PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LIMBAH IKAN LEMURU (Sardinella sp.) TERHADAP KEPADATAN POPULASI Spirulina platensis.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LIMBAH IKAN LEMURU (Sardinella sp.) TERHADAP KEPADATAN POPULASI Spirulina platensis."

Transkripsi

1 Journal of Marine and Coastal Science, 1(1), 22 33, 2012 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LIMBAH IKAN LEMURU (Sardinella sp.) TERHADAP KEPADATAN POPULASI Spirulina platensis. EFFECT OF PROVISION LEMURU (Sardinella sp.) FISH WASTE LIQUID FERTILIZER ON POPULATION DENSITY Spirulina platensis Myrna Budi Resmawati, Endang Dewi Masithah dan Laksmi Sulmartiwi Fakultas Perikanan dan Kelautan - Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya Telp Abstract Natural feed is one important factor as the basis for the fulfillment of nutrition during early life of fish larvae. One of plankton that can be given to the larvae of Spirulina platensis. Nutrients is one important element in the growth of S. platensis. Meeting the nutrient requirements for S. platensis is very dependent on the availability in the culture medium. Lemuru (Sardinella sp.) fish waste can be utilized as raw material for a complete organic fertilizer because it contains nitrogen and phosphorus needed for growth of S. platensis. The purpose of this study to determine the effect of adding lemuru (Sardinella sp.) fish waste liquid fertilizer on the growth of Spirulina platensis and to determine the optimal dose of lemuru (Sardinella sp.) fish waste liquid fertilizer that can enhance the growth of Spirulina platensis. The study was conducted at the Laboratory of Education Faculty of Fisheries and Marine Fisheries, Airlangga University, Surabaya. Data analysis using Analysis of Variance (ANOVA), if there any different, it could be continued with Duncan Multiple Range Test to know best treatment which 8 treatments and 3 replicantions. The main parameters observed are the population of S. platensis, while supporters of the observed parameters are temperature, ph, and salinity. The results showed that the addition of lemuru (Sardinella sp.) fish waste liquid fertilizer can increase the growth population of S. platensis. The addition of lemuru (Sardinella sp.) fish waste liquid fertilizer 0.25 ml/l in the culture medium can result in growth population of S. platensis high of 58,917x10 3 unit/ml. Water quality parameters during the study remained within the tolerance limit for the growth of S. platensis, which is ph 7-8, the water temperature ranges between o C, salinity between ppt. Keywords : Spirulina platensis, lemuru fish waste liquid fertilizer, nutrient PENDAHULUAN Ketersediaan fitoplankton sangat dibutuhkan terutama pada usaha pembenihan udang dan ikan. Pakan alami merupakan salah satu faktor yang penting sebagai dasar pemenuhan gizi pada saat awal kehidupan larva ikan. Salah satu plankton yang dapat diberikan pada larva yaitu Spirulina platensis. Arlyza (2005) menyatakan fitoplankton jenis blue-green alga dapat memanfaatkan bahan- 22

2 Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Limbah Ikan Lemuru bahan organik yang ada pada limbah perairan. S. platensis merupakan fitoplakton jenis blue green alga yang memanfaatkan nitrogen dan fosfor untuk pertumbuhannya. Nutrien merupakan salah satu unsur penting dalam pertumbuhan S. platensis. Nutrien dibagi menjadi dua jenis yaitu makro nutrien antara lain N, P, S, K, Si dan C dan mikro nutrien yang terdiri Fe, Mo, Cu, Ca, Mn, Zn, dan Co (Kaplan et al, 1986.). Nitrogen merupakan salah satu contoh makro nutrien yang sangat berperan sebagai penyusun senyawa dalam sel, termasuk protein dan klorofil untuk fotosintesis (Chrismadha dkk., 2006). Pemenuhan kebutuhan nutrien untuk S. platensis sangat bergantung pada ketersediaannya dalam medium kultur (Kurniasih, 2001). Selama ini, kultur pakan alami skala laboratorium menggunakan pupuk Walne sebagai media pemeliharaan. Mahalnya harga pupuk Walne menjadi dasar pencarian sumber nutrien alternatif yang berasal dari alam. Salah satunya dengan menggunakan limbah sehingga dapat menekan biaya untuk penggunaan pupuk. Ikan merupakan bahan yang cepat membusuk. Karena hal ini begitu ikan tertangkap, maka proses pengolahan dalam bentuk pengawetan dan pengolahan harus segera dilakukan. Selama pengolahan ikan, masih banyak bagian-bagian dari ikan, baik kepala, ekor dan jenis-jenis ikan yang tertangkap tetapi tidak mempunyai nilai ekonomi dibuang. Limbah yang terbuang secara langsung menyebabkan gangguan lingkungan di kawasan pesisir. Menurut Ditjen Perikanan Budidaya (2005) limbah ikan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik lengkap. Menurut Card et. al (2008) pengolahan limbah ikan lemuru sebagai pupuk menggunakan metode hidrosilat protein ikan memiliki kandungan nitrogen 2,1% dan fosfor 0,73%. Kandungan nitrogen dan fosfor pada pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nutrien untuk pertumbuhan populasi S. platensis. Berdasarkan hal ini penelitian tentang penggunaan pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) sebagai nutrien untuk meningkatkan pertumbuhan populasi S. platensis perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) terhadap pertumbuhan Spirulina platensis 23

3 Myrna Budi Resmawati, dkk. dan untuk mengetahui dosis optimal pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) yang dapat meningkatkan pertumbuhan Spirulina platensis Materi dan Metode Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2011 di Laboratorium Pendidikan Fakultas Perikanan dan kelautan Universitas Airlangga Surabaya. Materi penelitian yang akan digunakan terdiri atas bahan dan alat penelitian. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) produksi Universitas Jember, air laut dan air tawar, aquades, alkohol, khlorin dan Na Thiosulfat. Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian adalah toples kaca, aerator, selang aerator, gelas ukur, Erlenmeyer, pipet tetes, pipet volume, mikroskop, Sedgewich Rafter (50 mm x 20 mm x 1 mm), Handtally Counter, autoclave, oven, refraktometer, ph universal, termometer, timbangan digital analitik, dan lampu TL 15 Watt Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), sebab dalam penelitian ini semua dikondisikan sama kecuali perlakuan (Kusriningrum, 2008) yaitu konsentrasi pupuk cair limbah ikan ikan lemuru (Sardinella sp.). Pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) yang digunakan untuk penelitian ini merupakan pupuk komersil produksi Universitas Jember. Pupuk ini digunakan untuk tanaman dengan dosis 1-2 ml/l, dosis inilah yang menjadi dasar untuk penelitian pendahuluan. Penelitian pendahuluan menggunakan pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dengan 5 perlakuan yaitu konsentrasi 1 ml/l (perlakuan A), 2 ml/l (perlakuan B), 3 ml/l (perlakuan C), 4 ml/l (perlakuan D), pupuk Walne digunakan sebagai kontrol pertumbuhan pada perlakuan E. Hasil penelitian pendahuluan tersebut didapatkan bahwa konsentrasi yang menghasilkan pertumbuhan S. platensis terbaik adalah 1 ml/l. Dosis ini yang menjadi dasar dosis untuk penelitian utama. Pada dosis 2 ml/l S. platensis masih dapat tumbuh dengan baik tetapi menghasilkan pertumbuhan dibawah perlakuan 1 ml/l dan perlakuan kontrol Walne maka dosis penelitian utama ditentukan sampai batas akhir 1,5 ml/l.

4 Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Limbah Ikan Lemuru Penelitian utama menggunakan pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dengan 8 perlakuan yaitu konsentrasi 0,25 ml/l (perlakuan A), 0,5 ml/l (perlakuan B), 0,75 ml/l (perlakuan C), 1 ml/l (perlakuan D), 1,25 ml/l (perlakuan E), 1,5 ml/l (perlakuan F), pupuk Walne digunakan sebagai kontrol pertumbuhan (perlakuan G) dan dosis 0 ml/l sebagai kontrol pertumbuhan (Perlakuan H). Setiap perlakuan mendapatkan 3 kali ulangan. Media kultur yang digunakan dalam penelitian adalah air laut (30 ppt) sebanyak 0,5 liter dan pupuk cair ikan sesuai dengan konsentrasi yang ditentukan. Selanjutnya, media kultur diberi aerasi dan bibit S. platensis dimasukkan dengan kepadatan 10 4 unit/ml (Suryati, 2002). Lingkungan kultur S. platensis yang diharapkan dalam penelitian adalah suhu o C, salinitas ppt, ph 7,2-9,5 yang merupakan lingkungan kultur terbaik S. platensis. Photoperiod 12 jam dalam keadaan terang dan 12 jam dalam keadaan gelap (Jain et.al., 2011). S. platensis murni diperoleh dari Balai Besar Budidaya Pengembangan Air Payau Jepara. Bibit S. platensis dimasukkan ke dalam media dengan kepadatan 10 4 unit/ml. Penghitungan jumlah bibit S. platensis untuk kultur menggunakan rumus (Edhy dkk., 2003): V 1 N 2 V 2 N 1 Keterangan: V1 = Volume bibit untuk penebaran awal (ml) N1 = Kepadatan bibit/ stock S. platensis (unit/ ml) V2 = Volume media kultur yang dikehendaki (ml) N2 = Kepadatan bibit S. platensis yang dikehendaki (unit/ ml) Parameter Pengamatan Parameter utama dalam penelitian adalah populasi S. platensis. Penghitungan populasi S. platensis dilakukan setiap hari selama 7 hari. Pertumbuhan populasi dihitung dengan menggunakan Sedgewich Rafter dengan bantuan mikroskop dan Handtally Counter. Perhitungan dilakukan dengan rumus (Ekawati, 2005): N ,14( d / 2) 2 n 25

5 Myrna Budi Resmawati, dkk. Keterangan: N = Kepadatan S. platensis (unit/ ml) d = Diameter bidang pandang (mm) n = Jumlah rata-rata S. platensis per bidang pandang (unit/ ml) Hasil dan Pembahasan Data harian yang diperoleh selama penelitian pengaruh penambahan pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) terhadap kepadatan populasi S. platensis dianalisis dengan dengan analisis varian (ANAVA) dan uji jarak berganda Duncan (Lampiran 3). Hasil analisis varian (ANAVA) menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang berbeda nyata (p<0,05) pada tiap perlakuan terhadap pertumbuhan populasi S. platensis dengan pemberian pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dengan konsentrasi berbeda. Karena terdapat perbedaan pada tiap perlakuan maka dilakukan uji jarak Duncan dengan derajat kepercayaan 0,05 untuk mengetahui perbedaan diantara semua perlakuan. Data pertumbuhan populasi dengan dapat dilihat pada Tabel 1., sedangkan grafik pertumbuhan populasi dapat dilihat pada Gambar 1. Tabel 1. Data Pertumbuhan Populasi Spirulina platensis (10 3 unit/ml) dengan Penambahan Pupuk Cair Limbah Ikan Lemuru (Sardinella sp.) Hari Pertama Hingga Hari Ketujuh Perlakuan Kepadatan Spirulina platensis (10 3 unit/ml) pada Hari Ke A 19,554 a 21,932 ab 39,830 a 49,936 a 58,917 a 51,656 a 49,108 a B 17,516 ab 23,185 ab 33,376 b 36,327 b 46,221 b 37,834 bc 33,185 b C 14,395 b 24,182 a 25,584 c 42,654 b 41,762 bc 40,233 b 34,734 b D 19,788 a 25,308 a 32,569 b 40,870 b 40,722 c 33,015 c 30,785 b E 14,352 b 15,626 bc 24,225 c 40,340 b 33,440 d 31,444 c 28,960 b F 13,907 b 18,747 b 24,395 c 41,337 b 36,836 cd 33,461 c 26,115 b G 13,333 b 21,359 ab 23,609 c 40,955 b 37,771 cd 33,630 c 30,616 b H 2,522 c 2,820 c 3,528 d 5,261 c 4,875 e 4,518 d 4,301 c Keterangan: Superskrip berbeda dalam satu kolom menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05) Perlakuan A = Pemberian pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dengan dosis 0,25 ml/l Perlakuan B = Pemberian pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dengan dosis 0,5 ml/l Perlakuan C = Pemberian pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dengan dosis 0,75 ml/l

6 Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Limbah Ikan Lemuru Perlakuan D = Pemberian pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dengan dosis 1 ml/l Perlakuan E = Pemberian pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dengan dosis 1,25 ml/l Perlakuan F = Pemberian pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dengan dosis 1,5 ml/l Perlakuan G = Pemberian pupuk walne dengan dosis 1ml/L (kontrol) Perlakuan H = Tanpa pemberian pupuk Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Spirulina platensis (10 3 unit/ml) Setelah Penambahan Pupuk Cair Limbah Ikan Lemuru (Sardinella sp.) Hari Pertama Hingga Hari Ketujuh Grafik populasi S. platensis (Gambar 1.) dalam penelitian ini memiliki 4 fase perkembangan sebagaimana kultur fitoplankton yaitu fase adaptasi, eksponensial, stasioner dan kematian. Fase adaptasi berlangsung singkat yaitu antara hari pemasukan inokulan sampai hari pertama. Pada hari pertama, kultur S. platensis sudah masuk pada fase eksponensial. Fase eksponensial ini terjadi dari hari pertama sampai hari keempat pada perlakuan C, D, E, F, G, H dan hari pertama sampai hari kelima pada perlakuan A dan B. Fase stasioner tidak terlihat jelas seperti yang terjadi pada fase adaptasi. Setelah mengalami puncak populasi pada hari kelima dan keenam, perlakuan mengalami fase kematian. Pada perlakuan C, D, E, F, G, H puncak populasi didapatkan pada hari ke empat sedangkan pada perlakuan A dan B puncak populasi didapatkan pada hari ke lima. Populasi terbaik diperoleh oleh perlakuan A dengan kepadatan 58,917x10 3 unit/ml dan terendah pada perlakuan H dengan kepadatan 5,261x10 3 unit/ml. 27

7 Myrna Budi Resmawati, dkk. Pertumbuhan S. platensis selain dipengaruhi oleh ketersediaan nutrien juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pengukuran kualitas air dilakukan setiap hari selama masa pemeliharaan. Pengukuran suhu dan ph dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari, sedangkan pengukuran salinitas dilakukan hanya pada pagi hari. Kisaran kualitas air selama masa pemeliharaan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kisaran Kualitas Air Selama Masa Pemeliharaan Kualitas air Kisaran Suhu o C ph 7-8 Salinitas ppt Pemberian pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dengan dosis yang berbeda dalam media kultur menghasilkan populasi S. platensis yang berbeda nyata (p<0,05) pada masing-masing perlakuan (ANAVA). Hal ini dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan S. platensis dipengaruhi oleh ketersediaan nutrien. Tersedianya nutrien dalam jumlah yang optimal pada media kultur, akan mengakibatkan pertumbuhan S. platensis yang maksimal (Hilman dan Zainal, 1997). Pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) merupakan pupuk organik yang mengandung unsur nutrien seperti nitrogen, fosfor dan komposisi nutrien lain yang identik dengan kebutuhan S. platensis sehingga memiliki potensi sebagai pupuk dalam kultur S. platensis. Puncak populasi S. platensis pada perlakuan A menghasilkan populasi S. platensis terbaik pada hari ke 4. Hal ini diduga karena nutrien yang diberikan sesuai dengan kebutuhan nutrien S. platensis untuk pertumbuhannya. Pertumbuhan Spirulina ditandai dengan bertambahnya unit Spirulina, bertambahnya unit Spirulina merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat pertumbuhan kultur Spirulina (Kedebe, 1997). Pertumbuhan populasi tiap perlakuan setelah inokulasi pada media kultur meningkat setiap harinya. Hasil penelitian Oktafiana (2007) menunjukkan setelah penambahan pupuk, nitrogen akan terurai sempurna. Unsur nitrogen diperlukan untuk membantu proses pembentukan klorofil, fotosintesis, protein, lemak dan persenyawaan organik lainnya (Salundik dan

8 Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Limbah Ikan Lemuru Simamora, 2006). Unsur fosfor diperlukan untuk pembentukan ATP dan berperan dalam penyerapan ion oleh alga (Khul, 1974). Rasio nitrogen dan fosfor berpengaruh terhadap pertumbuhan fitoplankton karena perubahan rasio nitrogen dan fosfor akan menyebabkan perubahan pertumbuhan pada fitoplankton. Pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) yang digunakan pada penelitian ini memiliki rasio nitrogen dan fosfor sebesar 1: 2, sedangkan rasio nitrogen dan fosfor untuk cyanophyta adalah <10 dan 1 (Edhy dkk., 2003). Kelebihan fosfor pada pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) diduga tidak memberikan pengaruh pada pertumbuhan S. platensis karna tidak termanfaatkan oleh S. platensis. Pada perlakuan F dosis pupuk yang digunakan terlalu banyak sehingga menghambat pertumbuhan S. platensis. Hal ini diduga karena unsur nitrogen dalam pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) lemuru dalam bentuk NH 3 (ammonia), NH 3 yang terlalu banyak dalam media kultur dapat bersifat racun, mengakibatkan fitoplankton mencapai kondisi jenuh sehingga akan mengganggu aktivitas dalam proses metabolisme (Wardhany, 2008). Pertumbuhan populasi S. platensis menggunakan pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dengan dosis yang optimal lebih baik dibandingkan pupuk Walne sebagai kontrol. Hal ini diduga karena nutrien yang terkandung pada pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dosis optimal sesuai dengan kebutuhan nutrien S. platensis. Pada Gambar 1 tampak bahwa pertumbuhan S. platensis yang dikultur pada pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) terdiri dari empat fase yaitu, fase adaptasi, ekponensial, stationer dan kematian. Fase adaptasi kurang dari 24 jam terjadi setelah penambahan inokulan ke dalam media kultur. Pada fase ini ukuran sel meningkat. Organisme mengalami metabolisme tetapi belum mengalami pembelahan (Isnansetyo dan Kurniastuti, 1995). Pada penelitian ini fase adaptasi berjalan dengan cepat pada semua perlakuan, hal ini ditandai dengan meningkatnya populasi S. platensis pada hari pertama. Manurut Kabinawa (2006) fase adaptasi yang berjalan baik dan cepat karena inokulan yang diinokulasikan pada media berasal dari stok fase eksponensial. Tahap awal dalam pertumbuhan plankton setelah fase adaptasi adalah fase eksponensial. Fase eksponensial kultur S. platensis dengan pemberian pupuk cair 29

9 Myrna Budi Resmawati, dkk. limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) berlangsung dari hari pertama dan puncak populasi didapat pada hari yang berbeda, pada perlakuan A dan B terjadi pada hari ke lima dan pada perlakuan perlakuan C, D, E, F, G, H terjadi pada hari keempat. Fase eksponensial yang terjadi pada penelitian ini sesuai dengan pendapat Kabinawa (2006) yang menyatakan fase eksponensial terjadi setelah jam setelah inokulasi. Pada fase eksponensial fitoplankton dapat beradaptasi dengan lingkungan pertumbuhannya sehingga memiliki waktu penggandaan sel yang lebih singkat dibanding pada fase sebelumnya, sehingga mengalami puncak pertumbuhan. Pembelahan sel yang cepat dikarnakan jumlah nurien mencukupi kebutuhan nutrien S. platensis dan lingkungan kultur yang sesuai. Pada fase ini dilakukan pemanenan karna merupakan populasi terbaik. Fase stasioner pada S. platensis terjadi pada waktu kurang dari 24 jam yaitu antara hari keempat (sesaat setelah puncak fase eksponensial) dan hari kelima pada perlakuan C, D, E, F, G, H dan antara hari kelima (sesaat setelah puncak fase eksponensial) dan hari keenam pada perlakuan A dan B. Fase stationer terjadi karna ketersediaan unsur nitrogen yang besar sehinga memungkinkan biosintesis dan metabolisme sel yang cepat, namun setelah habis digunakan tidak mampu mencukupi pertumbuhan sel sehingga cepat mengalami penurunan (Kabinawa, 2006). Fase kematian dimulai pada hari ke enam pada perlakuan C, D, E, F, G, H dan pada hari ketujuh pada perlakuan Adan B. Fase kematian disebabkan karena padatnya populasi menyebakan populasi menjadi menurun sehingga terjadi persaingan dalam mendapatkan CO 2 dan nutrien. Sesuai dengan pendapat (Lavens dan Sorgeloos, 1996) yang menyatakan bahwa kematian sel dapat disebabkan oleh mulai berkurangnya nutrien yang tersedia sehingga tidak mampu mendukung pertumbuhan sel. Akibatnya laju kematian sel lebih besar dibandingkan dengan laju pertambahan sel. Pertumbuhan S. platensis yang baik selain dipengaruhi oleh kandungan nutrisi juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di dalam media pemeliharaan. Faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan S. platensis adalah suhu air, suhu ruangan, salinitas dan ph (Cornet et al, 1992).

10 Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Limbah Ikan Lemuru Hasil pengukuran suhu air selama penelitian berkisar antara o C. Suhu air dalam media pemeliharaan S. platensis ini masih dalam kondisi sesuai untuk pertumbuhannya karena menurut dengan pernyataan Isnansetyo dan Kurniastuty (1995) menyatakan, suhu optimal untuk S. platensis skala laboratorium adalah o C. Suhu air mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses metabolisme. Kenaikan suhu sampai batas tertentu dapat mempercepat proses metabolisme (Suriawiria, 1985). Nilai ph merupakan salah satu faktor yang penting bagi kehidupan S. platensis. Nilai ph yang berada pada ambang batas normalnya dapat menurunkan kecepatan tumbuh dari fitoplankton. Hasil pengukuran ph pada media pemeliharaan S. platensis selama penelitian adalah 7-8. Hasan (2008) menyebutkan bahwa ph yang optimal untuk pertumbuhan S. platensis berkisar antara 7,2-9,5. Kesimpulannya bahwa, ph selama pemeliharaan masih dalam kondisi yang optimal untuk pertumbuhan S. platensis. Salinitas merupakan konsentrasi garam terlarut pada satuan air. Fluktuasi salinitas menyebabkan aktivitas sel terganggu (Kusriani dan Yuli, 2005). Hasil pengukuran salinitas pada media pemeliharaan S. platensis berkisar antara ppt. Salinitas dalam media pemeliharaan S. platensis ini masih dalam kondisi baik untuk pertumbuhannya karena menurut dengan pernyataan BBL Lampung (2002) menyatakan bahwa salinitas yang optimal untuk pertumbuhan S. platensis adalah berkisar antara ppt. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat pada penelitian ini adalah penambahan pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) ke dalam media kultur berpengaruh terhadap pertumbuhan populasi Spirulina platensis. Penambahan pupuk cair limbah ikan lemuru (Sardinella sp.) dengan konsentrasi 0.25 ml/l menghasilkan populasi Spirulina platensis tertinggi sebesar 58,917x10 3 unit/ml Daftar Pustaka Arlyza, I. S Isolasi Pigmen Biru Phycocyanin dari Mikroalga Spirulina platensis. Oceanologi dan Limnologi di Indonesia Pusat Penelitian Oceanografi LIPI. No 38 :

11 Myrna Budi Resmawati, dkk. Balai Budidaya Laut Budidaya Fitoplankton dan Zooplankton. Balai Budidaya Laut lampung. 49 hal. Cahyaningsih, S., A.N.M. Muchtar, S.J.Purnomo, I. Kusumaningrum, Pujiati, A. Haryono, Slamet, dan Asniar Juknis Produksi Pakan Alami. Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Balai Budidaya Air Payau Situbondo. 35 hal Card, A., D. Whiting, C. Wilson and J. Reeder Organic fertilizers. Colorado State University Extension. Cornet J. F., C. G. Dussap and G. Dubertret A Structured Model for Simulation of Cultures of the Cyanobacterium Spirulina platensis in Photobioreactors: I. Coupling Between Light Transfer and Growth Kinetics. Biotechnol. Bioeng. 40, 817D825. Crismanda, T., L. Panggabean dan Yayah Pengaruh Konsentrasi Nitrogen dan Fosfor Terhadap Pertumbuhan, Kandungan Protein, Karbohidrat dan Fikosianin pada Kultur Spirulina fusiformis. Ditjen. Perikanan Budidaya Departemen Kelauatan dan Perikanan RI Pemanfaatan Limbah Ikan Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik. Jakarta. DKP RI. [12 Mei 2005]. Edhy, W. A, J. Pribadi dan Kurniawan Plankton di Lingkungan PT. Centralpertiwi Bahari. Suatu Pendekatan Biologi dan Manajemen Plankton dalam Budidaya Udang. Mitra Bahari. Lampung. hal Ekawati, A. W Diktat Kuliah Budidaya Pakan Alami. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang. hal Hasan M. R A Review on Culture, Production and Use of Spirulina as Food for Humans and Feeds for Domestic Animals and Fish. FAO Fisheries and Aquaculture Circular. ISBN Isnansetyo, A dan Kurniastuty Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton. Kanisius. Yogyakarta. hal Jain, S., Shikha and S.G.Singh Potentiality of Petha (Benincasa hispida) Waste for the Growth of Spirulina platensis.department of Botany St. John s College, Agra , Uttar Pradesh, India. Kabinawa, K Spirulina, Ganggang Penggempur Semua Penyakit. AgroMedia Pustaka. Jakarta.

12 Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Limbah Ikan Lemuru Kaplan, D., A. E. Richmond, Z. Dubinsky and S. Aaronson Alga Nutrition. In : A. Richmond (Eds). CRC Handbook of Microalgal Mass Culture. CRC Press, Inc. Florida. p Kedebe, E Response of Spirulina platensis from Lake Chitu, Ethiophia to Salinity Stress from Sodium Salts, J. Appl.Phycol.,9, hal Kusriani dan E. Yuli Buku Ajar Planktonologi. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang. hal Kusriningrum, R Perancangan Percobaan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal Lavens, P and Sorgeloos, (1996). Manual on the Production and Use of Live Food for Aquaculture. FAO Fisheries Technical Paper No. 361, Rome. 295pp. Oktafiana, D.J Pemanfaatan Blotong Kering Sebagai Pupuk untuk Pertumbuhan Populasi Spirulina platensis. Skiripsi. Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya. 49 hal. Salundik dan Simamora, S Meningkatkan Kualitas Kompos. AgromediaPustaka. Jakarta. hal.10. Suriawiria, U Biomassa Alga Peran dan Manfaat Chlorella, Kursus Singkat Dasar Teknologi Fermentasi. PAU Bioteknologi ITB. Bandung. Suryati Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Gula (LCPG) Untuk Pertumbuhan Spirulina sp.. Skripsi. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang. 74 hal. Wardhany, D. K dan F. Ayuningtyas Pengolahan Limbah Cair Pabrik Pupuk Urea Dengan Menggunakan Proses Gabungan Nitrifikasidenitrifikasi dan Mikroalga. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro. Semarang. 6 Hal. 33

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata,

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata, IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 di Laboratorium Pendidikan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga.

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK Azolla pinnata TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL PADA Spirulina platensis

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK Azolla pinnata TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL PADA Spirulina platensis PENGARUH PEMBERIAN PUPUK Azolla pinnata TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL PADA Spirulina platensis Herlingga Sari, Sudarno dan Endang Dewi Masithah.2012.15 hal. Abstrak Spirulina platensis merupakan salah satu

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PUPUK CAIR TNF UNTUK BUDIDAYA Nannochloropsis sp ABSTRAK

PEMANFAATAN PUPUK CAIR TNF UNTUK BUDIDAYA Nannochloropsis sp ABSTRAK ejurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume II No 1 Oktober 013 ISSN: 303600 PEMANFAATAN PUPUK CAIR TNF UNTUK BUDIDAYA Nannochloropsis sp Leonardo Bambang Diwi Dayanto *, Rara Diantari dan

Lebih terperinci

PRODUKSI BIOMASSA Spirulina sp. DENGAN VARIASI KONSENTRASI CO2 DAN FOTOPERIODE. Okta Nugraha 1) dan Elida Purba 1)

PRODUKSI BIOMASSA Spirulina sp. DENGAN VARIASI KONSENTRASI CO2 DAN FOTOPERIODE. Okta Nugraha 1) dan Elida Purba 1) PRODUKSI BIOMASSA Spirulina sp. DENGAN VARIASI KONSENTRASI CO2 DAN FOTOPERIODE Okta Nugraha 1) dan Elida Purba 1) 1) Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH PADA MEDIA KULTUR PHM TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN Chlorella sp. M. W. Lewaru * ABSTRACT

PENGARUH PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH PADA MEDIA KULTUR PHM TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN Chlorella sp. M. W. Lewaru * ABSTRACT Pemberian Jurnal Akuakultur zat pengatur Indonesia, tumbuh 6(1): kepada 37 42 Chlorella (2007) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai 37 http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id PENGARUH

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Biologi Tetraselmis sp. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mikroalga dikenal sebagai organisme mikroskopik yang hidup dari nutrien

I. PENDAHULUAN. mikroalga dikenal sebagai organisme mikroskopik yang hidup dari nutrien I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikroalga merupakan organisme air fotoautropik uniseluler atau multiseluler (Biondi and Tredici, 2011). Mikroalga hidup dengan berkoloni, berfilamen atau helaian pada

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Air Cucian Beras dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Kepadatan Chlorella

Pengaruh Pemberian Air Cucian Beras dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Kepadatan Chlorella Pengaruh Pemberian Air Cucian Beras dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Kepadatan Chlorella sp. The Influence of The Rice Water with Different Doses to The Density of Chlorella sp. Titis Indraswati P ¹*,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memerlukan area yang luas untuk kegiatan produksi. Ketersediaan mikroalga

I. PENDAHULUAN. memerlukan area yang luas untuk kegiatan produksi. Ketersediaan mikroalga I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perairan laut Indonesia memiliki keunggulan dalam keragaman hayati seperti ketersediaan mikroalga. Mikroalga merupakan tumbuhan air berukuran mikroskopik yang memiliki

Lebih terperinci

The Growth of Chlorella spp Culturing with Some Density of Inoculum. Lady Diana Tetelepta

The Growth of Chlorella spp Culturing with Some Density of Inoculum. Lady Diana Tetelepta PERTUMBUHAN KULTUR Chlorella spp SKALA LABORATORIUM PADA BEBERAPA TINGKAT KEPADATAN INOKULUM The Growth of Chlorella spp Culturing with Some Density of Inoculum Lady Diana Tetelepta Jurusan Biologi, Fakultas

Lebih terperinci

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades, 9 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah biakan murni Spirulina platensis yang diambil

Lebih terperinci

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 TUGAS AKHIR SB 091358 PENGARUH KOMBINASI KONSENTRASI MEDIA EKSTRAK TAUGE (MET) DENGAN PUPUK UREA TERHADAP KADAR PROTEIN Spirulina sp. PADA MEDIA DASAR AIR LAUT Dwi Riesya Amanatin (1509100063) Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang dibutuhkan untuk pertumbuhan larva (Renaud et.al, 1999). Pemberian pakan

I. PENDAHULUAN. yang dibutuhkan untuk pertumbuhan larva (Renaud et.al, 1999). Pemberian pakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pakan alami memiliki peran penting dalam usaha akuakultur, terutama pada proses pembenihan. Peran pakan alami hingga saat ini belum dapat tergantikan secara menyeluruh.

Lebih terperinci

PRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL (SPIRULINA SP.) SEBAGAI BAHAN BAKU SUPER FOOD UPAYA PENANGGULANGAN GIZI BURUK

PRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL (SPIRULINA SP.) SEBAGAI BAHAN BAKU SUPER FOOD UPAYA PENANGGULANGAN GIZI BURUK PRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL (SPIRULINA SP.) SEBAGAI BAHAN BAKU SUPER FOOD UPAYA PENANGGULANGAN GIZI BURUK (Production of Single Cell Protein (Spirulina Sp.) As Raw Materials of Super Food) Dwi Riesya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura Lampung dan uji proksimat di Politeknik Lampung 2012. B. Materi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya memegang peranan penting untuk lestarinya sumber daya ikan. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis unggulan. Pembenihan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kesuksesan budidaya. Kebutuhan pakan meningkat seiring dengan meningkatnya

I. PENDAHULUAN. kesuksesan budidaya. Kebutuhan pakan meningkat seiring dengan meningkatnya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pakan merupakan kebutuhan penting dan berpengaruh besar dalam kesuksesan budidaya. Kebutuhan pakan meningkat seiring dengan meningkatnya usaha budidaya perikanan. Pakan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 18 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Maret - April

Lebih terperinci

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar III. METODE KERJA A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Spirulina sp.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Spirulina sp. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Spirulina sp. Spirulina sp. merupakan mikroalga yang menyebar secara luas, dapat ditemukan di berbagai tipe lingkungan, baik di perairan payau, laut dan tawar. Spirulina

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA KULTUR YANG BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA SPIRULINA sp.

PENGARUH MEDIA KULTUR YANG BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA SPIRULINA sp. PENGARUH MEDIA KULTUR YANG BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA SPIRULINA sp. EFFECT OF DIFFERENT CULTURE MEDIA ON GROWTH RATE AND BIOMASS OF Spirulina sp. Fela Astiani*, Irma Dewiyanti, Siska

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LIMBAH IKAN LEMURU TERHADAP KANDUNGAN KAROTENOID Spirulina platensis EFFECT OF WASTE LIQUID HEARING FISH FERTILIZER

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LIMBAH IKAN LEMURU TERHADAP KANDUNGAN KAROTENOID Spirulina platensis EFFECT OF WASTE LIQUID HEARING FISH FERTILIZER Journal of Marine and Coastal Science, 1(2), 91 100, 2012 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LIMBAH IKAN LEMURU TERHADAP KANDUNGAN KAROTENOID Spirulina platensis EFFECT OF WASTE LIQUID HEARING FISH FERTILIZER

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Benih ikan berkualitas baik dibutuhkan dalam tahapan utama pembesaran ikan.

I. PENDAHULUAN. Benih ikan berkualitas baik dibutuhkan dalam tahapan utama pembesaran ikan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Benih ikan berkualitas baik dibutuhkan dalam tahapan utama pembesaran ikan. Peningkatan benih berkualitas mampu didapatkan dengan pengontrolan panti benih dan pakan

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Tujuan Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah mengetahui teknik kultur Chaetoceros sp. dan Skeletonema sp. skala laboratorium dan skala massal serta mengetahui permasalahan yang

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2009 bertempat di Laboratorium Nutrisi Ikan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Lebih terperinci

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD 2014 Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD I. Pendahuluan Daphnia adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar yang mendiami kolam-kolam, sawah,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. fotosintesis (Bold and Wynne, 1985). Fitoplankton Nannochloropsis sp., adalah

TINJAUAN PUSTAKA. fotosintesis (Bold and Wynne, 1985). Fitoplankton Nannochloropsis sp., adalah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Nannochloropsis sp. 2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Mikroalga diartikan berbeda dengan tumbuhan yang biasa dikenal walaupun secara struktur tubuh keduanya memiliki klorofil

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Kompos Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan Chlorella vulgaris Pada Skala Laboratorium

Pengaruh Pemberian Kompos Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan Chlorella vulgaris Pada Skala Laboratorium Pengaruh Pemberian Kompos Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan Chlorella vulgaris Pada Skala Laboratorium Reka Hafizhah, Riche Hariyati, Murningsih Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam kegiatan pembenihan pakan alami telah terbukti baik untuk larva.

I. PENDAHULUAN. Dalam kegiatan pembenihan pakan alami telah terbukti baik untuk larva. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kegiatan pembenihan pakan alami telah terbukti baik untuk larva. Pakan alami yang banyak digunakan dalam budidaya perikanan adalah mikroalga. Mikroalga merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. digunakan sebagai sumber pakan alami untuk pembenihan larva udang, ikan dan

I. PENDAHULUAN. digunakan sebagai sumber pakan alami untuk pembenihan larva udang, ikan dan I. PENDAHULUAN Spirulina platensis merupakan alga hijau berfilamen yang sudah banyak digunakan sebagai sumber pakan alami untuk pembenihan larva udang, ikan dan krustase, karena memiliki nilai nutrisi

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK Lemna minor TERHADAP POPULASI Dunaliella salina

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK Lemna minor TERHADAP POPULASI Dunaliella salina Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 5 No. 1, April 2013 PENGARUH KONSENTRASI PUPUK Lemna minor TERHADAP POPULASI Dunaliella salina EFFECT OF Lemna Minor FERTILIZER CONCENTRATION ON Dunaliella Salina

Lebih terperinci

PEMANFAATAN FERMENTASI LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN EM4 SEBAGAI ALTERNATIF NUTRISI BAGI MIKROALGA Spirulina sp.

PEMANFAATAN FERMENTASI LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN EM4 SEBAGAI ALTERNATIF NUTRISI BAGI MIKROALGA Spirulina sp. PEMANFAATAN FERMENTASI LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN EM4 SEBAGAI ALTERNATIF NUTRISI BAGI MIKROALGA Spirulina sp. UTILIZATION OF FERMENTED TOFU LIQUID WASTE USING EM4 AS AN ALTERNATIVE NUTRITION FOR MICROALGAE

Lebih terperinci

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut III. METODE KERJA A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung dari bulan Januari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas 16 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung, Pada bulan Desember 2014. B.

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. berflagel. Selnya berbentuk bola berukuran kecil dengan diameter 4-6 µm.

2. TINJAUAN PUSTAKA. berflagel. Selnya berbentuk bola berukuran kecil dengan diameter 4-6 µm. 3 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Nannochloropsis sp Mikroalga adalah tumbuhan tingkat rendah yang memiliki klorofil, yang dapat digunakan untuk melakukan proses fotosintesis. Mikroalga tidak memiliki

Lebih terperinci

PERBANDINGAN LAJU PERTUMBUHAN Spirulina platensis PADA TEMPERATUR YANG BERBEDA DALAM SKALA LABORATORIUM

PERBANDINGAN LAJU PERTUMBUHAN Spirulina platensis PADA TEMPERATUR YANG BERBEDA DALAM SKALA LABORATORIUM PERBANDINGAN LAJU PERTUMBUHAN Spirulina platensis PADA TEMPERATUR YANG BERBEDA DALAM SKALA LABORATORIUM The Comparison Growth of Spirulina platensis at Different Temperatures on Laboratory Scale Harina

Lebih terperinci

BABV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa konsentrasi pupuk

BABV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa konsentrasi pupuk BABV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa konsentrasi pupuk NPK yang paling sesuai untuk laju pertumbuhan relatif rata-rata Chiarella vulgaris yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Volvocales. : Tetraselmis. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Volvocales. : Tetraselmis. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tetraselmis sp. Menurut B u t c h e r ( 1 9 5 9 ) klasifikasi Tetraselmis sp. adalah sebagai berikut: Filum : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Volvocales Sub ordo Genus

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Diamond Interest Grow dengan Dosis Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachionus plicatilis)

Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Diamond Interest Grow dengan Dosis Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachionus plicatilis) Nike: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 2, Juni 2015 Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Diamond Interest Grow dengan Dosis Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachionus

Lebih terperinci

KANDUNGAN LEMAK TOTAL Nannochloropsis sp. PADA FOTOPERIODE YANG BERBEDA ABSTRAK

KANDUNGAN LEMAK TOTAL Nannochloropsis sp. PADA FOTOPERIODE YANG BERBEDA ABSTRAK e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume I No 2 Februari 2013 ISSN: 2302-3600 KANDUNGAN LEMAK TOTAL Nannochloropsis sp. PADA FOTOPERIODE YANG BERBEDA Meytia Eka Safitri *, Rara Diantari,

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN FeCl TERHADAP PERTUMBUHAN. THE EFFECT OF ADDITION FeCl3 ON GROWTH OF Spirulina platensis IN CULTURE MEDIA FROM DRIED BLOTONG

PENGARUH PENAMBAHAN FeCl TERHADAP PERTUMBUHAN. THE EFFECT OF ADDITION FeCl3 ON GROWTH OF Spirulina platensis IN CULTURE MEDIA FROM DRIED BLOTONG PENGARUH PENAMBAHAN FeCl TERHADAP PERTUMBUHAN Spirulina platensis YANG DIKULTUR PADA MEDIA ASAL BLOTONG KERING THE EFFECT OF ADDITION FeCl ON GROWTH OF Spirulina platensis IN CULTURE MEDIA FROM DRIED BLOTONG

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN FITOPLANKTON Tetraselmis sp DI WADAH TERKONTROL DENGAN PERLAKUAN CAHAYA LAMPU TL

PERTUMBUHAN FITOPLANKTON Tetraselmis sp DI WADAH TERKONTROL DENGAN PERLAKUAN CAHAYA LAMPU TL PERTUMBUHAN FITOPLANKTON Tetraselmis sp DI WADAH TERKONTROL DENGAN PERLAKUAN CAHAYA LAMPU TL Anita Padang, Sinta La Djen, Tahir Tuasikal Staf Pengajar UNIDAR-Ambon, e-mail : - ABSTRAK Tetraselmis sp merupakan

Lebih terperinci

Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella

Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella 2014 Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD I. Pendahuluan Chlorella merupakan salah satu jenis fitoplankton yang banyak digunakan untuk berbagai

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN FeCl 3 TERHADAP PERTUMBUHAN Spirulina platensis YANG DIKULTUR PADA MEDIA ASAL BLOTONG KERING ARTIKEL

PENGARUH PENAMBAHAN FeCl 3 TERHADAP PERTUMBUHAN Spirulina platensis YANG DIKULTUR PADA MEDIA ASAL BLOTONG KERING ARTIKEL 1 PENGARUH PENAMBAHAN FeCl 3 TERHADAP PERTUMBUHAN Spirulina platensis YANG DIKULTUR PADA MEDIA ASAL BLOTONG KERING ARTIKEL Oleh : LUTHFIANA APRILIANITA SARI KARANGANYAR JAWA TENGAH FAKULTAS PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

LAJU PERTUMBUHAN SPESIFIK Chlorella sp. DAN Dunaliella sp. BERDASARKAN PERBEDAAN NUTRIEN DAN FOTOPERIODE 1

LAJU PERTUMBUHAN SPESIFIK Chlorella sp. DAN Dunaliella sp. BERDASARKAN PERBEDAAN NUTRIEN DAN FOTOPERIODE 1 LAJU PERTUMBUHAN SPESIFIK Chlorella sp. DAN Dunaliella sp. BERDASARKAN PERBEDAAN NUTRIEN DAN FOTOPERIODE 1 ABSTRAK (Specific Growth Rate of Chlorella sp. And Dunaliella sp. According to Different Concentration

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH (ASAM-2,4- DIKLOROFENOKSIASETAT) TERHADAP PERTUMBUHAN. Nannochloropsis oculata.

PENGARUH KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH (ASAM-2,4- DIKLOROFENOKSIASETAT) TERHADAP PERTUMBUHAN. Nannochloropsis oculata. Journal of Marine and Coastal Science, 1(2), 61 70, 2012 PENGARUH KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH (ASAM-2,4- DIKLOROFENOKSIASETAT) TERHADAP PERTUMBUHAN Nannochloropsis oculata EFFECT OF CONCRETRATION OF

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Madu Untuk Pengkayaan Pakan Terhadap Laju Pertumbuhan Rotifera (Brachionus plicatilis)

Pengaruh Penggunaan Madu Untuk Pengkayaan Pakan Terhadap Laju Pertumbuhan Rotifera (Brachionus plicatilis) Pengaruh Penggunaan Madu Untuk Pengkayaan Pakan Terhadap Laju Pertumbuhan Rotifera (Brachionus plicatilis) Effect of Several Natural Feeds Enhenced with Honey on The Growth Rate of Rotifer (Brachionus

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengaruh, Konsentrasi, Kepadatan Populasi, Pupuk Media Diatom, Pupuk KW21, Tetraselmis sp.

Kata Kunci: Pengaruh, Konsentrasi, Kepadatan Populasi, Pupuk Media Diatom, Pupuk KW21, Tetraselmis sp. PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI PUPUK MEDIA DIATOM DAN PUPUK KW21 TERHADAP KEPADATAN POPULASI Tetraselmis sp. DI UNIT PELAKSANA TEKHNIS LOKA PENGEMBANGAN BIO INDUSTRI LAUT PUSAT PENELITIAN OCEANOGRAFI (LPBIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha budidaya ikan pada dewasa ini nampak semakin giat dilaksanakan baik secara intensif maupun ekstensif. Usaha budidaya tersebut dilakukan di perairan tawar, payau,

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pertumbuhan Mikroalga Laut Scenedesmus sp. Hasil pengamatan pengaruh kelimpahan sel Scenedesmus sp. terhadap limbah industri dengan dua pelakuan yang berbeda yaitu menggunakan

Lebih terperinci

Studi Kultur Semi-Massal Mikroalga Chlorella sp Pada Area Tambak Dengan Media Air Payau (Di Desa Rayunggumuk, Kec. Glagah, Kab.

Studi Kultur Semi-Massal Mikroalga Chlorella sp Pada Area Tambak Dengan Media Air Payau (Di Desa Rayunggumuk, Kec. Glagah, Kab. Studi Kultur Semi-Massal Mikroalga Chlorella sp Pada Area Tambak Dengan Media Air Payau (Di Desa Rayunggumuk, Kec. Glagah, Kab. Lamongan) Study on Cultivation Semi-Mass of Microalgae Chlorella sp on Ponds

Lebih terperinci

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani** PENGARUH PENAMBAHAN KIJING TAIWAN (Anadonta woodiana, Lea) DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mikroalga merupakan jasad renik dengan tingkat organisasi sel yang

I. PENDAHULUAN. Mikroalga merupakan jasad renik dengan tingkat organisasi sel yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikroalga merupakan jasad renik dengan tingkat organisasi sel yang termasuk dalam tumbuhan tingkat rendah, dikelompokan dalam filum Thalophyta karena tidak memiliki akar,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh data mengenai biomassa panen, kepadatan sel, laju pertumbuhan spesifik (LPS), waktu penggandaan (G), kandungan nutrisi,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LIMBAH IKAN LEMURU (Sardinella sp.) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN Chlorella sp.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LIMBAH IKAN LEMURU (Sardinella sp.) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN Chlorella sp. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1, April 2012 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LIMBAH IKAN LEMURU (Sardinella sp.) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN Chlorella sp. EFFECT OF LIQUIT

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao) UNTUK BUDIDAYA Daphnia sp. ABSTRAK

PEMANFAATAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao) UNTUK BUDIDAYA Daphnia sp. ABSTRAK e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume II No 2 Februari 2014 ISSN: 2302-3600 PEMANFAATAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao) UNTUK BUDIDAYA Daphnia sp. Arif Wibowo *, Henni Wijayanti

Lebih terperinci

PEMBERIAN DOLOMIT PADA KULTUR DAPHNIA SPP. SISTEM DAILY FEEDING PADA POPULASI DAPHNIA SPP. DAN KESTABILAN KUALITAS AIR.

PEMBERIAN DOLOMIT PADA KULTUR DAPHNIA SPP. SISTEM DAILY FEEDING PADA POPULASI DAPHNIA SPP. DAN KESTABILAN KUALITAS AIR. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 1 No. 1, April 2009 PEMBERIAN DOLOMIT PADA KULTUR DAPHNIA SPP. SISTEM DAILY FEEDING PADA POPULASI DAPHNIA SPP. DAN KESTABILAN KUALITAS AIR. DOLOMITE ADDED AT CULTURE

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura Lampung pada bulan Juli - Agustus 2011. B. Materi Penelitian B.1. Biota Uji Biota

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN Spirulina platensis YANG DIKULTUR DENGAN PUPUK INORGANIK (Urea, TSP dan ZA) DAN KOTORAN AYAM

PERTUMBUHAN Spirulina platensis YANG DIKULTUR DENGAN PUPUK INORGANIK (Urea, TSP dan ZA) DAN KOTORAN AYAM Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (1): 41 48 (2005) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 41 PERTUMBUHAN Spirulina platensis YANG DIKULTUR DENGAN PUPUK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol) 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian disusun menggunakan metoda statistika rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor, dimana faktor yang diujikan adalah pengaruh konsentrasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembenihan karena memiliki nutrisi tinggi, antara lain protein %,

I. PENDAHULUAN. pembenihan karena memiliki nutrisi tinggi, antara lain protein %, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah adalah mikroalga dari golongan Cyanobacteria yang dimanfaatkan sebagai pakan alami dalam budidaya perikanan khususnya pembenihan karena memiliki nutrisi tinggi,

Lebih terperinci

Kultur Nannochloropsis

Kultur Nannochloropsis Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 588-595 Kultur Nannochloropsis sp. Dan Pembuatan PastA Nannochloropsis Sp. Dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kelimpahan sel Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way Anova

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN Skeletonema costatum PADA BERBAGAI TINGKAT SALINITAS MEDIA. The Growth of Skeletonema costatum on Various Salinity Level s Media

PERTUMBUHAN Skeletonema costatum PADA BERBAGAI TINGKAT SALINITAS MEDIA. The Growth of Skeletonema costatum on Various Salinity Level s Media PERTUMBUHAN Skeletonema costatum PADA BERBAGAI TINGKAT SALINITAS MEDIA The Growth of Skeletonema costatum on Various Salinity Level s Media Siti Rudiyanti Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai. Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai. Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung 24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung dan Uji Proksimat dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK DAUN TURI PUTIH (Sesbania grandiflora) TERHADAP POPULASI Chlorella sp.

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK DAUN TURI PUTIH (Sesbania grandiflora) TERHADAP POPULASI Chlorella sp. PENGARUH KONSENTRASI PUPUK DAUN TURI PUTIH (Sesbania grandiflora) TERHADAP POPULASI Chlorella sp. Maulida Rosa Umainana, A. Shofy Mubarak dan Endang Dewi Masithah. 2012. 13 hal. Fakultas Perikanan dan

Lebih terperinci

OPTIMASI PEMBERIAN KOMBINASI FITOPLANKTON DAN RAGI DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN ROTIFERA

OPTIMASI PEMBERIAN KOMBINASI FITOPLANKTON DAN RAGI DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN ROTIFERA OPTIMASI PEMBERIAN KOMBINASI FITOPLANKTON DAN RAGI DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN ROTIFERA (Brachionus sp) Andi Khaeriyah Program Studi Budidaya Perairan Universitas Muhammadiyah Makassar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya dikenal dengan nama fitoplankton. Organisme ini merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya dikenal dengan nama fitoplankton. Organisme ini merupakan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikroalga Mikroalga merupakan organisme tumbuhan paling primitif berukuran seluler yang umumnya dikenal dengan nama fitoplankton. Organisme ini merupakan produsen primer perairan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BIOFLOK DARI LIMBAH BUDIDAYA LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SEBAGAI PAKAN NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PEMANFAATAN BIOFLOK DARI LIMBAH BUDIDAYA LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SEBAGAI PAKAN NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume II No 2 Februari 2014 ISSN: 2302-3600 PEMANFAATAN BIOFLOK DARI LIMBAH BUDIDAYA LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SEBAGAI PAKAN NILA (Oreochromis niloticus)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN Diaphanasoma sp. YANG DIBERI PAKAN Nannochloropsis sp. Sri Susilowati 12 ABSTRAK

PERTUMBUHAN Diaphanasoma sp. YANG DIBERI PAKAN Nannochloropsis sp. Sri Susilowati 12 ABSTRAK e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume II No 2 Februari 2014 ISSN: 2302-3600 PERTUMBUHAN Diaphanasoma sp. YANG DIBERI PAKAN Nannochloropsis sp. Sri Susilowati 12 ABSTRAK Pakan alami yang

Lebih terperinci

Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.1 April 2011 ISSN :

Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.1 April 2011 ISSN : PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus pumilus PADA RUMEN SAPI SEBAGAI PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN Dunaliela salina Endang Dewi Masithah, Nova Ariesma, dan Yudi Cahyoko Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB 3 BAHAN DAN METODE BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Metode Penelitian Penelitian: Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F Muller Dengan Penambahan Vitamin C Pada Media CAKAP dilaksanakan pada bulan Mei 2010 di Laboratorium

Lebih terperinci

MASPARI JOURNAL Juli 2015, 7(2):33-40

MASPARI JOURNAL Juli 2015, 7(2):33-40 MASPARI JOURNAL Juli 2015, 7(2):33-40 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA (CH4N2O) DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP KEPADATAN SEL DAN LAJU PERTUMBUHAN Porphyridium sp. PADA KULTUR FITOPLANKTON SKALA LABORATORIUM

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Fitoplankton adalah alga yang berfungsi sebagai produsen primer, selama

TINJAUAN PUSTAKA. Fitoplankton adalah alga yang berfungsi sebagai produsen primer, selama 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biologi Nannochloropsis sp. Fitoplankton adalah alga yang berfungsi sebagai produsen primer, selama hidupnya tetap dalam bentuk plankton dan merupakan makanan langsung bagi

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK Azolla Pinnata TERHADAP POPULASI Chaetoceros sp. Chaetoceros sp. POPULATION

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK Azolla Pinnata TERHADAP POPULASI Chaetoceros sp. Chaetoceros sp. POPULATION Journal of Marine and Coastal Science, 1(1), 61 70, 2012 PENGARUH KONSENTRASI PUPUK Azolla Pinnata TERHADAP POPULASI Chaetoceros sp. EFFECT OF Azolla pinnata FERTILIZER CONCENTRATION ON Chaetoceros sp.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Efek Laju Pembebanan Gas CO 2 terhadap Laju Pertumbuhan Mikroalga Pada penelitian ini, laju pembebanan gas CO 2 dibuat bervariasi untuk mengetahui efek laju pembebanan gas

Lebih terperinci

PENGARUH SALINITAS DAN NITROGEN TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN TOTAL Nannochloropsis sp. ABSTRAK

PENGARUH SALINITAS DAN NITROGEN TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN TOTAL Nannochloropsis sp. ABSTRAK e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume II No 2 Februari 2014 ISSN: 2302-3600 PENGARUH SALINITAS DAN NITROGEN TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN TOTAL Nannochloropsis sp. Nindri Yarti *, Moh.

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS DAN KESUBURAN PERAIRAN

PRODUKTIVITAS DAN KESUBURAN PERAIRAN PRODUKTIVITAS DAN KESUBURAN PERAIRAN SAHABUDDIN PenelitiPada Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Dan Penyuluhan Perikanan Dipresentasikan pada Kuliah umum Praktik Lapang Terpadu mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium Fitoplankton Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. 3.2. Materi

Lebih terperinci

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB 3 BAHAN DAN METODE BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2007 di Laboratorium Ekologi Hewan Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Brachionus plicatilis, Nannochloropsis sp., salinitas, nitrogen, stres lingkungan

ABSTRAK. Kata kunci: Brachionus plicatilis, Nannochloropsis sp., salinitas, nitrogen, stres lingkungan e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume II No 1 Oktober 2013 ISSN: 2302-3600 KANDUNGAN PROTEIN TOTAL (CRUDE PROTEIN) Brachionus plicatilis DENGAN PEMBERIAN PAKAN Nannochloropsis sp. PADA

Lebih terperinci

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork) Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan Volume 4, No. 2, Agustus 2013 ISSN : 2086-3861 APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork) APPLICATION USE DIFFERENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam habitat akuatik/perairan maupun terestrial/daratan. Keanekaragaan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam habitat akuatik/perairan maupun terestrial/daratan. Keanekaragaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikroalga merupakan organisme fotosintetik yang mampu mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk biomassa. Mikroalga termasuk organisme yang mempunyai

Lebih terperinci

POLA PERTUMBUHAN Nannochloropsis oculata PADA KULTUR SKALA LABORATORIUM, INTERMEDIET, DAN MASSAL

POLA PERTUMBUHAN Nannochloropsis oculata PADA KULTUR SKALA LABORATORIUM, INTERMEDIET, DAN MASSAL POLA PERTUMBUHAN Nannochloropsis oculata PADA KULTUR SKALA LABORATORIUM, INTERMEDIET, DAN MASSAL PATTERNS GROWTH OF Nannochloropsis oculata IN CULTURE SCALE LABORATORY, INTERMEDIATE, AND BULK Indah Permata

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK Azolla pinnata TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL PADA Dunaliella salina

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK Azolla pinnata TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL PADA Dunaliella salina PENGARUH PEMBERIAN PUPUK Azolla pinnata TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL PADA Dunaliella salina Ahmad Mamduh, Endang Dewi Masithah dan Mochammad Amin Alamsjah Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Lebih terperinci

Natricia Waseanti Kawania, Kusnoto dan Moch. Amin Alamsjah

Natricia Waseanti Kawania, Kusnoto dan Moch. Amin Alamsjah Journal of Marine and Coastal Science, 1(1), 45 52, 2012 KOMBINASI CACING SUTERA (Tubifex sp.) KERING DAN TEPUNG Chlorella sp. SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN PADA PERTUMBUHAN DAN RETENSI PROTEIN BENIH IKAN BANDENG

Lebih terperinci

Pemberian Mikroalga Terhadap Pertambahan Populasi Rotifera (Brachionus plicatilis) Pada Skala Laboratorium Di BBPBL Lampung

Pemberian Mikroalga Terhadap Pertambahan Populasi Rotifera (Brachionus plicatilis) Pada Skala Laboratorium Di BBPBL Lampung Maspari Journal, 2013, 5 (2), 140-144 http://masparijournal.blogspot.com Pemberian Mikroalga Terhadap Pertambahan Populasi Rotifera (Brachionus plicatilis) Pada Skala Laboratorium Di BBPBL Lampung Aji

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yaitu ± ,42 Km (Dahuri dkk, 2011). Di laut, tumbuh dan berkembang

I. PENDAHULUAN. yaitu ± ,42 Km (Dahuri dkk, 2011). Di laut, tumbuh dan berkembang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km (Dahuri dkk, 2011). Di laut, tumbuh dan berkembang berbagai jenis mikroalga

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM BUDIDAYA MAKANAN ALAMI

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM BUDIDAYA MAKANAN ALAMI BUKU PANDUAN PRAKTIKUM BUDIDAYA MAKANAN ALAMI OLEH: TIM ASISTEN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki potensi sumberdaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam budidaya perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari biaya produksi. Pakan

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Auksin Sintetik Asam Naftalena Asetat Terhadap Pertumbuhan Mikroalga (Nannochloropsis oculata)

Pengaruh Pemberian Auksin Sintetik Asam Naftalena Asetat Terhadap Pertumbuhan Mikroalga (Nannochloropsis oculata) Pengaruh Pemberian Auksin Sintetik Asam Naftalena Asetat Terhadap Pertumbuhan Mikroalga (Nannochloropsis oculata) Hismarto Bahua.*, Yusuf Hendrawan, Rini Yulianingsih Jurusan Keteknikan Pertanian - Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai 17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Desa Hanura, Kecamatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan dan memiliki nilai gizi tinggi yaitu, kandungan protein 74%, lemak

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan dan memiliki nilai gizi tinggi yaitu, kandungan protein 74%, lemak 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikroalga Tetraselmis sp. merupakan salah satu mikroalga yang mudah dibudidayakan dan memiliki nilai gizi tinggi yaitu, kandungan protein 74%, lemak 4%, dan karbohidrat

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya ikan adalah

I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya ikan adalah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi produksi sumber daya perikanan yang dapat dihasilkan dari usaha perikanan budidaya jauh lebih besar dari perikanan tangkap, yaitu sekitar 57,7 juta ton per tahun,

Lebih terperinci

PEMBERIAN MOLASE PADA APLIKASI PROBIOTIK TERHADAP KUALITAS AIR, PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)

PEMBERIAN MOLASE PADA APLIKASI PROBIOTIK TERHADAP KUALITAS AIR, PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio) e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume I No 1 Oktober 2012 ISSN: 2302-3600 PEMBERIAN MOLASE PADA APLIKASI PROBIOTIK TERHADAP KUALITAS AIR, PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan budidaya perikanan saat ini mengalami kendala dalam. perkembangannya, terutama dalam usaha pembenihan ikan.

I. PENDAHULUAN. Kegiatan budidaya perikanan saat ini mengalami kendala dalam. perkembangannya, terutama dalam usaha pembenihan ikan. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan budidaya perikanan saat ini mengalami kendala dalam perkembangannya, terutama dalam usaha pembenihan ikan. Permasalahan yang sering dihadapi adalah tingginya

Lebih terperinci

BAB III METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu

BAB III METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu BAB III METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 - Januari 2017 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung. 3.2 Alat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Bayam

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Bayam Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Bayam Dalam 100 g bayam mengandung 426 mg nitrat dan 557 mg fosfor dan konsentrasi nitrat yang optimum dalam perkembangbiakan fitoplankton adalah 0,9-3,5

Lebih terperinci

SNTMUT ISBN:

SNTMUT ISBN: PENAMBAHAN NUTRISI MAGNESIUM DARI MAGNESIUM SULFAT (MgSO 4.7H 2 O) DAN NUTRISI KALSIUM DARI KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) PADA KULTIVASI TETRASELMIS CHUII UNTUK MENDAPATKAN KANDUNGAN LIPID MAKSIMUM Dora Kurniasih

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp. Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (1): 25 3 (25) 25 Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP

Lebih terperinci