Peran Elit Politik Partai dalam Pemenangan Pemilukada Kabupaten Padang Lawas Utara 2008

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peran Elit Politik Partai dalam Pemenangan Pemilukada Kabupaten Padang Lawas Utara 2008"

Transkripsi

1 Peran Elit Politik Partai dalam Pemenangan Pemilukada Kabupaten Padang Lawas Utara 2008 PAHRUR ROJI HARAHAP Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan, Jl. Dr. Sofyan No.1 Medan, 20155, Telepon: , Diterima tanggal 1 April 2013/Disetujui tanggal 4 Juni 2013 Pemilukada be held in Padang Lawas Utara in This is a study about the role of political elites in Pemilukada (the election of regional head) Padang Lawas Utara. The focus is to describe the role of the elite (political parties) in the procces of winning pemilukada. This study is using political elite aproach. Colecting data of this study is using field research, eg. observation, interview and study documents. The analysis using descriptive analysis. This study found that there are three important explanation about the role of elites to manage few leap to win pemilukada. First, internally, the elite contribute to bring over the main candidate to win internal mechanism for certain (in internal party); Second, the elite set up the direction of coalition between political parties; Third, the elite have participated in defining campaign strategy. Keywords: Political strategy, campaign, political elite. Pendahuluan Reformasi politik yang terjadi di Indonesia pasca runtuhnya rezim orde baru membawa dampak perubahan yang sangat signifikan dalam konteks perpolitikan nasional di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perpolitikan menjadi kata kunci dalam reformasi tersebut dimana yang paling sering disuarakan adalah perubahan dan pergantian sistem dari bercorak otoriter menjadi sistem yang lebih demokratis. Salah satu perubahan ke arah yang lebih demokratis dalam perpolitikan di Indonesia yaitu adanya sistem yang sentralistik atau semua pengurusan harus diurus oleh pusat yang diubah ke sistem yang desentralistik dalam artian bahwa daerah berhak mengurus daerahnya sendiri dengan semangat otonomi daerah. Dengan diberlakukannya sistem desentralistik, dimana pemberian keleluasaan bagi daerah diatur secara legal formal dalam UU No. 32 Tahun 2004 yang merupakan revisi dari UU No. 22 Tahun 2009 tentang Pemerintahn Daerah. Undang-undang Pemerintahan Daerah No. 32 Tahun 2004 ini menunjukkan perubahan yang signifikan tentang format baru pelaksanaan otonomi daerah karena di dalamnya mengatur mengenai pemilihan kepala daerah langsung (pasal 24 ayat 5). 1 Ada juga yang berpendapat bahwa Pilkada Langsung ini dikatakan sebagai lompatan demokrasi. Artinya Pilkada itu bersifat positif dan bisa juga bersifat negatif. Positif disini adalah Pilkada langsung sebagai sarana demokrasi untuk memberikan kesempatan 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. 78

2 kepada rakyat sebagai infrastruktur politik untuk memilih kepala daerahnya secara langsung melalui mekanisme pemungutan suara. Hal ini bertujuan memberikan kebebasan kepada rakyat untuk memilih sendiri Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang mereka sukai, tanpa adanya paksaan dan intervensi dari pihak manapun. Dalam pengertian negatif sendiri, Pilkada Langsung sebagai lompatan demokrasi yang mencerminkan penafsiran sepihak atas manfaat dari proses Pilkada. Artinya bahwa rakyat bebas untuk melakukan tindakantindakan yang bersifat anarki, karena tidak adanya peraturan-peraturan yang mengatur hal itu. 2 Para elit politik adalah orang yang mempunyai kekuasaan didalam partai politik tersebut. Partai politik dan elit politik sebagai ikon demokrasi merupakan organisasi dan orang yang berkecimpung dalam proses politik. Elit politik memiliki tujuan untuk menaklukkan kekuasaan atau mengambil bagian dalam pelancaran kekuasaan. Untuk itulah kemenangan dalam pilkada menjadi hal yang sangat penting diperoleh sebagai pencapaian dari tujuan dari partai politik. Ada beberapa makna penting kemenangan dalam pilkadasung bagi para elit politik, yaitu pertama, sebagai kata kunci awal dalam memperebutkan kekuasaan eksekutif masing-masing daerah. Setidaknya, karena eksekutif inilah nantinya bisa menjadi mesin ampuh dalam menjalankan kebijakan dan visi-visi politik masing-masing partai politiknya. Kedua, sebagai peluang bagi partai politiknya dalam proses pembelajaran para kader politiknya. Ketiga, sebagai arena untuk menjaring para calon pemimpin. Para elit politik berperan sebagai penguasa atau produsen calon pemimpin politik. Sebagai produsen, partai politik harus lah mengenal pasar dan mencari bibit unggul untuk dikembangkan sehingga menjadi layak untuk dijual ke pasar. Selain itu para elit politik harus turun ke bawah untuk mengetahui selera pasar agar dapat bersing dengan pengusaha lainnya. Hasil dari turun 2 Amiruddin & A.Zaini Bisri, Pilkada Langsung Problem & Prospek Sketsa Singkat Perjalanan Pilkada, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2005) hal 1-2. ke bawah itulah program-program konkrit yang humanis dan populis dalam artian dapat langsung dirasakan oleh rakyat. Siapa yang lebih konkrit, maka peluang untuk memenangkan pemilihan semakin terbuka. Perumpamaan pasar bebas ini sangat cocok dalam situasi politik ditingkat lokal. Kepala daerah adalah sosok yang nyata bagi rakyat dari pemimpin nasional (Presiden, Wapres, Anggota Parlemen). Calon kepala daerah dalam berkampanye tidak menjadikan nilainilai atau ideologi partai sebagai menu utama melainkan menjual program kerja yang lebih mengutamakan kenyamanan rakyat di daerah yang bersangkutan. Sebagaimana halnya daerah lain di Indonesia, Kabupaten Padang Lawas Utara (PALUTA) juga turut melaksanakan pesta demokrasi dalam momen Pilkada langsung. Kabupaten Padang Lawas Utara adalah sebuah daerah otonom baru yang mekar dari kabupaten induk yaitu Tapanuli Selatan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Padang lawas utara yang disahkan pada tanggal 10 Agustus Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Padang Lawas Utara berlangsung pada 21 oktober Yang diikuti oleh 7 (tujuh) pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Padang Lawas Utara yang berasal dari gabungan partai politik dan dari pasangan perseorangan (independen). Ketujuh pasangan calon tersebut adalah: Ir. Doli Sinomba Siregar Ir. Ervansyah Harahap (independen), Saiful Bahri Siregar SH Ahmad Nagori Harahap SP (independen), H. Eddi Leman Siregar SE MM Syarbaini Harahap SH (PPP & PKS), H. M Ramlan Siregar ST H. Palit Muda Harahap MA (PKB & PBR), Letcol CAP Drs. Lahmuddin Dalimunthe SH H. M Syukur Nikmat Hasibuan (PNUI, PSI, PBB, PKPB, PDK, PBSD, PPDI, PNBK, PPIB, PKPI, PDS, & PPD), H.Hariro Harahap SE Usman Hasibuan S,Ag,(GOLKAR & DEMOKRAT), Drs. Bachrum Harahap H. Riskon Hasibuan (PDIP & PAN). Studi ini membahas sejauh mana peran dari Elit Politik partai yang tergabung dalam koalisi untuk memenangkan pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Padang Lawas Uara 79

3 2008 yang diusung oleh partai PDIP dan PAN. Pendekatan dan Metode Studi ini dilakukan dengan pendekatan elit politik. Fokusnya pada peran elit partai politik dalam memperkuat dukungan pada kandidat tertentu pada pemilukada. Pengumpulan data dalam studi ini dilakukan dengan studi lapangan. Antara lain dengan metode wawancara, observasi dan studi dokumen. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Pemilukada Padang Lawas Utara Pada Pilkada Padang lawas utara 2008 yang berlangsung tanggal 21 oktober 2008 diikuti 7 (tujuh) pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Yang diusung oleh gabungan partai politik dan calon persorangan, yaitu: (1). Ir. Doli Sinomba Siregar & Ir. Ervansyah Murizal Harahap (independen); (2).Saiful Bahri Siregar, SH & Ahmad Nagori Harahap, SP (independen); (3).H. Eddi Leman Siregar, SE MM & H. Syarbaini Harahap (PPP & PKS); (4).SH; H. M Ramlan Siregar, ST & H. Palit Muda Harahap, MA (PKB & PBR); (5).Letkol CAP Drs.H. Lahnuddin Dalimunthe, SH, MM & H. Muhammad Syukur Nikmat Hsb (PNUI, PSI, PBB, PKPB, PDK, PBSD, PPDI, PNBK, PPIB, PKPI, PDS, dan, PPD); (6).H. Hariro Harahap, SE & Usman Hasibuan S,Ag (GOLKAR & DEMOKRAT); (7).Drs. Bachrum Harahap & H. Riskon Hasibuan (PDIP & PAN). Elit politik yang ada di Padang lawas utara pada waktu menjelang pemilihan kepala daerah banyak bermunculan. Baik itu dari partai politik maupun dari para tokoh masyarakat dan pengusaha. Dan bahkan ada yang dari luar daerah Padang lawas utara. Para caloncalon yang ingin berpolitik dalam Pilkada Padang lawas utara banyak yang sudah menebar pesona di masyarakat Padang lawas utara, mulai dari pendekatan langsung kepada masyarakat dan dari spanduk dan baliho yang disebarluaskan. Ada juga yang menebar pesona dari partai politik dengan mengadakan pengajian-pengajian. Tetapi tidak semua calon yang menebar pesona terhadap masyarakat tersebut diterima oleh masyarakat luas. Para elit-elit politik yang ikut dalam pilkada Padang lawas utara bisa kita lihat dari hasil tersebut yang cukup besar adalah dari pasangan BARIS. Adapun Elitelit Politik di Padang lawas utara yang menjadi fokus dari studi ini adalah: (1).Ketua Team Pemenangan BARIS bapak H. Sailan Siregar; (2).Ketua DPC PDIP Kab. Padang Lawas Utara bapak Safaruddin Harahap; (3).Ketua DPD PAN Kab. Padang Lawas Utara bapak Gong Matua Tanjung; (4).Sekretaris DPC PDIP Ibu Hj. Rosnamulina Hasibuan; (5).Ketua DPK PDIP Kec. Portibi bapak Armada Siregar; (6).Anggota DPRD Padang Lawas Utara dari PAN bapak Maradatuk Tanjung. Mekanisme yang dilakukan oleh para elit politik partai PDIP Kabupaten Padang lawas utara dalam pengusung calon pada Pilkada Kabupaten Padang lawas utara 2008 adalah dimana pada waktu itu diadakan pembukaan pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati di Kantor PDIP Kab. Padang lawas utara yang pada saat itu masih beralamat di Jln. Merdeka No.78 Gunung tua. Dalam pendaftaran calon tersebut ada juga yang dari luar internal partai PDIP. Seperti yang di ungkapkan oleh Bapak Safaruddin Harahap selaku ketua DPC PDIP Kab. Padang lawas utara, yang mengatakan bahwa : Kita dalam mesin partai politik memakai peraturan yang berlaku dalam partai tanpa bertentangan dengan AD/ART PDIP. Dimana kita membuka pendaftaran dan siapa saja boleh mendaftar untuk dimajukan dalam pilkada paluta 2008 baik dia dari internal partai PDIP maupun non internal partai 3 Pada waktu masa pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil bupati Padang lawas utara 2008 banyak para kontestan mendaftar di Partai PDIP Paluta, dan salah satunya adalah pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan. Sewaktu peneliti turun langsung ke lapangan di kantor PDIP Padang lawas utara, peneliti juga menanyakan siapa-siapa yang mendaftar bakal calon bupati dan wakil bupati hanya saja para elit politik tersebut tidak ingat siapa 3 Wawancara Dengan Bapak Safaruddin Harahap di Kantor PDIP Kab. Padang Lawas Utara Tanggal jam Wib. 80

4 yang mendaftar tersebut. Dan mereka hanya memutuskan untuk mengusung pasangan Bachrum-Riskon pada Pilkada Padang Lawas Utara Dan pada waktu penutupan pendaftaran di kantor PDIP Paluta keesokan harinya para elit politik mengadakan rapat dengan agenda siapakah yang akan di usung dalam pilkada Paluta Sebelum masa pendaftaran calon tersebut para elit politik telah lama mengadakan survey ke beberapa daerah di Padang lawas utara untuk menganalisa pasangan mana yang kuat dan diharapkan masyarakat untuk memimpin Padang lawas utara Seperti yang di ungkapkan oleh Bapak Safaruddin Harahap yang mengatakan bahwa : Ada beberapa pasangan yang mendaftar di kantor kita pada waktu pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati padang lawas utara 2008, termasuk adalah pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan. Kami dari para elit telah lama mengadakan survey ke beberapa daerah yang ada di padang lawas utara banyak para masyarakat menginginkan pemimpin mereka adalah pasangan bachrum dan riskon karena masyarakat menilai bahwa pasangan ini adalah pasangan yang sangat pas dan mereka juga adalah tokoh pemekaran di Tapanuli Selatan, sehingga Padang lawas utara mekar dari Tapsel dan bahkan hasil survey itulah yang kami jadikan patokan bahwa kami di PDIP PALUTA akan mengusung pasangan ini di Pilkada Padang lawas utara Hal senada juga di ungkapkan oleh Bapak Gong Matua Tanjung Ketua DPD PAN Kabupaten Padang lawas utara dimana dia mengatakan bahwa: Saya pada waktu itu mengadakan rapat dengan seluruh ketua-ketua Partai PAN Kecamatan dan seluruh Anak Ranting yang ada di Padang lawas utara untuk menentukan siapakah yang akan di usung dalam Pilkada Paluta 2008, sehingga pada waktu itu kami sepakat untuk mengusung pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan. Karena kami melihat bahwa pasangan ini pasangan ideal untuk menang dalam pilkada paluta Peran dan fungsi partai politik dalam pengusungan calon Bupati dan Wakil bupati 4 Wawancara Dengan Bapak Safaruddin Harahap di Kantor PDIP Kab. Padang Lawas Utara Tanggal Wawancara Dengan Bapak Gong Matua Tanjung di Kantor PAN Kab. Padang Lawas Utara Tanggal pada waktu pilkada Padang lawas utara sangat besar. Karena Partai politik inilah salah satu kenderaan kontestan calon pada pilkada. Sehingga elit politik pun sangat berperan besar dalam pengusungan siapakah nantinya akan diusung dalam Pilkada Padang lawas utara Karena para elit politik tersebut adalah kunci utama terhadap proses akan diusung dalam pertarungan Pilkada. Para elit politik akan mengusulkan kepada tingkat provinsi dan pusat tentang calon yang akan diusung dalam pilkada Padang lawas utara Sehingga DPW dan DPP akan memberikan rekomendasi tentang calon yang akan diusung dalam Pilkada. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Gong Matua Tanjung : kami akan memproses pendaftaran calon yang mendaftar di kantor kami, setelah itu kami akan mengusulkan kepada tingkat provinsi dan pusat pasangan yang akan diusung dalam pilkada Padang lawas utara Yang menentukan siapa yang akan diusung dalam pilkada adalah kami dari para pimpinan partai PAN Padang lawas utara. DPW dan DPP akan menindaklanjuti tentang permohonan calon yang akan diusung dalam pilkada, tetapi semua itu sudah diserahkan terhadap DPD PAN Padang Lawas Utara 6 Peran dari DPW dan DPP dalam pengusungan calon yang akan dimenangkan dalam Pilkada tidak begitu besar, yang mempunyai peran besar dalam pengusungan calon adalah dari DPC. Sehingga DPC memberikan rekomendasi kepada DPW dan DPP siapa calon yang akan diusung dalam Pilkada tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bapak Safaruddin Harahap yang mengungkapkan bahwa : Dalam pengusungan calon yang akan kita menangkan pada Pilkada Padang lawas utara 2008 kita dari DPC PDIP Padang lawas utara mempunyai peran yang sangat besar dalam pengusungan tersebut, karena DPC lah yang mengetahui siapa yang layak diusung dalam Pilkada tersebut. DPW dan DPP hanya memberikan rekomendasi dalam pengusungan saja dengan surat keputusan kepada pihak DPC dalam pengusungan calon yang akan dimenangkan 7 Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, bahwa pasangan 6 Wawancara Dengan Bapak Gong Matua Tanjung di Kantor PAN Kab. Padang Lawas Utara Tanggal Wawancara Dengan Bapak Safaruddi Harahap di Kantor PDIP Kab. Padang Lawas Utara Tanggal

5 calon kepala daerah bisa di dukung dari partai politik, gabungan partai politik dan bisa juga melalui jalur independen. Adapun ketentuannya adalah sebuah partai politik harus memiliki 15 % kursi dari kursi yang ada di DPRD, atau juga 15 % dari jumlah suara yang sah. Hal ini dapat terlihat pada pasal 59 ayat 1 dan 2 UU No. 32 Tahun 2004, yang berbunyi : (1).Peserta pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah pasangan calon yang diusulkan secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai politik; (2).Partai politik atau gabungan partai politik sebagai dimaksud pada ayat (1) dapat mendaftarkan pasangan calon apabila memenuhi persyaratan perolehan sekurang-kurangnya 15 % (lima belas persen) dari jumlah kursi DPRD atau 15 % (lima belas persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah yang bersangkutan. Bila dilihat dari jumlah kursi partai PDIP yang ada di DPRD Padang lawas utara pada tahun 2008, partai PDIP harus melakukan koalisi dengan partai politik lainnya karena tidak mencukupi peraturan perundangundangan yaitu 15 %. Pada Peralihan DPRD Tapanuli Selatan ke DPRD Padang Lawas Utara jumlah anggota dewan hanya 24 orang saja. Kursi PDIP hanya 3 saja dan PAN 1 kursi. DPC Partai PDIP sendiri telah mencoba melakukan beberapa lobi-lobi politik dengan partai lainnya, dan semuanya berbuah kegagalan. Buyarnya koalisi awal yang dibangun oleh partai PDIP sebelum Pilkada Padang Lawas Utara 2008 disebabkan karena larinya atau berubahnya orientasi partaipartai lain dengan mendukung pasangan calonnya sendiri seperti yang dilakukan oleh partai PPP dan PKB. Larinya beberapa partai lainnya disebabkan partai PDIP tidak melibatkan mereka dalam awal penetapan nama-nama calon yang akan diusung dalam Pilkada Padang lawas utara tersebut. Seperti yang di ungkapkan oleh Bapak Safaruddin Harahap yang mengatakan bahwa : Pada waktu itu kita telah melakukan banyak pendekatan dengan partai lain yang ada di Padang lawas utara ini, tapi apa boleh buat mereka mengusung pasangan mereka sendiri untuk dimenangkan dalam Pilkada Padang lawas utara, dan ada juga yang beralasan bahwa mereka tidak diikutsertakan dalam proses pengusungan pasangan yang akan diusung dalam pilkada Padang lawas utara, sehingga lobi-lobi yang kita adakan pertama itu buyar dengan sendirinya. Kita sebagai yang demokratis kita hargai apa yang menjadi harapan dari partai mereka tersebut 8 Banyak para partai politik lainnya menginginkan bahwa partai politik merekalah yang akan mengusung nama pasangan calon yang ikut dalam Pilkada Padang lawas utara 2008, sementara suara kursi dari partai mereka masih di bawah oleh suara kursi yang dimiliki oleh partai PDIP. Sehingga koalisi yang direncanakan pertama bubar. Seperti yang di ungkapkan oleh Ibu Hj. Rosnamaulina Hasibuan yang mengatakan bahwa : Bagaimana kita selaku partai yang memiliki kursi yang banyak dari partai yang kita lakukan koalisi bisa memberikan kalau partai nya yang akan mengusung nama calon, ya pasti kita tidak akan mau untuk itu. Kita sebagai partai yang memiliki kursi banyak dari partai yang akan kita lakukan koalisi ya harus kita lah yang akan mengusung nama pasangan calon siapa nanti nya akan diusung dalam pilkada Padang lawas utara Partai PDIP Padang lawas utara mengatakan bahwa keinginan partai-partai lain itu tidak masuk akal, karena mereka hanya memperoleh kursi yang lebih sedikit dibandingkan dengan kursi partai PDIP di DPRD. Partai PDIP dalam membangun koalisi merujuk pada hal yang realistis, dimana bukan hal yang hanya materil yang dicari melainkan tujuan-tujuan yang bersifat politis yang ingin dicapai oleh Partai PDIP dan partai dalam koalisi bersama. Buyarnya koalisi dengan partai-partai ini menyebabkan Partai PDIP Padang lawas utara membentuk koalisi dengan partai lain yang tidak terlalu memiliki suara yang signifikan, seperti contohnya partai PAN. Partai PAN inilah yang menemani PDIP dalam memenangkan pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh 8 Wawancara Dengan Bapak Safaruddin Harahap di Kantor PDIP Kab. Padang lawas utara Tanggal Wawancara Dengan Ibu Hj. Rosnamaulina Hasibuan di Kantor PDIP Kab. Padang lawas utara Tanggal

6 penulis ini, para elit politik partai PDIP tidak ada menjanjikan dan menawarkan apapun terhadap partai yang ingin berkoalisi dengannya, partai di luar PDIP inilah yang dengan kesukarelaan datang untuk bergabung dengan partai PDIP. Dari wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gong Matua Tanjung menyebutkan ada beberapa alasan yang kuat mengapa PAN ingin bergabung dengan partai PDIP. Keinginan PAN untuk bergabung dengan partai PDIP untuk memenangkan pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan hampir sama dengan PDIP, yakni karena didasari dengan melihat pengalaman yang dilakukan oleh Drs. Bachrum Harahap sebelumnya. Pak Bachrum adalah seorang putra daerah asli Padang Lawas utara dan juga merupakan seorang tokoh politik yang sudah cukup dikenal masyarakat luas di Padang lawas utara. Beliau juga adalah seorang tokoh dan pemprakarsa pemekaran daerah Tapanuli Selatan sehingga menjadi daerah Padang lawas utara. Sehingga kami dari partai PAN sepakat dengan partai PDIP untuk memenangkan pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Padang Lawas Utara Hal senada juga di ungkapkan oleh Bapak Maradatuk Tanjung SE anggota DPRD Padang lawas utara dari partai PAN yang mengatakan bahwa: Pasangan BARIS adalah pasangan yang sangat ideal untuk menang dalam pilkada padang lawas utara 2008, karena pasangan ini adalah seorang tokoh pemekaran Tapsel. Dan sosok Bachrum adalah sosok yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Padang lawas utara. Sehingga kami percaya bahwa PDIP dan PAN akan memenangkan pasangan tersebut 11 Partai PDIP dalam membangun koalisi ini menggunakan teori minimun size coalition yang dikemukakan oleh Arend Lijphart, dimana partai dengan suara terbanyak akan mencari partai yanag lebih kecil untuk sekedar mencapai suara mayoritas. Pembuktian teori ini dapat dilihat pada koalisi awal yang dibangun oleh DPC Partai PDIP Padang lawas utara. teori ini kemudian digunakan oleh Partai PDIP dalam 10 Wawancara Dengan Bapak Gong Matua Tanjung di Kantor PAN Kab. Padang lawas utara Tanggal Wawancara Dengan Bapak Maradatuk Tanjung SE di Kantor PAN Kab. Padang lawas utara Tanggal membangun koalisi untuk menghadapi Pilkada Kabupaten Padang lawas utara 2008, dimana partai PDIP hanya mendekati partai yang mempunyai kursi sedikit di DPRD untuk memperbesar peluang pemenangan calon. Peran Elit Partai Dalam Pemilukada Peran dari elit politik partai dalam pemenangan pilkada sangat diharapkan oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati yang bertarung dalam pilkada. Karena dari para elit politik tersebut lah yang bekerja keras mulai dari menentukan calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung dalam pilkada, proses koalisi dengan partai lain yang ingin bergabung dalam memenangkan pasangan yang diusung, dan bahkan semua strategi politik dalam berkampanye semuanya dilakukan oleh para elit politik partai dan para tem pemenangan yang tergabung dalam koalisi. Pertama, mekanisme internal partai dalam menentukan calon. Mekanisme yang dilakukan oleh para elit politik partai yang ingin mengusung calon bupati dan wakil bupati pada pilkada Padang lawas utara 2008 mulai dari partai PDIP adalah dimana para elit politik partai PDIP membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung dalam pilkada Padang lawas utara Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Safaruddin Harahap, yang mengatakan bahwa: kita dalam mesin partai politik memakai peraturan yang berlaku dalam partai tanpa bertentangan dengan AD/ART PDIP. Dimana kita membuka pendaftaran, dan siapa saja boleh mendaftar untuk dimajukan dalam pilkada Padang Lawas Utara 2008 baik dia dari partai PDIP maupun dari Non internal partai. 12 Pada waktu masa pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Padang lawas utara 2008 banyak para kontestan mendaftar di partai PDIP Padang lawas utara, dan salah satunya adalah pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan. Dan pada waktu penutupan pendaftaran di kantor PDIP 12 Wawancara dengan Bapak Safaruddin Harahap (Ketua PDIP Padang lawas utara), tanggal 15 februari 2013, pukul , di Kantor PDIP Padang lawas utara. 83

7 Paluta keesokan harinya para elit politik mengadakan rapat dengan agenda siapakah yang akan di usung dalam pilkada Paluta Sebelum masa pendaftaran calon tersebut para elit politik telah lama mengadakan survey ke beberapa daerah di Padang lawas utara untuk menganalisa pasangan mana yang kuat dan diharapkan masyarakat untuk memimpin Padang lawas utara Seperti yang di ungkapkan oleh Bapak Safaruddin Harahap yang mengatakan bahwa: Ada beberapa pasangan yang mendaftar di kantor kita pada waktu pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati padang lawas utara 2008, termasuk adalah pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan. Kami dari para elit telah lama mengadakan survey ke beberapa daerah yang ada di padang lawas utara banyak para masyarakat menginginkan pemimpin mereka adalah pasangan bachrum dan riskon karena masyarakat menilai bahwa pasangan ini adalah pasangan yang sangat pas dan mereka juga adalah tokoh pemekaran di Tapanuli Selatan, sehingga Padang lawas utara mekar dari Tapsel dan bahkan hasil survey itulah yang kami jadikan patokan bahwa kami di PDIP PALUTA akan mengusung pasangan ini di Pilkada Padang lawas utara Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Gong Matua Tanjung yang mengatakan bahwa: Saya pada waktu itu mengadakan rapat dengan seluruh ketua-ketua Partai PAN Kecamatan dan seluruh Anak Ranting yang ada di Padang lawas utara untuk menentukan siapakah yang akan di usung dalam Pilkada Paluta 2008, sehingga pada waktu itu kami sepakat untuk mengusung pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan. Karena kami melihat bahwa pasangan ini pasangan ideal untuk menang dalam pilkada paluta Kedua, proses terjadinya koalisi antar elit politik partai koalisi. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, bahwa pasangan calon kepala daerah bisa di dukung dari partai politik, gabungan partai politik dan bisa juga melalui jalur independen. Adapun ketentuannya adalah 13 Wawancara dengan Bapak Safaruddin Harahap (Ketua PDIP Padang lawas utara), tanggal 15 Februari 2013, pukul , di kantor PDIP Padang lawas utara. 14 Wawancara dengan Bapak Gong Matua Tanjung (Ketua DPD PAN Padang lawas utara), tanggal 18 Februari 2013, pukul , di kantor DPD PAN Padang lawas utara. sebuah partai politik harus memiliki 15 % kursi dari kursi yang ada di DPRD, atau juga 15 % dari jumlah suara yang sah. Hal ini dapat terlihat pada pasal 59 ayat 1 dan 2 UU No. 32 Tahun 2004, yang berbunyi : (1) peserta pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah pasangan calon yang diusulkan secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai politik, (2) partai politik atau gabungan partai politik sebagai dimaksud pada ayat 1 dapat mendaftarkan pasangan calon apabila memenuhi persyaratan perolehan sekurang-kurangnya 15 % (lima belas persan) dari jumlah kursi DPRD atau 15 % (lima belas persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah bersangkutan. 15 Bila dilihat dari jumlah kursi partai PDIP yang ada di DPRD Padang lawas utara pada tahun 2008, partai PDIP harus melakukan koalisi dengan partai politik lainnya karena tidak mencukupi peraturan perundangundangan yaitu 15 %. Pada Peralihan DPRD Tapanuli Selatan ke DPRD Padang Lawas Utara jumlah anggota dewan hanya 24 orang saja. Kursi PDIP hanya 3 saja dan PAN 1 kursi. DPC Partai PDIP sendiri telah mencoba melakukan beberapa lobi-lobi politik dengan partai lainnya, dan semuanya berbuah kegagalan. Buyarnya koalisi awal yang dibangun oleh partai PDIP sebelum Pilkada Padang Lawas Utara 2008 disebabkan karena larinya atau berubahnya orientasi partaipartai lain dengan mendukung pasangan calonnya sendiri seperti yang dilakukan oleh partai PPP dan PKB. Larinya beberapa partai lainnya disebabkan partai PDIP tidak melibatkan mereka dalam awal penetapan nama-nama calon yang akan diusung dalam Pilkada Padang lawas utara tersebut. Seperti yang di ungkapkan oleh Bapak Safaruddin Harahap yang mengatakan bahwa : 15 Pada waktu itu kita telah melakukan banyak pendekatan dengan partai lain yang ada di Padang lawas utara ini, tapi apa boleh buat mereka mengusung pasangan mereka sendiri untuk dimenangkan dalam Pilkada Padang lawas utara, dan ada juga yang beralasan bahwa mereka tidak Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. 84

8 diikutsertakan dalam proses pengusungan pasangan yang akan diusung dalam pilkada Padang lawas utara, sehingga lobi-lobi yang kita adakan pertama itu buyar dengan sendirinya. Kita sebagai yang demokratis kita hargai apa yang menjadi harapan dari partai mereka tersebut 16 Partai PDIP Padang lawas utara mengatakan bahwa keinginan partai-partai lain itu tidak masuk akal, karena mereka hanya memperoleh kursi yang lebih sedikit dibandingkan dengan kursi partai PDIP di DPRD. Partai PDIP dalam membangun koalisi merujuk pada hal yang realistis, dimana bukan hal yang hanya materil yang dicari melainkan tujuan-tujuan yang bersifat politis yang ingin dicapai oleh Partai PDIP dan partai dalam koalisi bersama. Buyarnya koalisi dengan partai-partai ini menyebabkan Partai PDIP Padang lawas utara membentuk koalisi dengan partai lain yang tidak terlalu memiliki suara yang signifikan, seperti contohnya partai PAN. Partai PAN inilah yang menemani PDIP dalam memenangkan pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis ini, para elit politik partai PDIP tidak ada menjanjikan dan menawarkan apapun terhadap partai yang ingin berkoalisi dengannya, partai di luar PDIP inilah yang dengan kesukarelaan datang untuk bergabung dengan partai PDIP. Dari wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gong Matua Tanjung menyebutkan ada beberapa alasan yang kuat mengapa PAN ingin bergabung dengan partai PDIP: Keinginan PAN untuk bergabung dengan partai PDIP untuk memenangkan pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan hampir sama dengan PDIP, yakni karena didasari dengan melihat pengalaman yang dilakukan oleh Drs. Bachrum Harahap sebelumnya. Pak Bachrum adalah seorang putra daerah asli Padang Lawas utara dan juga merupakan seorang tokoh politik yang sudah cukup dikenal masyarakat luas di Padang lawas utara. Beliau juga adalah seorang tokoh dan pemprakarsa pemekaran daerah Tapanuli Selatan sehingga menjadi daerah Padang lawas utara. Sehingga kami dari partai PAN sepakat dengan partai PDIP untuk memenangkan pasangan Drs. Bachrum Harahap dan H. Riskon Hasibuan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Padang Lawas Utara Ketiga, strategi kampanye dalam pemenangan pemilukada. Strategi dan langkah-langkah yang dilakukan oleh para elit politik dalam pemenangan pasangan Bachrum-Riskon pada Pilkada Padang lawas utara 2008 meliputi dari program yang ditawarkan kepada masyarakat berupa Visi dan Misi dari pasangan tersebut yang dikelola oleh para elit politik tersebut. Elit politik yang dimaksud disini adalah elit politik yang tergabung dalam team pemenangan Pasangan Bachrum-Riskon pada Pilkada Padang lawas utara Produk yang ditawarkan oleh para elit politik disini adalah yaitu Pasangan Bachrum- Riskon. Dimana para elit politik memasarkan pasangan ini kepada masyarakat luas yang ada di Padang lawas utara. Baik itu yang berada di kota maupun di pedesaan, sehingga para elit politik dan team pemenangan bekerja keras untuk memasarkan pasangan ini agar masyarakat tertarik terhadap pasangan yang diusung oleh Partai PDIP dan PAN pada Pilkada Padang lawas utara. Disini juga para elit politik melakukan sosialisasi melalui model informasi, baik itu informasi langsung dan informasi tidak langsung. Sehingga para elit politik dan para team pemenangan bekerja keras untuk mengenalkan dan memenangkan pasangan Bachrum-Riskon pada Pilkada Padang lawas utara Strategi kampanye merupakan suatu cara untuk dapat mengubah opini serta perilaku masyarakat pemilih khususnya di kabupaten Padang lawas utara. Juru kampanye berasal dari luar partai politik dan para elit politik itu sendiri yang sudah terlatih dalam pendidikan dan berwawasan politik yang luas. Tujuan dari kampanye itu yaitu untuk membentuk, menamkan, harapan, sikap, keyakinan, dan orientasi serta perilaku pemilih. Para elit politik partai PDIP dan PAN pada pilkada Padang lawas utara 2008 menggunakan empat strategi dalam berkampanye yaitu 16 Wawancara dengan Bapak Safaruddin Harahap (Ketua PDIP Padang lawas utara), tanggal 15 februari 2013, pukul , di Kantor PDIP Padang lawas utara. 17 Wawancara dengan Bapak Gong Matua Tanjung (Ketua DPD PAN Padang lawas utara), tanggal 18 Februari 2013, pukul , di kantor DPD PAN Padang lawas utara. 85

9 kampanye dari pintu ke pintu (door to door campaingn), kampanye diskusi kelompok (group discussion compaign), kampanye massa tidak langsung (indirect massa compaign), dan kampanye massa langsung (direct mass compaign). Sehingga team pemenangan yang tergabung dalam team baris seluruhnya menggunakan ini dengan saling bekerja sama, sehingga dapat memperluas segmen pasar para pemilih. Hal ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh bapak H. Sailan Siregar yang mengatakan bahwa : Ada 4 strategi pokok yang dilakukan dalam kampanye, seperti kampanye dari pintu ke pintu, kampanye diskusi kelompok, kampanye massa tidak langsung, dan kampanye massa langsung 18 Strategi kampanye merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh para elit politik untuk dapat menyampaikan segala bentuk janjijanji politik, program-program serta harapan dan cita-cita yang diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat. Isi pesan dalam kampanye adalah program, pandangan dan isu-isu terhangat dalam perpolitikan. Melalui kampanye, para elit politik dan juru kampanye menyampaikan kebaikan dan keunggulan program dan rencana kerja yang akan dilakukan calon yang diusung oleh partai PDIP dan PAN bila keluar menjadi pemenang dalam pilkada Padang lawas utara dan pandangan yang positif terhadap partai terkait dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat. Strategi kampanye yang dilaksanakan oleh para elit politik sesuai dengan strategi kampanye seperti yang dijelaskan oleh Edward T.Hall yaitu kampanye dari pintu ke pintu (door to door campaign) yang dilakukan dengan cara para elit politik dan pasangan calon kandidat mendatangi langsung para pemilih sambil menanyakan persoalan-persoalan yang mereka hadapi, kampanye diskusi kelompok (group discussion campaign) yang dilakukan dengan membentuk kelompok, dikusi kecil, yang membicarakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat, kampanye massa langsung (di- rect mass campaign) yang dilakukan dengan cara melakukan aktivitas yang dapat menarik perhatian massa seperti pawai, pertunjukan kesenian, dan sebagainya dan kampanye massa tidak langsung (inderect mass campaign) yang dilakukan dengan cara iklan di media cetak, spanduk-spanduk dan baliho. 19 Penutup Elit politik partai sangat mempunyai peran besar dalam pilkada, mulai dari pengusungan sampai dengan pemenangan. Pada Pilkada Padang lawas utara 2008, para elit politik mempunyai peran besar dalam memenangkan pemilukada. Pertama, mekanisme internal partai dalam menentukan calon; kedua, proses terjadinya koalisi antar elit partai koalisi; ketiga, strategi kampanye dalam pemenangan pemilukada. Daftar Pustaka A.Zaini Bisri, & Amiruddin Pilkada Langsung Problem & Prospek Sketsa Singkat Perjalanan Pilkada, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Venus, Antar Manajemen Kampanye, Bandung: Simbiosa Rekatama. Wawancara dengan Bapak Safaruddin Harahap (Ketua PDIP Padang lawas utara), tanggal 15 februari 2013, pukul , di Kantor PDIP Padang lawas utara. Wawancara dengan Bapak Gong Matua Tanjung (Ketua DPD PAN Padang lawas utara), tanggal 18 Februari 2013, pukul , di kantor DPD PAN Padang lawas utara. 18 Wawancara dengan Bapak Safaruddin Harahap (Ketua PDIP Padang lawas utara), tanggal 15 februari 2013, pukul , di Kantor PDIP Padang lawas utara. 19 Antar Venus, Manajemen Kampanye, (Bandung: Simbiosa Rekatama. 2004), hal

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan sistem pemilihan juga telah membawa perubahan hubungan tata Pemerintahan antar pusat dan daerah. Pendelegasian kekuasaan dari pusat ke daerah tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang merupakan salah satu instrument penting penyelenggaraan pemerintah setelah digulirkan otonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan kepala daerah (pemilukada) adalah rangkaian panjang dari proses penentuan kepala daerah yang bakal menjadi pemimpin suatu daerah untuk lima tahun (satu periode).

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian pemimpin pada tingkatan daerah sebagai syarat meneruskan estafet pemerintahan. Pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi sebagai pilar penting dalam sistem politik sebuah Negara, termasuk Indonesia yang sudah diterapkan dalam pemilihan secara langsung seperti legislatif, Presiden

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v i DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar Tabel....... iv Daftar Gambar... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Kegunaan Penelitian... 12 II.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orde Baru telah mengalami keruntuhan seiring jatuhnya Soeharto sebagai presiden yang telah memimpin Indonesia selama 32 tahun, setelah sebelumnya krisis ekonomi menghancurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah Provinsi dan Kabupaten/ Kota berdasarakan Pancasila dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah atau seringkali

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah atau seringkali I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum kepala daerah wakil kepala daerah atau seringkali disebut pilkada atau pemilukada, adalah pemilihan umum untuk memilih kepala daerah wakil kepala

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Partai politik diberikan posisi penting

Lebih terperinci

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang BAB IV Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang Tahapan Pilkada menurut Peraturan KPU No.13 Th 2010 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik

I. PENDAHULUAN. memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Etnis sering kali dijadikan isu atau komoditi utama untuk mencapai suatu tujuan dalam masyarakat. Dalam konteks Pilkada, etnis dimobilisasi dan dimanipulasi sedemikian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka tampak lebih independen, egaliter, terbuka, dan lebih cerdas dalam menanggapi berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan pada babbab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam pemenangan pemilu kepala

Lebih terperinci

Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP

Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP http://sinarharapan.net/2016/05/tjhai-chui-mie-perempuan-tionghoa-calon-walikota-singkawang-pilihan-pdip/ May 9, 2016 SHNet, Pontianak

Lebih terperinci

ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU

ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU 1. Sistem Pemilu Rumusan naskah RUU: Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional dengan daftar calon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka. 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi 1998 menghadirkan perubahan proses demokrasi di Indonesia. Pemilihan Presiden/ Wakil Presiden hingga Kepala Daerah dilaksanakan secara langsung,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Informan. Waktu. Tanggal 1 Novemvber 2016 pukul WIB. Tanggal 1 November WIB

LAMPIRAN. Daftar Informan. Waktu. Tanggal 1 Novemvber 2016 pukul WIB. Tanggal 1 November WIB LAMPIRAN Daftar Informan No. Daftar Informan Tanggal dan Waktu Topik Wawancara 1. Sutanto Nugroho (Pendiri Relawan Jas Merah) 2. Rajut Sukasworo, S.E. (Ketua Suharsono center) 3. Heru Jaka Widada (Ketua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pemilihan kepala daerah yang kemudian disingkat menjadi Pilkada adalah salah sebuah cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk menentukan siapa pemimpin yang akan menjalankan

Lebih terperinci

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD 1945 yang diamandemen Hukum, terdiri dari: Pemahaman Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Pemahaman

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu pemilihan umum (pemilu) ataupun pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di daerah-daerah semakin

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentuan strategi komunikasi, jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek

BAB I PENDAHULUAN. penentuan strategi komunikasi, jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi, jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi persyaratan (Sumarno, 2005:131). pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada ).

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi persyaratan (Sumarno, 2005:131). pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada ). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pilkada merupakan pesta demokrasi rakyat dalam memilih kepala daerah beserta wakilnya yang berasal dari usulan partai politik tertentu, gabungan partai politik

Lebih terperinci

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik Koalisi Pemantauan Dana Kampanye Transparansi Internasional Indonesia dan Indonesia Corruption Watch Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana

Lebih terperinci

PARTAI POLITIK DALAM PEMENANGAN SUYATNO DAN JAMILUDIN PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2015

PARTAI POLITIK DALAM PEMENANGAN SUYATNO DAN JAMILUDIN PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2015 PARTAI POLITIK DALAM PEMENANGAN SUYATNO DAN JAMILUDIN PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2015 Oleh : Arimi Email: ariiik0905@yahoo.com Dr. Hasanuddin, M.Si Program Studi Ilmu Pemerintahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap kedudukan di pemerintahan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok

I. PENDAHULUAN. pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengkajian Perilaku pemilih di Indonesia secara spesifik memberi perhatian mendalam tentang pemungutan suara, khususnya mengenai dukungan dan pola perilaku yang berkenaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan demokrasi di Indonesia secara bertahap terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan pilar demokrasi dalam suatu negara seperti di Indonesia. Kehadiran partai politik telah mengubah sirkulasi elit yang sebelumnya tertutup bagi

Lebih terperinci

P U T U S A N Perkara Nomor 028/PHPU.C1-II/2004

P U T U S A N Perkara Nomor 028/PHPU.C1-II/2004 P U T U S A N Perkara Nomor 028/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus pada tingkat pertama dan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251). BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang dianggap paling

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, penulis memaparkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Simpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap analisis hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, yang juga menjadi kebutuhan dasar hidup manusia, telah mengalami banyak perkembangan. Walaupun

Lebih terperinci

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 Paska Munaslub : Golkar Perlu Branding Baru? Paska Munaslub dengan terpilihnya Setya Novanto (Ketum) dan Aburizal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 172 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam skripsi yang berjudul Peta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat untuk memilih secara langsung, baik pemilihan kepala negara,

I. PENDAHULUAN. masyarakat untuk memilih secara langsung, baik pemilihan kepala negara, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang menganut konsep demokrasi yang ditandai dengan adanya pemilihan umum (pemilu) yang melibatkan masyarakat untuk memilih secara

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA TANJUNGBALAI. NOMOR: 5 /Kpts/KPU /2015

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA TANJUNGBALAI. NOMOR: 5 /Kpts/KPU /2015 KEPUTUSAN NOMOR: 5 /Kpts/KPU-002.434894/2015 TENTANG PENETAPAN JUMLAH MINIMAL PEROLEHAN KURSI DAN AKUMULASI PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK ATAU GABUNGAN PARTAI POLITIK SEBAGAI SYARAT PENDAFTARAN BAKAL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Runtuhnya rezim Orde Baru memberikan ruang yang lebih luas bagi elit politik

I. PENDAHULUAN. Runtuhnya rezim Orde Baru memberikan ruang yang lebih luas bagi elit politik I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Runtuhnya rezim Orde Baru memberikan ruang yang lebih luas bagi elit politik lokal untuk menjalankan peran di tengah masyarakat yang selama diperankan pemerintah, elit

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR : /Kpts/KPU-Kab-002.43 4826 / 2010 TENTANG PENETAPAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016 Tentang PETUNJUK PELAKSANAAN MUSYAWARAH WILAYAH, MUSYAWARAH WILAYAH LUAR BIASA, MUSYAWARAH CABANG, MUSYAWARAH CABANG LUAR BIASA, MUSYAWARAH ANAK CABANG, MUSYAWARAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa orde baru, kepala pemerintahan di daerah baik tingkat satu dan dua, para

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa orde baru, kepala pemerintahan di daerah baik tingkat satu dan dua, para 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perubahan sistem pemilihan di tingkat nasional ternyata memiliki implikasi politis terhadap sistem pemilihan kepala pemerintahan di tingkat daerah. Pada masa

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik di era reformasi ini memiliki kekuasaan yang sangat besar, sesuatu yang wajar di negara demokrasi. Dengan kewenanangannya yang demikian besar itu, seharusnnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas pada saat ini. Beraneka ragam partai politik yang bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi adalah suatu cara atau taktik dalam meraih dan memperoleh sesuatu. Sehingga dalam wahana politik strategi merupakan sesuatu hal yang sangat urgen yang kianhari

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 52 BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Penyajian Data Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-iv dalam agenda pemilihan ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Lamongan

Lebih terperinci

Peran Partai Golkar dalam Pemilu Legislatif 2014 di Padang Lawas

Peran Partai Golkar dalam Pemilu Legislatif 2014 di Padang Lawas Peran Partai Golkar dalam Pemilu Legislatif 2014 di Padang Lawas SYARIF HIDAYATULLAH HASIBUAN Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan, Jl. Dr. Sofyan

Lebih terperinci

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 1 Rebutan dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar (NU, Muhammadiyah, Petani, Buruh, dan Ibu Rumah Tangga) Empat puluh hari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian.

I. PENDAHULUAN. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian. 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian. Baik dewan perwakilan rakyat pusat (DPR), dewan perwakilan rakyat propinsi (DPRD propinsi)

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN

Lebih terperinci

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD September 2014 Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada Oleh DPRD Bandul RUU Pilkada kini

Lebih terperinci

Pembaruan Parpol Lewat UU

Pembaruan Parpol Lewat UU Pembaruan Parpol Lewat UU Persepsi berbagai unsur masyarakat terhadap partai politik adalah lebih banyak tampil sebagai sumber masalah daripada solusi atas permasalahan bangsa. Salah satu permasalahan

Lebih terperinci

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1 Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK NOMOR : 07/Kpts/KPU-Kab /2012 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK NOMOR : 07/Kpts/KPU-Kab /2012 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK NOMOR : 07/Kpts/KPU-Kab-014.329801/2012 TENTANG PERSYARATAN JUMLAH KURSI DAN SUARA SAH PALING RENDAH UNTUK BAKAL

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN Nomor 11/Kpts/022.658791/III/2014 TENTANG JADWAL KAMPANYE RAPAT UMUM PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan Daerah dan Ormas Partai Desak Munas Minggu, 24 Agustus 2014 JAKARTA, KOMPAS Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2004-2009 Jusuf Kalla mengatakan, tradisi Partai Golkar

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2013 NOMOR 17SERI D NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2013 NOMOR 17SERI D NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2013 NOMOR 17SERI D NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman *

PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman * PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 10 September 2015; disetujui: 16 September 2015 Pasangan Calon Tunggal Dalam Pilkada Pelaksanaan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam negara demokrasi, Pemilu dianggap lambang, sekaligus tolak ukur, dari demokrasi. Hasil Pemilu yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan

Lebih terperinci

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental (Adinda Tenriangke Muchtar, Arfianto Purbolaksono The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research) http://www.shnews.co/detile-28182-gelombang-efek-jokowi.html

Lebih terperinci

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gelombang Demokrasi abad 21 melanda berbagai Negara dibelahan dunia termasuk Indonesia. Diambilnya prinsip demokrasi oleh Indonesia sebagai sebuah konsep suci

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012. KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 T E N T A N G PENETAPAN JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK

Lebih terperinci

2013, Gubernur Dipilih DPRD?

2013, Gubernur Dipilih DPRD? RADAR LAMPUNG Opini 2013, Gubernur Dipilih DPRD? Hari Ini! Rabu, 21 Juli 2010 2013, Gubernur Dipilih DPRD? Rabu, 21 Juli 2010 07:38 WIB Oleh Hertanto Pengajar FISIP Unila Wacana gubernur dipilih DPRD semakin

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG Oleh : Nurul Huda, SH Mhum Abstrak Pemilihan Kepala Daerah secara langsung, yang tidak lagi menjadi kewenangan

Lebih terperinci

Rekrutmen Calon Kepala Daerah Partai Golkar pada Pemilukada Padangsidimpuan

Rekrutmen Calon Kepala Daerah Partai Golkar pada Pemilukada Padangsidimpuan Rekrutmen Calon Kepala Daerah Partai Golkar pada Pemilukada Padangsidimpuan RYAN RIZKY ARIFIN HARAHAP Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan, Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kepedulian sebuah Negara terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kepedulian sebuah Negara terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan sosial adalah impian bagi setiap Negara dibelahan dunia termasuk di Indonesia. Upaya untuk mencapai mimpi tersebut adalah bentuk kepedulian sebuah Negara

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Penyebab Kemenangan OK Arya Zulkarnain dalam Pilkada Kab. Batu Bara

Faktor-Faktor Penyebab Kemenangan OK Arya Zulkarnain dalam Pilkada Kab. Batu Bara Faktor-Faktor Penyebab Kemenangan OK Arya Zulkarnain dalam Pilkada Kab. Batu Bara YURIAL ARIEF LUBIS Program Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok, Jawa Barat 16424, Telepon:

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 21 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 21 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 21 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 5 TAHUN

Lebih terperinci

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1 USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1 USULAN UMUM: MEMPERKUAT SISTEM PRESIDENSIAL 1. Pilihan politik untuk kembali pada sistem pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan dan tata pemerintahan ditingkat lokal. Kepala daerah

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan dan tata pemerintahan ditingkat lokal. Kepala daerah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era orde baru sebelum bergulirnya reformasi dalam UUD 1945 sebelum diamandemen pada pasal 1 ayat (2) menyatakan bahwa Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

PARTAI POLITIK dan PEMILU (Suatu Studi Marketing Politik Terhadap Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2009) SKRIPSI

PARTAI POLITIK dan PEMILU (Suatu Studi Marketing Politik Terhadap Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2009) SKRIPSI PARTAI POLITIK dan PEMILU (Suatu Studi Marketing Politik Terhadap Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2009) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

PENDAPAT FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP TENTANG RUU TENTANG PEMILU DPR, DPD, DAN DPRD DAN RUU PEMILU PRESIDEN

PENDAPAT FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP TENTANG RUU TENTANG PEMILU DPR, DPD, DAN DPRD DAN RUU PEMILU PRESIDEN PENDAPAT FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP TENTANG RUU TENTANG PEMILU DPR, DPD, DAN DPRD DAN RUU PEMILU PRESIDEN Disampaikan dalam Rapat Pansus Tanggal : 12 Juli 2007 Juru Bicara : H. RUSMAN HM.

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15A TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15A TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15A TAHUN 009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 6 TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 31 /Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE RAPAT

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 60/PUU-XIII/2015 Persyaratan Menjadi Calon Kepala Daerah Melalui Jalur Independen

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 60/PUU-XIII/2015 Persyaratan Menjadi Calon Kepala Daerah Melalui Jalur Independen RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 60/PUU-XIII/2015 Persyaratan Menjadi Calon Kepala Daerah Melalui Jalur Independen I. PARA PEMOHON 1. M. Fadjroel Rachman, Pemohon I 2. Saut Mangatas Sinaga, Pemohon II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang telah mengalami 4 (empat) kali perubahan, bahwa Pemilu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. Sistem politik

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 13/PHPU.D-X/2012 Tentang Permohonan Pembatalan Penetapan Hasil Penghitungan Suara Pemilukada Kabupaten Kolaka Utara Terhadap Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

Marketing Politik dalam Pemilukada Kabupaten Karo Tahun 2010

Marketing Politik dalam Pemilukada Kabupaten Karo Tahun 2010 Marketing Politik dalam Pemilukada Kabupaten Karo Tahun 2010 NEHEMIA SYALOOM GINTING Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan, Jl. Dr. Sofyan No.1

Lebih terperinci

PROPOSAL KONSULTAN PENDAMPINGAN PEMENANGAN PEMILUKADA PROXIMITY

PROPOSAL KONSULTAN PENDAMPINGAN PEMENANGAN PEMILUKADA PROXIMITY PROPOSAL KONSULTAN PENDAMPINGAN PEMENANGAN PEMILUKADA PROXIMITY Research, Strategy, and Political Consulting GEDUNG GRAHA PENA LANTAI 10, R. 1005 Jalan A. Yani No. 88 SURABAYA Telp. 031-8295935, HP. 081.332.414.618,

Lebih terperinci

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? Jakarta, 29 Januari 2014 Q: Apakah Ibu/Bapak/Saudara tahu atau tidak tahu bahwa Tahun 2014 akan dilaksanakan Pemilihan Legislatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan berpolitik di Indonesia banyak mengalami perubahan terutama setelah era reformasi tahun 1998. Setelah era reformasi kehidupan berpolitik di Indonesia kental

Lebih terperinci