BAB II RERANGKA TEORITIS. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini. adalah konsep pengelolaan aset organisasi sebagai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II RERANGKA TEORITIS. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini. adalah konsep pengelolaan aset organisasi sebagai"

Transkripsi

1 BAB II RERANGKA TEORITIS Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pengelolaan aset organisasi sebagai konsep utama dan dikaitkan dengan konsep lainnya yaitu konsep sumber daya manusia (Warga Gereja) Pengelolaan Aset Organisasi Mengembangkan, mengelola dan memanfaatkan aset merupakan hal yang melekat dalam hidup dan kerja setiap organisasi entah itu organisasi laba maupun organisasi nirlaba. Aset yang dimiliki oleh organisasi laba maupun nirlaba memiliki nilai tambah sehingga dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk pengembangan organisasi kedepan. Aset-aset organisasi berfungsi bukan untuk mensejahterakan lembaga semata tetapi karyawan dan masyarakat diluar organisasi. 17

2 Pengelolaan aset organisasi harus dinilai dari aktualisasi nilai-nilai potensial dari aset (barang) tersebut yaitu: (a) perubahan kenaikan nilai ekonomi dari barang tersebut, dimana barang itu mampu memberi nilai tambah bagi organisasi, (b) perubahan kenaikan nilai komersial dari barang tersebut, dimana dari tidak laku menjadi laku, dan (c) perubahan kenaikan nilai tukar dari barang tersebut, dimana ada harga yang memuaskan dari barang tersebut (Siregar, 2004). Pengelolaan aset organisasi merupakan sebuah kegiatan yang direncanakan secara sadar, terorganisir, pelaksanaannya terkontrol, dan diawasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan memberdayakan sumber daya organisasi yang meliputi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada, untuk mencapai perubahan dan nilai dalam sebuah organisasi (Migliore Henry dkk, 2010). Perubahan tersebut dapat meliputi nilai-nilai 18

3 ekonomi, nilai komersial dan nilai tukar dari barangbarang yang dimiliki oleh organisasi melalui proses produksi, pemasaran dan pelayanan kepada konsumen (Dessler, 1998). Fahey (2001) menjelaskan bahwa setiap tindakan yang manajer lakukan, berhubungan dengan pengembangan aset, menciptakan dan mengembangkan hal-hal baru yang dibutuhkan organisasi seperti keuangan, karyawan, fisik, pengetahuan, yang berhubungan dengan persepsi, politik dan organisasi. Kegiatan mengelola aset-aset atau barang suatu organisasi bertujuan agar organisasi tetap ada dan melakukan aktifitasnya secara berkelanjutan. Kegiatan mengelola aset-aset atau barang suatu institusi atau lembaga, termasuk gereja bertujuan agar institusi itu selalu eksis secara berkelanjutan. Seorang pemimpin dalam organisasi harus dapat menjalankan empat fungsi utama 19

4 manajemen dengan fungsi kegiatan dalam bidang perencanaan (planning), disusul dengan kegiatan pengorganisasian (organizing), lalu kegiatan pelaksanaan (actuating), dan diakhiri dengan kegiatan pengawasan (controling) (Prodjowijono, 2008: 7). Kewajiban melakukan empat fungsi utama tersebut tidak hanya menjadi tugas seorang pemimpin pada level atas tapi juga harus didistribusikan sampai ke level bawah organisasi. Seorang pemimpin dalam organisasi haruslah dapat menjalankan empat fungsi utama manajemen dengan fungsi kegiatan dalam bidang perencanaan (planning), disusul dengan kegiatan pengorganisasian (organizing), lalu kegiatan pelaksanaan (actuating), dan diakhiri dengan kegiatan pengawasan (controling) (Prodjowijono, 2008: 7). Kewajiban melakukan empat fungsi utama tersebut tidak hanya menjadi tugas 20

5 seorang pemimpin pada level atas tapi juga harus didistribusikan sampai ke level bawah organisasi. Pada level atas, keahlian konseptual menjadi sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia dalam organisasi yang melakukan kegiatan dalam mengelola barang-barang yang dimiliki untuk kemajuan dari organisasi tersebut. Keahlian konseptual adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi (Katz, 1970). Mencakup kemampuan mental pemimpin untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan informasi yang diterima dari bermacam-macam sumber. Organisasi bisa menciptakan, mengelola dan memanfaatkan aset secara efektif, maka langkah yang harus diambil adalah memahami terlebih dulu 21

6 apa sebenarnya aset itu. Menurut Siregar (2004:178) aset adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (excange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu (perorangan). Dalam menjalankan organisasi, diperlukan aset-aset tersebut untuk dimanfaatkan dalam membangun strategi pelayanan organisasi untuk itu, diperlukan kemampuan teknis dari seorang pemimpin. Kemampuan teknis adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedurprosedur, atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan atau permesinan dan sebagainya (Katz, 1970). Aset organisasi laba statusnya berbeda dengan aset organisasi nirlaba, status aset pada organisasi nirlaba tidak dapat dijual tetapi dilimpahkan statusnya atas nama individu atau perorangan. 22

7 Aturan pemanfaatan aset diatur oleh mereka yang mempunyai wewenang dalam organisasi seperti pemimpin maupun pengelola aset, cara mengelolanyapun diatur oleh pemimpin tetapi atas persetujuan bidang-bidang dalam organisasi tersebut. Dari hasil pengelolaan aset tersebut maka yang akan menerima hasilnya adalah organisasi dan karyawan serta kelompok sasaran yaitu mereka yang membutuhkan kesejahteraan hidup. 2.2 Pengelolaan Aset Organisasi Gereja Penelitian ini adalah mengenai aset-aset yang dimiliki oleh organisasi gereja, dan melihat cara orang-orang dalam organisasi gereja mengelola asetaset yang dimiliki untuk kepentingan organisasi dan kesejahteraan orang-orang di dalamnya. Fokusnya pada pengelolaan aset berupa barang yang mempunyai nilai ekonomi, nilai komersial dan nilai tukar (Siregar, 2004). 23

8 Gereja sebagai sebuah organisasi nirlaba yang berbasis ajaran Tuhan, berupaya untuk melakukan pelayanan dengan memberdayakan manusia untuk mengolah sumber daya alam bagi kepentingan warga gereja. Untuk menjalankan misinya, gereja memanfaatkan tiga sumber daya utama yaitu manusia, uang dan ruang (Walz, 2011). Dalam kajian ini unsur yang akan dibahas adalah berkaitan dengan aspek ruang. Ruang berhubungan dengan ternak dan lahan yang diolah untuk mendatangkan uang bagi organisasi gereja. Aset-aset yang ada terbukti telah dikelola gereja meliputi, (1) aset material (tanah, hasil bumi, bangunan, uang, tabungan, dana lestari, dana abadi dan barang atau surat berharga), (2) aset sosial (yayasan gereja yang bergerak dalam bidang Sosial-Kemanusiaan- Pemberdayaan-Kesejahteraan, Rumah Sakit, Poliklinik, Panti, Sekolah, Lembaga Sosial Penelitian Berteologi, dan (3) aset intelektual (ide-ide atau 24

9 gagasan, keahlian, kecerdasan, pengetahuan, motivasi, spesialisasi yang dituangkan dalam program dan kegiatan yang dikembangkan untuk menghasilkan nilai) (Polattu, 2012). Pengelolan aset yang ada dimiliki oleh organisasi gereja, diperlukan orang-orang yang handal, memiliki keahlian dan kecakapan khusus dalam mengelola aset tersebut. Pengelolaan dan pemanfaatan aset-aset yang ada membutuhkan peran seorang pemimpin dan peran serta tanggungjawab setiap orang dalam organisasi tersebut yang berkompeten di dalam bidang pengelolaan aset. Menurut Becker, Husselid & Ulrich, (2001) dalam Human Resources Scorecard, Dewasa ini berkembang pengakuan bahwa satu-satunya sumber daya yang mampu memberikan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan bagi organisasi akan terletak pada kepemilikan sumber daya yang bersifat intangibel, yaitu sumber daya manusia. 25

10 Sumber daya manusia sebagai sebuah investasi yang akan memberikan nilai tambah organisasi, akan berpengaruh terhadap praktek-praktek pengelolaan sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Ketidakpastian yang tinggi yang dihadapi oleh organisasi hanya dapat dikendalikan dengan adanya pemikiran, sikap dan perilaku kreatif serta inovatif. Hal ini tidak dapat dilakukan tanpa adanya praktekpraktek pengelolaan sumber daya manusia yang menempatkan kapabilitas intelektual manusia sebagai sumber daya untuk menghadapi ketidak pastian lingkungan (Wijayanto, 2008). Manusia merupakan aset organisasi gereja karena melalui manusia juga organisasi bisa mendapatkan uang melalui persembahan jemaat, perpuluhan maupun pendapatan yang diperoleh dari investasi lainnya. Ruang juga merupakan aset karena mendatangkan uang melalui pemanfaatannya yaitu lahan yang digarap atau dikelola dengan cara, 26

11 ditanami tanaman umur panjang maupun umur pendek, dan hasilnya mendatangkan uang bagi organisasi gereja sendiri. Aset ruang (lahan yang digarap atau dikelola) oleh organisasi gereja dimanfaatkan sehingga memberi hasil yang mempunyai nilai ekonomi, nilai tukar maupun nilai komersial. Lahan digarap untuk ditanami tanaman umur panjang maupun umur pendek, hasilnya dijual dan uang yang diterima dibagi hasilnya untuk penggarap atau petani dan untuk organisasi gereja sendiri dan yang menjadi bagian organisasi gereja dikelola oleh gereja untuk kepentingan gereja dan pemberdayaan warga gereja sendiri. Organisasi Gereja sebagai organisasi nirlaba dapat dikatakan berhasil karena ditopang bukan saja oleh sumber manusia yang berkualitas belaka tetapi juga dengan sumber daya alam lainnya yang dapat menghasilkan uang untuk membiayai kebutuhan gereja dan orang-orang di dalamnya. Sumber daya 27

12 manusia dan sumber dana sangat berpengaruh untuk keberhasilan dari organisasi gereja. Uang adalah sumber yang penting juga, dengan uang organisasi gereja dapat melaksanakan banyak program sesuai tujuan yang ingin dicapainya. Untuk menggunakannya secara tepat, gereja membutuhkan sistem manajemen keuangan yang baik (Walz, 2008). Sistem tersebut meliputi setiap orang yang menangani uang. Mereka membutuhkan kebijakan dan ketetapan prosedur untuk membimbing mereka, sehingga dana itu bisa dipakai untuk melayani kepentingan organisasi dan orang-orang di dalamnya. Orang yang memiliki tanggungjawab mengelola keuangan tidak hanya membutuhkan perhatian dalam masalah keuangan tetapi lebih dari itu, harus mendapatkan pelatihan dan pengalaman dalam menangani uang yang bukan milik mereka, sehingga uang tersebut benar-benar digunakan untuk 28

13 membiayai kebutuhan organisasi. Rencana untuk bertindak secara kristiani dalam menangani keuangan gereja adalah bersumber dari keyakinan bersama bahwa uang diberikan kepada manusia oleh Allah, agar digunakan secara tepat uang harus dikelola untuk suatu tujuan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan bagi kelompok sasaran. 2.3 Peran Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan Aset Organisasi Sumber daya manusia merupakan aset utama dalam organisasi. Seseorang yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktifitas organisasi mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi (Sedarmayanti, 2003). Menurut Sejathi (2011) sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non 29

14 material atau non finansial) di dalam organisasi, yang dapat mewujudkan potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. Dari keseluruhan sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi, baik organisasi publik maupun swasta, sumber daya manusialah yang paling penting dan sangat menentukan. Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya. Satu-satunya sumber daya yang memiliki ratio, rasa, dan karsa. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuannya (Cardoso, 2003). Dalam penelitian ini akan diteliti sumber daya manusia yang memberdayakan potensi diri: kemampuan, keahlian dan keterampilan yang 30

15 dimiliki untuk mengelola aset-aset organisasi untuk menjawab kebutuhan organisasi maupun orangorang dalam organisasi (organisasi yang dimaksud disini adalah organisasi gereja). Untuk mempertimbangkan apa yang dilakukan seorang pemimpin organisasi, memeriksa keahlian yang dimiliki oleh karyawan diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi merupakan hal yang penting. Menurut Manaf (2002) keahlian adalah hal-hal yang berkenaan dengan kemampuan individu dalam menguasai bidang tertentu. Katz (1970) mengidentifikasikan tiga keahlian manajemen yang perlu yaitu teknis, manusiawi, dan konseptual. Keahlian teknis (technical skills) adalah kemampuan untuk menggunakan peralatanperalatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan, permesinan atau sebagainya. Keahlian kemanusiaan (humanistic skill) adalah 31

16 kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara individu ataupun kelompok. Keahlian konseptual (conseptual skills) adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin (2008) menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer atau pemimpin, yaitu (a) Keterampilan manajemen waktu, merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana, (b) Keterampilan membuat keputusan, merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Tetapi dalam penelitian ini yang digunakan adalah konsep keahlian dari Katz (1970). 32

17 Keahlian Konseptual Keahlian konseptual (conseptual skills) adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi (Katz, 1970). Ini mencakup kemampuan pemimpin untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan informasi yang diterima dari bermacam-macam sumber. Keahlian konseptual merupakan skill yang lebih advance artinya banyak membutuhkan analisa berfikir yang dapat mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menyelesaikan permasalahan organisasi dan mengembangkan organisasi secara keseluruhan. Pemimpin tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah 33

18 dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konseptual juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. Organisasi nirlaba juga sama dengan organisasi laba, dimana memiliki pemimpin yang paling atas adalah manajer tingkat atas, terdiri dari beberapa orang terpilih seperti halnya organisasi pada umumnya. Fungsi-fungsi dalam struktur organisasinya juga tidak jauh berbeda dengan organisasi pada umumnya, oleh karena itu dalam susunan kepengurusan majelis selalu terdapat fungsi-fungsi dan jabatan. Penamaan fungi dan jabatan dalam struktur organisasi sangat tergantung dari besar atau kecilnya organisasi yang dikelola. 34

19 Dalam hal ini, para pengelola atau pemimpin perlu membuat suatu landasan kerja manajerial secara garis besar, berupa pola pikir makro pengelolaan sumber daya organisasi, sehingga semua aktivitas manajemen dapat selalu diorientasikan pada pola pikir tersebut (Prodjowijono, 2008). Segala bentuk kegiatan di dalam organisasi dilakukan oleh seluruh unsur yang ada di dalamnya, yaitu pemimpin atau manajer beserta pegawai atau karyawan. Pola pikir makro perlu disosialisasikan kepada pegawai, dengan demikian bisa memahami kemudian menjadikan itu sebagai landasan dan orientasi berpikir dalam segala kegiatan, sesuai dengan posisi dan keberadaan masing-masing. Pemimpin sebagai pengambil keputusan atau kebijakan dalam sebuah organisasi berperan penting dalam mengelola aset yang dimiliki. Dengan ide, konsep berpikir yang cerlang bisa memberikan masukan yang baik bagi pelaksana kegiatan 35

20 pengelolaan aset. Pemimpin juga berperan penting dalam menentukan aset tersebut hasilnya dipakai untuk apa dan kepada siapa. Keahlian kemanusiaan Keahlian kemanusiaan (humanistic skill) adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara individu ataupun kelompok (Katz, 1970). Suatu kenyataan hidup dalam sebuah organisasi adalah faktor pemimpin juga memberikan peran yang dominan bahkan sangat menentukan terhadap keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Siagian (1998) menyatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan yang dialami sebagian besar dari organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki orang-orang yang diserahi tugas memimpin organisasi itu. Pendapat diatas mencerminkan betapa besar peran kepemimpinan dalam suatu organisasi, 36

21 dengan begitu seorang pemimpin diharapkan mempunyai kemampuan untuk memotivasi, mengarahkan, memengaruhi dan berkomunikasi dengan bawahannya supaya tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pendapat senada dikemukakan Adikusumo (2001), setiap kelompok kerja diperlukan orang yang menjadi penanggungjawab semua kegiatan yang membantu kelompok apabila menemui kesulitan dan yang memberi dorongan kerja kepada anggota kelompoknya. Pemimpin harus pandai memotivasi anggota atau karyawannya dengan tepat sesuai lingkungan kerjanya dan menyampaikan perintah maupun keterangan-keterangan kepada bawahannya dengan baik. Pemimpin dalam organisasi yang di dalamnya terdapat fungsi dan jabatan ketua, sekretaris, bendahara, pembukuan, serta para anggota (Prodjowijono, 2008:9). 37

22 Dalam proses pengelolaan aset organisasi seorang pemimpin harus dapat berpartisipasi aktif dengan memberikan berbagai ide, konsep pemikiran atau pendapat dalam pengembangan organisasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Tuhan telah memberikan modal yang luar biasa dalam bentuk talenta-talenta kepada setiap orang dengan potensi kemampuan yang bervariasi. Pemimpin organisasi gereja harus dapat berperan aktif dalam mendayagunakan talenta yang ada pada diri sendiri, mampu melihat dan mengembangkan talenta yang ada dalam diri warga jemaat dan gereja untuk dijadikan sumber daya yang nyata. Sumber daya nyata inilah yang dibutuhkan dalam pelaksanaan misi dan tugas organisasi. Adanya hubungan yang baik antara pemimpin dan karyawan dalam sebuah organisasi akan mendorong orang untuk melakukan pekerjaan mereka dengan mudah, sehingga proses interaksi 38

23 dalam mengerjakan pekerjaan tidak ada hambatan dan semua akan lebih mudah dikerjakan secara bersama-sama baik oleh pemimpin maupun karyawan. Bukan saja ide yang akan diberikan tetapi pemimpin pun mengambil alih posisi sebagai pihak yang juga bisa bersama-sama melakukan pekerjaan pengelolaan aset untuk pengembangan organisasi kedepan. Pemimpin juga bertugas untuk mensosialisasikan hal yang belum diketahui oleh karyawannya mengenai pemanfaatan aset, sebagai pengawas dalam megawasi setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Pada akhirnya pemimpin dan karyawan akan bersama-sama melakukan evaluasi, sejauhmana pekerjaan yang dilakukan dan apa nilainya bermanfaat bagi pengembangan organisasi kedepan atau tidak. 39

24 Keahlian teknis Keahlian teknis (technical skills) adalah kemampuan untuk menggunakan peralatanperalatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan, permesinan atau sebagainya (Katz, 1970). Organisasi dapat mencapai tujuannya dengan baik, diperlukan orang-orang yang mampu atau cakap pada setiap bidang kegiatan organisasi (Wiryoputro, 2009). Dengan kata lain pada setiap tempat atau posisi kegiatan organisasi diperlukan orang-orang yang cakap sesuai dengan tuntutan masing-masing bidang dalam organisasi. Setiap orang yang ada dalam organisasi perlu ditempatkan pada tempat yang sesuai dengan tingkat kecakapan atau kemampuannya agar mampu melaksanakan tugasnya secara baik. Berhubung tantangan organisasi dari waktu ke waktu cenderung meningkat, maka diperlukan 40

25 kualitas sumber daya manusia yang semakin meningkat pula. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia organisasi perlu menyelenggarakan pengembangan sumber daya manusia, agar setiap orang yang ada dalam organisasi mampu atau cakap pada tugasnya masing-masing. Masalah persyaratan atau kualifikasi calon, seleksi, pemilihan, penempatan, dan pengembangan sumber daya manusia merupakan sesuatu yang teramat penting dalam organisasi (Wiryoputro, 2009). Itulah sebabnya mengapa manajer sebagai pengelola, berupaya untuk bisa memenuhi kebutuhan akan sumber-sumber daya tersebut dengan sebaik-baiknya. Tujuannya adalah agar tugas-tugas pelayanan organisasi dapat dilakukan dengan baik. Suatu organisasi entah organisasi laba maupun nirlaba yang memiliki sumber daya manusia yang bisa diandalkan, akan semakin mudah mencapai 41

26 tujuannya. Untuk itulah, suatu organisasi perlu memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi kinerja sumber daya manusia yang dimiliki. Permasalahan yang sering terjadi dalam sebuah organisasi entah organisasi laba maupun nirlaba adalah kecenderungan pegawai maupun karyawan yang bekerja hanya sebagai formalitas tanpa mempedulikan tugas dan tanggungjawab yang dilaksanakannya (Elisabeth, 2004). Pelayanan oleh organisasi atau lembaga kepada masyarakat memiliki tantangan yang semakin kompleks, dan hal ini sangat menuntut sumber daya manusia yang memiliki keunggulan kualitas, sedangkan kualitas itu sendiri banyak ditentukan oleh sejauh mana kinerja pegawai atau karyawan mampu mencapai target dari tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi atau lembaga sesuai keahlian yang dimiliki. 42

27 Keterampilan teknis pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, membuat kursi, akuntansi dan sebagai pekerja diladang atau juga dapat mengerjakan sesuatu yang mendatangkan nilai jual bagi organisasi dengan keahlian yang dimilikinya. Kompetensi sumber daya manusia merupakan karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya (Dharman Surya, 2002) yang memiliki keterkaitan dengan pendidikan yang relevan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman (Gaspersz, Vincen, 2002). Indikator yang menunjukan kompetensi sumber daya manusia dalam mengelola sumber daya alam yang ada disekitar lingkungan 43

28 hidupnya adalah kepemimpinan, pendidikan, dan keahlian. Sumber daya manusia adalah aset yang unik dan berbeda dalam setiap organisasi, semakin suatu organisasi mampu mengembangkan dan mengelola aset kapasitas sumber daya manusia disitu terletak kunci sukses organisasi. Sumber daya manusia harus dapat dikelola dengan baik sehingga mempunyai nilai tambah atau competitive advantage yang diyakini tidak dapat diambil dalam diri masingmasing individu tersebut. Nilai inilah yang dipercayai sangat mempengaruhi sebuah organisasi dalam berkembang dan mencapai tujuan organisasi. Agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut, Tuhan telah memberikan talenta-talenta yang luar biasa kepada setiap orang untuk mengembangkan potensi diri dengan memberdayakan aset-aset yang dimiliki untuk kesejahteraan hidupnya, organisasi maupun orang lain. Oleh sebab itu, setiap pemimpin 44

29 dalam organisasi perlu diarahkan untuk mendayagunakan talenta dari anggotanya untuk pelaksanaan misi dan tugas-tugas pelayanan dalam organisasinya. Pelayanan organisasi nirlaba akan semakin berkembang apabila karyawan dan kelompok sasaran memiliki motivasi yang kuat untuk melakukan usaha-usaha pengembangan talenta diri dalam mengelola aset-aset yang dimiliki untuk pencapaian dan rencana misi yang strategis. Jika karyawan yang tidak atau kurang mengembangkan talenta dan potensi diri dalam memanfaatkan aset-aset yang dimiliki maka itu menggambarkan suatu sikap yang kurang peka sebagai penanggungjawab pengelolaan aset organisasi. Kepentingan dari tiap-tiap sumber daya (sumber daya manusia dan sumber dana) terkait sangat erat, karena masing-masing sumber daya saling membutuhkan. Dana diperlukan untuk 45

30 meningkatkan kondisi sosial-ekonomi karyawannya, disamping juga melakukan investasi terhadap berbagai aset organisasi yang menguntungkan. Selanjutnya, sumber daya manusia yang handal dibutuhkan untuk mengelola berbagai sumber daya lain yang dibutuhkan tersebut. Pada akhirnya yang diharapkan adalah cara kerja yang menguntungkan dapat terpenuhinya kebutuhan yang dibutuhkan oleh organisasi nirlaba, sehingga karyawan mampu melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai visi, misi dan tujuan organisasi. 2.4 Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan Aset Organisasi Manajemen sumber daya manusia berkisar pada upaya mengelola unsur manusia dengan segala potensi yang dimilikinya seefektif mungkin sehingga, dapat diperoleh sumber daya manusia yang puas (statisfied) dan memuaskan (statisfactory) bagi 46

31 organisasi (Cardoso, 2003). Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Selama ini peran dari manajemen sumber daya manusia lebih dikenal hanya sebagai bagian personalia yang mengurusi masalah karyawan dan masalah administrasi. Ketika zaman dan lingkungan serta teknologi yang semakin hari semakin maju dan berubah maka didapati bahwa peran manajemen sumber daya manusia yang ada ikut berubah sesuai dengan perubahan yang ada. Manajemen sumber daya manusia bukan lagi sebagai bagian yang hanya mengurusi administrasi organisasi saja namun mulai bergerak serta berubah bersama seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Kiggundu (1989), human resource management...is the development and utilization of 47

32 personnel for the effective achievement of individual, organizational, community, national, and international goals and objectives, (manajemen sumber daya manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif mengenani sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional dan internasional). Menurut Handoko (1994), manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia, agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan visi dan misinya karena itu, organisasi mempunyai sistem dan mekanisme yang diterapkan sebagai upaya agar program maupun 48

33 rencana-rencana dapat dijalankan. Pada kenyataannya sistem dan mekanisme yang diterapkan sering menghadapi kendala-kendala, karenanya diperlukan pengendalian yang tepat. Seorang pemimpin (manajerial) memiliki fungsi untuk melihat, mengamati dan menilai tindakan atau pekerjaan pegawai, apakah mereka benar-benar melaksanakan hasil yang dicapai pegawai dengan hasil atau target yang direncanakan (Patricia, 2011). Apabila terjadi penyimpangan dari rencana semula perlu diperbaiki dengan memberi arahan-arahan kepada pegawai. Dalam pengendalian sangat diperlukan pengelolaan yang efektif, agar mendukung strategi organisasi untuk memberikan kontribusi dalam menciptakan keunggulan kompetitif. Hal ini akan berhasil jika organisasi mampu mengelola dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 49

34 Iswanto (2010) dalam modulnya yang berjudul tantangan manajemen sumber daya manusia kini dan masa mendatang mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia telah berubah dan berkembang menjadi luas, bermula dari administrasi aktivitas-aktivitas pekerjaan, hubungan buruh, kompensasi dan kesejahteraan yang bersifat tradisional maka, saat ini manajemen sumber daya manusia lebih banyak berintegrasi baik ke dalam manajemen maupun ke dalam proses perencanaan strategis organisasi. Proses manajemen adalah pertama-tama manajemen menetapkan rencana atau melakukan perencanaan. Perencanaan sebagai bagian dari proses manajemen adalah penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Perencanaan itu sendiri merupakan suatu aktivitas manajerial yang mencakup menganalisis lingkungan, menetapkan tujuan, menentukan tindakan yang khas yang 50

35 diperlukan untuk mencapai tujuan dan untuk juga memberikan hasil umpan balik atas hasil yang dicapai. Nawawi (2005) organisasi yang memiliki prospek maju ke masa depan, tidak boleh mengabaikan kegiatan perencanaan sumber daya manusia. Suatu hasil perencanaan yang baik tidak akan berjalan dengan sendirinya bila tidak diikuti oleh pengorganisasian dari semua sumber daya yang dimiliki. Setelah ada rencana dan pengorganisasian, juga tidak akan berjalan dengan baik bila sumber daya manusia yang ada tidak diberikan pengarahan. Demikian pula setelah ada rencana, pengorganisasian dan pengarahan juga tidak akan berjalan dengan baik bila tidak diikuti oleh pengorganisasian. Melakukan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan selalu diikuti oleh pengendalian dimana setiap proses 51

36 dinilai dan dikoreksi agar rencana untuk pekerjaan awal sesuai dengan harapan. Dengan adanya manajemen yang baik dari organisasi maka dapat dipastikan, upaya untuk mengolah aset-aset yang dimiliki pasti berhasil karena untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan baik maka perencanaan, pengawasan, pengontrolan dan pengorganisasian itu sangat penting. Perencanaan adalah suatu proses terusmenerus yang mendahului dan mengikuti fungsifungsi lainnya, dimana rencana-rencana dibuat dan dilaksanakan, dan hasilnya digunakan untuk membuat rencana-rencana baru (Migliore, 2010). Rencana-rencana yang strategis meliputi suatu periode waktu yang panjang atau rencana jangka panjang, rencana jangka menengah merupakan tahapan menuju sasaran akhir dan periode waktu yang pendek disebut rencana jangka pendek atau rencana operasional sehingga bisa langsung 52

37 dilaksanakan dilapangan (Prodjowijono, 2008). Dalam tahap perencanaan aset-aset ada yang dikelola membutuhkan jangka waktu yang panjang seperti kelapa, jambu mete, dan ternak. Membutuhkan dua sampai lima tahun, sedangkan aset yang bisa dikelola dalam jangka waktu menengah dan pendek adalah tanaman umur pendek seperti, kacang tanah, jagung, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Rencana harus dibuat sedemikian rupa sehingga tersusun rencana yang harmonis antara jangka panjang dengan jangka menengah dan jangka pendek. Disamping itu, masing-masing harus selaras dengan tujuan, misi, visi, sasaran, dan rencana strategis yang telah ditetapkan, dengan demikian dalam menyusun rencana diperlukan pengkoordinasian. Pengkoordinasian sangat diperlukan dalam pengelolaan aset artinya sumber daya manusia perlu saling menciptakan hubungan- 53

38 hubungan yang baik antara pihak-pihak yang lain dalam pengeloaan aset sehingga rencana atau program yang telah ditetapkan bersama dalam mengelola dan memanfaatkan aset itu akan berjalan dengan baik, sesuai sasaran dan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Pendampingan dilakukan terus-menerus oleh pemimpin dalam melihat para karyawan mengerjakan pekerjaan mengolah aset sehingga dapat diketahui sejauhmana proses yang terjadi, perkembangannya sudah ada pada tahap seperti apa dan hasil yang akan terima sesuai harapan atau masih jauh dari yang diharapkan. Para pendamping adalah mereka yang menduduki jabatan struktural dalam organisasi yang tugasnya khusus untuk mendampingi karyawan dalam melihat cara kerja mereka dalam mengelola aset organisasi. Fungsi terakhir dalam manajemen sumber daya manusia dalam mengelola aset adalah controling. 54

39 Dimana mulai dari tahap perencanaan sampai pendampingan, fungsi kontrol sangat penting pula dalam memanajemeni segala aktivitas yang dilakukan oleh karyawan dalam organisasi sehingga dapat menghasilkan hasil yang baik sesuai dengan penetapan rencana dalam mengerjakan pekerjaan. Pada akhirnya ketika evaluasi terjadi antara pemimpin dan karyawan mereka dapat mengukur pencapain hasil akhir. Penelitian mengenai peran manajemen sumber daya manusia dalam mengelola aset-aset organisasi, fokusnya pada organisasi nirlaba yaitu gereja. Dimana ingin mengetahui sejauhmana peran manajemen sumber daya manusia dalam perkembangan organisasi dalam memanfaatkan asetaset yang dimiliki oleh organisasi dalam mencapai visi,misi dan tujuannya. Senada dengan Cardoso (2003), yaitu bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan suatu gerakan pengakuan 55

40 terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial, yang perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi dan pengembangan dirinya. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia, dalam kegiatan mengelola aset suatu organisasi. Dalam mencapai tujuannya, tentu suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia sebagai pengelola sistem agar sistem ini berjalan. Tentu dalam pengelolaannya harus memperhatikan beberapa aspek penting seperti pelatihan, pengembangan, motivasi dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan menjadikan manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. 56

41 Dalam pengelolaan aset organisasi nirlaba dalam hal ini gereja, manajemen sumber daya manusia sangat mendukung keberhasilan organisasi gereja. Sumber daya manusia yang terdidik, terampil, cakap, kreatif, mau bekerja keras, setia kepada citacita dan tujuan organisasi, akan sangat berpengaruh positif terhadap keberhasilan dan kemajuan organisasi. Dalam sumber daya yang tersedia, sumber daya manusia memegang peranan sentral dan paling menentukan. Tanpa manajemen sumber daya manusia yang handal, pengolahan, penggunaan dan pemanfaatan sumber daya alam akan menjadi tidak efektif, efisien dan produktif. Dalam keadaan yang demikian tidak mengherankan bahwa cita-cita dan tujuan serta program organisasi yang telah dirumuskan dengan baik, hanya akan tetap menjadi impian tidak akan pernah terwujud. Disinilah letak relevansi dan pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam 57

42 mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. Perencanaan kegiatan dalam gereja sangat tergantung pada kemampuan pembuat perencana, kemampuan yang dimaksud menyangkut kepiawaian dalam memperkirakan dan memproyeksikan kebutuhan dan permasalahan menurut asumsi sebagai faktor yang mempengaruhinya. Kemampuan lain yaitu, untuk memperkirakan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat merealisasikannya. Semua hal ini sangat menentukan tingkat keberhasilan gereja dalam mencapai berbagai sasaran yang diharapkan. Gereja berperan sebagai alat yang berusaha melayani dengan cara menjembatani kebutuhan umat dan masyarakat dengan keberadaan hidup sehingga merasa terlayani (self interest), gereja juga bukan saja sebagai alat tetapi juga tempat untuk melayani dengan cara memberdayakan sejumlah keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Meyakininya sebagai talenta yang diberikan Tuhan 58

43 (technical interest), kini gereja mulai melangkah menjadi sarana untuk mencapai tujuan dalam pelayanan dengan cara melayani kebutuhan umat dan masyarakat (practical interest) dengan memanfaatkan potensi alam yang ada untuk kesejateraan dan upaya memelihara keselamatan umat. Ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan mandat dari Tuhan (Kejadian 1:26). 59

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, banyak orang. yang menulis dan meneliti tentang sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, banyak orang. yang menulis dan meneliti tentang sumber daya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, banyak orang yang menulis dan meneliti tentang sumber daya manusia. Cardoso (2003) mengatakan salah satu sumber daya yang terdapat

Lebih terperinci

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan : Nama : Yohanna Enggasari Pertanyaan : 1. Definisikan manajemen dan organisasi serta mengapa manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi? 2. Sebutkan fungsi fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Bab ini menyajikan kesimpulan dari hasil. penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang. diambil kemudian menjadi dasar penyusunan

BAB V PENUTUP. Bab ini menyajikan kesimpulan dari hasil. penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang. diambil kemudian menjadi dasar penyusunan BAB V PENUTUP Bab ini menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang diambil kemudian menjadi dasar penyusunan implikasi baik dari aspek teoritis maupun praktis. 5.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen berhubungan dengan suatu usaha untuk mencapai sasaransaran tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur peraturan dilakukan melalui proses dan dilakukan berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dlihat dari fenomena yang ada, jumlah pencari kerja di Indonesia lebih banyak dibanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Lulusan mahasiswa dari Perguruan

Lebih terperinci

(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman

(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman (Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman Latar Belakang Produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan : pengelolaan karyawan yang baik

Lebih terperinci

Bab 2 MANAJEMEN DAN MANAJER

Bab 2 MANAJEMEN DAN MANAJER Bab 2 MANAJEMEN DAN MANAJER Siapa Manajer? Orang yang melakukan kegiatan manajemen atau proses manajemen. Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan effisien Efektif & Efisien Efektif :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau mengisyaratkan perusahaan untuk berkembang sejalan dengan kemajuan tersebut, yang berarti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik Pengertian Manajemen Manajemen dan Manajer Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Lingkungan Eksternal Manajemen sebagai Ilmu dan Seni Definisi Manajemen Fungsi fungsi Manajemen Tingkatan Manajemen Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah, mengapa harus diatur, dan apa tujuan pengaturan tersebut.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR METODE PENGAWASAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT CABANG BUKITTINGGI

TUGAS AKHIR METODE PENGAWASAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT CABANG BUKITTINGGI TUGAS AKHIR METODE PENGAWASAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT CABANG BUKITTINGGI Bidang Studi Kesekretariatan Dan Manajemen Perkantoran Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen (management) merupakan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut perusahaan baik perusahaan swasta maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Dewasa ini Negara kita dihadapkan pada kemajuan jaman yang begitu pesat, pembangunan di segala bidang, mengakibatkan kehidupan masyarakat semakin modern,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit pelayanan. Berbagai unit tersebut terdiri dari sekumpulan individu yang berusaha

Lebih terperinci

FENOMENA MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) 1 Oleh: Dra. Sri Mulyani 2

FENOMENA MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) 1 Oleh: Dra. Sri Mulyani 2 FENOMENA MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) 1 Oleh: Dra. Sri Mulyani 2 A. Pendahuluan Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini turut mempercepat laju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan SDM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan untuk mewujudkan visi dan misinya sangat tergantung dari peran

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan untuk mewujudkan visi dan misinya sangat tergantung dari peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan atau instansi dalam mencapai tujuan untuk mewujudkan visi dan misinya sangat tergantung dari peran dan kualitas

Lebih terperinci

Manajemen dan Manajer

Manajemen dan Manajer Manajemen dan Manajer Peta pembelajaran Manajemen dan Manajer (6) Role of manager (1) Manajemen dan Manajer Definisi 3 Poin (5) Keterampilan manajer 4 Poin (4) Kegiatan-kegiatan manajer 8 Poin Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Pada dasarnya penyelenggaraan pendidikan memerlukan sarana pembelajaran, perpustakaan merupakan salah satunya. Menurut Hassan yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia,

Lebih terperinci

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza MENGELOLA ENTITAS BISNIS Muniya Alteza Manajer Kerja manajer mencakup usaha untuk mengembangkan strategi dan rencana taktis Manajer harus menganalisa lingkungan persaingan, merencanakan, mengelola, mengarahkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur peraturan dilakukan melalui proses dan dilakukan berdasarkan urutan dan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU Robertus Robet Robertus_robet@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Untuk upaya mendapatkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini, teknologi dan ilmu pengetahuan sangat berpengaruh pada pola kehidupan manusia untuk secara terus menerus mengembangkan diri.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan. Setiap aktivitas yang dilakukan sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan. Setiap aktivitas yang dilakukan sebuah organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi persaingan yang cukup ketat dalam era globalisasi dewasa ini sangat diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era globalisasi dan hingga saat ini belum ada definisi yang pasti bagi globalisasi. Globalisasi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik ekonomi, politik, budaya, sosial, dan lain sebagainya. Kondisi seperti ini menuntut masyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi manajemen SDM Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi agar terwujud suatu

Lebih terperinci

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang MANAJEMEN UMUM Kode MK : MKK0-5102 Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks STMIK Pradnya Paramita Malang Standar Kompetensi : Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen pada tingkat operasional Materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perusahaan bahkan lembaga (khususnya lembaga pendidikan) baik besar maupun kecil harus menyusun budget atau anggaran sebagai suatu landasan dalam membuat perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup menarik untuk diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa, baik

BAB I PENDAHULUAN. cukup menarik untuk diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup menarik untuk diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa, baik elektronik maupun cetak, seringkali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan pelanggan yang saat ini semakin beragam akan berpengaruh terhadap dunia usaha dan perlu ditanggapi oleh perusahaan secara baik. Oleh karena itu organisasi-organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik tenaga kerja yang efektif dalam sebuah organisasi (Daft, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. menarik tenaga kerja yang efektif dalam sebuah organisasi (Daft, 2000). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari manajemen sumber daya manusia adalah untuk menarik tenaga kerja yang efektif dalam sebuah organisasi (Daft, 2000). Organisasi yang sukses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam organisasi. Apapun

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam organisasi. Apapun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam organisasi. Apapun bentuk dan tujuannya, organisasi dibangun berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa tahun lalu, kita selalu dihadapkan kepada perdagangan bebas yang menimbulkan pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan era reformasi yang menuntut adanya perubahan dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan di

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV Disusun Oleh : Abdul Zaelani 208700740 Informatika A / IV Bab 1 Pengertian manajemen Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengelola faktor-faktor produksi. Proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsifungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam perubahan zaman yang begitu cepat ini, setiap instansi/perusahaan otomatis harus siap untuk menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan

Lebih terperinci

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MA HAD ABU BAKAR ASH SHIDDIQ UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat konsumen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat konsumen dengan leluasa mendapatkan info yang terkini mengenai kondisi pasar, sekaligus membuat konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek dan merumuskan strategi dalam menghadapi perubahan yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek dan merumuskan strategi dalam menghadapi perubahan yang terjadi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan suatu organisasi memiliki kemampuan dalam berbagai macam aspek dan merumuskan strategi dalam menghadapi perubahan yang terjadi di organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi, sumber daya manusia memiliki peran penting. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas organisasi, sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan kompleks yang harus direspons secara positif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Era globalisasi yang ditandai dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada abad ini. Pernyataan tersebut tidaklah terbantahkan, mengingat SDM menjadi sentral dalam pencapaian

Lebih terperinci

MAKALAH KEPEMIMPINAN / LEADERSHIP Makalah Kepemimpinan Leadership Gratis Dipersembahkan oleh : www.tipspublicspeaking.net TipsPublicSpeaking.NET adalah website berisi cara belajar public speaking secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Dalam manajemen terdapat unsur-unsur yang harus diatur

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pengawasan sekolah harus diawali dengan penyusunan program kerja. Dengan adanya program kerja maka kegiatan pengawasan dapat terarah dan memiliki sasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber Daya Manusia. Dan apabila Sumber Daya Manusia itu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, antar lembaga atau organisasi saling berkompetisi

Lebih terperinci

APA ITU FUNGSI MANAJEMEN?

APA ITU FUNGSI MANAJEMEN? FUNGSI MANAJE EMEN APA ITU FUNGSI MANAJEMEN? elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank yang ada mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, dan mampu membawa perusahaan menuju

Lebih terperinci

Sekolah Dasar seseorang dikembangkan untuk menguasai berbagai

Sekolah Dasar seseorang dikembangkan untuk menguasai berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sumber daya manusia mempunyai peranan sangat penting bagi kesuksesan dan kesinambungan pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu pembangunan dan peningkatan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. PENELITIAN TERDAHULU Khairul Dabutar (2005) melakukan penelitian dengan judul Peranan Koordinasi terhadap Efektivitas kerja pegawai pada Dinas Pendapatan Kota Medan. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manusia merupakan mahkluk sosial yang saling memerlukan satu sama lain untuk memenuhi segala kebutuhannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal diatas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin mewarnai kehidupan lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan perekonomian saat ini nampaknya persaingan merupakan suatu tantangan yang perlu mendapat perhatian yang serius dari seorang manajer apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut, bukan saja dari masukannya yang bervariasi, melainkan dari proses pembelajaran yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen 1. Pengertian Manajemen Ilmu manajemen sampai saat ini sudah berkembang. Hal ini membuktikan bahwa ilmu ini memang dibutuhkan tidak saja oleh kelompok tertentu tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jantes, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jantes, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui pendidikan manusia dapat menjadi cerdas, memiliki kemampuan, sikap hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sedang berlangsung. Terbukti perusahaan yang bertahan adalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sedang berlangsung. Terbukti perusahaan yang bertahan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sebuah perusahaan selalu terkait dengan ketidakpastian dan perubahan. Perusahaan dituntut untuk menjadi fleksibel dan adaptif terhadap perubahan yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan Program MBS di Jawa Barat Pendidikan merupakan hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi yang ada di era globalisasi saat ini harus bersaing untuk dapat bertahan di dalam bisnisnya, baik itu organisasi besar atau organisasi kecil. Organisasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya, merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya, merupakan gabungan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya, merupakan gabungan dari berbagai elemen sumber daya yang terdiri dari bahan baku, peralatan, metode (cara kerja),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial). 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA Kinerja merupakan kontribusi yang dapat diberikan oleh seseorang atau devisi untuk pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi. Kinerja dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil makmur materiil dan spiritual yang merata di seluruh wilayah tanah air

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS DI SD NEGERI SRONDOL 02 SEMARANG) RINGKASAN TESIS. Oleh: UTIK SETYARTI Q

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS DI SD NEGERI SRONDOL 02 SEMARANG) RINGKASAN TESIS. Oleh: UTIK SETYARTI Q EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS DI SD NEGERI SRONDOL 02 SEMARANG) RINGKASAN TESIS Oleh: UTIK SETYARTI Q. 100.050.196 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat. Hal tersebut ditandai dengan adanya perkembangan dan perubahan budaya sosial, meningkatnya persaingan,

Lebih terperinci

(Sumber:

(Sumber: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam suatu perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari besarnya pendapatan yang dihasilkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia usaha yang semakin ketat dan seiring dengan majunya teknologi, menuntut setiap perusahaan untuk selalu melakukan yang terbaik dalam menjalankan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

KONSEP MANAJEMEN. Oleh: Setiadi, MKep

KONSEP MANAJEMEN. Oleh: Setiadi, MKep KONSEP MANAJEMEN Oleh: Setiadi, MKep POKOK BAHASAN Pengertian manajemen Prinsip umum manajemen proses manajemen keperawatan Pengertian manajemen keperawatan kerangka konsep dasar dalam manajemen keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian pesat dengan berbagai aspek permasalahannya. Pendidikan tidak hanya bersinggungan dengan

Lebih terperinci