ANALISA PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CALAIS GRAND CITY SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CALAIS GRAND CITY SURABAYA"

Transkripsi

1 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) ANALISA PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CALAIS GRAND CITY SURABAYA Erlin Wahono dan Dr. Hartono Subagio, S.E., M.M. Jurusan Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya wahono.erlin@yahoo.com ; hartono@peter.petra.ac.id Abstrak Perkembangan bisnis ritel di Indonesia yang semakin berkembang pesat membuat persaingan semakin meningkat. Sebagai salah satu bentuk usaha ritel, Calais harus memiliki keunggulan bersaing agar dapat tetap bertahan atau bahkan memenangkan persaingan dalam bisnis ritel. Salah satu cara untuk menciptakan keunggulan bersaing adalah dengan menerapkan strategi bauran pemasaran eceran (retail mix) yang tepat sehingga dapat memuaskan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari Retail Mix (customer service, store design & display, pricing) terhadap Kepuasan Pelanggan di Calais Grand City Surabaya serta mengetahui faktor mana yang berpengaruh dominan terhadap Kepuasan Pelanggan di perusahaan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner kepada 110 responden konsumen dari Calais Grand City Surabaya. Alat analisa yang digunakan untuk mengukur pengaruh Retail Mix terhadap Kepuasan Pelanggan adalah analisa regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan keenam variabel retail mix secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Calais Grand City Surabaya. Sedangkan faktor yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan pelanggan di café ini adalah pricing atau harga produk. Kata Kunci Bauran komunikasi, bauran pemasaran eceran, desain dan display toko, harga, kepuasan pelanggan, layanan pelanggan, lokasi, merchandise assortment. I I. PENDAHULUAN NDONESIA berada di urutan keempat untuk negara dengan populasi terbesar di dunia, setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang sangat besar inilah yang menjadi daya tarik bagi para pengusaha untuk membuka bisnis ritel, sehingga bisnis ritel pun menjadi berkembang cukup pesat di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia yang paling pokok, maka usaha service retail yang paling diminati di Indonesia saat ini adalah usaha yang bergerak di bidang makanan atau minuman (food and beverages). Café merupakan salah satu tempat makan yang cukup digemari oleh kaum urban saat ini. Perkembangan café yang semakin meningkat inilah yang menimbulkan munculnya inovasi- inovasi, terutama terhadap produk teh. Calais, sebagai salah satu café yang membuka gerainya di Grand City Mall Surabaya pada bulan April 2012 lalu, juga ikut menawarkan inovasi terhadap produk teh, kopi dan susu. Dalam bidang usaha tersebut, ternyata Calais tidak sendiri, namun ada beberapa pesaing yang juga menjual produk sejenis, yaitu Quickly, Cha Time, Tea Presso, dan lain sebagainya yang memaksa Calais untuk bersaing. Karena merupakan usaha ritel yang cukup baru, agar tidak kalah bersaing, tentu saja Calais harus menetapkan sebuah strategi yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Salah satu strategi yang digunakan oleh Calais untuk memuaskan pelanggannya adalah dengan menetapkan strategi retail mix yang terdiri dari customer service, store design & display, communication mix, location, merchandise assortment, dan pricing. Apabila variabel-variabel ini memiliki kinerja sesuai dengan harapan konsumen, maka pelanggan akan merasa puas. Pelaksanaan retail mix yang tepat akan dapat memuaskan pelanggan. Kepuasan konsumen akan terjadi ketika nilai dan customer service yang disediakan dalam pengalaman retailing sesuai atau melebihi harapan konsumen. (Berman dan Evans 2010, p.38). Menurut Levy dan Weitz (2009, p.21), retail mix adalah alat yang digunakan untuk mengimplementasikan, menangani perkembangan strategi ritel yang dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan dari target market lebih baik dari pada kompetitor. Strategi-strategi retail mix yang telah dilakukan oleh Calais bertujuan untuk membuat konsumen merasa puas sehingga konsumen akhirnya senang dan mau membeli minuman di Calais daripada membeli di tempat pesaingnya. Peneliti mengangkat tema analisa pengaruh retail mix (customer service, store design & display, communication mix, location, merchandise assortment, dan pricing) terhadap kepuasan pelanggan di Calais Grand City Surabaya karena peneliti ingin mengetahui apakah pelanggan di café Calais tersebut sudah merasa puas dengan strategi retail mix yang dijalankan di dalam café yang masih tergolong baru tersebut. Selain itu, berdasarkan temuan lapangan yang didapat, peneliti juga ingin melihat apakah pelanggan sudah merasa puas dengan lokasi Calais yang tergolong kurang strategis dan apakah pelanggan sudah merasa puas dengan ketersediaan produk (product availability) yang cukup sering kosong di Calais Grand City Surabaya. Peneliti juga tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang strategi manakah yang berpengaruh dan strategi mana yang kurang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dari Calais. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui strategi manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap kepuasan pelanggan sehingga akhirnya dapat membantu

2 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) Calais untuk mengembangkan strateginya, mempertahankan relasi dengan pelanggan, dan memperbaiki kekurangankekurangan yang didapat. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah retail mix (customer service, store design & display, communication mix, location, merchandise assortment, dan pricing) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di Calais Grand City Surabaya? 2. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di Calais Grand City Surabaya? TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui apakah retail mix (customer service, store design & display, communication mix, location, merchandise assortment, dan pricing) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di Calais Grand City Surabaya. 2. Mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di Calais Grand City Surabaya. RETAIL II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Levy & Weitz (2009, p.6), Retailing is the set of business activities that adds value to the products and service sold to consumers for their personal or family use. Yang berarti retailing adalah serangkaian kegiatan usaha yang memberikan nilai tambah terhadap produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau keluarga. Menurut Berman & Evans (2010, p.4), Retailing encompasses the business activities involved in selling goods and service to consumers for their personal, family, or household use. Yang berarti retailing meliputi kegiatan usaha yang terlibat dalam penjualan barang dan jasa kepada konsumen untuk penggunaan pribadi mereka, keluarga, atau rumah tangga. Menurut Dunne, Lusch, dan Griffith (2002, p.7), retailing adalah kegiatan akhir dan langkah-langkah yang diperlukan untuk menempatkan barang dagangan yang dibuat dimanapun tempatnya, ke tangan konsumen atau untuk menyediakan layanan untuk konsumen. RETAIL MIX Gambar 1. Elemen di Dalam Retail Mix Sumber: Levy & Weitz (2009, p.21) Menurut Levy & Weitz (2009, p.21) element dalam retail mix terdiri dari location, merchandise assortments, pricing, customer service, store design and display, dan communication mix. 1. Customer service Menurut Levy & Weitz (2009, p.539), customer service is the set of activities and programs undertaken by retailers to make the shopping experience more rewarding for their customers. Yang berarti customer service adalah serangkaian kegiatan dan program yang dilakukan oleh retailer untuk membuat pengalaman belanja lebih bermanfaat bagi para pelanggan mereka. Menurut Levy & Weitz (2009, p ), terdapat 5 persepsi digunakan konsumen untuk mengevaluasi customer service, yaitu dengan menggunakan service quality, diantaranya: a. Tangible (berwujud) Merupakan tampilan dari fasilitas fisik, peralatan, personil, dan material komunikasi. b. Reliability (kehandalan) Merupakan kemampuan untuk melakukan pelayanan secara terpercaya dan akurat, seperti melakukan pelayanan sesuai dengan perjanjian atau yang telah di kontrakkan atau waktu janji pengiriman. c. Responsiveness (daya tanggap) Merupakan kerelaan untuk membantu konsumen dan menyediakan layanan yang cepat, seperti kembali menelepon dan mengirim segera. d. Assurance (kepastian) Merupakan pengetahuan dan kesopanan dari karyawan dan kemampuan mereka untuk menyampaikan kepercayaan dan kenyamanan, seperti mempunyai tenaga penjual yang telah sepenuhnya dilatih. e. Empathy (empati) Mengacu pada kepedulian, penyediaan perhatian khusus kepada konsumen, seperti pelayanan personal, menerima catatan dan , atau pengenalan dengan nama. Dapat dikatakan bahwa dimensi layanan (service quality) berbicara mengenai bagaimana membuat konsumen senang dengan pelayanan yang baik dan benar melalui ketanggapan, kehandalan, pemahaman, pemenuhan janji kepada konsumen dan sebagainya. 2. Store design & display Levy & Weitz (2009, p.508) mengatakan The primary objective of a store design is to implement the retailer s strategy. The design must be consistent with and reinforce the retailer s strategy by meeting the needs of the target market and building a sustainable competitive advantage. Yang berarti tujuan utama dari desain toko adalah untuk menerapkan strategi pengecer. Desain harus konsisten dan dapat memperkuat strategi retail dengan memenuhi kebutuhan dari target pasar serta membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Adapun strategi retail didalamnya menurut Levy & Weitz (2009, p ), meliputi: a. Store design Layout, yaitu penataan toko yang menarik akan memberikan kenyamanan bagi konsumen. Signage and Graphics, yaitu papan penanda dan

3 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) gambaran seperti lukisan atau foto. Feature Areas, yaitu area di dalam toko yang dirancang untuk mendapatkan perhatian pelanggan. b. Space management, yaitu pengelolaan peletakan barang di dalam toko. c. Visual merchandising, yaitu presentasi dari sebuah toko dan barang dagangan dengan cara-cara yang akan menarik pelanggan potensial. d. Atmospheric, mengacu pada desain suasana yang dapat merangsang persepsi pelanggan dan respon emosional sehingga pada akhirnya mempengaruhi perilaku pembelian mereka sehingga dapat menciptakan mood atau perasaan yang dapat merepresentasikan image toko, yaitu melalui lighting (pencahayaan), color (pemilihan warna), music (pemilihan lagu), scent (penggunaan wewangian). 3. Communication mix Menurut Levy & Weitz (2009, p.447) metode dalam mengkomunikasikan informasi kepada konsumen terdiri dari beberapa metode, yaitu: a. Paid impersonal communication, yaitu komunikasi berbayar yang tidak pribadi seperti: Advertising Suatu bentuk komunikasi yang dibayar oleh pelanggan menggunakan media impersonal, misalnya surat kabar, radio, TV, direct mail, dan internet. Sales promotion Penawaran yang memiliki nilai tambah dan insentif untuk pelanggan yang datang mengunjungi toko atau membeli barang dagangan dalam periode waktu tertentu. Store atmosphere Kombinasi karateristik fisik toko, baik desain arsitekturnya, layout, display barang, warna, temperatur, pencahayaan, suara, dan lain-lain akan secara bersamaan membangun image di benak pelanggan. Web site Media yang dapat diakses dengan menggunakan internet yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, biasanya digunakan oleh retailer untuk turut membantu dalam membangun brand image. Biasanya berisi lokasi toko, jadwal event yang akan dilaksanakan, produk dan jasa yang tersedia dan dijual. Community building Membangun sebuah komunitas, kegiatan ini menawarkan kesempatan kepada pelanggan yang mempunyai ketertarikan untuk mempelajari tentang suatu produk dan service yang mendukung hobby mereka. b. Paid personal communication, yaitu komunikasi berbayar yang pribadi seperti: Personal selling, adalah komunikasi di mana para sales membantu memenuhi kebutuhan pelanggan melalui komunikasi langsung (tatap muka). , adalah komunikasi pribadi melalui internet dalam bentuk seperti surat. Direct mail, adalah komunikasi dengan menggunakan brosur, katalog, dan lain-lain. M-commerce, adalah komunikasi melalui internet dengan menggunakan mobile commerce. c. Unpaid impersonal communication, yaitu komunikasi tidak pribadi dan tidak berbayar seperti komunikasi public (publicity) yang tidak dipungut pembayaran apabila masuk dalam acara wisata kuliner Surabaya. d. Unpaid personal communication, yaitu komunikasi pribadi tidak berbayar antara sesama orang mengenai suatu toko tertentu melalui word of mouth. 4. Location Dalam mengevaluasi dan memilih tempat secara spesifik, retailer perlu menyadari tiga faktor penting yang dapat mempengaruhi konsumen untuk datang, yaitu: karaterisitk dari tempat lokasi (Retail Site Location), karateristik lokasi perdagangan dari sudut toko, dan estimasi penjualan yang bisa didapatkan dari lokasi toko. a. Site charateristic Karateristik yang ada akan memberikan pengaruh terhadap penjualan toko, hal hal yang dipertimbangkan adalah: Traffic flow yang melalui toko, yaitu jumlah kendaraan dan pejalan kaki yang melalui lokasi, dan juga arus lalu lintas di lokasi toko. Sebab saat lalu lintas benar-benar padat, maka banyak pelanggan yang akan lebih menyukai untuk berhenti dan berbelanja di toko. Accesibility, yaitu kemudahan untuk mengakses toko yang juga sama pentingnya dengan traffic. b. Location charateristics Lahan parkir Jumlah, kualitas, keamanan, dan jarak dari lahan parkir yang tersedia. Visibility Kemudahan toko dilihat oleh orang-orang yang berada di jalan. Adjacent retailer Toko lain yang berdekatan (baik pesaing maupun bukan), yang memungkinkan untuk menimbulkan suatu traffic yang baik. c. Restriction & cost Biaya yang terkait dengan keberadaan lokasi toko, seperti biaya sewa. d. Location within a shopping center (lokasi di dalam pusat perbelanjaan) Lokasi di dalam sebuah pusat perbelanjaan dapat mempengaruhi penjualan dan biaya sewa, lokasi yang baik tentunya memiliki harga sewa yang lebih mahal. 5. Merchandise assortments Menurut Levy & Weitz (2009, p.37) Assortment is the number of different items in a merchandise category. Yang berarti assortment adalah jumlah item yang berbeda dalam kategori barang dagangan. Mereka mengatakan bahwa assortment plan mencerminkan: a. Variety or breadth Adalah jumlah dari kategori barang dagangan yang berbeda yang ditawarkan. b. Assortment or depth Adalah jumlah dari SKU / items yang berbeda di dalam suatu kategori barang dagangan. Selain itu, dalam merchandise assortment, product availability (ketersediaan produk) juga perlu diperhatikan. Menurut Levy & Weitz (2009, p.352), ketersediaan produk didefinisikan sebagai persentase dari permintaan SKU tertentu

4 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) yang dirasa memuaskan sehingga tidak ada konsumen yang kehabisan barang yang hendak dibelinya. 6. Retail pricing Menurut Levy & Weitz (2009, p.414) retail pricing adalah value yang dirasakan oleh konsumen dan rasio yang diterima oleh pelanggan. Ada 4 faktor yang mempengaruhi retailer dalam pembentukan harga, yaitu: a. Customer price sensitivity and cost, saat harga suatu produk naik maka penjualan dari suatu produk akan berkurang karena hanya sedikit pelanggan yang merasa bahwa produk yang ditawarkan adalah produk yang memiliki nilai tambah yang baik. Sensitivitas harga konsumen akan menentukan berapa banyak unit yang akan terjual pada tingkat harga yang berbeda. b. Cost of the merchandise and services, yaitu biaya dari merchandise dan service. c. Competition, yaitu kompetisi dengan pesaing dengan mempertimbangkan bahwa harga yang dipatok oleh kompetitor juga menjadi patokan harga yang akan diberikan pada suatu produk. Harga yang diberikan bisa di atas atau di bawah harga kompetitor. d. Peraturan hukum yang membatasi penetapan harga, retailer perlu mematuhi peraturan legal (hukum) dan isu-isu etis dalam menetapkan harga. Menurut Grewal & Levy (2010, p.401) ada beberapa implikasi strategi harga, yaitu: a. Profit oriented Orientasi terhadap keuntungan, dengan kebijakan perusahaan untuk mendapatkan paling sedikit 18% profit margin untuk mencapai tujuan tertentu. b. Sales oriented Menentukan harga yang sangat rendah untuk menghasilkan penjualan baru dan mengambil penjualan dari pesaing, walaupun profit yang didapatkan sangat kecil. c. Competitor oriented Menentukan harga yang sangat rendah untuk menjatuhkan para pesaingnya. d. Customer oriented Memiliki target segmen konsumen yang sangat menyukai produk dengan nilai manfaat yang tinggi, dan menentukan harga yang relatif tinggi (premium pricing). KEPUASAN PELANGGAN Menurut Kotler dan Keller (2009, p.164), Satisfaction reflects a person s judgements of a product s perceived performance (or outcome) in relationship to expectation yang berarti kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa yang dihasilkan dari perbandingan performance produk terhadap ekspektasi mereka. Jika performance gagal memenuhi ekspektasi, maka pelanggan menjadi tidak puas. Jika performance sesuai dengan ekspektasi, maka pelanggan menjadi puas. Jika performance melebihi ekspektasi, maka pelanggan merasa sangat puas. Soelasih (2004) dalam Tony Wijaya (2005) mengemukakan tentang harapan dan persepsi sebagai berikut: 1. Nilai harapan = nilai persepsi maka konsumen puas 2. Nilai harapan < nilai persepsi maka konsumen sangat puas 3. Nilai harapan > nilai persepsi maka konsumen tidak puas Nilai harapan dibentuk melalui pengalaman masa lalu, komentar atau saran dari konsumen dan informasi dari pesaing. Adapun nilai persepsi adalah kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen dalam upaya memuaskan konsumen. KERANGKA KONSEPTUAL Customer service Store design & display Communication mix Location Merchandise assortments Pricing HIPOTESIS Hipotesis 1: Hipotesis 2: JENIS PENELITIAN Gambar 2. Kerangka Konseptual Variabel retail mix (X) (customer service, store design & display, communication mix, location, merchandise assortment, dan pricing) mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y) Ada variabel di dalam retail mix (X) yang berpengaruh paling dominan terhadap kepuasan pelanggan (Y) III. METODOLOGI PENELITIAN Kepuasan pelanggan Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada responden untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan tujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2002, p.105). Hubungan sebab akibat dari penelitian ini adalah mengungkapkan pengaruh retail mix yang terdiri dari customer service, store design & display, pricing terhadap kepuasan pelanggan di Calais Grand City Surabaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini menekankan pada keluasan informasi, (bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas, sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. (Sugiyono, 2005, p.7).

5 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang pernah membeli produk di Calais Grand City Surabaya. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah pelanggan yang pernah membeli produk di Calais Grand City Surabaya dalam 3 bulan terakhir. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, dimana semua populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk menjadi responden dan pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan peneliti (Simamora, 2004, p.197). Sedangkan metode pengambilan sampelnya adalah convenience sampling dimana peneliti mencoba untuk mendapatkan sampel yang berada di sekitar peneliti (Malhotra, 2004, p.321). Menurut Green (1991), untuk mengetahui jumlah sampel untuk penelitian regresi, dapat menggunakan rumus 50+8n, di mana n adalah jumlah variabel yang digunakan di dalam penelitian. Sehingga jumlah sampel pada penelitian ini adalah 50+8(7) = 106, dibulatkan menjadi 110 responden. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Dalam penelitian ini variabel independen yang ditetapkan adalah 6 variabel dari retail mix (X) dan variabel dependen yang ditetapkan adalah kepuasan pelanggn (Y). Variabel independen (bebas) 1. Customer service (X 1 ) a. Kebersihan di dalam café b. Kesesuaian antara produk yang dipesan dengan yang didapat c. Tanggapan karyawan terhadap complaint pelanggan d. Kemampuan karyawan menyampaikan informasi e. Keramahan karyawan saat melayani pelanggan 2. Store design and display (X 2 ) a. Desain interior di dalam café b. Kemenarikan papan nama Calais (signage) c. Pemilihan gambar yang digunakan sebagai hiasan dinding café d. Pencahayaan di dalam café e. Musik yang dipasang di dalam café 3. Communication mix (X 3 ) a. Promosi stamp b. Event yang diadakan oleh Calais c. Kemenarikan Facebook Calais d. Kemenarikan Twitter Calais e. Ketersediaan topi, kumis, dan pita untuk berfoto 4. Location (X 4 ) a. Lokasi Calais di dalam mall yang mudah dijangkau b. Lokasi Calais di dalam mall yang terlihat jelas c. Lokasi Calais yang Strategis 5. Merchandise assortments (X 5 ) a. Kelezatan minuman b. Variasi menu minuman c. Ketersediaan produk (produk jarang kosong) 6. Pricing (X 6 ) a. Harga yang terjangkau b. Harga sesuai dengan kualitas produk c. Kemudahan pembayaran (cash, kartu kredit/debit) Variabel dependen (terikat) 7. Kepuasan Pelanggan (Y) a. Performa (kinerja) Calais sesuai dengan ekspektasi pelanggan b. Performa Calais sesuai dengan requirement (keinginan) pelanggan METODE ANALISA DATA ANALISA REGRESI LINEAR BERGANDA Menurut Malhotra (2004, p.502), analisa regresi adalah prosedur statistik untuk menganalisa hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Jika terdapat dua atau lebih variabel bebas maka menggunakan analisa regresi linear berganda. Dengan demikian dapat diketahui seberapa besar pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Malhotra (2004,p.512) rumus yang dapat digunakan sebagai perhitungan analisa regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 (1) Keterangan: Y = kepuasan pelanggan (dependen) a = konstanta X 1 = cutomer service (independen) X 2 = store design & display (independen) X 3 = communication mix (independen) X 4 = location (independen) X 5 = merchandise assortment (independen) X 6 = pricing (independen) b 1 = koefisien regresi X 1 b 2 = koefisien regresi X 2 b 3 = koefisien regresi X 3 b 4 = koefisien regresi X 4 b 5 = koefisien regresi X 5 b 6 = koefisien regresi X 6 PENGUJIAN SIMULTAN (UJI F) Uji F merupakan metode pengujian dalam statistik yang digunakan untuk menguji besarnya pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kegunaan dari Uji F ini adalah untuk menguji apakah variabel customer service (X 1 ), store design & display (X 2 ), communication mix (X 3 ), location (X 4 ), merchandise assortment (X 5 ), dan pricing (X 6 ) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y) di Calais Grand City. Langkah-langkah melakukan Uji F adalah sebagai berikut: 1.) Merumuskan hipotesa statistik H 0 : b 1, b 2, b 3, b 4, b 5, b 6 = 0, berarti variabel-variabel bebas (X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, X 6 ) secara berganda tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). H a : b 1, b 2, b 3, b 4, b 5, b 6 0, berarti variabel-variabel bebas (X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, X 6 ) secara berganda berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). 2.) Menentukan nilai kritis (F tabel ) Dipilih level of significant (α) = 5% (0,05) Derajat bebas pembilang (df1) = k Derajat bebas pembagi (df) = n k 1

6 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) ) Menghitung nilai statistik (F hitung ) dapat dicari dengan menggunakan rumus: (2) Dimana: SS reg = sum square regression SS res = sum square residual df = degrees of freedom 4.) Kriteria perhitungan H 0 ditolak dan H a diterima apabila F hitung > F tabel H 0 diterima dan H a ditolak apabila F hitung < F tabel PENGUJIAN PARSIAL (UJI T) Uji t merupakan metode pengujian dalam statistik yang digunakan untuk menguji besarnya pengaruh semua variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Kegunaan dari Uji t ini adalah untuk menguji apakah variabel customer service (X 1 ), store design & display (X 2 ), communication mix (X 3 ), location (X 4 ), merchandise assortment (X 5 ), dan pricing (X 6 ) secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y) di Calais Grand City. Langkah-langkah melakukan Uji t adalah sebagai berikut: 1.) Merumuskan hipotesa statistik H 0 : bi = 0, berarti variabel bebas (X i ) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). H a : bi 0, berarti variabel bebas (X i ) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). 2.) Menentukan nilai kritis (t tabel ) Dipilih level of significant (α/2) = 5%/2 (0,025) Derajat bebas pembagi (df) = n k 1 3.) Menghitung nilai statistik t (t hitung ) dapat dicari dengan menggunakan rumus: Dimana: bi = koefisien regresi SE(bi) = standard error koefisien regresi 4.) Kriteria perhitungan H 0 ditolak dan H a diterima apabila t hitung > t tabel H 0 diterima dan H a ditolak apabila t hitung < t tabel ANALISA KOEFISIEN DETERMINASI R 2 Koefisien determinasi berganda adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Malhotra (2004, p.515), rumus koefisien determinasi berganda adalah sebagai berikut: Keterangan : R 2 = koefisien determinasi berganda SS Reg = Regression sum of squares SS y = Total sum of squares Nilai R 2 bervariasi dari 0 sampai 1, yang artinya jika R 2 = 1 maka variabel bebas memberikan pengaruh terhadap variabel terikat, namun jika R 2 = 0 maka variabel bebas tidak memberikan pengaruh terhadap variabel terikat. Semakin R 2 semakin tinggi atau mendekati 1, maka model yang digunakan semakin baik. (3) (4) IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN Penilaian 110 responden terhadap retail mix yang diterapkan di Calais Grand City Surabaya. DESKRIPSI JAWABAN RESPONDEN Customer Service Tabel 1. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Customer Service Kebersihan di dalam café 3.94 Puas Kesesuaian antara produk yang dipesan dengan yang didapat 3.81 Puas Tanggapan karyawan terhadap complaint pelanggan 3.71 Puas Kemampuan karyawan menyampaikan informasi 3.82 Puas Keramahan karyawan saat melayani pelanggan 3.94 Puas Total 3.84 Puas responden terhadap variabel Customer Service adalah sebesar 3.84, yang berarti unsur pelayanan dari Calais Grand City Surabaya sudah memuaskan bagi pelanggan. Store design and display Tabel 2. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Store design and display Desain interior di dalam café 4.22 Sangat puas Kemenarikan papan nama Calais (signage) 4.24 Sangat puas Pemilihan gambar yang digunakan sebagai hiasan dinding cafe 4.18 Puas Pencahayaan di dalam café 3.85 Puas Musik yang dipasang di dalam café 3.92 Puas Total 4.08 Puas responden terhadap variabel Store Design and Display adalah sebesar 4.08, yang berarti secara umum penataan layout dan design di Calais Grand City Surabaya sudah dirasakan memuaskan bagi pelanggan. Communication Mix Tabel 3. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Communication Mix Promosi stamp 3.82 Puas Event yang diadakan oleh Calais 3.66 Puas Kemenarikan Facebook Calais 3.65 Puas Kemenarikan Twitter Calais 3.69 Puas Ketersediaan topi, kumis, dan pita untuk berfoto 4.13 Puas Total 3.79 Puas responden terhadap variabel Communication Mix adalah sebesar 3.79, yang berarti rata-rata pelanggan beranggapan bahwa aspek promosi yang dilakukan sudah memuaskan.

7 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) Location Tabel 4. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Location Lokasi Calais di dalam mall yang mudah 3.65 Puas dijangkau Lokasi Calais di dalam mall yang terlihat 3.52 Puas jelas Lokasi Calais yang Strategis 3.50 Puas Total 3.56 Puas responden terhadap variabel Location adalah sebesar 3.56, yang berarti rata-rata pelanggan yang menjadi responden beranggapan bahwa lokasi café Calais di Grand City Surabaya sudah memuaskan. Merchandise Assortment Tabel 5. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Merchandise Assortment Kelezatan minuman 3.65 Puas Variasi menu minuman 3.88 Puas Ketersediaan produk (produk jarang 3.26 Netral kosong) Total 3.60 Puas responden terhadap variabel Merchandise Assortment adalah sebesar 3.60, yang berarti rata-rata pelanggan beranggapan bahwa kualitas produk di café Calais sudah baik sehingga memberikan kepuasan bagi mereka. Pricing Tabel 6. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Pricing Harga yang terjangkau 3.60 Puas Harga sesuai dengan kualitas produk 3.62 Puas Kemudahan pembayaran (cash, kartu 3.79 Puas kredit/debit) Total 3.67 Puas responden terhadap variabel Pricing adalah sebesar 3.67, yang berarti rata-rata pelanggan yang menjadi responden beranggapan bahwa pemilihan harga produk dirasa sudah memuaskan Kepuasan Pelanggan Tabel 7. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Pelanggan Performa (kinerja) Calais sesuai dengan 3.65 Puas ekspektasi pelanggan Performa Calais sesuai dengan requirement 3.68 Puas (keinginan) pelanggan Total 3.67 Puas responden terhadap variabel Kepuasan Pelanggan adalah sebesar Artinya, rata-rata jawaban dari responden adalah Puas, sehingga dapat disimpulkan bahwa performa kerja di cafe Calais Grand City Surabaya telah sesuai dengan ekspektasi (harapan) dan requirement (keinginan) para pelanggan. ANALISA REGRESI LINEAR BERGANDA Model regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah: Y = X X X X X X 6 Dengan penjelasan dari masing-masing koefisien regresi sebagai berikut: 1. Nilai koefisien regresi variabel Customer Service (X1) adalah sebesar 0.210, artinya X1 berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pelanggan. 2. Nilai koefisien regresi variabel Store Design and Display (X2) adalah sebesar 0.249, artinya X2 berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pelanggan. 3. Nilai koefisien regresi variabel Communication Mix (X3) adalah sebesar 0.270, artinya X3 berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pelanggan. 4. Nilai koefisien regresi variabel Location (X4) adalah sebesar 0.127, artinya jika X4 berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pelanggan. 5. Nilai koefisien regresi variabel Merchandise Assortment (X5) adalah sebesar 0.154, artinya X5 berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pelanggan. 6. Nilai koefisien regresi variabel Pricing (X6) adalah sebesar 0.230, artinya X6 berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pelanggan. KOEFISIEN KORELASI (R) DAN KOEFISIEN DETERMINASI BERGANDA (R SQUARE) Tabel 8. Nilai R dan R Square R R Square Koefisien korelasi (R) sebesar menunjukkan bahwa hubungan variabel bebas Customer Service (X1), Store Design and Display (X2), Communication Mix (X3), Location (X4), Merchandise Assortment (X5) dan Pricing (X6) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) adalah sangat kuat. Koefisien Determinasi (R 2 ) sebesar memiliki arti bahwa pengaruh variabel bebas yaitu Customer Service (X1), Store Design and Display (X2), Communication Mix (X3), Location (X4), Merchandise Assortment (X5) dan Pricing (X6) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) adalah sebesar 70.6% dan sisanya 29.4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini. UJI HIPOTESIS PENGARUH SIMULTAN (UJI F) Tabel 9. Hasil Uji F Model Sum of Mean df Squares Square F hitung Sig. Regression Residual Total Berdasarkan nilai statistik pada Tabel 9, dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah atau lebih besar dari F tabel 2.19 (df 1 =6, df 2 =103, α=0.05) dan nilai signifikansi uji F adalah nol atau kurang dari 0.05 (α=5%), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Customer Service (X1), Store Design and

8 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) Display (X2), Communication Mix (X3), Location (X4), Merchandise Assortment (X5) dan Pricing (X6) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu Kepuasan Pelanggan (Y), sehingga Hipotesis 1 penelitian dapat diterima. UJI HIPOTESIS PENGARUH PARSIAL (UJI T) Tabel 10. Hasil Uji t Variabel Penelitian t hitung Sig. Customer Service (X1) Store Design and Display (X2) Communication Mix (X3) Location (X4) Merchandise Assortment (X5) Pricing (X6) Berdasarkan Tabel 10, variabel bebas Customer Service (X1), Store Design and Display (X2), Communication Mix (X3), Location (X4), Merchandise Assortment (X5), dan Pricing (X6) masing-masing menghasilkan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel (df=103, α/2= Selain itu, nilai signifikansi uji t juga lebih kecil dari 0.05 (α=5%). Dari sini, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial masingmasing variabel tersebut yaitu Customer Service (X1), Store Design and Display (X2), Communication Mix (X3), Location (X4), Merchandise Assortment (X5), dan Pricing (X6) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. Hal ini berarti apabila performa Customer Service (X1), Store Design and Display (X2), Communication Mix (X3), Location (X4), Merchandise Assortment (X5), dan Pricing (X6) semakin baik, maka akan meningkatkan Kepuasan Pelanggan di Calais Grand City Surabaya secara nyata. NILAI BETA DAN KOEFISIEN DETERMINASI PARSIAL (R SQUARE PARTIAL) Tabel 11. Nilai Beta dan Koefisien Determinasi Parsial (R square partial) R R 2 Variabel Penelitian Beta Partial Partial Customer Service (X1) Store Design and Display (X2) Communication Mix (X3) Location (X4) Merchandise Assortment (X5) Pricing (X6) Dilihat dari nilai Beta, variabel bebas (X) yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y) adalah variabel Pricing (X6) karena variabel tersebut memiliki nilai Beta terbesar yaitu 0.241, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor harga makanan dan minuman di cafe Calais di Grand City Surabaya adalah faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan. Dari hasil ini Hipotesis 2 penelitian dapat diterima. Selain nilai Beta, untuk mengetahui variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat adalah dengan menggunakan nilai koefisien determinasi parsial (R 2 Parsial). Berdasarkan Tabel 11, dapat diketahui bahwa variabel Pricing (X6) adalah variabel dengan nilai R 2 parsial terbesar yaitu 0.111, sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh variabel Pricing terhadap Kepuasan Pelanggan adalah 11.1%. Dari hasil ini Hipotesis 2 penelitian dapat diterima. KESIMPULAN V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Variabel customer service, store design & display, pricing secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan Calais Grand City Surabaya. Berdasarkan hasil ini, hipotesis pertama penelitian ini dapat diterima dan terbukti kebenarannya. 2. Variabel pricing merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap Kepuasan Pelanggan. Berdasarkan hasil ini, hipotesis kedua penelitian ini dapat diterima dan terbukti kebenarannya. 3. Terdapat faktor lain sebesar 29.4% yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Calais Grand City Surabaya selain Retail mix (customer service, store design & display, pricing) yang mempengaruhi Kepuasan pelanggan Calais Grand City Surabaya sebesar 70.6%. Menurut penulis, faktor lain yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan di Calais Grand City Surabaya adalah experiental marketing, dimana Calais berusaha untuk menarik perhatian pelanggan dengan menggunakan pendekatan yang tidak hanya menjual produk saja, melainkan mempunyai suatu diferensiasi dengan tambahan-tambahan berupa experience (pengalaman) di dalamnya agar Calais memiliki competitive advantage (keunggulan bersaing) dibanding pesaingnya sehingga dapat menanamkan suatu pengalaman unik yang tidak terlupakan di dalam benak pelanggan, yang dapat menambah value dari Calais itu sendiri. Dengan tertanamnya pengalaman yang unik tersebut di dalam benak pelanggan, maka pelanggan akan merasa puas. 4. Berdasarkan penelitian, karakteristik dari konsumen Calais Grand City Surabaya didominasi oleh perempuan (74.5%) dengan usia antara 20 hingga 24 tahun (52.7%) yang masih berstatus pelajar (83.6%). 5. Berdasarkan analisa mean (rata-rata) terhadap jawaban responden dapat diketahui bahwa pelanggan sudah merasa puas dengan customer service, store design & display, pricing di Calais Grand City Surabaya. SARAN 1. Customer Service Sesegera mungkin karyawan membersihkan dan merapikan meja pelanggan setelah pelanggan meninggalkannya agar lebih menjaga kebersihan Lebih ramah dalam melayani pelanggan dengan memberi sapaan Melatih karyawan untuk menyediakan minuman dengan lebih cepat tanpa mengurangi kualitas produk 2. Store Design & Display Desain interior di dalam didesain mengikuti tema-tema yang berjalan saat ini Jumlah meja dan tempat duduk ditambah Musik tidak dipasang terlalu keras 3. Communication Mix

9 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) Sales Promotion berupa flavor of the month Menjaga kondisi atribut foto, menambah jumlah atribut foto, dan variasi atribut foto yang dapat digunakan sebagai word of mouth 4. Location Apabila memiliki dana yang cukup, sebaiknya Calais memperluas cafénya 5. Merchandise Assortment Memberikan variasi berupa ukuran (size) gelas terhadap semua produk minumannya Menambahkan menu-menu berupa dessert atau snack Menyediakan stock yang lebih banyak, terutama terhadap produk-produk yang cukup laku dan produk-produk yang direkomendasikan oleh Calais. 6. Pricing Tetap menjual produk dengan harga yang sesuai dengan kualitasnya Calais dapat memberikan special price sesuai dengan promosi flavor of the month DAFTAR PUSTAKA [1] Berman, Barry & Evans, Joel R. (2010). Retail Management: A Strategic Approach (11 th Ed.). New Jersey: Prentice Hall. [2] Levy, Michael & Weitz, Barton A. (2009). Retailing Management (7 th Ed.). New York: McGraw-Hill Irwin. [3] Dunne, Patrick M., Lusch, Robert F., & Griffith David A. (2002). Retailing (4 th Ed.). Delhi: South Western, A Division of Thomson Learning. [4] Grewal, Dhruv & Levy, Michael. (2010). Marketing (2 nd ed.). New York: McGraw Hill. [5] Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2009). Marketing Management (13 th Ed.). New Jersey: Prentice Hall, Inc. [6] Wijaya, Tony. (2005). Pengaruh Service Quality Perception dan Satisfaction Terhadap Purchase Intention : Modus Vol. 17 (1) [7] Umar, H. (2002). Riset pemasaran dan prilaku konsumen. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. [8] Sugiyono. (2005). Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta. [9] Simamora, B. (2004). Riset pemasaran: Falsafah, teori, dan aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. [10] Malhotra, N. (2004). Marketing research. Upper Saddle River: Pearson Prentice Hall. Intl. [11] Green, S.B. (1991). How Many Subjects Does It Take To Do a Regression Analysis? Multivariate Behavioral Research, 26,

PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA UK PETRA DI CIRCLE K SIWALANKERTO SURABAYA

PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA UK PETRA DI CIRCLE K SIWALANKERTO SURABAYA JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 2, (2013) 1-10 1 PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA UK PETRA DI CIRCLE K SIWALANKERTO SURABAYA Pricilia Adji dan Dr. Hartono Subagio,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI KAMPOENG ROTI NGINDEN SURABAYA

ANALISA PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI KAMPOENG ROTI NGINDEN SURABAYA JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 2, (2013) 1-10 1 ANALISA PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI KAMPOENG ROTI NGINDEN SURABAYA Wira Salim dan Dr. Hartono Subagio, S.E.,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kotler dan Keller (2009:5) Pemasaran (marketing) adalah proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kotler dan Keller (2009:5) Pemasaran (marketing) adalah proses 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:5) Pemasaran (marketing) adalah proses perencanaan dan perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi,

Lebih terperinci

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DI COFFEE BEAN GALAXYMALL SURABAYA

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DI COFFEE BEAN GALAXYMALL SURABAYA JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 2, (2013) 1-6 1 PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DI COFFEE BEAN GALAXYMALL SURABAYA Eunice Madah Koentjoro dan Dr. Hartono Subagio, S.E.,

Lebih terperinci

PERSPEKTIF KONSUMEN TERHADAP RETAIL MIX DI AYAM BAKAR PRIMARASA AHMAD YANI SURABAYA

PERSPEKTIF KONSUMEN TERHADAP RETAIL MIX DI AYAM BAKAR PRIMARASA AHMAD YANI SURABAYA PERSPEKTIF KONSUMEN TERHADAP RETAIL MIX DI AYAM BAKAR PRIMARASA AHMAD YANI SURABAYA Happy Fransisca dan Drs. Sugiyono, M.M. Jurusan Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto121-131,

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 2, (2013)

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 2, (2013) JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 2, (2013) 1-11 1 PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI TOKO MUSIK MELODIA SURABAYA Aeron Setiawan dan Yohanes Sondang Kunto Jurusan Manajemen Pemasaran,

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 2, (2013) 1-9 1

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 2, (2013) 1-9 1 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 2, (2013) 1-9 1 Analisa Pengaruh Retail Mix (Customer Service, Location, Store Design & Display, Merchandise Assortment, Communication Mix, Dan Price) Terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup pesat pada beberapa tahun terakhir ini dengan berbagai macam bentuk dan jenisnya. Hal ini

Lebih terperinci

PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI TOKO SWALAYAN USAHA BARU MALANG SKRIPSI

PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI TOKO SWALAYAN USAHA BARU MALANG SKRIPSI PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI TOKO SWALAYAN USAHA BARU MALANG SKRIPSI OLEH: NUKFI ZAKARIA 201110160311277 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat saat ini, dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha saat ini telah menjadi suatu arena persaingan yang sengit dan tidak

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil-hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada bab 4, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Faktor-faktor

Lebih terperinci

Analisa Retail Mix Terhadap Kepuasan Pelanggan di Toko 39 Semarang

Analisa Retail Mix Terhadap Kepuasan Pelanggan di Toko 39 Semarang Analisa Retail Mix Terhadap Kepuasan Pelanggan di Toko 39 Semarang Rony Harsono Adi Wijaya, Hartono Subagio,dan Sugiono Sugiharto. Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra

Lebih terperinci

PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI TOKO SWALAYAN TUREN SQUARE MALANG SKRIPSI

PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI TOKO SWALAYAN TUREN SQUARE MALANG SKRIPSI PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI TOKO SWALAYAN TUREN SQUARE MALANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi Oleh: YUAN ANDIKA ROLISTA 201010160311317

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran Rumah Makan Bakso Salatiga Bandung terhadap loyalitas konsumen Bakso Salatiga,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik hasil dan kesimpulan sebagai berikut :

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik hasil dan kesimpulan sebagai berikut : BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik hasil dan kesimpulan sebagai berikut : 1. Keberadaan food truck di kota Bandung cukup banyak sekitar lebih dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin besarnya antusiasme dan agresifitas para pelaku bisnis baik di sektor industri, jasa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia memiliki berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi dalam hidupnya. Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan akan makanan. Hal ini telah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh bauran eceran (retail mix)

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh bauran eceran (retail mix) BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh bauran eceran (retail mix) terhadap keputusan memilih Kadai Papi Convenience Store Padang dapat disimpulkan bahwa : 1. Keputusan

Lebih terperinci

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk kegunaan pribadi atau keluarga konsumen.

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016 ANALISIS PENGARUH BAURAN RITEL DI LIFESTYLE CONVENIENCE STORE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (SUATU STUDI KASUS TENTANG YOGYA XPRESS CIWALK DAN MERDEKA BANDUNG) Okky Prayudi Hadiansah dan Sandra Sunanto Magister

Lebih terperinci

BAB VI. Kesimpulan dan Saran

BAB VI. Kesimpulan dan Saran BAB VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dari analisa deskriptif dan analisa verifikatif. Untuk

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION REMPAH INDONESIAN RESTAURANT

ANALISA PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION REMPAH INDONESIAN RESTAURANT JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 2 (2013) 1-9 1 ANALISA PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION REMPAH INDONESIAN RESTAURANT Winy Salim dan Dr. Hartono Subagio, S.E., M.M. Jurusan

Lebih terperinci

INTRODUCTION What is Retailing?

INTRODUCTION What is Retailing? INTRODUCTION What is Retailing? Retailing is a set of business activities that adds value to the products and services sold to consumers for their personal or family use (Levy, Weith, 2001) Retailing consists

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang terjadi dalam dunia perekonomian di Indonesia saat ini menjadi semakin ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) Oleh: Agus Prio Budiman Manajemen satriobungsu@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 Page 545

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 Page 545 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 Page 545 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA NOM NOM EATERY BANDUNG STORE EFFECT OF ATMOSPHERE ON PURCHASE DECISION

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK ABSTRAK Clara Meirista Email: Clarameirista@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis ritel, merupakan bisnis yang menjanjikan karena dapat memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia di akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan kota besar di Indonesia. Saat ini pasar bisnis serta segala jenis usaha di Kota Bandung mengalami metamorfosa seiring dengan berkembangnya laju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN. tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi mengakibatkan keberadaan pasar tradisional mulai tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut bisnis

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Reza Fauzia riesha_fle@yahoo.com Universitas Purworejo ABSTRAK Tingkat persaingan

Lebih terperinci

PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI GIORDANO CIPUTRA WORLD SURABAYA

PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI GIORDANO CIPUTRA WORLD SURABAYA PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI GIORDANO CIPUTRA WORLD SURABAYA Ciendra Irawati dan Dr. Hartono Subagio, M.M. Program Manajemen

Lebih terperinci

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DI RESTORAN JADE IMPERIAL

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DI RESTORAN JADE IMPERIAL JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-9 1 PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DI RESTORAN JADE IMPERIAL Michael Tanu Tjoanoto dan Yohanes Sondang Kunto, S.Si., M.Sc.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang ada di Mulia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang ada di Mulia BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang ada di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran di Indonesia semakin meningkat pesat. Sekjend Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH STORE LAYOUT, MERCHANDISE ASSORTMENT DAN PRICING TERHADAP PURCHASE INTENTION DI THE SPORT WAREHOUSE ROYAL PLAZA SURABAYA

ANALISA PENGARUH STORE LAYOUT, MERCHANDISE ASSORTMENT DAN PRICING TERHADAP PURCHASE INTENTION DI THE SPORT WAREHOUSE ROYAL PLAZA SURABAYA ANALISA PENGARUH STORE LAYOUT, MERCHANDISE ASSORTMENT DAN PRICING TERHADAP PURCHASE INTENTION DI THE SPORT WAREHOUSE ROYAL PLAZA SURABAYA Sony Kurniawan dan Drs. Sugiono Sugiharto, M.M. Program Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara atau bentuk bisnis yang saat ini sedang berkembang pesat adalah dengan mendirikan ritel. Sejak dekade yang lalu, terdapat perubahan pada bisnis ritel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara utama yang digunakan peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis, menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis, menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Mengingat penelitian ini lebih diarahkan pada pengujian kebenaran suatu hipotesis, menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Franchise Circkle K adalah waralaba yang bergerak di bidang industri retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 (www.about;retail 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30  (www.about;retail 8/10/2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini bisnis ritel di Yogyakarta mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya adalah bisnis restoran, yang ditandai dengan menjamurnya restoran

Lebih terperinci

Gunadarma Tagline. Loo

Gunadarma Tagline. Loo Loo Gunadarma Tagline P E N G A R U H AT M O S F E R G E R A I ( S T O R E AT M O S P H E R E ) D A N P E L AYA N A N R I T E L ( R E TA I L I N G S E R V I C E ) T E R H A D A P P E M B E L I A N I M

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RESTORAN AYAM PENYET RIA

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RESTORAN AYAM PENYET RIA JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 2, (2013) 1-7 1 PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RESTORAN AYAM PENYET RIA Felita Sasongko dan Dr. Hartono Subagio,S.E.,M.M. Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hipotesis pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha dewasa ini terasa semakin ketat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha dewasa ini terasa semakin ketat seiring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dunia usaha dewasa ini terasa semakin ketat seiring dengan mulai stabilnya perekonomian Indonesia setelah bertahun-tahun ditimpa krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini BAB I PENDAHULUAN - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan manusia telah dan akan semakin kompleks. Kebutuhan manusia yang mendasar atau disebut dengan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (1): 30-34 ISSN: 0852-3581 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam

Lebih terperinci

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN Ayu Purwaningsih Manajemen UrwaayuBi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari suasana

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI UKM MART KOPERASI MAHASISWA

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI UKM MART KOPERASI MAHASISWA PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI UKM MART KOPERASI MAHASISWA Holilah, Yon Rizal, dan Tedi Rusman Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN LOYALTY PROGRAM PADA INDUSTRI PERHOTELAN DI SURABAYA. Christina Esti Susanti ABSTRACT

ANALISIS PENERAPAN LOYALTY PROGRAM PADA INDUSTRI PERHOTELAN DI SURABAYA. Christina Esti Susanti ABSTRACT 1 ANALISIS PENERAPAN LOYALTY PROGRAM PADA INDUSTRI PERHOTELAN DI SURABAYA Christina Esti Susanti ABSTRACT Loyalty program, as a type of relationship marketing, consists of economical, social, and structural

Lebih terperinci

Kata kunci : Pelayanan Pelanggan, Atmosfer Toko, Periklanan dan Promosi, Lokasi Toko, Produk, dan Harga

Kata kunci : Pelayanan Pelanggan, Atmosfer Toko, Periklanan dan Promosi, Lokasi Toko, Produk, dan Harga ANALISIS PENGARUH PELAYANAN PELANGGAN, ATMOSFER TOKO, PERIKLANAN DAN PROMOSI, LOKASI TOKO, PRODUK, DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA Chrestolano L.S Oematan.S 1 ; Hartono Subagio

Lebih terperinci

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen Zakiah Jamal 18212005/4EA03 Manajemen Prof.Dr.Ir.Euphrasia Susy Suhendra, M.S. Pengaruh Bauran Pemasaran 4P Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Produk Merek Enzoro Toko

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi

BAB II KERANGKA TEORI. atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi BAB II KERANGKA TEORI 2.6 Definisi Ritel Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong, memecah, atau membagi sesuatu menjadi bagian yang lebih kecil. Bisnis ritel dapat dipahami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran ritel (Retail Marketing Mix) Amir (2004) menyatakan bauran pemasaran ritel biasanya terdiri dari pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya kondisi persaingan yang ada menuntut setiap perusahaan untuk mampu mempertahankan usahanya. Hal ini merupakan suatu peluang dan tantangan bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia ABSTRAK Persaingan untuk mendapatkan pelanggan yang loyal membuat retail berusaha untuk memberikan layanan belanja yang memuaskan. Pelanggan berharap retail mampu memberikan pengalaman yang positif bagi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN Serangkaian tindakan dan keputusan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi Strategi

Lebih terperinci

PENGARUH 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU ZEE DI KOTA BEKASI

PENGARUH 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU ZEE DI KOTA BEKASI PENGARUH 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU ZEE DI KOTA BEKASI THE INFLUENCE OF 4P MARKETING MIX (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) TOWARDS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Atas dasar analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Toko Mayasari telah melaksanakan Kinerja Bauran Eceran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lingkup Penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CITY HOME CENTRE DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CITY HOME CENTRE DI PONTIANAK PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CITY HOME CENTRE DI PONTIANAK Maria Margaretha Email: Maria.margaretha123@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya dharma Pontianak ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Mengingat kondisi persaingan yang dihadapi sekarang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen Matahari Departemen Store yang datang berkunjung. Salah satu teknik

Lebih terperinci

Makalah Strategi Bisnis Ritel

Makalah Strategi Bisnis Ritel Makalah Strategi Bisnis Ritel Disusun Oleh : Nama : Vina Loren Kelas : XI PM 1 No. Absen : 33 SMKN 9 Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis Retail merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berasal dari Amerika Serikat dan berkantor pusat di Seattle. Starbucks

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berasal dari Amerika Serikat dan berkantor pusat di Seattle. Starbucks BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Starbucks Coffee merupakan perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi yang berasal dari Amerika Serikat dan berkantor pusat di Seattle. Starbucks Coffee

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP INTENSI PEMBELIAN ULANG DI TOKO BUKU GRAMEDIA MERDEKA BANDUNG. Nur Hayati ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP INTENSI PEMBELIAN ULANG DI TOKO BUKU GRAMEDIA MERDEKA BANDUNG. Nur Hayati ABSTRAK PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP INTENSI PEMBELIAN ULANG DI TOKO BUKU GRAMEDIA MERDEKA BANDUNG ABSTRAK Konsumen yang melakukan pembelian ulang atas produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan yang terjadi di dunia usaha dan industri saat ini berkembang semakin ketat. Hal tersebut terutama disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi yang

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi binary logistic, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian di Indomaret

Lebih terperinci

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA Andi Setya Pratama, Nurul Qomari, Indah Noviandari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata atau tourism secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penjualan eceran atau bisnis ritel merupakan salah satu bentuk usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, dimana pada tahun 2007 2012, jumlah gerai ritel modern di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis jasa saat ini sudah banyak dijumpai di setiap kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis jasa saat ini sudah banyak dijumpai di setiap kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis jasa saat ini sudah banyak dijumpai di setiap kota yang berada di Indonesia, menjamurnya bisnis jasa mulai dari yang berskala kecil yaitu

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode analisis Stuctural Equation Modelling maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri makanan dan minuman merupakan industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Data dari Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan industri makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini kegiatan bisnis telah semakin berkembang, dimana situasi ekonomi yang semakin diwarnai dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

RETAILING MIX DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET DI KOTA PADANG

RETAILING MIX DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET DI KOTA PADANG VOLUME 19 NO 1 JANUARI 2017 JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS RETAILING MIX DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET DI KOTA PADANG Haryeni 1, Yofina Mulyati 1, Puti Embun Sari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang tidak menentu yang diakibatkan dampak dari krisis moneter beberapa tahun lalu. Banyaknya

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG

PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG Yohanes Chiftri Yulianto 1), Maria Magdalena Minarsih 2), Andi Tri Haryono

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK Yuliandery Yuliandery_cen@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION MAHASISWAUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION MAHASISWAUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION MAHASISWAUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Pada

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dengan menggunakan analisis Structural Equation Model, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Perceived Customer Destiny

Lebih terperinci

Richard R. Rumagit, Bauran Penjualan Eceran BAURAN PENJUALAN ECERAN (RETAILING MIX) PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI JUMBO SWALAYAN MANADO

Richard R. Rumagit, Bauran Penjualan Eceran BAURAN PENJUALAN ECERAN (RETAILING MIX) PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI JUMBO SWALAYAN MANADO BAURAN PENJUALAN ECERAN (RETAILING MIX) PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI JUMBO SWALAYAN MANADO Oleh: Richard R. Rumagit Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. Perdagangan ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. Perdagangan ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Ritel Perdagangan ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk keperluan sendiri, keluarga atau

Lebih terperinci

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) PADA KOPERASI HALAL DI SAMARINDA

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) PADA KOPERASI HALAL DI SAMARINDA PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) PADA KOPERASI HALAL DI SAMARINDA Oleh Hafid Fitriansyah, H. Mulyadi, SYP 2, dan Adi Suroso 3 Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Alex s Salon Darmo Park

Analisa Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Alex s Salon Darmo Park Analisa Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Alex s Salon Darmo Park Vido Iskandar, Adrian Kurniawan Dendy Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci