Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak"

Transkripsi

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 7 SINGARAJA. B. Made Ayu Puspita Dewi 1, Desak Putu Parmiti 2, Ketut Pudjawan 3 1 Jurusan TP, 2 Jurusan TP, 3 Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {yupita_dewi@yahoo.co.id 1, dskpt_parmiti@yahoo.co.id 2, ketutpudjawan@gmail.com 3 } Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja, (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan multimedia interaktif pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja, (3) mengetahui perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan multimedia interaktif dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja yang berjumlah 110 orang. Data kemampuan berpikir kreatif IPA dikumpulkan dengan menggunakan metode tes. Tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda (tes objektif) yang diperluas (disertai alasan). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yaitu uji-t.hasil dari penelitian ini : 1) Kemampuan berpikir kreatif IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja pada kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan model Contextual Teaching and Learning diperoleh rata-rata skor 114,5 dan berada pada katagori tinggi. Jika dikonversikan dalam grafik polygon, kurve sebaran datanya adalah juling negativ. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis deskriptif bahwa Mo < Me < M (114,5<118,1<125). 2)Kemampuan berpikir kreatif IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja pada kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan model konvensional diperoleh rata-rata skor 54,6 dan berada pada katagori rendah. Jika dikonversikan dalam grafik polygon, kurve sebaran datanya adalah juling positif. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis deskriptif bahwa Mo < Me < M (54,6 < 73 < 74,60). 3)Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif siswa antara siswa yang dibelajarkan dengan model Contextual Teaching and Learning dan siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional di SMP Negeri 7 Singaraja (t hit > t tab, t hit = 16,248 dan t tab = 1,980). Hal ini berarti model pembelajaran Contextual Teaching and Learning berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Kata-kata kunci: Contextual Teaching and Learning, Multimedia Interaktif, Kemampuan Berpikir kreatif Abstract This study aimed to (1) describe the creative thinking ability of science from the students which are studying with applying conventional study to the stundents in grade VIII SMP Negri 7 Singaraja (2) describe the creative thinking ability of science from the students which are studying with applying Contextual Teaching and Learning helping

2 with interactive multimedia to the students in grade VIII SMP Negeri 7 Singaraja (3) the significant differences of creative thinking ability of science between the students who are learning with Contextual Teaching and Learning helping with interactive multimedia and students who are learning with convensional to the students in grade VIII SMP Negeri 7 Singaraja. This research is kuasi experiment. The subject of this research are all of the students in grade VIII SMP Negeri 7 Singaraja, the number are 110 students. The data of the creative thinking ability of science are collected with objective test. The data which are having when the research analyze by descriptive statistics analyze technique and inferensial statistics that is t-experiment. The result of this research said if there are significant differences the ability of science between the students which are learning trough Contextual Teaching and Learning model with learning trough conventional to the students in grade VIII SMP Negeri 7 Singaraja in year 2014/2015. This proved with the result of analyze t-experiment that is t- count >t- table with the significance of the count 5%( α=0,05) with dk=54 that is t- count = 2,536>ttable=2,021.Contextual Teaching and Learning means assisted interactive effect on increasing the ability of the creative thinking of students in the subjects of science in grade VIII SMP Negeri 7 Singaraja Keywords: Contextual Teaching and Learning, interactive multimedia,creative thinking ability of science PENDAHULUAN Kemajuan kehidupan suatu bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan. Pendidikan yang tertata dengan baik dapat menciptakan generasi yang berkualitas, cerdas, dan bermoral. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Departemen Pendidikan Nasional telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, antara lain dengan mengadakan berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaaan buku, alat pelajaran, dan masih banyak lagi. Meskipun demikian hasilnya masih jauh memuaskan. Secara formal guru sebagai pengelola pendidikan harus dapat mengupayakan agar terjadi interaksi antara siswa dengan komponenkomponen lainnya. Idealnya kegiatan pembelajaran dilaksanakan bukan hanya berpusat pada guru sebagai sumber pengetahuan (teacher center), tetapi melibatkan peran siswa secara aktif dalam proses pembelajarannya, sehingga hasil pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Agar materi ajar dapat dipahami dan pembelajaran terasa menarik, seorang guru harus tepat dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, agar tujuan yang diharapkan di akhir pembelajaran dapat tercapai.kenyataannya, sampai saat ini pembelajaran yang dilakukan masih didominasi oleh guru sebagai sumber pengetahuan, sehingga model konvensional berupa ceramah menjadi pilihan dalam menentukan strategi belajar. Oleh sebab itu, sering kali guru mengabaikan pengetahuan awal siswa. Hal ini menjadi salah satu penyebab dari kesulitan belajar yang dialami siswa dalam mengembangkan kreatifitas yang dimilikinya, dan kemampuan berpikir kreatif siswa tidak berkembang, karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berpusat pada guru, sehingga siswa hanya menerima materi yang diberikan oleh guru tanpa ada peran aktif dari siswa itu sendiri untuk mengembangkan pengetahuan awal dan kreativitas yang dimilikinya tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Putu Ardika S.Pd selaku guru IPA di SMP Negeri 7 Singaraja menyatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa sangatlah rendah. Siswa harus dituntun oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran, tanpa adanya inisiatif dari siswa untuk belajar terlebih dahulu, sehingga sulit bagi siswa untuk menemukan ide-ide atau gagasangagasan baru dalam permasalahan pembelajaran yang ditemui tanpa bantuan dari guru. Dalam proses pembelajaran

3 cara konvensional lebih sering dipergunakan daripada menggunakan media. Pembelajaran dengan cara konvensinal (ceramah) lebih membuat siswa menjadi cepat mengingat pembelajaran hanya pada saat pembelajaran berlangsung saja, setelah itu siswa akan lupa lagi dengan materi yang disampaikan oleh guru. Sedangkan pada saat menggunakan media dalam proses pembelajaran siswa lebih memperhatikan animasi-animasi yang ada dan gambargambar yang ditampilkan dibandingkan dengan pesan yang disampaikan dari media tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman antara pesan materi yang disampaikan dengan gambar dan animasi yang dilihat oleh siswa. Oleh karena itu, sebagai seorang teknolog pembelajaran atau sebagai pembuat media pebelajaran seharusnya tetap diperhatikan kaidah pembuatan media pembelajaran untuk anak SMP agar tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran dengan cara konvensinal (ceramah) lebih membuat siswa menjadi cepat mengingat pembelajaran hanya pada saat pembelajaran berlangsung saja, setelah itu siswa akan lupa lagi dengan materi yang disampaikan oleh guru. Sedangkan pada saat menggunakan media dalam proses pembelajaran siswa lebih memperhatikan animasi-animasi yang ada dan gambargambar yang ditampilkan dibandingkan dengan pesan yang disampaikan dari media tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman antara pesan materi yang disampaikan dengan gambar dan animasi yang dilihat oleh siswa. Oleh karena itu, sebagai seorang teknolog pembelajaran atau sebagai pembuat media pebelajaran seharusnya tetap diperhatikan kaidah pembuatan media pembelajaran untuk anak SMP agar tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Model yang dipilih dalam penelitian ini adalah model CTL (Contextual Teaching and Learning). Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru dalam mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan seharihari Trianto (2007:103), sehingga guru lebih mudah menjelaskan dan siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Model pembelajaran CTL dengan berbantuan multimedia interaktif akan lebih menarik minat siswa dalam belajar, dengan ditampilkannya animasianimasi dari multimedia yang ditayangkan serta contoh nyata yang diberikan oleh guru. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka adapun permasalahan yang muncul untuk dijadikan dasar pada penelitian eksperimen ini adalah sebagai berikut. (1) Bagaimana deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja?, (2) Bagaimana deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan multimedia interaktif pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja?, (3) Bagaimana perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan multimedia interaktif dengan siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja?. Tujuan yang diharapkan dari penelitian eksperimen ini adalah untuk (1) mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja, (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan multimedia interaktif pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja, (3) perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and

4 Learning (CTL) berbantuan multimedia interaktif dengan siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja. METODE Agung (2014:2) mengemukakan metode penelitian adalah suatu jalan atau cara yang dilalui untuk melaksanakan kegiatan penelitian. Pada dasarkan metode penelitian adalah cara untuk memperoleh pengetahuaan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas. Populasi adalah keseluruhan objek dalam suatu penelitian (Agung, 2014:69). Sedangkan Narbuko (2005) menyatakan populasi adalah seluruh subjek yang diselidiki. Jadi, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari kumpulan semua anggota yang ingin diamati. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas VIII di SMP Negeri 7 Singaraja Tabel 3.1 Populasi Kelas VIII Di SMP N 7 Singaraja No. Kelas Populasi Jumlah 1 Kelas VIII.A 28 orang 2 Kelas VIII.B 27 orang 3 Kelas VIII.C 28 orang 4 Kelas VIII.D 27 orang Menurut Agung (2014:69) sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil, yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Sedangkan menurut Sukardi (2003) sampel penelitian adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. Pada penelitian ini, pemilihan sampel yang digunakan untuk memilih kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah dengan cara Random sampling/sampling kelompok acak. Dalam penentuan kelas eksperimen dan kelas control dilakukan pengundian dengan memberi nomor urut pada masing-masing kelas. Dari pengundian tersebut ditentukan suatu kelas sebagai kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran CTL. Sedangkan satu kelas lagi sebagai kelompok kontrol yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Untuk lebih meyakinkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setara, sebelum melakukan treatment peneliti melakukan uji beda untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan skor rata-rata peserta didik. Adapun data yang digunakan adalah nilai hasil belajar IPA semester genap yang diperoleh dari guru kelas yang mengajar. Nilai IPA masingmasing kelas akan dibandingkan dengan kelas lainnya dengan menggunakan uji Anava Satu Jalan, pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis dengan ANAVA A pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai F hit sebesar 0.17 sedangkan nilai F tab pada db antar = 3 dan db dal = 106 yaitu diperoleh F tab sebesar Dengan demikian, maka terlihat F hit < F tab sehingga H 0 diterima. Dari pernyataan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H 0 yang menyatakan tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dari hasil ulangan tengah semester genap kelas VIII.A, VIII.B, VIII.C, dan VIII.D, Dengan kata lain, hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Singaraja adalah setara. Langkah kedua adalah melakukan pengundian terhadap pasangan kelas yang setara untuk digunakan sebagai sampel. Dari pengundian diperoleh kelas VIII A dan VIII C sebagai sampel. Langkah ketiga adalah melakukan pengundian terhadap pasangan yang terpilih untuk menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil pengundian diperoleh VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII C sebagai kelas kontrol. Tabel 3.3 Anggota Sampel No. SMP 7 Singaraja Jumlah Siswa 1. Kelas VIII A (eksperimen) 28 orang 2. Kelas VIII C 28orang (kontrol) TOTAL 56 orang

5 Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental karena subjek penelitian adalah manusia yang tidak mungkin dikontrol secara ketat.dengan memperhatikan variabel-variabel tersebut, maka penelitian ini menggunakan rancangan penelitian post test only control group design seperti pada Gambar 3.1. E X 02 K 04 (Agung, 2012) Gambar 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan multimedi interaktif sebagai variabel bebas (independent variable) dan kemampuan berfikir kreatif siswa sebagai variabel terikat (dependent variable).data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang hasil kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran IPA kelas VIII SMP N 7 Singaraja, siswa kelompok eksperimen setelah penerapan model pembelajaran CTL berbantuan multimedia interaktif serta hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa kelompok kontrol setelah penerapan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja. Dalam penelitian ini digunakan satu jenis metode pengumpulan data yaitu metode tes. Metode tes adalah cara memperoleh data yang berbentuk tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang atau kelompok orang yang dites (Agung, 2013). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah hasil kemampuan berpikir kreatif IPA melalui pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan multimedia interaktif dan hasil kemampuan berpikir kreatif IPA melalui pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Untuk mengumpulkan data hasil kemampuan berpikir kreatif IPA maka diperlukan instrument penelitian berupa tes untuk mengukur hasil kemampuan berpikir kreatif IPA. Tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda yang berjumlah 40 butir soal. Setiap soal disertai 4 alternatif jawaban yang dipilih oleh siswa. Setiap jawaban yang benar mendapatkan skor (1) dan skor nol (0) untuk siswa yang menjawab salah. Instrumen hasil kemampuan berpikir kreatif IPA dinilai oleh pakar (expert judges) dalam bidang IPA. Penilaian ini dilakukan untuk menentukan validitas isi. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Instrumen hasil kemampuan berpikir kreatif IPA menggunakan tes kemampuan kognitif berbentuk pilihan ganda. Artinya tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu pengertian atau variabel yang hendak diukur. Dalam penelitian ini validitas isi dilakukan oleh dua orang pakar (expert judges) untuk kesesuaian antara kisi-kisi dan butir-butir instrumen. Kedua judges memberikan validitas secara deskriptif yaitu dengan memberikan perbaikan dan saran terhadap semua tes kemampuan kognitif. Uji validitas isi ditentukan oleh Gregory (2000). Mekanisme perhitungan validitas tersebut adalah sebagai berikut: 1) pakar menilai setiap instrumen; (2) penilaian dikelompokkan menjadi kurang relevan dan sangat relevan; (3) hasil penilaian pakar ditabulasi dalam bentuk matrik; (4) melakukan tabulasi silang antara dua pakar; (5) menghitung validitas isi. Selanjutnya sebelum digunakan instrumen akan diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Uji coba dilakukan dengan pertimbangan bahwa sampel uji coba telah menerima materi pelajaran IPA yang sama dengan sampel penelitian pada saat eksperimen berlangsung. Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas butir, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas tes.uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mendapat gambaran secara empirik mengenai kelayakan instrumen tersebut untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas instrumen berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

6 (Sugiono,2008). Untuk mengukur validitas butir tes digunakan rumus korelasi point biserial. Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut menunjukkan hasil yang mantap (Nurkancana & Sunartana, 1990: 141). Reliabilitas tes berhubungan dengan masalah keajegan hasil tes. Reliabilitas berhubungan dengan masalah keajegan hasil tes. Reliabilitas berhubungan dengan masalah keajegan hasil tes. Untuk menghitung reliabilitas instrumen kuesioner digunakan rumus Alpha-Cronbach. Tingkat kesukaran soal adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat kesukaran berkisar antara 0 (nol) dan 1 (satu). Makin besar tingkat kesukaran makin mudah soal tersebut, begitu pula sebaliknya semakin kecil tingkat kesukaran makin sukar soal tersebut. Langkah awal untuk mencari daya beda adalah, menentukan kelompok atas dan kelompok bawah dari peserta ujicoba. Penentuan masing-masing kelompok dilakukan dengan cara mengurut hasil ujicoba dari skor tertinggi ke terendah. Kemudian diambil 27% dari skor tertinggi dan 27% dari skor terendah. Selanjutnya 27% dari nilai tertinggi disebut kelompok atas dan 27% dari nilai terendah disebut kelompok bawah. Prosedur penelitian eksperimen yang dugunakan adalah 1. Tahap Awal a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. Sekolah yang dipilih adalah SMP Negeri 7 Singaraja yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan kepala sekolah pada sekolah tersebut. b. Observasi terhadap rancangan dan pelaksanaan belajar mengajar di kelas dan interview yang intensif dengan guru pengajar pada kelas yang bersangkutan, serta menentukan sampel penelitian yang meliputi menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. c. Merancang perangkat pembelajaran seperti rancangan pembelajaran (RPP) dan LKS mengenai materi untuk kelas model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan multimedia interaktif (kelas eksperimen) maupun kelas model pembelajaran konvensional (kelas kontrol). d. Mengkonsultasikan instrumen dengan melakukan uji judges. 2. Tahap Pelaksanaan a. Melakukan uji coba instrumen agar layak digunakan dalam penelitian b. Melaksanakan penelitian dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning berbantuan multimedia interaktif pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. 3. Tahap Akhir a. Mengadakan tes akhir (post test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. b. Menganalisis data hasil penelitian untuk menguji apakah hipotesis diterima atau ditolak. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mengetahui tinggi rendahnya kualitas dari dua variabel yaitu model pembelajaran dan hasil belajar.untuk menentukan variabel-variabel tersebut, skor rata-rata (mean) tiap-tiap variabel dikonversikan dengan menggunakan kriteria rata-rata ideal dan Standar Deviasi. Kelompok data yang diperkirakan dapat mewakili seluruh harga data yang ada dalam kelompok digunakan rumus mean, media, modus. Uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan pada penelitian, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan hasil kemampuan berpikir kreatif IPA antara siswa yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan multimedia interaktif dengan siswa yang diajarkan dengan menerapkan pembelajaran konvensional di pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja. HASIL DAN PEMBAHASAN Siswa pada kelompok eksperimen diberi perlakuan (treatment) berupa penerapan pembelajaran IPA melalui model Contextual Teaching and Learning sebanyak 8 kali, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian tes kemampuan berpikir kreatif IPA (Post Test) diakhir penelitian.

7 Hal ini dilakukan untuk meperoleh data hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa pada kelompok eksperimen. Nilai rata-rata hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa kelompok eksperimen yaitu dengan standar deviasi sebesar 7.03 dan varian sebesar Siswa pada kelompok kontrol diberi perlakuan (treatment) berupa penerapan pembelajaran konvensional sebanyak 8 kali, yang kemudian dilanjutkan pemberian tes kemampuan berpikir kreatif siswa berupa tes hasil kemampuan berpikir kreatif IPA (post test) diakhir penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa pada kelompok kontrol. nilai rata-rata hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa kelompok kontrol yaitu dengan standar deviasi sebesar 7.58 dan varian sebesar Berdasarkan pernyataan diatas diketahui bahwa nilai rata-rata hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa untuk kelompok eksperimen yang dibelajarkan melalui model Contextual Teaching and Learning adalah dengan varian sebesar dan standar deviasi sebesar Sedangkan untuk kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional diketahui nilai rata-rata hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa adalah dengan varian sebesar dan standar deviasi sebesar Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa siswa pada kelompok eksperimen yang dibelajarkan melalui penerapan model Contextual Teaching and Learning memiliki nilai rata-rata hasil kemampuan berpikir kreatif IPA yang lebih tinggi daripada siswa pada kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh data mengenai hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data hasil kemampuan berpikir kreatif IPA yang diperoleh pada kedua kelompok tersebut selanjutnya dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data.uji normalitas sebaran sebaran data dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran data hasil penelitian pada masingmasing kelompok berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan terhadap data hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji normalitas sebaran data hasil kemampuan berpikir kreatif IPA dilakukan dengan menggunakan analisis Chi-Kuadrat. Kriteria pengujian adalah jika x 2 hitung<x 2 tabel maka H 0 diterima (gagal ditolak) yang berarti data berdistirbusi normal. Harga x 2 tabel diperoleh dari tabel nilai-nilai Chi Kuadrat (lampiran) dengan taraf signifikasi 5% dan derajat kebebasannya (dk) = (k-1). Berdasarkan hal tersebut diperoleh harga x 2 tabel = Berdasarkan tabel kerja diperoleh x 2 hitung = sedangkan pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk ) = 6-1 = 5 diperoleh x 2 tabel = Karena x 2 hitung<x 2 tabel maka H 0 diterima (gagal ditolak) yang berarti sebaran data hasil hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa pada kelompok eksperimen berdistribusi normal.uji normalitas sebaran data hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa pada kelompok eksperimen. Berdasarkan tabel kerja diperoleh x 2 hitung = sedangkan pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk ) = 6-1 = 5 diperoleh x 2 tabel = Karena x 2 hitung<x 2 tabel maka H 0 diterima (gagal ditolak) yang berarti sebaran data hasil hasil hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa pada kelompok kontrol berdistribusi normal.uji normalitas sebaran data hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa pada kelompok kontrol. Setelah data hasil kemampuan berpikir kreatif IPA pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dinyatakan berdistribusi normal, uji prasyarat dilanjutkan dengan uji homogenitas varians.uji homogenitas varian untuk kedua kelompok menggunakan uji F. Kriteria pengujiannya adalah jika F hitung <F tabel maka data hasil kemampuan berpikir kreatif IPA dinyatakan homogeny.pengujian dilakukan pada taraf signifikasi 5% dengan derajat kebebasan untuk pembilang n 1-1 dan derajat kebebasan untuk penyebut n 2-1. Harga F tabel diperoleh dari tabel nilai-nilai distribusi

8 F. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh F hitung = sedangkan dengan derajat kebebasan pembilang = 28-1 = 27 dan derajat kebebasan penyebut = 28-1 = 27 pada taraf signifikansi 5% diperoleh F tabel = Sehingga diperoleh F hitung = < F tabel (α=0.05,27,27) = 1.93 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak. Ini berarti kedua kelompok memiliki varians yang homogen.uji homogenitas varians data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara rinci dapat dilihat pada lampiran 31. Berdasarkan hasil uji prasyarat, yaitu uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians diketahui bahwa data dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal serta memiliki varians yang homogeny.dengan demikian, uji hipotesis dengan uji-t dapat dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan melalui penerapan model Contextual Teaching and Learning dengan dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisi uji-t yang diperoleh yaitu t hitung >t tabel pada taraf signifikansi 5%(α=0,05) dengan dk = 54 yaitu t hitung = 2,536>t tabel =2,021. Perbedaan tersebut terjadi akibat adnya perbedaan perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adanya perbedaan perlakuan antara siswa yang dibelajarkan melalui model Contextual Teaching and Learning pada kelompok eksperimen dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol tentu akan memberikan dampak ataupun hasil yang berbeda pula terhadap hasil kemampuan berpikir kreatif IPA siswa. Berdasarkan hasil analisis nilai rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, diketahui bahwa rata-rata nilai pada kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu 80.30>76.80.Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa model Contextual Teaching and Learning memberikan pengaruh atau dampak yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Model Contextual Teaching and Learning suatu konsep pembelajaran yang lebih mengarah pada situasi nyata, sehingga siswa lebih mudah mengaitkan pembelajaran yang diberikan oleh guru terhadap pengetahuan yang siswa miliki dalam kehidupan sehari-hari dan siswa akan lebih mudah mengerti dengan materi yang disampaikan guru jika dikaitkan dengan situasi nyata. Dalam proses pembelajaran pada materi cahaya dan sifat-sifat cahaya siswa diberikan permasalahan yang berkaitan denga peristiwa sehari-hari yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian pertanyaapertanyaan yang bersifat menggali serta menuntun siswa dalam menemukan solusi dari permasalahan yang diberikan. Dalam kerja kelompoknya siswa dapat berbagi gagasan serta menggali berbagai informasi yang relevan dengan materi. Pembelajaran IPA yang demikian menyebabkan siswa tidak hanya menerima informasi yang diberikan guru saja, melainkan siswa dapat terlibat secara langsung dalam pemerolehan informasi tersebut. Siswa mampu untuk menghubungkan apa yang sedang atau telah dipelajari dengan kenyataan seaharihari. Pembelajaran IPA yang diterapkan melalui model Contextual Teaching and Learning dapat memotivasi siswa untuk memahami suatu permasalahan dengan lebih mendalam, sehingga siswa mampu mencapai jawaban yang dituju. Adanya motivasi yang ditimbulkan dari proses pembelajaran dapat memberikan dampak yang baik bagi perkembangan dan juga kemampuan berpikir kreatif siswa. Selain itu,pembelajaran IPA melalui model ini dapat meningkatkan perhatian dan fokus siswa, meningkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam pembelajaran, meningkatkan kreativitas siswa dalam menjawab dan menemukan solusi dari permasalahan yang diajukan, meningkatkan kualitas dan kuantitas jawaban siswa dalam menjawab pertanyaan dan menyelesaikan suatu permasalahan, serta menumbuhkan motivasi siswa dalam memahami suatu permasalahan serta lebih mendalam melalui pemberian pertanyaan-pertanyaan,

9 sehingga siswa mampu mencapai jawaban yang dituju. Oleh karena itu, pembelajaran IPA melalui model Contextual Teaching and Learning menjadi lebih optimal dan bermakna bagi siswa. Hal tersebut juga berdampak pada kemampuan berpikir kreatif siswa yang lebih baik serta meningkatnya motivasi siswa dalam belajar IPA. Pembelajaran IPA melalui penerapan model Contextual Teaching and Learning berbeda dengan pembelajaran IPA yang dilaksakan melalui pembelajaran konvensional. Pembelajaran IPA secara konvensional lebih cenderung pada kemampuan siswa dalam menghafal informasi. Kegiatan belajar mengajar lebih diarahkan pada aliran informasi dari guru kepada siswa, sehingga siswa yang dibelajarakan dengan pembelajaran konvensional cenderung pasif. Siswa kurang diberi kesempatan untuk menggali serta menemukan informasi atau pengetahuannya, sehingga pemahaman siswaterhadap materi IPA yang dipelajari cenderung kurang dan berdampak kurang baik pula terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Adanya perbedaan-perbedaan tersebut mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif siswa antara siswa yang dibelajarkan melalui penerapan model Contextual Teaching and Learning dengan dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja Tahun Ajaran 2014/2015. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh t hitung > t tabel pada taraf signifikansi 5% (α=0.05) dan dk = 54yaitu t hitung =2.536> t tabel (α=0.05,54) = Selain itu, berdasarkan hasil penelitian serta analisis yang telah dilakukan menunjukkan pula bahwa ratarata nilai pada kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan rata-rata nilai pada kelompok kontrol yaitu x 1 = > x2 = Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (H 1 ) diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil kemampuan berpikir kreatif IPA antara siswa yang dibelajarkan melalui penerapan model Contextual Teaching and Learning dengan yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja Tahun Ajaran 2014/2015. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh model Contectual Teaching and Learning terhadap hasil kemampuan berpikir kreatif belajar IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja Tahun Ajaran 2014/2015. Adapun saran yang dapat disampaikan setelah melaksanakan dan memperoleh hasil dari penelitian yaitu: Bagi Siswa, Siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran serta mampu meningkatkan motivasinya dalam belajar sehingga memberikan dampak positif bagi hasil belajarnya. Saran Bagi Guru, Guru hedaknya dapat menambah wawasannya mengenai inovasi pembelajaran sehingga mampu menerapkan ataupun mengembangkan pembelajaran dikelas secara lebih inovatif dan bervariasi agar memberikan dampak positif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Saran Bagi Sekolah, Sekolah hendaknya dapat berkontribusi penuh dalam meningkatkan kualitas serta mengoptimalkan proses pembelajaran, sehingga berdampak positif pada kemampuan berpikir kreatif siswa di sekolah menengah. Saran Bagi Peneliti Lain, Peneliti lain agar dapat mengembangkan berbagai model pembelajaran lain pada subyek penelitian yang berbeda sehingga proses pembelajaran IPA dapat berlangsung optimal dan memberikan dampak positif bagi kemampuan berpikir kreatif siswa. UCAPAN TERIMAKASIH Dalam proses pembuatan skripsi ini, sangat banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada yang terhormat : 1. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., Rektor Universitas Pendidikan Ganesha yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan

10 pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. 2. Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan atas berbagai kebijakannya sehingga studi ini dapat terselesaikan dengan lancar. 3. Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd., Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan atas arahan dan bimbingan sehingga studi ini dapat terselesaikan dengan lancar. 4. Dr. Desak Putu Parmiti, M.S pembimbing I yang telah dengan penuh kesabaran membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi yang demikian bermakna, sehingga terselesaikannya semua tugas-tugas dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd., pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Nyoman Sujana. S.Pd., selaku Kepala di SMP Negeri 7 Singaraja yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini. 7. I Putu Ardika S.Pd., selaku guru mata pelajaran IPA yang telah banyak membantu dalam penelitian ini. 8. Siswa siswi kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja yang telah menjadi subjek dalam penelitian ini. 9. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu atas peran serta dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini. Narbuko, Cholid, Abu Achmadi Metode Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara. Trianto Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. DAFTAR PUSTAKA Agung, A.A. Gede Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Undiksha Buku Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang: Aditya Media Publishing. Koyan, I Wayan Assesmen Dalam Pendidikan. Singaraja: Undiksha Statistik Pendidikan Teknik Analisis Data Kuantitatif. Singaraja: Undiksha.

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.   1, 2, Jurusan PGSD Vol: 3 No: 1 Tahun: 015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SEMESTER II SD GUGUS VI KECAMATAN KINTAMANITAHUN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION (ICI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION (ICI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION (ICI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Dwi Ari Nitra Putri 1, Made Sulastri 2, I Gst. Ngr. Japa 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG Gst. Ngr. Bgs. Yogantara 1, I Nym. Murda 2, Ni Wyn. Rati 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD I Nym Juniawan 1, Ni Wyn Rati 2, Ign. I Wyn Suwatra 3 1,2 Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Putu Agus Dikantara Putra 1, I Komang Sudarma 2, I Made Tegeh 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS XV

PENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS XV Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS XV Md. Tia Parastika Dewi 1, Kt Pudjawan, Pt Nanci Riastini 3 1,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Pembelajaran Matematika, Matematika Realistik, komunikasi matematika.

ABSTRAK. Kata kunci: Pembelajaran Matematika, Matematika Realistik, komunikasi matematika. ABSTRAK Ida Farihah. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP. Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V Ni Km Sumiantini 1,, Desak Pt Parmiti 2, Kt Pudjawan 3 1 Jurusan PGSD, 2,3 JurusanTP, FIP Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP HASILBELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TULAMBEN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP HASILBELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TULAMBEN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP HASILBELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TULAMBEN I Gd. Ariyasa 1, Ni Ngh. Madri Antari, Ni Md. Sulastri 3 1 Jurusan PGSD,, Bimbingan konseling,

Lebih terperinci

PENGARUH CRH BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENGARUH CRH BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD PENGARUH CRH BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD Ni Pt Meyra Citra Dewi 1, Kt. Pudjawan, Nym. Kusmariyatni 3 1,,3 Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL STAD BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD KELAS V

PENGARUH MODEL STAD BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD KELAS V Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL STAD BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD KELAS V Rima Isti Navisha 1, I Dewa Kade Tastra, I Ketut Dibia 3 1,3 Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD A.A. Km. Candra Ayuni Dewi 1, Ni Nym. Garminah 2, Ndara Tanggu Renda 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 01/013 Kelas VIII semester genap sebanyak 10 siswa yang terdistribusi dalam enam kelas, yaitu VIIIA-VIIIF dengan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI, KONTRUKSI- REKONTRUKSI, APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI, KONTRUKSI- REKONTRUKSI, APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI, KONTRUKSI- REKONTRUKSI, APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ni Made Ayu Permita Budiani 1, I Made Citra Wibawa 2, I Nyoman Murda 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SMP N kabila Kab.Bonebolango pada kelas VII semester genap tahun ajaran 0/03. Penelitian dilakukan selama ±

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V Ni Made

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL TELAAH YURISPRODENSI INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NO 1 KAMPUNG BUGIS

PENGARUH MODEL TELAAH YURISPRODENSI INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NO 1 KAMPUNG BUGIS PENGARUH MODEL TELAAH YURISPRODENSI INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NO 1 KAMPUNG BUGIS Purwanti 1, Nyoman Murda 2, I G. N. Japa 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V Eka Ardi Wrisca Febriyanti 1, I Nym Jampel 2, H. Syahruddin 3 1,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PKN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PKN I Gusti Agung Ayu Novia Cahyani 1, I Made Tegeh 2, I Komang Sudarma 3 1,2,3 Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POLYA BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POLYA BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POLYA BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD Kd. Ayu Wisaka Dewi 1, I Nym. Murda, I Kt. Dibia 3 1,,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS II KECAMATAN MELAYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS II KECAMATAN MELAYA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS II KECAMATAN MELAYA Ni Kadek Afri Ariantini 1, Ni Wayan Rati, I Nyoman Murda 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK (BRAIN-BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS IV SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK (BRAIN-BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS IV SD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK (BRAIN-BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS IV SD Km. Agus Sutrisna 1, Ni Nym Garminah 2, Ni Wyn. Arini 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS TEORI POLYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS TEORI POLYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS TEORI POLYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V I Pt Eka Sugiantara 1, Ni Wyn Arini, I Dw Kade Tastra 3 1, Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RESOLUSI KONFLIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RESOLUSI KONFLIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RESOLUSI KONFLIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD 1 I Wyn. Eka Martawan, Ndara Tanggu Renda, 3 I

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.   1, 2, PENGARUH METODE HILL CLIMBING (PENDAKIAN BUKIT) BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS 1 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN 013/014 I Putu Aurora 1, Desak Putu Parmiti,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 6 BONDALEM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 6 BONDALEM PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 6 BONDALEM Kd Dian Prima Ridwanthi 1, I Gst. N. Japa, A. A Gede Agung

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR PAUS (PRATYAKSA PRAMANA, ANUMANA PRAMANA, UPAMANA PRAMANA DAN SABDA PRAMANA) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR PAUS (PRATYAKSA PRAMANA, ANUMANA PRAMANA, UPAMANA PRAMANA DAN SABDA PRAMANA) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR PAUS (PRATYAKSA PRAMANA, ANUMANA PRAMANA, UPAMANA PRAMANA DAN SABDA PRAMANA) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ria Damayanti Boki 1, Md. Sulastri, I Md. Tegeh 3 1 Jurusan PGSD, Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SDN

PENGARUH METODE PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SDN PENGARUH METODE PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SDN Ni Matul Ulfa 1, I Gusti Ngurah Japa 2, Made Sumantri 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 015) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII Ni Putu Ayu Samiasih 1,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE TREATMENT INTERACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEMESTER II DI SD KELURAHAN BANYUNING

PENGARUH PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE TREATMENT INTERACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEMESTER II DI SD KELURAHAN BANYUNING PENGARUH PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE TREATMENT INTERACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEMESTER II DI SD KELURAHAN BANYUNING Dw. Nym. R. Dwi Jayanto 1, A. A. Gede Agung 2, I Md. Citra Wibawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DI SD SEGUGUS 1 KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN Ni L. Kd. Lhistya Dewi 1, I Wayan Suwatra 2, Ni

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Komang Dina Yanti 1, Desak Putu Parmiti, Ignatius I Wayan Suwatra 3 1,,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI KONTRUKSI- REKONTRUKSI APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI KONTRUKSI- REKONTRUKSI APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI KONTRUKSI- REKONTRUKSI APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA 1 Dayu Komang Widiaheni, Dsk Pt Parmiti,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI DESA SEBATU KECAMATAN TEGALLALANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI DESA SEBATU KECAMATAN TEGALLALANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI DESA SEBATU KECAMATAN TEGALLALANG Ni Wyn. Parsiti 1, I Nym. Wirya, I Wyn. Romi Sudhita 3 1 Jurusan PGSD, Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VCT BERBANTUAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VCT BERBANTUAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VCT BERBANTUAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V Ni Km Atik Astiti 1, I Md Suarjana, Ni Wyn Arini 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III KECAMATAN BULELENG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III KECAMATAN BULELENG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III KECAMATAN BULELENG Ni Made Dwi Kurni Astuti 1, Made Sumantri, I Komang Sudarma 3 1, Jurusan PGSD, 3 Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT- BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N 8 BANYUNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT- BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N 8 BANYUNING PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT- BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N 8 BANYUNING Ni Kt Nik Aris Sandi Dewi 1, Ni Ny Garminah 2, Kt Pudjawan 3 1,2 Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN I2M3 TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD DI GUGUS I BANYUNING

PENGARUH PENDEKATAN I2M3 TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD DI GUGUS I BANYUNING PENGARUH PENDEKATAN I2M3 TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD DI GUGUS I BANYUNING Kmg. Aprilliani Maha Supardhi 1, Md. Sumantri 2, Dw Nym Sudana 3 123 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL HEURISTIK VEE DENGAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD

PENGARUH MODEL HEURISTIK VEE DENGAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 PENGARUH MODEL HEURISTIK VEE DENGAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD 1 Ni Km. Tirta Yoga Pramoda Wardani, Md. Sulastri, 3 I Gd. Margunayasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MELALUI KOMPETENSI PEDAGOGIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS 2 KUTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Ni Made Pitria Mulia Sari 1, I Wayan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD I. A. Kd. Novia Puspita Dewi 1, Dsk. Pt. Parmiti, I Gst. Ngurah Japa 3 13 Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 Putu Dian Cita Resty 1, I Nengah Suadnyana 2, I Komang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitan Menurut Sogiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel III. METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, jenis dan teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument,

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SEMESTER GENAP DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG

PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SEMESTER GENAP DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SEMESTER GENAP DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG Ni Md. Kurniati 1, Dw. Nym. Sudana, Ni Nym. Garminah 3 1,,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK PENDIDIKAN UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI MIN AIR KUNING KECAMATAN JEMBRANA KABUPATEN JEMBRANA Khutum Bafaqih 1, I Nyoman

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V Ni Kadek Sukreni 1.,.,A. A.Gede Agung 2 I Made Citra Wibawa 3., 1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 5, Juli 2013 ISSN 5-9063 Volume, Nomor 5, Juli 013 Pengaruh Metode Pembelajaran Questions Students Have (QSH) terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasada Tahun

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POE DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POE DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POE DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD Ni Kadek Juniari 1, Ni Nyoman Kusmariyatni 2, I Gede Margunayasa 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI KUBUTAMBAHAN KECAMATAN KUBUTAMBAHAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI KUBUTAMBAHAN KECAMATAN KUBUTAMBAHAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI KUBUTAMBAHAN KECAMATAN KUBUTAMBAHAN Ni Pt. Evi Sutarminingsih 1, I Nym. Arcana,I Wyn. Sudiana 3 13 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SD N DESA PENGLATAN KECAMATAN BULELENG

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SD N DESA PENGLATAN KECAMATAN BULELENG PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SD N DESA PENGLATAN KECAMATAN BULELENG Md. Wirama 1, Kt. Pudjawan., I Kt. Dibia 3 1,3 Jurusan PGSD, Jurusan TP,

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 2,

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.    2, Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEMESTER II MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) SINGARAJA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH METODE TALKING STICK BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V SD

PENGARUH METODE TALKING STICK BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V SD PENGARUH METODE TALKING STICK BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V SD Ni Kdk. Dewi Martiani 1, I Dw. Kade Tastra 2, I Wyn. Suwatra 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan TP, FIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan lokasi penelitiannya: di SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (MEA) DENGAN SETTING BELAJAR KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (MEA) DENGAN SETTING BELAJAR KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (MEA) DENGAN SETTING BELAJAR KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD Ni Pt. Ari Kusumayanti 1, Nym. Dantes 2, I Nym. Arcana 3 1,3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP SIKAP ILMIAH IPA SISWA KELAS V SD DI DESA YEHEMBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP SIKAP ILMIAH IPA SISWA KELAS V SD DI DESA YEHEMBANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP SIKAP ILMIAH IPA SISWA KELAS V SD DI DESA YEHEMBANG Gst.A.Km Yudarini 1, Ni Wyn Arini 2, Putu Nanci Riastini 3 123 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV Rahmawati Utari 1, Desak Putu Parmiti 2, Dewa Nyoman Sudana 3 Jurusan PGSD

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS V SD DI GUGUS IV DIPONEGORO KECAMATAN MENDOYO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS V SD DI GUGUS IV DIPONEGORO KECAMATAN MENDOYO Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS V SD DI GUGUS IV DIPONEGORO KECAMATAN MENDOYO G.A. Dwi Lisa Novita 1, Dw. Nym Sudana,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MURDER TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI GUGUS II KECAMATAN SIDEMEN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MURDER TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI GUGUS II KECAMATAN SIDEMEN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MURDER TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI GUGUS II KECAMATAN SIDEMEN I Gst. A.A.Lili Agustini Dewi 1, Nym. Kusmariyatni, I Kd Suartama 3 1, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik

Lebih terperinci

MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE PROBING - PROMPTING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE PROBING - PROMPTING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE PROBING - PROMPTING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA Ni Kd. Kariani 1, DB Kt. Ngr. Semara Putra, I Kt. Ardana 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COMPLETE SENTENCE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COMPLETE SENTENCE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COMPLETE SENTENCE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Ni Made Dwipayanti Agustini 1,Ketut Pudjawan, Ndara Tanggu Renda 3, Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MEDIA SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PANGKUNGPARUK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MEDIA SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PANGKUNGPARUK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MEDIA SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PANGKUNGPARUK I Pt. Rudy Sutrisna 1, Dsk. Pt. Parmiti, Tjok Rai Partadjaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI GUIDED NOTE TAKING BERBANTUAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD DESA SARI MEKAR

PENGARUH STRATEGI GUIDED NOTE TAKING BERBANTUAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD DESA SARI MEKAR PENGARUH STRATEGI GUIDED NOTE TAKING BERBANTUAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD DESA SARI MEKAR I Kd.Susiawan 1, Kt. Pudjawan 2, I Md.Tegeh 3 1 Jurusan PGSD, 2,3 Jurusan TP, FIP

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD DI GUGUS III KECAMATAN SERIRIT KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Nyoman Ayu

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERMUATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERMUATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERMUATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD Ni Kadek Buri Arfini 1, Ni Ketut Suarni, Ni Wayan Arini 3 1,3 Jurusan PGSD, Jurusan

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ABSTRAK

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Ratu Ayu Astri Desianii 1, I Komang Sudarma 2, I Made Tegeh

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V Putu Ayu Widiari Suseni 1, Desak Putu Parmiti, I Wayan Romi Sudhita 3 1,, Jurusan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen semu (quasi eksperimental design). Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV I Made Lianto 1, Dewa Nyoman Sudana, Putu Nanci Riastini 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada

METODE PENELITIAN. penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI 894 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 ke-5 Tahun 2016 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI THE EFFECT OF CONTEXTUAL LEARNING

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya: a. SMPN 6 Banjarmasin merupakan

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci