Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab
|
|
- Erlin Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Subur *) *) Penulis adalah Magister Agama (M.Ag.), dan dosen tetap di Jurusan Pendidikan (Tarbiyah) STAIN Purwokerto. Abstract: Arabic language have specific character and difficulty level which relatively high. In its presentation, this condition requires the appropriate approach, according to student character and its materials. The appropriate approach can derive into strategy that guarantying learning process that more enthusiasm so that can grow the learning motivation and active learning. Keywords: approach, strategy, learning motivation, active learning. Pendahuluan Survei yang dilakukan terhadap lebih dari seratus guru bahasa Arab memberikan informasi bahwa mayoritas peserta didik kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab. Hasil Survei tersebut juga menunjukkan bahwa mayoritas guru dalam menyajikan materi bahasa Arab masih banyak menggunakan cara konvensional, yaitu sekadar menggunakan buku dan papan tulis. Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran masih menggunakan model deduktif dan induktif. Dengan demikian, tidak tertariknya peserta didik mengikuti pelajaran bahasa Arab, salah satu penyebabnya adalah cara penyajiannya yang monoton dan konvensional. 1 Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad bin Abdurrahman al-syamimary, tingkat pencapaian pengetahuan melalui indra penglihatan dan praktik ternyata mencapai 75%, sedangkan melalui pedengaran hanya 13%, dan melalui indra yang lain 12%. 2 Dari sini tampak bahwa belajar dengan melihat dan praktik secara langsung lebih memberikan jaminan bagi peserta didik untuk dapat berhasil dengan baik. Sementara itu, filosof kenamaan Cina, Konfusius menyatakan bahwa apa yang saya dengar saya lupa, apa yang saya lihat saya ingat, dan apa yang saya lakukan saya paham. 3 Pembelajaran bahasa Arab yang ideal adalah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik menguasai empat keterampilan berbahasa (maharat al-istima, al-kalam, al-qira ah dan al-kitabah) secara proporsional. Hal ini disebabkan bahasa Arab bukan hanya sekadar berfungsi pasif, yaitu sebagai media untuk memahami (al fahm) apa yang dapat didengar, berita, teks, bacaan dan wacana, melainkan juga berfungsi aktif, yaitu memahamkan (al ifham) orang lain melalui komunikasi lisan dan tulisan. Penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan menggunakan bahasa sebagai media komunikasi merupakan salah satu kunci dasar keberhasilan manusia dalam hidupnya. 4 Hanya saja hal yang ideal tersebut tidaklah selalu mudah untuk direalisasikan karena berbagai alasan; (1) sebagian besar waktu guru tersita untuk kegiatan pembelajaran dan keluarga sehingga sedikit sekali tersedia kesempatan untuk lebih kreatif dalam mengembangkan materi pembelajaran bahasa 1
2 Arab; (2) fasilitas dan lingkungan (perpustakaan dan media) kurang mendukung; dan (3) kemauan untuk meng-upgrade kualitas diri ada, tetapi kesempatan dan sarana yang dibutuhkan kurang tersedia. 5 Meskipun dengan fasilitas yang sangat terbatas, guru bahasa Arab sejati tetap berupaya meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran dengan melalui berbagai langkah alternatif, khususnya terkait dengan teknik dan strategi yang dapat mendorong motivasi belajar peserta didik. Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Arab Harus disadari bahwa bahasa Arab memang memiliki karakteristik dan tingkat kesulitan yang berbeda dengan bahasa yang lain. Kenyataan ini menuntut adanya guru yang memiliki kualifikasi dengan tingkat keuletan, ketelatenan dan kesabaran yang tinggi. Melihat karakter tersebut, guru hendaknya menggunakan pendekatan yang lebih kontekstual, dan dapat menjadi acuan dalam menentukan langkah pembelajaran yang sesuai dengan karakter materi maupun kondisi peserta didik. Sesulit apapun, sebenarnya materi dapat disampaikan dengan baik jika ditopang oleh pendekatan dan strategi yang tepat. Terkait dengan hal itu, terdapat beberapa pendekatan dalam pembelajaran bahasa Arab yang dapat meningkatkan efektivitas guru dalam melakukan transformasi, di antaranya pendekatan kemanusiaan (humanistic approach), pendekatan berbasis media (media based approach), pendekatan mendengar-mengucapkan (aural oral approach), pendekatan analisis dan nonanalisis (analitycal and unanalitycal approach), dan pendekatan komunikatif (communicative approach). 6 Pendekatan Kemanusiaan (Humanistic Approach) Pendekatan ini memberi tempat yang utama pada peserta didik karena mereka adalah subjek utama dalam kegiatan pendidikan. Pendekatan ini berasumsi bahwa peserta didik memiliki potensi, kekuatan, dan kemampuan untuk berkembang. Peserta didik juga memiliki kebutuhan emosional, spiritual, dan intelektual yang harus diperhatikan. Peserta didik merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan emosi, perasaan, sikap, nilai, dan lain-lain. Pembelajaran diupayakan untuk berjalan secara rileks dan akrab, tanpa mengurangi makna transformasi dan pesan yang hendak disampaikan. Pendekatan ini memberikan drajat kebebasan, otonomi, tanggungjawab dan kreativitas yang menjadi bagian dari peserta didik. 7 Penyampaian materi tidak dijadikan sebagai suatu yang menekan, membebani, melainkan bagaimana penguasaan bahasa menjadi kebutuhan peserta didik sebagaimana kebutuhan lainnya. Perspektif ini menurut sebagian ahli pengajaran bahasa Asing merupakan orientasi baru, yang biasanya menganggap peserta didik sebagai objek yang dapat dibentuk semaunya tanpa melihat minat dan bakat mereka. Dengan pola pandang ini, setidaknya dapat mempercepat interelasi antara pengajar dan peserta didik dalam hubungan dengan proses transformasi. Dengan demikian, ketika kebutuhan psikologis terpenuhi, maka pada selanjutnya minat dan motivasi akan lebih mudah dikembangkan. 8 Dengan pendekatan ini, maka langkah yang dapat dilakukan adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bercakap tentang diri dan perasaannya, kemudian melakukan tukar pikiran secara seimbang. 2
3 Pendekatan Berbasis Media (Media Based Approach) Media atau wasail al-idlah memiliki peranan yang besar dalam upaya membentuk keahlian peserta didik dan mengubahnya dari keahlian yang bersifat abstrak ke yang bersifat konkret. Pendekatan ini bertujuan untuk melengkapi konteks yang menjelaskan makna kata-kata, struktur, dan istilah-istilah kebudayaan baru melalui gambar, peta, foto, contoh model yang hidup, kartu, dan segala sesuatu yang dapat membantu menjelaskan makna kata yang asing pada peserta didik. Di jaman teknologi saat ini, jenis dan bentuk media sangat bervariasi, misalnya kaset, video, laboratorium, slide, LCD, dan komputer. Tujuan dari penggunaan media ini sangat jelas, yakni agar penyajian materi lebih hidup dan menarik peserta didik sehingga dapat menyampaikan contoh dan informasi kebahasaan yang benar dan melatihnya berjalan secara efektif. Penelitian menunjukkan bahwa gambar memberikan dampak tiga kali lebih kuat dan mendalam dibandingkan dengan kata-kata. Sementara itu, jika gambar digabungkan dengan kata-kata, maka dampaknya enam kali lebih kuat daripada kata-kata saja. 9 Hanya masalahnya pada keterbatasan dana yang menjadi hambatan serius dalam penyediaan media ini. Pendekatan Mendengar-Mengucapkan (Aural Oral Approach) Pendekatan ini mengandaikan bahwa bahasa adalah apa yang didengar dan diucapkan, bukan simbol, sedangkan tulisan hanyalah representasi dari ujaran. Dari asumsi ini dapat dikatakan bahwa bahasa adalah ujaran. Pembelajaran bahasa harus dimulai dengan mendengarkan bunyi-bunyi bahasa yang berbentuk kata dan kalimat. Dalam bentuk klasikalnya kemudian meminta peserta didik menirukannya untuk dihafal, sebelum membaca dan menulis diajarkan. 10 Asumsi lain dari pendekatan ini bahwa bahasa adalah kebiasaan. Suatu prilaku akan menjadi kebiasaan apabila diulang berkali-kali. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Arab dengan pendekatan aural oral approach ini menuntut adanya kegiatan pembelajaran bahasa yang dilakukan dengan teknik pengulangan atau repetisi. 11 Pendekatan Komunikatif (Communicative Approach) Sesuai dengan fungsi kompetensinya, penyajian bahasa hendaknya lebih menekankan kepada kegiatan komunikasi aktif dan praktis. Dengan pendekatan komunikasi ini berarti telah melakukan terobosan baru dan strategis di bidang pengajaran bahasa kedua, dan dianggap sebagai pendekatan integral yang memiliki ciri-ciri yang pasti. Seseorang dapat dikatakan memiliki kompetensi komunikatif apabila ia dapat menggunakan bahasa dengan ragam yang tepat menurut situasi dalam hubungannya antara pembicara dan pendengar. Menurut Hymes, terdapat empat faktor yang menjadi pembangun dan menjadi ciri penanda kompetensi komunikatif ini, yaitu kegramatikalan (penguasaan tata bahasa secara baik), keberterimaan (saling dapat dipahami dan memahami), ketepatan (konteks dengan situasi yang berkembang), dan keterlaksanaan (praktik yang dilakukan secara terus-menerus). Seseorang yang hanya menguasai struktur atau pola-pola kalimat yang terlepas dari konteks belum bisa disebut sebagai orang yang mampu berbahasa. Kemampuan berbahasa yang sebenarnya haruslah mencakup penguasaan kaidah-kaidah gramatika sekaligus penguasaan norma-norma sosial yang terkait dengan penggunaan bahasa. 12 3
4 Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Dalam pengembangan metodologi, pembelajaran perlu mempertimbangkan landasan sebagai pengokoh bangunan kepribadian pengajar dalam menentukan metode pembelajaran. Landasan ini dapat menguraikan bagaimana seorang pengajar bahasa mengambil keputusan untuk meramu metode pembelajaran yang tepat sasaran, yang memudahkan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Abdul Alim Ibrahim dan Ibrahim Kamal Badri, ada beberapa landasan dalam mengembangkan metode pembelajaran bahasa Arab, antara lain sebagai berikut. Prioritas Bila kita mengacu kepada konsep belajar bahasa seperti yang dikemukakan oleh Robert Lado dan Moh. Ali al-kulli, yang terkait dengan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa asing, maka dalam pembelajaran bahasa hendaknya lebih menekankan kegiatan berbahasa (bahasa sebagai ujaran), tanpa harus terikat secara ketat kepada gramatika. Kelemahan yang berkaitan dengan gramatika akan relatif lebih mudah diperbaiki. Sementara jika pembelajaran lebih menekankan pada teori tentang bahasa, maka kelemahan yang berkaitan dengan praktik berbahasa akan lebih sulit diatasi. Di sini tekanan pembelajaran lebih mengutamakan pada kegiatan pembiasaan. 13 Akurasi Bahasa Arab memiliki karakteristik tersendiri hingga membutuhkan kecermatan dan ketelitian tersendiri pula dalam proses penyajiannya. Termasuk pula kecermatan dan ketelitian dalam hal penyampaian materi, penggunaan metode, maupun media pembelajaran. 14 Gradasi Ada lima penahapan dalam penyajian materi bahasa: a. dari jenis materi yang mudah kepada yang sulit; b. dari jenis materi yang sederhana kepada materi yang kompleks; c. dari materi yang jelas kepada materi yang samar; d. dari jenis materi yang konkret kepada yang abstrak; dan e. dari jenis materi yang sering digunakan kepada materi yang jarang dipergunakan. 15 Jenis-jenis penahapan tersebut dalam pembelajaran memerlukan metode yang sesuai dengan karakter materi maupun kapasitas kemampuan peserta didik. Prinsip gradasi ini setidaknya akan dapat mengurangi munculnya kesenjangan pemahaman di kalangan peserta didik. Dengan pemahaman yang runtut, sistematis, peserta didik mudah dikondisikan untuk berpikir logis, sistemik, dan terarah untuk memperoleh suatu pengetahuan berbahasa yang komprehensif. Motivasi Motivasi merupakan sesuatu yang menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik. 16 Motivasi merupakan energi dalam jiwa yang mampu menggerakkan manusia untuk melakukan prilaku tertentu guna mewujudkan tujuan yang sudah pasti. Motivasi dalam pembelajaran 4
5 bahasa Arab menduduki tempat yang terpenting. Akan tetapi, hal ini juga sekaligus merupakan masalah pertama dan utama yang dihadapi peserta didik. Oleh karena motivasi terkait juga dengan kebutuhan hidup peserta didik pada umumnya yang bersifat praktis sehingga dalam mempelajari bahasa juga senantiasa dikaitkan dengan kebutuhan praktis tersebut. Dalam pembelajaran bahasa Arab, jika persoalan motivasi ini dapat teratasi dengan baik, maka sebenarnya substansi atau permasalahan utama telah terselesaikan. Motivasi memang menjadi segalanya, dalam arti ia akan menjadi daya pendorong yang sangat dahsyat bagi peserta didik untuk melakukan berbagai aktivitas sekiranya dapat menghantarkannya untuk memiliki penguasaan yang baik terhadap bahasa Arab. Motivasi akan membuat peserta didik senantiasa enjoy dan senang dalam belajar. Motivasi akan dapat mengubah persepsi peserta didik dan menjadikan materi yang sulit menjadi mudah. Motivasi dapat menjadikan peserta didik sungguh-sungguh dalam belajar. 17 Pemantapan Upaya pemantapan ini dapat dilakukan dengan berbagai langkah, pengulangan, latihan, dan tugas tugas di luar ruang pembelajaran. Pengulangan dapat mendatangkan kemudahan karena ucapan yang pada pertama kali dianggap sulit oleh murid dengan melakukan pengulangan beberapa kali, maka ucapan itu akan menjadi lebih akrab dan mudah. Sementara itu, latihan dan tugas di luar ruang pembelajaran merupakan proses yang bertujuan untuk mengetahui hasil proses pembelajaran yang telah berjalan sehingga dengan latihan dan tugas guru dapat mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai, sejauh mana penerapan strategi kondusif dengan tingkat kemampuan murid. Ini juga menjadi berarti bagi guru untuk lebih meningkatkan dan memperbaiki langkah selanjutnya. Latihan dan pemberian tugas juga berfungsi untuk mengetahui seberapa besar tingkat keseriusan para peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran bahasa Arab. Strategi Alternatif Pendorong Active Learning dalam Pembelajaran Strategi alternatif yang dimaksud adalah variasi langkah dalam pembelajaran bahasa Arab yang dapat membangkitkan motivasi belajar pada peserta didik. Dengan strategi alternatif ini diharapkan peserta didik terlibat aktif, baik secara fisik maupun mental sehingga pembelajaran bahasa Arab terasa lebih hidup, kejenuhan atau kebosanan dapat dikurangi. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menambah variasi dalam pembelajaran bahasa Arab, antara lain sebagai berikut. Mendengar dan Model Pembelajarannya Hasil penelitian membuktikan bahwa sebagian besar orang hanya dapat menyerap 30% saja dari pengetahuan yang didengarnya, dan hanya dapat mengingat 25% dari apa yang ia serap dari pengetahuan itu. Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan daya serap pengetahuan yang didengarnya, maka menyimak perlu dilatih secara khusus. 18 Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melatih pendengaran di antaranya: 5
6 a. Istima al-ma lumat au al-khabar; peserta didik dapat melatih pendengaran lewat kebiasaan mendengar berbagai berita dan informasi yang disajikan lewat media elektronik. Dari sajian latihan pendengaran model ini, maka peserta didik terbiasa memahami gaya bahasa yang digunakan dan model komunikasi yang dilakukan oleh native speaker. b. Talkhis Magza; yakni melatih pendengaran peserta didik dengan cara menyajikan suatu bacaan dengan tema tertentu. Kemudian, meminta peserta didik untuk menganalisis dengan menggunakan kata-kata tanya (istifham). 19 Berbicara dan Model Pembelajarannya Keterampilan berbicara dapat terwujud dengan baik setelah keterampilan menyimak dan mengucapkan kosa kata bahasa Arab dilakukan. Kegiatan berbicara dapat mengambil bentuk percakapan, diskusi, cerita, atau pidato. Ada beberapa langkah dapat dilakukan agar peserta didik termotivasi untuk berbicara, antara lain: a. Khibrah Mutsirah; menyampaikan topik bahasa Arab yang selalu dikaitkan dengan pengalaman peserta didik sehari-hari. Kemudian, meminta peserta didik untuk mengungkapkan kembali pengalamannya yang disesuaikan dengan topik tersebut. b. Ta bir al-ara al-raisiyyah; mengasah keberanian peserta didik untuk bicara dengan bahasa Arab secara spontan dan kreatif, yaitu dengan menjelaskan materi melalui peta konsep (labelisasi). c. Tamtsiliyah, dengan mengajak peserta didik belajar bahasa Arab dengan cara bermain drama, masing-masing diberi peran sesuai skenario yang terdapat dalam bacaan. Pada kegiatan ini mempunyai dua manfaat, yaitu hiburan dan belajar berbahasa. 20 Membaca dan Model Pembelajarannya Membaca sebenarnya meliputi kegiatan berpikir, menilai, menganalisis, dan memecahkan masalah. Membaca dapat dibagi menjadi; membaca jelas dan dalam hati, serta membaca intensif (mukasyafah) dan ekstensif (muwassa ah). Kegiatan membaca dapat dilakukan dengan, antara lain: a. Muzakarat al-talamiz; yakni dengan mendorong peserta didik untuk mencari tahu dan mempertanyakan hal-hal yang belum dimengerti dari sebuah wacana atau bacaan dengan cara guru menentukan bacaan, guru memberi kesempatan antara 5-10 menit untuk mempelajari teks. Setelah itu, peserta didik mengajukan pertanyaan kepada yang lain, kemudian guru menjelaskan isi teks. b. Akhziyat al-nash; dengan membagi peserta didik dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok diminta mengambil topik yang terdapat dalam setiap alenia. Setelah selesai perwakilan kelompok menyampaikan hasil kajian dari alenia tersebut pada kelompok lain, dan seterusnya. c. Tartib al-nash; teknis untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman dalam membaca dari peserta didik. Langkahnya adalah peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok diminta untuk menyusun kembali kalimat atau wacana yang dipotong-potong atau terpisah sehinga tersusun kembali menjadi sebuah bacaan yang sistematis. 6
7 Menulis atau Mengarang dan Model Pembelajarannya Menulis ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu insya muwajjah (mengarang terstruktur) dan insya hurriyyah (mengarang bebas). Latihan ini dapat dilakukan dengan: a. Ta bir al-shuwar; meminta peserta didik untuk mengidentifikasi gambar-gambar, dan menyusun tulisan sesuai gambar secara runtut dalam waktu yang telah ditentukan. Kemudian, meminta beberapa peserta didik untuk mengkritisi tulisan tersebut. b. Kitabat al-ma lumat; meminta kepada peserta didik untuk menulis seputar problem yang mereka temukan lewat berbagai media. Kemudian, dipresentasikan dan mendapatkan masukan. c. In ikas al-maudlu; mengajak peserta didik untuk pergi ke suatu objek atau gambar, kemudian diminta untuk mencermati dengan seksama. Setelah itu, peserta didik diminta untuk menyusun topik gambar tersebut dalam bentuk tulisan berdasarkan hasil dari pengamatan terhadap objek. Gramatika dan Model Pembelajarannya Dalam pembelajaran modern, tata bahasa sebenarnya lebih merupakan media untuk mengevaluasi kalam dan tulisan seseorang. Pembelajaran lebih menekankan pada problem solving. Langkah pembelajaran dapat dilakukan dengan: a. Musykilat al-tullab; yakni meminta setiap peserta didik untuk menulis materi yang paling belum dipahami. Kemudian, tulisan tersebut digulirkan kepada teman yang ada di sebelahnya hingga kembali pada dirinya untuk mendapatkan tanda cek list dari peserta lain yang juga belum paham. Tanda cek list yang terbanyak adalah yang belum banyak dimengerti. b. Tariqatu an Nasyath; peserta didik disuruh praktik langsung dengan diberi sebuah bacaan atau topik yang di dalamnya terkandung contoh-contoh gramatika. Kemudian, diminta untuk membaca dan menunjukkan berbagai contoh dalam bacaan tersebut yang terkait dengan tata bahasa. c. Thariqat al-nushush al-mutakamilah; aplikasi dari strategi ini adalah peserta didik diminta untuk membaca teks dan mendikusikannya. Kemudian, guru menjelaskan contoh-contoh kalimat yang terkait dengan tata bahasa. 21 Kesimpulan Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut. 1. Bahasa Arab memiliki karakter spesifik dan tingkat kesulitan yang relatif tinggi sehingga potensial untuk terjadi kebosanan dan kejenuhan. 2. Perlu adanya pendekatan tertentu yang lebih seseuai dengan materi dan kondisi peserta didik agar tingkat kesulitan itu tidak menjadi suatu yang menakutkan peserta didik. 3. Dalam proses pembelajaran diperlukan strategi tertentu yang dapat menciptakan suasana belajar lebih hidup, dinamis, dan terjadi active learning. 7
8 Endnote: JURNAL PEMIKIRAN ALTERNATIF KEPENDIDIKAN 1 Saifullah Kamalie, Penggunaan Media: Alat Peraga dan Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Arab, dalam Makalah (Jakarta: Pusdiklat, 13 Mei 2004), hal Ibid., hal Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif di PT (Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga, 2002), hal. xiii. 4 Ibid., hal Muhbib Abdul Wahab, Teknik dan Model Penyajian Materi Bahasa Arab, dalam Makalah (Jakarta: Pusdiklat, 13 Mei 2004), hal Ibid., hal Ibid., hal Radliyah Zaeniddin, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab (Cirebon: Pustaka Rihlah Group, 2005), hal Saifullah Kamalie, Makalah, hal Radliyah Zaenuddin, Meodologi, hal Ahmad Fuad Efendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab(Malang: Misykat, 2005), hal Ibid., hal Moh. Ali al-kulli, Asalib al-tadris al-lughah al-arabiyah(riyadl Mamlakah al-arabiyah al-sa udiyah: TP, 1986), hal Radliyah Zaenuddin, Metodologi, hal Ibid., hal Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-mengajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), hal Ibid., hal Ahmad Fuad Efendi, Metodologi, hal Radliyah Zaenuddin, Metodologi, hal Ibid., hal Ibid., hal Daftar Pustaka Arsyad, Azhar Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Al-Kulli, Moh. Ali Asalib al-tadris al-lughah al-arabiyah. Riyadl Mamlakah al-arabiyah al-sa udiyah: TP. Efendi, Ahmad Fuad Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat. Kamalie, Saifullah Penggunaan Media, Alat Peraga, dan Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Arab, dalam Makalah. Jakarta: Pusdiklat, 13 Mei Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar-mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wahab, Muhbib Abdul Teknik dan Model Penyajian Materi Bahasa Arab, dalam Makalah. Jakarta: Pusdiklat, 13 Mei Zaenuddin, Radliyah Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab. Cirebon: Pustaka Rihlah Group. Zaini, Hisyam, dkk Strategi Pembelajaran Aktif di PT. Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga. 8
Jabal Nur (Dosen Jurusan Syariah STAIN Kendari)
PENDEKATAN, LANDASAN DAN MODEL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Jabal Nur (Dosen Jurusan Syariah STAIN Kendari) Abstrak: Bahasa Arab memiliki karakteristik dan kesulitan yang tinggi. Oleh sebab itu perlu pendekatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu gabungan huruf, kata, dan kalimat yang menghasilkan suatu tuturan atau ungkapan secara terpadu sehingga dapat dimengerti dan digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1 Belajar dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar siswa memiliki keterampilan berbahasa dan pengetahuan kebahasaan. Keterampilan berbahasa mencakup 4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia, mereka akan berusaha mencari pengetahuan dimana saja sebagai bekal hidupnya di dunia maupun di akhirat nanti. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Arab adalah bahasa jurnalistik, bahasa penyiaran, bahasa hukum, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Arab adalah bahasa jurnalistik, bahasa penyiaran, bahasa hukum, dan bahasa karya tulis di negara-negara Arab. Ia telah menjadi salah satu bahasa resmi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa negara adalah bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan bahasa perlu memiliki kemahiran dan penguasaan yang baik, agar apa yang disampaikan melalui
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling melengkapi
Lebih terperinciاستعمال طزيقت انمباشزة ف مهارة انكالو ندرس انهغت انعزبيت ندي انتالميذ ف انصف انثان بمد رست "مفتاح انسالو" انثانىيت بايىماس
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Untuk memberikan gambaran dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa kajian pustaka sebagai landasan berfikir, dengan menggunakan hasil penelitian terdahulu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. teori pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan naẓariyah alwahdhah. penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan deskriptif dan analisis yang penulis lakukan terhadap teori pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan naẓariyah alwahdhah di SMA Islam Pekalongan dan hasil belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara sistematis dan logis, sehingga
Lebih terperinciBAGAIMANAKAH PENGELOLAAN KELAS UNTUK MEMBENTUK LINGKUNGAN BAHASA ARAB (BI AH AROBIYAH)?
BAGAIMANAKAH PENGELOLAAN KELAS UNTUK MEMBENTUK LINGKUNGAN BAHASA ARAB (BI AH AROBIYAH)? UBAIDILLAH QUDSI Program Pascasarjana Keguruan Bahasa Arab Universitas Negeri Malang ubaidillahqudsi@yahoo.co.id
Lebih terperinciA. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE
BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu disinggung, yaitu model, strategi, metode, pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan yang penting dalam dunia pendidikan dan merupakan penunjang dalam semua bidang studi.
Lebih terperinci2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat
Lebih terperinciBAB II METODE QIRA AH DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB
BAB II METODE QIRA AH DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB A. Metode Qira ah 1. Latar Belakang Metode Qira ah Banyak penelitian mengenai situasi pengajaran bahasa asing di Amerika Serikat pada saat itu menyimpulkan
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN MENYIMAK DAN BERBICARA. Oleh: DR. H. SYAIFUL MUSTOFA, M.Pd. MA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
STRATEGI PEMBELAJARAN MENYIMAK DAN BERBICARA Oleh: DR. H. SYAIFUL MUSTOFA, M.Pd. MA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG MAKALAH DISAMPAIKAN PADA ACARA WORKSHOP PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI STAIN KUDUS SABTU,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa Inggris sebagai salah satu media yang mutlak kebutuhannya. Tanpa kemampuan berbahasa Inggris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran bahasa yang berlangsung di dunia. Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia ini adalah meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN Berbicara adalah salah satu dari keterampilan bahasa yang ditekankan pencapaiannya melalui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari
` I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal untuk memajukan suatu bangsa karena kemajuan bangsa dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan dan tingkat pendidikannya.
Lebih terperinciRENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEMESTER GASAL 2013/2014
RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEMESTER GASAL 2013/2014 A. Matakuliah 1. Matakuliah : BAHASA INDONESIA KEILMUAN 2. Sandi : UMPK608 3. Kridit/Jam Semester
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Aktivitas Siswa Keberhasilan siswa dalam belajar bergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Jolanda Dessye Parinussa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa Indonesia, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan pendidikan khususnya pendidikan di sekolah. Pembinaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan agar siswa dapat mencapai tujuan tertentu. Agar siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan maka diperlukan pembinaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi oleh alat ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbudaya dan beragama. Menurut Abd al-majid dalam buku Metodologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan simbol manusia sebagai mahluk yang berbudaya dan beragama. Menurut Abd al-majid dalam buku Metodologi Pembeajaran Bahasa Arab, bahasa adalah alat yang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan
BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam
Lebih terperinciNoor Fajriah 1), R. Ati Sukmawati 2), Tisna Megawati 3) Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 24 BANJARMASIN MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Noor Fajriah 1), R. Ati Sukmawati 2),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa atau negara dapat dikatakan maju, berkembang atau terbelakang dapat dilihat dari sejauh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang sedang dikembangkan oleh pemerintah saat ini, karena usia dini berada pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jawa khususnya pada kemampuan berbicara bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Jawa khususnya pada kemampuan berbicara bahasa Jawa pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bayat Klaten masih rendah, berdasarkan observasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA PENELITIAN TINDAKAN KELAS Diajukan Kepada Program Studi Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penutur bahasa yang sopan, maka terkesan seseorang tersebut berkarakter. meningkatkan kualitas penggunaan bahasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa di dunia sekarang ini cukup diperhatikan, karena bahasa sebagai pembentuk karakter manusia. Seseorang yang memakai penutur bahasa yang sopan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis, karena langsung berhadapan dengan para peserta didik untuk mentransfer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berkomunikasi dengan orang lain sebagai wujud interaksi. Interaksi tersebut selalu didukung oleh alat komunikasi vital yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah mendukung kepemilikan kompetensi tamatan Sekolah Dasar yang memiliki pengetahuan, nilai,
Lebih terperinci2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya guna serta hasil guna yang relatif cukup tinggi, termasuk didalamnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai kodrat yang dimiliki oleh manusia, maka pada diri manusia tumbuh suatu kecenderungan untuk selalu menggunakan segala sesuatu dengan daya guna serta hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di SD, karena Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciPERSEPSI DAN HARAPAN MAHASISWA DAN DOSEN TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAHASA ARAB
PERSEPSI DAN HARAPAN MAHASISWA DAN DOSEN TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAHASA ARAB Zukhaira dan Singgih Kuswardono Universitas Negeri Semarang E-mail: zukhaira_unnes@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Keberhasilan adalah hasil serangkaian keputusan kecil yang memuncak dalam sebuah tujuan besar dalam sebuah tujuan besar atau pencapaian. keberhasilan adalah lebih
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN A. Analisis Pemanfaatan Teknik Menyanyi Dalam Pembelajaran Hafalan Kosakata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah sudah menjadi sempit. Interaksi antar manusia dalam wujud tertentu sudah tidak dapat dibatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu kegiatan antara peserta didik dengan pendidik, antar peserta didik, ataupun peserta didik dengan berbagai sumber belajar guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar Matematika a. Pengertian Prestasi Pengertian prestasi yang disampaikan oleh para ahli sangatlah bermacammacam dan bervariasi. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciKAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS
585 KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran guru sebagai (a) manejerial yaitu mengelola kegiatan pembelajaran
Lebih terperincicommit to user BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperincimemperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kemampuan keterampilan dan sikap. Seseorang dapat belajar dari pengalaman sendiri maupun pengalaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing yang mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini haruslah disadari benar, terutama oleh guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ide, gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam bentuk tulisan. Kegiatan tersebut
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa bertujuan untuk menumbuh kembangkan keterampilan berbahasa siswa. Terampil berbahasa berarti terampil dalam menyimak, berbicara, membaca, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
Lebih terperinciKARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS
KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara terencana dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara terencana dengan sadar dan dengan cara yang sistematis diberikan kepada anak didik oleh pendidik, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah dasar, karena dengan bahasa diharapkan siswa dapat berkomunikasi dengan siswa lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya. Dalam arti
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya. Dalam arti sederhana pendidikan sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang orang yang terlibat di dalamnya. Untuk itu, selain sebagai pengembang
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan ditinjau dari sudut psikososial (kejiwaan kemasyarakatan) adalah upaya penumbuh kembangan sumber daya manusia melalui proses kecerdasan sosial. Dalam
Lebih terperincitingkah laku yang dapat dicapai melalui serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, dan meniru.
BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teori 1. Belajar Sardiman A.M (1996: 22) mengatakan belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dapat dicapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa menjadi maju.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal
Lebih terperinciBAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN
BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN Dalam bab ini diuraikan proses pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman yang telah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Alat - Alat Laboratorium Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses pembelajaran adalah suatu hal yang penting dalam sebuah pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti pembelajaran yang dapat menjadi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari iru tugas seorang
BAB V PEMBAHASAN Tanggung jawab seorang pendidik sebagai orang yang mendidik yaitu dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
Lebih terperinci2015 PENERAPAN MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Idealnya seorang guru memasuki kelas tidak dengan tangan kosong, ia harus mendekati para siswanya dengan seperangkat asumsi, asumsi tentang dirinya sendiri,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan. Keterampilan yang tidak hanya dipahami hanya sekedar proses pengungkapan gagasan atau cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam peradaban manusia, bahasa juga memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional bagi
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh DABIK NIM F34211746 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan, khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah dasar merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis.
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa bagi seseorang mutlak diperlukan. Keterampilan berbahasa seseorang harus mengacu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Di era informasi sekarang ini kiranya tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB Diah Ayu Wulan Dosen Sastra Cina FIB UB diahayuwulan96@yahoo.co.id Abstrak Bahasa Mandarin merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan seyogyanya menyiapkan generasi yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat terpenting yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Melalui bahasa, manusia akan dapat mengungkapkan segala pemikirannya. Selain itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prioritas Pembangunan Pendidikan Nasional tahun sebagaimana telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas layanan pendidikan merupakan salah satu agenda Prioritas Pembangunan Pendidikan Nasional tahun 2015 2016 sebagaimana telah diamanatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Hal ini tercermin dalam undang-undang nomor 20
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum pendidikan dasar salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD adalah bahasa Indonesia. Mata pelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mengembangkan
Lebih terperinci2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini disampaikan pendahuluan penelitian yang meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa menduduki posisi dan peran yang sangat penting dalam konteks kehidupan manusia. Siswa mampu membaca bukan
Lebih terperinciNegeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK
145 Upaya Meningkatkan Kualitas Guru Melalui Konsep Pembelajaran Learning Together Di Sma Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Ajaran 2014/ /2015 Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK Pembelajaran learning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena manusia tidak terlepas dari berkomunikasi, Fungsi utama bahasa adalah alat untuk berkomunikasi. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa dan fenomena alam. Pelajaran fisika termasuk salah satu pelajaran yang cukup menarik
Lebih terperinci