GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA < 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA

Transkripsi

1 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA < 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta SUCI HERNAWATI ( ) PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2016 i

2 HALAMAN PENGESAHAN GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA < 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan oleh : SUCI HERNAWATI Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Penguji, Tanggal:... Menyetujui Pembimbing, Vivian Nanny Lia Dewi, SST., M.Kes NIDN/NIP : Alfie Ardiana Sari, M.Keb NIDN/NIP : Mengesahkan, a.n Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Ketua Program Studi Kebidanan (D-3) Reni Merta Kusuma, M.Keb NIDN: ii

3 PERNYATAAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan disuatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Yogyakarta, September 2016 Suci Hernawati iii

4 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Dampak Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia < 6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini kiranya tidak mungkin terselesaikan tanpa ada bantuan dari berbagai pihak berupa bimbingan, pengarahan, maupunj pemberian kemudahan dalam pengumpulan data serta dukungan moril. Pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih dengan setulus tulusnya kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelsaikan Karya Tulis Ilmiah. 2. Bapak Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Achmad Yani Yogyakarta. 3. Ibu Reni Merta, M.Keb selaku Ketua Prodi Kebidanan (D-3) Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta. 4. Ibu Alfie Ardiana Sari, M.Keb selaku pembimbing penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan, masukan dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah. 5. Ibu Vivian Nanny Lia Dewi, SST., M.Kes., selaku penguji yang berkenan memberikan pengarahan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Kedua orang tua, saudara dan teman-teman yang telah mendukung terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Yogyakarta, Juni 2016 Penulis, (Suci Hernawati) iv

5 DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix INTISARI... x ABSTRACT... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Keaslian Penelitian... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9 A. Pengetahuan... 9 B. ASI C. ASI Eksklusif D. MP-ASI E. Dampak Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia < 6 Bulan F. Kerangka teori G. Kerangka Konsep I. Pertanyaan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Populasi dan sampel D. Variabel Penelitian E. Definisi Operasional F. Alat dan Metode Pengumpulan Data G. Validitas dan Reliabilitas H. Metode Pengolahan dan Analisa Hasil I. Etika Penelitian J. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan C. Keterbatasan Penelitian v

6 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi

7 DAFTAR TABEL Hal Tabel 1.1 Keaslian Penelitian... 7 Tabel 2.1 Pola Makan Bayi dan Balita Tabel 3.2 Definisi Operasional Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden Tabel 4.2 Distribusi frekuensi karakteristik ASI Eksklusif dan Non ASI eksklusif.. 52 Tabel 4.3 Distribusi frekuensi pengetahuan dampak pemberian MP-ASI pada bayi < 6 bulan Tabel 4.4 Distribusi frekuensi pengetahuan dampak terhadap status gizi, sistem pencernaan dan sistem imunitas Tabel 4.5 Distribusi frekuensi pengetahuan tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan ibu yang memberikan ASI eksklusif Tabel 4.6 Distribusi frekuensi pengetahuan tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan pada ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif vii

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Teori Gambar 2.2 Kerangka Konsep Hal viii

9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat-surat pengantar dan surat balasan penelitian Lampiran 2. Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3. Permohonan Menjadi Responden Lampiran 4. Koesioner Penelitian Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 6. Hasil Validitas dan Reliabilitas Lampiran 7. Hasil Olah Data Penelitian Lampiran 8. Kegiatan bimbingan KTI Lampiran 9. Time Schedule ix

10 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA < 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA INTISARI Suci Hernawati 1 Alfie Ardiana Sari 2 Latar Belakang: Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, di dalam global Strategy For Infant and young Child feeding, WHO/UNICEF merekomendasika pemberian ASI secara eksklusif sejak bayi berusia 0-6 bulan dan pemberian MP-ASI setelah bayi berusia 6 bulan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. Metode Penelitian: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia < 6 bulan. Tehnik Sampling yang digunakan adalah accidental Sampling dengan jumlah sampel 47 ibu. Pengumpulan data menggunakan data primer. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan pengolahan data menggunakan program SPSS. Hasil Penelitian: Pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI terhadap status gizi kategori kurang yaitu 11 responden (23,4%), gangguan sistem pencernaan dengan kategori kurang yaitu 11 responden (23,4%), dan terhadap sistem imunitas dengan kategori kurang yaitu 17 responden (36,2%), pengetahuan ibu yang memberikan ASI eksklusif yaitu cukup 15 responden (65,2%), dan pengetahuan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif dengan kategori cukup yaitu 18 responden (75,0%). Kesimpulan: tingkat pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta adalah dengan kategori kurang yaitu 28 responden (59,6%). Kata kunci : Pengetahuan, Dampak, MP-ASI. 1 Mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan Stikes Jend. A Yani Yogyakarta 2 Dosen Stikes Jend. A. Yani Yogyakarta x

11 THE KNOWLEDGE DESCRIPTION OF MOTHERS ABOUT THE IMPACT OF GIVING COMPLEMENTARY FEEDING ON BABY UNDER 6 MONTHS IN WORK AREA OF HEALTH CENTER UMBULHARJO I YOGYAKARTA ABSTRACT Suci Hernawati 1 Alfie Ardiana Sari 2 Background: To achieve the optimal growth and development, within the Global Strategy for Infant and Young Child feeding, WHO / UNICEF recommended exclusive breastfeeding from infants aged 0-6 months and giving the complementary feeding after the baby is 6 months old. Research Objective: To know the knowledge description of mothers about the impact of giving complementary feeding on baby under 6 months in work area of Health Center Umbulharjo I Yogyakarta. Research Method: This research was quantitative descriptive research. Research sample was whole mothers who had baby aged < 6 months. Sampling technique used was accidental Sampling with the number of samples 47 mothers. Data collection used primary data. Data analysis used was univariate analysis and data processing used SPSS program. Research Result: Knowledge of mothers about giving the complementary feeding to the nutritional status was in less category 11 respondents (23,4%), digestive system disorders was in less category as many 11 respondents (23,4%), and the immune system was in less category as many 17 respondents (36,2%), knowledge of mothers who exclusively breastfed as many 15 respondents (65,2%), and knowledge of mothers who did not breastfeed exclusively as many 18 respondents (75,0%). Conclusion: Knowledge of mothers about the impact of giving complementary feeding on baby under 6 months in work area of Health Center Umbulharjo I Yogyakarta was in enough less as many 28 respondents (59,6%). Keywords: Knowledge, Impact, Complementary Feeding. 1 Student of Program Study D-3 Midwifery of Stikes Jend. A Yani Yogyakarta 2 Lecturer of Stikes Jend. A. Yani Yogyakarta xi

12 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mengandung sel darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi terhadap penyakit. Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya (Profil Kesehatan Indonesia, 2013). Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, di dalam global Strategy For Infant and young Child feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua hanya memberikan air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan atau lebih, dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih (Depkes RI. 2006). 1

13 2 MP-ASI adalah makanan pendamping ASI yang diberikan setelah bayi berusia 6 bulan. Makanan pendamping ASI diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan bayi yang makin meningkat karena bayi membutuhkan zat-zat gizi yang semakin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan (Nugroho, 2011). Pemberian makanan padat atau tambahan terlalu dini pada bayi dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi. Selain itu, tidak ditemukan bukti yang menyokong bahwa pemberian makanan padat/tambahan pada bayi usia 4 atau 5 bulan lebih menguntungkan, bahkan sebaliknya, hal ini akan mempunyai dampak yang negatif terhadap kesehatan bayi dan tidak ada dampak positif untuk perkembangan pertumbuhannya (Roesli, 2013). Adapun dampak dari pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan yaitu bisa mengakibatkan bayi menderita obesitas dikemudian hari, lebih sering terjadi alergi makanan dan anemia karena kekurangan zat besi (Prabantini, 2010). Selain itu, dapat berdampak pada gangguan sistem pencernaan seperti, diare, sembelit, dan muntah. Pada usia < 6 bulan sistem imunitas pada bayi belum sempurna sehingga bayi akan mudah sakit jika diberikan makanan tambahan diusia dini. Pemberian makanan pendamping ASI dini sama saja dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman, belum lagi jika tidak disajikan secara higienis. Bayi yang diberikan makanan pendamping ASI diusia < 6 bulan juga menyebabkan anak tidak dapat menghisap semua ASI yang

14 3 dihasilkan oleh ibunya, sehingga bayi kekurangan zat gizi yang berkualitas tinggi (Werdayanti, 2013). Informasi yang diperoleh seorang ibu terkadang sangat minim, menyebabkan kurangnya pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2012). Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama 6 bulan pertama kelahiran bayi dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam ASI. Selain itu, kebiasaan para ibu bekerja, terutama yang tinggal di perkotaan, juga turut mendukung rendahnya tingkat ibu menyusui (Prasetyono, 2012). Berdasarkan hasil survey Indonesia persentasi pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan pada tahun 2013 sebesar 54,3%, sedikit meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 48,6% (Profil Kesehatan Indonesia, 2014). Berdasarkan data dinas kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta persentasi pemberian ASI eksklusif terus mengalami peningkatan pada tahun Peningkatan tersebut terjadi diseluruh Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari seluruh kabupaten di DIY cakupan pemberian ASI eksklusif yang paling rendah yaitu di Kabupaten Kota Yogyakarta yang hanya mencapai 54,9% dan yang tertinggi terdapat di Kabupaten Sleman yang mencapai 81,2%.

15 4 Menurut data dines kesehatan Di Kabupaten Kota Yogyakarta cakupan ASI eksklusif yang masih rendah terdapat di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I yaitu 43,69% namun masih belum mencapai target pemberian ASI eksklusif yang telah ditetapkan pemerintah pada tahun 2010 ditargetkan mencapai 80%. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta, peneliti memperoleh data dari hasil pembagian koesioner pada 10 ibu yang mempunyai bayi usia < 6 bulan. Koesioner berisi tentang manfaat pemberian MP-ASI, Ketepatan pemberian MP-ASI dan dampak pemberian MP-ASI < 6 bulan. Dari pertanyaan tersebut terdapat 8 (80%) dari 10 ibu yang memiliki pengetahuan kurang, dan 2 (20%) dari 10 ibu yang sudah mengetahui tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, penting untuk dilakukan penelitian tentang Gambaran pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi Usia < 6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta.

16 5 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus a. Diketahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan berdasarkan karakteristik ibu. b. Diketahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI terhadap status gizi pada bayi usia < 6 bulan. c. Diketahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI terhadap gangguan sistem pencernaan pada bayi usia < 6 bulan. d. Diketahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI terhadap sistem imunitas pada bayi usia < 6 bulan. e. Diketahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan yang diberikan ASI eksklusif. f. Diketahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan yang tidak diberikan ASI eksklusif.

17 6 D. Manfaat Penelitian. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan khususnya tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta Memberikan informasi bagi Mahasiswa Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta sehingga dapat dijadikan bahan untuk meningkatkan pengetahuan khususnya tentang dampak Pemberian MPASI pada bayi usia < 6 bulan. b. Bagi Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi maupun dasar untuk penelitian selanjutnya. c. Bagi Bidan di Puskesmas Umbulharjo I Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan dalam upaya untuk menurunkan angka kesakitan pada bayi dan balita. d. Bagi Ibu Menyusui di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi responden khususnya tentang dampak pemberia MP-ASI pada bayi usia < 6.

18 7 E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Nama Judul Metodologi Hasil Rahmawati, N. A., Tyastuti, S., Widyasih, H., (2014) Yuliarti, I. D., (2008) Widianto, S., Avianti, D., Tyas, M., (2012) hubungan tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan pemberian MP-ASI dini di Wilayah Puskesmas Samigaluh II hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan pemberian MP- ASI dini metode penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dan menganalisa 3 variabel Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan ibu terbanyak adalah kurang yaitu 7 responden (15%) pada ibu yang memberikan MP- ASI dini. Hasil penelitian adalah ada hubungan tingkat pengetahuan ASI eksklusif dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 6-12 bulan.. hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu terbanyak adalah dengan pengetahuan kurang yaitu 64 responden (53,3%), dan yang tidak menunjukkan perilaku menyusui eksklusif 26 orang (40,6%). hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan mayoritas pengetahuan responden adalah cukup yaitu 19 Perbedaan dan Persamaan Perbedaan terletak pada judul, tempat,dan waktu, jumlah variabel yang diteliti. Sedangkan persamaan penelitian ini samasama menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Perbedaan terletak pada judul, tempat penelitian, waktu dan metode penelitian dan jumlah variabel yang diteliti. Persamaannya yaitu sama-sama mengangkat topik tentang ASI dan pendekatan sama-sama menggunakan cross sectional Perbedaan terletak pada judul, tempat,dan waktu, jumlah variabel yang diteliti Sedangkan persamaan penelitian ini samasama menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dengan sikap terhadap pemberian ASI eksklusif Desain penelitian yang digunakan dalam Penelitian ini adalah deskriptif analitis dan dilakukan pendekatan secara cross sectional untuk mempelajari

19 8 Susilowati, Y., Kristiani I., Hesti, K.Y. (2013) Ibrahim, M., Pangemanan J. N., (2015) Tingkat pengetahuan ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif. hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan sikap terhadap pemberian ASI eksklusif. responden (63,3%) dengan pendidikan rata-rata SMA 11 reponden (36,7%). Sikap ibu yang kurang mendukung 16 responden (53,3%), sikap ibu yang mendukung 14 responden (46,7%). hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu bekerja tentang pemberian ASI eksklusif mayoritas pengetahuan responden adalah cukup yaitu 17 responden (35%). Hubungan antara karakteristiik ibu dan perilaku ibu dengan riwayat pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) di Wilayah Puskesmas Atinggola Kecamatan Atinggola Kabupaten Guruntalo Utara. Rencana penelitian yang digunakan adalah kuantitatif menggunakan pendekatan observasi. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif. Jenis penelitian ini adalah survey analitik ddengan menggunakan pendekatan cross sectional. hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu terbanyak adalah kurang yaitu 95 responden (81,2%) dan ratarata pendidikan ibu adalah SMA 33 responden (61,1%). Perbedaan terletak pada judul, tempat,dan waktu dan metode penelitian. Sedangkan persamaan penelitian ini sama-sama mengangkat judul tentang ASI Perbedaan terletak pada judul, tempat,dan waktu dan metode penelitian. Sedangkan persamaan penelitian ini sama-sama mengangkat judul tentang ASI.

20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Umbulharjo I merupakan salah satu dari 18 Puskesmas yang ada di Kota Yogyakarta meliputi 4 kelurahan dari 7 kelurahan yang ada di Kecamatan Umbulharjo yaitu : kelurahan Warungboto, Kelurahan Pandeyan, Kelurahan Sorosutan, dan Kelurahan Giwangan, luas wilayah Puskesmas Umbulharjo I 514,470 Ha. Terletak diketinggian 114 m di atas permukaan laut, dengan topografi daratan rendah. Puskesmas Umbulharjo I terletak di Jalan Veteran No. 25 Yogyakarta. Puskesmas Umbulharjo I mempunyai visi misi. Visi Puskesmas Umbulharjo I adalah menjadi Puskesmas yang mampu memberikan kepuasan pada pelanggan dan mampu menggerakkan masyarakat berperilaku hidup sehat, sedangkan misi Puskesmas Umbulharjo I adalah Memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan, memberikan pelayanan yang mengutamakan kepentingan pelanggan. mendorong dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam hal hidup sehat, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas, meningkatkan kesejahteraan petugas Puskesmas. Puskesmas Umbulharjo I memiliki program-program untuk mencapai visi dan misi Puskesmas antara lain, Pelayanan kesehatan dasar meliputi: Pelayanan kesehatan ibu dan anak, Pelayanan 49

21 50 kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah, Pelayanan keluarga berencana, Pelayanan imunisasi, Pelayanan pengobatan dan perawatan, Pelayanan kesehatan usia lanjut, Penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat yang meliputi : Pemantauan pertumbuhan balita, Pelayanan Gizi dll. Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I juga mengadakan posyandu disetiap kelurahan yang dilaksanakan setiap bulan di Kelurahan Warungbuto, Pandean, Giwangan, dan Sorosutan. Serta melakukan penyuluhan tentang MP-ASI, gizi balita, dan pencegahan diare di tempat posyandu tersebut. Jumlah kader pada tiap-tiap posyandu, kelurahan Warungbuto 9 kader, Kelurahan Pandean 5 kader, dan di Kelurahan Sorosutan 7 kader. 2. Karakteristik Responden Karakteristik subjek penelitian ini dikelompokkan berdasarkan umur ibu, jenjang pendidikan, pekerjaan, dan paritas ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. Karakteristik responden dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:

22 51 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik ibu yang Mempunyai Bayi Usia < 6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%) Umur Ibu : < 20 Tahun tahun >35 Tahun ,4 85,1 8,5 Total ,0 Pendidikan SD SMP SMA PT ,5 27,7 44,7 19,1 Total ,0 Pekerjaan IRT Swasta PNS Wiraswasta ,8 34,0 12,8 40,4 Total ,0 Paritas Primipara Multipara Grandemulti ,9 44,7 40,4 Total ,0 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah ibu dengan umur tahun yaitu sebanyak 40 orang (85,1%), dengan pendidikan rata-rata SMA sebanyak 21 orang (44,7%), sebagian besar pekerjaan responden adalah sebagai wiraswasta yaitu 19 orang (40,4%), dan sebagian besar paritas ibu adalah multipara yaitu sebanyak 21 orang (44,7%).

23 52 3. Pengetahuan Ibu tentang Dampak Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia < 6 Bulan. Hasil penelitian pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta diuraikan sebagai berikut. Kategori Frekuensi Persentase(%) Baik 28 59,6 Cukup 18 38,3 Kurang 1 2,1 Total Sumber: Data Primer Bulan Agustus Dari hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan dengan kategori kurang yaitu 28 orang (59,6%) 4. Pengetahuan Ibu tentang Dampak Pemberian MP-ASI terhadap Status Gizi, Sistem Pencernaan, Sistem Imunitas, ASI eksklusif, Non ASI eksklusif, pada bayi usia < 6 bulan. Hasil penelitian pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta diuraikan sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden tentang Dampak Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia < 6 Bulan di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total f % f % F % f % Dampak status Gizi 2 4, , , Sistem pencernaan 10 21, , , Sistem imunitas 1 2, , , ASI Eksklusif 1 4, ,2 7 30, Non ASI Eksklusif 1 4, ,0 5 20, (Sumber: Data primer 2016). Berdasarkan tabel 4.2 diketahui pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI terhadap status gizi pada bayi usia < 6 bulan kategori kurang sebanyak 11 orang (23,4%), kategori cukup 34 orang (72,3%), dan baik sebanyak 2 orang (4,3%). Pengetahuan

24 53 tentang dampak terhadap sistem pencernaan yaitu kategori kurang 11 orang (23,4%), kategori cukup 26 orang (55,3%), dan kategori baik sebanyak 10 orang (21,3%). Pengetahuan ibu tentang dampak terhadap sistem imunitas kategori kurang sebanyak 17 orang (36,2%) cukup 29 orang (61,7%), baik 1 orang (2,1%), pengetahuan ibu yang memberikan ASI eksklusif tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan kategori kurang sebanyak 7 orang (30,4%), cukup sebanyak 15 orang, dan baik 1 orang (4,3%). Pengetahuan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan kategori kurang sebanyak 5 orang (20,8%), cukup 18 orang (75,0%), dan pengetahuan baik 1 orang (4,2%). 5. Tabulasi silang Karakteristik dengan Pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada Bayi Usia < 6 Bulan Berikut adalah hasil tabulasi silang antara karakteristik dengan pengetahuan tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 Karakteristik Umur < 20 Tahun Tahun >35 Tahun bulan di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta: Tabel. 4.3 Tabulasi Silang Karakteristik dengan Pengetahuan Ibu tentang Dampak Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia < 6 Bulan. Pengetahuan tentang dampak Pemberian MP-ASI Baik Cukup Kurang Total f % f % F % f % ,0 100,0 7, ,1 77,8 11, ,6 89,3 0, ,4 85,1 8,5 Jumlah Pendidikan SD SMP SMA PT ,0 0,0 0,0 100, ,1 33,3 50,0 5, ,1 25,0 42,9 25, ,5 27,7 44,7 19,1

25 54 Pengetahuan Tentang dampak Karakteristik Baik Cukup Kurang Total Jumlah Pekerjaan IRT Swasta PNS Wiraswasta ,0 0, , ,2 44,4 5,6 27, ,1 28,6 14,3 50, ,8 34,0 12,8 40,4 Jumlah Paritas Primipara Multipara Grandemulti ,0 100,0 0, ,2 44,4 33, ,7 42,9 44,4 Jumlah Tabel 4.3 menunjukkan berdasarkan karakteristik umur, pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan kategori cukup terbanyak pada kelompok usia tahun 14 orang (77,8%), demikian juga tingkat pengetahuan kategori kurang terbanyak pada kelompok usia tahun sebanyak 25 orang (89,3%). Berdasarkan karakteristik pendidikan, pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan kategori cukup ,9 44,7 40,4 terbanyak pada kelompok berpendidikan SMA yaitu 9 orang (50,0%), demikian juga tingkat pengetahuan ibu dengan kategori kurang terbanyak pada kelompok berpendidikan SMA yaitu 12 (42,9%). Berdasarkan karakteristik pekerjaan, pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan kategori cukup terbanyak pada kelompok pekerjaan swasta yaitu 8 0rang (44,4%), dan tingkat pengetahuan ibu dengan kategori kurang terbanyak pada kelmpok pekerjaan wiraswasta yaitu 14 orang (50,0%).

26 55 Berdasarkan karakteristik paritas, pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan kategori cukup terbanyak pada kelompok paritas multipara yaitu 8 orang (44,4%). Dan tingkat pengetahuan ibu dengaan kategori kurang terbanyak pada kelompok paritas grandemulti yaitu 13 orang (44,4%).

27 56 B. Pembahasan 1. Tingkat pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I mengenai gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan berdasarkan status gizi, gangguan sistem pencernaan, dan sistem imunitas berdasarkan kategori baik, cukup, kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu sebagian besar adalah kurang 28 responden (59,6%) dengan jumlah responden 47. Dikatakan kurang karena berdasarkan mayoritas pekerjaan ibu yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta adalah sebagai wiraswasta sebanyak 19 responden (40,4%). Pekerjaan dapat mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif karena ibu bekerja yang sibuk dengan pekerjaanya sehingga dalam mencari informasi tentang ASI khususnya tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan waktu yang dimiliki oleh ibuibu bekerja kurang. Diperkuat lagi dengan hasil tabulasi silang bahwa ibu yang berpengetahuan kurang terbanyak pada ibu yang bekerja sebagai wiraswasta. Menurut Notoatmodjo (2010) bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya sehingga ibu-ibu tidak mempunyai banyak waktu untuk mendapatkan informasi. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah informasi, informasi yang diberikan

28 57 tentang kebiasaan hidup sehat dan cara pencegahan penyakit diharapkan akan terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan dalam diri individu atau kelompok sasaran yang berdasarkan kesadaran dan kemauan individu yang bersangkutan (Nursalam, 2008). Ibu bekerja merupakan salah satu factor yang menghambat pemberian ASI eksklusif karena singkatnya masa cuti hamil dan melahirkan, sehingga ibu harus kembali bekerja sebelum pemberian ASI eksklusif berakhir secara sempurna, terutama yang tinggal diperkotaan (Prasetyono, 2011). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dahlan A., Mubin, F. (2010) tentang hubungan status pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang bekerja yang tidak memberikan ASI eksklusif 50 orang (50%) mayoritas pekerjaan ibu adalah sebagai wiraswasta 75 orang (70%) hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara status pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif. 2. Tingkat pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI terhadap status gizi, gangguan sistem pencernaan, sistem imunitas, ASI eksklusif dan Non ASI eksklusif pada bayi usia < 6 bulan. Hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta tingkat pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI terhadap status gizi bayi usia < 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta masih banyak pengetahuan ibu adalah dengan kategori kurang sebanyak 11 orang (23,4%). Pengetahuan kurang bisa terjadi dikarenakan ibu hanya memperoleh informasi dari tenaga kesehatan saat pelaksanaan program penyuluhan. Sedangkan

29 58 informasi dapat diperoleh dari berbagai media misalnya TV, internet, surat kabar dll. Menurut Notoatmodjo (2010) Pengetahuan merupakan hasil tahu dan hasil ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Salah satu factor yang mempengaruhi pengetahuan adalah informasi. Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan karena meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan banyak informaasi dari berbagai media akan dapat meningkatkan pengetahuannya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahmawati, N.A., (2014) tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan pemberian MP-ASI dini di Wilayah Puskesmas Samigaluh II. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan ibu terbanyak adalah kurang yaitu 7 responden (15%) pada ibu yang memberikan MP-ASI dini. Hasil penelitian adalah ada hubungan tingkat pengetahuan ASI eksklusif dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 6-12 bulan. Berdasarkan hasil analisa tingkat pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI terhadap gangguan sistem pencernaan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta kategori pengetahuan ibu yang masih banyak adalah dengan pengetahuan kurang yaitu 11 orang (23,4%). Tingkat pengetahuan ibu pada kategori kurang bisa dikarenakan dari pihak ibu yang hanya sebatas tahu dan belum memahami secara benar tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan, sehingga belum bisa

30 59 mengaplikasikan secara nyata. Tingkat pengetahuan meliputi tahu, memahami, analisa, dan evaluasi (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan merupakan hasil stimulasi informasi yang diperhatikan dan diingat. Informasi berasal dari pendidikan formal maupun Non formal, percakapan, membaca, mendengarkan radio, menonton televisi dan pengalaman hidup seperti pengalaman menyusui anak sebelumnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yuliarti, I. D., (2008) tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu terbanyak adalah dengan pengetahuan kurang yaitu 64 responden (53,3%), dan yang tidak menunjukkan perilaku menyusui eksklusif 26 orang (40,6%). Berdasarkan hasil analisa tingkat pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI terhadap Sistem imunitas pada bayi usia < 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta masih banyak dengan pengetahuan ibu masih kurang yaitu 11 orang (23,4%). Tingkat pengetahuan kurang kemungkinan dipengaruhi oleh pendidikan, rata-rata pendidikan ibu terbanyak adalah SMA yaitu 21 (44,7%). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu. Diperkuat dengan hasil tabulasi silang bahwa ibu dengan pengetahuan kurang terbanyak pada ibu yang berpendidikan SMA yaitu 12 (42,9%). Hasil tersebut juga sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pendidikan berhubungan dengan

31 60 pengembangan dan perubahan kelakuan seseorang. Pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan, dan aspek kelakuan yang lain. Pendidikan adalah proses belajar dan mengajar pola-pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat (Riyanto dan Budiman, 2013). Penelitian ini sejalan dengaan penelitian Widianto, S., Avianti, D., Tyas, M., (2012) Hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dengan sikap terhadap pemberian ASI eksklusif hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan mayoritas pengetahuan responden adalah cukup yaitu 19 responden (63,3%) dengan pendidikan rata-rata SMA 11 reponden (36,7%). Hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta tingkat pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan pada ibu yang memberikan ASI eksklusif adalah dengan kategori cukup sebanyak 15 (65,2%) dari jumlah responden 23. Dilihat dari hasil penelitian bahwa paritas ibu terbanyak adalah grandemulti yaitu 19 (20,4%) pada ibu yang memberikan ASI eksklusif. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pengalaman, pengalaman ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada anak sebelumunya dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Menurut (Notoatmodjo, 2010) selain usia, pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi, kultural dan informasi, pengalaman juga dapat mempengaruhi

32 61 pengetahuan. Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang dihadapi pada masa lalu. Hasil penelitian dengan pengetahuan cukup disebabkan karena sebagian besar responden dalam penelitian ini merupakan ibu dengan pendidikan terakhir sampai tingkat SMA, yaitu 12 responden (12,2%). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan kemungkinan besar mempengaruhi pengetahuan ibu. Hasil tersebut juga sesuai dengan pendapat dari (Nasution, 2007) yang menyatakan bahwa pendidikan berhubungan dengan pengembangan dan perubahan kelakuan anak didik. Pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan dan aspek kelakuan yang lain. Pendidikan adalah proses belajar dan mengajar pola-pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat. Penelitian ini sejalan dengaan penelitian Ibrahim, M., Pangemanan J. N., (2015) tentang Hubungan antara karakteristiik ibu dan perilaku ibu dengan riwayat pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) Hubungan antara karakteristiik ibu dan perilaku ibu dengan riwayat pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI). hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu terbanyak adalah kurang yaitu 95 responden (81,2%) dan rata-rata pendidikan ibu adalah SMA 33 responden (61,1%). Hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta tingkat pengetahuan ibu tentang dampak

33 62 pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan pada ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif adalah dengan kategori cukup sebanyak 18 responden (75,0%). Ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif kemungkinan dipengaruhi oleh pekerjaan. Hal ini dilihat dari Mayoritas pekerjaan ibu yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta adalah sebagai wiraswasta sebanyak 19 responden (40,4%). Pekerjaan pada ibu menyusui akan mempengaruhi produksi ASI karena dapat dipengaruhi oleh kelelahan setelah bekerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2010) bahwa pekerjaan memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas manusia, pekerjaan membatasi kesenjangan antara informasi kesehatan dan praktik yang memotivasi seseorang untuk memperoleh informasi dan berbuat sesuatu untuk menghindari masalah kesehatan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Susilowati, Y., Kristiani I., Hesti, K.Y. (2013) Tingkat pengetahuan ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif. hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu bekerja tentang pemberian ASI eksklusif mayoritas pengetahuan responden adalah cukup yaitu 17 responden (35%).

34 63 C. Keterbatasan Penelitian 1. Keterbatasan penelitian Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel sehingga peneliti tidak dapat menghubungkan variabel yang digunakan peneliti dengan variabel lain. Peneliti ini juga hanya sebatas meneliti tentang tingkat pengetahuan responden tanpa menggali tentang prilakunya.

35 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan diatas maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1. Hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta menunjukkan bahwa dari 47 responden presentase terbanyak tentang gambaran pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI terhadap status gizi pada bayi usia < 6 bulan yaitu kategori kurang 11 responden (23,4%). 2. Tingkat pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI terhadap gangguan sistem pencernaan pada bayi usia < 6 bulan adalah kategori kurang 11 responden (23,4%). 3. tingkat pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI terhadap sistem imunitas pada bayi usia < 6 bulan yaitu kategori kurang yaitu 17 responden (36,2%). 4. Tingkat pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan ibu yang memberikan ASI eksklusif yaitu dengan kategori cukup 15 responden (65,2%) dari 23 responden. 5. Tingkat pengetahuan ibu tenang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan yang Non ASI eksklusif dengan kategori cukup 18 responden (75,0%) dari 24 responden. 64

36 65 B. SARAN Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebaagai berikut : 1. Secara umum hasil penelitian ini sebaiknya dapat digunakan sebagai informasi dan bahan acuan bagi peneliti lain yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan. 2. Bagi mahasiswa Stikes Jendral A. Yani Yogyakarta hasil penelitian ini sebagai tambahan informasi dan sumber bacaan diperpustakaan khususnya tentang dampak pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan. 3. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut tentang dampak pemberian MP-SI tidak hanya meneliti dari faktor umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas, tetapi juga meneliti berdasarkan faktor sosial ekonomi, kultural, dan pengalaman sehingga tidak ada keterbatasan dalam penelitian ini. 4. Bagi bidan di puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta Sebaiknya pihak tenaga kesehatan setempat perlu lebih meningkatkan promosi kesehatan melalui penyuluhan tentang pemberian MP-ASI dan dampak pemberian MP-SI pada bayi usia < 6 bulan sehingga ibu-ibu menyusui mengetahui tentang waktu yang tepat dalam pemberian MP-ASI pada bayi.

37 66 5. Bagi ibu menyusui di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta Ibu menyusui sebaiknya meningkatkan pengetahuan tentang dampak pemberikan MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan, Tidak hanya mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan saat melakukan program penyuluhn tetapi juga dengan mencari informasi melalui media sosial seperti TV, surat kabar, internet dll, untuk menambah pengetahuan ibu tentang dampak pemberin MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan.

38 DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. (2011). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta Arisman (2009). Gizi Dalam Daur Ulang Kehidupan. Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC. Arikunto, S. ( 2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Depkes RI, Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal Tahun Di peroleh pada tanggal 6 Oktober 2013 dari Depkes RI (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Haryono, R dan setianingsih, S. ( 2013). Manfaat ASI EKSKLUSF untuk Buah Hati Anda. Yogyakarta: Gosyen Publishing Hidayat, Azis Alimul. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan teknis Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Dinas Kesehatan Provinsi DIY. (2015). Profil kesehatan D.I Yogyakarta (2015). Irianto, K. (2015). Memahami Berbagai Macam Penyakit. Bandung : Alfabeta Kementrian Kesehatan, RI. (2010). Pedoman Pekan ASI Sedunia (PAS). Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Krisnatuti dan Yenrina. (2008). Menyiapkan Makanan Pendamping ASI (MP- ASI). Jakarta: Puspa Swara. Kartono. (2006). Perilaku Manusia. ISBN. Jakarta. Lestari, Dwi. (2009). tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada anak usia 6-12 bulan. Maryunani, Anik. ( 2012) Inisiasi Menyusui Dini, Asi Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Jakarta: Trans Info Media. Munasir, Z. (2012). Mengenal Alergi Pada Anak. Jakarta: Salemba Medika. Maimunah. (2005). Kamus Istilah Kebidanan. Jakarta EGC.

39 Mufidah, F. (2012). Cermati Penyakit-penyakit Yang Rentan Diderita Anak Usia Sekolah. FlashBook : Yogyakarta. Notoatmodjo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nugroho, Taufan. (2011). ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika. Nasution. (2007). Sosiologi Pendidika. jakarta: Bumi Aksara. Nurjanah, I. (2015). pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI dini. Nursalam. ( 2013). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nugroho, Taufan. (2011). ASI dan Tumor Payudara.Yogyakarta: Nuha Medika. Prasetyono, D. (2012). Buku Pintar Asi Eksklusif, Pengenalan Praktek dan Kemanfaatannya. Yogyakarta: Diva Press. Peristiyowati Y., Siyoto S., Hasdianah, (2014). Pemanfaatan Gizi, Diet, dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika. Prabantini, R. (2010). A & Z Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta: Penerbit Andi. Profil Kesehatan Indonesia Diakses 23 maret Proverawati, K. (2009). Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika. Putra, F., Restuastutu, T.,Haslina, L. (2012). Gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan status gizi bayi usia 6-12 bulan. Puspita, W. (2011). Pola Pemberian Pisang Awak (Musa paradisiaca var. Awak). Status Gizi dan Gangguan Saluran Pencernaan pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara tahun Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara. Roesli, Utami. (2013). Mengenal Asi Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya. Riyanto, Agus. ( 2013). Pengolahan dan Analisis Data Keshatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

40 Sudaryanto, G. (2015). Menu Sehat Untuk Anak Sakit. Jakarta: Penebar Swadaya. Sugiono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta. Suhardjo. (2007). Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Kanisius Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Penerbit Graha Ilmu. Susilowati, Y., Kristiani I., Hesti, K.Y. (2013). Tingkat pengetahuan ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif. Werdayanti, Rina. (2013). Welcome To The Eksklusif Club Khusus untuk Ibu Bekerja Menyusui.Yogyakarta: Familia Wawan, dan Dewi M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Prilaku Manusia. Jakarta: Nuha Medika. Widianto, S., Avianti, D., Tyas, M. (2012). Hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dengan sikap terhadap pemberian ASI Eksklusif. Wulandari. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendika Press