BAB I PENDAHULUAN. manusia, bukan menitik beratkan pada salah satu aspek saja.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. manusia, bukan menitik beratkan pada salah satu aspek saja."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang ajarannya berasal dari wahyu Allah SWT dan diturunkan kepada manusia melalui utusannya, Nabi Muhammad SAW. Pada hakekatnya, Islam membawa ajaran-ajaran tentang semua aspek kehidupan manusia, bukan menitik beratkan pada salah satu aspek saja. Sumber ajaran Islam adalah al-qur'an dan Hadis. Sumber ajaran Islam pertama, al-qur'an, dalam faham dan keyakinan umat Islam, berisi firman Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui wahyu untuk disebarkan dan dijadikan pedoman hidup bagi umat manusia. Hadis sebagai sumber kedua dari ajaran Islam adalah ucapan, perbuatan atau persetujuan dari Nabi Muhammad SAW. ( Natsir,1999:37 ) Melalui dasar ajaran Islam, al-qur'an dan hadis, sesungguhnya pemahaman agama dapat dilakukan melalui pendekatan akal secara sempurna. Akal manusia tumbuh dan semakin sempurna dengan mengenyam kenyataan hidup. Secara tidak langsung, hal itu akan mempengaruhi proses pemahaman secara umum, termasuk pemahaman terhadap ajaran agama. (Al-Najar, 1997:71) Berbedanya usia merupakan kenyataan yang berpengaruh terhadap proses pemahaman serta tehnik dalam memahami ajaran agama.

2 2 Pemahaman terhadap ajaran agama pada lansia misalnya, memerlukan tehnik khusus, karena lansia sangat berbeda dengan usia-usia sebelumnya, mereka sudah banyak mengalami penurunan fisik. Problem utama pada orang-orang tua adalah rasa kesepian dan kesendirian. Sebelumnya mereka sudah biasa melewatkan hari-harinya dengan kesibukan kesibukan pekerjaan yang sekaligus juga merupakan pegangan hidup dan dapat memberi rasa aman serta rasa harga diri. Pada saat ia dipensiun, maka ia kehilangan kesibukan, sekaligus merasa mulai tidak diperlukan lagi. Bertepatan dengan itu, anak-anak mulai menikah dan meninggalkan rumah, badan mulai lemah dan tidak memungkinkan untuk bepergian jauh. Sebagai akibatnya, semangat mulai menurun, mudah dihinggapi penyakit dan akan mengalami kemunduran-kemunduran mental, yang disebabkan juga oleh mundurnya fungsifungsi otak, seperti lebih sering lupa dan daya konsentrasi berkurang. (Sarwono, 1996:35) Selain itu umumnya manula mempunyai energi yang menurun, dan inisiatifnya berkurang, cenderung bersikap lebih hati-hati. Biasanya mereka mengalami kesulitan bila menyelesaikan masalah baru yang rumit dan kompleks. (Lumbantobing,1995:6) Keadaan tersebut juga akan mempengaruhi aktivitas keberagamaannya. Analisis M. Argyle, Elie A. Cohen dan Robert H.Thouless menyatakan bahwa yang menentukan berbagai sikap keagamaan di umur tua antara lain orang mulai mengalami satu kondisi patologis dimana seseorang merasakan tubuhnya tidak nyata atau sering disebut dengan depersonalisasi. (Chaplin, 2002:130)

3 3 Kecenderungan hilangnya identifikasi diri dengan tubuh dan juga perasaan akan cepat datangnya kematian merupakan salah satu faktor yang menentukan berbagai sikap keagamaan di usia lanjut. (Jalaludin, 1996:100) Rasa takut akan kematian semakin meningkat pada usia ini. Untuk menghilangkan kecemasan batin ini, maka bimbingan dan penyuluhan sangat diperlukan oleh mereka yang berada pada tingkat usia lanjut. (Jalaludin, 1996:102) Pada usia lanjut ini, kebanyakan individu mempunyai keinginan untuk dapat menikmati masa tua dengan lebih tenang, meningkatnya keinginan untuk selalu mendekatkan diri pada Allah, sehingga ia dapat mati khusnul khotimah. Keinginan-keinginan tersebut membuat mereka membutuhkan bimbingan agama, apalagi didukung dengan menurunnya kemampuan fisik dan labilnya keadaan psikologis membuat mereka merasa lebih memerlukan bimbingan. Bimbingan yang dilaksanakan diarahkan pada pemantapan diri sebagai muslim untuk senantiasa menjalankan perintah dan menjauhi larangannya, meskipun telah terjadi berbagai perubahan psikis dan fisik. Kesadaran sebagai hamba Allah, yang telah dibangun sejak usia muda akan memantapkan menuju pembentukan kepribadian muslim yang sempurna di usia lanjutnya atau di sisasisa kehidupan. Menyadari akan kebutuhan riil manula, maka Panti Wredha Harapan Ibu Semarang menempatkan Bimbingan Penyuluhan Islam menjadi bagian penting dalam rangkaian program kegiatan panti. Penyusunan materi Bimbingan yang

4 4 sistematis dan komprehensif merupakan hal pertama yang diprioritaskan, karena dengan materi-materi bimbingan tersebut diharapkan program keagamaan bisa berjalan lancar dan target yang ditetapkan bisa dicapai. Dengan penekanan pada materi keimanan (aqidah) yang bertujuan menumbuhkan kesadaran manusia usia lanjut untuk berserah diri kepada Allah SWT agar mereka dapat memperdalam tentang pengetahuan agama serta penanaman rasa percaya diri serta kepasrahan diri kepada Allah SWT, ibadah (syari ah) bertujuan lansia bisa mengadakan hubungan langsung atau hubungan batin dengan Allah sehingga dapat berserah diri pada-nya dan pendidikan budi pekerti (akhlak) bertujuan memberikan kesadaran pribadi yang tinggi bahwa segala tindak tanduk dan amalan perbuatannya tidak terlepas dari pengawasan Allah. Dengan adanya materi-materi tersebut diharapkan para warga (penghuni panti) tersebut lebih tekun beribadahnya kepada Allah dengan ikhlas dan dapat mengatasi problema kehidupan, terutama dalam menjalani masa-masa tuanya. Seseorang yang telah memasuki masa tersebut, biasanya dilanda kecemasan akan kurangnya perhatian dari anak-anak dan keluarga, down power syndrom bagi mereka yang memasuki masa pensiun dan yang lebih penting lagi adalah kecemasan menghadapi kematian yang bisa datang sewaktu-waktu. Dengan pemberian Bimbingan Penyuluhan Islam maka diharapkan para penghuni panti punya kesiapan mental, kekuatan iman dalam menjalani sisa hidup agar dapat mencapai kematian yang khusnul khotimah.

5 5 Adapun penghuni di panti ini berumur antara 55 sampai 85 tahun. Mereka (penghuni panti) sebagian beragama Islam, dengan tingkat ekonomi mayoritas lemah. Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM DI PANTI WREDHA HARAPAN IBU NGALIYAN SEMARANG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEPRIBADIAN MUSLIM (Analisis Terhadap Materi) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, ada dua permasalahan pokok yang ingin peneliti kaji, yaitu : 1. Apa saja materi Bimbingan Penyuluhan Islam di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang? 2. Bagaimana implikasi materi Bimbingan Penyuluhan Islam terhadap kepribadian muslim usia lanjut di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Melihat permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mendiskripsikan materi Bimbingan Penyuluhan Islam Panti Wredha Harapan Ibu.

6 6 2. Untuk mendiskripsikan implikasi materi Bimbingan Penyuluhan Islam terhadap kepribadian muslim di Panti Wredha Harapan Ibu. Adapun manfaat penelitian ini antara lain : 1. Penelitian ini diharapkan dapat mendiskripsikan tentang manfaat manfaat materi Bimbingan Penyuluhan Islam bagi pembentukan kepribadian muslim. 2. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keilmuan di bidang Bimbingan dan Penyuluhan Islam di fakultas dakwah IAIN Walisongo Semarang. 1.4 Kerangka Teoritik Bimbingan menurut Arifin adalah menunjukkan, memberi jalan, atau menuntun orang lain kearah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya dimasa kini dan masa mendatang. (Arifin, 1982:2) Sedangkan Walgito dalam bukunya "Bimbingan dan penyuluhan dalam sekolah", mendefinisikan bimbingan adalah bantuan pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan didalam kehidupannya agar dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.(walgito, 1980:4) Adapun penyuluhan menurut Dzaky adalah suatu aktifitas pemberian nasehat dengan atau berupa anjuran-anjuran atau saran dalam bentuk pembicaraan yang komunikatif antara konselor dan konseli. (Dzaky,2002:12)

7 7 Sedangkan menurut Natawidjaya penyuluhan dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu dimana yang seseorang (penyuluh) berusaha membantu orang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungannya dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu mendatang. (Natawidjaya, 1987: 32) Berdasarkan pengertian diatas Bimbingan Penyuluhan Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. (Musnamar,1999:5) Suyanto dalam bukunya psikologi kepribadian mengartikan kepribadian adalah suatu totalitas psikophisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik (Ahyadi,2001:12) Sedangkan Syarif dalam bukunya psikologi qur'ani mengemukakan kepribadian adalah kumpulan ciri-ciri perilaku, tindakan, perasaan yang disadari oleh pemikiran dan konsepsi akal. (Syarif,2002:1480 Berdasarkan pengertian diatas maka yang dimaksud dengan kepribadian muslim adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya yakni baik tingkah lakunya, kegiatan-kegiatan jiwa maupun filsafat hidup dan kepercayaannya menunjukkan pengabdian kepada Tuhan, penyerahan diri kepada Nya. (Marimba, 1989:73) Adapun yang dimaksud dengan usia lanjut, menurut Hawari adalah mereka yang telah menjalani siklus kehidupan diatas usia 65 tahun yang terbagi

8 8 dalam dua golongan yaitu young old (65 sampai 74 tahun), dan old-old (diatas 75 tahun). (Hawari, 1997:244) Departemen sosial mencanangkan bahwa batas usia lanjut adalah 60 tahun atau lebih. (Depkes, 1999:2) Sedang yang dimaksud dengan usia lanjut dalam pembahasan skripsi ini adalah lansia yang berumur 55 tahun keatas yang tinggal di PWHI Ngaliyan Semarang sebagai objek penelitian. 1.5 Telaah Pustaka Sebelum penelitian ini dilakukan, sebelumnya ada beberapa karya yang membahas tema lain yang hampir serupa seperti Upaya Panti Wredha Purbo Yuwono dalam pembinaan mental keagamaan pada manusia usia lanjut di Klampok Brebes, oleh Nani Arfaeni tahun Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa untuk membina kesehatan mental manula, agama sangat berperan besar. Dalam hal ini agama menjadi unsur yang menentukan dalam konstruksi kepribadian manula. Untuk semua itu, pembinaan mental agama Islam pada manula harus berlangsung secara terus menerus. (Arfaeni, 2000) Untuk selanjutnya adalah penelitian yang berjudul Bimbingan keagamaan kepada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Pucang Gading Kelurahan Plamongan Sari Kecamatan Pedurungan Kodia Semarang, oleh Nuri Faizah tahun 1999, Dalam penelitian ini sedikit banyak telah disinggung tentang adanya metode yang tepat dalam membimbing, sehingga diharapkan kelayan panti sosial

9 9 Tresna Wredha selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWTsebagai bekal menghadap kepada-nya di hari akhir. ( Faizah, 1999 ) Sementara itu, ada buku yang membahas mengenai lansia yang berjudul Masalah masa tua dan ilmu penyakit di masa tua, oleh Seno Sastroamidjojo tahun Buku tersebut lebih banyak menerangkan tentang proses menjadi tua yang mutlak tak dapat dihindarkan, sehingga orang di masa lansia berumur pendek (paling tinggi 65 tahun). Dalam pada itu kesehatannya, baik dibidang jasmani maupun rohani terganggu, sehingga orang yang demikian itu, dengan sendirinya tidak akan merasa bahagia dan daya penyesuaian jiwanya sukar ditemukan ( Sastroamidjojo, 1971 ). Adapun dari hasil survei kepustakaan, penelitian di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang telah dilakukan oleh beberapa orang terutama dari sisi pelayanan kesehatan yang diberikan oleh panti bagi penghuninya. Penelitian tersebut antara lain : Hasil observasi dengan segala permasalahannya dan cara penanggulangannya di Panti Wredha Harapan Ibu Kota Semarang, oleh Totok Subiyanto tahun Penelitian ini memfokuskan pada berbagai masalah yang dihadapi panti yaitu berkenaan tentang sanitasi lingkungan, personal higiene, nutrisi dan kesehatan. Dari penelitian ini dapat diketahui sejauh mana permasalahan yang dihadapi panti dilihat dari empat aspek tersebut dan solusi yang diberikan peneliti

10 10 untuk mengatasi dan memperbaiki kekurangan dari keempat aspek masalah di panti. (Subiyanto, 1999) Sedangkan penelitian berikutnya adalah Tinjauan Kasus Perawatan Pada Lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan, oleh Joko Ariyanto tahun Penelitian ini mencoba untuk melihat kasus perawatan terhadap beberapa penyakit yang dialami lansia di panti tersebut. Dari hasil pengkajian ternyata ditemukan penyakit seperti hipertensi, rematik, gangguan psikologis, osteoporosis, gatal-gatal, batuk, katarak dan tata cara perawatan bagi masingmasing penyakit yang kemudian peneliti menilai apakah perawatan bagi lansia di sana sudah memenuhi standar atau belum. (Ariyanto, 2004) Penelitian selanjutnya adalah Beberapa Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kebugaran Jasmani pada Manusia Usia Lanjut di Jawa Tengah (Studi Kasus Di Panti Wredha Kota Semarang), Oleh Suharyo, S.KM dan dr. Zaenal Sugiyanto tahun Penelitian ini mendeskripsikan tentang beberapa resiko yang berhubungan dengan kebugaran jasmani pada manusia usia lanjut. Dari penelitian ini kemudian akan diketahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kebugaran jasmani pada lansia. (Suharyo dan Sugiyanto, 2004) Sementara dalam penelitian ini, Peneliti memfokuskan pada permasalahan seputar Bimbingan Konseling dimana penelitian ini mencoba menganalisa materi Bimbingan Penyuluhan Islam di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang dan bagaimana pengaruhnya terhadap kepribadian muslim.

11 Metode Penelitian Jenis dan Pendekatan Penelitian - Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Margono, 2004 : 36) Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terbagi dalam sumber primer dan sekunder. 1. Sumber Primer Sumber primer adalah data utama penelitian mengenai lansia. Data utama tersebut dapat diperoleh dari : 1. Pengurus yayasan 2. Penghuni panti 3. Buku-buku Buku-buku yang dimaksud antara lain adalah masalah masa tua dan ilmu penyakit dimasa tua, Kecerdasan pada usia lanjut dan demensia, Fisioterapi pada lansia, dan di atas 40 tahun kondisi problematik pria wanita. 2. Sumber Sekunder Merupakan data pendukung penelitian yang bisa menambah penjelasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan lansia.

12 Teknik Pengumpulan Data Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik : 1. Library Research Yaitu mengumpulkan data dengan cara melakukan penelusuran terhadap buku-buku dan bermacam-macam tulisan yang berkaitan dengan penelitian. (Singarimbun dan Efendi, 1987:45) Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang landasan teori pada bab 2 tentang Bimbingan Penyuluhan Islam dan kepribadian muslim yang sifatnya mencari literatur yang ada hubungannya dengan judul diatas. 2. Field research Data lapangan yang dilakukan pada kancah gejala-gejala yang diselidiki. (Hadi, 1995:10) Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi tentang aktivitas lansia di panti. Adapun sebagai kelengkapan dalam pengumpulan data, penulis akan menggali data-data tersebut dengan menggunakan beberapa metode antara lain : 1) Observasi partisipan Observasi partisipan adalah suatu proses pengamatan bagian dalam dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan di observasi. (Margono, 2004:161). Teknik ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung bagaimana

13 13 materi bimbingan yang diberikan dan respon yang ditunjukkan penghuninya. 2) Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang di wawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Moleong, 2001:135) Dalam penerapan metode ini, penulis melakukan wawancara dengan para pengurus panti dan penghuni panti yang penulis teliti. Adapun yang penulis wawancarai adalah dari pihak pengurus tiga orang dan dari penghuni panti lima orang, hal itu dilakukan karena sudah bisa dianggap mewakili dan mengerti masalah pengelolaan dan segala fenomena yang terjadi di panti tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan interview yang bebas tetapi menggunakan kerangka pertanyaan. Metode wawancara ini diajukan dengan tujuan dapat memperoleh informasi lengkap tehadap para pembimbing dan lansia, selain itu untuk memeperkuat data, hasil observasi yang peneliti lakukan sehingga data lebih valid. 3) Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data sekunder berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda, legger dan sebagainya.

14 14 (Nur Syam, 1991:109) Metode ini digunakan untuk membantu metode wawancara dalam mengungkapkan data-data yang ditentukan dalam wawancara, mengingat metode dokumentasi sangat efektif untuk mengecek adanya kemungkinan 2 sumber yang berbeda dalam masalah yang sama, selain itu untuk mencari data pada bab 3 tentang kondisi atau profil panti baik sejarah berdirinya, tujuan, visi misi, prosedur, pelayanan dan kondisi pengurus dan penghuninya. 4) Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah analisis data dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian ini dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. (Sevilla, 1993:71) Metode deskriptif merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang nampak, dalam hal ini tidak hanya penyajian data secara deskriptif, tetapi data yang terkumpul diolah dan ditafsirkan. (Nawawi. 1996: 73)

15 Sistematika Penulisan Dalam rangka menguraikan pembahasan masalah diatas maka penulis berusaha menyusun kerangka penelitian secara sistematis agar pembahasan lebih terarah dan mudah dipahami serta yang tidak kalah penting adalah uraian-uraian yang disajikan nantinya mampu menjawab permasalahan yang telah disebutkan. Bab I Pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teoritik, telaah pustaka, metode penelitian, sistematika penulisan skripsi. Bab II Tinjauan umum tentang Bimbingan Penyuluhan Islam, kepribadian muslim dan usia lanjut. Berisi Bimbingan Penyuluhan Islam meliputi pengertian Bimbingan Penyuluhan Islam, Dasar dan tujuan Bimbingan Penyuluhan Islam, metode Bimbingan Penyuluhan Islam. Sub kedua mengenai kepribadian muslim meliputi pengertian kepribadian secara bahasa, pengertian kepribadian secara istilah, pengertian kepribadian muslim dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian. Sub ketigaadalah usia lanjut meliputi pengertian usia lanjut, batasan usia lanjut, gangguan usia lanjut, aspek psikososial usia lanjut, lansia dalam pandangan Islam dan perkembangan keagamaan usia lanjut. Bab III Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan Islam di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang meliputi gambaran umum yang terdiri dari sejarah berdiri Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang mengetengahkan, kedudukan tujuan dan fungsi Panti Wredha Harapan

16 16 Ibu, letak geografis Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang, struktur organisasi, fasilitas Panti Wredha Harapan Ibu, sumber dana panti, sub bab kedua pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan Islam di Panti Wredha Harapan Ibu, sub bab ketiga metode Bimbingan Penyuluhan Islam di Panti Wredha Harapan Ibu, sub bab keempat materi Bimbingan Penyuluhan Islam dan sub bab keenam adalah faktor penghambat dalam mencapai materi Bimbingan Penyuluhan Islam. Bab IV Berisi analisis materi Bimbingan Penyuluhan Islam dan implikasinya terhadap kepribadian muslim meliputi dua sub bab yaitu analisis terhadap materi Bimbingan Penyuluhan Islam di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang, sub bab kedua implikasi materi Bimbingan Penyuluhan Islam terhadap kepribadian muslim, faktorfaktor penghambat dan penunjang keberhasilan materi Bimbingan Penyuluhan Islam di Panti Wredha Harapan Ibu. Bab V Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan hasil dari pengkajian dan analisis materi Bimbingan Penyuluhan Islam di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang dan implikasinya terhadap kepribadian muslim. Pada bab ini juga dicantumkan kesimpulan dan saran-saran serta diikuti uraian kata penutup. Setelah penutup, dilampirkan pula daftar pustaka, biodata dan lampiran-lampiran.

BAB I PENDAHULUAN. diramalkan. Setiap masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling

BAB I PENDAHULUAN. diramalkan. Setiap masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian periode yang berurutan, mulai periode prenatal hingga lanjut usia. Semua individu mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lansia merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Lansia merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lansia merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang yaitu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi, dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di era modernisasi telah merambah ke seluruh. penjuru dunia. Hal ini membuat manusia terlena dengan kemegahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di era modernisasi telah merambah ke seluruh. penjuru dunia. Hal ini membuat manusia terlena dengan kemegahan dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kehidupan manusia di era modernisasi telah merambah ke seluruh penjuru dunia. Hal ini membuat manusia terlena dengan kemegahan dan kemajuan yang ada. Mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam rangka membangun manusia Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam rangka membangun manusia Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BIMBINGAN AGAMA ISLAM BAGI PARA LANJUT USIA

BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BIMBINGAN AGAMA ISLAM BAGI PARA LANJUT USIA BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BIMBINGAN AGAMA ISLAM BAGI PARA LANJUT USIA 4.1. Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam Di Panti Wredha Sultan Fatah Demak Panti

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) PENDAPAT M. YUNAN NASUTION TENTANG KEKUATAN DOA TERHADAP PERKEMBANGAN ROHANIAH DALAM BUKU PEGANGAN HIDUP (ANALISIS MATERI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Menurut Shaleh A. Rasyad (1993:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Islam Pati merupakan Rumah sakit yang didirikan oleh Yayasan Kesejahteraan Muslimat (YKM). Rumah Sakit ini dalam memberikan pelayanan kesehatan bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari kepribadian yang sebenarnya. 1 Perilaku manusia dapat dikatakan sebagai perwujudan dari kepribadiannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan segala aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan segala aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan segala aspek perkembangan kehidupan dan tingkah laku manusia. Perkembangan itu terjadi dengan tahapan-tahapan tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas manusia, maka jelaslah bahwa manusia yang enggan bekerja, malas, dan tidak mau mendayagunakan seluruh

Lebih terperinci

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15 BAB I A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai

Lebih terperinci

إحياء العربية : السنة الثالثة العدد 1 يناير -

إحياء العربية : السنة الثالثة العدد 1 يناير - HUBUNGAN TASAWUF DENGAN ILMU JIWA AGAMA Apriliana Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah Medan Abstrak Penelitian hubungan tasauf dengan ilmu jiwa agama merupakan penelitian yang bertujuan untuk:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAGI PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Fisik dan psikis adalah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menikah dan kuliah sama pentingnya, secara sederhana bisa digambarkan,

BAB I PENDAHULUAN. Menikah dan kuliah sama pentingnya, secara sederhana bisa digambarkan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menikah dan kuliah sama pentingnya, secara sederhana bisa digambarkan, menikah jelas kaitannya dengan rumah tangga. Adapun kuliah hubungannya dengan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. amanah dari Allah SWT dan fungsi sebagai generasi penerus kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. amanah dari Allah SWT dan fungsi sebagai generasi penerus kehidupan di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara logis anak memiliki dua nilai fungsi, yakni fungsi sebagai amanah dari Allah SWT dan fungsi sebagai generasi penerus kehidupan di masa depan. Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dua hal, yaitu rukun islam dan rukun iman. Rukun islam ada lima, dan

BAB I PENDAHULUAN. dua hal, yaitu rukun islam dan rukun iman. Rukun islam ada lima, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah yang senantiasa berpegang teguh pada Al Qur an dan Sunah. Dalam pengamalannya, Islam tidak pernah lepas dari dua hal, yaitu rukun islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah Bimbingan atau pembinaan secara sadar oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah Bimbingan atau pembinaan secara sadar oleh pendidik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah Bimbingan atau pembinaan secara sadar oleh pendidik terhadap peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (Marimba, 1981 : 19

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN 90 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN A. Analisis implementasi bimbingan sosial pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang Bimbingan sosial dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama diwahyukan Tuhan untuk kepentingan manusia. Dengan bimbingan agama, diharapkan manusia mendapatkan pegangan yang pasti untuk menjalankan hidup dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masjid adalah sebagai pusat kegiatan keagamaan dan keberadaannya tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah menjadi institusi terpenting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS, PENDEKATAN DAN SPESIFIKASI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 2 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yasng berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh nantinya berupa angka-angka. Dari angka yang diperoleh akan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh nantinya berupa angka-angka. Dari angka yang diperoleh akan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, karena data-data yang diperoleh nantinya berupa angka-angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berusaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah mengembangkan individu sebagai manusia. Sehingga dapat hidup optimal, baik sebagai pribadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Haji adalah rukun Islam yang terakhir yang menjadi penyempurna dan penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong mampu tetapi tidak mau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini lebih menekankan pada analisisnya. Pada proses penyimpulan deduktif dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research). Field Research adalah penelitian yang dilakukan di lapangan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk-nya bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk-nya bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekuasaaan Allah SWT tidak terbatas dan begitu luar biasa bahkan sangat sempurna. Semua dapat dilihat pada penciptaan malaikat, iblis, jin, alam semesta dan bahkan ciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan ciptaan Allah yang paling indah, tinggi derajatnya dibandingkan mahluk Allah yang lain. Manusia diberi kelebihan berupa akal dan fikiran agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertanggungjawabkan semua perilaku selama hidupnya. Idealnya,

BAB I PENDAHULUAN. mempertanggungjawabkan semua perilaku selama hidupnya. Idealnya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam, pendidikan bermakna luas, yaitu upaya sadar untuk membantu manusia menemukan jati dirinya sehingga bisa mengetahui dari mana ia berasal, tercipta

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 2 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an sebagai Kitab Suci umat Islam merupakan kumpulan firman Allah (kalam Allah) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu berusia 60 tahun ke atas (Depdikbud, 2000: 998). berharga dan depresi. (Rahman, 2001: 97).

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu berusia 60 tahun ke atas (Depdikbud, 2000: 998). berharga dan depresi. (Rahman, 2001: 97). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lansia atau manusia lanjut usia adalah makhluk Alloh SWT, dalam perkembangan individu berusia 60 tahun ke atas (Depdikbud, 2000: 998). Pada usia di atas 65 tahun,

Lebih terperinci

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari pasti berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari pasti berhadapan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari pasti berhadapan dengan masalah, konflik dan situasi atau kejadian yang tidak menyenangkan terkait dengan diri sendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara hukum tercantum dalam Pasal 1 ayat 3 UUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara hukum tercantum dalam Pasal 1 ayat 3 UUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara hukum tercantum dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945. Tidak bisa dipungkiri walaupun pemerintah telah menetapkan hukum untuk para pelanggarnya.

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR. Skripsi. Diajukan Oleh : J A S M A N I

PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR. Skripsi. Diajukan Oleh : J A S M A N I PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR Skripsi Diajukan Oleh : J A S M A N I Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang suci, termulia

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang suci, termulia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang suci, termulia dan tersempurna dibandingkan dengan mahluk lainnya, tetapi sekaligus memiliki

Lebih terperinci

, 2015 MODEL PENDIDIKAN ISLAM BAGI LANSIA DI DAARUT TAUHIID BANDUNG

, 2015 MODEL PENDIDIKAN ISLAM BAGI LANSIA DI DAARUT TAUHIID BANDUNG A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam bentuk sebaikbaiknya. Ia diberi akal untuk senantiasa berfikir dan mengembangkan potensinya. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersiap-siap mengakses dan menangani klien-klien lansia. Terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. bersiap-siap mengakses dan menangani klien-klien lansia. Terlepas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan semakin besar proporsi populasi orang-orang lanjut usia (lansia) beserta heterogenitas, pengalaman hidup yang kompleks, dan perubahan demografis dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu harapan bangsa dimana nantinya remaja diharapkan dapat meneruskan nilai-nilai perjuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas Sumber

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas Sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern, seperti sekarang ini menuntut adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ekstrakurikuler PAI di sekolah ini cukup tinggi dan beragam.

BAB III METODE PENELITIAN. ekstrakurikuler PAI di sekolah ini cukup tinggi dan beragam. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Jenis Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP 17 1 Pagelaran Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa tingkat intensitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelahiran seorang anak di dunia ini adalah kebanggaan tersendiri bagi keluarga, manusia tidak dapat meminta anaknya berwajah cantik atau tampan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan manusia akan mudah mengikuti perkembangan dan tidak akan terbelakang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL 71 BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL Sekolah merupakan institusi yang bertanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin A. Pendahuluan TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM --------------------------------------------------------------------- Oleh : Fahrudin Tujuan agama Islam diturunkan Allah kepada manusia melalui utusan-nya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Jenis Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMPN 17 Kota Bandar Lampung Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa tingkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai 69 BAB IV ANALISIS MASALAH 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai Rehabilitasi Data hasil penelitian lapangan memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa pada awal anak tuna netra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian. Dengan kata lain metode penelitian akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupan pasti akan dihadapkan dengan cobaan untuk mengetahui sebagaimana usaha lahir dan batin seseorang ketika dihadapkan pada ujian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, h. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, h. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan. melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat

BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan. melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan bagian yang sangat penting di dalam Islam, karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat merupakan aktifitas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan manusia. Pada tahap ini, lanjut usia akan mengalami perubahan-perubahan pada kondisi fisik maupun psikis.

Lebih terperinci

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008 FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalani aspek kehidupan. Agama Islam mengajarkan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. menjalani aspek kehidupan. Agama Islam mengajarkan bagaimana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Islam mengatur berbagai dimensi hubungan manusia dalam menjalani aspek kehidupan. Agama Islam mengajarkan bagaimana melakukan hubungan baik antara manusia dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari karena sebagai masa periode terakhir yang dilewati oleh

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari karena sebagai masa periode terakhir yang dilewati oleh BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Manusia di dalam kehidupannya di dunia menghadapi berbagai macam masalah baik secara langsung maupun tidak langsung sudah menjadi kodrat manusia berkeluh kesah ketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi organisasi yang tidak hanya menjalankan fungsi sosial membina

BAB I PENDAHULUAN. menjadi organisasi yang tidak hanya menjalankan fungsi sosial membina BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Panti asuhan sebagai penyelenggara usaha kesejahteraan sosial (UKS) menjadi organisasi yang tidak hanya menjalankan fungsi sosial membina anak-anak penyandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan 100 BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan Hasil yang dapat diketahui dari pelaksanaan metode SEFT Total Solution dalam menangani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 13 Tahun Dalam undang-undang ini disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 13 Tahun Dalam undang-undang ini disebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia telah diatur dalam Undang-undang No 13 Tahun 2008. Dalam undang-undang ini disebutkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif lapangan. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penulisan skripsi ini digunakan beberapa macam metode untuk mengumpulkan informasi maupun data berkaitan erat dengan masalah peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah merupakan karunia yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat menjalankan nilai-nilai sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan sama sekali tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik dalam keluarga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang sangat mendesak akan pendidikan yang berkualitas atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang sangat mendesak akan pendidikan yang berkualitas atas dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Awal berdirinya SDIT Abu Bakar Ash Shidiq Pati merupakan kebutuhan yang sangat mendesak akan pendidikan yang berkualitas atas dasar aqidah yang kuat, pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan. Menurut An- Nabhani sekumpulan aturan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Jika dilihat dari salah satu fungsi diturunkannya Al-Qur'an adalah untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap terjaga. Sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua manusia dimuka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. semua manusia dimuka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia dimuka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangan sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Orang tua yang memiliki fungsi cukup besar dalam menghantarkan putra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Orang tua yang memiliki fungsi cukup besar dalam menghantarkan putra BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang tua yang memiliki fungsi cukup besar dalam menghantarkan putra putrinya dalam pendidikan tentu mampu melakukan pengawasan dan memotivasi anak untuk mau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan antar manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kementerian Agama sebagai sub sistem pemerintahan Republik Indonesia mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas pemerintah di bidang agama. Dalam melaksanakan tugasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Sehingga banyak orang yang melakukan penyimpangan tingkah laku dari

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Sehingga banyak orang yang melakukan penyimpangan tingkah laku dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat modern yang serba kompleks, memunculkan banyak masalah sosial. Sehingga banyak orang yang melakukan penyimpangan tingkah laku dari norma-norma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan emosi menentukan potensi untuk mempelajari ketrampilanketrampilan

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan emosi menentukan potensi untuk mempelajari ketrampilanketrampilan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan emosi menentukan potensi untuk mempelajari ketrampilanketrampilan praktis yang didasarkan pada lima unsurnya: kesadaran diri, motivasi, pengaturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk mewujudkan pembangunan nasional di Negara Indonesia. Tanpa adanya pendidikan tentu Negara akan lemah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba,

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini bukan hanya mengenai ekonomi, keamanan dan kesehatan, tetapi juga menurunnya kualitas sumber daya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A. 56 BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A. Analisis Moral Klien Anak di Balai Pemasyarakatan Klas I Semarang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an BAB IV ANALISA Melihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa mayoritas masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an merupakan acuan moral untuk memecahkan problem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan interaksi simbolik. Pendekatan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang digunakan dalam pengumpulan data dan analisis data yang digunakan untuk menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau narapidana agar mereka dapat kembali hidup bermasyarakat dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. atau narapidana agar mereka dapat kembali hidup bermasyarakat dengan baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur lembaga pembinaan yang ada di Indonesia yaitu adalah Lembaga Pemasyaratakat (Lapas). Dalam hal ini, Lapas merupakan lembaga yang mempunyai tugas

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT SITI MUSDAH MULIA TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA

ANALISIS PENDAPAT SITI MUSDAH MULIA TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA ANALISIS PENDAPAT SITI MUSDAH MULIA TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi Syarat guna memperoleh gelar Sarjana Dalam Ilmu Syari ah Oleh: AHMAD RIFQI 082111046

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek kehidupan, yaitu pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu tujuan penelitian serta dapat menumbuhkan kualitas dari hasil

BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu tujuan penelitian serta dapat menumbuhkan kualitas dari hasil 52 BAB III METODE PENELITIAN Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan, dan menggunakan kebenaran suatu pengetahuan 1. Karena itu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pada dasarnya dilahirkan kedunia membawa berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pada dasarnya dilahirkan kedunia membawa berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pada dasarnya dilahirkan kedunia membawa berbagai potensi. Salah satunya adalah aspek moralitas. Baik buruknya potensi tersebut tergantung dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama ibarat pakaian menyamakan agama dengan pakaian tentu tidak selalu tepat meskipun keduanya memiliki kemiripan. Orang bisa melakukannya dengan mudah saja ketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT. Oleh karena ia memiliki keragaman kebutuhan yang. menghiasi dirinya yaitu pokok ajaran Islam yang meliputi :

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT. Oleh karena ia memiliki keragaman kebutuhan yang. menghiasi dirinya yaitu pokok ajaran Islam yang meliputi : 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan sebagai instituasi sosial mempunyai fungsi yang sangat penting untuk mengembangkan kebudayaan dan memajukan masyarakat dan bangsa. Dalam satu sisi dapatlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta mewujudkan pembangunan manusia seutuhnya, yang seimbang sesuai dengan tujuan pembangunan bangsa. Agama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk melakukan penelitian ilmiah haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip dan metode ilmiah. Oleh karenanya, diperlukan adanya metodologi atau

Lebih terperinci