerja dan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, sedangkan instrument adalah alat Bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data itu. ( Arikunto, 2002:194) 3.1.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENBAHASAN. Beberapa kategori perusahaan yang mempunyai rantai pasokan kolaboratif yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENBAHASAN. Beberapa kategori perusahaan yang mempunyai rantai pasokan kolaboratif yang BAB IV ANALISIS DATA DAN PENBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh rantai pasokan kolaboratif terhadap kinerja operasional perusahaan yang ada di Yogyakarta. Sampel yang peneliti ambil

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Sanusi (2014:12) adalah desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang beralamat di Jl. Inti 3 Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010:56) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Distribusi 2.1.1. Pengertian Distribusi Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Mereka membantu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan kegiatan produksi untuk mengolah sumber-sumber ekonomi dalam menyediakan barang dan jasa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory research). Penelitian eksplanatory bermaksud menjelaskan hubungan kausal antara

Lebih terperinci

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL DAN INSENTIF NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN SALES PROMOTION PADA PT.MITSUBISHI RANTAUPRAPAT Muhammad Irwansyah Hasibuan Dosen Tetap Sekolah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek terhadap Niat Beli

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek terhadap Niat Beli 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek terhadap Niat Beli Shampo Dove di Bandar Lampung. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana BAB III METODE PENELITIAN 1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana pencarian faktanya dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN TINGKAT KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN KARTU AS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN TINGKAT KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN KARTU AS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN TINGKAT KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN KARTU AS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable) 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan hiburan dan kebutuhan akan kesehatan. Kesehatan dalam UU no 23 tahun 2992 adalah keadaan sejahtera dari

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan hiburan dan kebutuhan akan kesehatan. Kesehatan dalam UU no 23 tahun 2992 adalah keadaan sejahtera dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam hidup setiap manusia tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan pokok yaitu kebutuhan sandang, papan, dan pangan. Disamping itu terdapat kebutuhan yang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis dewasa ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis,

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis dewasa ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan bisnis dewasa ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, tentunya untuk dapat bersaing sebuah perusahaan memerlukan adanya sistem manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Toserba Samudra yang beralamat di Jl. H.Z Mustofa No. 59 Tasikmalaya, Jawa Barat. 3.1. Gambaran Umum Toserba

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. KOLONI TIMUR KUDUS

PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. KOLONI TIMUR KUDUS PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. KOLONI TIMUR KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEDISIPLINAN, DAN ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RSUD KAYEN KABUPATEN PATI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEDISIPLINAN, DAN ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RSUD KAYEN KABUPATEN PATI 1 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEDISIPLINAN, DAN ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RSUD KAYEN KABUPATEN PATI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 31 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan penggambaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci