BAB III GAMBARAN DATA. A. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak
|
|
- Surya Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III GAMBARAN DATA A. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Yaitu nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan. Wajib Pajak Terdaftar adalah Wajib Pajak yang telah terdaftar dalam tat usaha Kantor Pelayanan Pajak dan telah diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak. Sedangkan yang dimaksud Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungutan pajak atau pemotongan pajak tertentu. Dengan identitas ini Wajib Pajak dengan mudah menyelesaikan segala urusan yang berkaitan dengan pemungutan kewajiban perpajakan baik mengenai pembayaran pajak, kepindahan lokasi usaha, perubahan badan usaha atau kegiatan lain yang diisyaratkan untuk memiliki identitas
2 perpajakan. Setiap wajib pajak hanya memiliki satu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk semua jenis pajak yang menjadi kewajibannya. B. Dasar Hukum Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak 1. Undang-undang dan ketentuan umum dan tata cara perpajakan yang selanjutnya disebut undang-undang KUP adalah undang-undang nomor 6 tahun1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan undang-undang nomor 16 tahun Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK- 03/2012 tentang jangka waktu pendaftaran, tata cara pendaftaran dan pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak C. Fungsi dan Manfaat Nomor Pokok Wajib Pajak 1) Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE- 41/PJ/2003 adapun fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak adalah sebagai berikut : 1. Sarana dalam administrasi perpajakan. 2. Identitas Wajib Pajak.
3 3. Menjaga ketertiban pembayaran pajak. 4. Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan. Terdapat fungsi lain dari Nomor Pokok Wajib Pajak adalah sebagai berikut : 1. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah suatu sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak, oleh karena itu kepada setiap Wajib Pajak hanya diberikan satu Nomor Pokok Wajib Pajak. 2. Nomor Pokok Wajib Pajak juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan. Dalam hal berhubungan dengan dokumen perpajakan, Wajib Pajak diwajibkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimilikinya. Wajib pajak diwajibkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimilikinya. Terhadap Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.
4 2) Manfaat Nomor Pokok Wajib Pajak Adapun manfaat Nomor Pokok Wajib Pajak yaitu : a. Untuk memperoleh pinjaman modal dari Bank. b. Untuk memudahkan berhubungan dengan instansi yang mewajibkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak, seperti kantor imigrasi, Kantor Bea dan Cukai, kantor PLN, kantor Telkom, dan sebagainya. D. Arti dari Kode Nomor Pokok Wajib Pajak Kode Nomor Pokok Wajib Pajak terdiri dari 15 digit, dengan perincian sebagai berikut : 1. Dua digit pertama merupakan identitas Wajib Pajak, yaitu: a. 01 s.d 03 = Wajib Pajak Badan b. 04 s.d 06 = Wajib Pajak Pengusaha c. 05 = Wajib Pajak Karyawan d. 07, 08 dan 09 = Wajib Pajak Orang Pribadi 2. Enam digit kedua merupakan nomor registrasi atau nomor urut yang diberikan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Contoh :
5 3. Satu digit ketiga diberikan untuk Kontor Pelayanan Pajak sebagai alat pengaman agar tidak terjadi pemalsuan dan kesalahan Nomor Pokok Wajib Pajak. Contoh : 4 4. Tiga digit keempat adalah kode Kantor Pelayanan Pajak. Contoh : Tiga digit terakhir adalah status Wajib Pajak (tunggal, pusat atau cabang), yaitu : a. 000 = tunggal atau pusat b. 00, dan seterusnya = cabang ke-, dan seterusnya. Contoh NPWP PT.ADC : dengan penjelasan sebagai berikut : a. 08 artinya Wajib Pajak Orang Pribadi. b artinya nomor registrasi/ nomor urut terdaftar. c. 4 artinya kode cek digit. d. 125 artinya kode Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. e. 000 artinya status Wajib Pajak adalah Wajib Pajak Tunggal. E. Pencantuman Nomor Pokok Wajib Pajak Nomor Pokok Wajib Pajak harus dituliskan dalam setiap dokumen perpajakan, anatara lain : 1. Formulir-formulir perpajakan yang dipergunakan Wajib Pajak. 2. Surat-menyurat dalam hubungan perpajakan.
6 3. Dalam hubungan dengan instansi tertentu yang mewajibkan mengisi Nomor Pokok Wajib Pajak. F. Perubahan Data Wajib Pajak Yang dimaksud dengan perubahan data Wajib Pajak meliputi perubahan identitas Wajib Pajak, pemindahan Wajib Pajak atau Pengusaha Kena Pajak, serta penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Perubadahan identitas Wajib Pajak meliputi : 1. Perbaikan data karena kesalahan dalam keluarana (data dalam dokumen masukan tidak sama denga data keluaran). 2. Perubahan Nomor Pokok Wajib Pajak karena adanya kesalahan misalnya kode Wajib Pajak cabang tidak sama dengan pusat. 3. Perubahan nama Wajib Pajak karena penggantian nama. 4. Perubahan bentuk badan hukum. 5. Perubahan alamat Wajib Pajak karena perpindahan tempat tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha dalam wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak yang sama. 6. Perubahan status usaha Wajib Pajak. 7. Perubahan jenis pajak karena suatu hal yang mengakibatkan kewajiban jenis pajaknya berubah.
7 G. Tempat Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Tempat pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak adalah sebagai berikut : 1. Wajib Pajak mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak. 2. Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di beberapa tempat, juga wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat-tempat kegiatan usaha Wajib Pajak. 3. Wajib Pajak yang juga dikenakan pajak berdasarkan undang-undang PPN dan PPnBM melaporkan usahanya ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha Wajib Pajak. 4. Dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak berada dalam dua atau lebih wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.
8 H. Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi yang Berstatus Karyawan Wajib pajak orang pribadi yang berstatus sebagai karyawan dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Domisili dan akan dilayani sesuai dengan tata cara pendaftaran yang berlaku atau melalui Kantor Pelayanan Pajakk Lokasi dan dapat dilayani melalui pemberi kerja atau Bendaharawan Pemerintah dengan ketentuan yang diatur dalam Keputusan Dirjen Pajak. Tata cara pendaftaran dan pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai karyawan melalui Kantor Pelayanan Pajak Lokasi Menggunakan sarana sebagai berikut : 1. Surat permintaan bantuan pendaftaran Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai karyawan. 2. Daftar karyawan yang memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi. 3. Surat permintaan keterangan data Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai karyawan. 4. Surat himbauan pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak. 5. Surat tugas pencarian data Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai karyawan.
9 6. Surat pemberitahuan tentang pencarian data Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai karyawan. 7. Laporan hasil pencarian data Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai karyawan. 8. Surat pemberitahuan pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak yang berstatus sebagai karyawan. Kantor Pelayanan Pajak dapat memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai karyawan secara jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan didahului kegiatan pencarian data Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai karyawan sebagaimana diatur dalam Keputusan Dirjen Pajak. Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dapat dilakukan dengan cara mengisi dan menandatangani formulir pendaftaran yang dapat diminta di Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Penyuluhan Pajak terdekat. Dengan melampirkan dokumen berupa fotokopi berikut ini : 1. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi non-usahawan a. Fotokopi KTP/ Kartu Keluarga/ SIM/ Paspor. 2. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi usahawan a. Fotokopi KTP/ Kartu Keluarga/ SIM/ Paspor. b. Fotokopi Surat Izin atau Surat Keterangan Tempat Usah dari instansi yang berwenang.
10 3. Untuk Wajib Pajak Badan a. Fotokopi akta pendirian. b. Fotkopi KTP salah seorang pengurus. c. Fotokopi Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan Tempat Usaha dan instansi yang berwenang. 4. Untuk Bendaharawan sebagai pemungut/pemotong a. Fotokopi surat penunjukan sebagai bendaharawan. b. Fotokopi tanda bukti diri KTP/Kartu Keluarga/SIM/ Paspor. 5. Apabila Wajib Pajak pemohon berstatus cabang, maka harus melampirkan fotokopi kartu NPWP atau Bukti Pendaftaran WP kantor pusatnya. Apabila permohonan ditanda tangani oleh orang lain, perlu dilengkapi surat kuasa. Fotokopi sebagai kelengkapan formulir pendaftaran Wajib Pajak tersebut di atas harus disahkan oleh petugaspendaftaran Wajib Pajak kecuali dalam hal pendaftaran dilakukan melalui pos, maka fotokopi harus disahkan oleh pejabat/instansi yang berwenang. Dalam hal ini Wajib Pajak dapat mendaftarkan diri dengan cara datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak. Berdasarkan SE- 65/PJ/2008 Nomor 44/PJ/2008 tentang tata cara pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dapat dilakukan dengan langkahlangkah berikut :
11 1. Wajib Pajak harus mengisi Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak secara lengkap dan jelas. Dalam hal ini Wajib Pajak membutuhkan bantuan dalam mengisi formulir tersebut dapat menanyakan kepada petugas Pendaftaran Wajib Pajak. 2. Wajib Pajak menyerahkan formulir permohonan pendaftaran Wajib Pajak yang telah diisi secara lengkap dan jelas serta ditandatangani Wajib Pajak atau kuasanya kepada petugas pendaftaran Wajib Pajak. Petugas pendaftaran Wajib Pajak mempunyai tugas yaitu : 1. Menerima formulir permohonan pendaftaran Wajib Pajak yang telah ditanda tangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya yang sah. 2. Memeriksa kelengkapan pengisian formulir permohonan pendaftaran Wajib Pajak dalam hal formulir belum sepenuhnya diisi oleh pemohon, petugas mengembalikan formulir kepada pemohon untuk dilengkapi pengisiannya. 3. Merekam dan mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) serta menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada pemohon setelah ditanda tangani petugas pendaftaran Wajib Pajak.
12 4. Mengisi kolom-kolom pada formulir permohonan perubahan data dan Wajib Pajak pindahdan atau permohonan formulir pendaftaran Wajib Pajakyang diberi keterangan Diisi oleh petugas. 5. Melakukan penelitian administrasi untuk mengetahui apakah pemohontelah terdaftar sebagai Wajib Pajak pada tata usaha Kantor Pelayanan Pajak atau belum. 6. Apabila berdasarkan hasil penelitian administrasi ternyata: a. Pemohon telah terdaftar sebagai Wajib Pajak, kepadanya telah diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak, atau b. Pemohon pernah terdaftar sebagai Wajib Pajak, kepadanya telah diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak yang sama dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang pernah diberikan. c. Pemohon terdaftar sebagai Wajib Pajak kepadanya diberikan NPWP dengan catatan khusus untuk permohonan berstatus cabang atau orang pribadi, pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak pisah harta atau penghasilan diberikan NPWP.
13 7. Merekam data permohohan sesuai isian pada formulir permohonan pendaftaran Wajib Pajak sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan. 8. Merekam kewajiban perpajakan Wajib Pajak pada menu aplikasi Wajib Pajak. 9. Dalam hal ini pemohon mendaftrakan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak. I. Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Melalui Elektronik (Elektronik Registration) Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak selain dengan datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak dapat juga dilakukan secara elektronik yaitu melalui internet di situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat Wajib Pajak dapat memasukkan data-data pribadi seperti Kartu Tanda Penduduk, SIM, Paspor untuk dapat memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak. Pendaftaran melalui internet ini dapat memberi kemudahan bagi Wajib Pajak yang tidak mempunyai banyak waktu untuk pergi ke Kantor Pelayanan Pajak. Dan yang paling penting Wajib Pajak dapat menghemat
14 waktu dan tenaga karena Wajib Pajak dapat melakukan registrasi dimana saja dan kapan saja ada koneksi internet.
15 BAB IV ANALISI DAN EVALUASI A. Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi Manual pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Wajib Pajak diwajibkan mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak setempat sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-20/PJ/2013 yang diubah terakhir menjadi PER- 38/PJ/2013 tentang tata cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak dengan melampirkan : 1. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas berupa : a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi Warga Negara Indonesia; atau b. Fotokopi paspor, fotokopi Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), atau Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), bagi Warga Negara Asing. 2. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, yang menjalankan usaha atau pekerjaa bebas berupa :
16 a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi Warga Negara Indonesia, atau fotokopi paspor, fotokopi Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), atau Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), bagi Warga Negara Asing; dan b. Dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang atau surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurangkurangnya Lurah atau Kepala Desa. 3. Dalam hal Wajib Pajak orang pribadi adalah wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah karena menghendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta, dan wanita kawin yang memilih melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya secara terpisah, permohonan juga harus dilampiri dengan : a. Fotokopi kartu NPWP suami; b. Fotokopi Kartu Keluarga; dan c. Fotokopi surat perjanjian pemisahan penghasilan dan harta, atau surat pernyataan menghendaki melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakan terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan dari suami.
17 Oleh karena itu, perlu sekiranya persiapkan dahulu syaratsyarat pendaftaran agar lebih cepat dan mudan. Dokumen-dokumen yang dipersyaratkan tersebut, kemudian dikirim ke KPP tempat Wajib Pajak mendaftar. Dokumen-dokumen tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sudah dietrimah oleh KPP. Penyampaian permohonan secara tertulis dapat dilakukan : a. Secara langsung; b. Melalui pos; atau c. Melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir. d. Gambar 4.2
18 Kegiatan pelayanan ini dimulai pada saat Wajib Pajak menyampaikan berkas permohonan pendaftaran NPWP dan berakhir pada saat petugas KPP menyerahkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak kepada Wajib Pajak. B. Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Melalui Elektronik (Elektronic Registration) E-Registrationatau Sistem Pendaftaran Wajib Pajak secara online adalah sistem aplikasi bagian dari Sistem Informasi Perpajakan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang berbasis perangkat keras dan perangkat lunak yang dihubungkan oleh perangkat komunikasi data yang digunakan untuk mengelola proses pendaftaran Wajib Pajak. Sistem ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem yang dipergunakan oleh Wajib Pajak yang berfungsi sebagai sarana pendaftaran Wajib Pajak secara online dan sistem yang dipergunakan oleh Petugas Pajak yang berfungsi untuk memproses pendaftaran Wajib Pajak. Untuk melakukan pendaftaran orang pribadi lewat aplikasi e-registration berikut beberapa hal yang perlu disiapkan : 1. Koneksi internet yang stabil;
19 2. yang valid; 3. Persyaratan pendaftaran; aplikasi ini telah mengakomodir pengiriman syarat dan lampiran secara online. Siapkan persyaratan yang telah discan sebelum melakukan pendaftaran dan simpan dalam folder yang mudah diakses ketika anda melakukan pendaftaran. Jika anda ingin mengirimkan pendataran. Jika anda ingin mengirimkan pendaftaran secara manual (via pos) atau ingin mengantarkan sendiri, siapkan printer untuk melakukan pencetakan Surat Pengiriman Dokumen (SPD). 4. NPWP suami; khusus untuk pendaftaran wanita yang telah menikah, diwajibkan untuk menginput NPWP suami. Untuk melakukan pendaftaran Wajib Pajak orang pribadi, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan : 1) Registrasi akun (dilakukan untuk memperoleh akun yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi e- Registration). 2) Input formulir (mengisi data formulir sesuai dengan peraturan Direktorat Jenderal Pajak nomor : PER- 20/PJ/2013 sebagaimana telah diubah terakhir PER- 38/PJ/2013).
20 3) Kirim permohonan (mengirim data formulir elektronik yang telah terisi dengan lengkap dan benar). a) Registrasi akun Wajib pajak harus mendapatkan akun (Registrasi) terlebih dahulu unutk dapat mengakses aplikasi e- Registration.Langkah-langkah untuk mendapatkan akun adalah sebagai berikut : - Buka aplikasi e-registration yang terdapat pada halaman pajak.go.id atau klik e-regregistrasi Online, anda akan diarahkan ke halaman - Klik link daftar baru ; Gambar 4.3
21 - Isilah setiap kolom, hanya valid yang dapat digunakan untuk keperluan aktivasi atas permohonan akun ini. Gambar Lakukan aktivasi via yang anda isikan dalam pendaftaran, klik link yang ada pada anda, anda akan diarahkan untuk login. b) Input formulir Menu ini digunakan mengisi formulir pendaftaran secara elektronik.
22 Gambar 4.5 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengisian formulir ini adalah sebagai berikut : - Login menggunakan akun yang telah anda buat. - Isi semua data dalam kolom pendaftaran untuk memperkaya data yang nantinya kepentingan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan anda. - Isikan semua data dalam kolom pendaftaran dengan lengkap dan benar. - Pastikan untuk membaca kembali isian formulir permohonan dengan mengklik next atau klik back bila anda telah berada di halaman berikutnya. c) Kirim Permohonan Menu ini digunakan untuk mengirim formulir yang telah diisi.
23 Gambar 4.6 Berikut langkah-langkahnya : - Setelah menyelesaikan pengisian formulir pendaftaran, anda akan langsung diarahkan ke halaman dashboard history pendaftaran. Klik salah satu simbol loop disebelah kanan untuk meminta token. Token akan dikirimkan via ; Gambar 4.7
24 - Cek inbox yang sebelumnya anda isikan di formulir pendaftaran. Buka kembali dashboard history pendaftaran dan klik satu simbol loop disebalah kanan untuk mengirimkan pendaftaran. Gambar Centang pernyataan sebagai tanda anda telah memahami hak dan kewajiban anda sebagai Wajib Pajak. Gambar Salinlah nomor token dalam kolom yang telah disediakan lalu klik tombol kirim.
25 Gambar Cek dan dashboard history pendaftaran dan pastikan status pendaftaran anda adalah kirim untuk memastikan permohonan anda telah terkirim. Gambar 4.11 Untuk memonitoring status pendaftaran, anda dapat login kembali ke aplikasi e-registration atau cek inbox . Berikut status di dashboard history e-registration pendaftaran.
26 Gambar Lengkap, status ini menunjukan bahwa anda sedang melakukan pengisian formulir namun belum selesai atau belum dilakukan pengiriman; 2. Kirim, status ini menunjukan bahwa anda telah berhasil melakukan pengiriman formulir; 3. Disetujui, status ini menunjukan bahwa permohonan anda untuk mendapatkan NPWP telah dikabulkan. Anda tinggal menunggu kartu NPWP dan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang akan dikirim via pos; 4. Ditolak, status ini menunjukan bahwa permohonan anda ditolak. Cek anda untuk mengetahui alasan penolakan
27 atau hubungi Kantor Pelayanan Pajak sesuai alamat tempat tinggal yang anda isi dalam formulir pendaftaran. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Kring Pajak di C. Gambaran Perkembangan Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi dari Tahun Di Kantor Pealayanan Pajak Lubuk Pakam Berikut ini akan disajikan jumlah Wajib Pajak orang pribadi non-karyawan dan Wajib Pajak orang pribadi berstatus karyawan yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam untuk dua tahun dapat dilihat dari tabel dibawah ini. Tabel 4.2 Jumlah Wajib Pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Wajib Pajak Terdaftar Tahun Orang Pribadi Non Karyawan 35,238 35,238 Orang Pribadi Karyawan 120, ,869 Sumber: seksi Pengelolahan Data dan Informasi Lubuk Pakam 2016
28 Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah Wajib Pajak terdaftar selama dua tahun terakhir. Dari data di atas menunjukan bahwa jumlah Wajib Pajak berstatus non-karyawan dari tahun 2014 sampai 2015 tidak mengalami peningkatan maupun penurunan melainkan tetap, sedangkan jumlah Wajib Pajak orang pribadi terdaftar berstatus karyawan dari tahun 2014 sampai 2015 mengalami peningkatan pendaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Dalam pengurusan permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak, tidak selalu berjalan lancar. Terkadang serimg timbul kendalakendala atau hambatan-hambatan baik yang datangnya dari dalam Kantor Pelayanan Pajak Pratama itu sendiri maupun dari luar yang disebabkan Wajib Pajak itu sendiri. D. Upaya Untuk Meningkatkan Kesadaran Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajibannya Tinggi rendahnya Wajib Pajak dalam mematuhi kewajiban perpajakannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kesadaran Wajib Pajak. Pemahaman tentang pajak serta kesungguhan Wajib Pajak untuk melaporkan dan membayarkan kewajiban perpajakannya dapat mencerminkan tingkat kesadaran Wajib Pajak.
29 Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perpajakan melalui pendidikan akan membawa dampak positif terhadap kesadaran Wajib Pajak untuk membayar kewajiban perpajakannya. Kepatuhan perpajakan diartikan sebagai suatu keadaan yang mana Wajib Pajak patuh dan mempunyai kesadaran dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Devano, 2006 dalam Ni Luh, 2006 mengemukakan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan tercermin dalam situasi sebagai berikut : 1. Wajib Pajak memahami dan berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan; 2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap; 3. Menghitung jumlah pajak dengan benar; 4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya. Pemerintah juga telah melakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak antara lain : 1. Menerbitkan surat teguran, imbauan, surat tagihan pajak; 2. Memberikan sosialisasi perpajakan yang menyangkut pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan; 3. Menyampaikan ucapan terimakasi kepada Wajib Pajak; dan 4. Menjadikan masyarakat yang sadar akan pajak.
30 Pemerintah juga melakukan beberapa upaya untuk mewujudkan kesadaran akan memenuhi kewajiban perpajakannya yaitu dengan : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan kantor pajak; 2. Memudahkan Wajib Pajak memenuhi kewajiban administrasi perpajakannya; 3. Mengadakan sosialisasi perpajakan yang akan memberikan pemahaman kepada Wajib Pajak terkait hak dan kewajiban mereka; dan 4. Menyederhanakan sistem perpajakan yang diterapkan serta melakukan pemeriksaan untuk menentukan pajak terutang. Menurut Peraturan Direktorat Jenderal Pajak PER- 03/PJ/2013 pasal 2 tentang pedoman penyuluhan perpajakan menyatakan penyuluhan perpajakan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan perpajakan, serta mengubah perilaku masyarakat Wajib Pajak agar semakin paham, sadar dan peduli dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya. Kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban perpajakannya harus terus dilakukan, dan untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penyuluhan dan sosialisasi perpajakan yang terbagi dalam tiga fokus yaitu :
31 1. Kegiatan sosialisasi bagi calon Wajib Pajak; 2. Kegiatan sosialisasi bagi Wajib Pajak baru; dan 3. Sosialisasi perpajakan bagi Wajib Pajak terdaftar. Kegiatan penyuluhan dan sosialisasi tersebut dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut : 1. Penyuluhan dan sosialisasi langsung, merupakan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi perpajakan yang berinteraksi langsung dengan Wajib Pajak atau calon Wajib Pajak; 2. Penyuluhan dan sosialisasi tidak langsung, merupakan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi perpajakan kepada masyarakat dengan tidak atau sedikit melakukan interaksi dengan peserta. Contohnya melalui siaran radio, televisi dan media massa. E. Sanksi Tidak Mendaftarkan Diri Untuk Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak Ketentuan mengenai kewajiban pendaftaran pajak penghasilan ditentukan dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 yang diubah terakhir kali dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Dalam peraturan tersebut ditentukan bahwa Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana adminitrasi perpajakan
32 yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Dan bagi Wajib Pajak yang sengaja tidak mendaftarkan diri untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi 20% hingga 100% dengan tarif normal atau empat kali dari pajak terhutangnnya dan sanksi pidana berupa pidana kurungan selama enam bulan lamanya. Setiap orang yang dengan sengaja menyalahgunakan Nomor Pokok Wajib Pajak, sehinggadapat merugikan Pendapatan Negara dipidana dengan pidana paling singkat enam bulan dan paling lama enam tahun. Dan denda paling sedikit dua kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar dan paling tinggi empat kali yang tidak atau kurang bayar. Pidana tersebut ditambah satu kali menjadi dua kali sanksi pidan apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana dibidang perpajakan sebelum lewat satu tahun, terhitung sejak selesainya menjalani pidana penjara yang dijatuhkan.
33 F. Penyebab Wajib Pajak Tidak Mau Mendaftarkan diri Untuk Memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak Setiap Wajib Pajak yang sudah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan diwajibkan untuk mendaftarkan diri memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak. Tetapi ada faktor yang menyebabkan subjek pajak tersebut enggan ataupun tidak mau mendaftarkan dirinya, diantaranya: 1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pajak. Banyak yang beranggapan bahwa membayar pajak merupakan beban bagi dirinya bukan kewajiban. Semua fasilitas yang dibangu merupakan kewajiban pemerintah sendiri. Masyarakat terlibat sebagai orang yang mempunyai hutang yang harus menyisihkan uangnya atau penghasilannya untuk pemerintah. 2. Adanya anggapan bahwa prosedur pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak berbelit-belit dan lama proses administrasinya. 3. Adanya anggapan bahwa permohonan pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak dipungut biaya, padahal dalam mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak tidak dikenakan biaya sedikit pun.
34 G. Solusi Yang Diberikan oleh Pihak Direktorat Jenderal Pajak Mengenai Sulitnya Memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak Demi kemudahan bagi Wajib Pajak adapun solusi-solusi yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (Fiskus) kepada Wajib Pajak dalam hal memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak adalah sebagai berikut : 1. Kantor Pelayanan Pajak melakukan penyuluhan dan pelayanan konsultasi perpajakan kepada masyarakat; 2. Kantor Pajak memberikan pelayanan terhadap masyarakat dibidang perpajakan dalam rangka membantu pelaksanaan administrasi perpajakan; 3. Kantor Pajak melakukan pengamatan potensi perpajakan dan membuat spanduk-spanduk yang berkenaan dengan pajak. H. Solusi Yang Dilakukan Oleh Fiskus Kepada Yang Sudah Memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak Tetapi Tidak Melaksanakan Kewajibannya Adapun solusi yang dilakukan oleh Fiskus kepada yang sudah memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak tetapi tidak mengguanakan hak yang dimikinya sebagai berikut :
35 1. Seksi pelayanan melakukan bimbingan dan konsultasi perpajakan masayarakat atau Wajib Pajak; 2. Seksi pelayanan melakukan pengamatan potensial perpajakan dan membuat sepanduk-sepanduk yang berkenaan dengan pajak; 3. Seksi pelayanan meyakinkan masyarakat atau Wajib Pajak bahwa pajak yang dibayar bukan kepentingan pribadi melainkan kepentingan bersama; 4. Seksi pelayanan langsung kelapangan untuk memeriksa Wajib Pajak yang tidak menggunakan hak yang dimilikinya.
36 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut : 1. Wajib Pajak wajib mendaftarkan dirinya ke Kantor Pelayanan Pajak di wilayah kerjanya yang meliputi tempat tinggal Wajib Pajak atau tempat kedudukan Wajib Pajak. Pemerintah juga memberi kemudahan bagi Wajib Pajak yang tidak memiliki waktu untuk mendaftar diri secara manual ke Kantor Pelayanan Pajak dapat mendaftarkan dan melengakapi dukumen yang sudah di scan melalui pendaftaran elektronik ( Elektronic Registration). 2. Perkembangan jumlah Wajib Pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam terjadi peningkatan hanya pada Wajib Pajak orang pribadi berstatus karyawan sedangkan pada Wajib Pajak orang pribadi berstatus non-karyawan dari tahun 2014 ke 2015 tidak mengalami peningkatan. 3. Upaya yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam untuk meningkatkan kesadaran Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya yaitu melakukan sosialisasi perpajakan dengan memberikan pemahaman kepada Wajib Pajak terkait hak
37 4. dan kewajibannya. Selain itu juga, dilakukan kegiatan penyuluhan perpajakan guna untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan dalam perpajakan, serta mengubah perilaku masyarakat Wajib Pajak agar semakin paham, sadar dan peduli dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya. B. SARAN 1. Petugas perpajakan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik bagi Wajib Pajak serta memberikan pengarahan atas masalah yang dihadapi oleh Wajib Pajak sehingga menimbulkan ketertarikan bagi masyarakat untuk mendaftarkan diri dan memperoleh NPWP dan melaksanakan kewajiban perpajakannya. 2. Sekiranya pemerintah mampu meningkatkan jumlah Wajib Pajak setiap tahunnya. Baik yang berstatus non-karyawan maupun yang berstatus karyawan. Dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran akan pentingnya peran pajak dalam pembangunan Negara. 3. Bagi Wajib Pajak yang telah memiliki NPWP agar melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
38 menghindari adanya sanksi dan menggunakan segala sesuatu yang menjadi hak dan kewajibannya.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-20/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-20/PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK, PELAPORAN USAHA
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN DATA TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN NPWP DAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK PADA KPP PRATAMA BINJAI
BAB III GAMBARAN DATA TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN NPWP DAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK PADA KPP PRATAMA BINJAI 3.1 Nomor Pokok Wajib Pajak Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan meliputi
Lebih terperinciTATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK. Oleh: Suwardi, SE, M.Si, Akt.
TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK Oleh: Suwardi, SE, M.Si, Akt. Menurut Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 yang dinamakan wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 20 /PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 20 /PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK, PELAPORAN
Lebih terperinciNPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK), WAJIB PAJAK NON EFEKTIF, KODE AKUN PAJAK, SSP, JATUH TEMPO PEMBAYARAN
Modul ke: NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK), WAJIB PAJAK NON EFEKTIF, KODE AKUN PAJAK, SSP, JATUH TEMPO PEMBAYARAN Fakultas Ekonomi & Bisnis Disusun Oleh : Yenny Dwi Handayani Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAGIAN 1 NOMOR POKOK WAJIB PAJAK. e-registration melalui laman Direktorat Jenderal Pajak
BAGIAN 1 Sebagaimana yang dipaparkan pada pertemuan sebelumnya bahwa salah satu inti pengertian pajak adalah dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan.
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 20 /PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 20 /PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK, PELAPORAN
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-20/PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-02/PJ/ 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-20/PJ/
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2018 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-20/PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan magang pada tanggal 16 Februari sampai dengan 31 Maret 2015 di Kantor Pelayanan Pajak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pajak berdasarkan Undang-Undang Perpajakan No.28 Tahun 2007
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak berdasarkan Undang-Undang Perpajakan No.28 Tahun 2007 Pasal 1 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan: Pajak adalah kontribusi wajib
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Selatan
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Selatan yang dimulai sejak tanggal 15
Lebih terperinciGambar 3.1 Contoh Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak. Sumber: Format Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah sebagai berikut:
BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK MEKANISME PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEMARANG BARAT 3.1 Pengertian Pajak Pajak adalah iuran atau pungutan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk kesejahteraan rakyat. Pajak merupakan salah satu penerimaan terbesar negara perlu terus
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Pajak Pajak merupakan kontribusi wajib rakyat kepada negara yang diatur berdasarkan undangundang yang bersifat memaksa, tanpa imbalan atau balas
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUKUHAN PENGUSAHA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 182/PMK.03/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 182/PMK.03/2015 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK, PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK, PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK, DAN PENCABUTAN
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Jalan Gatot Subroto No. 40-42 Telepon : Telepon (021) 5251609 Jakarta 12190 Faksimili : (021) 5251658 Tromol Pos 124 Jakarta 10002 Homepage
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN DAN PENYAJIAN DATA. Secara garis besar dasar hukumnya sebagai berikut :
BAB III GAMBARAN DAN PENYAJIAN DATA A. Dasar Hukum Dasar hukum mengenai mekanisme pendaftaran dan pencabutan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak seiring perkembangan ilmu pengetahuan tentang perpajakan
Lebih terperinciPERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Modul ke: PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Nomor Pokok
Lebih terperinciModul ke: Pertemuan 2. 02Fakultas EKONOMI. Perpajakan I. Program Studi AKUNTANSI
Modul ke: 02Fakultas EKONOMI NPWP dan PKP Pertemuan 2 Perpajakan I Program Studi AKUNTANSI Daftar Isi NPWP Tata Cara Pendaftaran NPWP melalui e-registration Cara Pindah KPP Penghapusan NPWP Pengusaha Kena
Lebih terperinciPENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA
PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA 1 Menjelaskan Pengertian Pajak Menjelaskan Istilah Perpajakan Menjelaskan Peran dan Kewajiban Bendahara dalam Pemungutan/Pemotongan Pajak Menjelaskan Pendaftaran NPWP Bendahara
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 51/PJ/2008 TENTANG
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 51/PJ/2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK BAGI ANGGOTA KELUARGA DIREKTUR
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 08/PJ/2016 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 08/PJ/2016 TENTANG PENDAFTARAN DAN PENGAKTIFAN KEMBALI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MELALUI
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 24 /PJ/2009
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 24 /PJ/2009 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUKUHAN PENGUSAHA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani
II.1. Dasar-dasar Perpajakan Indonesia BAB II LANDASAN TEORI II.1.1. Definisi Pajak Apabila membahas pengertian pajak, banyak para ahli memberikan batasan tentang pajak, diantaranya pengertian pajak yang
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK, PERUBAHAN DATA DAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 38/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 38/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-20/PJ/
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-69/PJ/2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-69/PJ/2015 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK LAMPIRAN
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN
Materi: 2 & 3 KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi-Akuntansi Unisma) Jl. MT. Haryono 193 Telp. 0341-571996, Fax. 0341-552229 E-mail: afifudin26@gmail.com atau
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 38/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 38/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-20/PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK,
Lebih terperinciKeterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan
LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE - 79/PJ/2010 TENTANG : STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERPAJAKAN DAFTAR 16 (ENAM BELAS) JENIS LAYANAN UNGGULAN BIDANG
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN Seperti yang sudah dijelaskan pada BAB II (Tinjauan Pustaka), bahwa EFIN merupakan Nomor Identitas yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada Wajib Pajak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan teoritis 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Perpajakan Menurut Susanto (2008:52), mendefinisikan bahwa Sistem informasi merupakan komponen-komponen
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.13, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pajak. Kelebihan Pembayaran. Pengembalian. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG TATA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.903, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Verifikasi. Pajak. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG BENTUK, UKURAN, TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN, PROSEDUR PEMBERITAHUAN DALAM RANGKA PEMBUATAN, TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN,
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE DIREKTUR
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Instansi 1. Sejarah KPP Pratama Kebumen Sejarah berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Kebumen bermula dari Kantor Dinas Luar Tingkat I yang merupakan cabang
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 32 /PJ/2017 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 32 /PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Untuk mengetahui dengan jelas pengertian pajak, berikut ini akandikemukakan definisi-definisi pajak yang diambil dari beberapa sumber.definisi pajak
Lebih terperinciBENTUK KEPUTUSAN PEMINDAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 54/PJ/2009 TENTANG : TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK TERDAFTAR DARI KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA SEHUBUNGAN
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG
Lebih terperinciPENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I
BAB I PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I BAB I PENUNJUKAN BENDAHARA NEGARA SEBAGAI PEMOTONG/ PEMUNGUT PAJAK-PAJAK NEGARA 1. DASAR HUKUM a. Undang-undang 1) Undang-undang
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG BENTUK, UKURAN, TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN, PROSEDUR PEMBERITAHUAN DALAM RANGKA PEMBUATAN, TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN,
Lebih terperinciKUP ( Pendaftaran NPWP, Pembayaran Pajak ) FEB AKUNTANSI
Perpajakan II Modul ke: KUP ( Pendaftaran NPWP, Pembayaran Pajak ) PPT Perpajakan I [TM6] Fakultas 02FEB Dra. Muti ah, M.Si Program Studi AKUNTANSI Pengertian NPWP Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) merupakan
Lebih terperinciA.1. FORMULIR PENDAFTARAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
A.1. FORMULIR PENDAFTARAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-20/PJ/2013 TENTANG : TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK, PELAPORAN
Lebih terperinciLAMPIRAN TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK
LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE 69/PJ/2009 TENTANG : PENYAMPAIAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 41/PJ/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 02/PJ/2018 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 23 Februari 2018 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 02/PJ/2018 TENTANG PETUNJUK PENDAFTARAN BAGI LEMBAGA KEUANGAN DALAM RANGKA
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE
Lebih terperinciTATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI YANG BERSTATUS SEBAGAI KARYAWAN MELALUI KANTOR PELAYANAN PAJAK LOKASI
Lampiran I TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI YANG BERSTATUS SEBAGAI KARYAWAN MELALUI KANTOR PELAYANAN PAJAK LOKASI I. Kegiatan pada Kantor Pelayanan Pajak
Lebih terperinciAccount Representative
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi : Account Representative Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-06/PJ/2018 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-06/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015
Lebih terperinciNPWP & Pengukuhan PKP. Beberapa Pengertian Yang Perlu Diketahui
NPWP & Pengukuhan PKP 01 seri Beberapa Pengertian Yang Perlu Diketahui Pajak Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 28/PJ/2015 TENTANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 28/PJ/2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : a. bahwa Pengusaha Kena Pajak untuk dapat
Lebih terperinciPER - 41/PJ/2015 PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE
PER - 41/PJ/2015 PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE Contributed by Administrator Tuesday, 08 December 2015 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER -Â
Lebih terperinciKPP Pratama Bandung Cibeunying, Sosialisasi Pelaporan SPT PPh 1770 S dan 1770 SS via e-filing
KPP Pratama Bandung Cibeunying, 2014 Sosialisasi Pelaporan SPT PPh 1770 S dan 1770 SS via e-filing Definisi dan Dasar Hukum e-filing : suatu cara penyampaian SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan
Lebih terperinciPengertian pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan. Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah Kontribusi wajib pajak kepada kas negara
A. Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah Kontribusi wajib pajak kepada kas negara yang terutang oleh orang pribadi
Lebih terperinciA. CONTOH FORMULIR PERMOHONAN NOTARIS UNTUK DITUNJUK DALAM PENDAFTARAN WAJIB PAJAK BADAN SECARA ELEKTRONIK
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-17/PJ/2017 TENTANG : TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK BADAN SECARA A. CONTOH FORMULIR PERMOHONAN NOTARIS UNTUK DITUNJUK DALAM PENDAFTARAN WAJIB
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-20/PJ/2014 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-20/PJ/2014 TENTANG TATA CARA PERMOHONAN KODE AKTIVASI DAN PASSWORD, PERMINTAAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGURANGAN DENDA ADMINISTRASI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Lebih terperinci3 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 3 PENGERTIAN-PENGERTIAN... 4 NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)... 10 SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) & BATAS PEMBAYARAN PAJAK... 22 PENETAPAN DAN KETETAPAN PAJAK... 35 PENGERTIAN PEMBUKUAN
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBUATAN SECARA MANUAL MAUPUN MELALUI E-REGRISTRATION SERTA MENGETAHUI HAK, KEWAJIBAN, DAN SANKSI PEMILIK NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)
PROSEDUR PEMBUATAN SECARA MANUAL MAUPUN MELALUI E-REGRISTRATION SERTA MENGETAHUI HAK, KEWAJIBAN, DAN SANKSI PEMILIK NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) Nama : Muhammad Irbawan Satrio Utoyo NPM : 46213002 Program
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciNPWP dan Pengukuhan PKP
NPWP dan Pengukuhan PKP NPWP dan NPPKP Pengusaha Wajib Pajak Bukan Pengusaha NPWP dan NPPKP NPWP Siapakan yang Wajib Mendaftarkan diri untuk Memperoleh NPWP? Orang Pribadi Menjalankan Usaha dan Pekerjaan
Lebih terperinciMENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN
MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 147 /PMK.03/2017 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK SERTA
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-54/PJ/2015 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-54/PJ/2015 TENTANG STANDAR PROSEDUR OPERASI (STANDARD OPERATING PROCEDURES) LAYANAN
Lebih terperinciUndang-Undang KUP dan Peraturan Pelaksanaannya
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi : Account Representative Undang-Undang KUP dan Peraturan Pelaksanaannya Undang-Undang KUP dan Peraturan Pelaksanaannya KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT
Lebih terperinciPERSANDINGAN SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN BESERTA PERATURAN-PERATURAN PELAKSANAANNYA
PERSANDINGAN SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN BESERTA PERATURAN-PERATURAN PELAKSANAANNYA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Nomor Pokok Waib Pajak (NPWP) Nomor Pokok Wajib Pajak terdiri dari 15 digit, yaitu:
BAB II LANDASAN TEORI II.1.1 Pengertian Nomor Pokok Waib Pajak (NPWP) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR,
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa dengan semakin kompleknya permasalahan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2014 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK PENGHASILAN,
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN Pengertian Pajak Penghasilan
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pajak 3.1.1 Pengertian Pajak Menurut UU KUP Tahun 2009 pasal 1 ayat 1 Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK
KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK Para Pemungut PPN yang terhormat, Setiap bulan setelah Masa Pajak berakhir, Pemungut PPN harus melaksanakan kewajiban untuk melaporkan kegiatan pemungutan PPN yang
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak 2. Para Direktur dan Tenaga Pengkaji di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak 3. Kepala Pusat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1. Analisis 4.1.1. E-Registration Sistem e-registration adalah sistem pendaftaran Wajib Pajak dan/atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan perubahan data Wajib
Lebih terperinciBAB VI KETENTUAN UMUM TATA CARA PERPAJAKAN
BAB VI KETENTUAN UMUM TATA CARA PERPAJAKAN Sistem perpajakan yang lama ternyata sudah tidak sesuai lagi dengan tingkat kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, baik dari segi kegotong royongan nasional
Lebih terperinciSURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN
DEPARTEMEN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Nama Pemungut : Alamat : No. Telp : Usaha : SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku
Lebih terperinci: Riri Humaeroh Fajri NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Dosen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari, SE, MM
ANALISIS PROSEDUR PEMBUATAN NPWP PRIBADI DAN NPWP KOLEKTIF PADA KPP PRATAMA BEKASI UTARA Nama : Riri Humaeroh Fajri NPM : 44209233 Program Studi : Akuntansi Komputer Dosen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari,
Lebih terperinciFORMULIR PENDAFTARAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-20/PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK, PELAPORAN USAHA DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK, PENGHAPUSAN NOMOR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Tinjauan Pustaka 1. Administrasi a. Pengertian Administrasi Administrasi adalah ketatausahaan yang dalam bahasa Inggris disebut clerical
Lebih terperinciBAB I NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
BAB I NOMOR POKOK WAJIB PAJAK 1. Pajak apa sajakah yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak? Direktorat Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak mengelola pajak-pajak sebagai berikut: a. Pajak
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN. 1. Pelayanan Administrasi Pemindahan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar selama magang satu bulan mulai tanggal 21 Januari 2016 sampai
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak 2. Para Direktur dan Tenaga Pengkaji di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak 3. Kepala Pusat
Lebih terperinciKUP NPWP DAN SPT. Amanita Novi Yushita, M.Si
KUP NPWP DAN SPT 1 PENGERTIAN-PENGERTIAN: Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi/badan yang menurt ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan masyarakat dan perkembangan zaman, di antaranya dengan. mengembangkan e-government sebagai trend global birokrasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya kehidupan tidak pernah lepas dari sebuah tuntutan akan perkembangan. Hal ini dibuktikan dengan perubahan dari zaman ke zaman. Sudah selayaknya dibutuhkan
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN SKB PPN BKP STRATEGIS. 1. Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan SKB PPN BKP strategis di KPP.
LAMPIRAN I PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN SKB PPN BKP STRATEGIS I. Umum 1. Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan SKB PPN BKP strategis di KPP. 2. Permohonan SKB PPN BKP strategis
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN
Materi: 2 KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN Bagian: 1 Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi-Akuntansi Unisma) Jl. MT. Haryono 193 Telp. 0341-571996, Fax. 0341-552229 E-mail: afifudin26@gmail.com
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (dapat di paksakan) yang langsung dapat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM
Lebih terperinciI. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 9/PMK.03/2018
I. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 9/PMK.03/2018 Pada tanggal 23 Januari 2018 telah dikeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 9/PMK.03/2018 tentang Perubahan Atas
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE
Lebih terperinciSUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTORAT PENYULUHAN PELAYANAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Assalamualaikum
Lebih terperinciSUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTORAT PENYULUHAN PELAYANAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Assalamualaikum
Lebih terperinci