APLIKASI SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH DENGAN METODE SMARTER (Simple Multi Attribute Rating Technique Exploiting Ranks) DAN ORESTE

Transkripsi

1 APLIKASI SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH DENGAN METODE SMARTER (Simple Multi Attribute Rating Technique Exploiting Ranks) DAN ORESTE Cucu Tohir STMIK DCI Mangkubumi Kota Taikmalaya ABSTRACT Today, the need for information is very important for everyone. Rapid information obtained and an efficient use of time is one factor that is needed by any organization or company to progress the institution. The progress of a school can not be separated from the influence of the principal. The principal position is for a teacher's career development. There fore we need qualified human resources as well as teachers who have the potential and achievement to become principals. Decisions determining the principal candidates in Kudat District Education Office is relatively difficult because there are many criteria that influence, and most of these criteria are criteria that are subjective though there are also criteria that are objective which can be seen from the administrative assessment. A principal ideal maximally expected to master the overall assessment criteria. In this final and made an application designed to help Kudat District Education Office in determining the ranking of candidates based on the value of the principal on certain criteria that the selection of the participants is a participant teachers as Kudat District selection. The method used to determine eligibility and priority in the selection of candidates for these principals to use Simple Multi-Attribute Rating Technique Exploiting Ranks (SMARTER) and Oreste. Keywords: Criteria, Assessment Administrative, Application, Simple Multi-Attribute Rating Technique Exploiting Ranks (SMARTER) and Oreste. I. PENDAHULUAN Kepala sekolah adalah guru yang memenuhi persyaratan tertentu dengan diberikan tugas tambahan untuk memimpin dan mengelola penyelenggaraan sekolah. Saat ini Kepala Sekolah dihadapkan pada tantangan global untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara mandiri, terarah, berencana, berkesinambungan, inovatif dan kreatif melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) atau School Based Management dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Kreatifitas kinerja profesional kepala sekolah sangatlah penting dalam dunia pendidikan, karena akan menentukan kemajuan suatu sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan disamping komponen lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan visi, misi dan strategi manajemen pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu. Oleh karena itu kepala sekolah harus mampu berperan sebagai educator, manager, administrator, supervisor,leader, inovator dan motivator rehabilisator. 21

2 Dalam upaya memberikan jaminan mutu dalam bidang pendidikan, penulis mencoba dengan merancang sebuah aplikasi untuk mempermudah dalam pemilihan calon kepala sekolah dengan judul APLIKASI SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH DENGAN METODE SMARTER (Simple Multi Attribute Rating Technique Exploiting Ranks) dan ORESTE II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aplikasi Menurut Anisyah (2000:30), aplikasi adalah penerapan, penggunaan atau penambahan, sedangkan menurut Sri Widianti (2000) aplikasi adalah sebuah perangkat lunak dalam sebuah sistem yang digunakan untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang berguna bagi orangorang dan sistem yang bersangkutan. Selanjutnya menurut Jogiyanto (2001) aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang dapat digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan yang ada sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal data, permasalahan, pekerjaan itu sendiri. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugastugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data Pengertian Seleksi Seleksi merupakan bagian dari operasional manajemen sumber daya manusia yaitu pengadaan, yang terdiri dari perencanaan, seleksi, penempatan dan produksi. Proses seleksi merupakan tahaptahap khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima. Proses tersebut dimulai dari pelamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan. Proses seleksi merupakan proses pengambilan keputusan bagi calon pelamar untuk diterima atau ditolak. Dalam proses seleksi ini banyak pertimbangan yang diperlukan untuk menerima orang yang tepat, dengan menggunakan pedoman pokok yaitu spesifikasi jabatan, karena dari spesifikasi akan diketahui sumber daya manusia yang dibutuhkan Pengertian Kepala Sekolah Secara sederhana kepala sekolah didefinisikan sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antar guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kinerja dan produktifitas kepala sekolah profesional harus dapat diukur dengan parameter yang ada, yakni standar pelayanan minimal. Standar pelayanan minimal mengacu kepada konteks silsilah budaya pendidikan yang ada disekolah. Kegiatan manajerial sekolah yang biasanya mencakup dalam lingkup manajemen pendidikan. Komponen manajemen pendidikan meliputi 5-M, yakni: Sumber daya manusia (man), finansial (money), substansi (material), metode (method) dan fasilitas (machine). Keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah. Bahkan dapat disimpulkan bahwa keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. Beberapa diantara kepala sekolah dilukiskan sebagai orang yang

3 memiliki harapan tinggi bagi para staf dan para siswa, kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan mereka yang menentukan irama bagi sekolah mereka Peran Kepala Sekolah Di sekolah seorang kepala sangatlah penting karena sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu sekolah, maka dari itu kepala sekolah mempunyai peranan penting sebagai pemimpin yaitu: 1. Sebagai pelaksana (executive). Seorang pemimpin tidak boleh memaksakan kehendak sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus berusaha memenuhi kehendak dan kebutuhan kelompoknya, juga program atau rencana yang telah ditetapkan bersama 2. Sebagai perencana (planner). Sebagai kepala sekolah yang baik harus pandai membuat dan menyusun perencanaan, sehingga segala sesuatu yang akan diperbuatnya bukan secara sembarangan saja, tetapi segala tindakan diperhitungkan dan bertujuan. 3. Sebagai seorang ahli (expert). Ia haruslah mempunyai keahlian terutama yang berhubungan dengan tugas jabatan kepemimpinan yang dipegangnya. 4. Mengawasi hubungan antara anggotaanggota kelompok (contoller of internal relationship). Menjaga jangan sampai terjadi perselisihan dan berusaha mambangun hubungan yang harmonis. 5. Mewakili kelompok (group representative). Ia harus menyadari, bahwa baik buruk tindakannya di luar kelompoknya mencerminkan baik buruk kelompok yang dipimpinnya. 6. Bertindak sebagai pemberi ganjaran atau pujian dan hukuman. Ia harus membesarkan hati anggota-anggota yang bekerja dan banyak sumbangan terhadap kelompoknya. 7. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and modiator). Dalam menyelesaikan perselisihan atau menerima pengaduan antara anggotaanggotanya ia harus dapat bertindak tegas, tidak pilih kasih atau mementingkan salah satu anggotanya. 8. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya. Ia haruslah bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan anggotaanggotanya yang dilakukan atas nama kelompoknya. 9. Sebagai pencipta atau memiliki citacita (idiologist). Seorang pemimpin hendaknya mempunyai konsep yang baik dan realistis, sehingga dalam menjalankan kepemimpinannya mempunyai garis yang tegas menuju kearah yang dicita-citakan. 10. Bertindak sebagai ayah (father figure). Tindakan pemimpin terhadap anak buah atau kelompoknya hendaknya mencerminkan tindakan seorang ayah terhadap anak buahnya Rekrutmen Calon Kepala Sekolah Proses rekrutmen calon kepala sekolah/madrasah dilakasanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan kantor Kementerian Agama wilayah Kabupaten/Kota yang didasarakan pada analisis proyeksi kebutuhan kepala sekolah madrasah untuk dua tahun ke depan. Hal ini dilakukan agar Kabupaten/Kota memiliki jumlah calon kepala sekolah/madarsah yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan formasi.

4 Tujuan dari rekrutmen ini adalah untuk memperoleh calon kepala sekolah yang memenuhi persyaratan administratif dan akademik yang siap mengikuti calon kepala sekolah. Alur Proses Rekrutmen Gambar 1 Alur Proses Pengusulan Calon Kepala Sekolah 2.6. Seleksi Administratif Seleksi administratif dimaksudkan untuk melakukan verifikasi kelengkapan, kebenaran dan keabsahan dokumendokumen pendukung kriteria administratif. Dokumen administratif meliputi berkas usulan yang terdiri dari semua persyaratan administratif calon kepala sekolah Alur Proses Seleksi Administratif Gambar 2 Alur Proses Seleksi Administratif 24

5 1. Perancangan Sistem 3.1. Metode SMARTER dan Oreste Mengenai metode yang diambil, SMARTER (Simple Multi-Attribute Rating Technique Exploiting Ranks) merupakan modifikasi dari metode SMART (Simple Multi-Attribute Rating Technique) yang diusulkan oleh Edwards dan Baron (1994), dimana kedua metode ini digunakan untuk menentukan bobot dari setiap kriteria dalam suatu pengambilan keputusan. Oreste merupakan metode yang dibangun sesuai untuk kondisi dimana sekumpulan alternatif akan diurutkan berdasarkan kriteria sesuai dengan tingkat kepentingannya. Gabungan SMARTER dan Oreste memungkinkan bobot ditentukan oleh metode SMARTER, yang kemudian akan menjadi inputan bagi Oreste dalam menentukan urutan alternatif terbaik Metode SMARTER Metode SMARTER (Simple Multi- AttributeRating Technique Exploiting Ranks) merupakan modifikasi dari metode SMART (Simple Multi-Attribute Rating Technique) yang diusulkan oleh Edwards dan Baron (1994), dimana kedua metode ini digunakan untuk menentukan bobot dari setiap kriteria dalam suatu pengambilan keputusan. Bobot setiap kriteria menentukan tingkat kepentingan dari kriteria tersebut. Rumus metode SMARTER secara umum: _(j=1)^k W_ij U_(ij,) _i=1 to n, j=1 to k Dimana nilai utility didapat dari: U_ij=V_ij/( _(j=1)^kv_ij ) Bobot W didapat dari: Wk=(1 k) _(i=k)^k(1 i) Metode Oreste Oreste menurut Pastijn dan Leysen merupakan metode yang dibangun sesuai untuk kondisi dimana sekumpulan alternatif akan diurutkan berdasarkan kriteria sesuai dengan tingkat kepentingannya. Salah satu proses dalam metode Oreste adalah Besson-rank, adapun Besson-rank tersebut adalah proses pemberian ranking untuk sejumlah kriteria atau alternatif berdasarkan tingkat kepentingannya. Contoh untuk 4 kriteria yaitu C1 = C2 > C3 > C4 (C1 mempunyai tingkat kepentingan sama dengan C2, C2 lebih penting dari C3 dan C3 lebih penting dari C4). Adapun cara untuk menentukan bobot dari setiap kriteria adalah sebagai berikut : 1. Jumlah nilai setiap kriteria dibagi jumlah seluruh nilai kriteria, maka akan diperoleh nilai bobot sementara 2. Jika terdapat jumlah yang sama, akan dilakukan perbandingan dengan mengurutkan kriteria mana yang paling berpengaruh 3. Kemudian dilakukan pembobotan ulang 4. Dan jumlah dari seluruh bobot harus 1 (jika dalam persen, % = 100% = 100/100=1) 3.4. Borland Delphi 7 Borland Delphi 7 merupakan bahasa pemrograman berbasis Windows. Delphi 7 dapat membantu untuk membuat berbagai macam aplikasi yang berjalan di sistem operasi Windows, mulai dari sebuah program sederhana sampai dengan program yang berbasiskan client/server atau jaringan. Delphi termasuk aplikasi yang dapat digunakan untuk mengolah teks, grafik, angka, database dan aplikasi web. Berikut ini sebagian kecil dari banyak kelebihan Borland Delphi 7: Berbasis

6 Object Oriented Programming (OOP). Setiap bagian yang ada pada program dipandang sebagai suatu object yang mempunyai sifat-sifat yang diubah dan diatur. Satu file.exe. Setelah program dirancang dalam IDE (Intergrated Development Environment), Delphi akan mengkomplilasinya menjadi sebuah file executable tunggal. Program yang dibuat dapat langsung didistribusikan dan dijalankan pada komputer lain tanpa perlu menyertakan file dari luar. Ini merupakan sebuah kelebihan yang sangat berarti Pengertian MySQL MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau RDBMS), seperti halnya ORACLE, Postgresql, MS SQL, dan sebagainya. MySQL AB menyebut produknya sebagai database open source terpopuler di dunia. Berdasarkan riset dinyatakan bahwa bahwa di platform Web, dan baik untuk kategori open source maupun umum, MySQL adalah database yang paling banyak dipakai. Menurut perusahaan pengembangnya, MySQL telah terpasang di sekitar 3 juta komputer. Puluhan hingga ratusan ribu situs mengandalkan MySQL bekerja siang malam memompa data bagi para pengunjungnya. III. PEMBAHASAN a. Form Masuk b. Form Utama Gambar 5.1 Tampilan Form Masuk Gambar 5.2 Tampilan Form Utama 26

7 c. Form Data Calon Kepala Sekolah d. Form Data Jenis Kriteria Gambar 5.3 Tampilan Form Data Calon Kepala Sekolah e. Form Data Sub Kriteria Gambar 5.4 Tampilan Form Data Jenis Kriteria Gambar 5.5 Tampilan Form Data Sub Kriteria 27

8 f. Form Data Penilaian Gambar 5.6 Tampilan Form Data Penilaian g. Form Pembobotan h. Form Hasil Seleksi Administratif Gambar 5.7 Tampilan Form Pembobotan Gambar 5.8 Tampilan Form Hasil Seleksi Administratif 28

9 IV. KESIMPULAN Dari hasil analisa yang dilakukan oleh penulis terhadap aplikasi seleksi calon kepala sekolah yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut: 1. Dengan aplikasi yang dirancang oleh penulis yang didasarkan pada analisis dan perancangan sistem yang dilakukan, dalam hal ini dapat mendukung dalam pengolahan penilaian seleksi administratif calon kepala sekolah, sehingga dapat diimplementasikan dengan output dalam bentuk laporan. 2. Mempermudah panitia seleksi administratif calon kepala sekolah di Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dalam melaksanakan penilaian seleksi administratif dengan penggunaan metode yang digunakan yaitu Metode SMARTER dan Oreste, sehingga dapat mengatasi kendala yang terjadi sebelumnya. 3. Adanya aplikasi dalam penilaian seleksi administratif akan lebih mempermudah mendapatkan informasi tentang hasil dari seleksi tersebut. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rekrutmen Calon Kepala Sekolah. Jawa Tengah: LPPKS Indonesia Purwanto, Ngalim Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sutanta, Edhy Sistem Basis Data. Yogyakarta. Graha Ilmu Teguh, Wahyono Konsep Dasar Analisis Desain dan Implementasi Widianti, Sri Pengantar Basis Data /07/definisi-aplikasi-menurut-ahli.html gertian-seleksi spot.com/2012/06/bagaimana-menjadikepala-sekolah.html ode-smarter-dan-oreste.html V. DAFTAR PUSTAKA Dirawat, dkk Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional Hidayat, Yayat Pencarian Silsilah dengan Metode Tree Tugas Akhir. Tasikmalaya: STMIK DCI Tasikmalaya Jogiyanto, H.M Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Kadir, Abdul Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi Kroenke, M.D Database Processing: Prentice Hall International Inc 29

10 30