SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TES TERTULIS
|
|
- Ridwan Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TES TERTULIS GEOGRAFI Waktu: 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2016
2 BIODATA PESERTA NAMA NOMOR PESERTA SEKOLAH PROVINSI Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa, saya menyatakan dengan sebenarbenarnya bahwa saya mengerjakan soal ujian ini dengan jujur dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Apabila saya terbukti tidak jujur, tidak memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam pengerjaan soal ujian ini, atau melakukan tindakan-tindakan tidak sportif lainnya, saya bersedia untuk menerima konsekuensi berupa diskualifikasi dari ajang Olimpiade Sains Nasional Tertanda, (...) NILAI PESERTA (Hanya diisi oleh Juri) I II III IV V VI VII TOTAL
3 OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 BIDANG GEOGRAFI TES TERTULIS PETUNJUK UMUM 1. Soal terdiri dari tujuh bagian. Tiap bagian terdiri dari beberapa soal isian atau uraian. 2. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan semua soal adalah 180 menit. 3. Sebelum mengerjakan tes, periksalah kelengkapan naskah yang diberikan. 4. Gunakan ballpoint/pulpen (disarankan ballpoint/pulpen berwarna hitam) untuk menulis setiap jawaban Saudara. Jawaban yang ditulis dengan pensil akan diberi nilai Kecuali untuk soal-soal yang membutuhkan jawaban yang diwarnai, Saudara dapat menggunakan alat gambar (pensil warna, krayon, dsb.). 6. Tuliskan nama dan nomor peserta Saudara pada setiap halaman soal ujian, pada kolom yang telah disediakan. 7. Jawablah soal sesuai dengan pertanyaan yang diajukan pada masing-masing tempat/kolom yang telah disediakan. 8. Tiap bagian bernilai maksimal sepuluh, tiap soal memiliki nilai maksimal yang berbeda-beda tergantung tingkat kesulitan. Nilai maksimal tiap soal tertera pada tiap soal. 9. Peserta diperbolehkan menggunakan kalkulator. 10. Selama tes, Saudara tidak diperkenankan menggunakan buku, catatan, dan bekerja sama dengan peserta lain. 11. Mulialah bekerja setelah pengawas memberi tanda dan berhentilah bekerja segera setelah pengawas memberi tanda. 12. Soal ujian dikumpulkan kembali. 13. Ketentuan lain terkait pengerjaan soal dapat ditambahkan langsung oleh Juri saat pengerjaan soal berlangsung.
4 BAGIAN I GEOLOGI Beberapa waktu yang lalu dunia dikejutkan oleh berbagai peristiwa gempa bumi yang melanda di berbagai bagian dunia, seperti di Jepang dan Ekuador, dan di beberapa tempat di Indonesia yang sekalipun kecil tetapi menimbulkan kepanikan. Gempa bumi hingga hari ini masih sulit diprediksi waktu dan tempat terjadinya. Para ahli telah mencoba melakukan berbagai upaya untuk memprakirakan datangnya gempa bumi tetapi sejauh ini belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Gambar 1. Sebaran Gempa Bumi Dunia Tahun (Sumber: USGS) (a) Menurut Saudara, apa yang dimaksud dengan gempa bumi dan sebutkan sedikitnya tiga peristiwa geologi yang dapat menimbulkan gempa bumi....[3] 1
5 (b) Mengapa gempa bumi dengan kekuatan besar seringkali terjadi di Indonesia, Taiwan, Jepang, Amerika Serikat, Ekuador, dan Chile?...[2] (c) Sebutkan tiga tempat di dunia yang juga sering dilanda gempa bumi selain lokasi-lokasi yang disebutkan pada soal (b) di atas! Juga berikan penjelasan singkat mengapa dapat terjadi gempa bumi pada lokasi-lokasi yang Saudara sebutkan....[2] (d) Apakah yang dimaksud dengan intensitas gempa bumi? Sebutkan dua hal yang mempengaruhi intensitas gempa bumi!...[3] 2
6 BAGIAN II GEOGRAFI KOTA, PERENCANAAN KOTA, DAN PEREMAJAAN KOTA Beberapa waktu terakhir ini, berkembang polemik pro dan kontra di masyarakat terkait kasus reklamasi pantai, terutama kasus reklamasi di pantai utara Jakarta atau Teluk Jakarta, dengan rencana membangun 17 pulau reklamasi. Kendati Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa proyek ini membawa lebih banyak dampak positif bagi perkembangan kota dan warganya, namun pendapat-pendapat yang beranggapan bahwa proyek ini membawa dampak negatif tidak kalah banyaknya. Bahkan bagi sebagian kalangan, terdapat tendensi pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pelaksanaan reklamasi di Teluk Jakarta. Gambar 2. Peta Rencana Reklamasi Pantai Utara Jakarta/Teluk Jakarta (Sumber: Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 246 Tahun 2014) (a) Apa yang dimaksud dengan reklamasi pantai?...[3] 3
7 (b) Apa kemungkinan dampak positif maupun negatif dari reklamasi tersebut terhadap kota Jakarta? [3] Dampak Positif Dampak Negatif 4
8 (c) Apa saja saran yang dapat Saudara berikan terhadap kasus reklamasi pantai utara Jakarta tersebut?...[4] 5
9 BAGIAN III GEOGRAFI PERTANIAN DAN PERMASALAHAN PANGAN Gambar di bawah ini menunjukkan klasifikasi iklim menurut ketinggian dan tanaman budidaya. Untuk diketahui, klasifikasi iklim di bawah ini tidak berlaku umum untuk seluruh dunia, melainkan hanya berlaku untuk Pulau Jawa. Bahkan secara lebih akurat, klasifikasi iklim ini hanya berlaku di Jawa bagian barat. Hal tersebut mengingat bahwa sang pembuat klasifikasi membuat sistem klasifikasi iklim ini pada tahun 1857 berdasarkan permintaan Residen Priangan kala itu, Van der Moore, yang memintanya untuk mengetahui di mana saja lokasi yang potensial untuk dijadikan perkebunan komoditas ekspor, terutama kina, di wilayah Karesidenan Priangan (sekarang meliputi Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran). Gambar 3 (a) Siapa nama pembuat sistem klasifikasi iklim di atas?...[2] 6
10 (b) Jelaskan karakteristik masing-masing zona iklim pada sistem klasifikasi tersebut!...[4] (c) Tuliskan tanaman budidaya yang dapat tumbuh pada tiap-tiap zona iklim menurut sistem klasifikasi iklim yang dijelaskan di atas!...[4] 7
11 BAGIAN IV KEPENDUDUKAN DAN DINAMIKA PENDUDUK Untuk menjawab soal (a), soal (b), dan soal (c) pada bagian ini, cermati wacana di bawah ini! Andaikan di Kabupaten X pada tahun 2016 memiliki jumlah penduduk jiwa. Asumsi angka pertumbuhan penduduk di kabupaten ini adalah 1,5% per tahun. Kabupaten X baru saja membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang akan memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di kabupaten tersebut. Pada tahun 2016, RSUD Kabupaten X memiliki Tempat Tidur (TT) sebanyak 32 TT dan didukung dengan 12 dokter umum, 6 dokter spesialis, serta 2 dokter gigi. Perawat kesehatan yang dimiliki adalah 48 orang. (a) Berapa jumlah penduduk Kabupaten X pada 10 tahun yang akan datang (2026)? Gunakan formula proyeksi penduduk geometrik! Jangan lupa menuliskan langkah pengerjaan dan formula yang Saudara gunakan....[2] (b) Pada tahun berapakah pertambahan jumlah penduduk Kabupaten X mencapai 18% dari jumlah penduduk pada tahun 2016?...[1] 8
12 (c) Jika satu TT dapat melayani 1000 penduduk, maka berapakah jumlah TT yang harus tersedia di RSUD Kabupaten X pada tahun 2026 dan tahun 2036?...[1] Untuk menjawab soal (d) dan soal (e) pada bagian ini, cermati tabel di bawah ini! Benua/Wilayah Jumlah Penduduk (Jiwa) Persen Penduduk Dunia Asia ,86% Afrika ,92% Eropa ,15% Amerika Selatan dan Karibia ,60% Amerika Utara ,93% Australia dan Oseania ,54% Total ,00% Tabel 1. Sebaran Jumlah dan Persentase Penduduk Dunia (Sumber: PBB, 2015) (d) Mengapa distribusi penduduk Kanada cenderung terkonsentrasi di wilayah yang berbatasan dengan Amerika Serikat?...[3] 9
13 (e) Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa distribusi penduduk di muka bumi tidaklah merata. Mengapa demikian? Jelaskan dalam tataran faktor geografis yang mempengaruhi kecenderungan fenomena tersebut seperti ditunjukkan pada Tabel 1....[3] 10
14 BAGIAN V BENCANA DAN MANAJEMEN BENCANA Untuk menjawab soal (a) dan soal (b) pada bagian ini, cermati wacana di bawah ini! Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang merupakan daerah multibencana. Bencana longsor dan erosi terjadi ketika musim penghujan tiba, sementara bencana kekeringan terjadi saat musim kemarau panjang. Desa Margoyoso memiliki luas wilayah 540 Ha dengan total penduduk sebanyak 4242 jiwa. Mayoritas penduduk bermatapencaharian sebagai petani dan buruh tani. (a) Sebutkan secara singkat dua kerugian akibat bencana kekeringan!...[2] (b) Menurut Saudara, bagaimana cara adaptasi penduduk yang tinggal di daerah multibencana seperti Desa Margoyoso?...[3] 11
15 Soal (c) dan (d) pada bagian ini tidak terkait dengan wacana untuk soal (a) dan (b) di atas. (c) Menurut Saudara, apakah jenis konservasi tanah menggunakan sistem terasering dapat mengurangi potensi terjadinya bencana longsor?...[2] (d) Bagaimana proses pembentukan tanah yang dipengaruhi oleh organisme?...[3] 12
16 BAGIAN VI IKLIM DAN PERUBAHAN IKLIM Tabel di bawah menunjukkan bahwa kecelakaan pesawat terbang yang disebabkan oleh faktor cuaca tidak bisa dipandang enteng. Berbagai peristiwa kecelakaan pesawat tersebut menelan korban jiwa tidak sedikit, bahkan yang seringkali terjadi adalah bahwa semua penumpang dan awak pesawat meninggal dunia. Meskipun butuh waktu berbulan-bulan untuk mengungkap bagaimana suatu peristiwa kecelakaan pesawat terjadi, namun publik bisa menerka bila kecelakaan tersebut terjadi pada saat cuaca buruk maka mungkin kondisi cuacalah yang menjadi penyebabnya. Melihat beberapa kasus terkini, KNKT (Komite Nasional Kecelakaan Transportasi) sudah bertindak dengan cepat untuk segera mengungkap kejadian-kejadian tersebut. Namun demikian, sayangnya ahli-ahli cuaca masih belum dilibatkan secara masif dalam meneliti penyebab suatu kecelakaan pesawat. Penyebab 1950-an 1960-an 1970-an 1980-an 1990-an 2000-an Semua Kesalahan Pilot Kesalahan Pilot (terkait cuaca) Kesalahan Pilot (terkait mesin/teknis) Kesalahan Pilot Sepenuhnya Human Error Lainnya Faktor Cuaca Kegagalan Mesin Sabotase Penyebab Lain Tabel 2. Persentase Penyebab Kecelakaan Pesawat Terbang Fatal Setiap Dekade (Sumber: PlaneCrashInfo.com) (a) Jikalau benar bahwa suatu kecelakaan pesawat terbang diakibatkan oleh cuaca, maka awan yang paling berpeluang menyebabkan peristiwa tersebut adalah:...[1] (b) Sebutkan tahap-tahap perkembangan awan yang dimaksud pada soal (a)!...[3] 13
17 (c) Awan tersebut banyak disebabkan oleh pemanasan permukaan Bumi oleh radiasi matahari dan pertumbuhannya vertikal sehingga sering disebut sebagai awan:...[1] (d) Pada bagian bawah awan tersebut sering terjadi semburan ke bawah yang kuat akibat dari peristiwa downdraft sehingga sangat berbahaya bagi pesawat. Peristiwa tersebut disebut:...[1] (e) Bilamana awan tersebut mencapai lapisan stratosfer bawah, maka peristiwa tersebut disebabkan oleh:...[1] (f) Awan yang dapat menyebabkan hujan deras dan cuaca buruk tersebut sering terbentuk di suatu daerah yang merupakan pertemuan antara massa udara yang membawa banyak uap air dan terdapat di wilayah tropis yang disebut sebagai daerah:...[1] (g) Di luar lintang tropis, awan yang Saudara sebut dalam soal (a) juga bisa dijumpai pada saat terjadi peristiwa front:...[1] (h) Pemanasan global ternyata juga berpengaruh terhadap pembentukan awan-awan yang Saudara sebut dalam soal (a) sehingga cuaca ekstrim dapat terjadi. Bila peristiwa ini terjadi terus-menerus di suatu tempat dalam jangka waktu yang relatif panjang, maka akan membentuk:...[1] 14
18 BAGIAN VII GEOGRAFI REGIONAL Sebagai bakal calon peserta International Geography Olympiad 2017 yang akan diselenggarakan di Serbia, saudara seyogyanya memahami kondisi geografi regional, baik fisik dan sosial, dari Serbia dan negeri-negeri sekitarnya secara komprehensif. Soal-soal pada bagian ini akan terkait dengan peta di bawah ini. Gambar 4. Peta Semenanjung Balkan dan Sekitarnya (Proyeksi Merkator) 15
19 (a) Berikan warna yang tepat pada peta di atas untuk negara-negara berikut: [1,5] i. Warna merah pada semua negara dengan penutur mayoritas menggunakan bahasa yang merupakan rumpun bahasa Slavik [0,5] ii. Warna kuning pada semua negara dengan penutur mayoritas menggunakan bahasa yang merupakan rumpun bahasa Romanik [0,5] iii. Warna hijau pada semua negara dengan penutur mayoritas menggunakan bahasa yang merupakan rumpun bahasa Jermanik [0,5] (b) Tandai dengan tepat semua kota dan lokasi geografis di bawah ini pada lokasi yang semestinya pada peta di atas! Nama dalam kurung adalah nama lokal kota/lokasi geografis tersebut. [2] Kota/Lokasi Geografis Huruf Skor Kota Beograd (Beograd) A 0,4 Semenanjung Istria (Istra) B 0,4 Teluk Taranto (Taranto) C 0,4 Kota Tesalonika (Thessaloniki) D 0,4 Semenanjung Peleponnesus (Pelopónnēsos) E 0,4 (c) Sebutkan semua negara yang wilayahnya termaktub dalam peta di atas! Untuk negeri yang menurut saudara ada namun tak ada batas wilayahnya pada peta di atas, tak perlu disebutkan [3] (d) Euro merupakan mata uang resmi Eurozone. Namun, pada kenyataannya, mata uang Euro juga digunakan oleh beberapa negara di Eropa yang bukan merupakan anggota Uni Eropa sekalipun. Sebutkan semua negara-negara bekas konstituen Republik Federasi Sosialis Yugoslavia yang menggunakan mata uang Euro sebagai mata uang resminya!...[1,5] 16
20 (e) Serbia mengalami konflik dan perang dengan salah satu bagian negaranya yang ingin memisahkan diri dan menjadi negara sendiri, yaitu Kosovo. Jelaskan dua alasan Serbia mempertahankan Kosovo sebagai wilayahnya! [2] i [1] ii [1] - HALAMAN TERAKHIR UJIAN TERTULIS OSN GEOGRAFI
SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TES PRAKTEK LAPANGAN SESI I PERTANYAAN PRAKTIKUM
SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TES PRAKTEK LAPANGAN SESI I PERTANYAAN PRAKTIKUM GEOGRAFI Waktu: 195 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Lebih terperinciSOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TES PRAKTEK LAPANGAN SESI II
SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TES PRAKTEK LAPANGAN SESI II GEOGRAFI Waktu: 120 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN
Lebih terperinciSOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TES PRAKTEK LAPANGAN SESI I PERENCANAAN KAWASAN UTARA STADION JAKABARING
SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TES PRAKTEK LAPANGAN SESI I PERENCANAAN KAWASAN UTARA STADION JAKABARING GEOGRAFI Waktu: 195 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciSOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TES PRAKTEK LABORATORIUM
SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TES PRAKTEK LABORATORIUM GEOGRAFI Waktu: 120 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN
Lebih terperinciSOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 KUNCI JAWABAN TES TERTULIS
SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 KUNCI JAWABAN TES TERTULIS GEOGRAFI Waktu: 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN
Lebih terperinciSOAL TES TERTULIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL
SOAL TES TERTULIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL Yogyakarta 20 Mei 2015 BIDANG GEOGRAFI TIM OLIMPIADE GEOGRAFI INDONESIA (TOGI) Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciCuaca Ekstrim ( Extreme Weather ) Badai Tornado di Amerika Serikat Oleh : Bhian Rangga JR NIM K P. Geografi FKIP UNS
Cuaca Ekstrim ( Extreme Weather ) Badai Tornado di Amerika Serikat Oleh : Bhian Rangga JR NIM K 5410012 P. Geografi FKIP UNS A. PENDAHULUAN Pada tahun 2000 sampai saat ini, sejumlah bencana di suatu daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2000 sampai saat ini, sejumlah bencana di suatu daerah terjadi disebabkan oleh cuaca ekstrim. Cuaca ekstrim di sejumlah daerah terjadi karena suhu permukaan
Lebih terperinciPEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu
BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan klasifikasi iklim global, wilayah kepulauan Indonesia sebagian besar tergolong dalam zona iklim tropika basah dan sisanya masuk zona iklim pegunungan. Variasi
Lebih terperinciKEPALA STASIUN KLIMATOLOGI
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan September 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan November, Desember 2013 dan Januari 2014 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Kondisi Wilayah Kabupaten Gorontalo Kabupaten Gorontalo terletak antara 0 0 30 0 0 54 Lintang Utara dan 122 0 07 123 0 44 Bujur Timur. Pada tahun 2010 kabupaten ini terbagi
Lebih terperinciINFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN. Rommy Andhika Laksono
INFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN Rommy Andhika Laksono Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamis dan sulit dikendalikan. iklim dan cuaca sangat sulit dimodifikasi atau dikendalikan
Lebih terperinciDefinisi dan Jenis Bencana
Definisi dan Jenis Bencana Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang terdapat di permukaan bumi, meliputi gejala-gejala yang terdapat pada lapisan air, tanah,
Lebih terperinciPENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR
PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap awal Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga masyarakat yang terkena harus menanggapinya dengan tindakan. aktivitas bila meningkat menjadi bencana.
BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sangat rawan bencana. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya berbagai bencana yang melanda berbagai wilayah secara
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator
Lebih terperinciSOAL TES TERTULIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL
SOAL TES TERTULIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL Mataram, Nusa Tenggara Barat 3 September 2014 BIDANG GEOGRAFI TIM OLIMPIADE GEOGRAFI INDONESIA (TOGI) Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Januari 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan bencana banjir dan longsor (Fadli, 2009). Indonesia yang berada di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Potensi longsor di Indonesia sejak tahun 1998 hingga pertengahan 2008, tercatat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jenis Bencana Jumlah Kejadian Jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bencana banjir berdasarkan data perbandingan jumlah kejadian bencana di Indonesia sejak tahun 1815 2013 yang dipublikasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan
Lebih terperinciDefinisi dan Jenis Bencana
Definisi dan Jenis Bencana Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
Lebih terperinciHIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN GEOGRAFI FIS
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN GEOGRAFI FIS Jalan Semarang 5, Malang 65145 Telepon: 0341-551312 Pes. 376 (19), Faksimile:
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR
Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di negara ini berada hampir di seluruh daerah. Penduduk di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara yang terbentang luas, area pertanian di negara ini berada hampir di seluruh daerah. Penduduk di Indonesia sebagian besar berprofesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau utama dan ribuan pulau kecil disekelilingnya. Dengan 17.508 pulau, Indonesia menjadi negara
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI BIDANG FISIKA Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Februari 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada 6`LU- 11` LS dan antara 95` BT - 141` BT1. Sementara secara geografis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang secara astronomi berada pada 6`LU- 11` LS dan antara 95` BT - 141` BT1. Sementara secara geografis Indonesia terletak di antara
Lebih terperinciANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA
ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG
Lebih terperinciANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA
ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA 1. TINJAUAN UMUM 1.1. Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh
Lebih terperinciPENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR
PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap awal Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Lebih terperinciKISI KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KISI KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran : ILMU PENGATAHUAN SOSIAL Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah : 50 butir Bentuk : a. Pilihan Ganda : 35 butir (no. 1 s.d. 35) b. Isian : 10
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2 1. Serangkaian peristiwa yang menyebabkan gangguan yang mendatangkan kerugian harta benda sampai
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Iklim adalah suatu kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan
Lebih terperinciANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA
ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peran sektor pertanian sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran sektor pertanian sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia terutama terhadap pertumbuhan nasional dan sebagai penyedia lapangan pekerjaan. Sebagai negara
Lebih terperinciPENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Provinsi Jawa Barat PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan
Lebih terperinciPerubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?
Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Oleh : Imam Hambali Pusat Kajian Kemitraan & Pelayanan Jasa Transportasi Kementerian Perhubungan Pada awal Februari 2007 yang lalu Intergovernmental Panel on Climate
Lebih terperinciANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.
ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1. TINJAUAN UMUM 1.1. Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang
Lebih terperinciDAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA
30 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA Ada dua kecenderungan umum yang diprediksikan akibat dari Perubahan Iklim, yakni (1) meningkatnya suhu yang menyebabkan tekanan panas lebih banyak dan naiknya permukaan
Lebih terperinciPemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas
Pemanasan Bumi Meteorologi Suhu dan Perpindahan Panas Suhu merupakan besaran rata- rata energi kine4k yang dimiliki seluruh molekul dan atom- atom di udara. Udara yang dipanaskan akan memiliki energi kine4k
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Indonesia sebagai
Lebih terperinciLAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA
LAMPIRAN 99 LAMPIRAN SURAT 100 LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA 101 102 103 LAMPIRAN SURAT VALIDASI PAKAR 104 105 106 107 108 109 110 LAMPIRAN SURAT SD PANGUDI LUHUR AMBARAWA 111 112
Lebih terperinci1) Sumber Daya Air, 2) Pertanian dan Ketahanan Pangan, 3) Kesehatan Manusia, 4) Ekosistem daratan,
SUMBER DAYA AIR Perubahan iklim akibat pemanasan global bukan lagi dalam tataran wacana, namun secara nyata telah menjadi tantangan paling serius yang dihadapi dunia di abad 21. Pada dasarnya perubahan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim merupakan salah satu isu yang paling hangat dibicarakan secara global belakangan ini. Meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer adalah pertanda iklim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pasal 6 ayat (1), disebutkan bahwa Penataan Ruang di selenggarakan dengan memperhatikan kondisi fisik wilayah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP
1 KATA PENGANTAR Publikasi Prakiraan Awal Musim Hujan 2015/2016 di Propinsi Bali merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi Negara Bali. Prakiraan Awal
Lebih terperinciPRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)
PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA I. PENDAHULUAN Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah
Lebih terperinciI. INFORMASI METEOROLOGI
I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kawasan kontinen
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang
56 BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN A. Letak Wilayah dan Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 Lintang selatan dan 104 48-108 48 Bujur Timur, dengan luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang banyak memberikan sumber kehidupan bagi rakyat Indonesia dan penting dalam pertumbuhan perekonomian. Hal tersebut
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Indonesia sebagai
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP
KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Administrasi Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6º56'49'' - 7 º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' - 108º7'30'' Bujur Timur
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Data Siklon Tropis Data kejadian siklon tropis pada penelitian ini termasuk depresi tropis, badai tropis dan siklon tropis. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
Lebih terperinciPendekatan dan Tantangan Pengembangan Wilayah. Dr. Saut Sagala Perencanaan Wilayah dan Kota - Institut Teknologi Bandung
Pendekatan dan Tantangan Pengembangan Wilayah Dr. Saut Sagala Perencanaan Wilayah dan Kota - Institut Teknologi Bandung Alur Presentasi Teori-Teori Pengembangan Wilayah Growth Pole + LED Sentra Sentra
Lebih terperinciANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA
ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan jarak jauh.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan ragam dan jenis transportasi umum di Indonesia memudahkan masyarakat untuk bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain. Salah satunya menggunakan
Lebih terperinciFenomena El Nino dan Perlindungan Terhadap Petani
Fenomena El Nino dan Perlindungan Terhadap Petani Oleh : Made Dwi Jendra Putra, M.Si (PMG Muda Balai Besar MKG III) Abstrak Pertengahan tahun ini pemberitaan media cetak maupun elektronik dihiasi oleh
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI BIDANG INFORMATIKA/KOMPUTER SESI - 1 Waktu : 20 Menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciPeristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan
Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia a. Banjir dan Kekeringan Bencana yang sering melanda negara kita adalah banjir dan tanah longsor pada musim hujan serta kekeringan pada musim kemarau. Banjir merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam serta dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya kelautan berperan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah dan nasional untuk meningkatkan penerimaan devisa, lapangan kerja dan pendapatan penduduk.
Lebih terperincisebagainya, termasuk dalam proses pembentukan tanah (klimat soil) yaitu tanah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan di dunia yang memiliki kekayaan tanah, air dan udara, dengan sejumlah kekayaan tersebut merupakan nikmat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lahan serta kerusakan infrastruktur dan bangunan (Marfai, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara bahari dan kepulauan terbesar didunia dengan 17.504 pulau dengan panjang garis pantai 95.181 km. Hal ini semakin memperkuat eksistensi Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/Permentan/SR.230/7/2015 TENTANG FASILITASI ASURANSI PERTANIAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/Permentan/SR.230/7/2015 TENTANG FASILITASI ASURANSI PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Indonesia sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun Volume (Kg) Nilai (US $) Volume (Kg)
I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produksi pertanian. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara yang mana secara geografis terletak pada Lintang Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara yang mana secara geografis terletak pada 2 27 00-2 47 00 Lintang Utara dan 98 35 00-98
Lebih terperinciPrakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur
http://lasiana.ntt.bmkg.go.id/publikasi/prakiraanmusim-ntt/ Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun
Lebih terperinciUSULAN PENELITIAN MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2015
1 USULAN PENELITIAN MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2015 INTENSITAS KEKERINGAN DI WILAYAH KABUPATEN BENGKULU UTARA Oleh : Drs. Nofirman, MT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS Prof. Dr. HAZAIRIN,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Pada daerah pertemuan
Lebih terperinciseribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Global Warming Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 C (1.33 ± 0.32 F)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepulauan Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan tingkat pemanasan dan kelembaban tinggi. Hal tersebut mengakibatkan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran : SMPN 4 Wates : IPS Kelas/Semester : VII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara agraris yang amat subur sehingga tidak dapat dipungkiri lagi sebagian besar penduduknya bergerak dalam sektor agraris. Data dalam Badan
Lebih terperinciPrakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan
Lebih terperinciI-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang dilewati oleh dua jalur pegunungan muda dunia sekaligus, yakni pegunungan muda Sirkum Pasifik dan pegunungan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).
KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam yang kompleks sehingga menjadikan Provinsi Lampung sebagai salah satu daerah berpotensi tinggi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman nanas (Ananas comosus) adalah buah tropis ketiga yang paling penting
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman nanas (Ananas comosus) adalah buah tropis ketiga yang paling penting dalam produksi dunia setelah pisang dan jeruk. Tujuh puluh persen dari nanas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdiri dari pulau dengan garis pantai sepanjang km, merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, merupakan garis pantai terpanjang
Lebih terperinciPemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut
SUMBER DAYA AIR Indonesia memiliki potensi lahan rawa (lowlands) yang sangat besar. Secara global Indonesia menempati urutan keempat dengan luas lahan rawa sekitar 33,4 juta ha setelah Kanada (170 juta
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PERMEN-KP/2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERLINDUNGAN NELAYAN, PEMBUDIDAYA IKAN, DAN PETAMBAK GARAM RAKYAT YANG TERKENA BENCANA ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciI. INFORMASI METEOROLOGI
I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai 17.508 pulau dengan bentangan laut yang sangat panjang yaitu 94.166 kilometer merupakan
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No. 5794. KEHUTANAN. Hutan. Kawasan. Tata Cara. Pencabutan (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 326). PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki potensi bencana alam yang tinggi. Jika dilihat secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang berada pada pertemuan
Lebih terperinciANALISA DAERAH POTENSI BANJIR DI PULAU SUMATERA, JAWA DAN KALIMANTAN MENGGUNAKAN CITRA AVHRR/NOAA-16
ANALISA DAERAH POTENSI BANJIR DI PULAU SUMATERA, JAWA DAN KALIMANTAN MENGGUNAKAN CITRA AVHRR/NOAA-16 Any Zubaidah 1, Suwarsono 1, dan Rina Purwaningsih 1 1 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG
KATA PENGANTAR Stasiun Klimatologi Semarang setiap tahun menerbitkan buku Prakiraan Musim Hujan dan Prakiraan Musim Kemarau daerah Propinsi Jawa Tengah. Buku Prakiraan Musim Hujan diterbitkan setiap bulan
Lebih terperinciOSN OLIMPIADE SAINS NASIONAL Palembang, Mei 2016
OSN 2016 OLIMPIADE SAINS NASIONAL Palembang, 15-20 Mei 2016 MATEMATIKA SD TES I Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Petunjuk Pengerjaan
Lebih terperinci