Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
|
|
- Farida Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Iklim adalah suatu kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya. Perbedaan iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh letak belahan bumi terhadap matahari, sehingga ada beberapa klasifikasi iklim di bumi yang didasari atas letak geografis bumi. Secara luas dapat diketahui beberapa iklim diantaranya iklim tropis, iklim stepa, iklim sedang, iklim dingin dan iklim kutub. Iklim merupakan sumber daya alam yang perlu diperhitungkan untuk pengembangan suatu daerah, maka perlu disusun perencanaan pembangunan yang tepat, terutama pembangunan di bidang pertanian. Pertanian merupakan salah satu bidang pembangunan yang sangat dipengaruhi oleh iklim, kebudayaan-kebudayaan sejak zaman prasejarah selalu tercatat kemampuannya dalam berinteraksi dan mengenal perilaku serta tanda-tanda yang tampak dari alam sekitar yang menunjukkan akan terjadi perubahan musim, meranggasnya daun beberapa jenis pohon, kemampuan inilah yang membawa kejayaan peradaban, kejatuhan banyak peradaban sering ditandai oleh kegagalan dalam mengamati perubahan musim yang secara ekstrim menyimpang jauh dari pola yang dikenal. 1
2 2 Di Indonesia visualisasi dan pemanfaatan iklim dalam berbagai sektor masih kurang. Selama ini keberadaan data tentang iklim, suhu, curah hujan pada umumnya masih berupa data tertulis (arsip) berupa lembaran-lembaran terpisah yang kurang informatif, sehingga sampai masih menyulitkan untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai data iklim. Tujuan pengembangan dalam penelitian ini adalah, membuat peta tematik data iklim dengan menggunakan media komputer yang berisi data-data iklim yang efektif dan informatif dalam suatu kemasan yang menarik, yang membuat peta tersebut menjadi sangat mudah dibaca di wilayah provinsi Jawa Tengah. Karena kurangnya informasi tentang iklim yang ada di Jawa Tengah sehingga muncul kesalahan persepsi di masyarakat umum bahwa iklim adalah fenomena alam yang membawa bencana dan menghambat kegiatan, para peneliti iklim percaya bahwa sudah selayaknya merubah paradigma ini, iklim yang semula menjadi pembawa bencana berubah menjadi pemanfaatan iklim untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam. Untuk meningkatkan potensi sumber daya alam kendala terbesarnya adalah ketersediaan informasi iklim yang akurat dan tepat waktu, dan bisa dipahami dan digunakan pengguna di berbagai sektor yang membutuhkan informasi iklim tersebut. Perubahan iklim global menjadi informasi penting yang terus bergulir dalam beberapa tahun terakhir ini. Perubahan kondisi iklim bumi secara global telah memberi dampak pada kondisi cuaca/iklim di wilayah Indonesia khususnya pada provinsi jawa tengah, dampak kondisi penyimpangan iklim yang nyata adalah berubahnya intensitas curah hujan dan juga suhu khususnya di provinsi jawa tengah, di Jawa Tengah dampak perubahan iklim yang dapat
3 3 dirasakan saat ini adalah semakin keringnya musim kemarau dan intensitas curah hujan yang semakin tinggi pada musim hujan. Juga membuat perhitungan dan peramalan cuaca menjadi tidak menentu, membuat kebingungan para pelaku pertanian dalam bercocok tanam, dapat dibayangkan hasil produksi pangan negeri ini jelas akan mengalami penurunan. Oleh sebab itu perlu dibuat suatu kumpulan data yang memuat tentang informasi visual tentang iklim untuk mempermudah dan dapat dikembangkan di suatu wilayah juga dapat diperoleh dengan mudah. Salah satu teknologi pengumpulan, pendugaan data iklim dan pengklasifikasian iklim saat ini adalah dengan menggunakan Sistem Informasi dan pemodelan komputer. Teknologi ini dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi geografis suatu daerah menggunakan peta berdasarkan data keruangan. Untuk mengatasi dan memaksimalkan potensi sumber daya alam yang ada maka dari kurangnya informasi visual iklim di wilayah Indonesia dan kondisi penyimpangan tersebut akan dipetakan visual informasi kondisi iklim yang tepat sebagai dasar acuan, Tersedianya informasi visual ini diharapkan akan mempermudah proses pencarian informasi visual iklim secara cepat dan tepat, penelitian ini menyediakan informasi visual dan dipetakan perkabupaten di provinsi Jawa Tengah supaya masyarakat umum dapat mengerti secara jelas iklim yang ada di Jawa Tengah khususnya pada bidang pertanian, transportasi dan badan dinas yang terkait dapat menggunakan informasi ini dan memaksimalkan potensi sumber daya alam yang dihasilkan.
4 4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka masalah yang ada dapat dirumuskan menjadi : 1. Bagaimana menganalisa iklim yang ada di provinsi Jawa Tengah dengan klasifikasi iklim koppen dan mengetahui persebarannya dengan metode Polygon Thiessen. 2. Bagaimana memvisualisasikan hasil pemetaan klasifikasi iklim dalam peta. 3. Bagaimana menentukan kabupaten yang digolongkan menjadi iklim tertentu dan pengaruhnya terhadap iklim sekitar dengan metode Polygon Thiessen. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ini dilakukan dengan tujuan : 1. Menampilkan peta hasil analisis berdasarkan iklim Koppen. 2. Mengetahui iklim yang ada di kabupaten Jawa Tengah sehinga dapat digunakan sebagai acuan informasi pertanian, transportasi dan dinas yang terkait. 3. Mengetahui persebaran iklim yang berpengaruh terhadap iklim sekitar menggunakan variabel curah hujan dan luas wilayah. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Penelitian hanya dilakukan 5 tahun, dikarenakan keterbatasan data yang tersedia di BPS Jawa Tengah. 2. Digunakan data curah hujan, suhu, dan luas wilayah 3. Menggunakan program R dalam perhitungan.
5 5 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari : Bab 1 Pendahuluan Bagian pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, serta sistem penulisan. Bab 2 Tinjauan Pustaka Bagian tinjauan pustaka berisi hasil penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai landasan teori serta memuat teoriteori, seperti Klasifikasi Iklim Koppen dan Polygon Thiessen. Bab 3 Metode Perancangan Sistem Bab metode perancangan sistem berisi uraian tentang metode penelitian dan analisis sistem dan pemodelan. Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab hasil dan pembahasan menjelaskan tentang kode kode program yang digunakan dalam konteks Analisis Diskriminan, Hasil grafik dan plot analisa yang keluar, Pengujian hasil serta analisa hasil. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Pengembangan Bagian kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari hasil dan analisis sistem yang disertai dengan saran pengembangan yang dapat dilakukan di kemudian hari.
BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peluang pasar dan arti ekonomi cukup baik. digunakan untuk pertanian dan perkebunan. Dinas Pertanian adalah sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan lahan yang semakin meningkat, langkanya lahan pertanian yang subur dan potensial, serta adanya persaingan penggunaan lahan antara sektor pertanian
Lebih terperinciBab 3 Metode Perancangan Model
23 Bab 3 Metode Perancangan Model 1.1 Metode Penelitian Tahapan penelitian ini dibagi menjadi 5 langkah, yaitu : 1. Rumusan masalah 2. Pengumpulan data 3. Input data dan analisis data 4. Perhitungan dan
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, padi adalah komoditas strategis yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, budaya maupun politik. Hingga saat ini padi atau beras
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, yaitu dimana sebagian besar mata
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yaitu dimana sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah bertani. Indonesia juga memiliki dua musim, yaitu musim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di Indonesia salah satu tanaman pangan yang penting untuk dikonsumsi masyarakat selain padi dan jagung
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Iklim dan Cuaca Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian, khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan
Lebih terperinciFenomena El Nino dan Perlindungan Terhadap Petani
Fenomena El Nino dan Perlindungan Terhadap Petani Oleh : Made Dwi Jendra Putra, M.Si (PMG Muda Balai Besar MKG III) Abstrak Pertengahan tahun ini pemberitaan media cetak maupun elektronik dihiasi oleh
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan penjabaran dan pembahasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di negara ini berada hampir di seluruh daerah. Penduduk di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara yang terbentang luas, area pertanian di negara ini berada hampir di seluruh daerah. Penduduk di Indonesia sebagian besar berprofesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Variasi dan keadaan curah hujan yang terjadi, tidaklah selalu tetap dan konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim. Pada umumnya,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hujan terus meningkat, hal ini tidak diimbangi oleh daerah resapan air,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai Negara tropis, Indonesia memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada setiap tahunnya terutama musim hujan, frekuensi curah hujan terus meningkat,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebagai contoh adalah musim hujan di Indonesia yang kedatangannya selalu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan iklim secara global dapat mengakibatkan perubahan musim yang signifikan baik secara lokal maupun regional. Hal ini dapat mengakibatkan sulitnya dalam memprediksi
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan
Lebih terperinciFaktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis
IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi semakin pesat, banyak orang. mulai mencari berbagai produk yang dapat memudahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi semakin pesat, banyak orang mulai mencari berbagai produk yang dapat memudahkan pekerjaan mereka. Tuntutan pekerjaan berbanding terbalik dengan
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permalan mempunyai peranan penting dalam pengambilan keputusan, untuk perlunya dilakukan tindakan atau tidak, karena peramalan adalah prakiraan atau memprediksi peristiwa
Lebih terperinciMODELING RISK OF DROUGHT- PRONE AREA MAP
SEBELAS MARET UNIVERSITY Julio Leonardo K3513027 MODELING RISK OF DROUGHT- PRONE AREA MAP Pemodelan Peta Daerah Rawan Bahaya Kekeringan Pemodelan Peta Rawan Bahaya Kekeringan Julio Leonardo Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanasan global (global warming) merupakan isu lingkungan yang hangat diperbincangkan saat ini. Secara umum pemanasan global didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Curah hujan merupakan unsur meteorologi yang mempunyai variasi tinggi dalam skala ruang dan waktu sehingga paling sulit untuk diprediksi. Akan tetapi, informasi curah
Lebih terperinciINFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN. Rommy Andhika Laksono
INFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN Rommy Andhika Laksono Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamis dan sulit dikendalikan. iklim dan cuaca sangat sulit dimodifikasi atau dikendalikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang terdapat di permukaan bumi, meliputi gejala-gejala yang terdapat pada lapisan air, tanah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Polusi maupun efek rumah kaca yang meningkat yang tidak disertai. lama semakin meninggi, sehingga hal tersebut merusak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Meningkatnya frekuensi curah hujan, khususnya yang terjadi di musimmusim penghujan dan bertambahnya populasi serta permukiman penduduk di daerah Kota Medan setiap
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Curah hujan merupakan salah satu parameter atmosfer yang sulit untuk diprediksi karena mempunyai keragaman tinggi baik secara ruang maupun waktu. Demikian halnya dengan
Lebih terperinciPerubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?
Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Oleh : Imam Hambali Pusat Kajian Kemitraan & Pelayanan Jasa Transportasi Kementerian Perhubungan Pada awal Februari 2007 yang lalu Intergovernmental Panel on Climate
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Bila suatu saat Waduk Jatiluhur mengalami kekeringan dan tidak lagi mampu memberikan pasokan air sebagaimana biasanya, maka dampaknya tidak saja pada wilayah pantai utara (Pantura)
Lebih terperinciDampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair
Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Iklim merupakan rata-rata dalam kurun waktu tertentu (standar internasional selama 30 tahun) dari kondisi udara (suhu,
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah Jawa
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Februari 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Kondisi Wilayah Kabupaten Gorontalo Kabupaten Gorontalo terletak antara 0 0 30 0 0 54 Lintang Utara dan 122 0 07 123 0 44 Bujur Timur. Pada tahun 2010 kabupaten ini terbagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya frekuensi curah hujan dan populasi penduduk di daerah Ibukota
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Meningkatnya frekuensi curah hujan dan populasi penduduk di daerah Ibukota Jakarta setiap tahunnya telah membawa berbagai dampak dalam segala aspek kehidupan. Polusi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peran sektor pertanian sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran sektor pertanian sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia terutama terhadap pertumbuhan nasional dan sebagai penyedia lapangan pekerjaan. Sebagai negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia diramaikan oleh isu perubahan iklim bumi akibat meningkatnya gas rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat pada saat ini berpengaruh pada perkembangan perangkat mobile khususnya Android. Perkembangan ini sangatlah membantu dalam
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Januari 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan di
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Perubahan Rasio Hutan Sebelum membahas hasil simulasi model REMO, dilakukan analisis perubahan rasio hutan pada masing-masing simulasi yang dibuat. Dalam model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara agraris yang amat subur sehingga tidak dapat dipungkiri lagi sebagian besar penduduknya bergerak dalam sektor agraris. Data dalam Badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pengalihan fungsi lahan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota semakin banyak terjadi pada saat sekarang. Hal ini seiring dengan permintaan pembangunan berbagai
Lebih terperinciTim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya
Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya 1. Faktor Genetik : Faktor dalam yang sifatnya turun temurun + 2. Faktor lingkungan: - Tanah - Air - Lingkungan - udara (iklim) Iklim-------- sifat/peradaban
Lebih terperinci5/4/2015. Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya
Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya 1. Faktor Genetik : Faktor dalam yang sifatnya turun temurun + 2. Faktor lingkungan: - Tanah - Air - Lingkungan - udara (iklim) Iklim-------- sifat/peradaban
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN Adaptasi petani terhadap Perubahan Iklim. Menurut Chambwera (2008) dalam Handoko et al. (2008)
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teorotis 3.1.1 Adaptasi petani terhadap Perubahan Iklim Menurut Chambwera (2008) dalam Handoko et al. (2008) mengungkapkan bahwa perlu tiga dimensi dalam
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR
Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. paling terasa perubahannya akibat anomali (penyimpangan) adalah curah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang amat subur sehingga sebagian besar penduduknya bergerak dalam sektor agraris. Indonesia memiliki iklim tropis basah, dimana iklim
Lebih terperinciKEPALA STASIUN KLIMATOLOGI
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan September 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan November, Desember 2013 dan Januari 2014 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang terletak diantara Samudra Pasifik-Hindia dan Benua Asia-Australia, serta termasuk wilayah tropis yang dilewati oleh garis khatulistiwa, menyebabkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang disebabkan oleh konversi lahan. Menurut Budiman (2009), konversi lahan disebabkan oleh alasan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah khatulistiwa termasuk wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan
Lebih terperinciVisualisasi Informasi Klasifikasi Iklim Koppen Menggunakan Metode Polygon Thiessen (Studi Kasus Provinsi Jawa Tengah)
Visualisasi Informasi Klasifikasi Iklim Koppen Menggunakan Metode Polygon Thiessen (Studi Kasus Provinsi Jawa Tengah) LAPORAN PENELITIAN Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciDaftar Isi. Daftar Isi Daftar Gambar Bab 1. Pendahuluan... 5
Daftar Isi Daftar Isi... 2 Daftar Gambar... 4 Bab 1. Pendahuluan... 5 Bab 2. Metode Prediksi Iklim, Pola Tanam dan... 6 2.1 Pemodelan Prediksi Iklim... 6 2.2 Pengembangan Peta Prediksi Curah Hujan... 8
Lebih terperinciSISTEM PEMETAAN LOKASI LAHAN YANG KAITANNYA DENGAN PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DI WILAYAH JAWA TIMUR BERBASIS WEB SKRIPSI. Oleh :
SISTEM PEMETAAN LOKASI LAHAN YANG KAITANNYA DENGAN PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DI WILAYAH JAWA TIMUR BERBASIS WEB SKRIPSI Oleh : EVA YULIA PUSPANINGRUM 0834010177 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris, sektor pertanian dan perkebunan dapat menjadi salah satu keunggulan kompetitif untuk menggerakkan perekonomian nasional. Sehingga sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. politik. Oleh karena itu, ketersediaan beras yang aman menjadi sangat penting. untuk mencapai ketahanan pangan yang stabil.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beras sebagai salah satu bahan pangan pokok memiliki nilai strategis dan mempunyai pengaruh yang besar dalam bidang ekonomi, lingkungan dan sosial politik.
Lebih terperinciGambar 1. Peta Prakiraan Cuaca Hujan Mei 2018 (Sumber : Stasiun Klimatologi Karangploso Malang)
PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MEI 2018 Pada bulan Mei 2018, sebagian wilayah di Jawa Timur mulai memasuki masa peralihan dari musim penghujan menuju kemusim kemarau. Namun sebagian kecil wilayah Jawa Timur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan pokok manusia. Ketika kebutuhan pokok tersebut tidak
BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu bidang yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Ketika kebutuhan pokok tersebut tidak mencukupi maka akan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini pengeringan merupakan satuan operasi kimia yang paling tua, paling umum dan paling tersebar dimana-mana. Lebih dari 400 jenis pengeringan telah ada dan lebih
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. [8 Januari 2006] 1 ( )
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi ramalan curah hujan sangat berguna bagi petani dalam mengantisipasi kemungkinan kejadian-kejadian ekstrim (kekeringan akibat El- Nino dan kebanjiran akibat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aspek kehidupan dari bangsa ini akan selalu dipengaruhi oleh keadaan hujan ataupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara daerah tropis yang diapit antara samuera Hindia dan samudera Pasifik juga antara benua Asia dan benua Austarlia, memiliki dua musim dalam setahun,
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS BANTUAN SARANA PRODUKSI DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK KEKERINGAN
PEDOMAN TEKNIS BANTUAN SARANA PRODUKSI DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK KEKERINGAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Kejadian El Nino Tahun 2015
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peranan air dalam kehidupan sangat besar karena air merupakan sumber
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan air dalam kehidupan sangat besar karena air merupakan sumber kehidupan. Kehidupan tidak mungkin berfungsi tanpa adanya air. Air yang berasal dari hujan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai merah besar (Capsicum Annum L.) merupakan komoditas yang banyak mendapat perhatian karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Buahnya dapat digolongkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini dunia telah memasuki era global yang identik dengan kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah memasuki era global yang identik dengan kemajuan dibidang telekomunikasi dan komputer sehingga menciptakan kondisi yang kondusif bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian Negara Riset
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lahan serta kerusakan infrastruktur dan bangunan (Marfai, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara bahari dan kepulauan terbesar didunia dengan 17.504 pulau dengan panjang garis pantai 95.181 km. Hal ini semakin memperkuat eksistensi Indonesia
Lebih terperinciKlasifikasi Iklim. Klimatologi. Meteorology for better life
Klasifikasi Iklim Klimatologi Klasifikasi?? Unsur-unsur iklim tidak berdiri sendiri tetapi saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Terdapat kecenderungan dan pola yang serupa apabila faktor utama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB I PENDAHULUAN Pengaruh pemanasan global yang sering didengungkan tidak dapat dihindari dari wilayah Kalimantan Selatan khususnya daerah Banjarbaru. Sebagai stasiun klimatologi maka kegiatan observasi
Lebih terperinciIklim Perubahan iklim
Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia
Lebih terperinciKESESUAIAN LAHAN TANAM KENTANG DI WILAYAH BATU
KESESUAIAN LAHAN TANAM KENTANG DI WILAYAH BATU Ni Wayan Suryawardhani a, Atiek Iriany b, Aniek Iriany c, Agus Dwi Sulistyono d a. Department of Statistics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences Brawijaya
Lebih terperinciglobal warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.
4.5. Iklim 4.5.1. Tipe Iklim Indonesia merupakan wilayah yang memiliki iklim tropis karena dilewati garis khatulistiwa. Iklim tropis tersebut bersifat panas dan menyebabkan munculnya dua musim, yaitu musim
Lebih terperincipersamaan regresi. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan curah hujan kritis adalah sebagai berikut: CH kritis = ( 0.
9 a : intersep (perubahan salinitas jika tidak hujan) b : slope (kemiringan garis regresi). Koefisien determinasi (r 2 ) masing-masing kelompok berdasarkan klaster, tahun, dan lahan peminihan (A dan B)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Curah hujan dan ketersediaan air tanah merupakan dua faktor utama yang saling berkaitan dalam memenuhi kebutuhan air tanaman. Terutama untuk tanaman pertanian. yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG. I Latar Belakang Perancangan. Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan primer.
BAB I PNDAHULUAN I. 1. LATAR BLAKANG I. 1. 1. Latar Belakang Perancangan Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan primer. Diantaranya yaitu tempat tinggal. Tempat tinggal atau rumah merupakan kulit ke
Lebih terperincisebagainya, termasuk dalam proses pembentukan tanah (klimat soil) yaitu tanah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan di dunia yang memiliki kekayaan tanah, air dan udara, dengan sejumlah kekayaan tersebut merupakan nikmat yang
Lebih terperinci1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan perkiraan cuaca terutama curah hujan ini menjadi sangat penting untuk merencanakan segala aktifivitas mereka. Curah hujan juga memiliki
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012
KATA PENGANTAR i Analisis Hujan Bulan Agustus 2012, Prakiraan Hujan Bulan November, Desember 2012, dan Januari 2013 Kalimantan Timur disusun berdasarkan hasil pantauan kondisi fisis atmosfer dan data yang
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
. PENDAHULUAN. Latar Belakang Kesejahteraan dapat dilihat dari tersedianya dan terpenuhinya kebutuhan pangan. Apabila tidak tercukupinya ketersediaan pangan maka akan berdampak krisis pangan. Tanaman pangan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah Indonesia umumnya dikelilingi oleh lautan yang berada antara samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Samudera ini menjadi sumber kelembaban utama uap air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan salah satu peristiwa bencana alam yang sering melanda sejumlah negara termasuk Indonesia. Kejadian banjir ini berupa genangan air yang berlebihan terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena curah hujan yang tinggi, intensitas, atau kerusakan akibat penggunaan lahan yang salah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banjir merupakan salah satu peristiwa alam yang seringkali terjadi. Banjir dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi, intensitas, atau kerusakan akibat penggunaan
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
7 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis Kabupaten Karawang Wilayah Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 107 02-107 40 BT dan 5 56-6 34 LS, termasuk daerah yang relatif rendah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalimantan Selatan sebagai salah satu wilayah Indonesia yang memiliki letak geografis di daerah ekuator memiliki pola cuaca yang sangat dipengaruhi oleh aktifitas monsoon,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC,2001), konsentrasi gas-gas rumah kaca, khususnya CO2, CH4, dan N2O dalam dua abad terakhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1980-an para peneliti meteorologi meyakini bahwa akan terjadi beberapa penyimpangan iklim global, baik secara spasial maupun temporal. Kenaikan temperatur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Umum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Semua makhluk hidup di dunia ini pasti membutuhkan air untuk hidup baik hewan, tumbuhan dan manusia. Begitu besar peran air dalam kehidupan membuat air termasuk kebutuhan
Lebih terperinciBab 4 Hasil dan Pembahasan
32 Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi Model dan Hasil Perhitungan Implementasi program merupakan langkah merealisasikan perancangan menjadi sistem yang nyata dan dapat digunakan. Sistem dibangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar-mengajar merupakan bagian dari proses pendidikan yang berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi
ROMMY ANDHIKA LAKSONO Agroklimatologi Gambar : Pembagian daerah iklim matahari A. Iklim Matahari Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Dengan jumlah. penduduk yang semakin meningkat maka kebutuhan akan pangan juga akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat maka kebutuhan akan pangan juga akan semakin meningkat, dengan kata lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Bandung adalah salah satu instansi di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian berjudul Pemodelan dan Peramalan Angka Curah Hujan Bulanan Menggunakan Analisis Runtun Waktu (Kasus Pada Daerah Sekitar Bandara Ngurah Rai), menjelaskan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Peningkatan suhu rata-rata bumi sebesar 0,5 0 C. Pola konsumsi energi dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Perubahan Iklim Peningkatan suhu rata-rata bumi sebesar 0,5 0 C. Pola konsumsi energi dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi seperti sekarang, maka diperkirakan pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi. Banyaknya jumlah masyarakat yang memerlukan fasilitas rental mobil
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara
Lebih terperinciANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA
ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR, BAGAN DAN PETA...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR, BAGAN DAN PETA... i ii iii v viii xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B.
Lebih terperinciGambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang mutlak bagi setiap makhluk hidup di permukaan bumi. Seiring dengan pertambahan penduduk kebutuhan air pun meningkat. Namun, sekarang
Lebih terperinciANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA
ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA 1. TINJAUAN UMUM 1.1. Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cahaya matahari secara tetap setiap tahunnya hanya memiliki dua tipe musim
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa yang mendapat cahaya matahari secara tetap setiap tahunnya hanya memiliki dua tipe musim yaitu musim penghujan
Lebih terperinciPerancangan dan Integrasi Sistem. Penurunan Produksi Kelapa Sawit pada Kuartal-I Tahun 2016 Oleh : Hanif Ryanas ( )
Perancangan dan Integrasi Sistem Penurunan Produksi Kelapa Sawit pada Kuartal-I Tahun 2016 Oleh : Hanif Ryanas (2215 105 077) BIDANG STUDI SISTEM PENGATURAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranannya dalam memenuhi kebutuhan manusia dan pembangunan. perekonomian Indonesia. Akan tetapi, meskipun mampu menyerap tenaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang paling penting peranannya dalam memenuhi kebutuhan manusia dan pembangunan perekonomian Indonesia. Akan tetapi, meskipun
Lebih terperinci