PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS PILAR KEBANGSAAN DI PERGURUAN TINGGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS PILAR KEBANGSAAN DI PERGURUAN TINGGI"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS PILAR KEBANGSAAN DI PERGURUAN TINGGI DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIALS CITIZENSHIP BASED NATIONALITY PILAR IN COLLEGE Winarno 1 1 Program Studi PPKn, FKIP, Universitas Sebelas Maret Gedung FKIP C UNS Jl Ir Sutami 36 A Surakarta, Jawa Tengah winarni_uns@yahoo.co.id ABSTRAK Bahan ajar Pendidikan Kewarganegaraan untuk perguruan tinggi perlu menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan ilmu dan perubahan kurikulum. Keluarnya amanat Undang-undang No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, bahwa Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi mencakup Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, menuntut adanya pengembangan bahan ajar untuk PKn di perguruan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar (materi pembelajaran ) PKn perguruan tinggi tetap mengacu pada ketentuan dalam Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 43 Tahun Masuknya pesan akan empat pilar kebangsaan sebagai materi PKn dipandang sebagai hal-penting dan dapat diintegrasikan kedalam materi yang telah ada. Pesan akan empat pilar kebangsaan tersebut diorganisasikan secara kreatif ke dalam materi yang ada sehingga materi-materi PKn perguruan tinggi memiliki nilai dan mencerminkan pesan dari empat pilar kebangsaan tersebut. Disisi lain pengembangan materi ke dalam buku teks ajar PKn dilakukan agar memenuhi kreteria ilmiah dan psikologis untuk tujuan pembelajaran. Kata kunci : PKn, Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika ABSTRACT Teaching materials of Civic Education (CE) for universityneed to adjust with the demands of science development and curriculum changes. Discharge of the mandate of Act No. 12 of 2012 about Higher Education, that the Civic Education include Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika and NKRI, requires the development of teaching materials for review of CE atuniversity. Research shows that learning materialof CEstill referring for Director General of Higher Education Decree No. 43 of The entry of the pillars of nationality message in CE material is viewed as theimportant thing and integrated into the materilas. The four pillars of the national message will be organized creatively so the materials CE has value and reflect the message of the four pillars of the nationality. In addition, the development of CE material into textbooks carried out in order to meet the scientific and psychological criteria for the goal of learning. Kata Kunci : Civics, Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI and Bhinneka Tunggal Ika PENDAHULUAN Merujuk pada Surat Keputusan Dirjen Dikti No 43/Dikti/2006 tentang Rambu Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, pendidikan kewarganegaraan untuk pendidikan tinggi diberikan melalui mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan disingkat PKn dengan beban 3 sks. Sampai saat ini isi surat keputusan tersebut dapat dianggap sebagai kurikulum bagi penyelenggaraan perrkuliahan PKn di berbagai perguruan tinggi. 35

2 Dalam prakteknya, meskipun perkuliahan PKn menggunakan dasar yuridis yang sama, namun ditemukan perbedaan isi materi atau bahan ajar PKn yang dibelajarkan kepada mahasiswa. Setidaknya ada 3 kelompok bahan ajar PKn yang dikembangkan oleh perguruan tinggi yakni bahan ajar PKn yang dikembangkan di perguruan tinggi umum, bahan ajar PKn yang dikembangkan di perguruan tinggi di bawah yayasan Muhammadiyah dan bahan ajar PKn yang dikembangkan di Universitas Islam Negeri yang sebelumnya Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Sekarang ini, muncul tuntutan baru dan sekaligus dapat dilihat sebagai pedoman baru tentang PKn di perguruan tinggi. Berdasar Undang-undang No 12 tahun 2012, Pasal 35 ayat 3 menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah agama, Pancasila, kewarganegaraan dan bahasa Indonesia. Pada bagian penjelasan ayat tersebut dikatakan bahwa yang dimaksud mata kuliah kewarganegaraan adalah pendidikan yangmencakup Pancasila, Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945, NegaraKesatuan Republik Indonesia dan BhinekaTunggal Ika untuk membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Ini berarti ada tuntutan perubahan subtansi kajian PKn perguruan tinggi yang sebelumnya 8 subtansi kajian menjadi 4 subtansi kajian. Keluarnya rujukan baru ini, tentu saja perlu diikuti dengan perbaikan dan pengembangan terhadap bahan ajar PKn yang selama ini masih merujuk pada ketentuan hukum yang lama. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang pengembangan bahan ajar Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi yang berbasiskan pada 4 subtansi kajian yakni Pancasila, Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945, NegaraKesatuan Republik Indonesia dan BhinekaTunggal Ika. Empat hal di atas sebelumnya dikenal dengan sebutan Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara. Istilah bahan ajar (teaching material) merupakan bagian dari sumber belajar, dapat berupa informasi, alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan pembelajaran. Menurut International Jurnal of Education (2009: 3) bahwa Teaching materials are substances or materials arranged in a systematic learning, which is used teachers and learners in the learning process. Pengertian tersebut sejalan dengan Paulina Pannen (Andi Prastowo, 2014:17) yang menyatakan bahwa Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis. Bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials) (Depdiknas. 2004:11). Bahan ajar dalam PKn dapat dibedakan kedalam 3 jenis yakni informal content, formal content dan response of pupils.(sapriya, 2007: 119). Pertama, informal content dapat ditemukan dalam kegiatan masyarakat, kegiatan anggota DPR, kegiatan pejabat, dan lain-lain. Kedua, the formal contentdisiplines yang meliputi geografi, sejarah, ilmu politik, ekonomi, sosiologi, filsafat, antropologi, dan yurisprudensi. Ketiga, the response of pupils yaitu tanggapan siswa baik yang bersifat informal content maupun formal content. Bahan ini dapat dikembangkan pada isi atau content PKn dengan catatan perlu disesuaikan dengan visi, misi, dan karakterisik PKn. Istilah pilar kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika bermula dari MPR untuk melaksanakan amanat Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 pasal 15 ayat 1 hurup e, yakni mengkoordinasikan anggota MPR untuk memasyarakatkan Undang-Undang Dasar. Namun demikian, dalam perkembangan berikutnya tidak hanya UUD 1945 saja yang dimasyarakatkan, akan tetapi ditambah Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Undang-undang. Istilah empat pilar selanjutnya dimuat dalam Undang-undang No 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-undang No 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Pasal 34 b menyatakan bahwa partai politik melakukann tugas pendidikan politik dengan cara melaksanakan pendalaman mengenai empat pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dikatakan bahwa penyebutan Empat Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tidaklah dimaksudkan bahwa keempat pilar tersebut memiliki kedudukan yang sederajat. Setiap pilar memiliki tingkat, fungsi, dan konteks yang berbeda. Dalam hal ini, posisi Pancasila tetap ditempatkan sebagai nilai fundamental berbangsa dan bernegara 36

3 (Sekretariat Jenderal MPR RI, 2012: xiii). Pancasila adalah dasar negara, UUD 1945 adalah konstitusi negara, NKRI adalah bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara. Saat ini istilah Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara (empat pilar kebangsaan) tidak lagi diterima secara yuridis sejak keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi No 100/ PUU/XI/2013 yang menyatakan bahwa frasa empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana termuat dalam pasal 34b Undang-undang No 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-undang No 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik bertentangan dengan UUD 1945 dan dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum berlaku. Meskipun istilah empat pilar kebangsaan atau empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tidak lagi diterima, namun 4 hal yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, telah diakui dan diterima untuk menjadi isi PKn baik untuk pendidikan dasar menengah maupun pendidikan tinggi. Dalam Kata Pengantar Buku Siswa maupun Buku Guru PPKn SMP/MTs kelas VII dikatakan sebagai berikut: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan untuk jenjang SMP/MTs, yang dirancang untuk menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila sehingga dapat berperan sebagai warga negara yang efektif dan bertanggung jawab. Pembahasannya secara utuh mencakup empat pilar kebangsaan yang terkait satu sama lain, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika (Kemdikbud, 2013: iii) Sementara itu, untuk PKn perguruan tinggi, mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan lebih menekankan pada pendekatan psiko-andragogis dan sosio-kultural dalam konteks nilai instrumental dan praksis Pancasila dan UUD NRI 1945, serta nilai kontemporer kosmopolitanisme. (Winataputra, 2014: ). berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar pendidikan kewarganegaraan berbasis pilar kebangsaan di perguruan tinggi. METODE PENELITIAN Desain penelitian adalah Research and Development (R & D) yakni suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2013: 407) atau suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi suatu produk pengembangan Langkah penelitian meliputi mengumpulkan data, mengidentifikasi, menganalisis, dan mengorganisasikan bahan ajar PKn di perguruan tinggi. Langkah pengembangan meliputi mendesain produk bahan ajar PKn, memvalidasi produk, menguji coba, merevisi, mencetak lalu mensosialisasikan. Penelitian ini adalah penelitian tahun kedua. Penelitian tahun pertama telah menghasilkan buku ajar PKn jenjang pendidikan tinggi berjudul Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi penerbit Ombak Yogyakarta, Januari 2015 ISBN: Penelitian tahun kedua ini akan memvalidasi ulang dan mengembangkan ulang produk sehingga benar-benar mampu menghasilkan buku ajar PKn berbasis pilar kebangsaan yang memenuhi kreteria ilmiah dan pedagogis psikologis untuk kepentingan pembelajaran PKn. Oleh karena itu pendekatan pengembangan yang digunakan melalui langkah mendesain produk berupa bahan ajar Pendidikan Kewarganegaraan, memvalidasi produk, memproduksi model, menguji coba melalui angket, merevisi lalu memproduksi ulang di tahun berikutnya. Untuk memvalidasi produk, dilakukan dengan menyebarkan angket validasi kepada 3 (tiga) kelompok responden yakni mahasiswa, dosen pengampu sebagai pengguna dan pakar. Hasil dari angket mahasiswa terdiri atas hasil penilaian angket dan komentar atas isi buku. Mahasiswa dipilih secara selected random dan bertujuan yakni mereka yang sedang mengikuti perkuliahan PKn dan menggunakan buku PKn hasil penelitian tahun pertama sebagai sumber belajar. Angket disebarkan pada Semester Genap Januari 2015-Juli Item angket diadaptasi dari Format Instrumen Evaluasi Formatif Bahan Ajar berdasar Panduan Pengembangan Bahan Ajar yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah, Kementrian Pendidikan Nasional tahun Item angket terdiri atas 16 pernyataan yang terbagi dalam 4 aspek penilaian, yakni pemahaman isi, kebahasaan, sajian dan aspek kegrafisan. 37

4 Lembar validasi juga diberikan kepada pengguna yakni dosen pengampu dan pakar bidang PKn dan bidang pendidikan. Item pernyataan dalam lembar validasi untuk dosen pengampu dan pakar terdiri atas 5 aspek penilaian yakni pemahaman isi, kebahasaan, sajian, aspek kegrafisan dan referensi dengan 22 butir pernyataan. Hasil validasi selanjutnya diidentifikasi, dikategorisasi dan dirumuskan sebagai masukan-masukan bagi perbaikan bahan ajar PKn yang sudah dihasilkan pada penelitian tahun pertama. Validasi produk juga dilakukan dengan Focus Group Disscusion antara tim peneliti, pakar, dosen dan mahasiswa pengguna untuk mempertajan temuan-temuan hasil angket validasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tahun pertama telah menghasilkan bahan ajar berupa buku teks PKn berjudul Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi terbitan Ombak Yogyakarta, Januari 2015 ISBN: dengan jumlah 203 halaman. Secara garis besar isi buku teks telah sesuai dengan panduan penulisan buku teks dari Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi, bahwa naskah buku berisikan: (1) Prakata, (2) Daftar Isi, (3) batang tubuh yang terbagi dalam bab atau bagian beserta tujuan instruksionalnya, (4) Daftar Pustaka, dan (5) Glosarium. Bagian Prakata berisikan maksud, tujuan serta garis besar isi yang hendak disajikan dalam buku teks (hal viii-ix). Bagian Daftar isi memuat bab bab yang menjadi isi materi meliputi Bab I Identitas Nasional Indonesia, Bab II Kewarganegaraan Indonesia, Bab III Negara Hukum dan Konstitusi, Bab IV Demokrasi Indonesia, Bab V HAM dan KAM di Indonesia, Bab VI Wawasan Nusantara dan Bab VII Ketahanan Nasional. Pada bagian isi bab, masing masing Bab diawali dengan Pengantar yang isinya mengantarkan pembaca tentang isi yang akan disajkan dalam bab yang bersangkutan, tujuan pembelajaran dan kata-kata penting dari bab tersebut. Masing masing bab juga memuat sub analisis kasus, pengembangan sikap, rangkuman dan Bacaan Lanjut untuk bab yang bersangkutan. Bagian akhir buku memuat Glosarium, Daftar Pustaka, Indeks dan Tentang Penulis buku. Buku teks tersebut selanjutnya diujicobakan pada perkuliahan PKn semester Genap Januari- Juli Untuk melihat hasilnya, mahasiswa diminta mengisi lembar validasi buku teks. Angket validasi terdiri atas isian angket dengan skala 1.00 sampai 5.00 dan komentar atas isi buku. Mahasiswa dipilih secara selected random dan bertujuan yakni mereka yang sedang mengikuti perkuliahan PKn dan menggunakan buku PKn hasil penelitian tahun pertama sebagai sumber belajar. Hasil validasi dari 57 mahasiswa pengguna, untuk aspek pemahaman isi memperolah skor ratarata 4,08, aspek kebahasaan buku memperolah skor rata-rata 3,86, aspek sajian buku memperolah skor rata-rata 3,95, aspek kegrafisan buku memperolah skor rata-rata 4,93. Skor tertinggi diperoleh pada aspek pemahaman isi yakni 4,08, sedang skor rendah diperoleh pada aspek kebahasaan yakni 3,86. Item tertinggi diperoleh pada pernyataan Ada tujuan pembelajaran yang disajikan dengan skor 4,39. Item terendah diperoleh pada pernyataan Ilustrasi, grafis, gambar, foto dengan skor 3,63. Berdasar komentar dan masukan yang ada, dapat diketahui bahwa responden secara umum menilai penyajian dan isi buku sudah baik dan dapat diterima. Masukan lain adalah buku PKn ini masih kurang dari sisi gambar, ilustrasi dan contoh aktual. Oleh karena itu responden memberi saran agar gambar gambar yang ada di buku dibuat yang lebih menarik, berwarna dan jumlahnya cukup. Temuan ini sejalan dengan skor yang rendah pada item pernyataan Ilustrasi, grafis, gambar, foto yakni skor 3,63. Form validasi atau penilaian buku PKn juga diberikan pada pengguna yakni dosen pengampu MK PKn dan ahli atau pakar di bidang pendidikan kewarganegaraan. Jumlah responden dosen sebanyak 5 orang sedang pakar sebanyak 3 orang. Berdasar data yang masuk dapat diperoleh temuan sebagai berikut. Dosen pengguna memberikan skor rata-rata 4,4 untuk aspek pemahaman isi, skor rata-rata 3,95 untuk aspek kebahasaan, skor rata-rata 4,36 untuk aspek sajian buku, skor rata-rata 3,85 untuk aspek kegrafisan, dan skor rata-rata 4,27 untuk aspek referensi. Masukan dan komentar atas buku secara kualitatif diperolah temuan sebagai berikut: 1. Perihal bahasa yang baik dan benar perlu diperhatikan agar menjadi kalimat efektif dan menghindari penggunaan kata hubung di awal kalimat 2. Kutipan yang langsung dan tidak langsung perlu diperhatikan dan diperbaiki 38

5 3. Gambar, ilustrasi dan foto supaya lebih jelas dan diberi jarak dengan teks baik di atasnya maupun di bawahnya 4. Referensi perlu diupdate dengan yang terbaru Temuan dari pakar diperoleh data sebagai berikut. Pakar memberikan skor rata-rata 4,78 untuk aspek pemahaman isi, skor rata-rata 4,4 untuk aspek kebahasaan, skor rata-rata 4,4 untuk aspek sajian buku, skor rata-rata 3,75 untuk aspek kegrafisan, dan skor rata-rata 4 untuk aspek referensi. Masukan dan komentar atas buku secara kualitatif diperolah temuan sebagai berikut : 1. Aspek kelayakan Isi Komentar : Secara umum, buku ini telah memiliki kelayakan isi terutama dalam ruang lingkup tema/pokok bahasan dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa umumnya dan bermanfaat untuk penambahan pengetahuan sebagai warga negara Indonesia. Saran : Uraian perlu lebih mendalam dan pembahasan agar lebih tuntas, misalnya pada Bab 1 sub bab pengertian identitas nasional, perlu ada rumusan (definisi) yang eksplisit dari penulis tentang identitas nasional pada bagian awal sebelum atau akhir setelah uraian argumentatif tentang berbagai indikator, contoh, ilustrasi identitas nasional. Demikian pula tentang definisi identitas lokal perlu definisi sebagai pegangan mahasiswa dan akan lebih baik bila ada semacam anjuran kepada pembaca untuk merumuskan apa identitas nasional dan lokal menurut mahasiswa (misalnya, dalam betuk tugas). 2. Aspek Kebahasaan Komentar: Secara keseluruhan, aspek kebahasaan dalam buku ini baik dan komunikatif, mudah dipahami, sesuai dengan kaidah. Saran : Ada beberapa frase (kalimat) yang perlu dipertimbangkan ketepatannya dengan konteks kondisi mahasiswa. Misalnya, pada sub bab A. Pengantar, kalimat pertama... Apabila Anda sebagai orang Indonesia berada di luar negeri, apakah Anda merasa berbeda...? Apa yang ada di benak Anda?... Pernyataan ini kurang rasional karena tidak sesuai dengan kondisi mahasiswa Indonesia yang belum tentu pernah tinggal di luar negeri. Bila ditanya, apakah Anda merasa... atau Apa yang ada dibenak Anda?, pertanyaan ini kurang tepat. 3. Aspek Sajian Komentar: Tujuan penulisan, urutan pemberian informasi, pemberian motivasi, interaktivitas dan kelengkapan cukup baik. 4. Aspek Kegrafisan Komentar : Secara umum, kegrafisan cukup baik, terutama penggunaan font, lay out, desain tampilan, kecuali ilustrasi gambar yang hitam putih terutama lambang negara. Saran : Ilustrasi gambar hendaknya berwarna, terutama gambar garuda Pancasila. 5. Aspek Referensi Komentar: Penulisan daftar pustaka belum sesuai dengan panduan baku untuk buku teks (bukan bunga rampai). Belum semua nama penulis yang dikutip, nama penulis buku terdaftar dalam daftar pustaka. Saran: Buku teks, daftar pustaka ditempatkan pada bagian akhir buku, tidak pada akhir setiap bab seperti dalam bunga rampai. Penulisan nama penulis yang dikutip pun perlu konsisten dengan teknik penulisan dalam daftar pustaka dan semua nama penulis yang dikutip perlu terdaftar dalam daftar pustaka. Buku teks PKn berjudul Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi terbitan Ombak Yogyakarta, Januari 2015 ISBN: memuat bagian-bagian yang terdiri atas dan berurutan sebagai berikut: (1) Halaman judul (kaver) (2) Daftar Isi, (3) Prakata, (4) batang tubuh yang terbagi dalam 7 bab atau bagian beserta tujuan instruksionalnya, (5) Glosarium, (6) Daftar Pustaka, (7) Indeks dan (8) Tentang Penulis. Selanjutnya bahan ajar PKn ini dapat dipergunakan sebagai buku acuan atau sumber belajar dalam perkuliahan PKn di perguruan tinggi. Hal demikian telah sejalan dengan prinsip 3 (tiga) prinsip bahan ajar yang dapat dijadikan pedoman, yaitu: Pertama, prinsip relevansi. Maksudnya, bahan ajar yang dipilih hendaknya ada relasi dengan pencapaian kompetensi dasar. Kedua, prisnsip konsistensi. Maksudnya, bahan ajar yang dipilih memiliki nilai keajegan. Jadi antara kompetensi dasar yang mesti dikuasai peserta didik dengan bahan ajar yang disediakan memiliki keselarasan dan kesamaan. Ketiga, prinsip kecukupan. Maksudnya, ketika memilih bahan ajar, hendaknya dicari yang 39

6 memadai untuk membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan (Andi Prastowo, 2014: 58-59). Prinsip relevansi terdapat pada kesesuaian isi buku PKn ini kurikulum PKn perguruan tinggi yang saat ini berjalan dengan tetap mengakomodasi 4 subtansi kajian yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Keempat subtansi kajian tersebut tidak ditampilkan secara eksplisit tetapi implisit ada dalam 7 bab yang ada. Penjabaran 4 subtansi kajian dalam bab-bab di buku ini sebagai berikut (Winarno, dkk. 2013) : Bab 1 : Identitas Nasional, berisi materi pengertian dan pentingnya identitas nasional, perwujudan identitas nasional di Indonesia dan Pancasila sebagai identitas bangsa Bab 2 : Kewarganegaraan, berisi warga negara dan kewarganegaraan, siapakah warga negara Indonesia; dan peran, hak dan kewajiban warga negara Indonesia Bab 3 : Negara Hukum dan Konstitusi, berisi hakekat negara Indonesia sebagai negara hukum, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, sikap dan perilaku konstitusional Bab 4 : Demokrasi, berisi pengertian demokrasi, demokrasi di Indonesia, dan sikap demokrasi dan menghargai perbedaan (Bhinneka Tunggal Ika) Bab 5 : HAM dan Kewajiban Dasar Manusia, berisi hakaket HAM, HAM di Indonesia, dan Kewajiban Dasar Manusia Bab 6 : Wawasan Nusantara, berisi NKRI sebagai negara kesatuan yang berciri nusantara, latar belakang dan pentingnya wawasan nusantara, dan otonomi daerah di Indonesia Bab 7 : Ketahanan Nasional, berisi hakekat ketahanan nasional, Indonesia dalam era global dan bela negara Prinsip konsistensi adalah dipenuhinya kesesuaian antara tujuan pembelajaran tiap bab dengan bahan ajar di bab yang bersangkutan. Buku ini selain memuat materi di tiap bab sebagaimana buku-buku teks pada umumnya, juga memuat tujuan pembelajaran (instruksional) di setiap bab. Pemuatan ini dikansung maksud agar uraian materi di bab tidak menyimpang dengan tujuan yang ditetapkan. Prinsip kecukupan, adalah dicukupinya materi ajar PKn yang telah sesuai dengan isi Surat Keputusan Dirjen Dikti No 43/Dikti/2006 tentang Rambu Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi dan juga amanat Undang-undang No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Dalam konteks kurikulum isi PKn di perguruan tinggi meliputi (Udin S Winataputra, 2014: 259) : 1. Tujuan dan fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam pengembangan kemampuan utuh sarjana atau profesional. 2. Esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan dalam pembangunan bangsa dan karakter yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila 3. Urgensi integrasi nasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Nilai dan norma yang terkandung dalam konstitusi di Indonesia dan konstitusionalitas ketentuan di bawah UUD dalam konteks kehidupan bernegara-kebangsaan Indonesia. 5. Harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara dalam tatanan kehidupan demokrasi Indonesia yang bersumbu pada kedaulatan rakyat dan musyawarah untuk mufakat. 6. Hakikat, instrumentasi, dan praksis demokrasi Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai wahana penyelenggaran negara yang sejahtera dan berkeadilan. 7. Dinamika historis konstitusional, sosial-politik, kultural, serta konteks kontemporer penegakan hukum dalam konteks pembangunan negara hukum yang berkeadilan. 8. Dinamika historis, dan urgensi Wawasan Nusantara sebagai konsepsi dan pandangan kolektif kebangsaan Indonesia dalam konteks pergaulan dunia. 9. Urgensi, dan tantangan ketahanan nasional bagi Indonesia dalam mebangun komitmen kolektif yang kuat dari seluruh komponen bangsa untuk mengisi kemerdekaan Indonesia. Selain aspek kelayakan isi, buku teks PKn sebagaimana buku-buku teks lain juga perlu layak dari sisi kebahasaan, sajian, kegrafisan dan referensi yang digunakan. 40

7 KESIMPULAN Bahan ajar (materi pembelajaran) PKn perguruan tinggi sampai saat ini masih merujuk pada Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 43 Tahun Keluarnya amanat undang-undang tentang perlunya empat pilar kebangsaan sebagai materi pokok pokok kajian di PKn perguruan tinggi tidak merubah bab-bab secara mendasar pada si buku teks PKn. Perubahan dan perkembangan yang ada dilihat sebagai hal-hal konseptual yang bernilai dan dapat diintegraiskan kedalam bab-bab yang telah ada. Buku teks PKn berjudul Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi terbitan Ombak Yogyakarta, Januari 2015, ISBN: dapat dikatakan layak untuk dipergunakan sebagai buku teks pembelajaran PKn. Namun demikian agar lebih memenuhi standar idel sebuah buku teks perlu revisi pada sajian buku terutama penggunaan bahasa yang baik dan efektif, ilustrasi gambar, konteks kasus yang sejalan dengan materi bab, dan penggunaan referensi yang terbarukan. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih peneliti sampaikan kepada para pakar yang berkenan menjadi informan dalam penelitian ini yakni Prof Dr. Dasim Budimansyah M Si, Prof Dr Sapriya, M Ed dan Dr Soewalni Soekirno, MPd. Ucapan terimakasih juga peneliti sampaikan kepada kolega dosen PKn yang bersedia menggunakan buku ajar PKn hasil penelitian dan para mahasiswa yang mengikuti kuliah PKn. Semoga bermanfaat bagi pembelajaran PKn pada umumnya. DAFTAR PUSTAKA Andi Prastowo. (2014). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press Depdiknas. (2004). Pedoman Pemilihan Dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan menengah, Dit PLP Sapriya. (2007). Perspektif Pemikiran Pakar tentang Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pembangunan Karakter Bangsa. Disertasi. SPS Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak dipublikasikan Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Winataputra, (2014). Diskursus Aktual tentang Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks Kurikulum Jurnal PPKn Vol 2 No 1 Januari 2014 Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Winarno, dkk. (2013). Pengembangan Bahan Ajar PKn Berbasis Pilar Kebangsaan di Perguruan Tinggi. Penelitian Hibah Madya. LPPM UNS. Tidak dipublikasikan Winarno, dkk. (2014). Pengembangan Bahan Ajar PKn Berbasis Pilar Kebangsaan di Perguruan Tinggi. Penelitian Unggulan Fakultas. LPPM UNS. Tidak dipublikasikan 41

PENGEMBANGAN MATERI AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI

PENGEMBANGAN MATERI AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI PENGEMBANGAN MATERI AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI Winarno 1,* 1 Prodi PPKn FKIP, Universitas Sebelas Maret winarno_uns@yahoo.co.id ABSTRAK Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Pengertian Bahan Ajar 1. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Mengapa guru perlu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS. Modul ke: Kewarganegaraan Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan Fakultas Teknik Uly Amrina ST, MM Program Studi Teknik Industri Kode : 90003 Semester 1 2 SKS Deskripsi Mata

Lebih terperinci

KONSEP BAHAN AJAR KKNI DAN KARAKTERISTIKNYA. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017

KONSEP BAHAN AJAR KKNI DAN KARAKTERISTIKNYA. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 KONSEP BAHAN AJAR KKNI DAN KARAKTERISTIKNYA Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 FOKUS KAJIAN 1. KKNI 2. BAHAN AJAR 3. TAHAPAN PEMBENTUKAN MATA KULIAH 4. KESIMPULAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar 1. Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar Depdiknas, 2008: 6).

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: HAKIKAT, FUNGSI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN 1.1 KEWARGANEGARAAN DI SD Hakikat, Fungsi, dan Tujuan PKn di SD... 1.3 Latihan... 1.9 Rangkuman... 1.9 Tes Formatif

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI Modul ke: KEWARGANEGARAAN Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, M.Si

Lebih terperinci

Lampiran Capaian Pembelajaran Masing-Masing Mata Kuliah Wajib Umum (Disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum MKWU, Kemenristekdikti)

Lampiran Capaian Pembelajaran Masing-Masing Mata Kuliah Wajib Umum (Disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum MKWU, Kemenristekdikti) Lampiran Capaian Pembelajaran Masing-Masing Mata Kuliah Wajib Umum (Disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum MKWU, Kemenristekdikti) (1) Capaian pembelajaran untuk Mata Kuliah Agama Islam dirumuskan sebagai

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA. A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila C. Capaian Pembelajaran

PENDIDIKAN PANCASILA. A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila C. Capaian Pembelajaran PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila C. Capaian Pembelajaran Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Udjiani Hatiningrum, SH., M Si Program

Lebih terperinci

Dinno Mulyono, M.Pd. MM. STKIP Siliwangi 2017

Dinno Mulyono, M.Pd. MM. STKIP Siliwangi 2017 Dinno Mulyono, M.Pd. MM. STKIP Siliwangi 2017 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan a. Konsep Dasar dan Sejarah PKn b. Analisis Landasan Yuridis, Historis, Sosiologis dan Politik PKn c. Urgensi PKn dan Tantangannya

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA IKHTISAR PUTUSAN PERKARA NOMOR 100/PUU-XI/2013 TENTANG KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI PILAR BERBANGSA DAN BERNEGARA Pemohon Jenis Perkara Pokok Perkara Amar Putusan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN / MKPK 201/ 2 SKS Pertemuan ke 1 Pokok Bahasan Pengantar Perkuliahan Identitas (3) Sub Pokok Bahasan Sistem Perkuliahan Bahan Kajian Selama Perkuliahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran betapa pentingnya

Lebih terperinci

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. www.kangmartho.c om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (PKn) Pengertian Mata PelajaranPendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH INSTITUSIONAL (RPS MK INSTITUSIONAL)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH INSTITUSIONAL (RPS MK INSTITUSIONAL) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH INSTITUSIONAL (RPS MK INSTITUSIONAL) A. Identitas 1. Program Studi : Semua Prodi 2. Fakultas : Semua Fakultas 3. Nama Matakuliah : Pendidikan wargaan 4. Kode :

Lebih terperinci

SIGI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 19 SURABAYA

SIGI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 19 SURABAYA SIGI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 19 SURABAYA Vinaya Suci Wiharany Susanti PENDIDIKAN AKUNTANSI, FAKULTAS EKONOMI, UNESA ABSTRAK The

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN Yulis Purwanto 1, Swaditya Rizki 2 1,2 FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E-mail: yulis_purwanto@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi MANAJEMENT MODUL 1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA,

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 1 1 IDENTIFIKASI SNP Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Pengelolaan Standar Proses Standar Penilaian ANALISIS KONTEKS ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN Kekuatan dan Kelemahan : Peserta Didik

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan. Modul 1

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan. Modul 1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Materi Kuliah Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan Modul 1 0 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2 SKS. Dra. SUDARYATIE, M.Si HANI SUBAGIO, SH., KN WAHYU WIBOWO EKO Y., SPd., MM

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2 SKS. Dra. SUDARYATIE, M.Si HANI SUBAGIO, SH., KN WAHYU WIBOWO EKO Y., SPd., MM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2 SKS Dra. SUDARYATIE, M.Si HANI SUBAGIO, SH., KN WAHYU WIBOWO EKO Y., SPd., MM Ref. Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas No. 43/DIKTI/Kep/2006 tanggal 2 Juni 2006 tentang Rambu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM PANCASILA

PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM PANCASILA Modul ke: PANCASILA PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM PANCASILA Fakultas 2FEB Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi MANAJEMEN Short Survey Mengapa anda Mengambil Mata Kuliah Pancasila? Hanya sekedar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT 686 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT Swaditya Rizki Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E-mail: swaditya.rizki@gmail.com ABSTRACT The objective of

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Kontak Dosen

KEWARGANEGARAAN PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Kontak Dosen KEWARGANEGARAAN Modul ke: PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informatika www.mercubuana.ac.id Kontak Dosen Hp. 0838 7688

Lebih terperinci

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (PKn) Pengertian Mata PelajaranPendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan UU Nomor

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar

Pengertian Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 02Fakultas Oni FASILKOM PENDIDIKAN PANCASILA Pendahuluan Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Sistem Informasi VISI dan MISI Visi: Merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan

Lebih terperinci

Ajeng Kusumaningrat S1 Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

Ajeng Kusumaningrat S1 Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya Pengembangan Bahan Ajar berupa Cerpen Akuntansi sebagai Pendukung Implementasi Pembelajaran berbasis Scientific Approach pada Materi Persamaan Dasar Akuntansi di SMK NAHDLATUL ULAMA GRESIK Ajeng Kusumaningrat

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PPKn

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PPKn KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PPKn No 1 Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual 1.1. Memahami karakteristik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini menyajikan sejumlah simpulan, implikasi, dan rekomendasi hasil penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam

Lebih terperinci

MODUL 1 PANCASILA. PENDAHULUAN (Landasan Pendidikan Pancasila) Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Program Studi Akuntansi

MODUL 1 PANCASILA. PENDAHULUAN (Landasan Pendidikan Pancasila) Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Program Studi Akuntansi Modul ke: MODUL 1 PANCASILA PENDAHULUAN (Landasan Pendidikan Pancasila) Fakultas Ekonomi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Program Studi Akuntansi PERTEMUAN 1 Visi kelompok MPK di perguruan tinggi merupakan sumber

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA. Pendahuluan. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi

PENDIDIKAN PANCASILA. Pendahuluan. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi Modul ke: 02 PENDIDIKAN PANCASILA Pendahuluan Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi VISI dan MISI Visi: Merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pada Modul ini kita akan mempelajari tentang arti penting serta manfaat pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah

Lebih terperinci

Modul ke: PANCASILA 1FEB PENGANTAR PANCASILA. Fakultas. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi MANAJEMEN

Modul ke: PANCASILA 1FEB PENGANTAR PANCASILA. Fakultas. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: PANCASILA PENGANTAR PANCASILA Fakultas 1FEB Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi MANAJEMEN Visi dan Misi MPK Visi kelompok MPK di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman dalam

Lebih terperinci

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR WORKSHOP BUDAYA MENULIS DI KAMPUS MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR PROF. DR. IR. GIYATMI, MSI Jakarta, 10 Pebruari 2016 BUDAYA MENULIS UNTUK DOSEN UMUM 1. Mendokumentasikan hasil TRI DHARMA (pengajaran,

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 01Fakultas EKONOMI PENDIDIKAN PANCASILA Pendahuluan Gunawan Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen S1 Pendahuluan Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, sebagaimana tercantum dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran PKn Dalam Mengembangkan Kompetensi (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Subang)

Lebih terperinci

KISI -KISI UJIAN SEKOLAH (UTAMA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI -KISI UJIAN SEKOLAH (UTAMA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI -KISI UJIAN SEKOLAH (UTAMA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Jenis Sekolah : SMA Jumlah Soal : 40 Pilihan Ganda dan 5 Uraian Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Penyusun soal : Dra. Isdiana Hermiatun

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL ANALISIS KOMPETENSI, SILABUS DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

LAPORAN HASIL ANALISIS KOMPETENSI, SILABUS DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN LAPORAN HASIL ANALISIS KOMPETENSI, SILABUS DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC EDUCATION) SUHARDIMAN, S.Sos. M.Si NIDN 11 040572 01 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA (Pendahuluan) Modul 1

PENDIDIKAN PANCASILA (Pendahuluan) Modul 1 MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN PANCASILA (Pendahuluan) Modul 1 Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Mata Kuliah Umum Umum 01 MK Abstract Setelah perkualiahan

Lebih terperinci

Ardilla Elfira Safitri Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS, UNY ABSTRAK

Ardilla Elfira Safitri Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS, UNY   ABSTRAK (Pengembangan Modul Pembelajaran IPS ) Ardilla Elfira S 1 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPS DENGAN TEMA PENYIMPANGAN SOSIAL DI KALANGAN MASYAKARAT TANAH AIR SEBAGAI BAHAN AJAR SISWA SMP KELAS VIII DEVELOPING

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas PENDIDIKAN PANCASILA (PENDAHULUAN) 2010 2 Visi dan Misi MPK Visi kelompok MPK di perguruan

Lebih terperinci

Mata Kuliah Kewarganegaraan

Mata Kuliah Kewarganegaraan Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke: 01 Fakultas Design Komunikasi dan Visual Program Studi Pokok Bahasan PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN Dosen : Cuntoko, SE., MM. Informatika

Lebih terperinci

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian Research & Development (R&D). Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

Alokasi Waktu. Sumber Belajar

Alokasi Waktu. Sumber Belajar Satuan Pendidikan : SMK/MAK Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas : XII (dua belas) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS 1.1 Hakikat Mata Kuliah Konsep Dasar IPS... 1.3 Latihan... 1.17 Rangkuman.... 1.17 Tes Formatif 1.....

Lebih terperinci

TUGAS INI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGENAI BAB I PENGANTAR MEMAHAMI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIPERGURUAN TINGGI

TUGAS INI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGENAI BAB I PENGANTAR MEMAHAMI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIPERGURUAN TINGGI TUGAS INI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGENAI BAB I PENGANTAR MEMAHAMI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIPERGURUAN TINGGI BAB I MEMAHAMI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI

Lebih terperinci

PANCASILA DAN EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

PANCASILA DAN EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1. PANCASILA DAN EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1. A. PANCASILA DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM 1. Penegakan Hukum Penegakan hukum mengandung makna formil sebagai prosedur

Lebih terperinci

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) KONTRAK PERKULIAHAN

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) KONTRAK PERKULIAHAN GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) MKU 121 3 (2-2) Koordinator Rachyan G. Pratas. INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. Sulistyanto. Abstrak

PROSES PEMBELAJARAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. Sulistyanto. Abstrak PROSES PEMBELAJARAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI Sulistyanto Abstrak Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia saat mengalami penurunan paradigma di kalangan mahasiswa. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Di Indonesia, hak organisasi diatur oleh undang-undang. Hak berorganisasi secara tidak langsung tersirat dalam pancasila, sebagai sumber hukum Indonesia, dan

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB

KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB KEWARGANEGARAAN Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id DESKRIPSI MATA KULIAH Matakuliah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 2 Ruang Lingkup Bahan AJar Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember Coba Jelaskan A. Pengertian Bahan Ajar B. Karakteristik Bahan Ajar C. Tujuan dan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUTORIAL

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUTORIAL BB03-RK18-RII.0 7 MEI 01 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUTORIAL Kode/NamaMatakuliah Program Study/Fakultas Pengembang Penelaah : 401 /Pembelajaran PKN di SD : PGSD.UT PALU : AgrivianMonguncu, SH, MM : Yuyun

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KETAATAN HUKUM. pada Buku PKn Kelas VII Karangan Sugeng Priyanto, dkk dan NASKAH PUBLIKASI

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KETAATAN HUKUM. pada Buku PKn Kelas VII Karangan Sugeng Priyanto, dkk dan NASKAH PUBLIKASI MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KETAATAN HUKUM (Analisis Isi pada Buku PKn Kelas VII Karangan Sugeng Priyanto, dkk dan Pelaksanaannya di MTs Negeri Surakartaa II Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH

Lebih terperinci

KONSEP KURIKULUM 2013

KONSEP KURIKULUM 2013 Oleh : Pratiwi Pujiastuti pratiwi@uny.ac.id KONSEP KURIKULUM 2013 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan strategi pembangunan pendidikan nasional. berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. dan strategi pembangunan pendidikan nasional. berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia dengan mengadakan pembaharuan sistem pendidikan nasional, di antaranya pembaharuan dan penghapusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air selalu dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan

Lebih terperinci

2. SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

2. SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 2. SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMK/MAK Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting berkaitan dengan pembentukan karakter siswa. Pada dasarnya karakter yang dibentuk

Lebih terperinci

Struktur Kurikulum Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala

Struktur Kurikulum Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala Smt Kode MK Nama Mata Kuliah* sks sks MK dalam Kurikulum Inti** Institusional Tugas*** Kelengkapan**** Deskripsi Silabus RPS Unit/ Jur/ Fak Penyelenggara -1 - -3-4 -5-6 -7-8 -9-10 -11 MKS-101 Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP GBPP

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP GBPP GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP GBPP 10.05.03 006 Revisi Ke 2 Tanggal 1 September 2014 Dikaji Ulang Oleh Ketua Program Studi Ilmu Gizi Dikendalikan Oleh GPM Disetujui

Lebih terperinci

PENYUSUNAN BAHAN AJAR. Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal

PENYUSUNAN BAHAN AJAR. Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal PENYUSUNAN BAHAN AJAR Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal IDENTITAS Nama : U. Hendra Irawan Tempat Tgl Lahir : Bandung, 02 Juli 1969 Alamat : Komplek Puri Budi

Lebih terperinci

SISCA RAHMADONNA, M.Pd Diadopsi dari Berbagai Sumber

SISCA RAHMADONNA, M.Pd Diadopsi dari Berbagai Sumber SISCA RAHMADONNA, M.Pd Diadopsi dari Berbagai Sumber IDENTITAS MATAKULIAH Nama Matakuliah : Pengembangan Bahan Ajar Cetak Kode Matakuliah : PMT429 Jumlah SKS : 4 SKS Dosen : Sisca Rahmadonna, M.Pd Program

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar

Pengertian Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL

LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL BB03 RK18-RII.0 27 Mei 201 LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL Kode / Nama Mata Kuliah Program Studi / Fakultas Pengembang Penelaah : PDGK 4201 / Pembelajaran PKN di SD : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Lebih terperinci

PENULISAN BUKU AJAR/BUKU TEKS

PENULISAN BUKU AJAR/BUKU TEKS PENULISAN BUKU AJAR/BUKU TEKS Oleh: Marzuki Universitas Negeri Yogyakarta 1 BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) SEKOLAH DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SEKOLAH MENENGAH ATAS 2 UNSUR-UNSUR

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography. Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo STUDI KELAYAKAN BAHAN AJAR BERUPA MODUL BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA POKOK BAHASAN KONDISI FISIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah () lokasi dan subyek penelitian, () metode penelitian, (3) instrumen penelitian, dan (4) teknik analisis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/R0 Tanggal Revisi : 25 Juli 2011 Tanggal Berlaku : 1 September 2011

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/R0 Tanggal Revisi : 25 Juli 2011 Tanggal Berlaku : 1 September 2011 Versi : 1 Revisi : 1 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/R0 Tanggal Revisi : 25 Juli 2011 Tanggal Berlaku : 1 September 2011 PENJABARAN MATA KULIAH (Course Outline) A. Identitas Mata Kuliah Nama

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM HIBAH PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL MATA KULIAH BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN DAN BERORIENTASI KKNI TAHUN 2016

PANDUAN PROGRAM HIBAH PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL MATA KULIAH BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN DAN BERORIENTASI KKNI TAHUN 2016 PANDUAN PROGRAM HIBAH PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL MATA KULIAH BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN DAN BERORIENTASI KKNI TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

Lebih terperinci

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional.

Lebih terperinci

INTEGRASI NILAI KARAKTER DALAM BUKU AJAR PPKN SMP

INTEGRASI NILAI KARAKTER DALAM BUKU AJAR PPKN SMP INTEGRASI NILAI KARAKTER DALAM BUKU AJAR PPKN SMP Winarno 1 Prodi PPKn FKIP UNS Surakarta Email : winarno_uns@yahoo.co.id / HP 081548584686 Abstrak Bahwa karakter penting dikembangkan dalam diri peserta

Lebih terperinci

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI GERAKAN RADIKALISME. Oleh: Didik Siswanto, M.Pd 1

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI GERAKAN RADIKALISME. Oleh: Didik Siswanto, M.Pd 1 PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI GERAKAN RADIKALISME A. Pengantar Oleh: Didik Siswanto, M.Pd 1 Tulisan pada artikel ini akan menyajikan persoalan peran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Lebih terperinci

ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX. Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX. Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi, konsistensi,

Lebih terperinci

URGENSITAS PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) DALAM MENINGKATKAN KESADARAN KEBANGSAAN (Sebuah Tinjauan Pada Kurikulum 2013)

URGENSITAS PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) DALAM MENINGKATKAN KESADARAN KEBANGSAAN (Sebuah Tinjauan Pada Kurikulum 2013) URGENSITAS PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) DALAM MENINGKATKAN KESADARAN KEBANGSAAN (Sebuah Tinjauan Pada Kurikulum 2013) Makalah Pendamping Disampaikan dalam Seminar Pendidikan di IKIP

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK A. SD/MI KELAS: I STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1. Menerima

Lebih terperinci

COURSE STUDY GUIDE: CIVIC OLEH : Tim Kewarganegaraan Fakultas Keperawatan. Koordinator Mata Kuliah: Mira Trisyani Koeryaman, S.Kp.

COURSE STUDY GUIDE: CIVIC OLEH : Tim Kewarganegaraan Fakultas Keperawatan. Koordinator Mata Kuliah: Mira Trisyani Koeryaman, S.Kp. COURSE STUDY GUIDE: CIVIC OLEH : Tim Kewarganegaraan Fakultas Keperawatan Koordinator Mata Kuliah: Mira Trisyani Koeryaman, S.Kp.MSN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN COURSE STUDY GUIDE: CIVIC

Lebih terperinci

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Seberapa Indonesia-kah Anda? Lambang

Lebih terperinci

Perkenalan, diskusi Kontrak Perkuliahan, Ruang Lingkup Pendidikan Pancasila

Perkenalan, diskusi Kontrak Perkuliahan, Ruang Lingkup Pendidikan Pancasila Modul ke: Perkenalan, diskusi Kontrak Perkuliahan, Ruang Lingkup Pendidikan Pancasila Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Teknik Arsitektur www.mercubuana.ac.id Persentasi Perkuliahan

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN BAHAN AJAR AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 10 SURABAYA ARTIKEL ILMIAH ISTIANAH NIM

STUDI PENGGUNAAN BAHAN AJAR AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 10 SURABAYA ARTIKEL ILMIAH ISTIANAH NIM STUDI PENGGUNAAN BAHAN AJAR AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 10 SURABAYA ARTIKEL ILMIAH ISTIANAH NIM. 098 554 120 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PRODI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Jumlah : Bela Negara/National Carakter Building/Pendidikan warganegaraan (PKN) : Pengantar Memahami Matakuliah pengembangan pribadian Bela Negara/PKN di PT : Memahami MPK PKN di Perguruan Tinggi : 1 Kali

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan BAB I (Pertemuan I) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) Keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (RANCANGAN PROGRAM PERKULIAHAN) Pertemuan ke 1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (RANCANGAN PROGRAM PERKULIAHAN) Pertemuan ke 1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (RANCANGAN PROGRAM PERKULIAHAN) Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan ( 2 SKS ) 1. Waktu Petemuan : 1 X 100 menit Pertemuan ke 1 : Mahasiswa dapat memiliki pemahaman tentang

Lebih terperinci

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A MUATAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SALING MENGHARGAI (Analisis Isi pada Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII SMP/MTs Kurikulum 2013 serta Pelaksanaannya di SMP Negeri 1 Surakarta)

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan (IPB 105) TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pendidikan Kewarganegaraan (IPB 105) TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Pendidikan Kewarganegaraan (IPB 105) TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENILAIAN UTS UAS : 30 PERSEN : 30 PERSEN KOLOKIUM: 40 PERSEN, terdiri dari KEHADIRAN (10%) PENYUSUNAN MAKALAH (30

Lebih terperinci

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan

Lebih terperinci

Pancasila dalam Makna dan. Aktualisasi

Pancasila dalam Makna dan. Aktualisasi Pancasila dalam Makna dan Modul ke: Aktualisasi Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id DR. Rais Hidayat, M.Pd Kompetensi Diharapkan mampu menciptakan wahana pembelajaran untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. Teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan teknologi komputer yang sudah merambah kesekolah-sekolah, dimana peserta didik diharapkan mampu menguasai teknologi komputer, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup tidak terlepas dari pendidikan. Peran pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan

Lebih terperinci

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017 SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP 2016 2017 PERIODE : JANUARI JUNI 2017 MATA KULIAH KODE MK BOBOT / SKS : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : UNP003 : 2 (Dua) Sks Learning Outcome: Menjadi

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017 Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/ SMK/MAK

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci