Sistem Informasi. 1. Sistem Informasi. 1.1 Pengertian Sistem. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sistem Informasi. 1. Sistem Informasi. 1.1 Pengertian Sistem. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi"

Transkripsi

1 Sistem Informasi 1. Sistem Informasi 1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Disini akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum: Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja bersamasama untuk mencapai tujuan yang sama Contoh : Sistem tatasurya Sistem pencernaan Sistem Transportasi umum Sistem Otomotif Sistem Komputer Sistem Informasi Sekumpulan dari objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi dan hubungan antar objek bisa dilihat sabagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan Dengan demikian secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsure atau variable-variabel yang saling teroganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung sama lain. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainya untuk suatu tujuan bersama. Sedangkan definisi sistem dalam kamus Webster s Unbriged adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Scott (1996) mengatakan sistem terdiri dari unsur-unsurseperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output). Ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama. Gambar 1.1 Model Sistem 1

2 Gambar diatas menunjukan bahwa sistem atau pendekatan sistem minimal harus mempunyai empat komponen, yakni masukan, pengolahan, keluaran dan balikan atau control. Sementara Mc. Leod (1995) mendifinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumberdaya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan mekanisme control. Untuk lebih jelasnya elemen sistem tersebut dapat digambarkan dengan model sebagai berikut : Gambar 1.2 Model hubungan elemen-elemen sistem Banyak ahli mengajukan konsep sistem dengan deskripsi yang berbeda, tetapi pada prinsipnya hampir sama dengan konsep dasar sistem umumnya. Schronderberg (1971) dalam Suradinata (1996) secara ringkas menjelaskan bahwa sistem adalah : 1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain. 2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya. 3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan. 4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh sistem lainnya. 5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi output. 6. Menunjukkan adanya entropi. 7. Memiliki aturan. 8. Memiliki subsistem yang lebih kecil. 9. Memiliki deferensi antar subsistem. 10. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda. 2

3 2. Karakteristik Sistem Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem yang lainnya : 1. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem. 2. Batasan (boundary) : Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem. 3. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem. 4. Penghubung (interface) : Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi. 5. Masukan (input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. 6. Keluaran (output) : sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer computer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. 7. Mempunyai Pengolahan (Process) : Kegiatan-kegiatan atau pengolahan dalam suatu system yang mentransformasikan input menjadi output 8. Mempunyai Sasaran dan Tujuan (Objective & Goals) :Dalam pembuatannya setiap system harus memiliki sasaran dan tujuan agar system tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhannya. Contoh Karakteristik sistem : Sistem KHS 1. Komponen 1. Mahasiswa 2. BAAK 3. Dosen 2. Boundary (Batasan System) : KHS untuk semester 7 di STMIK Pranata Indonesia 3. Environment (lingkungan Luar System) : Ketua Jurusan 4. Interface (Penghubung Sistem) : Mahasiswa dengan STMIK 3

4 5. Input (Masukan) 1. Tugas2 2. Nilai UTS 3. Nilai UAS 4. Absen 6. Output (Keluaran) : KHS 7. Proses (Pengolahan Sistem) 1. Lembar absen yang sudah dikumpulkan dan diproses 2. Data nilai ujian & tugas dilakukan perhitungan tertentu yang akan menjadi komponen nilai ujian & tugas 3. Melakukan penghitungan secara keseluruhan dan kemudian dikonversikan menjadi huruf mutu 8. Objective & Goal (Sasaran & Tujuan Sistem) 1. Goal : Untuk melayani mahasiswa untuk mendapatkan KHS semester 7 2. Sasaran : Mahasiswa STMIK Pranata Indonesia KLASIFIKASI SISTEM 1. SISTEM ABSTRAK DAN FISIK ( PHYSICAL SYSTEM ) - Sistem Abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara Fisik. Misalnya : sistem agama. - Sistem Fisik : Sistem yang keberadaannya dapat dilihat secara fisik. Misalnya : perusahaan, komputer. 2. SISTEM ALAMIAH DAN BUATAN ( HUMAN MADE SYSTEM ) - Sistem alamiah (natural system ) : Sistem yang terbentuk melalui proses alami. Misalnya : sistem tatasurya, pencernaan. - Sistem buatan manusia : Sistem yang dirancang dan dibangun oleh manusia yang melibatkan interaksi dengan mesin. Misalnya : sistem produksi di pabrik. 3. SISTEM TERTENTU DAN TIDAK TERTENTU ( PROBABILISTIC SYSTEM ) - Sistem tertentu (deterministic system) : Sistem yang cara beroperasinya sudah dapat diprediksi, interaksi-interaksi didalamnya dapat dideteksi dengan pasti dan outputnya dapat diramalkan. Misalnya: pengolahan data (komputer) 4

5 - Sistem tak tentu : Sistem yang outputnya tidak dapat diprediksi dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas. 4. SISTEM TERTUTUP DAN TERBUKA ( OPEN SYSTEM ) - Sistem tertutup : sistem yang tidak berhubungan dengan dunia luar dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya (bekerja secara otomatis). Sebenarnya sistem tertutup tidak ada yang ada adalah relatif tertutup. - Sistem terbuka : Sistem yang mempunyai hubungan dengan dunia luar dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan ouput untuk subsistem yang lain. 3. Jenis Sistem Informasi Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian : 1. Transaction Processing Systems (TPS) TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer. 2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS) OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat. 3. Sistem Informasi Manajemen (SIM) SIM tidak menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data). 4. Decision Support Systems (DSS). 5

6 DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan. 5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI). AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna. 6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW) Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan groupware untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan. 7. Executive Support Systems (ESS). ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor. 6

7 Gambar 1.3 Jenis Sistem Informasi Daur Hidup Pengembangan Sistem Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh professional dan pemakai system informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan system informasi. Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu : Perencanaan sistem Analisis sistem Perancangan sistem secara umum / konseptual Evaluasi dan seleksi sistem Perancangan sistem secara detail Implementasi sistem Pemeliharaan / Perawatan Sistem 7

8 Gambar 1.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Perencanaan Sistem - Perencanaan Sistem adalah proses membuat sebuah Laporan Perencanaan Sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi. - Perencanaan sistem berhubungan dengan perencanaan bisnis - Perencanaan Sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta operasinya. Siapa yang merencanakan sistem? 1. Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan yang ada yang tidak dapat di raih oleh sistem yang lama atau karenasistem yang lama masih mempunyai kelemahankelemahan yang perlu diperbaiki (misal meningkatkan produktivitas, efektivitas dan pelayanan). 2. Manajemen puncak sangat berperan dalam perencanaan sistem. Manajemen puncak terdiri dari CIO, CEO, CFO dan eksekutif senior perwakilan kelompok user yang lain. 3. Komite ini yang menghubungkan tujuan bisnis dan sistem informasi untuk mencapai tujuannya. 8

9 Tahapan Proses Perencanaan Sistem Gambar 1.5 Tahap-tahap Perencanaan Sistem Analisis Sistem - Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya - Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya - Hasil dari analisis sistem adalah: laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangakan. Tujuan Analisis Sistem 1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan 2. Membantu para pengambil keputusan 3. Mengevaluasi sistem yang telah ada 4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru 5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem Yang perlu diperhatikan oleh sistem analis 1. Mempelajari permasalahan yang ada secara terinci 9

10 2. Menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam memecahkan masalah 3. Membuat suatu pertimbangan apakah perlu atau tidak menggunakan cara komputerisasi Langkah-langkah 1. Mengidentifikasi masalah a. Mengidentifikasi penyebab masalah 2. Analisis sistem a. Mengidentifikasi solusi dari masalah 3. Analisis Kebutuhan a. Mengidentifikasi data apa dan proses apa yang dibutuhkan pada sistem baru. b. Menentukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem baru. Proses Analis 1. Menggunakan Diagram Aliran Data 2. Menganalisis Data dengan Menggunakan Kamus Data 3. Menggambarkan Spesifikasi Proses dan Keputusan Terstruktur 4. Menganalisis Sistem Pendukung Keputusan Semiterstruktur 5. Menyiapkan Proposal Sistem 6. Menulis dan Menampilkan Sistem 4. Tipikal Departemen Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan suatu sistem yang menggunakan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar-kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistemsistem informasi sebagai berikut : a) Sistem Informasi akuntansi, menyediakan informasi dari transaksi keuangan. b) Sistem Informasi pemasaran, menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran. c) Sistem Informasi manajemen persediaan d) Sistem Informasi personalia e) Sistem Informasi distribusi f) Sistem Informasi pembelian g) Sistem Informasi kekayaan 10

11 h) Sistem Informasi analisis kredit i) Sistem Informasi penelitian dan pengembangan j) Sistem Informasi teknik Contoh Sistem Informasi teknik : Gambar 1.6 Sistem Informasi Geografis Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), manajemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Dibawah ini adalah gambar sistem-sistem informasi tiap manajemen. Gambar 1.7 SIM Setiap Tingkatan Manajemen 11

12 Tugas 1. Jelaskan tugas dan fungsi dari Sistem Informasi yang Anda ketahui dalam suatu organisai ataupun perusahaan! 2. Jelaskan kenapa Sistem Informasi sangatlah penting dalam suatu pekerjaan! Berikan Contoh Kasusnya! 3. Berikan Contoh Aplikasi Sistem Informasi yang Anda Ketahui, minimal 3 Contoh Aplikasi! 12

13 Analis Sistem 1. Pengertian Analis Sistem Analis sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi Analis Sistem terbagi Menjadi dua yaitu : 1. Analis bisnis memfokuskan hanya pada aspek non teknis dari analisis dan perancangan sistem. 2. Programmer/analis (or analyst/programmer) mencakup pertanggung jawaban keduanya, yaitu programmer komputer and the analis sistem. 1.1 Jabatan Dalam Analis Sistem Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi agar diperoleh informasi mengenai aspek-aspek penting jabatan tersebut, seperti tujuan, tugas dan tanggung jawab, kondisi kerja, kompetensi, dsb. Analisis jabatan (job analysis) adalah proses sistematis untuk menentukan berbagai tugas, aktivitas, perilaku, keterampilan, pengetahuan, dan spesifikasi karyawan yang diperlukan untuk menjalankan suatu pekerjaan (jabatan) dalam suatu organisasi. (Werther & Davis 1996, Schuler & Jackson 2006) Jabatan VS Posisi - Jabatan Suatu jabatan terdiri dari sekelompok tugas yang harus dilaksanakan agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Suatu jabatan bisa hanya diduduki satu orang saja, seperti jabatan presiden dalam satu negara, atau bisa diduduki oleh banyak orang, sebagaimana halnya operator penginput data di sebuah perusahaan besar atau kasir di pasar swalayan. - Posisi Posisi adalah kumpulan tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh satu orang; ada satu posisi untuk setiap orang dalam suatu organisasi. 2. Skill Yang Diperlukan Dalam Analis Sistem 13

14 Analis sistem sebagai penyelesai problem, sedangkan pemicu pengembangan sistem ada 3 hal, yaitu : 1. Problem, adalah salah satu dari kenyataan atau antisipasi yang menghendaki aksi pembenaran 2. Kesempatan adalah peluang untuk memperbaiki situasi, dengan adanya complain 3. Arahan adalah seseorang atau lembaga yang mengubah situasi saat ini. Skill yang diperlukan dalam analis sistem adalah : 1. Mempunyai pengetahuan bekerja dalam bidang teknologi informasi 2. Mempunyai pengalaman dan keahlian dibidang pemrograman computer 3. Mempunyai pengetahuan bisnis secara umum 4. Mempunyai ketrampilan dalam problem solving secara umum 5. Mempunyai ketrampilan yang baik dalam komunikasi antar orang 6. Mempunyai ketrampilan yang baik dalam komunikasi antar orang 7. Mempunyai ketrampilan yang baik dalam relasi antar orang / 8. Fleksibel dan mampu beradaptasi 9. Berkarakter dan beretika 3. Deskripsi Kerja Dalam analis sistem Deskripsi kerja dapat digambarkan dalam bentuk Job title seseorang ketika dihadapkan suatu permasalahan yang berbeda-beda. Contoh Deskripsi kerja Untuk Sistem Analis Melaporkan Ke Manajer Pengembangan Pusat Deskripsi : a. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengembangkan sistem informasi. Seorang analis sistem harus bertanggung jawab untuk mempelajari masalah dan kebutuhan yang ditetapkan oleh organisasi untuk menentukan bagaimana perangkat computer, prosedur bisnis, dan orang-orang dapat memecahkan masalah-masalah dan melakukan perbaikan terbaik. b. Mendesain dan menentukan sistem dan metode untuk menginstal sistem informasi berbasis computer dan panduan instalasinya. c. Membuat presentasi formal terhadap temuan, rekomendasi, dan spesifikasi dalam bentuk laporan formal dan dalam presentasi lisan. 14

15 4. Tanggung Jawab Analis Sistem 1. Mengevaluasi kelayakan proyek. 2. Menganalisis sistem bisnis saat ini mengenai masalah dan peluang. 3. Mendefinisikan persyaratan untuk meningkatkan atau mengganti sistem. 4. Mengevaluasi solusi alternatif untuk kelayakan. 5. Memilih perangkat keras dan perangkat lunak (sesuai dengan persetujuan). 6. Merancang sistem antarmuka, aliran, dan prosedur. 7. Mengawasi implementasi sistem. 5. Tugas Analis Sistem 1. Memperkirakan kebutuhan personil, anggaran, dan jadwal untuk proyek-proyek sistem. 2. Mengembangkan dan menerapkan rencana pengembangan sistem sesuai dengan standar CIS. 3. Melakukan wawancara dan pengumpulan data lainnya. 4. Mendokumentasikan dan menganalisis sistem operasi yang sedang berjalan. 5. Merumuskan aplikasi teknologi saat ini untuk masalah bisnis. 6. Mendidik pengguna manajemen dalam hal kemampuan menggunakan teknologi saat ini. 7. Mengevaluasi kemungkinan teknik terhadap kelayakan teknis, operasional, dan ekonomi 8. Meninjau dan menyajikan solusi sistem yang diusulkan untuk disetujui 9. Mendesain dan menguji sistem prototipe. 10. Mendesain file dan struktur database. 11. Mendesain user interface (input, output, dan dialog) untuk sistem komputer. 12. Mendesain bentuk dan teknik pengumpulan data. 13. Mendesain sistem keamanan dan kontrol. 14. Menyiapkan spesifikasi untuk program aplikasi. 15. Menulis, menguji, dan mengintegrasikan program aplikasi. 16. Mengawasi program aplikasi. 17. Mengembangkan dan memandu pengujian sistem dan rencana konversi. 15

16 Tugas 1. Jelaskan Kedudukan Analis Sistem di dalam suatu manajemen! 2. Jelaskan apa perbedaan Analis Sistem dengan Programmer. Seorang Analis Sistem kemungkinan dapat menjadi Programmer akan tetapi Programmer belum tentu menjadi seorang Analis Sistem! 3. Jelaskan satu persatu Apa Tanggung Jawab dari Analis Sistem! 16

17 Kelayakan Dan Kebutuhan Informasi 1. Studi Kelayakan Studi kelayakan adalah studi awal untuk memeriksa kebutuhan informasi calon pengguna akhir dan tujuannya, batasan, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan dari proyek yang diusulkan. Metode yang sama dalam pengumpulan informasi merekomendasikan yang mudah dalam pendekatan sistem (wawancara, observasi, dan sebagainya) yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk studi kelayakan. 1.1 Kelayakan Suatu Sistem Kelayakan dari sistem yang diusulkan dapat dievaluasi berkaitan dengan empat kategori utama, yang telah diringkas dan digambarkan seperti ini : Kelayakan Organisasi Bagaimana sistem itu mendukung rencana strategis organisasi. Kelayakan Teknis Kemampuan, keandalan, dan kesediaan perangkat keras dan perangkat lunak. Kelayakan Ekonomi Ongkos penyimpanan. Peningkatan pendapatan. Penurunan investasi Peningkatan profit. Kelayakan Operasi Penerimaan pengguna. Dukungan manajemen. Kebutuhan pembeli, pemasok dan pemerintah Faktor Kelayakan Dari Organisasi, Ekonomi, Teknis dan Operasi. Catatan Ini Berisi Kelayakan Mulai Dari Ongkos Penyimpanan atau Kemampuan Dari Perangkat Lunak dan Perangkat Keras. 2. Pengumpulan Informasi Salah satu faktor utama dalam proses analisis sistem ialah memahami sistem tersebut dan masalah masalahnya, yaitu bagaimana sistem bekerja dan apa yang ingin dicapai serta apa yang dibutuhkannya dengan cara berkomunikasi dengan para pengguna untuk mengumpulkan informasi. Sumber informasi tersebut dapat diperoleh dari pengguna sistem, formulir atau dokumen, program komputer, panduan prosedur, dan laporan manajemen. 17

18 2.1 Prosedur Pencarian Informasi a. Prosedur pengumpulan informasi biasanya dilakukan secara top-down. b. Mula - mula dilakukan wawancara dengan top-level managers untuk menentukan fungsi dan aktivitas utama dari sistem. c. Pengumpulan informasi dilanjutkan ke tingkat organisasi di bawahnya hingga pada tingkat operator. d. Makin ke bawah biasanya sifat informasi makin bersifat teknis sedangkan pada tingkat atas lebih banyak bersifat kebijakan. Mengapa pengumpulan informasi harus dimulai dari top-level managers? a. Keputusan untuk membuat / mengembangkan sistem dibuat oleh top-level managers. b. Mereka dapat memberitahu sumber-sumber informasi lainnya. c. Dapat mengetahui keinginan mereka serta menjelaskan akibat apa yang dihadapinya dengan penerapan dari sistem tersebut. Bila hal tersebut merisaukannya maka dapat diberikan penjelasan terlebih dahulu. d. Menumbuhkan kepercayaan kepada manajemen bahwa sistem ini akan memecahkan masalah mereka. 2.2 Teknik Pengumpulan Informasi a. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data/fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai. Kelebihan wawancara adalah sebagai berikut : a) Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. b) Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang. c) Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai. d) Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi. 18

19 Disamping wawancara mempunyai beberapa kelebihan, tetapi juga mempunyai kekurangan sebagai berikut : a) Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya. b) Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antara manusia (human relation). c) Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya pada lokasi yang ribut dan ramai. d) Wawancara sangat mengganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas. Lima langkah persiapan wawancara: 1. Membaca materi latar belakang Bacalah informasi latar belakang tentang orang yang diwawancarai dan organisasinya sebanyak mungkin. Materi ini dapat diperoleh dari orang yang bisa Anda hubungi segera untuk menanyakan tentang Website perusahaan, laporan tahunan terbaru, laporan berkala perusahaan, atau publikasi-publikasi lainnya yang dikirim keluar sebagai penjelasan tentang organisasi kepada publik. 2. Menetapkan tujuan wawancara Gunakan informasi latar belakang yang Anda kumpulan serta pengalaman Anda untuk menetapkan tujuan-tujuan wawancara. Setidaknya ada empat sampai enam area utama yang berkaitan dengan sikap pengolahan informasi dan pembuatan keputusan yang ingin Anda tanyakan. Area tersebut meliputi sumber-sumber informasi, format informasi, frekuensi pebuatan keputusan, kualitas informasi, dan gaya pembuat keputusan. 3. Memutuskan siapa yang diwawancarai Saat memutuskan SIAPA saja yang diwawancarai, sertakan pula orang-orang terpenting dari semua tingkatan yang untuk hal-hal tertentu bisa dipengaruhi sistem. 4. Menyiapkan orang yang diwawancarai Siapkan orang yang akan diwawancarai dengan menelpon mereka atau menulis pesan sehingga memungkinkan orang-orang yang akan diwawancarai mempunyai waktu untuk berpikir. Aturlah waktu untuk menelpon dan membuat janji pertemuan. Biasanya, wawancara dijalankan selama 45 menit atau paling lama 1 jam. 5. Menentukan jenis dan struktur pertanyaan 19

20 Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mencakup area-area dasar dalam pembuatan keputusan saat Anda menegaskan tujuan-tujuan wawancara. Teknik bertanya yang tepat adalah inti dari wawancara. Ada dua jenis pertanyaan dalam wawancara: a) Pertanyaan Terbuka (Open Ended) Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons. Mereka terbuka dan bebas merespons. Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf. Beberapa contoh pertanyaan terbuka: Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bisnis ke bisnis ecommerce di peusahaan Anda? Apa tujuan terpenting departemen Anda? Sekali data diajukan lewat website bagaimana data-data tersebut akhirnya diproses? Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara online? Apa rasa frustasi terbesar yang Anda alami selama masa peralihan menuju e-commerce? b) Pertanyaan Tertutup (Close Ended) Pertanyaan tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai. Pertanyaan tertutup seperti dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian. Anda diberi suatu pertanyaan dengan lima jawaban, namun tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri. Jenis pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua pilihan. Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena hanya memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan, seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju. Beberapa contoh pertanyaan tertutup: Berapa lama dalam seminggu gudang informasi proyek diperbaharui? Rata-rata berapa kali panggilan yang diterima pusat panggilan setiap bulannya? Dari sumber-sumber informasi berikut yang mana yang paling bermanfaat menurut Anda? Formulir keluhan konsumen Keluhan lewat dari konsumen yang mengunjungi website Interaksi tatap muka dengan konsumen Barang yang dikembalikan konsumen Sebutkan dua prioritas utama Anda untuk meningkatkan infrastruktur teknologi. Siapa yang menerima masukan ini? 20

21 Beberapa contoh pertanyaan dua-pilihan: Adakah Anda menggunakan web untuk menampilkan informasi bagi vendor? Setuju atau tidak setuju Anda bahwa e-commerce tidak begitu aman? Apakah Anda ingin menerima salinan laporan keuangan Anda setiap bulan? Struktur-struktur pertanyaan: a) Struktur Piramid Dengan menggunakan bentuk ini, penanya mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendetail, biasanya berupa pertanyaan tertutup. Kemudian penanya memperluas topik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka respons-respons yang lebih umum. Contoh: Bagaimana masalah yang Anda alami dengan firewall? Apakah Anda mempertimbangkan metode-metode lain untuk meningkatkan keamanan datadata perusahaan? Apakah yang Anda pikirkan bisa membuat keamanan di sini lebih efektif? Umumnya, bagaimana perasaan Anda tantang keamanan data terhadap pentingnya akses internet? b) Struktur Corong Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan umum dan terbuka, lalu membatasi respons dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup. Contoh: Bagaimana reaksi Anda terhadap pencarian berbasis Web yang baru? Departeman mana yang akan mengimplemantasikannya? Item-item apa yang tersedia untuk pembelian lewat situs? Adakah item-item tertentu yang ditiadakan di website? c) Struktur Berbentuk Wajik Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara khusus, kemudian menentukan hal-hal yang umum, dan akhirnya mengarah pada kesimpulan yang sangat spesifik. Contoh: Sebutkan lima jenis informasi yang dibawa layanan penggunaan website secara gratis seperti yang Anda gunakan. Sebutkan kegiatan-kegiatan promosional yang Anda buat fiturnya di website untuk layanan ini. 21

22 Sebutkan nilai-nilai penggunaan komputer bagi Anda sebagai seorang Webmaster. Sebutkan dua item yang mengejutkan berkaitan dengan perilaku pengguna akhir situs Anda yang Anda temui lewat layanan ini. Apakah cookies merupakan suatu cara yang lebih baik untuk mengukur penggunaan tampilan situs? b. Kuesioner Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari respondenresponden yang dipilih. Kuesioner ini kemudian akan dikirimkan kepada responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat mereka. Kelebihan teknik kuesioner: 1. Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar. 2. Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi kuesioner dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang. 3. Kuesioner secara relatip lebih efisien untuk sumber data yang banyak. 4. Karena kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih objektif. Kekurangan teknik kuesioner: 1. Kuesioner tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati. 2. Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus dijawab terbatas yang dicantumkan di kuesioner saja, tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya. 3. Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama-sama dengan kuesioner 4. Kuesioner yang lengkap sulit untuk dibuat. Tipe Kuesioner Ada dua jenis format kuesioner, yaitu Format Bebas (Free Format) dan Format Pasti (Fixed Format). Dalam suatu kuesioner dapat hanya berbentuk format bebas saja atau format pasti saja atau gabungan dari keduanya. 1. Kuesioner Format Bebas Kuesioner format bebas berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh responden di tempat yang sudah disediakan. 22

23 Contoh: Sebutkan metode-metode yang Anda rasa tepat untuk memperbaiki masukan-masukan yang mengandung kesalahan. 2. Kuesioner Format Pasti Kuesioner tipe ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan. a) Check-off Questions Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini dibuat sehingga responden dapat memeriksa (check-off) jawaban-jawaban yang sesuai. Mana yang menjadi pemasok dari perangkat keras Anda? Compaq IBM Univac Macintosh b) Yes/NO Questions Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk menjawab Ya atau Tidak. c) Opinion/choice Questions Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk memberikan pendapatnya. Bagaimana pendapat Anda tentang komputerisasi yang akan dilakukan ini? 1 = Sangat setuju 4 = Tidak setuju 2 = Setuju 5 = Sangat tidak setuju 3 = Kurang Setuju Tugas 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kelayakan Organisasi, Kelayakan Ekonomi, Kelayakan Teknik dan Kelayakann Operasi! Berikan Contohnya! 2. Sebutkan dan Jelaskan Apa saja Teknik Pengumpulan Informasi! Minimal 3 Teknik Pengumpulan Informasi! 3. Buat Contoh Format Wawancara dan Kuesioner (untuk Studi Kasus diserahkan pada Anda)! 23

24 Data Flow Diagram (DFD) 1. Pengertian DFD/ DAD Data Flow Diagram (DFD) atau DAD (Diagram Arus Data) adalah suatu modeling tool yang memungkinkan sistem analis menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan kerja proses dan fungsi yang dihubungkan satu sama lain oleh penghubung yang disbut alur data. Sedangkan pengertian Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto Hartono adalah : Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system. (Jogiyanto Hartono, 2005, 701). DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari mulai pemasukan sampai dengan keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu system atau batasan system dari level 0 dikembangkan menjadi level 1 sampai system tergambarkan secara rinci. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file 1.1. Notasi Menurut Jogiyanto Hartono, tahun 2005 dalam bukunya Basia Data ada beberapa simbol digunakan pada DFD untuk mewakili : a. Nama Entitas : Terminator (External Entity) Nama b. Proses : Proses c. : Alur data (Data Flow) : Penyimpanan Data (Data Store) 24

25 d Proses Nama Proes Proses (process) menunjukan pada bagian yang mengubah input menjadi output, yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi beberapa output. Setiap proses mempunyai nama, nama dari proses ini menunjukan apa yang dikerjakan proses. Menunjukkan tugas atau proses yang dilakukan baik secara manual atau otomatis. Simbol Proses ini tidak hanya menunjukkan alur data yang keluar dari proses tersebut, tetapi juga menunjukkan alur data yang masuk dalam proses ini. Nama proses hendaknya berupa kalimat perintah yang berupa kata kerja aktif dan diikuti oleh klausa objek untuk menjelaskan proses tersebut. Proses menunjukkan angka referensi dari proses tersebut 1.3. External Entity Nama Entitas Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lain yang berada pada lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Merupakan simbol entitas eksternal untuk menunjukkan tempat asal data (sumber) atau tempat tujuan data (Tujuan). Nama entitas eksternal (terminator) ditulis dalam bentuk tunggal Data Store Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer. 25

26 1.5. Data Flow Terlepas dari media penyimpanan fisik, simbol ini menunjukkan gudang informasi atau data. Sangat sering terjadi bahwa unsur-unsur data tidak berjalan dari suatu proses ke proses berikutnya secara langsung, melainkan disimpan terlebig dahulu, sementara operasi lainnya atau penyusunan ulang unsur-unsur data berlangsung. Bila data store hanya diperbaharui selama atau sesudah proses tertentu maka untuk menunjukkanarah alur data ke gudang dibuat gambar anak panah yang mengarah pada gudang data tersebut. Bila data dari gudang dipakai pada proses itu, maka kita gunakan satu anak panah yang mempunyai dua arah. Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Menunjukkan alur data (informasi/objek) yang mengalir. Nama alur data menunjukkan nama dari data yang mengalir tersebut, dan bisa lebih dari satu Pedoman Pemberian nama I. Pedoman Pemberian Nama Proses 1. Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang mencerminkan fungsi proses tersebut, mis : Hitung Bonus, Pendataan Karyawan, Cetak Faktur, dll 2. Jangan menggunakan kata proses sebagai bagian dari nama suatu proses (bubble) 3. Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama yang sama 4. Proses harus diberi nomor, urutan nomor sedapat mungkin mengikuti aliran atau urutan proses 5. Penomoran proses pada tingkat pertama (diagram Nol) adalah 1.0,2.0,3.0 dan seterusnya 26

27 II. Pedoman Pemberian Nama Kesatuan Luar (External Entity) 1. Nama terminal berupa kata benda 2. Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali memang objeknya sama (diagram digambarkan dua kali) bila demikian maka terminal ini perlu di beri garis miring pada pojok kiri atas. III. Pedoman Pemberian Nama Data Store Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sis samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database 1. Nama harus mencerminkan data store tersebut 2. Bila namanya lebih dari satu kata maka harus diberi tanda sambung IV. Pedoman Pemberian Nama Aliran Data 1. Nama aliran data yang tediri dari beberapa aliran kata dihubungkan dengan garis sambung 2. Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama, dan pemberian nama harus mencerminkan isinya, 3. Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat dinyatakan dengan group elemen 4. Hindari penggunaan kata data dan informasi untuk memberi nama pada aliran data Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap 27

28 Tingkatan DFD/DAD 1. Tingkatan Dalam Data Flow Diagram (DFD)/ DAD Tingkatan pertama disebut dengan Diagram Konteks (Context Diagram), yang menggambarkan mengenai sistem secara global. Dalam hal ini ditetapkan Entitas-entitaseksternal yang terlibat dalam proses, baik sebagai sumber maupun tujuan. Tingkatan berikutnya dikatakan sebagai Digram level nol (Zero Diagram / overview diagram), yakni memberikan gambaran mengenai proses-proses apa saja yang akan dilakukan dan melibatkan entitas-entitas eksternal yang ada serta data store data store tertentu. Diagram level 1, merupakan penjabaran rinci dari setiap proses yang ada pada diagram level nol, secara khusus. Dimungkin akan muncul proses-proses detilnya. Diagram level 2, merupakan penjabaran rinci dari setiap proses yang baru muncul pada diagram level 1, secara khusus. Dalam hal ini juga dimungkinkan akan muncul proses-proses detilnya. Tingkatan berikutnya akan kita definisikan sesuai dengan keadaan dari level sebelumnya, dengan harapan diagram ini akan memberikan pemahaman secara detil atau rinci mengenai sistem yang sedang akan dikerjakan. 28

29 Secara ringkas tingkatan dalam DFD dapat disajikan dalam gambar berikut 1.1. Diagram Konteks Gambar 6.1 Level DFD Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Menurut Fadlil, Firdausy, & Hermawan (2008, hal. 69) Data Flow Diagram merupakan diagram yang menggunakan notasi- notasi untuk menggambarkan aliran data secara logis dari sistem. Menurut Wijaya ( 2007, hal 50) Data Flow Diagram adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain. Contoh gambar Diagram : Barang Ditanya, Barang Dibeli, Uang Pembayaran Pembeli Sistem Penjualan Barang Laporan Penjualan Barang Pemilik Informasi Barang, Jumlah Uang Harus Dibayar Gambar 6.2 Diagram Konteks 29

30 1.2. Diagram Nol Tujuan dari diagram nol adalah untuk memerinci sebuah sistem menjadi proses-proses yang harus dilakukan orang dalam. Atau jika dibuat dalam kalimat adalah : Apa saja proses yang harus dilakukan agar mencapai sistem tersebut. Jadi, diagram ini adalah kelanjutan dari diagram konteks, yang memperbanyak lingkaran, sedangkan untuk (jumlah dan isi) terminator serta (jumlah dan isi) data flow dari dan ke terminator tersebut harus tetap. Pada diagram ini pula mulai ditampilkan data store (penyimpan data/ file) yang dibutuhkan. Barang Ditanya 1.0 BARANG PEMBELI Informasi Barang Cek Keberadaan Barang Stok Barang 2.0 Barang Dibeli Perhitungan Uang Harus Dibayar Harga Barang KASIR Jumlah Uang Harus Dibayar Kasir yang Bertugas 3.0 JUAL Uang Pembayaran Penerimaan Pembayaran Transaksi Penjualan Transaksi Penjualan 4.0 Data Barang Laporan Penjualan Barang Pembuatan Laporan PEMILIK 1.3. Diagram Rinci Gambar 6.3 Diagram Nol Diagram Rinci adalah diagram yang memungkinkan proses yang ada di diagram nol lebih diperinci lagi. Misalkan untuk proses 1 di atas. 30

31 PEMBELI Barang Ditanya 1.1. Masukkan Berdasarkan Merek Barang BARANG Informasi Barang Merek Barang 1.2. Tampilkan Seluruh Jenis Barang dari Merek Tsb. Merek Barang Barang Dicari Tersedia 1.3. Tampilkan Stok Barang Tersedia Stok Barang Barang Dicari Tidak Tersedia 1.4. Beri Informasi Kepada Pembeli Stok Barang 1.4. Penomoran Proses Gambar 6.4 Diagram Rinci Gambar 6.5 Contoh Penomoran DFD Proses 4 level 2 31

32 Penomoran proses pada tiap tingkat (level) di DFD : Dalam satu level tidak boleh ada lebih dari 7 unit dan maksimal 9, jika lebih harus dilakukan dekomposisi (pemecahan lebih terinci) Balancing Balancing (kesimbangan) dalam penggambaran levilisasi DFD perlu diperhatikan. Balancing DFD ini maksudnya keseimbangan antara alur data yang masuk/keluar dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya. 32

33 Contoh DFD balancing dapat dilihat gambar di bawah ini : Gambar 6.6 Diagram Konteks Restauran Pada gambar dapat dilihat ada satu input ke dalam sistem yaitu Customer Order dan tiga ouput yang keluar dari sistem yaitu Receipt, Food Order, dan Management Reports. Gambar 6.7 Diagram nol Restauran Gambar diatas sudah dikatakan seimbang karena mempunyai input dan output yang sama dan tidak memasukan input ataupun output baru. 33

34 Contoh DFD unbalancing (tidak keseimbangan) Gambar 6.8 Diagram DFD Tidak Seimbang (unbalanced) Dalam diagram konteks mempunyai satu inputan yaitu A dan satu keluaran yaitu B. Sedangkan pada diagram level 0 ada penambahan inputan baru yaitu C, berarti DFD tersebut dapat dikatakan tidak seimbang. Tugas 1. BAAK UNINDRA merancang sistem informasi untuk pelayanan penyusunan skripsi bagi mahasiswanya. Dengan bantuan Data Nilai yang ada, BAAK mengumumkan daftar nama mahasiswa yang sudah berhak menyusun skripsi. MAHASISWA tersebut kemudian membuat proposal skripsi ke BAAK. Setiap proposal yang masuk dikirimkan ke tim PRODI dan akan dibalas dengan Surat Persetujuan. Setelah itu BAAK menentukan DOSEN Pembimbing dan menyerahkan proposal tersebut kepada DOSEN yang bersangkutan. Seiring dengan jalannya bimbingan skripsi, semua DOSEN Pembimbing setiap bulan harus memberikan laporan kemajuan skripsi dari MAHASISWA yang dibimbingnya. Pada Akhir penyusunan skripsi DOSEN Pembimbing membuat pernyataan kepada BAAK bahwa mahasiswanya telah siap sidang dan MAHASISWA tersebut menyerahkan draf skripsi ke BAAK. Oleh BAAK draf skripsi tersebut diteruskan kepada tim PRODI. Selesai ujian skripsi PRODI mengirimkan nilai hasil sidang kepada BAAK untuk diumumkan kepada MAHASISWA. 34

35 Dari deskripsi diatas buatlah Diagram Konteks dan Diagram Nol. 2. Deskripsi proses pada sistem pengelolaan rental mobil adalah sebagai berikut : Setiap pelanggan yang akan menyewa mobil mengisi/mengajukan formulir peyewaan kemudian oleh sistem diverifikasi mengenai ketersediaan mobilnya. Jika tercapai kesepatan (mobil tersedia) maka data penyewaan tersebut disimpan. Setelah itu dibuatlah tagihan sewa kepada pelanggan. Setiap terjadi pembayaran sewa dari pelanggan maka datanya disimpan. Setiap periode tertentu dilakukan pembayaran sewa sekaligus laporan kepada pemilik mobil (karena tidak semua mobil yang ada adalah milik pengelola), serta laporan seluruh kegiatan rental kepada managemen rental. Dari deskripsi di atas buatlah Diagram Konteks dan Diagram Nol. 35

36 Kamus Data 1. Pengertian Kamus Data Sebuah kamus data digunakan untuk mencatat semua potongan informasi tentang sistem (tekstual atau numerik) yang tidak dapat direkam pada diagram. Ini adalah struktur yang mendasari dan yang menghubungkan berbagai tampilan sistem yang disajikan oleh berbagai jenis diagram (Yeates, 2004). Kamus Data adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi (jogiyanto, 1990). Kamus Data digunakan untuk : a. Merancang Input b. Merancang laporan- laporan dan database Kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan- laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang terdapat pada data flow diagram. (Jogiyanto, 1990). Kamus data selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk: 1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan 2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan 3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file 4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data KD dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis sistem, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. KD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut: - Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data dalam DFD - Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran (misalnya alamat diuraikan menjadi kota, negara dan kode pos) - Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data - Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran - Mendeskripsikan hubungan detil antar penyimpanan (yang akan menjadi titik perhatian dalam entityrelationship diagram) 36

37 Gambaran bagaimana hubungan antara DAD dan KD: Gambar 9.1 Kamus Data Terhubung DFD Kamus data dibuat dengan memperhatikan dan menggambarkan muatan aliran data, simpanan dataa dan proses-proses seperti pada gambar di atas. Setiap simpanan data dan aliran data bisa ditetapkan dan kemudian diperluas sampai mencakup detail-detail elemen yang dimuatnya. Logika dari setiap proses ini bisa digambarkan dengan menggunakan data yang mengalir menuju dan keluar dari proses tersebut. 2. Elemen-elemen data Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang akan dicatat. Untuk maksud keperluan ini, maka kamus data harus memuat hal-hal berikut: 1. Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di KD. 37

38 2. Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda. 3. Bentuk data, telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir: Dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya tercatat di suatu dokumen atau formulir. Hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya terdapat di media laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil cetakan komputer; Hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk variabel atau parameter yang dibutuhkan oleh proses penerimanya; Hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang mengalir ini biasanya berbentuk suatu variabel. Dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini biasanya berupa suatu field (item data). Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa: dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan di layar monitor, variabel, parameter, field. 4. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat di KD agar mudah mencari arus data di DFD. 5. Penjelasan, Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di KD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut. Misalnya nama dari arus data adalah Tembusan Permintaan Persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang. 6. Periode, periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di KD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan. 7. Volume, volume yang perlu dicatat di KD adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus daa. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output. 38

39 8. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di KD terdiri dari item-item data apa saja. Contoh : KD untuk arus data Tembusan Permintaan Persediaan dapat dibuat dari DAD sebagai berikut: 3. Menggambarkan Struktur Data (kamus data komposit) yang Pada kebanyakan sistem dalam dunia nyata (dimana kita bekerja), kadang-kadang elemen data terlalu kompleks utuk didefinisikan. Kekompleksan tersebut seharusnya diuraikan melalui sejumah 39

40 elemen data yang lebih sederhana. Kemudian elemen dat yang lebih sederhana tersebut didefinisikan kembali hingga nilai dan satuan relevan (yang sifatnya elementer). Pendefinisian tersebut menggunakan notasi yang umumnya digunakan dalam menganalisas sistem dengan menggunakan sejumlah simbol yaitu: Contoh-contoh dari pemakaian simbol-simbol di atas, adalah: Contoh 1: Tembusan Permintan Persediaan = Kode Langganan + Nama Langganan + Tanggal Penjualan + Nomor Faktur + 1{ Informasi Barang }5 + Total Penjualan + ( Potongan Penjualan) + Pajak Penjualan + Total Dibayar + Jenis Penjualan 40

41 Informasi Barang = Kode Barang + Nama Barang + Unit Jual + Harga Satuan + Total Harga Jenis Penjualan = [ Cash Credit ] Contoh 2: Dua diagram alir data di bawah ini dan masukan-masukan kamus data yang berhubungan untuk memproduksi pembayaran cek pegawai. Struktur Data: Record Pegawai = Nomor Pegawai + Informasi Pribadi + Informasi Gaji + Informasi Pembayaran Saat Ini + Informasi Gaji Tahunan Sampai Hari Ini Record File Waktu = Nomor Pegawai + Nama Pegawai + Jam Kerja Pembayaran Cek Gaji = Nomor Pegawai + Nama Pegawai + Alamat + Jumlah Pembayaran Saat Ini + Jumlah Gaji Tahunan Sampai Saat Ini 41

42 Informasi Gaji = Perhitungan Pembayaran + Jumlah Tanggungan Jumlah Pembayaran Saat Ini = Gaji Kotor + Potongan Pajak Pemerintah + Potongan Pajak Negara Bagian + Potongan Pajak Jaminan Sosial + Gaji Bersih Contoh 3: Nama = gelar+nama_pertama+nama_tengah+nama_akhir Gelar = [Tuan Nyonya Nona Doktor Profesor] Nama_pertama = karakter_valid Nama_tengah = karakter_valid Nama_akhir = karakter_valid Karakter_vald = [A-Z a-z ] Pendefinisian elemen data yang direpresentasikan dengan notas = dibaca dalam konteks menjadi dibaca sebagai atau terdiri dari atau mendefinisikan atau diuraikan menjadi atau artinya sehingga notasi A = B + C dapat berarti: ketika kita menyebutkan A maka yang kita maksudkan adalah B dan C, A diuraikan menjadi B dan C atau A mendefinisikan B dan. Untuk melengkapi definisi elemen data ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan, yaitu: Kejelasan arti elemen data dalam konteks aplikasi (yang biasanya dideskripsikan sebagai komentar dengan notasi **) Komposisi elemen data, jika masih dapat diuraikan Nilai dan satuan elemen data, jika sudah tidak dapat diuraikan lagi. Sebagai contoh, dalam pembangunan medical system yang menyimpan data pasien, kita mendefinisikan data berat dan tinggi dengan cara sebagai berikut: Berat = * berat pasien ketika mendaftar di rumah sakit * * satuan : kilogram; rentang: * Ketika kita melakukan penguraian suatu elemen menjadi elemen yang lebih sederhana, maka hal itu harus tergambar dalam kamus data. Penggambaran tersebut seperti sudah dijelaskan di atas melalui komentar yang naratif dengan notasi komentar, yang mendeskripsikan arti sejelas dan sesingkat mungkin. Tentu saja ada elemen data yang tidak perlu didefinisikan karena nama elemen tersebut sudah cukup naratif misalnya tinggi_sekarang, berat_sekarang dan sebagainya. Pada kasus seperti ini tidak diperlukan komentar naratif dan didefinisikan sebagai null comment seperti contoh di bawah ini. Contoh: tinggi sekarang = * satuan: sentimeter; rentang: * Jenis_kelamin = * nilai :[P W] * 42

43 Elemen data opsional didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan atau tidak dapat digunakan sebagai pilihan dari sejumlah alternatif. Ada banyak contoh elemen data opsional dalam suatu system informasi misalnya: penggunaan nama tengah bagi data pelanggan (boleh ada atau tidak ada). Contoh: alamat_pelanggan = (tujuan_pengiriman)+( alamat_penagihan). Notasi pengulangan digunakan untuk mengindikasi pengulangan komponen elemen data. Pengulangan ini dapat dimulai dari 0 (minimal) sampai jumlah (maksimal) yang didefinisikan oleh penganalisa sistem. Contoh: pemesanan = nama_pelanggan + tujuan_pengiriman + {item} Berarti pemesanan harus selalu berisi nama_pelanggan, tujuan_pengiriman dan 0 sampai x item. Jika telah diketahui maksimal item yang mungkin dipesan, maka dapat dibuat seperti contoh berikut: Contoh: pemesanan = nama_pelanggan + tujuan_pengiriman + 1{item}10 Dimana satu berarti batas bawah (minimal) dan sepuluh berarti batas atas (maksimal). Tidak jadi masalah jika yang digunakan hanya batas bawah atau hanya batas atas atau keduanya seperti di bawah ini: a = 1{b} a = {b}10 a = 1{b}10 a = {b} Notasi seleksi digunakan untuk mengindikasikan elemen data yang dipilih (salah satu) dari sejumlah pilihan. Contoh: jenis_kelamin = [Pria Wanita] Dalam kamus data juga dapat dicantumkan kode-kode karakter yang dapat membantu analis dalam menggambarkan bentuk dari data ataupun dibuat untuk merancang suatu output. 43

44 Contoh perancangan alat input untuk Tembusan Permintaan Persediaan: Untuk mengecek kebenaran (kelengkapan, konsistensi dan kontradiksi) dari kamus data, maka dapat digunakan testing dengan sejumlah pertanyaan sebagai berikut: Apakah semua aliran dalam DFD sudah didefinisikan dalam kamus data? Apakah semua komponen elemen data sudah didefinisikan? Adakah elemen data yang didefinisikan lebih dari satu kali? Apakah semua notasi yang digunakan pada kamus data sudah dikoreksi? Adakah elemen data dalam kamus data tidak menjelaskan sesuatu dalam data flow diagram, entity relation atau state transition diagram? 44

45 Membangun kamus data adalah salah satu dari sejumlah aspek analisa yang paling banyak menghabiskan waktu. Tetapi kamus data juga merupakan salah satu aspek terpenting, tanpa kamus data yang mendefinisikan semua terminologi maka presisi sistem akan menjadi harapan kosong belaka. Tugas 1. Buat Kamus Data pada DFD Rinci di bawah ini, minimal 3 Kamus Data! PEMBELI Barang Ditanya 1.1. Masukkan Berdasarkan Merek Barang BARANG Informasi Barang Merek Barang 1.2. Tampilkan Seluruh Jenis Barang dari Merek Tsb. Merek Barang Barang Dicari Tersedia 1.3. Tampilkan Stok Barang Tersedia Stok Barang Barang Dicari Tidak Tersedia 1.4. Beri Informasi Kepada Pembeli Stok Barang 45

46 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM ( ERD ) Entity Relationship Diagram merupakan jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpann dari system secara abstrak. Diagram Entitiy Relationaship ini ditemukan oleh Chen tahun Tujuan dari Entity Relationship adalah untuk menunjukkan objek data dan relationship yang ada pada objek tersebut. Disamping itu Model ER ini merupakan salah satu alat untuk perancangan dalam basis data. Komponen ( Simbol ) ERD 1. Entity Adalah suato objek yang dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara unik dengan objek lainnya, dimana semua informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Kumpulan dari entity yang sejenis dinamakan Entity Set. Contoh : Proyek Langganan Peralatan Pasien Penjualan Kendaraan Pegawai Obat, dll Simbol dari Entity : 2. Relationship Adalah hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya. Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik atau konseptual kecuali yang sejenis dinamakan dengan Relationsgip Diagram. Simbol dari Relationship adalah : 46

47 Contoh : Pegawai Memiliki Kendaraan Keterangan : Memiliki adalah relationship set yang terbentuk antara entity Pegawai dengan entity Kendaraan. 3. Atribut Adalah karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Simbol dari Atribut adalah : Contoh : Pegawai NIP Nama Alamat DERAJAT RELATIONSHIP Derajat Relationship adalah : 1. Unary ( Derajat Satu ) Adalah satu buah relationship menghubungkan satu buah entity. 47

48 Contoh : Manusia Menikah Keterangan : Manusia menikah dengan manusia, relationship menikah hanya menghubungkan entity manusia. 2. Binary ( Derajat Dua ) Adalah satu buah relationship yang menghubungkan dua buah entity. Contoh : Pegawai Memiliki Kendaraan Keterangan : Pegawai memiliki kendaraan, sebuah relationship memiliki mengubungkan entity Pegawai dan entity Kendaraan. 3. Ternary ( Derajat Tiga ) Adalah satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity. Contoh : Pegawai Bekerja Proyek Kota 48

49 Keterangan : Pegawai pada kota tertentu mempunyai suatu Proyek. Entity Bekerja mengubungkan Entity Pegawai, Proyek dan Kota CARDINALITY RASIO Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu relationship. Jenis-jenis Cardinality Rasio : 1. One To One ( 1 : 1) Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding satu. Contoh : Pasien 1 1 Ditempatkan Kendaraan 2. One To Many ( 1 : M ) Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding banyak. Contoh : Pegawai 1 M Bekerja Proyek 3. Many To One ( M : 1 ) 49

50 Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding satu. Contoh : Siswa M 1 Diajarkan Dosen 4. Many To Many ( M : M ) Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding banyak. Contoh : Pegawai M Bekerja M Proyek LANGKAH LANGKAH MEMBUAT ERD 1. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat. 2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas. 3. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya. 4. Menentukan derajat dan cardinality rasio relasi untuk setiap himpunan relasi 5. Melengkapi himpunan relasi dengan atribut-atribut yang bukan kunci (non-key). CONTOH STUDI KASUS 1. Suatu perguruan tinggi mempunyai banyak mahasiswa. Setiap mahasiwa tidak harus mengikuti suatu mata kuliah. Setiap biasanya mengikuti beberapa mata kuliah. Suatu mata kuliah diajarkan oleh seorang Dosen dan seorang Dosen bisa mengajar beberapa mata kuliah. Dan seorang Dosen harus mengajarkan suatu mata kuliah. Pada Entitas Mahasiswa diperlukan informasi tentang NIM, Nama_Mhs, Alamat_Mhs dan Jurusan, 50

51 sedangkan Mata Kuliah diperlukan informasi tentang Kd_MK, Nm_Mk, SKS, Semester, sedangkan Dosen diperlukan juga informasi tentang Kd_Dosen, Nama_Dosen. Pertanyaan : Buatlah ERD-nya! Jawab : 1. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat. Mahasiswa Mata Kuliah Dosen 2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas. Mahasiswa Mata Kuliah Dosen NIM Kd_MK Kd_Dosen 3. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya. NIM NIM Kd_MK Kd_MK Mahasiswa Mempelajari Mata Kuliah Dosen Mempelajari Kd_Dosen Kd_Dosen Kd_MK 51

52 4. Menentukan derajat dan cardinality rasio relasi untuk setiap himpunan relasi NIM NIM Kd_MK Kd_MK Mahasiswa M Mempelajari M Mata Kuliah Dosen 1 Mempelajari M Kd_Dosen Kd_Dosen Kd_MK Melengkapi himpunan relasi dengan atribut-atribut yang bukan kunci (non-key). NIM Nama_Mhs Alamat_Mhs Jurusan Nilai Kd_MK Nm_Mk Kd_MK NIM Kd_MK Mahasiswa M Mempelajari M Semester Mata Kuliah Dosen 1 Diajarkan M Kd_Dosen Kd_MK Nm_Dosen Kd_Dosen Ruang Waktu 52

53 Tugas : 1. Suatu klinik memiliki praktek Dokter bersama sehingga dalam klinik tersebut memiliki banyak Dokter. Seorang Pasien, apabila akan berobat harus diperiksa oleh Dokter dan sebaliknya Dokter pun harus memeriksa Pasien. Pasien yang berobat pada klinik tersebut lebih dari seorang. Setiap selesai diperiksa pasien biasanya menerima resep berupa obat dan biasanya setiap pasien menerima beberapa jenis obat. Informasi tentang pasien adalah nomor pasien, nama pasien dan alamat. Informasi tentang obat adalah kode obat, nama obat, dan dosin. Pertanyaan : Buatlah ERD-nya. 53

54 Spesifikasi Proses Spesifikasi Proses (Process Specification) Digunakan untuk menggambarkan deskripsi dan spesifikasi dan setiap proses yang paling rendah ( proses atomik ) yang ada pada sistem dengan menggunakan notasi yang disebut Structure English atau pseudocode. Penulisannya cukup sederhana sehingga dapat digunakan sebagai media untuk mengkomunikasikan proses yang dilakukan sistem kepada pemakai. Seperti halnya notasi- notasi yang lain, ada cukup banyak variasi penulisan spesifikasi proses dengan Structure English ini. pada buku ini akan digunakan notasi penulisan yang menggunakan kata-kata bahasa Indonesia, kecuali untuk kata- kata yang paling sering digunakan dlam penulisan program, misalnya Read, Write, If, While, atau Repeat (Sudah dipelajari di Mata Kuliah Algoritma I). Ada tiga struktur dasar yang dapat digunakan untuk menyusun spesifikasi proses, yaitu struktur sekuensi, pemilihan dan pengulangan. Berikut adalah contoh penulisan spesifikasi proses untuk proses pembuatan laporan penjualan. Nomor : 3.0 Nama Proses : Buat laporan penjualan Jenis : Pembuatan laporan Masukan : File Barang, File Jual dan periode transaksi Keluaran : Laporan penjualan Deskripsi Begin Buka file BARANG dan file JUAL BACA data periode tanggal transaksi Saring (filter) data pada file JUAL sesuai periode tanggal transaksi Cetak Laporan Penjualan Tutup file BARANG dan file JUAL End 54

55 Atau secara lebih ringkas : Proses 3.0 Buat laporan penjualan Begin Buka file BARANG dan file JUAL BACA data periode tanggal transaksi Saring (filter) data pada file JUAL sesuai periode tanggal transaksi Cetak Laporan Penjualan Tutup file BARANG dan file JUAL End Tabel Keputusan (Decision Table) Table keputusan atau decision table adalah table yang memuat alternative tindakan-tindakan apa saja yang dapat diambil berdasarkan kondisi atau variable tertentu sebagai masukannya. Sebagai contoh, misal akan ditentukan status kelulusan untuk peserta matkuliah tertentu berdasarkan nilai teori dan praktikumnya. Aturan Kondisi Nilai teori > 60 Y Y T T Nilai praktikum > 60 Y T Y T Table diatas dibaca sebagai berikut : - Jika nilai teori dan nilai praktikum > 60 (aturan 1 ), maka lulus ( tindakan 1). - Jika salah satu nilai teori atau nilai praktikum > 60 (aturan 2 dan 3, maka her (tindakan 2) - Jika nilai teori dan nilai praktikum < 60 (aturan 4), maka gagal (tindakan 4) Pohon Keputusan (Decision Tree) 55

56 Pohon keputusan atau decision tree adalah representasi grafis dari tabel keputusan. Sebagai contoh (untuk masalah pennetuan status kelulusan ) Tugas 1. Fasilitas transaksi yang diberikan untuk kartu ATM adalah informasi saldo, penarikan tunai dan pembayaran (Telepon : Telpon, Indosat dan Satelindo, dan Listrik). Pertama diminta memasukkan nomor PIN. Jika salah maka tampilkan pesan kesalahan. Jika benar maka tampilkan tiga jenis transaksi tersebut. Jika dipilih informasi saldo maka tampilkan saldo yang bersangkutan. Jika dipilih penarikan tunai maka tampilkan perintah untuk memasukan jumlah yang akan ditarik (kelipatan Rp ,- dan kurang dari saldo), jika jumlah yang dituliskan salah maka tampilkan pesan kesalahan dan jika benar maka hitung saldo akhir dan cetak bukti penarikan. Jika dipilih pembayaran maka tampilkan jenis pembayarannya (Telepon, Listrik). Jika dipilih telepon tampilkan tiga jenis telepon tersebut (Telkom, Indosat, Satelindo). Jika dipilih salah satunya maka tampilkan perintah untuk memasukan nomor teleponnya dan kemudian tampilkan jumlah tagihannya. Jika dipilih pembayaran Listrik maka tampilkan perintah untuk memasukan nomor kodepelanggannya dan kemudian tanpilkan jumlah tagihannya. Nyatakan diskripsi diatas dalam bentuk : 1. Bahasa Indonesia Tersusun/Terstruktur 2. Diagram/Pohon Keputusan 3. Tabel Keputusan 56

57 State Transition Diagram(STD) 1. Pengertian STD Diagram transaksi keadaan atau state transition diagram (STD) adalah diagram yang digunakan untuk menggambakan keadaan keadaan yang menjadi perilaku sistem berikut perubahan atau transisinya. 2. Notasi- Notasi State Transition Diagram Notasi yang digunakan untuk membuat State Transition Diagram ada dua yaitu State yang disimbolkan dengan segi empat dan Transisi State/ perubahan state yang disimbolkan dengan anak panah ( ) 1. State 2. Transisi State Ada dua jenis state yaitu State Awal (Initial State) dan State Akhir (Final State). Initial State hanya diperbolehkan satu saja, sedangkan Final State dapat lebih dari satu. Dikatakan Final State jika tidak ada perubahan keadaan dari keadaan tersebut ke keadaan lainnya. Jika ternyata masih ada dan Final State-nya hanya satu, maka akan terjadi looping terus menerus tanpa pernah berhenti. Setiap panah diberikan label yang menunjukkan kejadian (event) yang akan menyebabkan perubahan dari satu state ke state lainnya. Label tersebut adalah Kondisi dan Aksi. Kondisi adalah suatu event pada lingkaran eksternal yang dapat dideteksi oleh sistem yang menyebabkan perubahan terhadap state dari state menunggu ke state menunggu lainnya atau dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya, misalnya interrupt. Aksi adalah reaksi terhadap kondisi yang menghasilkan output misalnya pesan dilayar. 3. Pedoman Pembuatan STD Ada 2 (dua) cara pendekatan dalam membuat State Transition Diagram yaitu : 1. Identifikasi setiap kemungkinan state dari sistem dan gambarkan masing- masing pada sebuah kotak. Lalu buatlah hubungan antara state tersebut. 57

58 2. Mulai dengan state pertama dan dilanjutkan dengan state berikutnya sesuai dengan aliran yang diinginkan. Contoh gambar State Transition Diagram (STD) Tugas Gambar 17.1 STD untuk mesin otomatis penjual minuman 1. Deskripsi dari sebuah modul untuk mencetak Faktur Penjualan adalah sbb : Pertama adalah dapatkan data order penjualan yaitu dengan memasukkan data nomor order. Nomor order tersebut digunakan untuk mencari data penjualan pada file Order Penjualan. Jika sudah ditemukan (ada) maka baca data order penjualan tersebut. Kemudian dapatkan data faktur (identitas faktur) melalui input data faktur. Identitas faktur kemudian disimpan. Order penjualan dan identitas faktur tersebut digunakan untuk mencetak faktur. Dari diskripsi tersebut buatlah State Transition Diagram -nya. 58

59 Perancangan Terstruktur 1. Pengertian Perancangan Terstruktur (bagan terstruktur) Pengertian Rancangan : Outline, sketsa, perancangan dari bentuk atau struktur sebuah kegiatan/ pekerjaan Pengertian Perancangan Terstruktur : Aktivitas mentransformasikan suatu hasil analisis ke dalam suatu perencanaan untuk dapat di implementasikan (diotomatisasikan) 2. Aspek dan Elemen Perancangan Terstruktur a. Aspek Perancangan Terstruktur 1. Membantu pemecahan masalah 2. Melakukan penyederhanaan sistem 3. Menggunakan graphic tool agar sistem dapat dengan mudah dibaca dan dimengerti 4. Memberikan rangkaian strategi unutk pengembangan solusi 5. Memberikan kriteria dalam mengevaluasi solusi dengan melihat pada permasalahan aslinya b. Elemen Perancangan Terstruktur 1. Modul Modul merupakan sebuah instruksi atau sekumpulan instruksi program yang terdiri dari : input (masukan), output (keluaran), fungsi, mekanisme, dan data internal. Contoh : Foxpro, Pascal Procedure, Function COBOL Program, section, paragraph FORTRAN subroutine 2. Bagan Terstruktur (Structured Chart) 1. Menggambarkan partisi sistem ke dalam : modul- modul, organisasi, dan komunikasi 2. Keuntungan : a. Menggunakan gambar b. Dapat dipartisi c. Fleksibel d. Input sangat berguna pada implementasi e. Membantu pemiliharaan 3. Strategi Perancangan 59

60 Untuk memperoleh sebuah rancangan yang baik dengan cepat dapat digunakan alternative strategi sebagai berikut : a. Analisa Transformasi (Transform Analysis) b. Analisa Transaksi (Transaction Analysis) Apa itu Analisa Transformasi? a. Analisa Transformasi adalah suatu strategi utama untuk merancang sistem yang seimbang (Balanced System) b. Juga dikenal sebagai Perancangan Pusat Transformasi (Transformation Centered Design) c. Masukan untuk Analisa Transformasi adalah Diagram Aliran Data (DAD/ DFD) d. Keluaran dari Analisa Transformasi adlah sebuah Bagan Terstruktur Langkah yang harus dilakukan pada Analisa Transformasi : 1. Buat DAD dari sistem atau bagian sistem yang akan dirancang a. Jika tahap analisa menggunakan Analisa Terstruktur, maka DAD telah teredia. b. Jika tahap analisa tidak menggunakan Analisa Terstruktur, maka perlu dibuat DAD-nya terlebih dahulu 2. Identifikasi Pusat Transformasi dari DAD a. Pusat Transformasi (Central Transform adalah bagian dari DAD yang berisi fungsi- fungsi esensial dari sistem, dan tidak tergantung pada implementasi khusus daru masukan/ keluaran b. Dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Melihat DAD yang bersangkutan dan menentukan pusatnya 2. Menentukan cabang DAD yang merupakan afferent, kemudian menentukan pusat DAD 3. Buat sebuah Bagan Terstruktur (First Cut) a. Tujuan dari Analisa Transformasi adalah mengubah sebuah DAD menjadi Bagan Terstruktur 4. Perbaiki Bagan Terstruktur dengan berpedoman pada kriteria perancangan terstruktur 5. Periksa bahwa Bagan Tersusun memenuhi spesifikasi yang diinginkan Mengapa perlu Analisa Transaksi? 1. Karena Analisa Transformasi tidak selalu dapat digunakan 2. Beberapa item mempunyai tanda (tag) yang membutuhkan pengolahan berbeda untuk setiap tag. Hal ini menyebabkan sebuah DAD trpisah dan kemudian menyatu kembali. Keadaan ini dapat terjadi dimana saja. 60

61 3. Setiap pemisahan disebut sebagai sebuah Pusat Transaksi. Setiap item adalah sebuah transaksi 4. Analisa Transformasi tidak dapat digunakan untuk Pusat Transaksi. Oleh karena itu kita perlu Analisa Transaksi. Apa itu transaksi? 1. Sebuah transaksi didefinisikan sebagai Elemen data, control, sinyal, kejadian ( event) atau perubahan status yang menyebabkan mulainya (trigger) suatu tindakan atau urutan dari tindakan-tindakan. 2. Definisi lain yang cocok untuk Perancangan Terstruktur adalah sebagai berikut : Sebuah transaksi adalah suatu data yang dapat berbentuk salah satu dari pada beberapa jenis (type), dimana setiap jenisnya membutuhkan pengolahan yang berbeda. ( biasanya transaksi mengandung sebuah tag yang menunjukkan jenisnya). 4. Optimasi dari perancangan (Design Heuristic) 3. Langkah- langkah Dalam Strategi Perancangan Terstruktur 1. Rancangan dimulai dari diagram rinci (tingkat diagram setelah nol) 2. Tentukan sifat dari information flow a. Transaction flow b. Transformation flow 3. Jika transaction a. Tentukan pusat transaksi b. Tentukan arah sesuai nilai transaksi c. Buat bagan awal (first cut) Jika transformation : a. Tentukan aliran masukan ( afferent) b. Tentukan aliran keluaran (efferent) c. Tentukan pusat transformasi d. Buat bagan awal (first cut) 4. Perbaiki (refine) bagan terstruktur 5. Buat interface dan diagram akses data 6. Review bersama analis dan programmer. Jika masih diperlukan perbaikan kembali ke 1. Selain itu buat rancangan rinci 7. Buat rancangan rinci 61

62 Perancangan Keluaran 1. Objectivitas dan tujuan Objectivitas Rancangan : Output adalah informasi yang akan diberikan kepada user, sebagai hasil pengolahan aplikasi sistem informasi. Adapun output yang dihsilkan sistem informasi da[at berupa : 1. Output tercetak 2. Output melalui tampilan layar 3. Audio Tujuan Rancangan Output adalah : 1. Sasaran output yaitu menyediakan/ melayani 2. Informasi bagi user 3. Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement) 4. Output yang disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user( tidak berlebihan) 5. Jaminan bahwa output sesuai kebutuhan 6. Jaminan ketepatan penyampaian output 7. Memilih device dan media komputer yang baik 2. Klasifikasi Output 1. Output Eksternal Dibuat untuk disampaikan kepada pihak-pihak diluar sistem/ organisasi Misal : Tagihan pelanggan, Laporan tahunan, Laporan pelanggan, vendor, dan lain-lain 2. Output Internal Dibuat untuk kebutuhan di dalam organisasi. Dibedakan antara historical report dan exception report 3. Historical Report Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok/ periode tertentu (laporan periodik) 4. Exception Report Menyajikan informasi bagi pimpinan, yang berisi informasi perkecualian( laporan perkecualian) 5. Tournaround Document Output berupa dokumen yang dikembalikan, misalnya bagian dari statement nasabah yang harus diisi dan dikembalikan nasabah 3. Pemilihan media output 62

63 1. Printer Jenis impact, menggunakan pukulan (impact) dan pita (ribbon) untuk menghasilkan cetakan. Contoh : Dotmatrix printer, Daisy wheel printer, Line printer, Brand printer Jenis non-impact, menggunakan teknologi penyinaran, pemanasan, atau tinta. Contoh : Ink jet, Desk jet, Laser jet, Thermal printer 2. Screen Monitor Monochrome CRT RGB (CGA, VGA, Super VGA) LCD (passive, active) 3. Output Audio (suara) 4. Output microform (microfilm dan microfiche) 4. Tahapan dan pedoman output cetakan a. Tahap-tahap pembuatan lay-out Output tercetak 1. Tentukan kebutuhan laporan 2. Tentukan pemakai laporan tersebut 3. Tentukan elemen data yang akan dimasukkan 4. Hitung jumlah karakter tiap kolom 5. Buat judul laporan 6. Tentukan jumlah detail setiap halaman 7. Tentukan jumlah setiap laporan 8. Tentukan tanggal laporan (tanggal tertentu atau per periode) 9. Buat judul tiap kolom 10. Tentukan jenis data (A, X, 9) pada informasi variable 11. Tentukan letak summary( control break) 12. Lakukan review dengan pemakai dan pemrogram b. Pedoman Pembuatan output tercetak 1. Laporan dirancang untuk dibaca dari kiri ke kanan 2. Item yang penting diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan 3. Semua halaman mempunyai title, tangal dan nomor halaman 4. Semua kolom harus dilabel 5. Singkatan sebaiknya dihindarkan 5. Jenis widget 1. Label Widget 63

64 Memberi label bagi widget lain Tidak ada event 2. Form Widget Penyedia tempat (alas) bagi widget lain Membentuk hubungan parent-child dengan widget lain yang ditempatkan di atasnya : jika ukuran form widget diubah (resize) maka ukuran child-widget juga berubah, jika posisi form widget diubah maka posisi child widget juga pindah Tidak ada event 3. List widget Menyediakan entri-entri untuk dipilih Entri-entri berada di dalam sebuah window Jika jumlah entri melebihi ukuran window maka disertakan scroll bar widget 4. Drop-Down List widget Varian dari list widget Digunakan untuk menghemat area tampilan Entri pilihan baru ditampilkan bila diaktifkan 64

65 5. Scroll Bar Widget Tidak berdiri sendiri, digunakan bersama widget lain Penggulungan vertikal atau horisontal Terdiri dari panah atas, panah bawah dan elevator 6. Push-Button Widget Tombol diberi label dan/atau image sesuai fungsi tombol Jika di-click maka aktifkan callback routine 7. Toggle Switch (Check Box) widget Berfungsi sebagai saklar (switch) on-off Switch tidak diberi berlabel 8. Radio Box button Diberi nama berdasarkan cara kerja tombol pesawat radio kuno Dalam satu waktu hanya ada satu tombol yang 65

66 bisa dipilih 9. Dialog Widget Digunakan bila sistem ingin berdialog dengan pemakai Biasanya terdiri dari text widget dan push-button widget 10. Text Widget Digunakan untuk menyunting text Single line edit atau multi line edit Dilengkapi dengan fasilitas penyuntingan teks (cut,copy,paste dll) 11. Menu Bar Widget Ditata secara horisontal Dilengkapi dengan tombol short cut 66

67 12. Pull- Down Menu widget Digunakan jika entri pilihan terlalu banyak Kelompok menu dirancang secara hirarkis Diberi label yang mudah dimengerti Dibedakan antara entri akhir, entri yang perlu diberi masukan, entri yang masih ada rinciannya. 6. Pedoman perancangan layar keluaran 1. Layar dibagi 3 area 2. Gunakan widget yang sesuai 3. Usahakan tampilan muat dalam satu layar (ke samping) 4. Untuk data berlevel kosongkan entry yang sama 5. Untuk data tidak berlevel gunakan warna pembeda antara baris ganjil dan baris genap 6. Gunakan efek khusus (tebal, miring, kedip) untuk menampilkan data yang penting (misalnya stok yang kurang dari stok minimum) 7. Bila jumlah entri ( field) tampilan terlalu banyak, sebaiknya gunakan multi screen. Pada layar utama ditampilkan entri utama. Bila entri ini dipilih (misalnya dengan mouse clicking) buat window lain (pop up) untuk menampilkan entri rinci. Setelah mendapat respon user ( selesai baca) hapus pop up ini. 67

68 Perancangan Masukan 1. Karakteristik atau kriteria Formulir Dalam pembuatan rancangan input, formulir data input tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menerima input berupa data yang tidak penting. Visual display Terminal yang baik harus memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Efektif Formulir dan layar input melayani tujuan spesifik dalam system informasi 2. Akurat Menunjukkan bahwa rancangan input adalah tepat dan sempurna 3. Mudah penggunaanya Tidak membutuhkan waktu ekstra atau pelatihan khusus dalam peinput data 4. Konsisten Formulir dari layar input adalah seragam 5. Sederhana Formulir dan layar terfokus pada perhatian user 6. Menarik User senang menggunakannya 2. Pedoman perancangan form Pedoman perancangan form input adalah sebagi berikut : 1. Formulir input harus mudah diisi 2. Lay out formulir tersebut haruslah akurat 3. Formulir input tersebut haruslah akurat 4. Tampilan bentuk input harus atraktif 5. Mempertimbangkan media peinput (di key in atau dibaca melalui OMR) 6. Mudah diisi a. Alur pengisian formulir 1. Kiri ke kanan 2. Atas ke bawah b. Formulir dibagi atas tujuh bagian 1. Judul 2. Identifikasi dan akses 3. Instruksi 68

69 4. Isi (inti) 5. Tanda tangan dan pengesahan 6. Total 7. Komentar c. Gunakan caption 1. Line Caption 2. Box Caption 3. Checked of Caption 4. Table Caption 3. Perancangan layar masukan Jika layar input yang disajikan berdasarkan dokumen formulir input maka rancangan layar input akan mirip denan formulir input. Tampilan yang balance akan lebih mudah dibaca. Untuk input dengan data tertentu gunakan : 1. Daftar data yang diperoleh 2. Window pop up 3. Widget list atau drop down list 4. Widget radio nutton (untuk check dll) Contoh rancangan input secara terinci : Nama input : Data Pelanggan Sunber : Pelanggan Tujuan : Bagian Peminjaman Fungsi : Mendata seluruh biodata calon pelanggan Media : Kertas Jumlah : Satu lembar Frekuensi : Setiap transakasi peminjaman Format : 69

70 70

71 Perancangan Database 1. Konsep Dasar Merancang Database merupakan suatu hala yang sangat penting didalam proses Perancangan sistem secara fisik. Kesulitan utama di dalam merancang Database adalah bagaiaman merancang Database yang bisa digunakan saat ini & masa mendatang. 2. Tujuan Perancangan File 1. Untuk memenuhi informasi dari pengguna ( user) dan aplikasinya 2. Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah dimengerti oleh user 3. Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa objek kinerja dari suatu sistem database seperti respon time, processing system dan storage space. 3. Normalisasi Data a. Pengertian Normalisasi Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. b. Tujuan dari Normalisasi Untuk menghilangkan kerangkapan data Untuk mengurangi kompleksitas Untuk mempermudah pemodifikasian data c. Proses Normalisasi Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sbb: 1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi 71

72 menjadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis. 2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation). 3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF) Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF). 4. Bentuk bentuk Normalisasi 1. Bentuk Normal Kesatu (1 NF / First Normal Form) Bentuk Bentuk Normal Kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file flat, data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang ulang atau atribut bernilai ganda (multi value). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan data yang mempunyai arti mendua. Hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata kata sehingga artinya lain. Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya. Contoh : Kelas (Kode Kelas, Nama Kelas, Dosen Pengajar) Ini merupakan bentuk 1NF karena tidak ada yang berganda dan tiap atribut satu pengetian yang tunggal Contoh Data Kode Kelas Nama Kelas Dosen Pengajar 1 Algoritma dan Pemrograman 1 Endang Sari 2 Manajemen Umum Yudha Muhammad 3 Pemrograman Web Rizkiansyah 2. Bentuk Normal Kedua (2 NF) 72

73 Bentuk Normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk Normal Kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama, sehingga untuk membentuk Normal Kedua haruslah sudah ditentukankunci-kunci field. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya. Dari contoh relasi mahasiswa pada bentuk Normal Kesatu, terlihat bahwa kunci utama adalah NPM. Nama Mahasiswa dan Dosen Wali bergantung pada NPM, Tetapi Kode Semester bukanlah fungsi dari Mahasiswa maka file siswa dipecah menjadi 2 relasi yaitu : Relasi Mahasiswa NPM Nama Dosen Wali Monalisa Dedy Surya Indah Purnamasari Rudi Ruslan Putra kusuma Joko Susilo Dan Relasi Ambil Kuliah NPM Kode Kuliah Bentuk Normal Ketiga (3 NF) 73

74 Untuk menjadi bentuk Normal Ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk Normal Kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Artinya setiap atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada kunci primer secara menyeluruh. Contoh pada bentuk Normal kedua di atas termasuk juga bentuk Normal Ketiga karena seluruh atribut yang ada di situ bergantung penuh pada kunci primernya. Boyce-Codd Normal Form (BNCF) Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk Normal ketiga. Untuk menjadi BNCF, relasi harus dalam bentuk Normal Kesatu dan setiap atribut dipaksa bergantung pada fungsi pada atribut super key. Pada contoh dibawah ini terdapat relasi Seminar, Kunci Primer adalah NPM + Seminar. Siswa boleh mengambil satu atau dua seminar. Setiap seminar membutuhkan 2 pembimbing dan setiap siswa dibimbing oleh salah satu diantara 2 pembimbing seminar tersebut. Setiap pembimbing hanya boleh mengambil satu seminar saja. pada contoh ini NPM dan Seminar menunjukkan seorang Pembimbing. Relasi Seminar NPM Seminar Pembimbing S100 Siska S100 Sinta S101 Sukma S101 Sukma S101 Akbar Bentuk Relasi Seminar adalah bentuk Normal Ketiga, tetapi tidak BCNF karena Kode Seminar masih bergantung fungsi pada Pembimbing, jika setiap Pembimbing dapat mengajar hanya satu seminar. Seminar bergantung pada satu atribut bukan super key seperti yang disayaratakan oleh BCNF. Maka relasi Seminar harus dipecah menjadi dua yaitu : Relasi Seminar Pembimbing Relasi Pembimbing 74

75 Pembimbing Siska Sinta Sukma Akbar Seminar S100 S100 S101 S101 NPM Pembimbing Siska Sinta Sukma Sukma Akbar 5. Field Kunci Setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa field atau satu set field yang dapat mewakili record. Misalnya Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) merupakan kunci dari tabel mahasiswa suatu Perguruan Tinggi, setiap pencarian cukup dengan menyebut nomor mahasiswa tersebut maka dapat diketahui identitas mahasiswa lainnya seperti nama, alamat dan atribut lainnya. Nomor Pegawai (NIP) bagi data dosen, NIK untuk data karyawan, Kode_Kuliah untuk data Mata kuliah, dan lain sebagainya a. Jenis-jenis atribut pada entitas, yaitu : Atribut Sederhana : atribut sederhana merupakan atribut atomik yang tidak dapat lagi dipecah menjadi atribut lain. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut sederhana berupa NIM, Nama Mahasiswa. Atribut Komposit : atribut komposit merupakan atribut yang masih dapat dipecah menjadi sub-sub atribut yang masing-masing memiliki arti tesendiri. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut alamat. Alamat disini dapat dipecah menjadi sub atribut seperti nama_kota, kode_pos. Atribut Bernilai Tunggal: yaitu atribut yang hanya memiliki satu nilai untuk setiap barisnya. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut NPM, Nama, Alamat isi data dari atribut ini hanya boleh diisi dengan 1 data. Setiap mahasiswa hanya memiliki 1 NPM, 1 Nama, 1 Alamat. Atribut Bernilai Jamak: yaitu atribut yang boleh memiliki lebih dari satu nilai untuk setiap barisnya. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut Hobby isi data dari atribut ini boleh lebih dari 1 data. Mahasiswa Roshita memiliki NPM beralamat di Jalan Garuda 32 Yogyakarta memiliki Hobby (Olah Raga, Nyanyi, Masak dan Nonton TV) Atribut Harus Bernilai: yaitu atribut yang harus memiliki nilai data untuk setiap barisnya. Biasanya atribut seperti ini sudah ditetapkan dalam perancangan tabelnya sehingga jika dalam 75

76 pengisian dokosongi akan terjadi kesalahan. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut NPM dan Nama_Mahasiswa yang harus diisi datanya, sebab jika tidak diisi akan terjadi kekacauan dalam basis data. Atribut Bernilai Null: yaitu atribut yang boleh tidak memiliki nilai data untuk setiap barisnya. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut Alamat, Hobby, Nama_Pacar yang boleh untuk tidak diisi tetapi kalau diisi akan lebih baik, Atribut Turunan: yaitu atribut yang nilainilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan dari atribut lain yang berkaitan. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut IPK yang diperoleh dari pengolahan atribut Nilai pada tabel (entitas Nilai) dengan kode NIM mahasiswa yang sama dan diproses sehingga menghasilkan IPK untuk mahasiswa yang bersangkutan. b. Terdapat beberapa kunci (key) di dalam teknik perancangan basis data : 1. Kunci Kandidat (Candidate Key) Kunci kandidat adalah satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entity. Satu set atribut menyatakan secara tidak langsung dimana anda tidak dapat membuang beberapa atribut dalam set tanpa merusak kepemilikan yang unik. Jika kunci kandidat berisi lebih dari satu atribut, maka biasanya disebut sebagai composite key (kunci campuran atau gabungan). Contoh : File mahasiswa berisi : Nomor Pegawai, No KTP 2. Kunci Primer (Primery Key) Primary key adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kekadian spesifik, tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat dapat menjadi kunci primer tetapi sebaliknya sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada. Contoh : No KTP (Bisa dipakai misalnya untuk pegawai yang baru belum mendapatkan nomor pegawai maka bisa digunakan nomor KTP untuk sementara sebagai kunci primer, Kode_Kuliah (bisa dipakai untuk data mata kuliah karena kode mata kuliah bersifat unik untuk tiap mata kuliah). 3. Kunci Alternatif (Alternate Key) Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer. Kunci alternatif ini sering digunakan untuk kunci pengurutan misalnya dalam laporan. 76

77 4. Kunci Tamu (Foreign Key) Kunci tamu adalah satu atribut aatau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya. kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci primer induk yang direlasikan. Hubungan antara entity induk dengan anak adalah hubungan satu lawan banyak (one to many relationship. Tugas 1. Buatlah Normalisasi dengan 1NF, 2NF dan 3NF (jika ada) pada tabel di bawah ini : Perhatikan Kasus Perancangan Proses Perawatan Rumah Di bawah ini : A. Gambaran Umum Rancangan sistem yang diusulkan ini merupakan pengembangan dari analisis sistem perawatan rumah yang ada sekarang. Oleh karena itu perancangan sistem laporan perawatan rumah melingkupi data data yang diperlukan dalam pembuatan laporan perawatan rumah ini diolah. Informasi datanya diambil dari data data yang ada sebelumnya. B. Rancangan Masukan dan Keluaran Dari hasil analisis sistem yang ada sekarang dengan kendala-kendala yang ditemui, dapat diajukan alternatif sistem yang lebih efektif. Tahap-tahap perancangan adalah sebagai berikut : 1. Rancangan Masukan ( input ) Data yang menjadi masukan dalam sistem laporan perawatan rumah yang diusulkan antara lain sebagai berikut : a. Permintaan perbaikan rumah Nama Form : Permintaan perbaikan rumah Alias : Form_SO 77

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi Oleh Tujuan : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi BAB I Konsep Dasar Sistem 1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian

Lebih terperinci

Pendahuluan. Konsep dan Prinsip Dasar Sistem Informasi. Definisi informasi. Siklusinformasi 7/19/2008. PSI - I Gede Made Karma 1

Pendahuluan. Konsep dan Prinsip Dasar Sistem Informasi. Definisi informasi. Siklusinformasi 7/19/2008. PSI - I Gede Made Karma 1 Pendahuluan Konsep dan Prinsip Dasar Sistem Informasi Oleh I Gede Made Karma Organisasi sangat penting mengelola sumberdaya utama seperti buruh, dan bahan mentah. Saat ini informasi juga merupakan sumberdaya

Lebih terperinci

1. Jelaskan yang dimaksut dengan sistem informasi? Jawaban : Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi

1. Jelaskan yang dimaksut dengan sistem informasi? Jawaban : Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi 1. Jelaskan yang dimaksut dengan sistem informasi? Jawaban : Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

28/10/2010 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI KONSEP DASAR SISTEM. Materi 9 : Pengantar Sistem Informasi

28/10/2010 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI KONSEP DASAR SISTEM. Materi 9 : Pengantar Sistem Informasi PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI Materi 9 : Pengantar Sistem Informasi KONSEP DASAR SISTEM Sistem menekankan pada Prosedur : suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN : WACHYU HARI HAJI, S.KOM, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Mukhamat

Lebih terperinci

Konsep Dasar Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Konsep Dasar Sistem Hanif Al Fatta M.kom Konsep Dasar Sistem Hanif Al Fatta M.kom Pengertian Sistem Untuk mengawali pembahasan tentang analisis dan perancangan sistem informasi, maka pemahaman akan sistem terlebih dahulu harus ditekankan. Definisi

Lebih terperinci

Teknik Pengumpulan Data. M. Choirur Roziqin

Teknik Pengumpulan Data. M. Choirur Roziqin Teknik Pengumpulan Data M. Choirur Roziqin Wawancara Analis sistem menggunakan wawancara untuk mengembangkan hubungan mereka dengan klien, mengobservasi tempat kerja, serta untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

TEKNIK PENGUMPULAN DATA A. WAWANCARA

TEKNIK PENGUMPULAN DATA A. WAWANCARA TEKNIK PENGUMPULAN DATA A. WAWANCARA Wawancara telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I Konsep Dasar Sistem

BAB I Konsep Dasar Sistem 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI 1.1 Pengertian Sistem BAB I Konsep Dasar Sistem Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Disini akan diberikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI 2011 KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI wina.fatimah 2/11/2011 0 P a g e Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan suatu sistem: Pendekatan sistem yang menekankan pada

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi SIM 1 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI DAN STI. 2EA41. 2EA42. 2EA43 (Manajemen S1) Hana Pertiwi.S.T

Pengantar Teknologi SIM 1 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI DAN STI. 2EA41. 2EA42. 2EA43 (Manajemen S1) Hana Pertiwi.S.T Pengantar Teknologi SIM 1 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI DAN STI 2EA41. 2EA42. 2EA43 (Manajemen S1) Hana Pertiwi.S.T Materi Pembelajaran 1. 1. KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI DAN STI TIU : Memahami konsep,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Dikatakan oleh Kristanto (2008) bahwa Sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Arsip berasal dari bahasa asing, orang Yunani mengatakan Arcivum

BAB II LANDASAN TEORI. Arsip berasal dari bahasa asing, orang Yunani mengatakan Arcivum 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Arsip Arsip berasal dari bahasa asing, orang Yunani mengatakan Arcivum yang artinya tempat untuk menyimpan.sering pula kata tersebut ditulis Archeon yang berarti

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Pemodelan Data Pemodelan Data dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses menciptakan sebuah model data dengan menerapkan model deskripsi formal data menggunakan

Lebih terperinci

Modul Sistem Informasi Bisnis

Modul Sistem Informasi Bisnis BAB I Sistem Informasi Bisnis Sistem Informasi dalam Kegiatan Bisnis Perubahan besar terjadi di pasar media. Lebih dari 35 juta orang membaca berita di Internet yang telah menyebabkan jumlah pembaca surat

Lebih terperinci

9. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI

9. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI Analisis & Perancangan Sistem Informasi Lucky K, SKom, MMSI (http://lcpro.wordpress.com) 7 9. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI Jenis-jenis sistem informasi menurut kebutuhan manajemen, antara lain: 1. Transaction

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya

Lebih terperinci

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN Level Sistem Informasi pada Perusahaan Sistem dalam suatu perusahaan terbagi menjadi empat level, yaitu: Operasional ( Operational-level Systems ) Pengetahuan ( Knowledge-level

Lebih terperinci

8 PENGANTAR SISTEM INFORMASI

8 PENGANTAR SISTEM INFORMASI 8 PENGANTAR SISTEM INFORMASI 8.1 Sistem Informasi Sistem informasi dapat diartikan himpunan prosedur-prosedur yang bila dieksekusi atau dijalankan dapat memberikan informasi untuk pengambilan keputusan,

Lebih terperinci

Pengenalan DAD/DFD. Konsep Dasar

Pengenalan DAD/DFD. Konsep Dasar Konsep Dasar Pengenalan DAD/DFD DAD (Diagram Arus Data) adalah suatu modeling tool yang memungkinkan sistem analis menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan kerja proses dan fungsi yang dihubungkan

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Langkah-Langkah Analisis Sistem Analisis Sistem Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem a. Gordon B. Davis ( 1984 : 12) : Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Ahli Manajemen Sistem Informasi Manajemen Menurut Jogiyanto Hartono Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB 7 KAMUS DATA (DATA DICTIONARY)

BAB 7 KAMUS DATA (DATA DICTIONARY) BAB 7 KAMUS DATA (DATA DICTIONARY) 1. Pendahuluan Model berikutnya yang akan dibahas adalah data dictionary/dd (Kamus Data/KD). KD tidak menggunakan notasi grafis sebagaimana halnya DAD, tetapi porsinya

Lebih terperinci

Bab 6 DATA FLOW DIAGRAM (DIAGRAM ALIR DATA)

Bab 6 DATA FLOW DIAGRAM (DIAGRAM ALIR DATA) Bab 6 DATA FLOW DIAGRAM (DIAGRAM ALIR DATA) Salah satu tool yang paling penting bagi seorang analis sistem Penggunaan DFD sebagai modeling tool dipopulerkan oleh Tom DeMacro (1978) dan Gane & Sarson (1979)

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik (techniques) yang

Lebih terperinci

80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi Manajemen SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO

80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi Manajemen SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO 80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO ABSTRAK Seiring perkembangan global di era informasi, keberadaan masyarakat mengalami pergeseran pola yang dinamis.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam landasan teori ini akan menjelaskan tentang teori-teori mengenai sistem berbasis komputer dari teori-teori yang berhubungan dengan landasan teori yang akan dipakai pada tahap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Umum Pendidikan Tinggi Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia dijabarkan bahawa Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

Lebih terperinci

PENGERTIAN FUNGSI, DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

PENGERTIAN FUNGSI, DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD) PENGERTIAN FUNGSI, DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DATA FLOW DIAGRAM ( DFD ) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu

Lebih terperinci

STEPHANIE BETHA R.H.

STEPHANIE BETHA R.H. STEPHANIE BETHA R.H. APAKAH SISTEM ITU???? Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama Contoh : 1. Sistem Tata surya 2. Sistem Pencernaan 3. Sistem Informasi Sekumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI

PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI PENDAHULUAN SIM adalah suatu sistem formal tentang golongan, dan penyebaran informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut Murdick, dkk (1984) merumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan,

Lebih terperinci

Wawancara TEKNIK WAWANCARA. Sub Topik. Langkah Persiapan Wawancara

Wawancara TEKNIK WAWANCARA. Sub Topik. Langkah Persiapan Wawancara 1 Wawancara 3 Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengantujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana. TEKNIK WAWANCARA Wawancara memungkinkan analis sistem mendengar

Lebih terperinci

Data Flow Diagram (DFD) Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom

Data Flow Diagram (DFD) Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom Data Flow Diagram (DFD) Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom 1 Data Flow Diagram Disebut juga diagram aliran data (DAD) DFD menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Barang 3.1.1 Pengertiaan Penjualan Barang Menurut Mulyadi (2008:202), Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya:

BAB III LANDASAN TEORI. komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada elemennya atau komponennya.

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR SISTEM INFORMASI

BAB I PENGANTAR SISTEM INFORMASI BAB I PENGANTAR SISTEM INFORMASI 1.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya dan penekanan pada komponennya. Definisi sistem yang lebih menekankan pada

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB V WAWANCARA Jenis-jenis Informasi

BAB V WAWANCARA Jenis-jenis Informasi BAB V WAWANCARA Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara untuk

Lebih terperinci

Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom

Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 12 Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom 1 DATA FLOW DIAGRAM Definisi DFD (DAD) Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis Defri Kurniawan Content: Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi Bisnis (-e-bisnis) Jenis Sistem Informasi Bisnis Konsep Dasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci

Minggu 01 Sistem Informasi

Minggu 01 Sistem Informasi Minggu 01 Sistem Informasi Sistem Informasi (IS) adalah susunan dari orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output

Lebih terperinci

Analisis Sistem Informasi Teknik Wawancara

Analisis Sistem Informasi Teknik Wawancara Analisis Sistem Informasi Teknik Wawancara By Apriani Puti Purfini,S.Kom Pokok bahasan materi Analisis Sistem Informasi ini meliputi: Pengertian Wawancara Kelebihan Teknik Waawancara Kekurangan Teknik

Lebih terperinci

Bab III. Landasan Teori

Bab III. Landasan Teori Bab III Landasan Teori Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Objek Pembelajaran Klasifikasi Sistem Informasi (SI) SI Berdasarkan Level Organisasi Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Klasifikasi Menurut Arsitektur

Lebih terperinci

L-1 PO CUST 1 SJ 1 INVOICE 1

L-1 PO CUST 1 SJ 1 INVOICE 1 L-1 Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan Formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi. Nama dokumen dicantumkan di tengah simbol.

Lebih terperinci

Data Flow Diagram (DFD) 1

Data Flow Diagram (DFD) 1 Data Flow Diagram (DFD) 1 1 DATA FLOW DIAGRAM Definisi DFD (DAD) Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem Biasanya digunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

Sistem Informasi [Kode Kelas]

Sistem Informasi [Kode Kelas] Sistem Informasi [Kode Kelas] [ Chapter 8] Teknik Wawancara dan Observasi Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Definisi Wawancara Wawancara (interview) adalah proses antara pewawancara (Interviewer)

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

Langkah-langkah dalam membuat DFD

Langkah-langkah dalam membuat DFD Langkah-langkah dalam membuat DFD 1. Pahami dengan baik system dokumentasi aliran data dari organisasi yang hendak dibuat model data flow diagramnya 2. Tentukan dan memasukan semua aspek dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

Analysis Systems. Analyzing Requirement

Analysis Systems. Analyzing Requirement Analysis Systems Analyzing Requirement Data Flow Diagram (DFD) Merupakan salah satu Tools penting yang harus dikuasai oleh seorang Analis Sistem DFD dipopulerkan oleh Tom DeMarco (1978) dan Gane & Sarson

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE. Toko Primatech merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE. Toko Primatech merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE 3.1 Objek Penelitian Toko Primatech merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam peralatan komputer dan peralatan lainya yang berhubungan dengan komputer. Selain

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan

Lebih terperinci

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01 Modul ke: Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01 Sistem Informasi dalam Perusahaan Fakultas FEB Dr. Syamsu Alam, SE., M.Si., Ak. Program Studi Magister Akuntansi 1 Jenis Sistem Utama dalam

Lebih terperinci

Macam-macam Sistem Informasi

Macam-macam Sistem Informasi Macam-macam Sistem Informasi Materi Klasifikasi sistem informasi. Sistem informasi menurut level organisasi. Sistem informasi fungsional. Sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia. Klasifikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. 22 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan diantaranya : 1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh :

Lebih terperinci

BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER 5.1 SISTEM PENGOLAHAN DATA / INFORMASI AKUNTANSI Sistem Informasi Akuntansi (SIA) melaksanakan aplikasi pengolahan data perusahaan dengan volume pengolahan data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,semua sistem pada bidangbidang tersebut

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI 1. Konsep dasar Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI. Pendahuluan BAB SATU

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI. Pendahuluan BAB SATU KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI BAB SATU Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan suatu sistem: Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur: Sistem adalah suatu

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD) Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 1/9 DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD) DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI LANJUT Konsep Sistem Informasi Lanjut 1 DEFINISI SISTEM LUDWIG VON BARTALANFY. Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal hal dari permasalahan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjadwalan Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Raymond McLeod (2004 : 9) Sistem adalah sekelompok elemen- elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Jogiyanto

Lebih terperinci

Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan:

Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan: Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan: Pengertian DFD Latar Belakang DFD

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Untuk pembuatan website penjualan cd demo program Surabaya, mengambil beberapa teori penunjang sebagai acuan pembuatan website ini. Teoriteori tersebut antara lain : 3.1 Pengertian

Lebih terperinci

Bab 20 Pengembangan Sistem 20.1 Pendahuluan

Bab 20 Pengembangan Sistem 20.1 Pendahuluan Bab 20 Pengembangan Sistem 20.1 Pendahuluan Pengembangan Sistem Informasi yang direalisasikan dengan bantuan komputer (Computerized Information System) melalui suatu tahapan yang disebut dengan sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Adapun pegertian

Lebih terperinci

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( ) Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Pemodelan Data dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses menciptakan

Lebih terperinci

Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Siklus Hidup Pengembangan Sistem Siklus Hidup Pengembangan Sistem Definisi Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan

Lebih terperinci

ANALISA & DESAIN SISTEM

ANALISA & DESAIN SISTEM Mata Kuliah ANALISA & DESAIN SISTEM Donny Yulianto, S.Kom Data Pribadi Nama e-mail : Donny Yulianto : dy_2121@yahoo.fr No. Hp : 085649342131 2 Tujuan Mata Kuliah Mahasiswa mengetahui dan memahami cara

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001,P2) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p1), sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mulyadi (2001, p2) sistem pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1 BENTUK OUTLINE KKP

PERTEMUAN 1 BENTUK OUTLINE KKP PERTEMUAN 1 BENTUK OUTLINE KKP OUTLINE KKP Lembar Judul KKP Lembar Persetujuan dan Pengesahan KKP Lembar Penilai KKP Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Simbol Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran OUTLINE

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi Berbasis Komputer

Pengantar Sistem Informasi Berbasis Komputer Pengantar Sistem Informasi Berbasis Komputer Sistem Pengolahan Data SIA, SIM & SPK Copy Right 2005 Bab 5 Hal 1 Pengenalan Pengolahan Data Copy Right 2005 Bab 5 Hal 2 Pengolahan Data Data Processing adalah

Lebih terperinci