Keterampilan Dasar Interaksi Personal. oleh : Iswanto Dosen Negeri Dipekerjakan pada Akademi Maritim Yogyakarta. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keterampilan Dasar Interaksi Personal. oleh : Iswanto Dosen Negeri Dipekerjakan pada Akademi Maritim Yogyakarta. Abstrak"

Transkripsi

1 Keterampilan Dasar Interaksi Personal oleh : Iswanto Dosen Negeri Dipekerjakan pada Akademi Maritim Yogyakarta Abstrak Seorang pemimpin akan selalu menjadi panutan baik dalam tingkah laku dan perkataan, baik berkaitan dengan tugas maupun di luar tugas. Karena seorang pemimpin pada dasarnya dipilih / dijadikan melalui proses panjang, sejak menjadi bawahan (operasinal), pemimpin tengah, sampai menjadi pemimpin tingkat atas (top management). Proses yang panjang tersebut bulan tanpa alasan, karena dalam aktifitas sehari-hari akan nampak kalau pemahaman terhadap kepemimpinan bisa diandalkan. Pemimpin seharusnya memahami kaidah kepemimpinan, yaitu : pengenalan manajemen, pergerakan manajemen, mengembangkan keterampilan komunikasi, serta keterampilan dalam membuat keputusan. Pemahaman terhadap 4 indikator tersebut bagi seorang pemimpin sangat diperlukan sehubungan dengan pengambilan keputusan setiap urusan di mana dia menjadi pemimpin tersebut. Di samping memahami indikator tersebut seorang pemimpin perlu dilengkapi dengan pemahaman terhadap adanya kecerdasan intelktual, emosional dan sepiritual sehingga setiap melaksnakan tugasnya selalu dituntut pertanggun jawaban baik secara lahir maupun batin kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kata kunci : keterampilan dasar pemimpin I. PENDAHULUAN Keterampilan dasar bagi pemimpin dalam perusahaan perlu pemahaman dari berbagai informasi manajemen sebagai pengetahuan yang secara material diperlukan oleh para pegawai atau tenaga kerja.syarat pemahaman yang diperlukan dalam penguasaan keterampilan dasar ada beberapa indikator yang harus dipenuhi, antara lain bagaimana seorang tenaga kerja mengetahui heirarkhi kepemimpinan di setiap organisasi, mengetahui bagaimana visi dan misi dari perusahaan, serta perilaku yang harus dijalankan setiap orang dalam organisasi tersebut. Di samping itu termasuk pengusaan teknologi informasi yang sekarang sudah merambah sampai akar rumput juga perlu dikuasai, sehingga dalam melayani masyarakat atau pengguna barang dan jasa akan merasa terpuaskan. Belum lagi dalam proses pengambilan keputusan, ini juga memerlukan keterampilan, terutama mereka yang berada di level midle dan top manajemen. Rumusan masalah dalam paper ini adalah bahwa pengambilan keputusan bagi pemimpin perlu keterampilan manajemen. Untuk dapat memecahkan masalah tersebut perlu adanya indikator yang dapat digunakan yaitu : (1)Pengenalan manajemen, (2) Pergerakan manajemen,(3)mengembangkan keterampilan masalah komunikasi, (4) Keterampilan dalam membuat keputusan. II. PEMBAHASAN A. Pengenalan Manajemen (Introductioan to Management) Manajemen adalah ilmu dan seni dalam merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi tenaga kerja dalam mencapai suatu tujuan. Menurut Manulang (1992), manajemen adalan seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan menurut Gitosudarmo dan Mulyono (1996), manajemen adalah ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien, sebagaimana digambarkan berikut: EFEKTIF MEMANFAATKAN SUMBER DAYA TUJUAN Gambar 1. Pemanfaatan Sumberdaya untuk Mencapai Tujuan EFISIEN

2 Dalam pengertian manajemen di atas, sumber daya meliputi sumberdaya manusia, alat, metode, dan dana, sehingga dalam melaksanakan aktifitasnya harus efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna). Untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien tersebut dalam organisasi perlu adanya pengertian bahwa dalam organisasi terdapat tiga tingkatan kelompok pemimpin (Siagian, 81) yaitu : (1) top manajemen atau sering disebut administratif management, (2) tingkat menengah (middle management), (3) tingkat bawah (supervisory, lower management). Dalam top manajemen atau juga disebut senior manajemen sebutan dalam oganisasi bisa seperti : Ketua Dewan, Cheaf Exekutive Officer (CEO), Cheaf Operation Offiser (COO). Sebutan dalam tingkat menengah (middel management) seperti : Departemen Pusat, Manajer Penjualan. Sedang tingkatan lower management seperti : mandor (foreman), anggota pemimpin (crew leader), manajer pergudangan (store manajer). Dari berbagai macam nama dalam tingkatan tersebut intinya sama, tergantung dari masing-masing organisasi yang menjalankannya. Namun setiap pemimpin baik pada tingkatan top, middle maupun lower managemet selalu memerlukan dua macam keterampilan (skills) yaitu technical skills dan managerial skills. Dari dua macam skills tersebut aplikasinya bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang di dalam organisasi, semakin kurang memerlukan technical skills dan akan semakin banyak managrlial skills, dengan kata lain semakin tinggi seseorang akan semakin menjadi seorang pemikir dan semakin rendah kedudukan dalam organisasi seseorang akan menjadi spesialis. Ini menggambarkan bahwa seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi justru akan terpisah jauh dari aktifitas organisasinya karena yang dilakukan justru banyak berhubungan dengan kegiatan di luar organisasinya, sebaliknya kedudukan yang rendah akan banyak bersinggungan dengan kegiatan operasional organisasi. Sehingga seorang manager harus mempunyai bekal agar dapat menjalankan tugas managerialnya dengan baik, efektif dan efisien. Menurut Gitosudarmo dan Mulyono (1996), kerangka yang harus dikuasai oleh seorang manager dalam menjalankan tugas managerialnya dapat digambarkan sebagai berikut : Conceptual Skill Human Skill Tecnical Skill Top Manager Middle Manager Low Manager Gambar 2. Komposisi Keterampilan dari Berbagai Tingkatan Manajemen Fungsi Manajemen Sebagaimana pengertian manajemen di atas, juga merupakan fungsi (task) manajemen yang harus dijalakan yaitu : perencanaan, pengorganisasian, staffing, mengarahkan, serta pengendalian. Dalam pelaksanaan, manajemen di kapal misalnya (Ranupandoyo dan Husnan, 1984) dapat digambarkan sebagai berikut : Kepala Bagian Kapal Mempunyai fungsi membantu manajer dok dengan memimpin bagian kapal, mengatur kegiatan yang berhubungan dengan plat/las/besi, kayu/alat apung/kapal tunda dan sebagainya. Tugas dan kewajibannya antara lain : merencanakan kegiatan bagian bengkel kapal, mengorganisir kegiatan bengkel kapal, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan-kegiatan bengkel kapal, termasuk melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh atasan langsung, namun juga mempunyai hak untuk mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh para bawahannya. Sedangkan wewenangnya antara lain: memberi nasehat, menjatuhkan sangsi kepada bawahan, menilai untuk keperluan promosi jabatan, serta meminta

3 petunjuk dan bimbingan pada atasan serta minta fasilitas yang dapat memperlancar pekerjaan. Kemudian tanggung jawab yang diembannya meliputi lancarnya kegiatan, tercapainya target, memberikan informasi, mendelegasikan tugas. Inilah fungsi, tugas, wewenang serta tanggung jawab yang dipunyai kepala bagian kapal yang harus dilakukan. B. Gerakan Manajemen (The Management Movement) Gerakan (perubahan) manajemen dimulai dari rovolusi industri tahun 1860, dengan adanya revolusi industri, kelompok industri semakin berkembang, dan mengalami perubahan yang signifikan terhadap hubungan kerja dalam organisasi. Perubahan-perubahan tersebut menyangkut masalah spesialisasi, kesempatan untuk maju, perkembangan organisasi dan selalu adanya perubahan (contant change). Untuk mengantisipasi perkembangan tersebut tidak lepas dari prinsip manajemen sebagaimana dikemukakan oleh Taylor dan Fayol yang antara lain seperti : pembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan komando, kesatuan pimpinan, sentralisasi, jujur, inisiatif dan seterusnya. The Manajement Movement menghaendaki adanya perubahan yang bersifat mendasar sebagaimana prinsip-prinsip dasar agar di dalam menjalankan roda kepemimpinannya selalu berada di atas rel organisasi dan selalu mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Sebagian dari 14 prinsip tersebut antara lain : 1. Pembagian Tugas (Divicion of work) Dalam melakukan pembagian kerja perlu adanya persesuaian antar kemampuan dengan keahlian sehingga pelaksanaan kerja dapat berjalan secara efektif yang didukung oleh penempatan karyawan yang menggunakan prinsip the right man in the right place, dengan menghindari senang atau tidak senang (like and dislike)). 2. Wewenang dan Tanggungjawab (Authority and Responsibility) Untuk melakukan pekerjaan dengan wewenang yang dipunyai akan diikuti pertanggungjawaban, karena wewenang dan tanggungjawab harus seimbang. Sehingga pekerjaan yang dijalankan akan dipertanggungjawabkan sesuai dengan wewenang. Dengan demikian semakin kecil wewenang yang diberikan semakin kecil pula pertanggung jawaban, demikian pula sebaliknya. Tanggung jawab terbesar terletak pada top manajer sehingga kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah top manajer. Dari sinilah peran top manajer akan nampak karena apabila top manajer tidak mempunyai skill dan kepemimpinan, maka wewenang yang dipunyai merupakan bumerang. 3. Disiplin (Discipline) Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan sebgaimana mestinya, maka disiplin akan hilang. Pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya. 4. Pemusatan (Centralization) Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggungjawab dalam suatu kegiatan. Tanggungjawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau top manajer. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari ketidakjelasan wewenang dan tanggungjawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority). 5. Kesatuan pengarahan (Unity of Direction) Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju satu sasaran. Kesatuan pengarahan berhubungan dengan pembagian kerja juga kesatuan pengarahan tergantung pada kesatuan perintah, karena dalam prakteknya bisa terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas wewenang diberikan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. 6. Kesatuan Perintah (Unity of Comand) Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus

4 bertanggungjawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Karena perintah yang datang dari atasan lain akan merusak jalannya wewenang dan tanggungjawab serta pembagian kerjanya. 7. Kejujuran (Equity) Kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya. 8. Prakarsa (Inisiative) Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakekatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Dalam kaitannya dengan prakarsa seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hati prakarsaprakarsa yang dilahirkan karyawannya. C. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi (Developing Communication Skills) Dalam melakukan pekerjaan besama partner kerja tidak mungkin semuanya berjalan dengan tanpa cacat, kesalahan komunikasi sering terjadi, bahkan tidak hanya sekali, ini suatu keniscayaan dalam hidup berorganisasi. Karena komunikasi adalah segala bentuk tindakan atau aktivitas penyampaian ide/gagasan/pokok pikiran/pendapat kepada pihak kedua. Sedikit kesalahan dalam menyampaian ide dapat menimbulkan efek yang berbeda terhadap orang lain yang berperan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan dari diri sendiri, yang paling mudah, dan lakukan sekarang juga. Komunikasi yang sekarang berkembang banyak digunakan tanpa batas, ruang dan waktu seperti faximail, , internet, handphone, BB dan lain-lain masih banyak dan akan muncul di kemudian hari. Komunikasi ini dilakukan dengan kira-kira 22% bicara, 55% mendengar dan sisanya untuk aktivitas yang lain. Meningkatkan kemampuan komunikasi dapat dilakukan dengan : 1. Mendengar (Listening) Mendengarkan merupakan suatu hal yang esensial sama halnya dengan mendengar mengakibatkan pertanyaan, yang dengan demikian seseorang bisa menjadi punya keyakinan atau percaya diri akan diri seseorang 2. Tanggap (Responding) Setelah mendengar tentunya seseorang mempunyai respon/tanggapan terhadap apa yang didengarnya, respon ini bisa bersifat positif maupun bersifat negatif, apabila respon positif maka seseorang akan apresiatif dan mendukungnya, namun sebaliknya apabila respon negatif maka akan muncul tanggapan atau sanggahan, yang ujungnya perlu ada penyelesaian tentunya. 3. Keyakinan Dalam berkomunikasi baik secara langsung maupun dengan fasilitas yang ada harus dilakukan secara baik dan sesuai dengan kaidah yang ada, karena sarana yang ada saat ini telah meninabobokkan kita sebagai manusia, bahwa dengan berdiam diri dirumah kita sudah dapat menjangkau dunia, namun bukan itu yang dimaksudkan karena dalam komunikasi harus memberikan keyakinan terhadap fihak lain sehingga muncul hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. 4. Menciptakan seorang panutan yang bisa jadi contoh dalam penyampaikan maupun pembawaan di lingkungan masyarakat dalam aplikasinya dengan orang lain. Sehubungan dengan hal tersebut akan mucul gaya komunikasi yang dipunyai masing-masing individu. 5. Ramah. Keramahan seseorang mempunyai akibat terhadap tatap muka, yang akan menentukan ekspresi terhadap siapa yang dihadapi sehingga bisa memberikan efek yang menyenangkan. Masih banyak lagi bentuk komunikasi yang dapat dipelajari sebagaimana perkembangan teknologi yang selalu

5 berkembang. Ada yang memprediksi bahwa dalam komunikasi dalam bisnis biasanya dilakukan dengan 22% bicara, 55% mendengar dan 23% unutk kegiatan yang lain. D. Keterampilan dalam Membuat Keputusan (Decision-Making Skills ) Pengambilan keputusan merupakan keterampilan sebagai seni seseorang yang mempunyai kemampuan yang dapat menerapkan intuisi bersifat proaktif. Oleh karena itu, keterampilan mengambil keputusan sangat menentukan dibandingkan dengan kemampuan keterampilan lainnya. Ini akan menjadikan bahwa keterampilan yang dipunyai seseorang dalam mengambil keputusan dari sesuatu yang hanya bersifat tanggapan menjadi mampu mengikuti apa yang menjadi tujuan yang diinginkan. Dalam pengambilan keputusan bukan hanya cara-cara yang teoritik semata, tetapi perlu memahami faktor-faktor di sekitar lingkungan kerja yang dimiliki. Dengan dasar pemahaman ini maka proses pengambilan keputusan bukan hanya didasari dengan fakta, informasi yang ada, data, yang dapat diidentifikasikan sebagai masalah, tetapi juga harus mampu merumuskan kedalam masalah strategis dan kritis. Dengan pemahaman tersebut akan melahirkan keputusan-keputusan yang dibuat menjadi produktif, maksudnya bahwa keputusan yang diambil adalah sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Namun apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dengan keinginan dan kaidah yang berlaku dapat menyebabkan adanya ketidakpastian bahkan mungkin mengandung resiko yang tidak diharapkan. E. Pertimbangan dalam Membuat Keputusan Dalam proses pembuatan keputusan perlu adanya pertimbangan, karena dalam setiap keputusan yang diambil tidak semuanya sempurna.pertimbangan tersebut antara lain: 1. Ketidakjelasan dari keputusan sehubungan dengan visi misi tujuan, sasaran dan strategi yang telah ditetapkan. 2. Pola pikir yang hanya mengikuti kebiasaan yang berlaku, sehingga tidak mampu menterjemahkan kondisi jangka panjang yang telah diarahkan dengan keadaan masa depan, serta pemikiran-pemikiran jangka pendek yang tidak dirumuskan menjadi harapan yang di citakan. 3. Kharisma seorang pemimpin yang sering menjadi kiblat bawahan walaupun dijumpai adanya seorang pemimpin yang tidak bisa meneladani bawahannya. 4. Batasan waktu yang selalu menjadi acuhan, sehingga kalau sudah mendesak keputusan jadi tidak produktif. 5. Prinsip-prinsip pokok kepemimpinan yang dapat dijadikan sebagai perwujudan seorang pemimpin didalam berkolaborasi antara komitmen dan komunikasi sehingga hubungan horisontal dan vertikal maupun diagonal bisa berjalan secara harmonis. F. Keputusan yang Rasional Manusia dalam kehidupan secara individu atau kelompok tidak akan terlepas dari cara berfikir, karena implementasinya perlu memahami dulu alat berfikir yang disebut kecerdasan, kesadaran dan akal. Ketiga alat tersebut dalam bekerja selalu mendorong cara berfikir seseorang, sebagaimana seseorang yang dalam mengambil keputusan sebaiknya mendasarkan pada kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual (Agustian, 2001). Keputusan dengan mendasarkan pada kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual akan menghasilkan keputusan yang mempunyai makna lebih komprehenship bermartabat dan mempunyai kesalehan sosial, karena harapannya mendapatkan ridho Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa. III. KESIMPULAN Keterampilan dasar dalam mengambil keputusan perlu dilandasi oleh: 1. Pengetahuan tentang manajemen, dengan seluk beluk yang ada, sehingga dalam melaksanakan tugas mengetahui akan hirarkhi yang dianut, ada top management middle management dan lower management. 2. Mengetahui tugas wewenang dan tanggung jawabnya sebagaimana prinsip manajemen yang telah diketahui untuk memberikan guiding dalam menjalankan tugas.

6 3. Komunikasi yang lancar dengan berbagai fasilitas yang ada, baik manual maupun dengan teknologi informasi (TI) yang implementasinya melalui mendengar, merespon, dengan menciptakan panutan dil ingkungan kerja masing-masing, dan dalam setiap menanggapai segala sesuatu ada keramahan dalam kata maupun raut muka sehingga menjadikan apa yang diputuskan memberikan efek yang menyenangkan. 4. Dalam membuat keputusan perlu adanya keterampilan, karena seorang decision maker pengambil keputusan (decision maker) tidak hanya beretorika teori tetapi juga memahami faktor lingkungan, data, informasi dan faktor-faktor kritis dan strategis perlu diperhatikan. Di samping itu juga perlu adanya pertimbangan yang digunakan seperti ketidakjelasan dari keputusan, pola pikir, kharisma, terbatasnya waktu dan prinsip-prinsip pokok kepemimpinan. Semua itu perlu didasarkan pada kecerdasan intelktual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual sehingga hasil putusannya akan memperoleh/mempunyai kesalehan sosial, bermartabat dan mempunyai harapan mendapatkan ridho Allah SWT.Amien. DAFTAR PUSTAKA Agustian, A.G., 2001, Emosional Spiritual Quotient (ESQ) - Edisi Pertama, Penerbit Arga, Jakarta Gitosudarmo, I., dan Mulyono, A., 1996 Prinsip Dasar Manajemen - Edisi 3, Penerbit BPFE Yogyakarta Manulang, M., 1992, Dasar- Dasar Manajemen - Cetakan 15, Penerbit Galia Indonesia, Jakarta. Ranupandoyo, H., dan Husnan, S., 1984, Manajemen Personalia - Cetakan ke 2, Penerbit BPFE, Yogyakarta Siagian, Sondang, P.S., 1981, Filsafat Administrasi, Gunung Agung, Jakarta Kevin Wahyono

adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.

adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen. Asas-Asas Manajemen adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen. Menurut Henry Fayol. seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya

Lebih terperinci

Manajemen dan Manajer. By : Eni Farida

Manajemen dan Manajer. By : Eni Farida Manajemen dan Manajer By : Eni Farida Manajemen & Manajer Prinsip-prinsip Manajemen (Henri Fayol) 1. Pembagian Kerja (Division of Work) Pekerjaan harus dibagi menjadi unsur-unsur yang lebih kecil atau

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X ekonomi MANAJEMEN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar manajemen. 2. Memahami fungsi-fungsi manajemen.

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEPERAWATAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN MANAJEMEN KEPERAWATAN Pengertian Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain. Menurut P. Siagian, manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Dan Peran Manajer 1. George R Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumn

Pengertian Manajemen Dan Peran Manajer 1. George R Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumn MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN BISNIS Pengertian Manajemen Dan Peran Manajer 1. George R Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui kegiatan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE II GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OLEH : M.S. HUSEIN PULUNGAN

PERTEMUAN KE II GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OLEH : M.S. HUSEIN PULUNGAN PERTEMUAN KE II GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OLEH : M.S. HUSEIN PULUNGAN PENGERTIAN MANAJEMEN Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila

Lebih terperinci

Usaha bisnis membutuhkan organisasi. Organisasi bisnis membutuhkan manajemen untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

Usaha bisnis membutuhkan organisasi. Organisasi bisnis membutuhkan manajemen untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Usaha bisnis membutuhkan organisasi. Organisasi bisnis membutuhkan manajemen untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Organisasi usaha adalah struktur eksekutif dari bisnis. Organisasi

Lebih terperinci

Manajemen dan Manajer

Manajemen dan Manajer Manajemen dan Manajer Peta pembelajaran Manajemen dan Manajer (6) Role of manager (1) Manajemen dan Manajer Definisi 3 Poin (5) Keterampilan manajer 4 Poin (4) Kegiatan-kegiatan manajer 8 Poin Manajemen

Lebih terperinci

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan : Nama : Yohanna Enggasari Pertanyaan : 1. Definisikan manajemen dan organisasi serta mengapa manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi? 2. Sebutkan fungsi fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan

Lebih terperinci

Bab 2 MANAJEMEN DAN MANAJER

Bab 2 MANAJEMEN DAN MANAJER Bab 2 MANAJEMEN DAN MANAJER Siapa Manajer? Orang yang melakukan kegiatan manajemen atau proses manajemen. Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan effisien Efektif & Efisien Efektif :

Lebih terperinci

KONSEP MANAJEMEN. Oleh: Setiadi, MKep

KONSEP MANAJEMEN. Oleh: Setiadi, MKep KONSEP MANAJEMEN Oleh: Setiadi, MKep POKOK BAHASAN Pengertian manajemen Prinsip umum manajemen proses manajemen keperawatan Pengertian manajemen keperawatan kerangka konsep dasar dalam manajemen keperawatan

Lebih terperinci

APA ITU FUNGSI MANAJEMEN?

APA ITU FUNGSI MANAJEMEN? FUNGSI MANAJE EMEN APA ITU FUNGSI MANAJEMEN? elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai

Lebih terperinci

Nama : Dedi Priyatno Nim : Prodi : Sistem Informasi (Kls 22)

Nama : Dedi Priyatno Nim : Prodi : Sistem Informasi (Kls 22) Nama : Dedi Priyatno Nim : 14122008 Prodi : Sistem Informasi (Kls 22) 1. teori organisasi dan manajement bisnis Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian. a. Manajemen sebagai suatu proses

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.

BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. - BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS MANAJEMEN Manajemen adalah proses pencapaian tujuan organisasional melalui sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya yang ada Manajer adalah mereka yang

Lebih terperinci

MAKALAH KEPEMIMPINAN / LEADERSHIP Makalah Kepemimpinan Leadership Gratis Dipersembahkan oleh : www.tipspublicspeaking.net TipsPublicSpeaking.NET adalah website berisi cara belajar public speaking secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidik merupakan tenaga profesional sesuai dengan bidangnya, hal ini sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen berhubungan dengan suatu usaha untuk mencapai sasaransaran tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Disiplin Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerokhanian serta pengembangan tabiat. Disiplin

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN. Bab 12

KEPEMIMPINAN. Bab 12 KEPEMIMPINAN Bab 12 Kepemimpinan Swansburg (1995), menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas suatu kelompok yang terorganisasi dalam usahanya mencapai penetapan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan. BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Pemberdayaan Pegawai Setiap instansi memerlukan tenaga kerja dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS MAKALAH MANAJEMEN BISNIS Disusun untuk memenuhi salahsatu tugas Elearning Administrasi Bisnis Disusun Oleh : Lulu Muhamad U ( 14121042) UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan ke - 13

By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan ke - 13 By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan ke - 13 TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa dapat memahami pengertian dan peranan Manajemen. Mahasiswa dapat memahami latar belakang sejarah manajemen. Mahasiswa

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI (Kajian dalam diklat PIM IV materi Manajemen Perkantoran)

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI (Kajian dalam diklat PIM IV materi Manajemen Perkantoran) KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI (Kajian dalam diklat PIM IV materi Manajemen Perkantoran) Oleh : Drs. H. Eldison., M.Pd.I Widyaiswara Madya Bdk Padang Abstrak Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang MANAJEMEN UMUM Kode MK : MKK0-5102 Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks STMIK Pradnya Paramita Malang Standar Kompetensi : Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen pada tingkat operasional Materi

Lebih terperinci

Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain

Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain MANAJEMEN DAN ORGANISASI Apa Itu Manajemen? Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain Definisi Umum Manajemen adalah proses merencanakan,

Lebih terperinci

PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen sebagai ilmu pengatahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari

PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen sebagai ilmu pengatahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen sebagai ilmu pengatahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah ditentukan sebelumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah ditentukan sebelumnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi dan Administrasi Negara 1. Administrasi Menurut Siagian dalam Anggara (2012:21) menjelaskan bahwa : Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd KEPEMIMPINAN OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd Apa itu Kepemimpinan? Suatu kemampuan untuk berproses dari seseorang untuk dapat membawakan tujuan dari kelompok yang dipimpinnya. Profil Pemimpin Tanggung

Lebih terperinci

4. Menjelaskan metode yang manejer dapat gunakan untuk menambah nilai guna waktu secara efektif.

4. Menjelaskan metode yang manejer dapat gunakan untuk menambah nilai guna waktu secara efektif. BAB 7 Manajemen SASARAN PEMBELAJARAN : 1. Identifikasi tingkatan manajemen 2. Identifkasi fungsi kunci daripada manajer. 3. Menjelaskan ketrampilan yang manajer butuhkan 4. Menjelaskan metode yang manejer

Lebih terperinci

PENGORGANISASIAN ADALAH SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN UNTUK MENGKOORDINASIKAN HUBUNGAN BERBAGAI SISTEM KEWENANGAN DAN

PENGORGANISASIAN ADALAH SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN UNTUK MENGKOORDINASIKAN HUBUNGAN BERBAGAI SISTEM KEWENANGAN DAN PENGORGANISASIAN ADALAH SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN UNTUK MENGKOORDINASIKAN HUBUNGAN BERBAGAI SISTEM KEWENANGAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN TUGAS- TUGAS YANG ADA DI DALAM ORGANISASI. KEWENANGAN, TUGAS-TUGAS

Lebih terperinci

Manajer orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain.

Manajer orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain. MANAJER Manager is Sabardi (1992) Manajer orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain. Griffin (2004) Manajer seseorang yang tanggung

Lebih terperinci

11. STRUKTUR ORGANISASI

11. STRUKTUR ORGANISASI 1 11. STRUKTUR ORGANISASI Dosen: Prof Ir Rudy C Tarumingkeng, PhD Fungsi organisasi adalah mengembangkan strategi pencapaian keunggulan kompetitif dengan penciptaan nilai, melalui peningkatan: efisiensi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Pegawai 2.1.1 Pengertian Pengembangan Pegawai Pengembangan pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan akibat kemajuan ilmu

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk 13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah

Lebih terperinci

MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN

MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN Disusun Oleh : Kelompok 1 TRI OKTAWALDIANA (135030201111055) SHONIA RAHMA AUSRI (135030201111150) NOOR RIKA DINATA INBAR (135030201111152) TRI DEWI EINDRIAS (135030201111166)

Lebih terperinci

Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku

Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku Teori Kepemimpinan Awal Teori kepemimpinan Awal berfokus pd pemimpin (Teori Ciri) & cara pemimpin berinteraksi dg anggota kelompok (teori perilaku) 6 ciri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ada berbagai pendapat menyangkut pola, peran dan tanggung jawab Kepala Sekolah pada suatu lembaga pendidikan. Ketika ada atau tidak ada Kepala Sekolah pada

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis STRUKTUR ORGANISASI By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis STRUKTUR ORGANISASI Mengidentifikasi tanggung jawab bagi masing-masing jabatan pekerjaan, hubungan antara jabatan-jabatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan

Lebih terperinci

MODUL 14 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pengertian dan Fungsi Manajemen)

MODUL 14 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pengertian dan Fungsi Manajemen) MODUL 14 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Pengertian dan Fungsi Manajemen) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO PENGERTIAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Disiplin Berbicara masalah disiplin kerja pada organisasi atau instansi, maka sasarannya tertuju pada proses pelaksanaannya dan tingkat keberhasilan kegiatan yang

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI Hanny Siagian STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 hanny@mikroskil.ac.id Abstrak Kehadiran struktur organisasi mutlak ada didalam suatu kegiatan

Lebih terperinci

Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim :

Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim : Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim : 14121005 A. Pengertian Manajemen Bisnis memliki arti luas, bisa diartikan menjadi beberapa arti, antara lain 1) Manajemen sebagai suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karyawan dengan fungsi-fungsi organisasi lainnya. Komunikasi merupakan sarana

I. PENDAHULUAN. karyawan dengan fungsi-fungsi organisasi lainnya. Komunikasi merupakan sarana I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor terpenting selama berinteraksi adalah komunikasi.

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER FAJAR INTI ABADI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER FAJAR INTI ABADI DI PONTIANAK GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER FAJAR INTI ABADI DI PONTIANAK Abstraksi Suhendi Email: Zhouhendi@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Penulis membatasi masalah

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena

1. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena segala aktivitas dalam sebuah organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya peran sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai

Lebih terperinci

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha BAB VII Kepemimpinan Wirausaha Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang ke arah tercapainya suatu tujuan organisasi yang telah disepakati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan sarana/alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu organisasi merupakan suatu wadah yang didalamnya terdapat aktivitas orang-orang dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Menurut Sastrohadiwiryo (2005:291) Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Pemberian definisi antara pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat disamakan. Oleh karena pemimpin merupakan individunya

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

TUGAS ONLINE PENGANTAR BISNIS MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS SEKSI 11. DOSEN PEMBIMBING : JATMIKO Ir.,MBA.,MM. DISUSUN OLEH :

TUGAS ONLINE PENGANTAR BISNIS MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS SEKSI 11. DOSEN PEMBIMBING : JATMIKO Ir.,MBA.,MM. DISUSUN OLEH : TUGAS ONLINE PENGANTAR BISNIS MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS SEKSI 11 DOSEN PEMBIMBING : JATMIKO Ir.,MBA.,MM. DISUSUN OLEH : NAMA : ALIFIA PUTRI MAULIDASARI NIM : 2012 12 214 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. terhadap produktivitas karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

BAB II URAIAN TEORITIS. terhadap produktivitas karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) BAB II URAIAN TEORITIS A. PENELITIAN TERDAHULU Sabrina Anggreini (1999), tentang analisis pendelegasian wewenang terhadap produktivitas karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan. Hasil penelitian

Lebih terperinci

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya 1.1. Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan suatu iklim

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Pengertian Manajemen dan Perkembangannya. 1. Pengertian Manajemen 2. Tingkat Manajemen

PENDAHULUAN A. Pengertian Manajemen dan Perkembangannya. 1. Pengertian Manajemen 2. Tingkat Manajemen PENDAHULUAN A. Pengertian Manajemen dan Perkembangannya. 1. Pengertian Manajemen Peran manajemen dalam memajukan organisasi cukup penting bila organisasi mempunyai manajer yang baik, maka organisasi akan

Lebih terperinci

FUNGSI PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN

FUNGSI PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-2, alat-2, tugas-2, tanggung jawab, dan wewenang dan sekaligus penempatan dan pembagian tugas kepada orang yang terlibat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1. Perencanaan Implementasi Seperti yang telah dijabarkan pada bab III, PT Stella Kwarta merupakan sebuah perusahaan keluarga yang sedang dalam proses peralihan kepemimpinan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

PENINGKATAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF PENINGKATAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF Suparni Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Sekolah sebagai suatu organisasi sosial harus mampu menyesuaikan diri dan mengantisipasi setiap perkembangan

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH RIAU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHH RIAU 2011 VISI Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN MANAJERIAL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan

Lebih terperinci

Bab 8 WEWENANG DAN DELEGASI

Bab 8 WEWENANG DAN DELEGASI Bab 8 WEWENANG DAN DELEGASI Pengertian Wewenang Wewenang (authority) Adalah hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Unsur yang ada di

Lebih terperinci

MANAJEMEN UMUM. BAB 5 Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi

MANAJEMEN UMUM. BAB 5 Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi Stevianus SE MM MANAJEMEN UMUM BAB 5 Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi A. Pengertian Wewenang, Kekuasaan dan Pengaruh D. Delegasi Wewenang B. Struktur Lini dan Staf E. Sentralisasi Versus Desentralisasi

Lebih terperinci

POKOK POKOK MANAJEMEN DAN LEADERSHIP

POKOK POKOK MANAJEMEN DAN LEADERSHIP 1 POKOK POKOK MANAJEMEN DAN LEADERSHIP (Ali M. Haidar) I. PENDAHULUAN Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra telah memberikan pesan dan sekaligus teladan bagi kita tentang betapa pentingnya berjamaah dalam arti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan harus kita optimalkan sedini mungkin. Soedijarto (dalam Tambak, 2013:3) mengemukakan: Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan harus kita optimalkan sedini mungkin. Soedijarto (dalam Tambak, 2013:3) mengemukakan: Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan saat ini merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi barang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya. Sumber daya atau penggerak dari suatu organisasi/instansi yang merupakan suatu penegasan kembali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya perubahan politik dan administrasi pemerintahan melalui pemberian otonomi luas kepada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen pariwisata berusaha mengembangkan sumber daya manusianya, dalam memenuhi apa yang menjadi kebutuhan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu dimensi kompetensi yang sangat menentukan terhadap kinerja atau keberhasilan organisasi.esensi

Lebih terperinci

Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si

Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si KETERAMPILAN DASAR Memiliki mental & spiritual tinggi Memiliki kepribadian unggul Pandai berinisiatif Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha KETERAMPILAN KHUSUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut antara komponen yang satu dengan yang lain harus bekerja sama. tujuan suatu organisasi dapat diwujudkan.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut antara komponen yang satu dengan yang lain harus bekerja sama. tujuan suatu organisasi dapat diwujudkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan atas dasar mempunyai tujuan baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek, dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut antara komponen

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan

BAB I. PENDAHULUAN. organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat berperan dalam organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan dari sumber daya manusia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Siagian (2008) menyatakan perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokrafi, geografis, jenis bisnis, lingkungan bisnis, serta dampak

BAB I PENDAHULUAN. demokrafi, geografis, jenis bisnis, lingkungan bisnis, serta dampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek seperti demokrafi, geografis, jenis bisnis, lingkungan bisnis, serta dampak globalisasi, mengharuskan oraganisasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013 TENTANG KODE ETIK PROFESI DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar

Lebih terperinci

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP. Email: asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.unri.ac.id FUNGSI PERENCANAAN Fungsi perencanaan mencakup semua kegiatan yang

Lebih terperinci

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala 108 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Terdapat hubungan yang signifikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian transportasi yang dikemukakan oleh Nasution (1996 :50 ) diartikan

TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian transportasi yang dikemukakan oleh Nasution (1996 :50 ) diartikan 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Transportasi 1. Definisi Transportasi Pengertian transportasi yang dikemukakan oleh Nasution (1996 :50 ) diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum J.O. Ciputra Karya Utama 4.1.1 Lokasi Perusahaan Dalam mendirikan suatu perusahaan, maka perlu diperhatikan terlebih dahulu semua yang mempunyai peran

Lebih terperinci

Dasar-dasar Manajemen dan Kepemimpinan

Dasar-dasar Manajemen dan Kepemimpinan MODUL PERKULIAHAN Dasar-dasar Manajemen dan Kepemimpinan Pengertian dan Peranan Manajemen #2 Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Public Relations 02 MK42001

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP. Email: asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.unri.ac.id FUNGSI PERENCANAAN Fungsi perencanaan mencakup semua kegiatan yang

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS Nama : RONI ANDI PANGAJOANG.ST

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS Nama : RONI ANDI PANGAJOANG.ST 23111996bygrahitaindonesia Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis yang telah kami lakukan terhadap Sdr. Roni,kami telah PROBLEM SOLVING PLANNING RESPONSIBILITY PRODUCT INOVATION KEPEKAAN MANAJEMEN MEMORI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil meraih kesuksesan bergantung pada berbagai faktor. Misalnya mengelola sumber daya manusia

Lebih terperinci

Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan

Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan Makalah Mata Kuliah Pengantar Manajemen Semester Gasal Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan Oleh: Kharisma Safiri (01212080) Dosen: Iga Aju Nitya Dharmani, SE., MM. Fakultas Ekonomi Departemen

Lebih terperinci

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI Jabatan/Eselon : Unit Kerja : NO. KOMPETENSI LEVEL KOMPETENSI STANKOM 1 ANALISIS STRATEGI (AS) Mengidentifikasi,menguraikan, 1. Mempelajari informasi yang didapatkan meghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Robbins, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Robbins, 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan kesatuan sosial yang yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasikan, bekerja secara

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK Andi Julio Email:andi_julio0909@yahoo.com Program StudiManajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Setiap perusahaan memiliki tujuan dan

Lebih terperinci

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik Pengertian Manajemen Manajemen dan Manajer Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Lingkungan Eksternal Manajemen sebagai Ilmu dan Seni Definisi Manajemen Fungsi fungsi Manajemen Tingkatan Manajemen Keterampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan sumber daya manusia maupun untuk menciptakan masyarakat yang berkualitas, berbagai upaya dilakukan

Lebih terperinci